AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)"

Transkripsi

1 Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting

2 Definisi Aktiva Tetap Berwujud Aktiva aktiva yang berwujud yang relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Aktiva berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dan alat-alat, kendaraan, dll

3 Pengelompokan Aktiva Tetap Berwujud Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas Contoh Tanah Contoh Bangunan, Mesin, Alat-alat, Mebel, Kendaraan Aktiva tetap yang umurnya terbatas (Memiliki Subtitusi) Aktiva tetap yang umurnya terbatas (Tidak Memiliki Subtitusi) Contoh Tambang, Hutan

4 Pengeluaran Modal dan Pendapatan Pengeluaran Modal (capital expenditure) Pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi dan pengeluaran ini dicatat dalam rekening aktiva Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) Pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan dan pengeluaran ini dicatat dalam rekening biaya

5 Prinsip Penilaian aktiva Tetap Berwujud Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan

6 Cara Perolehan Aktiva Tetap Pembelian Tunai Pembelian Angsuran Ditukar dengan Surat-surat Berharga Ditukar dengan Aktiva Tetap Lain Diperoleh dari Hadiah/Donasi Aktiva yang Dibuat Sendiri

7 Pembelian Tunai Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan Termasuk di dalamnya adalah harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, seperti biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan

8 Contoh : PT Risa membeli mesin seharga Rp pada tanggal 1 Januari Biaya-biaya yang dikeluarkan adalah biaya angkut Rp , biaya pemasangan dan percobaan mesin Rp Jurnal pembeliannya : Mesin Kas Pembelian Tunai Rp Rp

9 Pembelian Angsuran Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama angsuran baik jelas-jelas dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga

10 Contoh 1: Pembelian Angsuran PT Risa membeli mesin seharga Rp pada tanggal 1 Januari Pembayaran pertama Rp dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 Desember selama 3 tahun dengan bunga 12% per tahun

11 Pembelian Angsuran 1 Januari 2005 (pembelian mesin) Mesin Rp Utang Rp Kas Rp Desember 2005 (angsuran 1) Pembayaran Angsuran 1 Rp Bunga : 12% x Rp Rp Rp Utang Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp

12 Pembelian Angsuran 31 Desember 2006 (angsuran 2) Pembayaran angsuran 2 Rp Bunga : 12% x Rp Rp Rp Utang Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp

13 Pembelian Angsuran 30 Mei 2007 (angsuran 3) Pembayaran angsuran 3 Rp Bunga : 12% x Rp Rp Rp Utang Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp

14 Contoh 2 : PT Risa pada tanggal 1 Januari 2005 membeli mesin seharga Rp dengan pembayaran angsuran tiap tahun sebesar Rp selama tiga tahun. Dalam jumlah pembayaran tersebut termasuk bunga sebesar 9%. Bunga selama angsuran dihitung sbb : Jumlah Pembayaran = ( x 3) = Jumlah Pembayaran Harga perolehan mesin Pembelian Angsuran Rp Rp Bunga angsuran Rp

15 Bunga angsuran sebesar Rp akan dialokasikan dalam waktu 3 tahun dengan perhitungan sbb : Thn Jml Angs Bunga Pelunasan Utang Pokok Pinjaman yg blm dibyr Awal x 9% = x 9% = x 9% = *) *) pembulatan Pembelian Angsuran

16 Jurnal Untuk Mencatat Pembelian Mesin dan Angsurannya 1 Januari 2005 Mesin Rp Beban bunga ditangguhkan Rp Utang angsuran Rp Desember 2005 Utang angsuran Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp Beban bunga ditangguhkan Rp

17 Jurnal Untuk Mencatat Pembelian Mesin dan Angsurannya 31 Desember 2006 Utang angsuran Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp Beban bunga ditangguhkan Rp Desember 2007 Utang angsuran Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp Beban bunga ditangguhkan Rp

18 Ditukar Dengan Surat Berharga Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Apabila harga pasar atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening agio/disagio

19 Contoh : Ditukar Dengan Surat Berharga PT Daya menukar sebuah mesin dengan lbr saham biasa, nilai nominal/pari Rp per lbr. pada saat penukaran, harga pasar saham sebesar Rp per lbr. Pertukaran mesin dengan saham ini dicatat dalam jurnal : Mesin Rp Saham Biasa Rp Agio Saham Rp

