Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan
|
|
- Yandi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA Bappenas Tata cara perencanaan pengembangan kawasan untuk percepatan pembangunan daerah. Direktorat pengembangan kawasan khusus dan tertinggal. Jakarta. Braun, J.V and Feldbrudge, T, Intitutional Aspects of the Handling of Crises and Disasters in Developing Countries. Institute for Scientific Cooperation. Tubingen. Federal Republic of Germany Gerungan, Psikologi Sosial. Eresco. Bandung. Gunardi, dkk, Modul Pengantar Pengembangan Masyarakat, Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Himat, Harry, Strategi Pemerdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press, Bandung. Ife, Jim, Community Development, Creating Community Alternatives, Vision, Analisys and Practice, Logman, Australia. Israel, A, Institutional Development: Incentive to Performance. The Johns Hopkins University Press. Baltimore and London. Kolopaking, Lala dan Nasdian, Fredinan Tonny. Pengembangan Masyarakat dan Kelembagaan Pembangunan. Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Maleong, J. Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Remaja Rosda Karya. Bandung. Marliyantoro, Oelin, Konsep dan Relevansi Modal Sosial. Bulettin Jendela. STPMD. Yokyakarta. Maskun, Sumitro, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokarya Pengembangan Kapasitas dalam Pembangunan Masyarakat Desa, Ditjen Depdagri, Jakarta. Nasution, S, Metode Penelitian Bidang Naturalistik Kualitatif. Tarsito. Bandung. Nasdian, Fredinan Tonny dan Dharmawan, Arya Hadi Sosiologi untuk Pengembangan Masyarakat, Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Pakpahan, A, Kerangka Analitik untuk Penelitian Rekayasa Sosial: Perspektif Ekonomi Institusi. Pusat Penelitian Agro Ekonomi. Badan Litbang Pertanian. Deptan. Jakarta. Parsons, Ruthm, J. James, D. Jorgensen dan Santos, H. Hernandez, The Integrations of Social Work Practice, California. Brooks/Cole. Saharudin, Modal Sosial Organisasi Akar Rumput dan Pengembangan Masyarakat (Tesis). Universitas Indonesia. Jakarta.
2 99 Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Barat. Working Paper. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. Syahyuti Bedah Konsep Kelembagaan. Strategi Pengembangan dan Penerapannya dalam Penelitian Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor., Pengembangan Kelembagaan dalam Prima Tani. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Deptan Schmid, A.A, Analytical Institutional Economics : Challenging Problems in the Economics of Resources for a New Environment. American Journal of Agricultural Economics. Vol. 54 No American Agricultural Economics Association. Sugiyanto, Lembaga Sosial, Yokyakarta. Pustaka Utama. Suharto, Edi, Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial : Spektrum Pemikiran, Bandung: Lembaga Studi Pembangunan STKS (LSP- STKS)., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung. Refika Aditama. Sumardjo dan Saharudin, 2007, Modul Metode-metode Partisipatif dalam Pengembangan Masyarakat, Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Sumpeno, Capacity Building, Persiapan dan Perencanaan. Catholic Relief Servis. Jakarta. Soekanto, Sarjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan 32. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soedijanto, Organisasi, Kelompok dan Kepemimpinan. Pendidikan Guru Pertanian. Institut Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian Ciawi. Bogor. Syamsu, Syahriman; Yusril, M dan Suwarto, FX, Dinamika Kelompok dan Kepemimpinan: Suatu Pengantar. Universitas Atma Jaya. Yokyakarta.
3
4 101 PETA KABUPATEN TEBO PROPINSI RIAU PROPINSI SUMATERA BARAT KABUPATEN BUNGO KABUPATEN MERANGIN KABUPATEN BATANGHARI
5 102 PETA KECAMATAN RIMBO BUJANG KEC. VII KOTO ILIR KEC. TEBO ULU KEC. RIMBO ILIR KABUPATEN BUNGO
6 PETA DESA TEGAL ARUM 103
7 104 INSTRUMEN PENELITIAN I. Pedoman Studi Dokumentasi A. Dokumentasi Pemerintahan Desa Tegal Arum 1. Profil Desa Tegal Arum 2. Program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa Tegal Arum B. Dokumentasi Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari 1. Profil Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari 2. Buku Administrasi Kepengurusan dan Keuangan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari 3. Laporan Kegiatan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari 4. Laporan pertanggungjawaban kepengurusan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari II. Pedoman Observasi Partisipasi (Pengamatan berperan serta) A. Kegiatan dan Eksistensi Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari 1. Aktivitas kepengurusan kelembagaan (termasuk kepemimpinannya) 2. Kondisi sarana dan prasarana kelembagaan 3. Interakasi sosial antara pengurus dengan anggota 4. Bentuk kerjasama Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari dengan stakeholder lain. B. Kegiatan anggota Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari dalam budidaya ikan tawar 1. Aktivitas sehari-hari dalam budidaya ikan tawar 2. Aktivitas melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari C. Keterlibatan Stakeholder lain dalam budidaya ikan tawar masyarakat melalui Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari
8 Bentuk kerjasama stakeholder lain budidaya ikan tawar masyarakat melalui Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari III. Pedoman Wawancara Mendalam A. Wawancara dengan Anggota Karekteristik Responden : Nama :... Umur :... Jenis kelamin :... Pedidikan :... Pekerjaan :... Penghasilan : Rp.../bulan/minggu/hari Alamat :... Karakteristik Usaha 1. Sejak kapan melakukan usaha di bidang budidaya ikan kolam ikan tawar? 2. Alasan mengikuti usaha budidaya ikan kolam ikan tawar? 3. Produk apa saja yang dihasilkan? 4. Apakah perkerjaan ini melibatkan anggota keluarga? 5. Apakah pendapatan dari budidaya ikan kolam ikan tawar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari? 6. Bagaimana perkembangan usaha sampai saat ini, cenderung naik atau turun? Pola hubungan A. Aspek sosial I. Jejaring sosial 1. Siapa sajakah yang pernah diajak kerjasama dalam usaha ini? 2. Apakah keluarga dilibatkan dalam usaha ini? 3. Apakah pernah melibatkan pihak luar selain anggota keluarga? 4. Pernakah bekerjasama dengan petani budidaya ikan di desa lain? 5. Jika pernah dalam bidang apa saja? Dan dengan siapa?
9 Bagaimana kerjasama dilakukan antar petani budidaya ikan di desa ini? Dalam hal apa saja? 7. Menurut anda kira-kira siapa saja atau lembaga apa saja yang bisa diajak untuk menjadi mitra usaha? Jika ada, kerjasama dalam hal apa saja? 8. Apakah anda sering berkerjasama dengan pihak lain, di luar atau di dalam kelompok Tani Ikan Mina Sari? Jika iya bagaimana? 9. Hambatan apakah yang dihadapi untuk kerjasama dengan pihak lain? II. Komunikasi 1. Apakah anda sering berkomunikasi dengan sesama petani ikan? 2. Apakah anda mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan sesama petani ikan? 3. Apakah anda sering melakukan komunikasi tentang masalah di luar masalah ekonomi dengan sesama petani ikan? 4. Apakah sesama petani ikan di desa ini memiliki kegiatan bersama? 5. Jika iya, apakah kelompok tersebut berjalan aktif dan memberikan manfaat bagi anda? 6. Bagaimana caranya untuk menyampaikan aspirasi anda sebagai anggota? 7. Apakah petani ikan memiliki forum khusus untuk berkomunikasi? 8. Topik apakah yang sering dikomunikasikan? 9. Apakah pembicaraan tentang di luar budidaya ikan turut dibicarakan? 10. Apakah anggota lain turut peduli apabila anda membicarakan persoalan di luar budidaya ikan? III. Kepercayaan 1. Bagaimana untuk memulai suatu kerjasama di antara petani ikan? 2. Atas dasar apakah kerjasama dilakukan? 3. Apakah faktor kedekatan/kerabat berpengaruh/menentukan kerjasama yang dijalin? 4. Apakah anda percaya bahwa anggota kelompok anda tidak akan berbuat curang?
10 Apakah anda mempercayai mereka sebatas hubungan kerja atau lebih dari hubungan kerjasama? 6. Apakah petani ikan yang lain diajak kerjasama pernah mengecewakan anda? Jika iya dalam hal apa? IV. Etika 1. Apakah sesama petani ikan memiliki aturan khusus yang disepakati bersama dalam menjalankan produksi? 2. Siapakah yang membuat aturan tersebut? 3. Apakah aturan tersebut tertulis atau tidak? 4. Bagaimana aturan tersebut dijalankan? 5. Sanksi apakah yang akan diberikan apabila ada yang tidak menaati peraturan tersebut? 6. Siapakah yang menentukan harga jual untuk suatu produk tertentu? 7. Jika harga tidak cocok apakah petani kecil memiliki kesempatan untuk negosiasi harga? 8. Apakah di daerah ini terdapat persaingan antar petani? 9. jika iya, persaingan seperti apa? 10. Apakah terdapat aturan untuk mengatasi persaingan tersebut? 11. Apakah anda pernah mengalami pembayaran terlambat? 12. Jika iya, apa yang anda lakukan? 13. Apakah diantara para petani terdapat semangat silih asah, selisih asih dan silih asuh? 14. Apa hambatan petani untuk saling bekerjasama? 15. Apa hambatan petani untuk bersatu sebagai kelompok? B. Aspek ekonomi I. Sumber daya 1. Apakah sumber daya alam mendukung usaha budidaya ikan tawar? 2. Berapa luas potensi lahan yang dapat digunakan untuk budidaya ikan tawar? 3. Berapa orang tenaga kerja yang dibutuhkan dalam operasional produksi?
11 Darimana cara anda untuk menguasai cara membuat kolam yang baru? II. Modal 1. Dari mana anda mendapatkan modal untuk melaksanakan usaha ini? 2. Pernahkah ada bantuan modal dari pihak lain? Jika iya dari mana? 3. Pernahkah anda mendapat bantuan dari mitra/bandar? 4. Jika iya, seberapa besar? 5. Apabila anda kekurangan modal, apakah bandar sebagai kolektor akan membantu? 6. Jika anda mengalami kesulitan keuangan kemana anda biasanya meminjam uang? 7. Apakah bandar akan membantu permodalan atau kesulitan ekonomi anda? 8. Apakah sesama petani biasanya saling membantu apabila ada kesulitan modal? 9. Bagaimana pengembalian dilakukan? 10. Apakah yang menjadi dasar bandar mau meminjam modal/uang? III. Bahan baku 1. Dari mana anda mendapatkan bahan baku? 2. Apakah sesama petani berkerjasama dalam pengadaan bahan baku? 3. Jika iya, dengan siapa anda bermitra dalam pengadaan bahan baku? 4. Jika tidak mengadakan kerjasama dalam pengadaan bahan baku, mengapa? 5. Pihak mana saja yang biasa diajak bermitra dalam pengadaan bahan baku? 6. Apakah bandar turut membantu dalam pengadaan bahan baku? IV. Pemasaran 1. Kemanakah anda biasanya memasarkan ikan yang anda produksi? 2. Apakah pihak mitra membantu pemasaran? 3. Apakah barang yang dibeli oleh pihak mitra dibayar kontan? 4. Siapakah yang biasanya menentukan pesanan?
12 Pernakah ada pembayaran yang macet dari pihak mitra/bandar? 6. Jika iya, bagaimana anda mengatasi hal tersebut? V. Pengetahuan dan ketrampilan 1. Jika ada model baru apakah anda atau petani lain akan saling berbagai kemampuan mengelola budidaya tersebut? 2. Apakah pihak pemerintah dan bandar/mitra pernah mengajari teknologi budidaya ikan kolam ikan tawar dan kewirausahaan pada petani di desa ini? 3. Apakah anda dan petani lain pernah mendapatkan pelatihan dari pihak lain? 4. Jika iya, dari siapa dan kapan? VI. Keuntungan 1. Bagaimana standar harga yang ditetapkan? 2. Siapa yang biasanya menentukan harga jual? 3. Apakah harga ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan petani lain diluar kelompok? 4. Apakah pendapatan yang selama ini dihasilkan memenuhi kebutuhan hidup anda? Data keluarga : Status Pekerjaan No Nama (suami/ istri/anak/ dll) usia Pendidikan Utama Sampingan ket
13 Penguasaan tanah No Jenis Luas Status keterangan Penguasaan kolam ikan No Jenis Banyak Status keterangan Penguasaan model produksi non-pertanian No Jenis volume Status keterangan
14 111 Hasil produksi No Uraian Jumlah Keterangan T o t a l Keuntungan No Uraian Jumlah Keterangan T o t a l Kendala-kendala dalam usaha tani Dalam proses produksi : Dalam proses pemasaran :
15 112 B. Wawancara dengan Pengurus Karekteristik Responden : Nama :... Umur :... Jenis kelamin :... Jabatan :... Pedidikan :... Pekerjaan :... Penghasilan : Rp.../bulan/minggu/hari Alamat :... A. Sejarah usaha budidaya ikan kolam ikan tawar 1. Tahun berapa usaha budidaya kolam ikan tawar di desa ini berjalan? 2. Siapakah yang mempelopori usaha budidaya ini? 3. Bagaimana perkembangan petani ikan di desa sejak berdiri, ini meningkat atau menurun? 4. Apakah upaya yang dilakukan pengurus untuk mengembangkan usaha budidaya ikan tawar? 5. Apakah ada persaingan yang terjadi diantara anggota? 6. Apakah persaingan yang terjadi bisa dikatakan sehat atau tidak sehat? B. Sturuktur sosial petani 1. Siapakah tokoh petani ikan yang paling disegani? 2. Atas dasar apa tokoh tersebut dihormati? 3. Bagaimana klasifikasi petani di desa ini? 4. Siapakah yang menduduki sebagai petani ikan paling sukses? 5. Siapakah yang berada di tengah? 6. Siapakah yang berada dilapisan bawah? 7. Atas dasar apakah lapisan itu terbentuk? 8. Apakah interaksi antara ketiganya bisa terjalin dengan baik? 9. Apakah hambatan untuk berinteraksi diantara ketiganya?
16 113 C. Makro ekonomi 1. Bagaimana dampak krisis ekonomi bagi petani ikan? 2. Bagaimana pengaruh terhadap permintaan pemasaran? 3. Fenomena apa yang biasanya mendorong permintaan terhadap ikan kolam tawar menjadi naik? 4. Fenomena apa yang biasanya mendorong permintaan terhadap ikan kolam tawar menjadi turun? 5. Apakah kerjasama meningkat atau menurun ketika krisis ekonomi terjadi? 6. Jika meningkat dalam aspek apa? 7. Jika menurun dalam aspek apa?
17 114 C. Wawancara dengan Pemerintah Karekteristik Responden : Nama :... Umur :... Jenis kelamin :... Jabatan :... Pedidikan :... Pekerjaan :... Penghasilan : Rp.../bulan/minggu/hari Alamat : Adakah program pemerintah yang mendorong perkembangan bagi budidaya ikan kolam ikan tawar? 2. Bagaimana peran serta dukungan anggota kelompok? 3. Masalah-masalah apa yang dihadapi dalam pelaksanaan? 4. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? 5. Bagaimana rentang kendali dan kerja sama lintas sektoral yang diterapkan? 6. Apakah pemerintah desa dan Pemerintah Daerah pernah berinisiatif untuk menghimpun seluruh petani ikan di Desa Tegal Arum? 7. Menurut pendapat anda kebijakan atau program yang seperti apa yang cocok untuk petani di wilayah ini?
18 115 IV. Pedoman Fokus Group Discussion (FGD) 1. Topik : Penyusunan Strategi Aksi Penguatan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari untuk program pengembangan budidaya ikan tawar di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi. 2. Tujuan : Untuk merumuskan beberapa aksi, sesuai dengan kemampuan anggota yang didukung pemerintahan desa dan seluruh stakeholder yang terkait dengan pengembangan kapasitas kelembagaan. 3. Moderator : Staf Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo 4. Notulen : Peneliti 5. Peserta : a. Kepala Desa dan jajaran perangkat desa b. Ketua dan seluruh anggota Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari c. Staf Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo 6. Tempat : Rumah Ketua Mina Sari 7. Alokasi Waktu : 2 3 jam 8. Susunan Acara : a. Pembawa acara, sekaligus mengantarkan acara FGD oleh staf Dinas Peternakan dan Perikanan b. Moderator menjelaskan tema, maksud dan tujuan FGD c. Diskusi, diawali dengan presentase (oleh peneliti) tentang permasalahan dari bahan kajian di lapangan berkaitan dengan pengembangan budidaya ikan tawar melalui peningkatan kapasitas Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari, yang berdasarkan usulan dari seluruh peserta untuk mendapatkan kesepakatan beberapa aksi program sesuai dengan kebutuhan petani ikan yang didukung oleh anggota, pemerintahan desa dan semua stakeholder yang hadir d. Pelaksanaan FGD, sampai menghasilkan penyusunan aksi program dalam penguatan kapasitas Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari,
19 116 sebagai bahan rekomendasi bagi Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten e. Kesimpulan dan Penutup
20
21 FOTO KEGIATAN FOKUS GROUP DISCUSSION (FGD). 118
22 FOTO POTENSI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR 119
DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor
94 DAFTAR PUSTAKA Bappenas. (2004). Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan.
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu
METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri
DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas:Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta, 2001. Daryanto, Arief,
Lebih terperinciSTRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN
STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London.
DAFTAR PUSTAKA Abbot, John. 1996. Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London. Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) walaupun belum optimal telah meningkatkan akses keluarga miskin terhadap upaya peningkatan kesejahteraannya. Melalui KUBE
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA Ali, Madekhan,2007, Orang Desa Anak Tiri Perubahan, Malang, Averroes Press Badan koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan LembagaPenelitian Smeru, 2005, Penanggulangan
Lebih terperinciMaskun, Sumitro, 1999, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokakarya Pengembangan Kapasitas
DAFTAR PUSTAKA 120 Adam, Imam, 2007, Dialog Hutan Jawa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Adimihardja, K. dan Harry Hikmat, 2001, Participatory Research Appraisal : Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Humaniora
Lebih terperinciVII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah
VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Kecamatan Kahayan Kuala merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau yang sangat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Balatbangsos,, Jakarta.
97 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, dan Harry Hikmah, 2004, Participatory Research Appraisal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Edisi Revisi, Humaniora Utama Press. Jakarta. Adi. LR. (2003), Pemberdayaan,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anindita, Ratya. 2004, Pemasaran Hasil Pertanian, Surabaya, Papyrus.
DAFTAR PUSTAKA Adi, Rukminto. 2001, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan, Intervensi Komunitas (Pengantar pada pemikiran dan pendekatan praktis), Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, UI. Anindita,
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN
EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN Program peningkatan produksi perikanan adalah program intensifikasi budidaya perikanan melalui pemeliharaan komoditas perikanan di wilayah Tebo dengan teknik
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA OLEH ELSA THESSIA YENEVA 06114052 FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian
34 III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Kajian ini menggunakan tindak eksplanatif. Tindak eksplanatif adalah suatu kajian yang menggali informasi dengan mengamati interaksi dalam masyarakat. Interaksi yang
Lebih terperinciMODAL SOSIAL PADA PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK AFINITAS (Studi Kasus Program Aksi Desa Mandiri Pangan) Sofyan Nurdin K., Sitti Nurani S.
MODAL SOSIAL PADA PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK AFINITAS (Studi Kasus Program Aksi Desa Mandiri Pangan) Sofyan Nurdin K., Sitti Nurani S. E-mail: sofyannurdinkasim@gmail.com Abstrak Penguatan kelembagaan
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS
53 EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS Pada hakekatnya tujuan pembangunan adalah untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat baik perorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat dalam
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI
DESKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI Nurnaningsih Herya Ulfah Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang e-mail: nurnaherya.fik@um.ac.id
Lebih terperinciVIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA
92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.
Lebih terperincidapat menghasilkan padi lebih melimpah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Mekanisme kerja gapoktan
Lebih terperinciPROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE
PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE Analisis Masalah Pendekatan kelompok melalui pengembangan KUBE mempunyai makna strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Melalui KUBE,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan masyarakat merupakan suatu gerakan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas melalui partisipasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Awaludin, Hamid Amuk Penjara Kita. Kompas 21 Agustus 2001.
122 DAFTAR PUSTAKA Awaludin, Hamid. 2001. Amuk Penjara Kita. Kompas 21 Agustus 2001. Bawengan, Gerson W. 1999. Pengantar Psikologi Kriminil. Prdnya Paramita. Jakarta. Cintala Esty. G. 2005. Laporan Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pukul 20:09 WIB] 1 [diakses pada hari Rabu, 04 Mei 2011,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan saat ini, menempatkan unsur kelembagaan sebagai salah satu faktor penting untuk menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan dalam
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Dari hasil pembahasan penulis tentang Peranan BUMDes Mandiri. dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Joho, Kecamatan Purwantoro,
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan penulis tentang Peranan BUMDes Mandiri dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN Oleh : Mewa Ariani Kedi Suradisastra Sri Wahyuni Tonny S. Wahyudi PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program. Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan
92 BAB IV PENUTUP Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan Menggunakan Teori Koorientasi. Bagian ini terdiri
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:
LAPORAN AKHIR PKM-M COMMUNITY BASED RESOURCE MANAGEMENT : REVITALISASI PENGELOLAAN SUMBER MATA AIR UNTUK MENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA CIHIDEUNG UDIK, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR Oleh:
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
29 III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi pencadangan pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang yang secara administratif terletak di Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Salah satunya adalah terjadinya perubahan sistem pemerintahan
Lebih terperinciMatrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan
Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Pertanyaan Penelitian Siapakah yang menjadi relawan dan apa saja jenis kemampuan, kapasitas, dan komitmen
Lebih terperincikebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi
Lebih terperinciMenyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang
Konferensi Pers dan Rumusan Hasil Workshop 21 Juli 2009 Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang Jakarta. Pada tanggal 21 Juli 2009, Departemen Kehutanan didukung oleh USAID
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)
ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Cempaka Putih, Sungai Liku Tengah, Kenagarian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam pelaksanaan program dana pembangunan kelurahan di Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan kelurahan di Kota Surakarta, yaitu, Panitia Pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Peranan Panti Asuhan Bina Amal Shaleh Amanah dalam pemberian bimbingan bimbingan
Lebih terperinciPENGUATAN KELEMBAGAAN TANI IKAN MINA SARI. (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi)
PENGUATAN KELEMBAGAAN TANI IKAN MINA SARI (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi) RONALD FRANSISCO MARBUN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciProsiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo
Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 PENINGKATAN PARTISIPASI WARGA UNTUK MEWUJUDKAN RUMAH DAN LINGKUNGAN SEHAT DI KELURAHAN PASEBAN JAKARTA PUSAT 1 Siti Sujatini, 2 Harry Susilo
Lebih terperinciANALISIS DINAMIKA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2017, hlm 35 47 ISSN 0126-4265 Vol. 45. No.1 ANALISIS DINAMIKA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU Siha Simbolon 1), Viktor Amrifo
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM KELOMPOK HOME INDUSTRY KRIPIK TEMPE PADA DESA BANGUN JAYA
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGEMBANGAN SISTEM KELOMPOK HOME INDUSTRY KRIPIK TEMPE PADA DESA BANGUN JAYA Asriany 1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 1 Masalah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. untuk berpindah tempat.. Lingkungan dimana para pekerja anak tinggal
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pekerja ojek payung merupakan pekerja yang menawarkan jasa payung pada saat hujan turun. Mereka akan menawarkan payung kepada siapa saja yang membutuhkan, entah itu hanya sekedar
Lebih terperinciANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.
Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan
Lebih terperinciNasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program
DAFTAR PUSTAKA Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan Lembaga Penelitian Smeru, 2001, Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta, Lembaga Penelitian Smeru. Bantacut T, Sutrisno dan Dewi
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 27 B. TUJUAN 27 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 27 D. UNSUR YANG TERLIBAT 28 E. REFERENSI 28 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 28
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 27 B. TUJUAN 27 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 27 D. UNSUR YANG TERLIBAT 28 E. REFERENSI 28 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 28 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 30 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciAccess to Justice in Indonesia project Van Vollenhoven Institute, Universiteit Leiden
Access to Justice in Indonesia project Van Vollenhoven Institute, Universiteit Leiden No. Waktu Kegiatan Dokumentasi Foto Dialog Kebijakan tentang Akses terhadap Keadilan dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) dan fungsi BKM Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan suatu institusi/ lembaga masyarakat yang berbentuk paguyuban, dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN
STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret hingga Mei 2015. 3.2. Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nurul Hidayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
42 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Pemikiran Pemerintah daerah Sumatera Barat dalam rangka desentralisasi dan otonomi daerah melakukan upaya memperbaiki perekonomian dengan menfokuskan pengembangan
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG
78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok
Lebih terperinciRencana Aksi Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Buku Peta Jalan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah
PEDOMAN PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA DI KAWASAN BARAT INDONESIA Surabaya, 13 Maret 2008 pkl. 09.00 21.00 WIB 1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi suatu bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, Ilmu
Lebih terperinciKowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida.
DAFTAR RUJUKAN Alma, Buchari dan Ratih Hurriyati (ed). Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008. Ahmadi, Rulam. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang:
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh CSR Bank Indonesia KC Yogyakarta adalah menggunakan pendekatan kelompok. Pemilihan pada level kelompok
Lebih terperinciPERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOMPAD KECAMATAN RANOIAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN
PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOMPAD KECAMATAN RANOIAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh Oldi Arianto Pangemanan Abstrak Pemerintah desa
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG
48 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG Berdasarkan data baik masalah maupun potensi yang dimiliki oleh kelompok, maka disusun strategi program
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciKabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau
Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 6, September 2001 Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Salam sejahtera, jumpa lagi dengan Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian program dan kegiatan DAK pada Dinas Kehutanan Pasaman
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian program dan kegiatan DAK pada Dinas Kehutanan Pasaman Barat maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Implementasi program dan kegiatan DAK pada Dinas
Lebih terperinciPENGUATAN KELEMBAGAAN TANI IKAN MINA SARI. (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi)
PENGUATAN KELEMBAGAAN TANI IKAN MINA SARI (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi) RONALD FRANSISCO MARBUN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM
BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM Strategi dan perencanaan program disusun berdasarkan permasalahanpermasalahan yang muncul pada dan potensi yang dimiliki oleh. Program disusun oleh berdasarkan
Lebih terperinciPERAN KOMUNIKASI DALAM PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG, PROPINSI JAWA TENGAH
PERAN KOMUNIKASI DALAM PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG, PROPINSI JAWA TENGAH Siwi Gayatri dan Dyah Mardiningsih Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang siwi_gayatri@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK
PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK 1 Hutwan Syarifuddin, 1 Wiwaha Anas Sumadja, 2 Hamzah, 2 Elis Kartika, 1 Adriani, dan 1 Jul Andayani 1. Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan Transmigrasi pada hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan daerah sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan, terutama di kawasan yang
Lebih terperinciLEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.
LEMBAR INFORMASI JUDUL PENELITIAN Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. UNDANGAN KETERLIBATAN Anda diajak untuk terlibat dalam penelitian Pemanfaatan Media
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 0/Permentan/PP.4//0 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciPENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR UNTUK KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH
1 PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR UNTUK KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH (Studi Di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
BAB V GAMBARAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT Program pengembangan masyarakat perusahaan sebagai tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), pengkaji nila belum ada program yang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Asikin (et.al), Zainal, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1993.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku Agusmidah, Politik Hukum dalam Hukum Ketenagakerjaan Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan, Disertasi pada Program Studi Ilmu Hukum, Sekolah Pascasarjana Universitas
Lebih terperincidesentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan perdesaan belum juga berkembang secara optimal. Padahal, perdesaan sebagai
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi
Lebih terperinciKerangka Acuan Desiminasi Hasil Analisa Pendokumentasian Data Kasus Kekerasan terhadap perempuan dengan HIV dan AIDS di 8 provinsi di Indonesia.
Kerangka Acuan Desiminasi Hasil Analisa Pendokumentasian Data Kasus Kekerasan terhadap perempuan dengan HIV dan AIDS di 8 provinsi di Indonesia. Latar Belakang Perkembangan HIV-AIDS di Indonesia Triwulan
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sekilas Tentang Kabupaten Bungo-Tebo Hingga tahun 1999, Kabupaten Bungo-Tebo masih berada di dalam satu kabupaten. Secara administrative, kabupaten ini adalah
Lebih terperinciANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKE HOLDER) WADUK SEMPOR DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN YANG BERKELANJUTAN. Fuquh Rahmat Shaleh*
ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKE HOLDER) WADUK SEMPOR DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN YANG BERKELANJUTAN Fuquh Rahmat Shaleh* Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Jl. Veteran no. 53A
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. pelaksanaan, dan hasil terhadap dampak keberhasilan FMA agribisnis kakao di
63 BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil analisis kesesuaian, pengaruh proses pelaksanaan, dan hasil terhadap dampak keberhasilan FMA agribisnis kakao di Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende dapat dibahas
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA
STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA Dyah Hapsari ENH, E.S. Halimi, Rudy Kurniawan, Yusnaini, dan Rogaiyah Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PROGRAM BINAAN TAHUN ANGGARAN 2016 LP2M UIN WALISONGO
BUKU PEDOMAN PROGRAM BINAAN TAHUN ANGGARAN 2016 LP2M UIN WALISONGO PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO SEMARANG
Lebih terperinciCATATAN MONEV. WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1. Bandung, Mei Catatan kegiatan :
CATATAN MONEV WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1 Bandung, 25-26 Mei 2012 Catatan kegiatan : Secara umum kegiatan berlangsung lancar dan tepat waktu, walaupun pada saat memulai acara terdapat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. calon pengantin meliputi pelaksanaan peran BP4 dan pencapaian tujuan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan hasil penelitian, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Peranan BP4 dalam pembinaan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah pada
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh EDWIN JAYADI
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KELOMPOK TANI BINAAN SARJANA MEMBANGUN DESA (Studi Kasus : Kelompok Tani Longkaran Kelurahan Sungai Sapiah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang) SKRIPSI Oleh EDWIN JAYADI 06 164 023
Lebih terperinciPENYUSUNAN PSETK (PROFIL SOSIAL EKONOMI DAN TEKNIK KELEMBAGAAN) DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN HIPPA DI KABUPATEN PROBOLINGGO PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 467 PENYUSUNAN PSETK (PROFIL SOSIAL EKONOMI DAN TEKNIK KELEMBAGAAN) DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN HIPPA DI KABUPATEN PROBOLINGGO Mas Ayu Ambayoen Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian dan agribisnis di pedesaan merupakan sumber pertumbuhan perekonomian nasional. Agribisnis pedesaan berkembang melalui partisipasi aktif petani
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Panitia Pelaksana
KATA PENGANTAR Salah satu kunci keberhasilan revitalisasi pertanian adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan petani serta stakeholder lainnya dalam memanfaatkan teknologi yang bersifat spesifik lokasi
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA
91 BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA Kegiatan KT dalam mengatasi permasalahan generasi muda dilaksanakan melalui kegiatan
Lebih terperinciBAGIAN I. PENDAHULUAN
BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan yang menjabarkan pernyataan singkat hasil temuan penelitian yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kesimpulan penelitian akan dimulai
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TEBO
PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SEPAKAT BERSATU DAN DESA RANTAU KEMBANG KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan dalam pembangunan nasional. Pembangunan dan perubahan struktur ekonomi tidak bisa dipisahkan dari
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM KEGIATAN
30 BAB 3 GAMBARAN UMUM KEGIATAN 3.1 Profil UPP Kota Metro UPP Kota Metro adalah wadah bagi pembudidaya ikan di Kota Metro di mana bertempat di Jalan Jenderal Sudirman No.151 Kota Metro dengan Ketua UPP
Lebih terperinciJejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono. Program Studi Ilmu Sosiologi
Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma
Lebih terperinci