III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK
|
|
- Yuliana Atmadja
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK A. Kerangka Fenolik Senyawa fenolik, seperti telah dijelaskan pada Bab I, memiliki sekurang kurangnya satu gugus fenol. Gugus fenol tersusun atas cincin benzena yang tersubtitusi hidroksil (OH). Benzena merupakan cincin yang dibentuk oleh enam buah atom karbon yang terikat secara semi rangkap (terkonjugasi). Gambar 3.1. Ikatan kovalen atom karbon (Vermerris dan Nicholson 2006). Interaksi antar sesama atom C dapat berupa ikatan kovalen tunggal, rangkap, atau konjugasi. Satu atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen. Gambar 3.1 memperlihatkan bagaimana ikatan kovalen antar atom C terbentuk. Ikatan kovalen tunggal terbentuk akibat interaksi elektron dari orbital sp 2 atau disebut ikatan σ. Pada ikatan kovalen rangkap dua, selain ikatan σ, terdapat juga ikatan π. Ikatan π terbentuk dari interaksi elektron pada orbital 2p. Perbedaan antara ikatan rangkap dua pada alkena (R C=C R) dengan ikatan yang terkonjugasi pada benzena adalah elektron 31
2 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous π pada benzena dipakai bersama oleh setiap atom C. Oleh karena elektron tersebut digunakan bersama, penggambaran benzena menjadi seperti pada Gambar 3.2. Ikatan rangkap pada benzena tidak selalu berada pada tempat yang sama sehingga digunakan tanda pada Gambar 3.2.a untuk menyatakan pergerakan elektron. Secara sederhana, konjugasi elektron tersebut dapat diekspresikan dengan sebuah lingkaran di dalam cincin seperti pada Gambar 3.2.b. Gambar 3.2. Rumus struktur benzena (Vermerris dan Nicholson 2006). Delokalisasi elektron π secara energi lebih disukai sehingga terdapat kecendrungan pada benzena untuk mempertahankan kearomatisasinya. Hal ini membuat senyawa aromatik seperti benzena sangat sulit mengalami reaksi adisi (penggantian ikatan rangkap menjadi dua ikatan tunggal). Sebaliknya, benzena menyukai reaksi subtitusi (penggantian atom). Fenol merupakan salah satu contoh hasil subtitusi benzena dengan gugus hidroksil (Gambar 1.1). Fenol sendiri juga dapat disubtitusi lagi dengan berbagai macam gugus kimia. Beragamnya gugus yang dapat tersubtitusi di gugus fenol membuat senyawa fenolik memiliki banyak anggota seperti yang telah diuraikan pada Bab I. B. Keasaman Senyawa Fenolik 32
3 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Suatu senyawa dikatan asam jika senyawa tersebut dapat melepaskan proton (H + ) di dalam larutan. Asam kuat merupakan senyawa yang terdisosiasi (terpisah dengan protonnya) secara sempurna. Sebaliknya, asam lemah (HA) tidak terdisosiasi sempurna atau berada dalam kesetimbangan dengan bentuk disosiasinya (Gambar 3.3). Konstanta keasaman (Ka) menyatakan tingkat pelepasan proton tersebut. Semakin tinggi nilai Ka suatu senyawa, semakin asam senyawa itu. Nilai Ka didefinisikan sebagai. Biasanya nilai Ka disederhanakan dengan mengonversi Ka menjadi pka ( ). Tingkat keasaman yang dinyatakan dengan pka berkebalikan dengan Ka, yaitu semakin asam suatu senyawa, semakin rendah nilai pka. Gambar 3.3. Reaksi kesetimbangan asam lemah (Vermerris dan Nicholson 2006). Secara umum, senyawa fenolik merupakan asam lemah. Tingkat keasaman fenol (pka = 10) berada di antara asam karboksilat (pka = 4 5) dan alkohol alifatis (rantai lurus) (pka = 16 19). Meskipun fenol dan alkohol alifatis sama sama hanya memiliki satu gugus hidroksil, namun fenol lebih asam dibandingkan alkohol alifatis. Hal ini karena anion yang terbentuk setelah melepaskan proton pada fenol lebih stabil jika dibandingkan alkohol alifatis. Kestabilan tersebut disebabkan oleh terjadinya resonansi sehingga muatan negatif dapat disebar (delokalisasi) seperti yang digambarkan pada Gambar
4 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Gambar 3.4. Delokalisasi elektron fenol (Vermerris dan Nicholson 2006). Subtitusi yang terjadi pada fenol dapat mempengaruhi tingkat keasaman senyawa fenolik. Beberapa subtituen (gugus yang disubtitusi) dapat meningkatkan tingkat keasaman dan beberapa lagi memberikan pengaruh sebaliknya. Gambar 3.5 memperlihatkan beberapa contoh pengaruh subtituen terhadap tingkat keasaman fenol. Subtituen penarik elektron ( Cl, CH=O, NO 2 ) cendrung menarik elektron yang terdapat di fenol sehingga proton (H + ) terikat lebih lemah dan mudah untuk dilepaskan. Sebaliknya, subtituen penyumbang elektron ( OCH 3, CH 3 ) cendrung memberikan elektronnya kepada fenol sehingga proton sulit terlepas. Gambar 3.5. Pengaruh subtituen terhadap tingkat keasaman (Bruice 2003). Kemampuan subtituen mendelokalisasikan elektron pada anion yang terbentuk setelah proton dilepaskan, juga 34
5 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous mempengaruhi tingkat keasaman senyawa fenolik. Semakin panjang jalur delokalisasi, semakin stabil anion yang terbentuk dan semakin asam senyawa tersebut. Subtituen nitro ( NO 2 ) sebagai contoh, merupakan subtituen yang keberadaannya tidak hanya sebagai penarik elektron tapi juga menambah jalur delokalisasi. Gambar 3.6 menunjukkan perjalanan elektron yang terdelokalisasi lebih panjang akibat keberadaan subtituen nitro (bandingkan dengan elektron yang hanya dapat terdelokalisasi sepanjang cincin benzen pada Gambar 3.4). Kemampuan mendelokalisasikan elektron inilah yang menyebabkan senyawa pada Gambar 3.5.f memiliki pka paling rendah dibandingkan senyawa lainnya (Gambar 3.5.a e). Gambar 3.6. Delokalisasi elektron akibat subtituen nitro (Hornback 2006). Ketika senyawa fenolik mengandung banyak subtituen yang mampu mendelokalisasikan elektron, senyawa tersebut dapat menjadi asam kuat dengan pka yang sangat rendah. Contoh senyawa fenolik yang merupakan asam kuat adalah 2,4,6 trinitrofenol (pka 0,71). Senyawa ini memiliki tiga subtituen nitro yang membuat jalur delokalisasi menjadi semakin panjang. 35
6 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Pengetahuan tentang nilai pka senyawa fenolik bermanfaat ketika akan mengekstrak atau memisahkan senyawa ini. Ketika di dalam suatu bahan pangan terdapat sejumlah senyawa fenolik dengan tingkat keasaman berbeda (dari lemah hingga ke kuat), senyawa senyawa tersebut dapat dipisahkan dengan menambahkan basa lemah seperti Na 2 CO 3 atau NaHCO 3. Basa lemah ini akan mengikat proton (H + ) yang dilepaskan oleh senyawa fenolik yang lebih asam atau asam kuat. Hal ini mengakibatkan terbentuknya garam fenolat yang larut air. Senyawa fenolik yang kurang asam tidak ternetralkan oleh basa lemah atau tidak melepaskan H + sehingga masih berada dalam bentuk fenolik bebas yang tidak larut air. Perbedaan kelarutan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memisahkan kedua jenis senyawa fenolik (asam kuat dan asam lemah) tersebut. C. Ikatan Hidrogen pada Senyawa Fenolik Ikatan hidrogen merupakan interaksi dipol dipol yang secara khusus terjadi antara hidrogen (H) yang terikat pada oksigen (O), nitrogen (N), atau fluorida (F) dengan elektron dari O, N, atau F pada molekul lain (Gambar 3.7). Panjang ikatan kovalen antara atom O dan H adalah 0,96 Å, sedangkan panjang ikatan hidrogen dari atom H satu molekul ke atom O di molekul lainnya hampir dua kali lipat ikatan kovalen (1,69 1,79). Hal ini menunjukkan bahwa ikatan hidrogen lebih lemah jika dibandingkan ikatan kovalen. Namun demikian, ikatan hidrogen lebih kuat jika dibandingkan interaksi dipol dipol lainnya. Ikatan hidrogen terkuat adalah ikatan hidrogen yang terjadi secara linier (atom H dengan atom lainnya berada dalam satu garis lurus). 36
7 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Gambar 3.7. Ikatan hidrogen (Bruice 2003) Atom hidrogen yang terdapat di gugus hidroksil (OH) pada fenol merupakan kandidat yang ideal untuk terjadinya ikatan hidrogen. Gambar 3.8 memperlihatkan tiga molekul senyawa fenol yang berinteraksi melalui ikatan hidrogen. Keberadaan ikatan hidrogen tersebut meningkatkan titik didih dan titik lebur fenol karena dibutuhkan tambahan energi untuk memecah ikatan intermolekular tersebut. Selain itu, ikatan hidrogen pada fenol juga dapat mengubah spektrum UV dan IR senyawa tersebut. Gambar 3.8. Ikatan hidrogen pada fenol (Vermerris dan Nicholson 2006). Ikatan hidrogen di senyawa fenolik dapat terjadi baik di dalam satu molekul itu sendiri (intramolekular) maupun dengan molekul lain (intermolekular). Ikatan hidrogen yang terjadi secara intramolekular biasanya terjadi pada dua gugus hidroksil (OH) yang 37
8 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous berdekatan (subtitusi orto) atau gugus hidroksil dengan karbonil (C=O) yang berdekatan. Gambar 3.9 memperlihatkan ikatan hidrogen intramolekul yang terjadi di quersetin. Gambar 3.9. Ikatan hidrogen intramolekular (Vermerris dan Nicholson 2006). Adanya ikatan hidrogen yang terbentuk di intramolekular meningkatkan stabilitas senyawa tersebut. Perhatikan bahwa dua ikatan hidrogen pada Gambar 3.9 membentuk dua cincin, cincin heksagonal (OH O) dan cincin pentagonal (OH OH). Jenis cincin yang terbentuk memberikan tingkat kestabilan tertentu. Cincin heksagonal lebih stabil dibandingkan dengan cincin pentagonal. Kestabilan yang meningkat akibat keberadaan ikatan hidrogen ini membuat senyawa fenolik menjadi lebih lembam atau kurang reaktif. Ikatan hidrogen tersebut menurunkan solubilitas senyawa fenolik di alkohol dan mengurangi kemampuannya membentuk ester dan eter. Ikatan hidrogen yang terjadi secara intermolekular memberikan pengaruh terhadap kelarutan, titik leleh, dan kemudahan pemisahan. Kelarutan senyawa fenolik meningkat 38
9 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous dengan adanya interaksi hidrogen intermolekular. Ikatan ini juga meningkatkan titik leleh senyawa fenolik. Hal ini membuat senyawa fenolik yang mengalami ikatan hidrogen intermolekular biasanya berbentuk padat pada suhu ruang. Pemisahan atau pemurnian senyawa fenolik di suatu campuran akan lebih sulit akibat adanya ikatan hidrogen intermolekular karena dibutuhkan energi yang lebih untuk memutuskan interaksi antara senyawa fenolik dengan molekul lainnya, termasuk pelarut. D. Esterifikasi Ester (RCOOR) merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi asam karboksilat (RCOOH) dengan gugus hidroksil dari alkohol (ROH). Gugus hidroksil (OH) dan karboksil (COOH) yang terdapat di senyawa fenolik dapat berpartisipasi dalam pembentukan ester. Ester yang terbentuk dari dua senyawa fenolik jarang ditemukan di alam. Salah satu contoh adalah asam ellagat yang terbentuk dari dua asam galat (Gambar 3.10). Gambar Esterifikasi dari dua senyawa fenolik (Vermerris dan Nicholson 2006). 39
10 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Ester dari senyawa fenolik umumnya ditemukan di alam sebagai senyawa yang dibentuk oleh reaksi antara gugus karboksil senyawa fenolik dengan gugus hidroksil alkohol lainnya (bukan fenol). Sebagai contoh pembentukan ester dengan cara ini adalah asam klorogenat (Gambar 3.11). Asam klorogenat dibentuk dari reaksi gugus karboksil asam kafeat dengan gugus hidroksil asam kuinat. Gambar Asam klorogenat (Vermerris dan Nicholson 2006). Senyawa ester dapat juga terbentuk secara intramolekular. Contoh esterifikasi intramolekular ini adalah pembentukan koumarin dari asam koumarat yang memiliki gugus hidroksil di posisi orto. Gambar 3.12 memperlihatkan proses esterifikasi intramolekular. 40
11 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Gambar Esterifikasi interamolekular (Vermerris dan Nicholson 2006). E. Pembentukan Eter Eter (ROR) dapat terbentuk dari reaksi gugus hidroksil pada senyawa fenolik dengan gugus hidroksil alkohol lainnya. Pembentukan eter yang paling sering terjadi adalah eter dari reaksi metanol dengan senyawa fenolik. Gambar 3.13 menujukkan salah satu contoh pembentukan eter dari metanol dan fenol yang menghasilkan metoksibenzen. Metil eter yang terbentuk sangat stabil sehingga produk metoksibenzen menjadi tidaj reaktif. Gambar Reaksi pembentukan eter dari fenol dan metanol (Vermerris dan Nicholson 2006). F. Oksidasi Senyawa Fenolik Oksidasi yang terjadi terhadap senyawa fenolik dapat mengakibatkan timbulnya warna kecoklatan pada jaringan tanaman seperti munculnya warna coklat segera setelah buah dipotong atau dikupas. Oksidasi pada senyawa fenolik juga dapat menyebabkan terbentuknya berbagai metabolit yang beracun terhadap binatang dan tanaman sehingga dianggap sebagai kerusakan pada pangan. Namun demikian, terdapat juga racun yang terbentuk akibat oksidasi yang dapat menghambat 41
12 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous pertumbuhan mikroorganisme patogen. Kemudahan senyawa fenolik teroksidasi menjadikan beberapa dari senyawa ini digunakan sebagai antioksidan pada minyak untuk mencegah terjadinya oksidasi asam lemak. Oksidasi yang terjadi pada senyawa fenolik dapat melalui reaksi autooksidasi atau oksidasi enzimatik. Autooksidasi merupakan reaksi oksidasi yang disebabkan oleh keberadaan cahaya dan oksigen. Dalam kondisi terpapar cahaya, oksigen akan lebih mudah menyerang suatu senyawa sehingga senyawa tersebut melepaskan protonnya. Pelepasan proton ini semakin mudah terjadi pada proton yang berdekatan dengan ikatan rangkap karena radikal elektron dapat terdelokalisasi. Gugus aromatik pada fenol yang dapat memberikan efek delokalisasi lebih tinggi dibandingkan ikatan rangkap alifatik, menjadikan senyawa fenolik lebih mudah mengalami autooksidasi. Fenol radikal dapat bereaksi dengan radikal lainnya membentuk dimer. Oleh karena elektron radikal di fenol terdelokalisasi, maka dimer yang terbentuk beragam tergantung lokasi elektron radikal tersebut pada saat terjadi reaksi. Gambar 3.14 memperlihatkan bagaimana radikal katekol dapat bereaksi membentuk campuran tetrahidroksi bifenil dan kuinin. 42
13 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Gambar Reaksi radikal katekol (Vermerris dan Nicholson 2006). Mekanisme oksidasi senyawa fenolik kedua yaitu melalui oksidasi berkataliskan enzim. Terdapat tiga kelas enzim utama yang mengkatilisi reaksi oksidasi senyawa fenolik, antara lain oksidoreduktase (E.C ) yang menggunakan oksigen sebagai penerima elektron, peroksidase (E.C ), dan monofenol monooksida (E.C ). Enzim enzim yang tergolong dari kelas E.C yaitu katekol oksidase (E.C ), lakkase (E.C ), dan o aminofenol oksidase (E.C ). Lakkase dikenal juga sebagai p difenoloksidase dan katekol oksidase dikenal juga dengan nama difenoloksidase, fenoloksidase, polifenoloksidase, o difenolase, fenolase, dan tirosinase. Enzim enzim tersebut mengatalisis difenol atau senyawa terkait lainnya sebagai donor elektron dan oksigen sebagai akseptor sehingga terbentuk fenol teroksidasi dan air. 43
14 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Enzim tirosinase memiliki dua tipe aktivitas, yaitu 1) aktivitas fenol o hidroksilase, pada tahap ini monofenol dikonversi menjadi o difenol melalui inkorporasi oksigen, dan 2) aktivitas katekolase, yaitu difenol yang terbentuk pada tahap pertama dioksidasi. Kedua tahap reaksi ini diilustrasikan pada Gambar 3.15 Pada tahap awal, oksigen menempel di posisi orto senyawa tirosin sehingga terbentuk difenol. Selanjutnya difenol yang terbentuk teroksidasi hingga terbentuk indol 5,6 kuinon karboksilat. Oksidasi lebih lanjut terhadap indol 5,6 kuinon karboksilat akan menghasilkan pigmen melanin yang menyebabkan timbulnya warna coklat pada apel ketika terekspos udara. Gambar 3.15 (Vermerris dan Nicholson 2006). Enzim lakkase mengatalisi reaksi oksidasi p difenol sehingga terbentuk p kuinon. Contoh reaksi berkataliskan lakkase adalah oksidasi yang terjadi pada 1,4 dihidroksibenzen. Ketika 1,4 dihidroksibenzen dioksidasi, terbentuk radikal difenol. Elektron radikal yang terdapat di difenol kemudian didelokalisasi sehingga terbentuk konfigurasi yang stabil, yaitu p kuinon (Gambar 3.16). 44
15 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous Gambar 3.16 (Vermerris dan Nicholson 2006). Enzim yang tergolong dalam kelas monooksigenase (E.C. 1.14), bekerja dalam reaksi oksidasi dengan donor berpasangan. Salah satu anggota kelompok enzim ini adalah monofenol monooksigenase. Jika hanya terdapat 1,2 benzenediol sebagai substrat, reaksi oksidasi yang dikatalisi oleh monofenol monooksigenase sama dengan reaksi yang dikatalisi oleh katekol oksidase. Pada kasus reaksi dengan enzim monofenol monooksigenase ini, salah satu monofenol bertindak sebagai donor untuk oksidasi monofenol lainnya dan satu atom oksigen terinkorporasikan. Nama umum untuk monofenol monooksigenase pun memiliki kesamaan dengan katekol oksidase. Tirosinase dan fenolase dapat digunakan untuk kedua jenis enzim tersebut. Peroksidase (E.C ) merupakan kelompok enzim pengkatalisis reaksi oksidasi yang menggunakan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) sebagai akseptor pengoksidasi donor. Hasil dari reaksi oksidasi ini adalah donor yang teroksidasi dan air. Anggota dari kelompok enzim ini antara lain horseradish peroksidase (E.C ), mangan peroksidase (E.C ), dan diarilpropan peroksidase (E.C ). E.C selain dikenal sebagai 45
16 Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous horseradish peroksidase, juga memiliki nama umum, yitu guaiakol peroksidase dan skopoletin peroksidase. 46
Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT
Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Pengantar Gugus fungsi dari asam karboksilat terdiri atas ikatan C=O dengan OH pada karbon yang sama. Gugus karboksil biasanya ditulis -COOH. Asam alifatik memiliki gugus alkil
Lebih terperinciD. 2 dan 3 E. 2 dan 5
1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan
Lebih terperinciGUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON
GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON Kelompok VII: 1. Anggi Cahaya Nirwana (F1C116012) 2. Eko Prastyo (F1C116022) 3. Mardiana (F1C116023) 4. Mutiara Sarah H. (F1C116029)
Lebih terperinciMODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12
A. BENZENA 1. Rumus a. Rumus molekul : C 6H 6 b. Rumus bangun : 2. Hibridisasi Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp 2 ) 3 dan 1 ikatan phi = ( p-p ) 1. Hal ini dapat
Lebih terperinciREAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi
Lebih terperinciKIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 18 Sesi NGAN Benzena Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 dengan struktur berbentuk cincin (siklik) segienam beraturan. Struktur kimia
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ACARA 4 SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER Oleh: Kelompok 5 Nova Damayanti A1M013012 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciKONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI
KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat
Lebih terperinciMAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang
Lebih terperinciSenyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si
Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme
Lebih terperinciBAB 17 ALKOHOL DAN FENOL
Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: Fessenden RJ, Fessenden JS. 1998. Organic Chemistry.
Lebih terperinciberupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).
HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan
Lebih terperinciMAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL
MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Organik Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Tri Retno, MM Disusun oleh : Kelompok 1 1. Angga Oktyashari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK OLEH NAMA : ISMAYANI NIM : F1F1 10 074 KELOMPOK : III ASISTEN : SYAWAL ABDURRAHMAN, S.Si. LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinci4 Hasil dan pembahasan
4 Hasil dan pembahasan 4.1 Sintesis dan Pemurnian Polistiren Pada percobaan ini, polistiren dihasilkan dari polimerisasi adisi melalui reaksi radikal dengan inisiator benzoil peroksida (BPO). Sintesis
Lebih terperinciPENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK
( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK PENDAHULUAN Oleh: C. Budimarwanti, M.Si Senyawa organik terlibat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum
Lebih terperinciREAKSI PENCOKLATAN PANGAN
REAKSI PENCOKLATAN PANGAN Reaksi pencoklatan (browning) merupakan proses pembentukan pigmen berwarna kuning yang akan segera berubah menjadi coklat gelap. Pembentukan warna coklat ini dipicu oleh reaksi
Lebih terperinci4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon
4 Pembahasan 4.1 Sintesis Resasetofenon O HO H 3 C HO ZnCl 2 CH 3 O Gambar 4. 1 Sintesis resasetofenon Pada sintesis resasetofenon dilakukan pengeringan katalis ZnCl 2 terlebih dahulu. Katalis ZnCl 2 merupakan
Lebih terperinciREAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL
BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol
Lebih terperinci(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;
Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi
Lebih terperinci1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.
1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.Tata nama alkohol 7.Contoh-contoh alkohol dan kegunaannya senyawa organik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik sangat banyak jenisnya, sehingga perlu adanya penggolongan
Lebih terperinciSENYAWA KARBON. Indriana Lestari
SENYAWA KARBON Indriana Lestari A. Keunikan Atom Karbon ( C ) Atom Karbon ( C ) memiliki 4 elektron valensi. Dengan nomor atom 6, atom C memiliki 4 elektron valensi, sehingga untuk mencapai kestabilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 5. Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Persentase konversi metil ester dari minyak jelantah pada sampel MEJ 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ
Lebih terperincikimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran
K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya
Lebih terperinciSecara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)
Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Suatu atom/gugus di dalam suatu senyawa diganti oleh suatu atom/gugus lain dari senyawa yang lain. Konsep dasarnya adalah
Lebih terperinciGUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT
GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT AMINA Senyawa yang mengandung gugus NH 2 Strukrur : RNH 2 Jenis : Amina primer (1 o ) Amina sekunder (2 o ) Amina tersier (3 o ) R N H R N H R N R'' H R' R' amina 1 amina
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik
Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik
Lebih terperinciBAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai
Lebih terperinciBANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003
BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 1. Terangkan dengan jelas bagaimana terjadinya ikatan sigma dan pi antara atom-atom pada periode II yaitu atom boron, karbon, dan nitrogen.
Lebih terperinciKimia Organik 1. Indah Solihah
Kimia Organik 1 Indah Solihah KIMIA ORGANIK 1850 Kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup muncul istilah organik 1900 ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di lab yang tidak ada hubunganya dengan
Lebih terperinciPengenalan Kimia Organik
Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur
Lebih terperinciREAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK
REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab
Lebih terperinciAtom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.
SENYAWA ORGANIK A. Sifat khas atom karbon Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi,
Lebih terperinciPembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip
Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Kalteng @ http://urip.wordpress.com Dengan senang hati jika ada yang mau mengoreksi pembahasan ini A. Pilih jawaban yang paling tepat ( 25
Lebih terperinciNova Nurfauziawati Kelompok 11A V. HASIL PENGAMATAN. Tabel 1. Kontak dengan peralatan pengolahan besi. Sampel Warna Tekstur Warna Tekstur
V. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Kontak dengan peralatan pengolahan besi Pisau stainless steel Pisau berkarat Warna Tekstur Warna Tekstur kean Terong kean kean Salak Coklat Coklat kean kean Tabel 2. Mengurangi
Lebih terperinci! " "! # $ % & ' % &
Valensi ! " "! # $ % & ' %& # % ( ) # *+## )$,) & -#.. Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +1 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +2 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +3. Tl juga memiliki bilangan
Lebih terperinciBAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN
BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN 1. Pendahuluan etanol suatu alkohol fenol dietil eter suatu eter propilena oksida suatu epoksida 2. Ikatan dalam alcohol dan eter Eter dapat berbentuk rantai
Lebih terperinciAlkena dan Alkuna. Pertemuan 4
Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 KOMPETISI KIMIA NASIONAL 2017
1. Nomor atom unsur A, B, C, D, dan E berturut-turut 6, 8, 9, 16, 19. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah a. A dan D d. D dan C b. C dan E e. A dan B c. B dan E Jawaban : b ikatan ion
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran bilangan peroksida sampel minyak kelapa sawit dan minyak kelapa yang telah dipanaskan dalam oven dan diukur pada selang waktu tertentu sampai 96 jam
Lebih terperinciIkatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk
Lebih terperinciAROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION
AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION 1 BENZENA PERTAMA KALI DIISOLASI OLEH MICHAEL FARADAY, 1825 DARI RESIDU BERMINYAK
Lebih terperinciD. 8 mol S E. 4 mol Fe(OH) 3 C. 6 mol S Kunci : B Penyelesaian : Reaksi :
1. Perhatikan reaksi, 2 Fe 2 S 3 + 3O 2 + 6 H 2 O 4 Fe(OH) 3 + 6S Jika 2 mol Fe 2 S 3, 2 mol O 2 dan 3 mol H 2 O bereaksi dengan sempurna, akan dihasilkan : A. 3 mol Fe(OH) 3 B. 2 mol Fe(OH) 3 D. 8 mol
Lebih terperinciLKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :
Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon
Lebih terperinciBAB VIII ALKENA DAN ALKUNA
BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA 1. Ikatan dalam alkena dan alkuna Keasaman : Alkuna> Alkena> Alkana (sp > sp 2 > sp 3 ) Karena untuk sp karakter s = 50% dan p = 50%, sehingga elektron dalam orbital lebih dekat
Lebih terperinciSAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA
SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA 1629061030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA PROGRAM PASCASARAJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017 SOAL: Soal Pilihan Ganda 1. Angka yang menunjukkan
Lebih terperinciT" f*", CP" 2 CH,-C-H
n. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Senyawa Turunan Calkon Calkon adalah salah satu tipe metaboiit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Beberapa diantara senyawa calkon dilaporkan mempunyai aktivitas
Lebih terperinciSENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya)
SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya) Senyawa Aromatik Alkana C n H 2n+2 C 6 H 14 (Hidrokarbon Jenuh) Alkena C n H 2n C 6 H 12 (Hidrokarbon Tak Jenuh) Alkuna C n H 2n-2 C 6 H 10 Benzena - C 6 H 6 Hidrokarbon
Lebih terperinciSoal dan jawaban tentang Kimia Unsur
Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur 1. Identifikasi suatu unsur dapat dilakukan melalui pengamatan fisis maupun kimia. Berikut yang bukan merupakan pengamatan kimia adalah. A. perubahan warna B. perubahan
Lebih terperinciPrinsip dasar alat spektroskopi massa: ANALISIS MASSA. Fasa Gas (< 10-6 mmhg)
Spektroskopi Massa Spektroskopi Masssa adalah alat untuk mendapatkan BERAT MOLEKUL. Alat ini mengukur m/z, yaitu perbandingan MASSA terhadap muatan (umumnya muatan +1). Contoh: Spektroskopi Massa Prinsip
Lebih terperinciGambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi
Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)
23 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Penyiapan Sampel Kualitas minyak kastor yang digunakan sangat mempengaruhi pelaksanaan reaksi transesterifikasi. Parameter kualitas minyak kastor yang dapat menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh manusia. Reaksi oksidasi ini disebabkan oleh senyawa reactive oxygen species
Lebih terperinciKelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )
Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK ASISTEN : VI (ENAM) : HERIKISWANTO LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciAir adalah wahana kehidupan
Air Air adalah wahana kehidupan Air merupakan senyawa yang paling berlimpah di dalam sistem hidup dan mencakup 70% atau lebih dari bobot semua bentuk kehidupan Reaksi biokimia menggunakan media air karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.
II TINJUN PUSTK 2.1 Rancangan nalisis Dalam sintesis suatu senyawa kimia atau senyawa obat yang baik, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara lain berupa bahan dasar sintesis, pereaksi,
Lebih terperinciD. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11
1. Garam dengan kelarutan paling besar adalah... A. AgCl, Ksp = 10-10 B. AgI, Ksp = 10-16 C. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-12 D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x 10-49 E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11 Jadi garam dengan
Lebih terperinciBAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL
BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL TUJUAN : Mengetahui sifat fisik alkohol dan fenol Membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, tersier dan fenol dengan menggunakan tes Lucas dan Ferri Klorida A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Limbah merupakan zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari kegiatan manusia. Bahan buangan yang dihasilkan dari kegiatan laboratorium kimia merupakan zat yang telah
Lebih terperinciREAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang
EAKSI PENATAAN ULANG eaksi penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekul yang semula. eaksi ini dapat terjadi
Lebih terperinciPROSES PENCOKLATAN (BROWNING PROCESS) PADA BAHAN PANGAN
PROSES PENCOKLATAN (BROWNING PROCESS) PADA BAHAN PANGAN Oleh Drs. Made Arsa M.Si JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 1 PROSES PENCOKLATAN (BROWNING
Lebih terperinci4. Hasil dan Pembahasan
4. asil dan Pembahasan 4.1 Analisis asil Sintesis Pada penelitian ini aldehida didintesis dengan metode reduksi asam karboksilat menggunakan reduktor ab 4 / 2 dalam TF. 4.1.1 Sintesis istidinal dan Fenilalaninal
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014
JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014 Oleh KIKI NELLASARI (1113016200043) BINA PUTRI PARISTU (1113016200045) RIZQULLAH ALHAQ F (1113016200047) LOLA MUSTAFALOKA (1113016200049) ISNY
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini tiga metabolit sekunder telah berhasil diisolasi dari kulit akar A. rotunda (Hout) Panzer. Ketiga senyawa tersebut diidentifikasi sebagai artoindonesianin L (35),
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Total Fenolat Senyawa fenolat merupakan metabolit sekunder yang banyak ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, termasuk pada rempah-rempah. Kandungan total fenolat dendeng sapi yang
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA
SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA 2005 Bidang Kimia KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN
Lebih terperinciOLIMPIADE KIMIA INDONESIA
OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Lebih terperinci1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!
Petunjuk : 1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! 2. Soal Teori ini terdiri dari dua bagian: A. 30 soal pilihan Ganda : 60 poin B. 5 Nomor
Lebih terperinciIsomer Benzena : Bentuk Pembelajaran Berorientasi Proses untuk Konsep Struktur Benzena pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas XII. Oleh: Sukisman Purtadi
Isomer Benzena : Bentuk Pembelajaran Berorientasi Proses untuk Konsep Struktur Benzena pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas XII Oleh: Sukisman Purtadi ABSTRAK Dalam pembelajaran benzena di SMA, struktur
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT
LAPRAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA RGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKL DAN ASAM BENZAT LABRATRIUM KIMIA RGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS GADJA MADA YGYAKARTA 2005 SINTESIS BENZIL
Lebih terperinciKondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin
Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 1 Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin Antika Anggraeni Kelas 01; Subkelas I; Kelompok C; Nurrahmi Handayani
Lebih terperinciKIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode
Lebih terperinciTRY OUT SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2010 TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA 2011 Waktu: 150 Menit PUSAT KLINIK PENDIDIKAN INDONESIA (PKPI) bekerjasama dengan LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SSCIntersolusi
Lebih terperinciKIMIAWI SENYAWA KARBONIL
BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di
Lebih terperinciT" f*", CP" 2 CH,-C-H
n. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Senyawa Turunan Calkon Calkon adalah salah satu tipe metaboiit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Beberapa diantara senyawa calkon dilaporkan mempunyai aktivitas
Lebih terperinciUJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL
UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus OH dan memiliki rumus umum R-OH, dimana R merupakan gugus alkil. Adapun rumus molekul dari alkohol yaitu
Lebih terperinciBab 10 Bentuk Bentuk Molekul
Bab 10 Bentuk Bentuk Molekul 10.1 Menjelaskan Bentuk-Bentuk Molekul dan Ion Menurut Struktur Lewis Hal pertama yang dilakukan untuk mengetahui bentuk dari suatu molekul ialah dengan mengubah rumus suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak ditemukannya zat pewarna sintetik serta terbatasnya jumlah dan mutu zat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sejak ditemukannya zat pewarna sintetik serta terbatasnya jumlah dan mutu zat pewarna alami, penggunaan pigmen sebagai zat warna alami semakin menurun (Samun,
Lebih terperinciKata Kunci : Alkohol, Ester, Eter, Asam Karboksilat, Keton, Oksidasi, Esterifikasi
ABSTRAK Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat senyawa golongan alkohol dan ester. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon dan hidrogen. Alkohol dan Ester merupakan
Lebih terperinciGLOSARIUM. rangkap tiga : ion yang bermuatan negatif : elektroda yang mengalami oksidasi Antrasena : senyawa yang terdiri atas 3 cincin benzena (C 14
KIMIA X SMA 183 GLOSARIUM A Affinitas elektron Air kristal Alkana Alkanatiol Alkena Alkuna : energi yang dibebaskan oleh atom dalam bentuk gas jika menerima satu elektron sehingga membentuk ion negatif
Lebih terperinciD. beta dan alfa E. alfa dan beta
1. Pada peluruhan menjadi kemudian meluruh menjadi, partikel-partikel yang dipancarkan berturut-turut adalah... A. foton dan beta B. foton dan alfa C. beta dan foton Reaksi peluruhan : D. beta dan alfa
Lebih terperinciGugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 17 Sesi NGAN Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon secara umum adalah reaksi adisi,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol
Paraf Asisten Judul LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari reaksi dehidrasi dari suatu alkohol untuk menghasilkan
Lebih terperinciREAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono
REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK DR. Bambang Cahyono PERBEDAAN IKATAN RANGKAP BENZENA DAN ALKENA AKIBAT LAIN AKIBAT ADANYA STABILITAS PADA AROMATIK Senyawa aromatik distabilkan oleh stabilitas aromatik Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir. Efek pangan dapat berdampak terhadap kesehatan, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi tentang efek pangan telah dipelajari secara intensif beberapa tahun terakhir. Efek pangan dapat berdampak terhadap kesehatan, karena berhubungan dengan adanya
Lebih terperinciAlkohol, Phenol. Sifat-Sifat alkohol dan Phenol: Ikatan Hydrogen
Alkohol, Phenol Sifat-Sifat alkohol dan Phenol: Ikatan ydrogen Struktur alkohol dan phenol,menyerupai molekul air, mempunyai hibridisasi, sp 3. Alkohol dan phenol mempunyai ttk didih yg lebih besar dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis. Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyulingan atau destilasi dari tanaman Cinnamomum
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN BAHAN 1. Ekstraksi Biji kesambi dikeringkan terlebih dahulu kemudian digiling dengan penggiling mekanis. Tujuan pengeringan untuk mengurangi kandungan air dalam biji,
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB VI IKATAN KIMIA Sebagian besar partikel materi adalah berupa molekul atau ion. Hanya beberapa partikel materi saja yang berupa atom. 1)
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5
TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA kelompok II x5 DI SUSUN OLEH: ARIEF NURRAHMAN FARID SUHADA GERRY REGUS M. HANIEF IQBAL S. ILHAM SYAHBANI ALKANA ALKANA adalah Hidrokarbon jenuh yang paling
Lebih terperinciBiasanya diberi akhiran ase pada nama substrat atau reaksi yang dikatalisis Contoh:
Tata Nama Enzim Biasanya diberi akhiran ase pada nama substrat atau reaksi yang dikatalisis Contoh: Alkohol dehidrogenase: oksidasi alkohol Urease: hidrolisis urea DNA polimerase: polimerisasi nukleotida
Lebih terperinciASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat
ASAM KARBKSILAT Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat DEFINISI ASAM KARBKSILAT Senyawa yang mempunyai satu gugus karbonil yang berikatan dengan satu gugus hidroksil
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON
SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud
Lebih terperinciYAYASAN BINA SEJAHTERA SMK BINA SEJAHTERA 2 BOGOR Jl. Ledeng Sindangsari No. 05 Bogor Jl. Radar baru no. 08 Bogor ULANGAN SEMESTER GANJIL
: XI (Semua Jurusan) Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan pengertian istilah-istilah berikut : a. ikatan ionik b. reaksi basa c. reaksi reduksi d. reaksi
Lebih terperinci