jumlah yang sangat besar. Hal ini dikarenakan peranannya yang sangat penting
|
|
- Ida Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Yang Diterapkan Oleh PT. X Dalam perusahaan industri, aktiva tetap adalah merupakan bagian aktiva yang sangat besar jumlahnya. Demikian juga dengan PT. X memiliki aktiva tetap dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan sangat beragam jenisnya, oleh karena itu dibutuhkan suatu klasifikasi yang tepat agar mudah diidentifikasi dalam pembuatan suatu laporan. Aktiva tetap merupakan bagian penting dari neraca dan harus disajikan serta diungkapkan dengan tepat agar nilai buku aktiva tetap yang tercantum didalam neraca harus mencerminkan nilai yang sesungguhnya. Aktiva tetap perusahaan terdiri atas aktiva tetap untuk pabrik dan aktiva non pabrik. Aktiva tetap untuk pabrik adalah aktiva yang berada di pabrik dan yang menunjang kegiatan produksi, seperti tanah dan bangunan pabrik, mesin-mesin produksi, alat angkut, dan Iain-lain. Sedangkan aktiva non pabrik adalah aktiva yang diperuntukkan bagi kegiatan operasional di kantor seperti inventaris kantor. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perlakuan aktiva tetap pada PT. X, berikut ini akan diuraikan mengenai klasifikasi aktiva tetap dan penetuan
2 52 harga perolehannya, penyusutan aktiva tetap, pengeluaran-pengeluaran setelah masa perolehan, pelepasan dan penyajian aktiva tetap perusahaan dalam laporan keuangan. a. Klasifikasi aktiva tetap dan penetuan harga perolehannya Aktiva tetap perusahaan terdiri dari: 1. Tanah Tanah yang diperoleh oleh perusahaan di jalan Raya Bogor Km 52 Kedung Halang, tanah ini terletak didaerah yang diperuntukkan sebagai kawasan industri. Hak atas tanah diperoleh secara tunai dengan pembelian dari penduduk setempat. Nilai yang tercatat untuk hak atas tanah adalah sebesar harga perolehan yang meliputi : Harga beli tanah ,- Biaya komisi ,- Biaya notaries ,- Biaya penelitian ,- Biaya balik nama ,- Biaya perataan tanah , ,- Jurnal yang dibuat oleh perusahaan untuk mencatat perolehan tanah tersebut adalah: Tanah ,- Kas/Bank ,-
3 53 2. Bangunan Harga perolehan atas bangunan tersebut adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mendirikan bangunan sampai bangunan tersebut siap digunakanan. Pada akhir tahun 1996 perusahaan mendirikan bangunan pabrik yang baru, untuk itu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah seabagai berikut: 1. Biaya pengurukan tanah ,-. Biaya ini dibayarkan pada saat pekerjaan selesai, dan jurnal yang dicatat oleh perusahaan atas biaya ini adalah: Bangunan dalam pelaksanaan ,- Bank ,- 2. Jasa kontruksi dengan pihak kontraktor dengan total kontrak ,-. Pembayaran dilakukan sesuai dengan nilai kontrak yang telah disepakati dalam SPK (surat perjanjian kerja) sesuai dengan persentase penyelesaian bangunan, dimana pembayaran dimuka 20% dari nilai kontrak. Jurnal untuk pembayaran pertama sebesar 20% dari penyelesaian bangunan: Bangunan dalam pelaksanaan ,- Bank ,- Jurnal untuk pembayaran kedua sebesar 80% dari penyelesaian bangunan adalah:
4 54 Bangunan dalam pelaksanaan ,- Bank ,- 3. Biaya pengurusan surat ijin mendirikan bangunan yang telah dikeluarkan perusahaan adalah ,-. Pembayaran ini dicatat dengan jumal: Bangunan dalam pelaksanaan ,- Bank ,- Jadi total biaya yang telah dikeluarkan perusahaan atas pembangunan gedung secara keseluruhan adalah ,- Pada akhir tahun 1999 bangunan telah selesai dikerjakan seluruhnya dan siap untuk digunakan, untuk itu perusahaan membuat jurnal untuk mencatat reklasifikasi perkiraan bangunan dalam pelaksanaan menjadi aktiva tetap perusahaan sebagai berikut: Bangunan ,- Bangunan dalam pelaksanaan ,- Jurnal-jurnal yang dicatat oleh perusahaan atas kontruksi bangunan tersebut telah sesuai dengan ketentuan PSAK, yaitu bahwa suatu aktiva yang dikontruksikan ditentukan harga perolehannya dari seluruh biaya yang dikelurkan sampai bangunan tersebut siap untuk digunakan. 3. Mesin dan peralatan
5 55 Mesin dan peralatan merupakan segmen dengan jumlah terbesar dari seluruh aktiva tetap perusahaan. Mesin-mesin tersebut ada beberapa jenis diantaranya: mesin klap, buffing, periksa ban, cord, bofler, compressor, temple ban, pengaduk lem, dan mesin bukaan velg. Sebagian mesin dan peralatan diperoleh dengan mengimpor dari luar negeri dengan cara letter of credit (L/C). Pada tahun 2004 perusahaan membeli sebuah mesin temple Newera secara impor dari Singpura dengan perincian biaya sebagai berikut: tersebut adalah: a. Harga beli mesin ,- b. Biaya penyelesaian dokumen impor ,- c. Biaya administrasi L/C ,- d. Biaya impor ,- e. Premi asuransi barang , ,- Jurnal yang dicatat oleh perusahaan atas biaya-biaya tersebut adalah: Mesin ,- Bank ,- Jurnal yang dicatat perusahaan atas perolehan mesin tersebut telah sesuai dengan PSAK yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dan mempersiapkan mesin tersebut sampai dapat digunakan dihitung sebagai biaya perolehan aktiva.
6 56 4. Kendaraan dan alat angkut Untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan dan menunjang proses produksi, perusahaan membutuhkan kendaraan. Perusahaan dalam membeli kendaraan dengan pembayaran tunai, perusahaan mencatat nilai perolehan yang meliputi harga beli ditambah dengan semau biaya - biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kendaraan tersebut. Pada tahun 2004 perusahaan membeli sebuah kendaraan bermotor dengan pembayaran tunai, dengan perincian harga sebagai berikut a. Harga beli ,- b. Bea balik nama ,- c. Pajak kendaraan , ,- Jurnal untuk mencatat pembelian kendaraan itu adalah: Kendaraan ,- Bank ,- Menurut penulis jurnal yang dicatat oleh perusahaan atas pembalian kendaraan bermotor tersebut telah sesuai dengan ketentuan PSAK, yaitu sebesar biaya yang dikeluarkan perusahaan sampai aktiva dapat digunakan. 5.1nventaris kantor Inventaris kantor yang dicatat oleh PT. X meliputi meja, kursi, computer, AC, mesin fotocopy dan lainnya yang jumlahnya cukup material.
