MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 81/PUU-XV/2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 81/PUU-XV/2017"

Transkripsi

1 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 81/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) J A K A R T A SENIN, 30 OKTOBER 2017

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 81/PUU-XV/2017 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran [Pasal 46 ayat (3) huruf b dan huruf c] dan Pengujian Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers [Pasal 13 huruf b dan huruf c] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Pemuda Muhammadiyah 2. Nasyiatul Aisyiah 3. Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dkk ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Senin, 30 Oktober 2017, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Maria Farida Indrati (Ketua) 2) Manahan MP Sitompul (Anggota) 3) Saldi Isra (Anggota) Syukri Asy ari Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Sudibyo Markus (Indonesian Institute for Social Development) 2. Velandani Prakoso (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) 3. Virgo Sulianto (Pemuda Muhammadiyah) B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Hery Chariansyah 2. Muhammad Solihin 3. Gufroni ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Sidang dalam Perkara Nomor 81/PUU-XV/2017 dinyatakan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Selamat pagi Saudara-Saudara sekalian. Hari ini kita melaksanakan pemeriksaan pendahuluan terhadap Pengujian Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran khususnya Pasal 46 ayat (3) huruf b dan huruf c, dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers Pasal 13 huruf b dan huruf c. Pertama kali, saya mohon kepada Para Pemohon untuk menjelaskan siapa yang hadir di dalam persidangan ini, silakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: HERY CHARIANSYAH Terima kasih, Yang Mulia. Kami sampaikan bahwa hari ini yang hadir ada tiga Kuasa Hukum. Yang pertama, Hery Chariansyah, S.H., yang kemudian ada Muhammad Solihin, S.H., M.H., yang ketiga ada Gufroni, S.H., M.H. Dan kemudian ada dua orang Prinsipal yang hadir, satu dari Indonesian Institute for Social Development diwakili oleh Dr. Sudibyo Markus, yang kemudian yang kedua dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang diwakili oleh Velandani Prakoso. Dan yang ketiga ada Pemuda Muhammadiyah yang diwakili oleh Virgo Sulianto. 3. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, terima kasih. Untuk pertama kalinya, kami mohon supaya Pemohon menjelaskan secara ringkas apa yang telah dituliskan di dalam Permohonan ini untuk menjadikan periksa bagi kami semuanya karena Hakim Panel itu diberikan kewenangan oleh Undang-Undang MK untuk memberikan nasihat terhadap perbaikan-perbaikan permohonan yang diajukan, silakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: HERY CHARIANSYAH Baik, Yang Mulia, terima kasih. Kami sampaikan bahwa Hery Ifdhal Kasim, S.H., Hery Chariansyah, S.H., Julius Ibrani, S.H., Muhammad Solihin, S.H., M.H., Gufroni, S.H., M.H., seluruhnya merupakan Advokat yang mendapatkan Surat Kuasa khusus tertanggal 12 Juni 2017[Sic!] terlampir, yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas 1

5 nama Pemuda Muhammadiyah, satu. Yang kedua, Nasyiatul Aisyiah. Yang ketiga, Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Yang keempat, Yayasan Lembaga Pemberdayaan Sosial Indonesia, yang untuk selanjutnya disebut sebagai Para Pemohon. Dalam kesempatan ini, Para Pemohon dengan ini mengajukan permohonan pengujian materiil terhadap Ketentuan Pasal 46 ayat (3) huruf b sepanjang frasa bahan atau zat adiktif dan Pasal 46 ayat (3) huruf c yang berbunyi, Promosi rokok yang meragakan wujud rokok. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yang selanjutnya disebut Undang-Undang Penyiaran, dan Pasal 13 huruf b sepanjang frasa dan zat adiktif lainnya dan Pasal 13 huruf c yang berbunyi, Peragaan wujud rokok dan/atau penggunaan rokok. Undang- Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang selanjutnya disebut Undang-Undang Pers terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang selanjutnya disebut Undang-Undang Dasar, yakni Pasal 28A, Pasal 28B ayat (2), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28H ayat (1) dan (3), dan Pasal 28I ayat (1) dan (4). Latar belakang Pemohon mengajukan undang-undang pengujian judicial review Undang-Undang Pers dan Undang-Undang Penyiaran, yang pertama, rokok di dalam paradigmanya bahwa rokok bukan produk legal, tapi bukan produk normal karena rokok dikenai cukai dan rokok juga berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebut pada Pasal 113 dinyatakan bahwa rokok menjadi bagian dari produk yang bersifat zat adiktif. Kemudian, tidak semua produk konsumen legal boleh beriklan dengan... dalam melakukan pengenalan pemesanan produknya tidak semua industri yang melakukan usaha secara legal di Indonesia memiliki hak yang sama. Pemerintah memberikan perlakukan khusus terhadap beberapa produk legal dengan mengatur peredarannya dalam melarang iklan dan promosi promosi produk tersebut, seperti yang terjadi pada pelarangan iklan terhadap alkohol, susu formula, serta obat-obatan khusus yang hanya biasa dikonsumsi dengan resep dokter. Produk yang mengandung alkohol yang merupakan produk legal juga tidak juga diproduksi oleh industri legal berdasarkan peraturan pemerintah dan undang-undang dilarang untuk diiklankan. Susu formula juga dilarang di media massa untuk mendukung kepentingan program pemberian asi. Padahal dalam hal bahaya atas penggunaan produknya, maka produk tembakau jauh lebih berbahaya daripada susu formula. Kemudian, beberapa obat-obatan juga dilarang di apa namanya... diiklankan. Kemudian berdasarkan fakta-fakta yuridis di atas, menunjukkan bahwa pelarangan iklan rokok... iklan dan promosi sudah banyak dilakukan pada produk legal sebagai salah satu bentuk perlindungan kesehatan masyarakat dan wujud program kesehatan masyarakat yang 2

6 maksimal. Dengan demikian, tidak semua produk legal adalah produk yang normal dan memiliki hak yang sama dengan produk legal lainnya. Kemudian sebagai pendahuluan, iklan dan promosi rokok adalah strategi marketing industri rokok untuk menuju kesakitan dan kematian yang menyasar anak-anak dan remaja. Kita melihat bahwa iklan rokok adalah memang diarahkan untuk menjaring orang-orang muda, yaitu anak muda dan remaja, bukan orang tua atau kakek-kakek sebagaimana yang kami kutip dalam tulisan Widya Tuti Surojo dalam Majalah Gatra, Edisi 4 Juni Kemudian, iklan rokok. Iklan dan promosi rokok mengancam hak hidup dan hak untuk mempertahankan kehidupan. Ini sebagaimana yang... bahwa hak asasi manusia mengatur bahwa kehidupan manusia adalah hak hidup... salah satu hak yang paling dasar dari bagi kehidupan manusia adalah hak hidup sehingga hak hidup itu harus dipertahankan bagaimana juga konstitusi mengaturnya. Kemudian, alasan-alasan Pemohon mengajukan judicial review... maaf, Yang Mulia, sebelumnya tentang kedudukan hukum (legal standing) kepentingan konstitusional Para Pemohon. Pemohon I merupakan badan hukum publik yang menurut hukum Indonesia berdasarkan yang didirikan menurut hukum Indonesia berdasarkan Akta Notaris Nomor 3 yang dikeluarkan oleh Hendro Lukito, S.H., kemudian bahwa Pemohon I sebagai organisasi pemerintah semenjak didirikan sampai saat ini secara aktif terus menerus melakukan kegiatan dalam bidang keagamaan, kemanusiaan, advokasi, kebijakan, yang menurut pihak terhadap hak asasi manusia dan masyarakat. Di antaranya, melakukan kegiatan-kegiatan bertujuan untuk mendorong peningkatan harkat, martabat, dalam proses sumber daya manusia agar berkemampuan tinggi dan berakhlak mulia dari kegiatan-kegiatan upaya keberlangsungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, kegiatan peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan manusia, turut serta dalam upaya penegakan hukum, keadilan, kebenaran, serta pembelaan terhadap masyarakat. Ketiga. Bahwa oleh karenanya Pemohon I semenjak didirikan sampai saat ini memiliki kepentingan untuk melakukan upaya pembelaan advokasi kepentingan dan advokasi kepentingan hukum. Kemudian oleh Pemohon II, Pemohon II adalah badan hukum publik yang didirikan menurut hukum Indonesia berdasarkan Akta Notaris Nomor 29 yang dikeluarkan oleh Heri Sapto Widodo, S.H., pada tanggal 12 September Bahwa Pemohon II sebagai lembaga nonpemerintah sudah secara nyata dan faktual dalam jangka waktu yang panjang menjalankan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan umum, khususnya di bidang keperempuanan, keagamaan, kemasyarakatan, dan pendidikan. Tiga. Bahwa Pemohon II dalam upaya pemberdayaan, pembelaan, dan advokasi kepentingan umum, telah melakukan beberapa 3

7 kegiatan, di antaranya program pelayanan remaja sehat, pelatihan paralegalnesia, pengembangan ekonomi masyarakat melalui kegiatan peningkatan dan pengembangan badan usaha masyarakat. Kemudian dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan dan pembelaan masyarakat kepentingan umum dalam kegiatan perlindungan masyarakat dari bahaya rokok. Pemohon II juga melakukan beberapa kegiatan di antaranya menyelenggarakan simposium perempuan pada ISTO (Pre Conference Meeting Indonesia Conference on Tobacco or Health) 2016 dengan tema diskusi pokok diskusi bahaya merokok terhadap pertahanan keluarga serta kesehatan perempuan dan anak. Bahwa Pemohon II sebagaimana telah terbukti, terlibat, dan dalam upaya perlindungan masyarakat dari bahaya rokok sebagai produk yang bersifat adiktif, yang penggunaannya dapat merusak kesehatan bahkan kematian dalam berbagai dimensi bentuk kegiatannya. Bahwa dengan demikian, Pemohon II memiliki kewenangan konstitusional sebagaimana diatur dalam Pasal 51 ayat (1) Undang- Undang Mahkamah Konstitusi. Kemudian, legal standing Pemohon III. Bahwa Pemohon III adalah badan hukum publik yang didirikan menurut hukum Indonesia berdasarkan Akta Notaris Nomor 12 yang dikeluarkan oleh Muhammad Rifat Tajudin, S.H., pada tanggal 8 Februari Bahwa Pemohon III sebagai badan hukum publik yang memiliki basis pelajar fokus yang memiliki basis pelajar, fokus menjalankan kegiatan kepentingan umum, khususnya kegiatan-kegiatan yang mementingkan dan memperhatikan hak-hak pelajar yang bertujuan agar pelajar bebas dari hal-hal yang membahayakan diri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Bahwa Pemohon III sebagai badan hukum publik yang merupakan organisasi nonpemerintah telah terbukti secara terusmenerus terlibat dalam melakukan upaya perlindungan masyarakat. Khususnya pelajar dari bahaya rokok, produk yang bersifat adiktif dengan berbagai dimensi dan bentuk kegiatannya. Bahwa dengan demikian, Pemohon III memiliki kewenangan khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi. Legal standing Pemohon IV. Bahwa Pemohon IV adalah badan hukum publik yang didirikan menurut hukum Indonesia berdasarkan Akta Notaris Nomor 6 yang dikeluarkan oleh Tatyana Indrati Hasjim, S.H., yang tertanggal 8 September Bahwa Pemohon IV dalam waktu yang lama dan secara terus menerus telah membuat isu kegiatannya advokasi perokok, produk olahan tembakau sebagai gerakan perlindungan bagi masyarakat rentan, khususnya perempuan dan anak-anak, terhadap bahaya rokok yang saat ini tingkat preparasinya sudah sangat tinggi. 4

8 Bahwa Pemohon IV telah melakukan berbagai kegiatan terkait perlindungan terhadap rokok sebagai produk olahan tembakau yang di antaranya adalah menginisiasi dan membuat buku Peta Jalan Tembakau di Indonesia. Yang kemudian di pengembangan dokumen akademik tentang aksesi Framework Convention on Tobacco Control dengan Komnas HAM yang diajukan ke parlemen, menerbitkan buku, bekerjasama dengan federasi internasional dan Malaysian Association di Kuala Lumpur, mengadakan KTT LSM internasional pertama tentang penyalahgunaan tembakau, alkohol, pada tanggal 4-6 Februari Bahwa Pemohon IV sebagai organisasi nonpemerintah telah terbukti terlibat melakukan upaya penyelamatan masyarakat dari bahaya rokok sebagai produk yang bersifat adiktif. Bahwa dengan demikian, Pemohon IV memiliki kewenangan konstitusional sebagaimana diatur dalam Pasal 51 ayat (1) Undang- Undang Mahkamah Konstitusi. Tentang Para Pemohon. Bahwa sebenarnya Pemohon I, Pemohon II, dan Pemohon III adalah Organisasi Angkatan Muda Muhammadiyah, yang turut serta dalam setiap program strategis dan sikap keorganisasian Muhammadiyah. Bahwa Muhammadiyah secara organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang didirikan pada tanggal 19 Tahun 2012[Sic!], dan merupakan bagian dari Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyadari peran dan tanggung jawabnya dalam membebaskan masyarakat dari kemiskinan, keterbelakangan, penjajahan, sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang-Undang Penyiaran. Bahwa komitmen Muhammadiyah dalam melindungi masyarakat dan ancaman bahaya zat adiktif yang dilakukan pada program-program yang bersifat praksis, tapi juga dilakukan melalui kebijakan politik internal organisasi, yang salah satunya adalah dengan mengeluarkan Fatwa Nomor 6/SM/MTT/III/2010 tentang Hukum Rokok yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah dengan amar fatwa bahwa wajib hukumnya mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya satu kondisi hidup sehat. Yang merupakan hak setiap orang dan merupakan bagian dari tujuan syariah. Merokok hukumnya adalah haram karena merokok ( ) 5. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, diambil yang penting-penting saja. 5

9 6. KUASA HUKUM PEMOHON: HERY CHARIANSYAH Baik, Yang Mulia. Kemudian, alasan-alasan Pemohon. Dalam Permohonan ini, yang pertama bahwa Undang-Undang Penyiaran bertentangan dengan Pasal 46 ayat (3) huruf b sepanjang mengenai frasa bahan zat adiktif dan Undang-Undang Pers, Pasal 13 huruf b sepanjang mengenai frasa bahan zat adiktif dimaknai termasuk rokok. Kemudian, dengan adanya bahwa bentuk kepastian hukum tidak adil maaf, Yang Mulia, nomor bahwa Pasal 46 ayat (3) huruf b Undang-Undang Penyiaran, Pasal 13 huruf b Undang-Undang Pers[Sic!] sama sekali promosi, minuman keras, serta atau sejenisnya dan bahan zat adiktif. Sedangkan Pasal 6[Sic!] ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13C Undang-Undang Pers masih membolehkan promosi rokok sepanjang tidak memperagakan wujud rokok. Padahal fakta kebenaran yang di setelah memastikan bahwa rokok adalah produk yang bersifat adiktif sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13C Undang-Undang Pers, sifat adiktif rokok seakan-akan hilang karena promosi tidak memperagakan wujud rokok. Bahwa ketentuan Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13C Undang-Undang Pers yang masih memperkenankan promosi rokok asal tidak berperan... memperagakan wujud rokok adalah satu ketidakadilan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kepastian hukum. Karena rokok sebagai produk yang bersifat adiktif dalam Pasal 46 ayat (3) huruf b Undang-Undang Penyiaran dan pasal... Pasal 13 huruf b Undang-Undang Pers, dilarang untuk dipromosikan. Sedangkan dalam Pasal Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13C Undang-Undang Pers yang masih memperkenankan promosi rokok, asal tidak memperagakan wujud rokok. Bahwa kepas... bentuk kepastian hukum tidak adil tersebut juga memperoleh perlakuan yang tidak sama di depan hukum karena orangorang yang bersentuhan dengan zat adiktif sama sekali tidak tersentuh dan sama sekali dilarang mengiklankan dan mempromosikan produknya sesuai dengan Pasal 46 ayat (3) huruf b Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13 huruf b Undang-Undang Pers. Sedangkan orang-orang yang memproduksi rokok yang juga zat adiktif masih diperbolehkan mengiklankan dan mempromosikan produknya asal tidak memperagakan wujud rokok sesuai dengan ketentuan Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang- Undang Penyiaran dan Pasal 13C Undang-Undang Pers. Bahwa untuk mencapai prinsip keadilan, dan kepastian hukum, dan perlakuan yang sama di depan hukum, maka ketentuan Pasal 46 ayat (3) huruf b sepanjang mengenai frasa bahan dan zat-zat adiktif, huruf b... Pasal 13 huruf b sepanjang mengenai frasa zat adiktif lainnya 6

10 haruslah dimaknai termasuk rokok sebagai produk olahan tembakau yang bersifat adiktif di dalamnya. Bahwa Undang-Undang Penyiaran Pasal 46 ayat (3) huruf c dan Undang-Undang Pers Pasal 13 huruf c bertentangan pasal... dengan Pasal 28A dan Pasal 21I ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 28A dan Pasal 28I ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Hak untuk hidup termasuk hak untuk mempertahankan hidup adalah hak asasi manusia dan merupakan hak konstitusional setiap warga negara yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Bahwa dengan demikian, hak untuk hidup diatur dalam Pasal 21 ayat... Pasal 28I ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Undang- Undang Dasar Tahun 1945, Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan Putusan Nomor Nomor /PUU-III/2005 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Mahkamah Konstitusi dengan suara bulat berpendapat bahwa hak untuk hidup adalah hak asasi manusia yang sangat penting, sebagaimana yang dicantumkan dalam putusan tersebut. Bahwa Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa hak asasi manusia mengakui hak-hak yang penting bagi kehidupan manusia dapat dikatakan bahwa di antara hak asasi yang lain, hak untuk hidup, hak untuk mempertahankan hidup dan kehidupan merupakan hak yang sangat penting. Demikian pentingnya hak untuk hidup dimaksud, sehingga Pasal 28I ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menegaskan hak untuk hidup sebagai salah satu hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Bahwa secara yuridis, rokok sebagai produk hasil olahan tembakau yang bersifat adiktif adalah produk yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan perorangan keluarga, masyarakat, dan lingkungan, dimana penggunaannya dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Bahwa dengan demikian, secara yuridis formil dan diakui dan formil diakui dan/atau disimpulkan bahwa iklan dan promosi rokok adalah bagian dari iklan niaga yang bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat dan/atau mempromosikan rokok kepada khalayak sasaran, memengaruhi konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan, dalam hal ini adalah rokok. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa keberadaan iklan promosi rokok memang bertujuan untuk memengaruhi konsumen agar menggunakan produk rokok, dimana dia dapat menimbulkan kesakitan dan kematian merupakan salah satu bentuk pengingkaran dan/atau ancaman terhadap hak untuk hidup. Dan oleh karenanya iklan dan promosi rokok sebagaimana yang diatur dalam Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran dan pasal Pasal 7

11 13 huruf c Undang-Undang Pers bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28A dan Pasal 28I ayat (1). Kemudian, c. Bahwa Undang-Undang Penyiaran Pasal 46 ayat (3) huruf c dan Undang-Undang Pers Pasal 13 huruf c bertentangan dengan Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun Bahwa sebagian sebagai norma hak yang diatur Pasal 28 ayat (2) Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 ini sama dengan norma yang diatur Pasal 28A dan Pasal 28I ayat (1) Undang- Undang Dasar Tahun 1945, yaitu hak anak untuk dapat hidup, sehingga hak anak mempunyai hak untuk hidup yang sama dengan manusia lainnya. Sedangkan hak anak untuk tumbuh dan berkembang adalah jaminan terhadap hak anak atas keberlangsungan kehidupan. Bahwa dengan demikian, hak anak untuk dapat hidup, tumbuh, dan berkembang juga termasuk konstitusional anak termasuk hak konstitusional anak Indonesia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Bahwa demikian bahwa dengan demikian, setiap warga negara di dunia memahami bahwa iklan rokok adalah sebuah masalah dan ancaman bagi kondisi kesehatan masyarakat, sehingga melakukan kebijakan pelarangan iklan/promosi rokok di negaranya. Bahwa mempromosikan rokok melalui iklan niaga sangat mudah memengaruhi anak-anak yang masih labil pemikirannya untuk menjadi penghisap rokok. Padahal, rokok itu adalah zat adiktif yang berbahaya bagi kesehatan, bahkan bias bisa dan bahkan bisa memperpendek usia produktif, dan usia harapan hidup, bertentangan dengan kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun Bahwa berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan iklan dan promosi rokok memang bertujuan untuk memengaruhi anak-anak dan remaja agar menggunakan produk rokok. Padahal, rokok itu adalah produk adiktif, dimana penggunaan berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa memperpendek usia produktif dan harapan hidup anak. Hal ini adalah ancaman terhadap hak anak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang. Dan oleh karenanya iklan rokok iklan dan promosi rokok sebagaimana yang diatur dalam Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13 huruf c Undang-Undang Pers bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28B ayat (2). Kemudian bahwa Undang-Undang Penyiaran Pasal 46 ayat (3) huruf c dan Undang-Undang Pers Pasal 13 huruf c bertentangan dengan Pasal 28H ayat (1), khususnya hak setiap orang untuk hidup sejahtera lahir dan batin dan mendapat lingkungan hidup yang sehat. Bahwa dalam keadaan konkret, hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, serta mendapatkan hak hidup yang baik serta dan sehat, sebagaimana dijelaskan pada Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar 8

12 Tahun 1945, secara yuridis konstitusional harusnya juga dipahami dalam konteks hak-hak untuk mendukung dan/atau membantu untuk setiap orang dapat mewujudkan kehidupan yang sehat, sejahtera lahir dan batin, serta mendapatkan hidup yang baik dan sehat, sehingga setiap hal yang dapat membuat setiap orang terhambat dan untuk menuju kehidupan sejahtera lahir dan batin, serta mendapat untuk mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat dapat disebut mengancam dan/atau bertentangan dengan Pasal 24H ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun Bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas, rokok terbukti dan diakui sebagai produk yang penggunaannya berbahaya bagi kesehatan sebagaimana merugikan bagi kesehatan kita dan kematian telah terbukti, baik dalam fakta empiris, juga kebenaran ilmiah. Bahwa oleh karena keberadaan iklan rokok yang memperkenalkan masyarakat atau mempromosikan kepada hak layak sasaran untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk yang penggunaannya dalam jangka panjang dapat menimbulkan kesakitan dan kematian, merupakan ancaman terha bagi hak atas kesehatan. Bahwa rokok adalah produk yang bersifat adiktif, yang dapat ketagihan dan ketergantungan, maka penggunaan rokok sebagai berdampak terhadap kesehatan juga berdampak terhadap permasalah sosial dan ekonomi masyarakat dan permasalahan kesehatan masyarakat. 7. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, selanjutnya terakhir saja petitum karena semua Hakim sudah membaca permohonan Anda. 8. KUASA HUKUM PEMOHON: HERY CHARIANSYAH Baik, Yang Mulia. Bahwa karena itu Para Pemohon pada Pemohon ini, Para Pemohon menyampaikan permohonan kepada Mahkamah Yang Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara permohonan a quo dengan membuat keputusan yang menyatakan, mengabulkan pera Para Pemohon. Berdasarkan alasan tersebut di atas, Para Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Yang Mulia agar sudi kiranya berkenan memeriksa, mengadili, dan memutuskan permohonan a quo dengan amar putusan yang berbunyi sebagai berikut. 1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya. 2. Menyatakan norma yang diatur dalam Pasal 46 ayat (3) huruf b sepanjang frasa bahan dan/atau zat adiktif bahan atau zat atau 9

13 zat adiktif Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13 huruf b sepanjang frasa danon zat adiktif lainnya Undang-Undang Pers sepanjang tidak dimaknai termasuk rokok, dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28D ayat (1). 3. Menyatakan norma yang diatur dalam Pasal 46 ayat (3) huruf b sepanjang frasa bahan atau zat adiktif at Undang-Undang Penyiaran Pasal 13 huruf b sepanjang frasa dan zat adiktif lainnya, Undang-Undang Pers, dimaknai termasuk rokok. 4. Menyatakan Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran yang berbunyi, Promosi rokok yang memperagakan wujud rokok, dan Pasal 13 huruf c Undang-Undang Pers yang berbunyi, Peragaan wujud rokok dan/atau penggunaan rokok, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28A, Pasal 28B ayat (2), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28H ayat (1) dan ayat (3), dan Pasal 28I ayat (1), ayat (4), dan ayat (5). 5. Menyatakan Pasal 46 ayat (3) huruf c Undang-Undang Penyiaran yang berbunyi, Promosi rokok yang memperagakan wujud rokok, dan Pasal 13 huruf c Undang-Undang Pers yang berbunyi, Peragaan wujud rokok dan/atau penggunaan rokok, dinyatakan dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. 6. Menyatakan Pemerintah Republik Indonesia 6. Menyatakan Pemerintah Republik Indonesia bertentang bertanggung jawab untuk melindungi, memajukan, menegakkan, dan memenuhi hak asasi manusia dengan melakukan edukasi tentang bahaya rokok sebagai produk yang bersifat adiktif melalui iklan kesehatan masyarakat yang disampaikan kepada masyarakat secara masif, berkelanjutan, dan da diatur dalam peraturan perundangundangan. c. Memerintahkan pemungutan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia paling lambat 30 hari sejak hari kerja, sejak putusan ini diucapkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan berlaku. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian Permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan semangat untuk menegakkan konstitusi, hukum, dan hak asasi manusia, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Kuasa Hukum Para Pemohon. Terima kasih, Yang Mulia. 9. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, terima kasih. Permohonan Anda sebetulnya lengkap semua, ada siapa Pemohon kemudian ad dengan Kuasa, ada wewenang Mahkamah, ada kedudukan hukum Pemohon, alasan permohonan, dan kemudian kesimpulan dan petitum. 10

14 Tetapi, kalau kita lihat, maka Permohonan ini jadi sangat memusingkan karena latar belakang Permohonan Anda terlalu panjang. Ya, jadi, mestinya kemudian Pemohon itu siapa, kemudian wewenang Mahkamah kewenangan Mahkamah, kemudian legal standing Para Pemohon. Nah, alasan permohonan itu bisa kemudian yang tadi, latar belakang tadi, sebagian Anda masukkan ke sana. Latar berlakangnya itu sedikit saja karena terlalu panjang latar belakang ini sehingga Anda meletakkan kewenangan Mahkamah dan legal standing itu di apa halaman yang sangat jauh, ya, tanggal 19, 24 itu Anda baru itu. Jadi, mestinya di awal-awal, tapi latar belakang tadi bisa masuk sebagian di alasan permohonan. Nah, kemudian di sini harus dijelaskan bahwa mengapa Para Pemohon itu langsung terkena dampak bahwa hak konstitusional Pemohon ini terkena oleh pasal-pasal di dalam ud kedua undangundang yang dimohonkan tadi. Jadi bahwa dia itu siapa? Enggak masalah, Anda bisa menjelaskan, tapi apa dampak langsung bahwa pasal-pasal itu mengenai Pemohon sehingga hak konstitusional yang diberikan oleh Konstitusi itu kemudian tercederai, gitu ya. Anda menguraikan sangat panjang tentang part Pemohon ini, legal standingnya, tapi tidak mengena langsung, tidak semuanya mengena langsung pada alasan Anda mengajukan Permohonan ini. Karena legal standing ini menentukkan apakah Permohonan ini akan dilanjutkan ke Sidang Pleno atau tidak, ya. Kemudian untuk pengajuan permohonan ini, Anda juga harus memberikan suatu penjelasan yang bisa mempengaruhi Mahkamah karena Mahkamah pernah membuat keputusan mengenai peragaan wujud rokok di dalam iklan, gitu, yaitu Putusan Nomor 6/PUU-VII/2009 tanggal 10 September 2009 karena amar putusannya mengatakan menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya. Juga Putusan Nomor 71/PUU-XI/2013 Tahun 2013, tanggal 9 Oktober 2014, dasar pengujiannya Pasal 28D ayat (1) dan amar putusannya juga menolak secara keseluruhan, ya. Nah, selain itu, dua undang-undang ini ada kaitannya dengan putusan-putusan Mahkamah Konstitusi walaupun tidak mengenai iklan rokok. Tetapi, Putusan Nomor 54/PUU-VI/2008 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai karena kalau rokok pasti kaitannya dengan cukai dan juga undang-undang... Putusan Nomor 19/PUU-VIII/2010, ya, Putusan Nomor 19/PUU-VIII/2010 dan Putusan Nomor 34/PUU-VIII/2010 tentang Pengujian Undang-Undang tentang Kesehatan. Nah, ini sangat erat kaitannya, sehingga Anda lihat putusanputusan itu supaya menguatkan Permohonan Anda, sehingga 11

15 Permohonan Anda memang berbeda dengan itu dan memang ada dampak secara konstitusional terhadap Para Pemohon, itu, ya. Kemudian di dalam Permohonan ini, Anda meminta putusan dalam petitumnya, Menerima dan mengabulkan, menerimanya dihilangkan saja. Karena kami sudah menerima, tapi mengabulkannya yang belum. Jadi, nomor 1, Mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya. Petitum nomor 2 bahwa norma dalam Pasal 46 ayat (3) huruf b dan seterusnya berten... sepanjang tidak dimaknai termasuk rokok dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Ini harus Anda satukan dengan petitum nomor 5. Jadi, ini bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai ini. Ini suatu apa... perubahan dalam petitum bahwa kalua dulu dikatakan ini bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945, kemudian selanjutnya pasal ini tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, tapi itu sekarang disatukan, ya. Nah, petitum ada nomor 3, ini yang Anda minta apa? Menyatakan norma yang diatur dalam 46 ayat (3) huruf b sepanjang frasa bahan atau zat adiktif Undang-Undang Penyiaran dan Pasal 13 huruf b sepanjang frasa dan zat adiktif lainnya Undang-Undang Pers dimaknai termasuk rokok, maunya apa? Maunya dinyatakan bertentangan atau tidak bertentangan? Ini kan Anda hanya mengatakan dimaknai saja, tapi dimaknai itu menjadi pertentangan dengan konstitusi atau menjadi tidak bertentangan, ya. Nah, petitum nomor 4 juga demikian, petitum nomor 4 itu mengatakan, Bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945, tidak usah sebut pasalnya, langsung, Dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, itu. Petitum nomor 6, ini bukan kewenangan Mahkamah, Mahkamah tidak boleh memerintahkan pada presiden atau pada lembaga negara yang lainnya, ya, kecuali dalam undang-undang... kalau dalam pilkada, kita bisa memberatkan pada KPU atau Bawaslu, dan sebagainya, tapi dalam pengujian undang-undang, kita tidak bisa memerintahkan pada lembaga-lembaga ini, ya, saya rasa dari saya itu saja, saya mohon kepada Yang Mulia Pak Manahan. 10. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Terima kasih, kepada Ibu Ketua Majelis Panel yang berkesempatan. Saya hanya sedikit saja barangkali itu dari segi format penulisan undang-undang terlebih dahulu, ya, terutama dalam halaman 1, hal permohonan itu. kalau kita mau menguji norma itu haruslah kita mendahulukan pasalnya, ya, dengan di belakang ini yang kita uji langsung menunjuk kepada norma yang diuji dan memang penulisan undang-undang pun secara umum harus kita lebih dahulu ke pasalnya. 12

16 Jadi, mohon ini dikoreksi misalnya dalam hal permohonan pengujian pasal sekian undang-undang nomor sekian, selanjutnya juga di bawah seperti itu agar format penulisan peraturan perundang-undangan ini kita ikuti. Kemudian yang kedua, kalau kita lihat di halaman 33, yang menyinggung tentang legal standing dari Permohonan ini, Pemohon telah mengutip apa yang di dalam bukunya Dr. Maruarar Siahaan itu, memang ini yang harus ditunjukkan di dalam Permohonan Anda untuk melihat legal standing ini nanti ada hubungannya, ya, dengan Para Pemohon sehingga di sini nanti harus dilihat, apakah ini organisasiorganisasi Para Pemohon ini, apakah benar-benar mem... mempunyai legal standing dengan merujuk kepada anggaran dasar, anggaran rumah tangga dari organisasi-organisasi ini, apakah dia terlepas badan hukum atau tidak, namun harus diperlihatkan nanti di dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangganya apakah benar organisasi ini, ya, mempunyai kewenangan atau pun tugas-tugas, atau pun fungsi untuk itu, ya. Artinya, untuk kepentingan publik ke dalam hal menjaga bahwa kesehatan masyarakat itu harus dijaga dengan adanya misalnya, zat-zat yang dianggap adiktif yang merusak kesehatan masyarakat. Karena yang dipersoalkan di sini kan zat adiktif itu yang menurut Undang-Undang Penyiaran dan Undang-Undang Pers itu ada yang tidak dimaknai sebagai rokok. Sehingga rokok itu misalnya ya, saya ikuti tadi dari Permohonan ini sehingga rokok itu tidak terkontrol, kira-kira begitu. Sehingga bisa merusak kesehatan masyarakat pada umumnya, khususnya anak-anak. Tapi ini harus dilihat di dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga masing-masing Para Pemohon ini, apakah memang di sana ada tercantum, atau pun secara jelas, atau pun secara tersirat misalnya bahwa tugas daripada organisasi itu adalah untuk menjaga hal-hal yang disebutkan tadi. Kemudian halaman 15, di sana Pemohon sudah merujuk kepada Undang-Undang Kesehatan. Undang-Undang Kesehatan Pasal 113 ayat (2) itu. Di sini penafsirannya sudah... sudah jelas, bahwa disebut zat adiktif itu termasuk atau meliputi tembakau. Nah, jadi saya masih melihat apakah di sini ada persoalan norma apa tidak? Karena mungkin saja zat adiktif itu sudah jelas, baik menurut Undang-Undang Kesehatan atau undang-undang lain, memang termasuk rokok kalau kita baca ini. Pasal 113 ayat (2) sudah jelas di sini meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau. Nah, jadi kalau kita melihat ke pasal yang dimohon pengujiannya itu, nah apakah di sini ada masalah norma atau hanya masalah implementasi. Ini juga nanti perlu harus dijelaskan, kira-kira hubungannya tadi kerugian dari Para Pemohon ini apa, supaya kita bisa lihat dengan tidak ditafsirkannya seperti yang dimohonkan oleh Para Pemohon pasal daripada Undang-Undang Penyiaran dan Undang-Undang Pers itu, sehingga merugikan Para 13

17 Pemohon, jadi merugikan hak konstituional Para Pemohon. Jadi, ini mungkin harus dijelaskan lebih lanjut, dimana kerugian itu, kalau itu tidak ditafsirkan seperti itu. Nah, jadi pertama apakah itu penafsirannya yang... yang tidak... yang bermasalah atau penerapannya yang tidak benar di lapangan. Itu yang ketiga. Terus yang keenam, saya juga mau melihat juga di petitum, ada hubungannya dengan yang Saudara uraikan di pasal... saya ulangi, di halaman 34. Di halaman 34 itu siaran iklan niaga dilarang, baru Anda terus lihat ke ayat b-nya. Promosi minuman keras atau sejenisnya dan bahan atau zat adiktif. Nah, kembali tadi seperti yang saya katakan apakah ini zat adiktif ini belum ditegaskan termasuk rokok? gitu, ya. Tapi dalam Undang-Undang Kesehatan tadi sudah... sudah menyebut itu. Nah, sekarang yang anda mau mohonkan kan supaya zat adiktif itu juga disebut termasuk rokok atau bahan produk rokok. Nah, itu... itu menjadi... nanti Anda harus uraikan, kalaupun itu sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Kesehatan itu, apakah juga tidak bisa merujuk kepada pasal yang di dalam Undang-Undang Penyiaran itu. Kemudian juga, di ayat c-nya, Anda hati-hati ini. Karena saya lihat kan di atas pasal itu, di permulaan pasal... siaran iklan niaga dilarang, kan begitu ya? Dilarang. Sehingga kalau kita rujuk ke pasal... ayat c- nya, promosi rokok yang memperagakan wujud rokok, apa masalahnya? Memang di atas disebut dilarang, begitu. Jadi, kalau Anda mau mempersoalkan ayat c ini, promosi rokok yang memperagakan wujud rokok, memang itu, oleh pasal ini kan menyatakan dilarang. Jadi, apa masalahnya? Itu menjadi pertanyaan bagi saya sendiri. Nah, dihubungkan dengan Pasal 13 huruf b Undang-Undang Pers juga. Disebut di situ ya, dilarang minuman keras, narkoba, psikotropika, zat adiktif lainnya. Anda mempersolakan di situ zat adiktif, oke. Itu tadi sudah di... dipermasalahkan apakah zat adiktif itu tidak selalu ditafsirkan ataupun dianggap termasuk rokok di dalamnya apa tidak selama ini, itulah yang menjadi pertanyaan kita. Tapi kalau memang itu sudah, tapi tidak dilaksanakan, berarti mungkin bukan masalah norma yang bermasalah di situ, ya. Nah, ke ayat c-nya juga sama karena di atas itu kan sudah dinyatakan dilarang. Nah, apakah ada masalah dalam ayat c ini, peragaan wujud rokok dan/atau penggunaan rokok. Nah, merujuk ke situ, sehingga dalam petitum, sebenarnya tidak perlu lagi Anda mempermasalahkan petitum keempat ini. Karena ini kan jelas dilarang. Nah, kemudian tadi sudah disampaikan oleh Yang Mulia, Ibu Ketua bahwa poin petitum kedua dan ketiga itu digabungkan saja, jadi tidak perlu lagi menyebut pasal-pasal dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945-nya, hanya tadi supaya dimaknai. Kalau tidak dimaknai termasuk rokok, maka itu bertentangan dengan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Sedang petitum empat ini coba 14

18 dicek lagi, apakah sudah benar, itu mau mohon penafsirannya apa tidak? Karena di situ saya melihat tidak ada permasalahan. Saya kira itu saja dari saya, Yang Mulia. Terima kasih, Yang Mulia. 11. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Terima kasih. Yang Mulia, Pak Saldi Isra. 12. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Terima kasih, Yang Mulia Ketua Panel. Menambahkan catatan dari dua Hakim Panel yang sebelumnya. Pertama, saya setuju Permohonan ini disederhanakan karena banyak yang berhimpitan atau tumpang tindih. Misalnya, yang paling menonjol itu soal legal standing. Di bagian awal, itu beberapa halamannya menjelaskan siapa Pemohon. Lalu kemudian, di halaman 23 sampai halaman 29, itu menjelaskan lagi di bagian legal standing. Lalu 30 sampai 34, itu menguraikan lagi tentang Para Pemohon. Ini kan maksudnya sama, Pemohon mau menjelaskan sehingga memiliki legal standing. Sudah, itu di apa dirampingkan, digabungkan, sehingga nanti kita dari Majelis bisa melihat, oh ternyata memang Para Pemohon memiliki legal standing untuk mengajukan Permohonan ini. Jadi kalau itu bisa disederhanakan, Permohonan ini akan menjadi lebih sederhana. Itu satu. Yang kedua, di bagian-bagian pendahuluan itu sebetulnya banyak sekali yang terkait dengan alasan mengajukan permohonan. Padahal, di struktur pengajuan permohonan kita, itu kan bisa muncul di alasanalasan. Jadi, sudah ada tempatnya sendiri. Jadi, saya setuju tadi dengan apa Yang Mulia Ketua Panel, itu sebagian materinya dipindahkan saja kepada alasan-alasan mengajukan gugatan, yaitu kayak opening statement-lah. Tapi, itu kepanjangan opening statement-nya. Cari saja kalimatnya yang padat, mungkin satu halaman cukup, dan alasan-alasan substansial lainnya itu dimasukkan ke alasan-alasan mengajukan permohonan yang ada tempatnya tersendiri. Jadi, kita membacanya tidak dirumitkan oleh hal-hal yang sebetulnya tidak tepat letaknya di bagian pendahuluan, tapi itu lebih tepat di bagian alasan mengajukan permohonan. Itu. Yang ketiga, di halaman 20. Itu kan sebelumnya menguraikan tentang kewenangan Mahkamah. Jadi, sudah benar alasan-alasan Mahkamah berwenang untuk apa memeriksa permohonan ini, dan itu poin 5, 6, 7, 8, 9, itu kan ndak ada hubungannya sebetulnya dengan apa dengan kewenangan Mahkamah. Itu alasan pengujian konstitusionalitas pasal-pasal yang Saudara persoalkan, bukan? Nah, itu jangan dimasukkan di situ, nah itu. 15

19 Jadi, itu beberapa hal yang harus disederhanakan. Jadi, semakin sederhana, semakin mudah kami Majelis memahami apa sebetulnya yang diinginkan oleh Pemohon dari Permohonan ini. Itu soal struktur. Jadi coba dibaca lagi, dibuang yang tidak sesuai dengan struktur, mana yang mau digabung dan segala macamnya agar ini menjadi lebih sederhana. Tapi, yang jauh lebih penting menurut saya, Pemohon harus mampu menguraikan, apa beda Permohonan ini dengan permohonanpermohonan sebelum yang sudah diputus oleh Mahkamah Konstitusi? Jadi, ada banyak. Misalnya, ada tadi sudah beberapanya sudah disebut oleh Yang Mulia Ketua Majelis. Ada yang lain, misalnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55 Tahun 2011, ada Putusan Nomor 43 Tahun 2011, itu berkait langsung dengan pasal-pasal yang diujikan di sini. Jadi, Pemohon harus mampu menjelaskan, alasan yang berbeda dengan permohonan yang sebelumnya, kemudian landasan pengujian yang berbeda. Nah, itu. Sehingga kami memang merasa bahwa ini memang memenuhi persyaratan untuk diperiksa ke tahap berikutnya. Jadi, tolong nanti Pemohon menelusuri putusan-putusan Mahkamah Konstitusi yang terkait langsung. Jadi, soal Undang-Undang Penyiaran dan segala macam itu, sebetulnya pasal-pasal itu sudah pernah diujikan. Apakah itu tidak boleh diuji lagi? Boleh diuji lagi, sepanjang Pemohon berikutnya bisa menunjukkan alasan-alasan konstitusional yang berbeda dengan permohonan-permohonan yang pernah sudah diputus. Nah, itu. Nah, kalau itu sudah bisa dilakukan, baru kita melihat, oh ternyata ini memang bisa diteruskan atau tidak. Nah, inilah gunanya kita memberikan apa... saran, pertimbangan kepada Saudara agar nanti tidak dianggap ini nebis in idem, jadi tidak bisa diputus lagi karena sudah pernah diputus sebelumnya. Tolong, dalam waktu yang ada nanti untuk perbaikan. Putusan-putusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan pasal-pasal yang dimohonkan ini dilacak lagi, lalu nanti diberikan penjelasan atau argumentasi apa bedanya Permohonan ini dengan permohonan-permohonan sebelumnya? Nah, itu catatan tambahan dari saya. Terima kasih. 13. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, terima kasih. Jadi, itu semua yang disarankan oleh Hakim Panel dan untuk itu Anda dapat memperbaiki Permohonan ini, diberikan waktu dua minggu. Terakhir hari Senin, tanggal 13 November 2017, pukul WIB. Langsung diserahkan ke Kepaniteraan, ya. Jadi, Anda boleh menerima saran-saran tadi, boleh tidak. Tapi, kalau Anda tidak memperbaiki, maka permohonan yang pertama ini akan menjadikan permohonan yang terakhir, kalau itu diajukan ke sidang Pleno. Ya, masih ada yang perlu ditanyakan? 16

20 14. KUASA HUKUM PEMOHON: HERY CHARIANSYAH Cukup, Yang Mulia. 15. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Cukup. Ya, kalau tidak ada yang perlu ditanyakan lagi, maka sidang ini saya anggap selesai dan saya nyatakan sidang ini ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 30 Oktober 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Yohana Citra Permatasari NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 17

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 81/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 81/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 81/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 81/PUU-XV/2017 Larangan Iklan Rokok

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 81/PUU-XV/2017 Larangan Iklan Rokok RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 81/PUU-XV/2017 Larangan Iklan Rokok I. PEMOHON 1. Pemuda Muhammadiyah, diwakili oleh Dahnil Anzar Simanjuntak dalam kedudukannya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAHAN ACEH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 98/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 98/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 98/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 93/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 93/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 93/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah [Pasal 58 huruf c] terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi [Pasal 55] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 127/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 127/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 127/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG DESA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 112/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 112/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 112/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat [Pasal 4 ayat (1) dan ayat (3)] terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi [Pasal 41

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 69/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 69/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 69/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan [Pasal 113 ayat (1), ayat (2), dan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 34/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 34/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 34/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-IX/2011 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan terhadap Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 10/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 10/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 10/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 25/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 25/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 25/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Pasal 505] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 41/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 41/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 41/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana [Pasal

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 96/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 96/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 96/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN PERPU NOMOR 51 TAHUN 1960 TENTANG LARANGAN PEMAKAIAN TANAH TANPA IZIN YANG BERHAK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 92/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 92/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 92/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 105/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 105/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 105/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAKAMAH KONSTITUSI SEBAGAIMANA DIUBAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-XV/2017 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PERATURAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN JUNCTO UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan [Pasal 27 ayat (1) huruf e ] terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 19/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 19/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 19/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 22/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 22/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 22/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 128/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 128/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 128/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 76/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 76/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 76/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 129/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 129/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 129/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 52/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 52/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 52/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN FORMIL DAN MATERIIL PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 58/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 58/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 58/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN FORMIL DAN MATERIIL PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 2

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 23/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 23/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 23/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 22/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 22/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 22/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-VIII/2010 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci