ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN TRAVEL AGENT DI SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN TRAVEL AGENT DI SURABAYA"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN TRAVEL AGENT DI SURABAYA Moh Turmudi (1) Drs. Saruwi, MBA., Ak. (2) & Afifuddin, SE., M.SA., Ak (3) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang (1), afifudin26@gmail.com (3) ABSTRACT The objective of the research was to analyze the corporate tax compliance, especially small and medium size travel agency service corporation in Surabaya, east Java. The research used primary data in whice the data were gathered by using questionnaire as instrument. The Respondents of the study are management corporate who handled financial manager in travel agency corporation. One hundred and twenty five manager of 94 travel agency participated in this study. The data analyzed model in this study was Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS version 22. The findings of this study show that, the effect of: (1) perceived behavioral control on management intention is positive and significant; (2) perceived behavioral control on corporate tax compliance is negative and significant; (3) management intention on corporate tax compliance is positive and significant; (4) perceived corporate financial condition on corporate tax compliance is positive and significant; (5) perceived corporate facilities on corporate tax compliance is positive and significant; and (6) perceived organizational climate on corporate tax non compliance is negative and significant. Keywords : Perceived behavioral control, management intention, perceived corporate financial condition, perceived corporate facilities, perceived organizational climate, corporate tax compliance. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sektor pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara yang secara bertahap mengalami peningkatan disetiap tahunnya, Berdasarkan Laporan Penerimaan Pajak Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pajak, realisasi penerimaan pajak tahun 2013 adalah sebesar Rp ,57 Miliar Rupiah, dimana angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,3%

2 dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak tahun 2012 sebesar ,12 Miliar Rupiah. hal ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kewajiban perpajakan mulai meningkat. Penelitian mengenai kepatuhan pajak sudah sering dilakukan. Sebagian besar peneliti menggunakan kerangka model Theory of Planned Behavior (TPB) untuk menjelaskan perilaku kepatuhan wajib pajak dengan responden Tax Profesional (Mustikasari, 2007; Harinurdin, 2008) pada perusahaan industri manufaktur strata menengah dan besar, sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada pengelola travel agent yang bergerak dibidang jasa (non manufaktur) dimana wajib pajak yang bergerak dibidang non manufaktur cenderung lebih tidak patuh dibandingkan dengan wajib pajak yang bergerak dalam industri manufaktur (Santoso, 2008). Dalam sistem perpajakan, sebagian besar pemungutannya menggunakan self assessment system sehingga tingkat pemahaman terhadap self assessment system akan mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak (tax compliance). Tax Compliance diartikan sebagai kondisi ideal wajib pajak yang memenuhi peraturan perpajakan serta melaporkan penghasilannya secara akurat dan jujur. Dalam meneliti tax compliance wajib pajak badan di perusahaan travel agent, perilaku individu akan menjadi lebih dominan ketika perusahaan ini berbentuk perusahaan keluarga dengan tipe family bussiness enterprise (FBE). Dengan demikian, kepatuhan pajak di perusahaan travel agent selain mempertimbangkan perilaku kepatuhan individu dan organisasi, juga mempertimbangkan tentang kondisi keuangan, fasilitas perusahaan dan iklim organisasi. Mengingat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak merupakan faktor penting bagi peningkatan penerimaan pajak, maka perlu secara intensif dikaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, khususnya wajib pajak badan Rumusan Masalah Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah kontrol keperilakuan yang dipersepsikan mempengaruhi niat pengelola travel agent untuk berperilaku patuh pajak?, (2) Apakah kontrol keperilakuan yang dipersepsikan mempengaruhi pengelola travel agent untuk melakukan tax compliance?, (3) Apakah niat berperilaku patuh pajak mempengaruhi pengelola travel agent untuk melakukan tax compliance?, (4) Apakah persepsi tentang kondisi keuangan mempengaruhi pengelola travel agent untuk melakukan tax compliance?, (5) Apakah persepsi tentang fasilitas perusahaan mempengaruhi pengelola travel agent untuk melakukan tax compliance?, (6) Apakah persepsi tentang iklim organisasi

3 mempengaruhi pengelola travel agent untuk melakukan tax compliance? 1.3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menjelaskan pengaruh kontrol keperilakuan yang dipersepsikan terhadap niat pengelola travel agent untuk berperilaku patuh pajak, (2) Menjelaskan pengaruh kontrol keperilakuan yang dipersepsikan oleh pengelola travel agent terhadap tax compliance, (3) Menjelaskan pengaruh niat pengelola travel agent berperilaku patuh terhadap tax compliance, (4) Menjelaskan pengaruh persepsi pengelola travel agent tentang kondisi keuangan perusahaan terhadap tax compliance, (5) Menjelaskan pengaruh persepsi pengelola travel agent tentang fasilitas perusahaan terhadap tax compliance, (6) Menjelaskan pengaruh persepsi pengelola travel agent tentang iklim organisasi terhadap tax compliance. Kontribusi dari penelitian ini diharapkan dapat (1) menjadi sumber referensi dan bahan perbandingan dalam rangka pengembangan penelitian bagi peneliti selanjutnya selanjutnya, (2) memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama mengenai studi tentang tax compliance wajib pajak badan, (3) memberikan kontribusi kepada pembuat kebijakan peraturan perpajakan dalam mengantisipasi perilaku wajib pajak dalam berperilaku tidak patuh pajak yang nantinya berpengaruh kepada penerimaan Negara dari sektor pajak. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengaruh Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan Terhadap Niat Berperilaku Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan dalam konteks perpajakan adalah seberapa kuat tingkat kendali yang dimiliki seorang wajib pajak dalam menampilkan perilaku tertentu, seperti melaporkan penghasilannya lebih rendah, mengurangkan beban yang seharusnya tidak boleh dikurangkan ke penghasilan, dan perilaku ketidakpatuhan lainnya (Bobek dan Hatfield, dalam Mustikasari, 2007). Ajzen (2005) mengatakan bahwa kontrol keperilakuan mempengaruhi niat didasarkan atas asumsi bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan oleh individu akan memberikan implikasi motivasi pada orang tersebut. Dalam arti bahwa, niat akan terbentuk apabila individu merasa mampu untuk menampilkan perilaku. Mustikasari (2007), Harinurdin (2008) dan Pangestu (2012) dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa pengaruh kontrol keperilakuan yang dipersepsikan signifikan terhadap niat berperilaku. Hipotesa penelitian yang diajukan adalah: H1 : Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh positif terhadap niat pengelola travel agent untuk berperilaku patuh.

