SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1
|
|
- Johan Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1
2 SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1.Mengembangkan gaya kepemimpinan performance leadership untuk meningkatkan kinerja individu / team secara optimal 2.Melaksanakan komunikasi yang terbuka menyangkut kinerja (kompetensi dan komitmen) bawahan sehingga menjadi pribadi yang mandiri
3 POKOK BAHASAN Ciri-ciri pemimpin masa depan Identifikasi tingkat perkembangan bawahan Keterampilan komunikasi dalam meningkatkan kinerja bawahan Rencana tindakan pengembangan gaya kepemimpinan individu
4 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Suatu proses untuk mempengaruhi perilaku individu atau kelompok untuk mencapai sasaran individu dan sasaran organisasi (Paul Hersey & Kenneth Blanchard)
5 1 2 PEMIMPIN YANG SUKSES Fokus pada hasil. Sasaran tercapai dan tugas dilakukan dengan benar, hasil jangka pendek Supervisi ketat
6 PEMIMPIN YANG EFEKTIF Fokus pada pemeliharaan dan peningkatan hasil jangka panjang Mengembangkan komitmen bawahan pada sasaran dan tugas karena menyadari kepentingannya Perasaan bawahan positif, saling percaya dan saling menghargai.
7 PEMIMPIN SUKSES DAN EFEKTIF 1. Perilaku, kinerja dan hasil positif 2. Sikap, perasaan dan komitmen positif 3. Berlangsung jangka panjang KARYAWAN BIASA MENCAPAI HASIL YANG LUAR BIASA!!!!
8 DISKUSI KELOMPOK Pembahasan Kasus PT Bahan Pangan Lezat
9 TIDAK ADA GAYA KEPEMIMPINAN YANG PALING BAIK Tergantung situasi Bawahan yang berbeda Bawahan sama tugas dan sasaran berbeda
10 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN 1 a. SASARAN/TUGAS Batas waktu Pentingnya dan prioritas Kesulitan/kompleksitas Kekhususan tugas (baru, pernah dilakukan, dll) 2 b. ORGANISASI Budaya organisasi Stabilitas/tingkat perubahan Ekspektasi terhadap pemimpin 3 c. PRIBADI PEMIMPIN Competence Commitment
11 DIAGNOSA FLEKSIBILITAS MITRA PENGEMBANG KETERAMPILAN DASAR KEPEMIMPINAN SITUASIONAL 1. Identifikasi karakteristik dan kebutuhan pada setiap level perkembangan 2. Diagnosa kinerja competence dan commitment untuk menentukan bentuk pengarahan dan dukungan 1. Menggunakan berbagai macam gaya kepemimpinan bagi pengembangan 2. Penyesuaian gaya kepemimpinan dengan tingkat perkembangan (fleksibel dan efektif) 1. Komunikasi terbuka mengenai kinerja dan perkembangan bawahan 2. Persetujuan bersama guna pencapaian sasaran/tujuan 3. Pembinaan agar ada kaitan antara sasaran individu dan sasaran organisasi KINERJA
12 DIAGNOSA
13 DIAGNOSA Kemampuan dan kemauan melihat situasi dan menilai tingkat perkembangan seseorang Tujuan: Untuk menentukan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk pencapaian sasaran atau pelaksanaan pekerjaan tertentu
14 1 2 LEVEL PERKEMBANGAN DIPENGARUHI Competency Commitment
15 COMPETENCY Pengetahuan dan keterampilan dasar yang ditunjukkan oleh seseorang untuk pencapaian sasaran atau pelaksanaan tugas tertentu yang membutuhkan waktu tertentu Competency dipengaruhi oleh : Pendidikan,Pengalaman, dan Latihan (training, pembinaan/coaching, dll).
16 1 2 COMMITMENT Motivasi dan keyakinan diri dalam melakukan tugas atau pencapaian sasaran tertentu Merupakan sikap yang bisa dilihat dari perilaku
17 COMPETENCY tinggi COMMITMENT tinggi TINGKAT PERKEMBANGAN BAWAHAN COMPETENCY sedang-tinggi COMMITMENT bervariasi COMPETENCY rendah-sedang COMMITMENT rendah COMPETENCY rendah COMMITMENT tinggi D4 D3 D2 D1 Pekerja mampu dan percaya diri Pekerja yang mampu namun hatihati Pembelajar yang kecewa Pemula yang semangat
18 GAMES KARTU Diagnosa Bawahan
19 TINGKAT PERKEMBANGAN BAWAHAN D4 D3 D2 D1 competency
20 KEBUTUHAN BAWAHAN BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN D1. PEMULA YANG BERSEMANGAT Penghargaan akan semangat dan keterampilan Sasaran dan peran yang jelas Standar kinerja Batas waktu Prioritas Informasi mengenai kinerja Rencana tindakan/action plan pengarahan yang spesifik Hubungan dan batasan
21 KEBUTUHAN BAWAHAN BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN D1. PEMULA YANG BERSEMANGAT Info tentang sasaran, tugas dan organisasi Peranan tidak tertulis dan iklim/politik di lingkungan organisasi Langkah-langkah untuk mempelajari keterampilan baru Pelatihan langsung diberitahu cara pelaksanaan dan demonstrasi Contoh bagaimana orang lain mencapai sasaran dan melaksanakan tugas Kesempatan latihan Umpan balik atas hasil Pemecahan masalah
22 KEBUTUHAN BAWAHAN BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN D2. PEMBELAJAR YANG KECEWA Sasaran yang jelas Umpan balik yang sering Informasi prestasi/kemajuan kerja Bantuan analisis keberhasilan dan kegagalan Rasa aman apabila membuat kesalahan Penjelasan mengapa sasaran/tugas itu penting dan bagaimana melaksanakannya
23 KEBUTUHAN BAWAHAN BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN D2. PEMBELAJAR YANG KECEWA Peluang untuk mendiskusikan, mempertimbangkan dan membagi perasaan Keterlibatan dan pengambilan keputusan Dorongan Nasihat, langkah atau alternatif kegiatan Coaching untuk membangun atau meningkatkan keterampilan
24 KEBUTUHAN BAWAHAN BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN D3. PEKERJA YANG MAMPU TAPI HATI-HATI Coach/mentor yang mudah didekati Peluang menguji ide-ide Peluang untuk menyatakan pertimbangan dan membagi perasaan Dukungan dan dorongan untuk mengembangkan keterampilan dan memecahkan masalah-masalah individual
25 KEBUTUHAN BAWAHAN BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN D3. PEKERJA YANG MAMPU TAPI HATI-HATI Membangun rasa percaya diri dengan melihat pengalaman dan keterampilan Pujian dan penghargaan akan kompetensi dan kinerja Meyakinkan hambatan pencapaian sasaran Merangsang untuk memulai pekerjaan dan mengatasi penundaan
26 KEBUTUHAN BAWAHAN BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN D4. PEKERJA YANG MAMPU DAN PERCAYA DIRI Keragaman dan tantangan pekerjaan Pemimpin sebagai mentor dan rekan Pengakuan atas kontribusi Otonomi dan wewenang Trust Peluang untuk membagi pengetahuan dan keterampilan dengan orang lain
27 LATIHAN Manajer yang Piawai
