Pengaruh Temperatur Terhadap Rugi Rugi Daya pada Kawat Penghantar Aluminium
|
|
- Yulia Kusnadi
- 1 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh emperaur erhadap ugi ugi aya pada awa Penghanar luminium imas eguh Wibowo dan Hafiz Ferdian Mahasiswa Prodi eknik Elekro Fakulas eknik niversias slam umaera ara bsrak emperaur merupakkan sumber energi yang dapa menghasilkan kalor. alor merupakan suau benuk enaga. Bila dua sisem yang suhunya berbeda dipersaukan bersama, maka suhu akhir yang dicapai oleh ke dua sisem ersebu berada. aya yang hilang pada saluran disebabkan oleh resisansi salura enaga lisrik. esisansi saluran enaga lisrik dapa dipengaruhi oleh perubahan suhu. Perubahan suhu sanga mempengaruhi kondukivias saluran enaga lisrik. pabila suhu naik maka kondukivias saluran enaga lisrik urun, sebab perubahan suhu dapa mengakibakan gerakan gerakan elekron di dalam logam idak eraur. Pengaruh Perubahan uhu erhadap ugi ugi daya pada jaringan disribusi yang berfokus pada fakor udara sekelilingnya pada suhu C 5 C. engan suhu yang semakin inggi maka daya hanar saluran enaga lisrik semakin rendah. alah sau cara mengurangi rugi rugi daya adalah dengan memperbesar egangan. Pengaruh perubahan suhu mengakibakan perambahan rugi rugi daya pada aluminium. aa unci : emperaur, Energi, aya, luminium. PEHL ugi rugi daya merupakan banyaknya daya yang hilang pada saluran yang di sebabkan oleh resisansi saluran enaga lisrik ersebu. Besar kecilnya resisansi saluran enaga lisrik dapa dipengaruhi oleh perubahan suhu di daerah sekelilingnya yang dapa meimbulkan perubahan rugi rugi daya berambah besar. Perubahan resisansi saluran enaga lisrik dengan berubahnya suhu boleh dikaakan linier pada baas baas pengoperasian yang normal, perubahan ersebu erjadi bila bahan saluran enaga lisrik berambah panas, molekul molekul zanya menjadi bergear, jadi gerakan elekron elekron melalui penghanar dihalangi, sehingga ahanan sebanding dengan suhu. oefisien suhu didefinisikan sebagai perubahan ahanan seiap perubahan deraja Celcius dari sebuah ahanan sau ohm yakni, laju perubahan erhadap suhu dimulai pada nol deraja Celcius. aluran enaga lisrik biasanya erbua dari aluminium, karena aluminium lebih murah dan lebih ringan. Penghanar aluminium digunakan pada saluran ransmisi dan isribusi, sedangkan penghanar embaga digunakan pada rel daya dan penginsalasian gedung gedung. Efesiensi kerja dari penghanar erganung dari besar kecilnya rugi rugi daya dan efesiensi ersebu dapa dipengaruhi oleh jenis saluran, luas penampang dan panjang saluran.. J P. emperaur dan alor Bagi kebanyakan orang, emperaur (suhu) merupakan konsep umum yang menyaakan apakah suau benda panas aau dingin. Pada dasarnya suhu dihubungkan dengan kalor karena dikeahui bahwa kalor hanya mengalir dari suhu inggi ke suhu rendah, bila idak ada efek efek lain. nuk panas aau dinginnya sesuau kia sudah menggunakan sifa sejuk, dingin, hanga, panas dan sebagainya. uhu suau sisem adalah sifa yang menenukan apakah sisem iu seimbang ermal dengan sisem lain aau idak. pabila dua sisem aau lebih berada dalam keseimbangan ermal, maka sisem iu dikaakan mempunyai suhu yang sama. leh karena ahanan berganung pada suhu melalui srukur molekul fundamenal, sifa sifa berubah menuru suhu, dan perubahan iu dapa digunakan unuk mengukur suhu. la ukur yang digunakan unuk mengukur suhu adalah ermomeer. uhu merupakkan sumber energi yang dapa menghasilkan kalor. alor merupakan suau benuk enaga. Bila dua sisem yang suhunya berbeda dipersaukan bersama, maka suhu akhir yang dicapai oleh ke dua sisem ersebu berada di anara kedua suhu permulaan ersebu. alor adalah suau yang dapa dipindahkan dianara sebuah sisem dan sekelilingnya sebagai akiba dari adanya perbedaan suhu. khirnya secara umum kalor adalah sebuah benuk enaga dan bukan merupakan za.. ondukivias aluran enaga Lisrik Pada umumnya semua bahan mempunyai kondukivias dengan nilai yang berbeda. Pada Gambar dapa diliha bahwa umumnya bahan dapa dibagi dalam iga golongan yaiu: ondukor, emikondukor, solaor. Logam masuk dalam golongan perama karena memiliki elekron yang bebas bergerak melalui seluruh srukur. eramik dan bahan polimer yang memiliki elekron yang erika dengan kua dan ion ion yang idak berdifusi ermasuk kelompok 34 Journal of Elecrical echnology, ol. 7, o., Februari
