TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN,

Transkripsi

1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 32 TAHUN 2013 t TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DNAS PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN t BUPAT PACTAN, Menmbang : a. b. bahwa agar perjalanan dnas dapat dlaksanakan dengan tertb, efsen, ekonoms, efektf, transparan, dan bertanggung jawab sesua dengan kadah-kadah pengelolaan keuangan daerah yang bak, perlu adanya pedoman pelaksanaannya; bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupat tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan dnas Pemenntah Kabupaten Pactan. Mengngat : 1. Urdang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagamana telah dubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemerksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); f

2 6. Peraturan Pemenntah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakl Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahtm 2000 Nomor 210 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028) 7. Peraturan Pemerntah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pmpnan dan Anggota Dewan Perwaklan Ralq^at Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 90 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4416) sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Peraturan Pemerntah Nomor 21 Tahm 2007 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4712); 8. Peraturan Pemerntah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pemba^an Urusan Pemerntahan antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Propns, dan Pemerntahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 10. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 21 Tahun 2011; 11. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 54 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Daerah; 12. Peraturan Menter Keuangan Republk ndonesa Nomor n3/pmk.05/2012 tentang Perjalanan Dnas Dalam Neger Bag Pejabat Negara, Pegawa Neger dan Pegawa Tdak Tetap; 13. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerntahan Kabupaten Pactan (Lembaran Daerah Kabupaten Pactan Nomor 25 Tahun 2007); 14. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2007 tentang O^antsas Sekretarat Daerah dan Sekretarat Dewan Perwaklan Ralqrat Daerah Kabupaten Pactan (Lembaran Daerah Kabupaten Pactan Nomor 26 Tahun 2007); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organsas Dnas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pactan Tahun 2008 Nomor 27) sebagamana telah beberapakal dubah terakhr dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 4 Tahun 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Pactan Tahun 2012 Nomor 4); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organsas Lembaga Tekns Daerah Kabupaten Pactan (Lembaran Daerah Kabupaten Pactan Nomor 28 Tahun 2007) sebagamana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 5 Tahun 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Pactan Tahun 2011 Nomor 5);

3 * 17, Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Organsas dan Tata Keja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pactan; 18. Peraturan Bupat Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan. HEMUTUSKAN; Menetapkan: PERATURAN BUPAT PACTAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DNAS PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN.! T BAB KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan n, yang dmaksud dengan: 1. Bupat adalah Bupat Pactan. 2. Wadl Bupat adalah Wakl Bupat Pactan. 3. Dewan Perwaklan Rakyat Daerah yang selanjutnya dsebut DPRD adalah Dewan Perwaklan Rakyat Daerah Kabupaten Pactan 4. Pmpnan dan Anggota DPRD adalah Pmpnan dan Anggota DPRD Kabupaten Pactan. 5. Sekretars Daerah adalah Sekretars Daerah Kabupaten Pactan. 6. Assten adalah Assten Sekretars Daerah Kabupaten Pactan. 7. Staf Ahl adalah Staf Ahl Bupat Pactan. 8. Sekretars DPRD adalah Sekretars DPRD Kabupaten Pactan. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya dsngkat SKPD adalah Satuan; Keja Perangkat Daerah d Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan selaku pengguna an^aran / pengguna barang yang terdr dar Sekretarat Daerah / Sekretarat DPRD / Badan / Dnas / Kantor / Kecamatan / Kelurahan. 10. Pegawa Neger jspl yang selanjutnya dsebut PNS adalah PNS d Pemerntah Kabupaten Pactan. 11. Galon Pegawa Neger SpU yang selanjutnya dsebut CPNS adalah CPNS d Pemerntah Kabupaten Pactan 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya dsebut APBD adalah APBD Kabupaten Pactan. 13. Perjalanan dnas adalah Perjalanan Dnas melewat batas Kabupaten Pactan dan / atau dalam daerah dar tempat kedudukan semuta ke tempat yang dtuju, untuk melaksanakan tugas dan kembal ke tempat kedudukan semula. 14. Perjalanan dnas dalam daerah adalah perjalanan dnas yang dlakukan d dalam wlayah Kabupaten Pactan. 15. Perjalanan dnas luar daerah adalah perjalanan dnas yang dlakukan ke luar wlaysh Kabupaten Pactan. 15. Pengguna Anggaran yang selanjutnya dsebut PA adalah pejabat yang mempunya kewenangan untuk mengambl keputusan dan / atau tndakan yang dapat mengakbatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 17. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya dsebut KPA adalah pejabat yang dber kewenangan oleh Pen^una Anggaran untuk mengambl keputusan dan / atau tndakan yang dapat mengakbatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

4 18. Surat perntah^ tugas yang selanjutnya dsebut SPT adalah surat perntah kepada Pejabat Negara, DPRD, Pegawa Neger Spl, tenaga Non PNS yang dkeluarkan oleh pejabat yang berwenang sebaga dasar melakukan perjalanan dnas. 19. Surat perjedanan Dnas yang selanjutnya dsngkat SPD adalah dokumen yang dterbtkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran daleun rangka pelaksanaan Perjalanan dnas. 20. Lumpsum, adalah suatu jumlah uang yang telah dhtung terlebh dahulu {pre<x2lculat d amount^ dan dbayarkan sekalgus. 21. Baya Rul adalah baya yang dkeluarkan sesua dengan bukt pengeluaran yang sah; 22. Perhtungan Rampung adalah perhtungan baya Perjalanan Dnas yang dhtung sesua kebutuhan rl berdasarkan ketentuan yang berlaku. 23. Tempat kedudukan, adalah lokas kantor SKPD. 24. Tempat Tujuan adalah tempat yang menjad tujuan Pcrjalanan Dnas. 25. Uang Persedaan yang selanjutnya dsngkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang dberkan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membaya kegatan operasonal sehar-har kerja, yang tdak mungkn dlakukan melalu mekansme pembayaran langsung. 26. Standar Baya adalah satuan baya yang dtetapkan sebaga acuan penghtungan kebutuhan anggaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Keja Perangkat daerah. t! BAB RUANO LNGKUP PERJALANAN DNAS Pasal 2 (1) Peraturan Bupat n mengatur mengena pelaksanaan dan pertanggungjawaban Perjalanan dnas d Kabupaten Pactan yang anggarannya bersumber dar APBD. (2) Perjalanan dnas sebagamana dmaksud pada ayat (), dlaksanakan oleh: a. Bupat; \ b. Wakl Bupat; 0. Pmpnan dan Anggota DPRD; d. PNS dan CPNS; dan e. Tenaga Non PNS. T BAB PRNSP PERJALANAN DNAS ; Pasal 3 1 Perjalanan Dnas dlaksanakan dengan memperhatkan prnsp sebaga berkut: a. Selektf, yatu hanya dlakukan untuk kepentngan yang sangat tngg dan prortas yang berkatan dengan penyelenggaraan pemerntahan; b. Ketersedaan anggaran dan kescsuaan dengan pcncapaan kneja Satuan Kerja Perangkat Daerah; c. Efesens pcnggunaan belanja; dan d. AkuntabUtas pembenan perntah pelaksanaan perjalanan dnas dan pembebanan baya perjalanan dnas. 1 J T

5 BAB V PERJALANAN DNAS Pasal 4 (1) Perjalanan dnas dgolongkan menjad; a. Perjalanan Dnas dalam daerah; dan b. Perjalanan Dnas luar daerah. (2) Pejalanan dnas dalam daerah sebagamana dmaksud pada ayat (1) huruf a terdr dar: a. Perjalanan Dnas y mg dlaksanakan lebh dar 10 (sepuluh) km. b. Perjalanan Dnas yang dlaksanakan sampa dengan 10 (sepuluh) km. Pasal 5 Perjalanan Dnas dlakukan dalam rangka: a. Pelaksanaan tugas dan fungs yang melekat pada jabatannya; b. Mengkut rapat, semnar, bmbngan tekns, sosalsas, work shop, dan kegatan lan yang sejens; atau c. Mengkut penddkan dan pelathan. Pasal 6 (1) Pcrjalanan dnas olch Pclaksana SPD dlakukan sesua pcrntah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam SPT. (2) SPT sebagamana dmaksud pada ayat (1) dterbtkan oleh: a. Bupat/Waldl Bupat untuk perjalanan dnas yang dlakukan oleh Bupat/Wakl Bupat, dan Sekretars Daerah; b. Ketua/Wakl Ketua DPRD mtuk pejalanan dnas yang dlakukan oleh Kmpran dan Anggota DPRD; c. Sekretars Daerah untuk perjalanan dnas yang dlakukan oleh Assten Sekretars Daerah, Staf Ahl, Sekretars DPRD, Kepala Dnas, Kepala Badan, nspektur, Kepala Kantor, dan Drektur RSUD; dan d. Atasan langsung untuk perjalanan dnas yang dlakukan oleh pelaksana SPD pada SKPD berkenaan. (3) SPT sebagamana dmaksud pada ayat (2) huruf c dapat dterbtkan oleh Assten Sekretars Daerah yang membdem^ apabla Sekretars Daerah berhalangan. (4) SPT untuk Camat yang melakukan pejalanan dnas d dalam daerah, cukup dterbtkan oleh Camat. (5) SPT untuk Lurah yang melakukan pejalanan dnas d dalam daerah, cukup dterbtkan oleh Lurah (6) Kewenangan penerbtan SPT sebagamana dmaksud pada ayat (2) dapat ddelegaskan kepada pejabat yang dtunjuk dengan surat pendelegasan tertuls. (7) SPT sebagamana dmaksud pada ayat (2) palng sedkt mencantumkan hal-hal sebaga berkut: a. Pember Tugas; b. Pelaksana tugas; c. Waktu pelaksanaan tugas; dan d. Tempat pelaksanaan tugas

6 (8) Bentuk SPT sebagamana dmaksud pada ayat (7) berpedoman pada Lampran yang merupakan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Bupat n. f (9) SPT dmaksud menjad dasar penerbtan SPD. (10) SPD sebagamana dmaksud pada ayat (9) dbuat sesua format sebagamana dalam Lampran U yang merupakan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Bupat n. ' BAB V BAYA PERJALANAN DNAS Bagan Kesatu Jena Baya Pejalanan Dnas Pasal 7 (1) Perjalanan Dnas terdr atas komponen-komponen sebaga berkut: a. Uangharan; b. Uangmakan; c. Baya transport dalam daerah; d. Baya transport luar daerah; dan e. Baya pengnapan. (2) Uang haran sebagamana dmaksud pada ayat (1) huruf a sudah termasuk baya transport lokal sepert pembayaran angkutan lokal atau taks d tempat tujuan. (3) Uang makan sebagamana dmaksud pada ayat (1) huruf b dberkan sesua kebutuhan berdasarkan jumlah har pelaksanaan perjalanan dnas.! (4) Baya transport dalam daerah sebagamana dmaksud pada ayat (1) huruf c dberkan untuk pelaksanaan pejalanan dnas d dalam daerah yang tdak menggunakan kendaraan operasonal dnas. (5) Baya transport ke luar daerah sebagamana dmaksud pada ayat (1) huruf d dberkan tmtuk pelaksanaan pejalanan dnas ke luar daerah yang tdak menggunakan kendaraan operasonal dnas. (6) Baya transport ke luar daerah sebagamana dmaksud pada ayat (5) terdr atas: a. Perjalanan dnas dar Tempat Kedudukan sampa Tempat Tujuan keberangkatan dan kepulangan, termasuk baya menuju termnal bus / stasuh / bandara / pelabuhan keberangkatan; dan b. Baya yang! dpungut d termnal bus / stasun / bandara / pelabuhan keberangkatan dan kepulangan. (7) Baya pengnapan sebagamana dmaksud pada ayat (1) huruf e merupakan baya yang dperlukan untuk mengnap : a. D hotel; atau b. D tempat pen^apan lannya. (8) Format rncan baya pejalanan dnas sesua dengan format sebagamana tercantum dalam Lampran, V, dan V yang merupakan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Bupat n. Pasal 8 Komponen baya pejalanan dnas sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (1) yang dapat dberkan untuk pelaksanaan Perjalanan Dnas sebagamana dalam Pasal 4 ayat (1) sesua dengan ketentuan sebagamana

7 tercantum dalam Lampran V yang merupskan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Bupat n. Bagan Kedua Penggolongan Perjalanan Dnas Pasal9 Baya Perjalanan dnas sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (1), dgolongkan sebaga berkut: A. Untuk Bupat dan Wakl Bupat; B. Untuk Pmpnan DPRD dan Sekretars Daerah; C. Untuk Anggota DPRD dan pejabat eselon lb; D. Untuk pejabat eselon, PNS fungsonal golongan V; E. Untuk pejabat eselon V. eselon V. PNS fungsonal Golongan ; dan F. Untuk staf (PNS. CPNS, tenaga Non PNS). Bagan Ketga Ketentuan Pemberlan Baya Pejalanan Dnas Pasal 10 Pemberan uang haran sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dlakukan dengan ketentuan sebaga berkut: a. uang haran dbayarkan secara lumpsum; dan b. besaran uang haran yang dbayarkan adalah sesua dengan ketentuan dalam Standar Baya yang dtetapkan oleh Bupat dan merupakan batas harga tertngg yang tdak boleh dlampau. t Pasal 11 Pemberan uang makan sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b dlakukan dengan ketentuan sebaga berkut: a. uang makan dbayarkan secara lumpsum; dan b. besaran uang makan yang dbayarkan adalah sesua dengan ketentuan dalam Standar Baya yang dtetapkan oleh Bupat dan merupakan batas harga tertngg yang tdak boleh dlampau. Pasal 12 Pemberan baya transport dalam daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c dlakukan dengan ketentuan sebaga berkut: a. baya transport dalam daerah dbayarkan secara lumpsum; dan b. besaran baya transport dalam daerah yang dbayarkan adaleh sesua dengan ketentuan dalam Standar Baya yang dtetapkan oleh Bupat dan merupakan batas haga tertngg yang tdak boleh dlampau.! Pasal 13 Pemberan baya transport luar daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf d dlakukan dengan ketentuan sebaga berkut: a. baya transport luar daerah dbayarkan sesua dengan baya rl; b. fasltas transport pelaksana SPD luar daerah harus sesua dengan ketentuan dalam Lampran V yang merupakan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Bupat n;

8 c. untuk pelaksana SPD yang bertugas mendampng, maka fasltas transportnya sama dengan pejabat yang ddampng; dan d. dalam menentukan penggunaan fasltas transport luar daerah, PA/KPA agar memperhatkan efscns keuangan, kemendesakan, dan efekttas pelaksanaan kegatan. Pasal 14 Pemberan baya pengnapan sebagamana dmaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c dlakukan dengan ketentuan sebaga berkut: a. Baya pengmapan dbayarkan sesua dengan baya rl dengan memperhatkan ketentuan batas tertng^ dalam Standar Baya yang dtetapkan oleh Bupat; b. Dalam hal pelaksana SPD mempergunakan pengnapan dengan baya melebh Standar Baya yang dtetapkan oleh Bupat, maka kepada pelaksana SPD tersebut hanya dapat dbayarkan sebesar batas tertngg sebagamana datur dalam standar baya tersebut; c. Untuk pelaksana SPD yang bertugas mcndamplngj, maka standar baya yang dpaka acuan adalah sama dengan pejabat yang ddampng; dan d. Dalam hal Pelaksana SPD tdak menggunakan baya pengnapan, berlaku ketentuan sebaga berkut: 1. pelaksana; SPD dberkan baya pen^apan sebesar 30% (tga puluh persen) dar tarf hotel d tempat tujuan sesua dengan Standar Baya yang dtetapkan oleh Bupat; dan 2. baya pengnapan sebagamana dmaksud pada angka dbayarkan secara lumpsum. r Pasal 15 (1) Baya Perjalanan Dnas untuk mengkut rapat, semnar, bmbngan tekns, sosalsas, work shop, dan kegatan lan yang sejens sebagamana dmaksud dalam Pasal 5 huruf b dan mengkut dklat sebagamana dmaksud dalam Pasal 5 huruf c, dlaksanakan dengan baya Perjalanan Dnas yang dtan^ung oleh panta penyelenggara. (2) Dalam hal baya Perjalanan Dnas sebagamana dmaksud pada ayat (1) tdak dtan^^mg oleh panta penyelenggara, baya Perjalanan Dnas dmaksud dbebankan pada DPA Satuan Keja Perangkat Daerah Pelaksana SPD. (3) Panta penyelenggara menyampakan pembertahuan mengena pembebanan baya Perjalanan dnas sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dalam surat / undangan mengkut rapat, semnar dan sejensnya. ; Pasal 16 Baya Perjalanan Dnas dbayarkan sebelum atau sesudah Pejalanan Dnas dlaksanakan. > Pasal 17 (1) Dalam hal jumlah har Perjalanan Dnas melebh jumlah har yang dtetapkan dalam SPT / SPD dan tdak dsebabkan oleh kesalahan /!

9 kelalaan Pelaksana SPD, maka dapat dberkan tambahan uang haran dan baya pengmapan. (2) Tambahan uang haran dan baya pengnapan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dapat dmntakan kepada PA/KPA untuk mendapat persetujuan dengan melamprkan dokumen berupa: a. Surat keterangan kesalahan / kelalaan dar Syah bandar / Kepala Bandara / perusahaan jasa transportas lannya; atau b. Surat keterangan perpanjangan tugas dar pember tugas. (3) Berdasarkan dokumen sebagamana dmaksud pada ayat (2) PA/KPA membebankan baya tambahan uang haran dan baya pengnapan pada DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah berkenaan. Pasal 18 r Baya Perjalanan Dnas dbebankan pada Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah penerbt SPD. BAB V PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BAYA PERJALANAN DNAS Pasal 19 Pembayaran baya Perjalanan Dnas dberkan dalam batas pagu anggaran yang terseda dalam DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah berkenaan. Pasal 20 (1) Pembayaran baya Perjalanan Dnas dlakukan melalu mekansme UP dan / atau mekansme Pembayaran Langsung (LS). (2) Pembayaran baya Perjalanan Dnas dengan mekansme UP sebagamana dmaksud pada ayat (1) dlakukan dengan memberkan uang muka kepada Pelaksana SPD oleh Bendahara Pengeluaran. (3) Pemberan uang muka sebagamana dmaksud pada ayat (2), berdasarkan persetujuan pemberan uang muka dar PA/KPA dengan melamprkan dokumen sebaga berkut: a. Surat Perntah Tugas; b. fotokop SPD; c. kutans tanda terma uang muka; dan d. rncan perkraan baya Perjalanan Dnas. ; Pasal 21 Tata cara pengajuan taghan kepada PA/KPA, pengajuan surat permntaan pembayaran, dan penerbtan Surat Perntah Membayar oleh Pejabat Penandatangan SPM, dan penerbtan Surat Perntah Pencaran Dana (SP2D) oleh Bendahara Umum Daerah berpedoman peraturan perundangundangan tentang pengelolaan keuangan daerah. Pasal 22 (1) Dalam hal terjad pembatalan pelaksanaan Pejalanan Dnas, baya pembatalan dapat dbebankan pada DPA satuan Keja Perangkat Daerah berkenaan. \ ( J

10 (2) Dokumen yang; hams dlamprkan dalam rangka pembebanan baya pembatalan sebagamana dmaksud pada ayat (1) melput: a. Surat Pemyataan Pembatalan Tugas Perjalanan dnas dar pejabat penerbt SPT; dan b. Pemyataan / Tanda Bukt Besaran Pengembalan baya transport dan / atau baya pengnapan dar pemsahaan jasa transportas dan atau pengmapan dsahkan oleh PA/KPA. (3) Baya pembatalan yang dapat dbebankan pada DPA Satuan Kerja Perangkat daerah sebagamana dmaksud pada ayat (1) sebaga berkut: a. Baya pembatalan tket transportas atau baya pengnapan; atau b. Sebagan atau seluruh baya tket transportas atau baya pengnapan yang tdak dapat dkembalkan / refund. BAB V PERTANGGUNGJAWABAN BAYA PERJALANAN DNAS Pasal 23 4 (1) Pelaksana SPD; mempertan^ungjawabkan pelaksanaan Perjalanan dnas kepada pember tugas dan baya Perjalanan dnas kepada PA/KPA palng lambat 5 (lma) har keja setelah Pejalanan Dnas dlaksanakan. (2) Pertanggungjawaban baya Perjalanan Dnas sebagamana dmaksud pada ayat (1) dengan melamprkan bempa: a. SPT yang sah; b. SPD yang telah dtandatangan oleh PA/KPA, pejabat pember perntah, dan pejabat d tempat pelaksanaan Perjalanan Dnas atau phak terkat yang menjad tempat tujuan Perjalanan Dnas; c. bukt pembelan tket, dan bukt pembayaran lannya; d. Bukt pembayaran hotel atau tempat mengnap lannya yang dkeluarkan oleh hotel/pengnapan/penyeda jasa pengnapan; dan e. Untuk perjalanan dnas yang menggunakan jasa event organser, selan melamprkan bukt pembelan tket dan bukt pembayaran hotel, dwajbkan pula melamprkan kontrak/perjanjan kerjasama. (3) Dalam hal bukt pengeluaran transportas dan/atau pengnapan sebagamana dmaksud pada ayat (2) huruf c dan huruf d tdak dperoleh atau hlang, maka pertanggungjawaban baya Pejalanan Dnas dapat menggunakan daftar pengeluaran rl sesua dengan format sebagamana tercantum dalam Lampran V yang merupakan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Bupat n. Pasal 24 (1) PA/KPA melakukan Perhtungan Rampung seluruh bukt pengeluaran baya Pejalanan Dnas dan dlsampakan kepada Bendahara Pengeluaran. (2) PA/KPA berwenang untuk menla kescsuaan dan kewajaran atas bayabaya yang tercantum dalam daftar pengeluaran. (3) PA/KPA mengesahkan bukt pengeluaran sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan menyampakan kepada Bendahara Pengeluaran sebaga pertanggungawaban UP atau bukt pengesahan Surat Permntaan Membayar / Surat Permntaan Pencaran Dana (SPM / SP2D) LS Perjalanan Dnas.'

11 1 Pasal 25 Phak-phak yang melakukan pemalsuan dokumen, menakkan dar harga sebenamya {mark up), dan / atau Perjalanan Dnas rangkap (dua kal atau lebh) dalam pertanggungjawaban Perjalanan Dnas yang berakbat kerugan yang dderta oleh daerah, bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh tndakan yang dlakukan sesua peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PENGENDALAN NTERNAL Pasal 26 (1) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyelenggarakan pengendalan nternal terhadap pelaksanaan Pejalanan Dnas. (2) Pengendalan nternal sebagamana dmaksud pada ayat (1) dlaksanekan sesua ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. BAB DC KETENTUAN LAN-LAN t Pasal 27 (1) Pejabat penerbt SPT sebagamana dmaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dapat memerntahkan phak lan d luar ketentuan dalam Pasal 2 ayat (2) untuk melakukan Perjalanan Dnas. (2) Penggolongan terhadap phak lan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dtentukan oleh PA/KPA dengan mempcrtmbangkan tngkat penddkan / kepatutan / tugas yang bcrsangkutan. Pasal 28 Ketentuan mengena besaran uang haran, uang makan, baya transport d dalam daerah, baya transpor ke luar daerah, dan baya pengnapan untuk pelaksanaan pejalanan dnas mengacu pada standar baya perjalanan dnas yang dtetapkan oleh Bupat. BABX \ KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 j Dengan berlakunya peraturan n, maka: a. Peraturan Bupat Pactan Nomor 58 tahun 2011 tentang Perjalanan dnas Dalam Neger Bag Pejabat Negara, Pegawa Neger Spl, dan Pegawa Tdak Tetap d Kabupaten Pactan; dan b. Lampran huruf A angka 14 Peraturan Bupat Pactan Nomor 34 tahun 2011 tentang Tata Naskah Dnas D Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan; dcabut dan dnyatakan tdak berlaku lag. 1!

12 Pasal 30 Peraturan n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar sctap orang mengctahunya, memerntahkan pengundangan peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. Dtetapkan d Pactan Pada tanggal / - ^ BUPAT PACTAN NDARTATO 1

13 1 LAMPRAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : s TAHUN 2013 TANGGAL : / g KOP NASKAH DNAS SURAT PERNTAH TUGAS NOMOR Dasar Kepada : 1. Nama Pangkat/gol Jabatan 2. Nama Pangkat/gol Jabatan MEMERNTAHKAN: Untuk Pejabat yang berwenang Nama Pangkat BUPAT PACTAN NDARTATO

14 LAMPRAN n PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : 32 TAHUN 2013 TANGGAL: (Nama SKPD) Lcmbar Ke Kode No Nomor 1 Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran *) 2 Nama / NP Pegawa yang melaksanakan perjalanan Dnas 3 a. Pangkat dan Golongan b. Jabatan / nstansl c. Tngkat Baya Perjalanan Dnas a. b. c. 4 Maksud Perjalanan Dnas 5 Alat angkutan yang dgunakan 6 a. Tempat berangkat b. Tempat Tujuan a. b. 7 a. Lamanya Pcrjalanan Dnas b. TanggeJ berangkat c. Tanggal harus kembal 8 Pengkut: Nama Tanggal Lahr ; 4. Ketersmgan 9 Pembebanan Anggaran a. nstans b. Akun * 10 Keterangan an-lan *) coret yang tdak perlu a. b. Dkeluarkan d Tanggal : Pactan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran NP,

15 . Tbad Pada tanggal Kepala. Tba d Pada tanggal Kepala J 1» J (... 1 V. Tba d : j Pada tanggal : Kepala : ( ^ ) V, Tbad : > Pada tanggal : Kepala : [ SPD Nomor : Lembar ke ; 2. Berangkat dar {Tempat Kedudukan) Ke Pada Tanggal Kepala ( ) NP Berangkat dar : Ke ; raaa langgal ; Kenala ( ) Berangkat dar : Ke : raaa angga : Kepala ( ) Berangkat dar : Ke : Pada Tanggal : Kepala ( Dr. ) Berangkat dar : Ke : Pada Tanggal : Kepala ( ' ) ( ) NP, V. Tba d : Telah dperksa dengan keterangan Pada tanggal : bahwa perjalanan tersebut atas Kepala : perntahnya dan scmata-mata untuk kepentngan jabatan dalam waktu yang sesngkat-sngkatnya Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran f ) ( ) Vll.Catatan an-lan > V. PERHATAN:, Pejabat yang berwenang menerbtkan SPD, pegawa yang melakukan perjalanan dnas, para pejabat yang mengesahkan tanggal bcrangkat / tba, serta bendahara pengeluaran bertanggung'awab berdasarkan peraturanperaturan Keuangan Daerah apabla Daerah menderta rug akbat kesalahan, kelalaan dan kealpaannya. BUPAT PACTAN NDARTATO

16 LAMPRAN H: PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : 32. TAHUN 2013 TANGGAL: ( - ^ 2013 Lampran SPD Nomor: RNCAN BAYA PERJALANAN DNAS DALAM DAERAH KURANG DAR 10 KM No PERNCAN BAYA JUMLAH KETERANGAN 1. Uang haran 2. Uang makan JUMLAH: Terblang: 1 Telah dbayar sejumlah Rp \ Bendahara Pengeluaran tanggal, bulan, tahun Telsh menerma jumlah uang sebesar Rp Yang Menerma ( ) : PERHTUNGAN SPD RAMPUNG Dtetapkan sejumlah : Rp Yang telah dbayar semula : Rp Ssa kurang / lebh : : Rp ; Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran BUPAT PACTAN NDARTATO

17 LAMPRAN V : PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR :;2 TAHUN 2013 TANGGAL: ) g 2013 Lampran SPD Nomor: RNCAN BAYA PERJALANAN DNAS DALAM DAERAH LEBH DAR 10 KM No PERNCAN BAYA JUMLAH KETERANGAN 1. Uang haran ' 2. Uang makan 3. Baya transport dalam daerah JUMLAH: Terblang:! Telah dbayar sejumlah Rp \ \ Bendahara Pengeluaran, tanggal, bulan, tahun Telah menerma jumlah uang sebesar Rp Yang Menerma ; PERHTUNGAN SPD RAMPUNG Dtetapkan sejumlah; : Rp Yang telah dbayar semula : Rp Ssa kurang / lebh j : Rp PA/KPA BUPAT PACTAN NDARTATO

18 Lampran SPD Nomor: LAMPRAN V : PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR :32 TAHUN 2013 ; TANGGAL: f. g 2013 ' RNCAN BAYA PERJALANAN DNAS! LUAR DAERAH No PERNCAN BAYA JUMLAH KETERANGAN 1. Uang haran ; 2. Uang makan 3. Baya transport luar daerah 4, Baya pengnapan JUMLAH: Terblang: Telah dbayar sejumlah Rp Bendahara Pengeluaran, tanggal, bulan, tahun Telah menerma jumlah uang sebesar Rp Yang Menerma ( 1 PERHTUNGAN SPD RAMPUNG Dtetapkan sejumlah ] : Rp Yang telah dbayar semula : Rp Ssa kurang / lebh \ : Rp Pen^una ; AnggEran / Kuasa Pengguna Anggaran BUPAT PACTAN NDARTATO

19 LAMPRAN V PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : 32 TAHUN 2013 TANGGAL: A. KOMPONEN BAYA PERJALANAN DNAS LUAR DAERAH Jens Pejalanan dnas Uang Haran Uang Makan Baya Pengnapan Baya Transport ke luar daerah a. Perjalanan dnas dalam rangka V V V V3 pelaksanaan tugas dan fungs yang melekat pada jabatan b. Pejalanan dnas untuk mengkut V y V2 V3 rapat, semnar dan sejensnya. ^ c. Perjalanan Dnas untuk mengkut V V2 V3 penddkan dan pelathan jumlah har pelaksanaan pejalanan dnas adalah sesua dengan surat penugasan. Keterangan: \ V : uang makan dberkan selama pejalanan kedatangan dan kepulangan, ^ kecual apabla baya pelaksanaan kegatan tdak dtanggung oleh panta penyelenggara. V2 Baya pengnapan dapat dberkan 1 (satu) har pada saat kedatangan dan (satu) har kepulangan, kecual apabla baya pelaksanaan kegjatan tdak dtanggung oleh panta penyelenggara. V 3 Baya Transport ke luar daerah dberkan apabla pelaksana SPD tdak menggunakan kendaraan operasonal dnas. B. KOMPONEN BAYA PERJALANAN DNAS DALAM DAERAH LEBH DAR 10 KM Jens Perjalanan dnas a. Pejalanan dnas dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungs yang melekat pada jabatan b. Pejalanan dnas untuk mengkut j rapat, semnar dan sejensnya. c. Perjalanan Dnas untuk mengkut penddkan dan pelathan - Uang Haran Uang Makan Baya Pengnapan Baya Transport d dalam daerah V V y V V y V V tdak menggunakan kendaraan operasonal dnas.

20 C. KOMPONEN BAYA PERJALANAN DNAS DALAM DAERAH SAMPA DENGAN 10 KM Jens Perjalanan dnas a. Perjalanan dnas dalam Uang Haran Uang Makan Baya Pengnapan Baya Transport d dalam daerah dljgtlct pcdjlodldcul tugas dan fungs yang melekat pada jabatan b. Perjalanan dnas untuk mengkut ] rapat, semnar dan sejensnya. c. Perjalanan Dnas untuk mengkut penddkan dan pelathan ' V V V V V V ^ BUPAT PACTAN^ NDARTATO t

21 t LAMPRAN Vn: PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR :32 TAHUN 2013 TANGGAL: / - g FASLTAS TRANSPORTAS PERJALANAN DNAS t No Pelaksana SPD ; Tngkat ' baya pejalanan dnas Pesawat Udara JENS TRANSPORTAS Kapal Laut Kereta Apl/ Bus Lannya Bupat / f A Eksekutf/ Spesal / t Wakl Bupat Bsns Eksekutf 2 Pmpnan DPRD dan Sekretars Daerah 3 Anggota DPRD dan pejabat eselon lb 4 pejabat eselon, PNS fungsonal golongan V 5 pejabat eselon V, eselon V, PNS fungsonal Golongan 6 staf (PNS, CPNS, tenaga Non PNS) ] VP / Kelas A B ekonom A 1 f 1 r! c Bsns/ ekonom Ekonom Kelas B Kelas A E Ekonom Kelas A F Ekonom Kelas A C L O C A U U X Eksekutf Eksekutf Eksekutf Eksekutf Sesua kenyataan kenyataan Sesua kenyataan Sesua kenyataan Sesua kenyataan Sesua kenyataan 1! J t BUPAT PACTAN NDARTATO

22 V4 LAMPRAN V PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : 32 TAHUN 2013 TANGGAL: [ - S DAFTAR PENGELUARAN RL Yang bertandatangan d bawah n: Nama Jabatan Berdasarkan Surat perjalanan Dnas (SPD) Nomor. tan^al, dengan n kam menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Baya transport pegawa dan/atau baya pengnapan d bawah n yang No Uraan Jumlah Jumlah 2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 d atas benar-benar dkeluarkan untuk pelaksanaan Perjalanan Dnas dmaksud dan apabla d kemudan har terdapat kelebhan atas pembayaran, kam berseda untuk menyetorkan kelebhan tersebut ke Kas Daerah. Demkan pemyataan n kam buat dengan sebenamya, untuk dpergunakan sebagamana mestnya, dan kam bertanggungawab penuh apabla ada penympangan dalam penggunaan uang tersebut d atas. Mengetahu/ Menyetuju: Bendahara Pengeluaran tgl., bn, thn Pelaksana SPD, NP, BUPAT PACTAN NDARTATO