MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XIV/2016

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 17 OKTOBER 2016

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XIV/2016 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan [Pasal 41] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Ira Hartini Natapradja Hamel ACARA Perbaikan Permohonan (II) Senin, 17 Oktober 2016 Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Arief Hidayat (Ketua) 2) Anwar Usman (Anggota) 3) I Dewa Gede Palguna (Anggota) Sunardi Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Ira Hartini Natapradja Hamel B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Fahmi H. Bachmid 2. Zulham Salim 3. Ihsan Setiawan ii

4 1. KETUA: ARIEF HIDAYAT SIDANG DIBUKA PUKUL WIB Bismillahirrahmanirrahim. Sidang dalam Perkara Nomor 80/PUU- XIV/2016 dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Siapa yang hadir? Silakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Terima kasih, Yang Mulia. Yang hadir saya, Fahmi H. Bachmid. Di sebelah kiri saya Zulham Salim, dan di sebelah kirinya lagi Pemohon Prinsipal Ibu Ira, dan sebelah kanan adalah Ihsan Setiawan. Terima kasih, Yang Mulia. 3. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, Ibu Ira ini Ibunya yang jadi paskib itu? Oke, salam kenal, Ibu, saya juga kagum sama paskib kok. Baik, pada persidangan yang terdahulu, Saudara Pemohon atau Kuasanya sudah diberi nasihat oleh Hakim Panel pada waktu itu. Sekarang, perbaikan permohonan secara tertulis sudah diterima di Mahkamah, Jumat, 14 Oktober 2016, pada pukul WIB. Pada persidangan yang kedua ini, Saudara silakan menyampaikan pokok-pokok perubahannya saja, silakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Terima kasih, Yang Mulia. Kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Perihal permohonan pengujian Pasal 41 dan seterusnya, Pemohon Ibu Ira Hartini Natapradja Hamel dan seterusnya. Tentang Kewenangan Mahkamah Konstitusi, kami anggap terbacakan. Saya langsung kepada kedudukan hukum (legal standing) pada halaman 7 angka 5. Bahwa Pemohon adalah warga Negara Indonesia yang tercatat sebagai penduduk warga Negara Indonesia dengan Nomor Induk Kependudukan Nomor , bukti P-2, yang pada tahun 1998 menikah secara sah dengan warga negara asing Perancis dan dikarunia seorang anak yang bernama Gloria Natapradja Hamel, lahir di Indonesia, tepatnya di Kota Jakarta, pada tanggal 1 Januari tahun 2000, bukti P-5. Seharusnya secara yuridis, anak Pemohon adalah warga negara Indonesia, seperti anak yang terlahir dari Ibu warga negara Indonesia, 1

5 yang melangsungkan perkawinan dengan laki-laki warga negara asing, yang lahir setelah dipelakukannya Undang-Undang Kewarganegaraan. Bahwa Pemohon yang memiliki anak yang bernama Gloria Natapradja Hamel sejak lahir sampai saat ini bertempat tinggal di Indonesia dan mengikuti pendidikan sejak taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas di Indonesia. Dan saat ini mengikuti pendidikan di SMA Islam Dian Didaktika Cinere, Depok, serta tumbuh dan cinta yang sangat tulus dan dalam terhadap tanah air Indonesia, sebagaimana dituliskan dalam sebuah surat pernyataan yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo, tanggal 13 Agustus Yang pada intinya menyatakan bahwa Gloria Natapradja Hamel ditakdirkan terlahir dari perkawinan antara Pemohon sebagai warga Negara Indonesia dengan ayahnya yang berwarga negaraan Perancis. Dan tidak pernah memilih kewarganegaraan Perancis karena darah dan nafasnya untuk Indonesia. Serta, hanya memilih kewarganegaraan Indonesia dan akan tetap memilih menjadi warga Negara Indonesia karena Indonesia adalah tanah, tumpah darah anak Pemohon. Bukti P-4. Bahwa Pemohon yang memiliki anak yang bernama Gloria Natapradja Hamel karena lahir pada tahun 2000 yang lahir dari adanya perkawinan campuran telah dirugikan hak konstitusionalnya dengan berlakunya frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undangundang ini diundangkan yang ditentukan dalam Pasal 41 Undang- Undang Kewarganegaraan a quo. Secara lengkapnya Pasal 41 Undang- Undang Kewarganegaraan menentukan, Anak yang lahir sebagaimana dimaksud dengan Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf l, huruf i, dan anak yang diakui atau diangkat secara sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebelum undang-undang ini diundangkan dan belum berusia 18 tahun atau belum kawin memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia berdasarkan undang-undang ini dengan mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia, paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan. Bahwa Pemohon mempunyai hak konstitusional untuk diperlakukan sama di hadapan hukum, untuk melindungi dan memperjuangkan hak-hak anaknya sebagaimana diatur dalam Pasal 28D ayat (1), Pasal 28G ayat (1), serta Pasal 28B ayat (2). Pasal 28D ayat (1), Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pasal 28G, Setiap orang berhak atas perlidungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaanya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Pasal 28B ayat (2), Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 2

6 Bahwa hak konstitusional Pemohon telah dirugikan atau diberlakukan secara diskriminasi dengan hilang atau dipersoalkannya status warga Negara Republik Indonesia atas diri anak Pemohon yang bernama Gloria Natapradja Hamel akibat berlakunya frasa mendaftarakan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan yang ditentukan yang ditentukan dalam Pasal 41 Undang- Undang Kewarganegaraan a quo, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Kemebhterian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, tertanggal 15 Agustus Yang pada intinya Gloria Nataprdja Hamel tidak pernah didaftarkan oleh orang tua atau walinya untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia kepada menteri berdasarkan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, maka Gloria Natapradja Hamel adalah warga negara asing. Bahwa akibat adanya Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan a quo menimbulkan kerugian langsung pada diri Pemohon dan/atau anak Pemohon yang bernama Gloria Natapradja Hamel yang belum dewasa karena mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk menjadi warga Negara Indonesia setelah anak Pemohon berusia 18 tahun. Bahwa dengan berlakunya Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan a quo yang berakibat pula tidak bisa mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus 2016 untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71 di istana merdeka sebagai anggota paskibraka, padahal anak Pemohon yang bernama Gloria sudah mengikuti seleksi sejak dari tingkat Kabupaten Depok, seleksi pada tingkat provinsi Jawa Barat, dan akhirnya seleksi pada tingkat nasional. Namun, tidak bisa diikutsertakan sebagai anggota paskibraka yang bertugas mengibarkan bendera merah putih dikarenakan berlakunya Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan a quo. Walaupun pada akhirnya atas persetujuan Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo, anak Pemohon dapat bergabung dengan anggota paskibraka yang bertugas menurunkan bendera merah putih di istana merdeka. Untuk itu pemohon mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden. Bahwa sampai saat ini status kewarganegaraan Indonesia anak Pemohon yang bernama Gloria belum pulih atau tersandra, bahkan hilang karena adanya frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan yang ditentukan dalam Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan a quo. Berbeda perlakuan hukum terhadap anak hasil perkawinan campuran yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin yang lahir setelah Undang-Undang Kewarganegaraan yang otomatis menjadi warga Negara Indonesia tanpa perlu mendaftar kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia. 3

7 Bahwa dengan demikian, Pemohon memiliki kedudukan hukum sebagai Pemohon pengujian undang-undang dalam perkara a quo karena telah memenuhi ketentuan Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang MK beserta penjelasannya dan lima syarat kerugian hak konstitusional sebagaimana pendapat Mahkamah selama ini. Dilanjutkan sama rekan kami, Yang Mulia. 5. KUASA HUKUM PEMOHON: ZULHAM SALIM II. Terima kasih, Yang Mulia. Dilanjutkan. Alasan-alasan permohonan pengujian Pasal 41 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. 1. Bahwa Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan menentukan, Anak yang lahir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf i dan anak yang diakui atau diangkat secara sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebelum undang-undang ini diundangkan dan belum berusia 18 tahun atau belum kawin memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia. Berdasarkan undang-undang ini dengan mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan. 2. Bahwa Pemohon mengajukan pengujian Pasal 41 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 terkait dengan alasan adanya frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan. 3. Bahwa pengertian warga Negara Indonesia pada Pasal 4 huruf d Undang-Undang Kewarganegaraan menjelaskan identitas atau status kewarganegaraan seseorang dengan sangat baik yang merupakan penjabaran norma dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pasal 4 huruf d Undang- Undang Kewarganegaraan berbunyi, Warga Negara Indonesia adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seseorang ayah warga negara asing dan ibu warga negara Indonesia. Selanjutnya negara memberikan status pengakuan kewarganegaraan ganda pada anak yang belum berusia 18 tahun secara langsung yang disebutkan dalam Pasal 6 ayat (1) Undang- Undang Kewarganegaraan yang berbunyi, Dalam hal status kewarganegaraan Republik Indonesia terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf i dan Pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda setelah berusia 18 tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya. Yang kemudian pengakuan negara secara langsung terhadap status kewarganegaraan ganda anak yang belum berusia 18 tahun hasil 4

8 perkawinan warga Negara Indonesia dan warga negara asing ditegaskan lagi dalam Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Kewarganegaraan yang berbunyi, Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin berada dan bertempat tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia dari ayah atau ibu yang memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dengan sendirinya berkewarganegaraan Republik Indonesia. 4. Bahwa dengan adanya ketentuan di dalam frasa Pasal 41 Undang- Undang Kewarganegaraan yang berbunyi, Mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan, menjadi antitesa dari konstruksi hukum yang dibangun dalam Pasal 4 huruf d, Pasal 6 ayat (1), Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Kewarganegaraan, sehingga frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan yang ditentukan dalam Pasal 81 Undang-Undang Kewarganegaraan a quo menjadi sebuah bentuk perlakuan diskriminasi serta menimbulkan ketidakpastian hukum. 5. Bahwa frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan yang termuat dalam Pasal 41 Undang-Undang Kewargenegaraan menimbulkan kerumitan administrasi pada Pemohon yang bertentangan dengan ketentuan konstitusional yang seharusnya negara menunaikan kewajiban untuk memberi kemudahan kepada setiap orang sebagaimana tersebut dalam Pasal 28H ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi, Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. Sedangkan negara atau pemerintah memiliki tugas untuk memenuhi hak asasi manusia dalam bentuk apa pun sebagaimana tersebut dalam Pasal 281 ayat (4) Pasal 28I ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. 6. Bahwa Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara terang dan jelas menyatakan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Dan Pasal 28D ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak atas status kewarganegaraan dengan kewajiban untuk mendaftarkan diri bagi anak yang belum berusia 18 tahun 5

9 hasil perkawinan campuran dari warga Negara Indonesia dan warga negara asing yang ditakdirkan lahir dan tumbuh kembang di Indonesia, pada kenyataannya dibebankan kepada Pemohon yang harus secara aktif mendaftarkan ke pejabat yang berwenang. Padahal dari bunyi Pasal 28D ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di atas jelas dan terang justru melimpahkan kewajiban dalam penyelenggaraan hak pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil bagi setiap orang, termasuk hak atas status kewarganegaraan yang disebut dalam Pasal 28D ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Kepada negara sebagaimana ditentukan dalam Pasal 28I ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. 7. Bahwa sudah terjadi perbedaan perlakuan diskriminasi bagi Pemohon yang mempunyai anak yang terlahir dari perkawinan campuran, yakni untuk ibu warga Negara Indonesia yang anaknya belum berusia 18 tahun atau belum kawin yang lahir sesudah berlakunya Undang-Undang Kewarganegaraan dengan anak belum berusia 18 tahun atau belum kawin yang lahir dari ibu warga Negara Indonesia sebelum Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. Perbedaannya, yakni anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin yang lahir sesudah tahun 2006 atau kurang dari 2006 otomatis berstatus kewarganegaraan Indonesia, tidak perlu mendaftarkan. Sedangkan untuk anak yang belum berumur 18 tahun atau belum kawin yang belum lahir sebelum tahun 2006 diwajibkan melakukan pendaftaran sebagaimana frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan yang ditentukan dalam Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan a quo. 8. Bahwa seharusnya anak yang terlahir dari perkawinan campuran yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin yang lahir sebelum Undang-Undang Kewarganegaraan tidak perlu dibatasi pendaftarannya. 4 tahun setelah Undang-Undang Kewarganegaraan atau paling lambat Agustus 2010 sebagaimana terdapat dalam Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan karena sudah dibatasi oleh Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Kewarganegaraan yang menentukan dalam hal status kewarganegaraan Republik Indonesia terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, 6

10 III. huruf i, dan Pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda setelah berusia 18 tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya. Maka pembatasan harus mendaftarkan paling lambat 4 tahun setelah berlakunya Undang-Undang Kewarganegaraan a quo menimbulkan ketidakpastian hukum. 9. Bahwa dengan dinyatakan frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan yang ditentukan dalam Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat, maka hak konstitusional Pemohon dan/atau anak Pemohon yang bernama Gloria Natapraja Hamel yang saat ini baru berusia 16 tahun 8 bulan akan pulih, serta akan mengakibatkan pula pulihnya hak konstitusional ibu yang warga Negara Indonesia yang mempunyai anak hasil perkawinan campuran yang lahir sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun Maka Pemohon sangat mengharapkan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir, serta sebagai penjaga konstitusi di Republik Indonesia untuk melindungi hak konstitusional warga negara Indonesia untuk dapat mengabulkan permohonan ini dan menyatakan Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 secara bersyarat, sepanjang tidak dimaknai anak yang lahir sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf i, dan anak yang diakui atau diangkat secara sah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 sebelum undang-undang ini diundangkan dan belum berusia 18 tahun atau belum kawin adalah warga negara Indonesia. Mengenai petitum. Berdasarkan seluruh uraian di atas, dan bukti-bukti terlampir, jelas bahwa di dalam permohonan uji materiil ini terbukti bahwa frasa mendaftarkan diri kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 tahun setelah undang-undang ini diundangkan yang ditentukan dalam Pasal 41 Undang-Undang Kewarganegaraan merugikan hak konstitusional Pemohon, yang dilindungi, dihormati, dan dijamin Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Oleh karena itu, diharapkan dengan dikabulkanya permohonan ini, dapat mengembalikan hak konstitusional Pemohon sesuai dengan amanat konstitusi. Dengan demikian Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Konstitusi Yang Mulia berkenan memberikan putusan sebagai berikut. 7

11 1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia) Tahun 2006 Nomor 63, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 secara bersyarat, sepanjang tidak dimaknai anak yang lahir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf i, dan anak yang diakui atau diangkat secara sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebelum undang-undang ini diundangkan dan belum berusia 18 tahun atau belum kawin adalah anak warga Negara Indonesia. 3. Memerintahkan untuk memuat putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya. Atau apabila Majelis Hakim Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Hormat kami Kuasa Hukum Pemohon. Terima kasih, Yang Mulia. 6. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. permohonan perbaikan sudah diterima. Baik secara tertulis seperti yang saya sebutkan tadi pada hari Jumat oh, pada hari Rabu, 21 September yang lalu. Saya mau minta konfirmasi dan ketegasan dulu dari Kuasa. Saudara pada pertama kali mengajukan permohonan ini, kuasanya 1, 2, 3, 4, 5, 6. Sekarang Saudara Roy R. Ondang masih jadi kuasa atau tidak 7. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Tidak, Yang Mulia. 8. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak. Berarti kalau begitu di dalam perbaikan permohonan? 9. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Yang benar yang perbaikan permohonan ditambah ada tambahan ( ) 10. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak, begini. Ini yang di perbaikan permohonan coba halaman 2. Lihat, kuasanya 5 atau 6? 8

12 11. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID KETUA: ARIEF HIDAYAT 6 ditambah yang baru ini kan? 13. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya, Yang Mulia. 14. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, berarti ini nomornya kan harus ( ) 15. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Oh, ya. Maaf, Yang Mulia. 16. KETUA: ARIEF HIDAYAT Coba nanti dibetulkan, ya. 17. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya. 18. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak usah dibetulkan tapi sudah dianggap dibetulkan ini, ya. 19. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya. 20. KETUA: ARIEF HIDAYAT Direnvoi, ya? 21. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Renvoi, Yang Mulia. 9

13 22. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, 1. Fahmi, 2. Imam, 3. Zainal, kemudian 4. Gusti Prasetya, itu dulu. Terus kemudian yang satu ditambahkan Zulham Salim, ya? 23. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Zulham Salim, Yang Mulia. 24. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oleh karena itu kalau begitu kuasa yang ini, yang nomor 032 itu Roynya enggak ada, ya? 25. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Enggak ada, Yang Mulia. 26. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, ini direnvoi, ya? 27. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya. 28. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi Roy dianggap tidak ada. Oleh karena itu kuasanya Fahmi, Zainal Fandi, Imam Asmara, Ihsan Setiawan, Gusti Prasetya. Berdasarkan Surat Kuasa 032 dan seterusnya. 29. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya, Yang Mulia. 30. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus kemudian ada baru Kuasa. Berdasarkan Surat Kuasa Nomor 041 ditambahkan Zulham Salim. Begitu, ya? 31. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya, Yang Mulia. 10

14 32. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, kesalahan direnvoi, ya. Kemudian yang berikutnya Saudara mengajukan bukti P-1 sampai dengan P-4, betul? 33. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H BACHMID Betul, Yang Mulia. 34. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, disahkan. KETUK PALU 1X Terima kasih sudah selesai. Ada yang akan disampaikan lagi? Cukup? 35. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Cukup. 36. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kalau begitu perlu saya sampaikan kepada kuasa atau Pemohon Prinsipal. Hasil dari Sidang Panel yang perbaikan permohonan ini akan segera kita laporkan di Rapat Permusyawaratan Hakim, nanti setelah Rapat Permusyawaratan Hakim akan diberitahukan kepada Saudara kelanjutan dari persidangan ini, ya. 37. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Tambahan, Yang Mulia. 38. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN Ya, apalagi? 39. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Sebetulnya P-1 sampai P-5, Yang Mulia. 11

15 40. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, kok kurang 1? 41. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya, jadi saya serahkan pada tanggal 27, ya. Jadi ( ) 42. KETUA: ARIEF HIDAYAT P-1 nya apa coba kita cocokan. 43. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID P-1 undang-undang, P-2 nya kopi KTP, terus surat Kemenkumham P-3, P-4 surat pernyataan, P-5 surat keterangan kelahiran. 44. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 45. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ada tambahan pada tanggal 4 Oktober. 46. KETUA: ARIEF HIDAYAT 4 Oktober ada tambahan? 47. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya. Ditandai dengan P-6, 1 kartu keluarga nomor ( ) 48. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi nomor kodenya? P-6, P-7, P-71, P-8, P-9, dan P-10, ya? 49. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Betul, Yang Mulia. 50. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu yang betul? 12

16 51. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Betul, ya. 52. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, disahkan ini ya, sekarang, ya. 53. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Ya, Yang Mulia. 54. KETUA: ARIEF HIDAYAT P-6, P-7, P-71, P-8, P-9, dan P-10? 55. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H. BACHMID Betul, Yang Mulia. 56. KETUA: ARIEF HIDAYAT Betul. Baik, ada lagi yang akan disampaikan? 57. KUASA HUKUM PEMOHON: FAHMI H BACHMID Cukup. 58. KETUA: ARIEF HIDAYAT KETUK PALU 1X Cukup, baik. Kalau begitu Saudara tinggal menunggu kelanjutan dari perkara ini setelah dilaporkan oleh Majelis Panel kepada Rapat Permusyawaratan Hakim. 13

17 Terima kasih, sidang selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 17 Oktober 2016 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Rudy Heryanto NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 14