2 isolaor. Fungsinya ialah mengisolir kondukor yang berdekaan dengan bagian engah dari spekrum kelompok semikondukor. = kecepaan gerak (m/s) μ = permeabilias (m /.s) ε = medan lisrik (vol/m) ( ohm ) L E M E ( ohm - m ) esisansi aluran enaga Lisrik ahanan dari suau kondukor (kawa penghanar) diberikan oleh: l. i mana : = ahanan kawa penghanar (hm) ρ = resisivias (ohm.m) l = panjang kawa (m) = luas penampang kawa (mm ) Gambar. pekrum kondukivias Besar ondukivias suau bahan dapa dirumuskan ( i mana: σ = kondukivias (Ω - ) ρ = ahanan jenis suau bahan (Ωm) Pada bahan yang menghanarkan lisrik, muaan dibawa sebesar,6 x -8 coulomb, yaiu elekron pada logam yang bergerak. Elekron dan anion adalah pembawa muaan negaif, sebaliknya suau kaion merupakan pembawa muaan posiif karena ia kehilangan elekron. ondukivias (σ) dan ahanan jenis (ρ) dari suau bahan erganung pada bilangan n, pembawa muaan, besar muaan Q dan permeabilias. engan demikian hubungannya dapa dijabarkan n. q. i mana: n = pembawa muaan (m -3 ) q = besar muaan (coulomb) μ = permeabilias (m /.s) Pembawa muaan dan permeabilias dipengaruhi oleh fakor aom dan srukur aom. ecepaan gerak, suau muaan dapa dihiung i mana:. ) Pada umumnya kawa penghanar erdiri dari kawa pilin (sranded conducors) maka sebagai fakor koreksi unuk memperhiungkan pengaruh dari pilin iu, panjang kawa dikalikan dengan, (% fakor koreksi). ahanan kawa berubah oleh suhu. alam baas suhur C sampai C,, maka unuk kawa embaga dan aluminium berlaku rumus: [ ( )] (hm) i mana : = ahanan pada suhu = ahanan pada suhu α = koefisien suhu dari ahanan pada suhu C. Jadi, i mana : ( ) Jelas kelihaan bahwa ialah suhu dimana ahanan kawa akan menjadi nol, bila persamaan linier yang sama berlaku unuk daerah suhu iu. an bila ini benar maka adalah sama dengan suhu absolu 73 C. unuk embaga (Cu) yang Journal of Elecrical echnology, ol. 7, o., Februari 35
3 mempunyai kondukivias %, koefisien suhu dari ahanan pada C adalah : α =,393 aau, = ( /,393 ) = 34,5 C nuk kondukivias yang lain dari embaga α berubah langsung dengan kondukiviasnya. Jadi unuk kondukivias 97,5 % : α =,383 dan =4, C unuk aluminium (l) dengan kondukivias 6 %, α =,43 dan = 8, C. PEGH PEBH H Perubahan suhu sanga mempengaruhi kondukivias saluran enaga lisrik. pabila suhu naik maka kondukivias saluran enaga lisrik urun, sebab perubahan suhu dapa mengakibakan gerakan gerakan elekron didalam logam idak eraur. ilai kondukivias saluran meningka apabila suhu meningka dan bersifa linier dan juga perubahan suhu idak mempengaruhi jumlah muaan (n) dalam saluran. ondukivias dari saluran berbanding erbalik dengan nilai resiivias. Besarnya perubahan nilai resisivias akiba adanya perubahan suhu dapa dirumuskan sebagai beriku : (. ) ( m) i mana : ρ = nilai ahanan jenis suau bahan seelah perubahan suhu (Ωm) ρ = nilai ahanan jenis suau bahan pada suhu awal. (Ωm) α = koefisien suhu ahanan resisansi. = nilai suhu. ( C) 3. Pengaruh emperaur erhadap esisansi enaga Lisrik Fakor uama yang menyebabkan perubahan resisansi dari saluran enaga lisrik adalah suhu disekeliling saluran ersebu. ahanan saluran meningka dengan naiknya suhu dan bersifa linier. pabila suhu berubah idak akan mempengaruhi