BAB III LANDASAN TEORI. menarik perhatian, dibeli dan digunakan dengan tujuan memberikan kepuasan. product delivery. Packaging.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III LANDASAN TEORI. menarik perhatian, dibeli dan digunakan dengan tujuan memberikan kepuasan. product delivery. Packaging."

Transkripsi

1 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pangsa pasar untuk menarik perhatian, dibeli dan digunakan dengan tujuan memberikan kepuasan yang diinginkan oleh pembeli Level Produk Level produk terbagi menjadi 3 level, yaitu core product, actual product dan augmented product. installation augmented product delivery and credit Brand Name Quality Level Packaging Core benefit or service Feature Design service after sales actual product core product warranty Gambar 3.1 Level Produk ( Sumber : Kotler, 1999 p220 ) 12

2 13 Core produk adalah inti dari suatu produk, tujuan utama yang akan diberikan kepada konsumen dengan membeli produk atau jasa itu. Contoh: Ritz-Carlton Hotel tidak memberikan kepada konsumen hanya sekedar kamar untuk disewakan tapi mereka memberikan memorable travel experiences. Actual Produk harus memenuhi 5 karakteristik, yaitu level kualitas (quality level), fitur-fitur (features), desain (design), merk (brand name), dan kemasan ( packaging ). Kombinasi dari 5 karakteristik tersebut akan memberikan keuntungan utama ( core benefit ). Augmented product menawarkan keuntungan tambahan untuk konsumen dengan tujuan menambah kepuasan pelanggan Tipe Produk Konsumen Berikut ini merupakan bebrapa tipe produk konsumen, yaitu: a) Convenience products adalah barang dan jasa dimana konsumen membelinya secara terus menerus, cepat dan dengan usaha seminimal mungkin. Contoh : susu, roti, dan minuman ringan b) Shopping products adalah barang dan jasa dimana konsumen membelinya setelah membandingkan beberapa karakteristik seperti harga, kualitas, bentuk dan warna dari pesaing. Contoh : barang barang elektronik. c) Speciality products adalah barang dan jasa dengan kharakteristik yang unik yang membuat konsumen berusaha dan mau membeli dengan harga mahal. Contoh :mobil mewah, desainer.

3 14 d) Unsought product adalah barang-barang yang tidak mempunyai bentuk fisik tapi memberikan manfaat bagi pembeli. Contoh : asuransi jiwa, kursus Daur Hidup Produk Daur hidup produk terdiri dari 5 tingkat yang berbeda, yaitu: 1. Product Development dimulai ketika perusahaan menemukan dan membangun ide produk baru. 2. Introduction, adalah periode dari pertumbuhan tingkat penjualan saat produk diperkenalkan ke pasar. 3. Growth, adalah periode dari penerimaan market yang cepat dan kenaikan profit. 4. Maturity, adalah periode dari penurunan tingkat penjualan karena produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli yang potensial. Tigkat profit menurun karena kenaikan pengeluaran untuk bertahan menghadapi pesaing. 5. Decline, adalah periode dimana tingkat penjualan dan profit drop. Tidak semua produk mengikuti daur hidup produk ini. Beberapa produk diperkenalkan dan mati secara cepat; beberapa bertahan di tingkat mature untuk waktu yang lama; beberapa memasuki tingkat decline dan kemudian mereka memasuki kembali tahap growth melalui promosi yang kuat atau repositioning.

4 Pemasaran ( Marketing ) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran produk dan nilai Proses Perencanaan Pemasaran ( Marketing Planning Process ) Perencanaan Pemasaran ( Marketing Planning ) Adalah proses untuk mengantisipasi kejadian-kejadian di masa mendatang dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari pemasaran. Perencanaan Strategis dan Perencanaan Taktis! Perencanaan Strategis Adalah proses untuk menentukan tujuan utama dari perusahaan, merencanakan pendanaan, dan merencanakan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.! Perencanaan Taktis Adalah proses untuk menemukan kegiatan apa yang harus dilaksanakan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