28 D4 Kompetensi tinggi Komitmen tinggi PEKERJA YANG MAMPU DAN PERCAYA DIRI Dikenal orang lain sebagai expert (ahli) Kompeten dan percaya diri Percaya pada kemampuan untuk bekerja secara individu Bisa mengendalikan diri/orang lain Proaktif, dapat diminta bekerja dengan beban tinggi 4 TINGKAT PERKEMBANGAN BAWAHAN D3 Kompetensi sedangtinggi Komitmen bervariasi PEKERJA YANG MAMPU TAPI BERHATI-HATI Mampu mandiri tapi butuh peluang dari atasan untuk menggunakan ide-ide dari orang lain Kadang-kadang ragu-ragu, tidak yakin, tentatif Tidak selalu percaya diri, kritis terhadap diri sendiri dan butuh bantuan untuk mampu melihat keterampilan secara objective Mungkin bisa jenuh dengan tugas atau sasaran D2 Kompetensi rendahsedang Komitmen rendah PEMBELAJAR YG KECEWA Punya pengetahuan dan keterampilan tapi belum ahli Frustasi mungkin ingin keluar Kurang semangat, bingung, kecil hati Berkembang dan belajar, butuh dukungan sebagai bagian dari proses belajar Kurang bisa diandalkan, tidak konsisten Memberi kontribusi yang produktif D1 Kompetensi rendah Komitmen tinggi PEMULA YANG BERSEMANGAT Baru dalam tugas/sasaran; belum pengalaman Ingin belajar, mau mendapat pengarahan Semangat, optimis, bergairah Pengalaman terbatas, melakukan kesalahan Percaya diri berdasarkan harapan tapi bukan realitas
29 GAYA KEPEMIMPINAN DAN FLEKSIBILITAS 12/22/
30 GAYA KEPEMIMPINAN Adalah pola perilaku dan tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam rangka mempengaruhi individu/kelompok untuk mencapai sasaran/tujuan tertentu, dalam periode waktu tertentu
31 FLEKSIBILITAS Adalah kemampuan untuk menggunakan berbagai gaya kepemimpinan dengan leluasa
32 DUA MACAM PERILAKU KEPEMIMPINAN DIRECTIVE (Pengarahan) Menetapkan sasaran dan menjelaskan apa yang diharapkan Memberi instruksi dan memperlihatkan cara, bagaimana dan bilamana pelaksanaannya Supervisi ketat, memonitor dan menilai kinerja Kata kunci Menciptakan struktur, mengorganisir, mengajar, mensupervisi, menilai SUPPORTIVE (Dukungan) Terlibat dalam komunikasi dua arah Mendengarkan dan mendukung Melibatkan dalam pengambilan keputusan Mendorong dan memfasilitasi pemecahan masalah secara mandiri Kata kunci Minta input, mendengarkan, memfasilitasi, memecahkan masalah, menjelaskan, mengajar, mendorong
33 Tinggi D U K U N G A N Rendah GAYA KEPEMIMPINAN Perilaku Pemimpinan Menanyakan/mendengarkan Memberi keyakinan Fasilitas pemecahan masalah mandiri Kerjasama Umpan balik yang mendorong PENGARAHAN RENDAH DUKUNGAN TINGGI Mari Bicara D3 Memutuskan PENGARAHAN RENDAH DUKUNGAN RENDAH D4 Memutuskan Perilaku Pemimpin Percaya, Membiarkan Konfirmasi Pemberdayaan Menguatkan Menghargai Menantang PENGARAHAN PENGARAHAN TINGGI DUKUNGAN RENDAH Pemimpin Mengarahkan Perilaku Pemimpin Merumuskan Merencanakan Orientasi Mengajar/memberi intruksi Memonitor Memberi umpan balik Untuk Keempat Gaya Tentukan sasaran dan apa yang diharapkan dengan jelas Amati dan monitor kinerja Memberi umpan balik Perilaku Pemimpin Menggali/bertanya Menjelaskan Memberi Umpan balik Mendorong Memuji PENGARAHAN TINGGI DUKUNGAN TINGGI Mari membicarakan Pemimpin Ambil keputusan Tinggi
34 GAYA S 1 UNTUK TINGKAT PERKEMBANGAN D 1 KEBUTUHAN D 1 Mendapatkan penghargaan atas semangat dan kemauan untuk belajar Kejelasan sasaran dan peran Kejelasan standar kinerja Informasi batas waktu Informasi/data kinerja Arahan dalam menyusun rencana tindakan yang spesifik (5 W + 1H) Informasi batasan/policy dan hubungan/relation Informasi tentang peraturan tak tertulis dan iklim dalam organisasi PERILAKU S 1 Memberikan penghargaan atas semangat dan kemauan untuk belajar Merumuskan sasaran, batas waktu, dan prioritas Mengarahkan penyusunan rencana tindakan dan pemecahan masalah Mengorganisasikan, membagi informasi dan sumber daya Cont..
35 Cont.. GAYA S 1 UNTUK TINGKAT PERKEMBANGAN D 1 KEBUTUHAN D 1 Kesempatan untuk belajar keterampilan baru, langkah demi langkah Mendapatkan pelatihan langsung (OJT), ditunjukkan dan diperlihatkan bagaimana cara kerjanya Mendapat contoh kongkrit tentang bagaimana orang lain menyelesaikan pekerjaan Peluang untuk mengikuti pelatihan Mendapat arahan dalam proses pemecahan masalah Mendapatkan umpan balik atas hasil PERILAKU S 1 Mengembangkan rencana belajar dan melatih penerapan keterampilan baru Mengajar dan menunjukkan cara kerja Memberi contoh bagaimana standar kinerja yang baik Mengecek dan menentukan proses belajar Memberikan umpan balik
36 KEBUTUHAN D 2 Mendapatkan pujian atas kemampuan yang sudah dimiliki Kejelasan sasaran GAYA S 2 UNTUK TINGKAT PERKEMBANGAN D 2 Mendapatkan arahan tentang pentingnya sasaran/tugas Mendapatkan masukan atas keberhasilan dan kegagalan; dan diyakinkan apa saja kesalahan yang masih dalam batas toleransi Mendapatkan umpan balik Mendapat kesempatan untuk mendiskusikan keluhan dan berbagi perasaan Mendapatkan nasehat dan saran langkah lanjutan Mendapatkan dukungan PERILAKU S 2 Memberikan pandangan tentang kemajuan yang dibuat Menjelaskan mengapa (tentang apa dan bagaimana) Melibatkan individu dalam penetapan sasaran dan action plan tetapi keputusan terakhir di tangan pemimpin Membantu individu menganalisa keberhasilan dan kegagalan dan mempertimbangkan alternatif-alternatif Mendengarkan keluhan dan ide individu Cont..
37 Cont.. KEBUTUHAN D 2 GAYA S 2 UNTUK TINGKAT PERKEMBANGAN D 2 Dilibatkan dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan Coaching untuk membangun dan menyempurnakan keterampilan PERILAKU S 2 Melibatkan individu dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan Memberi nasehat dan ide-ide membagi contoh-contoh dari pekerjaan orang lain Memberi info, sumber daya dan coaching untuk kelanjutan membangun dan menyempurnakan keterampilan Mendorong, sering memberi umpan balik dan memuji untuk membangun competence
38 GAYA S 3 UNTUK TINGKAT PERKEMBANGAN D 3 KEBUTUHAN D 3 Mentor atau coach yang dapat didekati Mendapat peluang untuk menguji ide-ide Mendapat peluang untuk mengekspresikan keluhan atau membagi perasaan Mendapat dukungan dan dorongan untuk mengembangkan keterampilan, pemecahan masalah yang mandiri Mendapat bantuan untuk melihat secara obyektif pada pengalaman dan keterampilan sehingga membangun kepercayaan diri Mendapat pujian dan penghargaan atas kompetensi dan kinerja yang tinggi Mendapatkan dukungan untuk meminimalkan hambatan terhadap pencapaian sasaran PERILAKU S 3 Mendorong individu mampu menetapkan sasaran action plan dan pemecahan masalah Mengajukan pertanyaan mendengarkan keluhan dan berfungsi sebagai rekan penimbang Memfasilitasi pemecahan masalah secara mandiri dan evaluasi Bertanya; apa yang bisa saya bantu Membagi pengalaman dan kerja sama bila diminta Memberi support, keyakinan dan keberanian dan memuji competence dan membangun commitment Refleksi keberhasilan yang lampau dan keterampilan untuk membangun kepercayaan diri Menyarankan jalan untuk membuat sasaran lebih menarik dan menantang bila motivasi sedang rendah Menghilangkan hambatan atau pencapaian sasaran
39 GAYA S 4 UNTUK TINGKAT PERKEMBANGAN D 4 KEBUTUHAN D 4 Mendapatkan keragaman dan tantangan Pemimpin lebih berfungsi sebagai mentor dan mitra kerja dari pada manajer Mendapat penghargaan atas kontribusi yang diberikan Mendapat wewenang Mendapatkan trust Mendapat peluang untuk membagi pengalaman, pengetahuan dan keterampilan dengan orang lain PERILAKU S 4 Mengharapkan individu menangani dan memberi informasi tentang perkembangan Mengharapkan individu mengambil tanggung jawab untuk penetapan sasaran, action plan dan pengambilan keputusan Percaya pada judgement individu Mengharapkan individu menilai pekerjaan sendiri dan inovasi terus menerus Mendorong individu untuk menantang dirinya sendiri untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi Memberi peluang untuk membagi pengetahuan dan keterampilan, menjadi mentor dan mengajarkan orang lain Menghargai, menilai baik dan memberi imbalan atas kontribusi Memberi sumber daya tambahan bila diperlukan
40 PERTEMUAN TATAP MUKA PENGEMBANGAN KINERJA 12/22/
41 PERTEMUAN TATAP MUKA (ONE ON ONE MEETING) Adalah struktur komunikasi terbuka untuk memonitor dan mengembangkan kinerja Relatif pendek Pertemuan fokus pada persoalan yang dihadapi individu
42 MANFAAT ONE ON ONE MEETING Menciptakan.: 1. komunikasi yang lebih terbuka 2. kesempatan untuk melakukan coaching dan memberi support kepada individu 3. peluang untuk tukar menukar informasi, memberikan perhatian pada keluhan individu dan mencari pemecahan masalah 4. kesempatan untuk mengaitkan sasaran individu dengan sasaran organisasi 5. peluang untuk menetapkan secara periodik prioritas yang disetujui bersama 6. keeratan hubungan pemimpin dan bawahan karena ada rasa saling percaya
43 SEBELUM PERTEMUAN 1. Tetapkan jadwal pertemuan 2. Review kemajuan atas tindakan berdasarkan pertemuan one on one sebelumnya 3. Memilih topik yang akan dibicarakan 4. Menilai tingkat perkembangan bawahan untuk setiap sasaran atau tugas (competence dan commitment) 5. Tentukan bentuk pengarahan dan dukungan yang dibutuhkan bawahan.
44 SELAMA PERTEMUAN 1. Jelaskan sasaran pertemuan 2. Tentukan pengarahan dan dukungan yang dibutuhkan untuk tiap sasaran atau tugas 3. Diskusi dan putuskan tindakan yang perlu diambil oleh bawahan dan catat 4. Diskusikan dan putuskan tindakan yang perlu diambil pimpinan dan catat.
45 SETELAH PERTEMUAN 1. Tindak lanjuti dan monitor kemajuan 2. Meninjau ulang prioritas tugas dan sasaran yang diperlukan 3. Catat ide-ide, intensi dan pemahaman yang timbul 4. Tulislah agenda-agenda untuk pertemuan tatap muka yang akan datang.
46 A. SEBAB-SEBAB MENGATASI KETIDAKSEPAKATAN INDIVIDU 1. Tidak paham sasaran / tugas 2. Tidak sadar kekurangan pengetahuan / keterampilan 3. Baru mulai tugas / pekerjaan sehingga umpan balik sangat terbatas. B. LANGKAH-LANGKAH 1. Jelaskan kembali tugas / sasaran 2. Tanya pengalaman lampau dan competence yang ditunjukkan (contoh dan lain-lain) 3. Bandingkan kinerja individu dengan orang lain 4. Bila tetap tidak sepakat, mulai dengan persepsi individu tentang tingkat perkembangannya dalam waktu yang lebih pendek tentukan bersama kinerjanya
47
PPM MANAJEMEN EFFECTIVE LEADERSHIP PERTEMUAN TATAP MUKA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Program Pengembangan Ekskutif. PPM Manajemen
PPM Manajemen EFFECTIVE LEADERSHIP Jl. Menteng Raya 9, Jakarta 10340, Telp. (021) 3140112 Fax : (021) 2302051 www.ppm-manajemen.ac.id Program Pengembangan Ekskutif PERTEMUAN TATAP MUKA BADAN PENGAWAS TENAGA
Lebih terperinciPEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif
PEMBAHASAN 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif Model kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena model kepemimpinan akan efektif jika disesuaikan dengan tingkat kematangan
Lebih terperinciUA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS
HAKEKAT PENGARAHAN (DIRECTING) DAN LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) OLEH: NETI JUNIARTI TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Batasan dan prinsip Directing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Baedawi (2004) dengan judul Pengaruh gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management
KEPEMIMPINAN EFEKTIF Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary PPM School of Management Tantangan di Organisasi Mengelola keragaman anggota organisasi Meningkatkan kualitas dan produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lain. Keberhasilan suatu perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada manajemen
Lebih terperinciMSDM Handout 10. Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM Handout 10 Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia Latar belakang Organisasional dan Gaya individual Dalam sessi ini akan disampaikan hal-hal yang terjadi dan berlaku dalam suatu organisasi yang melatar
Lebih terperinci1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.
mansur@uny.ac.id 1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. 3. Membahas sejumlah topik yang terkait dengan individu yang bekerja dalam manajemen olahraga.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi organisasi Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prestasi Kerja Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Lebih terperinciKerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik
Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik The Medical Leadership Competency Framework (MLCF) Dibuat atas dasar konsep kepemimpinan bersama di mana kepemimpinan tidak terbatas hanya pada pemimpin saja, dan
Lebih terperinciK U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER
K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER Mohon Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan berikut : Identitas Responden : Nama :. Usia : tahun Jenis Kelamin : ( ) Pria (
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor-faktor
Lebih terperinciTABEL DIMENSI TINGKAT KOMPETENSI (Sumber : Competence at Work, Spencer & Spencer 1993)
TABEL DIMENSI TINGKAT KOMPETENSI (Sumber : Competence at Work, Spencer & Spencer 1993) 1. KOMPETENSI : SEMANGAT UNTUK BERPRESTASI (ACHIEVEMENT ORIENTATION, ACH) : Derajat kepedulian seseorang terhadap
Lebih terperinciCOACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program
COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE Sales Head Development Program Back Ground Belum ada guidance khusus untuk SH secara baku Belum ada bekal pengetahuan tentang C&C (cara melaksanakan &
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, agar individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembicaraan mengenai MSDM (manajemen sumberdaya manusia) dewasa ini semakin mendapat perhatian. Pada hakekatnya MSDM merupakan suatu upaya pengintegrasian
Lebih terperinciKepemimpinan dan Budaya Perusahaan
Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan Desain Organisasi untuk Peningkatan Produktivitas Menyederhanakan Mengurangi jumlah lapisan (layer) Mengurangi dan menghilangkan birokrasi Meng-Empower karyawan Meningkatkan
Lebih terperinciPENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted
PENILAIAN KARYAWAN Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim Performance Plan Elemen penting dalam Performance Plan Perencanaan Individual objectives yang selaras dengan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai analisis pengaruh pembelajaran budaya organisasi, persepsi kompleksitas pekerjaan dan kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal atau informal, membutuhkan seorang pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan
Lebih terperinciPENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN -Pendekatan Perilaku -Pendekatan Situasional Disusun oleh : 1. Danang Ramadhan (135030200111032) 2. Fahad (135030201111180) 3. Rinaldi Hidayat (135030201111011) 4. Yohannes
Lebih terperinciFari Handhina Kirana Rabu, 8 November 2017 DELEGATION
Fari Handhina Kirana Rabu, 8 November 2017 Kecakapan Pribadi SIFO A / 17082010005 DELEGATION Definisi Delegasi Delegasi adalah perwakilan atau utusan dengan proses penunjukan secara langsung maupun secara
Lebih terperinciManajemen Kinerja dan Kompensasi
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 2 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja Coaching, Monitoring dan Counselling Pengertian Coaching
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan ini, terjadi berbagai
BABl PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan ini, terjadi berbagai perubahan di dalam hampir semua aspek, misalnya politik, sosial budaya, ekonomi,
Lebih terperinciBAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS
- BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN Boone & Kurtz(2002:298) Komponen terpenting yang dapat dilihat dari tanggung jawab seorang manajer adalah kepemimpinan
Lebih terperinciC A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017
S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S
Lebih terperinciREKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI
BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rekomendasi 4.1.1 Rekomendasi untuk Peningkatan Lingkungan Entrepreneurial Rekomendasi yang diberikan disini adalah untuk mengetahui apa yang seharusnya
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. : Kerangka Pemikiran dan Hipotesis : Data Karyawan PT.Bigstarindo Mandiri : Operasional Variabel...49
DAFTAR TABEL Tabel 2.2 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 : Kerangka Pemikiran dan Hipotesis...36 : Data Karyawan PT.Bigstarindo Mandiri...45 : Operasional
Lebih terperinciSilabus Program Online Training With Expert Personal Coach
Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach 2018 Managing Others Meningkatkan efektivitas fungsi supervisor Effective leadership Meningkatkan Efektivitas Fungsi Supervisor Menjawab masalah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.
Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal ataupun informal, membutuhkan seorang pribadi pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk
Lebih terperinciLEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA
LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA 112.6211.060 ERPEN JUANDA 112.6211.068 Manajer Vs Pemimpin Manajer Ditunjuk untuk posisinya. Dapat mempengaruhi didasarkan pada wewenang formal yang melekat
Lebih terperinciPengembangan Kepemimpinan
Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Mahasiswa dapat mengetahui tentang kepemimpinan situasional Pertemuan
Lebih terperinciMETODE DAN JENIS PELATIHAN
METODE DAN JENIS PELATIHAN Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terus-menerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selalu didukung dengan adanya manajemen kerja yang efektif dan hal tersebut merupakan kunci keberhasilan
Lebih terperinciTeknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet
Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terusmenerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan baik paparan secara deskriptif maupun pengujian hipotesis yang telah ditetapkan pada hubungan antara iklim organisasi
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
DATA PENULIS Nama : Natalia Decyanti Alamat : Jln. Terusan Elang VIII no. 5 - Bandung No. Telp / HP : (022) 6018565 Email : axl@bdg.centrin.net.id Pendidikan : 1988 1994 SD Maria Bintang Laut, Bandung
Lebih terperinciI. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN
No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara riil yaitu berbentuk uang, namun salah satu hal yang juga berpengaruh adalah sumber
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Modul ke: 09 Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB IX METODE PELATIHAN ON THE JOB TRAINING Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Definisi On the Job Training Method
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu bergerak lebih cepat, sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal Indonesia menyatakan dirinya sebagai negara demokrasi sebagaimana terlihat dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, dimana pemerintahannya berbentuk Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Siklus aktifitas organisasi pada dasarnya bergantung pada asset terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya manusianya. Manusialah yang dapat
Lebih terperinciC A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015
S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: John Doe ID: HC243158 Tanggal: 29 Juli 2015 2 0 0 9 H O G A N A S S E
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT
Lebih terperinciLeadership and The One Minute Manager.indd 3
Leadership and the ne Minute Manager Meningkatkan Efektivitas Melalui Kepemimpinan Situasional II Ken Blanchard #1 New York Times Bestselling Coauthor of The One Minute Manager Patricia Zigarmi Drea Zigarmi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya, keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur pengendali, merupakan faktor paling penting dan utama didalam segala bentuk organisasi. Sumber daya Manusia disini
Lebih terperinci3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit
3 Minute Coach Pada tahun 2003, Mamoru Itoh memulai ritual diskusi 5 menit setiap hari dengan para bawahannya. Diskusi pendek itu ia lakukan dengan fokus pada perbaikan perusahaan. Hasilnya, setelah 6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi berkepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi tersebut. Manajemen Sumber Daya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja
Lebih terperinciBAB IV KESESUAIAN ANTARA KEMATANGAN KARYAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA SUB DIREKTORAT SDM PT X KANTOR PUSAT JAKARTA
BAB IV KESESUAIAN ANTARA KEMATANGAN KARYAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA SUB DIREKTORAT SDM PT X KANTOR PUSAT JAKARTA Setelah melakukan penyebaran kuesioner kepada 52 orang responden karyawan tetap pada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolaborasi 2.1.1 Defenisi Kolaborasi Kolaborasi adalah hubungan timbal balik dimana pemberi pelayanan memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama
BAB V PENUTUP Semua analisa dan pembahasan didasarkan pada dokumen dan data yang diperoleh dari penggalian informasi dari staf tersebut mendukung hubungan antara penerapan model penilaian kinerja staf
Lebih terperinciMateri 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team
Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam menghadapi era pasar bebas yang penuh tantangan yang ketat, para pelaku ekonomi baik di dunia industri maupun dunia usaha terdorong untuk berupaya menjadi yang
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk
13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah
Lebih terperinciTingkat Kematangan Bawahan
Tingkat Kematangan Bawahan Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstuktur Mata Kuliah Kepemimpinan Oleh : 1. Allen Ayu Oktavianda (135030201111163) 2. Haninta Wanda Pratiwi (135030201111080) 3. Annissa Dwi Arbaningrum
Lebih terperinciKETERAMPILAN PROFESIONAL PENGAJAR LILIASARI SEKOLAH PASCASARJANA UPI 2008
KETERAMPILAN PROFESIONAL PENGAJAR LILIASARI SEKOLAH PASCASARJANA UPI 2008 KETERAMPILAN PROFESIONAL PENGAJAR MEMFOKUSKAN DAN MENGIKAT PERHATIAN PEBELAJAR MENGGUNAKAN WAKTU SECARA EFISIEN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur kerja karyawan dalam sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur kerja karyawan dalam sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat
Lebih terperinciGAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL PADA CV. SUMBER MAKMUR
27 GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL PADA CV. SUMBER MAKMUR Florensia Limantara dan Roy Setiawan Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinciMembangun Ketrampilan Memfasilitasi
Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perawat a. Pengertian Perawat Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan ini didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Terwujudnya efisiensi bagi perusahaan sangat bergantung
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM
KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM ATRIBUT KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK Cerdas, mudah bergaul, perhatian Keyakinan tinggi, dominasi, pendapat kuat Struktur lembaga
Lebih terperinciLEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI
LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat
BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis regresi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan membentuk suatu keunggulan dari suatu perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan penerbangan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Pada saat ini persaingan di dunia penerbangan pun semakin ketat dengan
Lebih terperinciBAB 19 SUSUNAN STAF. Orang yang tepat untuk tugas yang tepat
BAB 19 SUSUNAN STAF Orang yang tepat untuk tugas yang tepat 19.1. PENDAHULUAN Susunan staf adalah memilih orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat. Bab ini akan sangat berguna bagi Anda yang harus memilih
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN KEPERCAYAAN
KEPEMIMPINAN KEPERCAYAAN LEADERSHIP Kemampuan mendorong/ mempengaruhi suatu kelompok/ anggota group dalam upaya pencapaian/ mewujudkan tujuan organisasi Suatu organisasi membutuhkan : PEMIMPIN untuk :
Lebih terperinciWORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah
WORK TEAMS presented by : M Anang Firmansyah TEAMS VS GROUPS Work Group kelompok yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan tanggungjawabnya
Lebih terperincipujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat
Lebih terperinciHP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com
e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com A. Dinamika Dinamika diartikan sebagai gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang di masyarakat yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Menurut Hartati (dalam Afifah, 2011) Sumber daya manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan salah satu penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan di dalam organisasi. Menurut
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan Telkomsel menunjukkan bahwa perilaku yang tercakup dalam The Telkomsel Way telah ditampilkan oleh
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan
112 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1. Kebijakan Manajemen Sekolah Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan dengan menata ulang aktifitasnya sesuai dengan persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para manajernya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuan serta mampu memenuhi tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para manajernya (pimpinan). Bila pimpinan mampu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam pemotretan Profil Budaya Organisasi ini menggunakan kuesioner OCAI terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi
Lebih terperinciTeam Building & Manajeman Konflik
Team Building & Manajeman Konflik www.kahlilpooh.wordpress.com SEMUA TENTANG PASKIBRA, PASKIBRAKA & OSIS KOTA MAGELANG PERSAHABATAN, YANG MERUPAKAN IKATAN SUCI, AKAN LEBIH SAKRAL DENGAN ADANYA KESULITAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Istilah yang mengkonotasikan citra individual yang kuat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan merupakan subyek yang telah lama menarik perhatian banyak orang. Istilah yang mengkonotasikan citra individual yang kuat dan dinamis yang berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang produk usahanya berupa
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang produk usahanya berupa jasa, misalnya pariwisata, pelayanan, dan lainnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Kenyataan tersebut menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selalu didukung dengan adanya manajemen kerja yang efektif dan hal tersebut merupakan kunci keberhasilan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu
Lebih terperinciDEVELOPING OTHERS: Tumbuh Kembang Bersama Membangun Organisasi
DEVELOPING OTHERS: Tumbuh Kembang Bersama Membangun Organisasi Topik Hari Ini Mengembangkan orang lain & manfaatnya Teknik Mengembangkan Orang Lain 1. Coaching secara efektif (formal & informal) 2. Memotivasi
Lebih terperinciTeori Kepemimpinan Fiedler
TEORI SITUASIONAL Model Fiedler Tiga aspek situasi yang menentukan efektivitas kepemimpinan 1. Hubungan pemimpin anggota. (baik atau buruk) Baik, bila pemimpin memiliki dukungan dan kesetiaan bawahan
Lebih terperinciPengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumn
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN BISNIS Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin yang mampu berkomunikasi dan menggerakkan organisasinya agar dapat menyelesaikan tugas dan mencapai
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah perubahan yang supercepat dan persaingan yang superkompetitif, muncul tuntutan-tuntutan baru yang membuat pengambilan keputusan dalam perusahaan/organisasi
Lebih terperincipekerja yang puas akan membuat kontribusi yang positif terhadap organisasi. Para pimpinan merasakan usaha dan kinerja mereka berhasil apabila
33 3 PEMBAHASAN UMUM Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. PNS sebagai sumber daya manusia yang dimiliki organisasi
Lebih terperinci