BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Iwan Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya berhubungan dengan uang. Misalnya saja seperti apa yang dialami Indonesia pada tahun 1997 lalu. Salah satu penyebabnya adalah krisis finansial di Asia yang membuat Indonesia juga terkena imbasnya. Kerusuhan di berbagai daerah membuat perekonomian menjadi lebih tidak stabil. Banyaknya hutang Indonesia kepada negaranegara lain membuat Indonesia tidak memiliki kekuatan secara perekonomian. Bidang-bidang lainnya juga terkena dampak yang sama. Ini merupakan keadaan Indonesia yang terparah akibat krisis perekonomian. Dari kasus ini terlihat betapa pentingnya peranan sebuah mata uang bagi sebuah negara. Kestabilan mata uang di suatu negara tidak hanya penting bagi negara tersebut. Investor, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat merupakan contoh pihak-pihak yang sangat bergantung pada kestabilan mata uang. Kestabilan mata uang dapat mempengaruhi minat investor untuk menginvestasikan uangnya di suatu negara. Pemerintah juga akan hancur bila perekonomian dan mata uang di negara tersebut tidak stabil. Apalagi masyarakat yang kesejahteraan hidupnya ditentukan oleh pergerakan mata uang tersebut. Semakin kuat perekonomiannya, semakin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Perusahaan pun mengalami nasib yang sama. Supply bahan baku dan demand atas produk yang diproduksinya juga bergantung pada mata uang di negara tersebut. Untuk itu, mata uang dapat dikatakan seperti aliran darah dalam suatu negara. Tanpa mata uang, tidak 12
2 ada transaksi perekonomian yang akan berjalan. Maka, semakin kuat negara tersebut, semakin kuat pula mata uangnya. Masing-masing negara memiliki sistem dan mata uangnya sendiri. Mengingat peranan mata uang yang begitu penting, tidak mungkin negara membiarkan begitu saja mata uangnya bergerak sebebasnya. Maka, setiap negara membuat sebuah lembaga yang berfungsi untuk mengatur sistem dan memantau pergerakan mata uangnya. Lembaga tersebut dinamakan bank sentral. Di Amerika, pemerintah membangun sebuah lembaga yang dinamakan dengan Federal Reserve (The Fed). The Fed merupakan central banking system yang mengatur regulasi mengenai mata uang di Amerika agar tetap stabil. Sejak 1913, lembaga ini dibangun untuk mengawasi kebijakan moneter agar stabilitas sistem finansial tetap terjaga. Namun, The Fed bersifat independen dibandingkan dengan bank-bank sentral lainnya. Artinya, lembaga ini tidak memiliki hak untuk melakukan percetakan uang di Amerika Serikat sehingga murni hanya mengatur aliran perekonomian yang ada di negara tersebut. The Fed merupakan bank sentral yang paling berpengaruh di dunia. Hal ini diperkuat dengan adanya fakta yang tertulis pada artikel di yang mengatakan bahwa dollar AS berada sekitar 90% dari semua transaksi mata uang, pergerakan Fed memiliki efek besar terhadap nilai dari banyak mata uang. Salah satu alasan mengapa USD menjadi salah satu dari 6 mata uang yang paling sering diperdagangkan di dunia adalah sebagai mata uang standar untuk kebanyakan komoditas, seperti minyak mentah dan logam mulia. Komoditas yang dibutuhkan oleh hampir semua masyarakat di dunia saja menggunakan USD agar mempermudah transaksi perdagangannya. Maka, tidak salah jika USD merupakan mata uang yang paling berpengaruh di dunia. Selain itu, Amerika Serikat memiliki PDB yang terbesar dibandingkan negara-negara lain. Hal ini semakin menegaskan keberadaan USD yang tidak dapat dipandang sebelah mata. 13
