SALINAN PENETAPAN Nomor : 46/Pdt.P/2011/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN PENETAPAN Nomor : 46/Pdt.P/2011/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang telah memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan penetapan atas perkara Dispensasi Kawin yang diajukan oleh : PEMOHON I, umur 40 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan petani, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai Pemohon I; PEMOHON II, umur 36 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai Pemohon II; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca permohonan Pemohon I dan Pemohon II; Setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara bersangkutan ; Setelah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II, anak Pemohon I dan Pemohon II, calon istri anak Pemohon I dan Pemohon II di persidangan ; Setelah memeriksa alat-alat bukti yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II di persidangan TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan permohonan tanggal 15 Agustus 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan register perkara nomor 46/Pdt.P/2012/PA.Ntn. tanggal 15 Agustus 2012 telah mengemukakan permasalahannya sebagai berikut ; 1. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II adalah suami isteri sah, menikah pada hari Kamis tanggal 01 Februari 1996 M sebagaimana termuat dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 193 / CA / II / 96 tanggal 4 Maret 1996 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Kepulauan Riau ; 2. Bahwa setelah menikah, Pemohon I dan Pemohon II telah dikarunia 3 (tiga) orang anak yaitu ; 2.1 ANAK I, umur 16 tahun ;

2 2.2 ANAK II, umur 14 tahun ; 2.3 ANAK II, umur 1,5 tahun ; 3. Bahwa anak Pemohon I dan Pemohon II yang bernama ANAK II umur 14 (empat belas) tahun telah menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI bin AYAH LAKI-LAKI dan keduanya telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri sehingga ANAK II telah hamil 5 (lima) bulan ; 4. Bahwa untuk kemaslahatan semua pihak dan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, Pemohon I dan Pemohon II bermaksud untuk menikahkan secara sah antara ANAK II dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI- LAKI binayah LAKI-LAKI ; 5. Bahwa antara ANAK II dan LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI tidak ada hubungan nasab dan tidak ada hubungan sesusuan ; 6. Bahwa oleh karena ANAK II pada saat sekarang baru berumur 14 (empat belas) tahun, maka Pemohon I dan Pemohon II bermaksud mengajukan permohonan Dispensasi Nikah dari Pengadilan untuk mengizinkan ANAK II untuk menikah dengan LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI ; Berdasarkan alasan tersebut diatas, Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan penetapan sebagai berikut: Primair : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II ; 2. Memberi izin kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk menikahkan ANAK II dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI bin AYAH LAKI-LAKI ; 3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; Subsidair : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon penetapan yang seadiladilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini Pemohon I dan Pemohon II hadir secara in person di persidangan; Bahwa Majelis Hakim telah memberikan nasehat kepada Pemohon I dan Pemohon mengurungkan niatnya untuk menikahkan anaknya yang masih di bawah umur, namun tidak berhasil ; 2

3 Bahwa acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II, yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II ; Bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim anak Pemohon I dan Pemohon II yang bernama ANAK II binti PEMOHON I telah memberikan keterangan pada persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut ; - Bahwa saya adalah anak kandung Pemohon I dan Pemohon II yang bernama ANAK II yang lahir tanggal 11 Februari 1998 dan pada saat sekarang saya sudah berumur 14 (empat belas) tahun ; - Bahwa setahu saya, maksud Pemohon I dan Pemohon II mengajukan perkara ke Pengadilan Agama Natuna adalah mohon dispensasi nikah untuk menikahkan saya dengan LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI karena saya masih belum cukup umur untuk menikah ; - Bahwa saya telah menjalin hubungan dengan LAKI-LAKI binayah LAKI- LAKI, dan antara saya dan LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI telah melakukan hubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan sekarang saya telah hamil 5 (lima) bulan ; - Bahwa saya setuju tanpa ada paksaan dari apapun untuk menikah dengan LAKI- LAKI bin AYAH LAKI-LAKI; - Bahwa saya sudah siap untuk hidup berumah tangga baik secara moril maupun secara materil, dan saya siap untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang isteri dengan baik ; Bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim calon suami dari anak Pemohon I dan Pemohon II yang bernama LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI telah memberikan keterangan pada persidangan yang pada pokonya sebagai berikut ; - Bahwa saya kenal demean Pemohon I dan Pemohon II karena keduanya adalah ayah dan ibu kandung dari ANAK II ; - Bahwa saya dengan ANAK II telah menjalin hubungan asmara, saling mencintai dan bermaksud untuk menikah dan tidak ada paksaan dari pihak manapun ; - Bahwa saya dengan ANAK II sudah pernah melakukan hubungan badan sebagaimana layaknya suami isteri, dan sekarang ANAK II telah hamil 5 (lima) bulan ; - Bahwa saya sudah siap lahir dan bathin untuk berumah tangga dan saya siap untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang suami dan sebagai kepala rumah tangga ; - Bahwa keluarga saya telah merestui hubungan saya dengan ANAK II ; 3

4 Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon I dan Pemohon II telah menyerahkan bukti tertulis berupa : 1. 1 (satu) lembar foto copi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia atas nama Pemohon I PEMOHON I dengan Nomor Induk Kependudukan tertanggal 15 Mei 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Natuna yang telah di nazagelend oleh pejabat pos bermaterai cukup dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, selanjutnya diberi kode sebagai bukti P.1 ; 2. 1 (satu) lembar foto copi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia atas nama Pemohon II PEMOHON II dengan Nomor Induk Kependudukan tertanggal 15 Mei 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Natuna yang telah di nazagelend oleh pejabat pos bermaterai cukup dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, selanjutnya diberi kode sebagai bukti P.2 ; 3. 1 (satu) lembar foto copi Kutipan Akta Nikah Pemohon I dan Pemohon II nomor 193 / CA / II / 96 tanggal 4 Maret 1996 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Natuna) yang telah di nazagelend oleh pejabat pos bermaterai cukup dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, selanjutnya diberi kode sebagai bukti P.3 ; 4. 1 (satu) lembar foto copi Kartu Keluarga demean nama kepala keluarga KELUARGA PEMOHON I dengan Nomor tertanggal 10 Agustus 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Natuna yang telah di nazagelend oleh pejabat pos bermaterai cukup dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, selanjutnya diberi kode sebagai bukti P.4; Bahwa Pemohon I dan Pemohon II menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulan, serta mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan penetapan terhadap perkaranya; Bahwa untuk meringkas uraian penetapan ini, Majelis Hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan tersebut; 4

5 TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Pemohon I dan Pemohon II datang menghadap sendiri ke persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan nasehat agar Pemohon I dan Pemohon II mengurungkan niatnya namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohonan yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II terbukti bahwa permohonan yang diajukan Pemohon I dan Pemohon adalah perkara permohonan dispensasi kawin/nikah yang merupakan kewenangan absolut dari Pengadilan Agama in cassu Pengadilan Agama Natuna sesuai dengan maksud Undang-undang nomor 7 tahun 1989 pasal 49 ayat (1) huruf a beserta penjelasannya sebagaimana telah diubah demean Undang-undang nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua Undangundang nomor 50 tahun 2009 oleh karena itu secara formil permohonan Pemohon I dan Pemohon II harus dinyatakan diterima; Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah tinggal dan berdomisili di Kabupaten Natuna, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara ini termasuk kompetensi relatif Pengadilan Agama Natuna ; Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II mengajukan Dispensasi Nikah Kawin atas anak kandungnya yang bernama ANAK II, Majelis Hakim berpendapat Pemohon I dan Pemohon II adalah orang yang berkepentingan dalam perkara ini (Persona standi in judicio) dan mempunyai kapasitas untuk bertindak sebagai pemohon dalam permohonannya untuk mengajukan dispensasi kawin atas anak kandungnya yang bernama ANAK II ; Menimbang, bahwa dalam persidangan telah didengarkan keterangan anak Pemohon I dan Pemohon II yang bernama ANAK II binti PEMOHON I dan calon suaminya yang bernama LAKI-LAKI bin AYAH LAKI-LAKI sebagaimana telah terurai diatas; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P. 1, P. 2, P. 3, dan P. 4, dan seperti tersebut pada bagian duduk perkaranya, selanjutnya akan dipertimbangkan berikut ini. Menimbang, bahwa alat bukti tertulis berupa P. 1, P. 2, P. 3, dan P. 4 yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II telah sesuai dengan hukum pembuktian, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alat bukti tersebut sebagai alat bukti yang berkekuatan hukum pembuktian ; 5

6 Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan P.2 telah terbukti bahwa Pemohon I dan Pemohon II berdomisili di Kabupaten Natuna, yang merupakan wilayah hukum Pengadilan Agama Natuna ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 telah terbukti bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 13 Desember 1993 ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.4 telah terbukti bahwa ANAK II Binti PEMOHON I adalah anak kandung dari Pemohon I dan Pemohon II yang lahir pada tanggal 11 Februari 1998 dan pada saat sekarang telah berumur 14 (empat belas) tahun ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohon Pemohon I dan Pemohon II dan alat bukti yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II di persidangan, Maka Majelis Hakim telah menemukan fakta bahwa : - Bahwa anak Pemohon I dan Pemohon II belum mencapai umur 16 (enam belas) tahun - Bahwa anak Pemohon I dan Pemohon II yang bernama ANAK II tersebut telah menjalin hubungan cinta dengan calon suaminya yang bernama LAKI-LAKI bin AYAH LAKI-LAKI, bahkan telah melakukan hubungan badan layaknya suami isteri dan sekarang ANAK II dalam keadaan hamil 5 (lima) bulan ; - Bahwa ANAK II dan LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI telah sama-sama aqilbaligh, telah bersepakat dan berkeinginan kuat untuk segera menikah dan telah siap bertanggung jawab dalam berumah tangga; - Bahwa antara ANAK II dan LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI tidak terdapat larangan / halangan hukum untuk melangsungkan perkawinan baik dari segi nasab, susuan, maupun semenda; - Bahwa Pemohon I dan Pemohon II dan orang tua calon isteri anak Pemohon telah menyetujui rencana pernikahan tersebut; - Bahwa hal yang mendesak untuk segera dilaksanakan pernikahan yaitu karena ANAK II telah hamil 5 (lima) bulan akibat dari berhubungan badan dengan LAKI-LAKI ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa anak Pemohon I dan Pemohn II yang bernama ANAK II dan LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI dan telah memenuhi syarat - syarat perkawinan sesuai ketentuan pasal 6 dan 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, kecuali syarat usia perkawinan dalam pasal 7 ayat (1) Undang-Undang tersebut; 6

7 Menimbang, bahwa oleh karena hubungan anak Pemohon I dan Pemohon II yang bernama ANAK II dan LAKI-LAKI bin AYAH LAKI-LAKI telah sangat jauh bahkan mereka telah melakukan hubungan badan yang mengakibatkan ANAK II sudah hamil 5 (lima) bulan dan telah bertekad bulat untuk melangsungkan pernikahan, maka Majelis berpendapat bahwa jika menunda-nunda perkawinan tersebut hingga anak Pemohon I dan Pemohon II yang bernama ANAK II berusia 16 (enam belas) tahun, maka akan mendatangkan mudharat yang lebih besar yaitu terjadinya hubungan yang melanggar hukum/syari`at yang berkelanjutan ; Menimbang, bahwa sesuai dengan maksud Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 28 B ayat (2) menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, dan Pasal 28 D ayat (1) yang menyatakan setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Dan jika dikaitkan dengan ketentuan pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang berbunyi anak yang dilahirkan diluar perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya. dan jika sekiranya anak yang berada di dalam kandungan ANAK II dilahirkan tanpa adanya seorang ayah, maka hal tersebut akan merdampak negative kepada anak yang berada dalam kandungan ANAK II sehingga kerusakan/madlaratnya akan lebih besar daripada manfa'atnya, oleh karenanya pernikahan antara LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI dan ANAK II telah mendesak untuk segera dilaksanakan dapat dibenarkan, sehingga perlu diberikan dispensasi kawin ; Menimbang, bahwa berkenaan dengan kasus ini Majelis Hakim memandang perlu mengetengahkan kaidah Fiqhiyah sebagai dasar pertimbangan yang tertuang dalam Kitab al-bayan halaman 38 yang berbunyi : درء المفاسد مقد م على جلب المصالح Artinya : Menolak kemadaratan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dalam musyawarah Majelis Hakim, Majelis Hakim sepakat bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa perkara ini menyangkut masalah perkawinan, maka sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diamandemen dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang 7

8 Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, biaya perkara sepenuhnya dibebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II ; Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang bersangkutan dengan perkara ini ; M E N E T A P K A N 1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II; 2. Memberikan dispensasi kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk menikahkan anak kandungnya yang bernama ANAK II dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI binayah LAKI-LAKI; 3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar seluruh biaya dalam perkara ini sebesar Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) ; Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Selasa tanggal 4 September 2012 M. bersamaan dengan tanggal 17 Syawal 1433 H. oleh kami Drs. MARDANIS, SH.,MH sebagai Ketua Majelis, SURYA DARMA PANJAITAN, SHI. dan ZULFADLI, SHI masingmasing sebagai Hakim Anggota. Penetapan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. ISHAK sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II ; 8

9 Ketua Majelis, Ttd Drs. MARDANIS, SH.,MH Hakim Anggota I Hakim Anggota II Ttd Ttd SURYA DARMA PANJAITAN, SHI. ZULFADLI, SHI Panitera Sidang, Ttd Perincian Biaya Perkara : Drs. ISHAK 1. Biaya Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya Proses Rp ,- 3. Biaya Panggilan Rp ,- 4. Biaya redaksi Rp ,- 5. Biaya Meterei Rp ,- J u m l a h Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan, Panitera Pengadilan Agama Natuna. UMAR ALI 9