PAYROLL MANAGEMENT E S T A T E D E V E L O P M E N T & S E R V I C E S D E P A R T M E N T
|
|
- Doddy Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PAYROLL MANAGEMENT E S T A T E D E V E L O P M E N T & S E R V I C E S D E P A R T M E N T
2 PAYROLL MANAGEMENT bagian dari Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang mengelola berbagai komponen penggajian karyawan dalam satu kesatuan perhitungan pendapatan Di BGA sendiri, PAYROLL merupakan komposisi terbesar dari total Anggaran BGA ESTATE yaitu Rp ,29 Milyar (41,07%), sebagai berikut: Unit Sat Komposisi Anggaran Tahun BGA (Estate) Total Upah Bahan Kontrak Alokasi Lain-lain Kalteng (Rp. 000) Kalbar (Rp. 000) BGA (Rp. 000) Komposisi % 100,00% 41,07% 41,06% 9,50% 3,17% 5,20%
3 KOMPONEN PENGGAJIAN KARYAWAN 1. PENDAPATAN Gaji Pokok Didasari oleh UMSP; Ketetapan Upah Pokok per bulan oleh Perusahaan; HKE; Status Karyawan dan golongan; presensi absensi Premi/ Lembur dan Tunjangan Natura Didasari oleh jam kerja; prestasi dan volume pekerjaan; jabatan karyawan; asistensi; pembagian load pekerjaan, dll adalah setiap balas jasa yang diterima atau diperoleh karyawan atau keluarganya tidak dalam bentuk uang dari pemberi kerja. Natura oleh diberikan BGA adalah: berupa beras kepada karyawan yang didasari oleh HKE; status & tanggungan karyawan. Natura lainnya berupa akomodasi; listrik & air; fasilitas kesehatan dan pendidikan; peribadatan; antar jemput; alat kerja; seragam kerja; keselamatan kerja; petugas keamanan; pelatihan, dll.
4 KOMPONEN PENGGAJIAN KARYAWAN 2. POTONGAN PPh 21 pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan/jabatan, jasa & kegiatan yg dilakukan o/ orang pribadi subyek pajak dalam negeri, sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak No PER-16/PJ/2016 BPJS/Jamsostek merupakan iuran karyawan sebagai peserta BPJS/Jamsostek yang nilainya pembayaran dihitung dari % beban tanggungan karyawan dikalikan Upah Pokok sebulan, terdiri dari potongan atas Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun Denda & Potongan Piutang Karyawan potongan denda pekerjaan didasari oleh penalty/kesalahan dalam pekerjaan (sesuai dengan ketentuan dan ketetapan yang berlaku di perusahaan) sementara piutang karyawan disesuaikan dengan perjanjian Hutang Piutang/Uang Muka Karyawan.
5 MEKANISME PERHITUNGAN GAJI BGA KERJA INPUT PROSES PEMBAYARAN GAJI Periode kerja: 26 Bln Lalu s/d tgl 25 Bln berjalan Dasar penginputan: 1. Absensi Karyawan 2. Laporan Harian Mandor Panen dan Perawatan harian, 3. Hasil timbang pabrik, 4. SISTEM PREMI PANEN 5. SISTEM PREMI BMS & BSS 6. SISTEM PREMI TRAKSI 7. SISTEM PREMI LAINNYA/ UMUM KANTOR System digunakan: BPS Bumitama Plantation System & SAP System Application & Procedure Periode pembagian M-1 Bulan berikutnya Setelah periode Kerja Pembayaran Gaji berdasarkan AKTUAL BASIS
6