4 2.2. Pengaruh Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan Terhadap Tax Compliance Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung (melalui niat) terhadap perilaku (Ajzen, 2005). Pengaruh langsung dapat terjadi jika terdapat actual control di luar kehendak individu sehingga mempengaruhi perilaku. Semakin besar kontrol perilaku seseorang, maka semakin kuat niat seseorang untuk memunculkan perilaku tertentu. Pada kenyataan dilapangan, perilaku yang dimunculkan bisa jadi bertentangan dengan niat individu tersebut, hal ini disebabkan karena kondisi dilapangan tidak memungkinkan seseorang untuk memunculkan perilaku yang telah diniatkan sebelumnya sehingga dengan cepat mempengaruhi perceived behavioral control individu tersebut (Mustikasari, 2007). Hasil penelitian empiris Mustikasari (2007) menemukan bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan mempunyai pengaruh negatif terhadap ketidakpatuhan pajak, sedangkan Harinurdin (2008) menemukan bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Hipotesa penelitian yang diajukan adalah: H2 : Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh negatif terhadap tax compliance Pengaruh Niat Berperilaku terhadap Terhadap Tax Compliance Niat adalah keadaan pikiran seseorang yang diarahkan untuk melakukan suatu tindakan, niat memainkan peranan yang khas dalam mengarahkan tindakan, yakni menghubungkan antara pertimbangan yang mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu (Ajzen, 2005). Niat yang baik akan mendorong timbulnya motivasi untuk berbuat baik. Jika ini terus diulang-ulang, terinternalisasi dan persistent dalam diri seseorang, maka akan terciptalah pribadi dengan perilaku yang baik, begitu pula sebaliknya (Suharto, dalam Miladia, 2010). Niat wajib pajak untuk patuh merupakan suatu keadaan dimana seorang wajib pajak memiliki kecenderungan atau keputusan untuk berperilaku patuh pada ketentuan perpajakan. Kecenderungan adalah kecondongan atau tendensi pribadi wajib pajak untuk patuh atau tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Mustikasari (2007), Harinurdin (2008) dan Pangestu (2012) dalam penelitiannya telah membuktikan secara empiris bahwa niat berperilaku mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Hipotesa penelitian yang diajukan adalah: H3 : Niat berperilaku berpengaruh positif tax compliance Pengaruh Kondisi Keuangan terhadap Terhadap Tax Compliance Kondisi keuangan dapat didefinisikan sebagai kemampuan keuangan perusahaan yang

5 tercermin dari tingkat profitabilitas (profitability) dan arus kas (cash flow) (Mustikasari, 2007). Profitabilitas perusahaan (firm profitability) telah terbukti merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan perusahaan dalam mematuhi peraturan perpajakan karena profitabilitas akan menekan perusahaan untuk melaporkan pajaknya (Slemrod; Bradley; dan Siahaan, dalam Mustikasari, 2007). Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi cenderung melaporkan pajaknya dengan jujur dari pada perusahaan yang mempunyai profitabilitas rendah. Mustikasari (2007), Harinurdin (2008), Miladia (2010) dan Laksono (2011) telah membuktikan secara empiris bahwa kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Hipotesa penelitian yang diajukan adalah: H4 : persepsi tentang kondisi keuangan perusahaan berpengaruh positif tax compliance Pengaruh Fasilitas Perusahaan terhadap Terhadap Tax Compliance Fasilitas merupakan segala hal yang sangat penting dan menunjang untuk memudahkan pelaksaaan kegiatan dalam suatu perusahaan. keputusan perusahaan untuk mempekerjakan karyawan yang memiliki keahlian di bidang perpajakan harus didukung dengan tersedianya fasilitas perusahaan. Fasilitas yang diberikan perusahaan diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada dalam menyajikan semua informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan di bidang perpajakan. Mustikasari (2007), Harinurdin (2008) dan Miladia (2010) dalam penelitiannya telah membuktikan secara empiris bahwa fasilitas perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Hipotesa penelitian yang diajukan adalah: H5 : persepsi tentang fasilitas perusahaan berpengaruh positif tax compliance Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Terhadap Tax Compliance Menurut Lussier (2005:486) iklim organisasi adalah persepsi pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif dirasakan oleh anggota organisasi yang kemudian akan mempengaruhi perilaku mereka berikutnya. Perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungan dimana individu tersebut berada. Diduga, keputusan untuk mematuhi peraturan perpajakan bagi suatu perusahaan dipengaruhi oleh iklim perusahaan. Reichers dan Schneider (dalam Mustikasari, 2007) mengatakan bahwa iklim keorganisasian merupakan persepsi bersama dari kebijakan-kebijakan organisasi, praktik-praktik dan prosedur-prosedur, baik formal maupun tidak formal. Mustikasari (2007), Harinurdin (2008), dan Miladia (2010) telah membuktikan secara

6 empiris bahwa iklim organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Hipotesa penelitian yang diajukan adalah: H6 : persepsi tentang iklim organisasi berpengaruh positif tax compliance Model Penelitian Model yang dibangun dalam studi ini melibatkan 6 variabel laten yang diidentifikasi mempengaruhi perilaku pengelola perusahaan jasa travel agent, yaitu: (1) kontrol keperilakuan yang dipersepsikan (KTR), (2) persepsi tentang kondisi keuangan (KEU), (3) persepsi tentang fasilitas perusahaan (FAS), (4) persepsi tentang iklim organisasi (IKL), (5) niat pengelola perusahaan untuk berperilaku patuh (NIA) dan (6) tax compliance wajib pajak badan. Hubungan antar variabel yang diteliti disajikan dalam lampiran: Gambar Model Penelitian. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh pengelola travel agent di Surabaya. Alasan pemilihan travel agent adalah karena travel agent merupakan perusahaan non manufaktur dimana wajib pajak yang bergerak dibidang non manufaktur cenderung lebih tidak patuh dibandingkan dengan wajib pajak yang bergerak dalam industri manufaktur (Santoso, 2008). Sedangkan Alasan pemilihan pengelola perusahaan adalah: (1) pengelola perusahaan dianggap paling mengetahui tentang kondisi perusahaan secara keseluruhan, dan (2) pengelola perusahaan memiliki wewenang yang luas untuk menentukan kebijakan dalam mematuhi perpajakan pada perusahaan yang berskala kecil dan menengah. Data-data yang diperoleh dari survei lapangan dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model Structural Equation Modeling (SEM). Oleh karena itu, ukuran sampel yang sesuai jika menggunakan teknik Maximum Likelihood Estimation dalam pemodelan ini antara sampel (Latan, 2013). Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan non probiliy sampling yaitu Quota sampling dimana jumlah responden ditetapkan terlebih dahulu yaitu 200 responden. Pemilihan responden berdasarkan kemudahan yaitu responden yang mudah ditemui dan memenuhi persyaratan sebagai sumber data. sampel dalam penelitian ini adalah pengelola travel agent dengan kriteria: (1) jabatan minimal kepala bagian keuangan atau administrasi. dan (2) pernah mengisi SPT.

7 3.2. Definisi Operasional Variabel Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan dalam konteks perpajakan adalah seberapa kuat tingkat kendali yang dimiliki seorang wajib pajak untuk tidak menampilkan perilaku ketidakpatuhan pajak. Variabel ini diteliti dengan menggunakan kerangka Theory of Planned Behavior (TPB). Indikator kontrol keperilakuan yang dipersepsikan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari instrumen penelitian Mustikasari (2007) yang antara lain: (1) kemungkinan diperiksa pihak fiskus, (2) kemungkinan dikenai denda, dan (3) kemungkinan pelaporan pihak ketiga. Ketiga indikator tersebut diukur dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan skala Likert 5 point Persepsi tentang Kondisi Keuangan Perusahaan Persepsi tentang kondisi keuangan perusahaan adalah persepsi pengelola travel agent tentang kemampuan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Variabel ini diukur melalui item-item pernyataan menggunakan skala Likert 5 poin yang merupakan modifikasi dari instrumen penelitian Mustikasari (2007) dan Harinurdin (2008) yang berkaitan dengan (1) Arus kas perusahaan, (2) Laba bersih sebelum pajak dan (3) Rasio Lancar Perusahaan Persepsi tentang Fasilitas Perusahaan Persepsi tentang fasilitas perusahaan adalah persepsi pengelola travel agent tentang sumber daya yang dimiliki perusahaan, termasuk di dalamnya tersedianya informasi keuangan dan operasi. Pengukuran variabel ini menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner dengan skala Likert 5 poin yang memodifikasi instrumen yang digunakan dalam penelitian Mustikasari (2007) dan Harinurdin (2009) yang terdiri dari tiga pertanyaan yang berkaitan dengan (1) Kecukupan Tax Profesional, (2) Perpustakaan, dan (3) Sistem Informasi Persepsi tentang Iklim Organisasi Persepsi tentang iklim organisasi adalah persepsi pengelola travel agent yang merefleksikan tentang harapannya dalam organisasi, rutinitas lingkungan kerja, dan perilaku kerja yang didukung dan dihargai oleh organisasi. Pengukuran iklim organisasi yang digunakan dalam penelitian berasal dari kuesioner dengan skala Likert 5 poin yang merupakan modifikasi dari instrumen penelitian Mustikasari (2007) dan Harinurdin (2008) yang terdiri dari lima pertanyaan yang berkaitan dengan (1) struktur, (2) reward and punishment, (3) dukungan, (4) risiko, dan (5) kewajiban.

8 Niat Berperilaku Patuh Niat untuk berperilaku patuh adalah keadaan pikiran seseorang yang diarahkan untuk melakukan perilaku kepatuhan (pajak). Responden akan dimintai pendapatnya tentang 3 pertanyaan yang mewakili 3 variabel indikator niat, pengukuran variabel ini menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner yang dinilai dengan skala Likert 5 poin dengan memodifikasi instrumen yang digunakan oleh Mustikasari (2007) dan Pangestu (2012) yang berkaitan dengan (1) Kecenderungan, (2) Keputusan, dan (3) Usaha Tax Compliance Tax compliance wajib pajak badan adalah suatu sifat yang disebabkan oleh terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh perusahaan. Variabel laten ini diukur dengan menggunakan instrumen dari penelitian Harinurdin (2007) dan sesuai dengan definisi kepatuhan pajak IRS yang terdiri dari 3 variabel indikator, yaitu: (1) Kepatuhan penyerahan SPT (filing compliance), (2) Kepatuhan pembayaran (payment compliance), dan (3) Kepatuhan pelaporan (reporting compliance). Ketiga variabel kepatuhan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.03/2012 Pasal 2 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak Alat Analisis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis multivariat Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program Amos 22. Dengan menggunakan teknik SEM, peneliti sekaligus bisa melakukan analisis faktor, model struktural dan analisis jalur. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Kuesioner didistribusikan ke responden baik dikirim langsung maupun dengan menggunakan pos (mail survey). Dari tabel yang disajikan dalam lampiran dapat dilihat jumlah kuesioner yang didistribusikan, kembali, dan diolah Pembahasan Hasil pengujian koefisien jalur secara rinci disajikan pada tabel 4.2.1: Estimasi Parameter Model Struktural dalam lampiran.

9 Pengujian Hipotesis 1 Hipotesis pertama menyatakan bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh positif terhadap niat untuk berperilaku patuh. Hasil uji terhadap parameter estimasi (standardizad regression weight) antara kontrol keperilakuan yang dipersepsikan terhadap niat untuk berperilaku patuh menunjukkan adanya hubungan positif sebesar 0,692. Nilai critical ratio (CR) sebesar 6,198, nilai C.R. tersebut di atas nilai kritis 1,96 atau dengan melihat nilai p-value berada di bawah nilai signifikan 0,05 yaitu ditunjukkan dengan tanda (***). Dengan demikian hipotesis pertama, kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh positif terhadap niat untuk berperilaku patuh dapat diterima karena signifikan. Penerimaan hipotesis pertama (H1) mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengendalian dalam menampilkan perilaku patuh oleh wajib pajak akan meningkatkan niat wajib pajak untuk berperilaku patuh. Begitu pula sebaliknya, jika pengendalian dalam menampilkan perilaku patuh rendah, maka niat untuk berperilaku patuh akan rendah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari (2007) bahwa semakin tinggi persepsi atas kontrol perilaku yang dimiliki akan mendorong seseorang berniat patuh. Hasil ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Harinurdin (2008) dan Pangestu (2011) bahwa niat untuk berperilaku patuh dipengaruhi oleh kontrol keperilakuan yang dipersepsikan Pengujian Hipotesis 2 Hipotesis kedua menyatakan bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh negatif terhadap tax compliance. Hasil uji terhadap parameter estimasi (standardizad regression weight) antara kontrol keperilakuan yang dipersepsikan terhadap tax compliance menunjukkan adanya hubungan negatif sebesar 0,358. Nilai critical ratio (CR) sebesar 2,434, nilai C.R. tersebut di atas nilai kritis 1,96 atau dengan melihat nilai p- value berada di bawah nilai signifikan 0,05 yaitu 0,015. Dengan demikian hipotesis kedua, kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh negatif terhadap tax compliance dapat diterima karena signifikan. Penerimaan hipotesis kedua (H2) mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengendalian dalam menampilkan perilaku oleh wajib pajak akan mendorong wajib pajak untuk berperilaku tidak patuh. Kaitannya dengan temuan hipotesis 1 yang arahnya terbalik dengan temuan ini memperkuat pendapat Ajzen (2005) bahwa niat seseorang belum tentu diwujudkan dalam perilakunya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari (2007) bahwa kontrol keperilakuan berpengaruh negatif terhadap kepatuhan.

10 Pengujian Hipotesis 3 Hipotesis ketiga menyatakan bahwa niat berperilaku patuh berpengaruh positif terhadap tax compliance. Hasil uji terhadap parameter estimasi (standardizad regression weight) antara niat berperilaku patuh terhadap tax compliance menunjukkan adanya hubungan positif sebesar 1,042. Nilai critical ratio (CR) sebesar 5,554, nilai C.R. tersebut di atas nilai kritis 1,96 atau dengan melihat nilai p-value berada di bawah nilai signifikan 0,05 yaitu ditunjukkan dengan tanda (***). Dengan demikian hipotesis ketiga, niat berperilaku patuh berpengaruh positif terhadap tax compliance dapat diterima karena signifikan. Penerimaan hipotesis ketiga (H3) mengindikasikan bahwa semakin tinggi niat wajib pajak untuk berperilaku patuh, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari (2007) bahwa semakin tinggi niat seseorang untuk patuh, maka kepatuhan pajaknya juga akan semakin tinggi. Hasil penelitian ini juga serupa dengan temuan dari Harinurdin (2008), Miladia (2010), dan Pangestu (2011) bahwa niat berperilaku mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak Pengujian Hipotesis 4 Hipotesis keempat menyatakan bahwa persepsi tentang kondisi keuangan berpengaruh positif terhadap tax compliance. Hasil uji terhadap parameter estimasi (standardizad regression weight) antara persepsi tentang kondisi keuangan terhadap tax compliance menunjukkan adanya hubungan positif sebesar 0,359. Nilai critical ratio (CR) sebesar 4,22, nilai C.R. tersebut di atas nilai kritis 1,96 atau dengan melihat nilai p-value berada di bawah nilai signifikan 0,05 yaitu ditunjukkan dengan tanda (***). Dengan demikian hipotesis keempat, persepsi tentang kondisi keuangan berpengaruh positif terhadap tax compliance dapat diterima karena signifikan. Penerimaan hipotesis keempat (H4) mengindikasikan bahwa jika pengelola perusahaan mempunyai persepsi bahwa kondisi keuangan perusahaannya baik, maka pengelola akan patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakan perusahaannya. Hasil Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari (2007) bahwa semakin baik persepsi tentang kondisi keuangan, maka akan semakin tinggi pula kepatuhan pajak yang dilakukannya. Hasil penelitian ini juga serupa dengan temuan dari Harinurdin (2008), Miladia (2010), dan Laksono (2011) bahwa persepsi tentang kondisi keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan pajak.

11 Pengujian Hipotesis 5 Hipotesis kelima menyatakan bahwa persepsi tentang fasilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap tax compliance. Hasil uji terhadap parameter estimasi (standardized regression weight) antara persepsi tentang fasilitas perusahaan terhadap tax compliance menunjukkan adanya hubungan positif sebesar 0,245. Nilai critical ratio (CR) sebesar 3,19, nilai C.R. tersebut di atas nilai kritis 1,96 atau dengan melihat nilai p-value berada di bawah nilai signifikan 0,05 yaitu 0,001. Dengan demikian hipotesis kelima, persepsi tentang fasilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap tax compliance dapat diterima karena signifikan. Penerimaan hipotesis kelima (H5) mengindikasikan bahwa jika pengelola perusahaan mempunyai persepsi bahwa fasilitas yang ada pada perusahaannya baik dan memadai dalam mengakomodir pelaksanaan kewajiban perpajakan, maka pengelola akan patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakan perusahaannya. Hasil Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harinurdin (2008) dan Miladia (2010) bahwa semakin baik persepsi tentang fasilitas perusahaan, maka akan semakin tinggi pula kepatuhan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak Pengujian Hipotesis 6 Hipotesis keenam menyatakan bahwa persepsi tentang iklim organisasi berpengaruh positif terhadap tax compliance. Hasil uji terhadap parameter estimasi (standardizad regression weight) antara persepsi tentang iklim organisasi terhadap tax compliance menunjukkan adanya hubungan positif sebesar 0,275. Nilai critical ratio (CR) sebesar 3,574, nilai C.R. tersebut di atas nilai kritis 1,96 atau dengan melihat nilai p-value berada di bawah nilai signifikan 0,05 yaitu ditunjukkan dengan tanda (***). Dengan demikian hipotesis keenam dapat diterima karena signifikan. Penerimaan hipotesis keenam (H6) mengindikasikan bahwa jika pengelola perusahaan mempunyai persepsi bahwa iklim yang ada pada perusahaannya baik dan cenderung mewujudkan kepatuhan perpajakan, maka pengelola akan patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakan perusahaannya. Hasil Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari (2007), Harinurdin (2007), dan Miladia (2010) bahwa semakin baik persepsi tentang fasilitas perusahaan, maka akan semakin tinggi pula kepatuhan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak.

12 5. SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan Simpulan yang bisa ditarik dari hasi kajian ini adalah: (1) Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap niat pengelola perusahaan jasa untuk berperilaku patuh pajak, (2) Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap tax compliance wajib pajak badan pada perusahaan jasa, (3) Niat pengelola perusahaan untuk berperilaku patuh berpengaruh signifikan terhadap tax compliance wajib pajak badan pada perusahaan jasa, (4) Persepsi pengelola perusahaan tentang kondisi keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tax compliance wajib pajak badan pada perusahaan jasa, (5) Persepsi pengelola perusahaan tentang fasilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tax compliance wajib pajak badan pada perusahaan jasa dan (6) Persepsi pengelola perusahaan tentang iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap tax compliance wajib pajak badan pada perusahaan jasa Keterbatasan Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah: (1) Instrument yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner. sehingga simpulan yang dapat diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner, (2) Variabel eksogen yang berpengaruh terhadap niat berperilaku patuh dalam penelitian ini hanya terbatas pada kontrol keperilakuan yang dipersepsikan, (3) Responden yang digunakan adalah pengelola travel agent yang mempunyai pengetahuan perpajakan yang terbatas 4.3. Saran Bagi Pemerintah: (1) Pemerintah perlu menggalakkan program e-tax agar pelaksanaan kewajiban perpajakan bagi wajib pajak lebih mudah dilakukan, sehingga tax compliance wajib pajak akan meningkat, (2) Pemerintah perlu meningkatan hubungan dan kerjasama dengan konsultan pajak untuk memberikan penyuluhan di bidang perpajakan agar wajib pajak badan yang masih berskala kecil lebih memahami sistem perpajakan. Bagi Peneliti yang akan datang: (1) Menggunakan seluruh strata perusahaan jasa mulai dari strata kecil, menengah dan besar sehingga perbandingan tax compliance perusahaan jasa berdasarkan strata dapat diketahui, (2) Skop penelitian diperluas sehingga bisa diketahui perilaku kepatuhan pajak badan pada perusahaan jasa seluruh Indonesia, (3) Meneliti variabel-variabel lain, menerapkan teori lain, ataupun model lain dengan harapan menghasilkan temuan yang bermanfaat bagi pengembangan teori perilaku dibidang perpajakan.

13 DAFTAR PUSTAKA Ajzen, Icek Attitudes, Personality, And Behavior. New York: Open University Press. Chau, P.Y.K and Hu, P.J.-H Examining a model for information technology acceptance by individual professional: An Exploratory study. Journal Management Information Systems Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta: Prenada Media Group. Ghozali, Imam. & Fuad Struktural Equation Modelling: Pengantar. Semarang: BP Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J.F., Multivariate Data Analysis, 4 th. edition. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha. Harinurdin, Erwin Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak Badan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Vol 16 No.2 Mei-Agustus Laksono, Jati Purbo Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Laporan Penerimaan Pajak Tahun Direktorat Jenderal Pajak. (Online) (Diakses 1 Mei 2014). Latan, Hengky Model Persamaan Struktural, Teori dan Implementasi AMOS Bandung: Alfabeta Lestari, Puji Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Badan Terhadap Pelaksanaan Self Assessmen System dalam Pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan di KPP Pratama Denpasar Timur. Skripsi. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Lussier, Robert N Human Relations In Organization, Irwin, USA. Mardiasmo Perpajakan. Yogyakarta: Andi. Miladia, Novita Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Tax Compliance Wajib Pajak Badan Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Muchlis, H. Mas ud Pengaruh Sikap, Norma-norma Subyektif dan Kontrol Perilaku Yang Dipersepsikan Terhadap Keinginan Untuk Menggunakan Automatic Teller Machine (ATM) Bank BCA di Kota Malang. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol 1 no Mustikasari, Elia Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajb Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X

14 Pangestu, Ferdyant Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tax Compliance Penyetoran SPT Masa, Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto. Skripsi. Purwokerto: Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak. Robbins, Stephen P Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Santoso, Singgih Konsep Dasar dan Aplikasi SEM dengan AMOS 22. Jakarta: Elex Media Computindo Santoso, Wahyu "Analisis Resiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai Dasar Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak". Jurnal Keuangan Publik Vol.5 No Sanusi, Anwar Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Siahaan, Fadjar O.P., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kepatuhan Tax professional dalam Pelaporan Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Surabaya. Disertasi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Susanto, A.B. "Budaya Perusahaan Keluarga" (Online) (diakses 1 Mei 2014). Soetopo, Hendyat (2010). Perilaku Organisasi; Teori dan Praktek di Bidang Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sofyan, Marcus Taufan. (2005). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar. Skripsi. Tangerang. Susyanti, Jeni dan Ahmad Dahlan Perpajakan. Malang: bpfe UNISMA. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. UNISMA, FE Panduan Usulan Penelitian & Penulisan Skripsi. Badan penerbit Fakultas Ekonomi: Malang Waluyo Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Yamin, S. dan Kurniawan, H., 2009, Structural Equation Modeling: Belajar Lebih Mudah Teknik Analisis Data Kuesioner dengan LISREL-PLS. Buku Seri Kedua, Jakarta: Salemba Infotek. Zain, Mohammad Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

15 LAMPIRAN Gambar MODEL PENELITIAN Tabel DISTRIBUSI KUESIONER Jumlah % Kuesioner dibagikan % Kuesioner kembali % Kuesioner ditolak/tidak kembali 42 21% Kuesioner yang dapat diproses % Kuesioner tidak dapat diproses 33 17% Tabel ESTIMASI PARAMETER MODEL STRUKTURAL Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. C.R. P Label NIA <--- KTR *** par_15 TCB <--- KTR par_16 TCB <--- KEU *** par_17 TCB <--- FAS par_18 TCB <--- IKL *** par_19 TCB <--- NIA *** par_20 KTR.1 <--- KTR KTR.2 <--- KTR *** par_1 KTR.3 <--- KTR *** par_2

16 Estimate S.E. C.R. P Label KEU.1 <--- KEU KEU.2 <--- KEU *** par_3 KEU.3 <--- KEU *** par_4 FAS.1 <--- FAS FAS.2 <--- FAS *** par_5 FAS.3 <--- FAS *** par_6 IKL.1 <--- IKL IKL.2 <--- IKL *** par_7 IKL.3 <--- IKL *** par_8 NIA.1 <--- NIA NIA.2 <--- NIA *** par_9 NIA.3 <--- NIA *** par_10 IKL.4 <--- IKL *** par_11 IKL.5 <--- IKL *** par_12 TCB.1 <--- TCB TCB.2 <--- TCB *** par_13 TCB.3 <--- TCB *** par_14 CMIN, RMR, CFI Model RMR GFI AGFI PGFI NPAR CMIN DF P CMIN/ DF Default model Saturated model Independence model Baseline Comparisons Model NFI RFI IFI TLI Delta1 rho1 Delta2 rho2 CFI Default model Saturated model Independence model NCP Model NCP LO 90 HI 90 Default model Saturated model Independence model FMIN Model FMIN F0 LO 90 HI 90 Default model Saturated model Independence model RMSEA Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE Default model Independence model AIC Model AIC BCC BIC CAIC Default model Saturated model Independence model

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ahmad Farras Adibuddin

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN STRUKTURALEQUATION MODEL UNTUK PENELITIAN BISNIS DAN MANAJEMEN. Ananda Sabil Hussein, Ph.D

MODUL PELATIHAN STRUKTURALEQUATION MODEL UNTUK PENELITIAN BISNIS DAN MANAJEMEN. Ananda Sabil Hussein, Ph.D MODUL PELATIHAN STRUKTURALEQUATION MODEL UNTUK PENELITIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Ananda Sabil Hussein, Ph.D Centre for Research and Publication Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2017 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Besar kecilnya pajak pada suatu negara sudah ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Besar kecilnya pajak pada suatu negara sudah ditentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak pada suatu negara sangat penting di dalam perkembangan ekonomi. Besar kecilnya pajak pada suatu negara sudah ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperilaku ditentukan oleh 3 faktor penentu yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperilaku ditentukan oleh 3 faktor penentu yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory of Planned Behavior (TPB) Dalam Theory of Planned Behavior (TPB) perilaku yang ditampilkan oleh individu timbul karena adanya niat untuk berperilaku.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil dari pengolahan data dan analisis data, kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Terdapat hubungan positif yang signigikan antara variabel Kualitas Jasa dengan terbentuknya

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN STRUKTURAL EQUATION MODEL UNTUK PENELITIAN BISNIS DAN MANAJEMEN. Ananda Sabil Hussein, Ph.D

MODUL PELATIHAN STRUKTURAL EQUATION MODEL UNTUK PENELITIAN BISNIS DAN MANAJEMEN. Ananda Sabil Hussein, Ph.D MODUL PELATIHAN STRUKTURAL EQUATION MODEL UNTUK PENELITIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Ananda Sabil Hussein, Ph.D Centre for Research and Publication Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2016 Aplikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penyaluran Dana Program Kemitraan PTPN IV Berdasarkan Sektor Tahun 2006 s/d 2012 (Rp Miliar)

Lampiran 1. Penyaluran Dana Program Kemitraan PTPN IV Berdasarkan Sektor Tahun 2006 s/d 2012 (Rp Miliar) 68 Lampiran 1. Penyaluran Dana Program Kemitraan PTPN IV Berdasarkan Sektor Tahun 2006 s/d 2012 (Rp Miliar) Tahun Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sektor Industri 0,415 0,350 0,915 1,690 1,145

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (APBN) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. (APBN) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang gencar-gencarnya melakukan pembangunan disegala sektor, dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat. Salah satu faktor pendukung

Lebih terperinci

Kepada Yth Sdr/i Responden di- Tempat. Wassalamu alaikum Wr.Wb.

Kepada Yth Sdr/i Responden di- Tempat. Wassalamu alaikum Wr.Wb. LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN KUISIONER PENELITIAN PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN EKUITAS PELANGGAN DAN INTENSI PEMBELIAN PADA PRODUK FASHION MEREK RABBANI (Studi

Lebih terperinci

PERILAKU KETIDAKPATUHAN DEVIA AGUSTRIANA MANDIRI TARJO NURUL HERAWATI

PERILAKU KETIDAKPATUHAN DEVIA AGUSTRIANA MANDIRI TARJO NURUL HERAWATI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI BANGKALAN DEVIA AGUSTRIANA MANDIRI TARJO NURUL HERAWATI ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KUESIONER

LAMPIRAN 1: KUESIONER 65 LAMPIRAN 1: KUESIONER 66 KUESIONER PENELITIAN No. :... (diisi peneliti) Responden yang terhormat, Dalam rangka penelitian yang saya lakukan untuk menyelesaikan tugas akhir di Program Pascasarjana Unika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak saat itulah Indonesia menganut Self Assessment System. di Indonesia memberi kepercayaan kepada pengusaha kena pajak dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejak saat itulah Indonesia menganut Self Assessment System. di Indonesia memberi kepercayaan kepada pengusaha kena pajak dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki Pembangunan Jangka Panjang pemerintah Indonesia berusaha menggalakkan sumber penerimaan negara khususnya sumber utamanya yaitu dari sektor pajak. Langkah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian 106 KUESIONER PENELITIAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat Pengguna Internet Untuk Melakukan Online Transaction PETUNJUK PENGISIAN: 1. Baca pertanyaan secara

Lebih terperinci

KUESIONER. Identitas Responden :.. (boleh tidak diisi)

KUESIONER. Identitas Responden :.. (boleh tidak diisi) KUESIONER DETERMINAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Identitas Responden

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA. (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA. (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto) FERDYANT PANGESTU OMAN RUSMANA Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

: Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju. Contoh : No Pernyataan STS TS N S SS

: Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju. Contoh : No Pernyataan STS TS N S SS Lampiran 1 Kuesioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan akademis dan tidak akan berdampak apapun pada profesi saudara. Adapun kerahasiaan pengisian kuesioner ini akan dijamin sepenuhnya. Untuk itu,

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku Usaha Pada KPP Pratama Salatiga

Analisis Faktor-Faktor Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku Usaha Pada KPP Pratama Salatiga 125 Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): 125-144 Analisis Faktor-Faktor Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku Usaha Pada KPP Pratama Salatiga Devira Nourma Anjani, MI Mitha

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS JALUR (PATH ANALYZE) - Amos 22 mix SPSS versi 17 -

HASIL ANALISIS JALUR (PATH ANALYZE) - Amos 22 mix SPSS versi 17 - HASIL ANALISIS JALUR (PATH ANALYZE) - Amos 22 mix SPSS versi 17 - Diagram Path : Hipotesis Penelitian : (1) Semakin meningkat indeks Doow Jones maka IHSG juga akan semakin meningkat (2) Semakin meningkat

Lebih terperinci

94 LAMPIRAN - LAMPIRAN

94 LAMPIRAN - LAMPIRAN 94 LAMPIRAN - LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian 95 96 97 2. Kuesioner Penelitian Judul : Determinan Penggunaan Virtual Account dengan Pendekatan Integrasi Model TPB dan TAM di Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

KUESIONER. I. Karakteristik Responden : 1. Usia anda saat ini : a tahun b tahun c. > 34 tahun

KUESIONER. I. Karakteristik Responden : 1. Usia anda saat ini : a tahun b tahun c. > 34 tahun KUESIONER Kami mohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Kami menjamin kerahasiaan, baik itu dalam hal identitas maupun semua pertanyaan yang terlampir. Atas kesediaan dan waktunya

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS PENGARUH LOKASI, FASILITAS, DAN HARGA TERHADAP KUNJUNGAN ULANG RETREAT CENTER

KUESIONER ANALISIS PENGARUH LOKASI, FASILITAS, DAN HARGA TERHADAP KUNJUNGAN ULANG RETREAT CENTER Lampiran KUESIONER ANALISIS PENGARUH LOKASI, FASILITAS, DAN HARGA TERHADAP KUNJUNGAN ULANG RETREAT CENTER SUKAMAKMUR GBKP MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Responden Yang Terhormat,

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner di bawah ini akan digunakan sebagai

ANGKET PENELITIAN. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner di bawah ini akan digunakan sebagai ANGKET PENELITIAN Responden yang terhormat, Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner di bawah ini akan digunakan sebagai data untuk penyusunan penelitian tesis dengan judul Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN JASA TRANSPORTASI DARAT CV. PARADEP TAXI MEDAN Responden yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika Wajib Pajak

BAB I PENDAHULUAN. baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika Wajib Pajak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepatuhan Wajib Pajak adalah masalah penting di seluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika Wajib Pajak tidak patuh maka akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Upaya untuk mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) 10-1 STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Model SEM pada dasarnya digunakan untuk menganalisis hubungan/pengaruh antara variabel dependent dengan variabel independent yang sifanya membentu suatu path (jalur)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Nasabah Bank :.. (sebutkan) Nama:.(boleh tidak diisi) ( ) Strata1 (S1) ( ) Strata2 (S2)

LAMPIRAN. Nasabah Bank :.. (sebutkan) Nama:.(boleh tidak diisi) ( ) Strata1 (S1) ( ) Strata2 (S2) 82 LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian Pernyataan pernyataan berikut adalah item-tem mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat penggunaan layanan Internet Banking. PETUNJUK : Mohon diberi tanda silang

Lebih terperinci

Kuesioner. Lampiran 1

Kuesioner. Lampiran 1 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Assalaamualaikum wr wb. Dengan hormat, Saya,Nisriina Nur Fitria mahasiswa S1 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, memohon kesediaannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA DALAM PENGGUNAAN VIRTUAL ACCOUNT

