Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP)
|
|
- Liani Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Telkom Abstrak Metodologi EAP (enterprise architecture planning) merupakan proses mendefinisikan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana mengimplementasikan arsitektur tersebut. Terdapat beberapa komponen utama dalam metodologi EAP untuk mendefinisikan arsitektur informasi tersebut. Salah satunya adalah Pemodelan Bisnis. Dalam melakukan pemodelan bisnis awal dalam EAP, dapat digunakan analisis ValueShop. Untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang berdasarkan pada pemahaman terhadap permasalahan konsumen dan memecahkan permasalahan tersebut untuk memuaskan konsumen dapat digunakan analisis ValueShop sebagai pengganti analisis Value Chain yang umumnya digunakan dalam pemodelan bisnis. Analisis ValueShop digunakan untuk mendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktifitas yang menciptakan nilai dengan mengerahkan sumber daya untuk menciptakan solusi terhadap permasalahan pelanggan, atau peluang pasar. Analisis ValueShop dapat dengan jelas menggambarkan hubungan atau relationships yang terjadi antara organisasi dengan konsumen. Penelitian ini mencoba menerapkan analisis ValueShop yang digunakan sebagai pemodelan bisnis dalam PT. XYZ pada langkah awal pembangunan arsitektur informasi mereka. Dari penelitian yang dilakukan, penggunaan analisis ValueShop ini dapat diterapkan dalam pemodelan bisnis awal pada PT. XYZ yang bergerak di bidang jasa. Kata kunci: analisis ValueShop, pemodelan bisnis, EAP, arsitektur informasi Abstract EAP (enterprise architecture planning) methodology is the process of defining architecture for the use of information in business support and plans for architecture implementation. There are several major components in the EAP methodology for defining the information architecture. One of it is business modelling. In conducting the initial business modelling, can be used ValueShop analysis. For services organizations that based on understanding of consumer issues and solve problems to satisfy the consumer can be used ValueShop analysis as a substitute for Value Chain analysis that is commonly used in the business modeling. ValueShop Analysis is used to describe how to view business as a chain of activities that create value by deploying resources to create solutions for the customer problems, or market opportunities. ValueShop analysis can describe the relationships that occur between organizations and consumers. This study tries to apply the analysis ValueShop that is used for business modeling in the PT.XYZ at the initial step of development of their information architecture. From the study, the use of analysis ValueShop can be applied in the initial business modeling at PT. XYZ that is engaged in the services area. Keywords: ValueShop analysis, business modelling, EAP, information architecture 6. Pendahuluan Pada dasarnya, organisasi dalam sektor industri, perdagangan dan pemerintah cenderung untuk tergantung pada sistem informasi mereka. Dapat dikatakan, peran informasi sebagai salah satu sumber daya strategis suatu organisasi menjadi sangat penting dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Salah satu kunci sukses untuk menghasilkan informasi berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan seluruh tingkatan manajemen dibutuhkan pengelolaan sumber daya informasi yang tepat. Sebagai konsekuensinya, organisasi dituntut untuk dapat terus meningkatkan arah penerapan teknologi yang tidak hanya mengarah kepada aktivitas bisnis saja tetapi juga untuk mendukung bisnis organisasi agar dapat memenuhi tujuannya. Pada pandangan konvensional, strategi bisnis menggerakkan strategi sistem informasi (IS), yang mana pada gilirannya menggerakkan strategi teknologi informasi (IT), hal tersebut tidaklah cukup untuk mengembangkan peran IS/IT. Perspektif seperti itu secara efektif memastikan bahwa investasi IS/IT akan selalu tertinggal di belakang strategi bisnis, yang mana dapat mengakibatkan teknologi informasi yang diterapkan tidak dapat mendukung sasaran dan tujuan organisasi. Mereka semua cenderung untuk memperhatikan perencanaan 226 ISSN:
2 sebagai langkah terpisah yang tidak memiliki hubungan secara langsung kepada pengembangan sistem informasi. Untuk menyelaraskan tujuan organisasi saat ini dan di masa yang akan datang, termasuk kendala-kendala yang akan dihadapi, karena itu diperlukan suatu strategi perencanaan sistem informasi, agar strategi IS/IT yang akan diterapkan dalam organisasi sesuai dengan bisnis organisasi. Salah satu langkah awal dalam menetapkan strategi perencanaan sistem informasi adalah dengan terlebih dahulu memahami proses bisnis organisasi. Pemahaman proses bisnis organisasi dapat dilakukan dengan pemodelan bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis adalah untuk menyediakan suatu dasar pengetahuan yang lengkap, luas dan konsisten yang dapat digunakan dalam mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasi. Pemodelan bisnis dalam EAP, dapat dilakukan dengan mendefinisikan area fungsi utama dengan menggunakan konsep rantai value added (rantai nilai) dari Michael Porter. Gagasan rantai nilai dari Porter merupakan suatu rantai yang terdiri dari satu rangkaian aktivitas yang menciptakan dan membangun suatu nilai yang dapat menghasilkan margin nilai tambah bagi organisasi [4]. Pemodelan bisnis dengan menggunakan konsep rantai nilai dari Michael Porter umumnya diterapkan dalam perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Penerapan rantai nilai Porter agak sulit diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa murni dimana pemodelan bisnis dideskripsikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai dengan mengerahkan sumber daya untuk menciptakan solusi terhadap permasalahan pelanggan, atau peluang pasar. Bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa murni seperti PT. XYZ dapat digunakan konsep analisis ValueShop yang dikemukakan oleh Stabell dan Fjeldstad pada tahun Penelitian ini mencoba memberikan gambaran umum penerapan penggunaan analisis ValueShop dalam melakukan pemodelan bisnis awal untuk menetapkan strategi perencanaan sistem informasi. PT. XYZ merupakan organisasi yang menjalankan usaha di bidang jasa rekayasa dan pembangunan jaringan telekomunikasi seluler. Konsumen utama perusahaan ini adalah para operator telekomunikasi seluler. Dalam menjalankan usahanya, PT. XYZ menjalin kerjasama dengan berbagai vendor dan pihak-pihak lain dalam mendukung pencapaian tujuan bisnisnya. Dalam tataran implementasi solusi, kegiatan yang ditangani meliputi kegiatan-kegiatan survey, planning and design, construction and operation. 7. Kajian Pustaka 7.2 Enterprise Architecture Planning (EAP) EAP merupakan suatu metodologi yang dikemukakan oleh Steven H. Spewak yang mendefinisikan EAP sebagai suatu proses dalam mendefinisikan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut [2]. Metodologi EAP terdiri dari komponenkomponen utama berikut: 1. Inisiasi Perencanaan 2. Pemodelan Bisnis 3. Teknologi dan Sistem saat ini 4. Arsitektur Data 5. Arsitektur Aplikasi 6. Arsitektur Teknologi 7. Rencana Migrasi/Implementasi Ketujuh komponen tersebut dikelompokkan dalam 4 layer, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 sebagai berikut: Pemodelan Proses Bisnis Gambar 1. Komponen EAP [2] Berdasarkan penggambaran komponen EAP diatas, dapat dilihat bahwa pemodelan proses bisnis terdapat pada layer 2. Spewak mengisyaratkan bahwa ketika ingin membuat serta mendefinisikan arsitektur perusahaan, maka selalu harus dimulai dari layer pertama sampai dengan layer keempat sebagai layer terakhir. 7.3 Pemodelan Bisnis Inisiasi Perencanaan Layer 1 Rencana Implementasi Sistem dan Teknologi Saat ini Arsitektur Data Arsitektur Aplikasi Arsitektur Teknologi Layer 2 Layer 3 Layer 4 Pemodelan bisnis adalah proses mendefinisikan bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis adalah untuk menyediakan suatu dasar pengetahuan yang lengkap, luas dan konsisten yang dapat digunakan dalam mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasi. Dalam EAP, pemodelan bisnis dilakukan dalam dua tahap [2]: 1. Pemodelan bisnis awal 2. Survei enterprise Pada pemodelan bisnis awal, dilakukan proses identifikasi fungsi-fungsi bisnis, pendeskripsian fungsi, dan identifikasi unit organisasi yang melaksanakan setiap fungsi tersebut serta melakukan survei untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai bisnis sebagai acuan pemodelan bisnis. Fungsi bisnis adalah sekumpulan aksi yang dilaksanakan dalam melangsungkan bisnis. Fungsi dapat didefinisikan sejalan dengan sub fungsinya. ISSN:
3 Survei enterprise dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai bisnis untuk melengkapi model bisnis. 7.4 Analisis ValueShop Analisis ValueShop yang pertama kali dikemukakan oleh Stabell dan Fjeldstad pada tahun 1998, merupakan bentuk pengembangan dari analisis rantai nilai (value chain analysis) yang pertama kali diusulkan oleh Michael Porter pada tahun Berbeda dengan analisis Value Chain yang digunakan untuk mendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktivitas yang mentransformasikan input menjadi output sehingga memiliki nilai bagi pelanggan, maka analisis ValueShop digunakan untuk mendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktifitas yang menciptakan nilai dengan mengerahkan sumber daya untuk menciptakan solusi terhadap permasalahan pelanggan, atau peluang pasar [3]. ValueShop memiliki aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (secondary activities), seperti yang terlihat pada gambar 2. Infrastructure Human Resource Management Technology Development Procurement Problem Finding & Acquisition Control/Evaluation Problem Solving Execution Gambar 2. Diagram ValueShop [3] Choice Pada diagram ValueShop di atas, logika relationship antar aktivitas merupakan suatu siklus yang akan berulang dalam memecahkan permasalahan bagi kepuasan pelanggan. Kumpulan aktivitas yang berulang di tangkap melalui rancangan circular dalam kategori aktivitas utama (primary activities), dimana evaluasi post-execution dapat kembali menjadi aktivitas penemuan masalah (problem-finding) dari siklus pemecahan masalah yang baru. Terdapat 5 kategori umum dalam aktivitas utama (primary activities) ValueShop, yaitu [3]: 1. Problem-finding and acquisition (pencarian dan penemuan masalah) 2. Problem-solving (pemecahan masalah) 3. Choice (pilihan) 4. Execution (pelaksanaan) 5. Control and Evaluation (Evaluasi dan Kendali) Aktivitas pendukung dalam ValueShop terdiri dari area-area fungsi yang mengelola sumber daya bagi enterprise dan berfungsi hampir di setiap tahap pertambahan nilai atau area fungsi aktivitas utama, yaitu [3]: 1. Infrastructure, merupakan aktivitas biaya dan asset yang berhubungan dengan manajemen umum, accounting, dan keuangan, keamanan dan keselamatan sistem informasi, dan fungsi lainnya 2. Human Resources Management, terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua tipe personil, dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja. 3. Technology Development, aktivitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk R&D, perbaikan proses, perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan sistem berbantuan computer. 4. Procurement, terkait dengan fungsi pembelian input yang digunakan dalam rantai nilai (value chain) organisasi. 2.4 Four Stage Life Cycle-Business System Planning (BSP) Business Systems Planning (BSP) merupakan suatu metodologi atau pendekatan terstruktur. BSP menguraikan perencanaan-perencanaan strategi, pengendalian dan produk yang dihasilkan menjadi proses-proses bisnis. Fokus utama metodologi BSP adalah bagaimana sistem informasi menjadi terstruktur, terintegrasi dan diimplementasikan dalam jangka waktu yang cukup lama. Pendefinisian proses bisnis dalam BSP didefinisikan sebagai suatu kelompok aktivitas dan keputusan yang terkait secara logika yang dibutuhkan untuk mengatur sumber daya bisnis. Untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan proses-proses secara logika, dilakukan pendekatan dengan menggunakan empat tahap siklus hidup (four stage life cycle), yaitu [1]: 1. Requirement aktivitas yang menentukan berapa banyak produk atau sumber daya yang diperlukan, perencanaan untuk mendapatkan sumber daya tersebut, pengukuran dan pengendalian terhadap penyimpangan perencanaan. 2. Acquisition bentuk aktivitas-aktivitas untuk mengembangkan sebuah produk/pelayanan atau untuk mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam pengembangan. 3. Stewardship aktivitas untuk membentuk, menyempurnakan, memodifikasi atau memelihara sumber daya pendukung dan untuk menyimpan atau menjajaki produk/pelayanan. 4. Retirement keputusan-keputusan dan aktivitasaktivitas yang mengakhiri tanggung jawab dari 228 ISSN:
4 sebuah organisasi untuk suatu produk/pelayanan atau isyarat penggunaan suatu sumber daya. 8. Implementasi Analisis ValueShop 8.2 Pemodelan Bisnis Awal PT. XYZ Proses bisnis yang dilakukan PT. XYZ, dipicu dengan adanya identifikasi kebutuhan konsumen, dalam hal ini para operator seluler terhadap rencana pengembangan jaringan telekomunikasi seluler yang akan dilakukan. Berdasarkan proses bisnis yang dilakukan, pemodelan bisnis PT. XYZ dilakukan dengan mengidentifikasi entitas-entitas bisnis yang ada dalam tiap area fungsi PT. XYZ. Entitas bisnis yang dimaksudkan disini bukanlah suatu unit organisasi, melainkan sekelompok fungsi/aktivitas bisnis yang menghasilkan produk, jasa dan/atau informasi serta menggunakan sumber daya. Penggambaran fungsi/aktivitas bisnis PT. XYZ dilakukan dengan menggunakan analisis ValueShop. Analisis ValueShop tepat untuk menggambarkan bisnis organisasi yang bergerak dalam bidang jasa yang berdasarkan pada pemahaman terhadap permasalahan konsumen. Analisis ValueShop dapat menggambarkan hubungan atau relationship yang terjadi antara organisasi dengan konsumen, dimana hal tersebut merupakan salah satu proses kunci dalam keberhasilan proses bisnis yang dilakukan PT. XYZ. Identifikasi serta definisi fungsi bisnis PT. XYZ, yang digambarkan dalam bentuk analisis ValueShop dapat dilihat dalam gambar 3. Adm. & Keuangan Logistik Problemfinding Penjualan & Pemasaran Control/Evaluation Pelayanan Pelanggan Problemsolving Engineering Execution Pelaksanaan & Pengendalian Proyek Gambar 3. Diagram ValueShop PT. XYZ Choice Pemilihan Solusi Permasalahan Definisi fungsi bisnis utama (primary activities) yang dituangkan dalam bentuk ValueShop dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Problem-finding and acquisition. Aktivitas ini terkait dengan identifikasi permasalahan konsumen dalam PT. XYZ. Aktivitas yang mewakili hal tersebut adalah aktivitas dari penjualan dan pemasaran, yaitu aktivitas bisnis utama yang berkaitan dengan memasarkan produk dengan memperhatikan kebijakan perusahaan, informasi pasar, identifikasi kebutuhan konsumen, dan pengembangan solusi kebutuhan konsumen. 2. Problem Solving. Aktivitas ini berkaitan dengan penyelesaian permasalahan yang diajukan. Aktivitas yang terkait dengan hal tersebut adalah aktivitas engineering, yaitu aktivitas bisnis utama yang berkaitan dengan penyusunan konfigurasi teknik, penentuan spesifikasi teknik dengan berbagai alternatif untuk memenuhi permintaan konsumen. 3. Choice. Aktivitas ini dilakukan bersama dengan pelanggan, dimana hasil dari aktivitas engineering diklarifikasikan dan dilakukan negosiasi dengan pihak pelanggan dalam upaya mencari penyelesaian terbaik. 4. Execution. Merupakan aktivitas dalam pelaksanaan dan pengendalian proyek yaitu aktivitas bisnis utama yang berkaitan dengan merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan proyek-proyek. 5. Control/Evaluation. Merupakan aktivitas dari pelayanan pelanggan, yaitu aktivitas bisnis utama yang berkaitan dengan perawatan masa garansi dan penanganan keluhan pelanggan. Aktivitas pendukung PT. XYZ adalah sebagai berikut: 1. Logistik aktivitas pendukung yang dilakukan dalam melaksanakan pembelian barang yang dibutuhkan khususnya dalam pelaksanaan proyek. 2. Adm. & Keuangan aktivitas pendukung yang dilakukan berkaitan dengan usaha untuk memberikan dukungan manajemen keuangan bagi perencanaan pengalokasian anggaran dalam pelaksanaan aktivitas bisnis yang dilakukan. Sampai dalam tahap ini, pemodelan bisnis awal dengan menggunakan analisis ValueShop telah selesai. Langkah selanjutnya dari EAP adalah survey enterprise untuk mendapatkan informasi lebih detil mengenai bisnis untuk melengkapi model bisnis awal hasil dari analisis ValueShop. Dalam penelitian ini survey enterprise menggunakan Four Stage Life Cycle dari BSP (Business System Planning). 8.3 Survei Enterprise PT. XYZ Tabel 1 dan tabel 2 dalam lampiran merupakan identifikasi siklus dan dekomposisi fungsi bisnis PT.XYZ yang dihasilkan dari analisis ValueShop yang dipetakan dengan menggunakan Four Stage Life Cycle dari BSP. Untuk fungsi Problem-finding and acquisition, diidentifikasi entitas bisnis penjualan dan pemasaran. Entitas ini menangani aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan usaha-usaha penjualan dan ISSN:
5 pemasaran produk PT. XYZ. Pada entitas tersebut kemudian ditinjau fungsi untuk menetapkan kebutuhan (kolom Requirement), yaitu Perencanaan Pemasaran, kemudian dilanjutkan dengan menetapkan fungsi untuk membangun atau mendapatkan sumber daya yang akan digunakan (kolom Acquisition), yaitu Identifikasi Kebutuhan Konsumen, Penyusunan Strategi Pengembangan Pasar, Penyusunan Proposal Bisnis, dan Pelaksanaan Promosi, lalu fungsi untuk memperoleh, memodifikasi atau mengelola dukungan sumber daya (kolom Stewardship), yaitu Pembuatan Kontrak Proyek. Sebagai kelengkapan siklus, diindentifikasi aktivitas yang mengakhiri tanggung jawab bagi suatu produk/layanan (kolom Retirement), yaitu Pelaporan Perolehan Kontrak Jual dan Analisis Segmentasi Pasar. Pola yang sama juga ditetapkan untuk entitas bisnis lainnya. Hasil dari dekomposisi fungsi bisnis ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam menetapkan Arsitektur Data. 4. Kesimpulan dan Saran a. Analisis ValueShop dapat digunakan sebagai alat bantu dalam memodelkan bisnis awal pada perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang jasa. b. Analisis ValueShop mampu secara jelas menggambarkan hubungan atau relationships yang terjadi antara organisasi dengan konsumen. c. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai analisis ValueShop agar penerapannya secara luas dapat digunakan. Daftar Pustaka [1] IBM, Business System Planning, Information System Planning Guide, International Business Machines Corporation, [2] Spewak, Steven H., Enterprise Architecture Planning: Developing a Blueprint for Data, Application, and Technology, John Wiley & Sons., Inc.,1992. [3] Stabell, Charles B., Fjelstad, Oystein D., Configuring Value For Competitive Advantage: On Chains, Shops, and Networks, Strategic Management Journal, Vol. 19, (1998). [4] Porter, Michael, (1985), Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance for Analyzing Industries and Competitor, The Free Press. 230 ISSN:
6
7
Perencanaan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Strategi Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus: PT. ABC)
Perencanaan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Strategi Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus: PT. ABC) Paramita Mayadewi Manajemen Informatika,Politeknik Telkom Kawasan Pendidikan Telkom Jl. Telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB III Landasan Teori
BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka Ketika suatu organisasi akan diproyeksikan dan dikembangkan dengan harapan agar organisasi tersebut mempunyai eksistensi dan competitive advantage yang baik, maka perencanaan strategis
Lebih terperinciPERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING
PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING (Studi Kasus: Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kab. Lampung Tengah) 1 Hendra Kurniawan 1 Jurusan Sistem Informasi-Fakultas
Lebih terperinciEnterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework
Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework Titus Kristanto Teknik Informatika Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya E-mail: tintus.chris@gmail.com
Lebih terperinciPerancangan Arsitektur Informasi Dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )
Perancangan Arsitektur Informasi Dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P ) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas
Lebih terperinciPerancangan Arsitektur Informasi dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )
Perancangan Arsitektur Informasi dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P ) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi
Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus : Perpustakaan Daerah Kota XYZ) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Jalam Telekomunikasi
Lebih terperinciJurnal TIM Darmajaya Vol. 01 No. 02 Oktober 2015 Page 192 ISSN: E-ISSN: X
Jurnal TIM Darmajaya Vol. 01 No. 02 Oktober 2015 Page 192 PENGGUNAAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PEMODELAN BISNIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (Studi Kasus: Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Lebih terperinciREKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP
REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email : hendra_gunawan@engineer.com Abstrak Kegiatan yang terjadi dalam suatu
Lebih terperinciArsitektur Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Planning (EAP) di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG)
Arsitektur Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Planning (EAP) di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wina Witanti 1 Jurusan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani)
Lebih terperinciSistem Informasi Pendidikan
Sistem Informasi Pendidikan.:: Analisis dan Penyusunan Portofolio ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Inbound Logistics Operations Outbound Logistics
Lebih terperinciAnalisis Fungsi Bisnis Sistem Informasi Terintegrasi pada SMA Negeri I Yogyakarta
Analisis Fungsi Bisnis Sistem Informasi Terintegrasi pada SMA Negeri I Yogyakarta Dicky Anggoro Wicaksono 1, Sri Suning Kusumawardani 2, Igi Ardiyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,
Lebih terperinciPemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning
Pemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning Ridho Taufiq Subagio Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Lebih terperinciJURNAL INFORMATIKA PENERAPAN METODE EAP (ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING) PADA PEMBUATAN BLUEPRINT SISTEM AKADEMIK
PENERAPAN METODE EAP (ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING) PADA PEMBUATAN BLUEPRINT SISTEM AKADEMIK Yusup Miftahuddin [1], Muhammad Ichwan [2], Mira Musrini [3] Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan
Lebih terperinci[Analisis dan Portofolio ]
Rekayasa SI [Analisis dan Portofolio ] ASEP WAHYUDIN,S.KOM, M.T. FKOM Universitas Kuningan 1 Inbound Logistics Operations Outbound Logistics Marketing and Sales Service Support Activities Value Chain Analysis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tinjauan Pustaka Dalam dunia kesehatan pelayanan merupakan hal terpenting dalam suatu instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang tidak
Lebih terperinciPerencanaan Arsitektur Data dan Aplikasi pada Divisi Marketing Perusahaan Ekspedisi dan Distribusi X
Perencanaan Arsitektur Data dan Aplikasi pada Divisi Marketing Perusahaan Ekspedisi dan Distribusi X Felicia Novita Karjadi 1, Lily Puspa Dewi 2, Yulia 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciAnalisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Perkembangan bisnis yang pesat telah memaksa hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan internal perusahaan saja, tetapi juga lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus : Perpustakaan Daerah Kota XYZ)
Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus : Perpustakaan Daerah Kota XYZ) Paramita Mayadewi 1 1 Program Studi Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Jalam
Lebih terperinciPEMBUATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN (Studi Kasus : Pimpinan Pusat Muhammadiyah )
PEMBUATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN (Studi Kasus : Pimpinan Pusat Muhammadiyah ) Ali Tarmuji 1), Hastiany 2) 1)2) Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad
Lebih terperinciPemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP)
JURNAL DIGIT, Vol.1, No. 2, November 2011, pp. 113~122 ISSN:2088-589X Pemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP) 113 Ridho Taufiq Subagio Program
Lebih terperinciMENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M
THESIS PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA) FARIDA NUR AINI NO. MHS : 105301463/MTF
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF
RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ketika suatu organisasi akan diproyeksikan dan dikembangkan dengan harapan agar organisasi tersebut mempunyai eksistensi dan conpetitive advantage yang baik, maka perencanaan
Lebih terperinciAnalisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP)
Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP) Yohana Dewi Lulu W yohana@pcr.ac.id Jurusan Komputer Politeknik Caltex Riau Abstrak Perkembangan enterprise saat ini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Lingkungan dunia usaha yang terus berkembang menuntut hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan eksternal perusahaan saja, tetapi juga
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DINAS PARIWISATA MENGGUNAKAN MODEL EAP
PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DINAS PARIWISATA MENGGUNAKAN MODEL EAP Rintho Rante Rerung Manajemen Informatika Politeknik Perdana Mandiri Purwakarta Email: rintho@rantererung.com ABSTRAK Dinas
Lebih terperinciSeminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE UNTUK PENERAPAN MANAJEMEN INOVASI MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK PADA PUSAT PENELITIAN TENAGA LISTRIK DAN MEKATRONIK LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Hanhan Hanafiah
Lebih terperinciBAB VI. Kesimpulan dan Saran
BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil identifikasi masalah, tujuan, pembahasan dan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis berhasil mengidentifikasikan
Lebih terperinciEnterprise Architecture Planning Untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 117 Enterprise Architecture Planning Untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Dyna Marisa Khairina
Lebih terperinciPERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)
PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) Febrian Berthanio 1, Benyamin L. Sinaga 2, Irya Wisnubadhra 3 Magister Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan
Lebih terperinciEnterprise Architecture Planning Sistem Informasi Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus : CV. Harta Jaya Perusahaan)
Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus : CV. Harta Jaya Perusahaan) Dadan Zaliluddin Abstrak pendidikan, kesehatan, keuangan, hiburan, industri, perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Tinjauan pustaka dalam thesis ini tidak terlepas dari penelitian yang menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sehingga memudahkan pekerjaan yang ada pada suatu organisasi serta kemudahan mengakses informasi yang di butuhkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PEMBANGUNAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA PT XYZ
PENGGUNAAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PEMBANGUNAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA PT XYZ Wawa Wikusna 1) 1) Manajemen Informatika UNIVERSITAS TELKOM Bandung Jl. Telekomunikasi No. 1, Dayeuhkolot,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
PEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Kridanto Surendro Bidang Kajian Sistem Informasi, Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut
Lebih terperinciyang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi merupaka definisi dari kumpulan tindakan yang saling terintegrasi yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan
Lebih terperinciPERANCANGAN PORTAL INTRANET UNSIKA SEBAGAI MEDIA SISTEM INFORMASI KAMPUS (Studi Kasus: Universitas Singaperbangsa Karawang)
Telah Dipublikasikan di Majalah Ilmiah Solusi Unsika ISSN 1412-86676 Vol. 10 No. 22 Ed. Mar - Mei 2012 PERANCANGAN PORTAL INTRANET UNSIKA SEBAGAI MEDIA SISTEM INFORMASI KAMPUS (Studi Kasus: Universitas
Lebih terperinciANALISA & PERANCANGAN SISTEM
ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM
PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Ratih Cintya Lestari, 2 Mochamad Teguh Kurniawan 3 Rahmat Mulyana 1,2,3 Program
Lebih terperinciDalarn era digital, pemanfaatan teknologi secara intensif merupakan suatu. kebutuhan dalarn menangani kompleksitas permasalahan konsumen.
BAB3 PEMBAHASAN 3.1. Pentingnya Model Value Shop Dalarn era digital, pemanfaatan teknologi secara intensif merupakan suatu kebutuhan dalarn menangani kompleksitas permasalahan konsumen. Model value shops
Lebih terperinciPEMODELAN BISNIS PENYELENGARAAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU SEBAGAI DASAR BAGI PEMBUATAN ENTERPRISE ARSITEKTUR PLANNING (EAP)
PEMODELAN BISNIS PENYELENGARAAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU SEBAGAI DASAR BAGI PEMBUATAN ENTERPRISE ARSITEKTUR PLANNING (EAP) Sri Agustina Rumapea 1, Humuntal Rumapea 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan. Sampai saat ini PT. XYZ masih belum memiliki pendefinisian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Penelitian PT. XYZ adalah sebuah perusahaan dalam bidang jasa fabrikasi sheetmetal. Dimana dalam setiap proses bisnisnya, pengelolaan terhadap data dan informasi
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) CSG3A3 SISTEM INFORMASI Disusun oleh: Tim Dosen Sistem Informasi PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,
Lebih terperinciArsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.
Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI (Studi Kasus : PT. Hini Daiki Indonesia) Tria Novita Dewi, Aradea, R. Reza El Akbar Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinci[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 3
[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 3 Porter s generic value chain : Segala sesuatu yang dilakukan oleh suatu perusahaan harus meciptakan nilai bagi para pelanggannya dengan cara menyediakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pemanfaatan enterprise Architecture planning (EAP) untuk perencanaan system informasi melibatkan pemahaman dan kejelasan beberapa definisi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM
BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem
Lebih terperinciPERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (Studi Kasus : Universitas Purwakarta - Purwakarta)
PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (Studi Kasus : Universitas Purwakarta - Purwakarta) Beki Subaeki Universitas BSI Jl. Sekolah Internasional No.
Lebih terperinciTinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria
Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan
Lebih terperinciPerancangan Cetak Biru Teknologi Informasi
Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi Budi Daryatmo STMIK MDP Palembang budi_daryatmo@yahoo.com Abstrak: Pengelolaan TI perlu direncanakan dan dituangkan dalam bentuk cetak biru TI sehingga organisasi
Lebih terperinciSTMIK Pringsewu; Jl. Wisma Rini No 09 Pringsewu, (0729)
PENGEMBANGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP) Ahmad Khumadi* 1, Eka Ridhawati
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pelayanan Akademik Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler & Lee, 2008) setiap kegiatan yang ditawarkan dan dilakukan baik secara fisik maupun
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK
Lebih terperinciIntegrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)
INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya
Lebih terperinciBAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)
BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di
Lebih terperinciPERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta)
PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta) Ady Purna Kurniawan Chalifa Chazar ABSTRAK Suatu organisasi membutuhkan
Lebih terperinciEnterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I
Enterprise Architecture Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Sebuah blueprint yang menjelaskan bagaimana semua elemen TI dan manajemen bekerja bersama dalam satu kesatuan dan memberikan
Lebih terperinciPERANCANGAN DATA WAREHOUSE DENGAN PENDEKATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE (STUDI KASUS: PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.)
PERANCANGAN DATA WAREHOUSE DENGAN PENDEKATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE (STUDI KASUS: PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.) Kusuma Ayu Laksitowening Institut Teknologi Telkom kal@ittelkom.ac.id ABSTRACT As the
Lebih terperinciKonsep Dasar BUSINESS SYSTEM PLANNING. Definisi. Konsep Dasar (cont.) Sistem informasi harus mampu mendukung goal dan objektif bisnis.
Konsep Dasar Sistem informasi harus mampu mendukung goal dan objektif bisnis. Business Strategy IS Strategy BUSINESS SYSTEM PLANNING Misi Goal Tujuan Strategi IS Strategy Planning Process Tujuan SI Kebijakan
Lebih terperinciNelly Khairani Daulay
PERANCANGAN CETAK BIRU INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK MURA LUBUKLINGAU Program Studi Sistem Komputer, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau Jl. Jend. Besar Soeharto Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002, p129).
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pemodelan pada tahap sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis proses bisnis yang dilakukan berdasarkan turunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Logistik Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI
ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Sistem Informasi Dyna
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAHULUAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAHULUAN 2015 APAKAH SIA ITU? Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponenkomponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM
ABSTRAK Perencanaan arsitektur sistem informasi organisasi adalah sebuah proses yang kompleks, karena itu proses perencanaan harus dikelola berdasarkan suatu petunjuk yang jelas dengan tujuan menyelaraskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan bisnis meningkatkan atau bahkan mengubah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN EAP PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU)
70 PENGEMBANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN EAP PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU) Reno Supardi 1) 1) Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangatlah dibutuhkan. Dimana
Lebih terperinciBAB I PERAN SIA DALAM ORGANISASI
BAB I PERAN SIA DALAM ORGANISASI Peran/posisi SIA dalam Proses Bisnis SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Kebijakan, Prosedur, Dokumentasi, Pengolahan/Transmisi Data, Pelaporan, Teknologi Informasi, SDM) SIA dirancang
Lebih terperinciPertemuan Ke 2. Donny Yulianto, S.Kom
Pertemuan Ke 2 Donny Yulianto, S.Kom Tinjauan Umum Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan harus dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan dari pihak manajemen. Kebijakan sistem merupakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Dalam mengembangkan blueprint Sistem Informasi penerapan SNP di Sekolah Menengah Atas, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengembangan SI. Bab ini memaparkan teori yang mendasari pembahasan skripsi
BAB II LANDASAN TEORI Perencanaan pembangunan Sistem Informasi (SI) sudah selayaknya dilakukan. Perencanaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi akan memberikan manfaat yang besar
Lebih terperinciAnalisis Kondisi Organisasi. III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Bab III Analisis Kondisi Organisasi III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemberian layanan umum kepada masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi pemerintah sebagai abdi negara dan abdi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi pada saat ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, semua aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari dukungan
Lebih terperinciPERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3403 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat khususnya di bidang teknologi komunikasi dan informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang kehidupan. Dalam kemajuan teknologi,
Lebih terperinciTINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati
TINJAUAN MENYELURUH SIA Oleh : Diana Rahmawati Konsep Dasar Sistem SUATU SISTEM DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI DUA ATAU LEBIH KOMPONEN ATAU SUBSISTEM YANG BERINTERAKSI UNTUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Agung Pahlevi* 1, Dian Layasari
Lebih terperinciAnalisis Model Enterprise Architecture Pada Sebuah Stasiun Televisi
Analisis Model Enterprise Architecture Pada Sebuah Stasiun Televisi Alexander Setiawan 1, Adi Wibowo 2, Betrice Felita Florensia 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri -
Lebih terperinciKontrak Perkuliahan. UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan
Kontrak Perkuliahan UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan PENGENALAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto Pengantar Sebagian besar organisasi yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) dalam suatu organisasi telah menjadi isu yang sangat penting, karena SI/TI dapat membantu organisasi meraih
Lebih terperinciPenyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi STKIP PGRI Banjarmasin Menggunakan Enterprise Architecture Planning
JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 2, No. 2, Desember 2017, Hal. 63-72 p-issn 2548-737X e-issn 2548-8678 Penyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi STKIP PGRI Banjarmasin Menggunakan Enterprise
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
Lebih terperinci