Sintesis Organik Multitahap : Sintesis Pain-Killer Benzokain
|
|
- Ari Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sintesis Organik Multitahap : Sintesis Pain-Killer Benzokain Penulis : Stevanus Elyasta Sebayang ; K-01; Kelopok 2 stev.sebayang@gail.co Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No.10 Bandung Abstrak Benzokain erupakan senyawa obat sintesis yang secara biologis aktif dala hal anastesi lokal yang berarti elupuhkan sebagian saraf pada tubuh. Senyawa seaca ini disebut sebagai senyawa pain-killer atau penghilang rasa sakit. Karena penggunaannya yang sangat luas sintesis benzokain sangat dibutuhkan. Benzokain dapat disintesis dari bahan dasar p-toluidin. p-toluidin lalu direaksikan dengan asa asetat anhidrat untuk ebuat p-asetotoluidida. p-asetotoluidida lalu dioksidasi dengan KMnO 4 untuk engubah gugus etil enjadi gugus etanoat. Terbentuklah asa p- asetaidobenzoat. Asa p-asetaidobenzoat yang terbentuk lalu dihidrolisis untuk endapatkan asa p-ainobenzoat. Asa p-aino benzoat akan bereaksi dengan etanol dan akan didapatkan ester etil p-ainobenzoat yang tak lain adalah benzokain. Kata kunci: benzokain penghilang rasa sakit ester. Abstract Benzocaine is a synthetic edicine that biologically active in local anesthetic that eans paralyzing a part of nerve of the body. This kind of substances are called pain-killer. Because of the wide use the synthesis of benzocaine is needed. Benzocaine can be synthetized fro p-toluidine as starting aterial. p-toluidine then reacted with anhydrous acetic acid to for p-acetotoluidide. p- acetotoluidide then oxidized with KMnO 4 to ake ethyl group foring ethanoic group foring p- acetaidobenzoic acid. p-acetaidobenzoic acid then hydrolyzed to get p-ainobenzoic acid that can be reacted with ethanol to for ethyl p-ainobenzoic ester that is benzocaine. Keywords: benzocaine pain-killer ester. 1. PENDAHULUAN Selaa ratusan tahun daun seak coco telah laa digunakan oleh asyarakat pedalaan untuk zat stiulan ringan. Zat di dala daun tersebut diduga dapat eningkatkan daya tahan tubuh dan staina. Sedangkan para kiiawan eneliti zat apayang terdapat dala daun koka tersebut dan zatyang dapat eningkatkan staina dan daya tubuhereka itu adalah cocaine. Naun senyawa tersebut eiliki dua keleahan utaa yaitu dosis letalnya elebihi kerugian dosis pain-killernya dan dapat enyebabkan kerusakan peranen pada sistesaraf. Maka dibuatlah senyawa analognya yang sifat toksiknya lebih kecil naun efesiensi penyebuhan yang setara dengan kokain. Dan diulailah penelitian dan perkebangan ilu pengetahuan engarah pada peneuan zat anestesi local benzokain. Pada benzokain tidak terdapat gugus aina tersier sehingga sifatnya kurang aktif daripada novokain. Oleh karena itu benzokain lebih banyak digunakan. Benzokain digunakan untuk eredakan nyeri dan gatal-gatal yang disebabkan luka bakar gigitan atau sengatan serangga racun tanaan luka kecil atau goresan. Benzokain terasuk dala kelopok obat yang dikenal sebagai anestesi topikal lokal. Cara kerjanya ialah eatikan ujung saraf di kulit. Obat ini tidak enyebabkan hilang kesadaran seperti obat bius yang uunya digunakan untuk operasi. Pada percobaan ini akan dilakukan sintesis organik ultitahap yang bertujuan akhir enghasilkan senyawa benzokain. Sintesis organik ultitahap adalah konstruksi olekul organik elalui proses kiia yang bertahap enhasilkan suatu produk berkesinabungan yang ana produk tahap sebelunya erupakan reagenbahan untuk pebuatan produk berikutnya. Sebelu enghasilkan senyawa benzokain dihasilkan asap-ainobenzoat. Asa p- ainobenzoat dan turunannya ini banyak digunakan untuk pebuatan pewarna bahan perasa dan bahan pengawet. Selain itu asa ini juga erupakan bagian dari asa folatatau vitain B10. Senyawa Benzokain erupakan anestetik lokal yang uu digunakan untuk eredakan rasa sakit. Bezokain adalah etil ester dari Asa p-ainobenzoat (PABA). Benzokain dapat dibuat dari PABA dan etanol dengan Reaksi
