DAFTAR PUSTAKA. Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas:Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta, Daryanto, Arief, Penguatan Kelembagaan Sosial Ekonomi Masyarakat Sebagai Modal Sosial Pembangunan dalam Agrimedia. Volume 9. MMA IPB Bogor, Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri Dwipayana, AAGN Ari. Membangun Good Governance di Desa. IRE Press. Yogyakarta Gunardi, Agung, Sarwititi.S. dan Ninuk Purwaningsih, Pengantar Pengembangan Masyarakat. MPPM, IPB Bogor, Hikmat, Harry, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Humaniora Utama Perss, Bandung, Ibrahim, Jabal T, Sosiologi Pedesaan, Universitas Muhammadiyah Malang Press, Malang, Ife, Jim, Community Development, Creating Community Alternative, Vision, Analisys and Paractice, Longman Australia Pty Ltd.I Ismawan, Bambang. Pengembangan kelompok Masyarakat Dalam Program IDT. Bina Swadaya. Jakarta Israel, Arturo diterjemahkan oleh Teku B. Basilius. Pengembangan Kelembagaan. Pengalaman Proyek-proyek Bank Dunia. LP3ES. Jakarta Kartasasmita, G. Pemberdayaan Masyarakat, Konsep Pembelajaran yang Berakar Pada Masyarakat. Bappenas. Jakarta, Kolopaking, Lala M dan Fredian Tonny, Sosiologi Untuk Pengembangan Masyarakat, MPPM, IPB Bogor, Korten, Davis.C. Menuju Abad 21 (tindakan Sukarela dan Agenda Global), Yayasan Obor Indonesia & Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, Maskun, H. S. Pembangunan Masyarakat Desa, Asas, Kebijakan dan Manajemen. Media Widya Mandala. Yogyakarta

2 116 Mikkelsen, Britha, Metode Penelitian Partisipatoris Dan Upaya-upaya Pemberdayaan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi. BPPE-Yogyakarta, Nasdian, Fredian Tonny dan Utomo, Bambang S, Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial, MPPM, IPB Bogor, Nasdian, Fredian Tonny dan Dharmawan, Arya Hadi. Sosiologi untuk Pengembangan Masyarakat. MPPM, IPB Bogor, 2004 Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Rusli, Said, Sri Wahyuni E, dan Abdulkadir-Sunito, M. Kependudukan, MPPM, IPB Bogor Saefuddin. Menuju Masyarakat Mandiri Pengembangan Modal Sistem Keterjaminan Sosial, PT Gramedia Putaka Utama Jakarta Sitorus, MT Felix dan Ivanovich Agusta, Metodologi Kajian Komunitas, MPPM, IPB Bogor, Slamet, Margono. Kelompok Organisasi dan Kepemimpinan. IPB Bogor Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Suharto, Edi, dkk, Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial, STKS, Bandung, Sumardjo dan Saharuddin, Metode-metode Partisifatif Dalam Pengembangan Masyarakat, MPPM, IPB Bogor, Sumodiningrat, Gunawan. Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat. PT Bina Rena Parawira. Jakarta Supriatna, Tjahya, Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan, Humaniora Utama Perss, Bandung, Syahyuti, Bedah Konsep Kelembagaan: Strategi Pengembangan dan Penerapannya Dalam Penelitian pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Litbang Pertanian Bogor, Syaukat, Yusman dan Sutara Hendrakusumaatmaja, Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Lokal, MPPM, IPB Bogor, 2004.

3 117 Syaukat, Yusman dan Titik Sumarti, Analisis Ekonomi Lokal, MPPM, IPB Bogor, Thoha, Miftah. Pembinaan Organisasi, Proses Diagnosa dan Intervensi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, Vitalaya, Aida, Menggerakkan Masyarakat Lewat Penyuluhan, LPPM, IPB Bogor, 1986.

4 LAMPIRAN

5 119 SKETSA LOKASI KAJIAN (DESA KOTO TELUK) U? Keterangan : : Jalan : Batas Desa : Rumah : Rumah Adat : Sekolah Dasar : Kantor Kepala Desa : Puskesmas : Mesjid : Lahan Sawah : Lahan Rawa : Perumahan : Lapangan

6 120

7 121

8 122

9 123

10 124

11 125 PEDOMAN WAWANCARA BAGI ANGGOTA USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM Nomor Responden : Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : Keterangan : I. KARAKTERISTIK ANGGOTA A. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu? B. Apa status perkawinan Bapak/Ibu? C. Berapa jumlah tanggungan Bapak/Ibu di rumah? D. Pekerjaan/usaha utama apa yang Bapak/Ibu jalankan? 1. Berapa pendapatan Bapak/Ibu dari usaha tersebut? 2. Berapa modal usaha tersebut? 3. Dari mana sumber modal usaha tersebut diperoleh? 4. Berapa lama anda menekuni usaha tersebut? 5. Berapa keuntungan yang anda peroleh dari usaha tersebut? E. Apa usaha lain yang Bapak/Ibu lakukan untuk me ndapatkan penghasilan tambahan? 1. Berapa pendapatan Bapak/Ibu dari usaha tersebut? 2. Berapa modal usaha tersebut? 3. Dari mana sumber modal usaha tersebut diperoleh? 4. Berapa lama anda menekuni usaha tersebut? 5. Berapa keuntungan yang anda peroleh dari usaha tersebut? F. Mengapa Bapak/Ibu tertarik menjadi anggota UED-SP? G. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi anggota UED-SP? H. Manfaat apa yang Bapak/Ibu rasakan sebagai anggota UED-SP? I. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi masalah kredit yang macet? J. Selain dari UED-SP, darimana saja bantuan modal yang Bapak/Ibu manfaatkan? K. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengelola usaha yang dijalankan? L. Berapa luas lahan yang Bapak/Ibu punya? M. Berapa tenaga kerja yang Bapak/Ibu pekerjakan? II. PENGORGANISASIAN KELEMBAGAAN A. Manajemen UED-SP 1. Apakah anda kenal dengan ketua UED-SP? Bagaimana? 2. Apakah ketua sekarang memenuhi syarat untuk menjadi ketua? Mengapa? 3. Bagaimana cara UED-SP dalam mengatasi/menyelesaikan masalah anggotanya? 4. Apa kendala dan harapan anda dalam berhubungan dengan ketua/pengurus? 5. Apakah ada aturan-aturan yang memberatkan para anggota?mengapa?

12 Bagaimana pendapat anda tentang sistem perguliran dana? 7. Apakah anda diikutsertakan dalam perencanaan program UED-SP? Bagaimana? 8. Apakah semua anggota juga diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan tersebut? Bagaimana? 9. Apakah pendapat para anggota menjadi pertimbangan utama dalam manajemen UED-SP? 10. Apakah pengurus selalu terbuka dalam pelaporan keuangan? Bagaimana? 11. Kepada siapa laporan kegiatan UED-SP dilaporkan? Kenapa? 12. Apakah ada pertemuan rutin pengurus dan anggota? Bagaimana? 13. Apakah dalam penyelesaian masalah apa ketua mendominasi pengambilan keputusan? Bagaimana? 14. Apakah ada peraturan-peraturan yang memberatkan anggota? Bagaimana? 15. Apakah ada aturan yang belum memadai dalam pengelolaan program UED-SP?Bagaimana? 16. Apakah para anggota/nasabah mengetahui aturan yang diterapkan lembaga dalam permohonan pinjaman? B. Dinamika Kelompok 1. Apa tujuan anda menjadi anggota UED-SP? 2. Apakah tujuan anda sejalan dengan tujuan UED-SP? 3. Apakah anda saling mengenal antar sesama anggota? 4. Apakah anda saling mengenal dengan para pengurus kelompok? 5. Apakah anda saling mengenal dengan para pengurus UED-SP? 6. Bagaimana suasana dalam kelompok anda? 7. Apakah para pengurus kelompok telah melaksanakan fungsinya dengan baik dan benar? Bagaimana? 8. Apakah para pengurus UED-SP telah melaksanakan fungsinya dengan baik dan benar? Bagaimana? 9. Apakah ada pertemuan kelompok? Kapan dan bagaimana pelaksanaannya? 10. Apakah ada para pengurus kelompok telah melakukan pembinaan kepada para anggotanya? Bagaimana? 11. Apakah ada para pengurus UED-SP telah melakukan pembinaan kepada para anggotanya? Bagaimana? III. PEMANFAATAN MODAL SOSIAL A. Kepercayaan 1. Apakah anda kenal dengan para pengurus? Seberapa dekat? 2. Apakah hubungan tersebut perpengaruh terhadap peminjaman? Mengapa? 3. Sudah berapa kali anda meminjam bantuan modal dari UED-SP? 4. Apakah dalam pengajuan selanjutnya anda mengalami kesulitan? Mengapa? 5. Bagaimana usaha anda agar dapat dipercaya oleh para pengurus? 6. Apakah dana UED-SP yang dikelola oleh pengurus sudah sesuai dengan sasaran? Bagaimana?

13 127 B. Jaringan Kerja 1. Bagaimana cara anda mendapatkan bahan baku/bahan dagangan dan sebagainya? 2. Bagaimana hubungan anda dengan para penyedia bahan tersebut? 3. Apakah bila ada kesulitan dalam hubungan dengan pihak lain, pengurus membantu anda? Bagaimana? 4. Apakah anda melakukan kerjasama dengan orang diluar anggota UED- SP? IV. Kinerja UED-SP A. Bagaimana penilaian anda tentang kinerja UED-SP? B. Apakah proses perencanaan sampai evaluasi melibatkan anda?bagaimana? C. Bagaimana saran anda untuk menguatkan kelembagaan UED-SP? Nomor Responden/Informan : Nama Responden/Informan : Alamat : Jabatan : PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM BAGI PENGURUS UED-SP I. KARAKTERISTIK PENGURUS UED-SP A. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu? B. Apa status perkawinan Bapak/Ibu? C. Berapa jumlah tanggungan Bapak/Ibu di rumah? D. Pekerjaan/usaha apa yang Bapak/Ibu jalankan? Berapa pendapatan Bapak/Ibu dari usaha tersebut? E. Apa usaha lain yang Bapak/Ibu lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan? Jika ada, berapa besar pendapatan yang didapat? F. Apakah ada tambahan penghasilan setelah menjadi anggota UED-SP? Jika ada, berapa besar pengahasilan tersebut? G. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi pengurus UED-SP? H. Manfaat apa yang Bapak/Ibu rasakan sebagai pengurus UED-SP? II. KELEMBAGAAN A. Bagaimana proses pembentukan UED-SP ini? Tolong jelaskan secara singkat. B. Berapa jumlah modal yang ada sekarang? C. Dari mana sumber modal itu didapat? Bagaimana? D. Apakah modal tersebut mencukupi untuk mencapai tujuan UED-SP? Bagaimana? E. Berapa jumlah anggota yang ada? F. Apakah semua anggota sudah terlayani kebutuhannya akan bantuan permodalan? Bagaimana?

14 128 G. Bagaimana cara anggota mengetahui tentang program UED-SP? H. Apakah anggota paham dengan sistem simpan pinjam yang diterapkan oleh UED-SP? Bagaimana? I. Apakah anggota paham tentang program-program lain yang akan dan telah dilaksanakan UED-SP? Bagaimana? J. Apakah dana yang diterima oleh anggota telah sesuai sasaran? Bagaimana? K. Apakah ada anggota yang menyimpan di UED-SP? Mengapa? L. Apakah anggota meminjam atas keinginan sendiri atau karena orang lain? Bagaimana? M. Bagaimana prosedur untuk menjadi anggota UED-SP? N. Bagaimana aturan peminjaman bagi anggota? O. Apakah para anggota/nasabah mengetahui aturan yang diterapkan lembaga dalam permohonan pinjaman? P. Apakah ada anggota yang keberatan dengan aturan tersebut? Bagaimana? Q. Bagaimana mekanisme pembagian Sisa Hasil Usaha? R. Apakah ada anggota yang keberatan dengan mekanisme tersebut? Bagaimana? S. Apakah ada pertemuan rutin pengurus UED-SP dengan anggota? Bagaimana? T. Bagaimana cara penyelesaian masalah yang mungkin timbul dari pertemuan rutin itu? U. Apakah ada peraturan-peraturan yang memberatkan anggota? Bagaimana? V. Apakah ada aturan yang belum memadai dalam pengelolaan program UED- SP? Bagaimana? III. MODAL SOSIAL A. Kepercayaan 1. Apakah Bapak/Ibu kenal dengan anggota UED-SP? Siapa saja? Dan bagaimana hubungan Bapak/Ibu dengan mereka? 2. Apakah hubungan tersebut berpengaruh terhadap proses peminjaman? 3. Apakah Bapak/Ibu kenal dengan sesama pengurus UED-SP? Siapa saja? Dan bagaimana hubungan Bapak/Ibu dengan mereka? 4. Apakah Bapak/Ibu kenal dengan aparat pemerintahan desa? Siapa saja? Dan bagaimana hubungan Bapak/Ibu dengan mereka? B. Jaringan Kerja 1. Apakah UED-SP pernah mendapatkan bantuan dari pihak lain? Bagaimana? 2. Bagaimana proses UED-SP bisa mendapatkan bantuan tersebut? 3. Bantuan tersebut dipergunakan untuk kegiatan apa saja? Bagaimana? 4. Apakah UED-SP pernah menjalin kerja sama dengan pihak lain? Bagaimana? IV. KINERJA UED-SP A. Bagaimana merencanakan kegiatan UED-SP dalam rangka memberikan pelayanan kepada anggota? Apakah semua anggota diikutsertakan? B. Bagaimana lembaga menampung permasalahan/aspirasi anggota? C. Apakah melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan? Bagaimana?

15 129 D. Apakah lembaga melaporkan semua kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan kepada seluruh anggota? E. Bagaimana cara pengurus melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan? F. Hambatan atau kendala apa yang dihadapi sekarang? Bagaimana? G. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberlanjutan UED-SP? H. Apa rencana kerja UED-SP dimasa yang akan datang? I. Upaya-upaya apa yang telah dilakukan dalam rangka mengembangkan UED- SP? Bagaimana? J. Apakah ada instansi dari pemerintahan yang rutin melaksanakan pembinaan dan pengawasan? Bagaimana? K. Program apa yang diinginkan untuk pengembangan UED-SP? L. Apa saran Bapak/Ibu untuk pengembangan UED-SP dimasa yang akan datang? Nomor Informan : Nama Informan : Alamat : Jabatan : PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM BAGI TOKOH MASYARAKAT 1. Apa yang anda ketahui tentang pelaksanaan program UED-SP? Bagaimana? 2. Apakah anda terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program UED-SP? Bagaimana? 3. Sebelum program tersebut apakah ada sosialisasi terlebih dahulu? Bagaimana? 4. Apa saja yang anda ketahui tentang mekanisme program UED-SP? 5. Potensi-potensi desa apa yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan ekonomi lokal di Desa Koto Teluk? I. KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN PENGURUS A. Bagaimana kehidupan para anggota pada umumnya? B. Bagaimana kemampuan anggota dalam mengembangkan usahanya? Apa usaha-usaha yang dilakukan? C. Bagaimana tindakan anggota dalam menghadapi masalah tunggakan? D. Bagaimana kehidupan para pengurus UED-SP pada umunya? E. Apakah mereka telah memenuhi persyaratan sebagai pengurus? Bagaimana? F. Apakah anda dilibatkan dalam pemilihan pengurus UED-SP?

16 130 II. PENGORGANISASIAN KELEMBAGAAN 1. Bagaimana kepemimpinan ketua UED-SP dalam membantu kegiatan para anggotanya 2. Bagaimana cara ketua dalam memimpin dan mengelola UED-SP? 3. Bagaimana usaha pengurus dalam membantu permasalahan yang dihadapi anggota? 4. Apakah anda dilibatkan oleh pengurus dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh UED-SP? 5. Apa kendala yang dihadapi oleh UED-SP? 6. Apa harapan anda terhadap program UED-SP? III. PEMANFAATAN MODAL SOSIAL A. Kepercayaan 1. Bagaimana proses seleksi terhadap calon nasabah/peminjam? 2. Apakah anda dilibatkan dalam proses tersebut? 3. Apakah pengelolaan UED-SP sudah sesuai dengan sasaran? Bagaimana? 4. Apakah ada hubungan kekerabatan/kedekatan berpengaruh dalam pengelolaan UED-SP? Bagaimana? 5. Apakah pengurus terbuka dalam pelaporan keuangan? Bagaimana? B. Jaringan Kerja 1. Apakah perlu bantuan dari luar (pemerintah, swasta, LSM) dalam mengembangkan program UED-SP? 2. Apakah UED-SP bermanfaat bagi anggota dalam mengembangkan usahanya? Bagaimana hubungan mereka? 3. Apakah anda membantu pengurus UED-SP dalam meningkatkan jejaring UED-SP? Bagaimana? 4. Bagaimana cara anggota mengatsi permasalahan bila ada kredit macet? 5. Bagaimana UED-SP mempertahankan jejaring yang telah ada? C. Norma Lembaga 1. Apakah ada pertemuan rutin pengurus dan anggota? Bagaimana? 2. Apakah dalam penyelesaian masalah apa ketua mendominasi pengambilan keputusan?bagaimana? 3. Apakah ada peraturan-peraturan yang memberatkan anggota?bagaimana? 4. Apakah ada aturan yang belum memadai dalam pengelolaan program UED- SP?Bagaimana? 5. Apakah para anggota/nasabah mengetahui aturan yang diterapkan lembaga dalam permohonan pinjaman. IV. KINERJA UED-SP A. Bagaimana penilaian anda tentang kinerja UED-SP? B. Apakah proses perencanaan sampai evaluasi melibatkan anda?bagaimana? C. Bagaimana saran anda untuk menguatkan kelembagaan UED-SP?

17 131 Nomor Informan : Nama Informan : Alamat : Jabatan : PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM BAGI APARAT PEMERINTAHAN DESA 1. Bagaimana perkembangan program UED-SP? 2. Bagaimana pelaksanaan UED-SP dilapangan? Apakah sesuai dengan tujuan? 3. Apakah ada pembinaan rutin terhadap program UED-SP? Bagaimana? 4. Bila terjadi permasalahan dalam pelaksanakaan UED-SP, bagaimana keterlibatan anda? 5. Pelaksanaan UED-SP apakah didasarkan oleh usulan dari pihak pemerintahan desa? Bagaimana? 6. Apakah pengurus UED-SP aktif dalam membrikan pelayanan kepada warga? Bagaimana? 7. Bagaimana pengurus mengatasi permasalahan tunggakan? Bagaimana peran anda? 8. Potensi-potensi desa apa yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan ekonomi lokal di Desa Koto Teluk? 9. Bagaimana penilaian anda secara keseluruhan mengenai UED-SP di Desa Koto Teluk? 10. Apa yang menjadi prioritas anda dalam perencanaan UED-SP untuk masa yang akan datang berdasarkan penilaian anda tadi? Bagaimana?

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) walaupun belum optimal telah meningkatkan akses keluarga miskin terhadap upaya peningkatan kesejahteraannya. Melalui KUBE

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor

DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor 94 DAFTAR PUSTAKA Bappenas. (2004). Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan.

Lebih terperinci

Maskun, Sumitro, 1999, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokakarya Pengembangan Kapasitas

Maskun, Sumitro, 1999, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokakarya Pengembangan Kapasitas DAFTAR PUSTAKA 120 Adam, Imam, 2007, Dialog Hutan Jawa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Adimihardja, K. dan Harry Hikmat, 2001, Participatory Research Appraisal : Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Humaniora

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Balatbangsos,, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Balatbangsos,, Jakarta. 97 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, dan Harry Hikmah, 2004, Participatory Research Appraisal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Edisi Revisi, Humaniora Utama Press. Jakarta. Adi. LR. (2003), Pemberdayaan,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anindita, Ratya. 2004, Pemasaran Hasil Pertanian, Surabaya, Papyrus.

DAFTAR PUSTAKA. Anindita, Ratya. 2004, Pemasaran Hasil Pertanian, Surabaya, Papyrus. DAFTAR PUSTAKA Adi, Rukminto. 2001, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan, Intervensi Komunitas (Pengantar pada pemikiran dan pendekatan praktis), Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, UI. Anindita,

Lebih terperinci

Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program

Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program DAFTAR PUSTAKA Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan Lembaga Penelitian Smeru, 2001, Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta, Lembaga Penelitian Smeru. Bantacut T, Sutrisno dan Dewi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Awaludin, Hamid Amuk Penjara Kita. Kompas 21 Agustus 2001.

DAFTAR PUSTAKA. Awaludin, Hamid Amuk Penjara Kita. Kompas 21 Agustus 2001. 122 DAFTAR PUSTAKA Awaludin, Hamid. 2001. Amuk Penjara Kita. Kompas 21 Agustus 2001. Bawengan, Gerson W. 1999. Pengantar Psikologi Kriminil. Prdnya Paramita. Jakarta. Cintala Esty. G. 2005. Laporan Penelitian,

Lebih terperinci

Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan

Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan DAFTAR PUSTAKA Bappenas. 2004. Tata cara perencanaan pengembangan kawasan untuk percepatan pembangunan daerah. Direktorat pengembangan kawasan khusus dan tertinggal. Jakarta. Braun, J.V and Feldbrudge,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London.

DAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London. DAFTAR PUSTAKA Abbot, John. 1996. Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London. Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Tipe kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah tipologi Kajian Deskripsi. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) kajian deskripsi merupakan kajian yang mendokumentasikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada DAFTAR PUSTAKA Ali, Madekhan,2007, Orang Desa Anak Tiri Perubahan, Malang, Averroes Press Badan koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan LembagaPenelitian Smeru, 2005, Penanggulangan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU

DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU 100 DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU Departemen Kesehatan RI. 1999. Indonesia Sehat 2010, Jakarta. Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, 2006. Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Kabupaten Pemalang. Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI 54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI Oleh: Dhio Adenansi, Moch. Zainuddin, & Binahayati Rusyidi Email: dhioadenansi@gmail.com; mochzainuddin@yahoo.com; titi.rusyidi06@yahoo.com

Lebih terperinci

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Refika Aditama. Bandung. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta.

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Refika Aditama. Bandung. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta. 2 DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Arsyad, Lincoln, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi I. BPFE,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN TEORITIS

II. TINJAUAN TEORITIS II. TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengembangan Masyarakat dan Konsep Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan masyarakat merupakan koreksi terhadap proses perencanaan pembangunan top down yang selama ini dilakukan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan masyarakat merupakan suatu gerakan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas melalui partisipasi

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA Oleh Inggrid Kawulur 1 Marlien T.Lapian 2 J.E.Kaawoan 3 Abstrak Masyarakat sebagai salah satu

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEBAGAI MITRA DAN PENGAWAS KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Hendi Budiaman, S.H., M.H.

EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEBAGAI MITRA DAN PENGAWAS KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Hendi Budiaman, S.H., M.H. EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEBAGAI MITRA DAN PENGAWAS KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA Oleh : Hendi Budiaman, S.H., M.H. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. BUMDES Karangrejek telah berhasil memberi dampak yang positif bagi peningkatan perekonomian desa dan

Lebih terperinci

26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH

26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH 26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH Oleh: Mamah Halimah, Hetty Krisnani, & Muhammad Fedryansyah Email: mamahhalimah01@gmail.com; hettykrisnani@yahoo.com; fedry_cons@yahoo.com ABSRAK

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI UMUM SEP 110

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI UMUM SEP 110 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI UMUM SEP 110 Dr. Arya H. Dharmawan Ir. Dwi Sadono, MSi Ir. Fredian Tonny, MS Ivanovich Agusta, SP. Msi Iman K. Nawireja, SP. Msi Ir. Murdianto, Msi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) dan fungsi BKM Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan suatu institusi/ lembaga masyarakat yang berbentuk paguyuban, dengan

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGUATAN KELEMBAGAAN USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI DESA KOTO TELUK KECAMATAN HAMPARAN RAWANG KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI VIKING RIZARTA SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 122 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Program Mengangkat Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi Rukun Tetangga (RT) dalam Rangka Ketahanan Desa di Kabupaten Wonogiri, yang bertujuan untuk mempercepat

Lebih terperinci

Partisipasi Masyarakat Dalam menunjang pelaksanaan Pembangunan Dalam Pembangunan Di Desa Tarohan Kec.Beo Selatan. Oleh : Anri.Ch.

Partisipasi Masyarakat Dalam menunjang pelaksanaan Pembangunan Dalam Pembangunan Di Desa Tarohan Kec.Beo Selatan. Oleh : Anri.Ch. Partisipasi Masyarakat Dalam menunjang pelaksanaan Pembangunan Dalam Pembangunan Di Desa Tarohan Kec.Beo Selatan Oleh : Anri.Ch.Potoboda ABSTRAKSI Kenapa penelitian metode topik ini penting: Partisipasi

Lebih terperinci

Jurusan Pengembangan Sosial Masyaraicat Teknologi Pengembangan Masyarakat. STKS Press. Bandung

Jurusan Pengembangan Sosial Masyaraicat Teknologi Pengembangan Masyarakat. STKS Press. Bandung Jurusan Pengembangan Sosial Masyaraicat. 2005. Teknologi Pengembangan Masyarakat. STKS Press. Bandung Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pembangunan untuk Rakyat memadukan Pertumbuhan dun Pemerataan. Pustaka

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI

KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Laporan Akhir Hasil Penelitian TA.2015 KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Tim Peneliti: Kurnia Suci Indraningsih Dewa Ketut Sadra

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL STUDI TENTANG PROGRAM KEGIATAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA AMBARA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Oleh : HASANA P. ABAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan atau yang sering disamakan dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan atau yang sering disamakan dengan cita-cita bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan atau yang sering disamakan dengan cita-cita bangsa Indonesia adalahmembentuk masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Secara defenitif tujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penlitan yang telah diuraikan diatas, Maka peneliti menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Fungsi Bappeda Dalam Proses

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM RESEARCH GRANT I-MHERE JURUSAN TAHUN ANGGARAN 2010

LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM RESEARCH GRANT I-MHERE JURUSAN TAHUN ANGGARAN 2010 HUKUM LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM RESEARCH GRANT I-MHERE JURUSAN TAHUN ANGGARAN 2010 Analisis Strategi Kebijakan tentang Lembaga Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Berdasarkan Social Capital (Studi Kasus

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI. Abdul Majid Dano dkk. (2007), Evaluasi Kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Bappenas.

DAFTAR REFERENSI. Abdul Majid Dano dkk. (2007), Evaluasi Kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Bappenas. 108 DAFTAR REFERENSI DAFTAR BUKU Abdul Majid Dano dkk. (2007), Evaluasi Kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Bappenas. Adimiharja Kusnaka dan Harry Hikmat. (2004), Participatory Research

Lebih terperinci

dapat menghasilkan padi lebih melimpah.

dapat menghasilkan padi lebih melimpah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Mekanisme kerja gapoktan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang berorientasi pertumbuhan di masa lalu telah menumbuhkan suatu kesenjangan yang besar, dimana laju pertumbuhan ekonomi tidak seimbang dengan peningkatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Badan Kependudukan, Capil dan KB Kabupaten Karimun. 2007. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh: Slamet

SKRIPSI. Disusun oleh: Slamet STRATEGI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SINERGITAS DALAM PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

SINERGITAS DALAM PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SINERGITAS DALAM PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Oleh Andi Sopandi Dosen Program Studi Sastra Inggris Fakultas Komunikasi, Sastra dan Bahasa Universitas Islam 45 Bekasi Abstract Poverty reduction

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung, meningkatkan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan 2 yang telah dilakukan di Desa Tonjong, penulis telah mengevaluasi program atau proyek pengembangan masyarakat/ komunitas yang ada di

Lebih terperinci

Oleh : Andri Paraso. Kata Kunci: Efektifitas BPD, Penyelenggaraan Pengawasan

Oleh : Andri Paraso. Kata Kunci: Efektifitas BPD, Penyelenggaraan Pengawasan EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA SEREH (SUATU STUDI DI DESA SEREH KECAMATAN LIRUNG KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) Oleh : Andri Paraso Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alkadri, Muchdie. Suhandojo. Tiga Pilar Pembangunan Wilayah. Penerbit BPPT. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Alkadri, Muchdie. Suhandojo. Tiga Pilar Pembangunan Wilayah. Penerbit BPPT. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Alkadri, Muchdie. Suhandojo. Tiga Pilar Pembangunan Wilayah. Penerbit BPPT. Jakarta. Bappeda Bengkalis, 2005. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis tahun 2001-2005, Badan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 116 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 6.1. Kesimpulan Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang kompleks dibutuhkan intervensi dari semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Selain peran

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN 7.1. Latar Belakang Rancangan Program Kemiskinan di Desa Mambalan merupakan kemiskinan yang lebih disebabkan oleh faktor struktural daripada faktor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 36 3.1 Metode Kajian Metode kajian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adimihardja K, Hikmat H, Participatory Research Appraisal; Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Bandung, Humaniora, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Adimihardja K, Hikmat H, Participatory Research Appraisal; Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Bandung, Humaniora, 2004. 08 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja K, Hikmat H, Participatory Research Appraisal; Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Bandung, Humaniora, 00. Adisasmita Raharjo, Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan, Yogyakarta,

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur)

PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur) PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Amurang Timur) Selina Sambenga 1 Sarah Sambiran 2 Neni Kumayas 3 Abstrak Permasalahan yang terlihat dalam pelaksanaan pemerintahan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA PERANGKAT DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH KINERJA PERANGKAT DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS 1 PENGARUH KINERJA PERANGKAT DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS oleh : IMAN HERDIMAN NIM. 3506090138 ABSTRAK Berdasarkan

Lebih terperinci

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN: PARTISIPASI MASYARAKAT DESA DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI DESA BINUANG KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Farhanuddin Jamanie Dosen Program Magister Ilmu

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka 87 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pelayanan publik bidang kependudukan dan catatan sipil pada pemerintah

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN 111 BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN Sekalipun pelaksanaan P2FM-BLPS di Kabupaten Bogor mengalami berbagai kendala, namun program tersebut sangat mendukung kebijakan pemberdayaan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tipe Kajian

METODE KAJIAN. Tipe Kajian METODE KAJIAN Tipe Kajian Tipe kajian dalam rancangan ini adalah Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain); penilaian dan perumusan

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI PD BPR BANK BOYOLALI A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan nasional,

Lebih terperinci

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL (Studi Kasus Di Desa Hambapraing, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur) KATARINA RAMBU BABANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERDES APBDES DI DESA TOLOK KABUPATEN MINAHASA. Oleh : Friski Rantung ABSTRAK

IMPLEMENTASI PERDES APBDES DI DESA TOLOK KABUPATEN MINAHASA. Oleh : Friski Rantung ABSTRAK IMPLEMENTASI PERDES APBDES DI DESA TOLOK KABUPATEN MINAHASA Oleh : Friski Rantung ABSTRAK Pasal 215 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004 secara tegas menyebutkan bahwa pembangunan kawasan pedesaan yang dilakukan

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) (Studi Kasus di Desa Mangunrejo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang) SKRIPSI Diajukan sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS 53 EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS Pada hakekatnya tujuan pembangunan adalah untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat baik perorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat istimewa yang diatur dengan Undang- Undang dan negara mengakui dan. menghormati ke satuan-kesatuan masyarakat hukum

BAB I PENDAHULUAN. bersifat istimewa yang diatur dengan Undang- Undang dan negara mengakui dan. menghormati ke satuan-kesatuan masyarakat hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa atau dengan sebutan lainnya dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia diatur dalam Pasal 18B yang menyatakan negara mengakui dan menghormati satuan-satuan

Lebih terperinci

Community Participation in Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri in Kotabatu Village, Ciomas Sub-District, Bogor District

Community Participation in Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri in Kotabatu Village, Ciomas Sub-District, Bogor District Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor Community Participation in Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Program Pinjaman Bergulir adalah merupakan salah satu pilihan masyarakat dari berbagai alternatif kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. Pinjaman bergulir

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Negara, 5 (3) 2014 : 1555 1566 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA

Lebih terperinci

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development) 4 Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development) Negara adalah suatu entitas yang terdiri dari komponen Pemerintah, kalangan swasta, dan masyarakat, yang masing-masing punya peran,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rasio PEARLS DESKRIPSI PEARLS

Lampiran 1. Rasio PEARLS DESKRIPSI PEARLS Lampiran 1. Rasio PEARLS DESKRIPSI PEARLS AREA PEARLS DESKRIPSI IDEAL P1 Dana cadangan resiko / Pinjaman lalai > 12 100% bulan P2 Dana cadangan resiko / Pinjaman lalai 1-12 35% bulan P3 Total pemutihan

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Pemerintah mempunyai program penanggulangan kemiskinan yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat baik dari segi sosial maupun dalam hal ekonomi. Salah

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS LINGKUNGAN MAPALUSE (PBL-MAPALUSE) DI KELURAHAN BAHU. Oleh : TAMBAYONG CICILIA FENSYANA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS LINGKUNGAN MAPALUSE (PBL-MAPALUSE) DI KELURAHAN BAHU. Oleh : TAMBAYONG CICILIA FENSYANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS LINGKUNGAN MAPALUSE (PBL-MAPALUSE) DI KELURAHAN BAHU (STUDI DIKELURAHAN BAHU KECAMATAN MALALAYANG) Oleh : TAMBAYONG CICILIA FENSYANA ABSTRAK

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2 KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN Pertemuan 2 BERBAGAI KESATUAN HIDUP 1. Individu 2. Keluarga 3. Golongan/ kelompok 4. Masyarakat INDIVIDU Sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, satuan terkecil dan

Lebih terperinci

PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG

PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG OLEH: USWATUN HASANAH 1 & RISNA RESNAWATY 2 1. Mahasiswa Program Studi Magister (S-2) Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan terhadap penulisan yang berjudul Upaya Pelindungan Hukum Terhadap Andaliman (Merica Batak) sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan serangkaian proses multidimensial yang berlangsung secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu terciptanya

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil analisis menggunakan data SUSDA Tahun 2006 yang dibandingkan dengan 14 indikator kemiskinan dari BPS, diperoleh bahwa pada umumnya

Berdasarkan hasil analisis menggunakan data SUSDA Tahun 2006 yang dibandingkan dengan 14 indikator kemiskinan dari BPS, diperoleh bahwa pada umumnya 33 ABSTRACT ANDRI APRIYADI. The Strategic and Programs of Empowerment Poor People through Kelompok Usaha Bersama in Bogor District. Under guidance of YUSMAN SYAUKAT and FREDIAN TONNY NASDIAN. The objective

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KOTA MALANG (Studi di Kota Malang) PENULISAN HUKUM

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KOTA MALANG (Studi di Kota Malang) PENULISAN HUKUM EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KOTA MALANG (Studi di Kota Malang) PENULISAN HUKUM Oleh: PUGUH SETYO APRILIANTO NIM: 02400126 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN,

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 63 Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KREDIT TANPA JAMINAN

KREDIT TANPA JAMINAN KREDIT TANPA JAMINAN ( Studi Tentang Pola Pemberian Kredit Tanpa Jaminan Di PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk. ) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Syarat Syarat Guna

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN 1 PNPM MANDIRI PERDESAAN (Studi Tentang Pengaruh Program Simpan Pinjam Perempuan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Desa Klambu) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Desa atau dengan nama lain suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah bertempat tinggal dalam suatu lingkungan terntentu dan memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 170 DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit

Lebih terperinci

KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331)

KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) Koordinator Matakuliah Kelembagaan, Organisasi, dan Kepemimpinan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita nasional yaitu; untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita nasional yaitu; untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu diantara negara-negara yang sedang berkembang adalah Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia saat ini sedang giatgiatnya melaksanakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI KELURAHAN KAKENTURAN DUA KECAMATAN MAESA KOTA BITUNG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI KELURAHAN KAKENTURAN DUA KECAMATAN MAESA KOTA BITUNG IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI KELURAHAN KAKENTURAN DUA KECAMATAN MAESA KOTA BITUNG OLEH FRENNY RUMUAT 100813083 ABSTRAKSI Yang melatar belakangi program BLT tidak lain tidak bukan hanyalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA. Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA. Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar 48 BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar berdirinya FKUB, Peran FKUB dalam membina kerukunan umat beragama serta kendala yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pukul 20:09 WIB] 1 [diakses pada hari Rabu, 04 Mei 2011,

BAB I PENDAHULUAN. pukul 20:09 WIB] 1  [diakses pada hari Rabu, 04 Mei 2011, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan saat ini, menempatkan unsur kelembagaan sebagai salah satu faktor penting untuk menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Erin. Pola Kampung Kota pada Lahan Berkontur. Jurnal Arsitektur Tatanan. Bandung. Vol. 2. No. 3 Januari 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Erin. Pola Kampung Kota pada Lahan Berkontur. Jurnal Arsitektur Tatanan. Bandung. Vol. 2. No. 3 Januari 2000. 162 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, Kusnaka & Hikmat, Harry. 2003. Participatory Research Appraisal, Dalam Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat. Humaniora. Bandung. Asngari, Pang S. 2001. Peranan Agen

Lebih terperinci

LEONARD DHARMAWAN A

LEONARD DHARMAWAN A ANALISIS PENGARUH PROGRAM PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN MELALUI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DAN RAKSA DESA (Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 18 B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 18 B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa merupakan satu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Hal ini dibenarkan dalam Pasal 18 B Undang-Undang

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI Buku Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI Buku Universitas Indonesia DAFTAR REFERENSI Buku Adi, Isbandi Rukminto, 2003, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat, dan Intervensi Komunitas: Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Jakarta, FE UI, 2002, Pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung

KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung Ringkasan Eksekutif Masalah kemiskinan akan sangat berkaitan dengan ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian dan agribisnis di pedesaan merupakan sumber pertumbuhan perekonomian nasional. Agribisnis pedesaan berkembang melalui partisipasi aktif petani

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nurul Hidayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130)

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan

BAB V PENUTUP. Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam pelaksanaan program dana pembangunan kelurahan di Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan kelurahan di Kota Surakarta, yaitu, Panitia Pembangunan

Lebih terperinci

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Lecture Paper Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Oleh: Fredian Tonny Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Cempaka Putih, Sungai Liku Tengah, Kenagarian

Lebih terperinci

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi PERAN CAMAT DALAM PEMBINAAN ADMINISTRASI DESA DI KECAMATAN DUMOGA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Tita Christabel Maramis 1 Johannis Kaawoan 2 Josef Kairupan 3 Abstrak Pemerintah kecamatan merupakan tingkat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku: Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Dwipayana, AAGN Ari dan Sutoro Eko, (eds). 2003. Membangun Good

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pemegang hak guna bangunan atas tanah di Perumahan Citra Pandawa

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pemegang hak guna bangunan atas tanah di Perumahan Citra Pandawa BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pemegang hak guna bangunan atas tanah di Perumahan Citra Pandawa Asri telah memiliki sertipikat hak guna bangunan yang diperoleh dari pemecahan hak guna bangunan induk

Lebih terperinci