MARKET INTELLIGENCE PELUANG DAN POTENSI EKSPOR KOMODITI IKAN ( HS ) Di Brazil

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MARKET INTELLIGENCE PELUANG DAN POTENSI EKSPOR KOMODITI IKAN ( HS ) Di Brazil"

Transkripsi

1 MARKET INTELLIGENCE PELUANG DAN POTENSI EKSPOR KOMODITI IKAN ( HS ) Di Brazil 2015 Edificio Park Lane, Alameda Santos N Conj Andar Cerqueira César - CEP Sao Paulo - SP - Brazil Tel: (55-11) , Fax: (55-11) itpc-bra@kemendag.go.id

2 KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan dan pengembangan ekspor non-migas Indonesia ke wilayah Brazil, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sao Paulo, Brazil, menyusun market Intelligence produk-produk unggulan ekspor Indonesia. Market Inteligennce ini akan disebarkan ke berbagai pelaku usaha di Indonesia dan beberapa instansi terkait lainnya. Market Intelligence kali ini membahas mengenai Pasar Produk Seafood (Ikan laut) yaitu pada Klasifikasi HS.03 (Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates nes) khususnya untuk produk Seafood dengan kode HS.0302 HS.0305 (Fish Frozen and Fillet). Tulisan ini akan menyampaikan informasi data neraca perdagangan Brasil dengan Dunia dan Indonesia, besaran dan peluang pasar, hambatan ekspor, serta informasi lain yang berkaitan dengan kegiatan bisnis Produk Ikan ini. Adapun data statistik pada market intelligence ini kami dasarkan pada data yang dikeluarkan oleh Ministry of Development, Industry, and Commerce, (MDIC) Brazil, dan Ministry of Fishery and Aquacultur, serta sumber lain seperti internet, peninjauan pasar secara langsung, dan pameran-pameran terkait produk Ikan yang diadakan di Brasil. Harapan kami agar market intelligence ini dapat membantu dan atau memberikan informasi yang dibutuhkan oleh dunia usaha Indonesia yang bergerak dalam bidang usaha ini. Khususnya bagi pengusaha berorientasi ekspor ke Brazil untuk meningkatkan lagi ekspornya dan juga bagi pengusaha yang masih baru untuk dapat menjajaki peluang pasar Brasil. Sao Paulo, Desember 2015 ITPC Sao Paulo ii

3 ABSTRAKSI Jumlah Penduduk Brasil menduduki posisi nomor 5 (lima) terbanyak di dunia. Disamping penduduknya yang banyak, Brasil memiliki sumber alam yang besar dan peluang pasar yang luas bahkan terbesar di Amerika latin serta masih dapat diekplorasi lebih jauh lagi untuk menciptakan peluang-peluang baru dalam perdagangan. Kita menyadari bahwa Brasil merupakan mitra dagang yang strategis bagi produk-produk Indonesia. Untuk itu sangat bagi dunia usaha dibidang produk Ikan termasuk didalamnya Produk ikan forezen dan fillet untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat bersaing dengan produk-produk Impor yang juga membanjiri pasar Brasil saat ini. Saat ini Indonesia menempati urutan ke-22 (duapuluh dua) sebagai pengekspor produk ikan ke Brasil. Total ekspor ikan Indonesia (HS.03) ke Brasl tahun 2015 hanya mencapai USD dimana tahun 2014 hanya sebesar USD Diperkirakan masih akan mengalami kenaikan pada akhir tahun 2016 apabila pertumbuhan ekonomi Brasil menunjukkan kestabilan dan juga daya beli masyarakatnya menjadi cukup tinggi. Produk ikan dalam hal ini produk seafood pasarnya cukup besar di Brasil. Untuk total impor Brasil dari Dunia produk dengan HS code 03 (Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates nes) dan tahun 2015 mencapai USD.1,109, , terjadi penurunan jumlah impor dibanding tahun 2014 yang mencapai USD Saat ini Ekspor Indonesia ke Brasil untuk produk ikan ini hanya di produk dengan kode klasifikasi HS.0301, HS.03.03, HS.0407, dan HS Dalam penyusunan market intelligence ini kami juga melakukan pengamatan pasar secara langsung di kota Sao Paulo. Selain itu kami memperoleh data dari Kementerian Pembangunan, Industri dan Perdagangan Luar Negeri dan Kementerian Perikanan dan Akuakultur, Brasil. Kendala yang saat ini dihadapi dalam upaya mengekspor lebih banyak produk ikan ke Brasil adalah belum adanya sertifikasi yang diterbitkan oleh institusi terkait di Brasil untuk impor ikan asal Indonesia, khususnya ikan konsumsi. Saat ini masih dilakukan proses penyelesaian persyaratan melalui DIPOA untuk bisa segera mendapatkan sertifikasi impor. Namun demikian, perlu kiranya bagi dunia usaha di bidang produk ini untuk terus meningkatkan kualitas produknya untuk bersaing dengan produk-produk Impor yang membanjiri pasar Brasil saat ini. Keunggulan dari komoditas ekspor Indonesia yang bermutu cukup baik bisa diterima dipasar Brasil dan harga yang bersaing kiranya dapat terus dipertahankan oleh eksportir Indonesia. Selain itu, Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya laut yang sangat besar, tentu memiliki sumber daya perikanan yang dapat di andalkan untuk di ekspor ke Brasil. Beberapa negara ASEAN seperti Vietnam, Thailand, dan Singapura telah lebih banyak mengekspor produk ikan ke Brasil. Patut dianalisis bahwa produk yang diekspor oleh negara-negara kompetitor tersebut sumber dayanya juga pasti tersedia secara lebih melimpah dengan produk lebih berkualitas di Indonesia. Dengan diluncurkannya program Mari mengkonsumsi Ikan oleh pemerintah Brasil sejak tahun 2010, kebutuhan konsumsi ikan di Brasil terus meningkat. Makan ikan sebagai sumber protein alternatif di Brasil merupakan Budaya yang belum terlalu lama, karena sebagian besar masyarakat di Brasil lebih memilih daging sebagai sumber proteinnya. iii

4 Kata Pengantar ABSTRAKSI DAFTAR ISI Daftar Isi I. Pendahuluan 1.1. Perdagangan Brasil dengan Indonesia Perekonomian dan Profil Brasil 3 II. Potensi, Produk, dan Informasi Pasar Karakteristik Konsumen Karakteristik Pasar Potensi dan Peluang Sekilas Pasar Produk Ikan Brasil 12 III. Informasi Pasar dan Perdagangan Impor Brasil dari Dunia Negara-negara kompetitor Indonesia Regulasi dan Kebijakan Impor Pendaftaran Produk Prosedur Administrasi Impor Model-model Impor Pengenaan Pajak Umum Biaya-biaya Tambahan Contoh Biaya dan Bea Masuk Hambatan dan Non Tariff Pengemasan dan Pelabelan 36 IV. Strategi 4.1. Penetrasi Pasar Partisipasi pada Pameran Dagang Proaktif dengan Perwakilan Perdagangan Menjalin Kerjasama dengan Asosiasi Melakukan Pengamatan Pasar 38 V. Informasi Penting 1. Kedutaan Brasil di Indonesia Kedutaan/Perwakilan Indonesia di Brasil Kamar Dagang Brasil Asosiasi Terkait Daftar Pameran Terkait Daftar Importir 41 Referensi 55 i ii iii iv

5 I. PENDAHULUAN 1.1. Perdagangan Brasil dan Indonesia Total perdagangan Brasil dengan Dunia tahun 2015 mencapai USD mengalami penurunan 21% dibandingkan total perdagangan tahun 2014 yang mencapai USD Ekspor bulan Desember 2015 sebesar USD turun 4.0% dibandingkan nilai Ekspor bulan yang sama tahun 2014 sebesar USD Neraca perdagangan Brasil untuk tahun 2015 mengalami surplus sebesar USD ,- meningkat dibanding total neraca perdagangan Brasil tahun 2014 yang mengalami defisit. Total nilai perdagangan NON MIGAS Brasil - Indonesia tahun 2015 mencapai USD , turun 12% dibanding total neraca perdagangan tahun 2014 yang mencapai USD Nilai Ekspor NON MIGAS Brasil ke Indonesia pada periode JANUARI DESEMBER 2015 sebesar USD turun (2.9%) dibandingkan periode JANUARI DESEMBER 2014 yang mencapai USD Sementara Nilai Impor Brasil dari Indonesia (Ekspor Indonesia ke Brasil ) periode JANUARI DESEMBER 2015 sebesar USD turun (20.0 %) dibandingkan dengan periode JANUARI DESEMBER 2014 sebesar USD Pada periode JANUARI DESEMBER 2015, neraca perdagangan Brazil mengalami SURPLUS (Indonesia DEFISIT) sebesar USD Faktor penyebab menurunnya nilai perdagangan Indonesia-Brasil, khususnya pada tahun 2015 adalah karena pengauh ekonomi global yang berdampak pada melemahnya mata uang Brasil (Real). Mata uang Brasil sepanjang 2015 melemah sekitar 45%, sehingga pelaku usaha atau importir melakukan tundakan wait and see, serta menahan impor hanya untuk kebutuhan yang priroritas saja. Selain itu, kondisi perpolitikan dalam negeri Brasil tengah mengalami turbulence dikarenakan isu korupsi dan menurunnya ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahnya. Beberapa faktor lainnya yang turut menjadi penyebab adalah : Kebijakan pengenaan berbagai macam pajak yang memberatkan para pelaku bisnis. 1

6 Kebijakan perdagangan luar negeri atau prosedur impor Brasil yang cukup restriktif dan sering berubah-ubah sebagai upaya menghambat atau mengurangi volume produk impor yang masuk ke pasar Brasil. Tarif bea masuk umum Brasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia (Brasil sekitar 13,7 persen sementara Indonesia hanya sekitar 6,8 persen). Pengenaan tindakan safeguard (pengamanan perdagangan), pengenaan tuduhan dumping, pengenaan tuduhan subsidi, penerapan tindakan anti circumvention. Ketatnya persaingan dan berubah-ubahnya permintaan (demand) pasar terhadap produkproduk ekspor dari Indonesia ke pasar Brasil. Tabel-1. Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia-Brasil dan Dunia No URAIAN TREND (%) PERUB (%) JANUARI - DESEMBER PERUB (%) DESEMBER PERUB (%) MIGAS dan NON MIGAS I. DENGAN DUNIA 1. EKSPOR 242,578,013, ,033,574, ,100,884, ,100,884, ,134,324, ,490,736,905 16,783,231, IMPOR 223,183,476, ,747,515, ,060,058, ,154,462, ,449,050, ,192,626,339 10,543,233, TOTAL PERDAGANGAN 465,761,490, ,781,090, ,160,942, ,255,347, ,583,375, ,683,363,244 27,326,465, NERACA 19,394,536,903 2,286,058,733-3,959,173, ,053,577,752 19,685,273, ,110,566 6,239,997, II. DENGAN INDONESIA 1. EKSPOR 2,001,994,448 1,999,021,370 2,246,297, ,246,297,205 2,180,799, ,426, ,127, IMPOR 1,735,848,039 1,604,365,785 1,795,272, ,795,354,969 1,374,913, ,666,250 86,097, TOTAL PERDAGANGAN 3,737,842,487 3,603,387,155 4,041,569, ,041,652,174 3,555,713, ,092, ,224, NERACA 266,146, ,655, ,024, ,942, ,885, ,760, ,029, MIGAS (HS Code 2709 s/d 2713) I. DENGAN DUNIA 1. EKSPOR 26,026,594,045 17,775,780,959 20,579,303, ,579,303,205 13,699,210, ,642,653, ,588, IMPOR 36,362,720,623 42,639,733,717 42,108,702, ,108,702,913 22,248,391, ,795,578,434 1,387,557, TOTAL PERDAGANGAN 62,389,314,668 60,415,514,676 62,688,006, ,688,006,118 35,947,601, ,438,231,935 2,367,146, NERACA -10,336,126,578-24,863,952,758-21,529,399, ,529,399,708-8,549,181, ,152,924, ,968, II. DENGAN INDONESIA 1. EKSPOR 23,854 22,357 12, ,762 30, IMPOR 76,426, ,322, ,322,366 83, , TOTAL PERDAGANGAN 76,449,962 22,577 76,335, ,335, , NERACA -76,402,254 22,137-76,309, ,309,604-52, NON MIGAS I. DENGAN DUNIA 1. EKSPOR 216,551,419, ,257,793, ,521,581, ,521,581, ,435,114, ,848,083,404 15,803,642, IMPOR 186,820,756, ,107,782, ,951,355, ,045,759, ,200,659, ,397,047,905 9,155,675, TOTAL PERDAGANGAN 403,372,175, ,365,576, ,472,936, ,567,341, ,635,773, ,245,131,309 24,959,318, NERACA 29,730,663,481 27,150,011,491 17,570,226, ,475,821,956 28,234,455, ,451,035,499 6,647,966, II. DENGAN INDONESIA 1. EKSPOR 2,001,970,594 1,998,999,013 2,246,284, ,246,284,443 2,180,768, ,426, ,127, IMPOR 1,659,421,931 1,604,365,565 1,718,950, ,719,032,603 1,374,830, ,666,250 86,057, TOTAL PERDAGANGAN 3,661,392,525 3,603,364,578 3,965,234, ,965,317,046 3,555,599, ,092, ,184, NERACA 342,548, ,633, ,334, ,251, ,938, ,760, ,070, Sumber: Ministério do Desenvolvimento, Indústria, e Comércio Exterior (MDIC) Brazil & ITPC Sao Paulo (diolah) 2

7 1.2. Perekonomian dan Profile Brazil Produk domestik bruto (PDB) atau GDP di Brasil adalah mencapai 2,35 milyar US Dollar di tahun 2015 berdasarkan laporan World Bank Group. Brasil adalah salah satu negara berkembang tercepat di dunia. Dengan pertumbuhan yang pesat di sektor pertanian, pertambangan, manufaktur dan sektor jasa, perekonomian Brasil berada di atas peringkat semua negara-negara Amerika Selatan dan juga telah memperoleh posisi yang kuat dalam perekonomian global. Kerangka ekonomi makro Brasil dalam jangka menengah secara keseluruhan solid dan berkelanjutan. Risiko utama yang ada adalah adanya prospek yang berhubungan dengan lingkungan eksternal namun begitu hal ini bisa diatasi dengan tinggi tingkat cadangan devisa (sekitar US $ 380 milyar), komposisi utang eksternal yang kondusif, rekening giro sepenuhnya ditutupi oleh investasi langsung asing. Consumer Confidence Index di Brasil rata-rata sebesar 98.5 selama tahun 2015, sedangkan untuk Business Confidence Index sebesar 97,2 di tahun Tingkat pengangguran di Brasil diakhir tahun 2015 sebesar 6,9%, sementara akhir tahun 2014 hanya mencapai 4,3%. Perekonomian Brasil bersifat terbuka dan Export-oriented market place dimana pemerintah Brasil berusaha menjaga pencapaian nilai perdagangan yang surplus dengan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspornya. Dilain pihak berusaha memperketat masuknya produk impor dengan mengenakan beberapa hambatan perdagangan (trade barriers) berupa tuduhan dumping dan tuduhan circumvention terhadap beberapa produk dari mancanegara termasuk dari Indonesia. Selera konsumen di Brasil sangat dipengaruhi oleh value, brand, awareness dan innovation. Sementara untuk kondisi Pasar Brasil cukup menjanjikan bagi produk-produk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perekonomian Brasil yang kuat dan kebijakan liberalisasi perdagangan yang terbuka. Produk-produk mentah dan setengah jadi banyak diperlukan dalam proses produksi akhir industri Brasil. 3

8 Konsumen pasar Brazil berubah signifikan sejak akhir tahun 1990-an. Ini disebabkan adanya perubahan kebijakan dan kemajuan ekonomi sehingga masyarakat yang tadinya miskin meningkat kualitas hidupnya, termasuk inflasi yang rendah, berkurangnya pengangguran, meningkatnya akses untuk kredit murah/ringan, serta variasi dari adanya program-program dan mekanisme pendanaan. Dari meningkatnya ekonomi tersebut, menghasilkan 3 kemajuan dasar yaitu : Keluarga kelas menengah pendapatannya naik 12% selama 5 (lima) tahun terakhir. Kesenjangan pendapatan berkurang, (tahun 2009 sesuai Gini coefficient sebesar 0.518, terendah dalam 30 tahun). Pola konsumsi menjadi berubah, yang tadinya sebagian besar hanya utuk keperluan primer, mulai membutuhkan keperluan sekunder dan tersier. PETA BRASIL a) Geografi. Brasil berada pada posisi Amerika bagian Selatan dengan luas area: ,599 km² (empat kali dari luas daratan Indonesia). Brasil memiliki Garis Pantai seluas km dengan batas daratannya seluas km. Brasil berbatasan dengan 10 negara yaitu: Argentina (1.244 km), Bolivia (3.338 km), Kolombia (1.532 km), Guyana (1.731 km), French Guyana (1.664 km), Paraguay (1.311 km), Peru (2.241 km), Suriname 4

9 (438 km), Uruguay (1.044 km) dan Venezuela (2.078 km). Brasil berada dikoordinat Geografis 10 00'S dan 55 00'W. Daerah dengan titik tertinggi berada di Pico da Neblina (Amazonas) setinggi 2.993,8 meter. Umumnya Brasil memiliki iklim tropis dan ada wilayahnya yang sub tropis di wilayah selatan negaranya yang berbatasan dengan Argentina dan Paraguay. b) Pemerintahan. Bentuk pemerintah Brasil adalah Republik Demokratis, dengan sistem presidensial. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan dan dipilih untuk masa jabatan empat tahun, dengan kemungkinan pemilihan kembali untuk masa jabatan berturut-turut. Presiden saat ini adalah Dilma Rousseff yang dilantik pada 1 Januari Presiden menunjuk Menteri negara, yang membantu dalam tugas pemerintahan. Parlemen dalam setiap entitas politik merupakan sumber utama ukum di Brasil. Kongres Nasional bersifat bikameral, terdiri dari Dewan Perwakilan dan Senat Federal. Pembagian wilayah administratifnya dibagi menjadi 26 Negara Bagian, satu Federal District serta Kota Madya (Municipalities). c) Demografi. Populasi Brasil tahun 2014 diperkirakan mencapai 204 juta jiwa, dimana sekitar 83 persen penduduknya tinggal diperkotaan (kaum urban). Penduduk Brasil sangat terkonsentrasi di wilayah tenggara (80 jutaan jiwa) dan di timur laut (55 jutaan jiwa), sementara dua wilayah paling luas di Barat tengah dan utara yang mencakup 64.12% dari seluruh wilayah Brasil, hanya memiliki total penduduk sekitar 30 juta jiwa. Berdasarkan data sensus 2010, ras di Brasil terdiri dari persennya merupakan penduduk kulit putih, sedangkan 43.13% kulit coklat (campuran/multiras), sedangkan kuit hitamnya hanya 7.61%. Penduduk ras dari Asia hanya sekitar 1.09%, sedangkan sisanya adalah orang Amerindian (0.43%). d) Infrastruktur. Brazil adalah konsumen energi kesepuluh terbesar di dunia dengan mayoritas energinya dari sumber terbarukan, khususnya hidrolistrik dan etanol. Brasil diharapkan dapat menjadi produser dan eksportir besar minyak bumi karena baru-baru ini telah menemukan cadangan besar minyak bumi di wilayahnya. Brasil memiliki total panjang jalan sekitar 1,98 juta km (survey 2002). Sistem kereta api Brasil telah menurun sejak tahun 1945, ketika penekanan bergeser ke konstruksi jalan. Total panjang jalur 5

10 kereta api pada tahun 2002 sekitar 30,875 km, dibandingkan tahun 1970 yang mempunyai jalur kereta api sepanjang 31,848 km. Sebagian besar sistem rel kereta api milik Federal Railroad Corp. The São Paulo Metro adalah sistem kereta Metro bawah tanah pertama di Brasil. Sistem metro lainnya berada di Rio de Janeiro, Porto Alegre, Recife, Belo Horizonte, Brasília, Teresina, Fortaleza, dan Salvador. Ada sekitar bandara di Brazil, termasuk landasan pesawat terbang (landing fields): jumlah terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Bandara Internasional São Paulo Guarulhos, di São Paulo, adalah bandara terbesar dan tersibuk yang menangani sebagian besar lalu lintas komersial negara dan menghubungkan hampir semua kota-kota besar di seluruh dunia. Pelabuhan Santos di Sao Paulo merupakan pelabuhan terbesar di Brasil. Disamping itu ada pelabuhan-pelabuhan penting lainnya: Itajaí, Rio Grande, Paranaguá, Rio de Janeiro, Sepetiba, Vitória, Suape, Manaus dan São Francisco do Sul adalah yang paling penting. e) Ekonomi. Pada tahun 2014 Brasil merupakan negara dengan ekonomi terbesar keenam di dunia dari segi nominal GDP (nilainya USD 2,35 trilyun) dan ekonomi terbesar nomer tujuh dalam hitungan purchasing power parity (PPP) (nilainya USD 3,1 trilyun). Produk ekspor utama Brasil adalah pesawat terbang, perlengkapan elektronik, mobil, ethanol, tekstil, alas kaki, bijih besi, baja, kopi, jus jeruk, kedelai dan daging kalengan. Brasil menerima bantuan IMF sebesar USD 30,4 milyar pada tahun 2002, namun Bank Sentral Brasil berhasil membayar lunas hutang tersebut pada tahun 2005 sebelum jatuh tempo di tahun Suku bunga bank yang tinggi selama beberapa tahun di Brasil menarik minat para investor asing untuk menanamkan uangnya yang pada akhirnya membuat mata uang Brasil Real mengalami apresiasi sehingga mengancam industri manufaktur dalam negeri. Akibatnya pemerintah turun tangan ke pasar valuta asing serta diantaranya membuat kebijakan dengan menaikan pajak pada beberapa modal asing yang masuk ke Brasil. Pemerintah Brasil tetap mempertahankan nilai tukar mengambang, pengetatan fiskal dan komitmen pada target inflasi. 6

11 II. POTENSI PRODUK DAN INFORMASI PASAR 2.1. Karakteristik Konsumen Beberapa tahun sebelumnya atau sekitar awal tahun 2000an, market di Brasil masih terfokus pada segmen sosial ekonomi A dan B (menengah ke atas dan berpenghasilan tinggi) saja. Memasuki pertengahan tahun 2000an atau sekitar tahun , Pertumbuhan ekonomi Brasil memunculkan kelompok konsumen besar Brazil dari segmen sosial ekonomi C dan D. Tergabung menjadi pasar konsumen yang lebih besar. Kelompok konsumen A, B, C dan D ini menjadi sasaran market baru dan sekaligus menjadi target dari iklan perusahaanperusahaan untuk memperkenalkan produknya. Setidaknya pada tahun 2010 terdapat 20 juta keluarga atau sekitar 60 juta jiwa dengan pendapatan R$. 2500,-/bulan (sekitar USD.1100). Konsumen di segmen sosial ekonomi C dan D adalah Individu yang kebutuhannya terus meningkat dan memiliki optimisme bahwa prospek penghasilan mereka akan meningkat kedepannya. Menurut berbagai penelitian kualitatif, mereka optimis akan meningkatkan tingkat konsumsi mereka secara kuantitas dari berbagai produk. Oleh karena itu Brazil tidak bisa dipandang hanya sebagai ceruk pasar yang terbatas, tetapi pasar yang besar dengan diversifkasi konsumen potensial yang menawarkan berbagai macam peluang dari sisi segmen harga dan kualitas produk. Brazil telah membuka pasarnya selama lebih dari dari 20 tahun semenjak rezim militer berakhir. Namun konsolidasi budaya impor masih berjalan untuk individu maupun perusahaan, dan saat ini resistensi terhadap produk impor sudah jauh berkurang. Perusahaan-perusahaan kini menyadari produk impor menyediakan alternatif produk yang dibutuhkan dengan murah dan lebih efisien, yaitu faktor penting untuk menjadi kompetitif. 7

12 Bagi konsumen individu, yang membuat perbedaan dalam memilih produk adalah faktor harga dan kualitas dibandingkan darimana asal produknya. Selain itu, konsumen mengharapkan jaminan paska penjualan dan seluruh hak-haknya, khususnya jika ada kecacatan produk. Strategi penjualan yang dipilih oleh eksportir akan fokus pada : o Penyediaan akses untuk membantu konsumen paska penjualan; o Penyediaan Informasi yang terperinci tentang produk; o Menyediakan saluran komunikasi yang efisien kepada konsumen atau calon konsumen untuk mempermudah interaksi antara produsen dan konsumen. o Publikasi yang menekankan tiga faktor di atas secara tepat Karakterstik Pasar Pemerintah Brasil hingga kini masih memberlakukan upaya-upaya untuk memproteksi pasar dalam negerinya. Kompetisi yang ketat dalam segmen tertentu telah menyebabkan harga yang tinggi di tingkat konsumen (terkombinasi tingginya bea masuk dan mark up). Upaya pemerintah Brasil dalam memerangi kemiskinan telah melahiran kelas menengah baru yang dapat men-generate penjualan secara retail dan ini sangat mempengaruhi industri. Saat ini konsumsi masyarakat Brasil untuk protein hewani, 10% berasal dari produk ikan. Hal ini diperkirakan akan terus meningkat karena faktor kesehatan membuat protein dari ikan terus diminati. Produk seafood olahan juga terus meningkat permintaannya. Banyak produk daging ikan filet beku yang diminati konsumen sepanjang tahun-tahun belakangan ini. Bentuk produk file beku sangat mudah untuk didistribusikan dan disajikan di pasar untuk dibeli konsumen. Diantara produk ikan beku yang banyak dijumpai di pasar adalah udang (mentah dan separuh matang), Ikan cod filet (asin), Pollack, Cumi-cumi, Salmon, Tilapia, Hake, Panga (Patin), Bass (Kerapu, Kakap Putih) fillet maupun beku, Ikan Halibut (ikan sebelah) fillet beku dan di asap. Beberapa brand yang ada sebagai pemain ikan di pasar Brasil adalah Ribeira Alves, BomPorto, Frescatto, Costa Sul, Noronha Pescados, Netuno, Copacol, Produmar, dan Pescanova. Banyak sekali pelaku pasar produk ikan di Brasil. Agen, impotir, dan Retailer memiliki interaksi yang berbeda dalam melakukan pendekatan terhadap konsumen akhirnya. Selain itu 8

13 ada juga suplier yang berskala nasional dan entitas tertentu yang juga sebagai pelaku pasar. Secara umum, Agen berfungsi sebagai penghubung antara produser dan importir. Mereka kebanyakan sangat paham dengan karakteristik dan sangat berminat menjadi perwakilan dari produsen di Brasil. Seorang agen merupakan sumber informasi bagi importir untuk berbisnis. Banyak hubungan bisnis antara agen dan produsen didasarkan atas hubungan yang personal. Meskipun semakin banyak produsen yang dapat menjual langsung produknya ke importer, keberadaaan Agen di pasar Brasil masih sangat berpengaruh. Perlu menjadi perhatian pula bahwa produsen tidak hanya bekerja dengaa satu Agen saja di Brasil, untuk pasar lainnya juga bias dilakukan oleh Agen lainnya. Dengan kata lain, perusahan yang sama dapatmenjadi Agen dari beberapa produsen/kompetitor. Importir biasanya memiliki portofolia untuk berbagai macam produk. Pengetahuan mereka tentang impor produk dapat berbeda-beda dan mereka cenderung bergantung kepada Agen untuk menggambarkan karakteristik suatu produk. Belakangan ini banyak Retailer melewati peran dari importer, jadi menempatkan mereka sebagai importir juga. Hal ini dilakukan agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Supermarket dan toko-toko kecil di pemukiman biasanya memanfaatkan retailer untuk barang dagangan makanannya. Pasar retail di Brasil jika dibandingkan dengan pasar-pasar di Negara Barat tidak sama konsentrasinya, terdapat juga retailer berskala internasional. Diantara retailer-retailer terkenal diantaranya dimiliki oleh investasi asing seperti : Companhia Brasileira de Disribuição (Pão de Açucar is semi asing kepemilikannya, Carrefour, Walmart Brasil, dan Cencosud Brasil Comercial. Di Brasil, kebiasaan berbelanja atau membeli secara bertahap berubah menuju kearah sentralisasi. Kelompok-kelompok grosery, termasuk sejumlah besar operator supermarket regional memanfaatkan kemampuan atau kekuatan modal mereka untuk melewati wholesaler dan bernegosiasi langsung dengan supplier. Mereka sudah memahami pentingnya impor langsung. Diperkirakan bahwa 50-60% dari produk ikan mereka adalah diimpor. Dengan melakukan impor langsung, dapat memberikan keuntungan rata-rata 30% untuk bisnis mereka. 9

14 2.3. Sekilas Pasar produk Ikan di Brazil Konsumsi ikan masyarakat Brazil tidak signifikan sampai dengan tahun Namun dengan peningkatan ekonomi, konsumsi ikan perkapita setelah tahun 2005 meningkat sangat tajam. Salah satu sebab peningkatan ini adalah masuknya ikan impor dengan harga yang terjangkau, khususnya dari Cina. Impor ini berakibat meningkatnya permintaan pasar domestik. Produk ikan impor di Brasil sekitar Ton pada kurun waktu Hal ini memenuhi 50% kebutuhan Brazil pada periode tersebut. Menurut data Kementerian Perikanan Brazil, ikan impor ini 34,2 % untuk konsumsi. Produk ikan dari Asia, dengan nilai kompetitifnya turut menstimulasi konsumsi per kapita masyarakat Brasil. Pengimpor ikan terbesar di Brasil adalah Cina antara tahun , Cina telah mengirimkan ikan ke Brasil dari 3000 Ton menjadi Ton (data dari "Secretaria de Comércio Exterior do Brazil). Saat ini pengimpor terbesar ikan ke Brasil adalah Chile disusul oleh China, Norway, dan Argentina. Sementara Indonesia berada diurutan ke-22 dunia dibawah Vietnam, Thailand, dan Singapura untuk Negara-negara ASEAN. Meningkatnya kelas menengah di Brasil telah mempengaruhi konsumsi makanan ikan laut, namun orang Brazil masih tetap tidak banyak mengkonsumsi banyak ikan. Dengan konsumsi 10 Kg per kapita, ini masih dibawah rata-rata konsumsi ikan dunia yang mencapai 17 kg per kapita. Bahkan jauh lebih kecil terhadap indeks konsumsi dagingnya yang mencapai Kg per kapita/tahun. Namun dalam dekade terakhir, konsumsi ikannya trend-nya meningkat, dari 6 kg di tahun 2003 menjadi 9 kg pada tahun 2009 dan tahun 2013 mencapai 10 kg per kapita/tahun. Menurut catatan dari Ministry of Fishery and Aquacultur (MPA/ Ministério da Pesca e Aquicultura), terdapat disparitas konsumsi ikan domestik Brasil. Daerah Utara Brasil, ikan menjadi komponen pokok makanan masyarakat disana dengan tingkat konsumsi 13.6 kg per kapita per tahun. Namun di negara bagian lainnya, misalnya daerah industry seperti Rio Grande do Sul, indeks konsumsi ikannya rendah. Meningkatnya kebutuhan ikan di Brasil juga dapat di lihat pada trade balance-nya, Brasil melakukan impor ikan untuk memenuhi kebutuhan sebesar 10

15 34%. Tahun 2012, impor ikan Brasil mencapai USD. 1.3 Milyar untuk produk ikan seperti Cod, Salmon, dan Hake (Ikan sebelah). Meningkatnya konsumsi ikan di Brasil juga dikarenakan adanya stimulus dari pemerintahnya melalui MPA. Penyelenggaraan pameran produk perikanan dilakukan sebagai media untuk mempertemukan nelayan, dan petani ikan atau produsen ikan lainnya dengan konsumennya secara langsung. Bantuan lainnya yang diberikan adalah penyediaan angkutan truk melalui Food Acquisition Program (PAA). Sejak tahun 2013 program ini membanjiri pasar sekitar 5000 sampai ton, program makan ikan diperkenalkan di sekolah-sekolah sekaligus memperkenalkan budaya makan yang baru. Tabel-2. Perkembangan Potensi konsumsi ikan masyarakat Brasil tahun Potensi dan Peluang Impor produk ikan ke Brasil telah tumbuh sejak 8 (delapan) tahun terakhir. Pensuplai ikan ke Brasil berasal dari 47 Negara di dunia, namun 90% impor Brasil datang dari Chile, China, Norway, Argentina, Vietnam, dan Portugal. Berdasarkan studi yang dilakukan mengenai market Brasil, dalam 10 tahun konsumsi ikan per kapita masyarakat Brasil meningkat dua kali lipat 11

16 (2003 : 6Kg/tahun; dan 2013 : 10Kg/tahun). Jumlah ini masih dibawah jumlah rata-rata konsumsi ikan dunia yang dikeluarkan WHO (rata-rata 17Kg/tahun). Meningkatnya konsumsi ikan di Brasil diikuti oleh meningkatnya tuntutan konsumen dalan hal kualitas produknya. Saat ini, konsumen di Brasil lebih sadar dan cenderung memilih produk yang bersertifikat serta berkualitas dan aman bagi kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa konsumen Brasil lebih mencari makanan atau ikan hasil olahan. Menurut Walmart Brasil (yang merupakan supermarket terbesar ketiga dan memiliki 557 gerai di Brasil), pada tahun % dari penjualan mereka adalah produk ikan beku, bukan ikan segar. Dan dari 78% ikan beku tersebut 56% nya adalah impor. Penawaran produk yang beku mempermudah logistik dalam rantai supermarket. Biaya operasional untuk menjaga ikan segar tetap dalam kondisi baik memerlukan investasi yang lebih besar dibandingkan jika kita menawarkan produk beku ke supermarket. Jenis ikan yang banyak diternakkan di Brasil adalah Tilapia dan Udang Laut di Northeast, di Selatan jenis Tilapia, Ikan mas (Carp), Oysters dan Mussels. Sementara di kawasan Barat didominasi ikan Tambaqui (seperti gurami), Pacu (seperti Bawal) dan Catfish. Aquakultur di Brasil sejak tahun 2010 memiliki perkembangan yang positif dimana pertumbuhan selama kurun sebesar 83.3% dari produksi ikan Brasil. Produksi aquakultur Brasil mengandalkan jenis ikan Tilapia, Carp, Udang, dan Tambaqui yang merepresentasikan 78% produksi nasionalnya. Gambar-1. Toko penjualan ikan segar. 12

17 Potensi pasar komoditi Ikan tergantung jenis ikannya. Untuk jenis ikan yang berasal dari Indonesia yang sudah menembus pasar Brasil hampir semuanya adalah jenis ikan hias dan Corals. Dari kunjungan ITPC São Paulo ke salah satu distributor ikan hias di kota São Paulo, Perusahaan Ikan Hias ECOANIMAL, potensi pasar di Brasil sangat terbuka bagi ikan-ikan hias yang berasal dari Indonesia. Masyarakat penggemar ikan hias cenderung memilih ikan hias eksotik yang datang dari negara-negara tropis. Masyarakat yang selama ini sebagai pembeli ikan hias kurang berminat untuk ikan hias domestik (ikan laut hias) menurut pemilik perusahaan Ecoanimal, William, yang juga membeli Ikan-Ikan Hias dan jenis Coral dari Indonesia. Gambar-2. ECOANIMAL Masih menurut William, kelemahan Ikan hias dari Indonesia adalah peluang hidup saat pengiriman, sehingga saat diterima presentasi yang hidup lebih kecil. Contohnya Ecoanimal pernah beberapa kali mengimpor Ikan Hias dari Indonesia dan sesampainya di Brasil, ikan-ikan tersebut umumnya telah berkurang 30% bahkan tersisa 40% karena mati dalam perjalanan. Ecoanimal juga mengimpor ikan-ikan hias dari Australia dan Vietnam, saat ikan-ikan itu tiba di Brasil maka prosentasi yang mati sangat kecil atau bahkan 100% hidup. Sementara pajak yang dibayarkan oleh importer adalah berdasarkan volume, sehingga semakin banyak ikan yang mati, maka akan semakin merugikan pihak importer. 13

18 III. INFORMASI PASAR DAN PERDAGANGAN 3.1. IMPOR BRASIL DARI DUNIA Indonesia saat ini berada di posisi ke-22 sebagai negara pemasok produk ikan ke Brasil, di bawah Vietnam, Singapura, dan Thailand dari negara ASEAN. Impor ikan Brasil didominasi oleh Chile, China, Norway, dan Argentina. Kebanyakan impor yang dilakukan oleh negara pengimpor utama adalah ikan-ikan dari jenis tertentu yang di Indonesia tidak diproduksi seperti ikan Salmon, Cod, flat fish dan ikan dari perairan dingin lainnya seperti pada tabel-tabel dibawah ini. Tabel-3. Produk Ikan yang di impor Brasil dari Dunia tahun (Unit : US Dollar Thousand) Sumber: Ministério do Desenvolvimento, Indústria, e Comércio Exterior (MDIC) Brazil & ITPC Sao Paulo (diolah) Kelompok terbesar impor ikan Brasil ada di klasifikasi HS.0304, HS.0302, HS.0305, HS.0303 dan HS Indonesia saat ini sebagai pengimpor nomor 2 dibawah Amerika Serikat untuk produk ikan hidup (ikan hias) (HS.0301) diikuti oleh beberapa negara ASEAN dan Asia lainnya. 14

19 Tabel-4. Negara-negara Pemasok Live Fish ke Brasil Selain sebagai importir Live fish, Indonesia juga menjadi pemasok utama produk Aquatic Invertebrata yang diklasifikasikan dengan kode HS Namun produk yang dipasok oleh Indonesia saat ini kebutuhannya tidak besar sebagaimana kebutuhan impor Brasil untuk hasil ikan lainnya seperti seafood. Tabel-5. Negara-negara Pemasok Aquatic Invertebra ke Brasil 15

20 Tahun 2015 total impor Brasil untuk produk ikan dari dunia mencapai USD ,- Indonesia yang berada di posisi 22 sebagai negara pengimpor ke Brasil, market share-nya hanya sekitar 0.015%., masih jauh di bawah China (18,8%), Vietnam (7%) dan Singapura (0,2%). Berikut adalah kelompok urutan negara-negara pengekspor ikan ke Brasil. Tabel-6. IMPOR BRASIL DARI NEGARA NEGARA UTAMA dan ASEAN HS dari Tahun In US Thousand Dollars No Exporters World 1,332,898 1,435,780 1,109,578 1 Chile 502, , ,554 2 China 236, , ,146 3 Norway 149, , ,139 4 Argentina 112, ,194 88,528 5 Viet Nam 109, ,614 77,350 6 Portugal 96,857 97,754 65,690 7 Uruguay 27,972 22,454 12,602 8 Taipei, Chinese 19,560 23,327 12,510 9 Spain 9,238 16,924 11, Peru 7,931 12,235 8, Morocco 30,219 21,994 6, Oman 7,827 3,083 6, USA 3,266 8,106 4, Iceland 6,534 5,385 4, Ecuador 2,381 2,932 3, New Zealand 3,028 5,028 3, Singapore 2,431 1,956 1, Japan 625 2,048 1, Thailand Canada South Africa Indonesia Denmark Senegal Panama Suriname Korea Republic Malaysia El Salvador Australia Sumber: Ministério do Desenvolvimento, Indústria, e Comércio Exterior (MDIC) Brazil & ITPC Sao Paulo (diolah) 16

21 Tabel-7. Produk impor Brasil untuk Kategori HS.0304.XX (6 HS code) detailed products in the following category: 0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen Unit : US Dollar thousand Code Product label ' Frozen fillets, Hake , , , , ' Frozen fillets, Alaska Pollack , , , , ' Frozen fillets, Pacific salmon, Atlantic and Danube , , , , ' Frozen fillets, Catfish , , , , ' Frozen fillets, other fish, n.e.s , , , , ' Fresh or chilled fillets of Pacific salmon, Atlantic and , , , , Danube ' Frozen fillets, Cod , , , , ' Frozen fillets, Flat fish , , , , ' Frozen fish meat whether or not minced (excl. swordfish, 20, , , , , toothfish and ' Frozen fillets, Coalfish , , , , ' Frozen fillets, fish of the fam. Bregmacerotidae, , , , , Euclichthyidae, Gadidae, Macrouridae, Me ' Frozen fillets, Trout , , , , ' Frozen meat, whether or not minced, Fish of the fam Bregmacerotidae, Euclichthyidae, Gadi ' Frozen fillets, Tunas, skipjack or stripe-bellied bonito ' Fresh or chilled fillets, Flat fish ' Frozen fillets, Toothfish ' Frozen fillets, Herrings ' Fresh, chilled fillets: Catfish ' Fresh, chilled fillets of carp, eels and snakeheads ' Fresh or chilled fillets, Trout ' Fish fillets and other fish meat, minced or not, fresh or chilled ' Fresh or chilled fillets and other fish meat whether or not 3, minced (ex ' Fish fillets frozen ' Frozen fillets of swordfish Xiphias gladius ' Frozen fillets of toothfish Dissostichus spp. 1, ' Frozen fish fillets (excl. swordfish and toothfish) 405, ' Fresh or chilled fillets, Fish of the fam. Bregmacerotidae, Euclichthyidae, Gadidae, Macro ' Fresh or chilled fillets, n.e.s ' Fresh or chilled meat, whether or not minced, Tilapias, catfish ' Frozen fillets, Haddock ' Frozen fillets, carp, eels and snakeheads , , ' Frozen fillets, Swordfish ' Fish meat nes, minced or not, frozen ' Frozen meat whether or not minced of toothfish Dissostichus spp. (excl ' Frozen meat, whether or not minced, Tilapias, catfish, carp, , , eels, Nile perch and snakehea ' Frozen meat, whether or not minced, Alaska Pollack ,

22 Tabel-8. Produk impor Brasil untuk Kategori HS.0303.XX (6 HS code) Detailed products in the following category: 0303 Fish, frozen, whole Unit : US Dollar thousand Code Product label ' Frozen Cod , , , , ' Frozen Dogfish and other sharks , , , , ' Frozen fish, n.e.s , , , , ' Frozen Atlantic salmon and Danube salmon , , , , ' Frozen Sardines, sardinella, brisling or sprats , , , , ' Frozen Pacific salmon other than red salmon , , , , ' Frozen Hake , , , , ' Frozen Mackerel , , , , ' Skipjack or stripe-bellid bonito,frozen ex , headg No 03.04,livers&roes ' Frozen Coalfish , , , ' Frozen Trout , , , ' Frozen Alaska Pollack ' Frozen Livers and roes , ' Frozen Catfish , ' Frozen herrings Clupea harengus, Clupea 2, , , pallasii ' Frozen fish of the fam. Bregmacerotidae, , , Euclichthyidae, Gadidae, Macrouridae, Melanonidae ' Frozen Blue whitings , ' Frozen bigeye tunas "Thunnus obesus" ' Frozen Pacific salmon "Oncorhynchus 13, gorbuscha, Oncorhynchus keta, Onco ' Frozen sockeye salmon [red salmon] "Oncorhynchus nerka" ' Frozen Eels ' Frozen Carp ' Tunas, yellowfin, frozen excluding heading No 03.04, livers and roes

23 Tabel-9. Impor Ikan Brasil dari Indonesia Sumber: Ministério do Desenvolvimento, Indústria, e Comércio Exterior (MDIC) Brazil & ITPC Sao Paulo (diolah) Untuk ikan-ikan konsumsi, komoditi ikan jenis ini dari Indonesia masih belum masuk pasar Brasil. Menurut data tahun 2015, jenis ikan konsumsi yang masuk ke Brasil adalah yang diklasifikaskan dalam kode HS (Blue shark pieces, skinless, frozen). Produk ini terakhir diimpor oleh Brasil dari Indonesia tahun 2011 sebanyak USD , dan Brasil baru mengimpor lagi dari Indonesia tahun Untuk produk selama tahun 2015 ini baru mencapai sekitar USD ,-. Peluang untuk pasar di Brasil masih terbuka luas mengingat negara-negara sesama anggota ASEAN seperti Vietnam, Thailand, dan Singapura yang notabene memiliki sumber ikan yang sama dengan Indonesia sudah menembus pasar Brasil. Gambar-3. Ikan jenis Blue Shark 19

24 3.2. Negara-negara Kompetitor Indonesia Beberapa negara yang berasal dari Asia memiliki pasar yang besar di Brasil. China sebagai importer utama dunia telah sejak awal tahun 2000an masuk ke Market Brasil sejak negara ini mulai membuka pasarnya untuk impor. Selain China yang menempati urutan kedua (2) terbesar impor ikan di Brasil, terdapat Vietnam (5), Taipei (7), singapura (17), Jepang (18), dan Thailand (19). Negara-negara tersebut tentu memiliki sumber daya yang berbeda, namun seperti halnya Negara ASEAN, Indonesia memilik sumber daya yang kurang lebih sama. Berikut kita lihat importasi dari Negara-negara Asia tersebut ke Brasil berdasarkan data dari Kementerian Pembangunan, Industri, dan Perdagangan Luar negeri Brasil sebagai berikut : Tabel-10. Impor Ikan Brasil dari Negara-negara Asia Impor Brasil dari negara-negara Asia didominasi oleh China, Vietnam, China Taipei, bahkan Singapura. Mari kita melihat produk-produk ikan apa saja yang diimpor oleh kompetitor Indonesia, dalam hal ini adalah Vietnam, Singapura, dan Thailand. China juga akan kami sajikan datanya setelah kompetitor terdekat Indonesia disajikan. 20

25 Tabel-10. Impor Ikan Brasil dari Vietnam Product: 03 Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates nes Unit : US Dollar thousand Product code Product label Brazil's imports from Viet Nam '0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen 68, , , , , '0303 Fish, frozen, whole , '0307 Moluscs Aquatic invertebrates other than crustaceans and '0308 molluscs, live, fresh, chilled, frozen, d '0301 Live fish '0306 Crustaceans '0302 Fish, fresh, whole Fish,cured or smoked and fish meal fit for human '0305 consumption Unit : US Dollar thousand Existing and potential trade between Brazil and Viet Nam Product: 0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen Product code Product label Brazil's imports from Viet Nam ' Frozen fillets, Catfish , , , , ' Frozen fillets, other fish, n.e.s , , , , ' Frozen fillets, Alaska Pollack , Frozen fillets, Tunas, skipjack or stripebellied ' bonito ' Fresh, chilled fillets: Catfish ' Frozen fillets, carp, eels and snakeheads , , Unit : US Dollar thousand Existing and potential trade between Brazil and Viet Nam Product: 0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen Product code Product label Brazil's imports from Viet Nam ' Frozen fillets, Catfish , , , , ' Frozen fillets, other fish, n.e.s , , , , ' Frozen fillets, Alaska Pollack , Frozen fillets, Tunas, skipjack or stripebellied ' bonito ' Fresh, chilled fillets: Catfish ' Frozen fillets, carp, eels and snakeheads , ,

26 Tabel-11. Impor Ikan Brasil dari Singapura Product: 03 Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates nes Unit : US Dollar thousand Product code Product label Brazil's imports from Singapore '0303 Fish, frozen, whole '0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen '0301 Live fish '0307 Moluscs Unit : US Dollar thousand Existing and potential trade between Brazil and Singapore Product: 0303 Fish, frozen, whole Product code Product label Brazil's imports from Singapore Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 ' Frozen Dogfish and other sharks , , ' Frozen fish, n.e.s , , , ' Frozen Mackerel ' Frozen swordfish Xiphias gladius Unit : US Dollar thousand Bilateral trade between Brazil and Singapore Product: Frozen fillets, other fish, n.e.s. Product code Product label Brazil's imports from Singapore Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 ' Other frozen fillets of fish ' Fillet of blue shark (prionace glauca), frozen

27 Tabel-12. Impor Ikan Brasil dari Thailand Unit : US Dollar thousand Product: 03 Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates nes Product code Product label Brazil's imports from Thailand Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 '0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen 6, , '0301 Live fish '0303 Fish, frozen, whole '0306 Crustaceans Unit : US Dollar thousand Product code ' Existing and potential trade between Brazil and Thailand Product: 0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen Product label Brazil's imports from Thailand Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 Frozen fish meat whether or not minced (excl. swordfish, toothfish and ' Frozen fillets, Tunas, skipjack or stripe-bellied bonito Fresh or chilled fillets and other meat whether or not ' minced of sword Unit : US Dollar thousand Bilateral trade between Brazil and Thailand Product: Ornamental fish : Freshwater Product code Product label Brazil's imports from Thailand Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 ' Other ornamental fish, live, fresh water ' Live ornamental freshwater fish (detailed label not available)

28 Tabel-13. Impor Ikan Brasil dari Taipei, Chinese Unit : US Dollar thousand Product: 0303 Fish, frozen, whole Product code Product label Brazil's imports from Taipei, Chinese Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 ' Frozen Dogfish and other sharks ' Frozen fish, n.e.s ' Frozen Mackerel Frozen Pacific salmon "Oncorhynchus gorbuscha, ' Oncorhynchus keta, Onco Unit : US Dollar thousand Product: Frozen Dogfish and other sharks Product code Product label Brazil's imports from Taipei, Chinese Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 ' Blue shark, gutted, w/o head,w/o fin, cong , , , , ' Blue shark pieces, skinless, frozen , , , , Frozen dogfish and other sharks (detailed label not ' available) ' Other sharks, frozen Unit : US Dollar thousand Product: Frozen fish, n.e.s. Product code Product label Brazil's imports from Taipei, Chinese Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 ' Other frozen fish, except fillet, other meats, etc , , , , ' Croaker (micropogonias furnieri), frozen ' Frozen fish, n.e.s. (detailed label not available)

29 Tabel-14. Impor Produk Ikan Brasil dari China Unit : US Dollar thousand Product code Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 '0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen 167, , , , , '0305 Fish,cured or smoked and fish meal fit for human consumption 49, , , , , '0307 Moluscs 6, , , , , '0303 Fish, frozen, whole 8, , , , , '0301 Live fish '0306 Crustaceans '0302 Fish, fresh, whole '0308 Bilateral trade between Brazil and China Product: 03 Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates nes Product label Brazil's imports from China Aquatic invertebrates other than crustaceans and molluscs, live, fresh, chilled, frozen, d Unit : US Dollar thousand Product code Existing and potential trade between Brazil and China Product: 0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen Product label Brazil's imports from China Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013 Value in 2014 Value in 2015 ' Frozen fillets, Alaska Pollack ' Frozen fillets, Pacific salmon, Atlantic and Danube ' Frozen fillets, Cod ' Frozen fillets, other fish, n.e.s ' Frozen fillets, Hake ' Frozen fillets, Flat fish ' Frozen fillets, Coalfish ' Frozen fish meat whether or not minced (excl. swordfish, toothfish and ' Frozen fillets, fish of the fam. Bregmacerotidae, Euclichthyidae, Gadidae, Macrouridae, Me ' Frozen meat, whether or not minced, Fish of the fam. Bregmacerotidae, Euclichthyidae, Gadi ' Fresh or chilled fillets, Flat fish ' Frozen fillets, Herrings Sumber: Ministério do Desenvolvimento, Indústria, e Comércio Exterior (MDIC) Brazil & ITPC Sao Paulo (diolah) 25

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE tiga digit

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE tiga digit BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis keunggulan komparatif produk perikanan Indonesia, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA 5.1. Perdagangan Internasional Hasil Perikanan Selama lebih dari beberapa dekade ini, sektor perikanan dunia telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan. Berdasarkan

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor

Lebih terperinci

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan memiliki

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia. BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Genderang perang dagang yang ditabuh oleh Amerika Serikat (AS) meresahkan banyak pihak. Hal ini akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang membatasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2015, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI Jakarta, 20 Februari 2016 Strategi Mendobrak Ekspor 1. Memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian yang memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dari nilai devisa yang dihasilkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang berlimpah, dimana banyak Negara yang melakukan perdagangan internasional, Sumberdaya yang melimpah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA 81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 Policy Dialogue Series (PDS) OUTLOOK PERDAGANGAN INDONESIA 2016 CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 BP2KP Kementerian Perdagangan, Kamis INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki luas daerah perairan seluas 5.800.000 km2, dimana angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah perairan tersebut wajar

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor merupakan salah satu bagian penting dalam perdagangan internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam perekonomian dan memiliki peran sebagai penyangga pembangunan nasional. Hal ini terbukti pada saat Indonesia

Lebih terperinci

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari aktivitas perdagangan international yaitu ekspor dan impor. Di Indonesia sendiri saat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor strategis dalam pembangunan perekonomian nasional seperti dalam hal penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 25/04/12/Thn.XVIII, 01 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR US$555,47 JUTA. Nilai

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN Disepakatinya suatu kesepakatan liberalisasi perdagangan, sesungguhnya bukan hanya bertujuan untuk mempermudah kegiatan perdagangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Thn.XVIII, 04 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MARET SEBESAR US$645,79 JUTA. Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses 115 V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA 5.1. Pertumbuhan Ekonomi Petumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan proses perubahan PDB dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Logistik Nasional memiliki peran strategis dalam menyelaraskan kemajuan antar sektor ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya sistem pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 4 INVESTASI UNI EROPA PENDORONG PERDAGANGAN INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara fundamental, bahwa gerak perdagangan semakin terbuka, dinamis, dan cepat yang menyebabkan

Lebih terperinci

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT UNITED STATES of AMERICA Populasi: 309.349.689 Import Utama: Pasokan industri ( minyak mentah, dll ), barang modal ( komputer, peralatan telekomunikasi, otomotif, mesin kantor,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

V. POSISI DAYA SAING UDANG INDONESIA, TAHUN

V. POSISI DAYA SAING UDANG INDONESIA, TAHUN 143 V. POSISI DAYA SAING UDANG INDONESIA, TAHUN 1989-2008 Tujuan penelitian pertama yaitu mengetahui posisi daya saing Indonesia dan Thailand dalam mengekspor udang ketiga pasar utama akan dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

IV. PERKEMBANGAN IMPOR BUAH-BUAHAN DI INDONESIA

IV. PERKEMBANGAN IMPOR BUAH-BUAHAN DI INDONESIA IV. PERKEMBANGAN IMPOR BUAH-BUAHAN DI INDONESIA 4.1. Tren Perdagangan Indonesia pada Komoditas Buah-Buahan Selama periode -2010, Indonesia terus meningkatkan aktivitas perdagangan internasional. Seperti

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Poduksi perikanan Indonesia (ribu ton) tahun

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Poduksi perikanan Indonesia (ribu ton) tahun 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara maritim, dua pertiga wilayahnya merupakan lautan dan luas perairan lautnya mencapai 5.8 juta km 2 termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari - Juli 2015 tercatat surplus

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XVI, 3 Februari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2013 MENCAPAI 953,15 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat 1. Total perdagangan barang Amerika Serikat dengan Dunia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan Internasional merupakan salah satu kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang disampaikan Salvatore

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia SIARAN PERS DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021 3858216, 23528400. Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Ekspor Indonesia

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 02/01/31/Th.XVI, 2 Januari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2013 MENCAPAI 921,44 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 02/01/12/Th.XIX, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR US$607,63 JUTA.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juni 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pencaharian di sektor pertanian. Menurut BPS (2013) jumlah penduduk yang

BAB I. PENDAHULUAN. pencaharian di sektor pertanian. Menurut BPS (2013) jumlah penduduk yang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang sebagian penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Menurut BPS (2013) jumlah penduduk yang bekerja di sektor

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 53/12/31/Th. XIV, 3 Desember 2012 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 26/07/31/Th.XIII, 1 Juli 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL 2011 SEBESAR 822,45 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/05/31/Th. XVII, 4 Mei EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 1.119,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim

Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa kepada resesi

Lebih terperinci

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 18/03/12/Thn.XVIII, 02 Maret 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI 2015 SEBESAR US$627,93 JUTA. Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 46/10/31/Th. XVII, 1 Oktober EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS MENCAPAI 999,53 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 16/04/31/Th. XIX, 3 April NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI NAIK 9,70 PERSEN DIBANDINGKAN BULAN SEBELUMNYA Nilai ekspor melalui DKI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan dengan Dunia pada periode

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015

Lebih terperinci

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat Kementerian Perdagangan 5 Agustus 2014 1 Neraca perdagangan non migas bulan Juni 2014 masih surplus Neraca perdagangan Juni 2014 mengalami defisit USD 305,1 juta, dipicu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong perekonomian berbagai negara di dunia semakin menyatu. Keterbukaan perdagangan luar negeri dan keterbukaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 35/07/61/Th. XVI, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$105,49 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama bulan Januari 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia defisit sebesar

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 10/03/31/Th.XIII, 1 Maret 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER SEBESAR 838,64 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Sambutan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Ahmad Dimyati pada acara ulang tahun

I. PENDAHULUAN. 1 Sambutan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Ahmad Dimyati pada acara ulang tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buah merupakan salah satu komoditas pangan penting yang perlu dikonsumsi manusia dalam rangka memenuhi pola makan yang seimbang. Keteraturan mengonsumsi buah dapat menjaga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juli 2014, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi luar negeri. Apalagi bila negara tersebut semakin terbuka, keterbukaan

Lebih terperinci