20 Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lainnya Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar, atau sering disebut tukar tambah, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai Terdapat dua pertukaran aktiva tetap : a. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis b. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis

21 Akuntansi Untuk Pertukaran Jenis Pertukaran Pertukaran ini mempunyai substansi komersial Pertukaran ini tidak mempunyai substansi komersial (tidak ada kas yang terima) Pertukaran ini tidak mempunyai substansi komersial (ada kas yang terima) Pedoman Akuntansi Mengakui keuntungan dan kerugian dengan segera Menangguhkan keuntungan, mengakui kerugian dengan segera Mengakui sebagian keuntungan; mengakui kerugian dengan segera

22 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Merupakan pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produksi merek A dengan merek B, Truk merek A dengan merek B, dll. Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan) Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran

23 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Contoh 1 : Rugi Pertukaran (Memiliki substansi komersial dan tidak memiliki substansi komersial) PT Budi menukarkan truk merek A dengan truk baru merek B pada awal tahun. Harga perolehan Truk A sebesar Rp dan akumulasi depresiasinya sebesar Rp Truk B harganya Rp dan dalam pertukaran ini truk A dihargai Rp yaitu sebesar harga pasarnya. Sisanya dibayar oleh PT Budi secara tunai.

24 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Perhitungan pertukaran truk : Harga truk baru (B) Rp Harga pertukaran truk A (Rp ) Kas yang harus dibayar Rp Harga pasar truk A Rp Harga perolehan truk B Rp (Harga perolehan = Harga pertukaran + Uang yg dibayarkan) Jurnal: Truk B Rp Akum. Depresiasi truk A Rp Rugi Pertukaran Rp Truk A Rp Kas Rp Laba/rugi pertukaran truk: Harga Truk A Akum Depresiasi ( ) Nilai Buku Harga pasar Truk A Nilai Buku ( ) Rugi Pertukaran

25 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Contoh 2 : Laba pertukaran tanpa penerimaan kas (Ada substansi komersial) PT Budi menukarkan mesin A dengan mesin B pada awal tahun. Harga perolehan mesin A Rp Akumulasi depresiasinya Rp Harga pasar mesin A Rp Harga mesin B Rp PT Budi juga membayar uang Rp

26 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Laba/rugi pertukaran : Harga pasar mesin A Rp Nilai Buku mesin A (Rp ) Laba pertukaran Rp Harga Perolehan : Harga pasar mesin A Rp Uang yang dibayarkan Rp Harga Perolehan mesin B Rp Nilai Buku= Harga Perolehan Akum Depresiasi (Harga perolehan [substansi komersial]= Harga pertukaran + Uang yg dibayarkan) Jurnal : Mesin B Rp Akum Dep mesin A Rp Mesin A Rp Kas Rp Keuntungan pertukaran Rp

27 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Contoh 2 : Laba pertukaran tanpa penerimaan kas (Tidak ada substansi komersial) PT Budi menukarkan mesin A dengan mesin B pada awal tahun. Harga perolehan mesin A Rp Akumulasi depresiasinya Rp Harga pasar mesin A Rp Harga mesin B Rp PT Budi juga membayar uang Rp

28 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Laba/rugi pertukaran : Harga pasar mesin A Rp Nilai Buku mesin A (Rp ) Laba pertukaran Rp Harga Perolehan : Harga pasar mesin A Uang yang dibayarkan Keuntungan yang ditangguhkan Harga Perolehan mesin B Nilai Buku= Harga Perolehan Akum Depresiasi Rp Rp (Rp ) Rp Harga perolehan [Tidak ada substansi komersial]= Harga pertukaran + Uang yg dibayarkan Keuntungan pertukaran Jurnal : Mesin B Rp Akum Dep mesin A Rp Mesin A Rp Kas Rp

29 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Contoh 3 : Laba pertukaran dgn penerimaan kas Laba diakui = Jmlh uang yg diterima Jml uang yang + Harga pasar aktiva tetap diterima yang diperoleh x Jml laba

30 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Contoh, PT Budi menukarkan truk A dengan truk B pada awal tahun. Informasi yang berhubungan dengan pertukaran adalah : Harga perolehan truk A Akum. Depresiasi truk A Harga pasar truk B Harga pasar truk A Rp Rp Rp Rp Jumlah uang yang diterima Rp

