BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan Sebelum menentukan proses bisnis yang baru, proses yang sedang berjalan harus dianalisa terlebih dahulu berikut masalah yang timbul. Dari sini akan dapat diketahui proses-proses apa saja yang perlu diperbaiki, ditambah, dihilangkan atau digabung. Setelah melakukan observasi dan juga wawancara baik dengan Sales manager, Sales staff, maupun dengan Direktur Utama maka dapat dibuat urutan proses bisnis penjualan PT.X. Urutan proses yang baru adalah sebagai berikut: 1. Penerimaan pesanan dari customer 2. Pengisian dan Pengecekan Sales Order 3. Pengajuan sales Order 4. Pengecekan barang di gudang 5. Pengambilan dan pengemasan barang 6. Pengisian bukti barang keluar gudang 7. Pengisian Faktur Penjualan 8. Perhitungan pajak 9. Pengecekan Faktur Penjualan yang telah diisi 25

2 26 1. Penerimaan Pesanan dari Customer Pesanan dari customer berasal dari telepon, fax, atau informasi penjualan yang dikirimkan Salesman. Pesanan diterima oleh bagian Sales yang tengah bertugas giliran di kantor. Proses penerimaan pesanan dari customer ini sudah melewati tahap negosiasi harga maupun cara pembayaran, sehingga tahap ini murni penyampaian permintaan customer. Oleh bagian Sales permintaan customer dijadikan input bagi pengisian Sales Order. Sales Order adalah suatu form yang intinya memuat permintaan barang berikut kuantitas yang diinginkan customer. 1. Pengisian dan Pengecekan Sales Order Penerima pesanan customer mengisi Sales Order yang pada pokoknya memuat jenis barang beserta jumlah yang diminta customer. Lembar Sales Order yang akan diisi adalah hasil cetak atau hardcopy yang telah disiapkan sebelumnya. Pengisian Sales Order dilanjutkan dengan aktivitas pemeriksaan kembali Sales Order untuk menghindari kesalahan dalam pengisian. 3. Pengajuan Sales Order Sales Order yang sudah diperiksa ulang kemudian dibawa oleh Sales ke bagian gudang yang letaknya dekat dengan kantor. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada bagian pergudangan bahwa ada pesanan customer yang

3 harus dipenuhi dan diambil dari gudang. Untuk mengetahui ada atau tidaknya barang yang diinginkan 27 customer, serta dimana letak barang tersebut di gudang, maka perlu melihat daftar inventory yang secara manual selalu diperbaharui bagian pergudangan. Sales Order kemudian akan diberikan kepada petugas disana. 4. Pengecekan Barang di Gudang Bagian gudang menerima Sales Order, kemudaian memeriksa inventory gudang dengan menggunakan daftar inventory gudang secara manual. 1. Pengambilan dan Pengemasan Barang Jika ternyata barang yang dipesan ada, maka barang tersebut akan dikeluarkan dari gudang oleh petugas gudang, untuk kemudian dikemas sesuai dengan pesanan customer. Aktivitas ini dilakukan oleh bagian gudang. Setelah dikemas barang siap untuk dikirimkan. 2. Pengisian Bukti Barang Keluar Gudang Petugas Gudang kemudian akan mencatat pengeluaran barang dari gudang dan langsung memperbaharui daftar inventory secara manual. Setelah itu, petugas gudang akan membuat bukti pengeluaran barang, dimana nota asli akan disimpan

4 bagian gudang, sementara sisanya diberikan kepada bagian Sales untuk keperluan dokumentasi Pengisian Faktur Penjualan Bagian Sales kemudian membuat faktur penjualan yang akan dikirimkan kepada customer untuk menagih pembelian barang yang dibeli customer. Isinya pada pokoknya memuat jenis dan jumlah barang, jumlah (subtotal dan total) yang harus dibayar, term pembayaran, dan jenis perangkat pembayaran (misalnya: cek atau giro). Pengisian dilakukan pada form Faktur Penjualan yang sudah disediakan sebelumnya 4. Penghitungan Pajak Setelah mengisi faktur penjualan, bagian sales langsung menghitung pajak untuk transaksi ini yang akan dibebankan kepada customer. Perhitungan dilakukan secara manual. Aktivitas ini dilakukan oleh bagian Sales. 9. Pengecekan Faktur Penjualan yang Telah Diisi Faktur Penjualan yang telah diisi kemudian diperiksa ulang untuk mencegah kemungkinan kesalahan pengisian. Mulai dari item-item yang ada hingga berbagai kalkulasi yang tercantum disana. Selanjutnya Faktur Penjualan siap untuk dikirim

