PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST.MT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST.MT."

Transkripsi

1 PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Nama : Rifana NPM : Jurusan : Teknik Mesin Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST.MT.

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam menyongsong era global saat ini, perkembamgan teknologi yang semakin maju terutama pada bidang industri automotive tire (ban mobil) yang menjanjikan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara khususnya pada ban yang digunakan, Seringkali pengendara tidak memperhatikan mutu dan kualitas pada saat membeli ban sehingga kestabilan ban menjadi kurang efektif dan mengabaikan safety (keselamatan) pada saat mengendarai kendaraan. Proses pembuatan ban luar(tire) tipe commercial truck bias pada mesin curing di PT.Bridgestone Tire Indonesia.

3 Tujuan Tujuan dari Penelitian Ilmiah ini Untuk memahami secara detail tentang proses pembuatan ban luar (tire) commercial truck bias di PT.Bridgestone Tire Indonesia.

4 Flowchart ProsesPembuatanBan Luar(Tire) TipeCommercial Truck Bias

5 Proses Pembuatan Komponen- Komponen Greentire Dalam proses pembuatan ban Luar (tire) tipe commerial truck bias pada mesin curing dimulai dari beberapa proses pembuatan. Proses Pemilihan Material compound Material utama yang digunakan adalah karet alam dan sintetis. Sub-material yang digunakan adalah kawat baja, nylon, aramid fiber, rayon, fiberglass, dan karet campuran kimia yaitu Karbon black, silica, resin Antidegradants, antioksidan, ozonan, parafin wax, adhesion promoters, cobalt, salt, brass untuk kawat baja, resin dan benang curatives, activators, sulfur, tackifier, peptizei sofiener,dan lain-lain.

6 1. Proses Pembuatan Compound Proses pencampuran bahan dasar (karet alam, karet sintetis dan bahan kimia lainnya) kemudian dimasukkan ke dalam mesin yang bernama banbury, untuk mengolah/ mencampur semua ramuan yang diperlukan menurut kebutuhan komponen ban tersebut.

7 2. Proses Pembuatan Tread Proses pembuatan Tread adalah proses pelapisan benang dengan karet yang nantinya akan dipakai sebagai tulang ban. Beragam benang dipakai seperti polyester, rayon atau nylon umumnya untuk ban mobil penumpang sekarang telah memakai benang polyester.

8 3. Proses Pembuatan Bead Melapisi ikatan-ikatan kawat baja yang berbentuk gulungan yang memiliki kekuatan tank yang tinggi dengan dua lapisan karet Apex untuk membungkus bead dan sepasang lapisan chafer yang melindungi daerah bead terhadap tekanan velg mobil. Bead adalah bagian dari ban yang menempel pada pelek roda, dibuat dari kawat baja.

9 4. Proses Pembuatan Plycord Proses pembuatan dua lapisan benang cord yang dilapisi dengan compound pada mesin calender. Mesin calendar untuk melapisi campuran karet ke dalam suatu lembaran cord yang tipis.

10 5. Proses Pembuatan Greentire Proses pembuatan ban mentah dengan menggunakan mesin tire building selanjutnya ditambahkan sabuk kawat baja yang berfungsi melapisi dan melindungi ban terhadap tusukan dan benturan serta ban agar dapat menapak rata di permukaan jalan.

11 6. Proses Curing Proses penerapan tekanan pada greentire dalam suatu cetakan (mold) untuk tujuan membuat bentuk akhir, serta energi penerapan untuk merangsang reaksi kimia antara karet dan bahan-bahan yang lain.

12 7. Proses Finishing Proses finishing adalah proses akhir dan pembuatan ban secara keseluruhan, dimana jika dalam pemeriksaan ditemukan kesalahan atau kerusakan maka ban tersebut akan ditolak (reject). Pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap permukaan ban saja, beberapa ban akan dibawa menuju alat X-ray (sinar x) untuk diperiksa apakah ada kesalahan atau kerusakan pada bagian dalam ban. Quality control secara berkala akan memotong ban secara acak untuk diperiksa dan dipelajari setiap detil bagian ban untuk memastikan unsur performa, kenyamanan dan keamanannya.

13 Kesimpulan Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan ban luar (tire) tipe commercial truck bias adalah karet alam, karet sintetis dan karet campuran kimia Proses pembuatan komponen-komponen greentire tersebut diproses dalam beberapa tahap yaitu proses pembuatan compound, proses pembuatan tread, proses pembuatan bead, proses pembuatan plycord. Proses pembuatan greentire dilakukan di mesin building, yang terdiri dari beberapa proses, yaitu Proses awal (greencase) dan proses second (greentire). Proses pada bagian ban disatukan mulai dari telapak, dinding samping ban yaitu benang, dan kawat baja. Proses Curing adalah proses membentuk pola/kembang pada telapak ban dan tulisan pada dinding-samping. Proses Finishing adalah proses pemeriksaan terakhir untuk menemukan kerusakan dan memisahkan ban berdasarkan kualitas rank A/B/C/D. Untuk menjaga mutu dan kwalitas dari hasil produk saat mengalami kegagalan dalam proses curing, dengan tingkat kegagalan yang kecil dilakukan perbaikan, tetapi untuk tingkat kegagalan yang besar maka ban luar (tire) tipe commercial truck bias tersebut akan disekrup/dihancurkan sebagai barang gagal produksi/rusak.

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY PENULISAN ILMIAH Arief Wibowo 21411117 Teknik Mesin Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST,. MT. PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Latar Belakang Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Atas Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan perusahaan patungan antara swasta nasional Indonesia dengan

Lebih terperinci

Pembuatan Ban & Produk Karet Lain :

Pembuatan Ban & Produk Karet Lain : Pembuatan Ban & Produk Karet Lain : Ban adalah produk utama dari industri karet (75% produk karet), produk lainnya : sepatu, selang, belt conveyor, seal, komponen shock absorber, peralatan olah raga. Konstruksi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan:

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan: BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan: Perusahaan XYZ adalah inisial perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi Ban Mobil ( Ligth Ttruck, Off The Road, Truck and Bus,

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG Disusun Oleh: Andi Putra Pratama 30411742 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti

PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti 34411510 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB II DASAR TEORI

Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB II DASAR TEORI Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB II DASAR TEORI Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang

BAB I PENDAHULUAN. material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan non logam saat ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengganti material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang lebih ringan, lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ban adalah bagian terpenting dari sebuah kendaraan, karena ban satu-satunya yang mempunyai kontak langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ban adalah bagian terpenting dari sebuah kendaraan, karena ban satu-satunya yang mempunyai kontak langsung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ban adalah bagian terpenting dari sebuah kendaraan, karena ban satu-satunya yang mempunyai kontak langsung dengan permukaan jalan. Seiring berkembangnya jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermotor telah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk menjalini aktifitas. mempersingkat jarak dan waktu tempuh untuk sampai ke tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bermotor telah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk menjalini aktifitas. mempersingkat jarak dan waktu tempuh untuk sampai ke tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diera moderen sekarang ini kebutuhan akan kendaraan bermotor telah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk menjalini aktifitas. Dalam menjalini aktifitas membutuhkan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf dan otak. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf dan otak. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, industri manufaktur juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan perusahaan

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Nama : Wahyu Bintoro Putro NPM : 37411315 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

Dinamika Kendaraan Teori dan Aplikasi

Dinamika Kendaraan Teori dan Aplikasi Dinamika Kendaraan Teori dan Aplikasi 1. Fundamental Roda dan Pelek Pada dasarnya untuk mempelajari lebih jauh mengenai dinamika kendaraan terlebih dahulu kita harus memahami beberapa fundamental dasar

Lebih terperinci

Aplikasi Six Sigma dan Full Factorial Pada Proses Curing di PT X

Aplikasi Six Sigma dan Full Factorial Pada Proses Curing di PT X Aplikasi Six Sigma dan Full Factorial Pada Proses Curing di PT X Johnson Saragih 1),Riawati 2) 1),2) JurusanTeknikIndustri, Universitas Trisakti Jln:Kyai Tapa Grogol No:1 Jakarta Barat Jakarta E-mail:johnson_saragih@trisakti.ac.id

Lebih terperinci

KINERJA DAN POTENSI INDUSTRI BAN DALAM NEGERI

KINERJA DAN POTENSI INDUSTRI BAN DALAM NEGERI KINERJA DAN POTENSI INDUSTRI BAN DALAM NEGERI Nofi Erni Dosen Teknik Industri Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta nofi.erni@indonusa.ac.id Abstrak Tulisan ini merupakan hasil studi pustaka dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indonesia untuk menggantikan jalan aspal sebagai teknologi bahan. jalan sebelumnya, terutama dijalan-jalan yang mudah rusak saat

BAB I PENDAHULUAN. indonesia untuk menggantikan jalan aspal sebagai teknologi bahan. jalan sebelumnya, terutama dijalan-jalan yang mudah rusak saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini jalan cor/semen mulai banyak digunakan di indonesia untuk menggantikan jalan aspal sebagai teknologi bahan jalan sebelumnya, terutama dijalan-jalan yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah observasional, dengan pendekatan cross sectional dan penelitian ini bersifat kualitatif. Variabel yang diamati adalah kondisi

Lebih terperinci

PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM

PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM KODE MODUL OPKR-40-019B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan, kenyamanan, kestabilitas kendaraan terhadap jalan dan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan, kenyamanan, kestabilitas kendaraan terhadap jalan dan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ban menjadi satu-satunya komponen pada kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Maka perannya penting dan turut menentukan keamanan, kenyamanan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Ban Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang krusial karena bersentuhan langsung dengan jalan, sekaligus sebagai output terakhir dari tenaga yang dihasilkan oleh mesin.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Manajemen Pemeliharaan PT.HRA Proses kerja harus berdasarkan SOP (setandar oprasional prosedur ) yang di buat oleh PT.HRA,dari tiap roda.proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor UKDW

Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor UKDW Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor A. Latar belakang Di zaman yang modern ini gender wanita sudah memiliki kedudukan yang sama oleh pria, tidak sedikit pekerjaan yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang bodi kendaraan tidak hanya menjalankan fungsi sebagai pelindung penumpang dari cuaca luar. Keindahan dari bodi kendaraan begitu diperhatikan. Dikarenakan

Lebih terperinci

PEMODELAN ADAPTIVE INVENTORY CONTROL UNTUK PROCUREMENT DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN TEKNIK ASSOCIATIVE RULES PADA AGROINDUSTRI PEMBUATAN BAN

PEMODELAN ADAPTIVE INVENTORY CONTROL UNTUK PROCUREMENT DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN TEKNIK ASSOCIATIVE RULES PADA AGROINDUSTRI PEMBUATAN BAN PEMODELAN ADAPTIVE INVENTORY CONTROL UNTUK PROCUREMENT DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN TEKNIK ASSOCIATIVE RULES PADA AGROINDUSTRI PEMBUATAN BAN SKRIPSI PRALINGGA SAPUTRA F34070076 DEPARTEMEN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri di Indonesia sangat pesat, terutama dalam era globalisasi sekarang ini. Khususnya perkembangan industri ban motor yang tengah melesat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karet alam terbesar di dunia yang dapat mengekspor hasil. komoditas perkebunan karet ke beberapa negara.

BAB I PENDAHULUAN. karet alam terbesar di dunia yang dapat mengekspor hasil. komoditas perkebunan karet ke beberapa negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara produsen utama karet alam terbesar di dunia yang dapat mengekspor hasil komoditas perkebunan karet ke beberapa negara. Karet merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Sekilas PT. Gajah Tunggal Tbk PT Gajah Tunggal Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan produk ban untuk berbagai kendaraan dan kegunaan.

Lebih terperinci

PERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK. Oleh RUDI AWALUDIN A

PERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK. Oleh RUDI AWALUDIN A PERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK Oleh RUDI AWALUDIN A 14102569 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERAMALAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai faktor. Faktor faktor tersebut selain faktor yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai faktor. Faktor faktor tersebut selain faktor yang menyangkut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting. Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang pesat dan semakin

Lebih terperinci

BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAN BEKAS SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR

BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAN BEKAS SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAN BEKAS (Ainun - Nadia) BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN BAN BEKAS SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Oleh : Moh. Ainun Najib Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa. dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa. dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat, praktis, ringan dan tentu saja modern.

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 MANAJEMEN RANTAI PASOK

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 MANAJEMEN RANTAI PASOK BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 MANAJEMEN RANTAI PASOK Manajemen rantai pasok merupakan sebuah pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari pemasok, manufaktur, pengecer hingga pada konsumen akhir.

Lebih terperinci

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada tabel 4.1 merupakan data input dan output indeks produktivitas dari Januari sampai Juli 2012. Dimana semua itu terdiri dari : 1. Output Output dari produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam

Lebih terperinci

MODIFIKASI DAN PEMBUATAN TUTUP VELG OPEL BLAZER DOHC LT

MODIFIKASI DAN PEMBUATAN TUTUP VELG OPEL BLAZER DOHC LT MODIFIKASI DAN PEMBUATAN TUTUP VELG OPEL BLAZER DOHC LT PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Disusun oleh: Opsi Rustamaji I 8110030 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir (flow chart) Mulai Observasi lapangan Studi literatur Peenyiapan alat Perlakuan bambu: pemotongan, pengawetan, pengeringan, dan pemberian larutan alkali Tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Truk Pengangkut dan Ban Truk Produk truk pengangkut dalam pertambangan mempunyai banyak tipe dan ukuran. Namun setiap kelas atau berat muatan yang sama hampir mempunyai ukuran

Lebih terperinci

PERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR ISUZU PANTHER TAHUN 1996 ( DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING )

PERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR ISUZU PANTHER TAHUN 1996 ( DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING ) PERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR ISUZU PANTHER TAHUN 1996 ( DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh :

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR PENGARUH PENDINGINAN TERHADAP WAKTU DAN SHRINKAGE PADA PEMBUATAN RUBBER ENGINE MOUNTING DENGAN BAHAN CAMPURAN KARET ALAM DAN STYRENE BUTADIENE RUBBER (SBR) Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR

SKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR 1/10/2014 : 1 dari 5 SKEMA 1. Ban Mobil Penumpang ( SNI 0098-2012) 2. Ban Truk dan Bus ( SNI 0099-2012) 3. Ban Truk Ringan ( SNI 0100-2012) 4. Ban Sepeda Motor ( SNI 0101-2012) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN SMALL PART PADA BUSI SEPEDA MOTOR DI PT. DENSO INDONESIA

PROSES PEMBUATAN SMALL PART PADA BUSI SEPEDA MOTOR DI PT. DENSO INDONESIA PROSES PEMBUATAN SMALL PART PADA BUSI SEPEDA MOTOR DI PT. DENSO INDONESIA Nama : DANAR WIDONARKO Npm : 21412677 Kelas : 3IC04 Jurusan : TEKNIK MESIN Pembimbing : Dr. Ir. Tri Mulyanto, MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis. (Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami.

BAB I PENDAHULUAN. utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis. (Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan tentang keuntungan dan kekurangan karet sangat membantu dalam pemilihan karet termurah dan cocok dengan spesifikasi penggunaannya. Pada dasarnya karet bisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan di dunia industri semakin ketat. Dengan demikian setiap perusahaan harus memiliki suatu sistem yang baik dalam kegiatan

Lebih terperinci

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara adalah campuran gas yang merupakan lapisan tipis yang meliputi bumi dan merupakan gas yang tidak kelihatan, tidak berasa dan tidak berbau. Pencemaran udara datang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY. Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H

MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY. Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H24101103 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN Lendra Kartamihardja.

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG

PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG Nama : Mokhammad Roiful Anis NPM : 24411599 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Doddi Yuniardi, ST., MT. Latar Belakang Saat ini

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES Nama : Muhammad Bambang Wijanarko NPM : 24411785 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST., MT Latar Belakang Leg Shield merupakan

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

PEMBUATAN BODI SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II

PEMBUATAN BODI SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II PEMBUATAN BODI SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: GURIOR ALBIGUS ROBBY HAFLI NIM. I 8111025 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk TANGERANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : AGUNG

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. SRI adalah perusahaan joint venture dengan PMA (Pemilik Modal Asing) didirikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan dan pemanfaatan karet sekarang ini semakin berkembang. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH Tugas Akhir TM091486 ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH Rifki Nugraha 2108 100 704 Dosen Pembimbing : Putu Suwarta, ST. M.Sc Latar Belakang Komposit Material

Lebih terperinci

MODIFIKASI BAN MOTIF ALUR RIB SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR WAHYU HIDAYAT

MODIFIKASI BAN MOTIF ALUR RIB SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR WAHYU HIDAYAT MODIFIKASI BAN MOTIF ALUR RIB SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR WAHYU HIDAYAT Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UNISMA Bekasi ABSTRACT The tire has an important role

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI ANALISIS CACAT PRODUK BAN VULKANISIR JENIS TRUK DAN BUS PADA CV. SIGMA JAYA SURAKARTA. Oleh: AGUS SUNANTO X

JURNAL SKRIPSI ANALISIS CACAT PRODUK BAN VULKANISIR JENIS TRUK DAN BUS PADA CV. SIGMA JAYA SURAKARTA. Oleh: AGUS SUNANTO X JURNAL SKRIPSI ANALISIS CACAT PRODUK BAN VULKANISIR JENIS TRUK DAN BUS PADA CV. SIGMA JAYA SURAKARTA Oleh: AGUS SUNANTO X2506007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Nama : Riyan Saputro NPM : 26411295 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST., MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat, praktis, ringan dan tentu saja modern.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS

LAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS LAPORAN TUGAS AKHIR MOBIL LISTRIK : PEMBUATAN BODI MOBIL DAN MODIFIKASI CHASIS Disusun guna memenuhi sebagian syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya. Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 1992 pasal 23

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya. Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 1992 pasal 23 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kenyamanan dan keamanan pada saat berkenderaan merupakan idaman dan keinginan pengendara dan penumpang sepeda motor khususnya dan masyarakat pada umumnya. Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia industri berkembang semakin pesat dengan munculnya berbagai jenis industri maupun bertambahnya jumlah perusahaan. Kondisi inilah yang memicu persaingan

Lebih terperinci

Polyurethane pada Dashboard

Polyurethane pada Dashboard Polyurethane pada Dashboard Pendahuluan Dashboard merupakan bagian dari interior mobil yang terletak di bagian depan, tepatnya di depan kursi pengemudi dan kursi samping pengemudi yang biasanya berfungsi

Lebih terperinci

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG TUGAS AKHIR Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG Disusun : DIDIK HARYANTO NIM : D.200.01.0129 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI FLANGE UNTUK SAMBUNGAN PIPA DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Ary Agustiamanto NPM :

Lebih terperinci

MODIFIKASI SPION MOBIL OPEL BLAZER

MODIFIKASI SPION MOBIL OPEL BLAZER MODIFIKASI SPION MOBIL OPEL BLAZER PROYEK AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh : PANJI HARYO BUDISATRIO NIM : I8109035 PROGRAM

Lebih terperinci

NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN GOLONGAN POKOK INDUSTRI KARET,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Start Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi Masalah Pengambilan Data Peramalan SMED system Tahap Persiapan (Mengukur waktu proses dan merekamnya) Tahap Pertama (Memisahkan

Lebih terperinci

PERBAIKAN ELEMEN STRUKTUR PASCA KEBAKARAN. Kusdiman Joko Priyanto. Abstrak

PERBAIKAN ELEMEN STRUKTUR PASCA KEBAKARAN. Kusdiman Joko Priyanto. Abstrak PERBAIKAN ELEMEN STRUKTUR PASCA KEBAKARAN Kusdiman Joko Priyanto Abstrak Kebakaran merupakan bencana yang dapat terjadi setiap saat dan kapan saja. Banyak bangunan telah mengalami kebakaran karena berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alur penelitian seper yang terdapat pada gambar flow chart seperti pada gambar

BAB III METODE PENELITIAN. alur penelitian seper yang terdapat pada gambar flow chart seperti pada gambar 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Agar dapat mempermudah dalam proses penelitin maka dibuatlah diagram alur penelitian seper yang terdapat pada gambar flow chart seperti pada gambar

Lebih terperinci

3M Detailing System. Selamet Ricardo (Ado) Technical Service Engineer Automotive Aftermarket Division Hp

3M Detailing System. Selamet Ricardo (Ado) Technical Service Engineer Automotive Aftermarket Division Hp 3M Detailing System Selamet Ricardo (Ado) Technical Service Engineer Automotive Aftermarket Division Email:sricardo@mmm.com, Hp 08119003414 3M 2011. All Rights Reserved. Introducing the New 3Mª Automotive

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI HOSE INLET PIPE PADA MOBIL MITSUBISHI DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Abi Wiranto

Lebih terperinci

TRANSFORMASI PARADIGMA PENANGANAN SAMPAH

TRANSFORMASI PARADIGMA PENANGANAN SAMPAH TRANSFORMASI PARADIGMA PENANGANAN SAMPAH PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI Jl. Lawu Tegalarum 418 RT 02/13, Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah, 57722 Telepon: 0271 494253 More Than Recycling Daftar Isi Permasalahan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal Proses yang lazim dilakukan dalam pembuatan pola volute casing pompa sentrifugal adalah proses dengan menggunakan metode rakitan. Pola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Penyedian Alat dan Bahan. Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling. Proses Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Penyedian Alat dan Bahan. Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling. Proses Development BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Mulai Studi Literatur Penyedian Alat dan Bahan Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling Development Interior Eksterior Dengan Evaluasi Bobot

Lebih terperinci

SISTEM SUSPENSI & BAN

SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI URAIAN Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi multimedia. berinteraksi.

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi multimedia. berinteraksi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 Multimedia 2.1.1.1 Definisi multimedia Definisi multimedia menurut Hofstetter (2001, p2) adalah pemanfaatan komputer untuk mempresentasikan dan mengkombinasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan perubahan dan kemajuan teknologi otomotif.kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan perubahan dan kemajuan teknologi otomotif.kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan dunia otomotif pada era globalisasi saat ini baik kendaraan roda dua maupun roda empat ataupun lebih akan terus berjalan dan berkembang seiring

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANCE BAN DENGAN ALAT DRUM TEST

ANALISIS PERFORMANCE BAN DENGAN ALAT DRUM TEST ANALISIS PERFORMANCE BAN DENGAN ALAT DRUM TEST Yopi Handoyo 1) 1) Program Studi Teknik Mesin, Universitas Islam 45 Bekasi Email : handoyoyopi@yahoo.com ABSTRAK Ban merupakan salah satu bagian penting dari

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR

TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DAN MEMENUHI PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR S-1 SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada ribuan tahun yang lalu material komposit telah dipergunakan dengan dimanfaatkannya serat alam sebagai penguat. Dinding bangunan tua di Mesir yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komposit saat ini sudah mengalami pergeseran dari bahan komposit berpenguat serat sintetis menjadi bahan komposit berpenguat serat alam. Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN PADA KOEFISIEN GRIP DENGAN LINTASAN SEMEN

PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN PADA KOEFISIEN GRIP DENGAN LINTASAN SEMEN PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN PADA KOEFISIEN GRIP DENGAN LINTASAN SEMEN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : RIKI HENDARTO NIM : D 200 080 063 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENGERTIAN MOLD Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable

Lebih terperinci

Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton

Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton Standar Nasional Indonesia Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton ICS 91.200 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut : Pada umumnya belt conveyor terdiri dari : kerangka (frame), dua buah pulley yaitu pulley penggerak (driving pulley) pada head end dan pulley pembalik ( take-up pulley) pada tail end, sabuk lingkar (endless

Lebih terperinci

Upgrade Kaki-Kaki Sepeda Motor Anda Dengan TDR High Performance Handling

Upgrade Kaki-Kaki Sepeda Motor Anda Dengan TDR High Performance Handling Cosmo Bikers Lovers Sering kali pengendara roda dua mendapat pertanyaan, "perasaan apa yang ingin kamu rasakan saat mengendarai sepeda motor?" Semua pasti menjawab, memiliki sepeda motor yang aman dan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN DENGAN BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAN PADA LINTASAN ASPAL BASAH DAN KERING

PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN DENGAN BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAN PADA LINTASAN ASPAL BASAH DAN KERING TUGAS AKHIR PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN DENGAN BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAN PADA LINTASAN ASPAL BASAH DAN KERING Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan

Lebih terperinci

PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI

PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI + Minyak Sintetik (minyak bakar) E88 Carbon Briket CB88 Gas Sintetik Steel Wire Scrap (Kawat Besi Baja) PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI Jl. Manisrenggo Km. 4,5 Prambanan, Klaten, Jawa Tengah T. 0274-7459008

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. S 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. S merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Astra Honda Motor (AHM) yang didirikan pada sejak 26 Agustus

Lebih terperinci

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat terutama perangkat lunak (software) yang ditunjang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat terutama perangkat lunak (software) yang ditunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi di bidang komputasi saat ini sangatlah pesat terutama perangkat lunak (software) yang ditunjang kualitas hardware, sebagian besar pekerjaan

Lebih terperinci

PENGARUH BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAHAN BAN PADA DAN JALAN SEMEN UNTUK KONDISI JALAN KERING DAN BASAH

PENGARUH BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAHAN BAN PADA DAN JALAN SEMEN UNTUK KONDISI JALAN KERING DAN BASAH PENGARUH BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAHAN BAN PADA DAN JALAN SEMEN UNTUK KONDISI JALAN KERING DAN BASAH Pramuko Ilmu Purboputro, Muh.Alfatih Hendrawan Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN

SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, dimana dari hasil sampingnya diperoleh diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Hasil Survey Pasar Survey dilakukan oleh marketing PT. GTR yang hasilnya sebagai berikut : 1. Mutu Produk : Model Blok dengan extra

Lebih terperinci