2 Esterifikasi Fischer atau reduksi ethyl p-nitrobenzoat. Ester dapat dibuat dengan ereaksikan asa karboksilat dan alkohol enggunakan katalis asa (HCl atau H 2 SO 4 ) dan disertai dengan peanasan reaksi ini disebut reaksi Esterifikasi Fischer. Reaksi esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Waktu Reaksi Seakin laa waktu reaksi aka keungkinan kontak antar zat seakin besar sehingga akan enghasilkan konversi yang besar. Jika kesetibangan reaksi sudah tercapai aka bertabahnya waktu reaksi tidak enguntungkan karena tidak eperbesar hasil. (Nurul 2010). 2. Pengadukan Pengadukan akan enabah frekuensi tubukan antara olekul zat pereaksi dengan zat yang bereaksi sehingga epercepat reaksi dan reaksi terjadi sepurna. 3. Katalisator Katalisator berfungsi untuk engurangi energi aktivasi pada suatu reaksi pada aktivasi pada suatu reaksi sehingga pada suhu tertentu harga konstanta kecepatan reaksi seakin besar. 4. Suhu Reaksi Seakin tinggi suhu yang dioperasikan aka seakin banyak konversi yang dihasilkan hal ini sesuai dengan persaaan Archenius. Bila suhu dinaikkan aka K akan seakin besar aka reaksi akan berjalan cepat. Gabar 1. Struktur benzokain Dala sintesis benzokain juga diperlukan adanya buffer untuk epertahan ph ketika ditabah sedikit asabasa atau ketika diencerkan. Buffer terdiri dari asa leah dan garanyabasa konjugasinya atau basa leah dan garaasa konjugasinya. ph larutan penyangga praktis tidak berubah walaupun ditabahkan sedikit asa kuat atau basa kuat aupun diencerkan. 2. METODE PERCOBAAN A. Sintesis p-asetotoluidida (p-metilasetanilida) Pada percobaan ini dilakukan sintesis p- Asetotoluidida yaitu dengan elarutkan 322 g p- toluidin dala 40 L air sabil diaduk di dala labu erlneyer 125 L. 26 L HCl pekat ditabahkan dan diaduk selaa 2 enit keudian ditabakan 42 L anhidrida asa asetat sabil diaduk. Segera ditabahkan L larutan natriu asetat dan diaduk. Capuran reaksi didinginkan dala penangas es hingga uncul kristal. Kristal disaring dengan corong Buchner dan dicuci dengan sedikit air es. Kristal dikeringkan dan ditibang. Keudian dilakukan penentuan titik lelehnya. B. Sintesis Asa p-asetaidobenzoat Selanjutnya dilakukan sintesis asa p- Asetaidobenzoat dari senyawa p-asetotoluidida dari tahap A. 2 gra p-asetotoluidida diasukkan ke dala erleneyer 250 L dan ditabahkan 52 g agnesiu sulfat heptahidrat dan 64 L air. Dipanaskan dala penangas air pada suhu 85 0 C sabil diaduk dan ditabahkan perlahan KMnO 4 panas yang dilakukan dala kurun waktu 30 enit sapai seua tercapur sepurna. Selanjutkan ditabahkan 4 L etanol dan diaduk hingga endidih. Capuran disaring dengan corong Buchner dan dicuci dengan air. Filtrat dipindahkan ke labu erleneyer bersih didinginkan dala penangas esdan diasakan dengan H 2 SO 4 20% sapai ph 3-4. Kristal disaring dengan corong Buchner keudian dikeringkan dan ditibang serta ditentukan titik lelehnya. C. Sintesis Asa p-ainobenzoat 14 gra p-asetaidobenzoat dari tahap B dan 10 L HCl 6 M stirrer diasukkan ke dala labu bundar 25 L serta dilakukan refluks selaa 30 enit. Capuran reaksi didinginkan hingga suhu kaar keudian dipindahkan ke dala labu erleneyer 50 L dan dibilas dengan 25 L air dingin Aonia pekat 15 M ditabahkan tetes dei tetes hingga ph 7-8 lalu endapan akan terbentuk dan elarut kebali. Ditabahkan 1L asa asetat glasial untuk setiap 30 L larutan. Capuran reaksi diaduk dan didinginkan dala penangas es aka akan terbentuk kristal. Kristal disring dengan Buchner dikeringkan ditibang dan ditentukan titik lelehnya. D. Sintesis Ester Etil-p-Ainobenzoat (Benzokain) Tahap berikutnya adalah tahap sintesis produk utaa yaitu benzokain. 05 gra asa p- ainobenzoat dari tahap C diasukkan ke dala labu bundar 25 L ditabahkan etanol 38 L dan diaduk hingga seua padatan elarut. Sabil diaduk ditabahkan tetes dei tetes 038 L H 2 SO 4 pekat hingga terbentuk endapan yang larut kebali setelah peanasan keudian direfluks selaa 1 ja. Capuran didinginkan hingga suhu kaar dan didiakan hingga terbentuk endapan. Capuran dinetralkan dengan penabahan tetes dei tetes larutan Na 2 CO 3 10% hingga ph sekitar 8. Keudian dilakukan ekstraksi dengan 2x3 L dikloroetana fasa air dan organik dipisahkan. Fasa organik dicuci dengan 2x8 L air dilakukan ekstraksi kebali