5 ke customer. Pengiriman dilakukan melalui jasa kurir. Kopi dari Faktur Penjualan disimpan oleh Sakes Department sebagai arsip yang nantinya akan diproses menjadi laporan penjualan. Disini sering terjadi masalah yang biasanya adalah kealpaan sumber daya manusia, misalnya tercecernya kopian faktur, salah memasukkan arsip, dan lain sebagainya. 29 Untuk jelasnya, urutan proses bisnis yang sedang berjalan secara singkat terdiri dari 9 sub proses. Setelah melalui proses observasi dan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan proses bisnis yang sedang berjalan, maka daapat diketahui lama waktu pelaksanaan dan sumber daya manusia yang digunakan untuk menjalankan sub proses sebagai berikut: No. Deskripsi Waktu Sumber Daya 1. Penerimaan pesanan dari customer 3 menit Sales Dept. 2. Pengisian dan Pengecekan Sales 4 menit Sales Dept Order 3. Pengajuan sales Order 1 menit Sales Dept. 4. Pengecekan barang di gudang 4 menit Pergudangan 5. Pengambilan dan pengemasan 5 menit Pergudangan barang 6. Pengisian bukti barang keluar 1 menit Pergudangan

6 gudang 7. Pengisian Faktur Penjualan 3 menit Sales Dept. 8. Perhitungan pajak 1 menit Sales Dept. 9. Pengecekan Faktur Penjualan yang 2 menit Sales Dept. telah diisi Total 24 menit Sales(2 org) Gudang (2) 30

7 Berikut adalah diagram proses bisnis yang sedang berjalan: Start Penerimaan Pesanan dari Customer Pengecekan Faktur Penjualan yang Telah Diisi Sales Department Pengisian dan Pengecekan Sales Order Penghitungan Pajak Pengajuan Sales Order Pengisian Faktur Penjualan Stop No Pengecekan Barang di Gudang Ada? Yes Pergudangan Pengambilan dan Pengemasan Barang Pengisian Bukti Barang Keluar Gudang Gambar 4.1. Diagram proses bisnis yang sedang berjalan

8 Analisa Bagian Kritis dalam Proses Dari proses bisnis PT. X dapat dianalisa sejumlah bagian yang dianggap kritis, yaitu: 1. Terdapat banyak pengulangan aktivitas, terutama pada aktivitas pemeriksaan ulang pengisian form. Hal ini disamping merupakan inefisiensi juga mengindikasikan kerentanan proses bisnis PT. X terhadap kesalahan dari sumber daya manusia yang menangani aktivitas data entry tersebut. Dengan demikian aktivitas-aktivitas perulangan yang dapat dihilangkan adalah Pengecekan sales Order (yang merupakan bagian dari sub proses no.2 dari proses yang berjalan, yaitu Pengisian dan Pengecekan Sales Order) dan Pengecekan Faktur Penjualan yang telah diisi (no.9 proses bisnis yang sedang berjalan). 2. Tidak adanya kontrol atas piutang penjualan, sehingga para customer yang sebenarnya belum memenuhi kewajibannya masih dapat melakukan order. Hal ini terbukti makin memperbesar jumlah piutang mereka, yang parahnya tidak tertagih atau malah tidak terdeteksi oleh perusahaan. Untuk itu perlu penambahan proses yang baru, yaitu Periksa Piutang Customer, yang ditempatkan setelah penerimaan pesanan dan penerimaan pesanan dari customer. 3. Proses Penerimaan pesanan dari customer (proses no.1 dari proses bisnis yang sedang berjalan) dan Pengisian Sales Order (proses no.2 dari proses yang sedang

