Komunikasi Bisnis. Rapat/Pertemuan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
|
|
- Surya Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Bisnis Rapat/Pertemuan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FEB S1.Akuntansi 14 Dr.Ir.Arrisetyanto Nugroho,MM Erna Sofriana Imaningsih SE,M.Si Yeninda Parmariza S.Sos,MM Abstract Menjelaskan pengertian,membedakan rapat bisnis dan nonbisnis,menjelaskan tujuan rapat,bagaimana merencanakan Rapat dan melaksanakan,termasuk tindak lanjut rapat bisnis. Kompetensi Media komunikasi dan koordinasi yang digunakan dalam suatu organisasi bisnis dan nonbisnis untuk mendiskusikan suatu topik tertentu Dan bagaimana melakukan rapat secara efektif.
2 Pengertian Rapat Bisnis Rapat yang mereka selenggarakan pada umumnya melibatkan dua orang atau lebih untuk membahas sesuatu. Oleh karena itu, rapat bisnis (business meeting) dapat didefinisikan sebagai bentuk pertemuan dua orang atau lebih di suatu tempat, baik di dalam maupun di luar kantor untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan bisnis. Rapat bisnis yang diselenggarakan di dalam perusahaan pada umumnya membahas hal-hal yang sifatnya rutin. Namun, manakala pertemuan yang diselenggarakan oleh pimpinan perusahaan menyangkut hal-hal yang sifatnya khusus dan bersifat strategis serta jumlah pesertanya cukup banyak, rapat bisnis dapat diselenggarakan di luar perusahaan, misalnya di Hotel. Dengan kata lain, pemilihan tempat penyelenggaraan sebuah pertemuan apakah di dalam atau di luar perusahaan dapat dilakukan berdasarkan urgensi atau tingkat kepentingnya, jumlah pesertanya, dan ketersediaan faktor finansial (dana) pendukungnya. Perbedaan Rapat Bisnis dengan Rapat Nonbisnis Apa yang membedakan antara rapat bisnis dengan rapat nonbisnis (nonbisnis meeting)? salah satu faktor yang membedakan rapat bisnis dengan rapat nonbisnis adalah tujuan atau orientasi penyelenggaraan sebuah pertemuan. Dalam hal ini, rapat bisnis tentu orientasi atau tujuannya adalah bisnis. Berbicara tentang bisnis, pada akhirnya adalah bagaimana suatu perusahaan memperoleh keuntungan (laba). Sementara itu, rapat nonbisnis orientasi atau tujuannya bukan berorentasi pada bisnis, misalnya untuk tujuan sosial kemasyaratan, peningkatan, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Dilihat dari sisi formalitasnya, rapat nonbisnis sifatnya adalah normal (formal meeting) dan tidak formal (informal meeting). Rapat nonbisnis yang dilakukan oleh instansi pemerintah memiliki sifat yang normal. Sedangkan rapat nonbisnis yang dilakukan oleh warga masyarakat (rapat warga atau rapat kampung) untuk membahasa kebersihan dan peduli lingkungan sekitarnya termasuk tidak formal. Apa yang mereka bahas dalam rapat tersebut cenderung santai, luwes, dan mengalir begitu saja. Rapat yang mereka lakukan jauh dari kesan seremonial. Yang penting bagi mereka adalah kerukunan, keakraban, dan kebersamaan antarwarga dalam membangun daerah mereka. 2
3 Tujuan Rapat Menurut Locker dalam bukunya Business communication : Building Critical Skills menyatakan bahwa sebuah rapat pada umumnya mempunyai enam tujuan, antara lain : Berbagi informasi Penjajakan ide/gagasan (brainstorming) Evaluasi ide/gagasan Pengambilan keputusan Membuat dokumen Memotivasi peserta Dalam konteks bisnis, penyelenggaraan rapat bisnis tidak harus mencakup keenam tujuan tersebut. Rapat bisnis diselenggarakan oleh sebuah perusahaan bisa saja hanya dimaksudkan untuk menginformasikan berbagai informasi penting yang diketahui oleh peserta rapat, dikuti dengan sesi tanya jawab. Disamping itu, sebuah rapat bisnis juga dimasudkan untuk menghasilkan sebuah dokumen penting bagi perusahaan yang sangat bermanfaat bagi penyusunan strategi perusahaan ke depan. Misalnya, hasil-hasil keputusan yang telah disepakati dalam sebuah forum rapat bisnis yang dihadiri oleh para pengambil kebijakan perusahaan dan telah didokumentasikan, akan menjadi dokumen yang sangat berharga bagi perusahaan. Rapat bisnis juga dapat dimaksudkan untuk memotivasi para peserta rapat. Sebagai contoh, sebuah rapat bisnis diselenggarakan oleh departemen pemasaran dan dihadiri oleh semua karyawan departemen pemasaran. Jenis-jenis Rapat Oliver Serrat dalam Conducting Effective meetings dikelompokkan rapat ke dalam lima jenis, sebagai berikut : pengarahan (briefing), rapat konsultasi (advisory meeting), rapat komite (committee meeting), rapat dewan (council meetings) dan negoisasi (negotiation). Masing-masing jenis rapat tersebut dapat dijelaskan lebih rinci berikut ini : 1. Rapat konsultasi (advisory meeting) disebut juga sebagai suatu rapat berbagi informasi (sharing information) kepada pihak lain. Rapat ini dimaksudkan untuk membantu peserta rapat dalam mengatasi suatu masalah yang terjadi di suatu perusahaan. Di samping itu, rapat konsultasi juga dimaksudkan untuk mendengarkan ide, gagasan, atau pandangan dari para peserta rapat. 3
4 2. Rapat konsultasi (advisory meeting) disebut juga sebagai suatu rapat berbagi informasi (sharing information) kepada pihak lain. Rapat ini dimaksudkan untuk membantu peserta rapat dalam mengatasi suatu masalah yang terjadi di suatu perusahaan. Di samping itu, rapat konsultasi juga dimaksudkan untuk mendengarkan ide, gagasan atau pandangan dari para peserta rapat. 3. Rapat komite (committee meeting) merupakan suatu bentuk pertemuan sekelompok orang yang memiliki latar belakang profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda untuk memutuskan suatu masalah tertentu berdasarkan keputusan suara terbanyak (voting). Kelompok yang ada dalam rapat ini memiliki otoritas, kompromi dan resolusi. 4. Rapat dewan (council meeting) merupakan pertemuan yang terdiri atas sekelompok orang dengan latar belakang minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah tertentu dengan cara mencari konsensus bersama di antara mereka. Proses pengambilan keputusan selalu diupayakan dengan berbagai cara melalui consensus atau kepakatan bersama dan tetap menghindari proses pengambilan keputusan melalui voting. 5. Negoisasi (negotiation) dalam dunia bisnis yang selalu dinamis,tentu permasalahan negoisasi tak dapat dihindari. Negoisasi bukanlah monopoli perusahaan yang berskala menengah dan besar. Bahkan pada perusahaan berskala kecil dan menengah pun terjadi proses negoisasi dalam dunia bisnis mereka. 6. Rapat informasional (informational meeting) merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih di suatu tempat yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tertentu kepada para peserta rapat bisnis. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah cara menyampaikan informasi yang baik kepada para peserta rapat bisnis tersebut, sehingga dapat diterima dengan baik pula. 7. Rapat motivasional (motivational meeting) merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih di suatu tempat untuk memotivasi para peserta dalam melakukan sesuatu. 8. Rapat partisipatif (participatory meeting) merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih di suatu tempat untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam rapat bisnis. Partisipasi para peserta rapat bisnis sangat diharapkan demi efektivitas dan keberhasilan rapat bisnis tersebut. 4
5 Perencanaan Rapat Bisnis Perencanaan (planning) yang baik tentu dapat membantu mempermudah pencapaian tujuan yang dikehendaki. Begitu pula dalam rapat bisnis yang efektif sangat ditentukan oleh sejauh mana persiapan yang telah dilakukan, apakah sebuah rapat bisnis dipersiapkan sekadarnya (asal-asalan) atau dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Agenda rapat bisnis akan menjadi acuan bagi para peserta rapat bisnis agar rapat bisnis tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa ciri tentang bagaimana mendesain sebuah agenda rapat bisnis yang baik, antara lain : Cantumkan tanggal, tempat, waktu mulai dan waktu selesai. Cantumkan rumusan, tujuan atau maksud rapat. Cantumkan siapa saja yang hadir. Alokasi waktu untuk setiap topik yang dibahas. Bahan-bahan bagi peserta yang harus diselesaikan sebelum rapat dimulai. Bahan-bahan rapat dibagikan kepada setiap peserta bisnis selambat-lambatnya seminggu sebelum rapat bisnis diadakan. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik, khususnya bagi Anda yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis, antara lain : 1. Undangan rapat bisnis bagi peserta sebaliknya diedarkan beberapa hari sebelum rapat bisnis berlangsung, misalnya seminggu sebelumnya dan dilengkapi dengan bahan-bahan yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut. 2. Waktu dan tempat pelaksanaan rapat perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum undangan diedarkan ke seluruh peserta rapat. Dalam hal ini, waktu menunjukkan tanggal, bulan, tahun dan jam berapa rapat bisnis akan dilaksanakan. 3. Berapa lama waktu rapat bisnis dalam hal ini menunjuk pada waktu mulai dan berakhirnya rapat bisnis. Penetapan waktu akan dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tertentu sangat penting artinya bagi para peserta rapat bisnis. 4. Pembawa acara adakalanya diperlukan untuk memadu rapat bisnis agar dapat berjalan dengan lancar. 5. Ketua panitia penyelengggara memberikan laporan atas pelaksanaan rapat bisnis. 6. Jumlah peserta perlu dipastikan jumlah peserta rapat bisnis yang akan diundang dalam rapat bisnis tersebut. 7. Peserta yang diundang bisa berasal dari berbagai divisi,departemen atau bagian dalam dan luar perusahaan. 5
6 8. Orang yang membuka dan menutup rapat bisnis pada umumnya pimpinan perusahaan, departemen atau divisi fungsional diberi kesempatan untuk membuka dan menutup secara resmi agenda rapat bisnis. 9. Narasumber penunjukan siapa yang akan diminta menjadi narasumber (presenter) dalam rapat bisnis sangat tergantung pada keputusan pihak manajemen internal perusahaan, apakah narasumber atau berasal dari dalam atau luar perusahaan. 10. Alokasi waktu untuk narasumber pada umumnya dalam rancangan agenda rapat bisnis sudah dicantumkan dengan jelas berapa waktu untuk masing-masing narasumber yang akan menyampaikan materinya, dalam rapat bisnis tersebut, dan berapa waktu yang disediakan untuk sesi tanya jawab. 11. Waktu istirahat sangat diperlukan bagi para peserta untuk penyegaran kembali energi yang terkuras selama berjam-jam di dalam ruang rapat bisnis. 12. Presensi peserta yang diberi tugas mengecek presensi (kehadiran) peserta sudah selayaknya datang lebih awal daripada peserta bisnis. 13. Akomodasi petugas yang menangani bidang akomodasi rapat bisnis berperan penting dalam kesuksesan sebuah rapat bisnis. Dalam hal ini, bidang akomodasi mencakup penginapan dan konsumsi bagi para peserta rapat. 14. Sound system hal itu pastilah sangat menganggu. Sebelum kegiatan rapat bisnis berlangsung, pastikan semua komponen sound system berfungsi dengan baik dan tidak ada yang bermasalah. 15. Komputer portable, LCD projector dan Flip Charts di era teknologi informasi semakin pesat, ketersediaan komputer portable (laptop),lcd projector dan flip charts untuk penyelenggaraan rapat bisnis sudah menjadi kebutuhan bagi para pelaku bisnis. 16. Fasilitas pendukung lainnya yang sebaiknya perlu disiapkan oleh panitia rapat bisnis adalah ketersediaan kamar kecil (toilet) dan musholla. Pelaksanaan Rapat Bisnis Efektivitas sebuah rapat bisnis sangat ditentukan oleh tiga komponen penting, yaitu kesiapan panitia penyelenggara dalam mempersiapkan segala sesuatunya, kesiapan narasumber dalam mempersiapkan materi yang akan disampaikan dan kehadiran serta keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan rapat bisnis tersebut. Salah satu fasilitas pendukung yang perlu disiapkan panitia penyelenggara rapat bisnis adalah pengaturan posisi tempat duduk (layout) yang nyaman dan memungkinkan interaksi yang baik antara pimpinan dan peserta rapat bisnis. 6
7 Menurut Dobson, ada beberapa pengaturan tempat duduk yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan rapat bisnis, antara lain boardroom style (gaya persegi empat), U shape style (bentuk huruf u), classroom style (gaya ruang kelas) dan circular style (gaya melingkar). Masing-masing layout tempat duduk tersebut dapat dijelaskan berikut ini : 1. Gaya persegi empat (boardroom style) susunan tempat duduk yang berbentuk gaya persegi empat (boardroom style) dapat digunakan untuk rapat bisnis dengan jumlah peserta rapat yang relative terbatas. Disamping itu, dengan jumlah peserta yang terbatas dimungkinkan interaksi yang lebih baik antarpeserta. 2. Bentuk huruf U ( U shape style) lebih sesuai digunakan untuk jumlah peserta yang lebih sesuai digunakan untuk jumlah peserta yang lebih banyak daripada bentuk persegi empat. Alat audio visual dapat diletakkan di depan. 7
8 3. Gaya ruang kelas (classroom style) dapat digunakan untuk rapat bisnis yang dihadiri oleh para peserta rapat bisnis dalam jumlah yang bisa mencapai ratusan orang. Dalam hal ini, pemanfaatan alat audio visual sebagai media presentasi menjadi sangat penting. 4. Gaya melingkar (circular style) suasana tempat duduk dengan gaya melingkar (circular style) memberikan peluang interaksi antarpeserta menjadi lebih baik dan jumlah yang relatif lebih sedikit. Gaya melingkar tersebut lebih sesuai digunakan manakala rapat bisnis dimaksudkan untuk melakukan 5. Gaya chevron (chevron style) layout tempat duduk dengan gaya chevron pada dasarnya memperikan keleluasaan bagi audiens untuk dapat lebih memusatkan perhatian atau focus pada pembicaraan yang berada di depan. 6. Gaya modifikasi (modified style) layout tempat duduk dengan gaya modifikasi hampir sama dengan layout gaya chevron, hanya perbedaannya gaya modifikasi menempatkan baris tempat duduk di sisi tengah antara sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. 8
9 7. Gaya setengah melingkar (semi-circular style) layout tempat duduk dengan gaya setengah melingkar semi-circular style pada dasarnya memberikan keleluasaan bagi pembicara untuk bisa berinteraksi dengan audiensnya lebih dekat. 8. Gaya kelompok (cluster style) layout tempat duduk gaya kelompok disususun berdasarkan kelompok-kelompok kecil dimana audiens duduk di kursi yang telah disusun secara melingkar. Tindak Lanjut Rapat Bisnis Apa yang dihasilkan dalam rapat bisnis hendaknya didokumentasikan dengan baik, terutama hasil kesepakatan selama penambahan topik, sesuai dengan agenda rapat yang perlu disetujui bersama. Semua bentuk dokumentasi selama rapat bisnis berlangsung perlu ditinjau ulang baik pidato pengarahan pimpinan perusahaan, pandangan narasumber, catatan hasil diskusi tanya jawab selama rapat bisnis berlangsung, serta dokumen lainnya yang berbentuk rekaman audio visual. Tim perumus yang telah disepakati dalam pelaksanaan bisnis tersebut perlu menindak lanjutia apa pun yang telah dirumuskan sementara selama rapat bisnis tersebut hingga menjelang usai. Selanjutnya, begitu rapat bisnis dinyatakan selesai, tim perumus segera melakukan kompilasi semua bahan selama rapat bisnis berlangsung, termasuk dokumentasi audio visual. Apabila rapat bisnis tersebut melibatkan mitra bisnis dari perusahaan lain, sudah selayaknya mitra bisnis tersebut memperoleh laporan hasil akhir bisnis. Hal ini karena mereka terlihat secara aktif bahkan menjadi sponsor penting dalam rapat bisnis tersebut. 9
10 Daftar Pustaka 1., Curtland L,Bovee John V Thill Edisi kedelapan , Djoko Purwanto, Edisi keempat, Drs. Muhammad Wahdi, MAB, Edisi pertama, Business Communications, Marry Ellen Guffey,Kathleen Rhodles, Patricia Rogin, Edisi Keempat,
Komunikasi Bisnis. Modul ke: 12FEB. Wawancara Bisnis. Fakultas. Yeninda Parmariza S.Sos,MM. Program Studi S1.Akuntansi
Modul ke: Komunikasi Bisnis Wawancara Bisnis Fakultas 12FEB Yeninda Parmariza S.Sos,MM Program Studi S1.Akuntansi Bahan Kajian 12.1 Memahami penting dan bagaimana proses wawancara 12.2 Persiapan untuk
Lebih terperinciKomunikasi Bisnis. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FEB S1.Akuntansi 04 Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM Erna Sofriana Imaningsih SE,M.Si Yeninda Parmariza
Lebih terperinciMengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2
Mengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2 Apa itu komunikasi kelompok? Adalah proses penyampaian informasi dari 1 pihak ke pihak lain untuk maksud
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Q No. Dokumen 061.423.4.35.02 Tgl. Efektif 01 September 2011 Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis Semester : VII Sks : 3 sks KOMPETENSI
Lebih terperinciKOMUNIKASI LISAN DALAM KELOMPOK Oleh Ido Priyono Hadi Materi kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra 2000/2001. Rapat
1 KOMUNIKASI LISAN DALAM KELOMPOK Oleh Ido Priyono Hadi Materi kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra 2000/2001 Pada kuliah tatapmuka kali ini, saya akan menyampaikan materi mengenai Rapat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI LINGKUNGAN UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 1 Wates Bidang Studi : Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian : Administrasi Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Lebih terperinciBAB VI MK Komunikasi Bisnis
BAB VI MK Komunikasi Bisnis PENGORGANISASIAN & REVISI PESAN-PESAN BISNIS Penyebab Pesan-Pesan Tak Terorganisasi Dengan Baik 1. Bertele-tele. 2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan. 3. Menyajikan
Lebih terperinciINFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA
INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA Contact Person : Matari 085230063681 Agung 085259128331 Santi 082132313221 PELAKSANA KEGIATAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH VII
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.
KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & Modul ke: 01 RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 1 Wates Bidang Studi : Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian : Administrasi Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posisi komunikasi dan pembangunan ibarat dua sisi mata uang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posisi komunikasi dan pembangunan ibarat dua sisi mata uang yang saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan. Secara konseptual, komunikasi dan pembangunan memandang
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah
Lebih terperinciPIAGAM SEKRETARIS PERUSAHAAN
PIAGAM SEKRETARIS PERUSAHAAN BAB I KETENTUAN UMUM A. Definisi 1) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalah adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA DAN TEKNIK PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA DAN TEKNIK PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi.
KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATERI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Manjilala
PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan
Lebih terperinciMATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO
MATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO 130412611915 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
Lebih terperinci2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.
KODE UNIT : KOM.PR03.001.01 JUDUL UNIT : Melaksanakan Master of Ceremony DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Master
Lebih terperinciBab II Pengembangan Area Emosional
Bab II Pengembangan Area Emosional Kompetensi Akhir 1. Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. Kompetensi Dasar 1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan
Lebih terperinciKEUNGGULAN KOMUNIKASI LISAN. pendengaran. Keunggulannya. memperkuat pesan yang disampaikan sehingga efektivitasnya. Kelemahannya
Bab X Komunikasi Lisan KAPAN KOMUNIKASI LISAN DIGUNAKAN? Komunikasi lisan cocok digunakan apabila: Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima. Pesan relatif sederhana. Tidak memerlukan catatan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSatuan Acara Pengajaran KOMUNIKASI BISNIS. Kode Mata Kuliah. Program Studi: DIII Manajemen. Ovalia, M.Si. Perbanas Institute
Satuan Acara Pengajaran KOMUNIKASI BISNIS Kode Mata Kuliah Program Studi: DIII Manajemen Ovalia, M.Si Perbanas Institute Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan 12940 Telp. 62-21-5252533,
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciPERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012
PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, disini peneliti memaparkan hasil temuan di lapangan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS
PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pengembangan Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1776, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA SJSN. Persidangan.Penyelenggaraan DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERSIDANGAN
Lebih terperinciMakalah. Perencanaan Pesan-pesan Bisnis
Makalah Perencanaan Pesan-pesan Bisnis Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Komunikasi Bisnis Dosen Pengampu Mata Kuliah Ari Irawan, SE, MM oleh: 1. Dienanta Yulia Wardani (145030207111051)
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS. KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi.
KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA KOMUNIKASI BISNIS
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciMengelola Pertemuan atau Rapat
Mengelola Pertemuan atau Rapat 1. Lima fungsi rapat: 1. Untuk memecahkan masalah. 2. Untuk menyampaikan informasi. 3. Sebagai forum demokrasi. 4. Sebagai alat koordinasi yang baik antara peserta rapat
Lebih terperinci14Ilmu PUBLIC SPEAKING. Ruang Lingkup Persiapan Rapat dan Jenis Pertemuan. Christina Arsi Lestari, M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas
Modul ke: PUBLIC SPEAKING Fakultas 14Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Persiapan Rapat dan Jenis Christina Arsi Lestari, M.Ikom Program Studi Broadcasting Perencanaan dan Persiapan Rapat Pedoman atau pegangan
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa salah satu
Lebih terperinciKepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA
Kepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA Dengan hormat, Salam hangat dari Jaya Institute, The Best Leading Training & Conference Specialist Dalam pengelolaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)
BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terakhir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran. Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci
Lebih terperinciBAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang
BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang Setelah mendapatkan data dan menganalisisnya, hal yang kami lakukan selanjutnya adalah merancang program ruang. hal yang pertama yang kami lakukan adalah mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
PERATURAN KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK NOMOR 3/PKPAP/2014 TENTANG TATA KERJA PERUMUSAN PERTIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciKeputusan Dewan Kehutanan Nasional. tentang Protokol Konsultasi Publik. Nomor : SKN.02/DKN-KP/2012
Keputusan Dewan Kehutanan Nasional tentang Protokol Konsultasi Publik Nomor : SKN.02/DKN-KP/2012 Mengingat a. Konsultasi Publik, selanjutnya disingkat KP, merupakan suatu langkah penting bagi pelibatan
Lebih terperincipublic speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2
public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Public Speaking Keahlian berbicara di depan umum (public
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1286, 2012 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Rapat. Penyelenggaraan. Tata Cara. PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:
BAB IV PEMBAHASAN 5.1. Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: Ruang studio di kampus Ruang studio di kampus Tabel 4.1 Perbandingan ruang studio desain
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH SELAKU KETUA NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH SELAKU KETUA DEWAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PERSIDANGAN DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DEWAN
Lebih terperinciLANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN
e) Memantau realisasi dan penggunaa dana dan sarana IV. LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN Posdaya merupakan gagasan baru menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumber daya manusia dengan prioritas
Lebih terperinciPersiapan rapat dan membuat notulen
Persiapan rapat dan membuat notulen Rapat merupakan suatu media komunikasi yang diselenggarakan oleh semua organisasi baik swasta maupun pemerintah. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat melalui
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA CIREBON NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG
1 1 WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA CIREBON NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN / RAPAT DI LUAR KANTOR DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA CIREBON
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com
Komunikasi EFEKTIF KETERAMPILAN DASAR h t t: p ws w w. /d a r e m a n t e p. S u d a r m a n t e p. 0 h t t: p ws w w. /u s /d e ra r e m a n t e p Capaian Pembelajaran Menerapkan keterampilan dasar mengajar
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT, KONSINYASI, DAN KEGIATAN SEJENIS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciDESKRIPSI JABATAN. Dewan Legislatif Oregon BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN. Tanggal Efektif September 2007
Dewan Legislatif Oregon DESKRIPSI JABATAN BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN Tanggal Efektif September 2007 Tingkat Klasifikasi Nomor Klasifikasi CALA-4, (ini merupakan level keempat dari klasifikasi empat seri)
Lebih terperinciCara Melaksanakan. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana siap mental bagi siswa serta menarik perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang
Lebih terperinciBab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?
Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama
Lebih terperinciTERM OF REFRENCE PENINGKATAN KAPASITAS APARAT DALAM BIDANG KEHUMASAN DAN PROTOIKOLER DI DAERAH
TERM OF REFRENCE PENINGKATAN KAPASITAS APARAT DALAM BIDANG KEHUMASAN DAN PROTOIKOLER DI DAERAH I. LATAR BELAKANG Dalam mendukung program kerja Kepala Biro/Bagian Humas, sehingga perlu ditangani oleh struktur
Lebih terperinciMODUL-4 INTERNAL AUDITING
2007 MODUL-4 INTERNAL AUDITING Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA STIE TRISAKTI JAKARTA CH. 4 SURVEY PENDAHULUAN (PRELIMINARY SURVEY) STUDI AWAL (INITIAL STUDY). PERTEMUAN (MEETING) DENGAN KLIEN
Lebih terperinciKomite Advokasi Nasional & Daerah
BUKU SAKU PANDUAN KEGIATAN Komite Advokasi Nasional & Daerah Pencegahan Korupsi di Sektor Swasta Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi KATA PENGANTAR
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Skala Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Iklim Organisasi Try Out
LAMPIRAN 1 Skala Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Iklim Organisasi Try Out 54 55 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Kampus Terpadu,
Lebih terperinciPROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG
PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciTRAINING PUBLIK PRESENTASI MEMUKAU. Sabtu, 06 Juni 2015 Hotel Millennium Jakarta PROPOSAL
TRAINING PUBLIK PRESENTASI MEMUKAU Sabtu, 06 Juni 2015 Hotel Millennium Jakarta PROPOSAL Latar Belakang Membuat presentasi yang efektif sekaligus menarik menjadi tantangan buat banyak orang. Sebagai seorang
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT
PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT Kedeputian Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia 2017 PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Lebih terperinciMODUL PENULISAN KERTAS KERJA
MODUL PENULISAN KERTAS KERJA PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 1 C. Pokok Bahasan dan Sub
Lebih terperinci2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1728, 2015 KEMENKEU. Anggaran. Bendahara Umum Negara. Pelaksanaan. Pengawasan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204/PMK.09/2015 TENTANG PENGAWASAN
Lebih terperinci-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN
-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPENTINGNYA KOMUNIKASI
KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi PENTINGNYA KOMUNIKASI Barnard
Lebih terperinciRAFNIS, M.Kom NIP HP :
TUGAS DIKLAT CALON PEJABAT FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN ( PTP) MATERI Analisis Kebutuhan Sistem Pembelajaran Fasilitator : Drs. Bambang Warsito, M.Pd TUGAS KB 2 : Prinsip - Prinsip AKSP
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 04. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.
KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 04 Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA Menimbang : Bahwa
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD), RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
Lebih terperinciPENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT CAREER DAY (Azhar El Hami, S.Psi, Psi & Dr. Diana Harding, S.Psi, M.Si) 1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi dan juga persaingan bebas yang terjadi saat ini, mengharuskan
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas
Lebih terperinciPANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL
PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya
Lebih terperinciDAFTAR ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN JURUSAN MANAJEMEN FE UB BUKU SAP MKBB, MKKB, dan MKPB
DAFTAR ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN JURUSAN MANAJEMEN FE UB 2009 BUKU SAP MKBB, MKKB, dan MKPB Etika Bisnis-SAP... 1 Komunikasi Bisnis-SAP... 31 Akuntansi Biaya-SAP... 65 Akuntansi Manajemen-SAP... 95 Bisnis
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum pelaksanaan
Lebih terperinciPengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji
Pengertian Komentar Pendapat seseorang dalam sebuah diskusi tentu akan mengundang reaksi dari peserta lain. Reaksi tersebut merupakan komentar/tanggapan yang dapat berupa persetujuan ataupun penolakan.
Lebih terperinciMANAJEMEN SIDANG. Eka Risyana Pribadi
MANAJEMEN SIDANG Eka Risyana Pribadi LKM BEM KEMAKOM 2010 MANAJEMEN SIDANG 1. Pengertian sidang 2. Urgensi sidang 3. Komponen sidang 4. Kelengkapan sidang 5. Jalannya sidang 6. Pengambilan keputusan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012
2012, No.766 8 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2012 STRUKTUR
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciHow to Create Excellent Presentation? Stella Averil, S.Psi
How to Create Excellent Presentation? Stella Averil, S.Psi Peserta diharapkan mampu: Memahami pentingnya tujuan presentasi hingga dapat mempraktekkan cara membuat tujuan presentasi Memahami teknik menyusun
Lebih terperinciPresentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.
Pengantar Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudian menyampaikannya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP I. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN Pada bagian awal penelitian ini peneliti sudah menjelaskan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin mencari tahu bagaimana komunikasi resolusi konflik yang dilakukan oleh
Lebih terperinciSTANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED
STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED Isi: Rasional Standar Pembimbingan Skripsi Standar Seminar Proposal Skripsi Standar Ujian Skripsi Standar Ujian Pendadaran FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Sekolah Dasar Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dan Sekolah Dasar Negeri 01 Salatiga disimpulkan memiliki berbagai upaya untuk meningkatkan lima karakteristik sekolah bermutu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang dilakukan dalam penelitian dan dapat dijabarkan seperti pada gambar 3.1 berikut: Gambar. 3.1. Metodologi Penelitian Keterangan
Lebih terperinciPERATURAN KETUA TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BODRI KUTO NOMOR : 08 / TKPSDA / III / 2015 TENTANG
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BODRI KUTO SEKRETARIAT : JL. MADUKORO BLOK AA-BB NO. 1 C Telp. (024) 7600245, Fax (024) 7603229, Email : jratun@yahoo.com PERATURAN KETUA TIM KOORDINASI
Lebih terperinci