7 57 Perusahaan dalam membeli inventaris kantor melakukan pembayaran dengan cara 30 hari setelah barang tiba dengan dengan giro atau cek. Perusahaan membukukan setiap pembelian inventaris kantor sebesar harga beli, ditambah dengan biaya-biaya untuk memperoleh barang tersebut. Pada tahun 2004 perusahaan membeli computer Samsung dengan harga ,-. Harga tersebut sudah termasuk ongkos angkut. Jumal yang dibuat perusahaan untuk mencatat pembelian inventaris kantor tersebut adalah: (Computer ,- Bank ,- Atas perhitungan dan jurnal tersebut penulis berpendapat perusahaan telah mencatat secara benar dan sesuai dengan PSAK yaitu sebesar biaya yang dikelurkan sampai aktiva dapat digunakan. b. Metode penyusutan aktiva tetap perusahaan Terdapat banyak metode prnyusutan yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan dalam menentukan nilai penyusutan atas aktiva tetap perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai pertimbangan-pertimbangan dan (criteria tersendiri dalam menentukan metode penyusutan aktiva tetap tersebut, demikian pula dengan PT. X. Metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode garis lurus ( straight line method ). Metode garis lurus merupakan metode yang paling populer dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena metode penyusutan garis
8 58 lurus merupakan salah satu metode penyusutan yang mudah dalam menghitung besamya beban penyusutan dalam tiap periode akuntansi baik secara tahunan maupun bulanan dan nilainya sama dan satu periode ke periode. Sesuai dengan ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 17 tentang penyusutan, maka untuk aktiva tetap perusahaan yang berbentuk tanah tidak disusustkan karena tanah memiliki masa manfaat yang tidak terbatas dan harga tanah biasanya akan meningkat terus dari tahun ke tahun. Dalam kebijakan yang ditentukan oleh manajemen perusahaan, perusahaan tidak menetapkan nilai sisa karena perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan nilai sisa sehingga perusahaan menganggap nilai sisa aktiva tetap yang akan diterima nantinya sebesar nol. Besamya beban penyusutan dapat dilihat pada daftar aktiva tetap pada lampiran II. Dari table tersebut diketahui bahwa perusahaan mengunakan metode garis lurus dalam menentukan nilai penyusutan untuk semua aktiva tetapnya. Jurnal yang dicatat perusahaan atas penyusutan tahun 2004 tersebut adalah: Beban penyusutan bangunan ,- Beban penyusutan kendaraan ,- Beban penyusutan mesin dan peralatan ,- Beban penyusutan inventaris ,- Akum. Penyst. Bangunan ,- Akum. Penyst. Kendaraan ,- Akum. Penyst. Mesin ,-
9 59 Akum. Penyst. Inventaris ,- Menurut penulis ada baiknya bagi perusahaan untuk menghitung nilai penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode penyusutan yang berbeda untuk aktiva tetap dipabrik terutama untuk mesin-mesin dan peralatan, yaitu dengan metode jam pemakaian atau metode output produktif. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan metode jam pemakaian atau metode output produktif akan lebih mencerminkan kontribusi yang diberikan oeh mesin yang bersangkutan. Berikut ini penulis akan memberikan ilustrasi perhitungan penyusutan dengan metode jam pemakaian. Sebuah mesin dengan nilai perolehan ,- dan dapat dipergunakan untuk jangka waktu jam kerja, maka beban penyusutan perjam untuk mesin tersebut dapat ditentukan dengan cara: Beban penyusutan = Harga perolehan / Jam kerja , Tabel penyusutan metode jam pemakaian label 4.1 Tahun Kapasitas Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
10 Sumber : Data diolah oleh penulis Dari perbandingan kedua metode penyusutan diatas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus menghasilkan nilai penyusutan yang sama untuk setiap periode tanpa memperhatikan fluktuasi dari aktivitas produksi. Berbeda dengan metode penyusutan jam pemakaian, nilai penyusutannya mengikuti fluktuasi aktivitas produksi sehingga dapat menghasilkan beban penyusutan yang lebih sesuai sebagai beban operasi. Menurut penulis perhitungan untuk penyusutan aktiva tetap perusahaan tidak sesuai dengan PSAK karena metode penyusutan yang digunakan perusahaan adalah metode garis lurus dimana penyusutan menurut metode ini adalah sama dari tahun ke tahun sampai habis umur manfaatnya. Tetapi untuk beberapa jenis aktiva tetap beban penyusutannya tidak sesuai dengan metode yang ditetapkan.
11 61 Sebagai akibat dari perlakuan beban penyusutan yang tidak sesuai dengan metode yang ditetapkan perusahaan terdapat selisih beban penyusutan antara beban penyusutan menurut perusahaan yang dapat dilihat perhitungannya pada lampiran II uengan beban penyusutan menurut PSAK No. 17 yang dapat dilihat perhitungannya pada lampiran III yaitu sebesar ,-. Selesih tersebut merupakan total Jari semua beban penyusutan aktiva tetap yang dapat dilihat dari tabel perbandingan berikut ini: Tabel 4.2 PT. X PSAK No. 16 dan SELISIH No. 17 Penyusutan , , ,- Kendaraan Penyusutan mesin , * J.542, ,- Penyusutan , , ,- inventaris kantor ,- Sumber : Data diolah oleh penulis Dengan ketidaksesuaian beban penyusutan dengan metode yang ditetapkan perusahaan, maka berakibat langsung pada laporan laba rugi dan neraca perusahaan.
12 62 c. Pengeluaran-pengeluaran setelah tanggal perolehan Aktiva tetap yang telah dipergunakan selama beberapa waktu selalu membutuhkan pengeluaran-pengeluaran untuk meningkatkan dan memelihara produktivitas dari aktiva-aktiva tetap tersebut. Pengeluaran-pengeluaran untuk pemeliharaan aktiva, perbaikan, penggatian suku cadang dan penambahan. Aktiva tetap yang paling menimbulkan pengeluaran-pengeluaran adalah mesin-mesin produksi dan kendaraan karena kedua aktiva tersebut digunakn secara terus menerus. Kesalahan dalam mencatat pengeluaran-pengeluaran yang terjadi dapat mempengaruhi laporan laba rugi maupun nilai perolehan aktiva, dimana nilai aktiva akan dicatat terlalu besar atau terlalu kecil. Oleh karena itu pihak manajemen harus menetukan apakah suatu pengeluaran harus dicatat sebagai pengeluaran pendapatan atau pengeluaran modal. Pihak manajemen PT. X membuat ketetapan bahwa pengeluaran-pengeluaran diatas ,- akan diperlakukan sebagai pengeluaran modal ( capital expenditure ) atau dikapitalisasi, sedangkan untuk pengeluaran dibawah ,- akan diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan ( revenue expenditure ) atau dicatat sebagai beban pada periode yang bersangkutan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perlakuan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan atas pengeluaran-pengeluaran yang terjadi, dibawah ini akan diberikan beberapa ilustrasi mengenai pengeluaran-pengeluaran tersebut. Pada tahun 2004 PT. X mengeluarkan sejumlah biaya untuk pengeluaran pemeliharaan bangunan sebesar ,-.
13 63 Jurnal yang dicatat perusahaan sehubungan dengan terjadinya pengeluaran tersebut adalah : Biaya pemeliharaan bangunan pabrik ,- Bank ,- Sepanjang tahun 2004 perusahaan juga mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan mesin sebesar ,- Jurnal yang dicatat perusahaan sehubungan dengan terjadinya pengeluaranpengelauran tersebut adalah sebagai berikut: Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan ,- Bank ,- Sepanjang tahun 2004 perusahaan telah mengelurakan biaya untuk pemeliharaan kendaraan sebesar ,-. Jurnal yang dicatat perusahaan sehubungan dengan terjadinya pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: Biaya pemeliharaan kendaraan ,- Bank ,- Pengeluaran setelah perolehan yang dilakukan oleh PT. X sudah sesuai dengan PSAK No. 16 yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan yang bertujuan untuk menjaga manfaat ekonomi dan untuk mempertahankan standar kinerja semula atas aktiva tetap diakui sebagai beban saat terjadinya. Pengeluaran-pengeluaran juga terjadi atas aktiva tetap perusahaan yang telah disusutkan secara penuh nilai bukunya sama dengan nol karena aktiva tetap tersebut masih digunakan oleh perusahaan. Apabila pengeluaran tersebut bertujuan hanya
14 64 untuk mempertahankan kinerja semula dari aktiva tetap maka pengeluaranpengeluaran tersebut diperlakukan sebagai biaya untuk periode yang bersangkutan. Tetapi untuk pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan kinerja dari aktiva tetap tersebut akan dicatat sebagai penambahan baru bagi aktiva tetap atau dikapitalisasi dan hitung nilai penyusutannya. d. Pelepasan atau penghentian aktiva tetap Setelah digunakan beberapa waktu suatu aktiva tetap terkadang dihentikan penggunaannya. Penghentian ini dapat dilakukan dengan cara dijual, ditukarkan dengan aktiva lain dan dibuang begitu saja. Pada PT. X aktiva tetapnya dihentikan penggunaannya dengan cara dijual, dan belum terdapat aktiva tetap yang dilepaskan dengan cara ditukar maupun dibuang. Atas penjualan aktiva tetap tersebut perusahaan akan menentukan akumulasi penyusutan yang telah terjadi sampai dengan tanggal pelepasan aktiva sehingga akan diperoleh nilai buku yang tersisa per tanggal pelepasan aktiva. Selisih antara nilai buku aktiva tersebut dengan harga jual yang diterima oleh perusahaan akan diakui sebagai keuntungan atau kerugian atas penjualan aktiva tetap. Jurnal-jurnal yang dicatat oleh perusahaan sehubungan dengan transaksi penjualan aktiva tetap secara jelas akan diuraikan dalam ilustrasi berikut. Pada bulan Februari 2004 perusahaan menjual inventaris kantor yaitu sebuah komputer seharga ,-. Nilai perolehan computer trsebut adalah ,- dan sampai dengan bulan Januari telah disusutkan sebesar
15 65 Jurnal yang dicatat perusahaan atas transaksi tersebut adalah : Kas ,- Akumulasi penyusutan ,- Rugi penjualan aktiva ,- Komputer ,- Jurnal yang dicatat diatas telah sesuai dengan PSAK, dimana atas penjualan aktiva tersebut perusahaan mengakui kerugian penjualan sebesar ,- atas selisih dari nilai buku dengan harga jual. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyajian dan pelaporan aktiva tetap perusahaan pada halaman berikut terdapat tabel aktiva tetap, laporan laba rugi dan neraca perusahaan per 31 Deesember Dampak perlakuan akuntansi penyusutan aktiva tetap PT. X terhadap laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Penyajian aktiva tetap didalam laporan keuangan perusahaan tercermin pada Neraca yang dicantumkan pada kelompok aktiva tetap,sedangkan beban penyusutan dilaporakan secara terpisah dalara perhitungan laba rugi. Sehingga diperlukan perlakuan akuntansi aktiva tetap yang tepat dan relevan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat, apabila perlakuan akuntansi aktiva tetap tidak tepat maka maka perusahaan akan menghasilkan laporan keuangan yang tidak akurat dan akan mempengaruhi mutu informasi dari laporan keuangan perusahaan.
16 66 Laporan keuangan yang terpengaruh langsung dari perlakuan akuntansi atas aktiva tetap adalah neraca dan laporan laba rugi. Dimana dalam neraca akan tercantum sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya, sedangkan dalam laporan laba rugi akan tercantum beban penyusutan selama satu peri ode. Ilustrasi berikut ini adalah bagaimana perlakuan akuntansi atas aktiva tetap yang diterapkan oleh PT. X terhadap laporan laba rugi dan neraca. Pencatatan harga perolehan aktiva tetap yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengtan PSAK No. 16 dimana semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap ditambahkan pada harga perolehannya, sehingga telah dicatat dengan benar, hal ini dapat dilihat dalam daftar tabel aktiva tetap perusahaan. Sedangkan pencatatan beban penyusutan yang dilakukan perusahaan, menurut penulis sudah sesuai dengan PSAK No. 17. Perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk semua jenis aktiva tetapnya, dimana dalam metode garis lurus beban penyusutan atas aktiva tetap dari tahun ke tahun adalah sama sampai habis masa manfaatnya. Seharusnya beban penyusutan untuk semua jenis kendaraan, mesin dan peralatan serta inventaris kantor dari tahun ke tahun adalah sama apabila menggunakan metode garis lurus, tetapi pada PT. X untuk beberapa jenis aktiva tetapnya, beban penyusutannya berbeda dari tahun ketahun sehingga menyimpang dari metode yang digunakan perusahaan menyebabkan perhitungan perolehan aktiva tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan laba rugi menjadi tidak akurat.
17 67 Berikut ini penulis akan memberikan ilustrasi perbandingan antara laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 menurut PT. X denganpsakno. 16 dan No. 17: Tabel 4.3 Fl X PSAKNo. 16 dan SELISIH No. 17 Penjualan ,- Rp ,- - Beban pokok , , ,- penjualan Laba kotor , , ,- Biaya-biaya operasi - Biaya pemasaran , , ,- Biaya administrasi , , ,- danumum Jumlah beban usaha , , ,- Laba bersih sebelum , , ,- pajak penghasilan Pendapatan dan , ,- beban Iain-lain
18 68 Laba bersih , , ,- sebelum pajak penghasilan Taksiran pajak ( ,-) ( ,-) penghasilan Laba bersih sesudah , , ,- pajak penghasilan Sumber : PT. X Tahun 2004 dan diolah oleh penulis Dari perbandingan diatas terdapat selisih ,- atas laba yang diperoleh perusahaan. Selisih tersebut terjadi karena beban penyusutan beberapa jenis aktiva yang tidak sesuai dengan metode yang ditetapkan. Misalnya didalam menentukan harga pokok penjualan selisihnya ,- hal ini disebabkan oleh beban penyusutan mesin dan peralatan yang menurut perusahaan ,- sedangkan menurut PSAK ,-. Untuk biaya pemasaran selisihnya ,- hal ini disebabkan oleh beban penyusutan kendaraan yang menurut perusahaan ,- sedangkan menurut PSAK ,-. Untuk biaya administrasi dan umum selisihnya ,- hal ini disebabkan oleh beban penyusutan inventaris kantor yang menurut perusahaan ,- sedangkan menurut PSAK ,-. Dari ketiga selisih beban penyusutan menurut perusahaan dan PSAK mengakibatkan laba menurut perusahaan lebih besar
19 69 dari pada laba menurut PSAK, menyebabkan informasi atas laporan keuangan menjadi tidak akurat. Berikut ini penulis akan memberikan ilustrasi perbandingan neraca yang berakhir pada 31 Desember 2004 menurut PT. X dengan PSAK: Tabel 4.4 PT.X PSAK No. 16 dan SELISIH No. 17 Aktiva Aktiva Lancar Kas , ,- - Bank , ,- - Piutang usaha , ,- - Persediaan l , ,- - Jumlah Aktiva , ,- Lancar Aktiva Tetap - Nilai perolehan , ,- Akumulasi ( ,-) ( ,-) ,- penyusutan Jumlah Aktiva , , ,- tetap
20 70 JUMLAH , , ,- AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban lancar Hutang usaha , ,- - Pajak yang masih , ,- harus dibayar Biaya yang masih , ,- hams dibayar Jumlah kewajiban , ,- lancar Ekuitas - Modal , ,- - Saldo laba ditahan , ,- Saldo laba tahun , , ,- berjalan Jumlah ekuitas , , ,- JUMLAH , , ,- KEWAJIBAN DAN EKUITAS
21 71 Sumber PT. X Tahun 2004 Dari perbandingan diatas, terdapat selisih ,- atas total aktiva tetap setelah penyusutan. Selisih tersebut terjadi karena perhitungan beban penyusutan untuk beberapa jenis aktiva tetap tidak sesuai dengan metode yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu metode garis lurus. Menurut perusahaan akumulasi penyusutan aktiva tetap sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar ,- sedangkan menurut PSAK No. 16 dam 17 berdasarkan metode yang ditetapkan perusahaan adalah ,-. Sehingga menyebabkan nilai dari aktiva tetap yang tertera pada neraca menjadi terlalu besar. Berdasarkan perbandingan antara laporan laba rugi dan neraca perusahaan, untuk beban penyusutan aktiva tetap tidak sesuai dengan PSAK No. 17 dimana perusahaan dalam menentukan beban penyusutannya menyimpang dari metode yang ditetapkan perusahaan sendiri, sehingga menghasilkan laporan keuangan yang tidak akurat yang dapat mempengaruhi pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan ekonomi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan untuk dapat terus berkembang dalam era globalisasi harus mampu menyajikan laporan keuangan terutama pada pihak manajemen. Dengan laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif
Lebih terperincipengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).
51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional tersebut agar dapat berjalan secara maksimal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan.
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kepemilikan Aktiva Tetap CV. Rajawali Perkasa CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan. Perusahaan memerlukan aktiva tetap untuk mendukung
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi
Lebih terperinciBAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)
BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diobservasikan secara langsung. Bukti keberadaan asset ini adalah dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asset tetap adalah suatu asset yang ada wujud fisiknya dan dapat dilihat dengan nyata yang sifatnya relatif permanen dan dapat digunakan dalam operasi normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan
Lebih terperinciJURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA
JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Pengertian Tujuan Fungsi Pencatatan Jurnal Penyesuain Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun)
Lebih terperinciJUMLAH AKTIVA
NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika
BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sektor perekonomian teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah
Lebih terperinciAKTIVA TETAP (FIXED ASSET)
AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi adalah suatu sarana yang menjembatani antar pihak pimpinan dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses akuntansi akan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya
BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada
Lebih terperinciAKTIVA TETAP & PENYUSUTAN
AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN Pelatihan Akuntansi Dasar Koperasi Simpan Pinjam & Unit Simpan Pinjam Jeneponto, Sulawesi Selatan 2011 Manado, Sulawesi Selatan 2010 Ari Widowati, Ola Anggitarini Effendy Aritonang
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki
Lebih terperinciLaporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas
MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Landasan Teori 1. Pengertian aset tetap. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK 16; 2015), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap perusahaan PT. X dan melihat pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan sebagai beban pajak terhutang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyusunan Neraca Awal Periode Maret 2013 Selama melakukan penelitian di Depot Aloa penulis telah memperoleh datadata yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, seperti
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan aset tetaplah, hampir semua kegiatan operasional dapat dilakukan. Oleh karena
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Aset Tetap pada PT Patra Jasa Aset tetap berperan sangat penting dalam kehidupan sebuah perusahaan, karena dengan aset tetaplah, hampir semua kegiatan operasional dapat
Lebih terperinciBAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION
BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan
Lebih terperinciContoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor
Lebih terperinciANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan
Lebih terperinciKOMPUTER AKUNTANSI ACCURATE Irsan Lubis, SE.Ak, BKP Suryani, SE. Lembaga Studi Akuntansi Perpajakan Indonesia
Latihan SETUP DATABASE ACCURATE Pembahasan Soal Praktik menggunakan Program Accurate versii 4..1 Irsan Lubis, SE.Ak, BKP Suryani, SE 1 SOAL PRAKTIK - LATIHAN INFORMASI PERIODE PERUSAHAAN: Nama perusahaan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN
BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang
Lebih terperinciAKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)
Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. skripsi ini, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah menguraikan segala sesuatu yang menjadi pembahasan dari skripsi ini, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam mendefinisikan aset
Lebih terperincia. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
VIII.1 ASET TETAP A. Definisi 01. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu
Lebih terperinciJURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda
JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa
Lebih terperinciANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN
ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN Yudi Rahman Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan
Lebih terperinciCHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI
CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI Kedudukan dan Fungsi Akuntansi Koperasi Akuntansi Koperasi adalah suatu tahap penyediaan jasa, sistem informasi, dan analisa dalam Koperasi Akuntansi bukan
Lebih terperinciImplementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP
Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang
Lebih terperinciPT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP
Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 1 (revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK PENDAHULUAN 01 Pernyataan
Lebih terperinciAKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)
AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) KUWAT RIYANTO, SE. M.M. 081319434370 http://kuwatriy.wordpress.com Kuwat_riyanto@yahoo.com PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD
5.1. PENJELASAN POS-POS NERACA BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1.1. KAS DIBENDAHARA PENGELUARAN 1 TUNAI - 2 BANK JUMLAH - 5.1.2. KAS DIBENDAHARA PENGELUARAN (Non SILPA) 1 TUNAI - 2 BANK
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Fase Peralihan SAK ETAP Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau SAK ETAP adalah standar akuntansi yang ditujukan bagi badan usaha kecil dan menengah (UMKM).
Lebih terperinciAkuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti
Akuntansi Pemeriksaan 2 Tutut Dewi Astuti Biaya dibayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang Bagian dari biaya dibayar dimuka
Lebih terperinciANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciAnalisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir
Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Aset tetap a. Definisi aset tetap Definisi aset tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan No 16 (2011:16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciBAGIAN IX ASET
- 81 - BAGIAN IX ASET IX.1 ASET TETAP A. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan 2. diharapkan akan digunakan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih
Lebih terperinciPERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap
PERTEMUAN KEENAM AKTIVA TETAP BERWUJUD (1) Pengertian Aktiva Tetap Definisi Aktiva Tetap Yaitu Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rugi laba. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi keuangan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dan laporan rugi laba.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan
Lebih terperinci2. Pinjaman (kredit) dari bank dan investasi oleh pemilik adalah: a. Kewajiban c. Hak (klaim atas) kekayaan b. Modal d. Aktiva
Soal Latihan Bab 4 Pilihlah jawaban yang paling tepat! (multiple choice) 1. Tuan Bellion ingin mengetahui jumlah yang ia tanamkan dalam perusahaan. Aktiva perusahaan terdiri dari uang tunai (kas) sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Perusahaan Dalam Menghitung Penyusutan. 1. Dasar Penyusutan Masing Masing Aktiva dan Metode Penyusutan Yang Digunakan Oleh Perusahaan Setiap aktiva yang
Lebih terperinciAKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )
AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) MEMPUNYAI MASA GUNA LEBIH DARI 1 PERIODE AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE FIXED ASSET) Mempunyai bentuk fisik, dpt dikenali melalui panca indra MEMPUNYAI
Lebih terperinciPT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG
ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG Etika Mela Sari Jurusan Akuntansi POLITEK PalComTech Palembang Abstrak
Lebih terperinciContoh laporan keuangan koperasi
Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kebijakan dan prosedur akuntansi yang diterapkan pada PT Bhineka Ciptabahana Pura terkait dengan aset tetap berwujud yang mana diadakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis dan Kebijakan Pengertian analisis menrut Kamus Akuntansi (2000;) Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos
Lebih terperinciPengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Peranan aktiva tetap sangat penting dalam suatu bentuk badan usaha untuk menentukan bagaimana sederhana dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Semakin berkembangnya zaman pada saat ini, diiringi dengan berkembangnya bisnis serta kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. Terutama pada dunia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan salah satu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya harus ditunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi, termasuk dalam manajemen keuangan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL & PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan
BAB I ANALISA HASIL & PEMBAHASAN 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut: a. Tanah Tanah yang dimiliki oleh PT AIM Trust digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN
EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN Steela Alfani Susyanti 1), Ari Pranaditya, SE, MM 2), Hartono, SE, M.Si 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan memuat dan membahas mengenai kebijakan kebijakan dan prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan aset tetap. Kebijakan akuntansi
Lebih terperinciBAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH
BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak
Lebih terperinci