9 berjalan namun telah mengalami pengurangan aktivitas pengecekan Sales Order) dapat disederhanakan dan digabungkan. Dengan menempatkan form formulir permintaan 32 barang di layar monitor komputer, sambil menerima pesanan dari customer, bagian Sales penerima pesanan dapat melakukan input data.. 4. Proses no 4 dari proses bisnis yang sedang berjalan, yaitu Pengajuan Sales Order, dapat dihilangkan. Aktivitas fisik ini dapat dihilangkan dan dapat berjalan sangat singkat jika menggunakan TI, dalam hal ini menggunakan jaringan komputer yang menghubungkan Sales Department dengan bagian Gudang. 5. Proses yang bisa dihilangkan adalah Pengisian Bukti Barang Keluar Gudang (no.6 pada proses yang sedang berjalan). Hal ini dapat dilakukan dengan adanya TI dimana data transaksi langsung diperbaharui ke masing-masing database (penjualan dan inventory), sehingga tidak perlu penyerahan bukti barang secara fisik. 6. Proses no.7 dan 8 dari proses bisnis yang sedang berjalan, yaitu Pengisian Faktur Penjualan dan Perhitungan Pajak, dapat dihilangkan. Dengan menggunakan kalkulasi komputer dan input dari form permintaan barang sebelumnya, komputer dapat membuat langsung faktur penjualan.

10 4.3. Visi Model Proses Bisnis yang Baru Setelah menganalisa dan menemukan faktor-faktor kritis dari proses yang sedang berjalan, maka dapat dibuat model proses bisnis baru yang diharapkan akan dapat mengatasi masalah-masalah yang dimiliki oleh proses lama. Meskpun demikian, terlebih dulu harus diketahui visi model proses bisnis seperti apa yang diinginkan. Setelah melakukan observasi dan juga wawancara dengan Direktur 33 Utama maka dapat dibuat visi model proses bisnis yang baru: a. Proses bisnis yang baru adalah sebuah sistem yang mampu menghadapi kemungkinan akan ekspansi yang akan dilakukan perusahaan, mengingat tingkat pertumbuhan pasar perusahaan yang cukup tinggi. Untuk itu proses bisnis yang baru (penjualan) harus mampu menghadapi kenaikan jumlah pelanggan akibat ekspansi bisnis yang terjadi. b. Proses bisnis penjualan yang baru adalah sebuah proses bisnis yang dititik beratkan untuk mendukung upaya perluasan pasar, lebih jelasnya adalah untuk para anggota sales yang bertugas di luar kantor. Untuk itu proses bisnis yang baru harus mampu melepaskan sebanyak mungkin aktivitas-aktivitas yang tidak berhubungan dengan perluasan pasar dan mengalihkannya kepada pihak lain di

11 perusahaan. Dengan demikian, konsentrasi dan fokus mereka lebih terarah dalam memperluas pasar. c. Sebagai akibatnya proses bisnis yang baru diharapkan semaksimal mungkin tidak diikuti dengan penambahan personil, dan diharapkan mampu memberikan penekanan biaya di masa mendatang.. Artinya, meskipun sistem yang baru harus mampu menangani jumlah transaksi yang lebih besar, di sisi lain penambahan personil sebisa mungkin dihindari sebagai upaya untuk menekan biaya. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan TI dalam melakukan BPR terhadap proses bisnis yang sedang berjalan. d. Proses bisnis penjualan yang baru diharapkan mampu memberikan keseimbangan, yaitu selain untuk meningkatkan perputaran penjualan, juga memiliki sarana untuk 34 pengontrolan piutang penjualan. Dengan mampu mengontrol piutang maka arus kas akan terus terjaga. Dengan adanya kontrol piutang penjualan, perusahaan secara preventif akan mengurtangi kemungkinan piutang penjualan yang tertunggak dan yang tidak dapat terbayar. e. Proses bisnis yang baru diharapkan dapat mengurangi faktor kesalahan dari sumber daya manusia. Selama ini kerap terjadi kesalahan penghitungan, atau kehilangan berkas transaksi karena kealpaan karyawan. Dengan sistem baru ini diharapkan hal semacam ini dapat dihindari karena hasil transaksi secara langsung diperbaharui oleh komputer dan disimpan di database.

12 1.3. Tahap Perancangan Berdasarkan pertimbangan analisa pada model proses bisnis sebelumnya, terlihat sejumlah proses yang dapat dihilangkan, digabungkan, disderhanakan, ditambahkan dan diotomatisasi. Dengan menggunakan hasil analisa tersebut dapat dihasilkan alternatif kegiatan proses bisnis baru sebagai berikut. No Deskripsi Waktu Sumber Daya 1. Penerimaan pesanan & Pengisian Form 4 menit Sales Dept. (display) 2. Periksa Piutang Customer 30 detik Sales Dept 3. Pengecekan barang di Gudang 4 menit Pergudangan 4. Pengambilan dan Pengemasan barang 5 menit Pergudangan 5. Print dan Fax Faktur Penjualan 3 menit Pergudangan 35 Waktu untuk proses Penerimaan pesanan dan Pengisian Form selama 4 menit diperoleh dari hasil pengabungan proses Penerimaan pesanan dari Customer dan Pengisian dan Pengecekan Sales Order pada proses yang sedang berjalan. Penghematan sekitar 3 menit (waktu total penggabungan 7 menit) diperoleh dari ditiadakannya proses pengecekan Sales Order selama sekitar 1 menit. Sedangkan 2 menit lainnya adalah efisiensi dibandingkan dengan proses yang sedang berjalan,

13 yaitu dimana pesanan yang ada ditulis terlebih dahulu di kertas, baru setelah itu dipindahkan ke lembar Sales Order. Dengan proses yang baru hal ini dapat dihilangkan, karena sambil menerima pesanan Sales staff dapat langsung mengisi form permintaan barang di layar monitor. Sementara waktu Periksa Piutang Customer selama 30 detik diperoleh dari hasil observasi di perusahaan sejenis yang telah menggunakan komputer. Pengambilan dan Pengemasan Barang waktunya dianggap tetap dan tidak ada perubahan, yaitu 5 menit. Pengecekan barang di gudang mengalami perbedaan waktu antara yang sedang berjalan denga yang baru, karena dalam proses bisnis yang baru pengecekan dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara karyawan bagian gudang, tanpa harus melihat dan mencari pada daftar barang di gudang yang terdiri dari puluhan jenis dan dalam jumlah yang besar, namun cukup dilakukan secara otomatis oleh komputer. Akibatnya proses pencarian berlangsung sangat cepat, yaitu sekitar 1 menit. Angka ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan perusahaan lain yang menggunakan komputer untuk melakukan pengecekan jumlah barang di gudang. 36 Sedangkan Print dan Fax Faktur penjualan diperoleh dari hasil percobaan dimana contoh Faktur yang dicetak dihitung lama prosesnya, ditambah dengan lama lemra cetakan itu di fax, sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 3 menit.

14 Sementara kemungkinan tenaga kerja dapat dilakukan pada bagian pergudangan yaitu sebanyak satu orang, karena sebgian tugasnya sudah dapat ditangani oleh komputer. Penjelasan sub-sub proses dari proses bisnis yang baru adalah sebagai berikut: 1. Penerimaan Pesanan dan Pengisian Form (display) Pesanan dari customer berasal dari telepon, fax, atau informasi penjualan yang dikirimkan Sales yang bertugas di luar kantor. Pesanan diterima oleh bagian Sales yang secara permanen bertugas di dalam. Pesanan yang diperoleh langsung dimasukkan ke dalam formulir pemesanan yang diakses melalui layar monitor komputer. Komponennya kurang lebih hampir sama dengan sales order, namun form ini tidak berbentuk hardcopy. Pengisian form juga sekaligus diikuti dengan pengecekan pengisian formulir, sehingga mencegah resiko kesalahan pengisian. 2. Periksa piutang customer Segera setelah formulir pemesanan yang tampil di layar monitor komputer diisi, secara otomatis proses akan dilanjutkan dengan proses pemeriksaan piutang customer. Data ini diperoleh dari database penjualan yang salah satu bagiannya memuat tentang piutang penjualan. Jika terbukti customer tidak mempunyai/mempunyai namun masih dalam batas toleransi, maka transaksi secara 37

15 otomatis akan dilanjutkan ke proses berikut. Jika tidak, customer tidak dapat melakukan penjualan, atau customer dapat melakukan penjualan dengan adanya validasi dari staff Sales Department yang mengurus pesanannya. Pengambilan keputusan tersebut tentunya berdasarkan hal-hal eksternal, seperti: prospek bisnis ke depan dengan customer yang diperkirakan menguntungkan, atau misalnya track record customer beberapa. 3. Pengecekan Barang di Gudang Setelah lolos dari pemeriksaan pitang, maka pesanan customer secara langsung akan dicek keberadaannya di gudang. Pencarian dilakukan secara otomatis. Proses ini sangat menghemat waktu mengingat item barang yang disimpan mencapai puluhan jenis. 4. Persiapan Pengiriman Barang Jika barang yang diminta ditemukan maka secara otomatis komputer akan menyampaikan informasi kepada bagian gudang untuk mengambil dan mengemas barang sesuai dengan pesanan. Proses pengambilan dan pengemasan memakan waktu 5 menit. Selain itu, updating daftar inventory secara otomatis akan dilakukan komputer terhadap database inventory. 5. Print dan Fax Faktur Penjualan Selain kepada bagian gudang, komputer secara otomatis juga akan mengirimkan informasi kepada bagian Sales mengenai konfirmasi pencetakan faktur penjualan yang nantinya akan dikirimkan melalui kurir kepada customer sebagai penagihan 38

16 atas pembelian. Setelah dicetak, faktur penjualan sebelumnya akan di-fax ke customer sebagai informasi agar mereka lebih siap dalam membayar kewajibannya di kemudian hari. Komputer juga secara otomatis akan mencatat transaksi ini di database penjualan bersamaan dengan tercetaknya faktur penjualab. Berikut adalah diagram proses bisnis yang baru : Start Penerimaan Pesanan & Pengisian Form (display) Print & Fax Faktur Penjualan Sales Department Periksa Piutang Customer Stop No OK? Yes Stop No Pergudangan Pengecekan Barang di Gudang Ada? Yes Pengambilan dan Pengemasan Barang

17 Gambar 4.2. Proses bisnis baru yang diusulkan Simulasi Proses Bisnis Simulasi proses bisnis baik yang sedang berjalan maupun yang diusulkan dilakukan dengan menggunakan bantuan software Process Asumsi-asumsi yang digunakan dalam melakukan simulasi adalah sebagai berikut: 1. Waktu proses ditetapkan selama 30 hari yang menggambarkan proses bisnis dari awal hingga akhir bulan. Hal ini dilakukan karena normalnya proses bisnis yang sedang berjalan siklusnya berjalan selama 30 hari Asumsi proses bisnis ini berlangsung selama 22 hari kerja, yang terdiri dari 5 hari kerja per minggu, serta 8 jam kerja per hari. 2. Metode Generator yang dipakai adalah Demand, yang dimaksudkan agar dapat memberikan simulasi terhadap kapasitas maksimal proses bisnis Perbandingan dari Segi Jumlah Proses Dari perbandingan jumlah proses antara proses bisnis yang sedang berjalan dengan proses bisnis yang baru adalah sebagai berikut:

18 40 No. Proses Sedang Berjalan Baru 1. Penerimaan pesanan dari customer X X 2. Pengisian dan Pengecekan Sales Order X X 3. Pengajuan sales Order X - 4. Pengecekan barang di gudang X X 5. Pengambilan dan pengemasan barang X X 6. Pengisian bukti barang keluar X - gudang 7. Pengisian Faktur Penjualan X - 8. Perhitungan pajak X - 9. Pengecekan Faktur Penjualan yang X - telah diisi

19 Perbandingan dari Segi Waktu Dari sisi waktu, sebagaimana yang dihasilkan melalui simulasi komputer, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Total transaction 41 Proses yang sedang berjalan Proses yang baru 958 transaksi 2009 transaksi Selisih peningkatan jumlah transaksi 1051 Persentase kenaikan jumlah transaksi 109,707% Dari hasil simulasi diatas terlihat bahwa dalam jangka waktu 1 bulan, jika dimaksimalkan maka proses yang baru mampu menangani transaksi lebih besar 109,707% dibandingkan dengan proses yang sedang berjalan.