3 keudian fasa organik dipindahkan. Fasa organik dikeringkan dengan penabahan natriu sulfat anhidrat keudian disaring dan filtrat ditapung dala erleneyer. Batang pengaduk agnet diasukkan dala erleneyer tersebut dan dikloroetana diuapkan di atas peanas listrik di dala ruang asa. Dilakukan rekristalisasi padatan yang terbentuk dengan etanol:air. Kristal yang terbentuk disaring dengan corong Buchner dikeringkan dan ditibang serta ditentukan titik leleh dan spektru IR. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sintesis p-asetotoluidida (p-metilasetanilida) Pada sintesis organik ultitahap sintesis benzokain ini dilakukan sintesis p-asetotoluida terlebih dahulu yaitu berasal dari p-toluidin dan anhidrida asa asetat. Pada proses ini dilakukan pengadukan yang bertujuan untuk epercepat laju reaksi dan supaya reaksi berjalan sepurna. p- Asetotoluidida yang dihasilkan sebanyak 653 gra. Dari hasil pengukuran titik leleh diketahui produk p- asetotoluidida yang dihasilkan adalah 150 o C. Gabar 2. Persaaan reaksi percobaan A. Massa teoritis p-asetotoluidida adalah sebagai berikut : p-toluidin + anh. asa asetat p-asetotoluidin Gabar 3. Persaaan reaksi percobaan B. Massa teoritis asa p-asetaidobenzoat adalah sebagai berikut : p-asetotoluidida + KMnO 4 p-asetaidobenzoat r ol ol ol s ol ol assa p-asetotoluidida (teoritis) = ol x 153 gol = gra C. Sintesis Asa p-ainobenzoat Sintesis asa p-ainobenzoat ini digunakan produk hasil B sebagai bahan utaanya yaitu asa p- Asetaidobenzoat yang direaksikan dengan asa asetat glasial. Pada proses ini dilakukan peanasan kebali (reflux) selaa 30 enit yang erupakan waktu optiu agar reaksi berjalan sepurna. Pada sintesis p-ainobenzoat ini ditabahkan tetes dei tetes aonia pekat hingga ph 7-8. ph tidak boleh elebihi 8 atau kurang dari 7 karena pada ph di luar rentang itu reaksi tidak berjalan dan produk tidak akan terbentuk. Produk asa p-ainobenzoat yang diperoleh sebanyak 08 gra dengan titik leleh o C. r ol ol ol s ol ol assa p-asetotoluidida (teoritis) = ol x 149 gol = g. B. Sintesis Asa p-asetaidobenzoat Sintesis Asa p-asetaidobenzoat ini digunakan produk hasil A sebagai bahan utaanya yaitu 2 gra p-asetotoluidida yang direaksikan dengan KMnO 4 sebagai oksidator. KMnO 4 akan engoksidasi gugusetil yang terikat pada p-asetotuilidin enjadi gugus karboksilat. Pada reaksi oksidasi ini dilakukan peanasan pada suhu 85 0 C yang erupakan suhu optiu agar reaksi berjalan sepurna. Penabahan KMnO 4 ini dilakukan secara perlahan agar bereaksi secara eratasepurna dan dilakukan pengadukan untuk epercepat laju reaksi. Massa p- Asetaidobenzoat yang diperoleh sebanyak 142 gra. Dari hasil pengukuran titik leleh didapatkan titik leleh produk adalah ( ) o C Gabar 4. Persaaan reaksi percobaan C. Massa teoritis asa p-ainobenzoat adalah sebagai berikut : as.p-asetaidobenzoat+ch 3COOH as.painobenzoat r 915x10-3 ol 915x10-3 ol 915x10-3 ol s - 315x10-3 ol 915x10-3 ol assa p-asetotoluidida (teoritis) = 915x10-3 olx 136 gol = g D. Sintesis Ester Etil-p-Ainobenzoat (Benzokain) Pada sintesis benzokain ini digunakan produk hasil C sebagai bahan utaanya yaitu asa p-
4 ainobenzoat yang direaksikan dengan etanol. Pada proses ini terjadi reaksi esterifikasi antara asa p- aino benzoat yang epunyai gugus karboksilat dengan alkohol. Pada proses ini ditabahkan H 2 SO 4 pekat sebagai katalis dan ditabahkan Na 2 CO 3 sebagai buffer untuk epertahankan ph optiu reaksi berjalan sepurna yaitu pada ph sekitar 8. Dilakukan peanasan selaa 1 ja dan pengadukan untuk epercepat reaksi. Pada percobaan ini tidak didapatkan kristal diduga dikarenakan produk awal dari percobaan sintesis p-asetotoluidida (petilasetanilida) asih terdapat pengotor-pengotor sehingga epengaruhi produk asa p- asetaidobenzoat dan asa p-ainobenzoat. Pada tahap ini dilakukan dua kali ekstraksi ketika produk awal yang dihasilkan diduga terdapat pengotor keungkinan hasil produk benzokain hanya akan sedikit. ditabahkan secara perlahan-lahan naun dala percobaan berlangsung reagen ini dituangkan secara cepat. Hal ini akan berpengaruh pada jalannya reaksi dan pebentukan produk selanjutnya adalah ph yang elebihi rentang ph yang seharusnya pengadukan dan waktu reaksi epengaruhi laju reaksi. Seakin laa waktu reaksi aka keungkinan kontak antar zat seakin besar sehingga akan enghasilkan konversi yang besar. Jika kesetibangan reaksi sudah tercapai aka bertabahnya waktu reaksi tidak enguntungkan karena tidak eperbesar hasil. Dari keepat tahap tersebut ditentukan persen rendeen dari asing-asing produk. Persen rendeen ini erupakan perbandingan produk yang diperoleh berdasarkan percobaan dengan assa senyawa produk berdasarkan teoritis. % = 100% Diperoleh persen rendeen dari p-asetotoluidida (p- Metilasetanilida) Asa p-asetaidobenzoat asa p- Ainobenzoat dan benzokain adalah berturut-turut sebagai berikut 1405 %; %; 6926 %; dan 64 %. Pada sintesis p-asetotoluidida rendeen yang diperoleh lebih dari 100% yaitu sebesar 140 %. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor kesalahan antara lain adanya zat pengotor penibangan produk yang dilakukan pada keadaan produk belu kering sepurna. Sedangkan pada sintesis asa p- benzokain rendeen kurang dari 100 % hal ini karena adanya kesalahan-kesalahan selaa percobaan berlangsung antara lain pada saat peanasan suhu terlalu rendah atau terlalu tinggi yang akan berpengaruh pada laju reaksi penabahan reagen isalnya KMnO4 sebagai oksidator pada sintesis asa p-asetaidobenzoat yang seharusnya Gabar 7. Mekanise reaksi sintesis benzokain Table 1. Titik leleh asa benzoat dan kaper berdasarkan literatur Zat Mr (gol) Titik Leleh ( 0 C) p-asetotoluidida asa p-asetaidobenzoat asa p-ainobenzoat benzokain Table 2. Titik leleh asa benzoat dan kaper hasil percobaan Zat Mr (gol) Titik Leleh ( 0 C) p-asetotoluidida asa p-asetaidobenzoat
5 asa p-ainobenzoat benzokain Untuk enguji keurnian produk yang dihasilkan aka perlu enentukan titik leleh dengan enggunakan cara kapiler (elting block) dan ebandingkannya dengan titik leleh enurut literatur. Seakin dekat trayek titik leleh yang diperoleh dengan literatur aka kristal yang di peroleh seakin urni. Ditentukan pula persen kesalahannya. % = titik leleh eksperien titik leleh referensi titik leleh referensi 100% Berdasarkan tabel titik leleh (literatur) dan titik leleh (eksperien) di atas % error dari sintesis produk p-asetotoluidida (p-metilasetanilida) asa p-asetaidobenzoat dan asa p-ainobenzoat adalah berturut-turut sebagai sebesar 09%; 039%; dan 02 %. Hasil dari perhitungan galat titik leleh produk p-asetotoluidida (p-metilasetanilida) asa p-asetaidobenzoat dan asa p-ainobenzoat seluruhnya kurang dari 2 %. Hal itu enunjukan bahwa kristal yang didapat cukup urni. Ditinjau dari hasil galat titik leleh tersebut ditarik kesipulan bahwa persen rendeen dari produk p- asetotoluidida yang elebihi seratus persen bukan dikarenakan terdapat pengotor naun dikarenakan kondisi kristal yang belu seluruhnya kering. Sehingga terdapat assa pelarut yang terhitung oleh neraca. Teria kasih pertaa-taa penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha ESA karena atas berkat-nya penulis dapat enyelesaikan laporan praktiku Sintesis Organik Multitahap : Sintesis Pain-Killer Benzokain dengan baik. Teria kasih kepada Papa dan Maa