31 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Perhitungan laba diakui dan harga perolehan : Laba pertukaran : Harga perolehan truk A Rp Akumulasi depresiasi (Rp ) Nilai Buku Rp Harga pasar truk A Nilai Buku Laba pertukaran Rp (Rp ) Rp Laba yang diakui = x jt + 35 jt = Rp

32 Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Harga perolehan truk B : Harga pasar truk B Rp Laba ditangguhkan (Rp ) (10 jt-1,25jt) Rp Kas Rp Truk B Rp Akum. Depresiasi truk A Rp Truk A Rp Laba pertukaran truk Rp

33 Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Merupakan pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama Contohnya pertukaran tanah dengan mesin, tanah dengan gedung, dll Harga perolehan dalam pertukaran seperti ini harus didasarkan pada harga pasar aktiva tetap yang diserahkan ditambah uang yang dibayarkan Jika harga pasar aktiva yang diserahkan tidak dapat diketahui, maka harga perolehan aktiva baru didasarkan pada harga pasar aktiva baru

34 Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Contoh : (Memiliki Substansi Komersial) Pada awal tahun 2005 PT Daya menukarkan mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp , akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar Rp sehingga nilai bukunya sebesar Rp Harga pasar mesin produksi tersebut sebesar Rp dan PT Daya harus membayar uang sebesar Rp

35 Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Perhitungan harga perolehan truk : Harga pasar mesin produksi Rp Uang tunai yang dibayarkan Rp Harga perolehan truk Rp Laba/rugi pertukaran mesin : Harga pasar mesin Harga perolehan mesin Akumulasi depresiasi mesin Nilai Buku (dikurang) Laba pertukaran mesin Rp (Rp ) Rp Rp Rp

36 Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Jurnal untuk mencatat pertukaran : Truk Rp Akumulasi depresiasi mesin Rp Kas Rp Mesin Rp Laba pertukaran mesin Rp

37 Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis (Asumsikan) Apabila mesin ditukarkan pada pertengahan tahun 2005 (awal bulan Juli) dan bukannya awal tahun 2005, maka pertama kali harus diadakan pencatatan depresiasi untuk ½ tahun pada 2005 dan baru dilakukan pencatatan transaksi pertukaran Jika diketahui umur mesin tersebut 5 tahun, maka jurnalnya untuk ½ tahun pada 2005 adalah: Depresiasi mesin Rp Akumulasi depresiasi mesin (6/12 x 1/5 x Rp = Rp ) Rp

38 Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Laba/rugi pertukaran pertukaran mesin : Harga pasar mesin Rp Harga perolehan mesin Rp Akum Dep. s/d awal 2005 Rp Depresiasi 6 bln Rp Total Akum Depresiasi (Rp ) Nilai Buku (dikurang) Rp Laba pertukaran mesin Rp Jurnal: Truk Rp Akum. Depresiasi mesin Rp Kas Rp Mesin Rp Laba pertukaran mesin Rp

39 Diperoleh dari Hadiah/Donasi Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi/hadiah, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan biayabiaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima. Apabila dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil Untuk mengatasi hal ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya

40 Diperoleh dari Hadiah/Donasi Contoh : PT Budi menerima hadiah berupa tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut : Tanah Rp Gedung Rp Rp Jurnalnya : Tanah Gedung Modal-Hadiah Rp Rp Rp

41 Diperoleh dari Hadiah/Donasi Jika dalam penerimaan hadiah tersebut PT Budi mengeluarkan biaya sebesar Rp maka modal hadiah akan dikredit dengan jumlah Rp Jurnalnya : Tanah Rp Gedung Rp Modal-Hadiah Rp Kas Rp

42 Diperoleh dari Hadiah/Donasi Apabila donasi yang diterima belum pasti akan menjadi milik perusahaan (karena tergantung terlaksananya perjanjian) maka aktiva dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti (contingent). Bila hak atas aktiva tersebut sudah diterima maka barulah contingent assets tadi dicatat sebagai harta (aktiva)

43 Diperoleh dari Hadiah/Donasi Misal PT Budi mendapat hadiah berupa tanah yang harga pasarnya Rp Hak atas tanah tersebut akan diserahkan jika perusahaan sudah berjalan selama 2 tahun Jurnalnya : Aktiva yg blm pasti-tanah Modal yg blm pasti-tanah Rp10 jt Rp10 jt

