SIFAT-SIFAT INTRAMOLEKUL SENYAWA ORGANIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIFAT-SIFAT INTRAMOLEKUL SENYAWA ORGANIK"

Transkripsi

1 1 SIFAT-SIFAT INTRAMLEKUL SENYAWA RGANIK Setiap senyawa organik memiliki sifat-sifat fisik maupun sifat-sifat kimia, tetapi dalam pembahasan ini akan difokuskan pada sifat-sifat intramolekul. Sifatsifat intramolekul tersebut meliputi panjang ikatan, energi ikatan, momen dipol, keasaman dan kebasaan suatu molekul organik. Di dalam energi ikatan dijelaskan tentang pengukuran, perhitungan secara teori dan faktor-faktor yang menentukan panjang ikatan. Pada energi ikatan akan diuraikan tentang penentuan energi ikatan secara eksperimen dan secara teoritis. Pembahasan tentang momen dipol meliputi perhitungan momen dipol dalam berbagai macam senyawa organik. Pada uaraian tentang keasaman dan kebasaan dijelaskan tentang faktor-faktor yang menentukan keasaman dan kebasaan suatu senyawa organik. PANJANG IKATAN Panjang ikatan adalah jarak antara duah buah atom yang saling berikatan atau jarak rata-rata anatar dua buah inti yang berikatan kovalen. r A = ½ d, r A = jari-jari kovalen A Panjang ikatan (d) Panjang ikatan dapat diukur melalui salah satu cara dari: a. Difraksi elektron b. Difraksi sinar X c. Studi dari spektra (spektrum) d. Gabungan dari ketiga cara diatas

2 2 e. Difraksi elektron (metode terbaru) Faktor-faktor yang menentukan panjang ikatan adalah jari-jari kovalen, keelektronegatifan, energi ikatan dan orde ikatan. 1. Jari-Jari Kovalen (Radius Kovalen ) Jari-jari kovalen adalah setengah dari jarak antara dua inti atom homonuklear yang berikatan kovalen atau setengah dari jarak ikatan antara dua atom yang sama. r A = ½ d A Menurut uggins dan Pauling hubungan antara jari-jari kovalen dan panjang ikatan adalah Keterangan : r A-B r A r B = panjang ikatan AB = jari-jari kovalen atom A = jari-jari kovalen atom B contoh : 1. Panjang ikatan C-C merupakan jumlah jari-jari kovalen kedua atom C. Dengan demikian jika atom C mempunyai jari-jari kovalen 0,77 A o, maka panjang ikatan C-C dapat diperoleh dengan cara berikut: r C-C = r C + r C = 0,77 + 0,77 = 1,54

3 3 2. Panjang ikatan - adalah total dari jari-jari kovalen kedua atom dan jika jari-jari kovalen atom adalah 0,28 A o, maka panjang ikatan - dapat dihitung dengan cara berikut: r - = r + r = 0,28 + 0,28 = 0,56 3. Panjang ikatan C-Cl adalah jumlah jari-jari kovalen atom C dan atom Cl. Apabila jarijari kovalen atom C dan Cl adalah berturut-turut 0,77 dan 0,99 A o, maka panjang ikatan C-Cl adalah: r C-Cl = r C + r Cl = 0,77 + 0,99 = 1,76 Dari data eksperimen memperlihatkan bahwa panjang ikatan C-Cl adalah 1,72. Ini berarti bahwa data perhitungan lebih besar daripada data eksperimen. Dengan demikian persamaan di atas hanya berlaku untuk dua atom yang berikatan dengan perbedaan keelektronigatifan nol. Jadi, jari-jari kovalen meruapakan setengah dari jarak inti kedua atom yang berikatan. arga jari-jari kovalen beberapa unsur yang sering dijumpai dalam senyawa organik tertera dalam tabel 1. Tabel 1. Jari-jari kovalen beberapa unsur Unsur Jari-jari kovalen, r ( ) 0,28 C 0,77 N 0,75 0,74 F 0,72 Si 1,17 P 1,10 S 1,04 Cl 0,99

4 4 2. Keelektronegatifan Untuk ikatan yang dibentuk dari atom-atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifa, rumus Pauling dan uggins tidak dapat diterapkan. Kenyataan memberi petunjuk bahwa panjang ikatan seperti ini selalu lebih pendek daripada jumlah jari-jari atom pembentuknya. al ini terjadi karena adanya kontraksi akibat perbedaan keelektronegatifan polaritas. Contoh : Menurut rumus Pauling, panjang ikatan C-N dengan jari-jari kovalen C dan N berturut-turut 0,77 dan 0,75 A o adalah sebagai berikut: r C-N = r C + r N =0,77 + 0,75 = 1,52 Data observasi menunjukkan r C-N = 1,47. Artinya data observasi lebih pendek daripad hasil perhitungan. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan kedua unsur yang berikatan semakin besar pula kontraksi panjang ikatannya. al ini dapat dilihat pada panjang ikatan C- dengan jari-jari kovalen atom C dan adalah masing-masing 0,77 dan 0,74. r C- = r C + r =0,77 + 0,74 = 1,51 Data pengamatan memperlihatkan r C- = 1,24. Jadi, nilai kontraksinya merupakan selisih antara data observasi dengan hasil perhitungan, yakni 0.09 Å Koreksi terhadap kontraksi di atas dilakukan oleh Schumacher dan Stevenson dengan rumus: Keterangan : r A-B = panjang ikatan r A r B = jari-jari kovalen A = jari-jari kovalen B

5 5 X A - X B = Keelektronegatifan A dan B Contoh : itung panjang ikatan C-Cl dimana jari-jari kovalen atom C dan Cl adalah masing-masing 0,77 dan 0,99 dan keelektronegatifan C dan Cl adalah berturutturut 2,5 dan 3,0. r C-Cl = r C + r Cl 0,0 9 X C X Cl r C-Cl = 0,77 + 0,99 0,09 X C X Cl = 0,77 + 0,99 0,09 2,5 3,0 = 1,67 0,09 (0,5) = 1,715 1,72 Disamping itu, uggins memperkenalkan hubungan antara energi ikatan dan panjang ikatan, yaitu: r A-B = r AB + 1/a In E AB Keterangan : r A-B = panjang ikatan aktual, panjang ikatan pada energi tetap r AB = Panjang ikatan A-B E = energi ikatan AB a = tetapan, jika E dinyatakan dengan kkal/g maka a= 4,6 E E E Dengan demikan, r AB = r A + r B E r A dan r B adalah jari-jari kovalen A dan B pada energi tetap. r r

6 6 Contoh itung panjang C-Cl jik diketahui energi ikatan C-Cl = 77 kkal r C-Cl = r C + r Cl - 1/2 Iog E C-Cl =1,22 +1,44 ½ log 77 =1,72 A o 3. rde Ikatan rde ikatan menunjukkan jumlah ikatan. Ikatan tunggal C-C ; r C-C = 1,54 A, artinya ikatan mempunyai orde ikatan = 1 Ikatan tunggal C=C ; r C-C = 1,54 A, yang berarti bahwa ikatan ini berorde ikatan dua Pada umumnya, ikatan rangkap lebih kecil dari pada ikatan tunggal, jika terjadi resonansi maka orde ikatan berada diantara 1 dan 2. Contoh: Benzena a b a b Jumlah bentuk resonansi = 2 orde ikatan untuk a = ½ x 2 + ½ x1 = 3/2 b = ½ x1 + ½ X 2 =3/2, dimana r A = r B Pauling memberi hubungan antara orde ikatan dan panjang ikatan, yang menyatakan bahwa hubungan empiris antara orde ikatan dengan panjang ikatan ternyata tidak linier. r = r 1 - y 1 r r y 1 keterangan : r = panjang ikatan r 1, r 2 = Panjang ikatan tunggal dan panjang ikatan rangkap y = rde ikatan contoh :

7 7 r a = 1,54 - = ,54 1, = 1,54 0,1575 = 1,3825 Å 2 0,21 Panjang ikatan hasil observasi adalah 1,39 Å, yang berarti bahwa hasil perhitungan sedikit lebih pendek. Perlu dicatat bahwa panjang ikatan keenam ikatan dalam benzen adalah sama. Bagaimana dengann panjang ikatan naftalena? rde ikatan masing-masing ikatan dalam naftalena adalah sebagai berikut: rde ikatan 2 a b= c= d= Dengan demikian, panjang ikatan a dan b adalah:

8 8 r a = 1, ,54 1, = 1,54 0,126 = 1,36 Å r b = 1,54 - =1,54 0,126 = 1,414 Å , Panjang ikatan c sama dengan panjang ikatan b, sedangkan panjang ikatan d sama dengan panjang ikatan a. Tugas! Antrasena dan fenantren. Perhatikan untuk senyawa sianogen, yang strukturnya dapat mengalami resonansi dan membentuk tiga macam struktur. Y c-c = Y c-c = r c-c obs

9 9 Dengan demikian, ada faktor lain yang mempengaruhi panjang ikatan yaitu berada diantara 2 dan 3 struktur. 4. iperkonjugasi iperkonjugasi melibatkan pergeseran elektron ikatan, elektron bebas dan elektron ikatan. Berbeda dengan resonansi yang hanya melibatkan pergeseran elektron ikatan dan elektron bebas. Efek hiperkonjugasi lebih lemah dari pada resonansi. Contoh: Konjugasi - 2 C C C C 2 C C + Energi Ikatan Energi ikatan adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kovalen antara dua atom secara homolitik (dibagi rata) atau masing-masing membawa jumlah elektron yang sama. Contoh : : : Lawan dari energi ikatan adalah energi disosiasi. Energi dissosiasi adalah energi yang dibebaskan pada saat ikatan terbentuk. Ada dua cara dalam melakukan penentuan panjang ikatan : 1. Cara spektroskopi 1 E = h = = C. C V 2. Cara penurunan persamaan Van t off

10 10 d In K 1 d T R Keterangan : K = Tetapan kesetimbangan T = Suhu = Kalor dissosiasi R = Tetapan Gas (1,199 kal/ o mol). Energi ikatan dwiatom berkisar mulai kkal/mol. Energi ikatan tertinggi (135 kkal/mol) yang dimiliki oleh molekul F dan energi ikatan terendah (36 kkal/mol) yang dimiliki oleh molekul I 2. Untuk molekul poliatom, maka yang dihitung adalah (jumlah) ikatan yang ada dalam molekul, misalnya energi ikatan untuk S 8 merupakan delapan kali ikatan S- S. Begitupun juga energi ikatan P 4 adalah empat kali ikatan P-P. E S8 = 8 (S-S) E P 4 = 4 (P-P) Untuk ikatan kovalen heterogen A-B dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rata-rata geometri seperti berikut: E A-B = E A A x E BB Contoh : 1. E C- = EC C x E = 80 x ,21kkal/ mol 1 Sementara hasil pengamatan 99 kkal / mol 1 2. E C- = EC C x E = 80 x 33 51,38 kkal/ mol 1 asil pengamatan 81 kkal / mol 1 Jadi, rumus di atas tidak dapat digunakan untuk ikatan yang terdiri dari dua atom yang memiliki perbedaan kelektronegatifan. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya semakin besar energi ikatannya artinya ikatan tersebut tidak 100%

11 11 kovalen. Dengan demikian harus diperhitungkan faktor keelektronegatifan. Rumus di atas tidak berlaku karena tidak memperhatikan faktor keelektronegatifan dari unsur yang saling berikatan kovalen. Dengan demikian, rumus yang diperkenalkan lebih lanjut adalah: E A A x E BB E dalam ev, 1 ev = 23 kkal/mol Contoh : itung E C- = E x E A A BB + C = 80 x = 91,61 Tabel 2. Energi ikatan antara dua atom yang disebut tabel segitiga Energi - C- N- - F- Si- S- Cl- Br- I C N F Si S Cl Br I C=C Energi ikatan rangkap dapat dilihat sebagai berikut: : 142 kkal/mol

12 12 C C : 186 kkal/mol C=N : 121 kkal/mol C N : 191 kkal/mol Contoh Soal energy itung perbedaan keelektronegatifan C- dengan menggunakan table segitiga E C- = 99 kkal/mol E C-C = 80 kkal/mol E - = 104 kkal/mol E C- = E ccx EBB + C 99 = 80x C 99 = 91 + C C = 8/23 ev = 0,34 X C X = = 0,59 X C = 2,5 X = 2,1 = 0,4 Energi ikatan dapat dicari dari energi pembentukannya Contoh : E - =1/2 (E pembentukan 2 ) 2 2(g) + 2(g) 2 2 = kkal /mol

13 13 4 (g) 2 2(g) = -208 kkal / mol 2 (g) 2(g) = -118 kkal / mol 4 (g) + 2 (g) 2 2 = -442 kkal / mol Dimana E o- = -442/4 = -110,5 kkal/mol 2. N 3 = -11 kkal/mol 2 N-N 2 = 104 kkal/mol E N=N = 170 kkal/mol a) Berapa E N-..? b) Berapa E N-N..? c) itung kalor reaksi 2 N-N N 2 Penyelesaian: a. N 2(g) + 3 2(g) 2N 3(g) = - 22 kkal /mol 3[- (g) 2] = 312 kkal / mol 2 [N+3 N 3 ] = -2a kkal / mol N=N 2N = 170 kkal / mol N 2 (g) + 3 2(g) 2N 3 = 482-2a -22 = 482-2a a = 252 kkal/mol EI N- = 252/3 = 84 kkal/mol b. 2N 2(g) + N 2(g) 2N-N2 = 10 kkal /mol N=N 2N = 170 kkal / mol 2 [- 2 ] = 208 kkal / mol 4 = 2N 2N-N2 = 4(-8) - b kkal / mol N 2 (g) + 2 2(g) 2N-N2 = b c. = EI pemutusan EI pembentuka n B=32 kkal/mol

14 14 = = kkal Momen Dipol Molekul yang mempunyai momen dipol (µ) adalah molekul yang mempunyai kutub kutub positif dan negatif. Contoh: Besarnya momen dipol/derajat kepolaran (µ) dapat dihitung melalui persamaan: µ = momen dipol (debeye/d) diaca debi 1D = ~ Å esu d = jarak antara dua muatan (Å) 1Å = 10-8 cm z = muatan (esu) esu = µ 2 = 1,84D Penentuan Kedudukan (+) dan (-) dalam Molekul Contoh : C 2 tdk polar Dalam molekul dikenal pula momen ikatan. Momen ikatan adalah momen yang ditimbulkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang berikatan. Contoh : µ 2 = 1,84 D, µ i = 1,51 D

15 15 Bentuk geometri (struktur rantai) mempengaruhi momen dipol = jumlah momen ikatan Pengaruh struktur suatu seny.terhadap momen dipol Contoh : 2 = = = Rumus umum : µ 2 = µ µ µ 1 µ 2 cos µ 2 = p 2 + q 2 = (µ 1 q) 2 + (µ q 2 ) = µ µ 1 q + q 2 + µ q 2 = µ µ µ 1 q = µ µ µ 1 µ 2 cos α q = µ 2 cos β = µ 2 cos (180 ) = -µ cos

16 16 Contoh : 2 µ 2 2 = µ 2 + µ µ µ cos (104 0 ) (1,84D) 2 = 2 µ 2 + (- 0,4838 µ 2 ) 3,3656 = 1,5162 µ 2 µ = 99 3D 5 D C 3 µ 2 C 3 = µc 2 + µ µc µ cos (110 0 ) (1,69) 2 = µc 2 + (1,50D) µc (1,50D) (- 0,342) 2,8561 = µc 2 + 2,25 + µc (- 1,026) µc 2 = µc (- 1,026) 0,6151 = 0 µc 2 + 1,026 µc 0,6151 = 0 ( ) ( ) = 1,445 D Data µ (momen ikatan) hasil pengukuran Tabel 3. arga beberapa momen ikatan N - 1,3 D C - Br 1,8 D - 1,5 D - 1,5 D S - 0,7 D C = 2,7 D C - N 1.0 D C - Cl 1.9 D C - 1,2 D Momen gugus adalah jumlah momen ikatan yang ada pada gugus itu. Momen gugus dipengaruhi posisi pengikatannya (berbeda jika terikat pada senyawa siklik dan pada alifatik). Contoh : µ gugus N 2 alifatik : 3,68D ; aromatik : 4,21D Tampak bahwa µ gugus N 2 aromatik lebih besar dari µ gugus N 2 alifatik karena pada senyawa aromatik terjadi resonansi.

17 17 Tabel 4. Daftar momen gugus hasil pengukuran Gugus µ gugus (D) Alkil Aril C 3 1,22 1,33 N 2 1,20 1,43 Br 2,10 1,73 Cl 2,05 1,70 1,69 1,40 C 1,68 1,73 C 2,73 2,76 CC 3 2,78 3,50 N 2 3,68 4,21 C N 4,00 4,39 Pada Br, Cl, µ gugus alkil > µ gugus aril karena efek induksi, I(-) sedangkan mesomerinya, M+ Jika lebih dari satu gugus maka µ gugus total sering cocok dengan µ molekul dan ada penyimpangan bila ada pengaruh sterik. Contoh : µ = ( ) = ( = 3,67 D ) ( ) Atau µ 2 = µn µbr µn 2 µbr cos (120 0 ) µ = 3,67 D

18 18 arga µ nitro bromo benzena (eksperimen) = 3,40 D (dalam larutan benzena)arah berlawanan dikurangkan, searah di jumlahkan. µ = ( ) = ( ) ( ) ( ) = = 2,73D Momen Dipol Senyawa idrokarbon Untuk senyawa alkana (parafin) umumnya momen dipolnya (µ) µ C C 3 µ C µ C C 3 µ µ alifatik Untuk senyawa aromatik C 3 µ = 0,4 D dalam toluena ada momen dwikutub + dan - yang ditimbulkan dari pengaruh resonansi dan hiperkonjugasi sehingga mengakibatkan µ(momen dipol) tidak sama dengan nol. µ (non polar) st yrene

19 19 Alifatik tak jenuh Senyawa Azulena Senyawa duren 3 C C 3 3 C C 3 1,2,4,5-tetramethylbenzene Momen dipolnya (µ) ( Momen Dipol Turunan haloge Tabel. Momen dipol senyawa turunan klor Senyawa µ (D) C 3 Cl 1,87 C 2 5 Cl 2,05 n C 3 7 Cl 2,10 n C 5 11 Cl 2,12 C 2 = CCl 1,44 C CCl 0,44

20 20 C 6 5 Cl 1,70 Cl C 6 4 Cl 2,53 Dari tabel terlihat bahwa µ C 2 5 Cl > µ C 2 = CCl. Ini disebabkan karena pada C 2 = CCl terjadi delokalisasi sehingga ikatannya menjadi lebih pendek (momen dipol menjadi lebih kecil). Sifat sifat Keasaman dan Kebasaan Reaktivitas Senyawa rganik Reaktivitas suatu senyawa organik ditentukan dari gugus fungsinya. Gugus fungsi ada yang bersifat : 1) Induksi (I) a) Mendorong elektron (+ I) b) Menarik elektron (- I) 2) Mesomeri (M) meliputi resonansi dan hiperkonjugasi a) Meninggalkan gugus fungsi (+ M) b) Menghampiri gugus fungsi (- M) Contoh : -M (masuk ke gugus fungsi) +M (keluar gugus fungsi) dan -I ( menarik elektron) +I (mendorong elektron) +M (keluar dari gugus) +M (keluar dari gugus)

21 21 -I (menarik elektron) -I (menarik elektron) Faktor yang mempengaruhi keasaman dan kebasaan suatu zat : 1. Efek induksi 2. Efek mesomeri 3. Efek ikatan hidrogen 4. Efek sterik 5. Efek dielektrikum 1. Efek Induksi a. Suatu asam dengan gugus penarik (-I) akan memperbesar keasamannya. Contoh: C 3 C FC 2 C pka : 4,8 pka : 2,66 b. Semakin besar keelektronegatifan gugus I tersebut makin kuat asam tersebut. Contoh : FC 2 C (lebih asam dari) ClC 2 C pka : 2,66 pka 2,86 c. Semakin banyak gugus I (penarik elektron) semakin kuat asam yang bersangkutan. Contoh: Cl 3 CC > Cl 2 CC > ClC 2 C pka : 0,65 pka : 1,30 pka : 2,86 Akan tetapi, jika letak gugus I jauh, maka pengaruhnya hanya sedikit. Contoh : ClC 2 C 2 C < ClC 2 C pka : 4,00 pka : 2,86 d. Apabila suatu asam mempunyai gugus +I (pendorong elektron), maka asam tersebut akan berkurang keasamannya. Contoh : C > C 3 C pka : 3,77 pka : 4,8 Makin kuat gugus +I tersebut makin kecil keasamannya. Contoh : - CC 2 C < C 3 C 2 C pka : 5,69 pka : 4,85

22 22 Suatu basa akan bertambah kuat jika memiliki gugus +I. Contoh : N 3 < C 3 N 3 < (C 3 ) 2 N pkb : 4,75 pkb : 3,34 pkb : 3,29 2. Efek Mesomeri Pengaruh mesomeri lebih besar dari pada pengaruh induksi terhadap sifat keasaman dan kebasaan. Contoh : Ditinjau dari efek induksi I, mestinya asam p-hidroksi benzoat lebih kuat dari pada asam benzoat, namun kenyataannya tidak demikian. Ini disebabkan oleh efek mesomeri +M. Pada atom asam p-hidroksi benzoat terjadi muatan (-) yang cenderung berantaraksi dengan atom sehingga atom sukar lepas (kurang besifat asam). al serupa terjadi pada p-nitro fenol dan m-nitro fenol N + - N + - pka: pka: 6,5x10-8 pka: 5,3x10-9

23 23 Ditinjau dari suduk efek induksi, seharusnya m-nitro fenol lebih asam dari p-nitro fenol karena jarak ikatan nitro fenol lebih dekat. Tetapi yang terjadi sebaliknya. Ini disebabkan oleh faktor mesomeri M. Kenyataan juga menunjukkan kebasaan anilin lebih besar dari benzil amina. N 2 C 2 N 2 aniline 1- phenylmet hanamine 9, kali lebih kecil kebasaannya 3. Efek Ikatan idrogen Ikatan hidrogen adalah antraksi antara atom yang terikat pada unsur elektronegatif (N,, F) dengan atom lain yang keelektronegatifannya besar. Ikatan hidrogen bisa terjadi intramolekul dan antarmolekul. Efek elektrostatif yang ditimbulkan adalah jarak pendek (2Å). C C C C C 3 pka: 4,2 2,98 4, kali lebih asam dari asam benzoat Pada saat membentuk ikatan hidrogen dapat memperbesar keasaman seny. syaratnya akan dibentuk cincin khelat 5 atau 6.

24 24 Berbeda dengan ikatan hidrogen pada orto fenol, ikatan hidrogen tidak dapat membentuk anion/basa konjugasi yaitu o-nitro phinolat. Akibatnya keasaman fenol ini hampir sama para-nya 4. Efek Dielektrikum dan Sterik ubungan antara dielektrikum dengan keasaman adalah sebagai berikut : RT ln ΔG 0 = Keterangan : N = Bilangan Avogadro (6,022 x mol -1 ) e = muatan elektron D = Bilangan dielektrikum K 1 /K 2 C 2 C 2 C 734 (asam malonat) C 2 C(C 2 5 ) 2 C kali C 2 C 2 C 2 C 19,2 (asam siksinat) C 2 C(C 3 ) 2 C(C 3 ) 2 C kali Asam-asam teralkilasi mempunyai rongga yang tetapan dielektrikumnya rendah sehingga K 1 /K 2 besar. Semakin tersubstitusi, semakin kecil bilangan dielektrikumnya. Efek sterik menghalangi perputaran gugus untuk berpindah akibatnya antaraksi gugus semakin besar.

25 25 STEREKIMIA Stereokimia adalah study bagaimana atom dalam suatu molekul tertata dalam ruangan. Stereoisomer atau isomer ruang adalah dua senyawa yang mempunyai rumus struktur yang sama tetapi berbeda penataan ruangnya. Stereoisomer terbagi atas isomer geometri dan isomer optik. 1. Isomer Geometri Isomer geometri dapat dijumpai pada senyawa alkena atau olevin den senyawa siklik. Untuk membedakan antara 2 struktur yang sama perlu diberi konfigurasi. Konfigurasi tersebut dapat berupa istilah cis trans dan E Z. Sistem cis - trans Cis = sejajar Trans = bersebrangan 3 C C 3 C 3 3 C Untuk siklik biasanya : C 3 C 3 C 3 C 3 Trans 1,2-dimetil siklopentana Untuk konformasi : cis 1,2-dimetil siklopentana

26 26 3 C C 3 Trans 1,4-dimetil sikloheksena System E-Z E = Entgegen = berlawanan C 2 5 Z = Zesammen = Bersama-sama C 3 Br C 3 Br C Aturan Penentuan berdasarkan urutan prioritas sistem E-Z (Aturan Chan- Contoh : 3 C Ingold-Prelog): 1. Atom dengan nomor atom tertinggi mempunyai prioritas utama. 2. Jika unsur sama maka nomor atom berikutnya digunakan untuk memberikan prioritas. 3. Jika atom-atom isotop satu sama lain, maka isotop dengan nomor massa tertinggi memiliki prioritas utama. 4. Jika ikatan yang ada rengkap maka diekivalenkan dengan ikatan tunggal C 2 -C 2 -C 2 Cl C 3 C 2 -C 2 -C 2 -C 3 2 C C 2 6-kloro-3-pentil-2(Z) heksena 2. Isomer optic (ENANTIMER) Untuk membedakan dapat ditinjau salah satu dari dua aspek yaitu kiralitas dan unsur-unsur simetris. Pada isomer optik dikenal enantiomer atau rumus molekul dan rumus struktur sama tetapi berbeda sudut putarnya. Suatu senyawa dikatakn optis aktif jika dapat memutar bidang sinar terpolarisasi. Sinar terpolarisasi adalah sinar monokromatis yang memiliki tertentu. Alat untuk mengukur besar perputaran suatu senyawa optis aktif disebut polarimeter. - Skema Polarimeter

27 27 Sumber lensa prisma sampel prisma bayangan Cahaya monokromatik mikol mikol Kiralitas Atom C dikatakan khiral apabila ke empat gugus yang terikat pada atom C tersebut tidak ada yang sama (atom C asimetris). Untuk membedakan atom C khiral ditentukan dengan konfigurasi. Konfigurasi adalah penyusunan atom-atom disekitar atom C khiral. Ada 2 jenis konfigurasi, yaitu : - Sistem Absolut (R S) Sistem ini menggunakan aturan CIP, dengan ketentuan : 1. Keempat gugus yang berada pada pusat khiral ditempatkan menurut prioritas. 2. Pusat khiral diamati oleh arah yang berlawanan dengan prioritas terendah. 3. Pilih gugus yang prioritas tertinggi dan tarik anak panah bengkok ke gugus dengan prioritas tertinggi berikutnya. 4. Bila searah jarum jam diberi konfigurasi R dan bila berlawanan dengan arah jarum jam diberi konfigurasi S. R R C 2 C 4-okso-(2-S-3-R) dihidroksi butanoat - Sistem Relatif Sistem ini umumnya digunakan pada karbohidrat dan asam-asam amino. Menurut Fischer, jika gugus pada atom C nomor 2 terakhir berada disebelah kanan disebut D dan jika berada disebelah kiri disebut L.

28 28 C 3 C 2 D (+) gliseraldehid C 2 L (-) gliseraldehid - Unsur-Unsur Asimetris Senyawa dengan satu atom C asimetris C 3 C 3 C C 3 C 3 C 3 Proyeksi Fischer Proyeksi Bola dan Pasak Jika senyawa yang dicerminkan menghasilkan bayangan yang tidak dapat dihimpitkan disebut senyawa optis aktif. Jika suatu senyawa terdiri dari 50% senyawa I dan 50% senyawa II disebut campuran rasemat dan senyawa ini memiliki titik leleh lebih rendah dari kedua zat penyusunnya tetapi memiliki kelarutan yang lebih besar. Senyawa dengan dua atom asimetris Senyawa ini memiliki 4 pasangan enantiomer/ stereoisomer. Pengecualian terhadap asam tartrat hanya memiliki tiga stereoisomer. I C C II C C III C C IV C C IDENTIK ENATIMER

29 29 Struktur asam tartrat identik, artinya tidak optis aktif. Senyawa yang memiliki atom C khiral tetapi tidak optis aktif disebut senyawa meso. Misalnya pada senyawa I dan II. Sedangkan untuk senyawa I dan III merupakan senyawa optis aktif sebagian (pada atom C nomor 2) yang disebut epimer. Sedangkan senyawa optis aktif sebagian (bukan pada atom C nomor 2) disebut senyawa diastereoisomer. 1 n 3 epimer Senyawa dengan tiga atom C asimetris C C C C C C C C I II III IV C C C C C C C C V VI VII VIII Ket : Senyawa (I & II), (V & VI), (III & VIII), (IV & VII) identik Jadi, hanya ada 4 enantiomer pada senyawa tersebut. Senyawa dengan 4 atom C asimetris

30 30 Terjadi pada senyawa monosakarida (misanya glukosa) C C 2 C C 2 D (+) glukosa D (+) Mannosa Karbohidrat Karbohidrat terdiri dari gugus dan karbonil. Karbohidrat dapat membentuk hemiasetal secara intramolekuler. + R R R R' (EMIASETAL) R' R + R R R' R' (ASETAL) Contohnya :

31 31 C 2 C 2 + C 2 ANMER -D-glukosa (t.l. 146 C) -D-glukosa (t.l. 150 C) Bentuk howards : C 2 C 2 -D-glukopiranosa D (+) glukosa -D(+)- glukosa t.l 150 C t.l. 146 C Bentuk konformasi : 2 C 2 C 2 C

32 32 63 % 0.02 % 37 % Untuk Fruktosa Proyeksi Fischer C 2 C 2 C 2 + C 2 C 2 C 2 Bentuk owards dan konformasi yang stabil: C 2 C 2 C 2 C 2 Untuk sukrosa (-fruktopiranosil--d-glukopiranosida) C 2 Bentuk konformasi C 2 C 2 C 2 C 2 Epimerisasi Perubahan konfigurasi pada atom C nomor 2 disebut epimerasi. Sedangkan perubahan konfigurasi pada atom C selain nomor 2 disebut diastereoisomer.

33 33 EPIMERISASI D D L D DIASTEREISMERASI L L Unsur-Unsur Simetris Suatu senyawa yang mempunyai unsur simetris biasanya tidak optis aktif. Unsur-unsur simetris meliputi : - Bidang Simetris Bidang simetris adalah bidang yang membelah dua bagian suatu molekul yang merupakan bayangan cermin satu sama lain. Contoh : Me Et S R Me Et Me Et Me Et - Pusat Simetris Pusat simetris adalah titik dimana jarak semua titik ke titik tersebut sama panjang.

34 Et Me Me Et 180 Me Et Et Me - Sumbu Simetri Sederhana Sumbu simetris sederhana adalah bila suatu struktur melalui sumbu tersebut sebesar 2/n maka akan dihasilkan struktur yang identik. Jika suatu senyawa memiliki sumbu simetris sederhana maka dapat bersifat optis aktif dan dapat pula bersifat tidak optis aktif. Contoh : Et Me Et Me Me Et 180 Me Et Me Et Et Me Disimetris (optis aktif) Et Me Et Me Me Et 180 Me Et Me Et Et Me IDENTIK

35 35 - Sumbu Simetris Bolak Balik Sumbu simetris bolak balik adalah bila suatu struktur melalui sumbu tersebut sebesar 2/n lalu dicerminkan pada sumbu tersebut maka akan dihasilkan struktur yang identik. Contoh : SB SB SB SB 180 SB SB SB SB SB SB SB SB identik artinya tidak optis aktf KNFRMASI Konformasi adalah cara penyusunan gugus suatu molekul dalam ruang yang berbeda disebabkan oleh pemutaran pada ikatan sigma karbokation (konformasi bukan merupakan suatu isomer). Macam-macam konformasi antara lain :

36 36 1. Rumus Dimensional C 2 Cl 2. Rumus Bola dan pasak dengan rumus show horse C 3 C 3 Br Cl 2 C BR Rumus Bola dan Pasak 3. Fraksi Newman Rumus so horse C 2 Cl 4.Proyeksi Fischer C 2 Cl Adanya pemutaran ikatan sigma maka suatu molekul dapat memiliki beberapa konformasi. Tetapi, ada yang stabil dan tidak stabil. Konformasi yang stabil disebut konformer, tetapi konformer bukan isomer sebab dapat dipertukarkan. Contoh : C 3 - *C Br - *C Br C 3 2,3 dibromo butana

37 37 C 3 C 3 Br Br Konformasi fraksi newman : Ch C 3 3 Br Br (Fully eclips) Ch 3 Ch 3 C 3 C 3 Br C 3 Br Br Br Br Br Br Gauche eclips) Eclips (staggered) Ch C 3 3 Ch 3 C 3 Ch 3 Br Br Br Br Br C 3 Br Eclips Gauche eclips) (Fully eclips) Dari keempat konformasi, staggered yang paling stabil sebab tidak ada interaksi antara gugus senama sehingga gaya tarik dan gaya tolak tidak ada. Semakin jauh maka energi makin rendah. Adapun profil energinya : Sikloheksena : (planar) (setengah kursi) (perahu) (twiss) (chair)

38 38 Stuktur chair yang paling stabil sebab semua sudutnya tetrahedral (109 ) sehingga atom-atomnya dapat bebas bergerak. Bentuk chair berada dalam kesetimbangan : I I I I I I Dari I ke III disebut flip over, jika terjadi flip over maka yang dikedudukan equatorial menjadi aksial dan aksial menjadi equatorial. Contoh : Cis 1,4-dimetil sikloheksana 3 C C 3 C 3 C 3 3 C C 3 ` dan. Senyawa ini tidak begitu stabil sebab ada antaraksi yang sama antara C 3 Untuk Trans 1,4-dimetil sikloheksana : C 3 3 C C 3 C 3 Untuk kestabilan, gugus yang terbesar harus berada pada kedudukan equatorial. Dekalin

39 39 Senyawa Bifenil Kedua cincin seakan-akan planar, tetapi karena ikatannya tunggal dan terjadi rotasi maka senyawa ini dapat beresonansi melalui ikatan tunggal. Akan tetapi jika ada subtituen orto, meta, maka ada antaraksi subtituen yang cukup besar. Pada suhu rendah, kecepatan berotasi lambat (jika tidak ada gugus penghalang). Contoh : N 2 N 2 2 N N 2

40 40 Jika Diamati dari Kiri No 2 N 2 Jika Diamati dari kanakan No 2 No 2 Cl C 3 Cl Cl C 3 Alena Senyawa alena adalah senyawa yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap 2 yang terkomulasi atau senyawa yang memiliki ikatan rangkap yang bertetangga dengan lingkar. 3 C 3 C (siklo heksadiena) Penentuan konfigurasi : A B C C A B B A B A A B B Dari kanan Dari kiri

41 41 Kata Pengantar Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. atas hidayah dan izin- Nyalah, sehingga diktat ini dapat tersusun sesuai dengan rencana. Diktat ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa yang mengikuti kimia dasar lanjut belajar secara mandiri dan dapat memahami dengan baik konsep-konsep yang diuraikan pada mata kuliah kimia dasar lanjut. Diktat ini diperutnukkan bagi mahasiswa semester genap mahasiswa FMIPA UNM yang terdiri dari beberapa pokok bahasan, yaitu Struktur Atom, Sistem Periodik, Ikatan Kimia, Kesetimbangan Kimia, Larutan idrolisis dan Larutan Penyangga, Kimia Karbon, dan Kimia Unsur. Besar harapan kami semoga bermanfaat bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah kimia dasar lanjut, terutama mahasiswa dalam lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM Makassar.

42 Makassar, Penysun, Januari

Konformasi dan Keisomeran

Konformasi dan Keisomeran Konformasi dan Keisomeran Tujuan Umum: memahami fakta bahwa adanya berbagai struktur yang BERBEDA, walaupun rumus molekulnya SAMA Tujuan khusus: memahami adanya berbagai jenis keisomeran mampu membedakan

Lebih terperinci

Enantiomer dan Karbon Tetrahedral. Gambaran karbon tetrahedral dan pencerminannya

Enantiomer dan Karbon Tetrahedral. Gambaran karbon tetrahedral dan pencerminannya STEREOKIMIA Enantiomer dan Karbon Tetrahedral Gambaran karbon tetrahedral dan pencerminannya Molekul bayangan cermin yang tidak dapat dihimpitkan disebut enantiomer (dalam bahasa Yunani enantio berarti

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 1. Stereokimia Stereokimia 1.1 Isomer Geometri dalam Alkena

TINJAUAN PUSTAKA 1. Stereokimia Stereokimia 1.1 Isomer Geometri dalam Alkena TINJAUAN PUSTAKA 1. Stereokimia Stereokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur 3 dimensi dari molekul. Perlu diketahui bahwa stereokimia ini sangatlah penting. bahkan karena seterokimia ini,

Lebih terperinci

π, maka pengertian stereoisomer Stereoisomer konfigurasi.

π, maka pengertian stereoisomer Stereoisomer konfigurasi. BAB III STEREOKIMIA Pendahuluan Struktur cis dan trans butena Perbedaan cis dan trans dalam struktur butena disebabkan karena perbedaan letak gugus metil dalam ruang kenyataan ini diajukan konsep stereoisomer.

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sifat Molekul

Konsep Dasar Sifat Molekul Modul 1 Konsep Dasar Sifat Molekul Gebi Dwiyanti D PENDAULUAN alam Modul 1 ini disajikan materi mengenai konsep dasar sifat molekul senyawa organik (senyawa karbon). Materi di atas terdiri dari materi

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Molekul

Bentuk-Bentuk Molekul Bentuk-Bentuk Molekul Di bab ini, kita akan mempelajari bagaimana cara mengubah rumus molekul dari suatu senyawa menjadi sebuah rumus struktur senyawa dalam bentuk dua dimensi yang memperlihatkan hubungan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VII STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VII STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VII STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL O L E H: NAMA : HABRIN KIFLI HS STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : VI (ENAM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah 1. Apakah konformasi itu? 2. Konformasi apa saja yang di jelaskan di dalam konformasi senyawa rantai terbuka?

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah 1. Apakah konformasi itu? 2. Konformasi apa saja yang di jelaskan di dalam konformasi senyawa rantai terbuka? BAB I PENDAULUAN A. Latar Belakang Stereokimia adalah studi mengenai molekul molekul dalam ruang tiga dimensi yakni bagaimana atom atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang

Lebih terperinci

Prof. Jumina, Ph.D dan Robby Noor Cahyono, M.sc. STEREOKIMIA

Prof. Jumina, Ph.D dan Robby Noor Cahyono, M.sc. STEREOKIMIA STEREOKIMIA 1 Stereoisomer : isomer-isomer yang berbeda susunan atomnya dalam ruang Polarimeter : alat pengukur sudut putar bidang polarisasi cahaya. (optis aktif = dapat memutar bidang polarisasi cahaya)

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Organik Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Tri Retno, MM Disusun oleh : Kelompok 1 1. Angga Oktyashari

Lebih terperinci

TUGAS KIMIA ORGANIK STEREOKIMIA. OLEH: Yanni Handayani

TUGAS KIMIA ORGANIK STEREOKIMIA. OLEH: Yanni Handayani TUGAS KIMIA ORGANIK STEREOKIMIA OLEH: Yanni Handayani 1306681 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013 1. Pembagian

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12 A. BENZENA 1. Rumus a. Rumus molekul : C 6H 6 b. Rumus bangun : 2. Hibridisasi Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp 2 ) 3 dan 1 ikatan phi = ( p-p ) 1. Hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB II ALKANA DAN SIKLOALKANA

BAB II ALKANA DAN SIKLOALKANA BAB II ALKANA DAN SIKLOALKANA Hidrokarbon Kelompok senyawa organik yang berisi atom C dan atom H Ikatan yang dimiliki bisa ikatan atau Universitas Gadjah Mada 1 Tabel nama Alkana Jumlah Nama Alkana Nama

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat

Lebih terperinci

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 1. Terangkan dengan jelas bagaimana terjadinya ikatan sigma dan pi antara atom-atom pada periode II yaitu atom boron, karbon, dan nitrogen.

Lebih terperinci

BAB 4 SIKLOALKANA DAN STEREOKIMIANYA

BAB 4 SIKLOALKANA DAN STEREOKIMIANYA Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 4 SIKLOALKANA DAN STEREOKIMIANYA Budi Arifin Luthfan Irfana Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: McMurry

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 18 Sesi NGAN Benzena Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 dengan struktur berbentuk cincin (siklik) segienam beraturan. Struktur kimia

Lebih terperinci

Tata nama (R) dan (S)

Tata nama (R) dan (S) Tata nama (R) dan (S) Untuk ini 3 orang ahli kimia organik R.S.Cahn (Inggris), C.K. Ingold (Inggris) dan V. Prelog (Swiss) dalam waktu yang bersamaan mengusulkan satu system baru yang disebut dengan System

Lebih terperinci

Ikatan Kimia. Linda Windia Sundarti

Ikatan Kimia. Linda Windia Sundarti Ikatan Kimia Aturan ktet Unsur yang paling stabil adalah unsur yang termasuk dalam golongan gas mulia. Semua unsur gas mulia di alam ditemukan dalam bentuk gas monoatomik dan tidak ditemukan bersenyawa

Lebih terperinci

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. SENYAWA ORGANIK A. Sifat khas atom karbon Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi,

Lebih terperinci

Penentuan struktur senyawa organik

Penentuan struktur senyawa organik Penentuan struktur senyawa organik Tujuan Umum: memahami metoda penentuan struktur senyawa organik moderen, yaitu dengan metoda spektroskopi Tujuan Umum: mampu membaca dan menginterpretasikan data spektrum

Lebih terperinci

Kimia Organik I. Pertemuan V

Kimia Organik I. Pertemuan V Kimia Organik I Pertemuan V Reaksi-Reaksi Alkuna Elektrofil lebih menyukai alkuna Satu mol alkuna bereaksi dg 2 mol HX Reaksi mematuhi aturan Markovnikov Memberikan hasil akhir berupa dihalida Adisi HX

Lebih terperinci

BAB IX PRAKTEK KIMIA KOMPUTASI

BAB IX PRAKTEK KIMIA KOMPUTASI 171 BAB IX PRAKTEK KIMIA KOMPUTASI Bab IX memberikan contoh beberapa praktikum kimia komputasi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa di laboratorium komputasi. al ini sangat diperlukan agar mahasiswa dapat

Lebih terperinci

SENYAWA HIDROKARBON SIKLIK

SENYAWA HIDROKARBON SIKLIK SENYAWA HIDROKARBON SIKLIK PENDAHULUAN Ujung-ujung rantai suatu hidrokarbon rantai lurus dapat tergabungkan membentuk suatu rantai karbon yang tertutup atau cincin. alisiklik : atom-atom pembentuk cincin

Lebih terperinci

! " "! # $ % & ' % &

!  ! # $ % & ' % & Valensi ! " "! # $ % & ' %& # % ( ) # *+## )$,) & -#.. Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +1 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +2 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +3. Tl juga memiliki bilangan

Lebih terperinci

Pendahuluan Stereokimia

Pendahuluan Stereokimia Bahasan Pendahuluan Stereokimia 1.Molekul Kiral & Enansiomer 2.Sifat Optik Aktif 3.Sistem Notasi R/S 4.Proyeksi Fischer 5.Diastereomer 6.Resolusi Enansiomer Stereokimia 1 Stereokimia 2 1. Molekul Kiral

Lebih terperinci

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kimia Dasar II / Kimia Organik Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kontrak perkuliahan : 1. Ujian : 50% 2. Tugas : 10% 3. Kuis

Lebih terperinci

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik

Lebih terperinci

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK DR. Bambang Cahyono PERBEDAAN IKATAN RANGKAP BENZENA DAN ALKENA AKIBAT LAIN AKIBAT ADANYA STABILITAS PADA AROMATIK Senyawa aromatik distabilkan oleh stabilitas aromatik Mengingat

Lebih terperinci

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION 1 BENZENA PERTAMA KALI DIISOLASI OLEH MICHAEL FARADAY, 1825 DARI RESIDU BERMINYAK

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

ALKANA DAN SIKLOALKANA

ALKANA DAN SIKLOALKANA ALKANA DAN SIKLOALKANA (merupakan senyawa hidrokarbon) 1 Pengelompokan Hidrokarbon Hidrokarbon Jenuh Tak jenuh Aromatik Ikatan tunggal Ik. Rangkap dua Ik. Rangkap tiga Benzena dan turunannya Alkana alkena

Lebih terperinci

SENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP

SENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP SENYAWA AROMATIK Tim dosen kimia dasar FTP SENYAWA AROMATIK SIFAT-SIFAT Senyawa dengan aroma tertentu Senyawa siklik yang mengandung ikatan rangkap berselang seling (konjugasi) Bersifat non polar Banyak

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP IKATAN KIMIA Tim Dosen Kimia Dasar FTP Sub pokok bahasan: Konsep Ikatan Kimia Macam-macam ikatan kimia KONSEP IKATAN KIMIA Untuk mencapai kestabilan, atom-atom saling berikatan. Ikatan kimia merupakan

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 17 Sesi NGAN Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon secara umum adalah reaksi adisi,

Lebih terperinci

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon; Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi

Lebih terperinci

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : Ikatan Kimia Ikatan Kimia : Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : 1. Ikatan ion

Lebih terperinci

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK A. Kerangka Fenolik Senyawa fenolik, seperti telah dijelaskan pada Bab I, memiliki sekurang kurangnya satu gugus fenol. Gugus fenol

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah Alkena KO 1 pertemuan III Indah Solihah Pengertian Alkena Merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Terdapat dalam jumlah berlebih di alam Etena (etilena) merupakan ssalah

Lebih terperinci

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs : Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon

Lebih terperinci

Ciri karbohidrat lain :

Ciri karbohidrat lain : Fungsi : karbohidrat 1. Sbg bahan bakar/sumber energi 2. Sbg bahan penyusun struktur sel mis : - selulosa, berenergi tetapi tdk dpt diambil energinya oleh makhluk hidup ttt - Chitin - lignin disebut karbohidrat

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Uji pendahuluan Uji pendahuluan terhadap daun Artocarpus champeden secara kualitatif dilakukan dengan teknik kromatografi lapis tipis dengan menggunakan beberapa variasi

Lebih terperinci

c. Isomer Fungsional: Dua senyawa atau lebih yg mempunyai rumus molekul sama tetapi berbeda pada gugus fungsinya. Contoh :

c. Isomer Fungsional: Dua senyawa atau lebih yg mempunyai rumus molekul sama tetapi berbeda pada gugus fungsinya. Contoh : . ISOMERISASI ISOMERISASI: Adalah senyawa yg mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus bangunnya berbeda. Isomerisasi dapat dibedakan atas: 1. Isomer struktur dan 2. Isomer ruang. 1. Isomer Struktur: Adalah

Lebih terperinci

BAB 3 GEOMETRI DAN KEPOLARAN MOLEKUL

BAB 3 GEOMETRI DAN KEPOLARAN MOLEKUL GEOMETRI DAN KEPOLARAN MOLEKUL 3.1 PENGANTAR MENGENAI BENTUK MOLEKUL Bentuk molekul mengontrol sifat-sifat fisik maupun kimia molekul. Geometri elektron dan bentuk molekul ditentukan oleh orientasi semua

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 1 1. MATERI: IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Pada soal diketahui bahwa nomor atom karbon adalah 6 (ditulis 6 C) dan nomor atom klor

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI IDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kekhasan atom karbon dan karakteristik atom karbon dalam

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) I. Nama matakuliah Kimia Organik Dasar I II. Kode / SKS MKS 2401 /2 SKS III. Prasyarat Matakuliah prasyarat adalah Kimia Dasar II IV. Status matakuliah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals 1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Reaktivitas dan Mekanisme, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik sangat banyak jenisnya, sehingga perlu adanya penggolongan

Lebih terperinci

Senyawa-senyawa organik yang mempunyai rumus molekul yang sama sering disebut isomer

Senyawa-senyawa organik yang mempunyai rumus molekul yang sama sering disebut isomer STEREOKIMIA Tatanan struktur atom-atom yang menyusun molekul dalam bentuk tiga dimensi Prinsip-prinsip ilmu stereokimia Isomer konstitusi Stereoisomer (enansiomer dan diastereoisomer) Kiralitas dan bidang

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Protein

Struktur dan Fungsi Protein Struktur dan Fungsi Protein Protein merupakan makromolekul yang sangat serbaguna pada makluk hidup dan melakukan fungsi yang sangat vital dalam seluruh sistem biologis Proteins disusun oleh 20 jenis asam

Lebih terperinci

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia K-13 Kelas X kimia REVIEW I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami hakikat ilmu kimia dan metode ilmiah. 2. Memahami teori atom dan

Lebih terperinci

BENZEN DAN AROMATISITAS. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

BENZEN DAN AROMATISITAS. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS BENZEN DAN AROMATISITAS Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS BENZEN DAN AROMATISITAS BENZENA DAN AROMATISITAS C6H6 Hidrokarbon tidak jenuh ikatan rangkap beresonisasi Senyawa aromatis benzena & senyawa-senyawa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK ASISTEN : VI (ENAM) : HERIKISWANTO LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Serangan elektrofil pada posisi orto

Serangan elektrofil pada posisi orto Serangan elektrofil pada posisi orto O Y + O Y O Y O Y I II III O O Y Y Serangan elektrofil pada posisi meta Serangan elektrofil pada posisi para Pada reaksi substitusi elektrofilik fenol ini terlihat

Lebih terperinci

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Kalteng @ http://urip.wordpress.com Dengan senang hati jika ada yang mau mengoreksi pembahasan ini A. Pilih jawaban yang paling tepat ( 25

Lebih terperinci

RUMUS GARIS DAN KONFORMASI

RUMUS GARIS DAN KONFORMASI Reaksi DielsAlder Satutipereaksi adisi1,4 yang sangatpentingdiwakiliolehreaksi DielsAlder, yang merupakansuatujalankesenyawasikloheksena. reaksiinidiberinamaahlikimiajermanotto Diels dan Kurt Alder, yang

Lebih terperinci

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya Bab V Ikatan Kimia Sebagian besar unsur yang ada di alam mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (berikatan) dengan unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kestabilan. Cara

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL UjianTeori Waktu: 100 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. ALKENA & ALKUNA Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Alkena, C n H 2n ; n = 3 C 3 H 6 CH 3 -CH=CH 2 } Hidrokarbon Alkuna, C n H 2n-2 ; n = 3 C 3 H 4 CH 3 -C=CH Tak Jenuh Ikatan rangkap Lebih

Lebih terperinci

kimia medisinal

kimia medisinal KIMIA MEDISINAL Adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip kimia dan biologi untuk: -Memahami mekanisme aksi obat -Memantapkan hubungan struktur-aktivitas biologis -Menemukanobat baru www.ashfarkurnia.wordpress.com

Lebih terperinci

HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari

HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari putri_anjarsari@uny.ac.id The difference between organic and inorganic compounds Organic compound 1.The reaction happens among the molecules by easy-stages.

Lebih terperinci

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang EAKSI PENATAAN ULANG eaksi penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekul yang semula. eaksi ini dapat terjadi

Lebih terperinci

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon 4 Pembahasan 4.1 Sintesis Resasetofenon O HO H 3 C HO ZnCl 2 CH 3 O Gambar 4. 1 Sintesis resasetofenon Pada sintesis resasetofenon dilakukan pengeringan katalis ZnCl 2 terlebih dahulu. Katalis ZnCl 2 merupakan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

RINGKASAN Kimia Anorganik

RINGKASAN Kimia Anorganik RINGKASAN Kimia Anorganik Materi: BAB 10 - BENTUK-BENTUK MOLEKUL Pengampu: Dr. Istadi, ST., MT. Disusun oleh: Nama : Bramantya Brian Suwignjo NIM : 21030112140169 Jurusan : S-1 Teknik Kimia (Kelas B) Hari

Lebih terperinci

BAB 3 IKATAN DAN STRUKTUR MOLEKUL

BAB 3 IKATAN DAN STRUKTUR MOLEKUL BAB 3 IKATAN DAN STRUKTUR MOLEKUL Atom-atom pada umumnya tidak ditemukan dalam keadaan bebas (kecuali pada temperatur tinggi), melainkan sebagai suatu kelompok atom atau sebagai molekul. Hal ini berarti

Lebih terperinci

SKL 1. Ringkasan Materi

SKL 1. Ringkasan Materi SKL 1 Menganalisis struktur atom, sistem periodik unsur dan ikatan kimia untuk menentukan sifat-sifat unsur dan senyawa. o o o Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron serta

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Sebagian besar unsur di alam tidak pernah dijumpai dalam atom bebas (kecuali gas mulia), namun dalam bentuk berikatan dengan atom yang sejenis maupun atom-atom yang lain.

Lebih terperinci

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Jenuh : alkana, mempunyai ikatan tunggal dibagi menjadi 2 yaitu

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5 TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA kelompok II x5 DI SUSUN OLEH: ARIEF NURRAHMAN FARID SUHADA GERRY REGUS M. HANIEF IQBAL S. ILHAM SYAHBANI ALKANA ALKANA adalah Hidrokarbon jenuh yang paling

Lebih terperinci

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK Aromatisitas Seperti yang dibicarakan pada kimia organik I., senyawa hidrokarbon adalah kelompok zat organik yang hanya terdiri dari unsur karbon

Lebih terperinci

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Komponen Materi Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Pengamatan ke Arah Pandangan Atomik Materi Konservasi Massa Komposisi Tetap Perbandingan Berganda Teori Atom Dalton Bagaimana Teori Dalton Menjelaskan Hukum

Lebih terperinci

Pengenalan Kimia Organik

Pengenalan Kimia Organik Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur

Lebih terperinci

benzena dan turunannya

benzena dan turunannya 6 benzena dan turunannya A. RUMUS MOLEKUL DAN SIFAT KAS BENZENA B. TATA NAMA BENZENA. KEGUNAAN TURUNAN BENZENA Kata aromatik semula digunakan untuk menggambarkan zat-zat berbau harum dari buah-buahan,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Orbital atom 3. Orbital molekul 4. Ikatan sigma 5. Ikatan pi 6. Orbital hibrida 7. Panjang dan kekuatan ikatan

1. Pendahuluan 2. Orbital atom 3. Orbital molekul 4. Ikatan sigma 5. Ikatan pi 6. Orbital hibrida 7. Panjang dan kekuatan ikatan 1. Pendahuluan 2. Orbital atom 3. Orbital molekul 4. Ikatan sigma 5. Ikatan pi 6. Orbital hibrida 7. Panjang dan kekuatan ikatan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Orbital,

Lebih terperinci

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2 Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON Kelompok VII: 1. Anggi Cahaya Nirwana (F1C116012) 2. Eko Prastyo (F1C116022) 3. Mardiana (F1C116023) 4. Mutiara Sarah H. (F1C116029)

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN

KIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah kelompok senyawa aldehid dan keton terpolihidroksilasi yang tersusun dari atom C, H, dan O. Karbohidrat

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk

Lebih terperinci

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4 Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MOLEKUL

BENTUK-BENTUK MOLEKUL BENTUK-BENTUK MOLEKUL 10. 1. Menggambarkan Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis Berikut adalah langkah-langkah dalam menggambarkan molekul dengan ikatan tunggal menggunakan struktur Lewis: 1) Letakkan

Lebih terperinci

Kelarutan & Gejala Distribusi

Kelarutan & Gejala Distribusi PRINSIP UMUM Kelarutan & Gejala Distribusi Oleh : Lusia Oktora RKS, S.F.,M.Sc., Apt Larutan jenuh : suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut). Kelarutan

Lebih terperinci

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN hexadecyltrimethylammonium (HDTMA) PADA ZEOLIT ALAM TERDEALUMINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGADSORPSI FENOL Sriatun, Dimas Buntarto dan Adi Darmawan Laboratorium Kimia Anorganik

Lebih terperinci

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di

Lebih terperinci

1. Identitas Mata Kuliah: Nama mata kuliah : Struktur Kereaktifan Senyawa Organik Nomor mata kuliah : KI 107

1. Identitas Mata Kuliah: Nama mata kuliah : Struktur Kereaktifan Senyawa Organik Nomor mata kuliah : KI 107 Halaman : 1 dari 6 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Dra. Gebi Dwiyanti, M.Si. (Koordinator Mata Kuliah) Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. (Ketua Program Studi Pend. Kimia) Dr. Ijang Rohman, M.Si.

Lebih terperinci

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung hanya karbon dan hidrogen C + H Carbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb : 1. Dengan ev = 4 membentuk 4 ikatan kovalen

Lebih terperinci

~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia. 1. Ikatan Kimia Struktur Molekul 1.1 Pengertian ~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia. 1.2 Macam-Macam 1. Ikatan Ion: ikatan kimia yang

Lebih terperinci

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami pengertian, rumus umum, serta tata nama senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition Alkil halida bereaksi dengan nukleofil dan basa Alkil halida terpolariasi pada ikatan karbon halida menjadikan karbon

Lebih terperinci

Ikatan Kimia II: VSEPR dan prediksi geometri Molekular, teori ikatan valensi dan Hibridisasi Orbital Atom; teori orbital atom

Ikatan Kimia II: VSEPR dan prediksi geometri Molekular, teori ikatan valensi dan Hibridisasi Orbital Atom; teori orbital atom Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Chapter 3c Ikatan Kimia II: VSEPR dan prediksi geometri Molekular, teori ikatan

Lebih terperinci

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cianjur Kelas : x / umum Mata Pelajaran : Kimia Semester : GANJIL Standar Kompetensi : 1.Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi : 8 jam

Lebih terperinci

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon. (halo alkan, alkanol,

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT SENYAWA KOVALEN

SIFAT-SIFAT SENYAWA KOVALEN IKATAN KOVALEN adalah ikatan yang terbentuk karena memiliki elektron yang digunakan bersama. Biasanya ikatan kovalen terjadi antara unsur sesama nonlogam. Ikatan konvalen terbagi dua macam antara lain

Lebih terperinci

BENZENA DAN TURUNANNYA

BENZENA DAN TURUNANNYA BENZENA DAN TURUNANNYA 6 benzena dan turunannya A. RUMUS MOLEKUL DAN SIFAT KHAS BENZENA B. TATA NAMA BENZENA C. KEGUNAAN TURUNAN BENZENA Kata aromatik semula digunakan untuk menggambarkan zat-zat berbau

Lebih terperinci

1. Ikatan Kimia. Struktur Molekul. 1.1 Pengertian. 1.2 Macam-Macam. ~ gaya tarik antar atom

1. Ikatan Kimia. Struktur Molekul. 1.1 Pengertian. 1.2 Macam-Macam. ~ gaya tarik antar atom 1. Ikatan Kimia 1.1 Pengertian ~ gaya tarik antar atom Struktur Molekul 1.2 Macam-Macam 1. Ikatan Ion: ikatan kimia yang terbentuk akibat tarik-menarik elektrostatik antara ion positif (kation) dan ion

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci