METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI BOTOL PET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI BOTOL PET"

Transkripsi

1 METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI BOTOL PET KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Mega Putri Parassari NIM : 14.I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

2 i

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul Metode Sampling Quality Control Pada Pemeriksaan Jalur Produksi Botol PET dengan tepat waktu dan lancar. Penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, yang akhirnya dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan perlindungan selama melakukan Kerja Praktek di PT. Sari Enesis Indah. 2. Orang tua yang telah membantu dalam materiil dan memberi dukungan secara doa kepada penulis. 3. Ibu Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST., Msc., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian yang memberikan izin untuk melakukan Kerja Praktek. 4. Ibu Novita Ika Putri selaku pembimbing akademik yang membantu penulis dari mulainya Kerja Praktek hingga penyusunan laporan. 5. Bapak Heri Sutanto selaku Research & Development Manager di PT. Sari Enesis Indah 6. Ibu Sugiyanti dan Ibu Isah Martina selaku Research & Development Supervisor 7. Seluruh staff Research & Development PT. Sari Enesis IndahPlant Cikarang dan Ciawi yang telah membantu dan memberikan pengetahuan yang bermanfaat selama melakukan Kerja Praktek. 8. Seluruh staff QC inline, produksi, dan seluruh rekan kerja PT. Sari Enesis Indah plant Ciawi yang telah membantu, mendukung, dan memberikan informasi-informasi berdasarkan Laporan Kerja Praktek. 9. Staff Human Resources Deparment PT. Sari Enesis Indah. 10. Semua pihak yang telah membantu selama melakukan Kerja Praktek dan penyusunan laporan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. ii

4 iii Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Kerja Praktek dikatakan jauh dari sempurna dan banyak kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca. Penulis tetap berharap semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca yang membutuhkan. Semarang, 8 Juli 2017 Mega Putri Parassari

5 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... v 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Waktu dan Tempat Pelaksanaan Metode Kerja Praktek KONDISI UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Jam Kerja di PT. Sari Enesis Indah SPESIFIKASI PRODUK PROSES PRODUKSI Proses produksi Coolant Proses Produksi Kemasan PET PEMBAHASAN Pengawasan Mutu Bahan Kemasan Pengawasan Mutu Proses Filling PET Pengawasan Mutu Produk Akhir KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR ISI iv

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Adem Sari Sachet... 6 Gambar 2. Vegeta... 7 Gambar 3. Esquis Fizz... 7 Gambar 4. Sensa Cools... 8 Gambar 5. Sensa Cools Qing Ku... 8 Gambar 6. Coolant Bengkoang dan Starfruit... 9 Gambar 7. Proman Energenesis... 9 Gambar 8 Proses Produksi Minuman Isotonik Coolant v

7 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami peningkatan di berbagai bidang. Salah satunya yaitu bidang teknologi pangan yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan meningkatnya persaingan dalam bidang industri, maka semakin dibutuhkan para ahli pangan yang berkompeten di bidangnya. Menyadari hal itu, diperlukan pengalamn langsung di lapangan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perencanaan dan pengelolaan industri, pengawasan mutu produk serta mengenal dan memahami kondisi dalam dunia kerja. Kerja Praktek (KP) bertujuan untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dengan menyelesaikan tantangan yang ada di industri pangan yang terjadi secara nyata dan mempersiapkan mahasiswa untuk masuk dalam dunia kerja. Pada kesempatan ini penulis melakukan Kerja Praktek di PT. Sari Enesis Indah. Produk yang diproduksi antara lain minuman isotonic, minuman kesehatan dan banyak produk lainnya. Hal ini yang menjadi salah satu alasan penulis untuk memilih PT. Sari Enesis Indah sebagai tempat Kerja Praktek karena dapat menambah wawasan dunia kerja dalam bidang teknologi pangan Tujuan Tujuan dilakukannya kerja praktek ini adalah untuk mengetahui dan mengembangkan metode pengambilan sampel pada proses penjaminan mutu minuman isotonic yang dikemas dengan botol PET Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja praktek dilaksanakan mulai dari tanggal 9 Januari 2017 hingga 9 Maret 2017 di PT. Sari Enesis Indah Plant Ciawi. 1

8 Metode Kerja Praktek Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kerja praktek yaitu pengamatan langsung ke tempat proses produksi, diskusi dengan pembimbing lapangan dan karyawan yang berhubungan dengan pengawasan mutu dan produksi dan studi pustaka dengan mencari literature sebagai pembanding yang berhubungan dengan kerja praktek.

9 2. KONDISI UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Enesis Indah atau juga dikenal dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan yang mengembangkan jaringan produknya kedalam berbagai kategori dan telah menjadi salah satu group pharmacy dan personal care yang didirikan pada tahun Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Enesis Group, pada tahun 1993 didirikan PT. Sari Enesis Indah yang bergerak dibidang personal care yang berlokasi di Kawasan Industri Pulo Gadung. Dalam mengembangkan bisnisnya sehingga dapat mencapai kesuksesan, perusahaan mengutamakan perhatian pada pengertian akan kekuatan internal perusahaan dan kemampuan mengidentifikasi kesempatan eksternal yang berasal dari pasar. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, pada tahun 2001 PT. Sari Enesis Indah memperluas pabriknya yang bergerak dibidang farmasi dengan produk minuman suplemen kesehatan yang berlokasi di Kawasan Industri Delta Silikon, Cikarang. Pabrik yang didirikan di Cikarang ini merupakan pabrik manufaktur terbesar untuk produk berbentuk bubuk di Indonesia.Pada tahun 2009 PT. Sari Enesis Indah memperluas pabriknya yang bergerak dibidang minuman yang berlokasi di Teluk Pinang, Ciawi. PT. Sari Enesis Indah merupakan salah satu perusahaan dengan izin farmasi yang telah disertifikasi CPOB (Cara pembuatan Obat yang Baik). Semua proses pembuatan produk dilengkapi dengan mesin canggih, dengan selalu menjaga standar untuk masing-masing produk yang dihasilkan dan berusaha meningkatkan serta memperbaiki teknologi produksi Visi dan Misi Perusahaan Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat untuk menjadi pemimpin dunia di bidang Healthy Drinks dan dapat dipilih sebagai produk dengan kategori FMCG (Fast Moving Consumer Goods), Enesis Group memiliki visi dan misi yang selalu di junjung tinggi yaitu : 3

10 4 Visi : menjadi perusahaan yang berkembang pesat untuk mencapai posisi leader dalam produk consumer goods melalui inovasi, perkembangan yang berkelanjutan dan mempunyai pandangan yang jauh ke masa depan. Misi : berkomitmen dalam mengembangkan, memproduksi dan memasarkaan produk consumer goods yang unik dan berkembang pesat serta menjadi merk dengan status pemimpin (leader) dalam wilayah regional Struktur Organisasi PT. Sari Enesis Indah sebagai perusahaan nasional yang besar maka sangat memerlukan struktur organisasi agar memiliki tanggung jawab dan peran divisi dalam mengembangkan suatu perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur organisasi PT. Sari Enesis Indah : a. Komisaris adalah pemimpin tertinggi didalam perusahaan yang menjadi pemegang keputusan tertinggi yang akan menentukan arah jalannya perusahaan. b. Direktur adalah pemimpin kegiatan operasional perusahaan yang tertinggi dan pengendalian strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. c. General manager adalah tingkatan terpenting dibawah direktur yang bertugas mengawasi kegiatan, menjaga kesinambungan kerja dan memutuskan strategi pada 10 manager. General manager membawahi 10 manager didalam perusahaan. d. Departemen export Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer. Manajer export dibantu dengan para staff bertugas kegiatan eksport produk-produk perusahaan, dimulai dari transaksi dan negosiasi eksport, persiapan dan pelaksanaan eksport. e. Departemen Finance dan Accounting Manajer Finance dan Accounting (FAM) membawahi 3 bagian fungsional yang berhubungan dengan departemen ini yaitu bagian Accounting, Cashier, dan Finance. Kegiatan bagian ini masing-masing dikepalai oleh supervisor dan dibantu oleh staff dibawahnya.

11 5 i. Accounting adalah bagian yang bertanggung jawab dalam mendokumentasikan transaksi, pembukuan dan membuat laporan akuntasi yang dilakukan perusahaan. ii. Cashier adalah bagian yang bertanggung jawab mengenai pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan. iii. Finance adalah bagian yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengatur keuangan perusahaan. f. Departemen Human Resource Administration (HRA) Manajer yang dibantu oleh asisten manajer dan supervisor dibawah asisten manajer tersebut. Bertugas mengatur hal-hal yang menyangkut sumber daya manusia perusahaan. g. Departemen Logistik Manajer logistic dengan supervisor bertanggung jawab pada beberapa staff dibawahnya. Departemen ini mempunyai tugas yang berhubungan dengan pengaturan sistem logistic perusahaan yaitu pengaturan terhadap bahan-bahan yang diperlukan untuk produksi. h. Departemen Marketing Research Departemen ini bertugas dalam melakukan riset terhadap pasar, khususnya mengenai permintaan kebutuhan masyarakat dan respon pasar terhadap suatu produk. i. Departemen Purchasing Kepala manajer yang dibantu oleh asisten manajer serta para staff. Bertugas berhubungan dengan kegiatan pembelian bahan baku yang diperlukan dalam produksi, mulai dari pemilihan supplier hingga proses pembelian bahan baku dijalankan. j. Departemen marketing Seorang manajer senior yang membawahi 5 sub departemen. Masing-masing subdepartemen dipimpin oleh seorang manajer dan memiliki sejumlah orang staff dibawahnya. i. Sub departemen cabang dipimpin oleh seorang manajer dan beberapa kepala cabang dibawahnya.

12 6 ii. Sub departemen customer service bertugas dalam hal yang meyangkut pelanggan, memberikan pelayanan, mengatur sistem saran dan kritik yang disampaikan pelanggan terhadap produk perusahaan. iii. Sub departemen HCO adalah sub departemen yang mengatur kegiatan pemasaran produk-produk perusahaan dalam skala besar kepada pasar yang bersifat grosir. iv. Sub departemen sales adalah sub departemen yang mengatur penjualan produkproduk yang dilakukan oleh sales kepada pasar atau toko. k. Departemen R&D/QC Dikepalai oleh seorang manajer dengan membawahi beberapa bagian fungsional yang berbeda. i. Penanggung jawab CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dengan staff dibawahnya yang bertanggung jawab terhadap inspeksi secara berkala mengenai ketepatan pelaksanaan aturan-aturan dalam CPOB yang dikeluarkan oleh Badan POM. ii. Head Mikrobiologi dibantu oleh beberapa staff dibawahnya yang bertugas mengatur pelaksanaan pengujian mikrobiologi terhadap produk perusahaan. iii. Bagian Quality Control dengan supervisor QC membawahi 4 orang coordinator QC dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda, yaitu : a) Koordinator QC Analis, bertanggung jawab terhadap 3 bagian yaitu QC Analis Ingredients, Finished Goods and Packaging, QC Analis Ingredients melakukan analisa terhadap bahan baku yang diterima dari pemasok untuk kegiatan produksi. QC Analis Finished Goods melakukan analisa terhadap hasil produk setelah melalui proses produksi terakhir. QC Analis Packaging melakukan analisa terhadap bahan packaging untuk produk akhir. b) Koordinator QC Packing, memiliki tanggung jawab dalam pengawasan terhadap kegiatan packing dan produk setelah kegiatan packing selesai dilaksanakan. Ketiga bagian QC Packing yaitu QC Packing Sortasi bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pelaporan terhadap produk jadi yang tidak sesuai dengan ketentuan. QC Packing Finished Goods melakukan pemeriksaan terhadap hasil kegiatan packing, misalnya mengenai

13 7 ketepatan jumlah dalam satu karton, pelabelan tanggal kadaluarsa. QC Packing Return Finished Goods melakukan pemeriksaan terhadap produkproduk yang dikembalikan setelah masuk ke pasaran. c) Koordinator QC Proses, bertanggung jawab terhadap kegiatan inspeksi dalam proses produksi yang berlangsung. Kegiatan QC proses dibagi menjadi 2 bagian yaitu QC proses yang berada pada bagian proses yang memerlukan inspeksi terhadap proses dengan produk yang dihasilkan dari proses tersebut agar sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan dan QC filling bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan filling mencakup proses filling dan sealing dari produk yang dihasilkan. d) Koordinator QC Sampling bertanggung jawab dalam pelaksanaan sampling yang dilakukan terhadap bahan baku dan bahan packaging setelah bahan diterima dan sebelum pengujian oleh QC Analis. QC sampling dibagi menjadi 2 bagian yaitu QC Sampling Ingredients yang melakukan inspeksi terhadap bahan baku dan QC Sampling Packaging yang melakukan inspeksi terhadap bahan pengemas atau packaging. l. Departemen Plant Dipimpin oleh manajer senior dan membawahi beberapa manajer dalam 4 sub departemen yang berada dibawah naungannya. Posisi dibawah manajer berbeda-beda pada setiap sub departemennya. i. Sub departemen Building & Technique Dikepalai oleh seorang manajer yang dibantu oleh seorang asisten manajer. Supervisor dibawah asisten manajer memiliki beberapa koordinator untuk membantu. Koordinator mempunyai sejumlah leader yang bertugas memimpin masing-masing staff. Sub departemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem pengaturan bangunan dan fasilitas perusahaan seperti pemeliharaan bangunan dan mesin. ii. Sub departemen Packing Manajer yang dibantu oleh supervisor yang dibawahi oleh coordinator yang terdapat leader yang memimpin staff packing. Yang bertugas dalam melaksanakan

14 8 kegiatan packing sesuai dengan target yang telah ditentukan sehingga produkproduk telah siap dalam kemasan baik pada saat pengiriman produk. iii. Sub departemen PPIC Manajer dengam posisi distructural dibawahnya dengan tingkatan yang sama seperti pada sub departemen Building & Technique. Sub departemen ini bertugas dalam melakukan penjadwalan dan rencana pembelian bahan baku dan bahan packing yang diperlukan dan juga terhadap jadwal pelaksanaan produksi untuk dapat memenuhi permintaan produk pada waktu dan jumlah tertentu. iv. Sub departemen Produksi Sub departemen dengan seorang manajer yang membawahi asisten manajer yang memiliki tingkatan structural yaitu supervisor, koordinator, leader dan staff departemen produksi yang bertugas terhadap kelancaran proses produksi yang sedang berlangsung. m. Departemen Tax Manajer yang dibawahi oleh para staff bertugas mengatur pajak perusahaan mulai dari perhitungan pajak hingga pembayaran pajak Jam Kerja di PT. Sari Enesis Indah PT. Sari Enesis Indah menerapkan kedisiplinan kerja sesuai dengan shift yang telah ditentukan dengan datang 15 menit lebih awal sebelum jam kerja berlangsung. Jam shift kerja diberlakukan pada departemen produksi, quality control inline, dan engineering. Perusahaan memiliki 3 shift kerja yang terdiri atas : a. Shift I = WIB b. Shift II = WIB c. Shift III = WIB Karyawan lainnya memiliki jam kerja pada jam WIB dengan memiliki jam istirahat pada pukul WIB.

15 3. SPESIFIKASI PRODUK PT. Sari Enesis Indahmemproduksi minuman kesehatan. Berikut penjelasan dari masingmasing produk yang dihasilkan. a. Adem Sari Adem sari merupakan minuman herbal yang berbentuk serbuk dan dikemas dalam kemasan sachet. Produk adem sari ini mengandung vitamin C yang dapat membantu meredakan gejala panas dalam seperti tenggorokan kering, sariawan dan memperlancar buang air besar. Gambar 1 Adem Sari Sachet Sumber : b. Vegeta Vegeta merupakan minuman berserat yang dapat mensuplai kebutuhan akan serat yang dibutuhkan tubuh setiap harinya yang memiliki manfaat dapat memperlancar buang air besar, menjaga kesehatan pencernaan, dan mengurangi masalah gangguan pencernaan. Ada beberapa varian yang diproduksi minuman vegeta yaitu jeruk, manga, netral, herbal. Produk ini dikemas dalam kemasan sachet. 9

16 10 Gambar 2. Vegeta Sumber : c. Esquis Fizz Esquis Fizz merupakan sari larutan penyejuk untuk meredakan panas dalam dan mencegah susah buang air besar. Produk ini hampir sama dengan adem sari yang dikemas dalam kemasan sachet. Gambar 3. Esquis Fizz Sumber : d. Sensa Cools Sensa Cools merupakan produk sari penyejuk yang berbentuk serbuk mengandung vitamin C dan ramuan herbal tradisional yang dapat digunakan untuk meredakan gejala panas dalam dan masalah buang air besar. Produk ini memiliki 2 varian yaitu lemon fizz dan lemon non fizz yang dikemas dalam kemasan sachet.

17 11 Gambar 4. Sensa Cools Sumber : e. Sensa Cools Qing Ku Sensa Cools Qing Ku merupakan produk yang dapat meredakan panas dalam dan meningkatkan daya tahan tubuh. Produk ini mirip dengan Adem Sari yang memiliki 2 varian yaitu herbal green tea yang dikemas dalam kemasan botol dan lemon fizz yang dikemas dalam kemasan kaleng. Gambar 5. Sensa Cools Qing Ku Sumber :

18 12 f. Coolant Coolant merupakan minuman ion dan penyejuk yang berasal dari air pegunungan untuk menghilangkan haus dengan cepat dan membuat tubuh sejuk kembali. Produk ini terdapat 2 varian yaitu coolant bengkoang, dan coolant starfruit yang dikemas pada kemasan botol. Gambar 6. Coolant Bengkoang dan Starfruit Sumber : g. Proman Energenesis Proman Energenesis merupakan minuman berkarbonasi dengan aroma anggur yang dapat menjaga kesehatan dan membantu meningkatkan stamina tubuh saat bekerja dan olahraga. Produk ini merupakan produk baru yang baru diluncurkan pada tahun Gambar 7. Proman Energenesis Sumber :

19 4. PROSES PRODUKSI 4.1. Proses produksi Coolant Proses produksi minuman isotonik yang dilakukan oleh PT. Sari Enesis Indah dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu persiapan bahan baku, pencampuran bahan, pengisian larutan ke botol PET, penyimpanan produk akhir. Proses produksi dapat dilihat pada gambar 8. Persiapan bahan baku Bahan baku bubuk Bahan baku liquid Penimbangan Penimbangan Penyaringan Mixing Pengecekan organoleptic dan kimia fisika Filtration Pasteurization Filtration 13

20 14 Filling Pengecekan Cooling Tunnel Labelling Cartoning dan Palletizing Gambar 8 Proses Produksi Minuman Isotonik Coolant Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Tambahan Bahan baku yang diterima akan disimpan dalam gudang bahan baku.bahan baku yang digunakan merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, sedangkan bahan baku tambahan merupakan bahan yang ditambahkan pada proses dengan presentasi bahan lebih rendah daripada bahan baku utama. Bahan bakuutama yang digunakan pada proses produksi yaitu bahan baku padatan, bahan baku liquid dan air yang digunakan yaitu soft water.masing-masing bahan yang diterima akan diperiksa terlebih dahulu sebelum masuk ke produksi. Jika bahan yang diperiksa telah memenuhi standard yang dibutuhkan maka bahan tersebut masuk ke dalam proses produksi. Bahan yang masuk dalam proses produksi menggunakan metode FIFO (First in First Out) keuntungan menggunakan metode FIFO ini adalah untuk memperpanjang umur bahan dan umur produk yang telah diproduksi Mixing

21 15 Pada proses pencampuran bahan, pertama-tama dilakukan mixing concentrate gula dengan penambahan softwater 3500 L kemudian dilakukan pencampuran bahan selama 3 menit, setelah proses pancampuran bahan awal dilakukan proses pengecekan sampling kelarutan oleh QC untuk mengetahui proses pencampuran bahan telah larut sempurna. Jika larutan telah larut sempurna, bahan baku asam dimasukan secara berurutan dan dilakukan mixing selama 3 menit. Pada proses pencampuran bahan asam dilakukan pemeriksaan sampling kelarutan oleh QC seperti pada tahap pencampuran bahan awal. Setelah dilakukan pemeriksaan dan larut sempurna dilakukan pencampuran berupa bahan tambahan kemudian dilakukan proses mixing selama 5 menit. Pada tahap selanjutnya bahan yang terdapat dalam sugar tank dipindahkan ke dalam blending tank dan proses transfer tersebut melewati filter stainless. Bahan baku yang sudah dipindahkan ke dalam blending tank, dilakukan penambahan bahan baku liquid yang penuangannya dilakukan secara berurutan sesuai dengan masing-masing formula lalu ditambahkan softwater hingga mencapai volume 10000L kemudian dilakukan proses mixing selama 15 menit. Setelah itu dilakukan pemeriksaan sampling untuk analisa organoleptic dan sifat fisikokimiawi. Jika dalam proses pemeriksaan larutan tidak sesuai dengan standard yang ditetapkan maka dilakukan penyesuaian dengan menambahkan soft water, namun jika pemeriksaan sudah sesuai dengan standard maka akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu area filler Pasteurisasi Larutan yang berada di dalam blending tank selanjutnya masuk kedaalam filling area dengan melewati filter untuk melalui proses pasteurisation. Selama melewati filter dilakukan pengecekan tekanan pada stainless dan bag filter. Tujuan dari proses pasteurisasi adalah untuk menginaktifasi enzim dan membunuh mikroba pembusuk. Minuman isotonic merupakan produk yang memiliki kandungan asam yang menyebabkan mikroba mudah sensitif terhadap asam dan dapat mengurangi resiko rusaknya zat gizi seperti vitamin C. Dengan menggunakan proses pasteurisasi umur simpan produk dapat diperpanjang dengan cara membunuh mikroorganisme pathogen melalui proses pemanasan.ketahanan panas mikroorganisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keadaan mikroorganisme sebelum dipanaskan, pertumbuhan mikroorganisme, ph dan Aw, suhu pemanasan, dan konsentrasi

22 16 awal organisme (Buckle et al, 1987). Penggunaan suhu pada proses pasteurisasi yaitu ±100 o C sedangkan penggunaan suhu pada sterilisasi ±121 o C namun sebagian besar konsep UHT (Ultra High Temperatur) banyak digunakan pada industri minuman skala pabrik dengan menggunakan suhu tinggi dalam waktu yang hanya dalam hitungan detik. Pasteurisasi pada proses ini dilakukan pada suhu 120 o C selama 30 detik, dilakukan pengecekan brix oleh QC jika brix tidak sesuai standard dilakukan pembilasan agar saat proses pasteurisasi tidak terjadi perubahan brix. Setelah brix sudah sesuai standard dilanjutkan tahap pengisian kedalam kemasan secara hot filling Proses Filling Larutan Pengisian produk kedalam kemasan dilakukan dengan cara hot filling, dengan menggunakan suhu o C. Proses pengisian ke dalam kemasan dilakukan dengan cara, preform yang telah terbentuk menjadi botol diletakkan dibawah nozzle kemudian nozzle diturunkan secara otomatis hingga mengenai leher botol dan menekannya hingga air dari pengisian botol keluar, setelah botol terisi nozzle akan terangkat dan botol akan melalui tahapan selanjutnya yaitu penutupan botol. Proses penutupan berlangsung secara otomatis dan berada dalam satu ruangan dengan proses pengisian. Tujuan dilakukan hal tersebut untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi. Selama proses filling berjalan dilakukan pengecekan terhadap suhu dan kecepatan proses filling dengan kecepatan botol/menit. Setelah botol telah terisi cairan akan dilakukan pengecekan terhadap kemasan dilakukan untuk mengetahui kemasan tersebut mudah dibuka atau tidak dan dilakukan pengecekan terhadap produk dengan mempertahankan suhu produk, mengetahui tingkat kemanisan produk, dan volume cairan yaitu 350mL. Setelah itu produk melalui cooling tunnel untuk melakukan pendinginan botol yang telah berisi cairan. Selanjutnya produk akan melewati proses labeling sebelum dikemas kedalam karton Labelling Botol yang telah ditutup akan melewati pemeriksaan secara visual. Produk yang sesuai dengan standard akan diberi label dan seal. Selanjutnya botol dilewatkan pada ink jet untuk pemberian kode produksi dan dilewatkan pada shrink tunnel untuk melekatkan seal.

23 Coding Proses pemberian kode produksi diberikan pada setiap botol proses produksi akhir. Kode produksi menunjukan tanggal pembuatan dan kode produksi yang diperlukan sebagai acuan tanggal kadaluarsa dan sebagai identitas untuk proses traceability. Jika ada produk yang bermasalah ataupun complain dari konsumen, maka akan mudah untuk diperiksa ulang secara fisika, kimia, dan mikrobiologi Penyimpanan Produk Produk minuman yang telah lulus uji dilanjutkan dengan pengemasan pada karton. Selama pengemasan karton dilakukan pengontrolan coding pada karton dengan standard prosedur penomoran batch, tanggal produksi, dan tanggal kadaluwarsa. Setelah karton terisi dan dikemas, produk harus dilakuan pengecekan secara fisika, kimia, dan mikrobiologi maupun visual terhadap kondisi produk dan kemasannya. Produk disimpan pada finished good ware house. yang kemudian akan dilakukan pengiriman dan penyusunan produk jadi secara FIFO (First In First Out) Proses Produksi Kemasan PET Produk coolant dikemas dalam kemasan botol dengan ukuran 350ml dengan menggunakan kemasan PET (Poly Ethylene Terephthalate) yang masih setengah jadi (preform) sehingga perlu adanya pengolahan perform hingga menjadi botol. Pembentukan perform menjadi botol menggunakan sistem tiup dan cetak. Blow mould merupakan mesin untuk pembentukan perform, sistem kerjanya adalah perform di panaskan hingga lunak dilanjutkan peniupan dengan pipa dan pembentukan botol, pembentukan botol ini di dalam cetakan botol. Tahap terakhir dari sistem kerja blow mould adalah rinse, yaitu menyemprotkan air bertekanan agar botol kuat saat pengisian.

24 5. PEMBAHASAN Kualitas produk makanan dan minuman memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan bisnis. Pengawasan mutu produk makanan dan minuman dapat dilakukan pengawasan terhadap bahan baku, proses produksi, lingkungan produksi, penggunaan alat dan mesin dan produk akhir. Selain pengawasan terhadap produk dapat dilakukan pemeriksaan dan pengecekan setiap penyimpangan yang ada dalam produk dengan tujuan untuk mencegah adanya penurunan kualitas produk yang langsung berpengaruh terhadap minat konsumen bagi perusahaan Pengawasan Mutu Bahan Kemasan Kualitas mutu produk minuman dalam kemasan sangat dipengerahui oleh bahan pengemasnya. Dalam melakukan pengawasan mutu produk, perusahaan telah melakukan pengawasan mutu terhadap kemasan. Kemasan yang dapat memenuhui standard akan sangat berpengaruh terhadap proses pengisian sehingga dapat menjaga kualitas produk minuman yang dikemas. PT. Sari Enesis indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri minuman kesehatan seperti minuman isotonic yang dikemas dalam kemasan PET. Minuman isotonic merupakan produk minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi yang memiliki manfaat untuk meningkatkan kebugaran, yang mengandung gula, asam sitrat dan mineral (BSN, 1998). PT. Sari Enesis Indah dalam melakukan pengawasan mutu produk dan kemasan memiliki standard perusahaan yang sangat ketat. Penggunaan PET (Polyethylene terephthalate) sebagai kemasan telah memenuhi standard keamanan oleh FDA (Food and Drug Administration). Kemasan PET termasuk jenis pengemas rigid yang pada umumnya memiliki ukuran bagian mulut dan leher botol yang lebih kecil dibandingkan bagian badan botol, sehingga dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap mikroorganisme (Fellow, 1993 di dalam Rainer, 2015).Pemilihan kemasan PET sebagai bahan pengemas sering digunakan pada kemasan produk yang bersifat cair dan semi padat (Yam, 2009 di dalam Rainer, 2015). Pemilihan kemasan perlu mempertimbangkan aspek-aspek mutu 18

25 19 produk yang akan dilindungi meliputi bahan baku, pengolahan, dan penyimpanan (Jelen, 1985 di dalam Nursarah, 2016). Kemasan PET merupakan salah satu jenis plastik yang digunakan untuk pengemas makanan. Jenis monomer yang digunakan adalah asam tereftalat dengan karakteristik yaitu transparent, keras, tahan terhadap pelarut organic, dan dapat melunak pada suhu 80 o C (Coles, 2003 di dalam Rainer 2015). Pengawasan kualitas kemasan yang digunakan perlu dilakukan. Pengawasan kualitas kemasan dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu pengawasan terhadap bahan baku dan kemasan secara menyeluruh. Analisa yang digunakan terhadap pengawasan kemasan PET terdiri dari analisa mekanis dan lingkungan. Analisa mekanis dan lingkungan dilakukan untuk melihat kualitas dan ketahanan kemasan yang digunakan saat produksi, selama proses transportasi dan penyimpanan produk. Secara khusus analisa lingkungan dapat dilakukan untuk melihat ketahanan kemasan terhadap lingkungan seperti penyerapan air, ketahanan terhadap panas, dan lain-lain. Pengecekan terhadap kemasan yang biasanya dilakukan adalah uji kebocoran, tekanan dan permeabilitas. Gilles and Brain (2001) di dalam Rainer, 2015 menyatakan bahwa untuk pengecekan botol dapat dilakukan analisa terhadap dimensi, kapasitas, ketebalan, top load strength, impact resistance dan seal integrity. Selain itu, kemasan yang digunakan harus memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai spesifikasi produk. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya abnormalitas proses pada saat proses filling. Oleh karena itu, pengecekan terhadap bentuk kemasan juga harus dilakukan Pengawasan Mutu Proses Filling PET Botol PET yang digunakan di PT. Sari Enesis Indah didatangkan langsung dari Trimas Corporation dalam bentuk preform. Preform memiliki bentuk yang hampir sama dengan tabung reaksi, memiliki ukuran yang beragam sesuai dengan volume botol yang akan diproduksi. Proses pengemasan PET dimulai dari persiapan preform yang akan ditransfer melalui blowing machine yang akan di blowing membentuk botol yang diinginkan. Setelah terbentuk, botol didinginkan untuk mendinginkan serta mensolidkan botol. Setelah itu botol masuk kedalam mesin filling untuk proses pengisian cairan kedalam botol dan langsung

26 20 ditutup dengan cap agar tidak ada kontak langsung dengan udara. Pada proses pengisian produk ke dalam kemasan PET dilakukan dengan cara hot filling menggunakan suhu 90±2 o C dengan suhu produk 88±2 o C. Penggunaan prinsip hot filling yaitu berdasarkan pada perlakuan panas didalam tabung hingga tercapai suhu o C selama kurang lebih 15 detik, dan akan mendapatkan produk dengan suhu o C. Proses ini dapat mematikan mikroorganisme yang dapat tumbuh pada produk minuman dan dapat digunakan untuk mensterilkan produk didalam kemasan. Penggunaan hot filling efektif terhadap produk dengan ph dibawah 4.5. Selama filling berjalan, dilakukan pengecekan oleh IPC (in process control) yang berperan dalam pengambilan sampel dan pengujian terhadap hasil proses produksi. Pengujian terhadap botol PET saat filling meliputi First Torque (uji kekencangan tutup botol), Bridge brake (uji kebocoran), dan cap angle pada saat batch pertama selama proses produksi berlangsung dengan pengambilan jumlah sampel sebanyak 18 botol. Sampling dilakukan untuk memonitoring terhadap proses produksi sehingga diperoleh produk yang sesuai dengan standard. Dalam pengambilan sampel jumlah yang harus diambil, waktu pengambilan sampel, dan titik pengambilan sampel harus diperhatikan. Oleh karena itu hanya sebagian saja dari suatu batch yang diambil sampelnya untuk pengujian dan jumlah sampel yang diambil harus mewakili batch tersebut. Metode sampling pada proses produksi mengacu pada karakteristik proses dengan beberapa syarat, yaitu : 1. Proses yang dilakukan harus lulus uji sesuai dengan standard yang telah ditentukan oleh perusahaan, jika didalam proses terjadi kelolosan uji yang tidak sesuai standard maka sebaik apapun sistem pengecekannya maka kelolosan product reject akan terjadi. 2. Tujuan dari pengecekan sampling untuk mendeteksi abnormalitas pada proses, saat terjadi abnormalitas pada proses dilakukan pemeriksaan dengan menggunggakan grafik pengendali apabila terdapat pengukuran yang berada diluar batas-batas pengendali maka dilanjutkan ketahap dengan memperbaiki proses agar pross berada dalam kondisi stabil.

27 21 3. Proses produksi yang mengalami penyimpangan standard dilakukan pengambilan sampel untuk mengetahui titik abnormalitas dalam proses sehingga dalam proses dilakukan proses perbaikan. Berdasarkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 18 botol saat proses belum mewakili tingkat kemungkinan reject yang didapat, pengecekan sampling berdasarkan dari waktu atau jumlah populasi. Sebaiknya proses pengambilan sampel dilakukan berdasarkan waktu yaitu waktu yang dilakukan pada saat proses sedang berjalan pada saaat awal hingga akhir batch sesuai dengan jumlah capper head yang terdapat pada mesin filling dengan jumlah 18 botol dan dapat juga berdasarkan dengan titik sampling dengan menentukan titik awal, tengah, dan akhir pada batch pertama proses filling hingga akhir batch agar sampel dapat mewakili jumlah batch yang sedang berjalan dan saat terjadi penyimpangan dapat dilakukan perbaikan pada batch yang terjadi abnormalitas produk. Jika semakin kecil defect produksi, maka semakin kecil nilai kemungkinan defect yang didapat. Pengawasan mutu produk yang dilakukan yaitu pengecekan parameter suhu dan volume produk untuk mengetahui suhu produk dengan maksimal 35 o C dan masing-masing botol berisi volume 350mL. Uji organoleptic dilakukan untuk mengetahui apakah ada perubahan rasa terhadap produk setelah melewati semua tahapan proses sebelum dikemas selanjutnya, pengujian ph dalam produk rata-rata adalah sekitar 3.90 sementara SNI mensyaratkan maksimal adalah 4, nilai ph yang rendah akan mereduksi cepatnya kemungkinan produk rusak akibat aktivitas mikroba, Brix menunjukan presetase total padatan terlarut dalam minuman isotonik, nilai brix yang lebih besar dari 6.5 disebabkan oleh zat terlarut lain (selain sukrosa) namun dalam SNI mempersyaratkan minimal 5% untuk kandungan sukrosa yang berperan sebagai sumber energi. Setelah dilakukan pengecekan kemasan dan produk, produk diberi date code untuk kadaluarsa produk yang kemudian masuk ke tahap cooling tunnel untuk melakukan pendinginan kemasan dengan menggunakan penyemprotan air dingin untuk mendinginkan botol PET yang sudah berisi cairan dengan suhu akhir produk maksimal 35 o C. Sebelum pemasangan label, dilakukan untuk menghilangkan sisa air pada proses cooling tunnel dan

28 22 produk masuk ke mesin labeler untuk pemasangan label selama pemasangan label diharapkan label melekat kuat dan botol tidak mengalami kerusakan. Produk yang telah diberi label, kemudian dilakukan pengemasan ke dalam karton isi 24botol/karton, sealing dan codingpada karton. Produk yang telah dikemas karton kemudian di susun di pallet untuk di simpan di gudang penyimpanan produk Pengawasan Mutu Produk Akhir Produk yang telah dikemas dalam karton akan dilakukan pemeriksaan, berupa pemeriksaan visual botol dilakukan dengan melihat kondisi botol dan juga pemeriksaan pengemas sekunder. Pengawasan mutu produk akhir dilakukan dengan menggunakan sampling penerimaan (acceptance sampling) (Montgomery, 2005 didalam Melisa, 2013). Metode sampling yang digunakan adalah metode sampling dengan normal inspection sesuai dengan Military Standard 105E (MIL-STD 105E) yang digunakan untuk pengujian mutu berdasarkan atribut. Pengawasan mutu dilakukan dengan menggunakan penerimaan 95% dari jumlah sampel yang akan dianalisa sehingga sampel reject lebih dari 5% akan ditolak (Nielsen, 1998 di dalam Melisa, 2013). Pada pemeriksaan produk akhir pengambilan sample dilakukan secara acak sebanyak jumlah sampel yang telah ditentukan berdasarkan standard kualitas barang yang diterima pada tabel acceptable quality level. Kondisi yang tidak boleh ditemukan/defect pada botol antara lain : Major defect : Botol scratch Volume kurang Cacat pada cetakan botol Botol deform Critical defect : Coding pada produk Botol bocor Cacat crystallized Cap crack Cap kotor

29 23 Cap miring Loose cap Partikel micro Tanpa cap Warna larutan berbeda Partikel asing Minor defect Botol scratch halus Botol dent Label miring Label printing Label sobek Proses pengecekan kemasan dilakukan secara rutin. Oleh karena itu tata cara pengecekan botol yang dilakukan harus seragam untuk mempermudah dalam proses pengecekan kemasan. Selain pengecekan kemasan dilakukan juga pengecekan pada kemasan karton, kondisi yang tidak boleh terdapat pada kemasan karton antara lain : Major defect Coding karton Isi kurang Minor defect Printing karton Karton rusak Lakban (printing&sobek) Proses pengecekan kemasan PET dan karton di PT Sari Enesis Indah sudah tepat, dengan menggunakan metode sampling Mlitary Standard yang banyak digunakan untuk acceptance sampling jumlah sample sesuai dengan yang tercantum pada Acceptable Quality Level dijelaskaskan bahwa dalam menentukan nilai AQL berdasarkan kategori resiko.

30 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Penggunaan PET (Polyethylene terephthalate) sebagai kemasan telah memenuhi standard keamanan oleh FDA (Food and Drug Administration). Proses pengemasan PET dari preform yang akan di blowing membentuk botol yang diinginkan dengan mesin blowing machine. Pengujian botol PET saat filling meliputi First Torque (uji kekencangan tutup botol), Bridge brake (uji kebocoran), dan cap angle. Pengecekan organoleptik dan fisiko kimiawi dilakukan pada awal, tengah, dan akhir batch proses. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 18 botol sesuai dengan jumlah capper head yang terdapat pada mesin filling. Pengawasan mutu produk akhir dilakukan dengan menggunakan sampling penerimaan (acceptance sampling) dengan metode pemeriksaan normal inspection sesuai dengan Military Standard 105E dan jumlah sampel berdasarkan pada tabel acceptable quality level Saran Berdasarkan hasil pengamatan selama kerja praktek di PT. Sari Enesis Indah. Jumlah sampel yang diambil sesuai dengan ketentuan waktu dan titik sampling, waktu yang digunakan berdasarkan awal hingga akhir batch pada saat proses produksi sesuai dengan jumlah capper head yang terdapat pada mesin filling dengan jumlah 18 botol dan titik sampling berdasarkan titik awal, tengah, dan akhir pada batch pertama hingga batch terakhir sehingga jumlah sampel yang diambil dapat mewakili jumlah produk yang dihasilkan. 24

31 7. DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional, Standar Nasional Indonesia (SNI) Minuman Isotonik. BSN. Coles, R. (2003). Food Packaging Technology. Blackwell Publishing Ltd. USA Fellow, P & Axtell. (1993). Appropriate Food Packaging. Tool Publications. Amsterdam Gilles, G & Brain. (2001). Technology of Plastic Packaging For The Consumer Maket. Sheffield Academic Press. Jelen, P. (1985). Food Processing. Reston Publishing Company, Virginia. Montgomery, D. C. (2005). Introduction to Statistical Quality Control. 5 th Ed. USA: John Wiley and Sons, Inc. Nielsen, S. S. (1998). Food Analysis. 2 nd Ed. Maryland: Aspen Publisher, Inc. Nursarah. (2016). Pengemasan Minuman Ion (Isotonik). Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Sugiarto, Melisa. (2013). Perencanaan Unit Pengawasan Mutu Pada Pabrik Pengolahan The Hitam CTC Dengan Kapasitas Bahan Baku 14 Ton/Hari. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala. Yam, K. L. (2009). The Wiley Encyclopedia of Packaging Technology., 3 rd edn. John Wiley & Sons Inc. New York. Zunggaval, Rainer Ravian. (2015). Pengawasan Mutu Kemasan Botol PET, Beling, dan Jerien di PT. Heinz ABC Indonesia, Plant Daan Mogot. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata.. 25

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sari Enesis Indah atau dikenal juga dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian mutu industri produk berbasis makanan dan minuman perlu

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian mutu industri produk berbasis makanan dan minuman perlu BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kualitas produk berperan penting terhadap keberhasilan dalam menjalankan suatu bisnis terutama industri makanan dan minuman. Penerapan pengendalian mutu industri produk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN SPARKLINGPT SARI ENESIS INDAH

STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN SPARKLINGPT SARI ENESIS INDAH STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN SPARKLINGPT SARI ENESIS INDAH LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh: Adinda Khairunisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

VALIDASI PROSES PRODUKSI MINUMAN ISOTONIK PADA LINE PET

VALIDASI PROSES PRODUKSI MINUMAN ISOTONIK PADA LINE PET VALIDASI PROSES PRODUKSI MINUMAN ISOTONIK PADA LINE PET KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Rachel Upeka Adikanti NIM

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : MARCELIA LEMBONO (6103008014) ISABELLA GUNAWAN (6103008024) STEPHANNIE (6103008078)

Lebih terperinci

BAB II PT. MARKETAMA INDAH. didirikan pada tahun 1988 di Jakarta dan berbasis di Kawasan Industri, Pulo

BAB II PT. MARKETAMA INDAH. didirikan pada tahun 1988 di Jakarta dan berbasis di Kawasan Industri, Pulo 7 BAB II PT. MARKETAMA INDAH A. Sejarah Ringkas PT. Marketama Indah atau dikenal juga dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES

LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES 78 Direktur Utama Divisi Pemasaran Produksi Direktur Pemasaran Divisi Pengembangan Bisnis Logistik Divisi Pabrik Ass. Pabrik Umum Divisi Manajemen Mutu

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Tahap Awal Proses Pengolahan (1) Kualitas produk olahan yang dihasilkan sangat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Perkembangan Lafi Ditkesad Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. MARIMAS PUTERA KENCANA Diajukan Oleh : Vania Kurniawan NRP : 5203013024 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XIII MENGELOLA PENGEMASAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Metiska Farma PT. Metiska Farma didirikan pada tahun 1970, atas prakarsa Bapak Memet Tanuwijaya, Bapak Ismail dan Bapak Karim Johan, yang pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Bintang Toedjoe didirikan pada tanggal 29 April 1946 bertempat di Garut, Jawa Barat oleh seorang sinshe yang bernama Tan Jun Sie.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Kurnia Aneka Gemilang berdiri sejak tahun 1969, dengan nama UD. Kurnia. Perusahaan ini menjalankan usaha yang bergerak dibidang produksi sirup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Industri Farmasi. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 245/Menkes/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Laboratorium Pengawasan Mutu mempunyai fungsi yang sangat vital dalam

BAB IV ANALISIS. Laboratorium Pengawasan Mutu mempunyai fungsi yang sangat vital dalam BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Proses Bisnis Lama Laboratorium Pengawasan Mutu mempunyai fungsi yang sangat vital dalam sebuah industri farmasi (dalam hal ini PT. SFF) yakni berperan dalam penentuan kualitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT Rysban Jaya Agung berdiri di awal tahun 2010 dan telah berkembang dengan baik. Peredaran usaha yang dilakukan oleh PT Rysban

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Bahan Pengemas Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage Company merupakan Returnable Glass Bottle (RGB). Botol yang digunakan adalah botol baru

Lebih terperinci

PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L) DENGAN KAPASITAS 2500 LITER PER JAM PLANT DESIGN OF PINK GUAVA JUICE

PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L) DENGAN KAPASITAS 2500 LITER PER JAM PLANT DESIGN OF PINK GUAVA JUICE PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L) DENGAN KAPASITAS 2500 LITER PER JAM PLANT DESIGN OF PINK GUAVA JUICE (Psidium guajava L) WITH 2500 LITER PER HOUR CAPACITY SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Simba merupakan suatu perusahaan swasta yang berdiri dengan nama lengkap PT Simba Indosnack Makmur. Keterangan-keterangan umum

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam skripsi ini penulis memperoleh data tentang PT Trijaya Tirta Dharma Bandar Lampung dengan menerapkan metode inquires of client, observasi, dan memeriksa dokumen yang

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. SEPANJANG PANGAN JAYA - SIDOARJO

PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. SEPANJANG PANGAN JAYA - SIDOARJO PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. SEPANJANG PANGAN JAYA - SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : MELINDA NATALIE INDRA (6103007089) MARKUS SUSANTO (6103007090) HARIATY (6103007092)

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya. Minuman isotonik adalah minuman yang dilengkapi vitamin

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu proses berfikir dari menemukan masalah, mengumpulkan data, baik melalui tinjauan pustaka maupun melalui studi lapangan, melakukan pengolahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR QUALITY CONTROL

KATA PENGANTAR QUALITY CONTROL KATA PENGANTAR Assalamu alaikum, wr, wb, Segala Puji senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT beserta junjungan kita Nabi Besar Muhammad Rasulullah S.A.W yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN 5303012020 2. LIBERTY SOPAHELUWAKAN 5303012032 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 1 2 Merupakan proses thermal yang menggunakan suhu Blansing: perlakuan pendahuluan pada buah dan sayuran Pasteurisasi dan sterilisasi merupakan proses pengawetan pangan 3 Blansing air panas Blansing uap

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras kencur dikenal sebagai minuman tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan herbal segar. Komposisi utamanya ialah beras dan rimpang kencur yang memiliki

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BAYER CROPSCIENCE SURABAYA PLANT Diajukan Oleh : Adhitia Gunarto NRP : 5203012021 Jeannete Cindy C. NRP : 5203012039 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI PENGOLAHAN TERMAL I BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI TIM DOSEN PENGAMPU BRAWIJAYA UNIVERSITY 2013 outline 1 PENDAHULUAN 4 STERILISASI 3 PASTEURISASI 2 BLANCHING PENDAHULUAN MERUPAKAN PROSES THERMAL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri obat jadi adalah industri yang

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt Disusun Oleh : Yatin Dwi Rahayu 1006578 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur saat ini sebagian besar proses produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur saat ini sebagian besar proses produksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam industri manufaktur saat ini sebagian besar proses produksi dilakukan dengan menggunakan mesin sebagai pengganti tenaga manusia. Dimana dengan menggunakan mesin

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan Pada bab ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik yang berkaitan dengan data kuantitatif maupun data yang bersifat

Lebih terperinci

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK Good Manufacturing Practice (GMP) adalah cara berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Telah dijelaskan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi 2.1.1 Pengertian Industri Farmasi Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri

Lebih terperinci

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Tugas Individu Farmasi Industri Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Disusun Oleh : Eka Wahyu Lestari 14340004 Dosen : Drs. Kosasih, M.Sc., Apt. Program Profesi Apoteker

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang minuman teh dalam kemasan. Perusahaan ini terletak di Jalan Raya Bekasi

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Sejarah PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP Pengalengan buah dan sayur Kuliah ITP Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengalengan atau pembotolan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak pengalengan atau pembotolan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. Libe Bumi Abadi yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2005 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang budi daya, industri pengolahan, pemasaran produk industri siap

Lebih terperinci

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT ( Menggunakan Metode Quality Function Deployment ) Oleh: WENI SRIWAHYUNI A14103606 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST. NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : KELAS : 4IC04

PROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST. NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : KELAS : 4IC04 PROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : 23410668 KELAS : 4IC04 ABSTRAKSI Salah satu pembuatan produk botol oli di PT. Dynaplast ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin dibutuhkannya produk plastik di pasaran konsumen dimasa era ini, material plastik banyak macam type sesuai dengan pemakaiannya. Salah satu pemakai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT XY didirikan pada tahun 1988 berlokasi di Jakarta. PT XY didirikan untuk menghasilkan dan memasarkan berbagai produk obat-obatan bermutu.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENDALIAN MUTU PADA PABRIK SUSU STERILISASI ULTRA HIGH TEMPERATURE PLAIN YANG BERKAPASITAS L PRODUK/HARI MAKALAH KOMPREHENSIF

APLIKASI PENGENDALIAN MUTU PADA PABRIK SUSU STERILISASI ULTRA HIGH TEMPERATURE PLAIN YANG BERKAPASITAS L PRODUK/HARI MAKALAH KOMPREHENSIF APLIKASI PENGENDALIAN MUTU PADA PABRIK SUSU STERILISASI ULTRA HIGH TEMPERATURE PLAIN YANG BERKAPASITAS 21.000 L PRODUK/HARI MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: FANI NOVITA HALIM 6103006077 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN MINUMAN TEH DI PT. SINAR SOSRO GRESIK LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PENGOLAHAN MINUMAN TEH DI PT. SINAR SOSRO GRESIK LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN MINUMAN TEH DI PT. SINAR SOSRO GRESIK LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : HELENA CLAUDIA (6103009011) MICHAEL RYANT (6103009018) HENNY (6103009098) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

KUNJUNGAN INDUSTRI PT.SIDOMUNCUL

KUNJUNGAN INDUSTRI PT.SIDOMUNCUL KUNJUNGAN INDUSTRI PT.SIDOMUNCUL Departement of Industrial Engineering MERCU BUANA UNIVERSITY SEMARANG,4-8 FEBRUARI 2013 (Mercu Buana 4-8/02/2013), Dalam Rangka Kegiatan Studi Ekskursi Teknik Industri

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG Miftakhurrizal Kurniawan 1, Isna Arofatus Zahrok 2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian,

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 12,5 TON/HARI

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 12,5 TON/HARI PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 12,5 TON/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: LIKE PRAYITNO 6103007025 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. SANBE FARMA UNIT II CIMAHI

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. SANBE FARMA UNIT II CIMAHI LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI di PT. SANBE FARMA UNIT II CIMAHI Disusun Oleh : Syabrina Naulita Pane, S.Farm. NIM 093202066 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tomat termasuk buah klimaterik dimana terjadi peningkatan proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tomat termasuk buah klimaterik dimana terjadi peningkatan proses BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Tomat termasuk buah klimaterik dimana terjadi peningkatan proses respirasi setelah pemanenan. Klimakterik menghasilkan etilen lebih banyak sehingga mempercepat terjadinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH: CYNTHIA TANUJAYA., S.Farm. NPM

DISUSUN OLEH: CYNTHIA TANUJAYA., S.Farm. NPM LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. HEXPHARM JAYA LABORATORIES JALAN ANGSANA RAYA BLOK A3 No. 1 DELTA SILICON 1 KAWASAN INDUSTRI LIPPO CIKARANG BEKASI 3 APRIL 2017 31 MEI 2017 PERIODE XLVIII

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT.Agel Langgeng (PTAL) berdiri tahun 1991 di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan yang mesih termasuk Kapal Api Group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: FELICIA ONGGO 6103009030 TRIFONIA SIENNY.S 6103009031 STEPHANIE HANS

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa dan Pembahasan Produksi dan Defect Produk Dari data yang diambil, diketahui bahwa defect yang terjadi pada proses filling liquid produk obat sirup penurun panas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN BAB IV ANALISA PERMASALAHAN 4.1 Proses Produksi Bintang Toedjoe Panas Dalam Sebelum melakukan proses produksi, operator terlebih dahulu melakukan sanitasi hygiene mulai dari sanitasi diri, peralatan, mesin

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik

GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Unit Medan merupakan pengembangan dari penemuan Dr. John Styth Pemberton secara industri. John Styth Pemberton,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yang sudah terkenal

Lebih terperinci