BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Aset tetap a. Definisi aset tetap Definisi aset tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan No 16 (2011:16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Sedangkan menurut Firdaus (2010) aset tetap adalah aset yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material. b. Karakteristik aset tetap Dari definisi aset tetap yang dikemukan dalam SAK NO 16 (2011:16.2), maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu aset dapat dikatakan dikatakan aset tetap apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Mempunyai bentuk fisik atau wujud 2) Memberikan manfaat di masa yang akan datang 6

2 7 3) Dipakai atau digunakan secara aktiv dalam operasional perusahaan 4) Tidak untuk dijual 5) Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun c. Klasifikasi aset tetap Klasifikasi aset tetap dapat dilihat dari beberapa sudut sebagai berikut: 1) Sudut substansi aset tetap a) Aset berwujud (tangible assets), seperti tanah, gedung, mesin, peralatan b) Aset tidak berwujud (intangible assets), seperti Hak cipta, Copy right, Franchise, Goodwiil 2) Sudut tersusutkan atau tidak terbagi a) Aset tetap yang dapat disusutkan (depr ciated plants asset), seperti bangunan, peralatan,mesin b) Aset tetap yang tidak dapat disusutkan (undepreciated plants assets), seperti tanah 3) Berdasarkan jenis Aset tetap berdasarkan jenis seperti lahan, bangungan, gedung, mesin, kendaraan, inventaris.

3 8 d. Cara perolehan aset tetap Untuk memperoleh suatu aset tetap dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Pembelian tunai (Acquisition by purchase for cash) Aset tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap termasuk harga faktur dan beban yang dikeluarkan berhubungan dengan pembelian atau persiapan penggunaannya. Perolehan beberapa aset dibeli secara bersamaan dengan suatu jumlah total pembayaran, tanpa dibuat penilaian harga masing-masing, maka perlu ditentukan besar nilai dari masing-masing aset yang didasarkan pada harga pasar. Berikut contoh transaksi dan pencatatannya : Pada tanggal 5 Januari 2010 dibeli dengan tunai 1 unit kendaraan untuk operasional Perusahaan senilai Rp Jurnal : Kendaraan (Vehicle)...Rp Kas (Cash)...Rp Jika dalam pembelian yang diperoleh lebih dari satu jenis aset tetap maka harga perolehan dialokasikan ke masing-masing aset. Harga perolehan dari setiap aset yang diperoleh secara gabungan ditentukan

4 9 dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aset yang bersangkutan. Berikut contoh transaksi dan pencatatannya : Pada tanggal 5 Januari 2010 dibeli secara tunai untuk tanah, bangunan dan peralatan dengan total harga sebesar Rp Menurut taksiran fiskus harga dari aset tanah sebesar Rp , bangunan Rp , peralatan Rp , maka untuk menentukan harga perolehan masing-masing aset tersebut adalah : TABEL 2.1 CONTOH PENENTUAN HARGA PEROLEHAN MASING-MASING ASET TETAP YANG DIPEROLEH SECARA GABUNGAN Aset Tetap Taksiran Fiskus Tanah Bangunan Peralatan Jumlah Alokasi HP berdasarkan nilai relative yang ditaksirkan (Rp) X X X HP Aset Tetap (Rp) Jurnal : Tanah (Land)...Rp Bangunan (Building)...Rp Peralatan (Equipment)...Rp Kas (Cash)...Rp

5 10 2) Pembelian angsuran (Acquisition by purchase on long term contract) Dalam hal pembelian aset tetap secara angsuran diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 16.9 (2011) adalah sebagai berikut: Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat terjadinya. Jika pembayaran suatu aset ditangguhkan hingga melampaui jangka waktu kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan pembayaran total diakui sebagai beban bunga selama periode kredit. Berikut contoh transaksi dan pencatatannya : Pada tanggal 5 Januari 2010 dibeli 1 unit kendaraan sebesar Rp dengan membayar uang tunai sebesar Rp sebagai uang muka dan sisanya di angsur selama 12 bulan dengan bunga sebesar 2 % per bulan. Pada saat pencatatan transaksi pembelian awal Jurnal : Kendaraan (Vehicle) Kas (Cash) Hutang (Account Payable) Pada saat membayar angsuran setiap bulan(bunga tetap) Angsuran per bulan = / 12 bulan = /bln Bunga per bulan = x 2% = /bln

6 11 Jurnal : Hutang (Account Payable) Beban bunga (Interest Expense) Kas (Cash) ) Perolehan dengan pertukaran (Acquisition by exchange) Perolehan aset tetap dengan pertukaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a) Pertukaran dengan sesama aset tetap Aset tetap dapat diperoleh dengan cara pertukaran dengan aset tetap lainnya. Harga perolehan aset tetap diukur dengan harga pasar (fair market value) dari aset tetap yang dilepaskan (diserahkan) sebagai alat penukarnya. Apabila terdapat perbedaan antar nilai buku dengan harga pasar aset tetap yang diserahkan dalam transaksi tersebut maka harus diakui (dicatat) rugi-labanya. Pertukaran aset tetap dengan aset tetap lainnya dikelompokan menjadi dua, yaitu : i) Pertukaran aset tetap yang sejenis (Similar Assets) Yaitu pertukaran aset tetap yang sifat dan fungsinya sama, seperti pertukaran mesin lama dengan mesin baru, truk lama dengan truk baru. Dalam hubungannya dengan aset yang sejenis, laba atau rugi yang timbul akibat perbedaan nilai wajar aset tetap yang

7 12 diperoleh dengan yang diserahkan tidak boleh diakui, sehingga selisihnya akan digunakan untuk mengkoreksi nilai wajar aset yang diperoleh. Bila terdapat selisih nilai wajar, maka nilai wajar aset tetap baru ditetapkan sebesar nilai buku aset yang dilepaskan. Sebaliknya jika nilai buku aset yang dilepaskan lebih tinggi dari nilai wajar aset yang diterima, maka nilai buku aset yang diserahkan harus diturunkan dan nilai baru sesudah penurunan digunakan sebagai nilai wajar aset yang diterima. Apabila dalam transaksi pertukaran itu perusahaaan harus membayar uang dalam jumlah tertentu, maka harga perolehan aset yang diterima sama dengan nilai buku aset yang dilepaskan ditambah uang yang dibayarkan. Sebaliknya apabila perusahaan menerima uang dalam transakasi pertukaran itu, maka harga perolehan aset yang diterima adalah sebesar nilai buku aset yang dilepaskan dikurangi dengan uang yang diterima. Berikut contoh transaksi dan pencatatannya: Perusahaan milik Pak Subkhan ingin menukar mesin lamanya dengan dengan mesin baru. Harga perolehan mesin lama sebesar dengan besar penyusutan yang telah terjadi sebesar Harga pasar mesin tersebut dinilai sebesar Rp Sedangkan mesin baru yang diinginkan oleh Pak Subkhan mempunyai harga perolehan sebesar Rp

8 13 Berdasarkan data tersebut buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan. Penyelesaian : Perhitungan menentukan laba rugi pertukaran : - Nilai buku mesin lama ( ) = Rp Harga pasar mesin lama = Rp Laba pertukaran = Rp Karena dalam pertukaran aset tetap yang sejenis tidak mengakui adanya laba pertukaran, maka laba diperlakukan sebagai pengurang harga perolehan mesin baru, sehingga harga perolehan mesin baru adalah : Rp Rp = Rp Perhitungan untuk menentukan besarnya kas yang dibayarkan untuk memperoleh mesin baru : - Harga mesin baru = Rp Harga pasar mesin lama = Rp Kas yang harus dibayarkan = Rp

9 14 Jurnal : Mesin baru (New Machine)...Rp Akum. peny. mesin lama...rp Mesin lama (Old Machine)...Rp Kas (Cash)...Rp ii) Pertukaran aset tetap yang tidak sejenis (Dissimilar Assets) Yaitu pertukaran aset tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran mesin dengan gedung, kendaraan dengan mesin. Perbedaan antara nilai wajar aset tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aset tetap yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aset tetap. Penentuan harga perolehan dalam pertukaran seperti ini harus didasarkan pada nilai wajar aset tetap yang diserahkan ditambah dengan uang yang dibayarkan. Bila nilai wajar aset yang diserahkan tidak dapat diketahui, maka harga perolehan aset tetap baru didasarkan pada nilai wajar aset tetap baru. Berikut contoh transaksi dan pencatatannya: Diketahui aset tetap mesin dengan harga perolehan sebesar Rp yang telah disusutkan sebesar Rp akan ditukar dengan aset tetap kendaraan yang mempunyai harga

