BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Craven (2004), didefinisikan sebagai: Analisa strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan strategi pasar sasaran produk atau jasa pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan strategi program pemasaran penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran. Di dalam strategi pemasaran dikenal dengan Segmentasi Pasar (Segmentation), Target Pasar (Targeting), dan Posisi Produk (Positioning) dimana satu sama lain saling berhubungan. 1. Segmentasi Pasar (Segmentation) Menurut Craven (2004), Segmentasi Pasar (Segmentation) adalah proses menempatkan konsumen dalam sub kelompok di pasar produk sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan. Tanggapan yang hampir sama menunjukan jumlah dan frekuensi pembelian dan loyalitas terhadap merek tertentu. Oleh karena itu, segmentasi merupakan proses identifikasi yang bertujuan untuk mendapatkan pembeli dalam yang memiliki permintaan yang hampir sama. 1

2 Gambar 2.1 Proses Pemasaran Strategis 2. Penentuan pasar sasaran (Targeting) Menurut Craven (2004), keputusan menentukan pasar mana yang akan dilayani merupakan keputusan strategi bisnis yang paling menentukan. Pilihan strategis ini diimplementasikan oleh keputusan manajemen tentang bagaimana bersaing dalam setiap pasar produk yang diminati. Keputusan pemasaran strategis adalah memilih pembeli mana yang akan dituju dalam setiap pasar produk dan bagaimana menentukan posisi produk perusahaan untuk setiap pasar sasaran. 3. Penentuan posisi produk (Positioning) Strategi penentuan posisi pasar merupakan suatu proses dimulai dari pemilihan konsep penentuan posisi, strategi penentuan posisi, penentuan posisi merek, dan efektivitas penentuan posisi. 2

3 Gambar 2.2 Proses Penentuan Posisi Produk 2.2 Lingkungan Pemasaran Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri atas 2 lingkungan: lingkungan makro dan lingkungan mikro Lingkungan Makro Lingkungan makro terdiri atas kekuatan kemasyarakatan yang besar, yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan makro ini terdiri atas 6 kekuatan utama: 3

4 a. Demografis Yang termasuk lingkungan ini adalah keadaan penduduk, jumlahnya, komposisi umurnya, gaya hidup, dll. b. Ekonomi Yang termasuk lingkungan ini adalah faktor-faktor ekonomi seperti inflasi, daya beli masyarakat, pola pengeluaran konsumen, dll. c. Alam Yang menyangkut alam adalah ketersediaan bahan baku, tingkat pencemaran, dll. d. Teknologi Faktor ini sangat berpengaruh, misalnya dengan adanya internet maka pola kehidupan masyarakat berubah. e. Politik Keadaan politik juga berpengaruh terhadap kegiatan suatu perusahaan. Misalnya keadaan politik Indonesia yang tidak stabil sangat berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Salah satu contohnya yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997, dimana nasabahnya menjadi panik dan beramai ramai menarik dana mereka dari BCA (sumber f. Budaya Budaya juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan suatu perusahaan. Contoh BCA adalah salah satu perusahaan yang menumbuhkan budaya menabung bagi masyarakat individualnya. 4

5 2.2.2 Lingkungan Mikro Lingkungan mikro terdiri atas pelaku dalam lingkungan dekat perusahaan yang mempengaruhi kesanggupan perusahaan untuk melayani pelanggannya. Komponen lingkungan mikro perusahaan terdiri atas: a. Perusahaan Semua bagian dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, bagian penelitian, bagian logistik, dll, sangat berpengaruh terhadap rencana dan tindakan bagian pemasaran. Seorang manajer pemasaran yang baik harus dapat bekerja sama dengan semua manajer dari bagian lain. b. Pemasok Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan sumbersumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaingnya dalam memproduksi barang atau jasa. Para pemasok ini dapat mengakibatkan dampak yang besar terhadap operasi pemasaran perusahaan, misalnya para manajer pemasaran harus memperhatikan kecenderungan harga bahan baku yang disediakan. Kenaikan biaya ini dapat mengakibatkan harga produk menjadi lebih mahal sehingga dapat menekan tingkat volume penjualan. c. Marketing Intermediaries Marketing Intermediaries adalah perusahaan yang membantu perusahaan di dalam mempromosikan, menjual, dan menyalurkan produk kepada konsumen. Yang termasuk di dalam kelompok ini adalah para broker atau 5

