BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 15 BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini akan diuraikan beberapa teori terkait dengan topik dari penulisan tesis. Penulis juga akan memberikan sedikit gambaran mengenai industri peripheral, sejarah perusahaan PT Surya Candra serta visi dan misi perusahaan. II.1 Industri Peripheral Meskipun disebut peripheral (kata sifat untuk sekeliling, tak mengenai pokoknya, Google Translate), namun industri ini bukanlah industri yang main-main. Setiap penjualan PC (personal computer), mobile computing (notebook, netbook), ataupun jenis komputer lainnya, pasti diperlengkapi paling sedikit tiga jenis peripheral yaitu mouse, keyboard, dan monitor. Sebuah perusahaan pembuat TFT- LCD monitor, AU Optronics asal Taiwan, memiliki nilai aset sebesar USD 20 milyar, karyawan sebanyak orang, total penjualan USD 16,3 milyar (tahun 2009), dan mencatat keuntungan kotor sebesar USD 1,2 milyar ( Di Amerika Serikat saja, ada orang bekerja di industri komputer, secara khusus di antaranya bekerja di industri peripheral.

2 16 II.1.2 Sejarah PT. Surya Candra Logitech merupakan merek dagang produk peripheral komputer terkemuka bahkan merupakan pemimpin pasar. Logitech International, SA didirikan pada tahun 1981 oleh Daniel Borel, Pierluigi Zappacosta, dan Giacomo Marini di Apples, Switzerland. Dengan jumlah karyawan lebih dari 6000 orang dan pendapatan kotor 2,2 Milyar dollar (2009), Logitech terus memantapkan diri sebagai pelaku industri IT utama dalam bidang peripheral. PT Surya Candra melihat peluang emas produk peripheral ini. Maka pada tahun 1995, Budi Suryo Bejo dan Beni Soetanto mendirikan PT Surya Candra yang bergerak di bidang penjualan peripheral komputer dengan menjadi distributor resmi Logitech untuk Indonesia. II.1.3 Product PT. Surya Candra PT Surya Candra memegang beberapa merek dari produk peripheral. Berikut adalah Jenis merek yang dipegang oleh PT Surya Candra: LOGITECH (sejak 1995) Gambar 2.1 Contoh Produk Logitech

3 17 MICROTEK (sejak 2000) GOLLA (sejak 2007) Gambar 2.2 Contoh Produk Microtek CANON MFP (sejak 2008) Gambar 2.3 Contoh Produk Golla TOSHIBA OPTIONS (sejak 2009) Gambar 2.4 Contoh Produk Canon MFP Gambar 2.5 Contoh Produk Toshiba Options

4 18 TARGUS (sejak 2010) Gambar 2.6 Contoh Produk Targus II.1.4 Visi dan Misi II Visi Menjadi perusahaan distributor IT Peripheral terkemuka di Indonesia II Misi Jaringan distribusi yang baik / coverage Sumber daya manusia yang baik sebagai aset perusahaan Pemasaran perusahaan yang inovatif Kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan

5 19 II.2 Teori Pemasaran II.2.1 Analisis Lima Kekuatan (Five Forces Analysis) Analisis lima kekuatan menurut Porter adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang meliputi lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu (1) ancaman pendatang baru, (2) ancaman pesaing (3) ancaman produk pengganti, (4) daya tawar konsumen, (5) daya tawar pemasok (Porter, Michael E., 2008) Gambar 2.7 Diagram Five Forces Porter

6 20 Ancaman Pendatang Baru Pasar yang menguntungkan yang memberikan return yang tinggi akan menarik perusahaan-perusahaan baru. Akibat dari banyak pendatang baru akan menurunkan profit untuk semua perusahaan-perusahaan di dalam industri tersebut. Ancaman Pesaing Menjaga keuntungan kompetitif lewat inovasi Kompetisi antara perusahaan yang online dan offline Tingkat pengeluaran iklan Strategi kompetitif yang kuat Visibilitas produk di website Hal-hal di atas digunakan oleh perusahaan dan dapat meningkatkan tekanan persaingan. Bagaimana persaingan akan bereaksi terhadap sikap tertentu yang dilakukan perusahaan lain? Persaingan kompetitif sepatutnya didasarkan pada dimensi-dimensi seperti harga, kualitas, dan inovasi. Kemajuan teknologi melindungi perusahaan dari persaingan. Ini berlaku baik pada produk dan jasa. Perusahaan yang sukses dengan pengenalan teknologi baru, dapat mengenakan harga yang lebih mahal dan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi sampai pesaing meniru mereka.

7 21 Ancaman dari Produk atau Jasa Pengganti Keberadaan dari produk yang tidak umum meningkatkan kecenderungan pelanggan untuk beralih kepada alternatif-alternatif lainnya: Kecenderungan pelanggan untuk produk pengganti Kinerja harga relatif dari produk pengganti Jumlah produk pengganti yang ada di pasar Kemudahan penggantian. Produk yang information-based lebih mudah digantikan, karena produk online dapat dengan mudah menggantikan produk material. Produk di bawah standar Penurunan kualitas Daya Tawar Konsumen Daya tawar konsumen juga digambarkan sebagai pasar atas keluaran. Kemampuan konsumen memberikan tekanan kepada perusahaan, yang juga berdampak pada sensitifitas pelanggan terhadap perubahan harga. Beberapa faktor di dalam lingkup daya tawar konsumen ini: Perbandingan konsentrat pembeli terhadap perusahaan Tingkat kemandirian atas jalur distribusi yang ada Kekuatan tawar, khususnya pada industri dengan biaya tetap yang tinggi Volume pembeli

8 22 Ketersediaan informasi pembeli Ketersediaan dari produk pengganti Sensitifitas harga pembeli Keuntungan produk Daya Tawar Pemasok Daya tawar pemasok digambarkan juga sebagai pasar masukan. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja, dan layanan (staf ahli) kepada perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan bagi perusahaan, ketika hanya ada sedikit pengganti. Pemasok dapat menolak untuk bekerja sama dengan perusahaan, atau sebagai contoh mengenakan harga yang terlalu tinggi untuk sumber daya tertentu. Beberapa faktor di dalam lingkup daya tawar pemasok ini: Dampak input terhadap biaya Kehadiran masukan pengganti Perbandingan konsentrat pemasok terhadap perusahaan Solidaritas pekerja (Co: serikat pekerja) (Porter, Michael E., 2008)

9 23 II.2.2 Analisa SWOT Menjalankan sebuah fungsi marketing harus dimulai dengan analisa menyeluruh terhadap situasi perusahaan. Seorang pemasar harus melakukan analisa SWOT yang akan mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (kesempatan), Threats (ancaman). Analisa SWOT menyediakan informasi yang berguna dalam mencocokkan antara sumber daya dan kemampuan perusahaan dengan lingkungan yang kompetitif di mana perusahaan tersebut menjalankan usahanya. Dengan demikian, analisa ini sangat membantu dalam pemilihan dan formulasi strategi. Diagram berikut ini menunjukkan bagaimana sebuah analisa SWOT digunakan dalam pengamatan lingkungan: SWOT Analysis Framework Pemindaian Lingkungan / \ Analisis Internal Analisis Eksternal / \ / \ Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Matrix SWOT Gambar 2.8 Diagram Kerangka Kerja Analisa SWOT

10 24 Kekuatan Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber daya dan situasi positif yang akan membantu perusahaan untuk melayani pelanggannya, mencapai tujuannya, dan sebagai dasar mengembangkan keuntungan kompetitif. Contoh dari kekuatan semacam ini termasuk: hak paten merek dagang yang kuat reputasi baik di antara pelanggan akses ekslusif ke sumber daya alam berkualitas akses yang baik ke jaringan distribusi Kelemahan Kelemahan meliputi batas-batas internal dan faktor situasi negatif yang akan mengganggu kinerja perusahaan. Ketiadaan kekuatan tertentu dapat dipandang sebagai kelemahan. Sebagai contoh, beberapa hal di bawah ini dapat dipertimbangkan sebagai kelemahan: ketiadaan perlindungan hak paten merek dagang yang lemah reputasi buruk di antara pelanggan struktur biaya yang tinggi sulitnya akses ke sumber daya alam yang berkualitas kurangnya akses ke jalur distribusi

