Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan Lembaga Penelitian Smeru, 2001, Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta, Lembaga Penelitian Smeru. Bantacut T, Sutrisno dan Dewi Fortuna AR, 2001, Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Usaha Kecil dan Menengah dalam Kemitraan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal, Editor Herman Haeruman dan Eriyatno, 2001, Jakarta, Yayasan Mitra Obor Pembangunan Desa-Kota dan Business Innovation Center of Indonesia. Bina Swadaya, 1986, Pengembangan Aktivitas Ekonomi melalui Kemandirian Organisasi, Jakarta, Badan Pengembangan Swadaya Masyarakat. Cartwright dan Zander, 1988, Group Dynamics, Research and Theory, London, Harper and Row Publishers Chaniago, Arifinal, 1982, Perkoperasian Indonesia, Bandung, Angkasa DuBois, Brenda dan Karla Krogsrud Miley, 1992, Social Work: An Empowering Profession, Boston, Allyn and Bacon Friedman, John, 1992, Empowerment, the Political of Alternative Development, Blacwell, Massachussets. Garvin, Charles, 1986, Contemporary Group Work, New Jersey, Prentice Hall Inc, Englewood Cliff. Gunardi, Seldadyo H. dkk, 1994, Kredit untuk Rakyat, dari Mekanisme Arisan Hingga BPR, Bandung, Akatiga. Haeruman, Herman dan Eriyatno Kemitraan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal, Jakarta, Yayasan Mitra Obor Pembangunan Desa-Kota dan Business Innovation Center of Indonesia. Ife, Jim, 2002, Community Development Community Based Alternatives in an Age of Globalizationd Scond Edition, Australia, Pearson Education. Jamasy, Owin, 2004, Keadilan, Pemberdayaan, dan Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta, BLANTIKA. Komite Penanggulangan Kemiskinan Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK). Jakarta, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Lembaga Studi Pembangunan STKS Bandung dan Pusat Penelitian dan Pengembangan UKS Balatbangsos, 2003, Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial, Studi Kasus Rumah Tangga Miskin di Indonesia, Bandung, STKS Bandung Press.

2 137 Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program Pascasarjana IPB. Nugroho, Heru, 1997, Pendayagunaan Institusi-Institusi Mediasi Dalam rangka Penggalangan Dana Untuk Usaha Kecil Fisipol-UGM dalam Diskusi Ahli: Pemberdayaan dan Replikasi Aspek Finansial Usaha Kecil Di Indonesia Editor Erna Ermawati Chotim dan Juni Thamrin, 1997, Bandung, Yayasan Akatiga, PEP LIPI, Yayasan Mitra Usaha, The Asia Foundation. Pandjaitan, K. Nurmala, 2005, Perilaku Manusia dan Lingkungan Sosial Jurusan Ilmu-ilmu sosial ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program Pascasarjana IPB Peterman, 2000, Neighborhood Planning and Community-Based Development, The Potential and Limits of Grassroots Action, London, Sage Publications Sarlow. Steven Values. Ethics and Social Work London, MacMillan Press Ltd. Salam, A, 2004, Mendorong Akselerasi Intermediasi kepada Usaha Mikro dan Kecil melalui Linkage Program. Jakarta: Gema PKM Indonesia. Sherraden, Michael, 2005, Aset Untuk Orang Miskin, Perspektif Baru Usaha Pengentasan Kemiskinan, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen Jakarta, Bumi Aksara. Sitorus, Felix dan Ivanovich Agusta, 2005, Metode Kajian Komunitas Jurusan Ilmu-ilmu sosial ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program Pascasarjana IPB Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta, Raja Grafindo Persada. Suharto, Edi, 2005, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat Bandung, Aditama Sumodiningrat, Gunawan, 1997 Pelayanan Kredit Untuk Masyarakat Lapisan Bawah, Bappenas, dalam Diskusi Ahli: Pemberdayaan dan Replikasi Aspek Finansial Usaha Kecil Di Indonesia, Editor Erna Ermawati Chotim dan Juni Thamrin, 1997, Bandung, Yayasan Akatiga, PEP LIPI, Yayasan Mitra Usaha, The Asia Foundation Supriyanto, BJ, 1997, Micro Banking Untuk Micro Enterpreneurs dalam Diskusi Ahli: Pemberdayaan dan Replikasi Aspek Finansial Usaha Kecil Di Indonesia, Editor Erna Ermawati Chotim dan Juni Thamrin, 1997, Yayasan Akatiga, PEP LIPI, Yayasan Mitra Usaha, The Asia Foundation Yusman Syaukat dan Sutara Hendrakusumaatmadja, 2005, Pengembangan Ekonomi Lokal Jurusan Ilmu-ilmu sosial ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program Pascasarjana IPB

3 138 Tansey, M.M & L.F Ziegler,1991, The Micro Economi Today London, McMillan Press. Tim Penyusun, 2004, Pedoman Penyajian Karya Ilmiah Bogor, Seri Pustaka IPB Press. Verhagen, Koenraad, 1996, Self-Help Promotion, A Challenge to NGO Community, Cebemo/Royal Tropical Institute The Netherlands. Yin, Robert, K. 1996, Studi Kasus Desain dan Metode, Jakarta. Raja Grafindo Persada. Zainuddin, M, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Refleksi dan Replikasi Model-Model Finansial Untuk Usaha Kecil, Tinjauan Dari Sisi Penawaran dalam Diskusi Ahli: Pemberdayaan dan Replikasi Aspek Finansial Usaha Kecil Di Indonesia, Editor Erna Ermawati Chotim dan Juni Thamrin, 1997, Bandung, Yayasan Akatiga, PEP LIPI, Yayasan Mitra Usaha, The Asia Foundation.

4 LAMPIRAN

5 Lampiran 1 Peta Kelurahan Kertosari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung 140

6 141 Lampiran 2 Pedoman Studi Dokumen Dokumen KUSP: 1. Srtuktur organisasi KUSP: a. Pembagian kerja pengurus b. Mekanisme kerja KUSP c. Kedudukan KUSP 2. Aturan-aturan dalam KUSP: a. Kriteria menjadi anggota b. Kriteria yang boleh mengajukan pinjaman c. Aturan-aturan dalam RAT 3. Hak dan kewajiban anggota: a. Hak-hak anggota b. Keajiban anggota. 4. Program kerja tahunan a. Tujuan yang akan dicapai dalam satu tahun b. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam satu tahun c. Program pengembangan KUSP yang akan dilakukan. 5. Keadaan aset sejak KUSP berdiri a. Jumlah aset sejak KUSP berdiri b. Perkembangan aset sejak KUSP berdiri c. Alokasi dan distribusi keuangan 6. Jumlah dan perkembangan SHU a. Jumlah SHU sejak KUSP berdiri b. Perkembangan SHU sejak KUSP berdiri c. Alokasi dan distribusi SHU 7. Daftar pengajuan pinjaman a. Daftar anggota yang mengajukan pinjaman b. Jumlah pinjaman yang diajukan 8. Daftar hadir anggota a. Daftar hadir dalam RAT b. Daftar hadir dalam pertemuan rutin bulanan satu tahun terakhir.

7 Daftar penerima jaminan sosial dalam tiga tahun terakhir a. Daftar penerima jaminan sosial dalam tiga tahun terakhir b. Jumlah jaminan sosial yang dikeluarkan dalam tiga tahun terakhir Dokumen kelurahan: 1. Program-program pengembangan masyarakat 2. Program-program pengembangan kelembagaan 3. Program pengembangan ekonomi masyarakat 4. Pelaksanaan program-program pengembangan masyarakat, pengembangan kelembagaan dan pengembangan ekonomi. 5. Rencana pengembangan masyarakat. Dokumen Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM): 1. Program-program pemberdayaan masyarakat 2. Program-program pengembangan kelembagaan 3. Program-program pengembangan ekonomi Dokumen Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Rindagkop) 1. Program-program pengembangan ekonomi masyarakat 2. Program-program pengembangan kelembagaan ekonomi 3. Program-program kredit mikro Dokumen perbankan, Koperasi dan BPR 1. Skema kredit mikro untuk masyarakat lapisan bawah 2. Skema kerjasama perbankan dengan pihak lain

8 143 Lampiran 3 Pedoman Pengamatan Berperan Serta Kepengurusan 1. Pelaksanaan kegiatan pada pertemuan rutin KUSP 2. Pelaksanaan rapat rutin KUSP 3. Pelaksanaan pembagian kerja antar pengurus 4. Pelaksanaan laporan keuangan kepada anggota 5. Pelaksanaan rapat pengurus Keanggotaan 1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan anggota pada pertemuan rutin KUSP 2. Keterlibatan anggota pada pertemuan KUSP 3. Keaktifan anggota dalam kegiatan KUSP 4. Reaksi anggota terhadap laporan keuangan dari pengurus dan pengawas Jalinan dengan program pengembangan masyarakat di tingkat RW dan kelurahan: 1. Kegiatan-kegiatan KUSP yang dilakukan bersama dengan masyarakat di tingkat RW. 2. Kegiatan-kegiatan KUSP yang dilakukan bersama dengan masyarakat di tingkat kelurahan. Kemitraan Usaha 1. Pihak luar yang terlibat dalam kegiatan KUSP 2. Kegiatan yang dilakukan pihak luar tersebut

9 144 Lampiran 4 Pedoman Wawancara Faktor-Faktor Yang Terkait Dengan Keswadayaan KUSP 1. Pelaksanaan Wawancara Hari/ Tanggal/ Jam : Tempat : : 2. Karakteristik Responden Nama : Umur : Pendidikan : Jabatan : Lama dalam jabatan : Lama dalam kepengurusan : Pekerjaan : Kepengurusan 1. Motivasi a. Kepentingan pribadi dalam KUSP 1) Bagaimana proses menjadi pengurus? Bagaimana perasaan ketika dipilih sebagai pengurus? Mengapa? 2) Sudah berapa tahun menjadi pengurus? Mengapa Bapak/Ibu dipilih? 3) Dalam kepengurusan, apakah tugas pokok yang dilakukan? Adakah tugas lain yang dilakukan selain tugas pokok? Mengapa mengerjakan tugas lain selain tugas pokok? 4) Apakah Bapak/Ibu menikmati tugas yang dibebankan dalam KUSP? Seberapa jauh Bapak/Ibu menyenangi tugas yang dilakukan? Mengapaak/Ibu menyenangi? 5) Menurut Bapak/Ibu, apakah kinerja KUSP seperti sekarang ini perlu dipertahankan? Mengapa perlu dipertahankan? Dalam hal apa saja kinerja KUSP yang perlu dipertahankan? Seberapa jauh keinginan Bapak/Ibu untuk mempertahankan kinerja KUSP? 6) Menurut Bapak/Ibu, apakah kinerja KUSP ini perlu ditingkatkan? Apakah Bapak/Ibu mempunyai keinginan untuk meningkatkan pelayanan KUSP ini? Mengapa mempunyai keinginan itu? Seberapa jauh keinginan Bapak/Ibu untuk meningkatkan pelayanan KUSP?

10 145 7) Masa kerja kepengurusan adalah dua tahun, menurut Bapak/Ibu, faktor-faktor apakah yang menyebabkan pergantian pengurus jarang dilakukan? 8) Apakah Bapak/Ibu aktif dalam mengambil keputusan dalam KUSP ini? Mengapa? Faktor apakah yang mendorong keaktifan Bapak/Ibu dalam pengambilan keputusan? b. Kepuasan terhadap kepentingan pribadi 1) Apakah Bapak/Ibu merasa keinginan-keinginan pribadi telah terpenuhi dalam KUSP ini? 2) Apa saja keinginan Bapak/Ibu yang telah dicapai dalam KUSP? Sejauhmana Bapak/Ibu merasa keinginannya terpenuhi? c. Keuntungan pribadi dalam KUSP 1) Apa saja keuntungan Bapak/Ibu menjadi pengurus? 2) Apakah Bapak/Ibu menikmati keuntungan tersebut? Sejauhmana Bapak/Ibu merasakan keuntungan itu? Apakah Bapak/Ibu berkeinginan untuk menambah keuntungan? d. Kepuasan terhadap keuntungan yang diperoleh. 1) Apakah Bapak/Ibu merasakan bahwa keuntungan yang diinginkan telah terpenuhi dalam KUSP ini? 2) Sejauhmana Bapak/Ibu merasa keuntungan yang diinginkan dapat terpenuhi? e. Motif dominan yang mendorong kemantapan perilaku dalam pengelolaan KUSP 1) Faktor apakah yang paling kuat mendorong Bapak/Ibu untuk melaksanakan pelayanan KUSP seperti sekarang ini? Mengapa hal tersebut mendorong Bapak/Ibu untuk melaksanakan pelayanan KUSP? 2) Sejauhmana hal tersebut mendorong Bapak/Ibu untuk tetap 2. Pengetahuan melaksanakan pelayanan seperti sekarang? a. Pendidikan terakhir 1) Apakah pendidikan terakhir yang ditempuh? 2) Adakah hubungan antara pendidikan Bapak/Ibu dengan tugas-tugas sebagai pengurus? b. Pengetahuan yang diperlukan dalam KUSP 1) Menurut Bapak/Ibu, apa saja pengetahuan yang perlu dimiliki sebagai pengurus KUSP? Mengapa pengetahuan tersebut diperlukan?

11 146 2) Sejauhmana pengetahuan tersebut diperlukan? c. Pengetahuan administrasi dan manajemen yang dimiliki pengurus 1) Apakah Bapak/Ibu pernah belajar tentang bagaimana menyusun perencanaan KUSP? Darimana Bapak/Ibu belajar? Dalam melaksanakan tugas kepengurusan, apakah yang dilakukan Bapak/Ibu sesuai dengan yang Bapak/Ibu pelajari? 2) Apakah Bapak/Ibu pernah belajar tentang bagaimana melaksanakan pelayanan simpan pinjam? Darimana Bapak/Ibu belajar? Dalam melaksanakan tugas kepengurusan, apakah yang dilakukan Bapak/Ibu sesuai dengan yang Bapak/Ibu pelajari? 3) Bagaimana usaha Bapak/Ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang administrasi dan manajemen? 3. Keterampilan dalam mengelola KUSP a. Pelatihan yang pernah diikuti 1) Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan tentang pengelolaan lembaga keuangan? Siapa yang menyelenggarakan pelatihan? Apakah pelatihan yang diikuti berhubungan dengan tugas Bapak/Ibu? 2) Bagaimana pelatihan yang diharapkan oleh pengurus? Mengapa pelatihan tersebut diharapkan? Siapa yang diharapkan menyelenggarakan pelatihan? Mengapa pihak tersebut diharapkan? b. Keterampilan yang diperlukan dalam KUSP 1) Menurut Bapak/Ibu, apa saja keterampilan yang perlu dimiliki sebagai pengurus KUSP? Mengapa keterampilan tersebut diperlukan? 2) Sejauhmana keterampilan tersebut diperlukan? c. Keterampilan administrasi dan manajemen yang dimiliki pengurus 1) Apakah Bapak/Ibu memiliki pengalaman tentang bagaimana menyusun perencanaan KUSP? Darimana Bapak/Ibu memperoleh pengalaman itu? 2) Dalam melaksanakan tugas perencanaan, apakah Bapak/Ibu sering mengalami hambatan? Apa saja hambatan yang dialami? Mengapa Bapak/ Ibu mengalami hambatan? Seberapa jauh Bapak/Ibu merasakah hambatan mengganggu Bapak/Ibu? 3) Apakah Bapak/Ibu memiliki pengalaman tentang bagaimana melaksanakan pelayanan simpan pinjam dalam lembaga keuangan? Darimana Bapak/Ibu memperoleh pengalaman itu?

12 147 Aset 4) Dalam operasional pelayanan simpan pinjam, apakah Bapak/Ibu sering mengalami hambatan? Apa saja hambatan yang dialami? Mengapa Bapak/ Ibu mengalami hambatan? Seberapa jauh Bapak/Ibu merasakah hambatan tersebut mengganggu Bapak/Ibu? 5) Bagaimana usaha Bapak/Ibu untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut? 1. Bentuk aset a. Uang Berapa aset KUSP yang berbentuk uang? b. Barang Berapa aset KUSP yang berbentuk barang? 2. Sumber a. Simpanan Pokok 1) Bagaimanan menentukan besarnya simpanan wajib anggota? 2) Apakah simpanan pokok yang dilakukan sekarang memberatkan anggota? Mengapa memberatkan? Sejauh mana simpanan tersebut memberatkan angota? 3) Apakah simpanan pokok yang dilakukan sekarang perlu ditingkatkan? Mengapa perlu ditingkatkan? Sejauhmana simpanan pokok tersebut perlu ditingkatkan? 4) Berapakah simpanan pokok yang diharapkan KUSP? Mengapa hal tersebut diharapkan? b. Simpanan wajib 1) Bagaimana menentukan besarnya simpanan wajib? 2) Apakah simpanan wajib yang dilakukan sekarang memberatkan anggota? Mengapa hal tersebut memberatkan anggota? Sejauhmana besarnya simpanan wajib ini memberatkan anggota? 3) Apakah simpanan wajib yang dilakukan sekarang perlu ditingkatkan? Mengapa perlu ditingkatkan? Sejauhmana simpanan wajib tersebut perlu ditingkatkan? 4) Berapa simpanan wajib yang diharapkan oleh KUSP? Mengapa hal tersebut diharapkan? c. Sumber lain 1) Adakah sumber pemasukan lain selain simpanan pokok dan simpanan wajib?

13 148 2) Darimana sumber-sumber pemasukan yang diharapkan oleh KUSP lain selain dari simpanan wajib dan simpanan anggota? Mengapa hal tersebut diharapkan? 3) Sejauhmana harapan KUSP terhadap sumber-sumber pemasukan lain? 4) Bagaimana usaha KUSP untuk mengembangkan sumber lain selain simpanan wajib dan simpanan pokok? d. Faktor-faktor yang menghambat simpanan anggota. 1) Faktor apa saja yang menyebabkan anggota tidak melakukan simpanan selain simpanan wajib dan simpanan pokok? Mengapa faktor tersebut menyebabkan anggota tidak melakukan simpanan di luar simpanan wajib dan simpanan pokok? 2) Apakah yang dilakukan KUSP agar anggota menyimpan uang selain simpanan wajib dan simpanan pokok? 3. Pengelolaan a. Penghimpunan aset 1) Bagaimana cara KUSP menghimpun simpanan? 2) Apakah hambatan-hambatan yang dialami dalam menghimpun simpanan? Mengapa hal tersebut menjadi hambatan? 3) Bagaimana usaha KUSP dalam mengatasi hambatan tersebut? 4) Bagaimana keefektifan dalam penghimpunan simpanan? b. Penyaluran pinjaman 1) Bagaimana cara KUSP memberikan pinjaman kepada anggota? 2) Apakah hambatan-hambatan yang dialami KUSP dalam menyalurkan pinjaman? Mengapa hal tersebut menjadi hambatan? 3) Bagaimana usaha yang dilakukan KUSP untuk mengatasi hambatan tersebut? 4) Bagaimana keefektifan KUSP dalam memberikan pinjaman? c. Perputaran modal 1) Bagaimana cara KUSP memutarkan modalnya? 2) Adakah hambatan dalam memutarkan modal? Mengapa hal tersebut menjadi hambatan? 3) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan itu? d. Kebutuhan modal 1) Berapa modal yang dibutuhkan KUSP untuk memenuhi kebutuhan pinjaman anggota? Mengapa jumlah itu dibutuhkan?

14 149 2) Sejauhmana modal KUSP sekarang dapat memenuhi kebutuhan pinjaman anggota? 3) Apakah upaya yang dilakukan KUSP memenuhi kebutuhan modal terebut? 4) Bagaimana harapan KUSP untuk memenuhi kebutuhan pinjaman anggota? Mengapa hal tersebut diharapkan? 4. Perkembangan dan faktor pendukung dan penghambat perkembangan aset. 1) Bagaimana perkembangan aset sejak KUSP ini berdiri? 2) Apakah perkembangan tersebut telah sesuai jumlah perkembangan simpanan dan pinjaman anggota? 3) Bagaimana pembagian SHU dalam tiga tahun terakhir? Apakah keuntungan usaha ini memberikan masukan bagi perkembangan aset KUSP? Mengapa memberikan masukan? Sejauhmana keuntungan usaha dapat memberikan masukan bagi perkembangan aset? 4) Bagaimana cara mengalokasikan dana untuk jaminan sosial anggota? Sejauhmana alokasi dana untuk jaminan sosial dapat menghambat perkembangan aset? 5) Adakah faktor yang memungkinkan KUSP ini mengembangkan aset selain dari simpanan pokok dan simpanan wajib? 6) Bagaimana perkembangan aset yang diharapkan? Partisipasi anggota 1. Keterlibatan anggota dalam pengelolaan KUSP a. Keterlibatan dalam penyusunan rencana 1) Siapakah yang menyusun rencana kerja tahunan KUSP? 2) Dalam rapat atau pertemuan untuk menentukan rencana kerja tahunan, apakah Bapak/Ibu ikut terlibat? Mengapa terlibat? Dalam bentuk apakah keterlibatanya? 3) Apakah Bapak/Ibu ikut memberikan masukan atau usulan? Mengapa memberikan usulan? Sejauh mana Bapak/Ibu memberikan usulan atau pendapat dalam penentuan rencana kerja tahunan KUSP? 4) Bagaimana keterlibatan yang diharapkan Bapak/ibu dalam penyusunan rencana kerja tahunan? Mengapa hal tersebut diharapkan? b. Keterlibatan dalam pelaksanaan pelayanan:

15 150 1) Apakah Bapak/ibu sering terlibat dalam pelaksanaan pelayanan simpanan di KUSP? Mengapa terlibat? Sejauhmana keterlibatan Bapak/Ibu dalam pelayanan pinjaman? 2) Apakah pelaksanaan pelayanan simpanan anggota perlu ditingkatkan? Mengapa perlu ditingkatkan? Terhadap pelaksanaan simpanan, apakah Bapak/ Ibu memberikan pendapat atau usulan untuk meningkatkan pelayanan simpanan? Mengapa memberikan pendapat atau usulan? 3) Bagaimana keterlibatan yang diharapkan Bapak/Ibu dalam pelayanan simpanan? Mengapa hal tersebut diharapkan? 4) Apakah hambatan yang Bapak/Ibu rasakan dalam menyimpan di KUSP? Mengapa hal tersebut menjadi hambatan? Bagaimana usaha yang dilakukan Bapak/Ibu untuk mengatasi hamabatan itu? 5) Apakah Bapak/ibu melakukan peminjaman dalam KUSP? Mengapa melakukan pinjaman? Sejauhmana keseringan Bapak/Ibu meminjam pada KUSP? 6) Apakah pelaksanaan pelayanan pinjaman KUSP ini perlu ditingkatkan? Mengapa perlu ditingkatkan? Terhadap pelayanan pinjaman, apakah Bapak/ Ibu memberikan pendapat atau usulan untuk meningkatkan pelayanan? 7) Bagaimana keterlibatan yang diharapkan Bapak/Ibu dalam pelayanan pinjaman? Mengapa hal tersebut diharapkan? 8) Apakah hambatan yang Bapak/ibu rasakan dalam meminjam di KUSP? Mengapa hal tersebut menjadi hambatan? Bagaimana usaha Bapak/Ibu untuk mengatasi hambatan itu? c. Keterlibatan dalam pengawasan dan evaluasi. 1) Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan pelaksanaan kegiatan KUSP? Mengapa memperhatikan? Menurut Bapak/Ibu bagaimana pelaksanaan kegiatan KUSP ini? 2) Apakah Bapak/Ibu melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan KUSP? Mengapa melakukan pengawasan? Bagaimana cara Bapak/Ibu melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan? 3) Adakah hambatan yang Bapak/Ibu alami untuk ikut serta dalam pengawasan? Mengapa hal tersebut menjadi hambatan? 4) Sejauhmana hambatan tersebut mengganggu? 5) Bagaimana usaha yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi hambatan itu?

16 Faktor faktor pendukung dan penghambat partisipasi a. Motivasi 1) Apakah Bapak/Ibu mempunyai keinginan untuk terlibat dalam pengelolaan KUSP? Mengapa mempunyai keinginan untuk terlibat? Sejauhmana keinginan Bapak/ Ibu untuk terlibat? 2) Dalam bentuk apakah keterlibatan yang diharapkan? Mengapa hal tersebut diharapkan? 3) Apakah keinginan pribadi Bapak/Ibu terpenuhi dalam KUSP? b. Status sosial 1) Andaikan anggota dalam KUSP ini digolongkan menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan atas, golongan orang biasa, dan golongan lapisan bawah, dimana posisi Bapak/Ibu? Mengapa Bapak/ Ibu memilih posisi itu? 2) Dengan posisi itu, bagaimana peran yang seyogyanya Bapak/Ibu lakukan? Mengapa peran tersebut dipilih? 3) Dengan posisi Bapak/Ibu, apakah posisi itu menghambat atau mendukung dalam ikut serta mengelola KUSP? Mengapa hal tersebut menghambat atau mendukung? Sejauhmana posisi itu menghambat atau mendukung untuk ikut serta mengelola KUSP? c. Ketokohan 1) Adakah orang yang termasuk katagori lapisan bawah (orang miskin) yang menjadi pengurus? Mengapa menjadi pengurus?bagaimana mereka dapat menjadi pengurus? 2) Bagaimana kriteria orang yang dapat dipilih menjadi pengurus? Mengapa kriteria tersebut ditentukan? Kemitraan usaha 1. Pihak dan bentuk-bentuk kemitraan yang diharapkan a. Apakah KUSP ini perlu bekerjasama dengan pihak lain (mitra usaha)? Mengapa perlu bekerjasama? Siapakah yang diharapkan diajak kerjasama untuk mengembangkan KUSP? Mengapa pihak tersebut diharapkan b. Sejauhmana harapan untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak tersebut? c. Bagaimana bentuk-bentuk kemitraan yang diharapkan? Mengapa bentuk tersebut diharapkan?

17 152 d. Apakah dalam pengembangan administrasi dan manajemen KUSP perlu bantuan pihak lain (mitra usaha)? Mengapa perlu bantuan? Siapakah yang diharapkan dapat membantu mengembangkan administrasi dan manajemen? e. Bagaimana bentuk bantuan administrasi dan manajemen yang diharapkan? Mengapa bentuk tersebut diharapkan? Sejauhmana harapan untuk menerima bantuan dalam pengembangan administrasi dan manajemen dari pihak yang diharapkan? f. Untuk meningkatkan pinjaman, apakah Bapak/Ibu berharap pihak pemerintah, bank, koperasi, atau BPR dapat menyalurkan kredit melalui KUSP? Mengapa berharap? g. Sejauhmana harapan Bapak/Ibu agar Bank, Koperasi atau BPR dapat menyalurkan kredit melalui KUSP? h. Apa saja bentuk-bentuk kemitraan lain yang diharapkan dapat mendukung pengembangan KUSP? Mengapa bentuk tersebut diharapkan? i. Sejauhmana harapan terhadap kemitran tersebut? 2. Faktor-faktor penghambat dan pendukung pengembangan kemitraan usaha a. Faktor dari dalam KUSP 1) Apa saja faktor yang menyebabkan KUSP ini tidak menjalin kemitraan dengan pihak lain? Mengapa faktor tersebut menghambat? 2) Sejauhmana faktor-faktor tersebut menghambat KUSP dalam mengembangkan kemitraan dengan pihak lain? b. Faktor dari Pihak yang diharapkan menjadi mitra 1) Apa saja faktor yang menghambat untuk bermitra dengan lembaga keuangan informal dalam masyarakat? Mengapa faktor tersebut menghambat? Sejauhmana faktor tersebut menghambat untuk bermitra dengan lembaga keuangan informal dalam masyarakat? 2) Apa saja faktor yang menghambat untuk bermitra dengan KUSP c. Faktor lain Gotong Royong? Mengapa faktor tersebut menghambat? Sejauhmana faktor tersebut menghambat untuk bermitra dengan KUSP? 1) Adakah faktor lain yang menjadi hambatan KUSP untuk mengembangkan kemitraan dengan pihak lain? Mengapa faktor tersebut menghambat? Dalam bentuk apakah hambatan tersebut 2) Sejauhmana faktor itu menghambat KUSP untuk mengembangkan kemitraan dengan pihak lain?

18 153 Peluang untuk Memajukan KUSP Peluang Mengembangkan Kapasitas Pengurus 1. Apa saja hal-hal yang memungkinkan untuk mengembangkan motif yang mendorong pengurus untuk meningkatkan kinerja KUSP? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? 2. Apa saja hal-hal yang memungkinkan untuk menghilangkan motif yang menghambat pengurus untuk meningkatkan kinerja KUSP? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? 3. Apa saja hal-hal yang memungkinkan untuk mengembangkan pengetahuan administrasi dan manajemen pengurus untuk meningkatkan kinerja KUSP? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? 4. Apa saja hal-hal yang memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan administrasi dan manajemen pengurus untuk meningkatkan kinerja KUSP? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? Peluang peningkatan aset 1. Bagaimana peluang untuk meningkatkan jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? 2. Bagaimana peluang untuk mengembangkan sumber diluar simpanan pokok dan simpanan wajib? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? 3. Bagaimana peluang memenuhi kebutuhan modal sesuai dengan kebutuhan pinjaman anggota? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? Peluang pengembangan mitra usaha 1. Bagaimana peluang menjalin kemitraan dengan Pemerintah, Bank, Koperasi, BPR dan Lembaga keuangan lain? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? 2. Bagaimana peluang memperolah bantuan dalam mengembangkan administrasi dan manajemen dari Pemerintah, Bank, Koperasi, BPR dan Lembaga keuangan lain? Bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan?

19 Bagaimana peluang kerjasama dalam penyaluran kredit dari Pemerintah,Bank, Koperasi, BPR dan Lembaga keuangan lain?bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan? 4. Bagaimana peluang mengatasi hambatan yang berasal dari dalam KUSP dan dari pihak yang diharapkan menjadi mitra dalam pengembangan kemitraan usaha?bagaimana cara memenuhinya? Sejauhmana peluang itu dapat dilaksanakan?t Peluang mengembangkan masyarakat 1. Bagaimana peluang KUSP ini untuk memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan simpan pinjam masyarakat di luar anggota? Bagaimana cara memenuinya? Sejauhmana peluang tersebut dapat dilaksanakan? 2. Bagaimana peluang KUSP ini untuk mengembangkan kehidupan sosial masyarakat di tingkat RW atau kelurahan? Bagaimana cara untuk memenuhinya? Sejauhmana peluang tersebut dapat dilaksanakan?

20 155 Pedoman Wawancara Terstruktur Tema wawancara : Pelaksanaan Waktu : Tempat : Peserta: a. Perencanaan KUSP 1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana proses perencanaan di KUSP? 2. Bagaimana keterlibatan anggota dalam proses perencanaan tersebut? 3. Dari segi isi perencanaan, apakah perencanaan yang disusun telah sesuai dengan kebutuhan KUSP? 4. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam penyusunan perencanaan KUSP? Mengapa faktor tersebut menghambat? 5. Bagaimana usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? 6. Bagaimana harapan Bapak/Ibu tdalam penyusunan perencanaan? b. Pelaksanaan pelayanan 1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan simpan, pinjam dan jaminan sosial di KUSP ini? 2. Apakah pelaksanaan pelayanan KUSP telah sesuai dengan kebutuhan anggota?

21 Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan KUSP? Mengapa faktor tersebut menghambat? 4. Bagaimana usaha KUSP untuk mengatasi hambatan tersebut? 5. Bagaimana harapan Bapak/Ibu terhadap pelaksanaan pelayanan KUSP? c. Kinerja Pengurus 1. Bagaimana kinerja pengurus saat ini? 2. Apakah kinerja pengurus telah sesuai dengan kebutuhan KUSP? 3. Faktor-faktor apa saja yang menghambat kinerja pengurus? Mengapa faktor tersebut menghambat kinerja pengurus? 4. Bagaimana usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? 5. Bagaimana harapan Bapak/Ibu terhadap kinerja pengurus? d. Perlunya Reorganisasi Kepengurusan 1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap kepengurusan saat ini? 2. Apakah pola reorganisasi kepengurusan seperti saat ini telah susuai dengan keinginan anggota? 3. Apakah reorganisasi diperlukan untuk mengembangkan KUSP? Mengapa reorganisasi diperlukan? Sejauhmana reorganisasi diperlukan? 4. Bagaimana harapan Bapak/.Ibu terhadap reorganisasi kepengurusan? e. Harapan terhadap KUSP 1. Dalam hal apakah menurut Bapak/Ibu paling penting dilakukan untuk mengembangkan KUSP? 2. Bagaimana cara melakukan perbaikan bagi pengembangan KUSP? 3. Bagaimana harapan yang menurut Bapak/Ibu terhadap pelayanan KUSP? 4. Bagaimana cara mewujudkan harapan tersebut?

22 157 Lampiran 5 Pedoman Diskusi Kelompok 1. Pembahasan 1, penentuan partisipan yang akan dilibatkan dalam pengembangan keswadayaan. Identifikasi partisipan meliputi pihak-pihak yang perlu dilibatkan dan perannya dalam pengembangan keswadayaan KUSP. 2. Pembahasan 2, Pengkajian dan perencanaan partisipatif Penentuan masalah dan identifikasi sumber-sumber atau aktivitas yang dapat mendukung pengembangan. Selanjutnya secara bersama-sama melakukan penentuan kebutuhan atau masalah (assessment) yang akan menjadi fokus untuk dipecahkan atau dikembangkan. Langkah terakhir dari tahap ini adalah menyusun program aksi dengan melibatkan partisipan. 3. Pembahasan 3, Pendidikan dan pelatihan Bentuk-bentuk dan jenis pendidikan dan pelatihan yang diharapkan. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan pendidikan dan pelatihan Penentuan mekanisme dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. 4 Pembahasan 4 Mobilisasi sumberdaya a. Penentuan jenis simpanan b. Penentuan besarnya simpanan c. Penentuan mekanisme dan pelaksanaan simpanan dan pinjaman. 5. Pembahasan 5, Konsultasi manajemen a. Penentuan pihak-pihak yang diharapkan menjadi konsultan b. Penentuan bentuk-bentuk konsultasi yang diharapkan c. Penentuan jenis-jenis konsultasi d. Penentuan mekanisme dan pelaksanaan konsultasi 6. Pembahasan 6, Membangun jalinan antara KUSP dengan program-program pengembangan masyarakat di tingkat RW, keluarahan dan pemerintah a. Penentuan pihak-pihak yang diharapkan terjalin hubungan. b. Penentuan bentuk-bentuk kerjasama c. Penentuan jenis-jenis kerjasama

23 158 d. Penentuan mekanisme dan pelaksanaan kerjasama 7. Pembahasan 7, Pengembangan jejaring melalui kemitraan usaha a. Penentuan pihak-pihak yang menjadi mitra b. Penentuan bentuk-bentuk kemitraan c. Penentuan mekanisme dan pelaksanaan kemitraan 8. Pembahasan 8, Monitoring dan evaluasi a. Penentuan bentuk-bentuk kegiatan monitoring dan evaluasi b. Penentuan pihak-pihak yang dilibatkan dalam monitoring dan evaluasi c. Penentuan mekanisme monitoring dan evaluasi d. Penentuan mekanisme pelaporan. e. Penentuan tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi. 9.Pembahasan 9, Harapan yang ingin dicapai dan kaitannya dengan pengembangan masyarakat a. Identifikasi tujuan dan harapan yang ingin dicapai untuk mengembangkan masyarakat dalam aspek sosial dan ekonomi. b. Penentuan bentuk-bentuk kegiatan KUSP dalam kaitannya dengan pengembangan masyarakat. c. Penentuan mekanisme dan pelaksanaan kegiatan dalam kaitannya dengan pengembangan masyarakat.

24 Lampiran 7 Pedoman Penyusunan Program Pengembangan Keswadayaan Partisipastif Masalah Topik Sub Topik Pihak Terlibat Teknik Instrumen Penyusunan strategi pengembangan keswadayaan Identifikasi partisipan Penentuan masalah dan penyusunan rencana pemecahan masalah Pendidikan dan pelatihan Pihak yang perlu dilibatkan Peran partisipasn Penentuan masalah Penyusunan rencana pemecahan masalah Pendidikan dan pelatihan administrasi Pendidikan dan pelatihan manajemen 1. Pengurus 2. Anggota 3. Tokoh masyarakat 4. Aparat kelurahan 5. Kantor Pelayanan Kop dan UKM 6. Bank Diskusi kelompok Panduan diskusi Mobilisasi sumbersumber Pelaksanaan pelayanan simpanan Pelaksanaan pelayanan pinjaman Pelaksanaan jaminan sosial. Mengembangkan sumber-sumber aset Konsultasi administrasi dan manajemen Konsultasi administrasi Konsultasi manajemen 161

25 Masalah Topik Sub Topik Pihak Terlibat Teknik Instrumen Membangun jalinan Jalinan dengan program pembangunan di tingkat RW. Jalinan dengan program-program pemerintah 1. Pengurus 2. Anggota 3. Tokoh masyarakat Diskusi kelompok Panduan diskusi Mengembangkan jejaring Monitoring dan Evaluasi Kerjasama dengan Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM Jejaring dengan Bank Monitoring Evaluasi 4. Aparat kelurahan 5. Kantor Pelayanan Kop dan UKM 6. Bank Harapan yang ingin dicapai kaitannya dengan pengembangan masyarakat Identifikasi tujuan dan harapan yang ingin dicapai untuk mengembangkan masyarakat dalam aspek sosial dan ekonomi. Penentuan bentuk-bentuk kegiatan KUSP dalam kaitannya dengan pengembangan masyarakat. 162

26 163 Lampiran 8 Dokumentasi Kegiatan Kajian Wawancara dengan Salah Satu Anggota KUSP Wawancara Terstruktur dengan Pengurus KUSP Wawancara Terstruktur dengan Pengurus KUSP

27 164 Petugas Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM sedang menjelaskan tentang pembukuan dan penerapannya kepada pengurus KUSP Petugas Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM sedang menjelaskan tentang pembukuan dan penerapannya kepada pengurus KUSP Diskusi kelompok Dalam Penyusunan Partisipan

28 165 Situasi dalam pertemuan anggota KUSP Situasi dalam pertemuan anggota KUSP Anggota KUSP sedang berembug dalam pembahasan program

DAFTAR PUSTAKA. Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada DAFTAR PUSTAKA Ali, Madekhan,2007, Orang Desa Anak Tiri Perubahan, Malang, Averroes Press Badan koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan LembagaPenelitian Smeru, 2005, Penanggulangan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) walaupun belum optimal telah meningkatkan akses keluarga miskin terhadap upaya peningkatan kesejahteraannya. Melalui KUBE

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian METODE KAJIAN Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan,

Lebih terperinci

Pandangan tentang kemiskinan sangat beragam, berubah dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada awalnya pendekatan yang terpusat

Pandangan tentang kemiskinan sangat beragam, berubah dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada awalnya pendekatan yang terpusat TINJAUAN PUSTAKA Kemiskinan Pandangan tentang kemiskinan sangat beragam, berubah dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada awalnya pendekatan yang terpusat pada kondisi atau keadaan

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KESWADAYAAN KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM

PROGRAM PENGEMBANGAN KESWADAYAAN KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM PROGRAM PENGEMBANGAN KESWADAYAAN KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM Latar Belakang Dalam rangka memberikan akses terhadap sumberdaya finansial bagi masyarakat miskin dan sektor informal, pengembangan keswadayaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Balatbangsos,, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Balatbangsos,, Jakarta. 97 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, dan Harry Hikmah, 2004, Participatory Research Appraisal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Edisi Revisi, Humaniora Utama Press. Jakarta. Adi. LR. (2003), Pemberdayaan,

Lebih terperinci

Komisi Pembimbing : Dr. Er. I. r. Pudji SUPRIYONO

Komisi Pembimbing : Dr. Er. I. r. Pudji SUPRIYONO PENGEMBANGAN KESWADAYAAN KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM SEBAGAI STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus di RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah) Komisi Pembimbing

Lebih terperinci

KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG

KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG Deskripsi dan Perkembangan Kegiatan KUSP Gotong Royong RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari didirikan pada tahun 1993. Pada awalnya, KUSP (KUSP) Gotong Royong

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri

DAFTAR PUSTAKA. Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas:Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta, 2001. Daryanto, Arief,

Lebih terperinci

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE Analisis Masalah Pendekatan kelompok melalui pengembangan KUBE mempunyai makna strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Melalui KUBE,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) dan fungsi BKM Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan suatu institusi/ lembaga masyarakat yang berbentuk paguyuban, dengan

Lebih terperinci

Komisi Pembimbing : Dr. Er. I. r. Pudji SUPRIYONO

Komisi Pembimbing : Dr. Er. I. r. Pudji SUPRIYONO PENGEMBANGAN KESWADAYAAN KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM SEBAGAI STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus di RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah) Komisi Pembimbing

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor

DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor 94 DAFTAR PUSTAKA Bappenas. (2004). Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU

DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU 100 DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU Departemen Kesehatan RI. 1999. Indonesia Sehat 2010, Jakarta. Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, 2006. Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Kabupaten Pemalang. Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Fungsi BKM pada program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran perlu ditingkatkan, sehingga dalam pemberdayaan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

Komisi Pembimbing : Dr. Er. I. r. Pudji SUPRIYONO

Komisi Pembimbing : Dr. Er. I. r. Pudji SUPRIYONO PENGEMBANGAN KESWADAYAAN KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM SEBAGAI STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus di RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah) Komisi Pembimbing

Lebih terperinci

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) mulai tahun Konsepsi Pemberdayaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN KELOMPOK PEMBERDAYAAN EKONOMI BERBASIS KEWILAYAHAN (PEW)

PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN KELOMPOK PEMBERDAYAAN EKONOMI BERBASIS KEWILAYAHAN (PEW) Jurnal MAKSIPRENEUR, Vol. VI, No. 1, Desember 2016, hal. 77 87 PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN KELOMPOK PEMBERDAYAAN EKONOMI BERBASIS KEWILAYAHAN (PEW) Bening Hadilinatih (linatih@yahoo.com) Fakultas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan)

Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan) Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan) Program Pemberdayaan Buruh Migran Perempuan dan Keluarganya di Daerah Asal Kerjasama: Badan Nasional Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN KINERJA KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN

LAPORAN PERKEMBANGAN KINERJA KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN LAPORAN PERKEMBANGAN KINERJA KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN I. PENDAHULUAN Keppres No. 124 tahun 2001 juncto No. 8 tahun 2002 tentang Pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE 77 STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE Alat yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah analisis Pemberdayaan Longwe dengan menggunakan kelima

Lebih terperinci

TULISAN TENTANG MODEL BEKERJA BERSAMA MASYARAKAT:

TULISAN TENTANG MODEL BEKERJA BERSAMA MASYARAKAT: TUGAS INDIVIDU I TULISAN TENTANG MODEL BEKERJA BERSAMA MASYARAKAT: Telaah Singkat Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis pada Asset dan Berbasis pada Masalah MATA KULIAH: PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan. BAB I PENDAHULUAN Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan. Penanggulangan kemiskinan memerlukan upaya yang sungguh-sungguh, terusmenerus, dan terpadu dengan menekankan pendekatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London.

DAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London. DAFTAR PUSTAKA Abbot, John. 1996. Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London. Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Pembangunan Desa adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah desa, dalam rangka memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat desa. Dana pembangunan

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN RAKYAT. Oleh: Bambang Ismawan

MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN RAKYAT. Oleh: Bambang Ismawan MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN RAKYAT Oleh: Bambang Ismawan 1 BERITA GEMBIRA! Ekonomi Indonesia 2011 tumbuh tertinggi di ASEAN: 6,5% Inflasi 2011 sebesar 3,79%, jauh lebih rendah ketimbang 2010 yang mencapai

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN POSDAYA DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI

PEMBENTUKAN POSDAYA DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI 1 Lisnur Wachidah,

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO. Oleh FERA HANDAYANI

EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO. Oleh FERA HANDAYANI EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh FERA HANDAYANI Abstrak Dalam pengelolaan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), masyarakat mendapatkan kewenangan untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, masalah kemiskinan sudah menjadi fenomena kehidupan masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial masyarakat Indonesia. Terjadinya

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN 7.1. Latar Belakang Rancangan Program Kemiskinan di Desa Mambalan merupakan kemiskinan yang lebih disebabkan oleh faktor struktural daripada faktor

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 116 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 6.1. Kesimpulan Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang kompleks dibutuhkan intervensi dari semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Selain peran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN KELOMPOK SIMPAN PINJAM DI DESA SENDANGARUM, MINGGIR, SLEMAN

PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN KELOMPOK SIMPAN PINJAM DI DESA SENDANGARUM, MINGGIR, SLEMAN Jurnal MAKSIPRENEUR, Vol. IV, No. 1, 2014, hal. 139-153 PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN KELOMPOK SIMPAN PINJAM DI DESA SENDANGARUM, MINGGIR, SLEMAN Yuli Kurniyati, (yulikurniyati@yahoo.co.id) Fakultas

Lebih terperinci

P E N D A H U L U A N

P E N D A H U L U A N P E N D A H U L U A N Latar Belakang Krisis di Indonesia berlangsung panjang, karena Indonesia memiliki faktor internal yang kurang menguntungkan. Faktor internal tersebut berupa konflik kebangsaan, disintegrasi

Lebih terperinci

PNM Permodalan Nasional Madani

PNM Permodalan Nasional Madani Mendorong Akselerasi Intermediasi kepada Usaha Mikro dan Kecil melalui Linkage Program Abdul Salam Direktur PT (Persero) Seminar Linkage Program Gema PKM & Bank Indonesia 27 Agustus 2004 PT. (Persero)

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN (Studi Kasus di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB) CHANDRA APRINOVA SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 @ Hak Cipta

Lebih terperinci

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL (Studi Kasus Di Desa Hambapraing, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur) KATARINA RAMBU BABANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS DAN SINTESIS PARTISIPASI MASYARAKAT STAKEHOLDER

BAB VII ANALISIS DAN SINTESIS PARTISIPASI MASYARAKAT STAKEHOLDER BAB VII ANALISIS DAN SINTESIS PARTISIPASI MASYARAKAT STAKEHOLDER DALAM PENYELENGGARAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN DAMPAKNYA TERHADAP KOMUNITAS PERDESAAN Keberadaan perusahaan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak permasalahan yang terkait dengan hal ekonomi dan pembangunan. Hal ini diakibatkan oleh dampak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penlitan yang telah diuraikan diatas, Maka peneliti menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Fungsi Bappeda Dalam Proses

Lebih terperinci

METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian

METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji suatu komunitas, karena karakter

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL STUDI TENTANG PROGRAM KEGIATAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA AMBARA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Oleh : HASANA P. ABAS

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama Badan. Pasal 32

BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama Badan. Pasal 32 BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Badan Pasal 32 Badan Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kupang mempunyai tugas pokok membantu

Lebih terperinci

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI Nomor : 30 Tahun 2008 Tanggal : 28 Nopember 2008 Tentang : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA CIMAHI KECAMATAN NO NAMA JABATAN TUGAS

Lebih terperinci

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini yang merupakan bagian penutup dari laporan penelitian memuat kesimpulan berupa hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan demi keberhasilan proses

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Laporan penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi CU Prima Danarta dalam mengurangi adanya Turnover anggota. Berikut merupakan beberapa simpulan terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk miskin di Indonesia berjumlah 28,55 juta jiwa dan 17,92 juta jiwa diantaranya bermukim di perdesaan. Sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencarian

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF Nama Alamat : Ronggo Tunjung Anggoro, S.Pd : Gendaran Rt 001 Rw 008 Wonoharjo Wonogiri Wonogiri

Lebih terperinci

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI 54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI Oleh: Dhio Adenansi, Moch. Zainuddin, & Binahayati Rusyidi Email: dhioadenansi@gmail.com; mochzainuddin@yahoo.com; titi.rusyidi06@yahoo.com

Lebih terperinci

Indonesian English. : Indonesia

Indonesian English. : Indonesia CURICULUM VITAE 1. PROPOSED POSITION : Poverty Monitoring Specialist 2. NAME : Eko Suyanto 3. DATE OF BIRTH : Malang, 10 Maret 1958 4. NATIONALITY : Indonesian 5. EDUCATION : Institut Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM/UNIT SIMPAN PINJAM DALAM UPAYA PENGEMBANGAN UMKM DI KABUPATEN MALANG

ANALISIS PERANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM/UNIT SIMPAN PINJAM DALAM UPAYA PENGEMBANGAN UMKM DI KABUPATEN MALANG ANALISIS PERANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM/UNIT SIMPAN PINJAM DALAM UPAYA PENGEMBANGAN UMKM DI KABUPATEN MALANG Endi Sarwoko Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan koperasi simpan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA Oleh : Susilahati Koordinator Wilayah Provinsi Banten LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Disampaikan pada acara Pembekalan peserta KKN Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BIDANG KREDIT BANK INDONESIA PADA ACARA PENANDATANGANAN MOU ANTARA BANK INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TENTANG PENINGKATAN KETERAMPILAN LEMBAGA PENYEDIA JASA (BUSINESS

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN Oleh: Rasbin, S.TP., M.SE. Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik PUSAT PENELITIAN BADAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anindita, Ratya. 2004, Pemasaran Hasil Pertanian, Surabaya, Papyrus.

DAFTAR PUSTAKA. Anindita, Ratya. 2004, Pemasaran Hasil Pertanian, Surabaya, Papyrus. DAFTAR PUSTAKA Adi, Rukminto. 2001, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan, Intervensi Komunitas (Pengantar pada pemikiran dan pendekatan praktis), Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, UI. Anindita,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI SETDA KAB. SERANG TAHUN

Lebih terperinci

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN: PARTISIPASI MASYARAKAT DESA DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI DESA BINUANG KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Farhanuddin Jamanie Dosen Program Magister Ilmu

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SEKELOA KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SEKELOA KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SEKELOA KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG Pengembangan masyarakat adalah suatu gerakan yang di rancang guna meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat

Lebih terperinci

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI Model Pembaharuan Hukum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Jawa Timur Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Di Pasar ASEAN Tahun ke I dari rencana 2 tahun

Lebih terperinci

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH I. UMUM Penerapan otonomi daerah sejatinya diliputi semangat untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2 LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2 Sebagian besar penduduk miskin di Indonesia adalah perempuan, dan tidak kurang dari 6 juta mereka adalah kepala rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat sekali, yang sebagian besar berakar dari sejarah. Tatkala kedaulatan atas indonesia diserahkan

Lebih terperinci

STUDI KASUS. Sustainable Tribal Empowerment Program (STEP) Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal yang Berkesinambungan

STUDI KASUS. Sustainable Tribal Empowerment Program (STEP) Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal yang Berkesinambungan STUDI KASUS Sustainable Tribal Empowerment Program (STEP) Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal yang Berkesinambungan PROYEK YANG DISELENGGARAKAN CARE INDIA DENGAN DUKUNGAN PENDANAAN DARI KOMISI EROPA

Lebih terperinci

Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan

Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan DAFTAR PUSTAKA Bappenas. 2004. Tata cara perencanaan pengembangan kawasan untuk percepatan pembangunan daerah. Direktorat pengembangan kawasan khusus dan tertinggal. Jakarta. Braun, J.V and Feldbrudge,

Lebih terperinci

Maskun, Sumitro, 1999, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokakarya Pengembangan Kapasitas

Maskun, Sumitro, 1999, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokakarya Pengembangan Kapasitas DAFTAR PUSTAKA 120 Adam, Imam, 2007, Dialog Hutan Jawa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Adimihardja, K. dan Harry Hikmat, 2001, Participatory Research Appraisal : Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Humaniora

Lebih terperinci

BAB IV PENILAIAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PETANI PEMAKAI AIR DAERAH IRIGASI WAY RAREM

BAB IV PENILAIAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PETANI PEMAKAI AIR DAERAH IRIGASI WAY RAREM BAB IV PENILAIAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PETANI PEMAKAI AIR DAERAH IRIGASI WAY RAREM Pada bab ini akan dibahas mengenai penilaian pengembangan kapasitas komunitas petani pemakai air dalam pengelolaan irigasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MAROBO, SALASSA, SUKAMAJU DAN BONE-BONE MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Kekuatan yang dimiliki oleh kelompok pengrajin tenun ikat tradisional di desa Hambapraing, sehingga dapat bertahan sampai sekarang adalah, kekompakan kelompok, suasana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki satu abad sejarah panjang dalam keuangan mikro, bila dihitung dari masa penjajahan Belanda. Pada masa tersebut, lembaga keuangan mikro (LKM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut para ahli, kemiskinan masih menjadi permasalahan penting yang harus segera dituntaskan, karena kemiskinan merupakan persoalan multidimensional yang tidak saja

Lebih terperinci

MEMBANGUN INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN YANG MANDIRI 1 Dr.Ravik Karsidi, MS. 2

MEMBANGUN INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN YANG MANDIRI 1 Dr.Ravik Karsidi, MS. 2 MEMBANGUN INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN YANG MANDIRI 1 Dr.Ravik Karsidi, MS. 2 Tulisan ini bermaksud memahami pentingnya institusi masyarakat pedesaan terutama kelompok dan organisasi masyarakat sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI Model Pembaharuan Hukum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Jawa Timur Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Di Pasar ASEAN Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR PERATURAN NOMOR 15 Tahun 2009 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR KREDIT USAHA MIKRO KUDUS DI KABUPATEN KUDUS Menimbang a. bahwa untuk memberdayakan usaha mikro yang ada di Kabupaten Kudus perlu disediakan

Lebih terperinci

VII. EVALUASI DAN RUMUSAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KUBE DI KELURAHAN MAHARATU

VII. EVALUASI DAN RUMUSAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KUBE DI KELURAHAN MAHARATU VII. EVALUASI DAN RUMUSAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KUBE DI KELURAHAN MAHARATU 7.1. Evaluasi dan Strategi Pemberdayaan Keluarga Miskin 7.1.1. Evaluasi Kegiatan KUBE di Kelurahan Maharatu.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan masyarakat merupakan suatu gerakan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas melalui partisipasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nurul Hidayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha mikro dan informal merupakan sektor usaha yang telah terbukti berperan strategis atau penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang pernah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pertanian sampai saat ini telah banyak dilakukan di Indonesia. Selain sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan petani, sektor pertanian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL (Studi Kasus Di Desa Hambapraing, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur) KATARINA RAMBU BABANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada masyarakat dalam hal kemampuan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada masyarakat dalam hal kemampuan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Program pemberdayaan masyarakat pelatihan Bahasa Inggris adalah sebuah program yang bertujuan untuk memberdayaan masyarakat, selain itu bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG

PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG OLEH: USWATUN HASANAH 1 & RISNA RESNAWATY 2 1. Mahasiswa Program Studi Magister (S-2) Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN UMKM PEMBERDAYAAN, METODE PENDAMPINGAN UMKM DAN PERAN KKMB DALAM PEMBERDAYAAN UMKM 24/10/2013

BENTUK-BENTUK PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN UMKM PEMBERDAYAAN, METODE PENDAMPINGAN UMKM DAN PERAN KKMB DALAM PEMBERDAYAAN UMKM 24/10/2013 Ardito Bhinadi presents PEMBERDAYAAN, METODE PENDAMPINGAN UMKM DAN PERAN KKMB DALAM PEMBERDAYAAN UMKM Banyuwangi, 29 Oktober 2013 BENTUK-BENTUK PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN UMKM 1 Prinsip Pemberdayaan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI S I L A B U S. FRM/FISE/ Januari 2009

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI S I L A B U S. FRM/FISE/ Januari 2009 S I L A B U S FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ekonomi Jurusan/Program Studi : Pendidikan akuntansi Mata Kuliah : Ekonomi Kerakyatan Kode : SKS : Teori : 2 Praktik :- Semester

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PDPM), STUDI TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN MAMBORO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

EFEKTIVITAS PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PDPM), STUDI TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN MAMBORO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU EFEKTIVITAS PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PDPM), STUDI TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN MAMBORO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU Jans Wilianto Nasila Dosen Administrasi Negara Fakultas

Lebih terperinci

PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA SIMPAN PINJAM RUKUN LESTARI UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN

PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA SIMPAN PINJAM RUKUN LESTARI UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN 136 PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA SIMPAN PINJAM RUKUN LESTARI UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN (KASUS DI RW 04 DUSUN DAWUKAN DESA SENDANGTIRTO KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA) DJULI SUGIARTO

Lebih terperinci