STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN SPARKLINGPT SARI ENESIS INDAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN SPARKLINGPT SARI ENESIS INDAH"

Transkripsi

1 STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN SPARKLINGPT SARI ENESIS INDAH LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh: Adinda Khairunisa 14.I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

2 HALAMAN PENGESAHAN STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN SPARKLINGPT SARI ENESIS INDAH Oleh: Adinda Khairunisa NIM : 14.I Program Studi: Teknologi Pangan Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankandi hadapan sidang penguji pada tanggal : 9 Juni 2017 Semarang, 11 Juli 2017 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Pembimbing Lapangan Dekan Heri Sutanto Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST., MSc. Dosen Pembimbing Novita Ika Putri, S.TP, MS. i

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat anugerah-nya sehingga laporan kerja praktek dengan judul standarisasi Air Soda Pada Minuman Sparkling PT Sari Enesis Indah dapat diselesaikan tepat waktu. Selesainya laporan kerja praktek ini juga tak lepas dari dukungan, doa dan bimbingan banyak pihak yang diberikan kepada penulis. Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1. IbuDr. Victoria Kristina Ananingsih, ST., MSc.,selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kerja praktek. 2. Ibu Novita Ika Putri, S.TP, selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan kerja praktek ini. 3. Bapak Heri Sutanto, selaku Manager R&D PT Sari Enesis Indah Plan Ciawi yang telah mengijinkan penulis melaksanakan kerja praktek di perusahaan beliau. 4. Ibu Isah Martina selakusupervisorpt Sari Enesis Indah dan pembimbing lapangan yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan kerja praktek. 5. Ibu Sugiyanti, Ibu Dewi Meliyana Agustin, Ibu Siti Suyami, Nurul Triwahyuni, dan Bapak Ahamad Mulyadidari PT Sari Enesis Indah yang telah memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh penulis. 6. Orang tua, adik dan keluarga yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan kerja praktek. 7. Mega Putri P dan Rachel Upeka, teman dan rekan satu kelompok kerja praktek yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penulis melaksanakan kerja praktek. 8. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan kerja praktek. Masih banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kerja praktek yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis berharap laporan kerja praktek ini ii

4 dapat bermanfaat dan memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca dan pihakpihak yang membutuhkan. Terima kasih. Semarang, 11 Juli 2017 Penulis Adinda Khairunisa iii

5 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii 1. PENDAHULUAN Profil Perusahaan Lokasi Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi SPESIFIKASI PRODUK Jenis Produk PROSES PRODUKSI Bahan Baku Mixing dan Filtrasi Blending Tank Cold Filling Inkject Coding Warming Tunnel Pelabelan, pengemasan dan Palletizing Diagram Alir STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN BERKARBONASI Latar Belakang Faktor faktor pada kualitas air soda Tujuan Materi dan Metode HASIL Menentukan kadar natrium karbonat dan bikarbonat Menentukan standar HCl 0,1 N Uji ph PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan v

6 8. DAFTAR PUSTAKA v

7 DAFTAR TABEL Tabel 1.Tabel Parameter Pada Air Soda Tabel 2 Hasil pengamatan kadar natrium karbonat dan bikarbonat pada sampel soda yang digunakan Tabel 3 Hasil uji brix pada sampel soda yang digunakan Tabel 4. Hasil uji ph pada sampel soda yang digunakan vi

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kemasan produk Coolant yang dikemas dalam bentuk PET... 8 Gambar 2 Kemasan produk Adem Sari Chingku. Gambar a yaitu kemasan dalam bentuk kaleng dan gambar b yaitu kemasan dalam bentuk PET Gambar 3 Kemasan produk adem sari ching ku sparkling... 9 Gambar 4 Kemasan Vegeta dalam bentuk sachet Gambar 5 Kemasan Esquis Fizz dalam bentuk sachet Gambar 6 Kemasan sachet untuk produk Sensa Cools Gambar 7 Kemasan kaleng untuk produk Proman Energenesis Gambar 8 Diagram alir alur produksi vii

9 1. PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan PT Sari Enesis Indah atau dikenal dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 di Jakarta dan berbasis di Kawasan Industri, Pulo Gadung.Perusahaan ini bergerak di industri farmasi dengan memproduksi produk perawatan rumah tangga, perawatan pribadi dan makanan fungsional atau makanan suplemen. Kegiatan manufaktur PT Sari Enesis Indah dimulai dengan memproduksi Sari Puspa atau Soffel sebagai nama import. Sari Puspa adalah produk lotion anti nyamuk. Dalam waktu yang relatif singkat, Sari Puspa mampu bersaing di dalam pasar produk lotion anti nyamuk yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan nasional dan multi nasional, seperti Bayer, Johnson & Sons, Unilever. Sari Puspa berhasil mencapai angka penjualan kritikal dengan market share sebesar 95% dan mengusai pasar lotion anti nyamuk terbesar di luar Amerika Serikat. Kesuksessan yang dialami Sari Puspa memberikan dorongan bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya ke sektor minuman kesehatan dan tetap mempertahankan jalur bisnisnya dalam bidang farmasi PT Sari Enesis Indah mulai memperkenalkan produk barunya yang bernama Adem Sari atau Sensa Cools yang merupakan nama import dari Adem Sari. Dimulai dari peluncuran produk ini untuk pertama kalinya sampai masa sekarang, Adem Sari masih menjadi dominan dalam persaingan pasar untuk produk yang sejenis. Produk lain yang dikembangkan adalah Vegeta. Vegeta adalah minuman serat natural berbentuk serbuk dan diluncurkan pada tahun 2000.Mengikuti jejak produk-produk sebelumnya, Vegeta berhasil menjadi pemimpin di dalam pasaran. Hal ini disebabkan karena Vegeta berhasil memenuhi ekspetasi pasar dan permintaan masyarakat akan kebutuhan serat alami untuk mendapatkan kesehatan dalam sistem pencernaan sesuai dengan gaya hidup modern pada jaman sekarang ini. 1

10 2 PT Sari Enesis Indah juga memproduksi Antis yang merupakan produk pembersih tangan antiseptik dan Kispray yang merupakan pelicin bahan setrika selain Sari Puspa, Adem Sari dan Vegeta. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka dibangunlah pabrik kedua yang berlokasi di kawasan Industri Cikarang.Pabrik di Cikarang ini merupakan pabrik manufaktur terbesar untuk produk berbentuk bubuk di Indonesia.Pabrik ini memulai operasi pada tahun 2002 dan dikhususkan bagi produk makanan, yaitu Adem Sari dan Vegeta.Di pabrik inilah penelitian untuk keperluan skripsi dilakukan Lokasi Perusahaan Perusahaan Sari Enesis Indah berada di jalan Rawa Sumur III, Blok DD no 13. PT Sari Enesis Indah saat ini sudah memiliki beberapa perusahaan yaitu : PT Sari Enesis Indah Plant Cikarang : Jl. Kruing I Blok L5 No. 5 Delta Silicon Industrial Estate PT Herlina Indah Plant Pulo Gadung : Jl. Rawa Sumur II, Blok DD No. 16 Pulo Gadung Industrial Estate PT Marketama Indah : Jl. Rawa Sumur III, Blok DD No. 13 Pulo Gadung Industrial Estate PT Sari Enesis Indah Plant Ciawi : Jl. Teluk Pinang, Ciawi, Jawa Barat 1.3. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT Sari Enesis Indah adalah menjadi peusahaan yang berkembang pesat untuk mencapai posisi leader dalam produk consumer goods melalui inovasi, perkembangan yang bertujuan dan mempunyai pandangan yang jauh ke masa depan.misi dari PT Sari Enesis Indah yaitu berkomitmen dalam mengembagkan, memproduksi dan memasarkan produk consumer goods yang unik dan berkembang dengan pesat serta menjadi merk dengan status pemimpin (leader) dalam wilayah regional.

11 Struktur Organisasi PT Sari Enesis Indah termasuk perusahaan nasional yang besar dan untuk mendukung berbagai kegiatan bisnisnya.di dalam perusahaan dibentuk 10 departemen dengan berbagai jenjang atau tingkatan manajemen. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur organisasi yang terdapat di dalam perusahaan : a. Komisaris adalah pemimpin tertinggi di dalam perusahaan PT Sari Enesis Indah. Komisaris menjadi pemegang keputusan tertinggi yang akan menentukan arah jalannya perusahaan. b. Direktur adalah pemimpin kegiatan operasional perusahaan yang tertinggi dan pengendalian strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. c. General Manager adalah tingkatan terpenting di bawah direktur yang bertugas mengawasi kegiatan, menjaga kesinambungan kerja, dan memutuskan strategi pada 10 manager. General Manager membawahi 10 manager yang mengepalai 10 departemen di dalam perusahaan. d. Departemen Export Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer. Manajer Export dibantu dengan para staff bertugas dalam hal-hal yang menyangkut kegiatan eksport produk-produk perusahaan, mulai dari transaksi dan negosiasi eksport, persiapan dan pelaksanaan eksport. e. Departemen Finance dan Accounting Manajer Finance dan Accounting (FAM) membawahi 3 bagian fungsional yang berhubungan dengan departemen ini, yaitu bagian Accounting, Cashier dan Finance. Ketiga bagian ini masing-masing dikepalai oleh seorang supervisor dan dibantu oleh beberapa staff dibawahnya. i. Bagian Accounting adalah bagian yang bertanggung jawab dalam mendokumentasikan transaksi yang dilakukan perusahaan, membukukannya dan membuat laporan akuntansi perusahaan. ii. Bagian Cashier adalah bagian yang mengurus hal-hal mengenai pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan iii. Bagian Finance adalah bagian yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengatur keuangan perusahaan f. Departement Human Resource Administration (HRA)

12 4 Departemen HRA dikepalai seorang manajer yang dibantu oleh asisten manajer dan supervisor dibawah asisten manajer tersebut. Departemen ini bertugas mengatur halhal yang menyangkut sumber daya manusia perusahaan. g. Departemen Logistik Manajer logistik mengepalai departemen dengan supervisor yang bertanggung jawab terhadap manajer serta beberapa orang staff di bawah supervisor. Departemen ini mempunyai tugas yang berhubungan dengan pengaturan sistem logistic perusahaan yaitu pengaturan terhadap bahan-bahan yang diperlukan untuk produksi h. Departemen Marketing Research Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer yang bertugas dalam melakukan riset terhadap pasar, khususnya mengenai permintaan kebutuhan masyarakat dan respon pasar terhadap suatu produk. i. Departement Purchasing Departemen ini dikepalai seorang manajer dan dibantu oleh asisten manajer serta para staff. Bertugas berhubungan dengan kegiatan pembelian bahan baku yang diperlukan dalam produksi, mulai dari pemilihan supplier sampai proses pembelian bahan baku dijalankan. j. Departemen Marketing Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer senior yang membawahi 5 sub departemen. Masing-masing sub-departemen dipimpin oleh seorang Manajer dan memiliki sejumlah orang staff dibawahnya i. Sub departemen cabang yang dikepalai oleh seorang manajer dan beberapa kepala cabang dibawahnya. Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap masing-masing cabang yag dipegangnya. ii. Sub-departemen customer service bertugas dalam hal yang menyangkut pelanggan, memberikan pelayanan kepada pelanggan, mengatur sistem saran dan kritik yang disampaikan pelanggan terhadap prooduk-produk perusahaan. iii. Sub-departemen HCO adalah sub-departemen yang mengatur kegiatan pemasaran produk-produk perusahaan dalam skala besar kepada pasar bersifat grosir serta menjaga hubungan antara kedua belah pihak

13 5 iv. Sub-departemen produk bertanggung jawab untuk menjamin kesuksesan peluncuran setiap produk baru, dengan berbagai program promosi untuk memperkenalkan produk baru kepada masyarakat luas. v. Sub-departemen sales adalah sub-departemen yang mengatur penjualan produkproduk yang dilakukan oleh para sales kepada pasar atau took-toko pengecer. k. Departemen R&D/QC Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer dan membawahi beberapa bagian fungsional yang berbeda-beda. i. Penanggung jawab CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dengan para staff dibawahnya bertanggung jawab terhadap inspeksi secara berkala mengenai ketepatan pelaksanaan aturan-aturan dalam CPOB yang dikeluarkan oleh Badan POM dalam perusahaan ii. Head Mikrobiologi dengan dibantu oleh beberapa staff dibawahnya bertugas mengatur pelaksanaan pengujiann mikrobiologi terhadap produk perusahaan. iii. Bagian Quality Control yang dikepalai oleh seorang supervisor QC membawahi 4 orang coordinator QC dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda, yaitu : Koordinator QC Analis, bertanggung jawab terhadap 3 bagian yaitu QC Analis Ingredients, Finished Goods and Packaging, QC Analis Ingredients melakukan analisa terhadap bahan baku yang diterima dari para pemasok untuk kegiatan produksi. QC Analis Finished Goods melakukan analisa terhadap hasil produk setelah melalui proses produksi terakhir. QC Analis Packaging melakukan analisa terhadap bahan packaging untuk produk akhir. Koordinator QC Packing, memiliki tanggung jawab dalam pengawasan terhadap kegiatan packing dan produk setelah kegiatan packing selesai dilaksanakan. Ketiga bagian kegiatan QC Packing yaitu QC Packing Sortasi bertanggungjawab melakukan pemeriksaan dan pelaporan terhadap produk jadi yang tidak sesuai dengan ketentuan, QC Packing Finished Goods melakukan pemeriksaan terhadap hasil kegiatan packing, misalnya mengenai ketepatan jumlah dalam satu karton, pelabelan tanggal kadaluarsa, serta QC Packing Return Finished Goods melakukan