5 16 Langkah-Langkah Proses Perencanaan Pemasaran 1. Menentukan misi dari perusahaan 2. Menentukan tujuan dari perusahaan 3. Menilai sumber daya perusahaan dan melakukan evaluasi resiko dan peluang dari lingkungan. 4. Menyusun strategi 5. Implementasi strategi melalui perencanaan operasi 6. Memonitor dan menyesuaikan strategi bila diperlukan berdasarkan feedback yang didapat. CORPORATE LEVEL MARKETING DEPARTMENT Define mission of the organization Determine organization objectives Assess organization resources and evaluate env. risk and opportunities Formulate strategy Implement strategy through operating plans Monitor and adapt strategies when necessary based on feedback FEEDBACK Gambar 3.2 The Marketing Planning Process ( Sumber : Kurtz, 1999 p167)

6 Proses Penelitian Pemasaran ( Marketing Research Process ) Proses Penelitian Pemasaran meliputi 4 tahap, yaitu: identifikasi masalah dan tujuan penelitian, membangun rencana penelitian, implementasi rencana penelitian, dan menafsirkan dan melaporkan penemuan-penemuan Defining the problem and research objectives Developing the research plan for collecting information Implementing the research plan, collecting and analyzing the data Interpreting and reporting the findings Gambar 3.3 Marketing Research Process ( Sumber : Kotler,1999 p110 ) a) Identifikasi masalah dan tujuan penelitian Identifikasi masalah dan tujuan penelitian seringkali menjadi tahap yang tersulit dalam proses penelitian karena seringkali manajer tahu bahwa ada sesuatu yang salah tapi tidak dapat menemukan penyebabnya. Setelah masalah terdefinisi, tujuan penelitian harus ditentukan. Ada 3 macam tujuan dari penelitian yaitu! Exploratory research bertujuan untuk mengumpulkan informasiinformasi pendahuluan yang akan membantu untuk mendefinisi masalah dan mendukung hipotesis! Descriptive research bertujuan untuk menggambarkan hal-hal seperti potensi market untuk sebuah produk atau keadaan demografi dan kebiasaan konsumen yang membeli produk tersebut

7 18! Causal research bertujuan untuk menguji hipotesa tentang hubungan sebab-akibat. b) Membangun rencana penelitian Merupakan langkah kedua untuk marketing reseach process, dimulai dari menetapkan informasi yang dibutuhkan, membangun rencana untuk mengolah informasi secara efisien dan mempresentasikan rencana tersebut ke manajemen. c) Implementasi rencana penelitian Selanjutnya, peneliti harus menerapkan rencana marketing ke action. Peneliti harus memperhatikan secara cermat untuk memastikan bahwa rencana terimplementasi dengan benar dan untuk menjaga agar terhindar dari masalah-masalah. Mereka perlu memeriksa data dari kuesioner untuk akurasi dan kelengkapan kemudian meng-kode nya untuk melakukan analisa komputer. d) Menafsirkan dan melaporkan penelitian Peneliti harus menafsirkan penemuan-penemuan, mengambil kesimpulan dan melaporkan ke pihak manajemen. Pada akhirnya, manajer yang akan mengambil keputusan apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan.

8 Marketing Communication Mix Adalah paduan advertising, personal selling, sales promotion, public relation dan direct marketing yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan advertising dan marketing. Definisi dari 5 alat promosi utama: a) Advertising Segala bentuk presentasi nonpersonal dan promosi dari ide-ide, barang dan jasa oleh seorang sponsor b) Personal selling Bentuk presentasi personal oleh sales dari suatu perusahaan dengan tujuan untuk menjual dan membangun hubungan dengan konsumen c) Sales promotion Pendorong jangka pendek untuk meningkatkan pembelian dari produk atau jasa. d) Public relation Dengan public relation perusahaan membangun hubungan yang baik dengan publik dengan jalan membangun image perusahaan yang baik, menangani dan mangatasi rumor-rumor yang tidak baik, dan menghadiri even-even.

9 20 e) Direct marketing Komunikasi secara langsung dengan konsumen yang ditargetkan untuk mendapatkan respon secepatnya. 3.4 Promotion Mix Strategies a. Push Strategy Adalah strategi promosi yang menggunakan kekuatan penjualan dan promosi untuk mendorong penjualan produk melalui jalur distributor Producer Producer marketing Activities Retailers and Wholesalers Reseller marketing Activities Consumers Gambar 3.4 Push Strategy ( Sumber : Kotler, 1999 p410 ) b. Pull Strategy Adalah strategi promosi yang menggunakan banyak advertising dan promosi untuk menghasilkan consumer demand, dimana dalam strategi ini, produsen melakukan aktivitas pemasaran secara langsung ke konsumen akhir agar mau membeli produk.

10 21 Producer Demand Retailers and Wholesalers Demand Consumers Producer marketing activities Gambar 3.5 Pull Strategy ( Sumber : Kotler, 1999 p410 ) 3.5 Segmentation, Targeting, Positioning ( STP ) Market Segmentation Adalah kegiatan untuk membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan pada kebutuhan, kharakteristik, atau kebiasaan yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda-beda. Level dalam Market Segmentation Mass Marketing No segmentation Segment Marketing Niche Marketing Micromarketing Complete Segmentation Gambar 3.6 Levels of Marketing Segmentation ( Sumber : Kotler,1999 p180 )

11 22 a. Mass Marketing Dalam mass marketing, tidak dilakukan proses segmentasi dimana perusahaan memproduksi barang dengan jumlah yang besar yang untuk seluruh konsumen di pangsa pasar. b. Segment Marketing Perusahaan menyadari bahwa pembeli memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam kebutuhan, persepsi dan kebiasaan mereka. Perusahaan memisahkan segmen yang luas yang menjadikan adanya sebuah pasar dan menyesuaikan strategi pemasaran agar sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen. c. Niche Marketing Fokus pada subsegmen atau kelompok kecil dengan kharakter yang khusus. d. Micromarketing Praktek dari penyesuaian produk dan program pemasaran untuk menyesuaikan dengan keinginan dari konsumen khusus, termasuk didalamnya local marketing dan individual marketing. Local marketing Penyesuaian merk dan promosi kepada kebutuhan dan keinginan dari sekelompok konsumen lokal, seperti di sebuah kota, tetangga bahkan toko-toko khusus.

12 23 Individual marketing Penyesuaian produk dan program pemasaran kepada kebutuhan dan keinginan dari konsumen individu, juga dikenal sebagai markets-of-one-marketing, customized marketing dan one-to-one marketing Market Targetting Proses dari mengevaluasi ketertarikan tiap-tiap market segmen dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki Market Positioning Merancang suatu produk sedemikian rupa sehingga produk tersebut menempati posisi yang jelas, dan diinginkan dalam ingatan konsumen dibandingkan produk pesaing. 3.6 Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) Bauran Pemasaran adalah sekelompok alat-alat taktik pemasaran yaitu:product, Price, Place dan Promotion dimana perusahaan mengunakan paduan dari keempat faktor tersebut untuk menghasilkan respon yang diharapkan di pasar.

13 24 Product Product variety Quality Design Features Brand Name Packaging Sizes Services Warranties Returns Target Customers Price List Price Discounts Allowances Payment Period Credit Items Intended Positioning Promotion Advertising Personal Selling Sales Promotion Public Relation Place Channels Coverage Assortment Locations Inventory Transportation Logistics Gambar 3.7 The Four Ps of the Marketing Mix ( Sumber : Kotler,1999 p55 ) Produk ( Product ) adalah kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan ke pasar sasaran. Harga ( Price ) adalah jumlah uang yang konsumen harus bayar untuk memilik produk tersebut Lokasi ( Place ) meliputi kegiatan-kegiatan perusahaan yang memungkinkan produk tersebut tersedia untuk konsumen.

14 25 Promosi ( Pomotion ) adalah kegiatan untuk menyampaikan keunggulan dari produk dengan tujuan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. 3.7 Analisis Porter Meskipun tekanan persaingan bermacam-macam dalam suatu industri dan tidak akan pernah sama, namun kesamaan dalam terjadinya proses persaingan memungkinkan untuk digunakannya suatu kerangka kerja untuk menentukan ukuran baku dari kekuatan persaingan. Menurut Porter, 5 kekuatan persaingan yang terjadi dalam suatu industri adalah: a) Persaingan diantara pesaing-pesaing dalam suatu industri b) Kemungkinan memasuki industru untuk pesaing baru c) Adanya barang-barang substitusi d) Kekuatan penawaran dari supplier ( bargaining power of supplier ) e) Kekuatan penawaran dari pembeli ( bargaining power of buyer )

15 26 Firms in Other industries offering substitute products Supplier of raw materials, parts component or other resource inputs RIVALRY AMONG COMPETING SELLERS Buyers Potential New Entrants Gambar 3.8 The Five Forces Model of Competition ( Sumber :Thompson & Strickland,2002.p81 ) Penjelasan : a) Persaingan dalam pasar Beberapa faktor yang mempengaruhi persaingan diantara perusahaan adalah:! Persaingan terjadi secara ketat apabila jumlah dari pesaing meningkat, dan terjadinya kesamaan dalam ukuran dan kapabilitasnya