3 USD juga merupakan mata uang yang memiliki akses langsung ke pasar. Artinya, USD dapat digunakan di negara mana pun sebagai alat pembayaran dan transaksi yang paling likuid karena dapat diakses dimana saja. Dengan kata lain, tanpa USD, semua negara akan kesulitan berdagang dengan negara lain. Indonesia juga memiliki bank sentral yang memiliki tugas yang sama seperti The Fed. Bank sentral yang mengatur perekonomian Indonesia adalah Bank Indonesia. Bank yang berdiri sejak 1828 dikenal juga dengan sebutan De Javasche Bank. Berbeda dengan The Fed, BI bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Tujuan utama BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Seperti yang dikatakan dalam lamannya ( kestabilan nilai rupiah memiliki dua aspek. Pertama, kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa. Hal ini tergambar dari pergerakan/perkembangan inflasi di Indonesia. Kedua, kestabilan terhadap mata uang negara lain yang tergambar dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, Bank Indonesia mengemban 3 tugas yang dikenal juga sebagai 3 pilar Bank Indonesia, antara lain menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Status dan kedudukan BI adalah sebagai badan hukum dan lembaga negara yang independen. BI juga membuat pengaturan dan pengelolaan SPN (Sistem Pembayaran Nasional). Semakin lancarnya SPN akan menghasilkan dampak positif terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Namun, Bank Indonesia belum dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan prediksi terhadap pergerakan mata uang. Apalagi bagi para pebisnis dan masyarakat yang bisnis dan kehidupannya bergantung pada pergerakan nilai tukar rupiah. Masing-masing dari mereka membutuhkan informasi mengenai nilai tukar yang up-to-date dengan tujuan yang berbeda. Misalnya, seorang investor akan melihat dari sisi keuntungan atau kerugian yang akan dialami saat mata uang bergerak naik turun mengenai ekspor impor bahan baku dan produk yang dilakukan oleh perusahaan untuk 14
4 kelancaran operasional perusahaan atau untuk menghitung keuntungan maupun kerugian dari perusahaan MNC (Multinational Corporation). Untuk itu, dibutuhkan suatu tools yang dapat membantu pihak-pihak tersebut dalam melakukan prediksi pergerakan mata uang tersebut. Dengan begitu, keputusan yang diambil juga up-to-date dan relevan dengan keadaan pasar saat ini. Menurut beberapa ahli ekonomi, pergerakan mata dapat diprediksi menggunakan beberapa metode. Salah satunya seperti yang dikatakan oleh Jeff Madura dalam bukunya yang berjudul International Financial Management (2008). Beliau mengatakan terdapat beberapa metode dalam melakukan forecasting mata uang. Pertama, metode IRP (Interest Rate Parity). IRP merupakan suatu teori atau metode yang menyatakan ukuran dari forward premium (forward price lebih tinggi daripada spot price) harus sama dengan perbedaan tingkat suku bunga di dua negara. Dengan kata lain, IRP menggunakan interest rate di dua negara (home dan foreign rate) karena perbedaan suku bunga di dua negara dapat saja terjadi sehingga menimbulkan arbitrase. Arbitrase merupakan teknik mencari keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan tingkat suku bunga di dua negara. Namun, dengan kekuatan pasar, tingkat suku bunga dan nilai tukar akan saling menyesuaikan dan membentuk suatu ekuilibrium sehingga menghilangkan risiko terjadinya arbitrase. Menurut buku ini, keterbatasan metode ini transaction cost, political risk, serta differential tax laws (2008:232). Kedua, metode PPP. PPP merupakan metode yang digunakan untuk memprediksi jalannya nilai tukar berdasarkan tingkat inflasi yang dibandingkan dengan negara lain. Inflasi akan berbeda di setiap negara, sehingga menyebabkan adanya pola perdagangan internasional dan fluktuasi nilai tukar (2008:214). Metode ini memiliki keterbatasan, yaitu hasil yang diberikan oleh metode ini akan bervariasi dan bergantung pada base period yang digunakan. Base period harus dapat merefleksikan posisi ekuilibrium karena periode selanjutnya dievaluasi berdasarkan perbandingan dengan posisi ekuilibrium tersebut. Jika base period yang digunakan adalah ketika 15
5 mata uang asing sedang melemah selain karena tingginya inflasi, periode selanjutnya akan menunjukkan apresiasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil prediksi PPP (2008:222). Ketiga, metode fundamental analysis. Metode ini juga merupakan metode fundamental dalam mengukur pergerakan nilai tukar. Metode ini menggunakan hubungan antara variabel-variabel ekonomi dengan pergerakan nilai tukar. Variabel-variabel tersebut antara lain inflasi, interest, income level, government control, dan ekspektasi nilai tukar. Metode ini menggunakan lebih dari satu variabel. Hal ini disebabkan oleh pasar. Artinya, pasar tidak hanya ditentukan oleh satu faktor sehingga akan menghasilkan perhitungan yang seharusnya akan lebih akurat. Namun, metode ini memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah waktu, prediksi dari masing-masing faktor, koefisien yang didapat dari analisa regresi tidak selalu konstan. Dari ketiga metode ini, kita dapat melihat bagaimana masyarakat dapat memprediksi pergerakan nilai tukar. Ketiga metode ini menjadi acuan utama bagi masing-masing pihak. Namun, kini yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah keakuratan dari setiap metode. Mengapa harus terdapat 3 metode yang digunakan masyarakat dalam melakukan forecasting mata uang? Apakah salah satu saja dari ketiga metode tersebut belum cukup? Peneliti akhirnya menyimpulkan objek permasalahan yang terlihat dari fenomena ini, yaitu manakah metode yang paling tepat untuk dijadikan sebagai tools dalam melakukan forecasting terhadap suatu mata uang? Dari pertanyaan ini, peneliti berangkat untuk membuat pengamatan dan penelitian mengenai hal ini. Selain itu, peneliti juga menggunakan mata uang IDR dan USD sebagai objek penelitian. Peneliti menggunakan IDR karena merupakan mata uang Indonesia, dimana Indonesia merupakan tempat peneliti melakukan penelitian. Sedangkan, USD merupakan mata uang Amerika Serikat yang paling sering digunakan oleh negara-negara di dunia ketika bertransaksi secara global dengan negara lain seperti yang telah dijelaskan 16
6 sebelumnya. Apalagi, perekonomian Indonesia cukup bergantung pada USD. Berikut merupakan bukti grafik yang menunjukkan kuatnya pergerakan USD hingga kini. Gambar 1.1. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun 2006 Secara garis besar, pergerakan USD di tahun ini cenderung downtrend di awal periode. Sedangkan, terlihat pola sideways di akhir periode. Hal ini mungkin akan berdampak buruk (menurun) di periode selanjutnya. Secara keseluruhan, pola ini menunjukkan posisi USD yang cenderung akan bertahan di periode selanjutnya, yaitu tahun Gambar 1.2. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun 2007 Pergerakan USD di tahun ini cukup fluktuatif. Di awal periode, USD bergerak tidak terlalu stabil. Secara garis besar, grafik menunjukkan pergerakan USD yang cenderung mengalami sideways di awal periode. Sedangkan, terlihat pola uptrend di akhir periode. Artinya, posisi USD 17
7 semakin menguat terutama pada akhir tahun Tentunya hal ini akan berdampak di periode selanjutnya. Gambar 1.3. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun 2008 Tahun ini, USD bergerak sangat stabil di titik Rp ,-. Harga yang sudah terlalu tinggi dapat membuat USD mengalami downtrend. Namun, grafik menunjukkan adanya pergerakan yang uptrend di akhir periode dan diprediksi tren akan terus berlanjut di periode mendatang. Hal ini menandakan kuatnya USD yang stabil pada suatu titik serta mampu mempertahankan nilainya. Gambar 1.4. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun 2009 Untuk tahun 2009, pergerakan USD memang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dapat dikatakan, USD membentuk pola sideways yang berkisar pada titik Rp ,- hingga Rp ,-. Tetapi, jika dilihat 18
8 secara seksama, di akhir periode, pergerakan kurs tersebut ternyata menunjukkan adanya pola downtrend yang akan mempengaruhi periode selanjutnya, yakni tahun Hal ini dipengaruhi adanya krisis ekonomi global yang terjadi. Gambar 1.5. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun 2010 Di periode 2010, pergerakan USD terlihat fluktuatif dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Pergerakan yang berkisar antara Rp 9.000,- hingga Rp 9.400,- ini berujung pada pola downtrend. Artinya, USD melemah dan IDR terapresiasi. Memang USD melemah di tahun ini. Menurut peneliti, hal ini masih merupakan efek dari krisis ekonomi global yang terjadi pada Gambar 1.6. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun 2011 Di tahun 2011, pergerakan USD mengalami downtrend di awal periode hingga ke pertengahan tahun. Di akhir periode, USD terlihat mengalami 19
9 uptrend sehingga dapat diperkirakan untuk periode 2012, USD akan mengalami uptrend (menguat) di atas Rp 9.400,-. Gambar 1.7. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun 2012 Jika dilihat dari grafik di atas, dapat dipastikan pergerakan USD mampu menguasai IDR. Dengan trendline yang cenderung stabil dan uptrend, USD dapat bergerak sebanyak 500 rupiah dari harga kurang lebih Rp 9.200,- menjadi Rp 9.700,-. Secara teknikal, pergerakan USD akan terus mengalami uptrend. Dengan kata lain, peneliti dapat menyimpulkan bahwa USD akan terus menguat dalam beberapa periode ke depan. Gambar 1.8. Pergerakan Kurs IDR terhadap USD tahun Grafik di atas merupakan grafik yang memperlihatkan pergerakan USD secara keseluruhan selama 7 tahun terakhir. Dapat disimpulkan bahwa USD dapat mempertahankan posisinya sebagai mata uang dunia (universal). Posisi USD yang terus bertahan kurang lebih di angka Rp 9.500,- membuktikan bahwa dunia masih sangat bergantung pada kurs ini. Bahkan, pada tahun 2008, USD menguat hingga hampir menyentuh titik Rp ,- 20
10 akibat adanya krisis ekonomi global di Amerika. Apalagi, jika dilihat pada tabel di atas, grafik menunjukkan pola yang cenderung sideways. Artinya, dalam beberapa periode ke depan, USD akan tetap berada dalam posisi demikian walaupun terdapat juga kemungkinan bahwa USD akan bergerak naik atau turun Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang: 1. Apakah metode IRP lebih merepresentasikan keadaan aktual dalam memproyeksikan nilai tukar IDR terhadap USD secara akurat? 2. Apakah metode PPP lebih merepresentasikan keadaan aktual dalam memproyeksikan nilai tukar IDR terhadap USD secara akurat? 3. Apakah metode Fundamental Analysis lebih merepresentasikan keadaan aktual dalam memproyeksikan nilai tukar IDR terhadap USD secara akurat? 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini mengarah pada hubungan masing-masing variabel yang memiliki pengaruh terhadap proyeksi pergerakan nilai tukar antara IDR dan USD. Batasan masalah berisikan definisi kata-kata yang mempunyai makna/penafsiran ganda yang oleh peneliti kemudian diberikan satu makna atau satu pengertian. Agar pengambilan data untuk penelitian ini tidak keluar dari inti permasalahan yang dibahas, maka peneliti menetapkan beberapa batasan masalah sebagai berikut. a. nilai tukar IDR/USD periode b. inflation rate Indonesia dan Amerika periode c. interest rate Indonesia dan Amerika periode Dari batasan-batasan masalah tersebut, peneliti dapat lebih fokus, jelas, dan spesifik dalam menjelaskan bagaimana keterkaitan masing- 21
11 masing faktor untuk memprediksi pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD Tujuan Penelitian Penelitian ini peneliti buat dengan tujuan: 1. untuk mengetahui seberapa akurat proyeksi dari metode IRP terhadap aktual dari pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD. 2. untuk mengetahui seberapa akurat proyeksi dari metode PPP terhadap aktual dari pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD. 3. untuk mengetahui seberapa akurat proyeksi dari metode Fundamental Analysis terhadap aktual dari pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademis Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi, pengetahuan, atau pendalaman teori dari teori yang pernah ada. Tujuannya adalah agar kalangan akademis maupun masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara memproyeksikan nilai tukar mata uang dengan menggunakan beberapa metode, seperti IRP, PPP, serta Fundamental Analysis. 2. Manfaat Kontribusi Praktis Penelitian ini dibuat dengan tujuan memberikan gambaran, informasi, pandangan, dan saran yang berguna bagi para pelaku bisnis seperti investor dan pemerintah lebih mengerti bagaimana pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan hasil penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga ditujukan bagi pemerintah di sektor keuangan agar dapat lebih baik dalam mengatur supply dan demand di Indonesia. Dengan kata lain, penelitian ini dibuat agar ketiga pihak tersebut dapat 22
12 lebih tepat memproyeksikan pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD dengan menggunakan metode yang tepat Sistematika Penelitian Skripsi Penelitian yang peneliti tuangkan ke dalam tulisan ini dibahas dalam 5 bab. Masing-masing bab memiliki keterikatan satu sama lain. Tulisan ini sudah tersusun dengan benar sesuai dengan sistematika penelitian skripsi sehingga para pembaca tulisan ini mampu mengerti maksud dan tujuan dari tulisan ini. Adapun sistematika penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut. BAB I: PENDAHULUAN Pada bagian ini dibahas mengenai keadaan yang melatarbelakangi dibuatnya tulisan ini. Selain ini, terdapat juga rumusan masalah yang dijadikan sebagai pokok-pokok penting yang harus dibahas melalui penelitian ini. Tulisan ini juga dilengkapi dengan deskripsi tujuan, manfaat, serta batasan masalah yang menjadi pembatas permasalahan yang diteliti sehingga ruang lingkup penelitian menjadi lebih jelas, lebih terfokus, dan lebih spesifik. Masingmasing bagian tersebut akan dibahas secara urut melalui sistematika penelitian skripsi. BAB II: TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai konsep-konsep yang terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Konsep-konsep tersebut antara lain: Interest Rate Parity (IRP), Purchasing Power Parity (PPP), dan Fundamental Analysis. Konsep-konsep di atas akan dijelaskan berdasarkan hasil studi kepustakaan dari literatur, buku, dan jurnal yang membahas secara mendalam mengenai permasalahan tersebut. 23
13 BAB III: METODE PENELITIAN Bagian ini menguraikan tentang gambaran umum dari objek penelitian, metode-metode, desain penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Selain itu, pada bagian ini juga akan dibahas mengenai prosedur pengambilan data serta teknik analisis yang akan digunakan untuk menjawab semua rumusan masalah. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, peneliti membahas mengenai analisa hasil dari penelitian yang telah dibuat. Hasil penelitian tersebut terdiri gambaran secara umum mengenai objek dari penelitian dan setting yang digunakan oleh peneliti, data-data mengenai faktor-faktor makro yang dijadikan objek penelitian, dan pembahasan dari penelitian ini. Tentunya, pembahasan tersebut akan dikaitkan dengan landasan teori yang dibahas sebelumnya pada bab II. BAB V: SIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini berisikan kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan hasil dari permasalahan yang telah diteliti. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dihasilkan dan kesimpulan yang telah dibuat, peneliti dapat memberikan saran-saran atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini seperti yang telah ditetapkan sebagai tujuan dan manfaat penelitian Hipotesis Dalam penelitian ini, peneliti memiliki hipotesis yang akan diuji berdasarkan variabel-variabel yang telah dibuat. Hipotesis dalam penelitian ini antara lain: H1 : Metode IRP lebih akurat dalam menggambarkan keadaan pasar dalam memproyeksikan pergerakan nilai tukar mata uang IDR terhadap USD. 24
14 H2 H3 : Metode PPP lebih akurat dalam menggambarkan keadaan pasar dalam memproyeksikan pergerakan nilai tukar mata uang IDR terhadap USD. : Metode Fundamental Analysis lebih akurat dalam menggambarkan keadaan pasar dalam memproyeksikan pergerakan nilai tukar mata uang IDR terhadap USD Rencana Kegiatan Penelitian ini mulai direncanakan pada November Dalam penelitian ini, terdapat berbagai kegiatan yang mendukung pembuatan dan penyelesaian penelitian. Sebagai langkah pertama, peneliti mengawalinya dengan kegiatan persiapan berupa pemilihan objek penelitian, metodemetode, desain penelitian, variabel penelitian, serta teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Setelah mengetahui apa saja yang dibutuhkan, peneliti mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan. Data yang sudah lengkap kemudian diolah menggunakan software olah data ekonometrik. Dari data yang dihasilkan dari software tersebut dapat terlihat bagaimana metode-metode tersebut mampu memproyeksikan pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD ke depannya. Hasil tersebut akan dibandingkan dengan keadaan dan data aktual di pasar. Dari sinilah dapat diketahui metode mana yang paling sesuai untuk memproyeksikan nilai tukar IDR terhadap USD di masa depan. Akhirnya, setelah mendapatkan semua data dan analisa dari hasil penelitian, peneliti dapat membuat laporan dimana di dalamnya terdapat hasil analisa, kesimpulan, dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. 25
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163). Kurs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin lama semakin tak terkendali. Setelah krisis moneter 1998, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Gross Domestic Product (GDP), Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian setiap negara tidak selalu stabil, tetapi berubahubah akibat berbagai masalah ekonomi yang timbul. Salah satu aspek penting dari kegiatan
Lebih terperinciKondisi Paritas Internasional dan Penentuan Nilai Tukar
Kondisi Paritas Internasional dan Penentuan Nilai Tukar Mater 5 Andri Helmi M, S.E., M.M. Pengantar Kita akan mempelajari hubungan penting paritas internasional yang memiliki pengaruh besar bagi penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terletak di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terletak di wilayah Asia Tenggara. Untuk bisa mengukur tingkat perkembangannya, terdapat beberapa indikator yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perekonomian suatu negara dituntut untuk dapat memiliki sumber daya yang memenuhi setiap kebutuhan dari negara tersebut. Bukan hanya sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya pasar bebas, globalisasi, tuntutan ekonomi maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas perdagangan international
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fokus utama dari kebijakan moneter adalah mencapai dan memelihara laju inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, tujuan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat pasca pemulihan krisis ekonomi global pada Tahun 2008, mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kompleknya keterkaitan dan hubungan antarnegara didalam kancah internasional menyebabkan pemerintah juga ikut serta dalam hal meregulasi dan mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus globalisasi ekonomi ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1 a. Perkembangan penerimaan pembiayaan musyarakah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Indeks DJIA, Indeks Nikkei 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode 2013-2014 ini, maka dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia
Lebih terperinciANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI
ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI Di ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan 1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator komponen utama dalam kegiatan perekonomian adalah pembentukan modal kemampuan sebagai motor penggerak aktifitas akan sangat mempengaruhi kinerja perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Uang merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian diseluruh dunia. Bagi seorang ekonom, uang adalah persediaan aset yang dapat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya perkembangan jaman berdampak bagi perkembangan sektor ekonomi dan moneter secara luas, hal tersebut dapat dilihat dari semakin terbukanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, Osoro dan Ogeto (2014) dalam Makori (2015). Kinerja perusahaan sangat bergantung kepada informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun. pendapatan dan capital gain seperti yang diharapkan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun bisa dipastikan mengandung risiko.
Lebih terperinciMEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA
MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA ABSTRAKS Ketidakpastian perekonomian global mempengaruhi makro ekonomi Indonesia. Kondisi global ini ikut mempengaruhi depresiasi nilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebijaksanan moneter mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijaksanan moneter mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam pembangunan nasional bahwa sasaran pokok kebijaksanaa moneter adalah pemantapan stabilitas ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas saat ini telah meningkatkan interaksi antara Negara berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan mencari cara untuk tetap mampu bertahan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah modal kerja dan memperluas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi penting yaitu pertama sebagai sarana pendanaan atau sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai Tukar adalah harga mata uang dari suatu negara yang diukur, dibandingkan, dan dinyatakan dalam nilai mata uang negara lainnya. 1 Krisis moneter yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar
93 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisa pengaruh faktor fundamental makro ekonomi terhadap indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Faktor fundamental makro ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator ekonomi makro guna melihat stabilitas perekonomian adalah inflasi. Inflasi merupakan fenomena moneter dimana naik turunnya inflasi cenderung mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional semakin pesat sehingga hubungan ekonomi antar negara menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral, kebijakan moneter yang dijalankan di Indonesia adalah dengan cara menetapkan kisaran BI Rate yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana praktek berinvestasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling popular di mata sebagian besar manajer investasi global. Trading
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Emas merupakan logam mulia yang paling dicari dan digemari. Produk ini dapat digunakan sebagai sarana investasi dan lindung nilai harta dari pengaruh inflasi. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset yang dimilikinya. Investor dapat melakukan investasi pada beragam aset finansial, salah satunya
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin berkembangnya globalisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan strategi strategi baru untuk memperbaiki arus kas mereka, dalam rangka meningkatkan kekayaan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL Disusun Oleh : Nama : Reynaldi Ristya Mahaputra Nomor Mahasiswa : 14313151 Program Studi : Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat. Dalam kehidupannya, manusia memerlukan uang untuk melakukan kegiatan ekonomi, karena uang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE
BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE 2014-2015 A. Analisis Fundamental Nilai Tukar Rupiah 1. Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi yaitu hal-hal yang
Lebih terperinciPengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.
i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna mendukung kebutuhan akan finansial yang juga semakin beragam ditengah tumbuh dan berkembangnya perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang menerima simpanan dan membuat pinjaman serta sebagai lembaga perantara interaksi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam ilmu keuangan, kurs adalah sebuah nilai yang merefleksikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam ilmu keuangan, kurs adalah sebuah nilai yang merefleksikan suatu mata uang yang dapat ditukarkan dengan mata uang lain (O Sullivan, Sheffrin dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )
PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE 1998.1 2014) THE DETERMINATION OF FOREIGN EXCHANGE RUPIAH TO US DOLLAR IN INDONESIAN FOREX MARKET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang memegang peranan penting dalam perdagangan antar negara, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha
Lebih terperinciIV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA
49 IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 4.1 Produk Domestik Bruto (PDB) PDB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator makroekonomi yang menunjukkan aktivitas perekonomian agregat suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia menuntut berbagai prasyarat untuk mencapai keberhasilannya. Salah satunya adalah keterlibatan sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di dunia. Suatu negara dengan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi menandakan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Dimulai ketika sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Dimulai ketika sebuah undang-undang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia didukung oleh perkembangan pasar modal. Pasar modal dibentuk untuk menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan dalam sistem perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pilar penting dalam suatu perekonomian di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan pilar penting dalam suatu perekonomian di Indonesia dan juga merupakan tempat bagi perusahaan dalam membiayai kegiatan perusahaan. Pada umumnya
Lebih terperinci