yang selalu eberikan doa dan dukungan oril aupun ateril. Teriakasih juga kepada Dr. Deana Wahyuningru selaku dosen pebibing dala praktiku ini atas bibinganya dala enjalani praktiku selaa satu seester ini. Penulis juga engucapkan teriakasih kepada seluruh tean-tean kelopok dua yang telah enjadi partner kelopok yang baik. Terkhusus Vania Antonia Lian yang telah enjadi partner setia selaa keberjalanan praktiku satu seester ini. Tidak lupa penulis engucapkan teriakasih kepada seluruh ahasiswa-ahasiswi kelas 01 yang tak pernah bosan untuk enyeangati penulis dala setiap kegiatan perkuliahan aupun praktiku. DAFTAR PUSTAKA C.F. Wilcox Experiental Organic Cheistry: A Sall Scale Approach. New Jersey: Prentice-Hall P. 489 J. Brady D. Jespersen A. Hyslop Cheistry. 6 th edition Wiley New York 2012 R. Minard Introduction to Organic Laboratory Techniques: A Microscale Approach. Penn. State University Press SoloonsT.W Graha dan Craig B. Fryhle Organic Cheistry John Wiley and sons Hoboken 2011 p KESIMPULAN Dari hasil dan pebahasan tersebut dapat disipulkan bahwa persen rendeen dari p- Asetotoluidida (p-metilasetanilida) Asa p- benzokain adalah berturut-turut sebagai berikut 151 %; 6935 %; 2693 %; dan 18 %. Sedangkan persen kesalahan berdasarkan titik leleh produk p- Asetotoluidida (p-metilasetanilida) asa p- benzokain adalah berturut-turut sebagai sebesar 683%; 192%; 106 %; dan 1 %. UCAPAN TERIMAKASIH
Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain
Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain Safira Medina 10512057; K-01; Kelompok IV shasamedina@gmail.com Abstrak Sintesis ester etil p-aminobenzoat atau benzokain telah dilakukan melalui
Lebih terperinciPERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO
PERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO Septi Nur Diana 10510036 K-02 Kelompok J septinurdiana92@yahoo.com Abstrak Pada percobaan ini telah dilakukan sintesis senyawa organik dengan
Lebih terperinciKondensasi Senyawa Karbonil dan Reaksi Cannizaro
Kondensasi Senyawa Karbonil dan Reaksi Cannizaro Maykel Gautama 10512075 ; K-01; Kelompok V maykel.gautama@gmail.com Abstrak Reaksi Cannizzaro adalah reaksi redoks yang menggunakan dua buah molekul aldehid
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan Buah kelapa yang berasal dari Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Rokan Hilir, xylol (Merck Darastadt,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pebekuan Pebekuan berarti peindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat dan erupakan salah satu proses pengawetan yang uu dilakukan untuk penanganan
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ORGANIK DAN FISIK FA2212
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ORGANIK DAN FISIK FA2212 PERCOBAAN VIII PEMURNIAN SENYAWA ORGANIK PADAT DENGAN REKRISTALISASI Tanggal Praktikum : 4 Maret 2014 Tanggal Pengumpulan : 13 Maret 2014 Disusun
Lebih terperinci5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida
NP 5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida CH CH + H H 2 S 4 + CH 3 CH C 4 H 6 3 C 7 H 6 3 C 9 H 8 4 C 2 H 4 2 (120.1) (138.1) (98.1) (180.2) (60.1) Klasifikasi
Lebih terperinciKondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin
Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 1 Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin Antika Anggraeni Kelas 01; Subkelas I; Kelompok C; Nurrahmi Handayani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini diawali dengan mensintesis selulosa asetat dengan nisbah selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8
Lebih terperinciSOAL SELEKSI TAHUN 2003 ( TINGKAT NASIONAL )
SOAL SELEKSI TAHUN 2003 ( TINGKAT NASIONAL ) Bagian 1 ( Nilai : 20 point ) 1. Sifat-sifat di bawah ini,anakah yang erupakan sifat intensif suatu zat : a. Warna b. Sifat Magnit c. Kerapatan/densitas d.
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,
24 BAB III METODA PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua alat gelas yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,
Lebih terperinciSOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum B Waktu: 120 menit
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak 40 Lampiran 2. Hasil uji kalium diklofenak dengan FT-IR 41 Lampiran 3. Hasil uji asam dikofenak dengan FT-IR 42 Lampiran 4. Hasil uji butil diklofenak
Lebih terperinciReaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3
Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena Oleh : Kelompok 3 Outline Tujuan Prinsip Sifat fisik dan kimia bahan Cara kerja Hasil pengamatan Pembahasan Kesimpulan Tujuan Mensintesis Sikloheksena Menentukan
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciI. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH
Petunjuk Paktikum I. ISLASI EUGENL DARI BUNGA CENGKEH A. TUJUAN PERCBAAN Mengisolasi eugenol dari bunga cengkeh B. DASAR TERI Komponen utama minyak cengkeh adalah senyawa aromatik yang disebut eugenol.
Lebih terperinciBAB 4 KAJI PARAMETRIK
Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P
Lebih terperinci5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein
57 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein CH H H + 2 + 2 H 2 H C 8 H 4 3 C 6 H 6 2 C 2 H 12 5 (148.1) (11.1) (332.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN
43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK
Paraf Asisten LAPRAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA RGANIK Judul : Sintesis Para Nitroasetanilida Tujuan Percobaan : Memperlajari reaksi nitrasi senyawa aromatis Pendahuluan Asetanilida adalah senyawa turunan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN
LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN NAMA PRAKTIKAN : Raadhan Bestari T. Barlian GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (08.00-11.00) KELOMPOK : 2 HARI/TGL. PRAKTIKUM : Kais, 17
Lebih terperinciPenataan Ulang Beckmann
Penataan Ulang Beckmann [Rizki Maulana Arief] [10512029; 01; 02] rizki.maulana@students.itb.ac.id Abstrak Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatik yang digolongkan sebagai amida primer,
Lebih terperinci5009 Sintesis tembaga ftalosianin
P 59 Sintesis tembaga ftalosianin (H H ) 6 Mo 7 2 2. H2 + 8 + CuCl H 2-8 H 3-8 C 2 - H 2 - HCl Cu C 8 H 3 CH 2 CuCl H 2 Mo 7 6 2. H 2 C 32 H 16 8 Cu (18.1) (6.1) (99.) (1235.9) (576.1) Literatur Classic
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak) 56 Lampiran 2. Hasil uji kalium diklofenak dengan FT-IR 57 Lampiran 3. Hasil uji asam diklofenak dengan FT-IR 58 Lampiran 4. Hasil
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid Tanggal Praktikum : Kamis, 02 Oktober 2014 Tanggal Pengumpulan:
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ASPIRIN
LAPORAN PRAKTIKUM ASPIRIN I. Tujuan Praktikum 1. Melakukan sintesis aspirin dari asam salisilat dan asam asetat anhibrida 2. Menjelaskan prinsip asetilasi II. Landasan Teoritis Reaksi asam salisilat (asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinci4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat
NP 4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat NaEt C 10 H 18 4 Na C 2 H 6 C 8 H 12 3 (202.2) (23.0) (46.1) (156.2) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Reaksi pada gugus
Lebih terperinciPEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI
PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI Penulis: Gayatri Ayu Andari NIM: 10513053 Kelas: K-01 Kelompok: 4 gayatriayuandari@yahoo.com Abstrak Ekstraksi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk proses
Lebih terperinciPEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI
PEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI TUJUAN Mempelajari pengaruh konsentrasi katalisator asam sulfat dalam pembuatan etil asetat melalui reaksi esterifikasi DASAR TEORI Ester diturunkan dari
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2016 Yogyakarta, DI Yogyakarta 18 24 Mei 2015 Kimia Soal Praktikum B Waktu: 120 menit
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Organik Polifungsi Percobaan 9 Sintesis Dihidro 1,3 Benzoksazin Tersubstitusi
Laporan Praktikum Kimia Organik Polifungsi Percobaan 9 Sintesis Dihidro 1,3 Benzoksazin Tersubstitusi Penulis: Ricky Aditya 10512095; Kelas 01; Kelompok VI rickyadityasmansa@gmail.com Abstrak Dihidro 1,3
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinci1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52
I. Pustaka 1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52 2. Ralph J. Fessenden, Joan S Fessenden. Kimia Organic, Edisi 3.p.42 II.
Lebih terperinciBab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat
Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian tentang konversi biomassa kulit durian menjadi HMF dalam larutan ZnCl 2 berlangsung selama 7 bulan, Januari-Agustus 2014, yang berlokasi
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II I. Nomor Percobaan : VI II. Nama Percobaan : Reaksi Asetilasi Anilin III. Tujuan Percobaan : Agar mahasiswa dapat mengetahui salah satu cara mensintesa senyawa
Lebih terperinciSintesis Benzil Alkohol dan Asam Benzoat dengan Menggunakan Prinsip Reaksi Cannizzaro
Sintesis Benzil Alkohol dan Asam Benzoat dengan Menggunakan Prinsip Reaksi Cannizzaro Kezia, Akbar Saputro, Septianty Magdalena, Widhi Susanti Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia Kampus
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia FMIPA Unila. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciSenyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si
Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciSintesis Asam Salisilat Dari Minyak Gandapura Dan Kenaikan Titik Leleh
Sintesis Asam Salisilat Dari Minyak Gandapura Dan Kenaikan Titik Leleh Jumat, 4 April 2014 Raisa Soraya*, Naryanto, Melinda Indana Nasution, Septiwi Tri Pusparini Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Sintesis amina sekunder rantai karbon genap dan intermediat-intermediat sebelumnya dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor. Sedangkan
Lebih terperinciReaksi Esterifikasi. Oleh : Stefanus Dedy ( ) Soegiarto Adi ( ) Cicilia Setyabudi ( )
Reaksi Esterifikasi Oleh : Stefanus Dedy (5203011003) Soegiarto Adi (5203011006) Cicilia Setyabudi (5203011014) Macam Reaksi Senyawa Organik Reaksi Substitusi Reaksi penggantian (penukaran) suatu gugus
Lebih terperinciKelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )
Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinci1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat
1.1 Latar Belakang Senyawa ester hasil kondensasi dari asam asetat dengan 1-pentanol akan menghasilkan senyawa amil asetat.padahal ester dibentuk dari isomer pentanol yang lain (amil alkohol) atau campuran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari limbah cair tapioka dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak. Nata yang dihasilkan kemudian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,
I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan
Lebih terperincidimana p = massa jenis zat (kg/m 3 ) m= massa zat (kg) V= Volume zat (m 3 ) Satuan massa jenis berdasarkan Sistem Internasional(SI) adalah kg/m 3
Zat dan Wujudnya Massa Jenis Jika kau elihat kapas yang berassa 1 kg dan batu berassa 1 kg, apa ada di benaku? Massa Jenis adalah perbandingan antara assa benda dengan volue benda Massa jenis zat tidak
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit singkong dengan penggunaan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau atau tauge. Nata yang
Lebih terperinciLAMPIRAN B PERHITUNGAN
LAMPIRAN B PERHITUNGAN 1. Perhitungan Design Mol biogas = Target biogass / B capuran = 75 kg / 24,448 ol = 3,067 kol = 3.067 a. Menghitung biogas yang dihasilkan secara teoritis. Target biogas = 75 kg
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciDisusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si
Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si DAFTAR HALAMAN Manual Prosedur Pengukuran Berat Jenis... 1 Manual Prosedur Pengukuran Indeks Bias... 2 Manual Prosedur Pengukuran kelarutan dalam Etanol... 3 Manual
Lebih terperinciI. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol
JUDUL TUJUAN PERCBAAN IV : BENZIL ALKL : 1. Mempelajari kelarutan benzyl alkohol dalam berbagai pelarut. 2. Mengamati sifat dan reaksi oksidasi pada benzyl alkohol. ari/tanggal : Selasa, 2 November 2010
Lebih terperinciREKRISTALISASI DAN TITIK LELEH
REKRISTALISASI DAN TITIK LELEH I. Tujuan Dapat memahami teknik teknik dasar dalam pemisahan dan pemurnian zat padat dengan rekristalisasi serta menentukan kemurniannya dengan titik leleh. II. Teori Zat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK PEMBUATAN t - BUTIL KLORIDA NAMA PRAKTIKAN : KARINA PERMATA SARI NPM : 1106066460 PARTNER PRAKTIKAN : FANTY EKA PRATIWI ASISTEN LAB : KAK JOHANNES BION TANGGAL
Lebih terperinciMODUL I Pembuatan Larutan
MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ACARA 4 SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER Oleh: Kelompok 5 Nova Damayanti A1M013012 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciLampiran 1. Flowsheet pembuatan dry ethanol
Lampiran 1. Flowsheet pembuatan dry ethanol Etanol p.a Dimasukkan ke dalam beaker glass Ditambahkan natrium sulfat anhidrat secukupnya Ditutup dengan plastik dan karet Digoyang Didiamkan selama 24 jam
Lebih terperinciReaksi Kupling Diazonium : Sintesis Kombinatorial Azo Dyes
Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 1 Reaksi Kupling Diazonium : Sintesis Kombinatorial Azo Dyes Antika Anggraeni Kelas 01; Subkelas I; Kelompok C; Ibnu Ubaidillah Abstrak. Garam diazonium
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Bahan dan Peralatan 3.1.1 Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah metanol, NaBH 4, iod, tetrahidrofuran (THF), KOH, metilen klorida,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB II SINTESIS ASPIRIN
BAB II SINTESIS ASPIRIN 2.1. Tujuan Percobaan - Memahami reaksi esterifikasi fenol - Memahami reaksi pembuatan aspirin - Mampu melakukan uji kadar aspirin hasil reaksi 2.2. Tinjauan Pustaka Ester diturunkan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum
Lebih terperinciPEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014
PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014 Disusun oleh : AMELIA DESIRIA KELOMPOK: Ma wah shofwah, Rista Firdausa Handoyo, Rizky Dayu utami, Yasa Esa Yasinta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS Penyusun : Muhammad Fadli (1301782) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida Serlin Oktavia Ade Amelia NST Dosen :1.Dra. Bayharti, M.Sc 2. Miftahul Khair, S.si
Lebih terperinciGugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap
Lebih terperinci4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)
4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol) NBCC CH 3 CN + C 20 H 14 O 2 C 26 H 29 ClN 2 O (286.3) (421.0) R-enantiomer S-enantiomer Klasifikasi
Lebih terperinci4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena
4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena C 6 H 10 (82.2) + 4 H H 2 2 H + 4 H 2 (34.0) + sodium tungstate dihydrate + Aliquat 336. Na 2 W 4 2 H 2 (329.9) C 6 H 10 4 C 25 H 54 ClN (404.2) (146.1) Klasifikasi
Lebih terperinci2018 UNIVERSITAS HASANUDDIN
Konversi Etil p-metoksisinamat Isolat dari Kencur Kaempferia galanga L. Menjadi Asam p-metoksisinamat Menggunakan Katalis Basa NaH Murtina*, Firdaus, dan Nunuk Hariani Soekamto Departemen Kimia, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian studi pendahuluan reaksi konversi selulosa jerami padi menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas
Lebih terperinciKajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis
p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Naskah diterbitkan: 30 Deseber 015 DOI: doi.org/10.1009/1.0110 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST] Disusun oleh: Lia Priscilla Dr. Tirto Prakoso Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciLampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)
LAMPIRAN Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989) Pereaksi 1. Larutan ADF Larutkan 20 g setil trimetil amonium bromida dalam 1 liter H 2 SO 4 1 N 2. Aseton Cara
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM
25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358
Lebih terperinciGetaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Ade Sinaga Tujuan Praktikum : Teori 1. Mengetahui pembuatan
Lebih terperinciBAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian yang termasuk gabungan dari penelitian jenis eksperimental laboratorik dan eksperimental
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, gelas ukur, labu Erlenmeyer, cawan petri, corong dan labu Buchner, corong
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciKajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis
p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Negeri Jakarta, Jl.
Lebih terperinci4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat
NP 4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat C 19 H 36 2 (296.5) 10 9 SnCl 4 H 2 Me (260.5) + H 3 C C N C 2 H 3 N (41.1) NH + 10 10 9 9 Me Me C 21 H 41 N 3 (355.6) NH Klasifikasi Tipe reaksi
Lebih terperinciPSIKOLOGI PERKEMBAN GAN
PSIKOLOGI PERKEMBAN GAN 1 Definisi psikologi perkebangan Psikologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata psikose yg berarti jiwa dan logos yg berarti ilu. Berarti psikologi adalah ilu yg ebahas tentang
Lebih terperinci