PEMBUATAN PRODUK BENDA UKUR SEBAGAI MEDIA PRAKTEK PENGUKURAN DIMENSI DI LABORATORIUM MEKANIK

Transkripsi

1 93 Muhammad Arsyad Suyuti, Rusdi Nur, Pembuata Produk Beda Ukur sebagai Media Praktek Pegukura Dimesi di Laboratorium Mekaik PEMBUATAN PRODUK BENDA UKUR SEBAGAI MEDIA PRAKTEK PENGUKURAN DIMENSI DI LABORATORIUM MEKANIK Muhammad Arsyad Suyuti, Rusdi Nur 1) Abstrak: Tujua yag igi diperoleh pada peelitia ii adalah membuat produk berupa beda kerja yag dapat dijadika sebagai obyek pegukura dalam praktek peukura dimesi. Sedagka mafaat yag aka diperoleh dega adaya produk beda ukur ii adalah meambah variasi pegukura dimesi suatu beda kerja, sehigga mahasiswa dapat melakuka pegukura dega teliti dalam berbagai obyek. Pembuata produk beda ukur ii dilakuka dega beberapa tahapa, yaitu: (1) pemiliha baha produk beda ukur yag tidak mudah berkarat; (2) pegujia baha utuk megetahui kekuata baha dega uji kekerasa; (3) pembuata produk beda ukur pada mesi-mesi perkakas, seperti: mesi gergaji, mesi bubut, mesi frais, da mesi gerida; (4) melakuka proses perlakua paas (heat treatmet) pada produk beda ukur agar memeuhi stadar baha sebagai alat Batu; (5) Melakuka proses pegukura utuk megetahui ukura dari produk beda ukur yag telah dibuat. Berdasarka hasil pembuata yag telah dilakuka, maka dapat disimpulka bahwa Produk beda ukur yag dihasilka dapat diguaka utuk berbagai macam variasi pegukura dega megguaka beberapa alat ukur seperti mistar igsut skala oius da skala dial caliver, mikrometer, da bevel protector. Kata kuci: Metrologi, beda ukur, pegukura. I. PENDAHULUAN Metrologi merupaka ilmu pegukura besara tekik yag memegag peraa petig dalam produksi. Berkaita dega kualitas geometrik kompoe mesi atau peralata, maka metrologi geometrik ii berfugsi sebagai cara utuk megukur apakah karakteristik geometrik masih memeuhi spesifikasi geometrik. Adapu pegukura yag mecakup spesifikasi geometrik yaitu: betuk, dimesi da kekasara. Pada Laboratorium Metrologi, salah satu pegukura spesisifikasi geometrik yag dilakuka yaitu pegukura dimesi beda ukur dega topik pegukura lagsug. Adapu tujua dari praktek pegukura ii yaitu utuk megeal alat ukur, megetahui bagaimaa cara pegguaaya, membadigka fugsi alat ukur yag satu dega yag laiya, da membadigka hasil pegukura dari berbagai alat ukur lagsug. 1 Staf Pegajar Jurusa Tekik Mesi Politekik Negeri Ujug Padag 93

2 NO. 1, TAHUN 9, APRIL Selama ii pada job pegukura dimesi secara lagsug haya terdapat satu buah beda ukur. Dalam job pegukura dimesi ii setiap kelompok terdiri dari 4 6 orag praktika sedagka waktu yag disediaka dalam satu job sebayak 16 jam dega empat kali pertemua yag dilaksaaka selama 4 miggu berturut-turut. Alat ukur yag tersedia mistar igsut skala oius (0 150), mikrometer luar (dega kapasitas 0 25 mm, mm, da 50 75), mikrometer dalam, bevel protektor. Dega demikia baik dari segi waktu yag disediaka maupu jumlah praktika da juga alat ukur yag tersedia sudah cukup baik. Namu yag mejadi kedala dalam megoptimalka pegguaa waktu utuk job pegukura (metrologi) adalah tidak tersediaya beda ukur yag memadai baik kuatitas maupu kualitasya. Hal ii megakibatka aktivitas para praktika pada saat melakuka praktek sagat kurag. Dega haya satu beda ukur maka pegambila data dapat diselesaika dalam 4 jam atau satu kali pertememua da praktika yag melakuka pegukura haya satu orag, 3 sampai 5 orag laiya tidak aktif atau megamati proses pegukura yag dilakuka, pada akhirya membuat praktika kurag aktif da tidak termotivasi melakuka praktikum. Bertitik tolak dari kodisi iilah utuk dapat lebih meigkatka keterampila praktika dalam pegukura dimesi maka beda ukur perlu dikembagka dega peambaha jumlah beda ukur, dimaa beda ukur diracag utuk dapat diukur dega megguaka berbagai alat ukur seperti mistar igsut, mikrometer da bevel protektor yag tersedia di laboratorium metrologi. Tijaua Pustaka Alat ukur geometrik bisa diklasifikasika meurut prisip kerja, keguaa, atau sifatya. Dari cara klarifikasi ii yag lebih sederhaa adalah klarifikasi meurut sifatya, dimaa alat ukur geometrik dibagi mejadi 5 bagia jeis dasar da 2 jeis turua. Jeis dasar yaitu: Alat ukur lagsug, alat ukur pembadig/komparator, alat ukur acua/stadar, alat ukur batas da alat ukur batu. Sedagka jeis turua merupaka salah satu dari tiga jeis pegukura dasar atau gabugaya, yaitu: Alat ukur khas (khusus, spesifik) da alat ukur koordiat. Pegukura lagsug ialah cara/metode pegukura dega alat ukur yag hasil pegukuraya dapat dibaca secara lagsug pada alat ukur. Cotoh alat ukur pegukura lagsug adalah, jagka sorog, mikrometer, mistar baja, rol meter, busur derajat, dial idicator da lai-lai. Pegukura lagsug merupaka cara yag lebih baik dipilih jika seadaiya hal ii memugkika, sehigga hasil/ilai pegukura dapat cepat diketahui. Aalisis statistika diperluka dalam permasalaha kalibrasi gua meetuka ketepata da ketelitia proses kalibrasi utuk mecapai kesimpula umum apakah tera teliti layak diberika pada alat ukur yag bersagkuta. Semetara itu berdasarka data hasil pegukura geometrik produk metoda aalisis yag serupa dapat dikembagka demi meetapka apakah proses produksi yag bersagkuta 94

3 95 Muhammad Arsyad Suyuti, Rusdi Nur, Pembuata Produk Beda Ukur sebagai Media Praktek Pegukura Dimesi di Laboratorium Mekaik layak utuk diguaka sebagai cara yag palig tepat da teliti gua meghasilka produk yag berkualitas bagus (bisa mecapai target/sasara produksi). Harga rata-rata batas, varia da deviasi stadar Jika pegukura suatu produk dilakuka beberapa kali ( kali) secara idetik, maka hasil pegukura berupa variabel stokastik x yag dituliska seperti berikut: X 1, X 2, X 3,.. X i,.. X mi maks di maa : X i adalah hasil setiap kali pegukura diameter, Perbedaa atara harga-harga ekstrim yaitu harga terbesar (misalya x i ) dega harga terkecil (misalya X 2 ) disebut dega jagkaua (w; rage). x w maks X mi Harga rata-rata aritmetik (arithmetical mea) dari kali pegukura yag idetik diatas adalah : _ X X i X 2... Secara teoritik harga rata-rata batas/teoretik 1 X i X i 1 Varia teoretik : 2 ( x ) i 1 i X 1 2 Deviasi stadar (teoritik) : 2 Harga rata-rata da varia distribusi empirik Harga rata-rata empirik: x Sx jika 1 i 1, jika Acua peulisa agka (computig origi) dapat dipakai utuk mempermudah peghituga dega betuk liier seperti berikut: x i w i Harga rata-rata variabel x dapat didekati dega harga rata-rata dari kelas (misalka dari sampel berukura data dikelompokka mejadi m kelas) sebagai berikut: x t w α = acua peulisa agka (computig origig) β = faktor pegali utuk mempermudah perhituga Dimaa harga rata-rata empirik Sw w Varia empirik dapat dihitug melalui rumus berikut: s 2 SSDx f X i 95

4 NO. 1, TAHUN 9, APRIL Keteraga: SSD x = Sum of Squares of Deviatio; selisih setiap harga (variabel x) terhadap harga rata-rata. f = 1; derajat kebebasa (degrees of freedom) bagi varia yag dihituglagsug dari data variabel x utuk sampel berukura. SSDx dapat dihitug dega megguaka rumus berikut ii: SSDw SSw 2 S w Pegelompoka kelas-kelas dega ilai tegah kelas x st = β. s w Peyimpaga Dalam Proses Pegukura Ada dua istilah petig dalam pegukura yaitu ketelitia da ketepata. Ketelitia adalah persesuaia atara hasil pegukura dega harga sebearya. Harga sebearya tidak perah diketahui, yag dapat ditetuka hayalah harga pedekata atau disebut dega harga yag diaggap bear. Perbedaa atara harga yag diukur da harga yag diaggap bear disebut dega kesalaha sistematis. Semaki kecil kesalahaya, proses pegukura diaggap teliti. Sedagka ketepata adalah kemampua proses pegukura utuk meujukka hasil yag sama dari pegukura yag dilakuka beruluag-ulag da idetik. Faktor-faktor yag membuat suatu prose pegukura mejadi tidak teliti da tidak tepat dapat berasal dari berbagai sumber yaitu: 1. Alat ukur 2. Beda ukur 3. Posisi pegukura 4. Ligkuga, da 5. Orag (sipegukur). II. METODE PENELITIAN Peelitia ii dilaksaaka pada Laboratorium Mekaik da Begkel Mekaik Politekik Negeri Ujug Padag (Proses Maufaktur) dega waktu peelitia 6 bula. Peelitia ii dilakukaka beberapa tahap agar lebih terarah sehigga alokasi waktu yag dijadwalka dapat tercapai sesuai dega perecaaa. Prosedur/Lagkah Kerja Pada proses pembuata beda ukur utuk diguaka sebagai alat praktek pegukura adalah sebagai berikut: a. Tahap Persiapa Berdasarka hasil studi pustaka maka diperoleh cara pegukura produk beda ukur dega megguaka berbagai jeis alat ukur seperti jagka sorog, mikrometer 0-25 mm, mikrometer 25-50, mikrometer mm, mikrometer , da bevel protektor. Persiapa baha da alat peelitia berupa; baja Assab 96

5 97 Muhammad Arsyad Suyuti, Rusdi Nur, Pembuata Produk Beda Ukur sebagai Media Praktek Pegukura Dimesi di Laboratorium Mekaik HQ 705, arag tempurug kelapa, oli quechig, kawat pegikat. Sedagka alat yag diguaka adalah mesi gergaji potog, mesi frais, tugku pemaas, mesi gerida datar, hardess test, mesi polis da alat-alat ukur dimesi. b. Tahap Proses Pegerjaa Adapu proses pegerjaa permesia terdiri dari: Proses Pemotoga Material: Material yag aka dipotog adalah material dari baha baja Assab HQ. Proses pegerjaa: Proses pembuata beda ukur ii dilakuka dega beberapa proses atara lai Proses Frais, Proses Heat Treatmet, Gerida Datar. c. Prosedur Pegujia da Pegukura Proses pegukura (Quality Cotrol) terdiri dari : - Pegujia kekerasa baha: Utuk megetahui apakah kekerasa baha sudah mecapai HRC maka setelah proses heat treatmet dilakuka proses pegujia baha dega metode Vickers. - Pegukura kekasara permukaa: Dilakuka utuk memeriksa kualitas kekasara permukaa produk dibuat. - Pegukura dimesi: Dilakuka utuk memperoleh data ukura dimesi produk beda ukur hasil permesia gerida datar dega megguaka berbagai alat ukur. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pegukura Pegukura Beda Ukur Segi Empat Gambar 1. Beda ukur segi empat Tabel 1. Hasil Pegukura blok segi empat dega mistar igsut Pegukura Dega Mistar Igsut Kecermata 0.05 Obyek Ukur Posisi Mistar Igsut Nol Skala Noius Beda 1 Beda 2 Beda 3 Beda 4 Beda 5 Beda 6 a b c d

6 NO. 1, TAHUN 9, APRIL e f g h i j k Tabel 2. Hasil pegukura blok segi empat megguaka mikrometer Pegukura Dega Mikrometer Kecermata 0.01 Obyek Ukur Posisi Mikrometer Nol Skala Noius Beda 1 Beda 2 Beda 3 Beda 4 Beda 5 Beda 6 a c e g h i j k Pegukura Beda Ukur Poros Gambar 2. Beda ukur poros Tabel 3. Hasil pegukura poros megguaka mistar igsut Pegukura Dega Mistar Igsut Kecermata 0.05 Obyek Ukur Posisi Mistar Igsut Nol Skala Noius Beda 1 Beda 2 Beda 3 Beda 4 Beda 5 Beda 6 a b c d e f g h i

7 99 Muhammad Arsyad Suyuti, Rusdi Nur, Pembuata Produk Beda Ukur sebagai Media Praktek Pegukura Dimesi di Laboratorium Mekaik Tabel 4. Hasil Pegukura Poros Megguaka Mikrometer Pegukura Dega Mikrometer Kecermata 0.01 Obyek Posisi Mikrometer Nol Ukur Skala Noius Beda 1 Beda 2 Beda 3 Beda 4 Beda 5 Beda 6 b d e f g h i Pegukura Beda Ukur Sudut β α ε Gambar 3. Beda ukur sudut utuk pegukura sudut Tabel 5. Hasil pegukura beda ukur sudut dega bevel protektor Pegukura Dega Megguaka Bevel Protektor Kecermata 5 o Obyek Posisi Bevel Protektor Nol Ukur Skala Noius Beda 1 Beda 2 Beda 3 Beda 4 Beda 5 Beda 6 α 77⁰ 77⁰ 77⁰ 77⁰ 77⁰ 77⁰ β 103⁰ 103⁰ 103⁰ 103⁰ 103⁰ 103⁰ γ 140⁰ 140⁰ ⁰ δ 130⁰ 130⁰ 130⁰ 130⁰ 130⁰ 130⁰ ε 90⁰ 90⁰ 90⁰ 90⁰ 90⁰ 91⁰ Aalisis Data Statistik Berdasarka data obyek ukur a pada tabel 1 diatas, dimaa obyek ukur diukur megguaka mistar igsut dega kecermata 0.05 diperoleh ada pegukura yag bervariasi. Utuk megetahui betuk peyimpaga yag terjadi karea adaya variasi ukura dari ke 6 produk dibutuhka aalisis statistik seperti berikut ii: Tabel 6. Hasil pegukura obyek ukur a beda ukur segi empat dega kecermata alat ukur sampai 2 agka dibelakag titik desimal (0.05 mm) Kelas Frekwesi tj = wj wj 2 aj.wj 2 Frekwesi (tj) (aj) (wj) (aj.wj) (q) (q Kumulatif) γ δ 99

8 NO. 1, TAHUN 9, APRIL Total = 6 Sw = 18 SSw =64 Berdasarka tabel 6 maka jeis peyimpaga berdasarka selag kepercayaa dapat dihitug seperti berikut ii : a. Harga rata rata empirik : Sw 18 w 3 6 b. Harga rata rata dari varibel ( ( x t ) x t w x t w = c. Selisih setiap harga variabel terhadap harga rata rata (SSDw) 2 S w =10 SSDw SSw d. Varia Empirik (s 2 w) : 2 s w SSDw 1 s w = e. Pegelompoka kelas-kelas dega ilai tegah kelas x st = β. s w = f. Selag kepercayaa utuk tigkat kepercayaa 95% t (f = 5) = t. 2.5 (f = 5) = P { < t < 2.571} P { s < m < x s } = 95 % Dega demikia : s Batas atas = x = Batas bawah = x s = Sehigga: P { < m < } = 95 % g. Meetuka jeis kesalaha yag terjadi Mea teoritikal value (m): P{u} = % = P{u} = % =

9 101Muhammad Arsyad Suyuti, Rusdi Nur, Pembuata Produk Beda Ukur sebagai Media Praktek Pegukura Dimesi di Laboratorium Mekaik u (0.6670) = m = ( ) x ( ) ( ( ) m = Sehigga jeis kesalaha yag terjadi adalah kesalaha sistematis. Pembahasa Dega melakuka perhituga yag sama maka diperoleh hasil seperti pada tabel hasil aalisa data berikut ii: Tabel 7. Hasil aalisis selag kepercayaa beda ukur segi empat dega megguaka mistar igsut. Pegukura Dega Mistar Igsut Kecermata 0.05 Harga Rata = [x t = α w] Tigkat Kepercayaa 95% [t.975 f=5)] Mea Obyek Teoritical Batas Batas Jeis Selag Kepercayaa Ukur Value atas bawah Kesalaha (m) A P{ <m< }= 95 % Sistematik B P{ <m< }= 95 % Rambag C P{ <m< }= 95 % Sistematik D P{ <m< }= 95 % Sistematik E P{ <m< }= 95 % Sistematik F P{ <m< }= 95 % Rambag G P{ <m< }= 95 % Rambag H P{4.5649<m<4.5850}= 95 % Rambag I P{ <m< }= 95 % Sistematik J P{ <m< }= 95 % Sistematik K P{ <m< }= 95 % Rambag Tabel 8. Hasil aalisis selag kepercayaa beda ukur segi empat dega megguaka mikrometer Pegukura Dega Mikrometer Kecermata 0.01 Harga Rata = [x t = α w] Tigkat Kepercayaa = 95% [t.975(f=5)] Mea Teoritical Obyek Value Batas Batas Jeis Selag Kepercayaa Ukur bawah atas Kesalaha (m) a P{ <m< }= 95 % Sistematik b c P{ <m< }= 95 % Sistematik d e P{ <m< }= 95 % Sistematik f g P{ <m< }= 95 % Sistematik h P{4.5604<m<4.5729}= 95 % Rambag 101

10 NO. 1, TAHUN 9, APRIL i P{ <m< }= 95 % Sistematik j P{ <m< }= 95 % Sistematik k P{ <m< }= 95 % Rambag Tabel 9. Hasil aalisis selag kepercayaa beda ukur poros dega megguaka mistar igsut. Pegukura Dega Mistar Igsut Kecermata 0.05 Harga Rata = [x t = α w] Tigkat Kepercayaa 95% [t.975(f=5)] Obyek Mea Teoritical Batas Batas Jeis Selag Kepercayaa Ukur Value (M) bawah atas Kesalaha a P{ <m< }= 95 % Sistematik b P{ <m< }= 95 % Sistematik c P{ <m< }= 95 % Rambag d P{ <m< }= 95 % Rambag e P{ <m< }= 95 % Rambag f P{5.2652<m<5.2847}= 95 % Sistematik g P{7.1107<m<7.1220}= 95 % Sistematik h P{ <m< }= 95 % Sistematik i P{ <m< }= 95 % Sistematik Tabel 10. Hasil aalisis selag kepercayaa beda ukur poros dega megguaka mikrometer. Pegukura Dega Mikrometer Kecermata 0.01 Harga Rata = [x t = α w] Tigkat Kepercayaa = 95% [t.975(f=5)] Obyek Mea Teoritical Batas Batas Jeis Selag Kepercayaa Ukur Value (M) bawah atas Kesalaha a b P{ <m< }= 95 % Sistematik c d P{ <m< }= 95 % Rambag e P{ <m< }= 95 % Rambag f P{5.0247<m<5.0452}= 95 % Sistematik g P{7.1986<m<7.2180}= 95 % Sistematik h P{ <m< }= 95 % Sistematik i P{ <m< }= 95 % Sistematik Pada tabel 7 meujukka bahwa hasil pegukura dimesi setiap obyek ukur pada beda ukur segi empat dega megguaka mistar igsut kecermata 0.05 peyimpaga rambag terjadi pada obyek ukur b, f, g, h da k sedagka peyimpaga sistematik terjadi pada obyek ukur a, c, d, e, da i. Pada tabel 8 utuk pegukura dega megguaka mikrometer dega kecermata 0.01 peyimpaga rambag terjadi pada obyek ukur h da k sedagka pada obyek ukur laiya seperti a, b, c, d, e, f, g da i terjadi peyimpaga sistematik. 102

11 103Muhammad Arsyad Suyuti, Rusdi Nur, Pembuata Produk Beda Ukur sebagai Media Praktek Pegukura Dimesi di Laboratorium Mekaik Pada tabel 9 meujukka bahwa hasil pegukura dimesi setiap obyek ukur pada beda ukur poros dega megguaka mistar igsut kecermata 0.05 peyimpaga rambag terjadi pada obyek ukur c, d, da e sedagka peyimpaga sistematik terjadi pada obyek ukur a, b, f, g, h, da i. Demikia pula pada tabel 10 utuk pegukura dega megguaka mikrometer dega kecermata 0.01 peyimpaga rambag terjadi pada obyek ukur d da e sedagka pada obyek ukur laiya seperti b, f, g, h da i terjadi peyimpaga sistematik. Dari tabel 7 da tabel 9 hasil pegukura obyek ukur pada beda ukur segi empat da poros dega megguaka alat ukur mistar igsut meujukka bahwa persetase peyimpaga sistematik 60% da peyimpaga rambag 40%. Pada tabel 8 da tabel 10 hasil pegukura obyek ukur dega megguaka mikrometer meujukka bahwa peyimpaga sistematik 73,3% da peyimpaga rambag 26.66%. Besarya peyimpaga sistematik atara 60%-73.3% meujukka terjadiya kesalaha sistematik yag disebabka oleh berbagai variabel produksi seperti kesalaha pegukura, kesalaha alat ukur, kesalaha operator da kesalaha mesi. Kesalaha sistematik ii dapat diperbaiki dega mecari da membetulka sumber kesalaha. Sedagka peyimpaga rambag sebesar 26.66%-40% meujukka predikat atau tada (tera) tepat da teliti dimaa keterulagaya tiggi da juga harga rata-rataya terletak pada atau didekat ukura sebearya. Hampir semua harga pegukura terletak dalam daerah ukura yag diigika (daerah sasara). Namum kesalaha rambag tersebut sulit diperbaiki karea sumber peyebabya sulit dicari. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpula Berdasarka aalisa data da pembahasa yag telah dijelaska sebelumya, maka dapat diambil kesimpula sebagai berikut: 1. Produk beda ukur yag dihasilka dapat diguaka utuk berbagai macam variasi pegukura dega megguaka beberapa alat ukur seperti mistar igsut skaka oius da skala dial caliver, micrometer, da bevel protector. 2. Pegembaga da peambaha jumlah beda ukur job pegukura lagsug. Jumlah beda ukur bertambah sebayak 24 buah yag terdiri dari 6 buah beda segi empat, 6 buah beda berbetuk poros, 6 buah beda utuk pegukura sudut, da 6 buah beda berbetuk bertigkat. 4. Dari hasil aalisi statistik diketahui bahwa ukura beda ukur segi empat da poros terjadi kesalaha sistematik da kesalaha rambag. 5.2 Sara 1. Melihat mafaat beda ukur ii cukup besar, maka disaraka agar beda ukur ii dapat diguaka dega bear da dirawat dega baik 103

12 NO. 1, TAHUN 9, APRIL Hasil peelitia ii diharapka dapat ditidaklajuti utuk dijadika sebagai bagia job dari Laboratorium Metrologi da Pegukura. V. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Amra, Peutu Praktek Perlakua Paas Bagia 1. PT. Tira Austeite, Jakarta. Gruber, Karl, Pegetahua Baha Dalam Pegerjaa Logam. Diterjemahka oleh Eddy D. Hardjapamekas. Peerbit Agkasa Badug. Idustrial Traiig Service, Teori Perlakua Paas (Modul). Politekik Maufaktur Badug, Istitut Tekologi Badug. Badug. Rachim Taufik, S.M. Soetarto, Tekik Pegukura., Departeme Pedidika da Kebudayaa., Jakarta. Rochim Taufiq, Wirjomartoo Sri Hardjoko, Spesifikasi, Metrologi, & Kotrol Kualitas Geometrik., Idustrial Metrology Laboratory, Mechaical & Productio Egieerig (MPE), Mesi, FTI-ITB. Rochim Taufiq, ST. Marjato & Afzeri., Buku Petujuk & Lapora Praktikum Metrologi Idustri, Laboratorium Metrologi Idustri, Jurusa Tekik Mesi FTI ITB. Sridadi Diktat Mata Kuliah Evaluasi Pembelajara Pegukura. Yogyakarta: FIK UNY Vliet, G.L.J. Va da Both, W.,1985. Tekologi utuk Bagua Mesi (Baha- Baha I). Diterjemahka oleh Haroe. Erlagga. Jakarta Pegetahua Baha. Politekik Mekaik Swiss ITB, Badug. William Shockley. id.wilkipedia.org/wiki/pegukura). Diakses taggal 05 Agustus