International Recognitions

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "International Recognitions"

Transkripsi

1

2

3 International Recognitions 2013 Coaching Indonesia received international approval from the International Coach Federation (ICF) as the first provider in Indonesia eligible to conduct coaching certification programs based on ICF ethics and competencies Our director, Al Falaq Arsendatama, has been awarded as the first Professional Certified Coach (PCC) in Indonesia and have also been entitled as one of the first ICF Registered Mentor in the country Through its academy, Coaching Indonesia has graduated over 350 coaches with international standards of ICF competencies.

4 Coaching di Indonesia Mengapa penting? Kesadaran terhadap peran human capital Perubahan budaya dan generasi Orientasi pada perilaku, bukan sekedar hasil. Memaksimalkan potensi manusia.

5 Coach: Al Falaq Arsendatama, MIT, PCC Executive Coach Founder and Director of Coaching Indonesia Professional Certified Coach (PCC) of ICF Past President of ICF Jakarta Charter Chapter ICF Registered Mentor Over 1500 hours coaching experience Professional background: oil & gas, FMCG and consulting. Major clients include:

6 Coach: Mutia P Soerahardjo, ACC Corporate & Business Coach Associate Certified Coach (ACC) of ICF ICF Registered Mentor Chair of ICF Indonesia Coaching Summit 2012 Over 1000 hours coaching experience Major clients include:

7 Coach: Naindra Pramudita, ACC Executive & Life Coach Associate Certified Coach (ACC) of ICF Vice President of ICF Jakarta Chapter ICF Registered Mentor Over 700 hours coaching experience Professional background: finance & banking regulatory. Major clients include:

8 Coach: Laurencia Lina, ACC Executive & Transformational Coach Associate Certified Coach (ACC) of ICF ICF Registered Mentor Chair of ICF Indonesia Coaching Summit 2013 Over 700 hours coaching experience Professional background: Information Technology. Major clients include:

9 Coach: Rika Ermasari, ACC Corporate & Life Coach Associate Certified Coach (ACC) of ICF HR Director at Radiant Utama Interinsco Over 400 hours coaching experience Professional background: Human Resources Major clients include:

10 Coach: Prasasti Utomo, ACC Executive Coach Associate Certified Coach (ACC) of ICF ICF Registered Mentor President of ICF Jakarta Chapter Over 700 hours coaching experience Major clients include:

11 Coach: Arief Hidayat, ACC Leadership and Sales Performance Coach Associate Certified Coach (ACC) of ICF Executive Committee of ICF Jakarta Chapter Over 200 hours coaching experience Professional background: logistic, renewable energy and e-commerce. Major clients include:

12 Coach: Diny Lutfah, ACC Diny Lutfah, ACC Corporate & Life Coach Associate Certified Coach of ICF Lecturer at Trisakti University Over 100 hours coaching experience

13 Rachmawati Wangsaputra, CEC Coach & Dosen Senior ITB Candra Wijayangka, CEC Coach & Dosen Telkom University

14 Coach: Reny Indriani, CEC Executive Coach Certified Executive Coach Gallup Certified Strength-based Coach Over 200 hours coaching experience 20 years of corporate experience in banking industry Major clients include:

15 Get to Know Introduce yourself: Nama? Role di organisasi?

16 Download this presentation at:

17 Coaching Definition Active Listening Powerful Questioning Coaching Model Demo Coaching Practice

18 Definisi Coaching u Apa itu coaching? u Mengapa itu penting? u Perbedaan coaching dengan pendekatan lainnya.

19 Apa itu Coaching? Hubungan kemitraan dengan individu melalui proses kreatif yang ditujukan untuk memaksimalkan potensi personal dan profesional dirinya.

20 Apa itu Coaching? Kemitraan (partnership) Goal disepakati. Proses kreatif Percakapan dua arah. Menggali fakta dan memunculkan ide. Memaksimalkan potensi Ada action plan. Follow up and review.

21 Skenario 1: Persoalan Pribadi Lidya (34 tahun), staff akunting. Sering datang terlambat. Kinerja menurun. Menghadapi masalah pribadi dengan suaminya. Diajak berbicara untuk mengetahui asal muasal persoalannya. Diberi nasihat untuk ikhlas dan sabar.

22 Counseling Coaching Masa Lalu Masa Kini Masa Depan

23 Skenario 2: Karyawan Baru David (21 tahun), karyawan baru. Diberikan pembekalan untuk menguasai pekerjaan. Diberikan tugas-tugas kecil agar ia bisa praktek. Dipantau secara rutin untuk mengetahui perkembangannya. Diajak berdiskusi untuk berbagi pengalaman.

24 Individu belajar dari orang lain Individu menyerap ilmu, mempraktekkan dan menceritakan pengalaman. Individu belajar dari dirinya Individu menyadari apa saja yang menghambat kemajuan, merangkai ide dan mengatasi tantangan. Mentor membekali Coach menfasilitasi

25 Skenario 3: Mengembangkan Diri Radhit (35 tahun), sudah 5 tahun bekerja. Atasannya mempercayainya untuk memberikan presentasi di depan direksi. Hasilnya kurang memuaskan. Atasannya menjelaskan apa saja kesalahannya dan memberitahu agar lain kali ia bisa lebih baik. Radhit mengangguk-angguk. Ia berusaha mengerti dan berjanji memperbaiki diri.

26 Skenario 4: Mengembangkan Diri Radhit (35 tahun), sudah 5 tahun bekerja. Atasannya mempercayainya untuk memberikan presentasi di depan direksi. Hasilnya kurang memuaskan. Atasannya bertanya bagaimana Radhit menilai presentasinya sendiri. Ia digali ide-idenya agar presentasinya lebih baik. Atasannya pun memberikan tips tambahan sebagai pelengkap.

27 Terminologi Coach Orang yang memberikan coaching Coachee atau Klien Orang yang mendapatkan coaching

28 How Do You Do Coaching? 1-on-1 coaching Face-to-face atau via phone. Fokus pada agenda si individual.

29 How Do You Do Coaching? Group Coaching Face-to-face dalam format kelompok 3-8 orang. Focus pada agenda bersama.

30 Hal. 17 LEADER AS COACH Prinsip Leader as Coach Kapan Directing, Mentoring, Coaching?

31 Leader as Coach Mengutamakan kolaborasi dan kreatifitas, bukan memerintah dan mengendalikan Kita tetap membutuhkan seorang leader yang mampu memegang kontrol dan memerintah. Namun akan lebih baik bila gaya kepemimpinan yang fokus pada hasil akhir ini diimbangi dengan kemampuan mendengarkan, memahami dan mengembangkan orang yang dipimpinnya.