10 15 perolehan sebesar Rp dan belum dilakukan penyusutan (kendaraan baru). Apabila aset tetap mesin diakui dengan harga pasar Rp , maka buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan atas transaksi pertukaran aset tetap tersebut. Perhitungan untuk menentukan laba rugi pertukaran : Nilai buku mesin Rp Harga pasar mesin Rp Laba pertukaran Rp Terjadi laba dalam pertukaran karena harga pasar lebih besar dari nilai buku. Perhitungan untuk menentukan kas yang harus dibayar : Harga pasar mesin Rp Harga kendaraan baru ( Rp ) Kas yang harus ditambahkan ( Rp ) Note : kendaraan masih baru sehingga harga perolehan = harga pasar

11 16 Jurnal : Kendaraan...Rp Akum Peny. Mesin...Rp Mesin...Rp Laba pertukaran aset...rp Kas...Rp b) Pertukaran dengan surat berharga Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan surat-surat berharga misalnya saham atau obligasi. Dasar dari penilaian aset tetap dicatat sebesar harga saham atau obligasi dan digunakan sebagai dasar pertukaran. Apabila harga saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aset tetap ditentukan sebesar harga aset tersebut. Namun terkadang harga pasar aset tetap tertentu tidak dapat diketahui, maka pencatatan aset tetap tersebut didasarkan atas nilai taksiran yang ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan atau perusahaan penilai. Pertukaran aset tetap dengan saham atau obligasi akan dicatat dalam akun saham atau obligasi sebesar harga nominalnya. Selisih pertukaran dengan nilai nominal akan dicata sebagai agio atau disagio.

12 17 Berikut contoh transaksi dan pencatatannya: Pada tanggal 5 Januari 2010 dibeli kendaraan dengan mengeluarkan saham biasa dengan nilai nominal Rp , harga pasar Rp Jurnalnya : Kendaraan (Vehicle)...Rp Saham biasa (Ordinary shares)...rp Agio saham (Share premium)...rp Sebaliknya jika harga pasar saham saat terjadinya transaksi adalah sebesar Rp per lembar, maka : Jurnal : Kendaraan (Vehicle)...Rp Disagio saham...rp Saham biasa (Ordinary shares)...rp ) Perolehan dengan membangun sendiri (Acquisition by Self Construction) Adakalanya aset dalam perusahaan diperoleh dengan cara membangun atau membuat sendiri. Hal ini dilakukan karena biaya perolehannya akan lebih rendah dan kualitas yang lebih baik daripada membeli. Dalam hal ini ada bermacam-macam beban yang ditimbulkan dalam proses pembangunan atau pembuatan aset tetap tersebut hingga

13 18 aset tetap tersebut siap untuk digunakan perusahaan dalam proses produksi. Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk membangun atau membuat sendiri aset tetap yang diperlukan dalam menjalankan operasi bisnisnya, antara lain : a) Memanfaatkan fasilitas yang menganggur b) Menghemat beban konstruksi c) Mencapai standard kualitas konstruksi yang lebih tinggi d) Agar dapat segera dioperasikan Dalam menentukan harga perolehan aset tetap yang dibangun sendiri, terdapat 2 konsep dasar : a) Jika menggunakan jasa kontraktor (diborongkan), maka biaya perolehan aset tetap diakui sebesar nilai kontraknya b) Jika dibangun sendiri, maka biaya perolehan aset diakui sebesar seluruh pengeluaran atas pembangunan aset sampai dengan aset siap digunakan Berikut contoh transaksi dan pencatatannya : Perusahaan membangun gedung baru yang akan digunakan untuk kantor cabang dengan total beban yang dikeluarkan sebesar Rp sampai dengan gedung siap digunakan Jurnal : Gedung (building)...rp Kas (Cash)...Rp

14 19 5) Perolehan aset dari hadiah/donasi/sumbangan(acquisition by Donation) Aset tetap yang diperoleh melalui sumbangan atau hibah pada dasarnya tidak memiliki harga pokok. Walaupun demikian dalam memperoleh aset tetap tersebut terdapat beban yang timbul yang harus dikeluarkan perusahaan seperti ongkos pengangkutan aset tersebut, namun biasanya beban tersebut relatif kecil. Aset tetap yang diperoleh melalui hibah atau sumbangan harus dinilai sesuai dengan nilai pasar wajarnya dengan mengkredit akun modal donasi. Berikut contoh transaksi dan pencatatannya : Perusahaan memperoleh sumbangan atau hibah dari pemerintah berupa mesin senilai Rp ,- Jurnal : Mesin (Machine)...Rp Modal donasi (Donated Capital)...Rp Dalam memperoleh mesin tersebut menjadi aset, perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar untuk ongkos angkut mesin tersebut sampai tiba ke perusahaan Jurnal : Mesin (Machine)...Rp Modal donasi (Donated Capital)...Rp Kas (Cash)...Rp

15 20 2. Akuntansi Aset Tetap a. Pengakuan dan pengukuran biaya perolehan aset Menurut PSAK NO 16.6 (2011) dijelaskan bahwa suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Komponen biaya perolehan tersebut antara lain : 1) Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain. 2) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen 3) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan Contoh biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah : 1) Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap. 2) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik 3) Biaya handling dan penyerahan awal

16 21 4) Biaya perakitan dan instalasi 5) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut Misal : Produk dihasilkan dari peralatan yang sedang diuji 6) Komisi profesional Sedangkan biaya-biaya yang bukan merupakan biaya perolehan aset tetap adalah sebagai berikut : 1) Biaya pembukaan fasilitas baru 2) Biaya pengenalan produk baru (termasuk beban iklan dan aktivitas promosi) 3) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru (termasuk beban pelatihan staff), dan 4) Administrasi dan biaya overhead umum lainnya Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat terjadinya. Sedangkan untuk aset yang diperoleh dengan pertukaran, hibah, donasi dan sitaan maka dinilai dari nilai wajar atau nilai pasar pada saat aset diserahkan. Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.

17 22 Sebagian kegiatan dapat terjadi sehubungan dengan pembangungan atau pengembangan suatu aset tetap, tetapi tidak dimaksudkan untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama kontruksi atau aktivitas pengembangan. Contoh : Penghasilan yang diperoleh dari penggunaan lahan lokasi bangunan sebagai tempat parkir mobil sampai pembangungan dimulai. Karena kegiatan tersebut tidak dimaksudkan untuk membawa aset tersebut ke lokasi atau kondisi yang diinginkan agar aset tersebut siap digunakan, maka penghasilan dan beban yang terkait kegiatan insidental tersebut diakui dalam laba rugi dan diklasifikasikan dalam penghasilan dan beban. b. Penyusutan Definisi dari penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya (PSAK 2011 : 16.3) Dalam melakukan pengalokasian beban penyusutan aset tetap terdapat beberapa metode yang diatur dalam PSAK No ( 2011) antara lain sebagai berikut : 1) Metode garis lurus (Straight line method) Metode ini adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah.

18 23 Untuk dapat menghitung beban penyusutan dengan metode garis lurus dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : P = HP NR n Keterangan : GAMBAR 2.1 RUMUS METODE GARIS LURUS HP NR n = Harga perolehan aset tetap = Nilai residu aset tetap = Umur ekonomis aset tetap 2) Metode saldo menurun (diminishing balance method) Metode saldo menurun ini akan menghasilkan pembebanan yang menurun selama umur manfaat aset. Beban penyusutan dapat dihitung dengan cara menerapkan besarnya tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan Berikut contoh transaksi dan perhitungannya : Sebuah mesin ditempatkan pada bulan Juni 2000 dengan harga perolehan sebesar Rp Umur ekonomis mesin tersebut adalah 4 tahun. Jika besar tarif penyusutan ditetapkan 50%, maka perhitungan penyusutan disajikan dalam Tabel 2.2 sebagai berikut :

