BAB III PEMBAHASAN. perusahaan dari PT. Danar Hadi yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. perusahaan dari PT. Danar Hadi yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah PT. Kusuma Hadi Santosa PT. Kusuma Hadi Santosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil yang beralamat di beralamat di Jl. Raya Jaten Km 9,4 Jaten Karanganyar Solo Indonesia. PT. Kusuma Hadi Santosa merupakan anak perusahaan dari PT. Danar Hadi yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980 dengan Akta Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH dengan SK No.A/287/4. PT. Kusuma Hadi Santosa yang didirikan oleh Bapak Hadi Santosa yang merupakan direktur sekaligus pemilik PT. Danar Hadi. Awal berdirinya perusahaan ini sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dimana undang-undang No. 6 tahun 1986 tentang PMDN menjadi dasar hukumnya. PT. Kusuma Hadi Santosa mengalami perkembangan dan kemajuan pada tanggal 21 September 1982 dan diresmikan oleh Menteri Tata Negara Republik Indonesia yaitu Bapak Soedomo dan dilengkapi dengan izin lokasi dengan nomor 530/340/1981 dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan nomor 647.1/30 yang dikeluarkan pada tanggal 23 Mei 1981 oleh Pemerintah Daerah (PEMDA). 23

2 Seiring dengan perkembangan zaman dan sejak berdirinya pada tahun 1981, PT. Kusuma Hadi Santosa mengalami perkembangan yang sangat pesat. Fasilitas yang di miliki perusahaan hingga saat ini yaitu : a. Bangunan pabrik, bangunan perumahan karyawan serta fasilitasnya, dan juga bangunan kantor beserta peralatannya. b. Mesin yang ada di Departemen Weaving dengan berbagai ukuran. Mesin tersebut adalah mesin Toyada GH 90, Picanol CCST, Picanol President, Tsudokumo Airjet dan Picanol Rapier yang dapat memproduksi sampai dengan 50 juta meter kain per tahunnya. c. Mesin yang ada di Departemen Printing yaitu Printing Inchinoise dengan kapasitas produksi bisa mencapai 1,2 juta meter kain perbulannya dengan 12 warna dan stok 12 warna. d. Mesin yang ada di Departemen Finishing dengan berbagai ukuran, yaitu mesin gas singeling age, bleacing range, mencherizing, sanforizing dan stenter. e. Mesin yang berada pada Departemen Dyeing Cold Pad Batch dengan kapasitas produksi bisa mencapai 400 ribu meter kain perbulan. f. Beberapa sarana yaitu : 1) Tempat ibadah berupa masjid. 2) Sarana olahraga berupa lapangan tenis dan lapangan bulu tangkis. 3) Sarana transportasi berupa bus karyawan. 4) Bangunan lain sebagai pelengkap perusahaan. 24

3 g. Adanya koperasi karyawan Selain fasilitas yang telah dituliskan diatas, PT. Kusuma Hadi Santosa memiliki bangunan masjid sebagai sarana tempat ibadah yang tak hanya digunakan oleh karyawan tetapi juga untuk masyarakat umum. PT. Kusuma Hadi Santosa juga mendirikan sekolah dengan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk masyarakat umum. Dari tahun 1985 sampai 1992 PT. Kusuma Hadi Santosa melakukan perluasan diberbagai departemen dalam perusahaan. Perluasan perusahaan tersebut antara lain : 1) Menambah kapasitas produksi kain tenun. 2) Mengadakan perluasan di bidang printing yaitu penambahan mesin produksi. 3) Mengadakan perluasan di bidang finishing di kecamatan Mojolaban Sukoharjo pada tanggal 1 Desember ) Mengadakan perluasan di bidang dyieng di kecamatan Tasikmadu, Karanganyar pada tanggal 1 Desember ) Mengadakan perluasan produksi dengan mendirikan anak perusahaan PT. Kusuma Hadi Santosa yang bergerak di bidang pengelolaan kapas menjadi benang. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan benang terutama untuk bagian produksi di PT. Kusuma Hadi Santosa. Benang yang dihasilkan PT. Kusuma Hadi Santosa tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan produksi PT. Kusuma Hadi Santosa saja tetapi juga dipasarkan ke beberapa daerah lokal dan sebagian dipasarkan keluar negeri (export). 25

4 2. Visi dan Misi PT. Kusuma Hadi Santosa Visi merupakan cara pandang PT. Kusuma Hadi Santosa untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya yang semakin ketat, PT. Kusuma Hadi Santosa hadir dengan mengutamakan kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Berikut ini merupakan visi, misi dan sasaran mutu perusahaan adalah sebagai berikut : a. Visi 1) Meningkatkan sumber daya manusia, disiplin yang tinggi, mampu bekerja keras menghadapi ketatnya persaingan pada usaha-usaha tekstil. 2) Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesanan pelanggan sebaik mungkin. 3) Karena hasil produksinya diminati masyarakat lokal dan internasional maka perusahaan berinvestasi pada laba. b. Misi 1) Melestarikan batik dan menghandalkan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik halus. 2) Menjaga kualitas produksi agar dapat memenuhi selera dan permintaan konsumen. 3) Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan menjunjung pembangunan khususnya standar untuk kebutuhan hidup masyarakat. c. Sasaran Mutu Perusahaan 1) Meningkatkan produktivitas. 2) Mengurangi jumlah keluahan/ komplain dari pelanggan. 26

5 3) Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugi. 4) Mencari pelanggan sebanyak mungkin. 3. Lokasi Perusahaan Letak lokasi PT. Kusuma Hadi Santosa adalah di Jl. Raya Jaten Km 9,4 Jaten Karanganyar Solo Indonesia. Luas tanah yang di miliki perusahaan secara keseluruhan adalah 4,5 ha dengan rincian 0,5 ha berada disebelah selatan Jalan Raya Solo-Tawangmangu yang digunakan sebagai perumahan karyawan beserta fasilitasnya. Sedangkan tanah yang berada disebelah utara Jalan Raya Solo- Tawangmangu digunakan untuk pabrik, kantor, koperasi, kantin, tempat parkir, poliklinik dan masjid. 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu kerangka seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih PT. Kusuma Hadi Santosa berbentuk garis, sehingga komunikasi atau jalannya laporan sesuai dengan jenjang kemampuannya. Struktur organisasi departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa dapat dilihat pada gambar 3.1 : 27

6 Gambar 3.1 Struktur Organisasi departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa 28

7 5. Ketenagakerjaan PT. Kusuma Hadi Santosa PT. Kusuma Hadi Santosa memiliki tenaga kerja berjumlah dengan jumlah tenaga kerja pria sebanyak 966 orang dan tenaga kerja wanita sebanyak 406 orang. Daftar jumlah karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Jumlah karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa No. Departemen Pria Wanita Jumlah 1. Weaving I Weaving II PPC Finishing Utility Pemasaran Staff Pimpinan Keuangan&Akuntansi Logistik Umum & Personalia Printing Total Sumber data : Bagian personalia PT. Kusuma Hadi Santosa Tahun 2016 a. Kompensasi Tenaga Kerja Upah atau gaji yang diterima karyawan berbeda-beda tergantung pada golongan yang dimiliki serta status karyawan yang bersangkutan. Upah atau gaji akan diberikan setiap sebulan sekali, yaitu pada akhir bulan. Apabila karyawan tidak masuk, gajinya akan dipotong sesuai status yang menjadi alasan tidak masuk kerja dengan cara sebagai berikut : 1) Jika karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit dan membawa surat keterangan dari dokter gajinya tidak akan dipotong. 2) Jika tidak masuk kerja karena sakit tetapi tidak membawa surat keterangan dari dokter maka gaji akan dipotong sesuai kebijakan perusahaan dan, 29

8 3) Jika karyawan tidak masuk kerja dan izin maupun tidak maka gaji akan di potong sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sedangkan untuk kenaikan gaji dilakukan secara berkala berdasarkan : 1) Prestasi kerja dengan berdasarkan jumlah absensi dan peringatanperingatan kerja yang dilakukan setiap setahun sekali. 2) Jenjang pendidikan 3) Lamanya kerja atau pengabdian 4) Berdasarkan kenaikan pemerintah mengenai Upah Minimum Regional (UMR). b. Sistem Kerja PT. Kusuma Hadi Santosa 1) Tenaga kerja administratif Tenaga kerja administratif merupakan tenaga kerja yang menangani administrasi produksi dan administrasi gudang. Tenaga administratif tidak turun langsung pada proses produksi dilapangan. Pembagian jam kerja tenaga kerja administratif adalah sebagai berikut: Senin Jumat : WIB Sabtu : WIB 2) Tenaga kerja produktif Tenaga kerja produktif merupakan tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Tenaga kerja produktif dibedakan menurut jam kerjanya sebagai berikut : a) Normal Senin Jumat : WIB Sabtu : WIB 30

9 b) Shift Shift I Shift II Shift III : WIB : WIB : WIB 6. Produksi PT. Kusuma Hadi Santosa PT. Kusuma Hadi Santosa merupakan perusahaan tekstil yang memproduksi dua jenis kain yaitu kain rayon dan kain katun. Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Kusuma Hadi Santosa melalui beberapa tahap alur produksi. Berikut ini adalah alur produksi terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a. Spanning (pemintalan) Bagian pemintalan adalah bagian dari proses bahan baku menjadi benang. Bahan baku terdiri dari : 1) Bahan alami Bahan alami ini berupa bunga kapas. Benang yang dihasilkan dari pemintalan bunga kapas merupakan jenis benang yang digunakan sebagai bahan pembuat kain katun. 2) Bahan sintetis Bahan sintetis berasal dari serat rayon yaitu serat yang terbuat dari bahan sintetik. Benang yang dihasilkan dari pemintalan serat rayon merupakan jenis benang yang digunakan sebagai bahan baku kain rayon. b. Weaving (tenun) Weaving merupakan departemen yang memproduksi benang menjadi kain. Departemen ini dibagi menjadi dua yaitu departemen weaving 1 dan weaving 2. Kedua departemen weaving tersebut menghasilkan kain mentah, yang 31

10 membedakan adalah jenis mesin yang digunakan dan kapasitas produksi yang dihasilkan. Weaving 1 menggunakan mesin suthle loom yang yang digerakkan oleh tenaga manusia sedangkan weaving 2 menggunakan mesin air jet loom yang digerakkan oleh tenaga kompresor. c. Printing (cetak) dan Dyeing printing (celup) Printing merupakan departemen yang mengubah kain mentah menjadi kain yang bermotif atau berwarna. Untuk proses kain mentah menjadi kain bermotif disebut sebagai printing, sedangkan untuk proses kain mentah menjadi kain berwarna polos tanpa motif disebut sebagai dyeing printing. d. Finishing (penyelesaian) Finishing merupakan kegiatan penyelesaian yang memproses kain mentah menjadi kain jadi. Kegiatan pada departemen ini adalah mengubah kain mentah (grey) menjadi kain putih dengan bahan kimia. 7. Proses produksi Departemen Weaving 2 Adapun proses produksi di bagian departemen weaving 2 dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini : 32

11 Bahan baku benang Hani (warping) Cone Winding Kanji (Sizing) Tying Cucuk (Leasing) dan sisir (reaching) Tenun (Air Jet Loom) Inspecting Folding Gambar 3.2 Alur Proses produksi Departemen Weaving 2 Sumber Data : Bagian Administrasi Departemen Weaving 2 Tahun

12 a. Bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi PT. Kusuma Hadi Santosa meliputi : 1) Benang Bahan baku benang disuplay dari PT. Kusuma Hadi Santosa. 2) Bahan-bahan Kimia Bahan-bahan kimia didatangkan 30% dari impor dan sisanya didapatkan dari pabrik kimia di Indonesia. 3) Spare part Spare part dari impor untuk shuttle 20% dan 50% untuk air jet loom sisanya didatangkan dari pabrik di Indonesia. b. Hani (Warping) Proses hani (Warping) merupakan proses penguluran benang lusi kedalam beam lusi yang akan dipasangkan pada mesin tenun dalam bentuk gulungan yang sejajar dengan panjang tertentu, lebar tertentu, jumlah lusi tertentu dengan tegangan lusi yang sama. c. Kanji (Sizing) Kanji (Sizing) merupakan proses pengkanjian dengan formula bahan kimia tertentu untuk meningkatkan daya tenun lusi, menambah sifat licin benang dan menambah kekuatan tarik benang. d. Cone winding Merupakan penguluran benang pakan dari bentuk cone menjadi bentuk palet yang rata dan padat dengan diameter dan panjang yang telah ditentukan. 34

13 e. Cucuk (Reaching in) Cucuk merupakan proses pencucukan (memasukkan) benang lusi pada dropper, gun dan sisir sesuai dengan rencana tenun. f. Sisir (Leasing in) Sisir merupakan proses perhitungan jumlah benang lusi sesuai dengan rencana tenun. g. Tying Tying merupakan proses penyambungan benang lusi dengan jenis konstruksi yang sama pada saat penenunan. h. Tenun (Loom) Merupakan proses pembuatan jalinan benang dengan gerakan naik turun vertikal dilakukan dengan cara menggerakkan exentrik dengan injakan untuk memasukkan benang pakan sehingga menjadi lembaran kain mentah. i. Inspecting Inspecting merupakan proses pengendalian kualitas untuk mengetahui cacatcacat kain sehingga dapat menentukan macam grade kain yang dihasilkan. j. Folding Folding merupakan proses pelipatan hasil akhir yaitu kain yang telah diperbaiki dimesin inspecting dengan ukuran 1 meter pelapis kain. k. Rolling Rolling merupakan proses penggulungan kain dari bentuk lipatan ke bentuk gulungan kain pada proses akhir sebelum pengiriman kain. 35

14 B. Laporan Magang Kerja Pelaksanaan Magang Kerja di PT. Kusuma Hadi Santosa Jaten Karanganyar dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 11 Februari 2016, kegiatan magang kerja dimulai pada pukul WIB untuk hari senin- jumat, sedangkan untuk hari sabtu pukul WIB. Selama melaksanakan magang kerja mahasiswa ditempatkan di Departemen Weaving 2 dan mahasiswa didampingi oleh salah satu staff yaitu kasie Administrasi dan Quality Control. Rincian kegiatan yang dilakukan selama magang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Kegiatan Selama Magang Kerja No Minggu Kegiatan. 1. Minggu I a. Pengenalan Perusahaan b. Pengenalan karyawan Departemen Weaving 2 c. Penetapan jadwal aturan yang berlaku d. Penjelasan proses produksi kain grey secara umum 2. Minggu II a. Mengamati proses pemintalan benang dibagian hani b. Mengamati proses pengkanjian dibagian sizing c. Mengamati proses pencucukan dan penyambungan benang d. Mengamati proses penenunan kain di bagian produksi 3. Minggu III a. Mengamati pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan karyawan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja b. Mengamati kelengkapan atribut keselamatan dan kesehatan kerja c. Membantu membersihkan gun, dropper dan sisir d. Membantu karyawan dalam pencucukan 4. Minggu IV a. Wawancara kepada Pembimbing Magang tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. b. Konsultasi dengan Pembimbing Magang mengenai Tugas akhir yang akan diambil c. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. d. Perpisahan dan pemberian kenang-kenangan. 36

15 C. Pembahasan 1. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor penting untuk menjamin produktivitas, keselamatan dan kesehatan karyawan pada saat melakukan pekerjaan. Oleh karena itu PT. Kusuma Hadi Santosa berkomitmen pada sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berikut beberapa sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa : a. Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri bagi karyawan departemen weaving 2 adalah sebagai berikut : 1) Alat Pelindung Kepala Alat pelindung kepala yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa adalah topi. Topi berfungsi untuk melindungi kepala atau rambut dari kotoran atau debu mesin yang berputar. Alat pelindung ini dipakai saat berada di area perusahaan dan akan mendapatkan pergantian topi setiap 6 bulan sekali. 2) Alat Pelindung Pernafasan Alat pelindung pernafasan yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa adalah masker. Masker sangat berfungsi di departemen weaving 2 karena departemen produksi tersebut sangat banyak bertebaran debu dampak dari proses pemintalan benang mesin loom. 37

16 Alat pelindung ini dipakai saat berada di area produksi dan akan mendapatkan pergantian masker setiap 3 bulan sekali. 3) Alat pelindung telinga Alat pelindung telinga yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa berupa earplug yang diberikan 3 bulan sekali bersama dengan pemberian masker dan dipakai saat di area produksi guna menjaga kualitas pendengaran karyawan akibat kebisingan dan masuknya partikelpartikel kecil yang membahayakan pendengaran. b. Jaminan sosial Jaminan sosial diberikan kepada semua karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa kecuali karyawan kontrak. Untuk jaminan sosial perusahaan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pelaksanaannya. Berikut jaminan sosial yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa kepada karyawan : 1) Jaminan Kecelakaan Kerja PT. Kusuma Hadi Santosa memberikan jaminan kecelakaan kerja untuk karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Jaminan kecelakaan kerja berupa pembiayaan perawatan korban kecelakaan mulai dari biaya transportasi, biaya pengobatan hingga biaya rehabilitasi di rumah sakit yang telah ditetapkan perusahaan. 2) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan ini diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa kepada karyawan dan keluarga karyawan untuk mengatasi masalah kesehatan. Jaminan ini berlaku untuk pelayanan di klinik kesehatan dan rumah sakit yang telah ditetapkan perusahaan. 38

17 3) Jaminan Hari Tua Jaminan ini diberikan karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa yang telah berusia 55 tahun dengan persyaratan tertentu. Jaminan ini berfungsi sebagai pengganti terputusnya penghasilan karyawan karena hari tua. 4) Jaminan Kematian PT. Kusuma Hadi Santosa memberikan jaminan kematian kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Jaminan ini diharapkan dapat meringankan biaya keluarga yang ditinggalkan berupa biaya pemakaman maupun dalam bentuk santunan berupa uang. 39

18 Tabel 3.3 Berikut Ketentuan Jaminan Kesehatan No. Program jenis Pelayanan Program Kesehatan Paripurna Dasar 1. a. Rawat jalan tingkat pertama Frekuensi kunjungan dan biaya tidak dibatasi b. Rawat jalan tingkat lanjut Sesuai indikasi medis, standart obat Generrik Berlogo di Poliklinik Gigimulut dan Poliklinik Spesialis. 2. Rawat Inap Rumah Sakit Pemerintah kelas II/ Rumah Sakit Swasta tingkat III (RSUD Dr. Moewardi Surakarta, RSUD Dr. Oen I Surakarta, RSUD Kab. Karanganyar, RSUD PKU Muhammadiyah Karanganyar. 3. Lamanya perawatan per tahun Rumah Sakit Pemerintah kelas II 62 hari per tahun, ICU 25 hari per tahun. 4. Persalinan Normal Maksimal yang ditanggung Rp a. Persalinan pathologis yang Maksimal yang ditanggung Rp tidak memerlukan tindakan medis/ operasi. b. Persalianan pathologis yang Maksimal yang ditanggung Rp memerlukan tindakan medis/ operasi 6. Setelah ditetapkan kanker Rp Cuci darah (Hemodialis) Maksimal 5 kali setahun 8. Operasi : a. Kecil b. Sedang c. Besar d. Khusus Maksimal yang ditanggung a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp Pelayanan khusus : a. Kaca mata b. Gigi palsu c. Alat bantu pendengaran d. Kaki palsu e. Tangan palsu 10. Alat kesehatan pin, plate screw dan elastic band 11. a. Pelayanan KB 1) Pil KB dan Kondom 2) Suntik KB tiap 3 bulan Maksimal yang ditanggung a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp Maksimal yang ditanggung Rp a. Gratis ( sesuai platforn/ standar JPK) b. Setengah (1/2) harga eceran tertinggi (HET) alkon (alat kontrasepsi) b.rawat jalan tingkat lanjut Sesuai indikasi medis, standar obat generrik berlogo di poliklinik gigi mulut dan poliklinik spesialis Sumber Data : Bagian personalia PT. Kusuma Hadi Santosa Tahun

19 c. Upaya Penanggulangan Kebakaran Upaya penanggulangan kebakaran penting dilakukan terutama departemen weaving 2. Karena departemen tersebut mempunyai bahan-bahan yang mudah terbakar seperti benang, kain dan mesin produksi. Salah satu upaya yang dilakukan dalam upaya penanggulangan kebakaran adalah sebagai berikut : 1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Departemen weaving 2 terdapat 52 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang menyebar diseluruh ruangan. Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang digunakan adalah jenis powder. Karena pentingnya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai alat utama untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Gambar 3.3 Alat Pemadam Api Kebakaran (APAR) PT. Kusuma Hadi Santosa 41

20 2) Hydrant Hydrant yang digunakan dalam departemen weaving 2 terdapat 2 jenis yaitu hydrant indoor dan hydrant outdoor. Hydrant indoor adalah terminal air yang dipasang dalam ruangan, sedangkan hydrant outdoor adalah terminal air yang dipasang diluar ruangan. Kedua jenis hydrant tersebut memiliki jenis fungsi yang sama untuk mempermudah pemadaman api apabila terjadi kebakaran. 3) Jalur Evakuasi Gambar 3.4 Hydrant indoor dan Hydrant outdoor PT. Kusuma Hadi Santosa Departemen weaving 2 terdapat 2 pintu darurat yaitu didepan pintu masuk dan dipintu belakang. Di ruangan tersebut terdapat petunjuk jalur evakuasi untuk menuju pintu darurat keluar ruangan. Kondisi pintu darurat di departemen weaving 2 sering disalah gunakan oleh karyawan sebagai pintu keluar masuk. Di dapertemen tersebut suhu ruangan sangat dijaga supaya tidak terlalu panas apabila pintu darurat tersebut 42

21 dibuka dan ditutup maka suhu ruangan akan tidak stabil dan mempengaruhi hasil produksi. 4) Pembentukan Tim Tanggap Darurat Setiap tahun PT. Kusuma Hadi Santosa mengirimkan beberapa karyawan masing-masing departemen termasuk departemen weaving 2 untuk membentuk tim dan mengikuti pelatihan sebelumnya. Materi yang diberikan pada saat pelatihan adalah sikap dalam menghadapi bahaya kebakaran, cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), cara menggunakan hydrant, cara menyelamatkan diri atau evakuasi. d. Penerapan Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) 1) Ringkas adalah ringkas dalam pemilahan, yaitu memisahkan barang yang masih diperlukan dan membuang barang yang sudah tidak diperlukan. 2) Rapi adalah rapi dalam penataan dan meletakkan barang-barang pada tempatnya sehingga mudah diambil dan mudah dikembalikan. 3) Resik adalah tempat kerja yang bersih dari sampah, kotoran dan debu. 4) Rawat adalah dengan memelihara dan melestarikan keadaan yang tertib, rapi dan bersih secara terus menerus. 5) Rajin adalah selalu disiplin dan selalu berperilaku sesuai degan peraturan yang telah ditentukan. 43

22 e. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) P2K3 dibentuk oleh PT. Kusuma Hadi Santosa dan telah disahkan langsung oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar pada tanggal 9 Mei 2011 No. 560/72 dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut : 1) Mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. 2) Membantu menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai: a) Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan ganggunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya. b) Faktor-faktor yang dapat mempenggaruhi efisiensi dan produktifitas kerja. c) Alat Pelindungan Diri (APD) bagi tenaga kerja d) Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaan. 3) Membantu pengusaha atau pengurus dalam : a) Mengevakuasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja. b) Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik. c) Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). d) Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan kerja serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan. 44

23 e) Mengembangkan peyuluhan dan penelitian dibidang keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi. f) Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan. g) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja. h) Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja. i) Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan dan kesehatan kerja. j) Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja. 45

24 2. Implementasi sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Departemen Weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa PT. Kusuma Hadi secara keseluruhan telah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk karyawannya. Hal itu dapat dilihat dari pemberian: a. Alat Pelindung Diri (APD) Pihak perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa topi, masker, earplug. Sedangkan untuk pelindung kaki perusahaan membebaskan kepada karyawannya untuk memakai sepatu milik karyawan itu sendiri. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan perusahaan sebagai perwujudan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. Namun masih saja ditemui karyawan yang tidak memakai alat pelindung tersebut. Alat Pelindung Diri (APD) tidak digunakan sebagai mana mestinya karena karyawan merasa tidak nyaman jika bekerja menggunakan alat pelindung tersebut. Selain itu tidak adanya aturan yang mengharuskan memakai Alat Pelindung Diri (APD) membuat karyawan sering melalaikan hal itu. b. Jaminan Sosial Jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan pengganti Jamsostek yang dibuat oleh pemerintah dan telah diterapkan di PT. Kusuma Hadi Santosa. Pemberian jaminan sosial dari program BPJS tidak serta merta diberikan kepada karyawan secara gratis tetapi dipotong gaji karyawan setiap bulannya. Pemotongan sebesar 2% dari gaji normal, sebenarnya premi atas jaminan sosial sebesar 5% tetapi 3% telah ditanggung perusahaan. 46

25 c. Penanggulangan Kebakaran PT. Kusuma Hadi Santosa telah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam upaya pencegahan kebakaran perusahaan menyediakan Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR), Hydrant, Jalur Evakuasi dan Pembentukan Tim Tanggap Darurat. Tetapi dalam implementasinya perusahaan hanya menyediakan alat-alat tersebut tanpa melakukan pengecekan fungsi dari alat tersebut dan kegunaannya. Pengecekan alatalat seperti Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR), Hydrant, Jalur Evakuasi dilakukan setiap setahun sekali dan masih saja ditemui Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR) dan Hydrant dalam keadaan kadaluarsa. Selain itu penyalahgunaan pintu darurat beralih fungsi menjadi pintu keluar masuk karyawan. d. Penerapan Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) dilakukan dalam upaya melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mencegah terjadi kecelakaan kerja di perusahaan. Namun dalam implementasinya penerapan Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) tidak sesuai dengan kebijakan tersebut. Secara keseluruhan karyawan telah melaksanakan peraturan tersebut. e. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Kusuma Hadi Santosa berkomitmen dalam melaksanakan program kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), menyusun rencana dan pemantauan tentang program tersebut agar selalu efektif dan efisien yaitu 47

26 dengan mengadakan rapat atau pertemuan secara rutin setiap 1 (satu) bulan sekali. Pertemuan tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) antara lain : 1) Diadakan diskusi tentang permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. 2) Membahas hasil dari evaluasi program kerja yang sudah direncanakan. Tabel 3.4 Perbandingan Sistem dan Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Kusuma Hadi Santosa Upaya Keselamatan No Program Sistem Implementasi dan Kesehatan Kerja (K3) 1. Alat Pelindung Diri (APD) 2. Jaminan Kecelakaan Kerja Alat Pelindung Kepala Alat Pelindung Pernafasan Alat Pelindung Telinga Jaminan Kecelakaan Kerja Alat pelindung kepala berupa topi. Alat pelindung pernafasan berupa masker kain. Alat pelindung telinga berupa earplug. Jaminan kecelakaan kerja berupa pembiayaan perawatan mulai dari transportasi, biaya pengobatan hingga biaya rehabilitasi di rumah sakit yang telah ditentukan perusahaan. Sudah sesuai dengan sistem Sebagai dari karyawan tidak memakai masker tersebut karena alasan tidak nyaman dipakai. Semua karyawan tidak memakai earplug dengan alasan tidak nyaman dipakai, hilang, ketinggalan dan sebagainya. Sudah sesuai dengan sistem. 48

27 3. Penanggulangan kebakaran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Hari Tua Jaminan Kematian Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Hydrant Jalur Evakuasi Jaminan pemeliharaan kesehatan untuk karyawan yang mengalami masalah kesehatan, jaminan ini berlaku di klinik atau rumah sakit yang telah ditentukan perusahaan. Jaminan hari tua kepada karyawan yang berusia 55 tahun sebagai pengganti terputusnya penghasilan karyawan karena hari tua. Jaminan kematian kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Jaminan ini berupa biaya pemakaman dan biaya santunan kepada keluarga korban. Terdapat 52 APAR yang menyebar rata diseluruh ruangan dan jenis APAR yang digunakan adalah jenis powder. Hydrant yang digunakan ada 2 jenis yaitu hydrant outdoor dan indoor Jalur evakuasi yang disediakan berupa pintu darurat yang terdapat di depan pintu masuk dan dipintu keluar. Sudah sesuai dengan sistem Sudah sesuai dengan sistem Sudah sesuai dengan sistem Tidak adanya pengecekan tanggal kadaluarsa dan pengecekan dari fungsi alat tersebut. Tidak adanya pengecekan tanggal kadaluarsa dan pengecekan dari fungsi alat tersebut. Pintu darurat beralih fungsi menjadi pintu keluar masuk karyawan. 49

28 4. Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) 5. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Pembentukan Tim Tanggap Darurat Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Pelatihan kepada karyawan tentang sikap menghadapi kebakaran, cara menggunakan hydrant dan menyelamatkan diri yang diadakan setiap 1 (satu) tahun sekali. Peraturan 5R mencakup fungsi dari meringkas pemilahan barang, kondisi yang rapi dalam perusahaan, bersih, merawat dan selalu rajin di perusahaan. Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) tersebut dengan tugas mengolah data, membantu menjelaskan kepada karyawan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. Sudah sesuai dengan sistem. Sudah sesuai dengan sistem. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) secara keseluruhan telah melakukan tugas dan kewajibannya, namun tentang peraturan atau hukuman tentang karyawan yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) masih kurang tegas. 50

29 3. Kendala yang sering dihadapi dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Departemen Weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa adalah sebagai berikut : a. Belum maksimalnya sosialisasi tentang sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ada pada Departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa belum dilakukan secara maksimal. Sosialisasi cenderung kurang, terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. b. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hanya berjalan sebagai sistem saja tanpa adanya support dari direksi/ pimpinan perusahaan. c. Rendahnya kedisiplinan dan kesadaran karyawan terhadap pengetahuan tentang pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. Pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masih sangatlah kurang sehingga menjadi faktor penghambat dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Oleh karena itu sebelum menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) haruslah dijelaskan dengan sebaik-baiknya maksud dan tujuan program tersebut untuk diterapkan kepada karyawan. d. Kurang tegasnya sanksi/ hukuman yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang melanggar peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). e. Tidak adanya aturan tertulis tentang tata cara penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang baik dan benar saat memasuki perusahaan. 51

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah PT. Kusumahadi Santosa PT. Kusumahadi Santosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980 yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia industri berkembang dengan pesat yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia industri berkembang dengan pesat yang di BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan dunia industri berkembang dengan pesat yang di tandai dengan pertumbuhan pabrik-pabrik besar yang ada di Indonesia. Hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profile Responden 4.1.1. Profile Perusahaan PT Inti Gunawantex merupakan industri textil yang tepatnya berada di kota Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan ini berdiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktek, dan manfaat yang dapat diberikan kepada perusahaan dari kerja praktek yang

Lebih terperinci

Gambaran Wilayah Penelitian

Gambaran Wilayah Penelitian BAB III Gambaran Wilayah Penelitian A. Gambaran Umum PT Pismatex 1. Sejarah Berdirinya 46 PT Pismatex didirikan pada tahun 1971 di desa Klego Pekalongan oleh H Ghozi Salim (alm). PT Pismatex adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,

Lebih terperinci

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, kondisi ini mendorong suatu industri di Indonesia mulai tumbuh. Seiring dengan ketatnya

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Human error dalam research, desain, konstruksi, instalasi, operasi, perawatan, manufaktur, inspeksi, manajemen dan lain sebagainya seringkali menjadi penyebab sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan perkembangan informasi yang pesat memudahkan suatu perusahaan untukmemberikan informasi mengenai kualitasdaribarang maupun jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Tujuan ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan terus berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan industri berdiri untuk mencapai tujuan tertentu. Seiring dengan bertambahnya perusahaan industri yang ada tentunya akan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN. VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries

BAB VI HASIL PENELITIAN. VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries BAB VI HASIL PENELITIAN VI.1 Gambaran Umum Perusahaan VI.1.1 Sejarah didirikannya PT. Lotus Indah Textile Industries PT. Lotus Indah Textile Industries pertama kali berdiri pada tahun 1975 dengan nama

Lebih terperinci

DAFTARISI. Halaman Judul. Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Perancangan Pabrik. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Lembar Pengesahan Penguji

DAFTARISI. Halaman Judul. Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Perancangan Pabrik. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Lembar Pengesahan Penguji DAFTARISI Halaman Judul Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Perancangan Pabrik Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Lembar Pengesahan Penguji Kata Pengantar Lembar Persembahan Daftar Isi Daftar Tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaingan baik di dalam negeri maupun diluar negeri, maka setiap. perusahaan terutama dalam bidang textile untuk bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. bersaingan baik di dalam negeri maupun diluar negeri, maka setiap. perusahaan terutama dalam bidang textile untuk bersaing dengan BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Menghadapi persaingan bebas ini perusahaan dituntut untuk saling bersaingan baik di dalam negeri maupun diluar negeri, maka setiap perusahaan terutama dalam bidang textile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelelahan kerja merupakan permasalahan yang umum di tempat kerja yang sering kita jumpai pada tenaga kerja. Menurut beberapa peneliti, kelelahan secara nyata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Sejarah Sari Warna Asli Group dimulai pada tahun enam puluhan, dimana pada saat itu sudah bergerak dalam bidang prosesing tekstil secara tradisional.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT. Primayudha Mandirijaya adalah salah satu produsen terkemuka dan eksportir terbaik kualitas benang

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas : BAB III METODOLOGI PENELITIAN H. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT GKBI berdiri pada tanggal 1 Juli 1957 dengan modal pembangunan diperoleh dari simpanan wajib anggota Gabungan

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Maret 1979 dan diresmikan pada tanggal 27 September 1983 oleh Ibu Tien Suharto

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Maret 1979 dan diresmikan pada tanggal 27 September 1983 oleh Ibu Tien Suharto BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT Sahid Detolin Textile atau biasa disebut PT Sadetex didirikan pada tanggal 26 Maret 1979 dan diresmikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern. Seiring dengan adanya mekanisasi dalam dunia industri yang

BAB I PENDAHULUAN. modern. Seiring dengan adanya mekanisasi dalam dunia industri yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan industrialisasi tidak terlepas dari peningkatan teknologi modern. Seiring dengan adanya mekanisasi dalam dunia industri yang menggunakan teknologi tinggi,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Daya Manunggal dengan status Penanaman Modal Dalam Negri(PMDN) didirikan pada hari Jumat, 17 Februari 1961 dengan akte notaris no. 31 tahun 1961.

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. standar kualitas pasar internasional. Hal tersebut semakin mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. standar kualitas pasar internasional. Hal tersebut semakin mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi yang semakin tinggi dan semakin maju, persaingan dan tuntutan profesionalitas di bidang industri

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA) SEBAGAI UPAYA MENGURANGI RISIKO KECELAKAAN KERJA DAN RISIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),

Lebih terperinci

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA DI KARANGANYAR (Studi pada Divisi Pemasaran II)

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA DI KARANGANYAR (Studi pada Divisi Pemasaran II) PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA DI KARANGANYAR (Studi pada Divisi Pemasaran II) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran Oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 NOMOR 2014 TENTANG STANDAR USAHA TAMAN REKREASI STANDAR USAHA TAMAN REKREASI I. PRODUK A. Tempat dan Ruang B. Fasilitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, jumlah perusahaan semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. Kondisi

Lebih terperinci

BAB III PENCEMARAN UDARA INDUSTRI PT. CEMARA AGUNG. bidang industri tenun dan tekstil dengan kapasitas produski sebesar

BAB III PENCEMARAN UDARA INDUSTRI PT. CEMARA AGUNG. bidang industri tenun dan tekstil dengan kapasitas produski sebesar BAB III PENCEMARAN UDARA INDUSTRI PT. CEMARA AGUNG A. Profil Perusahaan PT. Cemara Agung PT. Cemara Agung merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tenun dan tekstil dengan kapasitas produski

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE

MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE Created by: Nama : Anak Agung T K NPM : 30410629 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri Pembimbing

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Tabel Besarnya Kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I Nama : Dewi Wilianti NPM : 31412968 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan 5S atau 5R 1. Defini 5S atau 5R 5R atau 5S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan orang yang biasa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan semangat tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sejarah PT. Arnott s Indonesia dimulai dengan berdirinya perusahaan yang bergerak di bidang makanan kering dengan nama PT. Tatas Mulya

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 1.1. Pengenalan Ligkup Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang di Kantor Notaris & PPAT Eliwaty Tjitra, SH, penulis terlebih dahulu mendatangi bertemu dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan industri dapat memberikan dampak positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan industri dapat memberikan dampak positif bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan industri dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Namun pembangunan industri dengan berbagai macam jenisnya tentunya memiliki dampak positif

Lebih terperinci

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 LAPORAN KERJA 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Teknik industri merupakan wawasan ilmu pengetahuan yang luas dan dapat mencakup ke segala bidang pekerjaan. Teknik industri mempelajari banyak hal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. finishing yang terdiri dari inspecting dan folding. Pengoperasian mesinmesin

BAB I PENDAHULUAN. finishing yang terdiri dari inspecting dan folding. Pengoperasian mesinmesin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri textile merupakan industri yang sebagian proses produksinya menggunakan mesin dengan teknologi tinggi, misalnya seperti mesin winding, warping, zising, riching,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan di setiap tempat kerja sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, merupakan kewajiban

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Tunas Megah pada awalnya didirikan oleh perusahaan asing yang berdomisili di Singapura (Asysmec, Co.). PT. Putra Tunas Megah didirikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR, BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR, Menimbang : Mengingat a. bahwa rumah sakit merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PEMERINTAH PROVINSI RIAU DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PEMERINTAH PROVINSI RIAU 1 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Pepaya No. 57-59 Telp. (0761) 21733-22285, Fax. 26067 Email disnakertrans@riau.go.id P E K A N B A R U BENTUK LAPORAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 ANALISIS 4.1.1 Kondisi Perusahaan Bagian PPC merupakan bagian yang mempunyai tanggung jawab atas pengiriman barang yang dikelolanya kepada bagian utama Bea Cukai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerja merupakan harapan setiap manajemen perusahaan, hal ini dapat. lingkungan kerja di sekitar pekerja ( Baedhowi,2007).

BAB I PENDAHULUAN. pekerja merupakan harapan setiap manajemen perusahaan, hal ini dapat. lingkungan kerja di sekitar pekerja ( Baedhowi,2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja yang baik dan konsisten atau cenderung meningkat dari pekerja merupakan harapan setiap manajemen perusahaan, hal ini dapat terwujud jika pekerja dapat menjalankan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. Kompetensi Umum...5 2. Kompetensi Kejuruan...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD.R.Syamsudin, SH dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada saat ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah entitas bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, pengelolaan manajemen kualitas sangatlah diperlukan. Perpaduan antara fungsi dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga

BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil di Indonesia. Perusahaan ini dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sesuai dengan pendidikan yang didapat dari perkuliahan. Sehingga dengan

PENDAHULUAN. sesuai dengan pendidikan yang didapat dari perkuliahan. Sehingga dengan PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Memasuki era pasca industrial dan globalisasi berarti peralihan orientasi produksi ke orientasi Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN. A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN. A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan Perusahaan batik SS berdiri sejak tahun 1988, sejak itulah perusahaan ini mulai memproduksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang timbul akibat atau selama pekerjaan yang mengakibatkan kecelakaan kerja yang fatal dan kecelakaan kerja yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. PISMATEX Alamat : Jl. Bligo Sapugarut Buaran Pekalongan 51173 Jawa Tengah - Indonesia Telephone : (085) 41145 (hunting)

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Gerakan kerja operator berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan gerakan-gerakan kerjanya, tata letak tempat kerja, dan perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih serta munculnya inovasi-inovasi baru di bidang teknik produksi, telah mendorong perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional dan keramaian pembeli serta pedagang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional dan keramaian pembeli serta pedagang didalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Tradisional dan keramaian pembeli serta pedagang didalamnya merupakan dua hal yang kerap dijumpai, Di Indonesia Pasar tradisional telah mempunyai tempat tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering

BAB I PENDAHULUAN. dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering dianggap berkonotasi

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/ MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/ 37412094 PENDAHULUAN Latar Belakang Kecelakaan Kerja Program K3 PT Tirta Alam Segar PERUMUSAN PENELITIAN Mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Asia Pacific Fibers Tbk merupakan perubahan nama dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk salah satu dari anak perusahaan Texmaco

Lebih terperinci

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Karpet masjid sejatinya bukan hanya menjadi sebuah alas lantai, melainkan juga berfungsi sebagai alas salat dan salah satu elemen yang

Lebih terperinci

Page 1 of 14 Penjelasan >> PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto UD. Bina Lancar merupakan perusahaan perorangan yang awalnya didirikan oleh Bapak Bambang pada tahun 1988 di Jl. Raya

Lebih terperinci