jumlah muaan yang ada dalam saluran enaga lisrik ersebu, eapi yang dipengaruhi perubahan suhu adalah kecepaan muaan bergerak didalam saluran, dimana apabila suhu meningka maka kecepaan muaan bergerak akan menurun, karena muaan muaan bergerak idak eraur lagi. uau meode yang cukup baik unuk pengukuran suhu ialah dengan menggunakan hermomeer ahanan lisrik. la ini erdiri dari unsur ahanan yang dikenakan pada suhu yang diukur. uhu diunjukkan melalui pengukuran perubahan ahanan. Hubungan anara ahanan dan suhu dapa diuliskan = ( + α ( )) (ohm) i mana : = ahanan pada suhu (ohm) = ahanan pada suhu (ohm) α = koefisien suhu dari ahanan Perubahan resisansi saluran enaga lisrik dengan berubahnya suhu bisa dikaakan linier pada baas baas pengoperasian yang normal. Jika suhu dilukiskan pada sumbu egak dan resisansi pada sumbu mendaar maka grafik hubungan suhu dengan ahanan dapa dilukiskan sebagai beriku: 3. ugi ugi aya aya adalah kerja yang dilakukan didalam mengangku sebuah muaan Q dianara dua iik a dan b aau besarnya perubahan energi lisrik erhadap waku dalam benuk egangan dan arus. imana besar kerja yang dilakukan adalah :. Q aau P. =. Q i mana : W = energi lisrik (joule) = egangan lisrik (vol) Q = muaan lisrik (coulomb) P = daya (wa) = waku ( deik ) Jika kerja yang dilakukan per sauan waku adalah konsan dan muaan seluruhnya Q digerakkan melalui sebuah egangan sebesar (ol) dalam deik, maka daya aau kerja per sauan waku adalah:. Q P emenara banyaknya muaan yang bergerak per sauan waku dinamakan arus dengan rumus :. Q Maka daya lisrik dapa juga dirumuskan P. Pada umumnya arus merupakan pergerakan elekron elekron yang erjadi didalam saluran enaga lisrik. alam sebuah arus searah aliaran muaan semuanya adalah dalam sau arah unuk periode waku yang diinjau, sedangkan dalam sebuah arus bolak balik, maka mula mula muaan mengalir dalam sau arah dan kemudian dalam 36 Journal of Elecrical echnology, ol. 7, o., Februari
4 arah lain, dan mengulangi siklus ini dengan frekuensi erenu. Berdasarkan dari penjelasan diaas maka rugi rugi daya dapa didefinisikan, banyak daya yang hilang yang berubah menjadi panas sewaku memindahkan daya lsrik. kiba yang diimbulkan rugi rugi daya adalah panas penyebab erjadinya erjadinya rugi rugi daya pada saluran dikarenakan oleh adanya resisansi ersebu. alam arus searah besar daya yang dihabiskan sebagai kalor dalam sebuah resisansi adalah konsan, idak erganung dari waku eapi unuk arus bolak balik besarnya daya yang dihabiskan sebagai kalor dalam sebuah resisansi adalah idak konsan erganung dari waku. Maka besarnya rugi rugi daya yang diubah menjadi panas (kalor) dapa dirumuskan sebagai beriku : (P L ) =. (wa) i mana : P L = besarnya rugi rugi daya ( wa ) = arus pada saluran ( ampere ) = resisansi saluran ( ohm ) ugi rugi daya juga dipengaruhi oleh perubahan suhu yang dapa memperngaruhi nilai resisansi saluran. emakin besar nilai resisansi saluran maka rugi rugi daya yang imbul semakin besar, karena fakor penyebab erjadinya rugi rugi daya adalah resisansi pad saluran nuk menenukan nilai koefisien kehilangan daya dapa dirumuskan i mana : β = koefisien kehilangan daya ( wa - ) = resisansi saluran ( ohm ) = egangan umber ( vol ) edangkan rugi rugi daya dapa juga dirumuskan sebgai beriku : P L P. i mana : P = daya yang dihasilkan sumber ( wa ) Penggunaan nilai konsana unuk koefisien kehilangan daya memberikan hasil yang cukup epa bila koefisien ersebu dihiung unuk beberapa keadaan operasi raa raa dan jika idak erjadi pergeseran yang sanga besar. abel. ilai pesifikasi harga nilai koefisien kehilangan daya (β ) dan rugi rugi daya (P L ) unuk aluminium dengan variasi suhu o Bahan (Ω) C β (Wa - ) P L (Wa) luminium,994,3,8 5 5,44. -5, ,5. -5,6,846 3,38 β (wa - ) Grafik β erhadap ( C) oefisien ehilangan aya Gambar. Pengaruh perubahan suhu erhadap koefisien kehilangan daya pada aluminium Journal of Elecrical echnology, ol. 7, o., Februari 37
5 P L (wa) Grafik P L erhadap ugi - ugi aya ( C) Gambar 3. Hubungan besar rugi rugi daya (P L ) erhadap suhu pada aluminium. EMPL. emperaur yang semakin inggi maka daya hanar saluran enaga lisrik semakin rendah.. nuk mengurangi rugi rugi daya adalah dengan memperbesar egangan. 3. Pengaruh perubahan suhu mengakibakan perambahan rugi rugi daya pada aluminium. 4. Besar kecilnya resisansi saluran enaga lisrik dapa dipengaruhi oleh perubahan emperaur di daerah sekelilingnya yang dapa menimbulkan perubahan rugi rugi daya berambah besar. F P [] rismunandar,, 979, eknik enaga Lisrik, jilid aluran ransmisi, Pradnya Paramia, Jakara. [] bdul kadir, 998, rasnmisi egangan inggi, Penerbi niversias ndonesia, Jakara. [3] Huahuruk,., 993, ransmisi aya Lisrik, Erlangga, Jakara. [4] eidle, M, 99, eknologi nsalasi Lisrik, Edisi ke iga, Erlangga, Jakara. [5] esnick, H, 977, Fisika, Edisi ke iga, jilid, Erlangga, Jakara. [6] uran Gonen, 988, Elecric power ransmission ysem Engineering, California ae niversiy acrameno, California. [7] Wiliam. evenson, Jr, 993, nalisa isem enaga Lisrik, Erlangga, Jakara. 38 Journal of Elecrical echnology, ol. 7, o., Februari
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciKUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.
MODUL 2 : LISTRIK RANGKAIAN TERTUTUP Rangkaian eruup ialah rangkaian yang ak berpangkal dan ak berujung yang erdiri dari komponen lisrik (seperi kawa penghanar), ala ukur lisrik, dan sumber daya lisrik
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinci2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari
2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciBAB III POWER MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK PROSES PENEKUKAN ACRYLIC
BAB III POWE MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK POSES PENEKUKAN ACYLIC 3.1. Gaya Usaha Dan Daya Lisrik Mesin Tekuk Acrylic Bila kia hendak memindahkan suau benda dari sau empa keempa yang lain, aau mengangkanya
Lebih terperinciFisika Proyek Perintis I Tahun 1979
Fisika Proyek Perinis I Tahun 1979 PPI-79-01 Tahanan paling yang dapa diperoleh dari kombinasi 4 buah ahanan yang masing-masing nya 10 ohm, 20 ohm, 25 ohm dan 50 ohm, adalah 4,76 ohm B. 20 ohm. 25 ohm
Lebih terperinciSUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR
SUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR OLEH : Ir. ARIANTO PENGERTIAN SIFAT TERMAL ZAT PENGUKURAN SUHU MACAM TERMOMETER JENIS TERMOMETER PEMUAIAN PANJANG PEMUAIAN LUAS PEMUAIAN VOLUME ANOMALI AIR CONTOH SOAL 1
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik
ENEGI LISTIK Tujuan : Menenukan fakor fakor yang mempengaruhi besar energi lisrik Ala dan bahan : 1. ower Suplay. Amperemeer 3. olmeer 4. Hambaan geser 5. Termomeer 6. Sopwach 7. Saif 8. Kawa nikelin 1
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK TELUK LEMBU DENGAN BENTUK KONSTRUKSI GRID (KISI-KISI)
ANALISIS SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK TELUK LEMBU DENGAN BENTUK KONSTRUKSI GRID (KISI-KISI) Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknik Universias Lancang Kuning E-mail : abraranjung_1970@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciMATERI POKOK PERPINDAHAN KALOR
hp://gurumuda.ne MATERI POKOK PERPINDAHAN KALOR I. Kompeensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor II. Indikaor Hasil Belajar Siswa dapa : 1. Memahami pengerian perpindahan kalor. Memahami pengerian
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1988
Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciAnalisis Sistem Pentanahan Gardu Induk Bagan Batu Dengan Bentuk Konstruksi Grid (Kisi-Kisi)