32 DIRECTING vs. MENTORING vs. COACHING

33 Directing Memberikan arahan/petunjuk secara jelas. Diberikan ketika: Menyelesaikan masalah darurat yang membutuhkan keputusan cepat. Menetapkan tujuan jangka panjang. Menetapkan indikator kinerja.

34 Mentoring Mengajari dan membekali Diberikan ketika: Mendampingi seseorang yang sedang mempelajari pengetahuan dan skill baru. Berbagi pengalaman dan best practice. Memberikan saran atau feedback untuk pembelajaran.

35 Coaching Memberdayakan dan memaksimalkan Diberikan ketika: Mengembangkan potensi orang lain. Menfasilitasi perubahan perilaku. Menyelesaikan masalah yang membutuhkan eksplorasi. Mengidentifikasi peluang baru. Membuat strategi bersama. Mendorong orang lain melampaui zona nyamannya.

36 Mentoring Individu belajar dari orang lain. Mentor mengajari. Coaching Individu belajar dari dirinya. Coach menfasilitasi. Coaching & Mentoring umum diberikan dalam konteks peningkatan kinerja. Tidak Tahu Tahu Lebih Tahu

37

38 Exercise 1. Berpasangan. Satu orang menjadi coach dan pasangannya menjadi coachee. 2. Sebagai coach, lakukan percakapan singkat 5 menit untuk kasus: Coachee adalah individu yang tergolong rajin dan selalu mencapai target. Sebulan ini ia terkesan demotivasi. Akibatnya beberapa pekerjaan yang ditugaskan padanya tidak terselesaikan sesuai tenggat waktu. 3. Di akhir percakapan, coachee memberikan feedback pada coach: Bagaimana ia diperlakukan? Apa yang ia dapat sebagai hasilnya? 4. Diskusikan hasilnya di kelas besar.

39 Hal. 23 igrow: Model Percakapan Coaching Mengatur proses percakapan coaching dalam alur yang logis dan terstruktur.

40 Percakapan Coaching Ada kejelasan agenda dan tujuan yang ingin ingin dicapai. Melibatkan pemetaaan, penggalian dan membangun ide. Bila momennya tepat, ada sharing pengetahuan dan pengalaman. Diakhiri dengan kesepakatan action plan dan komitmen.

41 igrow Model i G R O W Intention Goal Reality Options Will

42 i Intention Intensi atau niat Anda bukan untuk menghakimi atau menyalahkan orang lain, tapi untuk: Mendorongnya berpikir kreatif. Memberdayakan dan memaksimalkan potensinya. Mencari solusi bersama. Tipsnya adalah: Be present. Hadir utuh. Fokuskan perhatian Anda pada coachee, bukan solusi. Be patient. Sabar dan mengendalikan emosi. Be curious. Bangun rasa ingin tahu dengan menahan diri untuk menasihati atau memberikan saran.

43 G Goal Menyepakati topik pembicaraan Menentukan kriteria keberhasilan Contoh pertanyaan: Apa yang ingin Anda bicarakan di sesi ini? Apa yang ingin Anda dapat dari pembicaraan ini? Bagaimana Anda tahu jika sesi ini berhasil? Apa indikator keberhasilan dari sesi ini?

44 R Reality Urai fakta-fakta yang terkait dengan situasi yang dihadapi. Dengarkan dan ajukan pertanyaan terbuka untuk menggali situasinya lebih dalam. Contoh pertanyaan: Apa yang Anda maksud dengan.? Apa yang jadi pertimbangan? Apa tantangannya? Apa yang telah Anda lakukan? Bagiamana hasilnya?

45 O Options Membangun ide. Menemukan alternatif pilihan. (optional) Coach bisa sharing pengalaman. Contoh pertanyaan: Apa yang bisa Anda lakukan berbeda? Apa yang perlu berubah? Apa yang bisa jadi opsi? Apa lagi?

46 W Will Merumuskan action plan. Membangun komitmen. Contoh pertanyaan: Apa yang akan Anda lakukan berikutnya? Aktifitas apa yang bisa Anda kerjakan di minggu ini? Perubahan kecil apa yang bisa Anda buat? Kapan Anda akan melakukannya? Bagaimana saya tahu perkembangannya? Dukungan apa yang Anda butuhkan?

47 Coaching Demo

48 2 Skill Dasar Coaching Active Listening Powerful Questioning

49 Hal. 35 Active Listening u Elemen penting saat mendengarkan u Mendengarkan dengan RASA

50 Mengapa kita tidak mendengarkan? Tadi sudah saya bilang JANGAN jatuh!

51 Bagus..! Luar biasa Kereen Lanjut Bro..

52 Kita terbiasa berbicara dibanding mendengarkan

53 Noise di kepala kita seperti lalu lintas yang tidak pernah berhenti

54 Assumption Judgment Association Self talk: noise yang paling susah dikendalikan

55 Judgment Penilaian kita terhadap orang lain dari sudut pandang pribadi. Coachee Coach Saya bingung dengan sikap atasan yang maunya serba cepat. Padahal kan kita sudah punya prioritas mana duluan yang harus dikerjakan Mmm barangkali atasan juga tidak menyadari soal ini ya. Mungkin kamu yang selama ini kurang proaktif memberitahu dia soal prioritas itu. (Judgmental).

56 Asosiasi Pikiran kita yang menghubungkan cerita coachee dengan pengalaman pribadi. Coachee Coach Saya bingung dengan sikap atasan yang maunya serba cepat. Padahal kan kita sudah punya prioritas mana duluan yang harus dikerjakan Saya punya pengalaman yang sama dulu. Akhirnya kita juga sebagai bawahan yang harus beradaptasi. (asosiatif).

