BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 HASIL PENELITIAN Kondisi SDM eksisting Perancangan sumber daya manusia termasuk dalam fungsi Organizing dalam manajemen. Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Pada saat sekarang PT. Jakarta Pallet Services menggunakan model Klerikal dalam peng-organisasian sumber daya manusia, hal ini didasarkan dari pekerjaan yang bersifat rutinitas. Perancangan sumber daya manusia yang akan dilakukan nanti akan menggunakan model manajerial, hal ini bertujuan agar setiap lini dapat memberikan produktifitas kerja. Organisasi merupakan sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem terpadu mengenai bagaimana orang-orang dalam organisasi mencapai tujuan yang sama. Tujuan tersebut sering dituangkan dalam sebuah wadah yakni visi. Orang-orang dalam organisasi, 55

2 56 seberapa besarpun organisasi itu, pasti memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai. Tujuan yang dicapai tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri/ individual. Secara spesifik perancangan organisasi adalah sebuah usaha formal, proses yang terarah untuk mengintegrasikan manusia, informasi dan teknologi dalam sebuah organisasi. Perancangan organisasi di gunakan untuk mempertemukan bentuk organisasi yang sedekat mungkin dengan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi. Melalui desain proses, aktivitas organisasi untuk meningkatkan kemungkinan dari usaha bersama seluruh anggota organisasi mencapai kesuksesan. Manajer SPV Gudang SPV Operasional Stock keeper Operator Forklift Operator Pallet Gambar 5.1 Struktur Organisasi yang sedang berjalan Sumber : Data Perusahaan, 2014

3 57 Fungsi dan tugas masing masing jabatan : 1) Manajer Operasional a. Mengelola dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan. b. Melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya operasional c. Melakukan development terhadap pengembangan teknologi baru dan metode alternative solusi d. Mengawasi produk atau penyediaan jasa. e. Mengawasi persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasinal. f. Mengelola jaminan program quality control 2) Supervisor Gudang a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan dan aktifitas di gudang berkaitan dengan barang dan kebutuhan penunjang di gudang. b. Melakukan penerimaan barang dan disesuiakan dengan dokumen yang menunjang. c. Membuat laporan bulanan stock d. Melakukan dokumentasi keluar masuk barang 3) Supervisor Operasional a. Bertanggung jawab atas jalannya operasional di gudang. b. Menyiapkan segala perlengkapan operasional dalam kegiatan operasi bekerjasama dengan bagian gudang.

4 58 c. Bertanggung jawab atas barang inventaris perusahaan baik itu yang merupakan asset atupun yang disewa dari vendor. d. Menyiapkan kebutuhan sdm dan tools pendukung operasional 4) Stock keeper a. Membantu supervisor gudang dalam penerimaan barang, dan barang yang akan dikeluarkan dari gudang. b. Menyiapkan sarana dalam gudang untuk keperluan operasional gudang c. Membuat administrasi keluar masuk barang dan asset perusahaan dalam gudang. 5) Operator Forklift a. Mengoperasikan forklift di area kawasan yang ditentukan. b. Membuat laporan kerusakan forklift dan jadwal perawatan dan perbaikan. 6) Operator Pallet. a. Menyediakan kebutuhan pallet bagi operasional gudang b. Melakukan QC pallet yang layak digunakan oleh operasional gudang. c. Melakukan perbaikan pallet Proses Bisnis Eksisting Di antara sekian banyak konsep adalam operasional, satu konsep yang paling penting adalah konsep proses bisnis. Proses bisnis pada dasarnya adalah kumpulan aktifitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai atau juga dapat didefiniskan kumpulan aktifitas yang melibatkan lintas fungsi manajemen dalam suatu perusahaan.

5 59 Dari sifat yang bergantung persfektif nya, proses bisnis di costumer PT. Jakarta Pallet Service terutama di area warehouse yang berhubungan dengan kebutuhan pallet tidak terlalu rinci. Kebutuhan akan ketersediaan pallet dianggap kurang penting dan signifikan. Padahal berdasarkan teori, proses bisnis harus dilakukan secara top-down. Proses bisnis pada divisi warehouse di costumer PT. Jakarta Pallet Service ditunjukan pada Gambar 5.2 GUDANG JPS GUDANG COSTUMER FINANCE START NOTA PEMBAYARAN CEK STOK CEK Tersedia Tidak melakukan pemesanan MEMBUAT PESANAN Tidak Tersedia DAFTAR PESANAN DAFTAR PESANAN MENYIAPKAN PESANAN MENGIRIMKAN PESANAN DAN INVOICE MENERIMA BARANG & INVOICE NOTA PEMBAYARAN Gambar 5.2 Proses Bisnis yang berjalan Sumber : Data perusahaan, 2014

6 Teknologi Informasi Eksisting Pada prinsipnya proses bisnis sudah harus berjalan hanya berpedoman pada aliran kerja (work flow). Secara praktis dapat dikatakan bahwa dengan aliran kerja yang ada, suatu proses sudah dapat dijalankan secara manual. Namun demikian, seringkali menjalankan proses bisnis dengan benar secara manual membutuhkan upaya yang cukup besar. Beberapa diantaranya waktu yang cukup lama, biaya yang cukup besar, dan peluang melakukan kesalahan yang lebih besar. Oleh karena itulah kita membutuhkan teknologi untuk membantu agar suatu proses bisnis dapat berjalan dengan lebih cepat, murah dan benar Teknologi yang dimaksud adalah teknologi informasi (TI). Pengertian TI yang kita gunakan dalam hal ini adalah teknologi yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak serta sistem sistem yang terkait dalam aktivitas pengumpulan dan pengolahan data menjadi pengetahuan berikut distribusinya. Kita dapat menyebut komputer, jaringan, aplikasi, internet sebagai teknologi informasi. Peran TI dalam mempercepat proses bisnis tidak sulit dijumpai. Jika dahulu proses perhitungan data dilakukan secara manual, dengan bantuan komputer proses tersebut dapat dilakukan dengan sangat cepat, bahkan dapat dikatakan seolah tidak perlu lagi karena sudah dilakukan secara otomatis ketika data dientry. Jika dahulu pesanan harus dikirimkan lewat pos dan memakan waktu beberapa hari, maka dengan internet pesanan dapat dikirimkan hanya dalam beberapa menit saja. Jika sebelumnya proses analisis data dilakukan dengan

7 61 susah payah dan memakan waktu, tersedianya aplikasi pengolah data dapat membantu proses ini menjadi beberapa menit saja dengan laporan dalam berbagai format yang kita butuhkan. Aspek biaya pada dasarnya adalah salah satu konsekuensi dari lamanya proses yang kita lakukan. Semakin lama proses yang dibutuhkan maka sumber daya yang diperlukan akan semakin banyak. Oleh karena itu, jika kita dapat memperpendek waktu kerja, maka secara langsung kita dapat mengurangi kebutuhan akan sumber daya yang pada akhirnya akan mengurangi biaya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa TI dapat mempercepat proses maka TI pun dapat dikatakan berperan dalam menurunkan biaya. Memang persoalannya, apakah investasi pada teknologi ini dapat dikembalikan oleh manfaat yang diperoleh dari penghematan biaya. Bagaimana pun, perjalanan waktu menunjukkan bahwa teknologi makin hari akan semakin murah, sementara volume pekerjaan terus bertambah. Teknologi informasi yang digunakan dalam persewaan pallet saat ini masih sederhana. Perhitungan pemakaian pallet didasarkan pada pemakaian harian pallet. Kontrol terhadap pemakaian pallet masih menggunakan manual. Perputaran pallet yang digunakan setiap hari selalu berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan pengguna pallet. Berikut contoh model IT sederhana yang digunakan untuk meng-estimasi kebutuhan pallet untuk dapat dipernuhi oleh PT. Jakarta Pallet Services

8 62 Tabel 5.1 Sistem IT Manual yang berjalan TANGGAL NO. BUKTI UKURAN MASUK KELUAR SALDO KETERANGAN 31-Mar-10 Stock Awal 01-Apr-10 D F Apr-10 R F Apr-10 R F Apr-10 R A F Apr-10 R A F Apr-10 D F Apr-10 D F Apr-10 D F Apr-10 D F Apr-10 R F Apr-10 R F Apr-10 R F Apr-10 R F Apr-10 R F Apr-10 D F Apr-10 D F Apr-10 D F Apr-10 R F Apr-10 R F ,583 33,793 33,724 33,643 33,539 33,493 33,595 33,693 33,803 33,893 33,820 33,713 33,583 33,518 33,514 33,714 33,914 34,114 34,088 34,056 Sumber : Data PT. Jakarta Pallet Service, 2014

