BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. PISMATEX Alamat : Jl. Bligo Sapugarut Buaran Pekalongan Jawa Tengah - Indonesia Telephone : (085) (hunting) (085) (hunting) Facsimile : (085) Kantor : Jl. WR. Supratman 11 Surabaya 6064 Jawa Timur - Indonesia Telephone : (031) (hunting) Facsimile : (031) Webside : info@pismagroup.co.id Berdiri : 1 Maret 197 dengan SK Menteri Perindustrian No.155/M/SK/IV/7 Produk : Kain sarung GAJAH DUDUK

2 Luas Tanah : 5345 m3 Luas Bangunan : 4650 m3 Karyawan : 5760 orang karyawan Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. PISMATEX PT. Pismatex didirikan pada tahun 1971 oleh H. Ghozi Salim yang pada awalnya bertempat di desa Klego kecamatan Pekalongan Utara kotamadya Pekalongan. Pada saat itu fasilitas mesinnya masih berupa alat tenun bukan mesin (ATBM). Kemudian pada tahun 1973 PT. Pismatex melakukan pembaharuan tempat dan peralatan. Adanya pergantian alat ini untuk meningkatkan keuntungan perusahaan yang lebih besar. Peralatan yang semula menggunakan ATBM diganti dengan alat tenun mesin (ATM) dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Tingkat produktifitas, efisiensi dan kualitas yang lebih baik.. Meningkatkan jumlah penjualan karena mutu yang lebih baik. Sedangkan pemindahan lokasi perusahaan dilakukan karena lokasi semula kurang strategis, dan akhirnya lokasi dipindahkan ke desa Bligo kecamatan Buaran kabupaten Pekalongan, hal ini dilakukan atas pertimbangan : 1. Tanah yang cukup luas untuk pengembangan perusahaan.. Harga tanah cukup murah dibandingkan di tengah kota. 3. Mudah dalam mendapatkan tenaga kerja. 4. Terjangkau angkutan umum.

3 Dari tahun ke tahun PT. Pismatex mengalami perkembangan yang pesat. Hingga saat ini perusahaan sudah memiliki sarana cukup memadai, yaitu adannya (dua) kantor cabang antara lain di Jakarta dan Surabaya. Tujuan yang hendak dicapai oleh PT. Pismatex Buaran Pekalongan antara lain : Ditinjau dari segi ekonomi, adalah untuk mencari laba. Ditinjau dari segi sosial, adalah untuk memberikan kesempatan kerja pada masyarakat sekitar. Ditinjau dari segi pembangunan, adalah untuk membantu pemerintah dalam memenuhi peranan sandang khususnya kain sarung. Sedangkan peranan perusahaan dalam pembangunan antara lain : Bidang ketenaga kerjaan, yaitu menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin dari daerah sekitarnya dan menambah pendapatan Negara. Bidang pendidikan, yaitu memberikan kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa untuk mengadakan penelitian dan riset di perusahaan. Prestasi yang berhasil diraih oleh Gajah Duduk, sejak penemuan merk pada tahun 197, adalah posisinya sebagai pemimpin pasar sarung di Indonesia. Kepemimpinan pasar ini ditinjau dari term volume penjualan (40% pasar domestik) dan gengsi, dimana Gajah Duduk menjadi merk yang paling bergengsi di pasaran. Ini dibuktikan dengan PT. Pismatex berhasil meraih penghargaan Superbrands Award pada tahun 1998 dan telah menerima sertifikat ISO Penghargaan-penghargaan yang diraih sepanjang tahun telah memaksa perusahaan untuk tetap meningkatkan kualitas produk dan secara

4 berkesinambungan menciptakan inovasi-inovasi baru yang akan menghasilkan busana yang bagus dan nyaman dipakai. Kualitas dan kesempurnaan produk Gajah Duduk dapat dijamin, mulai dari pemilihan bahan baku sampai pada proses pengemasan dan pengiriman akhir. Anak perusahaannya, PT. Pisma Putra Textile, telah ditunjuk untuk menjadi penyedia bahan baku di PT. Pismatex Visi Dan Misi Perusahaan PT.Pismatex mempunyai misi yaitu memproduksi kain sarung bernilai tinggi untuk pasaran nasional dan internasional, menunjang pembangunan Indonesia. Sedangkan misi yang diemban PT.Pismatex adalah menjadi pabrik tekstil terbaik di dunia dengan : 1. Memberikan kepuasan kepada pemegang saham. Memberikan kepuasan kepada pelanggan 3. Memberikan kepuasan kepada pemerintah 4. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan 5. Memberikan manfaat kepada masyarakat lingkungann perusahaan Waktu Kerja Perusahaan Dalam melaksanakan tugasnya setiap karyawan harus mematuhi segala peraturan, dan bagi karyawan yang melanggar tata tertib tersebut maka baginya dikenakan sanksi dari perusahaan sesuai kesalahan yang dilakukannya. Adapun pembagian jam kerja ditentukan sebagai berikut : a. Shift pagi pukul sampai pukul 14.00