19 24 TABEL 2.2 CONTOH PENYUSUTAN DENGAN METODE SALDO MENURUN Tahun Tarif Penyusutan Nilai residu 0 Rp % Rp Rp % Rp Rp % Rp Rp disusutkan sekaligus Rp ) Metode jumlah unit( sum of the unit method ) Beban penyusutan berdasarkan metode ini ditentukan oleh jumlah unit yang diproduksi pada setiap tahunnya. Jumlah unit pada setiap tahun tergantung pada permintaan pasar serta jenis barang yang dihasilkan. Berikut contoh transaksi dan perhitungannya : Sebuah mesin pabrik mempunyai harga perolehan sebesar Rp dengan perkiraan umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp Dalam 5 tahun mesin tersebut diperkirakan dapat menghasilkan jumlah unit sebagai berikut : Tahun 1 : unit Tahun 2 : unit Tahun 3 : unit

20 25 Tahun 4 : unit Tahun 5 : unit Penyusutan per unit adalah = Rp Rp unit Maka beban penyusutan per tahun adalah sebagai berikut : TABEL 2.3 PERHITUNGAN BEBAN PENYUSUTAN PER TAHUN DENGAN METODE JUMLAH UNIT Tahun Unit Tarif Penyusutan Rp. 900 Rp Rp. 900 Rp Rp. 900 Rp Rp. 900 Rp Rp. 900 Rp Sedangkan jadwal penyusutan selama 5 tahun disajikan dalam Tabel 2.4 sebagai berikut :

21 26 TABEL 2.4 JADWAL PENYUSUTAN ASET DENGAN METODE JUMLAH UNIT Akhir Penyusutan Jumlah penyusutan Nilai buku tahun tahunan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp c. Biaya pemeliharan dan perbaikan aset tetap Berdasarkan PSAK NO 16 (2011) dijelaskan tentang biaya-biaya yang timbul setelah perolehan awal sehubungan dengan aset tetap. Biaya tersebut adalah biaya perawatan sehari-hari aset (rutin) maupun biaya perbaikan aset tetap. Perusahaan tidak boleh mengakui biaya tersebut sebagai bagian dari aset yang bersangkutan. Biaya-biaya tersebut diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Didalam akuntansi biaya pemeliharaan dan perbaikan aset digolongkan kedalam dua jenis pengeluaran (expenditure) sebagai berikut: 1) Pengeluaran modal (capital expenditure) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi operasionaldan kapasitas produktif aset tetap, serta memperpanjang masa manfaat aset tetap. Biaya-biaya ini biasanya

22 27 dikeluarkan dalam jumlah yang cukup besar (material) namun tidak sering terjadi 2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) yaitu biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehinggan biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aset tetap di neraca, melainkan akan langsung dicatat sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan dimana biaya tersebut dikeluarkan. d. Penghentian pengakuan aset tetap Sesuai dengan penjelasan PSAK NO 16 (2011) jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat aset tersebut dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dijual, disewakan ataupun disumbangkan. Pada saat dilakukan pelepasan aset tetap perusahaan harus mendebit akumulasi penyusutan aset tetap dan mengkreditkan aset tetap tersebut agar aset tetap tidak muncul lagi di neraca. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tersebut ditentukan sebesar pendapatan antara jumlah hasil pelepasan neto dengan jumlah tercatat dari aset tersebut dan disajikan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Demikian halnya apabila pembayaran untuk aset tetap tersebut ditangguhkan, perhitungan yang akan diterima diakui pada saat awal

23 28 sebesar nilai tunainya dan hal ini akan menimbulkan piutang perusahaan. Piutang atas pelepasan aset tetap diakui pada saat awal sebesar nilai wajarnya. Perbedaan yang terjadi antara jumlah nominal piutang dan nilai tunainya diakui sebagai pendapatan bunga dan dicatat pada laporan laba rugi Sebagai ilustrasi jika penghentian aset tetap dihentikan karena penjualan : Pada tanggal 01 Januari 2004, PT. Melani memperoleh sebuah gedung dengan harga Rp Gedung tersebut disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dengan taksiran umur manfaat 20 tahun dan taksiran nilai residu Pada tanggal 31 Juni 2012, gedung tersebut dijual secara tunai dengan harga Rp Buatlah perhitungan dan pencatatan atas transaksi tersebut. Perhitungan untuk menentukan beban penyusutan gedung saat penjualan : Beban depresiasi gedung tahun (Rp Rp ) / 20 x 8 tahun Rp Beban depresiasi gedung tahun 2012 (Rp Rp ) / 20 x 0,5 tahun Rp Akumulasi penyusutan gedung Rp Jurnal : Kas...Rp

24 29 Akumulasi peny. gedung...rp Gedung...Rp Laba penjualan gedung...rp Apabila aset tetap dihentikan karena berakhirnya masa manfaat, maka semua akun yang berkaitan dengan aset tersebut harus dihapus. Jika pada saat aset tetap dihentikan pemakaiannya masih memiliki nilai residu, harus diakui sebagai rugi penghentian aset tetap. Sebagai ilustrasi, PT. Florida memiliki sebuah mesin yang diperoleh pada tanggal 01 Januari 2003 dengan nilai Rp Umur ekonomis aset tersebut adalah 10 tahun dengan taksiran nilai residu sebesar Rp Aset tersebut disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Jika pada tanggal 01 Juli 2012 mesin tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, siapkan jurnal yang diperlukan untuk mencatat kejadian tersebut. Mencatat beban depresiasi pada tanggal 01 Juli 2012 : Beban penyusutan mesin...rp Akum. peny. mesin...rp (Beban penyusutan tahun 2012 = 6/12 * Rp )

25 30 Mencatat penghentian mesin : Akum. peny. mesin...rp Rugi penghentian mesin...rp Mesin...Rp Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai perlakuan akuntansi aset tetap ini telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa orang dalam penyusunan skripsi. Berikut adalah penelitian terdahulu yang disajikan dalam tabel dan diharapkan dapat memberikan masukan yang baik bagi penulis.

26 31 No Nama dan Tahun Penelitian 1. Risca Kurniawati, 2013 TABEL 2.5 PENELITIAN TERDAHULU Judul Penelitian Metode penelitian Hasil Penelitian Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Kementerian Pekerjaan Umum 2. Nuriah, 2012 Analisis Kebijakan Akuntansi Aset Tetap (Studi Kasus pada PT. Mahesa Anugerah Jaya) 3. Erawati Rahayu, 2011 Evaluasi Perlakuan Akuntansi Aset Tetap PT Indosukses Futures Jakarta Berdasarkan PSAK Nomor 16 Tahun 2009 Deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini menegaskan bahwa adanya perbedaan antara penerapan akuntansi aset tetap pada Kementerian Pekerjaan Umum dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Deskriptif kualitatif Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat ketidaksesuaian terhadap kebijakan Standar Akuntansi PSAK No. 16 yaitu dalam pengakuan biaya perolehan, tidak membuat kebijakan batas minimal untuk biaya yang akan dikapitalisasikan ke dalam aset atau ekspense, dan belum pernah melakukan penilaian kembali untuk aset-asetnya. Deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, PT Indosukses Futures Jakarta memperlakukan aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 per Juli 2009

27 32 4. Shinta, 2011 Analisis Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Sesuai dengan PSAK No. 16 Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasional Pada PT. Yusonda Mahayasa Nusantara 5. Nur Fadillah, 2010 Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap dan Hubungannya Terhadap Kewajaran Penyusutan Laporan Keuangan pada CV. Bayu Cahaya Abadi Surabaya Deskriptif kualitatif dan kuantitatif Deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perlakuan akuntansi aktiva tetap termasuk akuisisi, pemeliharaan dan penyusutan di PT. Yusonda Mahayasa Nusantara sudah sesuai dengan IFRS NO. 16 dan peran aset tetap tersebut dianggap efektif dan efisien dengan jumlah unit rumah yang diproduksi meningkat sebesar 3,9% dengan berbagai jenis dalam target waktu penyelesaian yang sama. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu pencatatan aset tetap dan pencatatan beban pemeliharaan yang tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

