BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
|
|
- Hengki Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan Group Field Project ini di masa mendatang selain faktor skill atau kompetensi dari Business Consultant itu sendiri yang telah dibahas di bab-bab awal tesis ini. Saran yang kami rekomendasikan diantaranya adalah dari faktor visi masa depan, insentif, sumber daya dan action plan yang berguna bagi perusahaan dalam mendorong terciptanya suatu perubahan paradigma salesman menjadi Business Consultan. 5.1 Kesimpulan Indonesia sebagai salah satu penghasil terbesar batu bara dunia dan didorong oleh naiknya harga batu bara dunia sebagai bahan bakar alternatif selain minyak bumi membuat banyak perusahaan baru bermunculan dalam industri alat berat dengan tujuan memenuhi supply dalam negeri yang semakin meningkat. Menghadapi situasi seperti ini PT United Tractors Tbk (UT) sebagai market leader dalam industri alat berat ini perlu untuk menegaskan Point of Difference (PoD) yang dimiliki dibandingkan dengan kompetitornya. Salah satu cara yang ditempuh oleh UT adalah dengan melakukan perubahan paradigma dari frontliner-nya dimana dulunya sebagai seorang salesman UT hanya lebih menekankan pada aspek penjualan saja dalam menghasilkan keuntungan bagi
2 UT, tetapi sekarang sebagai seorang business consultant UT, frontliner UT dituntut untuk dapat memberikan solusi yang memiliki nilai tambah bagi customer dan memberikan layanan terbaik bagi customernya dengan tidak melupakan fungsi lain mereka sebagai seorang penjual. Diharapkan seorang business consultant UT akan memiliki kedekatan hubungan yang tidak hanya sekedar penjual dan pembeli saja tetapi sebagai jembatan penghubung untuk kesuksesan bersama antara UT dan customernya serta diharapkan bahwa seiring berjalannya waktu business consultant UT dapat menjadi trusted advisor yang dapat diandalkan oleh customer. Dengan adanya perubahan dari salesman menjadi business consultant tentunya perlu adanya peningkatan kompetensi dari seorang salesman menjadi business consultant. Di PT United Tractors ada dua macam kompetensi yang secara umum dipakai untuk segala jenis posisi dan jabatan yaitu Behaviour Competencies dan Business Management Competencies. Setelah didapatkan kompetensi ideal untuk seorang business consultant baik dari segi Behaviour Competencies dan Business Management Competencies maka langkah selanjutnya adalah menentukan rencana pengembangan (development plan) yang sesuai untuk tiap kompetensi business consultant entah itu melalui in class training, coaching, mentoring dan melalui suatu project. Untuk tahap awal akan dilakukan pilot project dengan melibatkan delapan orang salesman level P3 keatas yang berkedudukan di Head Office untuk menjadi real business consultant dengan beberapa pertimbangan, pertama karena ada di Head Office maka akan lebih mudah dalam melakukan kontrol dan evaluasi, kedua dipilihnya salesman level P3 keatas karena dari segi kompetensi mereka sudah
3 mendekati atau bahkan sudah sama dengan kompetensi yang menjadi syarat minimal seorang business consultant, pertimbangan yang ketiga adalah dilihat dari customer yang ditangani oleh salesman-salesman ini adalah customer besar yang memerlukan perhatian khusus dan customer ini pula yang memberikan keuntungan yang cukup signifikan bagi bisnis UT sehingga harus dikembangkan sedemikian rupa. 5.2 Saran Pada subbab ini akan membahas beberapa saran yang diberikan kepada perusahaan untuk membantu agar perusahaan dapat mengelola perubahan yang ingin dilakukannya sehingga dapat berjalan efektif dan efisien. Diharapkan pula saransaran yang diterapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan di masa sekarang juga di masa yang akan datang. Memulai suatu perubahan di dalam suatu perusahaan bisa berupa perubahan yang sifatnya kecil atau perubahan yang sifatnya besar bahkan mendasar dan memang perlu untuk dilakukan perusahaan. Tetapi bagi PT United Tractor Tbk mengelola dan melakukan perubahan paradigma dari seorang Salesman lama menjadi seorang Business Consultant yang baru bisa dikatakan adalah suatu perubahan yang cukup besar dan mendasar karena beberapa alasan berikut ini: 1. PT United Tractors Tbk UT mau berubah justru di puncak kejayaan yang mungkin bagi sebagian besar orang tidak terlihat situasi yang mendesak untuk dilakukan suatu perubahan yang mendasar. 2. Suatu pekerjaan yang besar untuk melakukan perubahan ini karena objek dilakukannya perubahan oleh PT United Tractors Tbk adalah nyata-nyata merupakan
4 frontliner mereka yang selama ini memberikan penghasilan yang sangat signifikan bagi operasional UT secara keseluruhan. 3. Adanya banyak pertanyaan dari Salesman yang dirubah menjadi Business Consultant antara lain adalah Mengapa kita perlu untuk berubah? Apa dampaknya pada insentif yang selama ini didapatkan? Apakah ada penambahan kompetensi yang diperlukan? Seperti yang telah dijelasakan pada bab-bab sebelumnya bahwa perubahan paradigma ini memang harus dilakukan agar United dapat mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan maka UT harus selalu berubah dengan dinamis mengikuti kebutuhan dari pasar dan customer UT. Pada tesis ini lebih dibatasi pada pembahasan mengenai perubahan skill / kompetensi yang harus ditambahkan atau ditingkatkan agar seorang salesman lama UT memenuhi syarat menjadi seorang business consultant yang profesional maka perubahan atau peningkatan kompetensi sebagai salah satu syarat perubahan paradigma tersebut harus didukung oleh faktor-faktor lain agar perubahan paradigma yang dilakukan dapat diterima dan dijalankan oleh seluruh pegawai UT khususnya objek dari tesis ini yaitu ex-salesman UT. Berikut akan dibahas saran-saran yang berkaitan dengan faktor-faktor lain yang mendukung perubahan paradigma dari salesman lama UT menjadi seorang Business Consultant
5 5.2.1 Saran Mengenai Visi Masa Depan sebagai Salah Satu Faktor Perubahan Visi masa depan merupakan salah satu faktor pendukung untuk mendorong suatu perubahan, bayangkan sebuah organisasi yang tidak memiliki pemimpin dengan visi yang kuat maka orang akan cenderung dipacu untuk bekerja dan bekerja, hanya bergerak merespons semua yang ada di sekelilingnya. Orang-orang yang reaktif bisa saja mengklaim dirinya telah melakukan perubahan, semua orang bisa memujinya karena ia bekerja cepet dan tampak cerdas tetapi sesungguhnya perubahan itu belum ada selain terjadi pada pimpinannya dan pada akhirnya menimbulkan kekacauan. Pada sebuah organisasi yang tidak dipimpin oleh pemimpin yang memiliki visi atau tidak dapat membagi visinya untuk dapat dijalankan bersama-sama dengan yang lain hanya akan menimbulkan kekacauan dalam organisasinya karena tidak ada kesatuan pikiran dan tindakan dan masing-masing bergerak sendiri-sendiri. Saran-saran bagi United Tractors mengenai visi masa depan yang dimiliki: 1. Pada tingkat manajemen puncak UT sudah secara berkala melakukan review mengenai visi 3 tahunan yang dimiliki oleh UT seperti pada management meeting, GMC, mini genba dan pertemuan rutin manajemen puncak lainnya. Tetapi mungkin perlu lebih ditekankan mengenai sosialisasi visi sampai ke manajemen menengah bahkan sampai ke level yang paling bawah sekalipun, bisa melalui buletin yang diterbitkan secara berkala baik itu bulanan, tiga bulanan, enam bulanan dan tahunan dengan bahasa yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh siapa saja.
6 Buletin ini nantinya akan memiliki isi yang sedikit berbeda dengan buletin yang sudah diterbitkan oleh divisi CPMD (Corporate Planning & Management Development) karena kalau buletin yang diterbitkan sebelumnya lebih kepada analisis industri dengan bahasa strategis maka buletin yang baru harusnya lebih berisi mengenai sejauh apa perubahan visi yang terjadi, apa dampak positif dan negatif yang akan ditimbulkan dari visi yang baru, mengapa visi harus berubah, dan apa yang harus dilakukan setiap orang dalam lingkup kerjanya sehari-hari sehingga nantinya dapat mendorong pertumbuhan visi yang baru. Untuk membuat buletin ini CPMD seharusnya dapat membuat sebuah tim khusus secara fungsional yang beranggotakan selain orang-orang dari CPMD juga dari seluruh divisi-divisi di UT sehingga nantinya lebih mengena dan lebih mudah dipahami sampai ke bawah. 2. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memberikan masukan, saran dan komentar secara aktif mengenai visi yang sedang atau dijalankan oleh perusahaan. Masukan atau komentar tersebut dapat menggunakan fasilitas yang sudah ada di United Tracors misalnya dengan menggunakan intranet dan dibuatkan suatu forum diskusi khusus yang dipantau oleh bagian CPMD setiap hari di intranet, kemudian dilengkapi dengan diadakannya sharing bebas dan santai yang boleh dihadiri siapapun dengan tujuan menyampaikan visi UT di masa depan dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti semua pihak. 3. Diadakannya acara-acara seremonial secara khusus oleh perusahaaan setiap adanya penentuan kebijakan atau keputusan strategis perusahaan terutama yang
7 berkaitan dengan visi di masa depan, tujuannya adalah agar setiap pegawai bisa lebih memahani dan mempunyai rasa memiliki yang dibutuhkan agar visi yang dimiliki UT bukan sekedar dijiwai sebagai visi bentukan CPMD atau Direksi saja tetapi visi yang dimiliki agar menjadi shared vision atau visi yang dimengerti secara bersama-sama dan menjadi visi yang dijiwai dan menjadi panduan bersama bagi setiap pegawai UT dalam mencapai tujuan keberhasilan UT di masa-masa mendatang Saran Mengenai Insentif (Incentives) sebagai Salah Satu Faktor Perubahan Perubahan itu memerlukan begitu banyak pengorbanan. Pengorbanan itu bisa jadi adalah pengorbanan waktu karena dengan adanya perubahan menyebabkan penambahan tugas-tugas pekerjaan yang sehari-hari kita lakukan menjadi lebih banyak sehingga kita menjadi sering pulang tidak tepat waktu, pengorbanan tenaga dan pikiran karena dengan adanya perubahan memerlukan tingkat kompetensi yang melebihi sebelumnya dan pengorbanan-pengorbanan lainnya yang dulu dinikmati. Adanya pengorbanan tersebut dapat menyebabkan pegawai menjadi resisten (menolak terjadinya perubahan) karena mereka mempertimbangkan besarnya pengorbanan yang mereka lakukan, pernah mengalami masa lalu yang buruk, kurangnya informasi dalam menghadapi perubahan. Insentif adalah salah satu unsur terpenting sebagai penyeimbang kompensasi atau benefit dari segala pengorbanan yang dilakukan oleh pegawai dalam menghadapi perubahan. Adanya faktor insentif dipercaya juga menjadi sebagai salah satu cara
8 yang dapat ditempuh untuk meminimalisasi perilaku resisten terhadap perubahan. Sistem insentif yang saat ini diterapkan bagi Salesman UT sebenarnya sudah tidak valid atau relevan lagi apabila harus diterapkan pada Business Consultant. Oleh karena itu direkomendasikan perlu dilakukan perubahan pada sistem insentif Salesman agar menjadi lebih sesuai bagi Business Consultant. Saat ini skema insentif yang berlaku bagi Salesman UT adalah skema insentif yang mengacu kepada SK001 (dapat dilihat pada lampiran). Dalam skema insentif ini, apabila Salesman telah melakukan seluruh tugasnya dengan benar dan lengkap maka insentifnya akan keluar 100%. Dalam proyek ini kami merekomendasikan agar nilai insentif 100% bagi Salesman ini menjadi ekuivalen dengan 80% nilai insentif bagi Business Consultant. Karena seorang Business Consultant melakukan 20% pekerjaan lebih banyak daripada Salesman pada umumnya, meliputi feasibility study, pembuatan Optimum Fleet Recommendation (OFR), perhitungan Lowest Life Time Cost Per Total Output (LLCPTO), pengidentifikasian kebutuhan customer hingga pemberian solusi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi bisnis customer melalui product support dan after sales yang dimiliki oleh UT. Oleh karena itu apabila Business Consultant telah melakukan semua tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan lengkap, maka secara perhitungan Ia akan mendapatkan insentif sebesar 120% dari nilai insentif Salesman biasa. Agar lebih jelas, dapat dilihat gambar perbedaan skema insentif antara Salesman dan Business Consultant di UT pada halaman berikutnya.
9 Gambar 5.1 Skema Insentif Salesman dan Business Consultant Saran Mengenai Sumber Daya (Resources) sebagai Salah Satu Faktor Perubahan Perubahan di United Tractors tidak serta merta berlangsung dengan sendirinya karena salah satu faktor perubahan agar dapat berhasil adalah adanya sumber daya (resources) yang memadai dan tersedia untuk mendukung perubahan. Macam-macam sumber daya yang dibutuhkan oleh UT untuk berubah antara lain sumber daya manusia, dengan kata lain UT butuh memiliki pemimpin-pemimpin berkualitas yang dapat diandalkan untuk melakukan manajemen perubahan (berhubungan dengan poin atau pemimpin yang memiliki visi masa depan), sumber daya yang lain berupa sumber daya finansial (berhubungan dengan poin 5.2.2
10 mengenai pemberian insentif), memiliki produk dan service yang diakui dengan sangat baik oleh customer dan juga disegani oleh competitor, memiliki budaya perusahaan yang kuat seperti kerja sama, selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi customer dan lain sebagainya. Saran-saran bagi United Tractors mengenai faktor sumber daya sebagai salah satu penggerak dan pendorong perubahan: 1. Pemimpin yang berkualitas dan peka terhadap perubahan adalah agen perubahan terbaik yang dimiliki oleh perusahaan, oleh karena itu setiap merumuskan atau menyusun strategi perusahaan baik yang sifatnya minor ataupun major makaagar selalu dapat melibatkan jajaran manajemen agar dapat menjalankan perannya sebagai agen perubahan untuk dapat mengkomunikasikan perubahan sampai ke bawahan mereka secara menyeluruh. Para manajer atau pemimpin ini baik yang baru memasuki level manajerial sampai ke manajer senior perlu diberikan suatu training atau pelatihan khusus baik itu yang berkaitan dengan makroekonomi, pengetahuan update business sampai kepada training mengenai cara-cara untuk menangani perubahan karena nantinya di masa depan para pemimpin ini akan menjadi pemimpin puncak di United Tractors. 2. Adanya produk dan service sebagai sumber daya adalah kekuatan utama UT yang dapat memuaskan customer sehingga harus tetap dipertahankan Salah satu caranya dengan secara rutin mengadakan survey kepuasan customer setiap tiga bulanan bukan hanya tahunan dapat membantu kita untuk lebih peka terhadap perubahan dan kebutuhan customer. Kemudian sumber daya ini sebagai salah satu core competencies yang dimiliki UT tentunya harus terus dikembangkan sebaik
11 mungkin dengan memperbanyak kontrak-kontrak dengan customer yang menggabungkan antara penjualan produk dengan service setelah penjualan sebagai salah satu solusi kerja sama yang dapat memuaskan customer dan memberi nilai tambah bagi mereka. 3. Mengembangkan budaya perusahaan yang mencerminkan keunggulan UT selama bertahun-tahun dari para kompetitornya agar dapat dijiwai sebagai identitas diri yang unik dari seluruh pegawai United Tractors. Salah satu caranya adalah melalui project yang dapat mengidentifikasi dan mensistematiskan segala sesuatu baik itu cara kerja atau sistem kerja, nilai-nilai atau filosofi kehidupan, contoh perilaku dari pemimpin-pemimpin UT dan sebagainya sebagai elemen-elemen terkecil penyusun pedoman cara bersikap dan berperilaku yang dijiwai oleh seluruh pegawai UT, mencerminkan identitas diri sebagai orang UT dan pedoman untuk tetap mempertahankan keunggulan UT di pasar industri alat berat Saran Mengenai Rencana Tindakan (Action Plan) yang Harus Dilakukan sebagai Salah Satu Faktor Perubahan Sebuah perubahan dapat dipicu oleh sebuah rencana, karena sebuah rencana yang baik dan lengkap dan didukung oleh adanya target-target yang terkendali dapat menyebabkan seluruh energi dalam organisasi bergerak ke arah dan tujuan yang sama, pada dasarnya ada beberapa rencana yang dapat diterapkan dalam organisasi khususnya UT yaitu pertama rencana strategis yang berisi arah dan tujuan UT dalam jangka panjang contoh dengan mengubah salesman UT menjadi seorang business
12 consultant kemudian yang kedua adalah rencana tindakan (action plan) dimana rencana ini dibuat secara tertulis, menyeluruh, lengkap dengan perincian waktu, sasaran dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan. Saran-saran bagi United Tractors mengenai faktor action plan sebagai salah satu penggerak dan pendorong perubahan adalah dengan menggunakan suatu lembar kerja (Business Consultant Monitoring Checklist) seperti pada gambar berikut ini dimana lembar kerja ini nantinya akan berfungsi untuk memonitor dan mengevaluasi sampai sejauh mana tugas-tugas yang harusnya dikerjakan oleh seorang Business Consultant sudah selesai dikerjakan. Dengan lembar kerja ini juga dapat membantu UT untuk menentukan besarnya insentif yang seharusnya diterima oleh seorang Business Consultants bergantung pada pencapaian yang telah dilakukan dalah satu periode penilaian kerjanya
13 Tabel 5.1 Business Consultant Monitoring Checklist
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai objek pembahasan dalam Group Field Project serta kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan Group Field Project ini. 3.1 Objek Pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis mengambil obyek di Divisi Enterprise (Dives), PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) untuk karyawan dengan jabatan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank BNI antara sebelum dan setelah perubahan atau transformasi strategi, diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap
Lebih terperinciBab IV ANALISIS DAN HASIL
Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil Analisa Proses Software Acquisition dan Keterkaitannya Dengan Analisa Manulife Business dan IT Strategy Dengan Pendekatan CobiT Untuk dapat memenuhi strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciPROSES AUDIT. Titien S. Sukamto
PROSES AUDIT Titien S. Sukamto TAHAPAN AUDIT Proses audit terdiri dari tahapan berikut : 1. Planning (Perencanaan) 2. Fieldwork and documentation (Kunjungan langsung ke lapangan dan Dokumentasi) 3. Issue
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perancangan balanced scorecard ini, diharapkan dapat membantu perusahan untuk menilai kinerjanya terhadap inisiatif dan strategi perusahaan dengan target-target
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai objek pembahasan dalam field project serta kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan field project ini. 3.1 Pengertian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciSlide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation
Slide 0 dari 22 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation Slide 1 dari 22 Sales Management Mencapai target penjualan dan Market share TUJUAN PERANAN UTAMA
Lebih terperinciLEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O
LEARNING & DEVELOPMENT MEMBANGUN TIM KERJA YANG BERKARAKTER DAN BERKUALITAS MENCIPTAKAN PELAYANAN PRIMA YANG KONSISTEN PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A
Lebih terperinci7 SUMBER DAYA MANUSIA
7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. pelayanan jasa kebersihan PT The Service Line (SOS Indonesia) ada
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisa pembahasan yang telah di paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Harapan atau tingkat
Lebih terperinciPIAGAM INTERNAL AUDIT
PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta
Lebih terperinciLampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan
180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang semakin kompleks di berbagai aspek kehidupan. Sistem informasi sebagai infrastruktur
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang
Lebih terperinciBAB V REKOMENDASI RENCANA IMPLEMENTASI
BAB V REKOMENDASI RENCANA IMPLEMENTASI Berdasarkan usulan solusi yang ditawarkan, yaitu collaborative forecast, maka akan direkomendasikan rencana implementasinya berupa penjabaran langkah-langkah penerapan
Lebih terperinciKeterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan
Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production REALISASI PRODUK Recruitmen Perencanaan Mutu Contract
Lebih terperinciResume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja sering digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu hasil yang dicapai terhadap sesuatu. Sehingga kesuksesan suatu perusahaan dapat diukur dari kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank X merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia. Bank X didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat berkembang, ditandai dengan timbulnya lokasi tambang baru dimana untuk usaha seperti ini (yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa persediaan para pengusaha suatu waktu akan dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bawah naungan PT Astra International Tbk, dengan struktur kepemilikan mayoritas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. United Tractors Tbk (UT) adalah sebuah perusahaan yang berada di bawah naungan PT Astra International Tbk, dengan struktur kepemilikan mayoritas 56%. UT memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan keunggulan dalam bersaing. Organisasi tersebut melakukan persaingan yang berdasarkan pada ide-ide
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :
19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT Aria West sekarang PT Telekomunikasi Indonesia International, maka penulis dapat menyimpulk an hal-hal
Lebih terperinciBab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
96 Bab 5 Simpulan Seperti halnya mobil yang dirakit dari satu bagian ke satu bagian lainnya, membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak komponen kecil yang sepertinya
Lebih terperinciSlide 0 dari 15. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management
Slide 0 dari 15 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management Kenapa Time Management PENTING! WAKTU TETAP 24 JAM/HARI Mengatur diri sebagai Branch Manager, dalam menggunakan waktu yang 5-6
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perusahaan menyadari besarnya peranan teknologi. dalam menunjang bisnis yang dijalani. Berbagai macam proyek teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hampir semua perusahaan menyadari besarnya peranan teknologi dalam menunjang bisnis yang dijalani. Berbagai macam proyek teknologi informasi mulai dari otomatisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data, pengujian dan analisis terhadap variabel Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan Employee Engagement
Lebih terperincifleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi perbankan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat, fleksibel
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Alasan Pemilihan Masalah Untuk Dipecahkan 3.1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu cara untuk menjaga hubungan dengan baik dengan pelanggan agar mereka tidak beralih ke perusahaan
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat penting. Karena dalam memasarkan produk jasa, interaksi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transisi dari zaman industri (abad dua puluh) menuju zaman knowledge economy
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transisi dari zaman industri (abad dua puluh) menuju zaman knowledge economy (abad dua satu) membuat perubahan yang sangat signifikan terhadap nilai sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini sebagai tujuan dari investasi para investor baik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri. Hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI ABSTRAK Fakultas Teknik Univ. Mahasaraswati Denpasar Tujuan utama dalam konstruksi adalah ketepatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.
Lebih terperinciTI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK
TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Latar Belakang Mempelajari Manajemen Proyek Tahun 2001, Project Management Institute (PMI) melaporkan: Setiap tahun US menghabiskan dana proyek sebesar $2.3 trilyun,
Lebih terperinci2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daya saing suatu negara secara global menurut World Economic Forum (WEF) adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Lebih terperinciBAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis
BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan
Lebih terperinciKONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.
Lebih terperinciJakarta, November Penulis
KATA PENGANTAR Syukur alhamdullilah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan dengan jangka waktu yang ditentukan. Penulisan tesis yang berjudul
Lebih terperinciSTUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1
STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK IT PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1 KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan
Lebih terperinciBAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI
BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Penelitian ini bersifat deskriptif melalui pendekatan secara kualitatif. Data utama dalam penelitian diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara dengan tiga
Lebih terperinciChapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3
Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek 1 Kelompok Proses Manajemen Proyek Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan Kelompok Proses
Lebih terperinciCHAPTER 8 PLANNING AND BUDGETING SYSTEMS
CHAPTER 8 PLANNING AND BUDGETING SYSTEMS SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PLANNING DAN BUDGETING SYSTEM) ADALAH ELEMEN PENTING LAINNYA DARI FINACIAL RESULT CONTROL SYSTEMS. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan menjadi semakin ketat. Untuk dapat berperan dalam situasi seperti ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi. perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis. Dalam perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciDr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA
Mengelola Perusahaan Bisnis Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA A. Menetapkan Tujuan dan Merumuskan Strategi 1. Menetapkan Tujuan Bisnis 2. Merumuskan Strategi 3. Rencana Kontingensi dan Manajemen Krisis 1.
Lebih terperinciBAB II PT. SOUCI INDOPRIMA
BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA A. Sejarah Ringkas PT. Souci Indoprima adalah sebuah merk dagang yang berdiri pada tanggal 28 Desember 2002 yang disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga
Lebih terperinciFramework Penyusunan Tata Kelola TI
Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola
Lebih terperinciTNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016
TNA & RPI Bogor, 08 Oktober 2016 Program Pengembangan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Sejarah Pengelola Pengembangan Karyawan PT. ASTEK Biro Kepegawaian Biro SDM Divisi Pengelolaan Pengembangan Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, membuat, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya dimana setiap kegiatan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta mobilisasi masyarakat yang meningkat dan padat beberapa tahun terakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Karawang yang menjadi salah satu kabupaten berkembang didaerah Jawa barat mengalami beberapa kemajuan yang dilihat dari banyaknya pendatang serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis. Perusahaan yang dulu hanya bersaing di tingkat lokal, regional atau
Lebih terperinciPERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO
PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan Telkomsel menunjukkan bahwa perilaku yang tercakup dalam The Telkomsel Way telah ditampilkan oleh
Lebih terperinciCONSULTING TRAINING PUBLIC SPEAKING ISLAMIC FINANCIAL PLANNING
As-Salam Training Consultant CONSULTING TRAINING PUBLIC SPEAKING ISLAMIC FINANCIAL PLANNING TENTANG KAMI As-Salam diambil dari kalimat salam dalam Islam Assalamu alaikum yang berarti keselamatan dan kesejahteraan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam rangka meningkatkan relevansi antara pendidikan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan link and match, maksudnya adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis tersebut. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service Berdasarkan persepsi responden terhadap permasalahan di Divisi Service, tidak terdapat masalah yang dapat menghambat pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk, layanan, strategi, teknologi ataupun
Lebih terperinciPANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH
PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru
Lebih terperinciSuccessful Project Management. Manajemen Proyek Teknologi Informasi
Successful Project Management Manajemen Proyek Teknologi Informasi Bahan Minggu Ini Proses Manajemen Proyek Triple Constrains Project Life Cycle Memulai Proyek TI Proses pada Manajemen Proyek Pendefinisian
Lebih terperinciMANAGERIALSHIP PENGANTAR MANAGERIALSHIP
MANAGERIALSHIP PENGANTAR MANAGERIALSHIP By Tim Managerialship STIKOM Surabaya Tujuan Umum Kuliah 0 SKS - Managerialship Mahasiswa mampu menguasai dan mengimplementasikan konsep managerialship mulai dari
Lebih terperinci