7 Sistem Premi Panen Berbasis KG Terintegrasi WB Flow proses penginputan di sistem BPS adalah : 7
8 Awal : Histori Perubahan Sistem Premi Supervisi 2017 Mandor 1 Mandor Panen Kerani Panen Kerani Transport 125% x Rupiah Premi Mandor Panen 100% x Rata-Rata Premi Pemanen Mandorannya 125% x Rata-Rata Premi Panen Pemanen Mandor Ybs 100% x ratarata Kerani Panen As Is : TOTAL PREMI = PREMI LOAD KERJA + PREMI PERFORMANCE + PREMI PRESTASI To Be : TOTAL PREMI = LOAD KERJA + PERFORM. PANEN + PERFORM. TM & TBM + PREMI PRESTASI
9 Supervisi TM : RENCANA SISTEM PREMI SUPERVISI 2017 TOTAL PREMI = PREMI LOAD KERJA + PERFORM. PANEN + PERFORM TM + PREMI PRESTASI Supervisi TBM : TOTAL PREMI = PREMI PERFORM. TBM + PREMI PUAS TBM Supervisi TM & TBM : TOTAL PREMI = LOAD KERJA + PERFORM. PANEN + PERFORM. TM & TBM + PREMI PRESTASI
10 Ketentuan Sistem Premi Workshop 2017 A. Penetapan Kualifikasi Workshop 2017 Workshop Sentral Kategori Kecil Workshop Sentral Kategori Sedang Workshop Sentral Kategori Besar *workshop sentral include Workshop Unit Operasional B. Penetapan Kriteria Kualifikasi Workshop 2017 Berdasarkan jumlah populasi unit Berdasarkan kelompok unit Berdasarkan umur unit C. Penetapan Parameter Penilaian Premi Workshop 2017 Rata-rata hari operasi unit operasional Performance workshop & Nil kecelakaan kerja
11 Ketentuan Sistem Premi Transport 2017 A. Penetapan Premi Transport & TKBM yaitu Sistem premi transport kendaraan ringan Sistem premi transport kendaraan angkut Sistem premi transport tenaga bongkar muat B. Parameter sistem premi transport Kendaraan Ringan Hari operasi kendaraan Pemeliharaan unit Pelayanan hari minggu / libur Masa kerja di jabatan tersebut C. Parameter sistem premi transport kendaraan angkut & TKBM : Jarak ke PKS Output tonase Jenis angkutan unit
12 Ketentuan Sistem Premi Alat Berat 2017 A. Penetapan Premi Transport ada 2 yaitu Premi Alat Berat Besar (buldozer D65,D85SS, Exc. PC200) Premi Alat Berat Sedang (Budozer D31, Exc. PC45, PC100, Exc. PC135, TLB, Wheel Loader) Premi Alat Berat Khusus Grader Premi Alat Berat Khusus Compactor B. Parameter Sistem Premi Alat Berat HM operasi Alat Berat (premi prestasi & Premi HM) Premi Masa Kerja (masa kerja > 5 tahun)
13 PERBANDINGAN PEMBAYARAN BUDGET 2017 VS AKTUAL 2017 VS AKTUAL 2016 Budget Aktual Gaji Aktual 2016 periode SD AGUSTUS adalah: URAIAN ANGGARAN UPAH DIBAYAR SETAHUN SD AGS 2017 SD AGS 2017 SD AGS 2016 Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) % Rp. (000) % Estate ,41% ,68% Mill ,83% ,35% Metro ,93% ,30% Traksi ( ) -22,04% ,98% Total ,64% ,93% Sumber : Deklarasi Komposisi Anggaran 2017 AKTUAL UPAH SD AGUSTUS AKTUAL UPAH SD AGUSTUS Akt 2017 vs Bgt 2017 Akt 2017 vs Akt 2016 Pembayaran Gaji sd Agustus 2017 adalah sebesar Rp. 686,51 milyar, Lebih tinggi Rp. 4,36 M (0,6% dari Budget sd Agustus 2017), tertinggi kelompok Mill, lebih tinggi Rp. 9,56 M Lebih tinggi Rp. 145,66 M (26,9% dari Aktual Gaji sd Agustus 2016) tertinggi kelompok Estate, lebih tinggi Rp. 131,81 M
14 PERBANDINGAN PEMBAYARAN BUDGET 2017 VS AKTUAL 2017 VS AKTUAL PENYEBAB GAJI SD AGS 2017 > BUDGET SD AGS 2017: Rp. 4,36 M a. Upah Pokok 2017 > Asumsi Bgt 2017 = Rp. 1,98 M UMSP UP Uraian Aktual Asumsi Selisih Rp. Rp. Rp. Kenaikan Budget PTH Kalteng Kotim ,0% 8,0% -4,0% Kobar ,5% 8,0% 0,5% Kalbar Ketapang ,5% 8,0% 9,5% Riau Riau ,2% 8,0% 0,2% Rata-Rata UMSP ,1% 8,0% 3,1% UP 2017 > 3,1% dari asumsi kenaikan UP Budget 2017 = TK 2016 x 3,1% x Rp = Rp. 1,98 M
15 PERBANDINGAN PEMBAYARAN BUDGET 2017 VS AKTUAL 2017 VS AKTUAL 2016 b. TK 2017 > TK Budget 2017 = Rp. 0,99 M No Uraian TK Ratio TK Ketetapan AKT BGT Var AKT BGT Var Ratio 1 Estate Panen (2.070) 0,08 0,08 (0,01) 0,080 Pemeliharaan ,05 0,05 0,00 0,040 Umum ,03 0,01 0,02 0,020 Total ,15 0,13 0,01 0,140 2 Metro/Traksi/TC (722) Asumsi : 3 Mill (74) TM=100% BGA = 50 org x Rp x 8 bln = Rp. 987,66 juta c. Kenaikan premi panen dan lembur PKS = Rp. 1,39 M
16 PERBANDINGAN PEMBAYARAN BUDGET 2017 VS AKTUAL 2017 VS AKTUAL PENYEBAB GAJI SD AGS 2017 > GAJI SD AGS 2016: Rp. 145,66 M a. Kenaikan UMSP 2017 = Rp. 47,72 M (32,76%) Kenaikan Upah Pokok 2017 dibanding 2016: Region Kalbar naik Rp per TK (17,5%) Region Kalteng naik Rp per TK (6,25%) b. Penambahan TK sd Ags 2017 = Rp. 46,67 M (32,04%) Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags SD Ags 2016 TK TK Var TK (808) Rp
17 PERBANDINGAN PEMBAYARAN BUDGET 2017 VS AKTUAL 2017 VS AKTUAL PENYEBAB GAJI SD AGS 2017 > GAJI SD AGS 2016: Rp. 145,66 M c. Kenaikan Premi Panen sd Ags 2017 = Rp. 43,07 M (29,57%) Produksi TBS sd Agustus Periode Kenaikan ton ton ton Rp. (000) Rp/Kg Produksi sd Ags ,19 d. Kenaikan Premi lainnya sd Ags 2017 = Rp. 8,20 M (5,63%) Pengolahan TBS sd Agustus Periode Kenaikan ton ton ton Rp. (000) Rp/Kg Pengolahan sd Ags ,70
18 GRAFIK PERBANDINGAN PEMBAYARAN UPAH 2017, 2016 & ANGGARAN Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des Budget 2017 Aktual 2017 Aktual 2016
19 BIAYA UPAH PER KG TAHUN 2017, 2016 & ANGGARAN Rupiah Per-Kg sampai Bulan Ini Rupiah Per-Kg Bulan Ini Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
20 PERFORMANCE UPAH AGUSTUS 2017 Tahun 2017 No. Unit Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Var Rank Var Rank Var Rank Var Rank Var Rank Var Rank Var Rank Var Rank 1 WILAYAH 3-13,7% 7-10,1% 7-7,4% 8 1,9% 9 13,0% 13 2,1% 11-2,8% 1-0,1% 1 2 WILAYAH 8B 7,0% 12-2,0% 1-2,3% 3-3,4% 4-1,0% 2-6,5% 4-5,4% 2-1,4% 2 3 WILAYAH 5A 1,8% 9 5,7% 12 0,6% 11 0,2% 8 2,3% 8-4,0% 1-5,7% 3-2,4% 3 4 WILAYAH 2-8,3% 5 2,4% 10-1,3% 2 3,5% 10 4,3% 10-10,4% 7-10,0% 6-3,3% 4 5 WILAYAH 7A -4,1% 3 2,6% 11-5,9% 6-7,7% 5-3,5% 4-14,9% 9-17,7% 11-3,8% 5 6 WILAYAH 9-2,0% 2-6,3% 4-16,5% 10-8,2% 7-4,5% 5-8,8% 6-7,1% 4-3,9% 6 7 WILAYAH 8A 0,7% 8-3,3% 2 2,0% 12 3,7% 11 2,4% 9-4,1% 2-8,2% 5-4,8% 7 8 WILAYAH 1-6,5% 4-4,6% 3-8,5% 9-1,4% 1-0,8% 1-6,1% 3-13,0% 8-5,3% 8 9 WILAYAH 7B 18,7% 13 10,5% 13-0,5% 1-7,9% 6-7,6% 7-14,9% 10-14,2% 10-6,7% 9 10 WILAYAH 6-0,9% 1 0,6% 8-5,2% 5-3,1% 3-2,5% 3-13,1% 8-10,5% 7-8,2% WILAYAH 5B 2,2% 10-6,7% 5 8,5% 13 16,6% 13 9,8% 11 11,0% 13 7,0% 13 8,1% WILAYAH 10 4,9% 11-9,4% 6-4,7% 4-2,7% 2-7,0% 6-7,6% 5-13,8% 9 8,2% WILAYAH 4-10,5% 6 0,8% 9-7,0% 7 5,1% 12 10,8% 12 8,3% 12 5,3% 12 8,7% 13 BGA -3,3% -0,8% -4,2% -0,5% 2,3% -5,11% -7,2% -2,1%
21 ISSUE ADMINISTRASI TERKAIT PAYROLL MANAGEMENT KELOMPOK PRAKTEK & PENYIMPANGAN AKIBAT USULAN PERBAIKAN - Mengacu kepada SOP - Lebih bayar upah karyawan PTT akibat Kerugian pada 1 HC R0 ; Operational Wages penggunaan nama karyawan PTH yang sudah keluar. a. Kelebihan pembayaran gaji Payment ; untuk pembayaran gaji TK. - Manipulasi absensi untuk mencegah terhapusnya nama karyawan PTT di b. Kelebihan pembayaran premi sistem BPS. - Praktek HK fiktif untuk biaya operasional c. Kelebihan pembayaran lembur - Mengacu kepada SE d. Manipulasi HK fiktif. HCGD terkait dengan - Praktek Pembuatan Premi fiktif untuk e. Manipulasi premi 2. UMP masing-masing biaya operasional fiktif. Propinsi. f. Manipulasi lembur fiktif - Kelebihan jumlah TK tidak langsung - Mengacu kepada sistem 3. BPS yang dibangun oleh - Rekrut karyawan PTT dengan IT Department. menggunakan nama karyawan yang - Mengacu kepada telah berhenti bekerja (Replace). 4. kebijakan permintaan upah di PDO yang dikelola oleh EDS. - Upah karyawan ditumpangkan pada nama karyawan lain yang terdaftar di BPS. - Salah input absensi berakibat kelebihan 5 bayar upah - Pengambilan upah karyawan diwakilkan tanpa surat kuasa - Inefisiensi premi security karena belum menerapkan kebijakan sistem premi per kegiatan Review SOP HC R0 ; Operational Wages Payment ; untuk mekanisme pengembalian dana gaji, premi dan denda. Standarisasi sistem premi panen, non panen dan supervisi. Penyempurnaan sistem SAP untuk modul " sistem BPS" yang sudah Kontrol dan pengawasan yang lebij ketat dengan assesment yang dilakukan oleh FAC. Pemberian sanksi berdasarkan matrik tanggung jawab dan besar
22
MATERI ADMINISTRASI PENGUPAHAN. Pundu Learning Centre
MATERI ADMINISTRASI PENGUPAHAN Pundu Learning Centre ADMINISTRASI PENGUPAHAN Sasaran : - Pemahaman tentang Nomor Induk Karyawan - Memahamai unsur-unsur upah - Dapat menyajikan daftar upah Karyawan - Mengerti
Lebih terperinciWorkshop Implementasi Sistem RKH Baru E X C E L L E N C E T H R O U G H D I S C I P L I N E
Workshop Implementasi Sistem RKH Baru Alur Workshop RKH Baru 1. Brain storming kondisi panen saat ini 2. Mendapatkan persetujuan tentang pentingnya konsep panen ( berdasarkan data produksi ) 3. Internalisasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/01/62/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama November, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 15.421 Orang dan 134.810 Orang.