11 25 Peluang Kesempatan adalah faktor-faktor atau trend yang diinginkan di dalam lingkungan eksternal dan yang dapat dieksploitasi perusahaan untuk keuntungannya. Analisis lingkungan eksternal mungkin membuka kesempatan baru untuk keuntungan dan pertumbuhan. Beberapa contoh dari peluang meliputi: Kebutuhan customer yang belum terpenuhi Masuknya teknologi baru Peregangan peraturan Penghilangan hambatan perdagangan internasional Ancaman Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak diinginkan yang berpotensi menghadirkan tantangan terhadap kinerja. Perubahan di lingkungan eksternal mungkin juga mendatangkan ancaman bagi perusahaan. Beberapa contoh dari ancaman meliputi: Pergeseran selera customer terhadap produk perusahaan Keluarnya produk pengganti Peraturan baru Meningkatnya hambatan perdagangan

12 26 Matrix SWOT Tujuan analisa SWOT adalah untuk mencocokan kekuatan perusahaan terhadap kesempatan di dalam lingkungan sekaligus menghilangkan atau mengatasi kelemahan-kelemahan dan meminimalkan ancaman. Perusahaan seharusnya tidak mengejar peluang yang tidak pasti. Sebaiknya mengembangkan keuntungan kompetitif dengan mengidentifikasi kecocokan antara kekuatan perusahaan dan peluang yang akan datang. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahan di dalam mempersiapkan dirinya untuk mengejar peluang yang lebih pasti. SWOT matriks (juga dikenal sebagai TOWS matriks) terlihat seperti gambar di bawah ini: Strengths Weaknesses Opportunities S-O strategies W-O strategies Threats S-T strategies W-T strategies Gambar 2.9 MatriksTOWS S-O strategies adalah mengejar kesempatan yang sesuai dengan kekuatan perusahaan. W-O strategies adalah mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.

13 27 S-T strategies adalah mengidentifikasi cara perusahaan menggunakan kekuatannya untuk mengurangi kerentanan terhadap ancaman dari luar W-T strategies membangun rencana pertahan untuk mencegah kelemahan perusahaan terhadap resiko yang tinggi dari ancaman eksternal. ( [2010, July 1]) II.2.3 Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Strategi marketing didasarkan pada ekspektasi perilaku customer di pasar tertentu. Di bawah ini adalah a generic process-data model dari segmenting dan positioning sebagai dasar pembuatan keputusan strategi marketing dan marketing mix yang paling efektif

14 Gambar 2.10 Flow Diagram STP 28

15 29 Model ini terdiri dari 3 aktifitas utama: segmenting, targeting dan positioning Segmenting Segmenting adalah proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen berdasarkan pada karakteristik dan kebutuhan customer. ( 10]). Sedangkan menurut Kotler (Kotler, 2010) segmentasi pasar merupakan proses membagi sebuah pasar ke dalam grup pembeli tertentu yang mana memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda dan juga yang membutuhkan produk atau program marketing yang berbeda-beda. Kebutuhan untuk melakukan segmentasi pasar didasarkan pada fakta bahwa tidak ada pasar yang homogen. Untuk satu produk, pasar dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok customer yang berbeda. Variabel digunakan untuk melakukan segmentasi ke dalam kelompok-kelompok biasanya variabel geografis, psikografis, kebiasaan, dan demografis. Hasilnya adalah segmen yang homogen di dalam satu variabel dan heterogen antar variabel. Ketika segmen-segmen ini sudah diketahui, sangatlah penting untuk memutuskan pasar mana yang akan menjadi sasaran. Tidak semua pasar merupakan pasar yang menarik untuk dimasuki. Targeting Setelah sebuah perusahaan menentukan segmen pasarnya, maka ia bisa memasuki satu atau banyak dari segmen-segmen tersebut. Market targeting merupakan evaluasi atas setiap daya tarik segmen pasar dan memilih salah satunya