16 27! Persaingan menjadi lebih kuat apabila permintaan dari produk bertumbuh secara lambat.! Persaingan hebat terjadi saat kondisi industri memungkinkan pesaing menggunakan potongan harga atau senjata persaingan lainnya untuk menaikkan jumlah penjualannya.! Persaingan menjadi lebih kuat saat rendahnya biaya konsumen untuk berpindah ke merk lain! Persaingan menjadi lebih kuat saat satu atau lebih pesaing tidak puas dengan posisi mereka di pangsa pasar dan kemudian meluncurkan langkah baru untuk mendukung keberadaan mereka diantara pesaing-pesaing! Persaingan menjadi ketat saat proporsi/ukuran keberhasilan dari suatu strategi bergerak maju.! Persaingan menjadi lebih ketat saat biaya untuk keluar dari bisnis tersebut lebih besar daripada biaya untuk tetap bertahan dalam bisnis yang sama dan tetap bersaing.! Persaingan menjadi cepat berubah-ubah dan tidak dapat diperkirakan apabila semakin banyak pesaing dengan karakter masing-masing yang berbeda-beda! Persaingan meningkat saat perusahaan yang kuat diluar industri melakukan akuisisi perusahaan yang lemah di industri ini dan melakukan peluncuran secara agresive, langkah dengan dana yang memadai untuk mengubah performance mereka

17 28 sebagai pesaing baru menjadi pesaing utama di industri tersebut. b) Potensi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi saat memasuki suatu industri, seperti skala ekonomi, kesetiaan pelanggan, brand awareness,modal yang dibutuhkan, jalur distribusi, dsb. Ancaman dari pemain baru menjadi lebih kuat saat tantangan untuk memasuki industri lemah, ketika industri yang telah memegang kedudukan teryata tidak mampu untuk bersaing dengan usaha dari pemain baru dalam mencukupi kebutuhan pasar dan ketika pemain baru sangat mengharapkan untuk mendapat keuntungan yang menarik. c) Tekanan persaingan dari barang-barang substitusi Ancaman dari barang substitusi menjadi lebih kuat saat barangbarang substitusi tersedia di pasar dengan harga yang menarik. Pembeli akan percaya bahwa barang-barang substitusi memiliki fiturfitur yang hampir sama atau bahkan lebih bagus dimana kemudian pembeli akan beralih karena harga lebih murah. d) Tekanan persaingan dari bargaining power of supplier dan kolaborasi supplier-penjual Supplier merupakan salah satu kekuatan dalam bersaing jika mereka mempunyai kemampuan untuk menempatkan beberapa pesaing pada keadaan yang tidak menguntungkan dengan cara mengatur harga, kualitas, performance dan penghantaran barang.

18 29 e) Tekanan persaingan dari bargaining power of buyer dan koleborasi penjual-pembeli Pembeli juga merupakan salah satu kekuatan dalam persaingan dimana mereka dapat melakukan penawaran harga, kualitas, service,. atau bentuk lain dari penjualan, apalagi jika pembeli tesebut membeli dengan jumlah yang besar dan meruapakan sebagian besar presentase dari total penjualan. Pada dasarnya membeli dengan jumlah yang besar memungkinkan pembeli untuk memperoleh kelonggaran harga dan beberapa bentuk lain yang diinginkan. 3.8 Analisis SWOT Mengukur kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan, dan mengevaluasi peluang dan ancaman sering dikenal dengan analisa SWOT. Dimana analisa SWOT akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak sehat. Analisa SWOT dilakukan berdasarkan prinsip dasar bahwa usaha penyusunan strategi harus diarahkan untuk menghasilkan kecocokan antara sumber daya yang dimiliki perusahaan dan situasi eksternal yang terjadi. Kekuatan ( Strength ) Adalah karakteristik atau sesuatu yang dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan dibandingkan pesaing-pesaingnya. Strength dapat

19 30 dimiliki dalam beberapa bentuk, seperti ketrampilan atau keahlian khusus, asset-aset yang berharga ( pekerja, organisasi dan intangible assets). Kelemahan ( Weakness ) Adalah sesuatu yang tidak dimiliki perusahaan atau terbatas nilainya ( juka dibandingkan dengan pesaing ) atau keadaan yang membuat perusahaan dalam posisi yang tidak menguntungkan Peluang ( Opportunity ) Adalah peluang-peluang yang dapat dicapai perusahaan dalam rangka mempertajam strategi perusahaan. Perusahaan dapat mencapai peluang yang ada di pasar jika telah memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapat peluang tersebut. Ancaman ( Threat ) Adalah ancaman-ancaman yang dapat dari sisi eksternal yang dapat membuat perusahaan dalam posisi tidak menguntungkan,seperti teknologi yang lebih hebat dan murah dari pesaing, produk-produk baru dari pesaing, peratutan baru, pesaing dari luar negeri, dsb Analisa SWOT dilakukan tidak hanya sekedar membuat daftar dari keempat factor tersebut. Bagian terpenting dari analisa SWOT adalah menentukan keadaan apa yang digambarkan dari keempat factor tersebut, dan menentukan tindakan apa yang diperlukan. Dari hasil analisa tersebut akan ditarik 2 kesimpulan, yaitu : 1. Bagaimana strategi perusahaan agar dapat memperoleh peluang dari pasar sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya

20 31 2. Seberapa penting perusahaan perlu membenahi kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan melindungi dari ancaman-ancaman eksternal. Matriks SWOT Always Leave Blank Opportunities O List 3. Opportunities Threats T List 3. Threats Strengths S List 3. Strengths SO Strategies Use strengths to take Advantage of opportunities ST Strategies Use Strength to avoid threats Weakness W List 3. Weaknesses WO Strategies Overcome weaknesses by taking advantage of opportunities WT Strategies Minimize weaknesses and avoid threats Gambar 3.9 Matrix SWOT ( Sumber : )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Sebuah strategi perusahaan terdiri dari tindakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh para manajer untuk (Thompson, A. A. dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Craven (2004), didefinisikan sebagai: Analisa strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan strategi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran produk dan nilai. Menurut

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG OLEH DAUD ERWIN AYAMISEBA 10.11.4209 S1TI-2I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan industri bisnis kopi sudah

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS OLEH ROBINSONLIN SIMBOLON 10.11.4600 S1TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan didalam bisnis Pasar Anjing Ras

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication 2

Integrated Marketing Communication 2 Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan konsumennya. Dengan demikian perusahaan harus memperhatikan dan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan konsumennya. Dengan demikian perusahaan harus memperhatikan dan 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Marketing memiliki peranan yang sangat besar di dalam kemajuan suatu perusahaan, karena marketing merupakan jembatan antara produsen (perusahan) dengan konsumennya.

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Pemasaran pada dasarnya merupakan rangkaian proses memasarkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Marketing Kata marketing saat ini ada dimana-mana. Secara formal atau informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah besar kegiatan yang dapat disebut marketing. Marketing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian rencana Pemasaran Menurut Marian Burk Wood (2003:3), Marketing plan adalah sebuah dokumen yang merangkum tentang pengetahuan pasar dan strategi pemasaran, serta rencana

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran 112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh brand image Toko Buku Karisma terhadap keputusan pembelian konsumen di

Lebih terperinci

My First Experience in Marketing Class

My First Experience in Marketing Class Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran (Marketing Management) PMB 541 My First Experience in Marketing Class Dosen : Prof.Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Oleh Ekko Harjanto (P056134242.51E) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

TATAP MUKA - 1. IKN 305 (Perencanaan Bisnis Perikanan & Kelautan)

TATAP MUKA - 1. IKN 305 (Perencanaan Bisnis Perikanan & Kelautan) IKN 305 (Perencanaan Bisnis Perikanan & Kelautan) Garis-Garis Besar Program Pengajaran Kode mata kuliah : IKN 305 Kredit : 1 (1-0) Semester : 3 (ganjil) Pra-syarat : - Koordinator mk : Dekan FPIK Dosen

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PIKIR Seiring dengan meningkatnya jumlah pemain di industri rokok dalam skala lokal maupun nasional membuat peta persaingan di industri rokok menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERIKLANAN ZARA # Tugas Akhir

PERENCANAAN PERIKLANAN ZARA # Tugas Akhir PERENCANAAN PERIKLANAN ZARA # Tugas Akhir ZARA adalah sebuah merek dari fashion product. Merek ini sudah mendunia. Mari mencoba untuk membuat dokumen perencanaan periklanan dari merek ini. Sebelum memulai

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

Definisi Marketing Mix

Definisi Marketing Mix KONTRAK PERKULIAHAN CP : Arda (085649326723) Mobile Phone Silent Please Terlambat Max 15 mnt. Pakaian bebas rapi berkrah dan bersepatu Titip absen, nilai quis 0 Tidak ada susulan tugas dan kuis Tidak ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Penjualan Menurut Kotler & Armstrong (2001, p.18), konsep dari penjualan adalah: The idea that consumers will not buy enough of the organization products unless the organization

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM

ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM Analisis Lingkungan Industri Five Competitive Forces by Michael E. Porter (Model 5 Kekuatan Persaingan) Porter s Five Competitive Forces/Model

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Konsepsi Pemasaran Pengertian dari pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler 2006: 6) dibagi menjadi dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisi sosial lebih

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN BAB X MANAJEMEN PEMASARAN UTILITAS Utilitas adalah kemampuan barang atau jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan Pemasaran menciptakan utilitas waktu, tempat dan kepemilikan. Utilitas waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya. Pemasaran

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek (Brand) Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan

Lebih terperinci

Pengembangan Strategi Promosi

Pengembangan Strategi Promosi Pengembangan Strategi Promosi Fungsi dari promosi dalam suatu program pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi pada setiap target pasar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu didalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing 2.1.1 Definisi Marketing Menurut Kurtz, marketing adalah fungsi organisasi dan suatu kumpulan dari proses pembuatan, komunikasi, dan pemberian nilai kepada konsumen

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

IMC 2. Analisa Situasi Pasar : Porter, GE Matrix, Past performance. Berliani Ardha, SE, M.Si. Red tulips are associated with love.

IMC 2. Analisa Situasi Pasar : Porter, GE Matrix, Past performance. Berliani Ardha, SE, M.Si. Red tulips are associated with love. Modul ke: IMC 2 Analisa Situasi Pasar : Porter, GE Matrix, Past performance Fakultas Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing communication Berliani Ardha, SE, M.Si Red tulips are associated with

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di AL-Anshar Bakery Medan,

BAB II URAIAN TEORITIS. mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di AL-Anshar Bakery Medan, BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Harahap (2005:68), melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di AL-Anshar Bakery Medan, menyimpulkan bahwa:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

Strategi Pemasaran. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk. Modul ke: Strategi Pemasaran Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, para mahasiswa

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan

MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan Dikembangkan dari 1). Dony Eko Prasetyo, S.IP., 2). Dr. Nuddin Harahab dan Zainal Abidin, MP, M.BA 3). FAO: Agricultural Food Marketing Disampaikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini akan diuraikan beberapa teori terkait dengan topik dari penulisan tesis. Penulis juga akan memberikan sedikit gambaran mengenai industri peripheral, sejarah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah tetapi juga perlu adanya komunikasi mengenai keberadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam menerapkan strategi pemasaran yang tepat, maka diperlukan metodemetode yang tepat untuk mengevaluasi kondisi pasar saat ini baik yang bersifat external environment maupun yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep dan Strategi Pemasaran 1. Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep dan Strategi Pemasaran 1. Konsep Pemasaran 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep dan Strategi Pemasaran Dalam mencapai suatu tujuan, perusahaan selalu menggunakan konsep pemasaran, karena dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, terutama kepuasan

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN Seberapa baik strategi yang sedang dijalankan? Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perusahaan? Apakah perusahaan kompetitif dalam biaya? Bagaimana posisi perusahaan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5 PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5 KONSEP PERIKLANAN: Seni (menulis, men-desain, produksi) Ilmu pengetahuan (pemikiran strategis) MAKA Diperlukan: Perencanaan Strategis Perencanaan Pemasaran Perencanaan

Lebih terperinci

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9 ABSTRAK Papa Ron`s Pizza merupakan salah satu gerai pizza yang ada di Bandung. Sejak dibuka kembali pada tahun 2006 (setelah tutup selama setahun dan berganti pemilik), penjualan masih belum mencapai target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pariwisata yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pariwisata yang ada di dunia, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam hayati,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan thesis yang berjudul STRATEGI DISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG Rifki Fauzi 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rif.scream@gmail.com D. Yadi Heryadi 2 ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce STRATEGI DAN PELUANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci