MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

Transkripsi

1

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat (1), dan Pasal 114 ayat (2) ] Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Firman Ramang Putra ACARA Perbaikan Permohonan (II) Senin, 25 November 2013, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Maria Farida Indrati (Ketua) 2) Patrialis Akbar (Anggota) 3) Anwar Usman (Anggota) Cholidin N Panitera Pengganti

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Firman Ramang Putra B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Muhammad Yusuf Hasibuan

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Sidang dalam perkara 89/PUU-XI/2013 dinyatakan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Ya, selamat siang Saudara Pemohon. Pada hari ini kita akan melanjutkan sidang pemeriksaan perkara permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika khusunya Pasal 11 ayat (2), Pasal 111 ayat (2), Pasal 112 ayat (1), dan Pasal 114 ayat (2). Untuk pertama kali saya minta Anda untuk menjelaskan siapa yang hadir di sini. 2. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Ya. Terima kasih, Majelis Hakim. Assalamualaikum wr.wb. Nama saya Muhammad Yusuf Hasibuan kita dari kantor advokat Muhammad Yusuf Hasibuan dan rekan sebagai kuasa hukum dari Pemohon Firman Ramang Putra. Izin, Majelis, bisa saya jelaskan lebih lanjut permohonan kami. 3. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya. KETUK PALU 3X 4. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Oke. Kepada yang terhormat Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia di jalan Merdeka Barat Nomor 6. Perihal permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dengan hormat perkenankanlah kami nama Firman Ramang Putra. Tempat tanggal lahir Jakarta 26 Juni tahun. Agama Islam. Pekerjaan wiraswasta usaha bengkel motor. Kewarganegaraan warga negara Indonesia ( ) 5. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Itu langsung saja pada pokok yang diperbaiki.

5 6. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Siap. Yang pertama kewenangan Mahkamah Konstitusi. Bahwa merujuk pada ketentuan ( ) 7. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Itu terus saja, yang diperbaiki saja. Pokok perkara saja dan petitum. 8. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Siap ya. Bahwa Pemohon pada prinsipnya menyadari perbuatan yang dilakukan adalah suatu perbuatan yang melanggar ketentuan hukum pidana sebagaimana pasal 111 ayat (2), 112 ayat (1), dan Pasal 114 ayat (2). Namun sangatlah mencederai rasa keadilan Pemohon yang mana seolah-olah Pemohon adalah pemilik narkotika dimaksud yang dapat dihukum dengan seberat-beratnya. Padahal peranan Pemohon adalah sangat rendah jika diibaratkan dengan seorang satpam dari sebuah perusahaan. Jadi sangatlah berbeda antara satpam dengan bos besar begitu pula pertanggungjawaban dalam hukum sesuai ajaran/ teori berat pidana mencerminkan pula berat ringannya sifat dan hukum suatu tindak pidana. Alasan-alasan permohonan. Bahwa peredaran gelap narkotika adalah sebuat kejahatan yang terstruktur, tersistematis, dan terorganisir. Oleh karena itu, sudah pasti ada pucuk pimpinan dalam organisasi peredaran gelap narkotika tersebut. Jika boleh diibaratkan sebuah perusahaan perseroan yang dipimpin oleh direktur utama dan mempunyai banyak karyawan dibawahi dengan berbagai jenjang dan terbagi dalam berbagai tingkatan dan disitulah penentuan gaji dan penghasilan diperhitungkan dalam suatu perusahaan sesuai dengan penilaian kinerja seorang karyawan, namun yang sangat disayangkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika tidak sama sekali mampu membedakan peranan dan ancaman hukuman yang sangat adil dalam sebuah peredaran gelap narkotika yang merupakan suatu kejahatan yang terstruktur, tersistematis, dan terorganisir tersebut sehingga berakibat pada menumpuknya pecandu narkotika dan/atau penyalahguna narkotika di rumah tahanan negara di seluruh Indonesia. Hal ini tentu saja memberikan luka yang sangat dalam bagi para pencari keadilan korban penyalahgunaan narkotika yang seharusnya masih mempunyai masa depan dan kesempatan yang sama guna berjuang bahu-membahu bersama segenap saudara sebangsa dan setanah air untuk menegaskan pada dunia internasional bahwasanya rakyat Indonesia adalah rakyat yang tangguh dan bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar serta disegani oleh dunia.

6 Petitum atau tuntutan. Yang pertama mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Dua menyatakan bahwa materi muatan Pasal 111 ayat (2), Pasal 112 ayat (1), dan Pasal 114 ayat (2) Undang -Undang Dasar Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tiga menyatakan bahwa materi muatan Pasal 111 ayat (2), dan Pasal 112 ayat (1), dan Pasal 114 ayat (2) Undang -Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Yang keempat memerintahkan memuat pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya. Ex aequo et bono. Dalam bagian penutup ini perkenankanlah kami Pemohon mengutip terjemahan ayat Alquran sebagai berikut. Dan jika kamu putuskan perkara, maka putuskan perkara itu diantara mereka dengan adil. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang adil. Surat Al-Maidah ayat 42. Janganlah kamu bersikap tidak adil pada seorang manusia karena dia adalah hamba Allah SWT dan janganlah kamu menegakkan hukum secara zalim dan dusta karena sesungguhnya hukum itu adalah milik Allah SWT dan manusia hanyalah mahkluk hidup yang lemah ( ) 9. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, sudah. Itu tidak boleh masuk dalam petitum nanti. 10. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Siap, itu hanya tambahan kami, Majelis. 11. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, oke. Perbaikannya di mana, kami belum mendapatkan perbaikan permohonan? 12. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Pada prinsipnya kami sudah perbaiki. Kemarin kami sudah lebih perjelas lagi, Majelis Hakim seperti yang cara Majelis Hakim bahwa ada Perpu kita sudah tambahkan Perpu, cuma tadi saya sudah agak lupa membacakannya kemudian kita ( )

7 13. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Anda sudah menyerahkan? 14. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Sudah, Majelis Hakim. Ini bukti penyerahan saya. 15. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Oh, ya. Saya belum mendapatkan perbaikan itu. Masih di bawah. Anda menyerahkannya kapan? 16. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Saya menyerahkannya hari Jumat, tanggal 22 November KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Oke. Ya sudah. 18. KUASA HUKUM PEMOHON MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Softcopy-nya. 19. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Softcopy-nya. Tapi petitumnya sama, ya? 20. KUASA HUKUM PEMOHON: MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Sama, Majelis Hakim karena kita tetap untuk seperti itu permohonan kita. Kami rasa itu yang terbaik bagi semuanya. 21. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya. Jadi, nanti kalau Anda petitumnya tetap itu, nanti enggak ada peraturan yang mengatur siapa yang akan terkena sanksi dari Undang- Undang Narkotika itu. Jadi, nanti kita lihat. Anda menyerahkan alat bukti P-1 sampai P-7? 22. KUASA HUKUM PEMOHON: MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Ya.

8 23. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Itu Undang-Undang Dasar Tahun 1945, kemudian Surat Dakwaan, ya. Kita akan melihat kembali nanti permohonan perbaikan Anda. Ya rupanya Ini di meja Hakim belum terima, masih di bawah. Tapi Anda sudah menjelaskan dan apa yang telah Anda ucapkan tadi, termasuk apa yang belum dibacakan, dianggap sudah dibacakan, dianggap kita sudah tahu, ya. KETUK PALU 1X Ya. Untuk selanjutnya, ada masih ada hal yang akan dikemukakan? 24. KUASA HUKUM PEMOHON: MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Ya. Sedikit saja, Majelis, sebelum ditutup. 25. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya. 26. KUASA HUKUM PEMOHON: MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Kami hanya mempertegas bahwa kami mengajukan uji materiil ini dengan harapan agar mencari keadilan bahwasanya di luar sana, masyarakat Indonesia sedikit terzalimi dengan Undang-Undang Narkotika ini. Dan kami bukan pro terhadap narkotika, tapi kami cinta pada bangsa Indonesia ini dan kami sangat anti pada narkotika. Jadi, beri kami keadilan. Terima kasih. 27. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya. Kami tahu. Kami juga terkena juga, kan. Ketua kita. Tapi pertama kali, saya sahkan bukti oh, ada tambahan. 28. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Jadi, Saudara Muhammad Yusuf Hasibuan, ya. Sebetulnya, gagasannya itu bagus sekali, dimana jangan sampai menyamakan pelaku sama korban, kan gitu. Bagus. Minggu yang lalu, kita kan, sudah berikan nasihat, ya. Jadi, kalau di dalam petitum itu, semua undang-undang itu dinyatakan tidak mengikat ya, kan bisa kita bayangkan kalau ada orang yang sebagai pelaku maupun korban, enggak ada undang-undangnya nanti, untuk menjeratnya itu. Jadi kan, kemarin kita sudah bilang, coba

9 diberikan frasa apa namanya ada bersyaratlah, gitu ya. Konstitusional bersyarat. Tapi enggak apa-apa, ini sudah masuk. Terus yang kedua, mengenai dalil-dalil dalam alquran tadi, yang akan datang, itu masukkan saja di dalam posita, ya. Di dalam posita masukkan, enggak apa-apa. Anda punya kebebasan untuk merefleksikan itu semua. Petitum dia kan, enggak mengenal. 29. KUASA HUKUM PEMOHON: MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Jadi begini, Majelis. Itu menutup saja. 30. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Tapi yang akan datang, di pembukaan, lebih baik. Atau di dalam posita, ya? 31. KUASA HUKUM PEMOHON: MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Ya. 32. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Ya. Terima kasih. 33. KUASA HUKUM PEMOHON: MUHAMMAD YUSUF HASIBUAN Izin, Majelis. Tadi yang ayat Alquran bukan di bagian petitum, tapi penutup. 34. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, betul. Saya sudah terima sekarang, ya. Saya sudah membaca di sini. Jadi, sidang ini saya dinyatakan selesai, kami sudah mengesahkan alat bukti Anda dan akan kita sampaikan kepada Majelis Hakim atau Rapat Permusyawaratan Hakim.

10 Saya rasa, sidang ini sudah cukup dan saya nyatakan sidang ini ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 25 November 2013 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d Rudy Heryanto NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.