Analisis Sisem Penanahan Gardu Induk Bagan Bau Dengan Benuk Konsruksi Grid (Kisi-Kisi) Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknik, Universias Lancang Kuning E-mail : abraranjung_1970@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISA POWER OUTAGE SOFTWARE UNTUK SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) 500 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR
eminar Nasional Inovasi Teknologi IBN : 978-602-61393-0-6 UN PGRI Kediri, 22 Februari 2017 e-in : 2549-7952 ANALIA POWER OUTAGE OFTWARE UNTUK ALURAN UDARA TEGANGAN EKTRA TINGGI (UTET) 500 KV TERHADAP AMBARAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,
Lebih terperinciPercobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB VI SUHU DAN KALOR
BAB VI SUHU DAN KALOR STANDAR KOMPETENSI : 5. Meneapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi dan suber energi dengan berbagai perubahannya dala esin kalor. Kopeensi Dasar : 5.1 Melakukan percobaan
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciPenyerapan Energi Radiasi
Penyerapan Energi Radiasi Devia Simon (190108), Esrisia ngu Bima (190105-601018), Ini Musika (1901007-601010), Isiyana Yumaroh (19010), Jayanri Paola (1901033) I. PENDHULUN ujuan dilakukannya eksperimen:
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciv dan persamaan di C menjadi : L x L x
PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi
Lebih terperinciFORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR
FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Amai lampu pijar! nformasi apa yang dapa kamu emukan? Dan apa ari informasi ersebu! 2. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik?
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciadalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m
1. Dalam suau percobaan celah ganda Young jarak pisah y anara pia erang ke sau dan pia erang pusa adalah 0,0240 m, keika cahaya yang digunakan mempunyai panjang gelombang 4800 A. Jarak pisah y keika cahaya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciFORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR
FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik? 2. Dapakah kalian membukikannya? 3. Bagaimana caranya kia mengukur hambaan lampu
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciTranspor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik
Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciPEMODELAN DISTRIBUSI PANAS HORISONTAL DALAM KONDISI STEADYSTATE MENGGUNAKAN METODE PURATA DISKRIT. Oleh : Imam Tazi Kusairi
PEMODELAN DISTRIBUSI PANAS HORISONTAL DALAM KONDISI STEADYSTATE MENGGUNAKAN METODE PURATA DISKRIT Oleh : Imam Tazi Kusairi ABSTRAK Disribusi panas horisonal seperi halnya perambaan panas pada pela homogen
Lebih terperinciBab 8 Fisika Inti dan Radioaktivitas
Bab 8 Fisika Ini dan dioakivias 8. Pendahuluan Sejauh ini ini aom dapa dianggap sebagai parikel yang memiliki massa dan bermuaan posiif. Sifa uama dari aom, molekul dan za pada semuanya dapa diliha dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciPertemuan IX, X V. Struktur Portal
ahan jar Saika ulai, ST, T Peremuan IX, X Srukur Poral 1 Pendahuluan Pada srukur poral, ang erdiri dari balok dan iang ang dibebani muaan di aasna akan imbul lenuran pada balok saja, dan akan meneruskan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Secara umum saluran ransmisi disebu dengan suau sisem enaga lisrik yang menyalurkan arus yang mencapai rausan kilomeer. Energi lisrik dibawa oleh kondukor
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI
BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciPertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.
Lebih terperinci