SPENDING REVIEW 2013 Metodologi
|
|
- Susanti Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SPENDING REVIEW 2013 Metodologi Jakarta, 29 Agustus 2013 PENGERTIAN DAN TUJUAN Spending Review merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah, yang hasilnya dijadikan rekomendasi untuk pelaksanaan anggaran pemerintah tahun berikutnya agar lebih efektif dan efisien (value for money). Hasil dari Spending Review menjadi input bagi proses penganggaran berikutnya Spending Review bertujuan untuk mengetahui potensi ruang fiskal pada tahun anggaran berikutnya sehingga potensi tersebut dapat dipergunakan untuk menambah alokasi dana prioritas nasional seperti infrastruktur. Mengingat keterbatasan waktu dan data yang dimiliki Spending Review saat ini dilakukan terhadap 20 Kementerian Negara/Lembaga yang memiliki pagu dana terbesar. Proporsi pagu dana 20 Kementerian Negara/Lembaga tersebut terhadap pagu total adalah sebesar 76, 26 %. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 2 1
2 METODOLOGI 1. Reviu Alokasi Anggaran Review dan analisis terhadap alokasi anggaran dalam dengan fokus utama untuk mengidentifikasi inefisiensi alokasi, duplikasi dan einmalig. 2. Reviu Pelaksanaan Anggaran Reviu dan analisis terhadap pelaksanaan anggaran dengan fokus utama pada realisasi anggaran, tingkat penyerapan anggaran, capaian output. 3. Reviu Baseline Memberikan masukan untuk prinsip-prinsip reviu terhadap baseline items yang dapat dipertimbangkan oleh K/L pada saat perencanaan. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 3 Kerangka Kerja Spending Review Reviu Alokasi (Pagu) Reviu Pelaksanaan Reviu Baseline (Sistem Penganggaran) Inefisiensi Alokasi Einmalig Cadangan Output dan Sisa Hasil Penelaahan Kinerja pelaksanaan dibandingkan dengan target Benchmarking kinerja pelaksanaan Operasional Non Operasional INDIKASI IN, IDENTIFIKASI RUANG FISKAL, AKURASI BASELINE Perbaikan Alokasi Anggaran Periode Selanjutnya INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 4 2
3 REVIU ALOKASI ANGGARAN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 5 Identifikasi Inefisiensi Alokasi Definisi Duplikasi: Dalam satu program terdapat dua kegiatan dengan output yang sama, atau dalam satu kegiatan terdapat dua komponen kegiatan yang sama. Dilakukan dengan meneliti alokasi anggaran pada setiap kegiatan dalam Tahun Anggaran Jika terdapat alokasi anggaran untuk jenis kegiatan yang sama pada dua tempat maka hal tersebut masuk dalam kategori duplikasi. Contoh : Kegiatan penyusunan rencana kerja direktorat di alokasikan pada output A dan pada output B juga terdapat kegiatan penyusunan rencana kerja direktorat. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 6 3
4 Tolok Ukur Alokasi Efisien (1) NO Keperluan Perkantoran 1. Sisa dana belanja barang operasional pada akhir tahun Jumlah alokasi dana belanja barang operasional yang di realokasi. 3. Proporsi belanja keperluan perkantoran thd lebih dari 18% Dasar pertimbangan: Pengalokasian dana belanja operasional didasarkan pada kebutuhan operasional Satker. Jika terdapat sisa dana belanja barang operasional pada akhir tahun atau terjadi pergeseran belanja barang operasional ke belanja yang lain, maka Standar Biaya yang digunakan pada saat alokasi anggaran perlu ditinjau kembali. 1. Sisa dana belanja barang operasional pada akhir tahun 2012 merupakan besaran inefisiensi karena alokasi dana melebihi kebutuhannya 2. Jumlah alokasi dana belanja barang operasional yang direalokasi merupakan inefisiensi karena alokasi dana melebihi kebutuhannya. 3. Jika proporsi belanja keperluan perkantoran thd lebih dari 18% maka kelebihannya merupakan in efisiensi dan Revisi DIPA INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 7 Tolok Ukur Alokasi Efisien (2) NO Honor Output Kegiatan 1. Kegiatan yang diberikan honor merupakan Tugas dan Fungsi dari satker tersebut. 2. Relevansi pemberian honor dengan kegiatan. 3. Kewajaran jumlah orang dengan kegiatan (misal rasio jumlah panitia dengan peserta 15-20%) 1. Cek apakah alokasi honor tersebut terdapat pada kegiatan yang merupakan tupoksi. Jika honor tersebut terdapat pada kegiatan tupoksi maka merupakan inefisiensi. 2. Cek apakah alokasi honor tersebut memang diperlukan untuk pencapaian output kegiatan. Misalnya penyusunan laporan tidak perlu diberikan honor sehingga alokasi honor tersebut merupakan in efisiensi. 3. Untuk honor panitia jumlah panitia maksimal 15% - 20% dari jumlah peserta sehingga jika jumlah panitia melebihi maka kelebihan alokasi tersebut merupkan in efisiensi. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 8 4