14 6 pemeriksaan terhadap produk-produk yang dikembalikan setelah dilempar ke pasar. Koordinator QC Proses, bertanggung jawab terhadap kegiatan inspeksi dalam proses produksi yang berlangsung. Kegiatan QC Proses dibagi menjadi 2 bagian yaitu QC proses dimana tersebar pada bagian-bagian proses yang memerlukan inspeksi terhadap proses dengan produk yang dihasilkan dari proses tersebut agar sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan, dan QC Filling bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan filling mencakup proses filling dan sealing dan produk yang dihasilkan. l. Koordinator QC Sampling bertugas dalam pelaksanaan sampling yang dilakukan terhadap bahan baku dan bahan packaging segera setelah bahan yang dimaksud diterima dan sebelum pengujian oleh QC Analis. QC Sampling dibagi menjadi 2 yaitu QC Sampling Ingredients yang melakukan inspeksi terhadap bahan baku dan QC Sampling Packaging yang melakukan inspeksi terhadap bahan pengemas atau packaging. m. Departement Plant Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer senior dan membawahi beberapa manajer dalam 4 sub-departemen yang berada di bawah naungannya. Posisi dibawah manajer berbeda-beda pada setiap sub-departemennya. i. Sub-departement Buliding & Technique Sub-departemen ini dikepalai oleh seorang manajer yang dibantu oleh seorang asisten manajer. Supervisor dibawah asisten manajer memiliki beberapa koordinator untuk membantunya. Koordinator pun mempunyai sejumlah leader yang bertugas memimpin para staff masing-masing. Sub-departemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem pengaturan bangunan dan fasilitas-fasilitas perusahaan seperti pemeliharaan bangunan dan mesin. ii. Sub-departement Packing Manajer sub-departemen ini dibantu oleh supervisor yang juga mengepalai beberapa coordinator. Di bawah coordinator terdapat leader yang memimpin para

15 pekerja packing. Tugas sub-departemen ini adalah melaksanakan kegiatan packing sesuai dengan target yang telah ditentukan sehingga produk-produk telah siap dalam kemasan baik pada saat pengiriman produk dilakukan. iii. Sub-departemen PPIC Manajer PPIC mengepalai posisi structural dibawahnya dengan tingkatan yang sama seperti pada sub-departement Building & Technique. Sub-departemen ini bertugas dalam melakukan penjadwalan dan rencana pembelian bahan baku dan bahan packing yang diperlukan dan juga terhadap jadwal pelaksanaan produksi untuk dapat memenuhi permintaan produk tepat pada waktu dan jumlah tertentu. iv. Sub-departemen Produksi Sub-departemen ini dikepalai oleh seorang manajer yang membawahi asisten manajer, dibawahnya terdapat urutan tingkatan structural yaitu supervisor, coordinator, leader dan para staff produksi. Sub-departemen ini bertugas terhadap kelancaran proses pada setiap urutan proses produksi berlangsung. n. Departemen Tax Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer dan dibantu oleh para staff. Departemen ini bertugas mengatur pajak perusahaan, mulai dari perhitungan pajak hingga pembayaran pajak. 7

16 2. SPESIFIKASI PRODUK 2.1. Jenis Produk Unit produksi 2 PT Sari Enesis Indah Plant 2 Ciawi meproduksi minuman dengan kemasan PET dan kaleng. Minuman yang diproduksi pada plan 2 dengan kemasan PET terdapat 2 varian Coolant antara lain Coolant starfruit dan Coolant bengkoang. Sedangkan untuk kemasan kaleng terdapat 2 varian Adem Sari yaitu Adem Sari Chingku dan Adem Sari Chingku Sparkling. Produk lain yang diproduksi oleh PT Sari Enesis Indah yaitu Vegeta, Sensa Cools, Proman Energenesis dan Esquis Fizz Coolant starfruit dan coolant bengkoang Coolant adalah minuman cair (liquid) yang dibuat dari ekstrak Chrysanthemum dan bengkoang serta di padukan dengan air pegunungan yang dimana memberikan rasa segar, adem dan dapat menghilangkan haus. Produk ini dibuat pertama kali pada tahun Dikemas dalam bentuk botol PET dengan berat bersih 350 ml. Gambar 1 Kemasan produk Coolant yang dikemas dalam bentuk PET. (Sumber : Adem Sari Ching Ku Produk minuman ini dikemas dengan kemasan kaleng, dengan berat 320 ml. Untuk bagian kemasan primer terdapat info mengenai nama produk, berat bersih, tanggal kadaluarsa, berat bersih, nama produsen, keterangan BPOM, dan komposisi. Produk Adem Sari Chingku yang diproduksi oleh PT Sari Enesis Indah dapat dilihat pada gambar 2. 8

17 9 Gambar 2 Kemasan produk Adem Sari Chingku.Gambar a yaitu kemasan dalam bentukkaleng. (Sumber: Adem Sari Ching Ku Sparkling Pada produk ini kemasan yang digunakan yaitu kemasan kaleng.penggunaan kemasan kaleng ini bertujuan supaya CO 2 pada produk ini tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama sehingga konsumen dapat menikmatinya seperti setelah awal diproduksi dimana terdapat rasa yang mengigit saat dikonsumsi. Kemasan yang digunakan sama dengan adem sari chingku biasa dimana pada kemasan primernya terdapat info mengenai nama produk, berat bersih, tanggal kadaluarsa, berat bersih, nama produsen, keterangan BPOM, dan komposisi. Produk Adem Sari Chingku sparkling yang di produksi oleh PT Sari Enesis Indah dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3 Kemasan produk adem sari ching ku sparkling. (sumber: Vegeta Vegeta adalah salah satu produk dari PT Sari Enesis Indah dimana minuman berserat tersebut tersedia dalam kemasan sachet. Minuman ini mensuplai kebutuhan akan serat yang dibutuhkan tubuh untuk tiap harinya. Manfaat dari minuman ini yaitu untuk

18 10 melancarkan buang air besar, mengurangi produksi kolestrol, menjaga kesehatan pencernaan dapat membantu diet serta mengurangi masalah wasir dan gangguan pencernaan. Produk vegeta dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4 Kemasan Vegeta dalam bentuk sachet. (sumber: Esquis Fizz Minuman ini merupakan sari larutan penyejuk yang dimulai produksinya pada tahun Esquis Fizz ini hampir sama dengan produk Adem Sari, yang dimana khasiat serta kegunaannya yaitu untuk meredakan panas dalam dan gejala sariawan, panas dalam, bibir pecah-pecah dan susahnya buang air besar. Untuk produk Esquis Fizz dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5 Kemasan Esquis Fizz dalam bentuk sachet (sumber: Sensa Cools Sensa Cools merupakan produk sari penyejuk yang dikemas dalam bentuk sachet.produk ini banyak kandungan vitamin C. Produk ini dibuat dalam 2 versi yaitu Sensa Cools Fizz Vietnam dan Sensa Cools Hongkong.Produk Sensa Cools dapat dilihat pada gambar 6.

19 Gambar 6 Kemasan sachet untuk produk Sensa Cools (sumber: Proman Energenesis Proman Energenesis termasuk produk dari PT Sari Enesis Indah yang diluncurkan pada tahun 2012.Produk ini memiliki khasiat untuk memilihara kesehatan.proman merupakan minuman berkarbonisasi yang memiliki aroma anggur.manfaat dari minuman ini adalah membantu meningkatkan stamina tubuh, menyegarkan badan saat bekerja keras dan berolahraga, serta dapat mengurangi rasa lelah, letih dan lesu.produk Proman Energenesis dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7 Kemasan kaleng untuk produk Proman Energenesis. (sumber: 11

20 3. PROSES PRODUKSI ADEM SARI CHINGKU SPARKLING 3.1. Bahan Baku Bahan yang diperlukan dalam proses disimpan untuk produk Adem Sari Chingku Sparkling terdapat 2 kategori yaitu bubuk dan liquid. Untuk bahan baku bubuk disimpan pada ruangan dengan suhu ruang dan suhu AC. Sedangkan untuk bahan baku liquid disimpan pada ruangan yang memiliki suhu dingin. Bahan baku yang akan digunakan terlebih dahulu ditimbang Mixing dan Filtrasi Proses mixing yaitu pencampuran untuk semua bahan baku minuman Adem Sari Chingku menjadi satu. Pencampuran dilakukan 2 kali dengan bahan yang sama yaitu mixing konsentrat untuk yang pertama selama 20 menit dan kedua selama 2 menit. Kemudian dilanjutkan dengan mentransfer melalui nylon bag filter 125 µm dan cooling down bersama PHE Blending Tank Larutan hasil mixing pertama yang telah di filtrasi ditampung dalam blending tank. Lalu ditambahkan bahan baku liquid serta di aturpada suhu ruang dan dilakukan pencampuran selama 15 menit Cold Filling Proses cold filling, dimana CSD dicampur dengan CO 2. Pada area filling terdapat beberapa bagian yaitu jalur mensterilkan kaleng supaya menjamin tidak adanya kontaminasi di kaleng, lalu bagian memasukkan hasil minuman Adem Sari Chingku ke dalam kaleng, dan bagian atas penutup kaleng. 12

21 InkjectCoding InkjectCoding merupakan tahap pencetakan kode produksi dan tanggal kadaluarsa pada produk dengan menggunakan mesin jet ink printer. Kode produksi yg tertera di produk meliputi tanggal kadaluarsa, jam produksi dan kode produksi. 3.6.Warming Tunnel Untuk tahap warming tunnel dilakukan untuk menormalkan suhu pada produk yang bertujuan supaya produk didalam kaleng yang telah dikemas tidak rusak atau shelf life tetap terjaga kualitasnya. 3.7.Pelabelan, pengemasan dan Palletizing Proses terakhir yaitu pelabelan yang dilanjutkan dengan pengemasan pada kardus dengan menggunakan alat atau mesin untuk mengemas produk yang telah jadi dan kardus tersebut dipallet menggunakan alat

22 3.8.Diagram Alir Alur produksi pada proses minuman Adem Sari Chingku Sparkling ditunjukkan dalam diagram dibawah ini Sirup Air + Gula Mixing Filtrasi Blending Tank Liquid masuk Sampling QC kaleng dan Lid Cold Filling QC Sampling Inject Coding Warming Tunnel Produk akhir Keterangan: = Bahan Gambar 8 Diagram alir alur produksi = Proses 14

23 4. STANDARISASI AIR SODA PADA MINUMAN BERKARBONASI 4.1.Latar Belakang Sparkling water (air soda) adalah air yang mengandung CO 2 akibat dari larutnya gas CO 2 pada air secara sempurna.soda dapat dijumpai dalam bentuk bubuk atau cair.air soda mempunyai penampilan bening dan mempunyai rasa yang menggelitik tenggorokan apabila dikonsumsi. Air soda dapat ditambahkan ke dalam minuman lain dan akan menghasilkan carbonated soft drink atau lebih umumnya soft drink. Standarisasi adalah metode untuk menjaga kualitas dari produk dengan cara menetapkan standar (ketentuan) spesifik untuk suatu proses atau produk. Penetapan standar dapat ditetapkan untuk bahan baku produk, proses pembuatan, penambahan bahan tambahan, kemasan, dan produk yang sudah jadi. Apabila produk tidak sesuai standar, produk dapat diolah kembali atau dapat dibuang.begitu pula untuk bahan baku yang tidak sesuai dengan standar tidak dapat digunakan (Syukri, 1999). Standarisasi perlu dilakukan untuk menjaga kualitas produk (rasa,nutrisi,warna,bau), dan menjaga keamanan konsumen. Standarisasi sparkling watermeliputi : CO 2, air dan konsentrat. Berikut ini adalah standar dari sparkling water secara rinci : Air Air berkarbonasi dibuat dengan cara melewatkan es kering (dry ice) ke dalam air es. Air yang digunakan harus berkualitas tinggi, yaitu: jernih, tidak berbau, tidak berwarna, bebas dari organisme yang hidup dalam air. Konsentrat Konsentrat adalah inti sari/isi/bagian yang utama dari suatu bahan/zat. Misalnya: konsentrat sari buah, konsentrat protein, dan lainnya. Konsentrat digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam pembuatan minuman. Tujuan utama dari 15

