BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Hendri Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PIKIR Seiring dengan meningkatnya jumlah pemain di industri rokok dalam skala lokal maupun nasional membuat peta persaingan di industri rokok menjadi semakin kecil dan ketat apalagi setelah berbagai peraturan pemerintah yang membatasi ruang gerak industri rokok, persaingan tersebut khususnya persaingan di tingkat brand awareness untuk meningkatkan sales. Persaingan di brand awareness ini ditandai dengan beragamnya iklan dan event-event yang di promosikan dengan gencar oleh setiap pemain untuk meningkatkan brand awareness. Oleh karena itu, kegiatan penyadaran merek dan peningkatan brand awareness sangatlah penting untuk sustainability atau kelangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Sebagai salah satu pemain besar, berskala Nasional dan International PT. HM Sampoerna, Tbk., dengan produk nya antara lain Dji Sam Soe, A-Mild, dan Sampoerna Hijau yang telah tersebar luas hampir di seluruh pelosok Nusantara daerah perkotaan ( urban ) maupun pedesaan ( rural ), menghadapi persaingan langsung yang ketat dari berbagai bidang. Beberapa pemain besar antara lain: Gudang Garam dan Djarum. Dan pemain di skala menengah antara lain: Bentoel dan Nojorono Group. Yang rata-rata mempunyai potensi pasar yang berbeda-beda di setiap daerah.peta persaingan bisa dilihat selanjutnya di bab IV. 34
2 35 Penulisan thesis yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan HM Sampoerna di rural area ini dibagi kedalam tiga tahap analis yaitu, analisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini baik dari strength, weakness, threat dari kompetitor dan oportunity masuk ke pasar yang lebih berpotensi. PORTER analysis, dan STP dan Marketing Mix. 3.2 Definisi Rural dan Urban Menurut BPS rural adalah : 1. Terdapat kurang dari 5000 orang persegi kilometer 2. Terdapat kurang dari 8 fasilitas yang mengambarkan identitas kota seperti : area perbelanjaan, kantor pos, bank, listrik, rumah sakit, restoran, jembatan, telepon dan sebagianya. 3. Lebih dari 25% populasi bergerak di bidang pertanian. Menurut BPS urban adalah : 1. Terdapat lebih dari 5000 orang persegi kilometer 2. Terdapat lebih dari 8 fasilitas yang mengambarkan identitas kota seperti : area perbelanjaan, kantor pos, bank, listrik, rumah sakit, restoran, jembatan, telepon dan sebagianya. 3. Masyarakat mempunyai beragam jenis pekerjaan mulai dari wiraswasta, industri, manufaktur dan sebagainya.
3 OBJECT DAN LOKASI PENELITIAN Object dari thesis ini dititik beratkan pada beberapa produk dari HM Sampoerna dengan menggunakan hukum pareto, yaitu pada beberapa produk yang memberikan kontribusi 80% dari sales yaitu Dji Sam Soe dan A Mild dan brand yang berpotensial untuk dikembangkan yaitu Sampoerna Hijau dan U Mild. Lokasi penelitian dititk beratkan pada peningkatan sales di tingkat rural area khususnya Jawa Barat, mengingat : 1. Kontribusi penjualan terbesar HM Sampoerna ada di Jawa Barat yaitu sebesar 24% dibanding yang lain. 2. Jumlah penduduk di Jawa Barat lebih besar di banding daerah lain. 3. Ada kecenderungan penurunan sales produk Sampoerna Hijau di daerah rural secara nasional jika dibanding dengan produk lain yang penjualannya terus meningkat. 4. Pembahasan dibatasi pada reguler retailer outlet (RRO) 1. Lokasi penelitian pada pembahasan thesis ini yaitu melingkupi kabupaten seperti: Bandung, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang dan Tasikmalaya. 1 RRO adalah outlet yang me
4 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dengan menggunakan survei internal, yaitu dengan mengumpulkan data dari AC Nielsen berupa : 1. Volume and Share by City 2. Distribution dan Out Of Stock by City 3. Price per Pack dan Average Price by City 4. Data Retailer wilayah Jawa Barat (Rural dan Urban) 5. Volume Contribution Growth (Rural dan Urban) 6. Top 10 Rural Sales by Brand 3.5 Analisis Keunggulan Bersaing Perusahaan Keunggulan suatu perusahaan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain baik dalam bidang sejenis maupun tidak sejenis semakin meningkat. Banyak faktor yang menyebabkan suatu perusahaan kehilangan keuntungan bahkan bangkrut. Salah satu faktor adalah perusahaan tidak mengetahui keunggulan bersaing perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain. Menganalisis keunggulan bersaing sangat bermanfaat untuk mengetahui sampai dimana suatu perusahaan menjalankan bisnis dan seberapa besar keunggulan perusahaan terhadap perusahaan lain.
5 Analisis Porter Dalam menganalisis keunggulan bersaing, dapat digunakan teori lima keunggulan bersaing menurut Porter (1993, pp6-25) dimana tujuannya adalah untuk mengetahui keunggulan yang ada dalam industri manapun baik industri domestik atau internasional sehingga bisa dipakai sebagai strategi dalam mengembangkan bisnisnya. Adapun faktor-faktor yang dianalisis dalam konsep Porter adalah sebagai berikut : 1. Ancaman pendatang baru. Ancaman masuknya pendatang baru kedalam industri akan tergantung dari besar atau kecilnya hambatan masuk yang ada, jika hambatan ini besar maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Hambatan tersebut seperti membatasi harga dan menentukan tingkat investasi yang dibutuhkan untuk merintangi masuknya pendatang baru. 2. Kekuatan tawar menawar pembeli. Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawarmenawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing satu sama lain. Pembeli akan mempunyai daya tawar menawar yang tinggi jika situasi berikut terjadi: a. Pembeli membeli dalam jumlah besar relatif terhadap penjualan pihak penjualan.
6 39 b. Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya atau pembelian yang cukup besar dari pembeli. c. Produk yang dibeli dari industri adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. d. Pembeli menghadapi biaya pengalihan yang kecil. e. Pembeli mempunyai informasi lengkap. f. Pembeli menunjukkan ancaman untuk melakukan integrasi Balik. 3. Tekanan dari Produk Pengganti (Substitute Product). Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga tertinggi (ceiling price) yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. 4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok. Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Para pemasok akan mempunyai daya tawar menawar yang tinggi, jika terdapat hal-hal berikut: a. Para pemasok didominasi untuk beberapa perusahaan dan lebih terkonsentrasi ketimbang industri dimana mereka menjual. b. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada industri.
7 40 c. Industri tidak mempunyai pelanggan yang penting bagi kelompok pemasok. d. Produk pemasok merupakan input penting bagi industri. e. Produk kelompok pemasok terdiferensiasi. 5. Tingkat persaingan di antara para pesaing yang ada. Tingginya tingkat persaingan antar pesaing di dalam suatu industri merupakan akibat dari beberapa faktor seperti jumlah pesaing yang banyak atau seimbang, pertumbuhan industri yang lamban, biaya tetap yang tinggi, tidak adanya differensiasi, penambahan kapasitas dalam jumlah besar dan pesaing yang beragam. Bagan Porter dapat dilihat pada Gambar 1.2 dibawah ini. Pendatang Baru Potensial Ancaman masuknya pendatang baru Para Pesaing Industri Pemasok Kekuatan tawarmenawar pemasok Kekuatan tawarmenawar pembeli Pembeli Persaingan di antara perusahaan yang ada Produk Pengganti Gambar 1.2 Analisis Lima Keunggulan Bersaing Porter (Sumber : Porter, 1993,p4)
8 Analisis SWOT Manajer bisnis sekarang ini harus mengetahui bagian bagian lingkungan yang akan diamati dalam mencapai tujuan suatu organisasi sehingga organisasi tersebut bisa memperoleh keuntungan kompetitif. Lingkungan yang akan diamati mencakup lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) (Kotler, 1997, pp81-82). 1. Kekuatan (Strength). Setiap perusahaan harus mengetahui kekuatan yang dimiliki dan dapat membandingkan kekuatan tersebut dengan kekuatan para pesaing dan selalu menilai kekuatan itu secara berkala. 2. Kelemahan (Weakness). Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh perusahaan kadang bisa membuat gagalnya suatu rencana bisnis dan bukan karena masing masing bagian tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan, melainkan bagian bagian tesebut tidak bekerjasama sebagai suatu tim. 3. Peluang (Opportunity). Peluang penjualan adalah suatu kebutuhan dimana perusahaan dapat bergerak dengan memperoleh laba. Peluang dapat dicatat dan dipilih menurut daya tariknya dan kemungkinan berhasilnya.
9 42 4. Ancaman (Threats). Sebagian perkembangan dalam lingkungan eksternal merupakan ancaman. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan mengurangi penjualan dan laba bila tidak dilakukan gerakan penjualan defensif. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. (Rangkuti, 2002, pp18-19) SWOT Analysis dalam marketing dibedakan menjadi dua analisis mendasar yaitu : 1. Analisa lingkungan eksternal (analisa kesempatan dan ancaman) Pada umumya suatu unit bisnis harus mampu mengawasi kunci-kunci dari lingkungan makro (demografis-ekonomis, teknologi, legal-politik, dan kultur-sosial) sekaligus pelaku dari lingkungan mikro (pelanggan, pesaing, distributor dan pemasok). Kegunaan utama dari pengawasan tersebut adalah untuk menentukan marketing opportunities. Marketing opportunities adalah area kebutuhan pembeli atau potensi ketertarikan di mana perusahaan dapat memperoleh keuntungan.
10 43 Dari penjelasan SWOT diatas, ditarik kesimpulan berupa matriks SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1 Matriks SWOT (Sumber : Rangkuti, 2002, p31 ) Stregth (S) Kekuatan yang dimiliki perusahaan saat ini. Weakness (W) Kelemahan yang ada dalam perusahaan Opportunity (O) Bagaimana perusahaan Bagaimana perusahaan Kesempatan yang memanfaatkan kekuatan dengan kelemahan yang menguntungkan yang dimiliki untuk ada dapat mencapai perusahaan mencapai kesempatan kesempatan yang menguntungkan Threats (T) Bagaimana perusahaan Bagaimana perusahaan Ancaman yang dengan kekuatan yang dengan kelemahan yang merugikan perusahaan ada mampu menghadapi ada saat ini mampu ancaman yang ada. menghadapi yang ada. ancaman Beberapa perkembangan dalam lingkungan eksternal dapat membawa ancaman bagi perusahaan. Ancaman tersebut merupakan tantangan yang disebabkan oleh trend yang tidak dikehendaki sehingga mengakibatkan penurunan penjualan dan keuntungan bila tidak dicegah dengan serius.
11 44 Tabel 3.2 Matriks Lanjutan SWOT (Sumber : Kotler, 2002, p31 ) (a) Opportunity matrix A t t r a c t i v e n e s s High Low Success Probability High Low Opportunities 1. Company develops a more powerful lighting sytem 2. Company develops a device for measuring the energy efficiency of any lighting sytem 3. Company develops a device for measuring illuminain level 4. Company develops a software program to teach lighting fundamentals to TV studi personnel (b) Thread matrix Probability of Occurence Threats S e r i o u s n e s s High Low High Low Competitor develops a superior lighting sistem 2. Major prolonged economic depression 3. Higher cost 4. Legislation to reduce number of TV studio licences
12 45 2. Analisa lingkungan internal (analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan) Suatu perusahaan harus dapat menentukan sampai di mana batasan-batasan kemampuan dari perusahaan tersebut. Bukan berarti dengan mengembangkan kelebihannya dan menekan kelemahannya. Tapi dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka perusahaan dapat membatasi kegiatannya terhadap munculnya suatu opportunities baru MARKETING MIX (4 P s) Marketing Mix adalah suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran dalam target market-nya. Dari sudut pandang perusahaan, marketing mix sebagai suatu alat yang digunakan untuk mempengaruhi pembeli sedangkan dari sudut pandang pembeli, marketing mix merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan keuntungan yang didapat dari produk yang ditawarkan. Marketing Mix memiliki empat komponen utama dan dapat dilihat pada Gambar Product Berkaitan dengan customer solution yaitu produk harus bisa menjawab kebutuhan konsumen bahkan memiliki nilai lebih seperti kepuasan, servis yang dirasakan oleh konsumen. 2. Price Berkaitan dengan customer cost. Harga yang ditawarkan harus masuk akal dan bisa memberikan nilai yang lebih bagi konsumen (value of money).
13 46 3. Place Berkaitan dengan convenience. Place didasarkan pada cakupan yang luas, lokasi yang strategis, ketersediaan barang, channel yang luas. 4. Promotion Berkaitan dengan communication. Promosi bertujuan untuk meningkatkan penjualan, menjaga hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen melalui event-event yang diadakan. Marketing Mix Product Product Variety Quality Design Features Brand Name Packaging Sizes Services Warranties Returns Target market Price List price Discounts Allowances Payment period Credit terms Promotion Sales promotion Advertising Sales force Public relations Direct marketing Gambar 3.1 Komponen Marketing Mix (Kotler, 2000, p.16) Places Channels Coverage Assortments Locations Inventory Transport Segmentation, Targeting dan Positioning Target marketing meliputi tiga aktivitas utama yaitu : market segmentasi, market targeting dan market positioning. Market dapat digolongkan dalam empat level : segments, niches, local areas dan individuals.
14 47 1. Segmentation Segmentasi adalah suatu proses memisahkan konsumen ke kelompok masing - masing sesuai dengan kelompoknya. Untuk bisa berguna bagi suatu perusahaan, segmentasi harus : a. Measurable Ukuran, kekuatan beli, karakteristik segementasi yang dapat diukur. b. Subtantial Segments besar dan cukup menguntungkan. Suatu segmen harus merupakan grup homogen yang besar. c. Accessible Segmen dapat dengan mudah dijangkau dan dilayani. d. Differentiable Secara konseptual, segmen dapat dibedakan dan direspon berbeda untuk elemen marketing-mix yang berbeda. e. Actionable Program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen. Ada dua dasar dalam segmentasi market konsumen yaitu : karakteristik konsumen dan respon konsumen. 2. Targeting Suatu perusahaan yang telah mengidentifikasi kesempatan segmentasi pasarnya harus mengevaluasi berbagai segmen dan menentukan berapa banyak segmen dan apa yang harus ditargetkan dalam suatu segmen. Dalam menentukan
15 48 segmen yang ditargetkan, perusahaan harus berfokus pada segmen tunggal, segmen heterogen, produk yang spesifik, pasar yang spesifik dan pangsa pasar secara keseluruhan. 3. Positioning Positioning adalah tindakan perancangan perusahaan dan image perusahaan untuk mengisi mind-set target market. Hasil dari positioning adalah kreasi yang sukses berfokus pada konsumen dimana memberikan sumbangan yang bernilai, kenapa seorang konsumen harus membeli produk tertentu. Menurut Trout dan Al Ries : Positioning starts with a product. A piece of merchandise, a service, a company, an institution, or even a person.but positioning is not what you do to a product. Positioning is what you do to the mind of the prospect. That is, you position the product in the mind of the prospect (Kotler,2000, p309). 3.6 Focus Strategy Strategi fokus bertujuan untuk mempertahankan segi kompetitif dari suatu produk baik dalam hal turunnya biaya operasional dan melakukan diferensiasi yang beragam sehingga lebih menarik (Thompson, 2005, p132).
16 49 Namun strategi fokus membawa beberapa resiko yaitu : 1. Kompetitor bisa saja menemukan cara yang lebih efektif untuk melayani market niche, dengan produk yang leih bagus yang telah dikembangkan dan diuji oleh ahlinya. 2. Konsumen bisa saja berpindah dari produk lama ke produk yang dikembangkan oleh kompetitor mengingat produknya yang lebih baik. 3. Segmentasi untuk memulai bersaing untuk menarik fokus konsumen sehingga persaingan semakin ketat dan mengurangi keuntungan. 3.7 Strategi Manajemen Untuk Industri yang Mature Industri yang mature adalah industri yang pertumbuhannya semakin menurun dari hari ke hari, konsumen yang potensial semua sudah ada dalam industri (Thompson, 2005, p. 210). Beberapa langkah strategi yang perlu diambil dalam industri yang mature agar bisa tetap bertahan dan tumbuh yaitu : 1. Pruning Marginal Products and Models 2. Lebih menekankan pada inovasi value chain 3. Memotong biaya 4. Meningkatkan penjualan ke konsumen yang sudah ada. 5. Mengakuisisi perusahaan kompetitor. 6. Ekspansi internasional 7. Membangun kapabilitas yang baru atau lebih.
BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG
KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG OLEH DAUD ERWIN AYAMISEBA 10.11.4209 S1TI-2I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan industri bisnis kopi sudah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT mengidentifikasikan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS
KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS OLEH ROBINSONLIN SIMBOLON 10.11.4600 S1TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan didalam bisnis Pasar Anjing Ras
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciTujuan. Perencanaan strategis perusahaan dan divisi Perencanaan unit bisnis Proses pemasaran Perencanaan produk Rencana pemasaran Prentice Hall
Tujuan strategis perusahaan dan divisi unit bisnis Proses pemasaran produk Rencana pemasaran 1 Strategis Berorientasi Pasar Tujuan Sumberdaya Ketrampilan Peluang Market-Oriented Strategic Planning Tujuan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek (Brand) Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan thesis yang berjudul STRATEGI DISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia
Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN PEMASARAN
BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si
PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V Simpulan dan Saran 112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh brand image Toko Buku Karisma terhadap keputusan pembelian konsumen di
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan
MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan Dikembangkan dari 1). Dony Eko Prasetyo, S.IP., 2). Dr. Nuddin Harahab dan Zainal Abidin, MP, M.BA 3). FAO: Agricultural Food Marketing Disampaikan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. menarik perhatian, dibeli dan digunakan dengan tujuan memberikan kepuasan. product delivery. Packaging.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pangsa pasar untuk menarik perhatian, dibeli dan digunakan dengan tujuan memberikan kepuasan yang diinginkan oleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain
Lebih terperinciMy First Experience in Marketing Class
Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran (Marketing Management) PMB 541 My First Experience in Marketing Class Dosen : Prof.Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Oleh Ekko Harjanto (P056134242.51E) PROGRAM
Lebih terperincicenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus
24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi dalam memilih tempat bisnis dan cara bagaimana berbisnis untuk bersaing.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Craven (2004), didefinisikan sebagai: Analisa strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat persaingan didunia industri juga semakin ketat, termasuk di industri rokok. Agar bisa bertahan di pasar,
Lebih terperinci6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP
iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion
40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ` 3.1.1 Konsep strategi Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat persaingan didunia industri juga semakin ketat, termasuk di industri rokok. Agar bisa bertahan di pasar,
Lebih terperinciDISKUSI MENGENAI POSISI/ PERANAN MARKETING MIX DALAM KESELURUHAN KEGIATAN PEMASARAN
DISKUSI MENGENAI POSISI/ PERANAN MARKETING MIX DALAM KESELURUHAN KEGIATAN PEMASARAN Pandangan Jerome McCarthy V.S Hermawan Kartajaya Lecture Note : Mata Kuliah Pemasaran oleh : Prof. Ujang Sumarwan 1.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
15 BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini akan diuraikan beberapa teori terkait dengan topik dari penulisan tesis. Penulis juga akan memberikan sedikit gambaran mengenai industri peripheral, sejarah perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pasar Pasar dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Awalnya, sebuah pasar didefinisikan sebagai sebuah tempat fisik di mana pembeli dan penjual bertemu.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
Lebih terperinciKONSEP DAN ALAT PEMASARAN
wahyono.alfabank@gmail.com KONSEP DAN ALAT PEMASARAN Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Lebih terperinciAnalisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport
Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Vicky Harseno (01-2014-093) Pito Fibriyanto (01-2014-097) Melissa
Lebih terperinciMarketing Plan untuk UKM The Strategy. Oleh hermas puspito
Marketing Plan untuk UKM The Strategy Oleh hermas puspito 1 Catatan Strategy itu senjata, baru akan bermanfaat jika diterapkan 2 Catatan ilmu akan menjadi berkah dalam jangka panjang ketika ditulis 3 APA
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM
ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM Analisis Lingkungan Industri Five Competitive Forces by Michael E. Porter (Model 5 Kekuatan Persaingan) Porter s Five Competitive Forces/Model
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan
Lebih terperinciBAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING
BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan
Lebih terperinciMata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM
Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13
PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, dan positioning.
Lebih terperinciResume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Program Pemasaran 2.1.1 Definisi Program Pemasaran Sejumlah ahli tentang pemasaran telah berupaya untuk merumuskan definisi program pemasaran yang konklusif, namun hingga sekarang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Penjualan Menurut Kotler & Armstrong (2001, p.18), konsep dari penjualan adalah: The idea that consumers will not buy enough of the organization products unless the organization
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang
Lebih terperinciBAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY)
BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) 1. 2. 3. PENGERTIAN STRATEGI RETAIL MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN PROSES
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinciBAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS
65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,
Lebih terperinciMARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA
MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA PRODUK / JASA Jasa adalah : setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa yang bergerak di bidang kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak perusahaan baru hadir dan berkompetisi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan usaha ritel seperti swalayan atau minimarket saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber: www.ritelwaralaba.com. Hampir disetiap
Lebih terperinci