57 Asumsi Anggapan yang belum tentu benar dengan realita sesungguhnya. Coachee Coach Saya bingung dengan sikap atasan yang maunya serba cepat. Padahal kan kita sudah punya prioritas mana duluan yang harus dikerjakan Kelihatannya ada yang tidak beres di sini. Anda yang sudahpunya prioritas harusnya bisa bernegosiasi dengan atasan supaya kedua belah pihak bisa bekerjasama dengan baik. (asumtif).

58 Tiga Elemen Mendengarkan Kata Kunci Emosi Active Listening Makna Tersirat

59 Elemen 1. Mendengarkan Kata Kunci Beberapa kata tertentu yang mewakili inti cerita. Ciri-ciri: Diucapkan dengan intonasi tertentu. Menggunakan istilah unik atau analogi. Kadang diucapkan lebih dari satu kali. Tidak jarang disertai emosi.

60 Elemen 2. Merasakan Emosi Perhatikan: Kata-kata yang mewakili emosi: bingung, ragu, happy...., tapi... Bahasa tubuh. Rasakan perubahan energi.

61 Video Active Listening: Menangkap Kata Kunci dan Emosi

62

63 Practice 1 (15 )

64 Roleplay 1 (waktu: 15 menit) 1. Gunakan alur igrow (lihat formulir). 2. Awali dengan 2 pertanyaan dasar: Apa yang Anda ingin bicarakan? Apa yang ingin Anda dapat dari sesi ini? 3. Dengarkan aktif: Tangkap kata kunci. Rasakan emosi. 4. Coba gali dengan pertanyaan Apa dan Seberapa, contoh: Apa yang Anda maksud dengan?. yang seperti apa? Apa tantangannya? Apa kriterianya? Seberapa?

65 Paraphrasing & Reflecting Paraphrasing Sampaikan kembali yang Anda dengar menggunakan bahasa yang lebih singkat. Gunakan kata-kata kunci yang persis sama. Reflecting Tambahkan sedikit interpretasi dari pengamatan Anda. Klarifikasikan kembali untuk memastikan kebenarannya.

66 Active Listening R Receive - terima A Acknowledge - hargai S Summarise - ringkas A Ask ajukan pertanyaan terbuka

67 Hal. 43 Powerful Questioning u Mengajukan pertanyaan berbobot u Memancing berpikir kreatif u Contoh-contoh pertanyaan

68 Nyetir, asyik ngobrol, menyerempet motor

69 Mengubah Perilaku Bandingkan 2 tipe pertanyaan ini: Apakah Anda sudah berhatihati? Reaksi supir: Menjawab iya, menyalahkan pemotor. Mengapa Anda tidak berhatihati? Reaksi supir: Defensif, merasa dikritisi. Lain kali hati-hati ya? Reaksi supir: OK (tapi tidak menjamin berubah perilaku.) Pertanyaan Tertutup Pertanyaan Terbuka dan Obyektif Bagaimana kejadiannya? Apa yang kamu perhatikan saat itu? Apa yang bisa memastikan kejadian seperti ini tidak terulang? Apa yang perlu berubah? Keadaan apa saja yang perlu diantisipasi?

70 Pertanyaan Berbobot Diawali dengan: Apa. Seberapa. Bagaimana. Siapa. Kapan. Dimana. Lihat halaman 49-53

71 BUKAN Pertanyaan Berbobot Pertanyaan Tertutup Apakah? Pernahkah? Sudahkah? Ya atau tidak? Pertanyaan tertutup sesekali digunakan hanya untuk mengecek kebenaran. Bukan untuk menggali. Pertanyaan Menjurus (Leading Question) Dipengaruhi oleh judgment/asumsi pribadi. Bertendensi menghakimi.

72 Video Powerful Questioning: Pertanyaan Terbuka dan Eksploratif

73 Pertanyaan Tertutup vs. Terbuka Kenapa pekerjaan kamu belum selesai? Ada pertanyaan tentang topik ini? Kenapa hal itu sampai terjadi? Apa yang bisa membantu kamu agar pekerjaan selesai? Bagaimana kamu memahami topik ini? Apa penyebabnya? Apakah ini benar atau salah? Bagaimana menurut kamu?

74 Pertanyaan tertutup Pertanyaan terbuka

75 Contoh Pertanyaan Berbobot Mendapatkan Kejelasan Apa yang dimaksud dengan.? Apa yang menjadi pertimbangan? Apa yang menjadi prioritas Anda? Apa alasannya? Mencari Substansi Apa yang menjadi kendala? Apa yang menjadi tantangan? Apa yang sesungguhnya terjadi? Apa yang menghalangi Anda untuk.?

76 Menggali Apa yang mendorong Anda melakukannya? Apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini? Apa yang Anda tuju dari tindakan itu? Apa yang Anda rasakan ketika itu terjadi? Apa yang menjadi kriteria dari.? Keinginan Apa yang Anda harapkan? Apa yang Anda inginkan? Idealnya seperti apa? Apa yang penting bagi Anda?

77 Perencanaan Apa rencana Anda? Selanjutnya bagaimana? Tindakan apa yang akan Anda ambil? Langkah apa yang Anda akan ambil di minggu ini? Review Apa yang sudah dikerjakan? Bagaimana hasilnya? Apa yang dianggap sulit? Apa yang menghalangi pencapaian? Apa yang Anda pelajari?

78 Membangun Ide Apa ide Anda? Opsi apa saja yang tersedia? Apa yang bisa Anda lakukan berbeda? Bagaimana Anda akan mengatasinya? Implementasi Kapan Anda akan melakukannya? Seberapa sering? Bagaimana mengukur keberhasilannya? Support apa yang Anda butuhkan?

79 Practice 2 (15 )

80 Roleplay 2 (waktu: 15 menit) 1. Gunakan alur igrow. 2. Awali dengan 2 pertanyaan dasar: Apa yang Anda ingin bicarakan? Apa yang ingin Anda dapat dari sesi ini? 3. Dengarkan aktif: Tangkap kata kunci. Rasakan emosi. Fokus pada coachee, bukan pada solusi. 4. Ajukan pertanyaan berbobot untuk menggali ceritanya lebih dalam (gunakan template pertanyaan di formulir).

81 Debrief WWW What Went Well Apa yang sudah bagus EBI Even Better If Apa yang bisa lebih baik lagi

82 Ciri-Ciri Pertanyaan Berbobot Merupakan hasil mendengarkan aktif. Tidak dipengaruhi asumsi/judgment pribadi. Mulai dengan apa, seberapa, bagaimana, kapan, siapa, dimana. Membuat lawan bicara (coachee) berpikir: mengingat, merenung, merangkai ide.

83 Review Day 1 Designing Action Managing Progress Four Faces of Coach Impact Planning

84 Download this presentation at:

85 Reflection from the Learning Apa saja yang Anda ingat? Bagaimana mengaplikasikannya?

86 6 Basic Mistakes 1. Tidak menanyakan apa yang ingin didapat. 2. Tidak menangkap kata-kata kunci (keywords) 3. Terjebak pada drama si coachee 4. Terburu-buru memberi saran atau solusi 5. Bertanya close-ended 6. Terlalu banyak bicara 1. Tanya, Apa yang ingin didapat dari sesi ini? 2. Dengarkan kata-kata dan intonasi 3. Netral, obyektif, terus dengarkan 4. Dengarkan, fokus pada coachee, baru bertanya. 5. Gunakan awalan Apa 6. Sabar, bangun rasa ingin tahu.

87 Pertanyaan Berskala 1 10 Dari skala 1 sampai 10, seberapa yakin Anda mampu mengatasi tantangan ini? Apa yang jadi kriteria di skala tersebut? Idealnya Anda ada di skala berapa? Apa yang perlu berubah untuk mencapai kondisi ideal itu?

88 Video Pertanyaan Berskala: Memetakan gap terhadap kondisi ideal yang ingin dicapai.

89 Fokus pada Coachee, bukan pada Solusi Yang perlu berubah adalah Coachee, bukan orang lain. Tidak terpancing membicarakan pihak lain yang mungkin menjadi alasan penghambat. Be curious and nonjudgmental.

90 Layout Sesi Coaching Meja Ideal Meja Kurang Ideal Meja Tidak dianjurkan

91 Hal. 55 DESIGNING ACTION Brainstorming Promoting self discovery Exploring concerns Challenging assumption

92 Coaching yang Berkesinambungan Ac#on Plan Ac#on Plan Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi berikutnya Goal Setting Ac#on Plan Coach membantu coachee merumuskan tindakan yang mendekatkan dirinya pada tujuan (goal).

93 Promoting Self Discovery Contoh pertanyaan: Apa yang akan Anda lakukan setelah sesi ini? Apa yang bisa menjadi tindak lanjut? Langkah sederhana apa yang bisa Anda lakukan? Mendorong coachee untuk mengambil tindakan

94 Video Experimentation: Mendorong coachee untuk mengambil tindakan

95 Brainstorming Contoh pertanyaan: Bertukar pikiran untuk menemukan ide. Coach bisa berbagi tips dan pengalaman. Apa yang perlu berubah? Apa ide Anda? Apa yang perlu dipersiapkan? Apa yang Anda butuhkan dari saya?

96 Video Brainstorming Tukar pikiran untuk menemukan ide. Berbagi pengalaman.

97 Exploring Concerns Memetakan jika ada hal yang patut diperhatikan Contoh pertanyaan: Seberapa yakin ide Anda ini dapat terealisasi? Apa saya yang patut dipertimbangkan? Bagaimana dengan faktor risiko dan biaya?

98 Challenging Assumption Mendorong coachee keluar dari comfort zone, jika Anda melihat ia sesungguhnya mampu. Contoh pertanyaan: Apa yang membuat Anda berpikir ini mungkin/tidak mungkin? Bagaimana jika targetnya diperbesar? Alternatif apa yang bisa Anda pikirkan?

99 Practice 3 (15 )

100 Roleplay 3 (waktu: 15 menit) 1. Gunakan alur igrow. 2. Dengarkan aktif: Tangkap kata kunci. Rasakan emosi. 3. Ajukan pertanyaan berbobot untuk menggali ceritanya lebih dalam (gunakan template pertanyaan di formulir). 4. Fokus pada coachee, bukan pada solusi. 5. Gali: keinginan, harapan, hambatan, tantangan, ide dan pemikirannya. 6. Sabar, sabar, sabar.

101

102 Hal. 71 FOUR FACES OF COACH Empat Wajah Coach Menggunakan Gaya Coaching Situasional

103 MENTOR CHALLENGER FACILITATOR SUPPORTER

104 Fleksibilitas 4 Wajah Coach Petakan level kompetensi coachee yang terkait secara spesifik dengan task/goal. Level kompetensi diukur berdasarkan: Knowledge and skills, kemampuan spesifik yang telah dikuasai terkait dengan task yang dikerjakan ATAU goal yang diharapkan tercapai. Transferable skill, kecakapan umum seperti komputer, komunikasi, membangun relasi, dll.

105 EMPAT WAJAH COACH Lihat hal untuk memahami kebutuhan coachee untuk masing-masing gaya coaching. Mentor Facilitator Challenger Supporter Rendah Sedang-ke-Tinggi Tinggi LEVEL KOMPETENSI COACHEE

106 MENTOR CHALLENGER Define goals & timeline Develop plan & priorities Define roles & boundaries Teaching/telling how Observe & monitor Give feedback Active listening Powerful questioning Reframing Facilitating Encouraging feedback Collaborating Appreciating COACHING SKILLS Active listening Powerful questioning Reframing Challenging assumption Exploring concerns Reassuring Delegating Allowing/trusting Confirming Empowering Affirming Acknowledging Providing new opportunities FACILITATOR SUPPORTER

107 Video: Gaya Coaching Situasional Lihat video ini dan jawab sama-sama.

108 Video: Gaya Coaching Situasional Lihat video ini dan jawab sama-sama.

109 Important Notes Di semua gaya coaching, Anda tetap: Menyepakati tujuan coaching secara obyektif. Mengamati kemajuan coachee dan memantau perkembangannya. Secara rutin memberikan feedback untuk memastikan ia selalu on-track terhadap tujuan yang ingin dicapai. Membantu coachee melakukan perubahan perilaku (behavior).

110

111 Hal. 63 MANAGING PROGRESS Mereview kemajuan Memberikan feedback

112 Progress Goal yang dituju Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Review & Feedback Final Review & Feedback Review & Feedback Periode Coaching 3 Bulan

113 Mereview Kemajuan Coaching Lakukan di awal sesi kedua dan selanjutnya: Apa yang bisa diceritakan dari sesi terakhir kita? Bagaimana perkembangannya? Apa yang menjadi pembelajaran? Apa masukan Anda bila coaching kita bisa lebih baik? Apa yang perlu diselaraskan?

114 Building Game

115 Reflection from the Learning Apa pentingnya feedback? Bagaimana memberikannya dengan benar? Bagaimana nanti Anda mempraktekkannya?

116 Giving Feedback Feedback Apresiatif Menghargai (acknowledge) perkembangan positif si coachee: Say it, when you see it. Langsung berikan pujian begitu Anda menyaksikannya. Bila tidak bisa diberikan langsung, tunggu hingga di akhir hari atau pada saat review coaching bersama. Prinsipnya: jangan lupa! Feedback bersifat spesifik terhadap hal positif yang Anda lihat.

117 Video: Coaching untuk feedback Feedback yang apresiatif

118 Giving Feedback Feedback Konstruktif Bersifat perbaikan dan menyelaraskan kembali dengan tujuan coaching (re-direct): Make it private, make it positive. Lakukan berdua, tanpa ada orang lain. Tunggu saat yang tepat, tidak diberikan langsung. Gunakan bahasa positif. Spesifik terhadap kesalahan saat itu. Tidak ditambah dengan asumsi pribadi atau cerita drama dari masa lalu.

119 Video: Coaching untuk feedback Feedback yang konstruktif

120

121 Practice 4 (15 )

122 Roleplay 4 (waktu: 15 menit) 1. Gunakan alur igrow. 2. Dengarkan aktif dan ajukan pertanyaan berbobot. 3. Fokus pada coachee, bukan pada solusi. 4. Gali: keinginan, harapan, hambatan, tantangan, ide dan pemikirannya. 5. Bantu coachee merumuskan rencana tindakan (action plan). 6. Pastikan ia punya komitmen. 7. Sabar, sabar, sabar.

123 Impact Planning Membuat perencanaan efektif dengan gaya coaching

124 Membuat Perencanaan Efektif Dalam konteks kerjasama tim, perencanaan dibuat untuk memperjelas: 1.Tujuan yang ingin dicapai (goal) & prioritasnya. 2.Siapa yang akan mengerjakan. 3.Bagaimana mengukur keberhasilannya.

125 Exercise: Impact Planning (40 menit) 1. Buat kelompok 5-6 orang. 2. Secara bergantian masing-masing orang menfasilitasi pelaksanaan Impact Planning. Gunakan template pertanyaan berikut ini: 1. Apa rencana Anda sebagai tindak lanjut training ini? Apa prioritasnya (tinggi sedang rendah)? 2. Hasil apa yang Anda harapkan dari rencana Anda ini? 3. Apa saja kriteria keberhasilannya? 4. Apa yang menjadi tantangan, bila ada? 5. Apa yang perlu dipersiapkan untuk mengatasinya? 6. Apa yang akan Anda lakukan dalam waktu paling dekat ini? 3. Coach mendengarkan dan memperhatikan kata kunci. Coach mungkin perlu mengganti template pertanyaan di atas (sesuai dengan arah pembicaraan)

126 THANK Y YOU! Coaching Indonesia

Our office Jl. Pondok Hijau VI No 2, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Website:

Our office Jl. Pondok Hijau VI No 2, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Website: Coaching Indonesia is a Jakarta-based coaching firm supported by accredited coaches from the International Coach Federation (ICF) with commitment to help clients achieve sustainable results through application

Lebih terperinci

Leadership Coaching for Students of Universitas Indonesia

Leadership Coaching for Students of Universitas Indonesia Preliminary Guide Leadership Coaching for Students of Universitas Indonesia Program coaching selama 6 bulan yang diberikan kepada 25 orang perwakilan eksekutif Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Indonesia.

Lebih terperinci

1..2..3..2..1..2..3.. Job Hunting Preparation Kegagalan terbesar bukanlah ketidakberhasilan meraih sukses, tetapi ketidakmampuan memaksimalkan potensi pemberian TUHAN Tipe Rekrutmen dan Seleksi Seleksi

Lebih terperinci

Ph/WA: * * COACHING

Ph/WA: * * COACHING Ph/WA: 0858 8228 0303 * coachtogreat@gmail.com * dsuryar@gmail.com COACHING Coaching adalah sebuah industri yang bertumbuh sangat pesat, sebuah profesi baru. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang

Lebih terperinci

Professional Coach Certification Program

Professional Coach Certification Program Awareness Coaching helps the individual to unlock his or her true potential through raising awareness, inspiring new ideas and encouraging creativity. Creative Idea You have the capacity to have an insight

Lebih terperinci

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1.Mengembangkan gaya

Lebih terperinci

1 2 http://creativegapminding.com 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 MODUL 4 COACHING UNTUK MENGEMBANGKAN ORANG A. SUB POKOK BAHASAN - Arti, Tujuan dan Penggunaan Coaching - Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program

COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE Sales Head Development Program Back Ground Belum ada guidance khusus untuk SH secara baku Belum ada bekal pengetahuan tentang C&C (cara melaksanakan &

Lebih terperinci

Hari : Jumat-Sabtu, 5-6 Juni 2015 Tempat : Fave Hotel Melawai Jakarta Waktu : wib

Hari : Jumat-Sabtu, 5-6 Juni 2015 Tempat : Fave Hotel Melawai Jakarta Waktu : wib Hari : Jumat-Sabtu, 5-6 Juni 2015 Tempat : Fave Hotel Melawai Jakarta Waktu : 09.00-17.00 wib Topik Kunci Paradigma Supervisor Efektif PDCA Mengelola Kinerja & Tehnik Coaching DISC Profile Menghadirkan

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit 3 Minute Coach Pada tahun 2003, Mamoru Itoh memulai ritual diskusi 5 menit setiap hari dengan para bawahannya. Diskusi pendek itu ia lakukan dengan fokus pada perbaikan perusahaan. Hasilnya, setelah 6

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Coaching

Dasar-Dasar Coaching Dasar-Dasar Coaching Sasaran Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, prinsip dan manfaat coaching bagi individu dan organisasi Mahasiswa mampu mempraktekkan keterampilan dasar coaching Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

PENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted

PENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted PENILAIAN KARYAWAN Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim Performance Plan Elemen penting dalam Performance Plan Perencanaan Individual objectives yang selaras dengan

Lebih terperinci

PPM MANAJEMEN EFFECTIVE LEADERSHIP PERTEMUAN TATAP MUKA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Program Pengembangan Ekskutif. PPM Manajemen

PPM MANAJEMEN EFFECTIVE LEADERSHIP PERTEMUAN TATAP MUKA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Program Pengembangan Ekskutif. PPM Manajemen PPM Manajemen EFFECTIVE LEADERSHIP Jl. Menteng Raya 9, Jakarta 10340, Telp. (021) 3140112 Fax : (021) 2302051 www.ppm-manajemen.ac.id Program Pengembangan Ekskutif PERTEMUAN TATAP MUKA BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016 Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 2 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja Coaching, Monitoring dan Counselling Pengertian Coaching

Lebih terperinci

CERTIFIED CORPORATE COACH

CERTIFIED CORPORATE COACH CERTIFIED CORPORATE COACH ICF ACSTH 88 Hours Phase 1 : 17-20 Mar 2015 Phase 2 : April 2015 Phase 3 : 22 April 2015 60 Hours of Coach Specific Training Hours Certified Corporate Coach Program Dirancang

Lebih terperinci

7 Habits of Highly Productive People

7 Habits of Highly Productive People 7 Habits of Highly Productive People File materi ini bisa di-download di www.edubisnis.net Penyedia layanan kursus online terbaik di Indonesia dalam bidang Manajemen Bisnis dan Internet Marketing Habit

Lebih terperinci

DODDY FAISAL HUMAINI (CARTENZ HRD GROUP)

DODDY FAISAL HUMAINI (CARTENZ HRD GROUP) DODDY FAISAL HUMAINI (CARTENZ HRD GROUP) Tak kenal maka tak sayang DODDY FAISAL HUMAINI Pekerjaan : - Founder & Owner CARTENZ HRD - Founder & Owner PYRAMIDA EDUTRAINING - Founder & Owner LENTERA CAMP TRAWAS

Lebih terperinci

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Pemimpin : Lakukan NetWORK Bukan NetSit Atau NetEat Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Dalam rangka meningkatkan nilai dan kualitas kehidupan,

Lebih terperinci

KELAS DENGAN BUDAYA BERTANYA. I. Bertanya Yang Efektif.

KELAS DENGAN BUDAYA BERTANYA. I. Bertanya Yang Efektif. KELAS DENGAN BUDAYA BERTANYA I. Bertanya Yang Efektif. Proses Tanya jawab didalam kelas adalah salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan pola pikir dan daya tangkap siswa, atau dalam bahasa Inggrisnya

Lebih terperinci

Kesepuluh: Analisis dan Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan

Kesepuluh: Analisis dan Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan Penempatan School of Communication Pegawai & Business Kesepuluh: Analisis dan Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan Bagian kedua Model Faster Learning Organization (FLO) Model Faster Learning Organization

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE

Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE Our Experience 3 Our Experience 4 Our Experience, 5 Our Experience 6 Our Experience 7 Our Experience 8 Our Experience Current Similar Experiences (in-house training)

Lebih terperinci

Bambang Purwoko & Amirudin METODE DALAM PENGUATAN KAPASITAS

Bambang Purwoko & Amirudin METODE DALAM PENGUATAN KAPASITAS Bambang Purwoko & Amirudin METODE DALAM PENGUATAN KAPASITAS METODE PK PADA TIAP LEVEL INDIVIDU MENTORING AND COACHING ON THE JOB TRAINING VESTIBULE (Balai) ORGANISASI KEMITRAAN/PARTNERSHIP (twining) NETWORKING

Lebih terperinci

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Monday, September 03, 2012 http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok / Dr. Erman Anom,

Lebih terperinci

HOW TO FACILITATE A SESSION

HOW TO FACILITATE A SESSION HOW TO FACILITATE A SESSION Advance elanguages Training Jakarta, 26-28 February 2009 Pemilihan Metode Penyampaian Apakah pelatihan secara keseluruhan akan berbasis di ruang kelas dan melibatkan interaksi

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Ujian Profesi Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan Group Field Project ini di masa

Lebih terperinci

Negosiasi dengan Hati

Negosiasi dengan Hati Negosiasi Tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi. Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Gambar 9. Service of Logincom Sumber: Arsip Perusahaan 16 3.1.1 Penawaran Projek Penawaran Projek Pada umumnya dari pihak luar atau klien akan diterima

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK Erman Anom Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

Lebih terperinci

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan . Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan

Lebih terperinci

Developing Effective Leadership Skills

Developing Effective Leadership Skills Developing Effective Leadership Skills Slide presentasi berikut merupakan sampel materi training : Leadership Skills. Materi lengkap dapat diperoleh melalui kegiatan in house training kami. Profil Fasilitator

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Menganalisis struktur teks, dan unsur kebahasaan dari

Lebih terperinci

Garis waktu (timeline)

Garis waktu (timeline) Garis waktu (timeline) Garis waktu (timeline) adalah hal sederhana untuk menunjukkan sebuah rencana penilaian dan mengetahui bahwa berbagai macam metode penilaian terjadi melalui siklus belajar. Sebelum

Lebih terperinci

LEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O

LEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O LEARNING & DEVELOPMENT MEMBANGUN TIM KERJA YANG BERKARAKTER DAN BERKUALITAS MENCIPTAKAN PELAYANAN PRIMA YANG KONSISTEN PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A

Lebih terperinci

Pengembangan Kepemimpinan

Pengembangan Kepemimpinan Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Mahasiswa dapat mengetahui tentang kepemimpinan situasional Pertemuan

Lebih terperinci

PENGAJARAN ENTREPRENEURSHIP DENGAN METODE NLP DAN PENDEKATAN EKSPLORASI DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PENGAJARAN ENTREPRENEURSHIP DENGAN METODE NLP DAN PENDEKATAN EKSPLORASI DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGAJARAN ENTREPRENEURSHIP DENGAN METODE NLP DAN PENDEKATAN EKSPLORASI DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Karyana Hutomo Binus Entrepreneurship Centre, Bina Nusantara University Jl. KH Syahdan 9, Palmerah,

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Mendengarkan Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Mendengarkan Interpersonal Communication

Lebih terperinci

Bab 3 Mengapa Lesson Study?

Bab 3 Mengapa Lesson Study? Bab 3 Mengapa Lesson Study? A. Bagaimana Pengetahuan Berkembang? Dalam suatu pertemuan, sejumlah guru melakukan diskusi tentang masalah pembelajaran matematika SMP. Salah seorang guru mengemukakan pengalamannya

Lebih terperinci

Human Capital Readiness to Drive Holding Organization

Human Capital Readiness to Drive Holding Organization MAIN SESSION HC Readiness to Drive Holding Organization Human Capital Readiness to Drive Holding Organization IrsanPurwarisya, LT SPV HR Development Per tamina THE CURRENT SITUATION Manpower Planning (Sustain

Lebih terperinci

CERTIFIED PROFESSIONAL COACH PROGRAM

CERTIFIED PROFESSIONAL COACH PROGRAM CERTIFIED PROFESSIONAL COACH PROGRAM ICF Approved Coach Specific Training Hours - 88 Hours 4 Phases in 4 Months Learning Program Phase 1 : 4-7 June, 2014 Phase 2 : 10 Juli, 2014 & Self Study Phase 3 :

Lebih terperinci

Business Report Writing Skills

Business Report Writing Skills Communication and Professional Writing Skills Proposal Exclusively designed for Business Report Writing Skills A practical workshop to enhance Participants understanding and application in Business Report

Lebih terperinci

Adhyatman Prabowo, M.Psi

Adhyatman Prabowo, M.Psi Adhyatman Prabowo, M.Psi Memilih Metode Pelatihan Rencana Pembelajaran atau Kegiatan Pelatihan Mempersiapkan Bahan bahan Pelatihan Memilih dan Menyiapkan Tempat Pelatihan 1. Ceramah Trainer berkomunikasi

Lebih terperinci

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan VI Kelas B Tahun 2017 A. Pendahuluan Provinsi Jawa Tengah oleh Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si Widyaiswara Ahli Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat upaya pengembangan karakter kemandirian melalui model Project Based Learning (PBL). Penerapan model

Lebih terperinci

Tetapi, tetapi, tetapi

Tetapi, tetapi, tetapi Tetapi, tetapi, tetapi Tetapi engkau telah tetapkan semua itu Iya betul tak mungkin aku salah melihat Tidak! Katamu Tetapi Tetapi mata itu tetap menatapku lekat-lekat Menatapku dengan sinar lembut mutiara

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

Effective Leadership Skills

Effective Leadership Skills Developing Effective Leadership Skills Slide presentasi berikut merupakan sampel materi training : Leadership Skills. Materi lengkap dapat diperoleh melalui kegiatan in house training kami. Elemen-elemen

Lebih terperinci

Great Leaders Build Great Company

Great Leaders Build Great Company Great Leaders Build Great Company BCA s Experiences Jakarta, 20 Juli 2011 *) As of Dec 2010 BCA Profile at Glance BCA Profile at Glance Employee Profile by Management Levels 17.132 16.519 2.985 3.111 56

Lebih terperinci

Group COUNSELING NANANG ERMA GUNAWAN

Group COUNSELING NANANG ERMA GUNAWAN Group COUNSELING NANANG ERMA GUNAWAN Manfaat ketua pada sebuah proses kelompok Membantu (help) Mengajar (teach) Mensupervisi (Supervisory) Siapa yang sering menggunakan? Konselor Psikolog Pekerja Sosial

Lebih terperinci

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING Proses-proses konseling meliputi tahap awal, tahap pertengahan (tahap kerja), tahap akhir. Teknik-teknik konseling meliputi ragam teknik konseling, penguasaan teknik

Lebih terperinci

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi. Model Kompetensi Model Kompetensi adalah powerful tool untuk mengidentifikasi knowledge, skills, and personal attributes yang dibutuhkan untuk menjalankan institusi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Melakukan Pendampingan yang Efektif

Melakukan Pendampingan yang Efektif Kegiatan 3: Simulasi Pendampingan Menggunakan Panduan (70 menit) (1) Fasilitator membagikan Handout Peserta 2.1: Lima Langkah Pendampingan yang Efektif, peserta mempelajarinya, kemudian fasilitator memberi

Lebih terperinci

Gambar 6 Hasil Skala Perilaku Account Officer

Gambar 6 Hasil Skala Perilaku Account Officer Gambar 6 Hasil Skala Perilaku Account Officer Diskusi Berdasarkan hasil analisa data pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik uji beda Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai

Lebih terperinci

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak NEGOSIASI BISNIS Negosiasi sebuah proses usaha untuk menemukan kesepakatan di antara dua pihak atau lebih yang memiliki perbedaan pandangan atau harapan tentang masalah tertentu pembicaran dengan orang

Lebih terperinci

Decision Making Inventory TM

Decision Making Inventory TM Decision Making Inventory TM Halo Human Capital (HC) Practitioners! Banyak sekali permintaan yang datang ke kami, untuk berbagi alat rekrutmen / tes yang mudah dan dapat digunakan berbagai posisi di perusahaan,

Lebih terperinci

Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar

Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Irene Nusanti PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Email: nuss.peace@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu unsur kehidupan berperan penting dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk mengembangkan potensi diri dan sebagai

Lebih terperinci

- F L O - THE FASTER LEARNING ORGANIZATION

- F L O - THE FASTER LEARNING ORGANIZATION - F L O - THE FASTER LEARNING ORGANIZATION Meraih dan Mempertahankan Puncak Kesuksesan Kompetitif Penulis: Bob Guns Kristin Anundsen Disajikan oleh: Uwes A. Chaeruman Yasmis Muchtar THE POWER OF FASTER

Lebih terperinci

Workbook. Menggali Rahasia Sukses. copyright, Menjadi Pengusaha.com

Workbook. Menggali Rahasia Sukses. copyright,  Menjadi Pengusaha.com Workbook Menggali Rahasia Sukses copyright, www.sukses Menjadi Pengusaha.com 1 Reprint and Redistribution Rights Workbook ini beserta seluruh isinya adalah Kekayaan Intelektual milik www.suksesmenjadipengusaha.com.

Lebih terperinci

WAWANCARA. Marheni Eka Saputri

WAWANCARA. Marheni Eka Saputri WAWANCARA Marheni Eka Saputri Purpose and Objectives Arti pentingnya wawancara bagi pekerjaan dan perusahaan Mempelajari Jenis Wawancara dan Jenis- Jenis Pertanyaan dalam Wawancara Memahami struktur wawancara

Lebih terperinci

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab WAWANCARA BAB V DEFENISI Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab 1 Jenis Informasi yang dicari Pendapat orang yang diwawancarai Perasaannya tentang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba model, dan uji validasi model, serta pembahasan penelitian,

Lebih terperinci

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan

Lebih terperinci

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC Page 1 of 7 Profil Kepribadian COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC Page 2 of 7 PENJELASAN UMUM MENGENAI PROFIL KEPRIBADIAN Profil kepribadian adalah

Lebih terperinci

SOFT SKILLS. Rizqie Auliana

SOFT SKILLS. Rizqie Auliana SOFT SKILLS Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Apa yang membuat sukses? IP 4? Wajah menarik? Keberuntungan? Calon mertua kaya?. 3 Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE)

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama BAB V PENUTUP Semua analisa dan pembahasan didasarkan pada dokumen dan data yang diperoleh dari penggalian informasi dari staf tersebut mendukung hubungan antara penerapan model penilaian kinerja staf

Lebih terperinci

Menjadi Penjual Profesional

Menjadi Penjual Profesional Menjadi Penjual Profesional 1. Menjadi Penjual Profesional Kenalilah produk yang Anda jual dan kompetitornya: pelajarilah produk yang Anda jual, perusahaan, pasar, produk kompetitor, dan pelanggan Kumpulkanlah

Lebih terperinci

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu

Lebih terperinci

DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 02

DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 02 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Integrity Professionalism Entrepreneurship DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 02 PROSES AUDIT DAN PERANNYA DALAM LINGKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI: Audit and Review : Its Role In

Lebih terperinci

TEAM BOND TRAINING SYSTEM PRODUCT BUILDER TRAINING STEP 4. How the system works. Bagaimana sistem ini bekerja

TEAM BOND TRAINING SYSTEM PRODUCT BUILDER TRAINING STEP 4. How the system works. Bagaimana sistem ini bekerja Editan kita PBT 4 TEAM BOND TRAINING SYSTEM PRODUCT BUILDER TRAINING STEP 4 How the system works Bagaimana sistem ini bekerja SELAMAT!! Kita harus mengucapkan selamat kepada Anda pada saat ini! Anda memberikan

Lebih terperinci

Apa yang membedakan coaching dengan training, mentoring, consulting, counseling dan theraphy?

Apa yang membedakan coaching dengan training, mentoring, consulting, counseling dan theraphy? Apa yang dimaksud dengan coaching? Apa yang membedakan coaching dengan training, mentoring, consulting, counseling dan theraphy? Banyak yang tahu bahwa coaching lebih di ranah olahraga, karena para pelatih

Lebih terperinci

Pendekatan Pembelajaran Matematika

Pendekatan Pembelajaran Matematika Pendekatan Pembelajaran Matematika Pendahuluan Untuk mencapai sasaran yang hendak dicapai diperlukan pendekatan, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Tidak ada cara belajar (tunggal) yang paling benar

Lebih terperinci

ACTIVE LISTENING SEBAGAI DASAR PENGUASAAN KETERAMPILAN KONSELING Oleh : Rosita E.K., M.Si

ACTIVE LISTENING SEBAGAI DASAR PENGUASAAN KETERAMPILAN KONSELING Oleh : Rosita E.K., M.Si ACTIVE LISTENING SEBAGAI DASAR PENGUASAAN KETERAMPILAN KONSELING Oleh : Rosita E.K., M.Si Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia

Lebih terperinci

Training Needs Analysis. Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl wib

Training Needs Analysis. Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl wib Training Needs Analysis Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl 13.00-17.00 wib 1 Latar Belakang Training Need Analysis (TNA) atau Analisis Kebutuhan Pelatihan adalah proses mengidentifikasi

Lebih terperinci

6 Tipe Konsumen Dan Cara Melayaninya

6 Tipe Konsumen Dan Cara Melayaninya Quote of The Day 19 Desember 2017 6 Tipe Konsumen Dan Cara Melayaninya Sebagai pebisnis, tentu Anda akan memberikan perhatian khusus untuk pelayanan pelanggan karena pelanggan ibarat seorang raja. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Modul ke: 08 Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB VIII METODE PELATIHAN OFF THE JOB TRAINING Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Sasaran pembelajaran 1. Proses

Lebih terperinci

Psikologi Konseling Ketrampilan Dasar Konseling

Psikologi Konseling Ketrampilan Dasar Konseling Modul ke: Psikologi Konseling Ketrampilan Dasar Konseling Fakultas Psikologi Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Attending Behavior Kunci dari attending behavior adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dipaparkan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih

Lebih terperinci

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan 18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) Universitas Pendidikan Mahasiswa Kampus Tasikmalaya 09 November 2013 WHAT IS STRATEGY? Strategy is an internal response

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System)

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Human Capital & Legal Division Organization & Performance Management Department Sistem Manajemen Kinerja Sistem yang mengelola kinerja organisasi

Lebih terperinci

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5 Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: /0/06 Organisasi: Facet NL Buckley 98-07 info@facet.com.au 067000 Petunjuk Wawancara Audition

Lebih terperinci

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit esaunggul.ac.id http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok/ Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit Dr. Erman Anom,

Lebih terperinci

Tata Kelola Terintegrasi

Tata Kelola Terintegrasi Tata Kelola Terintegrasi Mas Achmad Daniri Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance 9 Nopember 2015 Pengertian Umum Holding Company 1. Holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika Belajar merupakan proses perubahan dari hasil interaksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan spiritual.

Lebih terperinci

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS Pendahuluan Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, ide tersebut seakan-akan hanya

Lebih terperinci

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA Oleh : 1 Darmawan 2 Rizka Mauliddia Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pemecahan Masalah Matematis Setiap individu selalu dihadapkan pada sebuah masalah dalam kehidupan sehari harinya. Mereka dituntut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Lebih terperinci