24 16 penggunaan konsentratadalah sebagai pemberi flavor sekaligus sebagai pewarna bagi minuman ringan yang diolah. Penggunaan konsentrat dalam jumlah dan jenisnya tergantung dari produk yang akan diolah. Karbondioksida (CO 2 ) CO2 yang digunakan untuk minuman berkarbonasi harus murni dan tidak berbau. CO 2 yang dapat larut pada air adalah 1.194,00 ml/l. Tujuan penambahan CO 2 pada air soda adalah memberikan efek menggelitik dan segar pada tenggorokan apabila dikonsumsi. Kualitas minuman berkarbonasi dipengaruhi oleh bahan baku, bahan tambahan, alat pengolahan dan kemasan yang memungkinkan adanya mikroorganisme dalam jumlah kecil. Standar industri minuman berkarbonasi memberikan persyaratan sebagai berikut: gula yang digunakan mengandung maksimal 10 sel per gram khamir, 10 sel per gram kapang, dan 200 sel per gram bakteri Parameter pada air soda Tabel 1.Tabel Parameter Pada Air Soda. No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 1.1.Bau 1.2.Rasa 1.3.Warna - Normal - Normal - Normal 2 Gula 2.1. Warna 2.2. Bau Icumsa < Rasa 2.4.Turbidity (setelah pelarutan) - Normal Normal 3 Ph NTU < 5

25 17 4 CO Kemurnian 4.2. Bau 4.3. Penampakan dalam air 4.5. Rasa 5 Bahan Tambahan Makanan 5.1. Pemanis Buatan 5.2. Pewarna Tambahan 5.3. Perisa Buah % >99.90 Normal - Normal Normal - - Sesuai SNI Sesuai SNI Sesuai SNI Pencemaran Logam 6.1. Timbal (Pb) 6.2.Tembaga (Cu) 6.3.Seng (Zn) 6.4.Timah (Sn) 6.5. Pencemaran Arsen (As) 7 Pencemaran Mikroba 7.1. Angka Lempeng total 7.2. Coliform 7.3. E. Coli 7.4. Salmonella - mg/kg maks 0.2 mg/kg maks 2.0 mg/kg maks 5,0 mg/kg maks 40.0/250.0 mg/kg maks 0.1 Koloni/100ml 1 Koloni/ml maks /100ml Negatif Faktor faktor pada kualitas air soda Faktor yang mempengaruhi kualitas air soda yaitu kualitas air dan penambahan CO 2. Apabila air yang digunakan lebih banyak dari CO 2 maka rasa khas soda akan semakin menurun. Sebaliknya bila penambahan CO 2 diberikan terlalu banyak maka rasa asam yang dihasilkan semakin kuat. Hal ini harus dihindari dan penambahan CO 2 serta air harus sesuai standar sehingga menghasilkan air soda yang baik untuk dikonsumsi.

26 Tujuan Tujuan dari proyek yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui standard air soda meliputi paramater-parameter penting pada produksi sparkling water, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas untuk air soda dan menyamakan rasa pada 3 jenis air soda dimana kandungan pada masing-masing air soda berbeda-beda. 4.3.Materi dan Metode Materi Bahan Bahan yang digunakan yaitu 4 jenis soda yang berbeda, indikatorphenolphthalein, aquades, indikator bromo cresol green, HCl 0,1 N, indikator methyl orange dan Thromethamine Alat Alat yang digunakan yaitu erlenmeyer, pipet volume, pipet tetes, gelas ukur, buret, dan stirer Metode Menentukan standar HCl 0,1 N Thromethamine di oven selama 3 jam, lalu ditimbang sebanyak 500 mg dan dimasukkan kedalam erlenmeyer. Kemudian ditambahkan 50 ml aquades serta diberikan indikator bromo cresol green 2 tetes. Setelah itu dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai berubah warna menjadi kuning muda dan dicatat volume akhir HCl. Dihitung N HCl bikarbonat yang diperlukan dengan rumus dibawah ini: dan kadar N HCl = BBBBBBBBBB TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT (mmmm) ,1111 mmmm HHHHHH Menentukan Kadar Natrium Karbonat dan Bikarbonat Sebanyak 25 ml air soda dan blanko (aquades) diambil menggunakan pipet ukur lalu diletakkan di dalam erlenmeyer. Sebanyak 3 tetes indikator phenolphthalein ditambahkan di setiap sampel (sampel 1,2,3, dan 4) yang akan di uji dan diamati

27 perubahan warnanya. Larutan yang ditambahkan indikator phenolphthalein warnanya akan berubah, kemudian larutan dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga warna merah mudanya hilang (volume dicatat sebagai V 1 ) dan larutan yang setelah ditetesi dengan methylorange dicatat sebagai V 2. Setelah itu dapat dilihat bahwa pada hasil percobaan, jika V 1 =V 2 maka sampel hanya mengandung ion karbonat saja, jika V 1 <V 2 maka sampel mangandung ion karbonat dan bikarbonat, dan V 1 > V 2 maka sampel mangandung ion karbonat dan hidroksida. Kadar natrium karbonat dan bikarbonat dapat dihitung dengan rumus: Kadar Karbonat = VVVV HHHHHH NN HHHHHH 6666 mmmm ssssssssssss Kadar bikarbonat = VVVV VVVV NN HHHHHH 6666 mmmm ssssssssssss Kadar bikarbonat yang diperlukan = konsentrasi bikarbonat air soda 1 konsentrasi bikarbonat sampel 2 / 3 / 4 Kemudian hasil dari perhitungan dapat dikatakan sebagai bikarbonat yang akan ditambahkan pada air soda lainnya sehingga dapat diaplikasikan dengan base dan dilakukan uji organoleptiknya. 19

28 5. HASIL 5.1.Menentukan kadar natrium karbonat dan bikarbonat Tabel 2 Hasil pengamatan kadar natrium karbonat dan bikarbonat pada sampel soda yang digunakan. No Sampel 1 Soda 1 2 Soda 2 3 Soda 3 Kadar Karbonat mg/ml Kadar Bikarbonat mg/ml 0,0132 0,0134 0,0132-0, Soda 4 0, 396 0,4961 Dari tabel diatas diketahui bahwa terdapat kandungan natrium bikarbonat pada soda 1 dan soda 2. Dimana soda 4 memiliki kadar bikarbonat yang paling tinggi sehingga melibihi dari soda 1 yang sebagai acuan. Sedangkan untuk soda 2 dan 3 didapati bahwa soda tersebut tidak mengandung bikarbonat melainkan hanya mengandung karbonat saja. 5.2.Menentukan standar HCl 0,1 N N HCl N N HCl = = BBBBBBBBBB TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT (mmmm) ,1111 mmmm HHHHHH (500.5mmmm ) mmmm HCl = (500.5mmmm ) N HCl = 0,1099 N Dari hasil perhitungan standar HCl 0,1 N, HCl yang digunakan pada metode titrasi yaitu 0,1099 N. 20