6 pialang, perusahaan distribusi, biro jasa pemasaran contohnya biro iklan, dan perusahaan yang menjadi perantara keuangan seperti bank, asuransi, dll. d. Konsumen Konsumen bagi suatu perusahaan adalah orang yang sudah memakai dan orang yang akan memakai produk perusahaan itu. Dalam hal ini perusahaan harus mengenal pasar konsumennya dengan baik. Ada 5 pasar konsumen yaitu: Pasar konsumen yaitu pasar perseorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Pasar produsen yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa untuk proses produksi Pasar reseller yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijual kembali. Pasar pemerintah yaitu badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk memproduksi pelayanan umum. Pasar international yaitu pembeli dari luar negeri termasuk individual, produsen, reseller, dan pemerintah negara lain. e. Pesaing Pesaing adalah segala sesuatu yang telah dan akan mejadi lawan penawaran suatu perusahaan yang diperhitungkan oleh konsumen. Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai pesaing dimana perusahaan 6

7 mempunyai prinsip pemasaran untuk menyediakan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melebihi pesaing. f. Publik Publik adalah setiap kelompok yang mempunyai kepentingan atau pengaruh atas keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Publik sendiri dibagi menjadi 7 kelompok: Publik yang berhubungan dengan keuangan, yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam memperoleh bantuan keuangan, investasi, dll. Publik media, termasuk di dalamnya surat kabar, televisi, majalah ataupun radio. Publik pemerintah, berkepentingan atas apakah tindakan-tindakan yang diambil perusahaan sesuai dengan peraturan yang ada. Publik Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Publik lokal. Publik umum. Publik internal, misalnya karyawan, buruh, para manajer, sampai para direktur. 2.3 Analisa Lingkungan Industri Untuk menganalisa kekuatan kompetitif dalam suatu lingkungan industri, Michael Porter (1996) mengembangkan suatu model guna mengidentifikasi 7

8 peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi perusahaan. Model ini dikenal dengan nama Five Forces Model dapat dilihat pada Gambar 2.3. Pendatang Baru Potensial Para pesaing industri Pemasok Persaingan antara berbagai perusahaan Pembeli Produk pengganti Sumber: Michael E. Porter (1996) Gambar 2.3 Five Forces Model Porter (1996) berpendapat bahwa jika salah satu dari lima kekuatan tersebut kuat, maka perusahaan tidak dapat meningkatkan harga dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kuat dan lemahnya model ini dapat berubah seiring dengan perubahan pada kondisi industri. Lima kekuatan pokok tersebut adalah: a. Para pesaing dalam industri Pesaing industri adalah faktor yang langsung berpengaruh dalam persaingan. Perusahaan pesaing industri umumnya sudah lama bergerak di 8

9 dalam industri dan tentunya memiliki strategi bersaing yang kuat. Suatu strategi pemasaran yang baru diterapkan, akan langsung dipelajari oleh para pesaingnya dan dievaluasi sehingga menghasilkan strategi lain yang lebih efektif untuk dilakukan. Persaingan akan semakin meningkat apabila kondisi pertumbuhan industri lambat dan cenderung menurun, ditambah lagi dengan adanya beberapa pesaing yang seimbang dalam persaingan industri. b. Kekuatan pendatang baru potensial Pendatang baru yang potensial serta pesaing lama yang telah ada di pasar akan mempengaruhi rata-rata keuntungan dalam industri. Faktor penting dalam mengantisipasi masuknya pendatang baru yang potensial ini adalah dengan menciptakan suatu entry barriers. Pendatang baru ini tentu sudah mempelajari kondisi persaingan yang sudah ada. Pendatang baru umumnya masuk dengan teknologi yang baru dan strategi yang gencar. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh pendatang baru adalah dengan menggunakan produk yang berbeda. c. Kekuatan dari pemasok Pemasok termasuk salah satu dari lima kekuatan dalam persaingan. Pemasok dapat turut menentukan harga sehingga berpengaruh terhadap aktifitas operasional perusahaan. Kekuatan dari pemasok ini akan meningkat antara lain bila pemasok ini jumlahnya sedikit dan sangat penting bagi perusahaan serta apabila perusahaan sangat bergantung pada pemasoknya dan tidak ada alternatif pemasok lainnya. Menurut Porter (1996), pemasok akan memiliki kekuatan apabila: 9

