BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis Herfindahl-Hirschman Index (HHI), analisis faktor ekternal

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis Herfindahl-Hirschman Index (HHI), analisis faktor ekternal dan internal, dan analisis VRIO maka dapat disimpulkan bahwa ada 2 strategi Kirana Megatara grup yang dapat menjadi strategi bersaing utama dan 4 faktor risiko yang dapat menghambat pelaksanaan strategi tersebut Karakteristik Pasar Bahan Olahan Karet Berdasarkan analisis Herfindahl-Hirschman Index (HHI), diperoleh bahwa pasar bahan olahan karet termasuk sebagai Pasar Persaingan Sempurna. Fakta yang mendukung analisis ini adalah: 1. Pemasok dan pembeli bahan olahan karet jumlahnya sama-sama banyak. 2. Bahan olahan karet merupakan produk homogen. 3. Pemasok dan pembeli memiliki informasi yang sama/setara. 4. Pemasok atau perusahaan pembeli tidak menjadi penentu harga. 5. Pemasok bebas menjual bahan olahan karet kepada siapa saja dan pembeli bebas membeli bahan olahan karet dari pemasok manapun. 6. Pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan harga bahan olahan karet. Hasil analisis ini membuktikan bahwa tingkat persaingan di pasar bahan olahan karet memang tinggi. Tanpa strategi yang tepat, sebuah perusahaan pengolahan karet tidak akan dapat bersaing di industri yang berat ini. Seleksi alam akan memaksa perusahaan yang tidak mampu bertahan keluar dari industri. Dari pengamatan di industri, beberapa pabrik pengolahan karet alam sudah ditutup atau dijual ke pihak lain akibat ketidakmampuan mereka bersaing mendapatkan bahan olahan karet. 87

2 Strategi Bersaing Dua strategi Kirana Megatara grup yang terpilih menjadi strategi bersaing utama dan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan adalah: 1. Strategi supply chain berimbang. Strategi supply chain berimbang merupakan strategi menyeimbangkan jumlah pembelian bahan olahan karet dengan mengacu pada penjualan yang sudah dilakukan. Harga beli dan jumlah bahan olahan karet yang dibeli dihitung berdasarkan sistem penjualan yang mengambil patokan harga internasional. Strategi ini merupakan sebuah langkah melakukan natural hedging untuk mengurangi risiko fluktuasi harga karet alam internasional dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang yang dipakai untuk transaksi yaitu USD. Strategi pembelian bahan olahan karet yang didesain untuk menghindari cara pembelian spekulasi ini dianggap paling aman dan dapat memberikan keuntungan finansial yang lebih terukur serta terencana baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. 2. Strategi pasokan berkelanjutan Strategi pasokan berkelanjutan merupakan strategi pengadaan bahan olahan karet jangka pendek dan jangka panjang. Target jangka pendek adalah meningkatkan jumlah pasokan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi dan penjualan dengan cara memaksimalkan peran pemasok-pemasok yang sudah ada, menambah jumlah pemasok baru dan melaksanakan program kemitraan strategis dengan pemasok untuk meningkatkan hasil pasokan. Target jangka panjang lebih fokus pada peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan petani/kelompok tani untuk peningkatan produktivitas, kerja sama jangka panjang dengan pemasok/petani/kelompok tani, dan program-program untuk meningkatkan loyalitas pemasok/petani/kelompok tani. 88

3 Strategi supply chain berimbang dan strategi pasokan berkelanjutan ini akan menjadi focus strategy dan menjadi strategi andalan Kirana Megatara Grup dalam mendapatkan bahan olahan karet, yang merupakan bahan baku utama di industri pengolahan karet alam Indonesia Risiko dan Rencana Mitigasi Dari hasil analisis risiko terhadap kedua strategi bersaing terpilih di atas, ditentukan 4 risiko strategik yang menjadi fokus utama dan harus dibuat rencana mitigasinya. Ke-empat risiko strategik tersebut adalah: 1. Risiko pembelian melebihi kuota dengan harga tinggi di saat tren harga turun. Dampak risiko pembelian bahan olahan karet melebihi kuota yang direncanakan pada harga tinggi adalah kerugian finansial. Kerugian langsung terjadi pada saat transaksi pembellian dilakukan antara pabrik dan pemasok. Kirana Megatara grup mengantisipasi risiko tersebut dengan melakukan kontrol ketat atas transaksi harian yang dilakukan di lapangan. Aktivitas kontrol yang terdiri dari: menganalisis data pembelian setiap hari, menentukan target pembelian harian dan menentukan harga pembelian harian dirasakan masih belum maksimal (dinilai pada tingkat moderate) untuk mengantisipasi dampak risiko dan frekuensi risiko yang cukup signifikan (dinilai pada tingkat high). Oleh karena itu disusun rencana mitigasi risiko yang terdiri dari: a. Rencana mengintegrasikan pembelian bahan olahan karet di bawah satu koordinasi sehingga pasokan dapat diatur secara menyeluruh di semua pabrik pengolahan karet yang ada di bawah Kirana Megatara Grup. b. Rencana membuat sentral pembelian bahan olahan karet di pusat produksi karet dan difungsikan sebagai buffer stock untuk seluruh pabrik. Target: menurunkan tingkat risiko dari high menjadi moderate. 89

4 2. Risiko turunnya pasokan bahan olahan karet secara drastis. Dampak risiko turunnya pasokan bahan olahan karet secara drastis adalah terganggunya keseimbangan supply chain, potensi delay pengiriman dan kerugian finansial. Dampak risiko yang dinilai extreme karena potensi finansial loss-nya yang signifikan (lebih dari Rp 500 juta per bulan) dan frekuensinya yang dinilai rutin terjadi, dikontrol dengan aktivitas yang dinilai in-effektif karena dianggap belum bisa menyelesaikan akar permasalahan yang sebenarnya. Rencana mitigasi untuk risiko ini adalah: a. Membuat depo pembelian di sentra karet rakyat untuk membantu kebutuhan bahan olahan karet di pabrik pada saat pasokan turun drastis. b. Memperluas area pembelian dengan memanfaatkan agen-agen pembelian dari luar wilayah. Target: menurunkan tingkat risiko dari extreme menjadi moderate. 3. Risiko pasokan bahan olehan karet harian tidak stabil. Pasokan harian yang stabil merupakan salah satu syarat dapat dijalankannya strategi supply chain berimbang. Dampak risiko dari ketidakstabilan pasokan ini dinilai extreme karena mengganggu stabilitas produksi, penumpukan bahan baku dan kerugian finansial baik yang langsung maupun yang tidak langsung seperti kenaikan biaya produksi dan biaya penyimpanan persediaan. Kontrol yang sudah dilakukan saat ini yaitu: monitoring pembelian, perbaikan sarana-prasarana dan pendekatan persuasif dinilai masih in-effective karena hanya bersifat jangka pendek belum bisa mengatasi masalah ketergantungan pabrik pada pasokan bahan olahan karet dari pemasok-pemasok besar. Rencana mitigasi yang disusun untuk risiko ini adalah: a. Melakukan pemetaan pemasok baik besar maupun kecil untuk mendapatkan gambaran pasokan saat ini dan potensi pasokan yang ada. 90

5 b. Membangun kemitraan strategis dengan agen/pemasok besar besar dan agen/pemasok kecil untuk meningkatkan pasokan ke pabrik. c. Meratakan kontribusi setiap agen dengan angka persentase tertentu sehingga tingkat ketergantungan bisa semakin kecil. Target: menurunkan tingkat risiko dari extreme menjadi moderate. 4. Kualitas bahan olahan karet yang dipasok ke pabrik pengolahan sangat rendah. Kualitas bahan olahan karet yang rendah akan langsung berpengaruh pada produk SIR yang dihasilkan. Dampak terbesar dari kualitas bahan olahan karet yang rendah ini adalah claim atau complain dari konsumen yang bisa mengarah pada penghentian kontrak sehingga oleh manajemen dinilai sebagai extreme. Kontrol yang dapat dilakukan saat ini adalah melakukan sortir atas bahan olahan karet yang dijual ke pabrik dan memberikan pinalti bagi penjual yang menjual bahan olahan karet dengan kualitas rendah. Aktivitas ini bersifat preventif/pencegahan dan belum menyentuh akar masalah yang ada, oleh karena itu masih dinilai moderate. Rencana mitigasi yang telah disusun adalah: a. Membentuk tim penyuluhan lapangan yang bertugas melakukan pembinaan ke petani/kelompok tani dan menyusun program pembinaan khususnya yang terkait dengan peningkatan hasil produksi dan peningkatan kualitas olahan. b. Memberikan insentif khusus bagi petani/kelompok tani yang menjual bahan olahan karet dengan kualitas yang baik. c. Menjadikan petani/kelompok tani dan agen yang menjual bahan olahan karet bersih sebagai pemasok utama yang dibina secara khusus. Target: menurunkan tingkat risiko dari extreme menjadi moderate. 91

6 5.2. Saran Strategi yang telah terpilih menjadi strategi bersaing Kirana Megatara grup merupakan strategi yang diharapkan dapat langsung berdampak meningkatkan pasokan bahan olahan karet meskipun beberapa strategi merupakan strategi jangka panjang untuk menjamin kepastian pasokan di masa depan. Beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis: Saran Terkait Tingginya Tingkat Persaingan di Pasar Bahan Olahan Karet Memetakan daerah pemasok bahan olahan karet khususnya di pulau Sumatera dan Kalimantan untuk mendapatkan potensi pasokan yang sesungguhnya. Peta daerah pemasok bahan olahan karet tersebut dianalisis lebih lanjut dengan cara melakukan peninjauan lokasi untuk mendapatkan informasi tentang tingkat persaingan di tiap-tiap daerah. Peta daerah pemasok bahan olahan karet yang sudah dilengkapi dengan informasi tingkat persaingan dapat digunakan sebagai dasar pemilihan lokasi depo atau ekspansi pembelian melalui pemasok yang sudah ada. Strategi ini bertujuan adalah menghindari pertempuran di daerah dengan tingkat persaingan tinggi dan masuk ke daerah dengan tingkat persaingan rendah namun memiliki potensi yang tinggi Saran Terkait dengan Strategi Pasokan Berkelanjutan: Pembinaan Petani Bekerja sama dengan non-governmental organization (LSM) baik lokal maupun internasional, khususnya yang bergerak di bidang pembinaan petani karet. Kerja sama dengan non-profit organization akan memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti: mendapatkan data dan informasi yang lebih lengkap tentang daerah potensi bahan olahan karet dan jumlah petani/kelompok tani, reputasi Kirana Megatara grup akan mendapatkan apresiasi lebih baik, tim lapangan perusahaan akan lebih mudah masuk ke lingkungan petani/kelompok tani. 92

7 Saran Terkait dengan Pengelolaan Risiko Membentuk departemen baru yang ditugaskan untuk memantau tingkat risiko dan pelaksanaan rencana mitigasi secara terus menerus. Pemantauan yang tidak efektif akan membuat potensi terjadinya risiko menjadi semakin tinggi. Dari sisi analisis risiko, tim ini dapat ditugaskan untuk mengembangkan analisis ke area market risk atau finansial risk yang berguna untuk melihat risiko-risiko lain di luar risiko operasional. Ketiga saran dari penulis diharapkan dapat membantu meningkatkan keefektifan pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan disepakati oleh manajemen Kirana Megatara grup. 93