29 Uji brix Tabel 3 Hasil uji brix pada sampel soda yang digunakan. No Sampel Tingkat Kemanisan single Tingkat Kemanisan single+ base Soda Soda Soda Pada tabel 3, dapat diketahui bahwa nilai brix yang dihasilkan dari soda single dan soda yang sudah dicampur dengan base didapati hasil yang berbeda. Pada soda 1 dan soda 2 dengan penambahan base didapati nilai brix yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa penambahan base. Penurunan kedua sampel soda tersebut sekitar 0,2. Namun pada soda 3, dengan penambahan base justru didapati nilai brix yang lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan base. Peningkatan nilai brix yang terjadi sekitar 1, Uji ph Tabel 4. Hasil uji ph pada sampel soda yang digunakan No Sampel ph (soda single) 1 Soda Soda ph (soda + base) Soda Pada tabel 4. Diketahui bahwa, ph pada soda single dan sodasingle + base didapati hasil yang berbeda. Dimana untuk soda single 1, 2 dan 3 mendapatkan hasil ph berturut-turut yaitu 4, 18; 4,06; dan 4,08. Namun setelah ditambahkan base, nilai ph yang dihasilkan mengalami penurunan yang menunjukkan bahwa dengan penambahan base didapati soda yang semakin asam dibandingkan tanpa penambahan base. 21

30 6. PEMBAHASAN Air soda terdiri dari air dan CO 2, Air merupakan komponen yang sangat penting peranannya pada industri pangan diantaranya sebagai bagian dari komposisi produksi (Winarno,2002).Menurut Buckle et al, 1985 air untuk minuman berkarbonasi sangat penting, sehingga pengendalian mutunya perlu benar-benar diawasi.kesadahan air yang tinggi (alkalinitas) dapat menyebabkan minuman asam menjadi tidak lezat dan rasanya menjadi tawar.air yang digunakan dalam industri minuman ringan juga tidak boleh mengandung mikroba pembusuk yang dapat tumbuh selama penyimpanan serta menyebabkan pengendapan. Sedangkan karbondioksida, atau zat asam arang atau CO 2, adalah gasatmosfir yang terdiridarisatu atom karbondan dua atom oksigen. Karbondioksida adalah hasil dari pembakaransenyawa organik CO 2.Juga dihasilkan oleh berbagai mikroorganismedalam fermentasidan dihembuskan oleh hewan. Dari hasil yang didapat melalui metode-metode yang telah dilakukan diketahui bahwa bikarbonat terdapat pada soda 1 dan soda 4.Kadar bikarbonat pada soda 4 lebih tinggi dari pada soda 1 yang digunakan sebagai acuan untuk menyamakan rasa, sehingga soda 4 disaranakan untuk tidakdilanjutkan pada metode selanjutnya. Sedangkan soda 2 dan 3 didapati tidak mengandung bikarbonat namun mengandung karbonat. Kemudian untuk mendapatkan rasa yang sama pada dengan soda 1, dapat ditambahkan natrium bikarabonat pada soda 2 dan soda 3. Penambahan natrium bikarbonat sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Republik Indonesia (2013), sodium bikarbonat atau natrium bikarbonat dinyatakan sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk pengatur keasaman, pengembang, dan penstabil. Penambahan natrium bikarbonat pada produk minuman dinyatakan dalam batas maksimum Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB).Dari standar, dapat disimpulkan bahwa natrium bikarbonat (NaHCO3) aman dan tidak ada batas penggunaan. Menambahkan natrium bikarbonat dalam makanan dan minuman mempunyai dampak negatif, yaitu dapat mengakibatkan hipertensi apabila terjadi peningkatan natrium, gagal jantung kongestif, menyebabkan luka bakar atau bengak merah, membuat kulit menjadi 22

31 kering, dan dapat melemahkan enamel pada gigi serta erosi pada enamel gigi. Selain itu ditambahkannya natrium bikarbonat juga memiliki dampak positif yaitu dapat mengatasi refluks asam lambung, menyembuhkan sakit tenggorokan dan flu, menyembuhkan infeksi jamur yang terdapat pada saluran kemih, menyembuhkan infeksi kulit atau gatal, dan mendetoks atau mengeluarkan racun yang berada dalam tubuh (Anggrahini, 2008). Penggunaan cold filling pada proses produksi Adem Sari Chingku Sparkling bertujuan untuk menjaga kualitas dari CO 2 yang terkandung dalam produk Adem Sari Chingku Sparkling. Karbondioksida dapat menghambat bakteri perusak dan patogen pada makanan (Kimura etal., 1999). Karbondioksida memiliki sifat antimikrobia dengan menyebabkan lingkungan lebih anaerob, akumulasi karbondioksida pada lipida bilayer akan merusak permeabilitas membran sel (Nilsson et al., 2000). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Meilda, Imanuela, dkk. (2012), penggunaan konsentrasi natrium bikarbonat sebanyak 1,5 g menghasilkan kualitas minuman jeruk nipis berkarbonasi terbaik yang dilihat dari segi uji organoleptik berdasarkan tingkat kesukaan panelis dan hasil eksperimen peneliti terhadap kejernihan, warna, aroma, dan rasa serta efek sparkle atau efek karbonasi. 23

32 7. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1.Kesimpulan Sistem produksi yang sudah berjalan sesuai dengan SNI Parameter quality pada produk sudah sesuai dengan standar dari PT Sari Enesis Indah Kualitas air soda yang digunakan pada produk PT Sari Enesis Indah ditangani dengan proses-proses yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku Untuk menyamakan rasa pada sampel soda yang berbeda dapat dilakukan dengan menambahkan natrium bikarbonat 24

33 8. DAFTAR PUSTAKA Anggrahini, Sri Keamanan Pangan Kaitannya dengan Penggunaan Bahan Tambahan dan Kontaminan. Diakses di : pada tanggal 24 Mei Buckle, K.A, et al Ilmu Pangan. UI-Press. Jakarta. Ditjen POM, Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta; Depkes RI. Imanuela,Meilda,dkk Food Science and Culinary Education Journal Penggunaan Asam Sitrat dan Natrium Bikarbonat Dalam Minuman Jeruk Nipis Berkarbonasi. Vol. 1 No. 1. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Kimura, B., T. Yoshiyama, and T. Fujii Carbon dioxide inhibition of Escherichia coli and Staphylococcus aureuson a ph-adjusted surface in a model system. Journal of Food Science 64 (2): Nilsson, L., Y. Chen, M.L. Chikindas, H.H. Huss, L. Gram, and T.J. Montville Carbon dioxide and nisin act synergistically on Listeria monocytogenes. Journal ofapplied Environmental Microbiology 66 (2): Soemarno Dasar-dasar Teknologi Gula. Yogyakarta: LPP Yogyakarta. Syukri Kimia Dasar 2. Bandung. ITB. Rudi Riyanto, Irma Hermana, dan Singgih Wibowo Karakteristik Plastik Indikator Sebagai Tanda Peringatan.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.Jakarta. Winarno, F.G dan Surono GMP Cara Pengolahan Pangan yang Baik. M-Brio Pres. Bogor. 25

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sari Enesis Indah atau dikenal juga dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB II PT. MARKETAMA INDAH. didirikan pada tahun 1988 di Jakarta dan berbasis di Kawasan Industri, Pulo

BAB II PT. MARKETAMA INDAH. didirikan pada tahun 1988 di Jakarta dan berbasis di Kawasan Industri, Pulo 7 BAB II PT. MARKETAMA INDAH A. Sejarah Ringkas PT. Marketama Indah atau dikenal juga dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988

Lebih terperinci

METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI BOTOL PET

METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI BOTOL PET METODE SAMPLING QUALITY CONTROL PADA PEMERIKSAAN JALUR PRODUKSI BOTOL PET KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Mega Putri

Lebih terperinci

Minuman sari buah SNI

Minuman sari buah SNI Standar Nasional Indonesia Minuman sari buah ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Pendahuluan...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Definisi... 1 3 Syarat mutu... 1 4 Cara pengambilan contoh...

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Saus tomat ICS 67.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Persyaratan...1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut SNI 01-3719-1995, minuman sari buah ( fruit juice) adalah minuman ringan yang dibuat dari sari buah dan air minum dengan atau tanpa penambahan gula dan

Lebih terperinci

VALIDASI PROSES PRODUKSI MINUMAN ISOTONIK PADA LINE PET

VALIDASI PROSES PRODUKSI MINUMAN ISOTONIK PADA LINE PET VALIDASI PROSES PRODUKSI MINUMAN ISOTONIK PADA LINE PET KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Rachel Upeka Adikanti NIM

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning. Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning. Kandungan Gizi. 0,08 mg.

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning. Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning. Kandungan Gizi. 0,08 mg. 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning Kandungan Gizi Kalori Protein Lemak Hidrat arang Kalsium Fosfor Zat besi Vitamin A Vitamin B 1 Vitamin

Lebih terperinci

Air demineral SNI 6241:2015

Air demineral SNI 6241:2015 Standar Nasional Indonesia Air demineral ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe Standar Nasional Indonesia Saus cabe ICS 67.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Syarat

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS Standar Nasional Indonesia Sari buah tomat ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang Iigkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Syarat mutu...2 5 Pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I-1

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I-1 Bab I Pendahuluan I1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya hasil pertanian sektor hortikultura, salah satunya adalah semangka yang produksinya mencapai 612.310 ton

Lebih terperinci

Air mineral alami SNI 6242:2015

Air mineral alami SNI 6242:2015 Standar Nasional Indonesia Air mineral alami ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

Ikan beku Bagian 1: Spesifikasi

Ikan beku Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Ikan beku Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. MARIMAS PUTERA KENCANA Diajukan Oleh : Vania Kurniawan NRP : 5203013024 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alpukat Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan buah yang berasal dari Amerika Tengah, termasuk famili Lauraceae, yaitu suatu famili tanaman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang termasuk kedalam kelompok tanaman kaktus. Buah naga berasal dari Negara Mexico, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan

Lebih terperinci

Jahe untuk bahan baku obat

Jahe untuk bahan baku obat Standar Nasional Indonesia Jahe untuk bahan baku obat ICS 11.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN

STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI 01-2600 - 1992 SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN =========================================== DEWAN STANDARDISASI NASIONAL PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saus Sambal Saus Sambal merupakan salah satu jenis pangan pelengkap yang sangat populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI 0129762006), saus sambal didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam HUBUNGAN ANTARA KADAR GARAM DAN KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA PADA MAKANAN TRADISIONAL RONTO DARI KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Meiliana Sho etanto Fakultas Farmasi Meilianachen110594@gmail.com

Lebih terperinci

Sosis ikan SNI 7755:2013

Sosis ikan SNI 7755:2013 Standar Nasional Indonesia Sosis ikan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

Air mineral SNI 3553:2015

Air mineral SNI 3553:2015 Standar Nasional Indonesia ICS 67.160.20 Air mineral Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

TINJAUAN PUSTAKA. Susu TINJAUAN PUSTAKA Susu segar Susu adalah susu murni yang belum mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA Siti Fatimah1, Yuliana Prasetyaningsih2, Meditamaya Fitriani Intan Sari 3 1,2,3 Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa

Lebih terperinci

Terasi udang SNI 2716:2016

Terasi udang SNI 2716:2016 Standar Nasional Indonesia ICS 67.120.30 Terasi udang Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan Kelompok 3 Ade Juwita (109096000012) Chitta Putri Noviani (109096000007) Galuh Ilmia Cahyaningtyas (109096000011) Hafiz Akhyar (109096000034) Rahmawati

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tapioka Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri.

Lebih terperinci

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C TUGAS AKHIR Pengaruh Suhu dan ph Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Nanas (Ananas Comosus) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor ( The Influence of Temperature and

Lebih terperinci

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB X PENGAWASAN MUTU BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012 BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012 Hal-0 Instruksi Pastikan bahwa nama dan kode peserta Anda sudah tertulis pada halaman pertama lembar soal dan lembar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Beralkohol Yang dimaksud dengan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Minuman ini diproses dari hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

Siomay ikan SNI 7756:2013

Siomay ikan SNI 7756:2013 Standar Nasional Indonesia Siomay ikan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah permen jelly pepaya yang terbuat dari pepaya varietas IPB 1 dengan bahan tambahan sukrosa, ekstrak rumput

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Ikan tuna dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi

SNI Standar Nasional Indonesia. Ikan tuna dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Ikan tuna dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Lebih terperinci

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng Standar Nasional Indonesia Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer di Indonesia. Buah naga mengandung antara lain vitamin C, betakaroten, kalsium,

Lebih terperinci

Es untuk penanganan ikan - Bagian 1: Spesifikasi

Es untuk penanganan ikan - Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Es untuk penanganan ikan - Bagian 1: Spesifikasi ICS 13.060.25 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras kencur dikenal sebagai minuman tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan herbal segar. Komposisi utamanya ialah beras dan rimpang kencur yang memiliki

Lebih terperinci

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang AgroinovasI Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang Pisang kaya akan karbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang baik yaitu vitamin (provitamin A, B dan C) dan mineral

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENELITIAN PENDAHULUAN Pada penelitian pendahuluan dilakukan kajian pembuatan manisan pala untuk kemudian dikalengkan. Manisan pala dibuat dengan bahan baku yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi

Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi dan diupayakan agar lebih tersedia dalam kualitas dan kuantitas secara memadai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah 20 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah (UKM) Chrisna Snack, Perumahan Josroyo 19 RT 7 RW

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dibidang teknologi pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan Jam Rosella dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

Udang beku Bagian 1: Spesifikasi

Udang beku Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Udang beku Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Produk minuman merupakan salah satu produk instan yang banyak digemari oleh masyarakat. Ada berbagai macam produk minuman yang telah dikembangkan oleh berbagai industri,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu jenis ikan olahan yang dikemas dalam kaleng. Ikan tuna memiliki kualitas daging yang sangat baik, lembut, dan lezat, serta

Lebih terperinci

Susu merupakan makanan pelengkap dalam diet manusia

Susu merupakan makanan pelengkap dalam diet manusia PROSES PEMBUATAN DAN ANALISIS MUTU YOGHURT Marman Wahyudi 1 Susu merupakan makanan pelengkap dalam diet manusia sehari-hari dan merupakan makanan utama bagi bayi. Ditinjau dari komposisi kimianya, susu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tahu Tahu adalah salah satu jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok kedelai dengan jalan memekatkan protein kedelai dan mencetaknya melalui proses pengendapan protein dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah menjadi pelengkap kebutuhan pangan manusia yang mempunyai banyak variasi rasa, warna, dan serat yang bermanfaat untuk kesehatan. Selain dikonsumsi secara langsung

Lebih terperinci

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA Agus Budiyanto, Abdullah bin Arif dan Nur Richana Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian n Disampaikan Pada Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional 2016

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Definisi Minuman Ringan

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Definisi Minuman Ringan 27 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Definisi Minuman Ringan Minuman ringan termasuk dakam kategori pangan. Adapun pengertian pangan menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA Muhammad Saeful Afwan 123020103 Pembimbing Utama (Ir. H. Thomas Gozali,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Berkarbonasi Yang dimaksud dengan minuman berkarbonasi adalah minuman yang mengandung gas CO 2 murni. Minuman ini diproses dengan cara penyerapan CO 2 oleh air atau

Lebih terperinci

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian.

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian. Standar Nasional Indonesia Jeruk keprok ICS 67.080.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Ketentuan

Lebih terperinci

Tuna dalam kemasan kaleng

Tuna dalam kemasan kaleng Standar Nasional Indonesia Tuna dalam kemasan kaleng ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung, Laboratorium

Lebih terperinci

Standar Mikrobiologi dan Uji Mikrobiologi untuk Bahan dan Produk Farmasi. Marlia Singgih Wibowo

Standar Mikrobiologi dan Uji Mikrobiologi untuk Bahan dan Produk Farmasi. Marlia Singgih Wibowo Standar Mikrobiologi dan Uji Mikrobiologi untuk Bahan dan Produk Farmasi Marlia Singgih Wibowo Bahan Farmasi Bahan baku Air murni (Purified Water) Produk Farmasi Steril (Sterile Pharmaceuticals) Produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tahu merupakan makanan yang biasa dikonsumsi bukan hanya oleh masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat Asia lainnya. Masyarakat Indonesia sudah sangat lama mengkonsumsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. additive dalam produknya. Zat tambahan makanan adalah suatu senyawa. memperbaiki karakter pangan agar mutunya meningkat.

I. PENDAHULUAN. additive dalam produknya. Zat tambahan makanan adalah suatu senyawa. memperbaiki karakter pangan agar mutunya meningkat. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern sekarang ini banyak terjadi perkembangan di bidang industri makanan dan minuman yang bertujuan untuk menarik perhatian para konsumen. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan

Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan 1,2 Srinildawaty Badu, 2 Yuniarti Koniyo, 3 Rully Tuiyo 1 badu_srinilda@yahoo.com 2 Jurusan Teknologi Perikanan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Kurnia Aneka Gemilang berdiri sejak tahun 1969, dengan nama UD. Kurnia. Perusahaan ini menjalankan usaha yang bergerak dibidang produksi sirup

Lebih terperinci

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Tahap Awal Proses Pengolahan (1) Kualitas produk olahan yang dihasilkan sangat

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat - Buret 25 ml pyrex - Pipet ukur 10 ml pyrex - Gelas ukur 100 ml pyrex - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex - Labu ukur 100 & 1000 ml pyrex - Botol aquades

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6. 4.1 Angka Lempeng Total (ALT) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Angka lempeng total mikroba yang diperoleh dari hasil pengujian terhadap permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6. Tabel

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA A. SUSU BUBUK Menurut Chandan (1997), susu segar secara alamiah mengandung 87.4% air dan sisanya berupa padatan susu sebanyak (12.6%). Padatan susu terdiri dari lemak susu (3.6%)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya. Minuman isotonik adalah minuman yang dilengkapi vitamin

Lebih terperinci

PENGARUH FORTIFIKASI VITAMIN C, WARNA KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI SARI BUAH TOMAT

PENGARUH FORTIFIKASI VITAMIN C, WARNA KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI SARI BUAH TOMAT PENGARUH FORTIFIKASI VITAMIN C, WARNA KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI SARI BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) EFFECT OF VITAMIN C FORTIFICATION,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BAYER CROPSCIENCE SURABAYA PLANT Diajukan Oleh : Adhitia Gunarto NRP : 5203012021 Jeannete Cindy C. NRP : 5203012039 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Tambahan Pangan Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan, bukan merupakan bahan khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai

Lebih terperinci

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol Edisi 6 Juni Vol 4 2016 Food for Kids I N D O N E S I A SUSU BISA GANTIKAN Makanan Utama? Mitos Minum Susu pada Bumil SUSU BISA PACU TINGGI BADAN? Love Milk Food for Kids I N D O N E S I A DAFTAR ISI Edisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT Nama Produk : PURACAL QStable 140 Stabilized Calcium Carbonate 140 Kode Produksi : 090000004 Tanggal Produksi : 26 Juni 2009 Komposisi PURACAL Qstable 140, Stabilized

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk melepas dahaga hingga kincir air yang di manfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi daging sapi di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 523.927 ton, hasil tersebut meningkat dibandingkan produksi daging sapi pada tahun 2014 yang mencapai 497.670

Lebih terperinci