LAMPIRAN 1: KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA DALAM PENGGUNAAN VIRTUAL ACCOUNT LAMPIRAN 1: KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA DALAM PENGGUNAAN VIRTUAL ACCOUNT Nama NIM / Jurusan Umur Jenis kelamin : : / : tahun : ( )

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Hal : Permohonan menjadi Responden Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Dir. PT/CV......... di tempat. Dengan hormat, Saya mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2. Rerangka Teori dan Pengembangan Hipotesa

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2. Rerangka Teori dan Pengembangan Hipotesa BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2. Rerangka Teori dan Pengembangan Hipotesa 2. 1. Rerangka Teori 2.1.1 Pengertian Pajak dan Wajib Pajak Menurut UU KUP No. 16 Tahun 2009, pasal 1 ayat

Lebih terperinci

KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN :

KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN : KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN : 1. Kuesioner ini ditunjukkan hanya kepada pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Semarang yang dalam melaksanakan pekerjaannya, Bapak/Ibu sudah biasa/dapat/mampu/familier

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keterlambatan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keterlambatan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dari 50 responden mendapatkan kesimpulan sebagai berikut 1. Berdasarkan hasil dari analisis faktor, faktor faktor yang mempengaruhi keterlambatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 48 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 49 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS, KUALITAS PESAN, DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP SIKAP PADA MEREK MELALUI EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI INTERVENING PADA IKLAN

Lebih terperinci

Oleh: DINA MISBAHUL ARIFAH NIM: S

Oleh: DINA MISBAHUL ARIFAH NIM: S PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP NIAT UNTUK BERPERILAKU TIDAK PATUH DAN KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Survei pada Karyawan Perusahaan Swasta di Surakarta Tahun 2010) TESIS Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang penerimaan dalam negeri adalah untuk menggali, mendorong, dan mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari

Lebih terperinci

95 1. Identitas Responden Jenis Kelamin : Usia : Pendidikan Terakhir :. Petunjuk Pengisian Kuesioner a. Bacalah dengan cermat setiap butir pernyataan

95 1. Identitas Responden Jenis Kelamin : Usia : Pendidikan Terakhir :. Petunjuk Pengisian Kuesioner a. Bacalah dengan cermat setiap butir pernyataan 94 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPEMIMPINAN INTRAPERSONALTERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT MELALUI CALLING DAN MEMBERSHIP (Studi pada SMA Negeri 1 Sumbawa besar, SMA Negeri 1 Lape, SMA Negeri

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Konsumen PT Arista Auto Lestari di Medan Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : PRISTIYONO NIM : 107019005/IM Saya

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN, KEPERCAYAAN, KOMITMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA LAYANAN E-COMMERCE

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN, KEPERCAYAAN, KOMITMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA LAYANAN E-COMMERCE LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN, KEPERCAYAAN, KOMITMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA LAYANAN ECOMMERCE Dengan hormat, Sehubungan dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 54 Lampiran. Kuesioner Penelitian Terdahulu KUESIONER PENELITIAN ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN ES KRIM MAGNUM BERDASARKAN KARAKTERISTIK GENDER (STUDI

Lebih terperinci

(Studi Kasus di KPP Pratama Surakarta)

(Studi Kasus di KPP Pratama Surakarta) ANALISIS PENGARUH KEWAJIBAN MORAL, TINGKAT PENGHASILAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus di KPP Pratama Surakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dan dalam pembahasan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI: APLIKASI TPB (Studi Empiris WPOP di Kabupaten Pati)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI: APLIKASI TPB (Studi Empiris WPOP di Kabupaten Pati) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI: APLIKASI TPB (Studi Empiris WPOP di Kabupaten Pati) Dwi Agustiantono Andri Prastiwi, S.E., M.Si., Akt. Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Tugas Direktorat Jendral Pajak (Ditjen Pajak) adalah senatiasa. untuk melakukan peningkatan jumlah penerimaan pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Tugas Direktorat Jendral Pajak (Ditjen Pajak) adalah senatiasa. untuk melakukan peningkatan jumlah penerimaan pajak. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan pendapatan terbesar negara ini untuk membiayai segala pengeluaran yang dikeluarkan oleh negara ataupun pemerintahan. Sektor perpajakan memberikan kontribusi

Lebih terperinci

( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AGIL ANGGARA HARYUDA B

( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AGIL ANGGARA HARYUDA B PENGARUH TINGKAT KESADARAN, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KONDISI KEUANGAN SERTA TARIF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN ( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan tumpuan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai salah satu sumber penerimaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. dengan judul Pengaruh Kolektivisme, Kepedulian Lingkungan, dan Persepsi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. dengan judul Pengaruh Kolektivisme, Kepedulian Lingkungan, dan Persepsi LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Responden yang terhormat, Saya adalah Muhammad Ilham Majidi, mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Tujuan Ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa

Lampiran 1. Peta Tujuan Ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa Lampiran 1. Peta Tujuan Ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa 95 Lampiran 2. Data Nila i Tukar Rupiah terhadap USD Tahun Nilai Tukar Rupiah terhadap USD 2000 8.675 2001 10.478 X 2002 9.085 2003 8.586 2004

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner dan disebarkan secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak (Pangestu, Rusmana:2014). Realisasi penerimaan pajak tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak (Pangestu, Rusmana:2014). Realisasi penerimaan pajak tahun 2014 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan tumpuan sumber penerimaan negara Indonesia. Hal ini terlihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menunjukkan bahwa sektor

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Model Fit Analisis Model Struktural

Lampiran 1. Hasil Model Fit Analisis Model Struktural LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Hasil Model Fit Analisis Model Struktural Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments: 465 Number of distinct parameters to be estimated:

Lebih terperinci

Contoh Analisis Melalui AMOS Ketika Mediator & Moderator dalam Satu Model

Contoh Analisis Melalui AMOS Ketika Mediator & Moderator dalam Satu Model Contoh Analisis Melalui AMOS Ketika Mediator & Moderator dalam Satu Model Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM 2011 wahyu_psy@ugm.ac.id Tulisan ini membahas masalah prosedur analisis ketika sebuah model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun WP Terdaftar WP yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun WP Terdaftar WP yang BAB I: PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih relatif rendah, berdasarkan survey tentang kepatuhan yang pernah diadakan Direktorat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 71 72 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FINANCIAL COMPETENCE, FINANCIAL COMMUNITY, FINANCIAL MATERIALISM, FINANCIAL ALTURISM TERHADAP HEDONIC UTILITY SERTA KINERJA MANAJERIAL (PENDEKATAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro DAFTAR PUSTAKA Buku: Arikunto, S. (2009). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Yogyakarta: BinaAksara Faisal, G. S. M. (2009). How to be A Smarter Taxpayer: Bagaimana Menjadi Wajib Pajak. Jakarta:

Lebih terperinci

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Kepatuhan Pajak Menurut Norman. D.Nowak dalam Zain (2004) kepatuhan Wajib Pajak diartikan sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula dengan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak

BAB I PENDAHULUAN. pula dengan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia akan diikuti pula dengan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan fenomena yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner KUISIONER PENELITIAN. Responden yang terhormat :

Lampiran 1 : Kuesioner KUISIONER PENELITIAN. Responden yang terhormat : Lampiran : Kuesioner KUISIONER PENELITIAN Responden yang terhormat : Perkenalkan saya mahasiswi Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya Program Studi Manajemen Bisnis yang sedang mengadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sektor pajak merupakan sektor yang sangat diandalkan oleh pendapatan Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun pemerintah melakukan pembangunan di segala bidang untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah tidak bisa berjalan

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL PERILAKU YANG DIPERSEPSIKAN STAFF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK BADAN Aloysius Alvin

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL PERILAKU YANG DIPERSEPSIKAN STAFF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK BADAN Aloysius Alvin PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL PERILAKU YANG DIPERSEPSIKAN STAFF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK BADAN Aloysius Alvin ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1)   UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

Kepada Yth., Bapak/Ibu/Sdr/i Mahasiswa dan alumni STMIK IBBI Medan, dengan judul Perancangan Model Pengukuran Kinerja dengan metode Quantitative

Kepada Yth., Bapak/Ibu/Sdr/i Mahasiswa dan alumni STMIK IBBI Medan, dengan judul Perancangan Model Pengukuran Kinerja dengan metode Quantitative Lampiran 1 KUESIONER Kepada Yth., Bapak/Ibu/Sdr/i Mahasiswa dan alumni STMIK IBBI Medan, Saya yang bernama Jahartap Yustin Pasaribu, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) ABSTRAK Oleh: Wening Estiningsih SE, M.Akt Indra Setiawan

Lebih terperinci

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

RANGKUMAN TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TUBAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUTRI SELVIANDA DWI PRIHATINI NIM

Lebih terperinci

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN JUDUL : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, FAKTOR EMOSIONAL DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PADA HOTEL INTERNASIONAL SIBAYAK BERASTAGI Kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mewujudkan kelangsungan dan peningkatan pembangunan nasional, masalah pembiayaan Negara menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji. Sejauh ini Negara

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang Jati Purbo Laksono H. Moch. Didik Ardiyanto, SE., MSi., Akt. ABSTRACT This research

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian 63 LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Dalam rangka pengumpulan data untuk sebuah penelitian dan kepentingan ilmiah, saya mohon kesediaannya Bapak/Ibu/Saudara menjawab dan mengisi beberapa pertanyaan dari kuesioner

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 118 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada pelaksanaan penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Propinsi DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan sebagian

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 102 LAMPIRAN 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Imam Swi Dagde NIM : 20131020023 Konsentrasi : Manajemen SDM Adalah mahasiswa Program Magister

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Perpajakan 1. Pengertian Pajak Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan memberikan definisi pajak sebagai berikut

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) Wening Estiningsih Program Studi Pendidikan Ekonomi FIPPS Universitas Indraprasta PGRI Abstrak : Salah satu pendapatan suatu negara

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kuisioner Penelitian. Judul Penelitian:

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kuisioner Penelitian. Judul Penelitian: 78 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Judul Penelitian: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN, KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KUNJUNGAN ULANG DAN POSITIF WORD OF MOUTH ( Studi pada Tamu Hotel

Lebih terperinci

Diminta : Copyright Hady Lie Media Liciense To : Hady Lie Web Hosting. All Rights Reserved.

Diminta :  Copyright Hady Lie Media Liciense To : Hady Lie Web Hosting. All Rights Reserved. 1. Teori Planned Behavior (Ajzen, 1991) untuk menjelaskan tentang prilaku kepatuhan pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif dan control perilaku yang dirasakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi ialah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan usaha dan/atau pekerjaan bebas di wilayah KP2KP Masohi- Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Beberapa kesimpulan tersebut terdiri

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agusti, Asri Fika, dan Herawaty Vinola Perpajakan : Pengaruh Tingkat. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang.

DAFTAR PUSTAKA. Agusti, Asri Fika, dan Herawaty Vinola Perpajakan : Pengaruh Tingkat. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang. DAFTAR PUSTAKA Agusti, Asri Fika, dan Herawaty Vinola. 2009. Perpajakan : Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak yang Dimoderasi oleh Pemeriksaan Pajak pada

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

1. Pengetahuan atas pajak memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap sikap atas pajak. Temuan hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil

1. Pengetahuan atas pajak memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap sikap atas pajak. Temuan hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil V. PENUTUP Simpulan Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai hasil dari penelitian ini. Pertama, ada pengaruh antara pengetahuan atas pajak dengan sikap atas pajak. Dari hasil pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penelitian ini

BAB V PENUTUP. dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penelitian ini BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertopik mengenai Kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha yang berada di kawasan Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KETIDAKPATUHAN DALAM MEMBAYAR PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten Sukoharjo)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KETIDAKPATUHAN DALAM MEMBAYAR PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten Sukoharjo) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KETIDAKPATUHAN DALAM MEMBAYAR PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten Sukoharjo) Endang Sri Winarsih* Abstract : The purpose of this reseach is

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sekaran (2010) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober

JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Tax Compliance Penyetoran dan Pelaporan SPT Masa PPN (Survei pada PKP yang Terdaftar Di KPP Pratama Tampan Pekanbaru) By: Liya Juniati Zirman Eka Hariyani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Modernisasi struktur organisasi perpajakan tidak mempengaruhi kepatuhan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kompleksitas, kesiapan teknologi informasi, efektivitas sistem, dan kelayakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Theory of Planned Behavior Dalam Theory of Planned Behavior (TPB) dijelaskan bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh individu muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (APBN) sangat penting bagi penerimaan Negara karena pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. (APBN) sangat penting bagi penerimaan Negara karena pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerimaan sektor pajak dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sangat penting bagi penerimaan Negara karena pemerintah mengintensifikasikan pemasukan

Lebih terperinci

Dhiyas Mastungkara, Juli Ratnawati 1

Dhiyas Mastungkara, Juli Ratnawati 1 PENGARUH PERSEPSI PELAKSANAAN SENSUS PAJAK NASIONAL DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA SEMARANG BARAT Dhiyas Mastungkara, Juli Ratnawati 1 Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber-sumber penerimaan negara Indonesia berasal dari berbagai sektor, dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (Studi Empirik Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi)

ANALISIS PERILAKU KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (Studi Empirik Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi) ANALISIS PERILAKU KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (Studi Empirik Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi) Nur Kasma Dewi 1) 1) Alumni Magister Ilmu Akuntansi Pascasarjana Universitas Jambi ABSTRACT

Lebih terperinci