BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin didirikan pada tanggal 5 Oktober 96 yang berlokasi di jalan Kelayan A di atas tanah seluas 5. m dengan perincian bangunan seluas 5. m. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan tata usaha diperoleh data bahwa Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin telah mengalami dua belas kali pergantian kepemimpinan, yang berarti sudah dua belas orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Madrasah tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel. Periodesasi Kepemimpinan MTsN Kelayan Banjarmasin No Nama Masa Jabatan Kasful Anwar Siti Asyiah Drs. H. Salni Ajar Drs. H. Mahlan Abbas H. Napiah Djohansyah kadir Drs. M. Aripin Saifuddin Dahlan Drs. H.M. Harmidin Noor Hj. Djuhariah, A.Md Drs. H. M. Adenan, MA Drs. Ahmad Baihaki sekarang Sumber data: Dokumen Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin

2 Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang berlokasi di jalan Kelayan A Gang Setuju No., memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan dalam menunjang proses belajar mengajar pada khususnya dan proses pencapaian pendidikan pada umumnya. Sarana dan kondisi fisik gedung Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin bersifat semi permanen dengan lantai keramik dan dinding beton, beratap genteng dan pagar keliling yang membatasi gedung dengan pemukiman penduduk. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah: Tabel. Sarana Dan Prasarana MTsN Kelayan Banjarmasin Tahun Pelajaran / No Sarana Dan Prasarana Jumlah Ruang Kelas Ruang Dewan Guru Ruang Kepala sekolah Ruang Tata Usaha Ruang perpustakaan Ruang Pramuka, UKS dan OSIS Ruang Laboratorium IPA Ruang Laboraturium Bahasa Ruang Laboraturium Komputer Ruang Mushalla WC Guru WC Siswa Sumber Data: Dokumen Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin

3 Keadaan Siswa, Guru, Tata Usaha pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin ) Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin Jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin pada tahun pelajaran / adalah 7 orang yang tersebar dalam kelas terdiri dari laki-laki dan 6 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel. Keadaan Siswa MTsN Kelayan Banjarmasin Tahun Pelajaran / No Kelas Siswa Jumlah Laki-laki Perempuan VII A VII B VII C VII D VIII A VIII B VIII C VIII D IX A IX B IX C IX D Jumlah 6 7 Sumber Data: Dokumen Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin ) Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin Pada tahun pelajaran / guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin berjumlah 8 orang yang terdiri dari orang guru laki-laki dan 8 orang guru perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

4 Tabel. Keadaan Guru MTsN Kelayan Banjarmasin Tahun Pelajaran / No Nama / NIP Jabatan Drs. Ahmad Baihaki NIP Dra. Ratinah NIP Hj. Ida Sulastri, S.Pd.I NIP Dra. Wahidah NIP Lina Rosita, S.Ag NIP Mohamad Husni Thamberin, S.Ag Hj. Muzzalifah, S.Pd.I NIP Siti Rahmah Hirawati, S.Ag NIP Dra. Aspiyah NIP Nor Asiah, S.Pd NIP Hj. Suharsini, S.Pd.I NIP Hj. Sholehah, S.Pd.I NIP Heny Nelawaty, S.Pd NIP Ardiansyah, S.Pd NIP Raudhatur Ridha, S,Ag NIP Raudhatun Nisa, M.Pd NIP Jahidah, S.Pd.I NIP Erna, S.Ag NIP Salahuddin, S.Ag NIP Rifka Sari, S.Pd NIP Arbain Yusran, S.Ag Kepala Madrasah

5 NIP Maimanah, S.Ag NIP Warsito, S.Pd.I NIP Dahliana, SPd Norhidayani, S.Pd Abdullah, S.Pd.I Fajriansyah, S.Pd.I Hidayatullah, S.HI Sumber Data: Dokumen Madrasah Tsanawiyah Kelayan Banjarmasin Guru Honor Guru Honor Guru Honor Guru Honor Guru Honor Guru yang memegang mata pelajaran matematika tahun pelajaran / pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin berjumlah orang. Sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel.5 Keadaan Guru Matematika MTsN Kelayan Banjarmasin Tahun Pelajaran / No Nama Kelas Jabatan Pendidkan Terakhir Abdullah, S.Pd VII Guru Matematika Jahidah, S.Pd.I Nor Asiah, S.Pd VIII IX Guru Matematika Guru Matematika Sumber Data: Dokumen Madrasah Tsanawiyah Kelayan Banjarmasin S Pendidikan Matematika S Pendidikan Matematika S Pendidikan Matematika Kelas yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas VII B, VII C dan VII D yaitu diajarkan oleh Abdullah alumnus S FKIP Matematika UNLAM, dan mempunyai pengalaman mengajar + tahun.

6 6 ) Keadaan Tata Usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin. Tata Usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin berjumlah orang sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel.6 Keadaan Staf Tata Usaha MTsN Kelayan Banjarmasin tahun Pelajaran / No Nama NIP Jabatan Hafifah Fajrian Noor M. Reza, SE Yuriansyah Sumber Data: Dokumen Madrasah Tsanawiyah Kelayan Banjarmasin Kepala TU Pelaksanaan TU Pelaksanaan TU Pelaksanaan TU ) Kelengkapan Buku Matematika Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin Kelengkapan buku matematika yang dimiliki adalah siswa kelas VII wajib memiliki buku pegangan yaitu Buku Pintar Star SMP/MTs penerbit Putra Kertonatan, sedangkan untuk guru matematikanya adalah buku matematika (KTSP 6) karangan Ponco Sujatmiko penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri tahun 6 dan buku-buku penunjang lainnya. Pengajaran Matematika di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin menggunakan KTSP Kurikulum 6 dengan pola pengajaran sistem semester. Madrasah ini menerapkan KTSP sudah sejak tiga tahun yang

7 7 lalu, yaitu mulai tahun ajaran 7/8, sehingga untuk tahun ajaran / madrasah ini telah menerapkan KTSP untuk semua tingkatan kelas mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Selain jam belajar reguler, Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin ini memberikan jam belajar tambahan untuk perbaikan dan pengayaan pada materi pelajaran setiap satu kali dalam seminggu setelah jam sekolah selesai dan pelaksanaan dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika. B. Hasil Uji Coba Demi menghasilkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, maka alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner harus melalui dua tahapan uji, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengukur kelayakan instrumen penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap orang responden yang berasal dari kelas VII D MTsN Kelayan dengan bantuan SPSS 7 for windows. Dengan menggunakan jumlah responden (n) = dan taraf signifikansi 5%, maka nilai r tabel sebesar,. Butir pernyataan dinyatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel yang merupakan nilai dari Corrected Item- Total Corelation > r-tabel dapat dilihat pada lampiran Berikut ini adalah hasil pengujian validitasnya:

8 8 Tabel : Daftar validitas soal uji coba Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Item Total Statistics Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbac h's Alpha if Item Deleted Validitas X Valid X Tidak Valid X Tidak Valid X * Valid X * Valid X Valid X Valid X * Valid X * Valid X Tidak Valid Y Keterangan : * Butir soal yang diambil sebagai soal penelitian Dari tabel dapat dilihat bahwa item soal nomor,, 5, 6, 7, 8, dan 9 valid karena r alpha > r tabel. Sedangkan item soal nomor,, dan tidak valid karena r alpha < r tabel. Sedangkan pengujian reliabilitas item soal mengkonsultasikan nilai r alpha dengan r tabel, apabila r alpha > r tabel, maka dikatakan reliabel dan sebaliknya jika r alpha < r tabel, maka dikatakan tidak reliabel. Dalam hal ini taraf signifikanya adalah 5% dengan n =, maka didapat r tabel =.. Berdasarkan hasil uji reliabilitas penilitian ini dengan bantuan SPSS 7 for windows pada tabel di bawah ini:

9 9 Tabel : Daftar reliabelitas soal uji coba Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items 7 77 Berdasarkan tabel diperoleh nilai Cronbach s Alpha untuk seluruh butir pernyataan nilainya,7 > r tabel atau,7 >, ini berarti seluruh item pertanyaan adalah reliabel. Adapun hasil perhitungan menggunakan SPSS 7 for windows untuk uji validitas dan reliabilitas disajikan pada lampiran. Berdasarkan uji validitas, dapat disimpulkan bahwa dari item pertanyaan yang diuji cobakan, 7 item pertanyaan yang valid dan item pertanyaan yang tidak valid. Untuk dijadikan soal tes, peneliti hanya mengambil item soal. Hal ini dikarenakan nilai validitas dari item soal tersebut lebih tinggi dari soal yang valid lainnya. C. Penyajian dan Analisis Data Data yang diambil dari hasil penelitian agar mudah dipahami, dideskripsikan kedalam bentuk tertentu. Pendeskripsian data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.. Kemampuan siswa kelas VII A dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan.

10 5 Berdasarkan hasil tes yang dilakukan terhadap siswa kelas VII A, VII B, dan VII C MTsN Kelayan Banjarmasin tahun pelajaran / dapat diketahui kemampuan siswa dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Berdasarkan data tersebut dapat disusun tabel distribusi frekuensi kemampuan siswa dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel : Distibusi frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII A Mengubah Bentuk Bilangan Pecahan Menjadi Bentuk Desimal dan Mengubah Bentuk Desimal Menjadi Bentuk Pecahan pada MTsN Kelayan Banjarmasin Taraf Penguasaan (%) Skor (N) Frekuensi (f) Persentase (P) 9,6 -, 66,67 8 < 89, -,5 6,67 65 < 79 9, -, 5,56 55 < 6 7,7-9, 5,56 - < 5-7,6 5,56 Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui frekuensi kemampuan siswa terbanyak adalah yang termasuk kualifikasi baik sekali, yaitu ada orang siswa (66,67%), kemampuan berkualifikasi baik dengan frekuensi orang siswa (6,67%), yang termasuk dalam kualifikasi cukup, kurang dan gagal dengan frekuensi masing-masing orang siswa (5,56%).

11 5 Hal ini menunjukan bahwa dari 8 orang siswa ada 6 orang siswa yang termasuk kualifikasi cukup, baik dan baik sekali, dan ada orang siswa yang berkualifikasi kurang dan gagal. Dengan kata lain dari 8 orang siswa ada 6 orang siswa (88,89%) yang tuntas mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Tabel. Distibusi frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII B Mengubah Bentuk Bilangan Pecahan Menjadi Bentuk Desimal dan Mengubah Bentuk Desimal Menjadi Bentuk Pecahan pada MTsN Kelayan Banjarmasin Taraf Penguasaan (%) Skor (N) Frekuensi (f) Persentase (P) 9,6 -, 7 8,89 8 < 89, -,5 65 < 79 9, -, 6,67 55 < 6 7,7-9, 5,55 - < 5-7,6 7 8,89 Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui frekuensi kemampuan siswa terbanyak adalah yang termasuk kualifikasi baik sekali, yaitu ada 7 orang siswa (8,89%), kemampuan berkualifikasi baik dengan frekuensi orang siswa (%), yang termasuk dalam kualifikasi cukup, yaitu ada orang siswa (6,67%), kemampuan berkualifikasi kurang, yaitu ada orang siswa (5,55%) dan kemampuan berkualifikasi gagal, yaitu ada 7 orang siswa (8,89%). Hal ini menunjukan bahwa dari 8 orang siswa ada orang siswa yang termasuk kualifikasi cukup, baik dan baik sekali, dan ada 8 orang siswa yang berkualifikasi kurang dan gagal. Dengan kata lain dari

12 5 8 orang siswa ada orang siswa (55,55%) yang tuntas mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Tabel. Distibusi frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII C Mengubah Bentuk Bilangan Pecahan Menjadi Bentuk Desimal dan Mengubah Bentuk Desimal Menjadi Bentuk Pecahan pada MTsN Kelayan Banjarmasin Taraf Penguasaan (%) Skor (N) Frekuensi (f) Persentase (P) 9,6 -, 66,67 8 < 89, -,5 5 7,78 65 < 79 9, -, 5,55 55 < 6 7,7-9, - < 5-7,6 Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui frekuensi kemampuan siswa terbanyak adalah yang termasuk kualifikasi baik sekali, yaitu ada orang siswa (66,67%), kemampuan berkualifikasi baik dengan frekuensi 5 orang siswa (7,78%), yang termasuk dalam kualifikasi cukup, yaitu ada orang siswa (5,55%), kemampuan kualifikasi kurang dan gagal masing-masing yaitu tidak ada (%). Hal ini menunjukan bahwa dari 8 orang siswa ada 8 orang siswa yang termasuk kualifikasi cukup, baik dan baik sekali, dan tidak ada orang siswa yang kualifikasi kurang dan gagal. Dengan kata lain dari 8 orang siswa ada 8 orang siswa (%) yang tuntas mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan.

13 5. Kemampuan Siswa Kelas VII Dilihat dari Aspek Kemampuan Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 6 atau tabel,, 5, 6, 7 dan 8 dapat dilihat skor yang diperoleh siswa kelas VII A, VII B, dan VII C MTsN Kelayan Banjarmasin dalam setiap aspek kemampuan dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII A Dilihat dari Aspek Kemampuan pada MTsN Kelayan Banjarmasin No 5 Keterangan: Taraf Penguasaan (%) 9 8 < < < 6 - < 5 Skor (N) 7, - 8, 6, - 7, 5, - 6,, - 5, -, Aspek Kemampuan A f % 7, 5,55 6,67 5,55 Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal A = Kemampuan siswa kelas VII A dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal ada orang siswa (77,78%) yang terdiri dari orang siswa (7,%) berada pada kualifikasi baik sekali, tidak ada siswa (%) berada pada kualifikasi baik, dan ada orang siswa (5,55%) berada pada kualifikasi cukup. Adapun siswa yang tidak tuntas ada orang siswa (,%) yang terdiri dari orang siswa (6,67%) berada pada kualifikasi kurang dan orang siswa (5,55%) berada pada kualifikasi gagal.

14 5 Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. 85% dari siswa seluruhnya adalah 5 orang siswa, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan hanya terdapar orang siswa (77,78%) mencapai skor lebih dari 65% untuk kemampuan dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII A MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII B Dilihat dari Aspek Kemampuan pada MTsN Kelayan Banjarmasin No 5 Keterangan: Taraf Penguasaan (%) 9 8 < < < 6 - < 5 Skor (N) 7, - 8, 6, - 7, 5, - 6,, - 5, -, Aspek Kemampuan A f % 8 8,,, Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal A = Kemampuan siswa kelas VII B dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal ada 8 orang siswa (,%) yang terdiri dari 8 orang siswa (,%) berada pada kualifikasi baik sekali, tidak ada siswa (%) berada pada kualifikasi baik, dan tidak ada orang siswa (%) berada pada kualifikasi cukup. Adapun siswa yang tidak tuntas ada orang siswa (55,55%) yang terdiri

15 55 dari orang siswa (,%) berada pada kualifikasi kurang dan 8 orang siswa (,%) berada pada kualifikasi gagal. Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. 85% dari siswa seluruhnya adalah 5 orang siswa, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan hanya terdapar 8 orang siswa (,%) mencapai skor kurang dari 65% untuk kemampuan dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII B MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel belum tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII C Dilihat dari Aspek Kemampuan pada MTsN Kelayan Banjarmasin No 5 Keterangan: Taraf Penguasaan (%) 9 8 < < < 6 - < 5 Skor (N) 7, - 8, 6, - 7, 5, - 6,, - 5, -, Aspek Kemampuan A f % 8 Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal A = Kemampuan siswa kelas VII C dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal ada 8 orang siswa (%) yang terdiri dari 8 orang siswa (%) berada pada kualifikasi baik sekali, tidak ada siswa (%) berada pada kualifikasi baik,

16 56 dan tidak ada orang siswa (%) berada pada kualifikasi cukup. Adapun siswa yang tidak tuntas tidak ada siswa (%) yang tidak tuntas atau gagal. Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. 85% dari siswa seluruhnya adalah 5 orang siswa, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan terdapar 8 orang siswa (%) mencapai skor lebih dari 65% untuk kemampuan dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII C MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII A Dilihat dari Aspek Kemampuan pada MTsN Kelayan Banjarmasin No 5 Taraf Penguasaan (%) 9 8 < < < 6 - < 5 Skor (N) 5, - 6,,8-5,,9 -,7, -,8, Aspek Kemampuan A f % 6,, 5,55, Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal Keterangan: A = Kemampuan siswa kelas VII A dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal ada 6 orang siswa (88,89%) yang terdiri dari orang siswa (6,%) berada pada kualifikasi baik sekali, orang siswa (,%) berada pada

17 57 kualifikasi baik, dan ada orang siswa (5,55%) berada pada kualifikasi cukup. Adapun siswa yang tidak tuntas ada orang siswa (,%) yang terdiri dari tidak ada siswa (%) berada pada kualifikasi kurang dan orang siswa (,%) berada pada kualifikasi gagal. Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. 85% dari siswa seluruhnya adalah 5 orang siswa, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan terdapar 6 orang siswa (88,89%) untuk kemampuan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII A MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel tuntas dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII B Dilihat dari Aspek Kemampuan pada MTsN Kelayan Banjarmasin No 5 Taraf Penguasaan (%) 9 8 < < < 6 Skor (N) 5, - 6,,8-5,,9 -,7, -,8, Aspek Kemampuan A f % 6,67 8, 7 8,89 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal - < 5 Jumlah 8 Keterangan: A = Kemampuan siswa kelas VII B dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal ada orang siswa (6,%) yang terdiri dari orang siswa (6,67%) berada pada kualifikasi baik sekali, 8 orang siswa (,%) berada pada

18 58 kualifikasi baik, dan tidak ada siswa (%) berada pada kualifikasi cukup. Adapun siswa yang tidak tuntas ada 7 orang siswa (8,89%) yang terdiri dari tidak ada siswa (%) berada pada kualifikasi kurang dan 7 orang siswa (8,89%) berada pada kualifikasi gagal. Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. 85% dari siswa seluruhnya adalah 5 orang siswa, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan hanya terdapar orang siswa (6,%) mencapai skor kurang dari 65 % untuk kemampuan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII B MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel belum tuntas dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Tabel. Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Kelas VII C Dilihat dari Aspek Kemampuan pada MTsN Kelayan Banjarmasin No 5 Taraf Penguasaan (%) 9 8 < < < 6 - < 5 Skor (N) 5, - 6,,8-5,,9 -,7, -,8, Aspek Kemampuan A f % 5 55,55, 7,78 5,55 Jumlah 8 Kualifikasi sekali Cukup Kurang Gagal Keterangan: A = Kemampuan siswa kelas VII C dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan

19 59 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal ada 7 orang siswa (9,%) yang terdiri dari orang siswa (55,55%) berada pada kualifikasi baik sekali, orang siswa (,%) berada pada kualifikasi baik, dan 5 orang siswa (7,78%) berada pada kualifikasi cukup. Adapun siswa yang tidak tuntas ada orang siswa (5,55%) yang terdiri dari tidak ada siswa (%) berada pada kualifikasi kurang dan orang siswa (5,55%) berada pada kualifikasi gagal. Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. 85% dari siswa seluruhnya adalah 5 orang siswa, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan terdapat 7 orang siswa (9,%) mencapai skor lebih dari 65% untuk kemampuan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII C MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel tuntas dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan. Tabel. Rata-rata Kemampuan Siswa dalam Mengubah Bentuk Bilangan Pecahan Menjadi Bentuk Desimal. No Kelas Nilai Kualifikasi VII A VII B VII C 85,6 56,9 Kurang Sekali

20 6 Tabel. Rata-rata Kemampuan Siswa dalam Mengubah Bentuk Desimal Menjadi Bentuk Pecahan No Kelas Nilai Kualifikasi VII A VII B VII C 86, 6, 86, Kurang Grafik. Kemampuan siswa dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal % 9%.9 8%.8 7%.7 6%.6 5% %.5 %. %. %. %. % 85.6% 56.9% Kelas VII A Kelas VII B Kelas VII C Berdasarkan diagram batang diatas dapat dilihat persentase siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal yakni untuk siswa kelas VII A (85,6%), kelas VII B (56,9%) dan kelas VII C (%). Jadi pada kemampuan siswa dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal yang yang tertinggi kelas VII C dan terendah VII B. Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. Jadi dilihat dari konsep belajar tuntas yang dianggap tuntas yakni siswa kelas VII A dan kelas VIIC.

21 6 Sedangkan siswa kelas VII B menurut konsep belajar tuntas dianggap belum tuntas. Grafik. Kemampuan siswa dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan 9% 8% 7%.8 6%.6 5% %. % %. % % 86.% 86.% 6.% Kelas VII A Kelas VII B Kelas VII C Berdasarkan diagram batang diatas dapat dilihat persentase siswa yang tuntas dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan yakni untuk siswa kelas VII A (86,%), kelas VII B (6,%) dan kelas VII C (86,%). Jadi pada kemampuan siswa dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal yang yang tertinggi kelas VII A dan terendah VII B. Kemudian berdasarkan konsep belajar tuntas, jika lebih atau sama dengan 85% dari siswa seluruhnya mencapai lebih atau sama dengan 65% maka siswa dianggap tuntas. Jadi dilihat dari konsep belajar tuntas yang dianggap tuntas yakni siswa kelas VII A dan kelas VII C. Sedangkan siswa kelas VII B menurut konsep belajar tuntas dianggap belum tuntas.

22 6 Grafik. Kemampuan siswa dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan 9% 8% 7%.8 6% 5%.6 % %. % %. % A 8.67% 78.5% A Berdasarkan diagram batang diatas dapat dilihat kemampuan siswa kelas VII A, VII B dan VII C dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal adalah 8,67%. Sedangkan kemampuan siswa kelas VII A, VII B dan VII C dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan adalah 78,5 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas VII A, VII B dan VII C dalam mengubah bentuk bilangan pecahan kebentuk desimal lebih besar dari pada kemampuan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan.

Lampiran 1. Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH

Lampiran 1. Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH 3 Lampiran. Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH I Al-Qur an Surah Wahai orang-orang yang beriman! Al-Mujadilah ayat Apabila dikatakan kepadamu, Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Terjemah

Lampiran 1. Daftar Terjemah 89 Lampiran 1. Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH No. BAB Kutipan Hal. Terjemahan 1. I QS Ar-Rad:11 2 Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kelayan Banjarmasin terletak di jalan Kelayan A Gang Setuju kelurahan Kelayan Dalam kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a) Sejarah Singkat Berdirinya MTs Negeri Kelayan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a) Sejarah Singkat Berdirinya MTs Negeri Kelayan 44 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data / Fakta 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a) Sejarah Singkat Berdirinya MTs Negeri Kelayan Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin awal berdirinya

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan MTsN Kelayan beralamat di gang Setuju, Jalan Kelayan A, Kelurahan Kelayan Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Karakteristik Penelitian 1.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas V semester

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian Pada sub bab berikut akan dijelaskan berturut-turut mengenai jenis penelitian, setting penelitian. 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS 69 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN 2 Gambut. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Gambut berlokasi di jalan Ahmad Yani Km 15.20 kecamatan Gambut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Riwayat Berdirinya MTsN Kelayan Banjarmasin MTsN Kelayan Banjarmasin adalah sebuah madrasah yang berusaha meningkatkan mutu pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIS Darul Istiqamah Kota Banjarmasin Madrasah Ibtidaiyah Darul Istiqamah pada awalnya dibangun atas aspirasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kean mahasiswa di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu USGJ-PM 05/04. Adapun pihak

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk.

ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk. ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk. A. Identitas Responden a. Usia :... Tahun b. Jenis Kelamin : Laki-laki \ Perempuan (*coret yang tidak perlu) c. Masa Kerja :... B. Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin pada siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas 4 adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Data Penelitian

Lampiran 1. Analisis Data Penelitian Daftar Lampiran Lampiran 1. Analisis Data Penelitian Lampiran 2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lampiran 3. Expert Judgement Instrumen Lampiran 4. Instrumen Penelitian Lampiran 5. Surat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Sumber Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Gunung Gempol, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung yang beralamatkan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR Nama : Ghyan Arnanda NPM : 13212140 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum S,E.. M.M LATAR

Lebih terperinci

Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N %

Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N % Reliability Scale: ALL VARIABLES Cases Case Processing Summary Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N % 173 85.2 30 14.8 203 100.0 Reliability Statistics

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN Kepada Yth: Bapak / Ibu Responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profile MTs Negeri 2 Banjarmasin MTs Negeri 2 Banjarmasin merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di Banjarmasin. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Selatan,

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Selatan, BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian SMA PGRI 7 adalah salah satu SMA PGRI yang ada di Kabupaten/ Kota Banjarmasin, khususnya di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MI Al-Muhajirin Banjarmasin Terbentuknya dan berdirinya Pendidikan Madrasah Al-Muhajirin disebabkan desakan dari

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1698), penelitian korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner nyeri leher aksial. Pengujian dilakukan dengan uji Cronbach s

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. RPP Siklus I Soal Evaluasi Siklus I Lembar Kerja Kelompok Kunci Jawaban Siklus I Hasil Jawaban Siswa

LAMPIRAN 1. RPP Siklus I Soal Evaluasi Siklus I Lembar Kerja Kelompok Kunci Jawaban Siklus I Hasil Jawaban Siswa LAMPIRAN 1 RPP Siklus I Soal Evaluasi Siklus I Lembar Kerja Kelompok Kunci Jawaban Siklus I Hasil Jawaban Siswa RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah : SD N Gebugan 01 Mata Pelajaran Kelas /Semester

Lebih terperinci

Lampiran 1. ANGKET KUESIONER

Lampiran 1. ANGKET KUESIONER 80 Lampiran. ANGKET KUESIONER Perihal Lampiran : Permohonan Pengisian Angket : satu berkas Yth. Bapak/Ibu Pegawai Kantor Wilayah DJP Banten Di Serang Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan program pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X O O 3 O 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS HASIL PENILAIAN KINERJA TERHADAP PERENCANAAN KEBUTUHAN PELATIHAN PADA PT. SANOBAR GUNAJAYA JALAN BRIGJEND KATAMSO NO

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS HASIL PENILAIAN KINERJA TERHADAP PERENCANAAN KEBUTUHAN PELATIHAN PADA PT. SANOBAR GUNAJAYA JALAN BRIGJEND KATAMSO NO LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS HASIL PENILAIAN KINERJA TERHADAP PERENCANAAN KEBUTUHAN PELATIHAN PADA PT. SANOBAR GUNAJAYA JALAN BRIGJEND KATAMSO NO. 222D MEDAN A. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK SISWA MA DARUSSALAM KEMIRI SUBAH BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK SISWA MA DARUSSALAM KEMIRI SUBAH BATANG BAB IV ANALISIS PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK SISWA MA DARUSSALAM KEMIRI SUBAH BATANG Setelah data hasil penelitian tentang peran kegiatan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y). berdasarkan pengelohan data, maka

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar Selatan Banjarmasin. Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar Selatan Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang di gunakan penulis adalah menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK ). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y). BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3 Achmad Faisal 11208417 4EA06 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan merupakan suatu keadaan dimana, keinginan, harapan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental research) jenis Pre-Experimental Designs (nondesigns). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest 79 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest and post-test atau dapat disebut juga penelitian pra eksperimen. ini Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti kemampuan pemecahan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. EFEKTIVITAS PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN TANGGAMUS (Studi Kasus pada Inspektorat Kabupaten Tanggamus)

KUISIONER PENELITIAN. EFEKTIVITAS PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN TANGGAMUS (Studi Kasus pada Inspektorat Kabupaten Tanggamus) LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN TANGGAMUS (Studi Kasus pada Inspektorat Kabupaten Tanggamus) I. Petunujuk Pengisian Kuisioner 1. Bacalah baik-baik

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Singkat Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Barabai Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Barabai adalah sekolah tingkat menengah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS

LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS No Variabel Indikator 1 Sumber Daya Manusia Keramahan dosen dalam berinteraksi (Standar Akreditasi Program Studi dengan mahasiswa Magister nomor 4, BAN-PT 2009)

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Siti Mariam Banjarmasin MTs Siti Mariam Banjarmasin adalah salah satu madrasah atau sekolah yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN 2 Gambut Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 2 Gambut berlokasi di Jalan Ahmad Yani Km. 15.20 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MI AL-Bustanussaniyah Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar MI Al-Bustanussaniyah merupakan salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 70 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Karakteristik Responden Penelitian Jumlah responden dalam penelitian ini 130 orang guru dari lima sekolah, yaitu SMA Negeri 57 Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan, adalah sebagai berikut: 1. Membuat uji validitas, reliabilitas, normalitas pada data kemurnian unsur komposisi kimia. 2. Membuat

Lebih terperinci

VALIDITAS DAN REABILITAS SOAL TES UJI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA

VALIDITAS DAN REABILITAS SOAL TES UJI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA VALIDITAS DAN REABILITAS SOAL TES UJI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA Tetty Natalia Sipayung, S.Si., M.Pd. 1 Sinta Dameria Simanjuntak, S.Si., M.Pd. 2 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Margasari Ilir Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Provinsi Kalimantan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Margasari Ilir Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Provinsi Kalimantan BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian MTsN 1 Candi Laras Utara terletak di Jl. Pendidikan No Kelurahan Margasari Ilir Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System L1 Kuesioner Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System Sehubungan dengan pelaksanaan tugas skripsi yang bertopik penelitian sistem

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013 Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kutowinagun 11 Salatiga kecamatan Tingkir Kabupaten

Lebih terperinci

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang di dalamnya menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif yang analisisnya menggunakan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan. Pendelegasian Wewenang Karyawan Dengan Prestasi Kerja

KUESIONER PENELITIAN. kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan. Pendelegasian Wewenang Karyawan Dengan Prestasi Kerja LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN a. Umum Responden yang terhormat, Bersama ni saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan Pendelegasian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin adalah merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Oleh: Aftoni Sutanto UJI VALIDITAS Berikut langkah-langkah uji validitas. Dengan menggunakan contoh data sebagai berikut: 1. Uji Validitas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. 1. Sejarah (singkat berdirinya) Madrasah Aliyah Negeri 2 Rantau

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. 1. Sejarah (singkat berdirinya) Madrasah Aliyah Negeri 2 Rantau BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah (singkat berdirinya) Madrasah Aliyah Negeri 2 Rantau Madrasah Aliyah Negeri 2 Rantau terletak di Jl. Sarang Burung Desa Tungkap Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada mahasiswa STIQ (Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur an) yang ada diruangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar pada bulan Mei 2002. Adapun contoh dari kuesioner yang digunakan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Siti Mariam Banjarmasin

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Siti Mariam Banjarmasin BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Siti Mariam Banjarmasin MTs Siti Mariam Banjarmasin adalah suatu yayasan pendidikan tingkat pertama

Lebih terperinci