Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus : PT. Group Mitra Indonesia)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus : PT. Group Mitra Indonesia)"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus : PT. Group Mitra Indonesia) Dimas Hariyanto Sudarpi 1, Nanang Yudi Setiawan 2, Ismiarta Aknuranda 3 Program Studi Sistem Informasi, 1 dimasrianto96@gmail.com, 2 nanang@ub.ac.id, 3 i.aknuranda@ub.ac.id Abstrak PT. Group Mitra Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang penyedia layanan jasa tenaga kerja pengamanan dan investigasi. Proses penyajian layanan kepada klien merupaka proses bisnis utama yang berjalan pada PT. Group Mitra Indonesia. Pada proses penyajian layanan terdapat beberapa proses lainnya yang dimulai dari penawaran dan persetujuan kerja sama dengan pihak klien, penerimaan dan seleksi tenaga kerja, sampai dengan penempatan tenaga kerja pada perusahaan klien. Dalam melakukan proses penyajian layanan kepada klien terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan kualitas dari layanan yang diterima klien buruk. Diperlukan sebuah evaluasi proses bisnis yang sedang berjalan saat ini menggunakan metode Quality Evaluation Framework (QEF). Untuk melakukan evaluasi proses bisnis saat ini dibutuhkan model proses bisnis saat ini yang dimodelkan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN). Tahap selanjutnya merupakan pemetaan Quality factor dari setiap proses bisnis yang telah dimodelkan dan menentukan target serta kalkulasi realisasi target pada perusahaan menggunakan rumus yang telah didefinisikan pada metode Quality Evaluation Framework (QEF). Hasil dari kalkulasi yang dilakukan pada tahap evaluasi akan menghasilkan beberapa permasalahan berupa Quality factor yang tidak sesuai. Metode fishbone analysis dan 5 whys analysis digunakan untuk menganalisis ketidaksesuaian yang diperoleh dan diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memperoleh akar permasalahan. Kata kunci: quality evaluation framework (qef), quality factor, business process model and notation (bpmn), fishbone analysis, 5 whys analysis Abstract PT. Group Mitra Indonesia is a company engaged in the field of labor security services provider and investigation. The process of serving services to clients is the main business process running on PT. Group Mitra Indonesia. In the service delivery process there are several other processes that start from the offer and agreement of cooperation with the client, the acceptance and selection of labor, and also the placement of workers at the client company. In the process of presenting the service to the client there are some problems that cause the quality of service is bad. So we need to evaluate the current business process using Quality Evaluation Framework (QEF) method. To conduct a business process evaluation today requires the current business process model that is modeled by using Business Process Model and Notation (BPMN). Next phase is mapping the Quality Factor of every business process that has been modeled and determine the target and calculation of the realization at the company using the formula that has been defined in Quality Evaluation Framework (QEF) method. The results of the calculations performed at the evaluation stage will result some inappropriate Quality Factor. fishbone analysis method and 5 whys analysis is used to analyze the nonconformity obtained and is expected to assist the company in obtaining the root of the problem. Keywords: quality evaluation framework (qef), quality factor, business process model and notation (bpmn), fishbone analysis, 5 whys analysis Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 3052

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer PENDAHULUAN PT. Group Mitra Indonesia merupakan perusahaan yang menghasilkan jasa investigasi dan pengamanan dengan memadukan satu buah konsep layanan one stop solution for your business risk. Sebagai perusahaan yang bergerak pada industri penghasil jasa, Kualitas layanan merupakan hal yang sangat penting untuk menarik pelanggan menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan (Tjiptono,1997). Dalam proses penyajian layanan pada PT. Group Mitra Indonesia sering terjadi permasalahan dalam segi kualitas layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan klien dan komplain lain yang langsung diperoleh dari klien terkait layanan yang diterima. Hal tersebut dapat merusak citra perusahaan serta dapat mempengaruhi keuntungan yang di peroleh. Terdapat beberapa penyebab dari kualitas layanan yang dihasilkan kurang baik salah satunya adalah informasi yang dihasilkan oleh setiap divisi di PT. Group Mitra Indonesia yang kurang konsisten dan berkualitas baik. Dilihat dari dampak yang diperoleh dari permasalahan yang terjadi pada PT. Group Mitra Indonesia, diperlukan evaluasi proses bisnis saat ini. Evaluasi proses bisnis saat ini pada PT. Group Mitra Indonesia dapat dilakukan menggunakan metode Quality Evaluation Framework (QEF). Pendekatan menggunakan metode ini bertujuan untuk mengevaluasi proses bisnis secara objektif, kuantitatif dan berdasarkan fakta. Hasil informasi yang telah diperoleh pada evaluasi proses bisnis akan dianalisis lebih mendalam menggunakan metode fishbone analysis dan 5 whys analysis. Fishbone analysis merupakan alat yang digunakan untuk meningkatkan performansi kinerja dengan menggambarkan berbagai dampak atau akibat dan penyebab yang berkontribusi dalam permasalahan kualitas (Watson, 2004). Hasil dari fishbone analysis kemudian dapat dianalisis lebih lanjut menggunakan 5 whys analysis untuk mengetahui akar masalah dari setiap penyebab yang berkontribusi dalam permasalahan kualitas yang terjadi. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait permasalahan yang terjadi pada PT. Group Mitra Indonesia dengan judul Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (Studi kasus: PT. Group Mitra Indonesia). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini diharapkan dapat membantu PT. Group Mitra Indonesia dalam menanggulangi permasalahan yang ada dengan menjabarkan akar permasalahan dari masalah yang terjadi. 2. METODOLOGI Adapun langkah langkah yang akan dilakukan pada penelitian ini akan digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram alur penelitian 2.1 Value Shop Analysis Value shop analysis merupakan pengembangan dari bentuk analisis rantai nilai (value chain analysis). Metode ini pertama kali di perkenalkan oleh Charles B. Stabell dan Øystein D yang diterapkan untuk menjelaskan rantai aktivitas bisnis yang menghasilkan nilai dengan memanfaatkan sumber daya untuk memberikan solusi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Pada metode ini seluruh aktivitas yang ada pada organisasi dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung (Stabell dan Fjeldstad, 1998). Aktivitas utama dan pendukung pada value shop analysis digambarkan pada Gambar 2. Gambar 2. Aktivitas pada value shop menurut Charles B. Stabell dan Øystein D (1998)

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Quality Evaluation Framework (QEF) Quality Evaluation Framework (QEF) merupakan kumpulan aktivitas yang mendeskripsikan beberapa bagian dari dunia fisik dan sosial disekitar untuk memperoleh pemahaman terkait proses yang berjalan saat ini. Tujuan dari pendekatan QEF adalah pendekatan yang sistematis sehingga dapat digunakan secara berulang dan konsisten oleh pemodel (Heidari dan Loucopolus, 2014). Pada framework ini terdapat beberapa dimensi dan faktor dari sebuah proses bisnis yang dijelaskan pada Tabel 1. Adapun tahapan yang ada pada QEF sebagai berikut: 1. Stakeholder mendefinisikan Non- Functional Requirement menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 2. Untuk setiap Non-Functional Requirement a. Menentukan ruang lingkup proses bisnis b. Menentukan ekspresi hitung untuk setiap kualitas c. Menentukan pertanyaan kualitas pada proses bisnis d. Mengukur (c) terhadap (b) e. Menentukan tingkat kepuasan 3. Memberikan hasil analisis kepada stakeholder. Tabel 1. Dimensi dan Faktor Pada QEF Dimensi Performance Efficiency Reliability Recoverability Permissability Availability Faktor Throughput Cycle Time Timeliness Cost Resource Efficiency Time Efficiency Cost Efficiency Reliableness Failure Frequency Time to Failure Time to Recover Maturity Authority Time to Shortage Time to Access Availableness adalah masalah yang dialami oleh organisasi diposisikan pada kanan diagram yang dilekakan pada kepala dari tulang ikan dan contributor dari permasalahan akan digambarkan pada sirip durinya. Adapun keuntungan menggunakan fishbone analysis sebagai berikut (Scarvada, 2004): 1. Diagnosis tool : dapat digunakan untuk membantu pengguna untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan penyebab permasalahan. 2. Communication tool : dapat digunakan untuk mengkomunikasikan hubungan sebab akibat secara efektif dan efisien. 3. Risk mitigation tool : dapat digunakan untuk membantu mengantisipasi konsekuensi yang tidak diinginkan dan memitigasi risiko 4. Control tool : dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi lokasi yang paling baik untuk pengendalian Whys Analysis 5 whys analysis merupakan sebuah metode praktis yang diperkenalkan oleh Sakichi Toyoda untuk mencari akar permasalaha sehingga dapat diperoleh solusi yang tepat guna untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Adapun manfaat dari menerapkan 5 whys analysis sebagai berikut (Serrat,2009): 1. Dapat digunakan untuk mempertegas akar masalah utama yang terjadi. 2. Mudah dipahami dan diterapkan pada setiap organisasi. 3. PERMODELAN DAN EVALUASI PROSES BISNIS 3.1. Analisis Proses Bisnis Utama Dan Pendukung Hasil analisis proses bisnis utama dan pendukung diperoleh setalah melakukan wawancara dengan president director dari PT. Group Mitra Indonesia. Hasil wawancara berupa pemahaman seluruh proses bisnis yang berjalan pada PT. Group Mitra Indonesia. Proses bisnis yang telah diketahui akan didekomposisi menggunakan metode value shop analysis. Hasil dari dekomposisi proses bisnis dapat dilihat pada gambar Fishbone Analysis Konsep penggunaan fishbone analysis

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3055 Gambar 3. Dekomposisi proses bisnis pada PT. Group Mitra Indonesia Adapun aktivitas utama yang berjalan pada PT. Group Mitra Indonesia adalah penawaran dan persetujuan kerja sama dengan pihak klien, penerimaan dan seleksi tenaga kerja,pelatihan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, pertemuan bulanan dan evaluasi tahunan tenaga kerja. Aktivitas utama yang telah ditemukan akan di modelkan menggunakan notasi BPMN. 3.2 Permodelan Proses Bisnis Penawaran Kerja Sama Dengan Pihak Klien business development and customer relation dan operation. Pada proses bisnis ini PT. Group Mitra Indonesia mendefinisikan jenis, harga dan spesifikasi layanan yang dibutuhkan oleh pihak klien. Pegawai divisi business development and customer relation menerima permintaan penawaran harga dari klien, dan ditindak lanjuti dengan melakukan proses survei lokai klien untuk menentukan harga dan spesifikasi layanan yang dibutuhkan oleh klien sampai dengan surat penawaran dibuat dan dikirim kepada pihak klien. Pemodelan proses bisnis ini digambarkan pada Gambar 4. diperlukan terkait surat penawaran yang telah diterima oleh pihak klien. Setelah surat penawaran disetujui dan ditanda tangani oleh klien dan PT. Group Mitra Indonesia maka pihak klien mengirim surat perintah kerja kepada PT. Group Mitra Indonesia. Pemodelan proses bisnis ini digambarkan pada Gambar 5 Gambar 5. Pemodelan proses bisnis persetujuan kerja sama dengan pihak klien Penerimaan dan Seleksi Tenaga Kerja human resource management dan operation. Pada proses bisnis ini PT. Group Mitra Indonesia melakukan pencarian dan seleksi tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui pada surat penawaran dan kontrak kerja. Pemodelan proses bisnis ini digambarkan pada Gambar 6 Gambar 6. Pemodelan proses bisnis Penerimaan dan Seleksi Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja operation. Pada proses bisnis ini PT. Group Mitra Indonesia melakukan pelatihan kepada tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan oleh pihak klien. Pemodelan proses bisnis ini digambarkan pada Gambar 7 Gambar 4. Pemodelan proses bisnis penawaran kerja sama dengan pihak klien Persetujuan Kerja Sama Dengan Pihak Klien business development and customer relation. Pada proses bisnis ini PT. Group Mitra Indonesia melakukan presentasi bisnis dan negosiasi jika Gambar 7. Pemodelan proses bisnis pelatihan tenaga kerja Penempatan Tenaga Kerja

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3056 operation dan business development and customer relation. Pada proses bisnis ini PT. Group Mitra Indonesia melakukan penempatan tenaga kerja yang sudah di peroleh di lokasi klien. Proses dimulai dengan pembuatan dokumen berita acara pelaksanaan pekerja yang dibuat oleh pegawai divisi business development and customer relation dan berakhir pada penempatan sumber daya pada setiap pos yang telah diitentukan oleh pegawai divisi operation. Pemodelan proses bisnis ini digambarkan pada Gambar 8 Gambar 8. Pemodelan proses bisnis penempatan tenaga kerja Pertemuan Bulanan Dengan Pihak Klien Proses bisnis ini dijalankan oleh business development and customer relation. Pada proses bisnis ini PT. Group Mitra Indonesia melakukan pertemuan bulanan dengan pihak klien untuk membahas kinerja dari tenaga kerja yang telah di perkerjakan. Dokumentasi terkait nilai layanan dan komplain terkait kinerja tenaga kerja didokumentasikan pada dokumen minutes of meeting dan key performance indicator. Pemodelan proses bisnis ini digambarkan pada Gambar 9 Gambar 9. Pemodelan proses bisnis pertemenuan bulanan dengan pihak klien Evaluasi Tenaga Kerja Tahunan Proses bisnis ini dijalankan oleh human resource management. Pada proses bisnis ini PT. Group Mitra Indonesia melakukan evaluasi terhadap tenaga kerja yang telah diperkerjakan untuk mengetahui tenaga kerja yang masih sesuai dengan spesifikasi dan layak untuk perpanjangan kontrak kerja. Pemodelan proses bisnis ini digambarkan pada Gambar 10 Gambar 10. Pemodelan proses bisnis evaluasi tenaga kerja tahunan 3.3 Evaluasi Proses Bisnis Dimensi Quality Factor Dalam melakukan evaluasi proses bisnis menggunakan metode Quality Evaluation Framework (QEF) tahap awal yang harus dilakukan adalah menentukan Quality Factor untuk setiap proses bisnis yang telah dimodelkan. Penentuan Quality Factor didasari oleh wawancara dengan beberapa stakeholder PT. Group Mitra Indonesia seperti kepala divisi business development and customer relation, kepala divisi human resource management, dan kepala divisi operation. Adapun Quality Factor untuk setiap proses bisnis di PT. Group Mitra Indonesia dijelaskan pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Quality Factor Pada Proses Bisnis Di PT. Group Mitra Indonesia Kode Q1 Q2 Quality Factor Ketepatan waktu untuk melakukan proses survei (Time Efficiency) Ketepatan waktu untuk membuat surat penawaran (Time Efficiency) Q3 Ketepatan waktu untuk meninjau surat penawaran harga (Time Efficiency) Q4 Q5 Q6 Ketepatan biaya untuk melakukan aktivitas survei (Cost Efficiency) Ketepatan biaya untuk melakukan aktivitas menanyakan keberlanjutan kerja sama (Cost Efficiency) Maksimal waktu perbaikan surat penawaran yang sesuai dengan kebutuhan klien (Time To Recover) Q7 Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan (Throughput) Q8 Ketepatan waktu untuk melakukan proses seleksi tenaga kerja (Time Efficiency) Q9 Ketepatan biaya yang diperlukan untuk mencari tenaga kerja (Cost Efficiency) Q10 Kegagalan dalam melakukan proses seleksi tenaga kerja (Failure Frequency) Q11 Kegagalan dalam melakukan aktivitas pelatihan (Failure Frequency)

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3057 Q12 Ketepatan biaya yang digunakan untuk melakukan aktivitas pelatihan (Cost Efficiency) Q13 Jumlah Sumber Daya yang dilatih (Throughput) Q14 Ketepatan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas pelatihan (Time Efficiency) Q15 Jumlah tenaga kerja yang tervalidasi (Throughput) Q16 Kesesuaian informasi pada survei di perusahaan klien (Failure Frequency) Q 17 Q18 Q19 Q20 Q21 Kegagalan tenaga kerja dalam melaksanakan SOP yang telah di definisikan (Failure Frequency) Kegagalan dalam memperoleh nilai KPI yang diberikan oleh klien (Failure Frequency) Jumlah tenaga kerja yang akan di evaluasi (Throughput) Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan proses evaluasi tenaga kerja tahunan (Cost Efficiency) Kesalahan dalam melakukan kalkulasi seluruh nilai evaluasi (Failure Frequency) Hasil Kalkulasi Quality Factor Berdasarkan hasil pemetaan Quality Factor pada proses bisnis di PT. Group Mitra Indonesia maka dilakukan kalkulasi pada setiap Quality Factor yang ditemukan adapun hasil kalkulasi di jelaskan pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Kalkulasi Perhitungan QEF Kode Target Hasil kalkulasi Q1 100% 100% Q2 100% 38.9% Q3 100% 100% Q4 100% 162.9% Q5 100% 82.9% Q6 7 7 Q Q8 100% 100% Q9 100% 79.1% Q10 0% 0.03% Q Q12 100% 100% Q Q14 100% 100% Q Q16 100% 100% Q17 0% 0.66% Q Q Q Q Identifikasi Quality Factor Setelah dilakukan kalkulasi pada setiap Quality Factor maka ditemukan beberapa yang memiliki ketidaksesuaian dengan target yang telah ditentukan adapun hasil dari identifikasi Quality Factor yang tidak sesuai dijelaskan pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Identifikasi Quality Factor No Kode Quality Factor 1 Q2 Ketepatan waktu untuk membuat surat penawaran (Time Efficiency) 2 Q5 Ketepatan biaya untuk melakukan aktivitas menanyakan keberlanjutan kerja sama (Cost Efficiency) 3 Q9 Ketepatan biaya yang diperlukan untuk mencari tenaga kerja (Cost Efficiency) 4 Q10 Kegagalan dalam melakukan proses seleksi tenaga kerja (Failure Frequency) 5 Q17 Kegagalan tenaga kerja dalam melaksanakan SOP yang telah di definisikan (Failure Frequency) 6 Q19 Jumlah tenaga kerja yang akan di evaluasi (Throughput) 4. ANALISIS AKAR MASALAH Setelah diketahui Quality Factor yang memiliki ketidaksesuaian dengan target yang telah didefiniskan maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan analisis akar permasalahan dari ketidaksesuaian yang terjadi dengan menggunakan metode fishbone dan 5 whys analysis 4.1 Analisis kode Q2 kode Q2 disebabkan oleh beberapa kategori yaitu proses, manusia, produk dan harga adapun akar permasalahan dari setiap kategori dijelaskan pada Tabel 5 sebagai berikut: Proses Produk Tabel 5. Hasil 5 Whys Analysis Kode Q2 Menunggu persetujuan terkait policy and procedure terkait survei dari kepala divisi operation. Beban kerja yang berat serta jadwal kerja yang padat dan sumber daya yang kurang Informasi yang diperoleh oleh pihak klien masih kurang jelas klien kurang mengetahui detail kebutuhan

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3058 Harga Manusia Belum adanya aturan baku terkait harga layanan Ekspektasi stakeholder yang terlalu tinggi Deskripsi kerja yang tidak baku kode Q2 disebabkan oleh satu kategori yaitu tempat adapun akar permasalahan dari setiap kategori dijelaskan pada Tabel 8 sebagai berikut: 4.2 Analisis kode Q5 kode Q5 disebabkan oleh beberapa kategori yaitu manusia, produk dan harga adapun akar permasalahan dari setiap kategori dijelaskan pada Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. Hasil 5 Whys Analysis Kode Q5 Harga Sering terjadi keterlambatan saat melakukan pertemuan bisnis Produk Manusia 4.3 Analisis kode Q9 Jumlah klien yang ditangani masih sedikit Jumlah kompetitor perusahaan yang beragam dengan layanan dan harga yang beragam Tidak ada aturan baku berapa klien yang harus diundang Karakter klien yang ingin diberikan layanan lebih kode Q9 disebabkan oleh beberapa kategori yaitu proses, manusia, promosi dan harga adapun akar permasalahan dari setiap kategori dijelaskan pada Tabel 7 sebagai berikut: Harga Proses Manusia Promosi Tabel 7. Hasil 5 Whys Analysis Kode Q9 4.4 Analisis kode Q10 Metode pencarian informasi yang kurang efektif dan sebatas pencarian melalui internet atau sosial media. Kurangnya koordinasi lurah atau lembaga swadya masyarakat dengan bawahannya. PT. Group Mitra Indonesia merasa sudah memberikan informasi yang cukup kepada lurah atau lembaga swadya masyarakat. Biaya untuk memperoleh sertifikat yang mahal. Jumlah pihak yang menerima biaya kerja sama dan keamanan tidak pasti tergantung dari lokasi perusahaan klien. Tempat Tabel 8. Hasil 5 Whys Analysis Kode Q Analisis kode Q17 Penilaian klien yang bersifat subjektif terhadap tenaga kerja. kode Q17 disebabkan oleh beberapa kategori yaitu manusia dan harga adapun akar permasalahan dari setiap kategori dijelaskan pada Tabel 9 sebagai berikut: Harga Tabel 9. Hasil 5 Whys Analysis Kode Q17 Dengan minimnya gaji yang diberikan banyak tenaga kerja yang mencari permasalahan untuk meminta kenaikan gaji. Manusia Klien merasa sudah memberikan informasi yang cukup kepada tenaga kerja. 4.6 Analisis kode Q19 Tingkat jenuh tenaga kerja yang cukup tinggi di perusahaan klien. kode Q2 disebabkan oleh beberapa kategori yaitu tempat dan manusia adapun akar permasalahan dari setiap kategori dijelaskan pada Tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Hasil 5 Whys Analysis Kode Q19 Tempat Manusia Akar permasalahan 5. KESIMPULAN Ketidak cocokan antar tenaga kerja Hubungan yang dekat antara ketua regu dan bawahan Berdasarkan hasil penelitan yang sudah dilaksanakan di PT. Group Mitra Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. metode value shop analysis diketahui bahwa proses bisnis utama yang berjalan di PT. Group Mitra Indonesia adalah Penawaran Kerja Sama Dengan Pihak

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3059 Klien, Persetujuan Kerja Sama Dengan Pihak Klien, Penerimaan dan Seleksi Tenaga Kerja, Pelatihan Tenaga Kerja, Penempatan Tenaga Kerja, Pertemuan Bulanan Dengan Pihak Klien dan Evaluasi Tahunan Tenaga Kerja. Setelah itu seluruh proses bisnis utama akan dimodelkan menggunakan notasi BPMN. 2. Berdasarkan hasil evaluasi proses bisnis menggunakan metode Quality Evaluation Framework (QEF) maka diperoleh 21 Quality Factor untuk seluruh proses bisnis utama yang berjalan di PT. Group Mitra Indonesia. Setelah dilakukan kalkulasi untuk setiap Quality Factor ditemukan 6 Quality Factor yang memiliki ketidaksesuaian dengan target yang telah ditentukan. 6 Quality Factor tersebut adalah kode Q2, Q5, Q9, Q10, Q17 dan Q19 3. Berdasarkan hasil analisis akar masalah menggunakan metode fishbone dan 5 whys analysis diperoleh akar masalaha untuk setiap Quality Factor yang mengalami ketidak sesuaian adapaun akar masalah sebegai berikut: a. Kode Q2 ketidaksesuaian pada kode Q2 adalah belum ada ketetapan harga layanan, ekespektasi stakehoder yang tinggi, beban kerja pegawai divisi business development and customer relation yang tidak baku, sumber daya manusia yang kurang serta informasi yang diberikan oleh klien kurang lengkap dan klien kurang mengetahui kebutuhan. b. Kode Q5 ketidaksesuaian pada kode Q5 adalah keterlambatan pada saat pertemuan bisnis sering terjadi, tidak ada aturan baku terkait pertemuan bisnis, jumlah klien yang ditangani dan kompetitor. c. Kode Q9 ketidaksesuaian pada kode Q9 adalah metode pencarian informasi harga yang kurang efisien, biaya untuk memperoleh sertifikat yang cukup memakan biaya, koordinasi pihak lurah atau lembaga swadya masyarakat yang kurang, PT. Group Mitra Indonesia merasa sudah memberikan informasi yang cukup dan jumlah pihak yang menerima biaya kerja sama dan kemanan yang tidak pasti. d. Kode Q10 ketidaksesuaian pada kode Q10 adalah penilaian klien yang bersifat subjektif terhadap tenaga kerja. e. Kode Q17 ketidaksesuaian pada kode Q17 adalah harapan tenaga kerja untuk peningkatan gaji oleh perusahaan klien, klien sudah merasa memberikan informasi yang cukup kepada tenaga kerja dan tingkat jenih tenaga kerja yang cukup tinggi f. Kode Q19 ketidaksesuaian pada kode Q19 adalah ketidakcocokan antar tenaga kerja dan hubungan yang dekat antar ketua regu dan bawahannya DAFTAR PUSTAKA Stabell, C. B. & Fjeldstad, Ø. D Configuring Value For Competitive Advantage : On Chains, Shops, and Networks. s.l.:strategic Management Journal. Heidari, F. & Loucopoulus, P Quality Evaluation Framework (QEF): Modeling and Evaluating Quality of Business Processes. International Journal of Accounting Information System. Scarvada, A. J., Chameeva, T. B., & Goldstein, S. M A Review of the Causal Mapping Practice and Research Literature. Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference, 30 April 3 May, 2004, Cancun, Mexico. Serrat, O The Five Whys Technique. s.l.:knowledge Solutions. Tjiptono, F Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Andi Offset,Yogyakarta. Watson, G The Legacy Of Ishikawa. Quality Progress 37(4),

Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus : UD Honda II Kepanjen AHASS 06641)

Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus : UD Honda II Kepanjen AHASS 06641) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1485-1492 http://j-ptiik.ub.ac.id Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Quality Evaluation Framework

Lebih terperinci

Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus: CV. Mulyo Tani Makmur)

Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus: CV. Mulyo Tani Makmur) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1500-1507 http://j-ptiik.ub.ac.id Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Menggunakan Metode

Lebih terperinci

TEKNIK ILUSTRASI MASALAH FISHBONE DIAGRAMS

TEKNIK ILUSTRASI MASALAH FISHBONE DIAGRAMS TEKNIK ILUSTRASI MASALAH FISHBONE DIAGRAMS Oleh: Hindri Asmoko 1 Tulisan ini merupakan bagian ketiga dari tulisan membedah kompetensi in-depth problem solving and analysis. Tulisan ini akan membahas teknik

Lebih terperinci

Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP)

Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Telkom prm@politekniktelkom.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peristiwa yang real mengenai rencana proses design pada layanan IT dengan menggunakan framework ITIL v3 pada perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam laporan penelitian ini dibahas analisis, tahapan pengerjaan dan hasil dari proses audit manajemen operasi pada aplikasi SIM-RS Rumah Sakit Immanuel. SIM yang merupakan bagian khusus yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keyword : ITIL V.3, Service Operation. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keyword : ITIL V.3, Service Operation. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bank NISP memiliki departemen TI yang merupakan salah satu departemen yang cukup mengambil peran penting dalam melakukan roda bisnis.selain itu Bank NISP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Operasi merupakan bagian dari organisasi dalam menciptakan dan mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik secara tersirat atau tidak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) Devi, Deborah Kristianti Sitompul, Stephanie Veronica Watuna, Yanti Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Organisasi Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) adalah perusahaan yang menyediakan end-to-end ICT Solutions. Memperkerjakan

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) Harry Slamet Setiawan NRP: 1221014 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Pengadaan material adalah salah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen Risiko TI, Risk Governance, Framework Risk IT

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen Risiko TI, Risk Governance, Framework Risk IT ABSTRAK Teknologi informasi telah lama digunakan dalam proses bisnis di PT Pos Indonesia dan diharapkan mampu memberikan nilai tambah guna pencapaian tujuan instansi. Penerapan teknologi informasi juga

Lebih terperinci

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja VARIABEL KINERJA Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja TAHAP 2: PERANCANGAN KELUARAN ORGANISASI PROSES INTERNAL VARIABEL KINERJA SISTEM MANAJEMEN KINERJA KEMAMPUAN SUMBER DAYA SEBAB AKIBAT KERANGKA KERJA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagian keuangan merupakan bagian yang memegang peranan sangat penting dalam suatu perusahaan, bagian ini merupakan suatu garis hidup dari suatu bisnis atau usaha.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Post Implementation Review, audit, pengelolaan proyek, kontrol internal, prosedur dan kebijakan IT, E-Procurement

ABSTRAK. Kata Kunci: Post Implementation Review, audit, pengelolaan proyek, kontrol internal, prosedur dan kebijakan IT, E-Procurement ABSTRAK PIR(Post Implementation Review) sebuah metode evaluasi audit terhadap aktivitas dan proses yang terjadi pada sebuah proyek yang sudah selesai untuk memastikan bahwa setiap aspek perilaku telah

Lebih terperinci

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR IWAN ELI SETIAWAN 0606147522 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA AGUSTUS

Lebih terperinci

Salah satu alat evaluasi Adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap manajemen proyek: metodologi, prosedur, anggaran, pengeluaran dan progress pekerjaan

Salah satu alat evaluasi Adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap manajemen proyek: metodologi, prosedur, anggaran, pengeluaran dan progress pekerjaan Salah satu alat evaluasi Adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap manajemen proyek: metodologi, prosedur, anggaran, pengeluaran dan progress pekerjaan Tujuan: jika ada masalah cepat diketahui, dan jika ada

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi

Lebih terperinci

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2721-2728 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi

Lebih terperinci

MEMAHAMI ANALISIS POHON MASALAH

MEMAHAMI ANALISIS POHON MASALAH MEMAHAMI ANALISIS POHON MASALAH Oleh: Hindri Asmoko 1 Tulisan ini merupakan bagian keempat dari tulisan membedah kompetensi in-depth problem solving and analysis. Bahasan yang akan diuraikan masih berhubungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Proses Bisnis, Sistem Informasi, TOGAF Framework,. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Proses Bisnis, Sistem Informasi, TOGAF Framework,. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan jasa yang menjadi tulang punggung pemerintah Indonesia dalam bisnis layanan pengiriman dokumen dan barang. Dengan misi sosial untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian penurunan hasil Fabric Width Utilization adalah dengan menggunakan metode Penyelesaian Masalah Six Sigma,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5 ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5 Instianti Elyana Program Studi Akademi Sekretaris dan Manajemen, ASM BSI Jakarta Jl. Jatiwaringin Raya No.18,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Risk IT, Kerangka kerja Risk IT, Evaluasi, PT. Pos Indonesia

ABSTRAK. Kata kunci : Risk IT, Kerangka kerja Risk IT, Evaluasi, PT. Pos Indonesia ABSTRAK PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa pengiriman barang, dokumen, dan uang. Saat ini PT. Pos Indonesia sudah menggunakan sistem informasi sebagai pendukung

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis

Analisis Proses Bisnis APK D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi Analisis Proses Bisnis Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Pokok Bahasan Keuntungan Kompetitif Cara Memotret Sistem Manajemen Proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia perkembangan industri manufaktur di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini terjadi perubahan paradigma mengenai kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan kinerja yang baik tetapi juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ Hamzah Agung (9109205411) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, MSc Latar Belakang PT XYZ merupakan salah

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1425-1432 http://j-ptiik.ub.ac.id Perbaikan Proses Bisnis Menggunakan Metode Business Process

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan tahapan yang dibutuhkan dalam Tugas Akhir ini, agar dalam pengerjaan yang dilakukan dapat terarah dan sistematis. Penelitian ini dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENDEKATAN PHYSICAL DISTRIBUTION SERVICE QUALITY (PDSQ) ( CV. Lintang Timur Surabaya ) SKRIPSI

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENDEKATAN PHYSICAL DISTRIBUTION SERVICE QUALITY (PDSQ) ( CV. Lintang Timur Surabaya ) SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENDEKATAN PHYSICAL DISTRIBUTION SERVICE QUALITY (PDSQ) ( CV. Lintang Timur Surabaya ) SKRIPSI Oleh : ARIS HARIYANTO 0932015009 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Business Process Improvement, Organizing for improvement, Understanding the process, Streamlining

ABSTRAK. Kata Kunci: Business Process Improvement, Organizing for improvement, Understanding the process, Streamlining ABSTRAK Puskesmas Garuda merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kota Bandung. Puskesmas Garuda sebagai penyedia jasa kesehatan memiliki peranan yang penting untuk melayani kebutuhan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI KINERJA FIELD COLLECTOR PADA PT CHRISMALIS ARTHA Fitriana Faristia 1) Pantjawati Sudarmaningtyas 2) Yoppy Mirza Maulana 3) Program Studi/Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA 38 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA Agustinus Suradi

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang.

1.1 Latar Belakang. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik dan memberikan kepuasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X Pembuatan Prosedur Incident Management untuk Penanganan Pengaduan pada PPTI Berdasarkan Framework ITIL V-3 Taskhiyatul Nufus R. 1) Erwin Sutomo 2) Yoppy Mirza M. 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: target costing, efficiency, production costs, selling prices.

ABSTRACT. Key words: target costing, efficiency, production costs, selling prices. ABSTRACT Target costing is a cost accounting system in which the cost management system is carried out if the cost exceeds a predefined and performed on development stage. Generally, the result of target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan. Bagian pendahuluan akan terdiri dari : 1. Penjelasan mengenai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT 4.1, DS, delivery and support. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT 4.1, DS, delivery and support. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat adalah suatu badan pelayanan masyarakat, maka penting untuk menganalisis sejauh mana sistem informasi e-office yang telah digunakan agar dapat

Lebih terperinci

Analisis Perbaikan Kualitas pada Mesin Warping terhadap Defect Putus Lusi

Analisis Perbaikan Kualitas pada Mesin Warping terhadap Defect Putus Lusi Petunjuk Sitasi: Ardine, N., Lukodono, R. P., & Ardianwiliandri, R. (217). Analisis Perbaikan Kualitas pada Mesin Warping terhadap Defect Putus Lusi. Prosiding SNTI dan SATELIT 217 (pp. D118-124). Malang:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) adalah salah satu perusahan penyedia jasa pengiriman barang atau kurir yang berdiri pada tanggal 26 November 1990. Seiring dengan perkembangannya, JNE telah

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 439 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang M. Rico Ratu Adil* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika

Lebih terperinci

STMIK GI MDP EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM FOR HUMAN RESOURCES AT THE HOTEL SWARNA DWIPA PALEMBANG. Nur Fadila Desty Priantini

STMIK GI MDP EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM FOR HUMAN RESOURCES AT THE HOTEL SWARNA DWIPA PALEMBANG. Nur Fadila Desty Priantini STMIK GI MDP Studies Program Information System Computerized Accounting Specialty Computer Degree Thesis Odd Semester 2010/2011 Year EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM FOR HUMAN RESOURCES AT THE HOTEL SWARNA

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada indikasi menurunnya efisiensi dan efektivitas dari tahun ke tahun pada kegiatan operasional PT Rekayasa Engineering, maka dapat disimpulkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan dari peran efisien ke peran strategi. Perubahan peran tersebut terlihat

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR ROKOK (STUDI PRAKTIK PADA PT. GAWIH JAYA)

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR ROKOK (STUDI PRAKTIK PADA PT. GAWIH JAYA) EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR ROKOK (STUDI PRAKTIK PADA PT. GAWIH JAYA) OLEH: HANS 3203013108 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Requirement Classification Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas pengerjaan tugas akhir ini dalam melakukan analisis perencanaan strategis sistem informasi kami menggunakan metode Ward

Lebih terperinci

ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN IN FUNCTION OF MARKETING AND CUSTOMER SERVICE USING FRAMEWORK TOGAF ADM PT. HERONA EXPRESS

ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN IN FUNCTION OF MARKETING AND CUSTOMER SERVICE USING FRAMEWORK TOGAF ADM PT. HERONA EXPRESS ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN IN FUNCTION OF MARKETING AND CUSTOMER SERVICE USING FRAMEWORK TOGAF ADM PT. HERONA EXPRESS PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGSI MARKETING DAN LAYANAN PELANGGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan alur dari serangkaian kegiatan metode penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan alur dari serangkaian kegiatan metode penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III dalam pelaksanaan tata kelola Teknologi Informasi (TI) akan membahas tentang perencanaan. Pembahasan mencakup semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mapping Proses Teknologi Informasi Proses ini merupakan proses untuk menentukan proses teknologi informasi yang digunakan berdasarkan framework COBIT 4.1. Untuk menentukan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Web Pada PT E-T-A Indonesia Achmad Munib 1) Sulistiowati 2) Agus Dwi Churniawan 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis Dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK NOSS A (New Operation Support System Assurance) merupakan objek di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berperan sebagai montirong terhadap peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Semua data pelanggan

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com INPUT [ Source ] [ Requirements ] Process ACTIVITIES (TASKS), CONSTRAINTS, RESOURCES PROCEDURES TOOLS & TECHNIQUES OUTPUT [ Results ] [ Product ] [ Set of Goals ] [ Standards

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai GUGUS JAMINAN MUTU FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Gugus Jaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Project Performance Management merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi sebagai controller dan monitoring terhadap pengerjaan project yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Evaluasi, Proses Bisnis, Teknologi Informasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Evaluasi, Proses Bisnis, Teknologi Informasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Divisi Service Operation bagian Service Desk merupakan salah satu unit bisnis pada PT Infomedia Nusantara. Dalam usaha pencapaian proses bisnis yang optimal dibutuhkan dukungan teknologi informasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang semakin kompleks di berbagai aspek kehidupan. Sistem informasi sebagai infrastruktur

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Risk IT, Evaluasi, Kerangka kerja Risk IT, PT. PLN (Persero) Indonesia. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Risk IT, Evaluasi, Kerangka kerja Risk IT, PT. PLN (Persero) Indonesia. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. PLN (Persero) Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan listrik untuk masyarakat Indonesia. Saat ini PT. PLN (Persero) Indonesia sudah menggunakan sistem informasi sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN SISTEM PADA HOSPITALITY INDUSTRY

ANALISA PENERAPAN SISTEM PADA HOSPITALITY INDUSTRY ANALISA PENERAPAN SISTEM PADA HOSPITALITY INDUSTRY Steeve Haryanto Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA A. Sejarah Ringkas PT. Souci Indoprima adalah sebuah merk dagang yang berdiri pada tanggal 28 Desember 2002 yang disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Lebih terperinci

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Cisangkan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi genteng dan paving blok yang berada di Bandung dan menggunakan sistem informasi dalam pengolahan dan pengintegrasian data data

Lebih terperinci

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP Pembimbing: Prof. Dr. Deddi Prima Putra, Apt dr. Abdi Setya Putra, MARS ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG Oleh: KHARISMA ROSA BP. 1220 322 006 Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Tujuan dari perguruan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management.

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management. ABSTRACT Current technological development is needed for the information that continues to grow. Organization such as PT.RST requires a framework that can be used for existing IT service management in

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Agung Pahlevi* 1, Dian Layasari

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI PRODUKSI BARANG BERBAHAN BAKU ALUMUNIUM LOGAM PADA CV. SUMBER MAS PALEMBANG Faryant

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang metodologi penelitian dari langkahlangkah penelitian, penelitian pendahuluan, identifikasi masalah, studi pustaka yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II Shelly Susilawati 1, Veronika Kris Andriyanti 2, Elvina Rahardi 3, Sugiarto

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Telkom mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Telkom mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Telkom mempunyai beberapa divisi sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT UNTUK MANAJEMEN PROYEK PADA ASTRA CREDIT COMPANIES DEPARTEMEN IT DIVISI IT SOLUTION

PERANCANGAN BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT UNTUK MANAJEMEN PROYEK PADA ASTRA CREDIT COMPANIES DEPARTEMEN IT DIVISI IT SOLUTION PERANCANGAN BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT UNTUK MANAJEMEN PROYEK PADA ASTRA CREDIT COMPANIES DEPARTEMEN IT DIVISI IT SOLUTION Vincent Artha Binus University, Jakarta, Indonesia, arthavincent@gmail.com

Lebih terperinci

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

Perancangan Modul Verifikasi dan Metode Pemeriksaan Peralatan Produksi Sigaret Kretek Tangan di PT X

Perancangan Modul Verifikasi dan Metode Pemeriksaan Peralatan Produksi Sigaret Kretek Tangan di PT X Perancangan Modul Verifikasi dan Metode Pemeriksaan Peralatan Produksi Sigaret Kretek Tangan di PT X Deisy Ongke 1, Herry C. Palit 2 Abstract: PT X is one of the hand-rolled manufacturers cigarettes which

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: The cost of quality, Profitability. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: The cost of quality, Profitability. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The development at this time rapidly growing business that certainly had an impact on the economic development in Indonesia. In order to be competitive, the company's products should have advantages

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: proses bisnis, Framework, TOGAF Framework. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: proses bisnis, Framework, TOGAF Framework. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bidang Teknologi informasi khususnya bidang sistem informasi semakin banyak dimanfaatkan dalam kegiatan operasional di perusahaan agar lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu, penggunaan suatu

Lebih terperinci