10 Produk yang dijual pemasok memiliki produk substitusi dalam jumlah sedikit dan sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok sehingga keberadaan pemasok tidak bergantung pada perusahaan tersebut dan juga pemasok memiliki sedikit insentif untuk mengurangi harga dan meningkatkan kualitas. d. Kekuatan dari Pembeli Pembeli dapat dilihat sebagai ancaman yang kompetitif apabila mereka dapat meminta harga yang rendah dari perusahaan atau meminta pelayanan yang lebih baik. Menurut Porter (1996), pembeli memiliki kekuatan apabila: Pembeli mendominasi perusahaan-perusahaan pemasok dimana industri pemasok terdiri dari banyak perusahaan kecil dan pembeli dalam jumlah kecil dan besar. Pembeli dapat menggunakan daya belinya sebagai kekuatan untuk menawar harga rendah untuk pembelian dalam jumlah besar. Saat industri pemasok tergantung pada pembeli untuk persentase dari jumlah pesanan yang besar. Pembeli dapat merubah pesanan antara perusahaan pemasok pada biaya yang rendah, sehingga perusahaan-perusahaan akan bersaing menurunkan harga. 10

11 e. Kekuatan dari Produk pengganti Adanya produk pengganti dapat membuat pembeli atau konsumen mempertimbangkan produk mana yang harus dikonsumsi. Konsumen akan dapat membandingkan antara produk yang digunakan dengan produk pengganti yang ada. Apabila ternyata produk pengganti ini lebih baik, maka konsumen dapat berganti untuk menggunakan produk pengganti dan meninggalkan produk lamanya. Selain itu konsumen juga dapat berpindah menggunakan produk pengganti apabila dalam kapasitas yang sama, harga produk pengganti lebih murah. Kelima kekuatan diatas akan saling berpengaruh terhadap kondisi persaingan di dalam suatu industri. Kekuatan yang sangat berpengaruh dan paling dominan pengaruhnya, tentunya akan menjadi perhatian khusus untuk dikembangkan oleh sebuah perusahaan. Kelima kekuatan dalam lingkungan persaingan industri di atas dapat pula menciptakan suatu strategi dan lingkungan bisnis yang lebih dinamis dan kompetitif apabila kelima kekuatan tersebut dikolaborasikan menjadi suatu strategi bisnis yang baik. Porter (1996) mengatakan bahwa kerjasama dalam lingkungan industri penting untuk menciptakan dan mencapai sustainable competitive advantage. Beberapa keuntungan yang bisa didapat dari kolaborasi ini antara lain menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah, dapat menjaga hubungan baik dengan konsumen, pemasok, serta menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inovatif. 11

12 2.4 Analisa SWOT Dalam Perencanaan Strategi Pemasaran Boone dan Kurtz (2005) menjelaskan bahwa analisa SWOT (Strengths. Weaknesses, Opportunities, and Threats) adalah salah satu alat yang penting sebagai pertimbangan dalam perencanaan strategi pemasaran. Analisa SWOT membantu para pembuat strategi untuk mempertimbangkan kekuatan serta kelemahan internal dalam organisasi dan juga kesempatan dan ancaman yang datang dari eksternal organisasi. Melalui analisa SWOT, perusahaan akan mendapatkan informasi mengenai kondisinya di tengah lingkungan industri serta persaingan industri yang dihadapinya. Informasi ini akan berisi gambaran kekuatan, kelemahan, kesempatan serta ancaman yang akan datang dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Melalui Strengths Analysis perusahaan dapat mengetahui kondisi kekuatan perusahaan di lingkungan industrinya. Analisa ini akan memberi informasi mengenai kekuatan kekuatan perusahaan seperti misalnya Brand name yang sudah dikenal luas, konsumen yang loyal pada produk, hak paten yang dimiliki, dan fasilitas perusahaan yang baik dan memadai. Seluruh informasi yang didapat ini adalah informasi tentang kekuatan yang dimiliki perusahaan baik dari sisi eksternal maupun internal perusahaan. Hasilnya tentu saja akan menghasilkan strategi pemasaran untuk semakin meningkatkan kekuatan perusahaan sehingga mampu bertahan dalam persaingan. 12

13 Selain analisa kekuatan diatas, analisa lainnya adalah Weaknesses Analysis. Analisa ini akan menghasilkan informasi mengenai kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Beberapa contoh diataranya misalnya biaya operasional yang tinggi, lemahnya brand image perusahaan di mata masyarakat, terbatasnya modal dan lainnya. Hasil analisa terhadap kelemahan ini akan melahirkan strategi pemasaran untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam perusahaan. Analisa lainnya yang perlu dikembangkan adalah Opportunities Analysis. Analisa ini akan menghasilkan informasi mengenai kesempatan-kesempatan strategi pemasaran yang ada di pasar yang masih dapat diraih oleh perusahaan. Umumnya kesempatan ini ada karena perusahaan lain dalam industri belum melakukan strategi tersebut. Analisa kesempatan akan menghasilkan beberapa keputusan strategis seperti membidik target pasar dan segmen yang baru, menambah lini produk ataupun menggunakan teknologi yang baru dalam berproduksi. Analisa terakhir dari SWOT Analysis adalah Threats analysis. Analisa ini akan menghasilkan informasi mengenai ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan. Ancaman ini dapat berupa masuknya pesaing baru, produk baru dan pesaing lama, ataupun pindahnya pelanggan ke produk lain karena pelayanan perusahaan lain lebih baik. Analisa SWOT tersebut dapat dilihat pada Gambar

14 internal Kekuatan : Kemampuan internal yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya Kelemahan : Keterbatasan internal yang dapat menggangu kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan eksternal Peluang : Faktor eksternal yang memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkannya sebagai keuntungan Ancaman : Faktor eksternal yang muncul yang dapat mempegaruhi kinerja perusahaan positif negatif Sumber : Philip Kotler, Gary Armstrong (2007 ) Gambar 2.4 Analisa SWOT 2.5 Pengembangan strategi dalam Persaingan Industri Persaingan dalam suatu industri adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Setiap perusahaan berjuang untuk menjadi pemimpin yang terdepan untuk menang dalam setiap persaingan dengan pesaing-pesaing yang ada dalam industri. Persaingan yang ada kemudian menuntut adanya Pengembangan Strategi yang lebih tepat lagi. Boone dan Kurtz (2005) menjelaskan ada 4 alternatif pengembangan strategi, yaitu berupa market penetration, market development, product development, dan product diversification. Dapat dilihat pada gambar

15 Old Products New Products Old market Market Penetration Product Development New market Market Development Product Diversification Sumber : Boone and Kurtz (2005 ) Gambar 2.5 Strategi Alternatif Pengembangan Produk Strategi market penetration bertujuan untuk meningkatkan penjualan dari existing products pada existing markets. Strategi ini dilakukan dengan meningkatkan volume penjualan dari exisiting product. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah jumlah tenaga pemasaran perusahaan, ataupun dengan cara menambah cabang dari perusahaan tersebut. Strategi ini akan berhasil dengan efektif apabila didukung oleh tenaga penjualan yang hebat. Strategi market development dilakukan dengan mengembangkan produk yang baru pada existing market. Product development dapat berupa meningkatkan kegunaan produk tersebut, menambah nilai produk dengan menambah fungsi-fungsi tertentu, menambah layanan purna jual produk ataupun mengubah tampilan produk tersebut. 15

16 Strategi product diversification dilakukan pada new market dengan meluncurkan produk baru diluar produk yang telah ada di pasar. Perusahaan membidik target pasar yang baru untuk menjual produk ini. 2.6 Bauran Pemasaran Ketika suatu saat perusahaan berusaha untuk mengembangkan strategi pemasarannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya, perusahaan tersebut harus memperhatikan bauran pemasarannya. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2007): Marketing mix is the set of controllable, tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market. The marketing mix conists of everything the firm can do to influence the demands for its product. Berdasarkan definisi tersebut, bauran pemasaran adalah alat pemasaran taktis dimana perusahaan menggabungkannya untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar yang dituju. Pemasaran ini terdiri dari campuran dari hal-hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produk mereka. Bauran pemasaran ini terdiri dari 4 variabel yang dikenal dengan Four Ps. Empat P ini terdiri dari produk (product),harga (price),distribusi (place), dan promosi (promotion). Berikut dapat dilihat pada Gambar

17 Product : Variety Quality Design Features Brand name Packaging Services Price: List Price Discounts Allowances Payments period Credit Term Target Customers Promotion : Advertising Personal selling Sales promotion Public relations Place: Channels Coverage Assortments Locations Inventory Transportation logistics Sumber: Philip Kotler, Gary Armstrong (2007) Gambar 2.6 Four Ps of the Marketing Mix a. Produk (Product) Kombinasi antara barang dan jasa yang akan ditawarkan kepada calon konsumen. Suatu produk yang ditawarkan akan menarik dan diminati oleh konsumen apabila produk tersebut berguna dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan spesifikasi dari setiap produk ataupun jasa yang dihasilkannya. Quality, services, packaging, dan feature adalah beberapa hal yang perlu dijaga oleh perusahaan sehingga calon konsumen akan tertarik dan setia dalam penggunaan produk tersebut. 17

18 b. Harga (Price) Sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk menikmati sebuah produk mupun pelayanan jasa. Pada sisi konsumen, price adalah harga yang harus dibayar. Harga harus diperhatikan oleh perusahaan agar komposisinya tidak terlalu berlebih dan memberatkan konsumen. c. Distribusi (Place) Lokasi tempat diselenggarakannya aktivitas usaha. Lokasi usaha yang strategis, bersih, dan nyaman akan mendukung kegiatan kerja suatu perusahaan. Konsumen akan lebih tertarik apabila lokasi usaha mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum. d. Promosi (Promotion) Berhubungan dengan kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk serta layanan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Promosi dapat berupa aktivitas pembagian brosur, pemasangan spanduk, promosi melalui periklanan, dan aktivitas pemasaran lainnya. 2.7 Bank Definisi Bank Menurut undang-undang nomor 7 tentang perbankan tahun 1992, seperti dikutip dari Simorangkir (2004, p.10) yaitu : 18

19 Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik dengan modal sendiri atau dengan dana-dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga ataupun dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral. Menurut Siamat (2005, p.275) pengertian bank dapat dijabarkan sebagai berikut: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Menurut Siamat (2005, p.276) fungsi sebagai bank umum adalah: a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. b. Menciptakan uang. c. Menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat. d. Menawarkan jasa jasa keuangan lain Jenis-Jenis Bank Menurut undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan seperti dikutip dari Simorangkir (2004, p.12) yaitu: 19

20 a. Bank Sentral adalah bank yang memperoleh hak untuk mengedarkan uang logam dan uang kertas. b. Bank umum adalah bank yang di dalam usahanya menghimpun dana terutama menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya. Di dalam usahanya bank umum terutama memberikan kredit jangka pendek. c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau tabungan pada bank lain Tugas-Tugas Bank Menurut Verryn Stuart, tugas bank seperti dikutip Simorangkir (2004, p.11), yaitu: a. Sebagai perantara kredit, bank memberikan kredit dalam bentuk kertas bank atau uang giral. b. Bank umum yang dapat menciptakan uang giral. Menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, tugas-tugas bank seperti dikutip dari Simorangkir (2004, p 11) yaitu: a. Operasi perkreditan secara aktif. b. Operasi perkreditan secara pasif. c. Usaha bank sebagai perantara pemberi kredit. 20

21 Yang dimaksud dengan operasi perkreditan aktif ialah tugas dalam rangka menciptakan atau memberikan kredit yang dilakukan oleh bank. Operasi perkreditan pasif ialah tugas menerima simpanan atau dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga. 2.8 Kredit Definisi Kredit Yang menjadi dasar dari kredit adalah kepercayaan maksudnya sesorang atau suatu badan yang pemberi kedit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) mampu memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan di masa yang akan datang. Menurut Kent seperti dikutip dalam buku Thomas Suyatno (1989, p.11) kredit adalah : Hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang. Maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terdapat di dalam kredit menurut Suyatno (1989, p.12-13) yaitu: a. Kepercayaan Keyakinan dari si pemberi kredit (kreditur) bahwa kredit yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang atau jasa, pasti akan diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. 21

22 b. Waktu Suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima di masa yang akan datang. c. Degree of Risk Suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima di kemudian hari. d. Prestasi Yaitu objek kredit yang tidak hanya diberikan dalam bentuk uang tetapi juga dalam bentuk jasa dan barang Fungsi Kredit Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perbankan menurut Suyatno (1989, p.14-16) antara lain sebagai berikut : a. Kredit pada hakekatnya dapat meningkatkan daya guna uang Bagi para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-lembaga keuangan secara langsung dan uang tersebut akan diberikan sebagai pinjaman kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya. b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel, sehingga dapat meningkatkan peredaran uang giral. 22

23 c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha antara lain : Pengendalian inflasi, Peningkatan ekspor, dan Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri agar bisa diekspor. e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha Dengan adanya bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi ketidakmampuan para pengusaha di bidang permodalan tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya. f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Adanya peningkatan usaha ini membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut sehingga mereka akan memperoleh pendapatan. 23

24 g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional. 2.9 Kartu Plastik Definisi Kartu Plastik Menurut Siamat (2005, p.633) pengertian kartu kredit dapat dijabarkan sebagai berikut : Kartu plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat media pembayaran atas transaksi barang atau jasa, menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan, dan untuk melakukan penarikan uang tunai Penggolongan Kartu Plastik Berdasarkan fungsinya kartu plastik dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Kartu Kredit (Credit Card) Merupakan jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa dimana pelunasan atau pembayarannya 24

25 dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan cara mencicil sejumlah minimum tertentu. Jumlah cicilan tersebut dihitung dari nilai saldo tagihan ditambah bunga bulanan. Kartu kredit dapat digunakan pula untuk melakukan penarikan uang tunai baik langsung melalui teller pada kantor bank yang bersangkutan maupun dengan mesin ATM (Automatic Teller Machine) dimana ada tertera logo atau nama kartu yang dimiliki, baik di dalam maupun di luar negeri. b. Kartu Tagihan (Charge Card) Kartu Tagihan adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu transaksi jual beli barang atau jasa dimana nasabah harus membayar kembali seluruh tagihan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa biaya tambahan. c. Kartu Debit (Debit Card) Kartu Debit berbeda dengan kedua kartu plastik yang telah disebutkan di atas. Pembayaran atas transaksi jual beli barang atau jasa dengan menggunakan kartu debit ini pada prinsipnya merupakan transaksi tunai dengan tidak menggunakan uang tunai akan tetapi pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dengan cara mendebit (mengurangi) secara langsung saldo rekening simpanan pemegang kartu yang bersangkutan dan dalam waktu yang sama mengkredit rekening penjual (merchant) sebesar jumlah nilai transaksi pada bank penerbit (pengelola). 25

26 d. Kartu Tunai (Cash Card) Kartu Tunai pada dasarnya adalah kartu yang memungkinkan pemegang kartu untuk menarik uang tunai baik langsung pada kasir bank maupun melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine) bank tertentu yang tersebar di tempat tempat strategis. Dengan perjanjian kerjasama terlebih dahulu, pemegang kartu tunai (cash card) salah satu bank dapat pula menggunakannya pada bank lain. Berbeda dengan kartu kredit, kartu debit, dan kartu tagihan, kartu tunai tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. e. Kartu Jaminan Cek (Check Guarantee Card) Kartu ini pada prinsipnya dapat digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek oleh pemegang kartu. Kartu ini juga dapat digunakan dalam melakukan penarikan uang tunai melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine). Berdasarkan wilayah berlakunya kartu plastik, kartu plastik dapat digolongkan menjadi : a. Kartu Plastik Lokal Kartu Plastik Lokal merupakan kartu plastik yang hanya berlaku dan dapat digunakan di suatu wilayah tertentu saja, misalnya di Indonesia. b. Kartu Plastik Internasional Kartu Plastik Internasional adalah kartu yang dapat digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran international. Pasar kartu kredit Internasional saat 26

27 ini didominasi oleh dua merek kartu yang memiliki jaringan antarbenua, yaitu Visa dan MasterCard Fungsi Kartu Plastik Fungsi kartu plastik sebagai instrumen dalam melakukan transaksi pada prinsipnya dapat dibedakan sebagai berikut: a. Sumber Kredit Fungsi kartu plastik dapat digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh kredit. b. Sumber Uang Tunai Ada beberapa cara dimana kartu plastik ini dapat digunakan untuk memperoleh uang tunai, melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine) atau menggunakan kartu sebagai jaminan atas cek yang ditarik (check guarantee card). c. Penjamin Cek Kartu plastik yang diterbitkan beberapa bank dapat digunakan untuk menjamin penarikan cek, menjamin setiap pembayaran dapat menggunakan cek oleh pemegang kartu. 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian BRI Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sales Promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk yang

TINJAUAN PUSTAKA. inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran telah didefinisikan dengan berbagai cara. Pemasaran menurut Kotler (1994 : 6) adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individuindividu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM

ANDRI HELMI M, SE., MM ANDRI HELMI M, SE., MM A. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA PEMASARAN Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Bank merupakan industri

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Menurut Supranto (2003), penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu,

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis akan menyampaikan kesimpulan yang merupakan rangkuman dari analisa analisa yang dilakukan pada bab bab sebelumnya. Kesimpulan ini merupakan jawaban atas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang memiliki kegiatan utamanya menerima simpanan dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito dari masyarakat. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya bank sebagai penghimpun dana masyarakat (funding) dalam bentuk

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG OLEH DAUD ERWIN AYAMISEBA 10.11.4209 S1TI-2I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan industri bisnis kopi sudah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun terutama setelah krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi tumbuh 4% (2003), konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. supaya produk mereka banyak diminati oleh masyarakat luas, meraka juga

BAB I PENDAHULUAN. supaya produk mereka banyak diminati oleh masyarakat luas, meraka juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini ekonomi semakin berkembang sangat pesat dan cepat. Sehingga mengharuskan para pelaku ekonomi untuk lebih tangkas, tangguh dan cepat dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada awalnya orang menggunakan jasa bank dengan alasan agar uang yang disimpannya aman, namun seiring dengan perkembangan dunia perbankan dan jaman yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perbankan dalam situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Warjiyo, 2004). pembayaran dan peredaran uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Warjiyo, 2004). pembayaran dan peredaran uang. digilib.uns.ac.id 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Definisi Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS OLEH ROBINSONLIN SIMBOLON 10.11.4600 S1TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan didalam bisnis Pasar Anjing Ras

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah tetapi juga perlu adanya komunikasi mengenai keberadaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat

Lebih terperinci

My First Experience in Marketing Class

My First Experience in Marketing Class Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran (Marketing Management) PMB 541 My First Experience in Marketing Class Dosen : Prof.Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Oleh Ekko Harjanto (P056134242.51E) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk memulai berusaha dan berkreativitas guna mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan Subyek bagi semua orang maupun dunia usaha segala masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

LINGKUNGAN PEMASARAN. MINGGU KEENAM FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

LINGKUNGAN PEMASARAN. MINGGU KEENAM FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. LINGKUNGAN PEMASARAN MINGGU KEENAM FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. POKOK BAHASAN PENGERTIAN LINGKUNGAN MIKRO PERUSAHAAN LINGKUNGAN MAKRO PERUSAHAAN PENGERTIAN LINGKUNGAN PEMASARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan sebuah badan usaha yang dalam aktivitas usahanya mengumpulkan dana dari masyarakat terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito,

Lebih terperinci

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN A. Indikator Teknologi Sistem Informasi Perbankan Indikator teknologi sistem informasi perbankan yaitu: 1. Platform perangkat computer (main frame, minicomputer, PC LAN) 2. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Perkembangan

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pelaksanaan strategi pemasaran produk consumer banking my First Bjb Cabang Majalengka Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang telah dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak liberalisasi perbankan tahun 1988, persyaratan pembukaan bank dipermudah, bahkan setoran modal untuk mendirikan bank relatif dalam jumlah yang kecil. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai berimbas ke Indonesia, dengan turunnya ekspor. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Manajemen Bank

STIE DEWANTARA Manajemen Bank Manajemen Bank Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 4 Pengertian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat alam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk2 lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia memulai babak perkembangan baru sejak digulirkannya Paket Deregulasi 1 Juni 1983. Paket Deregulasi ini memberikan kewenangan kepada bank-bank

Lebih terperinci

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASANDAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT MODAL USAHA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (persero)tbk KCP SUCI BANDUNG (Survei terhadap nasabah Bank Rakyat

Lebih terperinci

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE ASPEK PASAR DAE PEMASARAE Kesalahan dalam mengukur potensi pasar dapat menjadi penyebab kegagalan usaha. Bisnis pada masa sebelum ini didominasi dengan pola memasarkan produk yang telah dibuat, dimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel kualitas produk mobile

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kotler ( 2009 : 1 ) Pemasaran adalah proses social yang di dalamnya individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek (Brand) Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci