PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi

1 P U T U S A N NOMOR 794 /PID.SUS/2017/PTMDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Tempat lahir : Elfrida Sinaga : Tiga Dolok Umur/Tanggal lahir : 38 Tahun / 16 Januari 1978 Jenis kelamin Kebangsaan Tempat tinggal Agama Pekerjaan : Perempuan : Indonesia : Bombongan Desa Janggir Leto Kec. Panei Tongah Kab. Simalungun : Kristen Protestan : Ibu Rumah Tangga Tidak dilakukan penahanan terhadap Terdakwa ; Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum ; Pengadilan Tinggi tersebut; Setelah membaca penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor: - 794/PID.SUS/2017/PT/MDN tanggal 8 Nopember 2017, berikut putusan dan berkas perkara Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 89/Pid.Sus/2017/PN-Pms tanggal 26 September 2017; Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke muka persidangan karena diduga melakukan tindak pidana sebagaimana Dakwaan Penuntut Umum tanggal 09 Februari 2017 Nomor Reg. Perk. : PDM-40/PSIAN/Euh.2/04/2017: sebagai berikut : DAKWAAN Pertama : Bahwa dia terdakwa Elfrida Sinaga pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi pada bulan Januari 2016 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam tahun 2016, bertempat di Jalan Bola kaki No. 04 Kel. Banjar Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar atau setidak-tidaknya yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematang Siantar, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menditribusikan dan / atau mentransmisikan dan / atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan / atau dokumen elektronik yang Halaman1dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

2 memiliki muatan pemghinaan dan / atau pencemaran nama baik, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut : Bermula pada waktu sekitar tanggal 20 Januari 2016 ketika saksi korban Morina Purba bertemu dengan temannya di Kok Tong Liming Jalan Kapten MH Sitorus dan saat itu terdakwa sudah ada di tempat tersebut, dan setelah bercerita-cerita saksi korban bersama temannya pindah ke atas Kok Tong, pada saat itulah terdakwa langsung berteriak dengan mengatakan ayok ayok..pulang udah bervirus bauk bangke tempat ini dan terus menerus terdakwa berkata-kata menyindir saksi korban, selanjutnya teman saksi korban yang bernama Roi Napitupulu memberitahu kepada saksi korban bahwa terdakwa ada menyindir saksi korban melalui media social facebook, setelah itu teman saksi korban yang bernama Morina Christina Sianiapar membuat status di facebook miliknya dengan menulis merinding awak baca-baca status di fb ini, mari kita introspeksi diri apa sih yang didapatkan bila saling membuka aib di fb ini.apakah tidak ada setitik damai dihati masing-masing apakah tidak ada lagi yang kamu ingat yang indah dan baik ketika kamu berteman.? Walaupun kamu tidak menyebutkan nama, itu semua tidak akan mengurangi rasa keingintahuan yang membaca fb ini kita semua punya kekurangan, jadi mari yang tidak baik kamu lihat, bila disampaikan dengan baik akan lebih indah.semua punya keluarga, janganlah saling mencela bila kita tidak bisa kondusifkan suasana, minimal jangan menambah minyak diatas api yang telah membara. jadilah air yang bias memadamkan api. Selamat siang untuk kita semua dan salam kasih. Setelah teman saksi korban yang bernama Morina Christina Sianiapar membuat status di face book oleh terdakwa membalas dengan menulis Lonte kau Morina Purba Tanjung, simpanan kau anjing..kau yang mulai menghina aq ya babi.ga usah sok bersih kau binatang.msh ku simpan semua comentmu binatang kau ke lims aq bkb takut kau anjing. tp ku hargai yang punya tempat.dimana mau mu biar tau dulu aq seberapa jago kau lonte adukan ke polisi comentku ini.bawa teman mu anjing yang mana tulisan yang dibuat terdakwa di media social face book tersebut dapat dibaca oleh semua orang atau semua yang berteman dengan terdakwa maupun saksi korban, sehingga saksi korban merasa terhina dan malu atas tulisan hinaan dan cacian yang dibuat terdakwa tersebut, kemudian saksi korban melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepihak yang berwajib, dan di kantor polisi pihak saksi korban dengan terdakwa telah berdamai dengan syarat apabila terdakwa meminta maaf dan membersihkan nama baik saksi korban di media catak selama 3 hari berturut-turut, namun syarat tersebut tidak dilakukan oleh terdakwa sehingga saksi korban kembali mengadukan terdakwa kepada pihak yang berwenang ; Halaman2dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

3 Berdasarkan keterangan ahli ITE Mohammad Fadly Syahputra, BSc, MSc, IT menyatakan bahwa yang bertanggung jawab dalam pembuatan komentar status facebook yang dibuat oleh pemilik facebook elfrida Sinaga melalui media social adalah pemilik facebook itu sendiri yaitu Elfrida Sinaga, dan terdapat informasi yang mengandung permusuhan dan penghinaan ; Berdasarkan keterangan ahli bahasa Dr. Wisman Hadi, M. Hum menyatakan bahwa kalimat-kalimat yang berisi penghinaan kepada Morina Purba Tanjung mangakibatkan Morina Purba Tanjung menjadi malu, dan ahli menegaskan bahwa kaliat-kalimat yang ditulis tersebut berisi penghinaan dan dapat mempermalukan Morina Purba / Morina Purba Tanjung. Berdasarkan fakta linguistic, kalimat atau katakata yang digunakan Elfrida Sinaga sangat merendahkan Morina Purba Tanjung sehingga Morina Purba Tanjung merasa sangat hina dan malu, kata Lonte, simpanan, anjing, babi (jalang), sok bersih, sok berkelas, binatang yang disandingkan atau dirujuksilangkan dengan Morina Purba Tanjung jelas sangat menyinggung Morina Purba Tanjung, semua kata itu termasuk kata yang berpenyorasi atau bermakna rendah. Sebagaimana telah tegaskan bahwa bahasa atau kalimat atau kata-kata yang digunakan Elfrida Sinaga dapat mempermalukan Morina Purba Tanjung dan karena Elfrida Sinaga menyampaikan bahasa atau kalimat atau kata-kata itu pada saluran media social yang tentunya dapat dibaca oleh banyak orang--, ekspresi verbal Elfrida Sinaga tersebut dapat diartikan sebagai bentuk untuk mempermalukan Morina Purba Tanjung, yang bertanggung jawab adalah Elfrida SInaga karena dia yang membuat ekspresi verbal seperti itu sehingga Morina Purba Tanjung merasa terhina ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 27 ayat (3) jo pasal 45 ayat (1) UU RI No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ; Atau kedua : Bahwa dia terdakwa Elfrida Sinaga pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi pada bulan Januari 2016 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam tahun 2016, bertempat di Jalan Bola kaki No. 04 Kel. Banjar Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar atau setidak-tidaknya yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematang Siantar, dengan sengaja merusak kehormatan atau nama baik seseorang dengan jalan menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut : Halaman3dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

4 Bermula pada waktu sekitar tanggal 20 Januari 2016 ketika saksi korban Morina Purba bertemu dengan temannya di Kok Tong Liming Jalan Kapten MH Sitorus dan saat itu terdakwa sudah ada di tempat tersebut, dan setelah bercerita-cerita saksi korban bersama temannya pindah ke atas Kok Tong, pada saat itulah terdakwa langsung berteriak dengan mengatakan ayok ayok..pulang udah bervirus bauk bangke tempat ini dan terus menerus terdakwa berkata-kata menyindir saksi korban, selanjutnya teman saksi korban yang bernama Roi Napitupulu memberitahu kepada saksi korban bahwa terdakwa ada menyindir saksi korban melalui media social facebook, setelah itu teman saksi korban yang bernama Morina Christina Sianiapar membuat status di facebook miliknya dengan menulis merinding awak baca-baca status di fb ini, mari kita introspeksi diri apa sih yang didapatkan bila saling membuka aib di fb ini.apakah tidak ada setitik damai dihati masing-masing apakah tidak ada lagi yang kamu ingat yang indah dan baik ketika kamu berteman.? Walaupun kamu tidak menyebutkan nama, itu semua tidak akan mengurangi rasa keingintahuan yang membaca fb ini kita semua punya kekurangan, jadi mari yang tidak baik kamu lihat, bila disampaikan dengan baik akan lebih indah.semua punya keluarga, janganlah saling mencela bila kita tidak bisa kondusifkan suasana, minimal jangan menambah minyak diatas api yang telah membara.jadilah air yang bias memadamkan api. Selamat siang untuk kita semua dan salam kasih. Setelah teman saksi korban yang bernama Morina Christina Sianiapar membuat status di face book oleh terdakwa membalas dengan menulis Lonte kau Morina Purba Tanjung, simpanan kau anjing..kau yang mulai menghina aq ya babi.ga usah sok bersih kau binatang.msh ku simpan semua comentmu binatang kau ke lims aq bkb takut kau anjing.tp ku hargai yang punya tempat.dimana mau mu biar tau dulu aq seberapa jago kau lonte adukan ke polisi comentku ini.bawa teman mu anjing yang mana tulisan yang dibuat terdakwa di media social face book tersebut dapat dibaca oleh semua orang atau semua yang berteman dengan terdakwa maupun saksi korban, sehingga saksi korban merasa terhina dan malu atas tulisan hinaan dan cacian yang dibuat terdakwa tersebut, kemudian saksi korban melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepihak yang berwajib, dan di kantor polisi pihak saksi korban dengan terdakwa telah berdamai dengan syarat apabila terdakwa meminta maaf dan membersihkan nama baik saksi korban di media catak selama 3 hari berturut-turut, namun syarat tersebut tidak dilakukan oleh terdakwa sehingga saksi korban kembali mengadukan terdakwa kepada pihak yang berwenang ; Berdasarkan keterangan ahli ITE Mohammad Fadly Syahputra, BSc, MSc, IT menyatakan bahwa yang bertanggung jawab dalam pembuatan komentar status facebook yang dibuat oleh pemilik facebook elfrida Sinaga melalui media social Halaman4dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

5 adalah pemilik facebook itu sendiri yaitu Elfrida Sinaga, dan terdapat informasi yang mengandung permusuhan dan penghinaan ; Berdasarkan keterangan ahli bahasa Dr.Wisman Hadi, MHum menyatakan bahwa kalimat-kalimat yang berisi penghinaan kepada Morina Purba Tanjung mangakibatkan Morina Purba Tanjung menjadi malu, dan ahli menegaskan bahwa kaliat-kalimat yang ditulis tersebut berisi penghinaan dan dapat mempermalukan Morina Purba / Morina Purba Tanjung. Berdasarkan fakta linguistic, kalimat atau kata kata yang digunakan Elfrida Sinaga sangat merendahkan Morina Purba Tanjung sehingga Morina Purba Tanjung merasa sangat hina dan malu, kata Lonte, simpanan, anjing, babi (jalang), sok bersih, sok berkelas, binatang yang disandingkan atau dirujuksilangkan dengan Morina Purba Tanjung jelas sangat menyinggung Morina Purba Tanjung, semua kata itu termasuk kata yang berpenyorasi atau bermakna rendah. Sebagaimana telah tegaskan bahwa bahasa atau kalimat atau kata-kata yang digunakan Elfrida Sinaga dapat mempermalukan Morina Purba Tanjung dan karena Elfrida Sinaga menyampaikan bahasa atau kalimat atau katakata itu pada saluran media social yang tentunya dapat dibaca oleh banyak orang--, ekspresi verbal Elfrida Sinaga tersebut dapat diartikan sebagai bentuk untuk mempermalukan Morina Purba Tanjung, yang bertanggung jawab adalah Elfrida SInaga karena dia yang membuat ekspresi verbal seperti itu sehingga Morina Purba Tanjung merasa terhina ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 310 ayat (1) KUHPidana ; Atau Ketiga : Bahwa dia terdakwa Elfrida Sinaga pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi pada bulan Januari 2016 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam tahun 2016, bertempat di Jalan Bola kaki No. 04 Kel. Banjar Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar atau setidak-tidaknya yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematang Siantar, melakukan kejahatan menista atau menista dengan tulisan, dalam hal ini ia diizinkan untuk membuktikan tuduhannya itu, jika tiada dapat membuktikn dan jika tuduhan itu dilakukannya sedang diketahuinya tidak benar, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bermula pada waktu sekitar tanggal 20 Januari 2016 ketika saksi korban Morina Purba bertemu dengan temannya di Kok Tong Liming Jalan Kapten MH Sitorus dan saat itu terdakwa sudah ada di tempat tersebut, dan setelah bercerita-cerita saksi Halaman5dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

6 korban bersama temannya pindah ke atas Kok Tong, pada saat itulah terdakwa langsung berteriak dengan mengatakan ayok ayok..pulang udah bervirus bauk bangke tempat ini dan terus menerus terdakwa berkata-kata menyindir saksi korban, selanjutnya teman saksi korban yang bernama Roi Napitupulu memberitahu kepada saksi korban bahwa terdakwa ada menyindir saksi korban melalui media social facebook, setelah itu teman saksi korban yang bernama Morina Christina Sianiapar membuat status di facebook miliknya dengan menulis merinding awak baca-baca status di fb ini, mari kita introspeksi diri apa sih yang didapatkan bila saling membuka aib di fb ini.apakah tidak ada setitik damai dihati masing-masing apakah tidak ada lagi yang kamu ingat yang indah dan baik ketika kamu berteman.? Walaupun kamu tidak menyebutkan nama, itu semua tidak akan mengurangi rasa keingintahuan yang membaca fb ini kita semua punya kekurangan, jadi mari yang tidak baik kamu lihat, bila disampaikan dengan baik akan lebih indah.semua punya keluarga, janganlah saling mencela bila kita tidak bisa kondusifkan suasana, minimal jangan menambah minyak diatas api yang telah membara.jadilah air yang bias memadamkan api. Selamat siang untuk kita semua dan salam kasih. Setelah teman saksi korban yang bernama Morina Christina Sianiapar membuat status di face book oleh terdakwa membalas dengan menulis Lonte kau Morina Purba Tanjung, simpanan kau anjing..kau yang mulai menghina aq ya babi.ga usah sok bersih kau binatang.msh ku simpan semua comentmu binatang kau ke lims aq bkb takut kau anjing.tp ku hargai yang punya tempat.dimana mau mu biar tau dulu aq seberapa jago kau lonte adukan ke polisi comentku ini.bawa teman mu anjing yang mana tulisan yang dibuat terdakwa di media social face book tersebut dapat dibaca oleh semua orang atau semua yang berteman dengan terdakwa maupun saksi korban, sehingga saksi korban merasa terhina dan malu atas tulisan hinaan dan cacian yang dibuat terdakwa tersebut, kemudian saksi korban melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepihak yang berwajib, dan di kantor polisi pihak saksi korban dengan terdakwa telah berdamai dengan syarat apabila terdakwa meminta maaf dan membersihkan nama baik saksi korban di media catak selama 3 hari berturut-turut, namun syarat tersebut tidak dilakukan oleh terdakwa sehingga saksi korban kembali mengadukan terdakwa kepada pihak yang berwenang ; Berdasarkan keterangan ahli ITE Mohammad Fadly Syahputra, BSc, MSc, IT menyatakan bahwa yang bertanggung jawab dalam pembuatan komentar status facebook yang dibuat oleh pemilik facebook elfrida Sinaga melalui media social adalah pemilik facebook itu sendiri yaitu Elfrida Sinaga, dan terdapat informasi yang mengandung permusuhan dan penghinaan ; Berdasarkan keterangan ahli bahasa Dr. Wisman Hadi, MHum menyatakan Halaman6dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

7 bahwa kalimat-kalimat yang berisi penghinaan kepada Morina Purba Tanjung mangakibatkan Morina Purba Tanjung menjadi malu, dan ahli menegaskan bahwa kaliat-kalimat yang ditulis tersebut berisi penghinaan dan dapat mempermalukan Morina Purba / Morina Purba Tanjung. Berdasarkan fakta linguistic, kalimat atau katakata yang digunakan Elfrida Sinaga sangat merendahkan Morina Purba Tanjung sehingga Morina Purba Tanjung merasa sangat hina dan malu, kata Lonte, simpanan, anjing, babi (jalang), sok bersih, sok berkelas, binatang yang disandingkan atau dirujuksilangkan dengan Morina Purba Tanjung jelas sangat menyinggung Morina Purba Tanjung, semua kata itu termasuk kata yang berpenyorasi atau bermakna rendah. Sebagaimana telah tegaskan bahwa bahasa atau kalimat atau kata-kata yang digunakan Elfrida Sinaga dapat mempermalukan Morina Purba Tanjung dan karena Elfrida Sinaga menyampaikan bahasa atau kalimat atau katakata itu pada saluran media social yang tentunya dapat dibaca oleh banyak orang--, ekspresi verbal Elfrida Sinaga tersebut dapat diartikan sebagai bentuk untuk mempermalukan Morina Purba Tanjung, yang bertanggung jawab adalah Elfrida SInaga karena dia yang membuat ekspresi verbal seperti itu sehingga Morina Purba Tanjung merasa terhina ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 311 ayat (1) KUHPidana ; Menimbang, bahwa berdasarkan Surat dakwaan dan hasil pemeriksaan dipersidangan dalam perkara tersebut, Penuntut Umum telah membacakan Surat Tuntutan Pidana tertanggal 15 Agustus 2017 Nomor Reg. Perk. : PDM- 40/PSIAN/Euh.2/05/2017 yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa Elfrida Sinaga telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik, sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (1) UU RI No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam dakwaan pertama ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa Elfrida Sinaga dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) subsidiair 3 (tiga) bulan kurungan dengan perintah terdakwa ditahan ; Halaman7dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

8 3. Menyatakan barang bukti berupa ; 1 (satu) unit Hp Samsung Grang Prime Duos warna putih ; Akun Facebook atas nama Elfrida Sinaga ; Dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menetapkan Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 89/Pid.Sus/2017/PN-Pms tanggal 26 September 2017 tersebut amarnya adalah sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Elfrida Sinaga telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan Tindak Pidana Dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan membuat dapat diaksesnya informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dengan perintah pidana tersebut tidak usah dijalani oleh Terdakwa, kecuali jika dikemudian hari ada Putusan Hakim yang menyatakan Terdakwa melakukan tindak pidana sebelum habis masa percobaan selama 1 (satu) Tahun ; 3. Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) unit Hp Samsung Grang Prime Duos warna putih ; Akun Facebook atas nama Elfrida Sinaga; Dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 89/Pid.Sus/2017/PN-Pms tanggal 26 September 2017 tersebut Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 89/Pid.Sus/2017/PN-Pms tertanggal 2 Oktober 2017 ; Menimbang, bahwa Permohonan banding yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut telah diberitahukan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Pematangsiantar kepada Terdakwa pada tanggal 10 Oktober 2017; Halaman8dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

9 Menimbang bahwa terhadap permohonan banding tersebut Jaksa Penuntut Umum telah menyerahkan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematangsiantar pada tanggal 10 Oktober 2017, dan memori banding telah diserahkan oleh Jurusita Pengganti kepada Terdakwa pada tanggal 26 Oktober 2017 ; Menimbang bahwa selanjutnya Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi selama 7 (tujuh) hari kerja, sebagaimana Surat Pemberitahuan Mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor : W2.U12/2090/Pid.01.10/X/2017 Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah menyerahkan memori banding yang memuat alasan alasan keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 89/Pid.Sus/2017/PN-Pms tanggal 26 September 2017 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah keliru menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dengan perintah pidana tersebut tidak usah dijalani ooleh terdakwa, kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim yang memnyatakan terdakwa melakukan tindak pidana sebelum habis masa percobaan selama 1 (satu) Tahun, hukuman tersebut tidak memberikan efek jera, sementara dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa Elfrida Sinaga pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp (tiga juta rupiah) subsidair 3(tiga) bulan kurungan dengan perintah terdakwa terdakwa ditahan, efek jera sangat diperlukan dalam penanganan perkara ini, karena hukum haruslah diperkuat dengan sanksi yang tegas, apa lagi saat ini terkait perbuatan hate speech (ujaran kebencian) sudah pada kondisi yang mengkwatirkan ; 2. Sikap dari terdakwa Elfrida Sinaga selama menjalani persidangan bertemu dengan korban Morina Purba yang selalu hadir dalam 14 (empat belas) kali masa sidang sama sekali tidak memperlihatkan rasa menyesal maupun sekedar untuk mengulurkan tangan minta maaf ; 3. Pemerintah menghimbau kepada seluruh maasyarakat Indonesia untuk penghentian berita bohong atau hasutan yang mengandung fitnah dan kebencian di media sosial ; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 233 sampai dengan Pasal 237 KUHAP, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Halaman9dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

10 Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Jaksa Penuntut Umum maupun Terdakwa yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Pematang Siantar berikut surat surat yang timbul dipersidangan berhubungan dengan perkara ini dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 26 September 2017 Nomor : 89/Pid.Sus/2017/PN.Pms.- Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan membuat dapat diaksesnya informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik telah tepat dan benar sesuai dengan fakta-fakta yang diperoleh dari alat-alat bukti yang diajukan di persidangan oleh karena itu Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Tingkat pertama tersebut menjadi pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili perkara ini dalam tingkat banding ; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan uraian pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding memutus, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 26 September 2017 Nomor :89/Pid.Sus/2017/PN.Pms. yang dimintakan banding tersebut ; Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan ; Mengingat dan memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan perkara ini khususnya Pasal 27 ayat (3) jo pasal 45 ayat (1) UU RI No. 11 Tahun 2008 Informasi dan Transaksi Elektronik dan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana dan UU No.8 Tahun 1981 Tentang KUHAP serta ketentuan hukum lain yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I - Menerima permintan banding dari Jaksa Penuntut Umum ; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar tanggal 26 September 2017 Nomor : 89/Pid.Sus/2017/PN.Pms. yang dimintakan banding tersebut ; - Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam dua tingkat pengadilan, yang ditingkat banding sebesar Rp ,- ( dua ribu lima ratus rupiah) ; Halaman10dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN

11 Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu tanggal 22 Nopember 2017 oleh kami, LINTON SIRAIT, SH, MH, Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, PERDANA GINTING, SH dan SUWIDYA,SH.LLM.masingmasing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa Tanggal 5 Desember 2017, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota serta dibantu oleh AGUS IBNU SUTARNO, SH sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa. Hakim Anggota ttd PERDANA GINTING, SH Hakim Anggota : ttd SUWIDYA,SH.LLM. Panitera Pengganti Hakim Ketua Majelis ttd ttd LINTON SIRAIT, SH, MH AGUS IBNU SUTARNO, SH Halaman11dari11 Putusan Nomor794/PID.SUS/2017/PT MDN