16 30 untuk dimasuki. Sebuah perusahaan harus memiliki target segmen dimana perusahaan tersebut dapat menghasilkan customer value yang terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu. Sebuah perusahaan dengan sumber daya yang terbatas mungkin memutuskan untuk melayani hanya satu atau beberapa segmen spesial. Sebagai contoh, Ferrari hanya menjual produknya sebanyak 5700 buah per tahun di seluruh dunia, tetapi pada harga yang sangat tinggi, mulai dari US$ sampai dengan US$2 juta. Menariknya sebuah segmen juga bergantung pada faktor-faktor penting lainnya. Dalam kegiatan utama ketika menentukan target pasar, ada empat sub aktifitas yang diberikan untuk menjadi dasar di dalam menentukan pada segmen mana yang akan dijadikan sasaran. Keempat sub aktifitas di dalam targeting adalah: 1. menentukan kemampuan perusahaan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memasuki sebuah pasar 2. menganalisa sumber daya dan keahlian pesaing 3. mempertimbangkan kemampuan perusahaan dibandingkan dengan pesaing 4. memutuskan target pasar aktual Dengan demikian, targeting hanya bisa dilakukan hanya jika segmensegmen telah didefinisikan sebelumnya; harus ada segmen-segmen untuk menganalisa pesaing yang ada dalam pasar tersebut. Ketika proses targeting selesai,

17 31 pasar yang akan menjadi sasaran telah dipilih, tetapi cara pemasaran yang akan digunakan belum didefinisikan. Positioning Perusahaan harus menentukan posisi apa yang ingin diambil olehnya dalam segmen tersebut. Posisi produk adalah tempat didalam pikiran pelanggan dibandingkan terhadap produk kompetitor (differentiation). Positioning adalah usaha mengarahkan sebuah produk untuk menguasai sebuah tempat yang jelas, berbeda dan memiliki daya tarik di dalam pikiran pelanggan yang dituju. Seorang ahli positioning, mengartikannya sebagai mengapa seorang pembeli bersedia membayar sedikit lebih banyak untuk merek yang anda tawarkan (Kotler, 2010). Sebagai contoh: Tesco memiliki positioning every little helps, MasterCard dengan gives you priceless experiences. Untuk memutuskan strategi aktual pemasaran, pengetahuan keuntungan diferensial setiap segmen dibutuhkan. Ketika akan memposisikan sebuah produk, segmen-segmen pertama-tama dianalisa, proses ini akan dijelaskan kemudian. Saat daftar target pasar telah dibuat, sebuah perusahaan mungkin ingin segera mulai menetapkan cara pemasaran. Tapi sebuah langkah penting sebelum mengembangkan cara pemasaran adalah menentukan bagaimana menciptakan sebuah identitas atau citra produk di dalam pikiran calon customer. Setiap segmen berbeda dari lainnya, demikian pula customer yang berbeda memiliki gagasan berbeda pula tentang apa harapan mereka terhadap suatu produk.

18 32 Dalam proses positioning, perusahaan: 1. mengidentifikasi keuntungan diferensial dalam setiap segmen 2. menetapkan konsep positioning yang berbeda pada setiap segmen tersebut II.2.4 Product, Price, Place, Promotion (4P) Setelah menentukan seluruh strategi marketing, perusahaan siap untuk mulai merencanakan rincian dari marketing mix yaitu salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Marketing mix adalah sebuah satu set marketing tools yang dapat diatur dan bersifat taktis yang dibaurkan perusahaan untuk mendapatkan respon dari target pasar. Marketing mix terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya. Hal ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok variabel, yaitu: Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi) yang dikenal sebagai The 4 Ps. Product Kata produk didefinisikan sebagai benda yang dihasilkan oleh kerja atau usaha atau hasil dari sebuah tindakan atau proses. Di dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Definisi lainnya menyebutkan, produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada target pasar.

19 33 Aspinwall Classification System mengklasifikasikan dan merating produk berdasarkan pada lima variabel: 1. Tempo penggantian Replacement rate (seberapa sering produk dibeli kembali?) 2. Laba kotor / gross margin (berapa laba yang diperoleh dari masing-masing produk?) 3. Penyesuaian tujuan pembeli (seberapa fleksibel kebiasaan membeli sehubungan dengan produk ini? 4. Lama waktu kepuasan produk (Berapa lama produk memberikan keuntungan bagi pengguna?) 5. Berapa lama waktu yang biasanya dibutuhkan pembeli dalam mencari suatu produk. Pricing Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk mendapatkan produk tersebut. Penentuan harga adalah proses menentukan berapa yang akan perusahaan terima dalam pertukaran produknya. Harga adalah satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan diantara 4P. Dari sudut pandang marketer, harga yang efisien merupakan harga yang mendekati titik maksimum yang akan dibayar oleh pelanggan.

20 34 Place Place meliputi aktivitas perusahaan yang membuat produk tersebut tersedia atau dapat dijangkau oleh target. Sebuah organisasi terlibat di dalam proses membuat produk atau jasa dapat tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh customer atau business user. Promotion Promotion adalah satu dari empat marketing mix yang mengkomunikasikan hubungan antara penjual dan pembeli dengan tujuan untuk meyakinkan, menginformasikan atau mempengaruhi keputusan pembelian pembeli potensial. Sebuah program marketing yang efektif mengaduk seluruh elemen marketing mix ke dalam program marketing terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan memberikan value kepada pelanggan.

21 Product Variety Quality Design Features Brand Name Packaging Services Price List Prices Discount Allowances Payment Period Credit Terms 35 Promotion Advertising Personal Selling Sales Promotion Public Relation Place Channels Coverage Location Inventory Transportation Logistics Gambar 2.11 The 4 P s of Marketing Sumber: Kotler, Philip, Principles of Marketing 13 th ed, 2010, Prentice-Hall II.2.5 Business Process to Create Customer Value Saat ini telah dipelajari beberapa proses yang dijalankan dalam bisnis. Proses bisnis adalah tindakan atau praktek kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan di dalam menyelesaikan tujuan bisnis yang telah ditentukan (Srivastava et al. 1999). Srivastava et al. (1999) telah mengidentifikasi bahwa terdapat tiga proses utama yang krusial terhadap penciptaan nilai customer (Customer Value). Yang melingkupi:

22 36 1. Pengembangan Produk Baru (New Development Product - NPD) Pengembangan produk baru bertujuan untuk menjawab apa yang customer inginkan dan butuhkan. Proses NPD yang baik harus menghasilkan produk yang: (a) Unik dan berbeda dari produk lainnya (b) Laku di pasaran, dan (c) Dibuat dengan dengan waktu yang efisien (Baker and Sinkula 1999, 2005). 2. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Manajemen rantai pasokan adalah manajemen jaringan dari bisnis yang saling terhubung yang melibatkan penyediaan utama dari produk dan jasa yang dibutuhkan oleh customer akhir (Harland, 1996). Pengertian SCM lainnya yang diberikan oleh APICS Dictionary adalah SCM sebagai "design, planning, execution, control, and monitoring dari aktifitas rantai pasokan dengan tujuan menciptakan nilai bersih, membangun infrastuktur yang kompetitif, meningkatkan persediaan seluruh dunia value, building a competitive infrastructure, leveraging worldwide logistics, sinkronisasi pasokan dan permintaan dan mengukur kinerja secara global." Proses SCM adalah proses yang mengelola penggabungan masukan informasi dan fisik dan mengubahnya menjadi solusi customer yang efisien.

23 37 3. Manajemen Pelanggan (Customer Management - CM) Proses Manajemen pelanggan adalah mengelola pengidentifikasian customer, menciptakan pengetahuan tentang pelanggan, membentuk persepsi pelanggan tentang produk dan citra perusahaan, membangun hubungan dengan customer melalui pengalaman yang kaya dan memuaskan, dan memaksimalkan respon customer untuk pertumbuhan laba dan pendapatan yang optimal. Merencanakan strategi yang baik hanyalah sebuah awal untuk pemasaran yang sukses. Sebuah strategi pemasaran yang brilian, hanya menyumbang sedikit jika perusahaan gagal mengimplementasikannya dengan baik. Marketing implementation adalah sebuah proses yang mengubah rencana marketing menjadi tindakan marketing dalam rangka mencapai tujuan strategis pemasaran. Ketika rencana pemasarran dilakukan, yang dibuat adalah what dan why dari aktivitas pemasaran, sedangkan implementasi menekankan who, where, when, dan how.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG OLEH DAUD ERWIN AYAMISEBA 10.11.4209 S1TI-2I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan industri bisnis kopi sudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS OLEH ROBINSONLIN SIMBOLON 10.11.4600 S1TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan didalam bisnis Pasar Anjing Ras

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2. Pengantar Manajemen Pemasaran Pengertian Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Craven (2004), didefinisikan sebagai: Analisa strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan strategi

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan thesis yang berjudul STRATEGI DISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

My First Experience in Marketing Class

My First Experience in Marketing Class Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran (Marketing Management) PMB 541 My First Experience in Marketing Class Dosen : Prof.Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Oleh Ekko Harjanto (P056134242.51E) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan

Lebih terperinci

E-Marketing dalam E-Business

E-Marketing dalam E-Business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perspektif organisasi yang akhirnya lakukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perspektif organisasi yang akhirnya lakukan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Marketing Mix 1. Strategi Menurut stooner, freeman, dan gilbert,jr. Konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu (1) dari perspektif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Pemasaran pada dasarnya merupakan rangkaian proses memasarkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk memulai berusaha dan berkreativitas guna mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Ruang Lingkup Definisi pemasaran : Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan literatur Promosi Menurut ensiklopedia online Wikipedia, promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Makalah Strategi Bisnis Ritel

Makalah Strategi Bisnis Ritel Makalah Strategi Bisnis Ritel Disusun Oleh : Nama : Vina Loren Kelas : XI PM 1 No. Absen : 33 SMKN 9 Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke: KEWIRAUSAHAAN LANJUT Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah mempelajari materi kuliah Kewirausahaan

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis LINGKUP, KONSEP DAN FALSAFAH PEMASARAN. Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengantar Bisnis LINGKUP, KONSEP DAN FALSAFAH PEMASARAN. Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengantar Bisnis Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis LINGKUP, KONSEP DAN FALSAFAH PEMASARAN Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi A. LINGKUP, KONSEP, DAN FALSAFAH PEMASARAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Mind Mapping Anaysis SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id 1. Analisis Competitive

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat tidak berdasarkan tekanan apapun dan murni dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran 112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh brand image Toko Buku Karisma terhadap keputusan pembelian konsumen di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai cara dilakukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK MARKETING. Business Plan Template

ANALISIS ASPEK MARKETING. Business Plan Template ANALISIS ASPEK MARKETING Business Plan Template Pemasaran/Marketing Adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Program Pemasaran 2.1.1 Definisi Program Pemasaran Sejumlah ahli tentang pemasaran telah berupaya untuk merumuskan definisi program pemasaran yang konklusif, namun hingga sekarang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Permintaan Konsumen. mengkonsumsi barang atau jasa yang mereka butuhkan. barang atau jasa (Sukirno, 2005: 5).

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Permintaan Konsumen. mengkonsumsi barang atau jasa yang mereka butuhkan. barang atau jasa (Sukirno, 2005: 5). BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Permintaan 1. Pengertian Permintaan Konsumen Pada umumnya manusia memiliki kebutuhan yang sifatnya tidak terbatas, sedangkan alat kebutuhan itu sendiri bersifat terbatas.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SEMESTER GANJIL 2010/11. Kode Mata kuliah : EA 23461 Beban Kredit : 4 sks

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SEMESTER GANJIL 2010/11. Kode Mata kuliah : EA 23461 Beban Kredit : 4 sks UNIVERSITAS TARUMANAGARA Fakultas : Ekonomi Jurusan/Program : S1 Akuntansi Mata kuliah : Manajemen Pemasaran Kode Mata kuliah : EA 23461 Beban Kredit : 4 sks NO MINGG U POKOK BAHASAN TINJAUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam pembangunan masyarakat. Perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan ini sangat beraneka ragam baik jenisnya maupun bentuk serta ukurannya. Dimana perusahaan

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E- BISNIS Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : 08.11.1909 Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS A. PENGERTlAN PEMASARAN Sebagaiman kita ketahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA PRODUK / JASA Jasa adalah : setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK.

SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK. BUSINESS PLAN SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK. SEBUAH SELLING DOKUMEN YANG BERISI DAYA TARIK DAN

Lebih terperinci