PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

Transkripsi

1 CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/12/62/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Oktober, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing Masing Orang dan Orang. Jumlah penumpang angkutan laut tercatat orang, turun 21,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah orang. Arus lalu lintas barang melalui angkutan laut tercatat 1,29 juta ton, naik 10,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan terjadi pada volume bongkar dan muat masingmasing sebesar 2,55 persen dan 12,88 persen. Frekuensi penerbangan naik 2,31 persen, dari penerbangan di September menjadi penerbangan di Oktober. Jumlah penumpang angkutan udara mencapai orang, naik 3,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah orang. Arus lalu lintas barang melalui pelabuhan udara tercatat ton, naik 2,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan terjadi terutama pada volume bongkar barang sebesar 5,35 persen, sedangkan volume muat barang turun 2,19 persen. Arus lalu lintas penumpang dan barang pada angkutan laut didominasi oleh pelabuhan Kumai dan Sampit masing masing sebesar 57,45 persen dan 45,03 persen. Sementara itu, arus lalu lintas penumpang dan barang melalui pelabuhan udara didominasi Tjilik Riwut masing masing 51,70 persen dan 56,06 persen. 1. Angkutan Laut Frekuensi kunjungan kapal laut menurun 2,49 persen, yakni dari 683 kunjungan di September menjadi 666 kunjungan di Oktober. Penurunan yang cukup signifikan terjadi pada arus lalu lintas penumpang sebesar 21,79 persen, khususnya penumpang berangkat yang mencapai 31,62 persen atau dari orang di September menjadi orang di Oktober. Jumlah penumpang datang juga mengalami penurunan sebesar 13,10 persen, yakni dari orang di September menjadi orang di Oktober. Dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi kenaikan arus lalu lintas barang sebesar 10,05 persen selama Oktober. Kenaikan terutama berasal dari volume barang yang dimuat melalui seluruh pelabuhan yang 1

2 mencapai 12,88 persen menjadi ton di Oktober. Sementara itu, volume barang yang dibongkar juga meningkat 2,55 persen menjadi ton. Tabel 1 Frekuensi Kunjungan Kapal Laut dan Arus Lalu Lintas Penumpang/Barang Januari Oktober Rincian Satuan Okt 2015 Sep Okt 2015 Perubahan (%) Sep Okt Jan Okt2015 Kapal Laut Kunjung ,49 6,89 Penumpang Orang ,79 18,05 Datang Orang ,10 23,34 Berangkat Orang ,62 11,85 Barang Ton ,05 12,40 Bongkar ton ,55 3,98 Muat Ton ,88 16,98 Secara umum, arus lalu lintas penumpang yang menggunakan angkutan laut masih didominasi oleh dua pelabuhan utama. Proporsi layanan penumpang yang dilakukan melalui pelabuhan Kumai sebesar 57,45 persen dan Sampit sebesar 42,55 persen. Sementara itu, proporsi layanan bongkar/muat barang lebih merata di beberapa pelabuhan meliputi Sampit sebesar 45,03 persen, Kumai sebesar 40,57 persen, Pulang Pisau sebesar 8,59 persen, dan pelabuhan lainnya sebesar 5,81 persen. Tabel 2 Arus Lalu Lintas Penumpang dan Barang Melalui Pelabuhan Laut Utama Oktober Pelabuhan Penumpang (Orang) Barang (Ton) Peranan (%) Laut Datang Berangkat Jumlah Bongkar Muat Jumlah Penumpang Barang Kumai (Kobar) ,45 40,57 Sampit (Kotim) ,55 45,03 Pulang Pisau ,00 8,59 Lainnya ,00 5,81 Jumlah ,00 100,00 Selama Oktober, proporsi jumlah penumpang datang dan berangkat melalui pelabuhan Kumai relatif lebih dominan dibandingkan melalui Sampit. Penumpang melalui pelabuhan Kumai dan Sampit masing-masing mencapai orang dan orang. Sementara itu, relatif tidak terdapat aktivitas penumpang di beberapa pelabuhan lainnya. Pada bulan yang sama, volume arus lalu lintas bongkar/muat barang relatif didominasi oleh 2

3 pelabuhan Sampit mencapai ton dan diikuti oleh Kumai berjumlah ton. Sedangkan arus lalu lintas barang melalui Pulang Pisau dan pelabuhan lainnya hanya berkontribusi masing-masing ton dan ton 2. Angkutan Udara Dibandingkan bulan sebelumnya, frekuensi penerbangan selama Oktober mengalami penigkatan sebesar 2,31 persen, yakni dari penerbangan di September menjadi penerbangan. Naiknya frekuensi penerbangan diikuti oleh meningkatnya jumlah penumpang datang sebesar 6,56 persen dan penumpang berangkat meningkat 0,10 persen. Arus lalu lintas barang juga terjadi kenaikan terutama pada arus lalu lintas bongkar barang sebesar 5,35 persen, sedangkan pada volume muat barang mengalami penurunan sebesar 2,19 persen. Tabel 3 Frekuensi Penerbangan Pesawat Udara dan Arus Lalu Lintas Penumpang/Barang Januari Oktober Rincian Satuan Okt 2015 Sep Okt 2015 Sep Okt Perubahan (%) 2015 Penerbangan ,31 10,13 Datang Kali ,88 10,04 Berangkat Kali ,75 10,22 Penumpang Orang ,36 18,52 Datang Orang ,56 21,02 Berangkat oorang ,10 16,09 Barang Ton ,59 16,28 Bongkar Ton ,35 12,69 Muat Ton ,19 23,06 Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan frekuensi penerbangan sebesar 10,13 persen menjadi penerbangan selama periode Januari-Oktober. Arus lalu lintas penumpang dan barang juga meningkat masing-masing sebesar 18,52 persen dan 16,28 persen. Kenaikan jumlah penumpang berasal dari penumpang datang sebesar 21,02 persen dan penumpang berangkat sebesar 16,09 persen. Sementara itu, kenaikan arus lalu lintas barang berasal dari volume bongkar barang sebesar 12,69 persen dan volume muat barang sebesar 23,06 persen. Berdasarkan beberapa pelabuhan udara yang beroperasi hingga Oktober, frekuensi arus lalu lintas penumpang masih didominasi oleh pelabuhan udara Tjilik Riwut mencapai orang atau 51,70 persen dari keseluruhan jumlah penumpang. Tingkat preferensi penumpang yang masih cukup tinggi adalah pelabuhan udara Iskandar Pangkalan Bun tercatat orang atau 30,64 persen. Pada bulan yang sama, arus lalu lintas barang juga didominasi pelabuhan udara Tjilik Riwut yang mencapai 878 ton atau 56,06 persen dan diikuti oleh Iskandar Pangkalan Bun tercatat 431 ton atau sebesar 27,51 persen. 3

4 Tabel 4 Arus Lalu Lintas Penumpang dan Barang Melalui Pelabuhan Udara Utama Oktober Pelabuhan Penumpang (Orang) Barang (Ton) Peranan (%) Udara Datang Berangkat Jumlah Bongkar Muat Jumlah Penumpang Barang Iskandar (P. Bun) ,64 27,51 H. Asan (Sampit) ,07 16,08 Tjilik Riwut (P. Raya) ,70 56,06 Lainnya ,58 0,35 Jumlah ,00 100,00 Selama Triwulan III dan awal Triwulan IV tahun, arus lalu lintas penumpang berangkat yang menggunakan angkutan udara cenderung berfluktuasi dari bulan ke bulan. Jumlah penumpang yang cukup tinggi di awal triwulan III mencapai orang, merosot hingga menjadi orang di Agustus. Namun mulai meningkat sampai dengan Oktober menjadi orang. Pada arus lalu lintas penumpang berangkat yang menggunakan angkutan laut, juga merosot tajam di awal triwulan III menjadi orang dan hanya orang di Agustus. Peningkatan mulai terjadi di September menjadi orang, namun menurun kembali hingga orang di Oktober. Grafik 1 Perkembangan Arus Keberangkatan Penumpang Melalui Transportasi Laut dan Udara Oktober 2015 Oktober Oct'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16 Apr'16 May'16 Jun'16 Jul'16 Aug'16 Sept'16 Oct'16 Angkutan Laut Angkutan Udara Pada periode yang sama, perkembangan arus lalu lintas penumpang datang melalui pelabuhan udara menunjukkan pola yang hampir serupa, yakni terjadi penurunan secara konsisten selama Triwulan III dan kembali meningkat di awal Triwulan IV. Jumlah penumpang datang yang cukup tinggi di Juli mencapai 4

5 orang, terus mengalami penurunan menjadi orang di Agustus dan orang di September, kemudian meningkat hingga orang di Oktober. Sementara itu, jumlah penumpang datang melalui beberapa pelabuhan laut juga mengalami penurunan cukup tinggi. Dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 54,34 persen menjadi orang di Agustus dan berlanjut hingga mencapai orang di Oktober. Grafik 2 Perkembangan Arus Kedatangan Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Oktober 2015 Oktober Oct '15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16 Apr'16 May'16 Jun'16 Jul'16 Aug'16 Sept'16 Oct'16 Angkutan Laut Angkutan Udara Secara umum, terlihat bahwa cukup tingginya arus lalu lintas penumpang dan barang masih belum mampu diimbangi oleh frekuensi penerbangan yang memadai. Arus lalu lintas pelabuhan laut yang masih cukup tinggi juga disebabkan oleh akses penerbangan yang masih terkonsentrasi di dua pelabuhan udara utama yakni Tjilik Riwut dan Iskandar Pangkalan Bun. 5