9 PEMBAHASAN Desain Model Manajemen Pallet 1) Dimensi Sumber Daya Manusia Dimensi sumber daya manusia mencakup struktur organisasi dan fungsi-fungsi kerja dalam organisasi tersebut. Pada desain struktur organisasi jumlah personel ditambahkan atau ada yang merangkap jabatan. Manajer sebagai penanggung jawab dalam divisi ini akan membawahi dua orang personel supervisor. Supervisor gudang akan ditambah perannya menjadi pengontrol dalam hal jumlah pallet melalui staff inventory. Bagian operasional memegang peranan penting dalam hal struktur organisasi ini. Pekerjaan dalam mengkontrol kelayakan pallet dan proses perbaikan pallet ada dalam divisi ini. Dalam divisi operasional juga sebagai eksekutor dalam estimasi jumlah kebutuhan pallet dan meng-input dalam sistem IT yang sudah dirancang. Manajer Operasional SPV GUDANG SPV OPERASIONAL STOCK KEEPER STAFF INVENTORY Admin/Entry Pallet Contr MaintenanceStaff Operator Operator

10 64 Gambar 5.3 Struktur Organisasi yang dirancang Sumber : olah data, 2015 Fungsi dan tugas masing masing jabatan : 1) Manajer Operasional a. Mengelola dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan. b. Melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya operasional c. Melakukan development terhadap pengembangan teknologi baru dan metode alternative solusi. d. Mengawasi produk atau penyediaan jasa. e. Mengawasi persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasinal. f. Mengelola jaminan program quality control 2) Supervisor Gudang a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan dan aktifitas di gudang berkaitan dengan barang dan kebutuhan penunjang di gudang. b. Melakukan penerimaan barang dan disesuiakan dengan dokumen yang menunjang. c. Membuat laporan bulanan stock d. Melakukan dokumentasi keluar masuk barang

11 65 3) Supervisor Operasional a. Bertanggung jawab atas jalannya operasional di gudang. b. Menyiapkan segala perlengkapan operasional dalam kegiatan operasi bekerjasama dengan bagian gudang. c. Bertanggung jawab atas barang inventaris perusahaan baik itu yang merupakan asset atupun yang disewa dari vendor. d. Menyiapkan kebutuhan sdm dan tools pendukung operasional 4) Stock Keeper a. Membantu supervisor gudang dalam penerimaan barang, dan barang yang akan dikeluarkan dari gudang. b. Menyiapkan sarana dalam gudang untuk keperluan operasional gudang c. Membuat administrasi keluar masuk barang dan asset perusahaan dalam gudang. 5) Staff Inventory a. Bertanggung jawab di area gudang untuk mengendalikan persediaan barang, mengendalikan produksi, dan control terhadap pengiriman. b. Bertanggung jawab terhadap asset perusahaan di gudang baik itu yang merupakan asset perusahaan ataupun yang disewa dari vendor 6) Admin/ Data Entry a. Membuat administrasi keluar masuk barang di gudang.

12 66 b. Membuat laporan administrasi keluar masuk asset perusahaan baik itu yang dimiliki perusahaan ataupun yang bersifat sewa. c. Menyiapkan dokumen pengiriman barang. 7) Pallet Controller a. Menyediakan kebutuhan pallet bagi operasional gudang b. Melakukan QC pallet yang layak digunakan oleh operasional gudang. 8) Maintenance Staff a. Melakukan perbaikan pallet b. Melakukan perawatan pallet 9) Operator a. Mengoperasikan forklift sesuai area dan tanggung jawabnya b. Menggunakan pallet sesuai kebutuhan Implikasi dari pengembangan model struktur organisasi yang dirancang sesuai gambar 5.3 ini adalah sebagai berikut : 1) Organisasi menjadi melebar dikarenakan disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan kebutuhan pallet. 2) Penambahan personel admin/entry data diharapkan dapat memberikan keakuratan data dalam penggunaan pallet setiap harinya sehingga dapat mengurangi ketidakcocokan antara jumlah penggunaan pallet dan invoice yang diberikan oleh vendor.

13 67 3) Penambahan Staff controller, diharapkan dapat membantu dalam penyediaan pallet yang tepat setiap harinya, dan juga dapat mengontrol pallet yang rusak sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih parah. 4) Penambahan operator maintenance, diharapkan dapat mengurangi jumlah pallet yang semakin rusak dikarenakan tidak secara periodik pallet tersebut diperbaiki. Dan juga kebutuhan pallet dapat dipenuhi dari setiap pekerjaan perbaikan pallet setiap harinya. Penambahan beberapa personel tersebut dimaksudkan untuk meminimalisasi kerusakan pallet yang akan menimbulkan jumlah klaim kerusakan yang cukup besar. Penambahan tersebut juga akan menjadi alat kontrol terhadap penggunaan pallet, dan juga dapat menambah keakuratan pemakaian pallet yang berkaitan langsung dengan timbulnya tagihan dari vendor. Jika terdapat kerusakan pallet sesuai dengan kategori pada Tabel 1.5, maka akan timbul nilai klaim yang diajukan oleh vendor PT. Jakarta Pallet Services kepada pelanggan. Dalam lampiran menunjukan nilai klaim yang cukup besar yang diberikan oleh PT. jakarta Pallet Services dikarenakan tidak adanya tenaga yang mengkontrol pemakaian pallet dan perbaikan pallet. Hal ini salah satu alasan penambahan jumlah personel untuk melakukan kontrol terhadap penggunaan pallet ini.

14 68 2) Dimensi Proses Bisnis Rekayasa ulang proses bisnis atau Business Process Reengineering (BPR) merupakan pemikiran kembali atau ulang secara fundamental serta perancangan kembali pada proses bisnis secara radikal, dihasilkan dari sumber daya yang tersedia pada organisasi. BPR menggunakan pendekatan untuk perancangan kembali atau ulang cara kerja dalam mendukung misi organisasi dan mengurangi biaya. Perancangan ulang dimulai dengan penaksiran level tinggi terhadap misi organisasi, tujuan strategis, serta kebutuhan pelanggan. Business Process Reengineering dikenal juga dengan Business Process Redesign (Perancangan Ulang Proses Bisnis), Business Transformation, atau Business Process Change Management. Untuk mencapai peningkatan yang maksimal dengan Business Process Reengineering, perubahan pada stuktur organisasi dan cara lain seperti pengelolaan serta pelaksanaan kerja saja dianggap belum cukup. karna supaya mendapatkan keuntungan secara penuh, penggunaan Teknologi Informasi dianggap penting sebagai faktor kontributor utama. Design Proses Bisnis Proses bisnis yang dirancang berpatokan kepada kemudahan alur komunikasi dan kordinasi antara internal pelanggan dan vendor. Hal ini bertujuan untuk memperlancar

15 69 pekerjaan dalam hal penyediaan pallet untuk kebutuhan kegiatan operasional. Proses bisnis yang dirancang merupakan penyempurnaan dari proses bisnis yang ada sebelumnya. Permintaan kebutuhan pallet berasal berasal dari dari user pallet dalam hal ini adalah divisi gudang dan operasional. Secara jumlah pallet yang dibutuhkan disesuaikan dengan kapasitas produksi, dan tipe pallet pun harus disesuaikan model racking dan beban produk diatas pallet tersebut. Keputusan sewa pallet didasarkan kepada budget dari perusahaan pelanggan. Alur dari permintaan kebutuhan pallet dapat dilihat pada Gambar 5.4. Gambar 5.4 Alur Permintaan Kebutuhan Pallet Sumber : Olah Data, 2014

16 70 Proses bisnis yang didesain harus mempermudah kordinasi diantara pelanggan dan vendor, dalam hal ini rancangan desain proses bisnis harus mencakup aspek tersebut. Desain proses bisnis yang dirancang ditunjukan pada Gambar 5.5. GUDANG JPS INVENTORY GUDANG COSTUMER START FINANCE NOTA PEMBAYARAN CEK STOK CEK Tersedia Tidak melakukan pemesanan MENERIMA PESANAN PALLET MEMBUAT PESANAN Tidak Tersedia DAFTAR PESANAN DAFTAR PESANAN MENYIAPKAN PESANAN MENGIRIMKAN PESANAN DAN INVOICE MENERIMA BARANG & INVOICE NOTA PEMBAYARAN Gambar 5.5 Design Proses Bisnis Sumber : Olah Data, 2014

17 71 Alur proses bisnis pada Gambar 5.5 adalah sebagai berikut : 1) Gudang pelanggan akan menerima pesanan jumlah kebutuhan pallet dengan spesifikasi tertentu yang akan digunakan untuk kebutuhan operasional pada hari tersebut. 2) Gudang pelanggan akan berkordinasi dengan inventory untuk mendapatkan informasi jumlah stock yang ada pada hari tersebut. 3) Apabila stock pallet mencukupi, maka gudang pelanggan tidak akan mengeluarkan perintah penambahan pallet kepada PT. JPS. Namun apabila jumlah stock pallet tidak mencukupi, maka gudang pelanggan akan memberikan perintah kepada inventory untuk membuar pesanan persewaan pallet kepada PT. JPS. 4) Inventory akan membuatkan pesanan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan type pallet dan akan dikirimkan ke PT. JPS melalui sistem IT sederhana yang secara langsung terhubung. 5) PT. JPS selaku vendor persewaan pallet menerima pesanan persewaan pallet dari pelanggan dan akan mengirimkan pallet dengan jumlah yang sesuai dengan pesanan pelanggan. 6) Laporan penggunaan pallet selama sebulan akan terakumulasi sesuai dengan yang di input oleh pelanggan dalam sistem informasi yang dirancang, dan laporan tersebut

18 72 digunakan sebagai kontrol dan lampiran dalam penyerahan tagihan dari PT. JPS kepada pelanggan. 3) Dimensi Sistem Teknologi Informasi Dalam perancangan sistem teknologi informasi yang dilakukan, yang menjadi concern adalah adanya real time informasi pada costumer dan juga PT. Jakarta Pallet Service. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan pallet sangat dinamik. Kebutuhan pallet di pagi hari akan berbeda dengan di siang dan sore hari. Untuk kepentingan dari pemenuhan kebutuhan pallet di costumer dan juga kepentingan PT. JPS dalam segi laporan stok yang berujung pada laporan penagihan kepada costumer, maka ke depannya akan dirancang sistem Informasi Teknologi yang sederhana. Adapun Interface dari Sistem IT terlampir dalam Gambar 5.6 berikut : Sumber : Olah Data, 2014 Gambar 5.6 Design Interface

19 73 Keterangan : 1) Hari / Tanggal: menunjukan hari dan tanggal pada saat transaksi 2) Nama Perusahaan: menunjukan nama perusahaan costumer PT. Jakarta Pallet Service 3) Type Pallet: menunjukkan type pallet yang dipakai oleh costumer PT. Jakarta Pallet Service 4) Pallet Terpakai: Menunjukan tambahan pallet yang terpakai di costumer PT. JPS 5) Pallet Tidak Terpakai: Menunjukan pallet PT. Jakarta Pallet Service yang tidak terpakai oleh costumer PT. JPS dan berada di gudang costumer 6) Saldo: menunjukan jumlah total pallet yang dipakai untuk kebutuhan penagihan PT. Jakarta Pallet Service kepada costumer. Metode penginputan data pada sistem infomasi ini sederhana ini dilakukan setiap hari, dan dilakukan oleh admin yang melakukan input data sesuai dengan jumlah pallet yang dipakai pada hari itu. Secara online, sistem ini akan terhubung dengan PT Jakarta Pallet Service dan akan terekam sebagai laporan penggunaan pallet pada hari itu. Dari hasil input setiap harinya, maka PT. Jakarta Pallet Services akan mengeluarkan laporan pemakaian pallet per bulan kepada pelanggan untuk keperluan penagihan/ invoice. Contoh laporan hasil input dari sistem IT sederhana itu dapat dilihat pada Tabel 5.2.

20 74 Table 5.2 Contoh Laporan Pemakaian Pallet HARI TANGGAL JUMLAH PALLET SALDO TERPAKAI TIDAK TERPAKAI 31-Mar-10 Stock Awal 33, Apr-10 D , Apr-10 R , Apr-10 R , Apr-10 R A 33, Apr-10 R A 33, Apr-10 D , Apr-10 D , Apr-10 D , Apr-10 D , Apr-10 R , Apr-10 R , Apr-10 R , Apr-10 R , Apr-10 R , Apr-10 D , Apr-10 D , Apr-10 D , Apr-10 R , Sumber : PT. Jakarta Pallet Services,2014

21 75 Dari desain ini, terdapat beberapa perbedaan produktifitas kerja dibandingkan dengan yang eksisting dilihat dari dimensi sdm, IT, dan proses bisnis. Perubahan tersebut ditunjukkan dalam Tabel 5.3. Tabel 5.3 Aplikasi dimensi model (sebelum dan sesudah) Dimensi Sebelum Sesudah SDM Ada beberapa personel yang merangkap pekerjaan sehingga tidak fokus dalam pekerjaan yang seharusnya dibutuhkan satu orang yang menghandle pekerjaan ini. Tidak ada rangkap jabatan, sesuai dengan porsi pekerjaan masing-masing. Efektifitas pekerjaan dapat ditingkatkan dan kordinasi dengan pihak vendor dan internal terjalin dengan baik. Dan juga dapat mengkontrol kerusakan pallet karena ada personel yang khusus untuk menangani kerusakan pallet ini. PROSES BISNIS IT Dalam alur proses bisnis, Inventory tidak dilibatkan dalam pengkontrolan permintaan stok pallet sehingga seringkali menimbulkan selisih yang cukup banyak ataupun kekurangan maupun kelebihan stock pallet. Input data dilakukan secara manual, sehingga sering menimbulkan ketidak akuratan data stock pallet. Permintaan pallet kepada vendor seringkali terkendala oleh komunikasi antara pelanggan dan vendor. Proses bisnis diperlebar dengan melibatkan inventory untuk mengkontrol stok pallet yang dibutuhkan dan keakuratan stok pallet yang dipakai Input data terkoneksi secara online antara vendor dan pelanggan. Hal ini memberikan input data stok yang akurat dan permintaan akan kebutuhan pallet akan semakin cepat untuk dipenuhi.

22 Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Karen (2012) dimensi sumber daya manusia, informasi teknologi, dan proses bisnis sangat berkaitan dalam peningkatan loyalitas pelanggan. Ketiga dimensi ini, saling terkait satu sama lain sehingga proses kerjasama akan berjalan dengan baik. Sumber daya manusia sangat bergantung kepada sistem informasi teknologi, dan sistem informasi teknologi terkait juga dengan proses bisnis. Penelitian lain yang dilakukan oleh Irma Agustiningsih (2014), CRM merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari dimensi sumber daya manusia, IT, dan proses bisnis. Ketiga hal tersebut dibangun untuk menjalin hubungan bisnis dan kerja yang baik dengan pelanggan. Hal ini harus dilakukan dengan implementasi yang tepat untuk mendapatkan produktifitas kerja dan efektifitas dari sistem yang telah dibuat. Sedangkan Atalini Noveila (2014), dimensi CRM yang berkaitan satu sama lain yang paling fundamental adalah IT dan ORGANISASI. Sistem IT yang dirubah adalah secara infrastruktur dan oleh karena itu membutuhkan professional yang terlibat di dalamnya sehingga memperngaruhi sistem organisasi pada perusahaan. Perbandingan dengan penelitian terdahulu ditunjukan dalam dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini :

23 77 Tabel 5.4 Pebandingan dengan Penelitian Terdahulu PENELITI Chen & Karen Irma Agustiningsih Dimensi People, IT, Process business Proses Bisnis, Waktu, SDM Persamaan ketiga dimensi ini dipakai dalam penelitian untuk memahami apa yang menjadi kemauan pelanggan. Dimensi ini dapat digunakan dalam menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga pelanggan akan selalu bergantung dengan vendor. Kesamaan dimensi yang dipakai adalah proses bisnis dan SDM. Perombakan organisasi sangat memungkinkan terjadi mengikuti proses bisnis yang ada. Bertujuan untuk efisien dan efektifitas kinerja, dengan adanya perubahan tersebut tingkat produktifitas meningkat dan sumber daya manusia menjadi lebih efektif Perbedaan Penelitian sebelumnya lebih menitikberatkan kepada information teknologi untuk mengontrol kepuasan pelanggan. Sedangkan penelitian yang dilakukan ketiga dimensi tersebut dilakukan desain ulang sehingga bertujuan untuk menghasilkan suatu model. Penelitian sebelumnya tidak membahas mengenai sistem informasi. Titik berat hanya dalam dimensi proses bisnis dan SDM, terutama hal-hal yang berkaitan dengan organisasi.

24 78 Tabel 5.3 Lanjutan PENELITI Dimensi Persamaan Perbedaan Atalini Noveila Informasi Technology, Organisasi Sumber : Olah Data, 2014 Persamaan dalam penelitian ini menitikberatkan kepada informasi teknologi dan organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan produktifitas kepada perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Perbedaannya adalah pada penitikberatan sistem informasi teknologi, penelitian oleh Atalini noveila menyarankan untuk membangun infrastruktur IT yang lebih modern dan ditunjang dengan organisasi yang juga lebih capable Implikasi Manajerial Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam desain model manajemen pallet, penulis berharap akan adanya implikasi bagi perusahaan, baik itu PT. jakarta Pallet Service maupun bagi costumer PT. Jakarta Pallet Service. Implikasi yang diharapkan penulis adalah sebagai berikut : 1) Model Manajemen pallet ini dapat digunakan sebagai suatu pola untuk mengelola jumlah pallet dengan jumlah yang besar, dan pengadaannya dengan sistem rental/sewa.

25 79 2) Model manajemen pallet ini, tidak akan mengubah sistem organisasi perusahaan secara keseluruhan namun hanya dalam batasan divisi pallet pada suatu perusahaan. 3) Model manajemen pallet ini diharapkan dapat menjadikan pengelolaan pallet menjadi lebih sederhana dengan budget yang lebih terukur. 4) Model manajemen pallet ini, bagi perusahaan PT. Jakarta Pallet Service dapat menjadi added value dalam mempertahankan costumer.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab kesimpulan dan saran yaitu berisi tentang kesimpulan yang berdasarkan hasil dari pembahasan dari metode BPR yaitu metode CONDOR yang sudah dirancang serta berisi saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses yang berinteraksi untuk mendukung dan memperbaiki beberapa pekerjaan sehari hari dalam suatu bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, serta dapat diklasifikasi secara jelas jenis produknya. Biasanya pallet ini

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, serta dapat diklasifikasi secara jelas jenis produknya. Biasanya pallet ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah rantai pasok, salah satu equipment pendukung yang sangat vital adalah Pallet. Pengertian dari pallet itu sendiri adalah sarana untuk mengangkut barang/

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan penting dalam perusahaan untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan penting dalam perusahaan untuk mendukung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya perkembangan sistem informasi pada era teknologi saat ini, berdampak pada kemajuan dalam perkembangan usaha setiap organisasi. Informasi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer dewasa ini dirasa sangat pesat dan hal ini berpengruh terhadap aspek pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH CV. Titian Mandiri merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan dengan merk produk Ciryo yang beredar kemasan galon dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari teknologi informasi. Teknologi Informasi menjadi sekumpulan alat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Logistik Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengawasan Mutu Pengertian Pengawasan mutu menurut Goldberger (1991, p138) ialah: Sebuah fungsi analisa secara fisik, kimiawi dan metode lainnya guna melakukan pengawasan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN 4.1 Analisis Proses Bisnis Lama PTGI adalah sebuah divisi yang mempunyai otoritas penuh dalam mengelola usahanya di PGN yang mempunyai bisnis inti membuat jaringan pipa

Lebih terperinci

menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan ini sendiri.

menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan ini sendiri. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Perusahaan Rent n Play merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yaitu penyewaan mainan bagi anak-anak dan balita. Usaha ini dibangun

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. PT. PEWETE Gudang Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. PT. PEWETE Gudang Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT. PEWETE adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa persewaan gudang yang bekerja sama dengan perusahaan semen yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi Penyewaan Peralatan Pesta Pada CV.Risha. Penelitian dilakukan di CV.Risha yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat belakangan ini, membuat banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perangkat teknologi informasi terus berkembang pesat mengikuti peradaban dan kebutuhan manusia. Peranan teknologi informasi sangat membantu memudahkan

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( SIMRS ) Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) adalah pemanfaatan hubungan yang efisien dan terintegrasi antara supplier, manufacturer, warehouse dan store, dimana barang diproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan membuat sales order berdasarkan purchase order dan menyerahkan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan membuat sales order berdasarkan purchase order dan menyerahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Bahtera Citra Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa untuk keperluan dan penjualan produk IT. Produk IT itu berupa produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, ketepatan akan informasi dan waktu sangatlah dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak yang

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

Manajemen Pergudangan

Manajemen Pergudangan Manajemen Pergudangan Sistem Manajemen Gudang SISTEM kumpulan interaksi dari sub sistem MANAJEMEN ilmu mengelola sumber daya GUDANG tempat penyimpanan barang sementara Pengelolaan dari aktifitas yang saling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan teknologi banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini, peranan teknologi sudah sangat luas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini, peranan teknologi sudah sangat luas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, peranan teknologi sudah sangat luas dalam berbagai bidang perekonomian di Indonesia. Banyak perusahaan yang menganggap teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sebuah perusahaan dagang tidak terlepas dari permasalahan berkaitan dengan asset perusahaan terutama dalam persediaan. Permasalahan tidak hanya terjadi karena

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE

TUGAS DATA WAREHOUSE TUGAS DATA WAREHOUSE SISTEM MANAJEMEN KELUHAN MITRA KERJASAMA BERBASIS FRAMEWORK DAN SMS GATEWAY Oleh : Nama : Fitri Wahyu Apriliani Nim : 011.01.106 Kelas : Teknik Informatika VI A Siang SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fungsi Untuk mengetahui bahwa fungsi suatu sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi dari fungsi itu sendiri.

Lebih terperinci

Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2)

Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2) Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer Atma Luhur Vol 2. Maret 2015 ISSN: 2406-7962 Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2) 1) Dosen Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) akan mengalami kegagalan dalam berbagai aspek. Dengan laju

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 2, DESEMBER 2001: 80-86 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Bernardo Nugroho Yahya Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, Lamongan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG Tono Hartono, S.Si., M.T Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi BAB AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA. Sejarah Organisasi PT Indonusa System Integrator Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi pelanggannya.

Lebih terperinci

Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture

Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture TUGAS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture Disusun Oleh : Nama : Damas Fahmi Assena NIM : 161240000500 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLGI UNISNU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menunjang segala aktifitas mereka baik pendidikan, ekonomi, hiburan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. oleh Bapak Dharma Jaya Pangestu. Perusahaan ini beralamat di Jalan Raya

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. oleh Bapak Dharma Jaya Pangestu. Perusahaan ini beralamat di Jalan Raya BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan DPE Depo Container didirikan pada tahun 2002. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Dharma Jaya Pangestu. Perusahaan ini beralamat di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Red Army Watches Indonesia (PT. RAW Indonesia) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang retail yang mengelola butik jam tangan bernama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya sistem informasi dewasa ini, mengakibatkan kegiatan bisnis semakin berkembang juga. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan informasi yang cepat

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi yang pesat pada era modern di zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis untuk tetap terus mengikuti perkembangannya. Dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum UD. ROHMAT JAYA UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan krupuk.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan Sebelum menentukan proses bisnis yang baru, proses yang sedang berjalan harus dianalisa terlebih dahulu berikut masalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan proses bisnisnya, semakin maju dan canggih teknologi. posisi terdepan dalam persaingan bisnis saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan proses bisnisnya, semakin maju dan canggih teknologi. posisi terdepan dalam persaingan bisnis saat ini. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis saat ini, baik itu perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan maupun perusahaan yang telah berkembang sejak lama, mulai menyadari pentingnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat menyebabkan perusahaan perusahaan sejenis saling berlomba untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat menyebabkan perusahaan perusahaan sejenis saling berlomba untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi seperti saat ini dimana persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat menyebabkan perusahaan perusahaan sejenis saling berlomba untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 24 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Analisis system adalah langkah pertama untuk membuat suatu system baru. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Proses analisis dengan perhitungan untuk suatu proyek kontraktor secara manual terasa kurang efektif, oleh sebab itu diperlukan alternatif penyelesaiannya

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan dibidang logistik, diperlukan suatu manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan- keputusan dalam upaya pengaturan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1. Informasi dan Data 4.1.1.1 Input Sistem kerja yang ada dan berjalan sebelumnya dilakukan secara manual. Manual dalam hal ini adalah masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Global Teknindo Berkatama adalah perusahaan spesialis di bidang CNC Wirecut EDM. Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2. Gambaran Umum UD. PRIBUMI UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian dan beras

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Manajemen Bisnis Logistik Proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan aplikasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan yang menggunakan berbagai sistem aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan manufaktur furnitur PT. Livio Furniture sebelumnya bernama CV. Policrystal didirikan bulan Oktober 1996. Penggunaan PT. Livio

Lebih terperinci

Aktivitas Produksi. Hasil Produksi per Group. Hasil Produksi per Karyawan

Aktivitas Produksi. Hasil Produksi per Group. Hasil Produksi per Karyawan Aktivitas Produksi Hasil Produksi per Group Hasil Produksi per Karyawan Ranking Produksi dalam 1 unit kerja Ranking Produksi Keahlian Karyawan Kinerja Karyawan Pendapatan Karyawan Skill Database Validasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci