BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE tiga digit

Transkripsi

1 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis keunggulan komparatif produk perikanan Indonesia, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE tiga digit diketahui bahwa hanya produk (036) udang, siput, atau hewan tak bertulang belakang yang mempunyai keunggulan komparatif sementara untuk produk (034) ikan segar dan beku, (035) ikan segar olahan, serta (037) ikan diawetkan tidak mempunyai keunggulan komparatif di pasar ekspor dunia. Namun untuk produk udang, siput, atau hewan tak bertulang belakang menunjukkan tren yang terus menurun, sebaliknya, produk lain justru menunjukkan tren yang terus meningkat. 2. Hanya sedikit provinsi di Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif dalam hal ekspor produk perikanan di tahun 2011, yaitu Sulawesi Utara, Bali, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat untuk produk tuna/cakalang/tongkol. Untuk produk udang provinsi yang unggul di antaranya Lampung, Jawa Timur, Papua Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Untuk produk rumput laut terdapat Provinsi Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur yang memiliki keunggulan komparatif. Untuk produk mutiara Provinsi DKI Jakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat yang memiliki keunggulan komparatif. Sementara untuk produk perikanan lainnya terdapat 15 provinsi 41

2 42 yang memiliki keunggulan komparatif. Dengan demikian, tidak ada satu provinsipun yang memiliki keunggulan komparatif untuk semua kelompok produk. 3. Terdapat 14 produk perikanan yang memiliki keunggulan komparatif dan Indonesia sebagai pengekspor bersih atas produk tersebut pada tahun 2012 yaitu produk SITC; (Flat-fish, fresh or chilled (excluding livers and roes)), (Tunas, skipjack or stripe-bellied bonito, fresh or chilled (excluding livers and roes)), (Tunas, skipjack or stripe-bellied bonito, frozen (excluding livers and roes)), 0345 (Fish fillets, fresh or chilled, and other fish meat (whether or not minced), fresh, chilled or frozen), (Fish meat (other than fillets), frozen), (Fish, dried, whether or not salted, n.e.s.), 0354 (Fish liver and roes, dried, smoked, salted or in brine), 0361 (Crustaceans, frozen), (Shrimps and prawns, frozen), 0362 (Crustaceans, other than frozen, including flours, meals and pellets of crustaceans, fit for human consumption), (Cuttlefish, octopus and squid, frozen, dried, salted or in brine; flours, meals and pellets thereof, fit for human consumption), (Tunas, skipjack and Atlantic bonito (Sarda spp.), whole or in pieces, but not minced), 0372 (Crustaceans, molluscs and other aquatic invertebrates, prepared or preserved, n.e.s.), dan (Crustaceans, prepared or preserved, n.e.s.).

3 Saran Dari hasil penelitian keunggulan komparatif produk perikanan Indonesia disarankan sebagai berikut. 1. Untuk produk perikanan yang berada pada grup C yaitu produk SITC; 0341 (Fish, fresh (live or dead) or chilled (excluding fillets and minced fish)), (Fish, live), (Mackerel (scombrids), fresh or chilled (excluding livers and roes)), (Other fish, fresh or chilled (excluding livers and roes)), (Fish livers and roes, fresh or chilled), 0342 (Fish, frozen (excluding fillets and minced fish)), (Salmonidae, frozen (excluding livers and roes)), (Flat-fish, frozen (excluding livers and roes)), (Other fish, frozen (excluding livers and roes)), (Fish livers and roes, frozen), 0344 (Fish fillets, frozen), (Fish fillets and other fish meat, fresh or chilled), 0351 (Fish, dried, salted or in brine, but not smoked), (Fish fillets, dried, salted or in brine), 0352 (Fish, salted but not dried or smoked and fish in brine), 0353 (Fish (including fillets), smoked, whether or not cooked before or during the smoking process), (Other crustaceans, frozen, including flours, meals and pellets of crustaceans, fit for human consumption), 0363 (Molluscs and aquatic invertebrates, fresh, chilled, frozen, dried, salted or in brine; flours, meals and pellets of aquatic invertebrates other than crustaceans, fit for human consumption), (Oysters), (Other molluscs and aquatic invertebrates, frozen, dried, salted or in brine, including flours, meals and pellets of aquatic invertebrates other than crustaceans, fit for human consumption), 0371 (Fish, prepared or preserved, n.e.s.; caviar and caviar

4 44 substitutes prepared from fish eggs), (Salmon, whole or in pieces, but not minced), (Herrings, sardines, sardinella and brislings or sprats, whole or in pieces, but not minced), (Mackerel, whole or in pieces, but not minced), (Caviar and caviar substitutes prepared from fish eggs), dan (Molluscs and other aquatic invertebrates, prepared or preserved, n.e.s.) pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan diharapkan membuat kebijakan guna mendorong efisiensi produksi melalui penguatan faktor produksi dari hulu hingga hilir sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 27 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Tentang Industrialisasi Kelautan dan Perikanan agar komoditas yang berada pada grup ini memiliki keunggulan komparatif. Kementerian lain juga harus berperan, seperti Kementerian Perdagangan melakukan langkah kongkrit seperti perlindungan produk dengan mengatur tarif, Kementerian Perhubungan membangun konektivitas antar wilayah guna kelancaran produksi dan distribusi produk, serta Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja mampu mendorong distribusi tenaga kerja sektor perikanan secara lebih memadai terutama di luar Jawa. 2. Untuk produk perikanan yang berada pada grup D yaitu produk SITC; (Herrings, sardines, sardinella, brislings or sprats, frozen (excluding livers and roes)), (Mackerel (scombrids), frozen (excluding livers and roes)), 0355 (Flours, meals and pellets of fish, fit for human consumption), (Other fish, whole or in pieces, but not minced), (Other fish, prepared or preserved, n.e.s.) pemerintah diharapkan membuat kebijakan yang

5 45 berpihak pada produk dalam negeri guna melindungi dari arus impor seraya memperkuatnya. Setelah produk yang berada dalam grup ini kuat, maka dapat dibuka keran perdagangan yang lebih luas. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data produksi perikanan Indonesia karena penelitian ini hanya dari data post-trade sehingga hasil yang didapat akan lebih baik.