Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 1 Direktori Putusan Maha P U T U S A N NO. 02/PDT.SUS/2015/PN. SPG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri sampang yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan permohonan keberatan pada peradilan tingkat pertama yang diperiksa secara majelis hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : MOH. NORI, Tempat Lahir Sampang, Umur/Tanggal Lahir : 45 Tahun/31 Desember 1970, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat Tinggal Dusun Barlantong Desa Pandiangan Kec. Robatal Kabupaten Sampang, yang selanjutnya disebut sebagai PEMOHON KEBERATAN yang dalam hal ini berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 24 Juni 2015 memberikan kuasa kepada ARMAN SAPUTRA, S.H. dan EKA RUSMIATI, S.H. Para Advokat yang beralamat di Jl. Pramuka Blok Euphorbia No.2 Perum Permata Selong Sampang-Madura. M e l a w a n KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (), beralamat di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 36 Jakarta Pusat, yang selanjutnya disebut sebagai TERMOHON KEBERATAN. Pengadilan Negeri tersebut. Setelah membaca : 1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sampang tanggal 01 Juli 2015 No.02/pdt.Sus/2015/ PN.SPG ttg susunan majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini. 2. Penetapan Ketua Majelis Hakim tanggal 01 Juli 2015 No.02/pdt.Sus/2015/PN.SPG ttg penetapan hari sidang dalam perkara ini 3. Surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini. Setelah mendengar keterangan para pihak yang berperkara. Setelah melihat dan memperhatikan surat-surat bukti. TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon Keberatan (dahulu Terlapor II) dalam surat Permohonan Keberatannya tertanggal 28 Juni 2015 yang terdaftar dikepaniteraan Pengadilan Negeri Sampang pada tanggal 30 Juni 2015 dan dicatat dalam register perkara nomor : 02/PDT.SUS/2015/PN.SPG telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : aha Adapun duduk persoalannya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah direktur CV. Burung Nuri sesuai dengan akta notaris nomor 3 tahun 2002 oleh Notaris SURYADI, SH yang berusaha dibidang Pemborongan berbagai jenis bangunan, sipil dan lainnya sesuai dengan ketentuan pasal 2 akta Notaris tersebut diatas; Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 2 Direktori Putusan Maha 2. Bahwa Penggugat bermaksud mengajukan keberatan atas putusan komisi Pengawas Persaingan Usaha (selanjutnya ) Nomor : 16/-L/, sebagaimana ketentuan pasal 44 ayat (2) Undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat; 3. Bahwa Penggugat dalam putusan nomor : 16/-L/ berkedudukan sebagai TERGUGAT II, adapun amar putusan Nomor : 16/-L/ tertanggal 23 April 2015 adalah sebagai berikut : 1. Menyatakan bahwa Terlapor I, terlapor II dan Terlapor III terbukti secara sah dan menyakinkan melanggar pasal 22 Undang-undang Nomor : 5 tahun 1999; 2. Menyatakan bahwa Terlapor IV tidak terbunti melanggar pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; 3. Menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp ,00 (Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Rupiah)yang harus di setor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha satuan kerja komisi pengawas persaingan usaha melalui bank pemerintah dengan kode penerimaan (pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha); 4. Menghukum Terlapor III membayar denda sebesar Rp ,00 (Seratus Tiga puluh juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah) yang harus di setor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha satuan kerja komisi pengawas persaingan usaha melalui bank pemerintah dengan kode penerimaan (pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha); 5. Memerintahkan Terlapor II da Terlapor III melakukan pembayaran denda, melaporkan dan menyerahkan salinan bukti pembayaran denda kepada ; 4. Bahwa adapun keberatan dari Penggugatan atas amar putusan diatas adalah sebagai berikut : 5. Bahwa kasus ini bermula dari Reza Rebriant meminjam bendera dari Perusahaan milik PENGGUGAT MOH. NORI yaitu CV. BURUNG NURI dimana PENGGUGAT MOH. Nori selaku direkturnya untuk mengikuti tender Paket Pekerjaan Pengadaan sarana Peningkatan aha mutu Pendidikan di SD/SDLB/Pengadaan sarana TIK dan Pengadaan Media Pembelajaran Interaktif tahun anggaran 2011 Pelaksanaan 2012 di kabupaten Probolinggo sesuai dengan surat perjanjian Nomer : 027/1117/ /2012; Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 3 Direktori Putusan Maha 6. Bahwa untuk memperoleh kepastian hukum atas peristiwa pinjam bendera tersebut Reza Febriant membuat surat pernyataan yang menyatakan dengan sadar tanpa adanya paksaan dan tekanan dari siapapun bahwa benar Reza Febriant meminjam bendera CV. Burung Nuri dengan direktur MOH. NORI untuk mengikuti tender Paket Pekerjaan Pengadaan sarana Peningkatan mutu Pendidikan di SD/SDLB/Pengadaan sarana TIK dan Pengadaan Media Pembelajaran Interaktif tahun anggaran 2011 Pelaksanaan 2012 di kabupaten Probolinggo sesuai dengan surat perjanjian Nomer : 027/1117/ /2012 dan surat pernyataan tersebut dibuat pada tanggal 26 April 2012; 7. Bahwa selanjutnya berdasarkan surat pernyataan dari Reza Febriant tertanggal 26 April 2012, maka dibuatlah SURAT PENUNJUKAN dari CV. Burung Nuri ke Reza Febrian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Pengadaan sarana Peningkatan mutu Pendidikan di SD/SDLB/ Pengadaan sarana TIK dan Pengadaan Media Pembelajaran Interaktif tahun anggaran 2011 Pelaksanaan 2012 di kabupaten Probolinggo sesuai dengan surat perjanjian Nomer : 027/1117/ /2012, dengan konsekwensi segala kerugian dan akibat hukum yang timbul akibat dari pekerjaan terebut menjadi tanggungjawab Reza Febriant dengan membebaskan Moh. Nori selaku direktur CV. Burung Nuri dari segala tuntutan hukum, dan surat penunjukan tersebut dibuat tanggal 27 April 2012; 8. Bahwa untuk menjamin adanya kepastian hukum sebagai tindak lanjut dari surat pernyataan dari Raza Febriant tertanggal 26 April 2012 dan SURAT PENUNJUKAN dari CV. Burung Nuri ke Reza Febrian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan tertanggal 27 April 2012, maka dibuatlah surat PERJANJIAN KERJA SAMA No. 01 tanggal 28 April 2012 di depan Notaris dan PPAT MOH. SUGIONO, SH.M.Kn dimana didalam isi perjanjian tersebut yaitu pihak Pertama MOH. NURI telah menyerahklan sepenuhnya pengerjaan Proyek Paket Pekerjaan Pengadaan sarana Peningkatan mutu Pendidikan di SD/SDLB/Pengadaan sarana TIK dan Pengadaan Media Pembelajaran Interaktif tahun anggaran 2011 Pelaksanaan 2012 di kabupaten Probolinggo sesuai dengan surat perjanjian Nomer : 027/1117/ /2012 kepada pihak kedua yaitu Reza Febriant, dengan segala konsekwensi hukumnya ditanggung oleh pihak kedua yaitu Reza Febriant; 9. Bahwa terhadap adanya fakta hukum diatas yaitu adanya surat PERJANJIAN KERJA SAMA No. 01 tanggal 28 April 2012 di depan Notaris dan PPAT MOH. SUGIONO, SH.M.Kn, aha dimana Pihak Pertama yaitu PENGGUGAT MOH. NORI telah meyerahkan segala urusan masalah proyek pengadaan tersebut ke pihak kedua yaitu Reza Febriant baik dalam keuntungan, kerugian, resiko dan pengelolaan keuangan serta segala akibat hukum yang timbul dalam pelaksanaan proyek tersebut menjadi tanggung jawab pihak kedua dengan membebaskan pihak kesatu (MOH. NURI) selaku direktur CV. Burung Nuri dari segala Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 4 Direktori Putusan Maha tuntutan hukum (pasal 4 perjanjian, jelas hal tersebut bukan lagi menjadi tanggung jawab PENGGUGAT dan PENGGUGAT adalah korban yang seharusnya dilindungi secara hukum; 10. Bahwa secara Yuridis perjanjian ini timbul karena asalah satu asas perjanjian adalah asas kebebasan berkontrak. Asas ini mengandung pengertian bahwa setiap orang dapat mengadakan perjanjian apapun, baik yang sudah diatur undang-undang maupun yang belum diatur undangundang, Asas ini termaktup dalam pasal 1338 ayat (1) KUHPerd jo Pasal 1320 butir 1320 KUHPerdata; Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata menerangkan Semua perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya jadi pasal ini dapat diartikan adanya suatu ijin untuk membuat suatu perjanjian yang selain diatur oleh KUHPerdata, asalkan tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan, sedangkan pasal 1320 KHUPerdata menerangkan untuk syarat perjanjian pada butir 1 menyebutkan untuk sahnya perjanjian salah satu syarat adalah sepakat mereka yang mengikaat dirinya Demikian juga dalam KUHPerdata yang antara lain menyebutkan bahwa Mengenai syaratsyarat sahnya suatu perjanjian, pada Pasal 1320 KUHPerdata ditentukan bahwa Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat: a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; b. Kecakapan mereka yang mengikatkan diri; c. Suatu hal tertentu; d. Suatu sebab yang halal. 11. Dalam kasus ini PENGGUGAT MOH. NURI selaku pihak yang meminjamkan bendera yang tertuang dalam surat PERJANJIAN KERJA SAMA No. 01 tanggal 28 April 2012 di depan Notaris dan PPAT MOH. SUGIONO, SH.M.Kn kepada pihak kedua yaitu Reza Febriant, tentunya jika didasarkan kepada isi perjanjian sebagaimana dimaksud diatas maka PENGGUGAT MOH. NURI tidaklah dapat didimintai tanggung jawab sepenuhnya karena jelas tanggung jawab berada di pihak kedua yaitui Reza Febriant, dan PENGGUGAT HARUSLAH DILINDUNGI SECARA HUKUM. 12. Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas tentunya apa yang tertuang dalam putusan aha Nomor 16/-L/ adalah tidak sesuai dengan hukum dan haruslah dinyatakan batal dan tidak sah dan Terlapor II (Penggugat) tidaklah terbukti secara sah dan menyakinkan melanggar pasal 22 Undang-undang Nomor : 5 tahun 1999; Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 5 Direktori Putusan Maha 13. Bahwa dalam amar putusan poin 3 dinyatakan Terlapor II (dalam hal ini PENGGUGAT) diwajibkan membayar denda sebesar Rp ,00 (empat ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus tiga puluh tiga enam ratus rupiah), bahwa tentunya denda yang dibebankan kepada PENGGUGAT adalah tidak beralasan dan tidak berdasar karena tidak terbukti PENGGUGAT melakukan perbuatan seperti apa yang didakwakan untuk itu denda tersebut haruslah dihapus dan tidak dipertimbangkan dalam putusan ini 14. Bahwa kami sangat mengharapkan agar Majelis Hakim benar-benar mempertimbangkan alasan dan argument hukum yang dikemukan dalam gugatan ini dan ini berdasarkan asas yang sesuai dengan hukum acara (due process) dan sesuai dengan hukum (due to the law) sehingga dapat membenarkan dan mengabulkan gugatan yang kami ajukan didasarkan pada : 1. Perbuatan yang dilakukan oleh PENGGUGAT dengan meminjamkan Badan Usaha kepada Reza Febriant dan telah dibuatkan akta Notaris adalah perbuatan legal yang harus dilindungi secara hukum; 2. Bahwa badan Usaha CV. Burung Nuri dan PENGGUGAT adalah korban dan PENGGUGAT tidak pernah mengetahui, mengikuti dan mengambil keuntungan dari peminjaman badan usaha tersebut dan hal itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Reza Febriant selaku pihak yang meminjam badan usaha, sehingga tidaklah beralasan hukum kalau PENGGUGAT bertanggungjawab terhadap hal tersebut; 3. Meminta kepada Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang menyatakan PENGGUGAT HARUSLAH DILINDUNGI SECARA HUKUM. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Penggugat Mohon kepada majelis hakim yang terhormat untuk mengadili Perkara ini dan selanjutnya memutus sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga surat PERJANJIAN KERJA SAMA No. 01 tanggal 28 April 2012 di depan Notaris dan PPAT MOH. SUGIONO, SH.M.Kn aha 3. Menyatakan bahwa Perbuatan Penggugat haruslah dilindungi secara hukum; Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 6 Direktori Putusan Maha 15. Menyatakan Penggugat tidaklah terbukti secara sah dan menyakinkan melanggar pasal 22 Undang-undang Nomor : 5 tahun 1999 tentang larangan Praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat; 4. Menyatakan Penggugat tidak diwajibkan membayar denda sebesar Rp ,00 (empat ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus tiga puluh tiga enam ratus rupiah) sesuai amar putusan poin 3 putusan Nomor 16/-L/; 5. Menyatakan batal dan tidak sah Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 16/ -L/ tertanggal 23 April 2015; 6. Memulihkan nama baik, harkat, martabat Penggugat pada keadaan semula; 7. Membebankan biaya perkara kepada Tergugat; SUBSIDAIR Mohon supaya Pengadilan Negeri Sampang dapat memberikan Putusan yang seadil-adilnya Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk kepentingan Pemohon Keberatan telah hadir kuasanya yang bernama ARMAN SAPUTRA, S.H. dan untuk kepentingan Termohon Keberatan telah hadir kuasanya yang bernama GOPPRERA PANGABEAN, S.E.Ak., LANTIKO HIKMA SURYATAMA, S.H., MANAEK SM PASARIBU, S.H.,LL.M., HERMI- NINGRUM, S.H.,M.H., SHOBI KURNIA, S.H.,M.H., M.GADMON KAISAR, S.H.,M.H., DEVI MATONDANG, S.H., LEO KRISNANDY THEO RIMBUN MARULAK SIAHAAN, S.H., MADUSENO DEWOBROTO, S.H., M.H., dan HELMI NURJAMIL, S.H.,M.H. seluruhnya berdinas di Direktorat Penindakan, Deputi Bidang Penegakan Hukum, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jalan Ir. H. Juanda No. 36 Jakarta Pusat berdasarkan surat kuasa khusus Nomor. 22/WK/SK/V tanggal 08 Juli 2015 Menimbang, bahwa atas Permohonan Keberatan dari Pemohon tersebut selanjutnya Pihak Termohon telah mengajukan penjelasan/jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut : Adapun susunan Penjelasan Keberatan dari Termohon Keberatan adalah sebagai berikut : aha I. URAIAN PUTUSAN II. TATA CARA UPAYA HUKUM KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 7 Direktori Putusan Maha 1. DALAM PEMERIKSAAN PERKARA KEBERATAN TIDAK DIMUNGKINKAN LAGI PENGAJUAN BUKTI BARU DAN/ATAU BUKTI TAMBAHAN 2. PUTUSAN SELA DAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN 3. PEMERIKSAAN PERKARA DI III.TERLAPOR I, TERLAPOR III TIDAK MENGAJUKAN KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN A QUO IV. TERLAPOR III TELAH MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN SERTA BUKTI PEMBAYARAN DENDA BERDASARKAN AMAR PUTUSAN L/ NO. 16/- V. TERMOHON KEBERATAN DALAM MEMBUAT PUTUSAN TELAH DIDASARKAN PADA BUKTI-BUKTI YANG CUKUP VI. TANGGAPAN TERHADAP MATERI KEBERATAN DARI PEMOHON KEBERATAN VII. 1. TERMOHON KEBERATAN TELAH TEPAT DAN BENAR DALAM PERTIMBANGAN HUKUMNYA TENTANG PERSEKONGKOLAN HORIZONTAL DALAM HAL PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM BENDERA ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU CONDUCT PERSEKONGKOLAN TENDER 2. TERMOHON KEBERATAN TELAH TEPAT DAN BENAR DALAM PERTIMBANGAN HUKUMNYA TENTANG PERSEKONGKOLAN VERTIKAL 3. TERMOHON KEBERATAN TELAH TEPAT DALAM MENJATUHKAN SANKSI PADA PERKARA A QUO PETITUM Bahwa sebelum Termohon Keberatan menanggapi dalil-dalil Pemohon Keberatan sebagaimana terdapat pada memori keberatannya, perkenankan Termohon Keberatan untuk memberikan uraian singkat mengenai perkara a quo terlebih dahulu, dan hal-hal yang berkenaan dengan tata cara pemeriksaan keberatan atas Putusan aha I. URAIAN SINGKAT PERKARA Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 8 Direktori Putusan Maha Perkara ini bermula dari laporan masyarakat mengenai indikasi adanya pelanggaran Pasal 22 UU No. 5 Tahun Objek perkara a quo adalah Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan di SD/SDLB Pengadaan Sarana TIK dan Pengadaan Media Pembelajaran Interaktif di Dinas Pendidikan, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, Tahun Anggaran 2012, yang berasal dari sumber dana DPA DAK APBD Kab. Probolinggo Tahun Anggaran 2012 dengan nilai total HPS Rp ,- (Empat Belas Milyar Dua Ratus Empat Puluh Enam Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Rupiah) Bahwa dalam perkara No.16/-L/ terdapat 4 (empat) pihak sebagai Terlapor, yaitu: 1.-Terlapor I, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan di SD/SLB di Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Tahun 2012, yang beralamat kantor di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Jalan Raya P. Sudirman No. 128 Kraksaan Probolinggo, Jawa Timur; 2.-Pemohon Keberatan; 3.-Terlapor III, CV. Satriya, yang beralamat kantor di Jalan Bahagia No. 54 A RT.04 RW.06 Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur; 4.-Terlapor IV, CV. Ferro, yang beralamat kantor di Jalan Jetis Kulon VIII/47 Surabaya, Jawa Timur; Berdasarkan hasil pemeriksaan dan fakta-fakta yang terungkap dalam proses persidangan, Pemohon Keberatan telah bersalah melanggar Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut UU No. 5 Tahun 1999 ), in casu Pasal 22 yang mengatur ketentuan: Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Conduct pelanggaran Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 dilakukan oleh Para Terlapor melalui serangkaian tindakan dan perbuatan secara bersama-sama untuk mengarahkan Pemohon Keberatan sebagai pemenang tender a quo: A. Persekongkolan Vertikal Bahwa telah terbukti terjadinya Persekongkolan Vertikal bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh Terlapor I dengan Pemohon Keberatan dan Terlapor III yang dilakukan dengan cara: aha 1. Adanya tindakan tidak cermat dan lalai yang dilakukan oleh Terlapor I dalam evaluasi dan menghalangi para peserta tender lainnya dengan menetapkan standar persyaratan secara spesifik dalam dokumen lelang pada saat aanwijzing, baik secara langsung maupun tidak langsung telah memfasilitasi penetuan pemenang tender Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 9 Direktori Putusan Maha 2. Adanya tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh Terlapor I dengan menggugurkan para peserta tender lain yang berpotensi menjadi pemenang pada tender perkara a quo. B. Persekongkolan Horizontal Berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pedoman Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut Pedoman Pasal 22 ) yang dimaksud dengan persekongkolan horizontal adalah persekongkolan yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya. Bahwa telah terbukti terjadinya Persekongkolan Horizontal yang dilakukan melalui kerjasama yang dilakukan oleh Pemohon Keberatan dan Terlapor III melalui Sdr. Riza Febriant (bahwa Sdr. Reza Febriant, Sdr. Riza Febriant dan Sdr. Riza Radiant adalah orang yang sama selanjutnya disebut Sdr. Riza Febriant (vide I.14, T2.2 Memori keberatan Pemohon Keberatan)) adalah perkara a quo dengan cara sebagai berikut: dalam rangka mengatur Pemohon Keberatan sebagai pemenang tender 1. Bahwa terdapat persesuaian dalam dokumen penawaran Pemohon Keberatan dan Terlapor III berupa : a. kesamaan bentuk penyampaian dokumen penawaran; b. sumber penerbit sutrat jaminan penawaran; c. kesalahan pengetikan dalam dokumen penawaran; d. kesamaan produk yang ditawarkan dan; e. kesamaan sumber pemberi surat dukungan produk; 2. Adanya peminjaman bendera perusahaan dan dokumen atas nama Pemohon Keberatan dan CV. Satrya (Terlapor III) oleh sdr Riza Febriant dalam rangka mengikuti proses tender, diperkuat dengan Keterangan Saksi, Ahli, dan Bukti Surat atau Dokumen yang mengindikasikan adanya persekongkolan; 3. Adanya persaingan semu yang diciptakan oleh Pemohon Keberatan dibantu oleh Sdr. Riza Febriant sebagai bentuk tindakan memberdayakan perusahaan pendamping dan perusahaan yang dipalsukan Bahwa Pemohon Keberatn dalam mengikuti lelang pengadaan tidak memenuhi syarat atau gugur aha karena apa yang dilakukan oleh Terdakwa adalah memanipulasi dokumen yang ada dan barang pesanan yang Terdakwa peroleh ternyata di dapat melalui pihak ketiga bukan melalui PT Harmoni Edukasi sehingga barang tersebut atau objek tender yang dimenangkan oleh pemenang tender selanjutnya diserahkan oleh pemenang tender adalah palsu. Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 10 Direktori Putusan Maha Bahwa dalam proses persidangan majelis, Majelis Komisi memperoleh fakta terkait dengan dugaan TINDAK PIDANA KORUPSI dalam perkara a quo dan Majelis Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya telah mengeluarkan putusan masing-masing kepada para pihak yang bersekongkol dalam tender sebagai berikut: a. Putusan Nomor 12/Pid Sus//PN Sby terhadap Terdakwa Eko Wahyudi S.E selaku Ketua Panitia tender perkara a quo (vide Bukti I.11) b. Putusan Nomor 13/Pid Sus//PN Sby Terdakwa Moh Nori selaku Direktur CV Burung Nuri (vide Bukti I.12) c. Putusan Nomor 14/Pid Sus//PN Sby terhadap Terdakwa Drs. Rasyid Subagyo, MM selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo). (vide Bukti I.13) d. Putusan Nomor 15/Pid Sus//PN Sby Terdakwa Riza Febriant selaku pengatur tender (vide Bukti I.14) Bahwa hal-hal tersebut di atas telah dibuktikan oleh Termohon Keberatan yang didasarkan dengan adanya fakta-fakta hukum yang ditemukan selama pemeriksaan sebagaimana yang terdapat dalam Putusan a quo. Bahwa Termohon Keberatan menyatakan Terlapor I, Pemohon Keberatan dan Terlapor III terbukti bersalah melanggar Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999, yang amar putusan selengkapnya adalah: MEMUTUSKAN 1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999; Menyatakan bahwa Terlapor IV tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; Menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp ,00 (Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); Menghukum Terlapor III membayar denda sebesar Rp ,00 (Seratus Tiga Puluh Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi aha Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); Memerintahkan Terlapor II dan Terlapor III melakukan pembayaran denda, melaporkan dan menyerahkan salinan bukti pembayaran denda ke Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 11 Direktori Putusan Maha Bahwa sebelum Termohon Keberatan menanggapi dalil-dalil keberatan Pemohon Keberatan perkenankan Termohon Keberatan untuk menyampaikan hal-hal terkait tata cara pemeriksaan keberatan atas Putusan. II. TATA CARA PEMERIKSAAN KEBERATAN ATAS PUTUSAN 1. DALAM PEMERIKSAAN PERKARA KEBERATAN TIDAK DIMUNGKINKAN LAGI PENGAJUAN BUKTI BARU DAN ATAU BUKTI TAMBAHAN 1.1. Sebagaimana telah ditentukan dalam Peraturan Maha Nomor 03 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan terhadap Putusan (selanjutnya disebut Perma No. 3 Tahun 2005 ) dalam Pasal 5 ayat (4), disebutkan bahwa: Pemeriksaan keberatan dilakukan hanya atas dasar putusan dan berkas perkara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Bahwa mengenai pemeriksaan atas berkas perkara tersebut juga dapat dilihat melalui beberapa Putusan Mahh Agung yang telah memiliki kekuatan hukum tetap yang Termohon kutip antara lain: a. Putusan Mahh Agung No. 01 K//2006 antara melawan PT Carrefour Indonesia pada halaman 63 alinea kedua dari pertimbangan Mahh Agung mengenai alasan-alasan ke 1 sampai dengan ke 7: bahwa Pasal 41 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan bahwa Pelaku Usaha atau pihak lain yang diperiksa wajib menyertakan alat bukti yang diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan, karena itu sesuai dengan Pasal 5 ayat (4) Peraturan Mahh Agung (PERMA) No. 3 Tahun 2005 pemeriksaan keberatan di Pengadilan Negeri dilakukan hanya atas dasar putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan berkas perkara sebagaimana dimaksud aha dalam ayat (2) dari pasal yang sama. b. Putusan Mahh Agung No. 04 K//2006 antara melawan PT Angels Products dkk. pada halaman 68 alinea kedua dari pertimbangan Mahh Agung: Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 12 Direktori Putusan Maha Bahwa pertimbangan Judex Facti didasarkan atas Undang-undang No. 5 Tahun 1999, Peraturan Mahh Agung No. 03 Tahun 2005 dan pemeriksaan keberatan atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dilakukan hanya atas dasar putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha. c. Putusan Mahh Agung No. 01 K//2004 antara melawan PT Garuda Indonesia yang dalam pertimbangan hukumnya pada halaman secara jelas dan tegas menyebutkan: Menimbang, bahwa terlepas dari alasan-alasan kasasi tersebut di atas, Mahh Agung berpendapat bahwa Judex Factie telah salah menerapkan hukum acara dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Bahwa Pasal 44 ayat (2) Undang-undang No. 5 Tahun 1999 memungkinkan pelaku usaha untuk mengajukan keberatan terhadap putusan kepada Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Negeri harus memeriksa keberatan pelaku usaha tersebut dalam waktu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 45 ayat (1) Undang-undang No. 5 Tahun 1999; b. Bahwa dari rumusan kedua pasal tersebut di atas jelas terlihat bahwa yang menjadi dasar pemeriksaan Pengadilan Negeri adalah putusan dihubungkan dengan keberatan yang diajukan oleh pelaku usaha, karena itu sesuai dengan Pasal 5 ayat (2) PERMA No. 1 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan, pemeriksaan keberatan oleh Pengadilan Negeri dilakukan hanya atas dasar putusan dan berka perkara di Dengan demikian telah jelas bahwa kaidah hukum yang berlaku telah mengatur Pengadilan Negeri sebagai Judex Factie dalam memeriksa perkara keberatan a quo tidak diperkenankan lagi untuk menerima bukti-bukti baru dan atau saksi-saksi dari Para Pemohon Keberatan dengan alasan apapun. 2. PUTUSAN SELA DAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN 1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri yang memeriksa perkara keberatan, setelah mempelajari Putusan dan berkas perkaranya dapat memerintahkan Termohon Keberatan untuk aha melakukan Pemeriksaan Tambahan melalui Putusan Sela. Hal itu didasarkan atas alasan hukum, sebagaimana telah diatur dalam Pasal 6 ayat (1) dan (2) Perma No. 3 Tahun 2005: 1) Dalam hal Majelis Hakim berpendapat perlu pemeriksaan tambahan, maka melalui putusan sela memerintahkan kepada untuk dilakukan pemeriksaan tambahan. Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 13 Direktori Putusan Maha 2) Perintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat hal-hal yang harus diperiksa dengan alasan-alasan yang jelas dan jangka waktu pemeriksaan tambahan yang diperlukan. 1. Bahwa penerapan Pasal 6 ayat (1) dan (2) Perma No. 03 Tahun 2005 (dahulu Pasal 6 ayat (1) Perma No. 1 Tahun 2003) telah dibenarkan dan dikuatkan secara jelas dan tegas oleh Maha dalam Putusan Perkara No. 01 K//2004 tanggal 5 September Sesuai dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 62 yang dapat kami kutip sebagai berikut: c. bahwa dalam hal Majelis Hakim berpendapat perlu pemeriksaan tambahan, setelah mempelajari putusan dan berkas perkaranya, maka melalui putusan sela perkara dikembalikan kepada untuk dilakukan pemeriksaan tambahan (Pasal 6 ayat (1) PERMA No. 1 Tahun 2003); d. bahwa oleh karena itu pemeriksaan tambahan yang dimaksudkan oleh PERMA No. 01 Tahun 2003 adalah demi jelasnya permasalahan menurut pendapat Majelis Hakim setelah mempelajari putusan dan berkas pekara dari tersebut, dan bukannya untuk pengajuan bukti-bukti baru atas permintaan Pemohon; e. bahwa dengan demikian Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 23 September 2003 No. 001//2003/PN.JKT.PST. yang memerintahkan agar melakukan pemeriksaan tambahan dengan menerima alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Pemohon adalah bertentangan dengan Pasal 41 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dimana Pemohon sebagai Pelaku Usaha yang diperiksa oleh diwajibkan untuk menyerahkan alat bukti yang diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan; Dengan demikian, apabila -quad non- Putusan Sela dalam perkara a quo ditetapkan dan atau dikeluarkan oleh Majelis Hakim Judex Factie, maka hal itu semata-mata karena atas dasar kebutuhan Majelis Hakim Judex Factie setelah mempelajari Putusan dan berkas perkaranya, dan bukan karena adanya permintaan/tuntutan dari pihak Pemohon Keberatan. 3. PEMERIKSAAN PERKARA DI 1. Tata cara penanganan perkara di in cassu Termohon Keberatan secara aha umum telah diatur oleh UU No. 5 Tahun 1999, khususnya dalam BAB VII; 2. Sebagai pedoman tata cara penanganan perkara, Termohon Keberatan diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk membuat dan menyusun tata cara Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 14 Direktori Putusan Maha penyampaian laporan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 38 ayat (4) UU No. 5 Tahun 1999 yang berbunyi: "Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Komisi. 3. Atas dasar kewenangan tersebut, dan dalam rangka menjalankan tugas dan kewenangannya, serta peningkatan transparansi dan efektivitas penanganan perkara, Termohon Keberatan telah mengeluarkan Keputusan 05//Kep/IX/2000 tentang Tata Cara Penyampaian Laporan dan Penanganan Dugaan Pelanggaran terhadap UU Nomor 5 Tahun Dalam rangka meningkatkan kualitas penanganan perkara maka in cassu Termohon Keberatan menerbitkan Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2006 sebagai pedoman tata cara penanganan perkara di ; 5. Untuk mengakomodir dan mengikuti perkembangan dinamika perkara persaingan usaha, serta untuk meningkatkan kualitas dan transparansi pelaksanaan penanganan perkara, maka Termohon Keberatan menyempurnakan Perkom No. 1 Tahun 2006, dengan menerbitkan Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penanganan Perkara di (selanjutnya disebut Perkom No. 1 Tahun 2010 ). Dengan demikian Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun merupakan dasar dan pedoman dalam penanganan dan pemeriksaan perkara oleh Termohon Keberatan, termasuk dalam perkara a quo. III. TERLAPOR I, DAN TERLAPOR III TIDAK MENGAJUKAN KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN A QUO 1. Bahwa ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 Pasal 44 ayat (2) secara jelas mengatur pengajuan upaya hukum keberatan terhadap Putusan sebagai berikut: Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambatlambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut. 2. Selanjutnya Pasal 2 angka 1 Perma No. 03 Tahun 2005 mengatur tempat/ Pengadilan Negeri dimana keberatan diajukan, sebagaimana dikutip sebagai berikut: aha Keberatan terhadap Putusan hanya diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor kepada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan hukum usaha Pelaku Usaha tersebut Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N No. Telp : (ext.318) Halaman 14

15 15 Direktori Putusan Maha 3. Bahwa selain Pemohon Keberatan, terdapat 3 (tiga) pihak Terlapor yang telah diberikan pemberitahuan dan salinan Putusan pada tanggal 15 Juni 2015 dan 16 Juni 2015, yaitu: 1. Terlapor I, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan di SD/SLB di Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Tahun 2012, yang beralamat kantor di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Jalan Raya P. Sudirman No. 128 Kraksaan Probolinggo, Jawa Timur, menerima pemberitahuan dan salinan Putusan pada tanggal 15 Juni 2015; 2. Pemohon Keberatan, telah menerima pemberitahuan dan salinan Putusan pada tanggal 16 Juni 2015; 3. Terlapor III, CV. Satriya, yang beralamat kantor di Jalan Bahagia No. 54 A RT.04 RW.06 Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menerima pemberitahuan dan salinan Putusan pada tanggal 16 Juni 2015; 4. Bahwa Pemohon Keberatan setelah menerima pemberitahuan dan salinan putusan pada tanggal 16 Juni 2015 mengajukan Upaya hukum keberatan kepada Pengadilan Negeri Sampang pada tanggal 30 Juni 2015; 5. Bahwa Terlapor I, Terlapor III, setelah menerima pemberitahuan dan salinan putusan tidak mengajukan upaya hukum keberatan terhadap Putusan No. 16/ -L/2015 baik kepada Pengadilan Negeri Probolinggo maupun Pengadilan Negeri Sampang sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan putusan, dengan demikian sesuai dengan Pasal 44 ayat (3) jo. Pasal 46 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999, yang berbunyi: - Pasal 44 ayat (3) UU No. 5 Tahun 1999, yang berbunyi : Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dianggap menerima putusan Komisi. 6. Sehingga dengan tidak diajukannya keberatan terhadap Putusan oleh Terlapor I, Terlapor III, maka secara hukum kedua Terlapor tersebut telah menerima aha Putusan. IV. TERLAPOR III TELAH MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN SERTA BUKTI PEMBAYARAN DENDA BERDASARKAN AMAR PUTUSAN NO. 16/- L/ Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 16 Direktori Putusan Maha 1. Bahwa Pasal 44 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 berbunyi sebagai berikut: Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pelaku usaha menerima pemberitahuan putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4), pelaku usaha wajib melaksanakan putusan tersebut dan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada Komisi. 2. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, Terlapor III telah mengajukan permohonan pelaksanaan isi amar putusan a quo sebagai berikut: 2.1. Bahwa Berdasarkan Surat dari CV Satriya Tanggal 22 Juni 2015 Nomor 002/CV- SR/VI/2015 perihal Permohonan Keringanan Pembayaran Denda tanggal 22 Juni 2015 Kepada Ketua dan Bukit pembayaran Cicilan denda tahap I (pertama) ke kas negara pada tanggal 29 Juni 2015 (lampiran I); Bahwa Terlapor I/ Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan di SD/SLB di Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Tahun 2012 tidak mengajukan keberatan dan tidak mengajukan surat laporan pelaksanaan isi amar putusan a quo 3. Bahwa berdasarkan Surat Permohonan Tersebut dan Pelaksanaan Amar Putusan a quo tersebut menunjukkan bahwa Terlapor III, sebagai pihak yang bersekongkol pada perkara a quo telah menerima atau setidak-tidaknya mengakui Putusan baik pertimbangan hukum maupun amar putusannya merupakan bentuk kepatuhan dalam menjalankan sanksi administrasi terhadap pelanggaran UU No. 5 Tahun Sehingga Termohon Keberatan mohon agar fakta ini menjadi pertimbangan tersendiri oleh Majelis Hakim dalam memutus perkara a quo. V. TANGGAPAN TERHADAP MATERI KEBERATAN DARI PEMOHON KEBERATAN aha Setelah Termohon Keberatan membaca dengan seksama memori keberatan dari Pemohon Keberatan, maka sebenarnya pokok keberatan Pemohon Keberatan telah dipertimbangkan oleh Termohon Keberatan dalam Putusan. Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 17 Direktori Putusan Maha Adapun penjelasan Termohon Keberatan terkait dengan keberatan Pemohon Keberatan dapat kami rangkum dan tanggapi dalam pokok-pokok sebagai berikut: A. Termohon Keberatan telah tepat dan benar dalam pertimbangan hukumnya tentang persekongkolan horizontal dalam hal perjanjian pinjam meminjam bendera adalah merupakan salah satu conduct persekongkolan tender; B. Termohon Keberatan telah tepat dan benar dalam pertimbangan hukumnya tentang persekongkolan persekongkolan vertikal; C. Termohon Keberatan telah tepat dalam menjatuhkan sanksi administratif pada perkara a quo. Poin-poin tersebut, dapat Termohon Keberatan jelaskan dalam uraian di bawah ini: A. TERMOHON KEBERATAN TELAH TEPAT DAN BENAR DALAM PERTIMBANGAN HUKUMNYA TENTANG PERSEKONGKOLAN HORIZONTAL DALAM HAL PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM BENDERA ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU CONDUCT PERSEKONGKOLAN TENDER 1. Bahwa Termohon Keberatan menolak dalil Pemohon Keberatan yang menyatakan bahwa PINJAM MEMINJAM BENDERA PERUSAHAAN antara Sdr. Riza Febriant dan Moh. Nori selaku Direktur CV. Burung Nuri berdasarkan surat perjanjian Nomor 027/1117/ /2012 dan surat pernyataan tanggal 26 April 2012 yang selanjutnya disahkan melalui Surat Perjanjian Kerja Sama No.1 dalam Tanggal 28 April 2012 oleh Notaris dan PPAT Moh Sugino, S.H., M.Kn untuk mengikuti tender pengerjaan proyek paket pekerjaan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan di SD/SDLB/pengadaan sarana TIK dan pengadaan media pembelajaran interaktif tahun anggaran 2011 pelaksanaan 2012 di kabupaten probolinggo, adalah sesuai dengan Pasal 1320 dan Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata dan merupakan perbuatan legal adalah sangat keliru dan bertentangan dengan hukum oleh karenanya haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan; 2. Bahwa Termohon Keberatan menolak dalil Pemohon Keberatan pada halaman 6 angka 2 yang menyatakan Pemohon Keberatan adalah korban dan tidak pernah mengetahui, mengikuti dan aha mengambil keuntungan dari peminjaman badan usaha tersebut, adalah sangat keliru dan mengadaada serta bertentangan dengan alat bukti yang ada dalam Putusan a quo karenanya haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan 3. Bahwa Termohon Keberatan menolak dalil Pemohon Keberatan yang menyatakan bahwa berdasarkan Perjanjian Kerjasama tersebut akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 18 Direktori Putusan Maha Sdr. Riza Febriant selaku pihak yang meminjam sehingga Pemohon Keberatan harus dilindungi secara hukum adalah sangat keliru dan bertentangan dengan hukum oleh karenanya haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan; 4. Bahwa bantahan terkait dengan dalil-dalil pemohon keberatan tersebut dapat Termohon Keberatan jelaskan dalam uraian sebagai berikut: 5. Bahwa fakta-fakta dan bukti dalam persidangan terkait dengan persekongkolan horizontal dalam perkara a quo adalah sebagai berikut: KESAMAAN DOKUMEN PENAWARAN DAN PRODUK YANG DITAWARKAN PARA PESERTA TENDER 5.1. Terdapat Kesamaan dokumen antara Pemohon Keberatan, Terlapor III, Terlapor IV, CV Mecca Arta Abadi, CV Eka Harapan, CV Agieta Mandiri, dan CV Trisula sebagai berikut: a. Kesalahan pengetikan mendiistribusikan yang seharusnya mendistribusikan pada Surat Pakta Integritas; b. Surat Jaminan Penawaran sama (diterbitkan oleh Mega Pratama) dengan nomor berurutan dan tidak dijilid; (Vide Bukti, Dokumen Berita Acara Evaluasi Administrasi, Dokumen Penawaran CV. Mecca Arta Abadi, Terlapor IV, Pemohon Keberatan, Terlapor III, CV. Eka Harapan, CV. Agieta Mandiri, CV. Harapan Putra, dan CV Trisula; c. Bahwa terdapat kesamaan atas produk yang ditawarkan dan perusahaan pendukung, pada perusahaan-perusahaan yang diduga bersekongkol yang dibuat oleh pihak yang sama; d. Bahwa kerja sama menyusun dokumen penawaran Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV menunjukkan adanya tindakan pemberdayaan perusahaan pendamping dan perusahaan yang dipalsukan dengan menciptakan persaingan semu oleh Terlapor II dibantu oleh Sdr. Riza Febriant dalam rangka menangkan Terlapor II pada tender perkara a quo. bahwa tindakan pihak lain yaitu Sdr. Riza Febriant yang secara terang-terangan melakukan kerjasama atau persekongkolan dengan Terlapor II, dan Terlapor III, dalam menyusun dokumen penawaran tender telah menciptakan persaingan semu dengan cara menjadikan Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV dan perusahaan lain yang menjadi peserta tender perkara a quo sebagai perusahaan aha pendamping adalah merupakan tindakan yang salah, tidak jujur, melawan hukum, dan menghambat persaingan. Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 19 Direktori Putusan Maha PINJAM MEMINJAM BENDERA PERUSAHAAN 5.1. Bahwa terdapat kerjasama yang dilakukan oleh Pemohon Keberatan dan Terlapor III melalui Sdr. Riza Febriant dalam rangka mengatur perusahaan Pemohon Keberatan sebagai pemenang tender perkara a quo; 5.2. Bahwa tujuan pinjam meminjam perusahaan adalah agar perusahaan digunakan untuk memenangkan tender dan menjadi pendamping dalam proses tender sehingga menciptakan persaingan semu; 5.3. Bahwa Pemohon keberatan merupakan perusahaan yang digunakan untuk dijadikan pemenang tender dengan mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp ,00 (lima puluh juta rupiah) oleh Sdr.Riza Febriant dan dicicil sebanyak 3 kali yaitu Rp ,00 (lima belas juta rupiah) saat penandatangan SPMK dan kemudian Rp ,00 (lima belas juta rupiah) saat setelah penandatanganan di Notaris setelah itu Rp ,00 (dua puluh juta rupiah) satu bulan kemudian agar perusahaannya dipinjam untuk mengikuti tender perkara a quo (vide bukti B.34); 5.4. Bahwa Terlapor III merupakan perusahaan yang dipinjam untuk digunakan menjadi perusahaan pendamping dalam tender sehingga tercipta persaingan semu. Bahwa atas peminjaman perusahaan tersebut, Terlapor III mendapatkan kompensasi sejumlah uang berdasarkan ptengakuan Sdr. Syamsul Arifin selaku Direktur perusahaan Terlapor III yang telah diberi uang kompensasi sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) oleh Riza Febriant agar perusahaannya dipinjam untuk mengikuti tender perkara a quo (vide bukti B.30) Bahwa apabila Terlapor II dan Terlapor III bersungguh-sungguh untuk mengikuti tender, seharusnya Terlapor II dan Terlapor III menolak untuk dipinjam benderanya oleh Riza Febriant dalam mengikuti tender perkara a quo; PEMALSUAN DOKUMEN 5.6. Dalam perkara a quo terdapat fakta dan bukti adanya pemalsuan dokumen lelang Terlapor IV, CV Eka Harapan, CV Mecca Arta Abadi, CV Trisula (vide bukti I.B6, B.8, B.23, B.31 dan B.34); 5.7. Bahwa terbukti telah terjadi pemalsuan dokumen perusahaan termasuk cap/stempel perusahaan dan tanda tangan milik Terlapor IV oleh Sdr.Riza Febriant dengan fakta dan bukti yang disampaikan oleh Terlapor IV berupa bukti sebagai pembanding berupa: Copy SPK aha Terlapor IV dari Cipta Karya dan Kop surat asli, tanda tangan asli dan stempel asli; (vide Bukti B31, T4.1, T4.2, T4.3); 5.8. Bahwa Sdr. Riza Febriant memperoleh dokumen CV Eka Harapan untuk dijadikan sebagai pendamping pada tender a quo dari Sdr Khoiron Mahbuh (Iron) selaku sekretaris Aspekindo. bahwa dokumen asli dan cap stempel CV Eka Harapan diserahkan kepada Sdr. Khoiron Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

20 20 Direktori Putusan Maha Mahbuh (Iron) oleh CV Eka Harapan untuk dilakukan pengurusan dokumen SBU. Bahwa Sdr. Khairon Mahbuh (iron) menyerahkan berkas dokumen dan cap stempel atas nama CV Eka Harapan yang sedang melakukan pengurusan perijinan di Aspekindo kepada Sdr. Riza Febriant untuk digunakan sebagai perusahaan pendamping. (vide bukti B28) 5.9. Bahwa dokumen CV Mecca Arta Abadi dipalsukan berdasarkan fakta dan bukti, cap dan tandatangan dalam dokumen CV Mecca Arta Abadi adalah bukan cap/stempel dan kop perusahaan yang asli. CV Mecca Arta Abadi tidak pernah mengikuti Tender a quo yang diperkuat dengan dengan contoh specimen tanda tangan yang disampaikan oleh Saksi, CV Mecca Artha Abadi dihadapan Majelis dan Dokumen dari CV Mecca Artha Abadi berupa : (1) Surat Pernyataan terkait pemalsuan dokumen CV Mecca Artha Abadi, (2) Spesimen tanda tangan Direktur CV Mecca Artha Abadi yakni Sdr. Husnu Rofiq (vide bukti I9) Bahwa dokumen CV Trisula dipalsukan berdasarkan fakta dan bukti, cap dan tandatangan dalam dokumen CV Trisula adalah bukan cap/stempel dan kop perusahaan yang asli. CV Trisula tidak pernah mengikuti Tender a quo yang diperkuat dengan dengan Dokumen dari CV Trisula berupa : (1) Surat Pernyataan terkait pemalsuan dokumen CV Trisula, (2) Spesimen tanda tangan Direktur CV Trisula yakni Sdr. Muizzun Hakam (vide bukti I 10) Bahwa tindakan pemberdayaan perusahaan pendamping dan perusahaan yang dipalsukan bertujuan untuk menciptakan persaingan semu dalam tender a quo Bahwa selain pemalsuan dokumen lelang milik peserta dalam lelang perkara a quo juga terdapat pemalsuan Surat Dukungan PT Harmoni Edukasi 6. Bahwa Terkait dengan tender a quo Termohon keberatan memperoleh fakta terkait adanya dugaan TINDAK PIDANA KORUPSI dalam perkara a quo dan Majelis Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya telah mengeluarkan putusan masing-masing kepada para pihak yang bersekongkol dalam tender a quo sebagai berikut: e. Putusan Nomor 12/Pid Sus//PN Sby terhadap Terdakwa Eko Wahyudi S.E selaku Ketua Panitia tender perkara a quo (vide Bukti I.11) f. Putusan Nomor 13/Pid Sus//PN Sby Terdakwa Moh Nori selaku Direktur CV Burung Nuri (vide Bukti I.12) g. Putusan Nomor 14/Pid Sus//PN Sby terhadap Terdakwa Drs. Rasyid Subagyo, MM aha selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo). (vide Bukti I.13) h. Putusan Nomor 15/Pid Sus//PN Sby Terdakwa Riza Febriant selaku pengatur tender (vide Bukti I.14) Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 20

21 21 Direktori Putusan Maha 7. Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pedoman Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999, definisi persekongkolan horizontal, yaitu persekongkolan yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya. 8. Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pedoman Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999, Persekongkolan dalam tender dapat terjadi melalui kesepakatan-kesepakatan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Persekongkolan mencakup jangkauan perilaku yang luas, antara lain usaha produksi dan atau distribusi, kegiatan asosiasi perdagangan,penetapan harga, dan manipulasi lelang 9. Bahwa Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 berbunyi pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat ; 10. Bahwa rumusan persekongkolan harus melibatkan dua pihak atau lebih untuk melakukan kerjasama dan memenuhi dua kondisi, yaitu pihak-pihak yang berpartisipasi dan kesepakatan untuk bersekongkol; 11. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999, Persekongkolan dalam tender dapat dibedakan pada tiga jenis, yaitu persekongkolan horizontal, persekongkolan vertikal, dan gabungan persekongkolan vertikal dan horizontal. Berikut penjelasan atas ketiga jenis persekongkolan tersebut; 12. Bahwa Persekongkolan Horizontal merupakan persekongkolan yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya. Persekongkolan ini dapat dikategorikan sebagai persekongkolan dengan menciptakan persaingan semu di antara peserta tender. Berikut bagan persekongkolan tersebut; aha 13. Bahwa menurut Pedoman Pasal 22, unsur bersekongkol tersebut dapat berupa: a. kerjasama antara dua pihak atau lebih; Kepaniteraan Maha berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahh Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 21

BAB II KASUS POSISI, FAKTA HUKUM, DAN IDENTIFIKASI FAKTA HUKUM. pengadaan sarana Pengadaan sarana Peningkatan mutu Pendidikan di

BAB II KASUS POSISI, FAKTA HUKUM, DAN IDENTIFIKASI FAKTA HUKUM. pengadaan sarana Pengadaan sarana Peningkatan mutu Pendidikan di BAB II KASUS POSISI, FAKTA HUKUM, DAN IDENTIFIKASI FAKTA HUKUM A. KASUS POSISI Kasus ini diawali dari adanya kecurigaan masyarakat atas pekerjaan pengadaan sarana Pengadaan sarana Peningkatan mutu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS. yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS. yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS Pembangunan Nasional yang dilaksanakan saat ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 1 Direktori Putusan Maha putusan.mahhagung.go.id P E N E T A P A N No. 8482/Pdt.P/2012/PN.Sby. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN NOMOR 377 K/PID.SUS/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 18 Juli 2006) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 136/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N. Nomor 136/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor 136/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DISTRIBUSI II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 39/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 39/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 39/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem dan mekanisme

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NO : 356/PID/2015/PT.MDN.-

P U T U S A N NO : 356/PID/2015/PT.MDN.- P U T U S A N NO : 356/PID/2015/PT.MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------- PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 107/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 138/Pdt/2014/PT. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 138/Pdt/2014/PT. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 138/Pdt/2014/PT. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N NOMOR :493/PDT/2014/PT. DKI. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jakarta, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam pengadilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 159/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan memutus perkara-perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 240/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 240/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 240/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 474/Pdt/2015/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 474/Pdt/2015/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 474/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 259/B/2017/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus sengketa

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 457/Pdt/2014/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 457/Pdt/2014/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 457/Pdt/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Pembatalan Nikah pada tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ;

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ; P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN NOMOR 1426 K/PID/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN Hasil PANJA 12 Juli 2006 Dokumentasi KOALISI PERLINDUNGAN SAKSI Hasil Tim perumus PANJA, santika 12 Juli

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor : 0280/Pdt.G/2014/PA.Yk بسم الله الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Yogyakarta yang mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa S A L I N A N P U T U S A N Nomor : 75/Pdt.G/2010/PTA.Sby BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Surabaya yang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN NOMOR 569 K/PID/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 142/Pdt/2015/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 142/Pdt/2015/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 142/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 596 / PID / 2014 / PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : S M P

P U T U S A N NOMOR : 596 / PID / 2014 / PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : S M P P U T U S A N NOMOR : 596 / PID / 2014 / PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 527/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N. Nomor 527/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor 527/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor 504/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding telah

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 28/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XIV/2016 Kewajiban Yang Harus Ditaati Oleh Pelaku Usaha Dalam Melaksanakan Kerjasama Atas Suatu Pekerjaan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XIV/2016 Kewajiban Yang Harus Ditaati Oleh Pelaku Usaha Dalam Melaksanakan Kerjasama Atas Suatu Pekerjaan RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XIV/2016 Kewajiban Yang Harus Ditaati Oleh Pelaku Usaha Dalam Melaksanakan Kerjasama Atas Suatu Pekerjaan I. PEMOHON PT. Bandung Raya Indah Lestari.... selanjutnya

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 384/PDT/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor 0195/Pdt.P/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor 0195/Pdt.P/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0195/Pdt.P/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sampang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 61/PID/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 61/PID/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 61/PID/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 260/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 260/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 260/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 143/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 143/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 143/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 344/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 350/Pdt/2014/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor : 350/Pdt/2014/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor : 350/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci