BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan:"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan: Perusahaan XYZ adalah inisial perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi Ban Mobil ( Ligth Ttruck, Off The Road, Truck and Bus, and Passangger tire ), ban Motor, ban dalam Mobil dan Motor. Perusahaan ini sudah tidak asing lagi di dalam Negeri bahkan terbesar di Asia Tenggara. Untuk mengetahui sejarah perkembangan perusahaan dan sepak terjangnya dari awal mula berdiri perusahaan hingga sekarang berkembang pesat adalah sebagai berikut: 1951Perusahaan ini didirikan sebagai produsen Ban sepeda di Jakarta 1972 Kerjasama Teknik dengan Inoue Rubber Company Ltd Jepang untuk ban sepeda motor 1978 Pabrik dipindahkan ke Tangerang, Jawa Barat. Mulai produksi ban mobil Kerjasama Teknis dengan Yokohama Rubber Company Ltd Jepang, untuk Ban Mobil 1982 Memperoleh sertifikat produk SNI ( Standar Nasional Indonesia ) Memproduksi ban dalam mobil Memperoleh sertifikat produk DOT Y9 (USA) Mulai memproduksi ban OTR ( Off The Road Tires ) Mulai membuat ban Radial merek lokal Memperoleh E - Mark Sertifikat Produk (untuk Eropa ) 1995 Memperoleh Sertifikat ISO 9002 Quality Management System 1996 Memperoleh Sertifikat ISO 9001 Quality Management System 1999 Mulai memproduksi ban salju ( Snow tire ) 2002 Mulai melakukan Penelitian Asymmetric Tire Memperoleh Sertifikat QS 9000 Quality Management System 2004 Pengembangan High Performance Tire 20 inch ratio Memperoleh Sertifikat ISO / TS Quality Management System 2005 Memperoleh e -mark Sertifikat Kebisingan Produk ( untuk Eropa ) Memperoleh Sertifikat ISO / IEC Laboratorium pengujian Mulai memproduksi flap. 9

2 2009 Mulai memproduksi ban UHPT (Ultra High Performance Tire) Memperoleh ISO Sistim Manajemen Lingkungan 2010 Mulai memproduksi ban ramah lingkungan Champiro Economic Tire ( ECO ) 2011 Mulai memproduksi ban TBR ( Truck and Bus Radial ) 2.2.Lingkup Bidang Usaha: Dalam hal pengembangan usahanya bergerak pada bidang Manufaktur dengan menghasilkan berbagai jenis produk Ban yang di pergunakan untuk Assemling (OEM) Mobil, Motor dan produk pengganti ( Replacement ). Adapun Ban yang diproduksinya adalah: Ban Motor, Ban Mobil penumpang ( Ligth truck, Truck and Bus, Passanger, Off The Road ), Ban Dalam Motor, Ban Dalam Mobil dan Flap. Produk yang dihasilkan dipasarkan a. Di dalam Negeri Local Market. ( Replacement ) b. Assembling ( OE-M ). c. Export ke beberapa Negara di seluruh Dunia (America, Europe, Asia Pacific, Australia, Africa, Middle East ) 2.3.Sumber Daya: Sumber daya sangatlah penting dalam menunjang pelaksanaan proses produksi, adapun Sumber daya yang ada seperti: a. Lahan atau lokasi yang tersedia sekitar Ha ( Data internal 2008 ) b. Bangunan pabrik yang tersedia sekitar 67.1 Ha terdiri 5 Plant ( data internal 2008 ) c. Man Power ( data internal 2011 ) i. Direct ii. Indirect d. Raw material Seperti Karet Alam, Syntetic Rubber dari local Carbon black, steel cord, nylon cord semua dari lokal dan import Sedangkan chemical dari Import 10

3 e. Sedangkan Energy penggerak power plant menggunakan Listrik PLN, Gas, solar, sedangkan penunjangnya adalah Air baku serta Steam sebagai output untuk penunjang proses produksi 2.4.Tantangan Bisnis di Perusahaan: Untuk nenembus pasar domestik dan Export maka tidak hanya nenambah jumlah produksi tetapi kualitas serta persyaratan dari pasar yang menginginkan adanya sertifikasi produk dan sisitim manajemen kualitas. 1. lokal Di dalam negeri sendiri harus menghadapi beberapa Customer OEM yang mempersyaratkan adanya product specification serta persyaratan maksimal kerusakan. Beberapa produsen Automotive yang sudah percaya dengan perusahaan seperti : a. Honda b. Yamaha mempersyaratkan ISO: c. Kawasaki d. Suzuki serta Mocin 2. Export Untuk produk Export persyaratan yang lebih berat disetiap negara tujuan seperti: a. USA mempersyaratkan DOT Y09 b. Brazil mempersyaratkan Inmetro, ISO/TS 16949, ISO c. Philipines mempersyaratkan BPS standard d. Europe mempersyaratkan ECE mark E4, e-noise e. Negara Teluk mempersyaratkan Gulf standard f. India mempersyaratkan BIS standard Sehingga dalam perdagangan International perusahaan sudah memenuhi semua persyaratan yang diminta, maka peran bisnis yang sangat ketat bisa menerobos seluruh jaringan bisnis global. Disamping itu perusahaan juga melakukan kerjasama teknik dengan perusahaan yang ternama Di Dunia Michelin. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak 11

4 kepercayaan masyarakat atau konsumen tentang kualitas produk sudah tidak diragukan lagi Proses Bisnis di Perusahaan: Gambar 2.1 Alur Rencana Bisnis Perusahaan 1.Supplier: Supplier yang dimaksud adalah pemasok bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi dan bahan penunjang lainnya, seperti : Karet alam, Karet sitetis, kawat baja, Benang nilon, Oli, Belerang, zinc oxide, dan bahan kimia lainya. 2. Incoming Material Bahan baku yang masuk ke perusahaan harus diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas dan jumlah barang yang dikirim dari Banbury mixing, dan Topping calender. 12

5 Apabila barang yang tidak sesuai dengan specification maka barang tersebut di kembalikan ke supplier ( Banbury dan atau Topping calender) 3. Production Process Tahapan ini merupakan suatu proses pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi dan kemudian di buat menjadi Ban atau barang jadi. Raw Material Bead extruding Tread extruding Bias cutting Building Curing Inspection Gambar 2.2: Flow Process MC Tire manufacturing 13

6 1. Raw material Raw material adalah bahan baku yang akan dipergunakan untuk membuat ban terdiri dasri compound dan Treatment dari Toping calendar. Disini untuk proses Raw material hanya menerima dengan status OK Compound nantinya dipakai untuk sebagai proses bead grommet, dan Tread extrused. Sedangkan treatment dipakai untuk proses di bias cutting. 2.Bead Extruding Proses ini menjelaskan tentang pembuatan Bead forming yang terdiri dari Kawat baja dilapisi dengan bead compound, fungsi dari bead forming adalah sebagai penguat ban pada saat dipasang di Pelek, sehingga ban akan kuat tidak sobek. Pada proses ini yang paling dominan terjadinya kegagalan adalah 57% dari Bead botak ( kekurangan compound ), sedangkan 67% faktor kegagalan proses karena Machine heater yang tidak stabil. 3.Tread Extruding Proses ini menjelaskan pembentukan bahan Telapak Ban dibentuk dengan menggunakan tred compound yang dimasukan kedalam srecw extruder dan di depannya dibentuk dengan cetakan/profile dies sehingga membentuk Tread profile. Pada proses ini yang paling dominan terjadinya kegagalan adalah 57% dari Dimensi tread, sedangkan 73% faktor kegagalan proses karena setting method yang tidak sesuai spec. 4.Bias cutting Proses ini menjelaskan pemotongan treatment yang dibuat menjadi Ply kemudian digulung dan di kirim ke bagian Building Pada proses ini yang paling dominan terjadinya kegagalan adalah 30% treatment yang botak, sedangkan 50% faktor kegagalan proses karena Material treatment dari toping calendar. 14

7 5. Tire Building Proses ini adalah dapat disebut sebagai Assembly/ tire building karena di sini dilakukan proses penyatuan berbagai komponen yang akan dibentuk menjadi satu seperti Bead forming, Ply, dan Tread dijadikan menjadi satu sehingga menghasilkan green tire. Pada proses ini yang paling dominan terjadinya kegagalan adalah 60% dari Foreign material silicon, sedangkan 53% faktor kegagalan proses karena setting method sry silicon yang tidak sesuai spec (over). 6. Curing Proses ini merupakan proses akhir untuk membentuk sebuah ban, dimana green tire dimasukan kedalam cetakan dan dipress dengan dipanasi pada suhu tertentu dengan waktu yang ditentukan maka setelah selesai jadilah ban yang diinginkan. Ban yang sudah jadi akan diperiksa terlebih dahulu, apakah ada cacat atau tidak, hal ini dilakukan di bagian inspeksi akhir. Pada proses ini yang paling dominan terjadinya kegagalan adalah 33% Under cure dan 30% foreign material, sedangkan 73% faktor kegagalan proses karena setting method yang tidak sesuai spec. Inspection Pada dasarnya semua hasil produk yang keluar dari stasiun proses produksi sebelum dikirim ke Gudang Ban maka harus melalui ahapan proses inspeksi, hal tersebut guna menghindari adanya kelolosan produk yang mengakibatkan bisa ke Customer, maka kualitas produk harus benar benar dijaga dan dipertahankan karena menyangkut kepuasan pelanggan. Storage Produk yang sudah diperiksa dan dinyatakan OK maka segera dikirim ke bagian penyimpanan atau storage, penyimpanan ban harus sesuai dengan standar yang ditentukan yaitu, banyaknya susunan, lama penyimpanan, suhu ruang dan lay out sesuai dengan FIFO. 15

8 Hal tersebut juga untuk memudahkan pada saat pengiriman sehingga terjamin produk yang lama harus dikeluarkan terlebih dahulu, ini juga untuk menghindari over age. Delivery Pengiriman harus sesuai dengan Order dari Customer jumlah, tanggal serta jam berapa harus sampai ke tujuan. Ini juga salah satu service quality yang harus dipertahankan karena sekalipun produknya OK tetapi pengiriman dan jumlah tidaksesuai maka pelanggan/customer akan merasa kecewa. Pengiriman diatur menjadi 3 yaitu a. Ke OEM ( original Equipment manufacturing ) b. Replacement sasaranya adalah dealer-dealer yang ada di seluruh Indonesia c. Export di tentukan, Negara Tujuan dan dealer yang ada di luar negeri. 16

BAB I. PENDAHULUAN. 2.Meningkatnya pasar Ban Motor di dalam negeri

BAB I. PENDAHULUAN. 2.Meningkatnya pasar Ban Motor di dalam negeri BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Ada beberapa faktor yang melatar belakangi dalam penyusunan tesis ini melihat berbagai pandangan baik dari internal serta ekternal, seperti: 1.Faktor pertumbuhan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG Disusun Oleh: Andi Putra Pratama 30411742 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY PENULISAN ILMIAH Arief Wibowo 21411117 Teknik Mesin Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST,. MT. PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Latar Belakang Latar Belakang

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST.MT.

PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST.MT. PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Nama : Rifana NPM : 21407013 Jurusan : Teknik Mesin Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR

SKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR 1/10/2014 : 1 dari 5 SKEMA 1. Ban Mobil Penumpang ( SNI 0098-2012) 2. Ban Truk dan Bus ( SNI 0099-2012) 3. Ban Truk Ringan ( SNI 0100-2012) 4. Ban Sepeda Motor ( SNI 0101-2012) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri di Indonesia sangat pesat, terutama dalam era globalisasi sekarang ini. Khususnya perkembangan industri ban motor yang tengah melesat,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. SRI adalah perusahaan joint venture dengan PMA (Pemilik Modal Asing) didirikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri manufacture, memproduksi ban radial untuk mobil penumpang

BAB I PENDAHULUAN. industri manufacture, memproduksi ban radial untuk mobil penumpang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan. PT. XYZ Tbk sebagai sebuah perusahaan terbuka yang bergerak pada bidang industri manufacture, memproduksi ban radial untuk mobil penumpang ( Passanger

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan A. Sejarah Aisan Nasmoco Industri di Indonesia Pada tahun 1997, Aisan Co. Ltd mendirikan manufaktur anak perusahaan di Indonesia bekerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia. Sumber : APBI, Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia. Sumber : APBI, Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas. Sehingga perusahaan dituntut untuk terus

Lebih terperinci

1. BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Perusahaan Didirikan pada tahun 1951, PT. Gajah Tunggal Tbk. Memulai produksi bannya dengan ban sepeda. Sejak itu Perusahaan bertumbuh menjadi produsen ban terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Atas Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan perusahaan patungan antara swasta nasional Indonesia dengan

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai profil perusahaan, proses produksi, serta data claim tire Original Equipment Manufacturing selama tahun 2007. 4.1 Profil Perusahaan

Lebih terperinci

KINERJA DAN POTENSI INDUSTRI BAN DALAM NEGERI

KINERJA DAN POTENSI INDUSTRI BAN DALAM NEGERI KINERJA DAN POTENSI INDUSTRI BAN DALAM NEGERI Nofi Erni Dosen Teknik Industri Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta nofi.erni@indonusa.ac.id Abstrak Tulisan ini merupakan hasil studi pustaka dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, industri manufaktur juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan perusahaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN MENJADI EKSPORTIR BAN TERBESAR DARI INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN MENJADI EKSPORTIR BAN TERBESAR DARI INDONESIA FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN MENJADI EKSPORTIR BAN TERBESAR DARI INDONESIA Presentasi dalam Rapat Kerja Tahunan Kementerian Perdagangan Indonesia Jakarta, 20 Februari 2017 Gajah Tunggal Saat Ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi sedang mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia industri berkembang semakin pesat dengan munculnya berbagai jenis industri maupun bertambahnya jumlah perusahaan. Kondisi inilah yang memicu persaingan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

Aplikasi Six Sigma dan Full Factorial Pada Proses Curing di PT X

Aplikasi Six Sigma dan Full Factorial Pada Proses Curing di PT X Aplikasi Six Sigma dan Full Factorial Pada Proses Curing di PT X Johnson Saragih 1),Riawati 2) 1),2) JurusanTeknikIndustri, Universitas Trisakti Jln:Kyai Tapa Grogol No:1 Jakarta Barat Jakarta E-mail:johnson_saragih@trisakti.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk TANGERANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : AGUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas tersebut dapat diukur ciri-ciri kualitas dari produk yang ada, membandingkannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ukuran dari 13" sampai dengan 20". Sebagian besar produk perusahaan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. ukuran dari 13 sampai dengan 20. Sebagian besar produk perusahaan ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah MASA merupakan produsen ban kendaraan bermotor roda empat di lndonesia yang memiliki total kapasitas terpasang mencapai 15.000 ban per hari. Saat ini MASA

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BAN TRUK RINGAN (LT) SNI /Amd1:2010

SKEMA SERTIFIKASI BAN TRUK RINGAN (LT) SNI /Amd1:2010 2.08.2014 of 5 I. SELEKSI 1. Permohonan Sesuai Persyaratan Permohonan yang tercantum dalam dokumen LSPro (Client Application (AF -080- Rx) dan Conformity Declaration) 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 3. Menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah singkat perusahaan Didirikan pada tahun 1951 yang terletak di Tanggerang, Banten. PT Gajah Tunggal Tbk. memulai usaha produksinya dengan ban sepeda. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dimana segala sesuatu dituntut serba cepat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dimana segala sesuatu dituntut serba cepat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini dimana segala sesuatu dituntut serba cepat, waktu merupakan suatu hal yang sangat berharga. Penggunaan waktu secara cermat dan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT. IRC INOAC INDONESIA adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufactur komponen karet untuk otomotif dan juga industrial parts. Untuk tahun 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti

PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti 34411510 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BAN MOBIL PENUMPANG (PC) SNI

SKEMA SERTIFIKASI BAN MOBIL PENUMPANG (PC) SNI 2.08.2014 of 5 I. SELEKSI 1. Permohonan Sesuai Persyaratan Permohonan yang tercantum dalam dokumen LSPro (Client Application (AF-080- Rx) dan Conformity Declaration) 2. Sistem Sertifikasi Sistem 5 3. Menerapkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat. dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat. dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Analisa Perbaikan Metode Kerja serta Penetapan Waktu Baku Kerja Hasil Perbaikan dengan Time Study untuk Pemeriksaan Ulang Acak Ban Radial pada PT. XYZ Tbk Diajukan guna melengkapi sebagian

Lebih terperinci

Pengoptimalan Jumlah Man Power dengan Metode Work Force Analysis

Pengoptimalan Jumlah Man Power dengan Metode Work Force Analysis Pengoptimalan Jumlah Man Power dengan Metode Work Force Analysis Christian Wibisono 1*, I Nyoman Sutapa 2 Abstract: The purpose of this study is to minimize man power cost. The main problem of this company

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui kegiatan ini segala bentuk sumber masukkan (input) perusahaan diintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui kegiatan ini segala bentuk sumber masukkan (input) perusahaan diintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegitan produksi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah perusahaan. Melalui kegiatan ini segala bentuk sumber masukkan (input) perusahaan diintegrasikan untuk

Lebih terperinci

PENETAPAN BIAYA PRODUKSI BAN MENGGUNAKAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM PADA PT BAN LAPORAN MAGANG

PENETAPAN BIAYA PRODUKSI BAN MENGGUNAKAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM PADA PT BAN LAPORAN MAGANG UNIVERSITAS INDONESIA PENETAPAN BIAYA PRODUKSI BAN MENGGUNAKAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM PADA PT BAN LAPORAN MAGANG NURUL RAHMA HANDAYANI 1006814042 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI DEPOK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Sekilas PT. Gajah Tunggal Tbk PT Gajah Tunggal Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan produk ban untuk berbagai kendaraan dan kegunaan.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Profil Perusahaan Lebih dari 51 tahun yang lalu, PT. Gajah Tunggal Tbk. sebagai produsen ban kendaraan bermotor telah sadar untuk membangun teknologi yang solid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Federal Motor merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor Honda. Pada 1990 PT Federal

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah observasional, dengan pendekatan cross sectional dan penelitian ini bersifat kualitatif. Variabel yang diamati adalah kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini terjadi perubahan paradigma mengenai kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan kinerja yang baik tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini semua perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini semua perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini semua perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa yang mengakibatkan timbulnya persaingan yang kompetitif antara perusahaan. Persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

Dinamika Kendaraan Teori dan Aplikasi

Dinamika Kendaraan Teori dan Aplikasi Dinamika Kendaraan Teori dan Aplikasi 1. Fundamental Roda dan Pelek Pada dasarnya untuk mempelajari lebih jauh mengenai dinamika kendaraan terlebih dahulu kita harus memahami beberapa fundamental dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk

Lebih terperinci

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1 B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing (competitive. yang sesuai dengan jadwal dan jumlah yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing (competitive. yang sesuai dengan jadwal dan jumlah yang tepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing (competitive advantage),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia PT Leoco Indonesia didirikan pada tahun 1981, Leoco adalah produsen kelas dunia interkoneksi dan mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berkedudukan di Jepang dengan PT. Astra Honda Motor yang berkedudukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berkedudukan di Jepang dengan PT. Astra Honda Motor yang berkedudukan di 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Showa Indonesia Manufacturing adalah perusahaan swasta asing (PMA) yang merupakan joint venture antara Showa Manufacturing Co.Ltd yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Nama : Wahyu Bintoro Putro NPM : 37411315 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR Proses manufaktur sangat penting : - Teknologi - Ekonomi - Sejarah - Teknologi dibutuhkan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan termasuk segala hal yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Tunggal Tbk memulai usahanya dalam bidang industri ban sepeda dan becak

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Tunggal Tbk memulai usahanya dalam bidang industri ban sepeda dan becak BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Gajah Tunggal Tbk didirikan pada tanggal 24 Agustus 1951 di atas tanah seluas 13.000 m 2 yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sedangkan maslaah internal mencakup kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sedangkan maslaah internal mencakup kemampuan perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam melakukan aktivitas untuk memuaskan konsumen, perusahaan menghadapi masalah baik internal maupun masalah eksternal, masalah eksternal dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Ilmu ekonomi permintaan adalah bagaimana konsumen sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perekonomian serta teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perekonomian serta teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perekonomian serta teknologi berkembang semakin pesat, yang mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 111, 214 KEMENPERIN. Standar Nasional Indonesia. Ban. Wajib. Pemberlakuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 68/M-IND/PER/8/214

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ketahun semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Lebih dari 20 tahun, PT Gajah Tunggal Tbk sebagai produsen ban kendaraan bermotor (PMDN) telah sadar untuk membangun teknologi yang solid dan mandiri

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan data 4.1.1 Sejarah Perusahaan Produsen ban PT. Multistrada Arah Sarana (MSA) pertama kali didirikan pada tahun 1991, bersamaan dengan bisnis dan industri

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah PT Gajah Tunggal tbk. Didirikan pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi bannya dengan ban sepeda. Sejak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Industri Karet Deli berada di Jalan K.L.Yos Sudarso, KM 8,3, Kecamatan Medan Labuhan, Tanjung Mulia, Medan, Sumatera Utara. PT. Industri Karet

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI MOLDING ROOF D22D DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT. TOYOTA AUTO BODY TOKAI EXTRUSION

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI MOLDING ROOF D22D DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT. TOYOTA AUTO BODY TOKAI EXTRUSION MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI MOLDING ROOF D22D DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT. TOYOTA AUTO BODY TOKAI EXTRUSION Nama : Fajar Octoriyan NPM : 33413157 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri secara dinamis telah berkembang pesat menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya. Kemampuan untuk terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan baru (new competitive

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan baru (new competitive BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan baru (new competitive landscape) yang semakin tajam. Pimpinan, manajemen perusahaan dan bahkan pemerintah sebagai pembuat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN MESIN OPTIMUM. PLANT RADIAL TIRE DI PT. GAJAH TUNGGAL Tbk.

TUGAS AKHIR ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN MESIN OPTIMUM. PLANT RADIAL TIRE DI PT. GAJAH TUNGGAL Tbk. TUGAS AKHIR ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN MESIN OPTIMUM PLANT RADIAL TIRE DI PT. GAJAH TUNGGAL Tbk. Ditulis dan diajukan sebagai salah satu syarat Kelulusan untuk mencapai gelar Sarjana Strata-1 ( S1 )

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY. Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H

MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY. Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H24101103 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN Lendra Kartamihardja.

Lebih terperinci

NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN GOLONGAN POKOK INDUSTRI KARET,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk yang dihasilkan dengan kualitas yang lebih baik dan dengan terus bertambah ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Hasil Survey Pasar Survey dilakukan oleh marketing PT. GTR yang hasilnya sebagai berikut : 1. Mutu Produk : Model Blok dengan extra

Lebih terperinci

BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. KMK Global Sports 2 merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri sepatu. Produk yang dihasilkan di PT. KMK Global Sports 2 adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sektor industri terus berkembang,sehingga segala aspek yang terdapat pada sebuah industri sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan industri tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia telah menyeret negara-negara lain termasuk Indonesia jatuh ke dalam jurang

BAB I PENDAHULUAN. dunia telah menyeret negara-negara lain termasuk Indonesia jatuh ke dalam jurang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kondisi ekonomi dunia secara global mengalami krisis. Jatuhnya perekenomian negara Amerika Serikat sebagai penggerak utama perekonomian dunia telah menyeret

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dalam proses produksinya sampai pengendalian kualitas produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kendaraan sepeda motor di Indonesia semakin berkembang sejalan dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy Wheel For Motorcycle

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat telah memberikan dampak terhadap persaingan industri pada

Lebih terperinci

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Nama NPM : 32412666 Jurusan Pembimbing : Fairuz Inanda

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MULIAGLASS CONTAINER

MEMPELAJARI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MULIAGLASS CONTAINER MEMPELAJARI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MULIAGLASS CONTAINER Nama : FRANS SURYA HADINATA NPM : 33412035 Dosen Pembimbing : Dr. rer. pol. Ir. Sudaryanto. Msc. LATAR BELAKANG MASALAH PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan baja yang masih terus tumbuh didukung oleh pembangunan sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual Growth Rate/CAGR (2003 2012)

Lebih terperinci

Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB II DASAR TEORI

Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB II DASAR TEORI Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB II DASAR TEORI Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan ekspor-impor saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena kebijakan-kebijakan dalam aturan bisnis perdagangan internasional

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin,

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas pada dasarnya berkaitan erat dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin, peralatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing perusahaan berupaya untuk menguasai pangsa pasar sebesar-besarnya guna memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini persaingan di dunia industri makin ketat. Permintaan pasarpun sering berubah-ubah. Kenyataan ini membuat para pengusaha selalu berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI Nama : Ridwanullah NPM : 36411161 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

Lebih terperinci