44 Diperoleh dari Hadiah/Donasi Ketika hak atas tanah sudah diterima, dikeluarkan biaya sebesar Rp untuk pengurusan surat-surat pemilikan Jurnalnya : Tanah Modal yg blm pasti-tanah Aktiva yg blm pasti-tanah Kas Modal-Hadiah

45 Aktiva Yang Dibuat Sendiri Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabot Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat Tetapi biaya produksi tidak langsung (overhead) akan menimbulkan pertanyaan berapa besar yang harus dialokasikan kepada aktiva yang dikerjakan itu

46 Aktiva Yang Dibuat Sendiri Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk membebankan biaya produksi tidak langsung (overhead) : 1. kenaikan biaya overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat Harga pokok aktiva = semua biaya langsung + kenaikan BOP 2. biaya overhead dialokasikan dengan tarif kepada pembuatan aktiva dan produksi harga pokok aktiva = semua b. langsung + tarif yang menjadi beban aktiva yang dibuat

47 Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 1. Tanah : a. harga beli b. komisi pembelian c. bea balik nama d. biaya penelitian tanah e. iuran-iuran (pajak) selama tanah belum dipakai f. biaya merobohkan bangunan lama g. biaya perataan tanah, pembersihan dan pembagian h. pajak yang menjadi beban pembeli pada waktu pembelian tanah

48 Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 2. Bangunan : a. harga beli b. biaya perbaikan sebelum gedung dipakai c. komisi pembelian d. bea balik nama e. pajak yang menjadi tanggunan pembeli pada waktu pembelian Apabila gedung dibuat sendiri maka harga perolehannya : a. biaya-biaya pembuatan gedung b. biaya perencanaan, gambar, dll c. biaya pengurusan izin bangunan d. pajak-pajak selama masa pembangunan gedung e. bunga selama masa pembuatan gedung f. asuransi selama masa pembangunan

49 Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 3. Mesin dan Alat-alat : a. harga beli b. pajak pembelian c. biaya angkut d. asuransi selama perjalanan e. biaya pemasangan f. biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin

50 Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 4. Alat-alat kerja a. Alat-alat kerja yang dimiliki bisa berupa alatalat untuk mesin atau alat-alat seperti drei, catut, pukul besi, dll. b. Karena harga perolehannya relatif kecil maka biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi

51 Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 5. Cetakan-cetakan (pattern dan Design) Cetakan-cetakan yang dipakai untuk produksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selama umur ekonomisnya Tetapi jika cetakan ini dipakai hanya untuk memproduksi pesanan khusus, maka harga perolehannya dibebankan sebagai biaya produksi pesanan tersebut

52 Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 6. Perabot dan Alat-alat Kantor Perabot seperti meja, kursi, lemari dan alat-alat kantor termasuk mesin tik, mesin hitung; pembelian atau pembuatan alat-alat ini harus dipisah-pisahkan untuk fungsi-fungsi produksi, penjualan dan administrasi Yang termasuk dalam harga perolehan perabot atau alt-alat kantor adalah harga beli, biaya angkut dan pajak-pajak yang menjadi tanggungan pembeli

53 Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 7. Kendaraan Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk masing-masing fungsi yang berbeda. Yang termasuk harga perolehan kendaraan adalah harga faktur, bea balik nama dan biaya angkut. Biaya-biaya yang dibayar setiap periode seperti pajak kendaraan, jasa raharja, dll dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan

54 Penyusutan Penyusutan adalah alokasi yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode yang berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva Beban penyusutan adalah pengakuan penggunaan manfaat potensial dari suatu aktiva

55 Faktor Yang Mempengaruhi Beban Penyusutan Periodik Harga perolehan aktiva Nilai sisa atau nilai residu Masa manfaat Pola penggunaan

56 Mencatat Penyusutan Periodik Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan xxx xxx

57 Metode Penyusutan Metode Penyusutan Berdasarkan Faktor Waktu : 1. Metode Garis Lurus 2. Metode yang dipercepat : a. Metode jumlah angka tahun b. Metode saldo menurun Metode Penyusutan Berdasarkan Faktor Penggunaan 1. Metode jumlah jam jasa 2. Metode jumlah unit produksi Metode Penyusutan Kelompok dan Gabungan

58 Misalkan sebuah mesin di awal tahun 2005 dibeli dengan harga $ , dengan nilai residu $5.000 dan mempunyai masa manfaat selama 5 th. Simbol-simbol yang digunakan dalam menghitung penyusutan adalah : C = Cost (harga perolehan aktiva) R = Residual value (perkiraan nilai residu) n = number (perkiraan masa manfaat dalam satuan tahun, jam kerja, atau jumlah hasil produksi) Contoh D =Depreciation (pembebanan penyusutan periodik

59 Metode Penyusutan Garis Lurus D = C R, atau $ $5.000 n = $ per tahun Metode Faktor Waktu 5 th Akhir Tahun Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva $ $95.000/5 $ $ / / / / $95.000

60 Metode penyusutan jumlah angka tahun [n(n+1)] atau = 15 (sbg pembagi) 2 Akhir Tahun Metode Faktor Waktu Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva $ $ x 5/15 $ $ x 4/ x 3/ x 2/ x 1/ $95.000

61 Metode Faktor Waktu Metode penyusutan saldo menurun: Metode penyusutan saldo menurun biasa Metode penyusutan saldo menurun berganda Tarif Garis Lurus 2 x Tarif Garis Lurus Tarif Penyusutan Masa Manfaat Tarif Garis Lurus 2 kali tarif Garis Lurus /3% 66 2/3% /7 28 4/ ½ Tarif Garis Lurus (%) = 100/masa manfaat 2 kali tarif Garis Lurus (%) = Tarif Garis Lurus (%) x 2

62 Metode Faktor Waktu Metode penyusutan saldo menurun berganda Akhir Tahun Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva $ $ x 40% $ $ x 40% x 40% x 40% x 40% $ x 40% $

63 Metode Faktor Penggunaan Metode Jam Jasa (asumsikan) estimasi masa manfaat selama jam, sbb : th jam jam jam jam jam jam r(per jam) = C-R, atau $ $5.000 = $4.75 per jam n jam kerja

64 Metode Jam Jasa Akhir Tahun Jam Kerja Metode Faktor Penggunaan Penghitungan Penyusutan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku $ x $4.75 $ $ x x x x $95.000

65 Metode Unit Produksi (asumsikan) estimasi unit produksi sebanyak unit, sbb : th Metode Faktor Penggunaan unit unit unit unit unit unit r(per jam) = C-R, atau $ $5.000 = $3.80 per unit n unit produksi

66 Metode Unit Produksi Akhir Tahun Unit Produksi Metode Faktor Penggunaan Penghitunga n Penyusutan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku $ x $3.80 $ $ x x x x $95.000

67 Misalkan : Deplesi Sumber Daya Alam Tanah mengandung cadangan mineral dibeli dengan harga $ Setelah semua cadangan mineral dikeluarkan, perkiraan nilai sisa tanah sebesar $ Persediaan sumber daya alamnya diperkirakan berjumlah ton. Biaya deplesi per unit dan biaya deplesi total untuk tahun pertama, dengan asumsi bahwa mineral yang digali adalah sebanyak ton adalah sebagai berikut :

68 Deplesi Sumber Daya Alam Biaya deplesi per ton = ($ $ ) / = $5.25 Biaya deplesi untuk tahun pertama = ton x $5.25 = $ Jurnal untuk mencatat kejadian ini adalah : Cadangan Mineral Kas Beban Deplesi Akum. Deplesi (atau Cad. Mineral)

69 Misalkan : Perubahan dalam Masa Manfaat Perusahaan membeli peralatan senilai $ dengan masa estimasi masa manfaat selama 10 th. Dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa, penyusutan tahunannya adalah $ Diawal tahun kelima, dilakukan penilaian kembali terhadap masa manfaat aktiva dan menunjukkan bahwa umur aktiva diperkirakan tinggal 4 tahun lagi.

70 Perubahan dalam Masa Manfaat Menghitung penyusutan tahun kelima sampai kedelapan adalah sebagai berikut : $ / 4 = $7.500 Tahun Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan 1 $ / 10 $ $ $ / $ / $ / ($ $20.000) / ($ $20.000) / ($ $20.000) / ($ $20.000) /

71 Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva dengan Penjualan Misalkan pada tanggal 1 Juli 2005, Jacob Co menjual mesin seharga $ Harga perolehan mesin sebesar $ dan akumulasi penyusutan sampai tanggal 1 Januari 2005 sebesar $ Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus, dengan tarif 10%

72 Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva dengan Penjualan Sebelum mencatat penjualan aktiva, penyusutan setengah tahun diakui untuk menggambarkan penggunaan aktiva selama 6 bulan pertama tahun tersebut : $ x 0.10 x 6/12 = 4.180) Beban Penyusutan Akum. Penyusutan-Mesin 4.180

73 Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva dengan Penjualan Untuk mencatat penjualan : Harga jual $ Nilai Buku ($ $54.780) (28.820) Keuntungan dari Penjualan $ Kas Akumumalsi Penyusutan-Mesin Mesin Keuntungan atas Penjualan Mesin

74 Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva tanpa Penjualan Harga Perolehan Mesin $ Akum. Penyusutan Mesin (54.780) Kerugian penghentian Mesin $ Akum. Penyusutan-Mesin Kerugian Penghentian Mesin Mesin

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap PERTEMUAN KEENAM AKTIVA TETAP BERWUJUD (1) Pengertian Aktiva Tetap Definisi Aktiva Tetap Yaitu Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) MEMPUNYAI MASA GUNA LEBIH DARI 1 PERIODE AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE FIXED ASSET) Mempunyai bentuk fisik, dpt dikenali melalui panca indra MEMPUNYAI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan salah satu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Menurut IAI, PSAK No.16 (2011:16) aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) KUWAT RIYANTO, SE. M.M. 081319434370 http://kuwatriy.wordpress.com Kuwat_riyanto@yahoo.com PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD DAN UTANG OBLIGASI

ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD DAN UTANG OBLIGASI KEGIATAN BELAJAR 4 ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD DAN UTANG OBLIGASI Sumber : http://www.thebluediamondgallery.com/wooden-tile/a/asset.html Uraian Materi PENERAPAN PROSES PENCATATAN PERSEDIAAN Persediaan

Lebih terperinci

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya.

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya. 1. Pengertian Aktiva Tetap AKTIVA TETAP Aktiva tetap adalah aktiva berujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. (Haryono Jusup,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Peranan aktiva tetap sangat penting dalam suatu bentuk badan usaha untuk menentukan bagaimana sederhana dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi Menurut Suwardjono (2013:4), mengatakan: kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar) Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN (Dihapus, Dijual, Ditukar) 2 Tujuan Pembelajaran 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap aset tetap. 2. Menghitung dan menjurnal penghentian aset tetap; dipusan, dijual,

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Pada umumnya perusahaan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas operasinya, sehingga dengan menggunakan aktiva tetap kinerja perusahaan akan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Menurut peneliti aktiva tetap adalah harta milik perusahaan yang bertujuan untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN Yudi Rahman Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur BAB II BAHAN RUJUKAN Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur sebagai landasan untuk melakukan pembahasan dalam permasalahan yang dijadikan topik tugas akhir ini. 2.1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan salah satu alat yang penting dan pokok dalam suatu perusahaan terutama sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya. BAB 7 ASET TETAP Pendahuluan Aset tetap mempunyai karakteristik: digunakan untuk operasi, berumur lebih dari satu tahun, mempunyai substansi fisik Perusahaan bisnis ingin mengelola aset yang dimilikinya

Lebih terperinci

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12 FIXED ASSETS Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan barang dan jasa untuk di sewakan atau untuk keperluan administrasi dan di harapkan

Lebih terperinci

REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP

REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP Revaluasi Aset Tetap Merupakan penilaian kembali aset tetap Sesuai dengan IFRS (International Financial Reporting Standards) Apabila perusahaan akan melaksanakan revaluasi,

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD Suatu aktiva dapat diklasifikasikan ke dalam aktiva tetap apabila memenuhi keseluruhan dari kriteria-kriteria di bawah ini : Mempunyai masa guna lebih besar dari 1 periode akuntansi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam oprasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap 2.1.1. Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam BAB II LANDASAN TEORI A. Aset tetap 1. Pengertian Aset tetap Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam pengoperasiannya, terlepas apakah perusahaan tersebut adalah perusahaan berskala besar

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan dengan tujuan utama untuk menambah kekayaan pemilik melalui keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

1. PERSEDIAAN DIAKUI PADA SAAT DITERIMA ATAU KEPEMILIKANNYA BERPINDAH 2. PERSEDIAAN DICATAT SEBESAR: a. BIAYA PEROLEHAN, JIKA DIPEROLEH DENGAN

1. PERSEDIAAN DIAKUI PADA SAAT DITERIMA ATAU KEPEMILIKANNYA BERPINDAH 2. PERSEDIAAN DICATAT SEBESAR: a. BIAYA PEROLEHAN, JIKA DIPEROLEH DENGAN AKUNTANSI PERSEDIAAN PERSEDIAAN ADALAH ASET LANCAR DALAM BENTUK BARANG, PERLENGKAPAN, HEWAN, TANAMAN YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL PEMERINTAH ATAU UNTUK DIJUAL ATAU DISERAHKAN DALAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEPRESIASI ASET, PENURUNAN NILAI, REVALUASI ASET TETAP, PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI DEPRESIASI DEPRESIASI Proses pengalokasian biaya perolehan aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Pengakuan atas depresiasi aset tetap tidak berakibat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aset/Aktiva Aset atau aktiva adalah Produk bernilai yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda ( properti ), hak atau suatu tuntutan terhadap

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets)

AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets) AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets) Secara umum Aktiva Tak Berwujud adalah kekayaan perusahaan yang tidak memiliki bentuk fisik, tetapi bermanfaat bagi perusahaan karena hak-hak yang melekat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut : Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasardasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam operasi normalnya, memiliki unsur yang terbatas, pada

Lebih terperinci

Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd.

Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd. Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd. PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 PENGASIH Jln Pengasih 11 Kulon Progo 55652 Telp. 773081, 774636, Fax. 774636 Tahun 2008 1 KATA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

PENYUSUTAN (Depreciation)

PENYUSUTAN (Depreciation) PENYUSUTAN (Depreciation) A. PENYUSUTAN METODE ALOKASI BIAYA Menurut para Akuntan, penyusutan bukan merupakan masalah penilaian, namun merupakan alat untuk alokasi biaya. Penyusutan (depreciation), adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aktiva Tetap A. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan yang berfungsi secara sistematis sebagai proses pencatatan, penggolongan, pengolahan, peringkasan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut: metode garis

Lebih terperinci

Aktiva Tetap Berwujud: Perolehan, Penggunaan, Pemberhentian, Depresiasi, dan Pemberhentiannya

Aktiva Tetap Berwujud: Perolehan, Penggunaan, Pemberhentian, Depresiasi, dan Pemberhentiannya Modul 1 Aktiva Tetap Berwujud: Perolehan, Penggunaan, Pemberhentian, Depresiasi, dan Pemberhentiannya PENDAHULUAN Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt. ika Anda berkunjung ke suatu perusahaan, Anda akan

Lebih terperinci

CONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS)

CONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS) CONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS) 1. MEMBANGUN (KONSTRUKSI) SENDIRI Pada tanggal 2 Januari 2014, PT MADIRI PERKASA, memutuskan untuk membangun sendiri gedung yang akan ditempati

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Perusahaan adalah sebagai suatu organisasi pencari laba yang memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan perusahaan.

Lebih terperinci

Pengeluaran yang Tidak Boleh Dibebankan Sekaligus Pasal 9 Ayat (2) UU PPh

Pengeluaran yang Tidak Boleh Dibebankan Sekaligus Pasal 9 Ayat (2) UU PPh Pengeluaran yang Tidak Boleh Dibebankan Sekaligus Pasal 9 Ayat (2) UU PPh Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Dikapitalisasi

Lebih terperinci

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16). 51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. PANCA ABDI NURGAMA DI PEKANBARU S KR IP S I

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. PANCA ABDI NURGAMA DI PEKANBARU S KR IP S I ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. PANCA ABDI NURGAMA DI PEKANBARU S KR IP S I Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Ujian Oral Comprehensiv Sarjana Lengkap Pada Program S1 Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham

Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y melaporkan laba bersih sebesar Rp 725.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp 205.000.000

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Asset Berbagai pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian asset dalam bukunya berbagai pengertian muncul dengan keanekaragamanya. Adapun salah satunya

Lebih terperinci