5 b. Shift siang pukul sampai pukul.00 c. Shift malam pukul.00 sampai pukul Pergantian shift dilakukan setiap dua hari sekali, sedangkan untuk Kepala Bagian, Maintenance, Teknik Umum dan Administrasi mengikuti jam kerja biasa atau General Shift (GS) dengan ketentuan : a. Hari Senin sampai hari Jum at pukul sampai pukul b. Hari Sabtu pukul sampai pukul c. Hari Minggu libur. d. Istirahat pukul 1.00 sampai pukul Produk Perusahaan Produk yang dihasilkan PT. Pismatex adalah kain hasil tenunan berupa kain sarung yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai perangkat alat sholat bagi kaum laki-laki untuk menutupi aurat. Kain tenun sarung yang diproduksi PT. Pismatex memiliki beberapa merk tetapi merk yang pertama dan cukup terkenal adalah sarung GAJAH DUDUK. Sehingga masyarakat Pekalongan dan sekitarnya lebih mengenalnya sebagai Pabrik Gajah Duduk ketimbang PT. Pismatex. Sarung merupakan ikon budaya Indonesia, dan masih dipakai oleh para pria dan pemuda pada kegiatan keagamaan dan kebudayaan. Selain sangat berarti bagi rakyat Indonesia, kegiatan ini juga memberi kesempatan kepada para pria untuk memakai pakaian tradisional terbaik mereka dengan semua kemegahan

6 yang penuh warna. Kemegahan tradisional ini ditunjukkan oleh sarung Gajah Duduk Pemasaran Dalam proses pemasaran PT.Pismatex Pekalongan menggunakan saluran distribusi dari pabrik dikirim ke kantor pusat, dan kemudian dikirim ke agen-agen, dari agen disalurkan ke konsumen atau pedagang-padagang yang lebih kecil atau toko-toko. Daerah pemasaran yang sudah terjangkau adalah Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Sumatra, Riau dan Bengkulu. Untuk memperluas market shere perusahaan telah berusaha untuk menjangkau daerah pemasaran seluruh Indonesia dan juga ekspor ke luar negeri seperti Malaysia, Brunai, Filipina, Singapura dan Timur tengah Proses Produksi Proses produksi ini merupakan mata rantai, sehingga kelancaran satu proses pada salah satu bagian akan sangat mempengaruhi proses produksi di bagian yang lain. Perencanaan produksi dilaksa nakan secara terpadu dan terkoordinir oleh departemen terkait. Pengawasan produksi dilaksanakan pada masing-masing departemen sejak proses awal sampai proses akhir (dari penerimaan bahan baku sampai pengiriman ke agen), yang dilakukan secara ketat baik dalam kualitas maupun kuantitas produksinya. PT.Pismatex Pekalongan telah menetapkan suatu system quality

7 control yang dinamakan total quality control (Pengendalian mutu terpadu), yang mana setiap bagian secara aktif mengendalikan produksi sedini mungkin agar tidak mengganggu proses selanjutnya. Lembaga yang menangani sistem ini memang belum ada, tetapi pelaksanaanya sudah tampak di setiap bagian. Produksi akhir selalu diawasi secara ketat, yang lolos dari seleksi merupakan produk yang baik. Produk yang diklasifikasikan cacat, segera dipisah dan diadakan perbaikan agar tingkat cacatnya tidak berat atau mungkin diperbaiki agar dapat dikategorikan menjadi produk baik. Adapun produk yang baik memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Ukuran panjang dan lebarnya standar yaitu panjang meter dan lebar 1,3 meter.. Corak tidak menyimpang dari rencana. 3. Komposisi warna tidak menyimpang. 4. Tenunanya baik, tidak ada lusi putus, tidak salah warna dan tidak salah nomor benang pakan. Untuk lay out pabrik telah diusahakan mengikuti alur proses prodiksi (flow chart), namun demikian mengingat pembebasan tanah dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dana perusahaan. Berikut ini adalah alur proses produksi dan lay out pabrik PT.Pismatex Sapugarut Buaran Pekalongan.

8 1. Grey Cones yarns. Soft Cones Notes: No.,5,6,7,8 dan 9 No.3 dan 4 : Preparation Process : Dyeing Process 3. Cone Dyeing 4. Cones Drying 5. Cones Winding 6. Sectional Warping 7. Yarn Sizing 8. Reaching In No.10 No.11 s/d 1 :Weaving Loom Process : Finishing Process Storage 9. Prin Winding 10. Weaving Loom 11. Clotch Cutting 1. Inspectinr 16. Dryng 17. Stentering 18. Calendering 19. Sewing 0. Packaging 1. Ready For Sale 13. Singeing 14. Desizing 15. Washing 19a. Woven Cutting 19b. Sewing 19c. Inspecting II 19d. Folding Gambar 4.1. Flow Chart (Aliran Proses Produksi) PT. Pismatex

9 Struktur Organisasi Guna kelancaran operasional ke dalam dan ke luar, maka diadakan pembagian menurut struktur organisasi sebagai berikut : a. Direktur Membidangi semua kebijakan, pengawasan, pengkoordinasian, dan semua aktivitas dalam perusahaan. b. Manager I Membidangi masalah design, finishing, pencelupan dan teknik. c. Manager II Membidangi masalah persiapan, pertenunan, dan suku cadang. d. Kepala Bagian Keuangan Melaksanakan dan mengkoordonasikan masalah kesejahteraan karyawan dan upah. e. Kepala Bagian Umum Melaksanakana dan mengkoordinasikan masalah administrasi dan keamanan. f. Kepala Bagian Pencelupan Melaksanakan dan mengkoordinasikan bidang pencelupan mulai dari persiapan bahan baku sampai proses pencelupan benang. g. Kepala Bagian Persiapan Tenun

10 Melaksanakan dan mengkoordinasikan bidang persiapan pertenunan meliputi proses pengelosan, pemaletan, proses warpingdan proses-proses lain yang berhubungan dengan persiapan pertenunan. h. Kepala Bagian Pertenunan Melaksanakan dan mengkoordinasikan masalah di bidang pertenunan. i. Kepala Bagian Finishing Melaksankan dan mengkoordinasikan semua aktivitas serta bertanggung jawab pada proses akhir yang menetukan kualitas dari kain sarung. j. Kepala Bagian Teknik Melaksanakan semua aktivitas di bidang teknik seperti operasional boiler, listrik, pengadaan air, dan lain-lain. k. Kepala Bagian Suku Cadang Melaksanakan dan mengkoordinasikan serta bertangung jawab pada penyimpanan dan pemenuhan kebutuhan suku cadang. l. Kepala Bagian Design Melaksankan dan mengkoordinasi bidang pembuatan design corak atau motif dari kain sarung.

11 Gambar 4.. Struktur Organisasi PT.Pismatex tahun 009

12 4.. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari PT. Pismatex adalah data pada periode tahun 008 dan tahun 009 yang meliputi : 1. Data hasil produksi (output) dalam satuan rupiah. Data penggunaan bahan baku dalam satuan rupiah (Input). 3. Data penggunaan tenaga kerja dalam satuan orang (Input). 4. Data penggunaan mesin dalam satuan unit (Input) Data data Periode Tahun 008 Data hasil produksi (output) dan penggunaan input seperti material (M), jumlah tenaga kerja (L), dan jumlah mesin (T) pada periode tahun 008, untuk semua jenis produk dapat dilihat secara lengkap pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1. Data Output dan Input Tahun 008 Jenis Output Jenis Input No Bulan Q (Rp. Juta) M (Rp. Juta) L (Rp. Juta) T (Juta) 1 Januari 3, , Febuari 3, , Maret 3, , April 3, , Mei 3, , Juni 3, , Juli 4, , Agustus 4, , September 4, , Oktober 4, , November 3, , Desember 3, , Σ 47, , , , (sumber : PT. Pismatex) Keterangan : Q = Quantity (jumlah produksi yang dihasilkan).

13 M = Material (jumlah bahan baku yang digunakan). L = Labour (jumlah tenaga kerja yang digunakan). T = Tool (jumlah mesin yang digunakan) Data data Periode Tahun 009 Data hasil produksi (output) dan penggunaan input seperti material (M), jumlah tenaga kerja (L), dan jumlah mesin (T) pada periode tahun 009, untuk semua jenis produk dapat dilihat secara lengkap pada tabel di bawah ini : Tabel 4.. Data Output dan Input Tahun 009 Jenis Output Jenis Input No Bulan Q (Rp. Juta) M (Rp. Juta) L (Rp. Juta) T (Juta) 1 Januari 3, , Febuari 3, , Maret 4, , April 4, , Mei 4, , Juni 4, , Juli 4, , Agustus 4, , September 4, , Oktober 4, , November 4, , Desember 4, , Σ 50, , , , (sumber : PT. Pismatex) Keterangan : Q = Quantity (jumlah produksi yang dihasilkan). M = Material (jumlah bahan baku yang digunakan). L = Labour (jumlah tenaga kerja yang digunakan). T = Tool (jumlah mesin yang digunakan).

14 4.3. Pengolahan Data Dari data yang telah didapatkan tersebut, maka selanjutnya dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan model pengukuran produktivitas berdasarkan fungsi produksi Coob-Douglas. Tetapi sebelumnya dilakukan perhitungan tingkat produktivitas dari masing-masing input dengan cara sederhana yaitu dengan membagi antara output dengan input untuk memberikan gambaran umum tentang tingkat produktivitas Perhitungan Produktivitas Bahan Baku Untuk mengetahui tingkat produktivitas bahan baku (material) tahun 008 dan 009, maka dapat digunakan data-data output (jumlah produksi) yang dinotasikan dalam Q (quantity) dengan jumlah bahan baku yang digunakan yang dinotasikan dalam M (material). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel-tebel berikut : Tabel 4.3. Produktivitas Bahan Baku Tahun 008 No Bulan Q (Rp. Juta) M (Rp. Juta) P 1 Januari 3, , Febuari 3, , Maret 3, , April 3, , Mei 3, , Juni 3, , Juli 4, , Agustus 4, , September 4, , Oktober 4, , November 3, , Desember 3, ,

15 Keterangan : Q = Quality (output). M = Material (jumlah bahan baku yang digunakan). P = Produktivitas bahan baku yang digunakan. Perhitungan : Perhitungan produktivitas bahan baku untuk bulan januari tahun 008 : output 3.7,573 P = 3, 411 input 1.091,475 Perhitungan produktivitas bahan baku untuk bulan febuari tahun 008 : output 3.735,655 P = 3, 409 (selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.3.). input 1.095,763 Keterangan : Tabel 4.4. Produktivitas Bahan Baku Tahun 009 No Bulan Q (Rp. Juta) M (Rp. Juta) P 1 Januari 3, , Febuari 3, , Maret 4, , April 4, , Mei 4, , Juni 4, , Juli 4, , Agustus 4, , September 4, , Oktober 4, , November 4, , Desember 4, , Q = Quality (output). M = Material (jumlah bahan baku yang digunakan). P = Produktivitas bahan baku yang digunakan.

16 Perhitungan : Perhitungan produktivitas bahan baku untuk bulan januari tahun 009 : output 3.894,530 P = 3, 636 input 1.071,140 Perhitungan produktivitas bahan baku untuk bulan febuari tahun 009 : output 3.905,070 P = 3, 543(selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4). input 1.10, Perhitungan Produktivitas Tenaga Kerja Untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja tahun 008 dan 009, maka dapat digunakan data-data output (jumlah produksi) yang dinotasikan dalam Q (quantity) dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan yang dinotasikan dalam L (labour). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel-tebel berikut : Tabel 4.5. Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 008 No Bulan Q (Rp. Juta) L (Rp. Juta) P 1 Januari 3, Febuari 3, Maret 3, April 3, Mei 3, Juni 3, Juli 4, Agustus 4, September 4, Oktober 4, November 3, Desember 3, Keterangan : Q = Quality (output). L = Labour (jumlah tenaga kerja yang digunakan).

17 P = Produktivitas bahan baku yang digunakan. Perhitungan : Perhitungan produktivitas tenaga kerja untuk bulan januari tahun 008 : output 3.7,573 P = 44, 078 input 84,455 Perhitungan produktivitas tenaga kerja untuk bulan febuari tahun 008 : output 3.735,655 P = 44, 3 input 84,455 (selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.5.). Tabel 4.6. Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 009 No Bulan Q (Rp. Juta) L (Rp. juta) P 1 Januari 3, Febuari 3, Maret 4, April 4, Mei 4, Juni 4, Juli 4, Agustus 4, September 4, Oktober 4, November 4, Desember 4, Keterangan : Q = Quality (output) L = Labour (jumlah tenaga kerja yang digunakan). P = Produktivitas bahan baku yang digunakan. Perhitungan : Perhitungan produktivitas tenaga kerja untuk bulan januari tahun 009 : output 3.894,530 P = 43, 17 input 90,10

18 Perhitungan produktivitas tenaga kerja untuk bulan febuari tahun 009 : output 3.905,070 P = 43, 89 input 90,10 (selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.6.) Perhitungan Produktivitas Mesin Untuk mengetahui tingkat produktivitas mesin tahun 008 dan 009, maka dapat digunakan data-data output (jumlah produksi) yang dinotasikan dalam Q (quantity) dengan jumlah mesin yang digunakan yang dinotasikan dalam T (tool). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel-tebel berikut : Tabel 4.7. Produktivitas Mesin Tahun 008 No Bulan Q (Rp. Juta) T (Rp. Juta) P 1 Januari 3, Febuari 3, Maret 3, April 3, Mei 3, Juni 3, Juli 4, Agustus 4, September 4, Oktober 4, November 3, Desember 3, Keterangan : Q = Quality (output). T = Tool (jumlah mesin yang digunakan). P = Produktivitas bahan baku yang digunakan. Perhitungan : Perhitungan produktivitas mesin untuk bulan januari tahun 008 :

19 output 3.7,573 P = 6, 810 input 546,63 Perhitungan produktivitas mesin untuk bulan febuari tahun 009 : output 3.735,655 P = 7, 898 input 47,990 (selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.7.). Tabel 4.8. Produktivitas Mesin Tahun 009 No Bulan Q (Rp.Juta) T (Rp. Juta) P 1 Januari 3, Febuari 3, Maret 4, April 4, Mei 4, Juni 4, Juli 4, Agustus 4, September 4, Oktober 4, November 4, Desember 4, Keterangan : Q = Quality (output). T = Tool (jumlah mesin yang digunakan). P = Produktivitas bahan baku yang digunakan. Perhitungan : Perhitungan produktivitas mesin untuk bulan januari tahun 009 : output 3.894,530 P = 5, 386 input 73,056 Perhitungan produktivitas mesin untuk bulan febuari tahun 009 : output 3.905,070 P = 6, 409 (selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.8.). input 609,336

20 Agar data dalam tabel-tabel di atas dapat dianalisa dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, maka data hasil produksi (Q) dan penggunaan input bahan baku (M), tenaga kerja (L) serta mesin (T) perlu ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (ln). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.9. berikut : Tabel 4.9. Data Logaritma Output dan Logaritma Input Tahun 008 Keterangan: Tahun 008 No Bulan In Q In M In L In T 1 Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Σ (Sumber : Data PT. Pismatex) ln Q = jumlah hasil logaritma dari Q (output) ln M = jumlah hasil logaritma dari M (bahan baku) ln L = jumlah hasil logaritma dari L (tenaga kerja) ln T = jumlah hasil logaritma dari T (mesin) Perhitungan : Untuk bulan januari 008 : ln Q (3.7,573 ) = 8, ln M (1.091,475) = 6,995

21 ln L (84.455) = 4,436 ln T (546,63) = 6,304 Untuk bulan febuari 008 : ln Q (3.735,655 ) = 8,6 ln M (1.095,763) = 6,999 ln L (88,455) = 4,436 ln T (47,990) = 6,159 (Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.9.) Tabel Data Logaritma Output dan Logaritma Input Tahun 009 Tahun 009 No Bulan In Q In M In L In T 1 Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Σ (Sumber : Data PT. Pismatex) Keterangan: ln Q = jumlah hasil logaritma dari Q (output). ln M = jumlah hasil logaritma dari M (bahan baku). ln L = jumlah hasil logaritma dari L (tenaga kerja). ln T = jumlah hasil logaritma dari T (mesin).

22 Perhitungan : Untuk bulan januari 009 : ln Q (3.894,530 ) = 8,67 ln M (1.095,640) = 6,976 ln L (90.10) = 4,50 ln T (73.056) = 6,583 Untuk bulan febuari 009 : ln Q (3.905,640 ) = 8,70 ln M (1.01,55) = 7,005 ln L (90.10) = 4,50 ln T ( ) = 6,41 (Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.10). Setelah data output dan input dari masing-masing periode ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (ln), maka langkah selanjutnya data tersebut dipakai untuk perhitungan koefisien-koefisien fungsi produksi cobb-douglas dengan menggunakan analisa linier logaritmik yang ditunjukkan dalam tabel dan 4.1. berikut :

23 Tabel Perhitungan Pendugaan Parameter Regresi Tahun 008 No X 1 X X 3 Y X 1² X ² X 3² Y² X 1 Y X Y X 3 Y X 1 X X 1 X 3 X X Σ

24 Tabel Perhitungan Pendugaan Parameter Regresi Tahun 009 No X 1 X X 3 Y X 1² X ² X 3² Y² X 1 Y X Y X 3 Y X 1 X X 1 X 3 X X Σ

25 Karena dalam penelitian kali ini terdapat tiga macam input yang dihitung tingkat produktivitasnya, maka sebelum dibuat persamaan fungsi produksi cobbdouglas terlebih dahulu digunakan regresi tiga prediktor untuk menentukan besarnya nilai dari elastisitas produksi dari masing-masing input. Berikut adalah perhitungan regresi tiga prediktor untuk periode tahun 008 dan Periode Tahun 008 Berdasarkan pada Tabel maka didapat harga-harga sebagai berikut : X 1 = 84,509 X 1 = 7,04 X = 53,117 X = 4,46 X 3 = 75,390 X 3 = 6,83 Y = 99,98 Y = 8,75 X 1 X X 3 = 595,176 X 1 Y = 699,319 X 1 X = 374,07 = 35,13 X Y = 439,533 X 1 X 3 = 530,938 = 473,663 X 3 Y = 63,848 X X 3 = 333,710 Y = 81,69 Untuk mencari nilai koefisien regresi a, b 1, b, dan b 3 digunakan persamaan berikut : X 1 Y = b 1 X 1 + b X 1 X + b 3 X 1 X 3 (1) X Y = b 1 X 1 X + b X + b 3 X X 3. () X 3 Y = b 1 X 1 X 3 + b X X 3 + b 3 X 3 3..(3) a = Y - b 1 X 1 - b X - b 3 X 3

26 Kemudian harga-harga yang telah didapat tadi dimasukkan ke dalam persamaan (1), (), dan (3). 699, = 595,17649 b ,07195 b + 530, b 3 (1) 439,53899 = 374,07195 b ,13490 b + 333, b 3... () 63, = 530, b , b + 473,66500 b 3... (3) Jika persamaan (1) dibagi dengan ; persamaan () dibagi dengan ; dan persamaan (3) dibagi dengan , maka akan diperoleh : 1, = 1,10991 b 1 + 0, b + b 3... (4) 1,31711 = 1,10951 b 1 + 0, b + b 3... (5) 1, = 1,1090 b 1 + 0, b + b 3... (6) Jika persamaan (4) dikurangi persamaan (5); dan persamaan (5) dikurangi persamaan (6), maka diperoleh : 0,00007 = 0, b 1-0,00005 b... (7) 0, = 0, b 1 + 0, b... (8) Jika persamaan (7) dibagi dengan -0,00005; dan persamaan (8) dibagi dengan 0,000045, maka akan diperoleh : -1,08 = -1,60 b 1 + b... (9) 0,84 = 0,69 b 1 + b... (10) Jika persamaan (9) dikurangi dengan persamaan (10), maka akan diperoleh :

27 -1,9 = -,9 b 1 b 1 = 0,8408 Jika nilai b 1 dimasukkan persamaan (9), maka diperoleh : -1,08 = -1,60 b 1 + b -1,08 = -1,60 (0,8408) + b -1,08, = -1,345 b = 0,65 Jika nilai b 1 dan b dimasukkan ke persamaan (4), maka akan diperoleh : 1, = 1,10991 b 1 + 0, b + b 3 1, = 1,10991 (0,8408) + 0, (0,65) + b 3 1, = 0, , b 3 1, = 1, b 3 b 3 = 1, ,19380 b 3 = 0,1878 Nilai a diperoleh dari : a = Y - b 1 X 1 - b X - b 3 X 3 a = 8,75 (0,8408)(7,04) (0,65)(4,46) (0,1878)( 6,83) a = 8,75 5,911 1,1741 1,1796 a = 0,000

28 Jadi persamaan regresinya adalah : Y = a + b 1 X 1 + b X + b 3 X 3 Y= 0, ,8408X 1 + 0,65X + 0,1878X 3 Rumus korelasi ganda 3 prediktor : Ry(1,,3) = b X 1Y b X Y b3 Y 1 X 3 Y ( 0,878)(699,319) (0,6069)(447,636) Ry(1,,3) = 81,69 (0,8875)(544,16) Ry(1,,3) = Ry(1,,3) = 610,388 71, , ,693 81, ,693 Ry(1,,3) = 0,9999 Koefisien determinasi (R ) = (0,9999 ) = 0,9998 Uji signifikansi koefisien korelasi ganda : F = R ( N m 1) = m(1 R ) 0,9998(1 3 1) 3(1 0,9998) = 13330,67. Periode Tahun 009 Berdasarkan pada Tabel maka didapat harga-harga sebagai berikut : X 1 = 84,489 X 1 = 7,041 X = 53,961 X = 4,497 X 3 = 78,59 X 3 = 6,544

29 Y = 100,06 Y = 8,339 X 1 X X 3 = 594,88 X 1 Y = 704,55 X 1 X = 379,93 = 4,647 X Y = 449,950 X 1 X 3 = 55,909 = 513,99 X 3 Y = 654,81 X X 3 = 353,13 Y = 34,364 Untuk mencari nilai koefisien regresi a, b 1, b, dan b 3 digunakan persamaan berikut : X 1 Y = b 1 X 1 + b X 1 X + b 3 X 1 X 3...(1) X Y = b 1 X 1 X + b X + b 3 X X 3.() X 3 Y = b 1 X 1 X 3 + b X X 3 + b 3 X 3 3.(3) a = Y - b 1 X 1 - b X - b 3 X 3 Kemudian harga-harga yang telah didapat tadi dimasukkan ke dalam persamaan (1), (), dan (3), sebagai berikut : 704,556 = 594, b ,93175 b + 55, b 3...(1) 449, = 379,93175 b 1 + 4, b + 353,1650 b 3..() 654,81093 = 55, b ,1650 b + 513,98997 b 3..(3) Selanjutnya untuk mencari harga b 1, maka persamaan (1) dibagi dengan 55,909091, persamaan () dibagi dengan 353,1650, dan persamaan (3) dibagi dengan 513,98997, maka akan didapat persamaan : 1,7415 = 1,07591 b 1 + 0, b + b 3... (4)

30 1,7405 = 1, b 1 + 0, b + b 3...(5) 1,74147 = 1, b 1 + 0, b + b 3... (6) Jika persamaan (4) dikurangi persamaan (5); dan persamaan (5) dikurangi persamaan (6), maka diperoleh : 0, = 0, b 1-0,00001 b...(7) 0, = -0, b 1 + 0, b...(8) Jika persamaan (7) dibagi dengan -0,00001; dan persamaan (8) dibagi dengan 0,000043, maka akan diperoleh : -0,83 = -1,33 b 1 + b...(9) 1,349 = 1,140 b 1 + b...(10) Jika persamaan (9) dikurangi dengan persamaan (10), maka diperoleh : -,179 = -,470 b 1 b 1 = 0,88 Selanjutnya nilai b 1 dimasukkan ke dalam persamaan (10), maka persamaannnya menjadi sebagai berikut: 1,349 = 1,140 b 1 + b 1,349 = 1,140 (0,88) + b 1,349 = 1,006 + b b =

31 Selanjutnya, jika nilai b 1 dan b dimasukkan ke dalam persamaan (5), maka akan didapat b 3 sebagai berikut : 1,7405 = 1, b 1 + 0, b + b 3 1,7405 = 1, (0,88) + 0, (0,3433) + b 3 1,7405 = 0, , b 3 1,7405 = 1, b 3 b 3 = 1,7405 1, b 3 = 0,0877 Nilai a diperoleh dari : a = Y - b 1 X 1 - b X - b 3 X 3 a = 8,339 (0,88)(7,041) (0,3433)(4,497) (0,0877)(6,544) a = 8,339 6,1348 1,6055 0,5983 a = Jadi persamaan regresinya adalah : Y = a + b 1 X 1 + b X + b 3 X 3 Y= 0, ,88X 1 + 0,3433X + 0,0877X 3 Rumus korelasi ganda 3 prediktor : Ry(1,,3) = Ry(1,,3) = b X 1Y b X Y b3 Y 1 X ( 0,959)(704,55) (0,1485)(453,180) (0,4545)(548,404) 834, Y

32 Ry(1,,3) = Ry(1,,3) = 65, ,97 49, , ,71 834,3838 Ry(1,,3) = 0,9999 Koefisien determinasi (R ) = (0,9999 ) = 0,9998 Uji signifikansi koefisien korelasi ganda : F = R ( N m 1) = m(1 R ) 0,9998(1 3 1) 3(1 0,9998) = 13330,67 Setelah dilakukan perhitungan mencari nilai dari koefisien regresi untuk masing-masing periode, maka didapatkan harga-harga baru untuk persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas yang hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel Ringkasan Perhitungan untuk Persamaan Fungsi Produksi Koefisien Tahun a = 0,000 0,0004 b 1 = α 0,8408 0,88 b = β 0,65 0,3433 b 3 = 0,1878 0,0877 Dengan mengetahui harga-harga pada tabel di atas, maka dapat dibuat persamaan fungsi produksi Cobb-Douglasnya sebagai berikut : 1. Fungsi Produksi Cobb-Douglas Tahun 008 Bentuk Asli : Q 008 = e M α 008 L β 008 T 008

33 Q 008 = e 0,000 M 008 0,8408 L 008 0,65 T 008 0,1877 Q 008 = 1,000 M 008 0,8408 L 008 0,65 T 008 0,1877 Bentuk Transformasi : ln Q 008 = + α ln M β ln L ln T 008 ln Q 008 = 0, ,8408 ln M ,65 ln L ,1877 ln T 008. Fungsi Produksi Cobb-Douglas Tahun 009 Bentuk Asli : Q 009 = e M α β 009 L 009 T 009 Q 009 = e 0,0004 M 0, L 0,3433 0, T 009 Q 009 = 1,0004 M 0, L 0,3433 0, T 009 Bentuk Transformasi : ln Q 009 = + α ln M β ln L ln T 009 ln Q 009 = 0, ,88 ln M ,3433 ln L ,0877 ln T 009 Keterangan : = ln δ δ = anti ln = e

Gambaran Wilayah Penelitian

Gambaran Wilayah Penelitian BAB III Gambaran Wilayah Penelitian A. Gambaran Umum PT Pismatex 1. Sejarah Berdirinya 46 PT Pismatex didirikan pada tahun 1971 di desa Klego Pekalongan oleh H Ghozi Salim (alm). PT Pismatex adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Nama : PT. Sumber Bahagia Metalindo.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Nama : PT. Sumber Bahagia Metalindo. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Profil Perusahaan Nama : PT. Sumber Bahagia Metalindo E-mail : ptsbm@ymail.com Nomor Telpon/Fax : 021-5477608/5477609/021-545714. Alamat : Jln. Tanjung Pura

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI COBB- DOUGLAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN

IMPLEMENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI COBB- DOUGLAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN IMPLEMENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI COBB- DOUGLAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN 1 Ari Eko, ST.MT, Amin Syukron, ST,. MT, 1, Program StudiTeknikIndustri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktek, dan manfaat yang dapat diberikan kepada perusahaan dari kerja praktek yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Sejarah Sari Warna Asli Group dimulai pada tahun enam puluhan, dimana pada saat itu sudah bergerak dalam bidang prosesing tekstil secara tradisional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Tujuan ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan terus berkembang.

Lebih terperinci

Bab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I - Pendahuluan I.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki banyak perusahaan industri yang bergerak diberbagai bidang produksi, salah satunya Kabupaten Bandung yang terkenal akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profile Responden 4.1.1. Profile Perusahaan PT Inti Gunawantex merupakan industri textil yang tepatnya berada di kota Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan ini berdiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun sudah Indonesia menghadapi krisis ekonomi global. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun sudah Indonesia menghadapi krisis ekonomi global. Di tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepuluh tahun sudah Indonesia menghadapi krisis ekonomi global. Di tengah keadaan krisis ekonomi global ini, sektor industri masih memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang sedang berlangsung saat ini, terjadi persaingan bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dengan keadaan zaman yang semakin maju dan teknologi yang semakin canggih menuntut perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang 20 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Pengumpulan Data 2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan pakaian dalam. Pakaian dalam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pengolahan / manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan mentah, mengolahnya menjadi produk jadi yang siap pakai dan menjualnya kepada konsumen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Argo Manunggal Group adalah sebuah organisasi bisnis utama meliputi tekstil, baja, Unggas,Properti, Pertambangan, Energi, pipa PVC, Asuransi, Perkebunan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus berkembang dan maju, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal ini tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS Abdul Jalal 1, Helvi Kusumawati 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. SARI WARNA ASLI UNIT I Alamat : Desa Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Jawa Tengah, Indonesia Luas Bangunan : 43.000 m² Telepon : 62-271644570

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor, PT. X telah menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor, PT. X telah menerapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya memunyai tujuan yang akan dicapai. Tetapi pada prinsipnya hanya ada satu tujuan dasar yaitu ingin mendapatkan keuntungan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, apakah perusahaan tersebut perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan perencanaan material. Tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA A. Perusahaan Batik UD. Al- Mubarok 1. Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Batik UD. Al- Mubarok Awal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua BAB 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, uang, informasi, telekomunikasi, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 LAPORAN KERJA 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Teknik industri merupakan wawasan ilmu pengetahuan yang luas dan dapat mencakup ke segala bidang pekerjaan. Teknik industri mempelajari banyak hal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas : BAB III METODOLOGI PENELITIAN H. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT GKBI berdiri pada tanggal 1 Juli 1957 dengan modal pembangunan diperoleh dari simpanan wajib anggota Gabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap bisa bersaing dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Tungmung Textile Co (S) Pte Ltd Tung Mung Textile Co (S) Pte Ltd didirikan pada tahun 1971 di Singapura. Sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membuat dampak yang cukup besar bagi industri-industri

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN. A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN. A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan Perusahaan batik SS berdiri sejak tahun 1988, sejak itulah perusahaan ini mulai memproduksi

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN KEASLIAN... SURAT KETERANGAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto UD. Bina Lancar merupakan perusahaan perorangan yang awalnya didirikan oleh Bapak Bambang pada tahun 1988 di Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV.WOLKEN yang beralamat di Jl. Sempurna Ujung - Medan berdiri pada bulan Juni tahun 2010 yang diprakarsai oleh Bapak Bolas Lumbanbatu dengan modal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama : PT. Stars Internasional Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya - 60293 No Telp/Fax : 031-8792478 / 031-8714786 E-mail

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penulis menggunakan tahap-tahap metodelogis yang umum digunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penulis menggunakan tahap-tahap metodelogis yang umum digunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN Penulis menggunakan tahap-tahap metodelogis yang umum digunakan sebagai suatu studi, yaitu: tahap persiapan, tahap pengambilan data, dan tahap pengolahan data untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh selama pengerjaan tugas akhir serta saran perbaikan yang dapat dilakukan untuk penelitian lanjutan. 5.1 Kesimpulan Dari penelitian tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea

V. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang 5.1.1. Produksi Pupuk Urea ton 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 - Tahun Sumber : Rendal Produksi PT. Pupuk Kujang,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali usaha di bidang tekstil. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali usaha di bidang tekstil. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam segala bidang usaha semakin ketat, seperti dalam bidang ekspor impor, pariwisata, pertanian, tidak terkecuali

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : RUWAIDAH NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Waseso Segoro

Disusun Oleh : Nama : RUWAIDAH NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Waseso Segoro JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PELATIHAN (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap)TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. WIRA MUSTIKA INDAH (pabrik paku dan kawat Indonesia) Disusun Oleh : Nama : RUWAIDAH NPM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO A. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV. Inti Rotindo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan berbasis tepung terigu yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. Organisasi atau perusahan dewasa ini menghadapi kompetisi yang semakin

BAB I Pendahuluan. Organisasi atau perusahan dewasa ini menghadapi kompetisi yang semakin 1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahan dewasa ini menghadapi kompetisi yang semakin meningkat dan perlu usaha kuat untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam usaha tentunya mencari konsumen sebanyak-banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam usaha tentunya mencari konsumen sebanyak-banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam usaha tentunya mencari konsumen sebanyak-banyaknya untuk memperoleh keuntungan yang besar. Para pengusaha akan berlomba-lomba menanamkan modalnya demi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat maka kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa tangguh menghadapi persaingan. Dalam kaitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga

BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil di Indonesia. Perusahaan ini dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku,

BAB I PENDAHULUAN. kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Klaten terletak diantara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku, agama, ras dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dewasa ini menuntut berkembangnya perindustrian pula. Perkembangan dunia industri dewasa ini menuntut banyak perusahaan untuk memberikan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I Nama : Dewi Wilianti NPM : 31412968 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya persediaan yang memadahi diperusahaan maka akan terancam kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. adanya persediaan yang memadahi diperusahaan maka akan terancam kegagalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan manufaktur dewasa ini disuatu perusahaan baik dari skala besar, menengah, maupun kecil sangat diperlukan bahan baku. Tanpa adanya persediaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Trias Farm yang berlokasi di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan dengan

Lebih terperinci

metode penulisan, serta sistematika penyajian.

metode penulisan, serta sistematika penyajian. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan laporan, metode penulisan, serta sistematika penyajian. BAB II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori yang mendukung pokok permasalahan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari

BAB III OBJEK PENELITIAN. dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan penelitian dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia industri suatu kompetisi adalah hal yang wajar terjadi. Kompetisi mempunyai dampak yang positif bagi suatu perusahaan karena dengan adanya kompetisi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi memaksa setiap orang dan organisasi untuk segera melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi memaksa setiap orang dan organisasi untuk segera melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia dihadapkan pada perubahan yang begitu cepat. Melesatnya kemajuan teknologi memaksa setiap orang dan organisasi untuk segera melakukan perubahan dan beradaptasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab 1 berisikan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang diangkatnya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika dalam penulisan laporan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor usaha yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan hidup dalam lingkungan yang berubah cepat, dinamik, dan rumit. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya revolusioner.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses

Lebih terperinci

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status

Lebih terperinci

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, kondisi ini mendorong suatu industri di Indonesia mulai tumbuh. Seiring dengan ketatnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BISNIS

BAB II DESKRIPSI BISNIS BAB II DESKRIPSI BISNIS 2.1. Sejarah Berdirinya Usaha Butik Sprei Angel Dream yang berlokasi di Perumahan Sawojajar Malang, Jawa Timur, didirikan pada bulan Januari 2013 dan masih berbadan usaha. Pemilik

Lebih terperinci