Lebih terperinciPermintaan Dana Operasional & Pertanggungjawaban. Pundu Learning Centre
Permintaan Dana Operasional & Pertanggungjawaban Permintaan Dana Operasional Pundu Learning Centre PERMINTAAN DANA OPERASIONAL Pundu Learning Centre LATAR BELAKANG Permintaan Dana Operasional (PDO) adalah
Lebih terperinciSoal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)
Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru) Tuan Wahyudi (PKP) seorang pengusaha garmen yang memiliki 5 kios di Jakarta, Bandung,
Lebih terperinciLampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)
Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Aktiva Tetap Jumlah Bangunan Kantor (Berupa Ruko). 1... Luas Bangunan 112 m 2 Lt 7 m 2 Tempat Pelatihan (2 x 3 M) 6 m 2. 1.5.. Pralatan Alat Tulis
Lebih terperinciPERPAJAKAN I. MENGHITUNG PPh PASAL 21 (B) Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Modul ke: PERPAJAKAN I MENGHITUNG PPh PASAL 21 (B) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENGHITUNG PPh PASAL 21 Sesuai Pasal 5 ayat (2)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/03/62/Th.XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Januari 2017, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 20.970 Orang dan 139.148
Lebih terperinciCash & Bank Management
Cash & Bank Management Commisioning Administrasi 28 September 2017 Facilitator : Cantika Hermina Key Performance Indicators (KPI s) No KPI Target / Arahan Kerja Referensi 1. Kas & Bank Fisik = Buku 1.
Lebih terperinciLampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar
23 Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Tanggal Uraian Kegiataan Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar Lokasi 01/03/2014 Penunasan 10 pokok 54 pokok 76 pokok L022 02/03/2014 Libur hari
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/08/62/Th.XI, 1 Agustus PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Juni, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 37.461 Orang dan 142.782 Orang. Jumlah
Lebih terperinciSPENDING REVIEW 2013 Metodologi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SPENDING REVIEW 2013 Metodologi Jakarta, 29 Agustus 2013 PENGERTIAN
Lebih terperinciDeljao Sistem Penggajian Payroll System
Deljao Sistem Penggajian Payroll System Gaji adalah sebuah komponen yang mutlak dikeluarkan oleh perusahaan sebagai kompensasi bagi karyawan, yang mana hal ini untuk menjamin keberlangsungan perusahaan
Lebih terperinciAKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN
AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita
Lebih terperinciREVIEW STATUS RAKOR KTU
REVIEW STATUS RAKOR KTU - 2016 12 13 JANUARI 2017 E X C E L L E N C E T H R O U G H D I S C I P L I N E ESTATE DEVELOPMENT AND SERVICES DEPARTMENT KILAS BALIK PELAKSANAAN RAKOR KTU 2016 I. Pelaksanaan
Lebih terperinciHUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH
HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH Hutang merupakan kewajiban untuk memindahkan harta atau memberikan jasa di masa yang akan datang. Kewajiban tersebut muncul karena adanya transaksi
Lebih terperinciEVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu
EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK 2011 Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstrak Penelitian
Lebih terperinciRAPAT KORDINASI KTU. Jakarta Januari Estate Development Group Dept
RAPAT KORDINASI KTU Jakarta 12 13 Januari 2017 Estate Development Group Dept OVERVIEW SPK PUSAT TAHUN 2016 Overview SPK Pusat Tahun 2016 I. Overview SPK Terbit II. Tren SPK Terbit Per Bulan III. Sumber
Lebih terperinciMEKANISME DAN RUANG LINGKUP KERJA KASIE. Pundu Learning Centre
MEKANISME DAN RUANG LINGKUP KERJA KASIE Pundu Learning Centre LATAR BELAKANG 1. Meningkatkan kualitas kinerja, penguasaan keterampilan dan keahliaan Kepala Seksi Administrasi (KASIE) 2. Terbinanya pola
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 15/11/62/Th.X, 1 November PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama September, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 24.894 Orang dan 132.010 Orang.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/12/62/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Oktober, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing Masing 19.470 Orang dan 136.444 Orang.
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.
BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. UB Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari Pengetahuan atas ketentuan perpajakan yang benar, sangat mutlak diperlukan oleh Wajib Pajak karena dengan pengetahuan itu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH
No. 56 / IX / 1 Nopember 2006 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada bulan Agustus 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 102,60
Lebih terperinciKewajiban Lancar (Current Liabilities) Sifat Kewajiban Lancar (The Nature of Current Liabilities)
Kewajiban Lancar (Current Liabilities) Sifat Kewajiban Lancar (The Nature of Current Liabilities) Current Liabilities merupakan Liabilities yang harus dibayar dengan Current Asset serta jatuh tempo dalam
Lebih terperinciPutusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011
Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/1/216 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 211 Pokok Sengketa Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Nama/NPM Pembimbing : Kanip/24213760 : Widada, SE., MM.
Lebih terperinciLampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL
LAMPIRAN 84 Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL No Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi Kerja (satuan/hk) Lokasi Penulis Karyawan Standart Pe mbimb ing Keterangan 1 14/ 02/ 2011 Tiba dilokasi
Lebih terperinciB. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA
A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinciLAMPIRAN I-A SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
DEPARTEMEN KEUANGAN RI LAMPIRAN I-A SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI TUA (THT)
Lebih terperinciBGA Manuring System (BMS) E X C E L L E N C E T H R O U G H D I S C I P L I N E
BGA Manuring System (BMS) E X C E L L E N C E T H R O U G H D I S C I P L I N E BGA Manuring System BGA Manuring Sistem adalah Sistem Manajemen Pemupukan yang diatur sedemikian rupa sehingga : 1 2 3 4
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT
BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT LAM Sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.
BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. IV.1. Evaluasi Pelaksanaan dan Perencanaan Pajak PT Artha Daya Coalindo Perbedaan antara perlakuan akuntansi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan
Lebih terperincidisepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya manusia memegang peranan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN Sesuai dengan ketentuan UU PPh No. 17 tahun 2000, setiap pemberi kerja wajib untuk melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan atas
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan
BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 dan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ/2000 sebagaimana
Lebih terperinciBUSINESS CONTROL GROUP DEPARTMENT. Acara Rakor KTU : Jakarta Tanggal Januari 2017
BUSINESS CONTROL GROUP DEPARTMENT Acara Rakor KTU : Jakarta Tanggal 12-13 Januari 2017 SHARING SESSION 1. Penguatan Fungsi KTU 2. Prinsip Efisiensi 3. Fostur Anggaran 2017 4. Pengendalian Biaya 5. Strategi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH
BADAN PUSAT STATISTIK No. 21/04/Th. X, 2 April 2007 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada Januari 2007, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian, pembahasan dan evaluasi yang telah dilakukan penulis
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Dari hasil penelitian, pembahasan dan evaluasi yang telah dilakukan penulis tentang pelaksanaan perencanaan pajak yang telah dilakukan oleh PT. Artha Pumatex, dapat
Lebih terperinciRUGI LABA BIAYA FISKAL
RUGI LABA BIAYA FISKAL BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIJADIKAN PENGURANG PENGHASILAN (PASAL 9) Pengeluaran untuk pemegang saham atau pihak yang memillki hubungan istimewa beserta orang-orang yang menjadi tanggungannya.
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel
Lebih terperinciPertemuan 3 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + P)
Pertemuan 3 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + P) Pertemuan 3 91 P3.1 Contoh Kasus Contoh Kasus 1 Tn. Yudi (K/3) bekerja pada perusahaan tekstil di Jakarta dengan gaji sebulan sebesar Rp 5.000.000, tunjangan
Lebih terperinciDosen: Adhi Prakosa, M. Sc
Dosen: Adhi Prakosa, M. Sc PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau
Lebih terperinci-2- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan. Oleh karena itu, Peratu
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TENAGA KERJA. Pengupahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 237). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN
Lebih terperinci3 Tipe Perhitungan Pajak Penghasilan
3 Tipe Perhitungan Mengelola Tim dan Isu Terkait Legal Mengelola Tim HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Vania Utami Gunawan TERINSPIRASI DARI: Online Pajak,(2015), PPh Pasal 21: Perhitungan
Lebih terperinciPRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V
Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.
Lebih terperinciPENGARUH PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK GOLONGAN RUMAH TANGGA TERHADAP INFLASI
LOGO BADAN PUSAT STATISTIK PENGARUH PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK GOLONGAN RUMAH TANGGA TERHADAP INFLASI Dr. Ir. Sasmito Hadi Wibowo, M.Sc Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa LOGO
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester I Tahun 2015 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan
Lebih terperinciDATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER II-2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I.
Lebih terperinciPAJAK PENGHASILAN PASAL 21
1 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 Pajak Penghasilan Pasal 21 Adalah pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi, yaitu pajak atas penghasilan
Lebih terperinciMETODE MAGANG. Tempat dan Waktu
METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dimulai dari tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012 di Teluk Siak Estate (TSE) PT. Aneka Intipersada, Minamas Plantation,
Lebih terperincib. PPh 21 seminggu = PPh 21 sebulan dibagi empat
PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PPh 21 atas karyawan tetap dengan upah mingguan, harian, dan PPh 21 atas penghasilan pensiunan serta Atas penghasilan tidak teratur 1. PPh 21 Atas karyawan tetap
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH
No. 19 / IX / 3 April 2006 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada bulan Januari 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 100,72 atau
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 486/KMK.03/2003 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 486/KMK.03/2003 TENTANG PAJAK PENGHASILAN YANG DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN PEKERJA DARI PEKERJAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciFransisca Hanita Rusgowanto S,Kom M,Ak
Modul ke: Menghitung PPh 21 (1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fransisca Hanita Rusgowanto S,Kom M,Ak Program Studi S1.Akuntansi Objek Pajak PPh 21 1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai Tetap.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS Juni 2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I. Total Simpanan...
Lebih terperinciANGGARAN. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra
ANGGARAN Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan suatu entitas untuk suatu periode tertentu Memiliki fungsi perencanaan dan pengendalian Dalam hal perencanaan,
Lebih terperinciANGGARAN KAS 1. PENGERTIAN 2. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS 9 1. PENGERTIAN Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI MAGANG
KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling
Lebih terperinciSistem Kompensasi SDM Perkebunan
Sistem Kompensasi SDM Perkebunan X C X L C L L L N C N C T T H R O U G H H D D I S I C S I C P L I I P N L I N Global Total Reward Components Base Pay Types of Base Pay Bonus Incentives Commissions Total
Lebih terperinciBIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).
1 BIAYA TENAGA KERJA Biaya tenaga kerja menggambarkan kontribusi karyawan perusahaan di dalam kegiatan perusahaan. Sesuai dengan fungsi yang ada dalam perusahaan, biaya tenaga kerja dikelompokkan ke dalam:
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *)
No. 40 / VII / 1 Juli 2004 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada bulan April 2004, petani padi, palawija, dan buah-buahan berhasil menjual hasil produksinya dengan harga lebih tinggi dibanding Maret
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
/.CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/04/62/Th.XI, 3 April PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Februari, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 18.783 Orang dan 121.679 Orang.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 59 / VII / 1 Nopember 2004 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH Pada bulan Agustus 2004, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah 103,99 atau turun 1,66 persen dibanding
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Ditanggung Pemerintah. BPPN. TVRI. PT. KAI
No.607, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Ditanggung Pemerintah. BPPN. TVRI. PT. KAI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 221/PMK.011/2010 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN
Lebih terperinciSTRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014
No. 81/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PRODUKSI PER EKOR PER TAHUN DARI USAHA SAPI POTONG SEBESAR Rp5,7 JUTA, DAN USAHA AYAM KAMPUNG Rp73 RIBU A. SAPI
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 54 / VII / 1 Oktober 2004 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH Pada bulan Juli 2004, petani mampu menjual hasil produksinya 1,00 persen lebih tinggi dibanding harga bulan Juni
Lebih terperinciPenyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014
Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014 - Industri I 3 non go public - Rumah Tangga R 2 (3.500 VA sd 5.500 VA) - Pemerintah P 2 (di atas 200 kva) - Rumah Tangga R 1 (2.200 VA) - Penerangan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2010
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan kejelasan
Lebih terperinciKAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI
KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI Pendahuluan 1. Situasi perberasan yang terjadi akhir-akhir ini (mulai Maret 2008) dicirikan dengan
Lebih terperinciPertemuan 2 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + B)
Pertemuan 2 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + B) Pertemuan 2 48 P2.1 Tq8eori Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia Nomor 394/DIKTI/KEP/1998 tertanggal 26 Oktober Sekolah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jayakusuma adalah Perguruan Tinggi Swasta yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan
Lebih terperinciPT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :
Contoh Soal PPN dan Pembahasan PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut : Penjualan langsung ke konsumen
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola secara bertanggung jawab. Pengelolaan keuangan publik pemerintah pusat dilakukan dengan
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan setiap akhir periode, dan laporan keuangan
Lebih terperinciProduksi (Ton) Luas (Ha) Produksi (Ton) Karet , , , , , , ,01
86 Lampiran 1. Rekapitulasi Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Propinsi Sumatera Utara, Tahun 2007 Komoditas Perkebunan Rakyat PTPN PBSN PBSA Luas (Ha) Produksi (Ton) Luas (Ha) Produksi (Ton) Luas
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 7.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 7.2.
Lebih terperinciPAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang)
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 0 IDENTITAS PEMOTONG PAJAK NAMA NO. TELEPON - NO. FAKS - JENIS USAHA KLU NAMA PIMPINAN PERUBAHAN DATA ADA, PADA LAMPIRAN TERSENDIRI TIDAK ADA A. DALAM YANG BERSANGKUTAN
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Faktur Pembelian
LAMPIRAN A. Faktur Pembelian LAMPIRAN B. Laporan Penjualan CV Pillow Tabel 4.7. Laporan penjualan CV Pillow tiap bulan Bulan Penjualan Bruto CV Pillow Jan Des 07 2,497,003,074 Jan-08 201.108.100 Feb-08
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester I Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara dengan selalu mengharapkan bantuan dari luar negeri tanpa adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan penerimaan Negara saat ini sangat penting serta mempunyai kedudukan yang strategis karena untuk peningkatan pembangunan Nasional. Hal ini karena tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pegawai Tetap Menurut Mardiasmo (2011), Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang
Lebih terperinciDAFTAR BIAYA FISKAL DEDUCTIBLE DEDUCTIBLE
1. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan, Menagih dan Memelihara Penghasilan - Prinsip Realisasi Pasal 28 UU KUP - Konservatis/Penyisihan Pasal 28 UU KUP 2. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan kejelasan bagi masyarakat dalam memahami
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata
BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar
Lebih terperinciPEMBAHASAN Penetapan Target
54 PEMBAHASAN Penetapan Target Tanaman kelapa sawit siap dipanen ketika berumur 30 bulan. Apabila memasuki tahap menghasilkan, tanaman akan terus berproduksi hingga umur 25 tahun. Pada periode tanaman
Lebih terperinciV. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. biaya tenaga kerja, biaya per tanaman, biaya per hektar, biaya per blok dan biaya
V. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Hasil Analisa hasil yang dilakukan yaitu perhitungan biaya bahan, biaya alat, biaya tenaga kerja, biaya per tanaman, biaya per hektar, biaya per blok dan biaya
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN NILAI TUKAR PETANI
PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN NILAI TUKAR PETANI No. 25 / VII / 1 April 2004 HARGA PRODUSEN GABAH Pada bulan Maret 2004 (panen raya), harga gabah untuk semua jenis kualitas turun. Harga Gabah Kering
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks
Lebih terperinci