28 33 B. Rerangka Pemikiran Aset tetap merupakan investasi perusahaan yang diadakan dalam rangka mendukung operasional perusahaan. Dalam pengadaan, penyusutan, pemeliharaan, sampai dengan pelepasan aset tetap perlu diperhatikan dengan baik bagaimana perlakuan akuntansinya, sehingga nilai aset yang disajikan dalam laporan keuangan dapat terlihat dengan wajar. Dalam penerapannya harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam standar akuntansi keuangan, dalam hal ini adalah PSAK NO 16 tahun Pencatatan akuntansi aset tetap dimulai dari saat pengadaan aset tetap tersebut, yaitu menentukan besarnya nilai perolehan aset tetap termasuk bebanbeban yang timbul untuk memperoleh aset tetap tersebut. Nilai perolehan tersebut akan menjadi dasar untuk dilakukan penyusutan terhadap aset tersebut. Penyusutan terjadi karna dalam penggunaan aset untuk operasional perusahaan secara terus menerus aset tersebut mengalami penurunan nilai manfaat. Oleh sebab itu beban penurunan aset harus dialokasikan ke dalam pos yang sesuai. Dalam melakukan penyusutan aset tetap setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri untuk menentukan metode apa yang akan digunakan dalam mengalokasikan nilai penurunan aset tetap tersebut. Hal yang perlu diperhatikan perusahaan adalah metode penyusutan yang diterapkan harus sesuai dengan ketentuan akuntansi yang berlaku umum dan konsisten sehingga terlihat wajar dalam penyajian laporan keuangan. Karena adanya pemakaian aset tetap secara terus menerus oleh perusahaan, aset tersebut juga bisa mengalami kerusakan, sehingga diperlukan

29 34 biaya pemeliharaan ataupun reparasi. Biaya pemeliharaan dan reparasi yang timbul dalam rangka pemeliharaan aset tetap ini juga harus dicatat dengan jelas ke dalam pos yang sesuai. Biaya-biaya tersebut juga dapat mempengaruhi nilai dari aset tetap tersebut, jika biaya yang timbul akan menambah nilai dari aset tetap atau memperpanjang umur manfaat aset tetap maka biaya itu tersebut dikapitalisir dan akan dialokasikan melalui pembebanan biaya penyusutan selama masa penggunaannya. Biaya seperti ini termasuk ke dalam pengeluaran modal (capital expenditure). Sebaliknya jika biaya reparasi dan pemeliharaan yang timbul jumlahnya relatif kecil dan tidak memperpanjang umur manfaat dari aset tersebut, maka biaya tersebut dibebankan ke perkiraan laba rugi. Biaya seperti ini termasuk kedalam pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Ketika manfaat dari suatu aset tetap tidak lagi diperoleh perusahaan, perusahaan dapat melakukan kebijakan internal untuk melakukan pelepasan terhadap aset tetap tersebu dengan cara menghibahkan, membuang ataupun menjual aset tetap tersebut. Dalam hal ini perusahaan juga harus tetap melakukan pencatatan terhadap pelepasan aset tetap dengan cara mendebit akun akumulasi penyusutan sebesar saldonya pada tanggal pelepasan aset dan mengkredit aset tetap yang bersangkutan sebesar biaya perolehannya. Sehingga nilai aset tetap tersebut tidak akan muncul lagi dalam posisi neraca keuangan.

30 35 berikut : Dari uraian diatas dapat digambarkan rerangka pemikiran sebagai ASET TETAP PSAK NO 16 (2011) Analisis Penentuan Harga perolehan Analisis Penyusutan Analisis Pemeliharaan & Perbaikan Analisis Pelepasan GAMBAR 2.2 RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam BAB II LANDASAN TEORI A. Aset tetap 1. Pengertian Aset tetap Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam pengoperasiannya, terlepas apakah perusahaan tersebut adalah perusahaan berskala besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya. BAB 7 ASET TETAP Pendahuluan Aset tetap mempunyai karakteristik: digunakan untuk operasi, berumur lebih dari satu tahun, mempunyai substansi fisik Perusahaan bisnis ingin mengelola aset yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. VIII.1 ASET TETAP A. Definisi 01. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi Menurut Suwardjono (2013:4), mengatakan: kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAGIAN IX ASET

BAGIAN IX ASET - 81 - BAGIAN IX ASET IX.1 ASET TETAP A. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan 2. diharapkan akan digunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut: metode garis

Lebih terperinci

BAB II I LANDASAN TEORI

BAB II I LANDASAN TEORI BAB II I LANDASAN TEORI A. Aset Tetap Menurut PSAK No. 16 (2009; 16.2 16.13) 1. Aset Tetap (16.2; 6) Aset tetap merupakan salah satu alat yang penting dan pokok dalam suatu perusahaan. Aset tetap dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Pada umumnya perusahaan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas operasinya, sehingga dengan menggunakan aktiva tetap kinerja perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan salah satu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Aset Tetap Berwujud 1. Pengertian Akuntasi Aset Tetap Suwardjono (2005:10) mendefinisikan akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap 2.1.1. Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem informasi Akuntansi Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12 FIXED ASSETS Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan barang dan jasa untuk di sewakan atau untuk keperluan administrasi dan di harapkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, serta merupakan komponen aset yang paling besar nilainya

Lebih terperinci

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Landasan Teori 1. Pengertian aset tetap. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK 16; 2015), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Munawir (2004) mendefinisikan Akuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO Oleh: Erni Damayanti Tupabiri 11 042 102 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Menurut IAI, PSAK No.16 (2011:16) aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan Dalam penelitian ini, teori agensi atau teori keagenan akan menjadi landasan dalam menjelaskan hubungan antara perlakuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam oprasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur BAB II BAHAN RUJUKAN Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur sebagai landasan untuk melakukan pembahasan dalam permasalahan yang dijadikan topik tugas akhir ini. 2.1. Kebijakan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut : Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasardasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomer 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain paragraf 5 tahun

Lebih terperinci

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 Kelompok 7 : DANANG INDRA KURNIAWAN (7) GADING BAGASKORO (14) R. AHMAD FISKA ALBA FUAD

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap PERTEMUAN KEENAM AKTIVA TETAP BERWUJUD (1) Pengertian Aktiva Tetap Definisi Aktiva Tetap Yaitu Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aktiva Tetap A. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Menurut peneliti aktiva tetap adalah harta milik perusahaan yang bertujuan untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aset Tetap Sebelum membahas mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, perlu kita ketahui terlebih dahulu beberapa teori mengenai aset tetap.

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva operasional yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

Lebih terperinci

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16). 51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT SURYA AGROLIKA REKSA KUANTAN SINGINGI

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT SURYA AGROLIKA REKSA KUANTAN SINGINGI SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT SURYA AGROLIKA REKSA KUANTAN SINGINGI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Oral Komprehensive Sarjana Lengkap Pada Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bagian aset yang umumnya selalu dimiliki oleh setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bagian aset yang umumnya selalu dimiliki oleh setiap BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Salah satu bagian aset yang umumnya selalu dimiliki oleh setiap perusahaan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan

Lebih terperinci

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Edisi : IX/September 2009 LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Oleh: Ikhlasul Manna Muhammad Fahri Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan I. PENDAHULUAN PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aset/Aktiva Aset atau aktiva adalah Produk bernilai yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda ( properti ), hak atau suatu tuntutan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Akuntansi Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi, sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan

Lebih terperinci

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS INVESTASI & AKTIVA TETAP PERTEMUAN 4 INSTRUKTUR : HENDRO SASONGKO ARIEF TRI HARYANTO INVESTASI ( INVESTMENT ) DEFINISI Harta (aset) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menambah kekayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam operasi normalnya, memiliki unsur yang terbatas, pada

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) MEMPUNYAI MASA GUNA LEBIH DARI 1 PERIODE AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE FIXED ASSET) Mempunyai bentuk fisik, dpt dikenali melalui panca indra MEMPUNYAI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasa. Menurut PSAK No.16 (2004:5) aktiva tetap adalah : Aktiva berwujud yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasa. Menurut PSAK No.16 (2004:5) aktiva tetap adalah : Aktiva berwujud yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva operasional yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya yang menjadi hak milik

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN Steela Alfani Susyanti 1), Ari Pranaditya, SE, MM 2), Hartono, SE, M.Si 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sebelum membahas lebih khusus mengenai aset tetap, perlu dipahami

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sebelum membahas lebih khusus mengenai aset tetap, perlu dipahami BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Sebelum membahas lebih khusus mengenai aset tetap, perlu dipahami pengertian aset. Definisi aset menurut Weygant, et all (2007:11-12), Aset

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Secara umum Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan

Lebih terperinci