5 Tolok Ukur Alokasi Efisien (3) NO 1. Sisa dana belanja Biaya 1. Sisa dana pemeliharaan gedung Pemeliharaan Gedung dan dan bangunan Bangunan pada akhir 2. Jumlah dana pemeliharaan tahun. gedung dan bangunan yang 2. Jumlah alokasi dana Biaya dialihkan ke kegiatan lain Pemeliharaan Gedung dan 3. Jumlah alokasi dana melebihi Bangunan yang di realokasi. indeks dikalikan volumenya maka kelebihan alokasi 3. Alokasi tidak melebihi merupakan in efisiensi. indeks Dasar pertimbangan: Biaya Pengalokasian dana Biaya Pemeliharaan Gedung dan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Bangunan didasarkan pada perhitungan: Luas Gedung x Indeks SBU Jika terdapat sisa dana belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan pada akhir tahun atau terjadi pergeseran belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan ke belanja yang lain, maka Indeks Standar Biaya yang digunakan pada saat alokasi anggaran perlu ditinjau kembali. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 9 Tolok Ukur Alokasi Efisien (4) N O 1. Sisa dana belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin pada akhir tahun. 2. Jumlah alokasi dana Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin yang di realokasi. 3. Alokasi tidak melebihi indeks 1. Sisa dana Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2. Jumlah dana Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin yang dialihkan ke kegiatan lain 3. Jumlah alokasi dana melebihi indeks dikalikan volumenya maka kelebihan alokasi merupakan in efisiensi. Biaya Dasar pertimbangan: Pemeliharaan Peralatan Pengalokasian dana Biaya dan Mesin Pemeliharaan Peralatan dan Mesin didasarkan pada perhitungan: Jumlah Peralatan/Mesin x Indeks SBU Jika terdapat sisa dana belanja Peralatan dan Mesin pada akhir tahun atau terjadi pergeseran belanja Peralatan dan Mesin ke belanja yang lain, maka Indeks Standar Biaya yang digunakan pada saat alokasi anggaran perlu ditinjau kembali. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 10 5
6 Tolok Ukur Alokasi Efisien (5) NO Fokus pada alokasi untuk konsinyering: a. Relevansi konsinyering; b. Lamanya konsinyering; c. Jumlah orang: Relevansi: Perlu tidaknya kegiatan konsinyering, tingkat urgensi (detil) Misalnya kegiatan penyusunan laporan pakai konsinyering Lamanya konsinyering maksimum 3 hari Non Operasional Lainnya Jumlah orang Peraturan Menteri maks 30 orang Peraturan Dirjen maks 20 orang Penyusunan Modul maks 15 orang Penyusunan laporan tidak boleh INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 11 Tolok Ukur Alokasi Efisien (6) NO Perjadin DN Biasa Fokus pada alokasi untuk Perjadin : a. Relevansi (hanya dapat dilakukan oleh aparat pengawasan atau dalam rangka pembinaan); b. Jumlah orang Relevansi: 1. Perlu tidaknya perjalanan dinas untuk kegiatan 2. Perbandingan alokasi dana perjalanan dinas pada kegiatan yang sejenis antar satker/k/l yang sejenis (misalnya Itjen A dengan Itjen B) Jumlah orang yang melakukan perjadin: Maksimal 10 orang untuk pemeriksaan Maksimal 5 orang untuk pembinaan Perjadin DN Lainnya Fokus pada alokasi untuk Perjadin : a. Relevansi Perjadin ; b. Lamanya Perjadin ; c. Jumlah orang. Relevansi: Perlu tidaknya perjalanan dinas untuk kegiatan. Misalnya pembuatan laporan tidak memerlukan perjalanan dinas. Lamanya Perjalanan dinas maksimal 3 hari Jumlah orang maksimal 3 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 12 6
7 Tolok Ukur Alokasi Efisien (7) NO Fokus pada alokasi untuk Perjadin : a. Relevansi Perjadin ; b. Jumlah orang: Relevansi: 1. Perlu tidaknya perjalanan dinas untuk kegiatan 2. keterkaitan dengan tugas dan fungsi satker Perjadin LN Biasa Jumlah orang yang melakukan perjadin: Maksimal 10 orang untuk pemeriksaan Maksimal 5 orang untuk pembinaan Perjadin LN Lainnya Fokus pada alokasi untuk Perjadin : a. Relevansi Perjadin ; b. Lamanya Perjadin ; c. Jumlah orang: Relevansi: Perlu tidaknya perjalanan dinas untuk kegiatan. Misalnya pengambilan/ pengumpulan data tidak perlu dilakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Lamanya Perjalanan dinas maksimal 6 hari Jumlah orang maksimal 3 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 13 Tolok Ukur Alokasi Efisien (8) NO 2 Modal Modal Peralatan dan Mesin 1. Pengadaan komputer: a. Rasio Pengadaan dibanding Jumlah Peralatan/Mesin (Maks. 10%) b. Rasio jumlah peralatan dan mesin setelah pengadaan dibanding jumlah pegawai c. Harga komputer per unit Rp. 7 juta 2. Pengadaan kendaraan bermotor: a. Alokasi dana dibandingkan dengan norma; b. Penambahan volume dibandingkan alokasi awal tahun. 3. Jumlah Sisa dana pada akhir tahun Lebih dari 15% 1. Hitung rasio jumlah pegawai dibandingkan dengan jumlah komputer yang ada ditambah pengadaan komputer 2. Kesesuaian spesifikasi komputer dengan kebutuhan penggunaan (bandingkan harga komputer per unit pada semua satker) 3. Kesesuaian spesifikasi kendaraan dinas dengan kebutuhan penggunaan (alokasi dana dibandingkan dengan norma misalnya: Kijang standar harga 220 juta rupiah) 4. Selisih volume pengadaan kendaraan awal dengan akhir (hitung selisih volume dikalikan harga per unit); 5. Apabila terdapat sisa dana pada akhir tahun lebih dari 15%, maka selisih lebihnya adalah inefisiensi., revisi DIPA dan Realisasi anggaran INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 14 7
8 Tolok Ukur Alokasi Efisien (9) NO 3 Bantuan Sosial Modal Gedung dan Bangunan 57 Bantuan Sosial Jumlah Sisa dana pada akhir tahun Jumlah alokasi dana belanja modal gedung dan bangunan yang di re-alokasi Rasio biaya operasional pendukung penyaluran bansos dengan jumlah bantuan 1. Apabila terdapat sisa dana dan pada akhir tahun lebih dari Realisasi anggaran 15%, maka selisih lebihnya adalah inefisiensi. 2. Jumlah alokasi dana belanja modal gedung dan bangunan yang dire-alokasi merupakan inefisiensi karena alokasi dana melebihi kebutuhannya. Proporsi antara alokasi dana bantuannya dibanding biaya operasional (pada belanja barang) maksimum biaya operasional 15-20%, misalnya: Biaya operasional penyaluran bansos = Rp200 juta Bantuan Sosial = Rp500 juta Rasio = 200/500 = 40% Rasio ideal = 20% inefisiensi = 40%-20% x Rp500 juta = Rp100 juta INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 15 CONTOH IN Penjelasan in efisiensi : Terdapat biaya pemeliharaan kendaraan operasional pejabat eselon satu yang melebihi standar jumlahnya. Hanya terdapat satu orang pejabat eselon satu, namun alokasi pemeliharaannya untuk 3 unit kendaraan. Satu eselon satu diberikan kendaraan operasional pejabat lebih dari satu merupakan pemborosan dan termasuk dalam kategori inefisiensi belanja. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 16 8
9 Contoh Ketidaksesuaian Standar Biaya Penjelasan : untuk pemeliharaan AC seharusnya harga satuan sesuai dengan SBU yaitu sebesar Rp ,- namun pada pemeliharaan AC split diatas menggunakan harga satuan sebesar Rp ,- INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 17 Identifikasi Duplikasi Definisi Duplikasi: Dalam satu program terdapat dua kegiatan dengan output yang sama, atau dalam satu kegiatan terdapat dua komponen kegiatan yang sama. Dilakukan dengan meneliti alokasi anggaran pada setiap kegiatan dalam Tahun Anggaran Jika terdapat alokasi anggaran untuk jenis kegiatan yang sama pada dua tempat maka hal tersebut masuk dalam kategori duplikasi. Contoh : Kegiatan penyusunan rencana kerja direktorat di alokasikan pada output A dan pada output B juga terdapat kegiatan penyusunan rencana kerja direktorat. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 18 9
10 CONTOH DUPLIKASI Penjelasan duplikasi : Dalam suatu penyusunan peraturan berupa undang-undang terdapat kegiatan rapat yang berulang yang seharusnya bisa dijadikan satu rapat, yaitu rapat perumusan penyusunan draf, rapat pengarahan penyusunan draf, dan rapat penyusunan draf. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 19 Identifikasi Einmalig Definisi Einmalig: Program atau Kegiatan yang dilaksanakan hanya satu kali, dalam satu tahun anggaran Dilakukan dengan meneliti alokasi anggaran TA 2012 yang sifat kegiatannya selesai dalam satu tahun anggaran Contoh : 1. Penyusunan Masterplan 2. Pembangunan gedung kantor yang bukan multiyears 3. Penyusunan Detail Enginering Design 4. Pembuatan sistem aplikasi 5. Pemasangan ac central 6. Penyusunan Renstra, dsb INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 20 10
11 CONTOH EINMALIGH Penjelasan einmalig: Pada 2012 terdapat pengalokasiaan dana sebesar Rp ,- untuk pengadaan software pengolahan dokumen. Kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan multi-years dan selesai di tahun anggaran Kegiatan tersebut merupakan kegiatan einmalig di tahun anggaran 2012, sehingga alokasi anggarannya tidak menjadi bagian dari baseline di tahun anggaran selanjutnya INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 21 Contoh Einmalig Salah Satu satker di Kementerian Perhubungan melaksanakan kegiatan pembuatan masterplan kebutuhan terminal penumpang tipe A di tahun anggaran Kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan multi-years dan selesai di tahun anggaran Kegiatan tersebut merupakan kegiatan einmalig di tahun anggaran 2012, sehingga alokasi anggarannya tidak menjadi bagian dari baseline di tahun anggaran selanjutnya INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 22 11
12 REVIU BASELINE INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 23 Reviu Baseline Baseline Biaya Operasional: a. Pembayaran gaji, tunjangan yang melekat dg gaji, honor tetap, tunjangan lain terkait dg belanja pegawai, lembur dan vakasi; b. Operasonal sehari-hari perkantoran, langganan daya dan jasa, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor. Baseline Biaya Non Operasional: a. Kegiatan/Output terkait pelaksanaan tugas fungsi unit; b. Kegiatan/Output terkait pelayanan kepada publik; c. Kegiatan/Output terkait pelaksanaan kebijakan prioritas pembangunan nasional; d. Kegiatan/Output terkait penugasan sesuai kebijakan Pemerintah. Review dilakukan dengan : 1. Menganalisis pola penyerapan beberapa baseline items untuk mencari indikasi adanya inefisiensi alokasi dan inefisiensi pelaksanaan (penyerapan semu) 2. Mengidentifikasi Output Cadangan dan Sisa Hasil Penelaahan pada akunakun dalam baseline INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 24 12
13 Dalam Miliar Rupiah Non Operasional Lainnya Bahan Honor Output Kegiatan Perjalanan Lainnya Honor Operasional Satuan Kerja Gaji Pokok PNS Keperluan Perkantoran Dalam Milyar Rupiah Tunj. Beras PNS Uang Makan PNS Operasional Lainnya Modal Peralatan dan Mesin Tunj. Suami/Istri PNS Tunj. PPh PNS 29/08/2013 ANALISIS BARANG OPERASIONAL & NON OPERASIONAL LAINNYA ( DAN ) 38,734 37,121 34,168 32,433 32, Revisi Terbanyak 27,343 26,611 24,820 24,585 24,386 24,227 24,193 23, Grafik di atas menunjukkan bahwa akun dan memiliki frekuensi revisi yang signifikan 25 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 25 ANALISIS BARANG OPERASIONAL & NON OPERASIONAL LAINNYA Overview TA Overview TA ,000 25,000 20,000 15,000 10,000 13,226 11,128 14,850 11,721 25,366 19,397 26,246 21, , , , , , , , , , , , , , , ,742 5,000 2,098 3,129 5,968 4, ,000 50,000 23,049 27,511 39,829 49, Pagu Realisasi Sisa Pagu Realisasi Sisa Dana INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 26 13
14 Dalam Mliar Rupiah 29/08/2013 ANALISIS BARANG OPERASIONAL & NON OPERASIONAL LAINNYA 19, , , , , , , , Pergerakan Pagu Operasional Lainnya Tahun , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Tren Pergerakan Pagu TA ,000 39,000 37,000 35,000 33,000 31,000 15, , jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des 29,000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Pergerakan pagu yang cenderung mempunyai tren menurun menunjukkan bahwa terdapat realokasi pada akun dan INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 27 14
15 REVIU PELAKSANAAN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 29 Efisiensi Operasional Definisi: Efisiensi operasional menunjukkan kemampuan untuk mengubah input menjadi output. output Efisiensi input Tujuan: Mengidentifikasi inefisiensi pada tahap pelaksanaan Data: Hasil survey capaian output pada 20 K/L (terkumpul sebanyak 13 K/L) sebagai indikator output dan realisasi dana sebagai indikator input Metode: (1) Benchmarking antara kinerja aktual dengan rencana (2) Benchmarking antar program 15
16 Efisiensi Operasional Formula Formula: Metode I aktual Efisiensi( E), rencana capaian _ output aktual realisasi t arg et _ output rencana pagu Inefisiensi diukur berdasarkan gap antara kinerja aktual dengan yang direncanakan. E >= 1 menunjukkan efisiensi E <= 1 menunjukkan inefisiensi, sehingga: Inefisiensi = (1 E) x Pagu Pada metode I alokasi pagu yang besar dapat menyebabkan E menjadi tinggi. Metode II menguji apakah unit-unit dengan E>1 benar-benar efisien, tidak disebabkan oleh pagu yang tinggi Formula: Metode II kinerja _ output, realisasi capaian _ output kinerja _ output t arg et _ output Efisiensi diukur dengan membandingkan rasio output dan realisasi antar berbagai program pada K/L (analisis frontier non parametrik) Program berkinerja terbaik yang diidentifikasi melalui linear programming menjadi benchmark. Tingkat inefisiensi diukur dari gap antara suatu program dengan benchmarknya Inefisiensi = (1-E) x Realisasi 1. Membandingkan Rasio Output/Input Aktual dengan Output/Input Rencana Tujuan: Mengukur kinerja pelaksanaan program/kegiatan/satker dengan memakai tolok ukur rencananya. 1. Formula = 3. In-Efisiensi = INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 32 16
17 2. Membandingkan Rasio Persentase Capaian Output Dan Realisasi Antar Program/Kegiatan/Satker Sejenis Tujuan: Mengukur kinerja pelaksanaan program/kegiatan/satker dengan memakai program/kegiatan/satker dengan kinerja pelaksanaan anggaran terbaik sebagai benchmark. Metode: Disebut sebagai Analisis Batas Efisiensi (Efficiency Frontier Analysis). Dengan Suatu program matematis dijalankan dengan software (DEAP atau STATA) dari kumpulan data rasio output dan input, kita dapat mengidentifikasi rasio output/input terbaik sebagai benchmark. Benchmark-benchmark ini akan membentuk frontier atau garis batas, dan data rasio output/input yang berada di bawah batas akan dapat dihitung jaraknya dari batas ini. Inefisiensi merupakan gap/jarak antara suatu data dengan garis batas. Untuk Spending Review 2013 ini dilakukan dua pengukuran dengan metode analisis garis batas efisiensi ini, yaitu pada level program dan pada level kegiatan (khusus untuk output terkait dengan layanan perkantoran) INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Membandingkan Rasio Persentase Capaian Output Dan Realisasi Antar Program/Kegiatan/Satker Sejenis Formula: output _ aktual : realisasi output _ t arg et Analisis: INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 34 17
Spending Review Provinsi Kepulauan Riau. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Spending Review 2016 Provinsi Kepulauan Riau Government Spending Spending Review APBN 2016 Provinsi Kepulauan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA DASAR HUKUM Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 1 : 1 : 4631 PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 216 : LRBSB 2 : 1 SEMULA S/D S/D 1 TRANSAKSI KAS
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 1 : 1 : 4631 PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 216 : LRBSB 2 : 1 SEMULA SETELAH 1 TRANSAKSI KAS
Lebih terperinciEvaluasi Perencanaan dan Penganggaran Satuan Kerja. Direktorat Jenderal Anggaran
Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Satuan Kerja Direktorat Jenderal Anggaran Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara 2. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Lebih terperinciREALISASI S.D. BULAN LALU REALISASI BULAN INI REALISASI S.D. BULAN INI SISA DANA S.D. BULAN INI NO KODE JENIS BELANJA/MAK
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2013 BULAN MEI 2013 SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : DIPA-005.01.2.401472/2013/5 Desember 2012
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 1 42191 PENGADILAN AGAMA MUARA BUNGO JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 SEPTEMBER 215 LRBSB 2 Friday, November 2,
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 23 614727 PAGM BUA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 21 LRBSB 1 8 Februari 213 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 2010 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 23 614727 PAGM BUA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 21 LRBSB 1 8 Februari 213 1 lu_lrabstkb SEMULA SISA
Lebih terperinciMenjaga Kualitas Belanja Melalui Pengendalian Pelaksanaan Anggaran
Menjaga Kualitas Belanja Melalui Pengendalian Pelaksanaan Anggaran disampaikan oleh: Marwanto Harjowiryono Direktur Jenderal Perbendaharaan Budget Day Jakarta, 22 November 2017 Anggaran yang dikelola dengan
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN PENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA Identifikasi Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan
Lebih terperinciANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2011
ANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2011 Kegiatan urusan keuangan adalah menjadi tanggung jawab Kepala Sub. Bagian Keuangan yaitu Sdri. Dartik, S.PdI akan tetapi
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 19 3759 PENGADILAN AGAMA WATAMPONE JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 215 LRBSB 2
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2012
LAPORAN REALISASI BELANJA (TRANSAKSI KAS) UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216 :
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN APRIL 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN MEI 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN OKTOBER 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN JULI 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN DESEMBER 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN NOVEMBER 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 OKTOBER 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 5 41256 PENGADILAN AGAMA MOJOKERTO JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 OKTOBER 216 LRBSB 2 Jumat, 16 Desember 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 OKTOBER 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 5 41344 PENGADILAN AGAMA BONDOWOSO JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 OKTOBER 216 LRBSB 2 22 November 216 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 18 576249 PENGADILAN TINGGI AGAMA PALU JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 216 LRBSB 2 Wednesday, August 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 18 576249 PENGADILAN TINGGI AGAMA PALU JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 JUNI 216 LRBSB 2 Wednesday, August 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 18 576249 PENGADILAN TINGGI AGAMA PALU JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 216 LRBSB 2 Wednesday, August 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENGANGGARAN (ISU-ISU ACTUAL DALAM PERAN SATKER) Mataram, 6 Oktober 2017
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENGANGGARAN (ISU-ISU ACTUAL DALAM PERAN SATKER) Mataram, 6 Oktober 2017 1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam workshop ini adalah: Memahami makna dan filosofi pengaturan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI ANGGARAN BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2010 PADA TAHUN ANGGARAN 2011 DAN PEMOTONGAN PAGU
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)
LAPORAN REALISASI BELANJA : 1 SEMULA TRANSAKSI KAS RUPIAH MURNI 0 RM PELAYANAN UMUM LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 089. NOMOR : LRA-414/PW12/1/2015 TANGGAL : 8 November 2015 JALAN PARANGTRITIS KM 5,5 BANTUL 55187
BAGIAN ANGGARAN 89 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 215 NOMOR : LRA-414/PW12/1/215 TANGGAL : 8 November
Lebih terperinciLAPORAN MANUAL PENYERAPAN REALISASI ANGGARAN DIPA BULAN : APRIL 2012
NO. KODE PAGU DIPA Program Dukungan Manajemen dan 1 005.01.01 Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah 8.080.135.000 1.744.276.163 21,59% 712.979.563 8,82% 2.457.255.726 30,41% 5.620.063.274 Agung 1.066.001
Lebih terperinciLAPORAN MANUAL PENYERAPAN REALISASI ANGGARAN DIPA BULAN : MEI 2012
NO. KODE PAGU DIPA Program Dukungan Manajemen dan 1 005.01.01 Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah 8.080.135.000 2.457.255.726 30,41% 634.558.671 7,85% 3.091.814.397 38,26% 4.985.512.103 Agung 1.066.001
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI2012
LAPORAN REALISASI BELANJA (TRANSAKSI KAS) UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 3 JUNI212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216 : 1
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2013 (dalam rupiah)
5 1 19 37491 PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 213 LRBSB 2 Wednesday, January 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH SISA 1 TRANSAKSI
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2013
LAPORAN REALISASI BELANJA (TRANSAKSI KAS) UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216 :
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN SEMESTER I TAHUN 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 17 4271 PENGADILAN AGAMA TONDANO JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN SEMESTER I TAHUN 216 LRBSS 1 21 July 216 1 lu_lrabstkt
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2017 (dalam rupiah)
5 1 2 4772 PENGADILAN AGAMA MAJALENGKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 217 LRBSB 2 Rabu, 24 Mei 217 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH 1 TRANSAKSI KAS 1
Lebih terperinciPMK Nomor 214 Tahun 2017 RKA-K/L. Sosialisasi: tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN
Sosialisasi: PMK Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN Jakarta, Maret 2018 Outline 1. Urgensi Evaluasi Kinerja Anggaran
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 2016 (dalam rupiah)
5 1 26 411 PENGADILAN NEGERI JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 216 LRBSB 2 4 September 216 1 lu_lrabstkb S/D S/D 1 TRANSAKSI KAS
Lebih terperinciANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2012
ANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2012 Kegiatan urusan keuangan adalah menjadi tanggung jawab Kepala Sub. Bagian Keuangan yaitu Sdri. Dartik, S.PdI akan tetapi
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 28 PEBRUARI 2017 (dalam rupiah)
5 1 2 4772 PENGADILAN AGAMA MAJALENGKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 28 PEBRUARI 217 LRBSB 2 Rabu, 24 Mei 217 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH S/D S/D 1 TRANSAKSI
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 25 61489 PENGADILAN NEGERI KOTA TIMIKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 216 LRBSB 2 9 August 216 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER2015 (dalam rupiah)
LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 3 SEPTEMBER215 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Monday, May 2, : 1 SEMULA SETELAH SISA
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER2013
LAPORAN REALISASI BELANJA (TRANSAKSI KAS) UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 18 KEMENTERIAN PERTANIAN 1 649259 BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 215 LRBSB
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER2012
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 3 SEPTEMBER212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216 : 1 SEMULA 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 OKTOBER 2017 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 17 42681 PENGADILAN TINGGI AGAMA MANADO JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 OKTOBER 217 LRBSB 2 28 November 217 1
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER2014
LAPORAN REALISASI BELANJA (TRANSAKSI KAS) UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 3 SEPTEMBER214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER2012
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216 : 1 SEMULA 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2013 (dalam rupiah)
5 1 19 37491 PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 213 LRBSB 2 Wednesday, January 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 25 61489 PENGADILAN NEGERI TIMIKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 216 LRBSB 2 25 January 217 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2016 (dalam rupiah)
5 1 2 SEKRETARIAT 4772 PENGADILAN AGAMA MAJALENGKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 216 LRBSB 2 Kamis, 23 Juni 216 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH S/D S/D
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 6 4415 PENGADILAN NEGERI JANTHO JENIS KD KANTOR DAERAH UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 216 LRBSB 2 Monday, April 25, 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH 1 TRANSAKSI
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 (dalam rupiah)
5 1 19 SEKRETARIAT 37491 PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 212 LRBSB 2 Monday, June 9, 1 lu_lrabstkb
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (dalam rupiah)
24 4 1 41576 RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 215 LRBSB 2 13 Januari 216 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2014
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216 : 1 SEMULA SETELAH SISA 1 I. IKHTISAR MENURUT
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER2014
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Friday, April 29, 216 : 1 SEMULA SETELAH SISA 1 I. IKHTISAR MENURUT
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : JANUARI 2016
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : JANUARI 2016 Kementerian Negara : Mahkamah Agung (005) Unit Organisasi : Badan Urusan Administrasi (01) Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta (04) Satuan Kerja
Lebih terperinciREVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)
REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) Ada lima tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia yaitu : 1). Perencanaan dan Penganggaran APBN; 2). Penetapan/Persetujuan APBN; 3). Pelaksanaan APBN; 4).
Lebih terperinciPERHITUNGAN UANG PERSEDIAAN
PERHITUNGAN UANG PERSEDIAAN U ang persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya
Lebih terperinciPress Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Press Briefing Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017) Jakarta, 13 April 2017 1 MENGAPA PERLU? DITETAPKAN PMK 50/PMK.07/2017 Adanya
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA BULAN : JANUARI TAHUN 2013 SISA DANA AKUN TOTAL % TOTAL % TOTAL %
LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DIPA BULAN : JANUARI TAHUN 213 Departemen/Lembaga Unit Organisasi Provinsi/Kabupaten/Kota Satuan Kerja KPPN Nomor DIPA : (5) Mahkamah Agung RI : (1) Badan Urusan Administrasi
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER2015 (dalam rupiah)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER215 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 86 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAGIAN PELAKSANA : - - : LRBKW 2 : Monday, May 2, : 1 SEMULA SETELAH SISA 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER
Lebih terperinciDIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Revisi TA 2017 DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2017 (dalam rupiah)
5 1 2 4772 PENGADILAN AGAMA MAJALENGKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 217 LRBSB 2 Rabu, 24 Mei 217 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 18 KEMENTERIAN PERTANIAN 1 649259 BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2017 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 19 37431 PENGADILAN AGAMA PANGKAJENE JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 217 LRBSB 2 Thursday,
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016
BAGIAN ANGGARAN 89 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 16 NOMOR LAP-4/PW1/1/16 TANGGAL 9 Agustus 16 JALAN PARANGTRITIS
Lebih terperinciPMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga
PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga 1 OUTLINE I. Tata Cara Monev Kinerja Penganggaran. II. Panduan Pengoperasian
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK
JURNAL MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK MKP ANALISIS PENGHITUNGAN ANGKA DASAR (BASELINE) DALAM Politeknik Keuangan Negara STAN Alamat Korespondensi: imeleirwan@gmail.com INFORMASI ARTIKEL Diterima Pertama [04-07-2017]
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : JULI 2016
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : JULI 2016 Kementerian Negara : Mahkamah Agung (005) Unit Organisasi : Badan Urusan Administrasi (01) Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta (04) Satuan Kerja
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 2016 (dalam rupiah)
5 1 25 61489 PENGADILAN NEGERI KOTA TIMIKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 216 LRBSB 2 3 November 216 1 lu_lrabstkb SEMULA 1 TRANSAKSI KAS 1 RUPIAH
Lebih terperinciInspektur Jenderal Kementerian Keuangan. Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP Agenda 1 2 3 Peran APIP dalam Pengawasan Perencanaan & Penganggaran Strategi Reviu RKA-K/L oleh APIP Hal-halYang
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA BULAN SEPTEMBER TAHUN 2016
005.01.2900.400823 BADAN URUSAN ADMINISTRASI 5.764.099.000,00 5.764.099.000,00 4.231.167.974,00 75,13 429.760.188,00 7,46 4.667.328.162,00 80,97 1.096.770.838,00 19,03 005.01.01 Program Dukungan Manajemen
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2016 (dalam rupiah)
5 1 2 SEKRETARIAT 4772 PENGADILAN AGAMA MAJALENGKA JENIS KD KANTOR DAERAH UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 216 LRBSB 2 Kamis, 23 Juni 216 1 lu_lrabstkb 1 TRANSAKSI KAS 1 RUPIAH MURNI RM 3 KETERTIBAN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 MEI 2017 (dalam rupiah)
5 1 29 97598 PENGADILAN NEGERI TANGERANG JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 MEI 217 SEMULA SETELAH S/D S/D SISA 1 TRANSAKSI KAS sumber dana
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 (dalam rupiah)
5 1 29 97598 PENGADILAN NEGERI TANGERANG JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 JUNI 217 SEMULA SETELAH S/D S/D SISA 1 TRANSAKSI KAS sumber dana
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1378, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Revisi Anggaran. TA 2013. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN
Lebih terperinciKonsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 Bali, 1 September 2015 Latar Belakang Tujuan Lingkup
Lebih terperinciNo Uraian Estimasi Pendapatan. 1 Pendapatan Lain-lain ,00 0,00. Jumlah ,00 0,00
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp7.930.100 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1 Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2012 adalah
Lebih terperinciPENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF Jakarta, Februari 2018
PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF 2019 Jakarta, Februari 2018 PENDAHULUAN (1/2) Sesuai amanat Pasal 3 ayat (3) PMK No. 94 Tahun
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 089. NOMOR : LAP-102/PW12/1/2016 TANGGAL : 8 April 2016 JALAN PARANGTRITIS KM 5,5 BANTUL 55187
BAGIAN ANGGARAN 89 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 16 NOMOR : LAP-1/PW1/1/16 TANGGAL : 8 April 16 JALAN PARANGTRITIS
Lebih terperinciREKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA BULAN JANUARI TAHUN 2015
REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA : (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI./TGL DIPA : DIPA-005.01.2.400823/2015 tgl. 14-11-2014 Kode Satker. Program. Keg. 005.01.2900.400823 PENGADILAN AGAMA
Lebih terperinciLAMPIRAN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
LAMPIRAN 1. Capaian Kinerja (Realisasi Anggaran) Kemenkes TA 2009-2015; 2. Trend Blokir Anggaran Kemenkes TA 2010-2015; 3. Alokasi Perjalanan Dinas Kemenkes TA 2013-2015; 4. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan/Dibatasi.
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN TAHUN 2016 (dalam rupiah)
LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN TAHUN 216 24 4 1 41576 RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO JENIS KD KANTOR DAERAH LRBST 2 16 Januari 217 1 lu_lrabstkt S/D S/D SISA 1 TRANSAKSI KAS 1 RUPIAH MURNI
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 28 PEBRUARI 2017 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 22 99773 PENGADILAN TINGGI DENPASAR JENIS KD KANTOR DAERAH UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 28 PEBRUARI 217 LRBSB 2 Thursday, June 15, 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH
Lebih terperinci1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.
1. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); 3 Format Baru RKA-KL. 3. RKA KL di Indonesia (Menuju pengelolaan APBN yang transparan dan kredibel) Direktorat Jenderal
Lebih terperinciKONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 1 Persentase Realisasi Belanja Tahun 2011-2015 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 2011 2012 2013 2014
Lebih terperinciAlokasi Dana dan Paket Lelang
Alokasi Dana dan Paket Lelang a. Pagu Ditjen Cipta Karya TA. 2011 sebesar Rp 13,367 Triliun, terdiri dari: - Rupiah Murni : Rp 10,427 Triliun - Pinjaman Luar Negeri : Rp 2,940 Triliun b. Progres pelaksanaan
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 (dalam rupiah)
LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 JUNI 217 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 22 99773 PENGADILAN TINGGI DENPASAR JENIS KD KANTOR DAERAH LRBSB 2 Tuesday,
Lebih terperinciPOKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Bimtek Penganggaran Untuk PTN Baru dan Satker Kemristekdikti Lainnya Di Lingkup Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bandung 27 April 2018 Profil
Lebih terperinciPEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015
PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 Penilaian Status Capaian Pelaksanaan Kegiatan/ Program Menurut e-monev DJA CAPAIAN KINERJA
Lebih terperinciPERHITUNGAN UANG PERSEDIAAN
PERHITUNGAN UANG PERSEDIAAN 1 Menerangkan Pengertian Perubahan UP Memperkirakan Daya Serap Anggaran Jenis yang Bisa Dibayarkan dengan UP selama Satu Tahun Anggaran Menghitung Perubahan UP yang Dibutuhkan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-032.02-0/2017 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciBAB III. 2 SKPA-087/WPB.13/KP.0 PA Tasikmalaya SKPA-088/WPB.13/KP.0 PA Garut SKPA-089/WPB.13/KP.0 PA Majalengka
[ ] Selama Tahun Anggaran 2010, Pengadilan Tinggi Agama Bandung sebagai satuan kerja telah menerbitkan Surat Kuasa Penggunaan Anggaran (SKPA) untuk Belanja Langganan Daya dan Jasa kepada 4 (empat) satuan
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : FEBRUARI 2016
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : FEBRUARI 2016 Kementerian Negara : Mahkamah Agung (005) Unit Organisasi : Badan Urusan Administrasi (01) Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta (04) Satuan
Lebih terperinciLanggeng Suwito. Pemaparan Materi:PMK 214 tahun 2017 tentang Pengukuran
Pemaparan Materi:PMK 214 tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Langgeng Suwito Kepala Subdirektorat Evaluasi Kinerja Penganggaran Direktorat Sistem Penganggaran
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : MARET 2016
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 BULAN : MARET 2016 Kementerian Negara : Mahkamah Agung (005) Unit Organisasi : Badan Urusan Administrasi (01) Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta (04) Satuan Kerja
Lebih terperinciREKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA BULAN FEBRUARI TAHUN 2014
REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA : (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI & (04) BADAN PERADILAN AGAMA./TGL DIPA : DIPA-005.01.2.400823/2014 tgl. 05-12-2013 Kode Satker. Program. Keg. 005.2900.400823
Lebih terperinci