20 Total Transaksi Proses Berjalan dan Proses Baru Proses yang sedang berjalan Proses yang baru Proses Berjalan Proses Baru Grafik 4.1. Grafik Total Transaction Proses Berjalan dengan Proses Baru 42

21 Sementara itu, nilai avg cycle, avg work, dan avg wait proses berjalan dengan yang baru memperlihatkan hasil sebagai berikut. Sebagai petunjuk makin kecil hasilnya berarti kinerja proses bisnis semakin baik, karena berarti siklusnya lebih cepat, dan waktu tunggu transaksi dalam proses makin kecil. Perbandingan Proses Berjalan dan Baru(dalam satuan jam) 2 1,5 1 Proses Berjalan Proses Baru 0,5 0 Avg Cycle Avg Work Avg Wait Grafik 4.2. Grafik Perbandingan Avg Cycle, Avg Work & Avg Wait

22 43 Sedangkan perbandingan proses berjalan dan baru dari segi selisih jam dan persentase adalah: Transaction Statistics - Hours Avg Cycle Avg Work Avg Wait Proses 1,66 0,4 1,26 Berjalan Proses Baru 0,8 0,18 0,62 Selisih 0,86 0,22 0,64 Persentase 107,50% 122,22% 103,23% Secara perbandingan, pada proses yang sedang berjalan siklus rata-rata transaksi dalam jangka waktu 1 bulan mencapai 1,66 jam, rata-rata pengerjaan transaksi sebesar 0,4 jam, dan rata-rata waktu tunggu transaksi sebelum diproses mencapai 1,26 jam. Sedangkan pada proses bisnis yang baru, siklus rata-rata transaksi mncapai 0,8 jam atau lebih banyak 107,5% dari proses berjalan, sementara rata-rata pengerjaan transaksi mencapai 0,18 jam atau 122,2% lebih baik dari proses yang berjalan, dan rata-rata waktu tunggu transaksi sebelum diproses adalah 0,62 jam atau 103,23% lebih singkat daripada proses yang sedang berjalan. Jika perbandingan dilakukan antar departemen yang terlibat dalam proses bisnis, maka hasil yang diperoleh adalah:

23 44 Transaction-in Avg Cycle Avg Work Avg Wait hours Proses berjalan Proses baru Proses berjalan Proses baru Proses berjalan Proses baru Pergudangan 0,68 0,21 0,17 0,08 0,51 0,13 Selisih 0,47 0,09 0,38 Persentase 69,12% 52,94% 74,51% Sales 0,99 0,59 0,23 0,1 0,75 0,49 Department Selisih 0,4 0,13 0,26 Persentase 40,40% 56,52% 34,67% Perbandingan Peningkatan Proses Baru terhadap Proses Berjalan (per Dept.) 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% Pergudangan Sales Department 20,00% 10,00% 0,00% Avg Cycle Avg Work Avg Wait

24 45 Sedangkan untuk breakdown per aktivitas hasil simulasi adalah: 1. Proses yang sedang berjalan (satuan jam) Tot Cycle #Trans Avg Cycle Avg Work Avg Wait Pergudangan - Pengecekan Barang di Gudang 536, ,28 0,07 0,21 Sales Department - Pengisian dan Pengecekan Sales Order ,25 0,07 0,19 Sales Department - Pengisian Faktur Penjualan 298, ,31 0,05 0,26 Pergudangan - Pengambilan dan Pengemasan 289, ,3 0,08 0,22 Barang Sales Department - Pengecekan Faktur 288, ,3 0,03 0,27 Penjualan yang Telah Diisi Sales Department - Penerimaan Pesanan dari 213, ,11 0,05 0,06 Customer Pergudangan - Ada? 130, ,07 0 0,07 Sales Department - Pengajuan Sales Order 82, ,04 0,02 0,03 2. Proses bisnis baru (dalam satuan jam) Tot #Trans Avg Avg Avg Cycle Cycle Work Wait Sales Department Penerimaan Pesanan & Pengisian Form (display) ,21 0,07 0,15 Sales Department - OK? 252, ,06 0 0,06 Sales Department - Periksa Piutang 225, ,06 <0,0 0,05 Customer 1 Pergudangan - Pengambilan dan 219, ,22 0,08 0,14 Pengemasan Barang Sales Department - Print & Fax Faktur 177, ,18 0,05 0,13 Penjualan Pergudangan - Pengecekan Barang di ,07 0,03 0,04

25 Gudang Pergudangan - Ada? Pergudangan Stop Sales Department Stop Sales Department Start Dari kedua hasil proses bisnis berjalan dan baru ditemukan bahwa: Average Cycle terlama per proses dari proses bisnis yang berjalan adalah pada proses pengecekan barang di gudang yaitu 1,28. Hasil ini berbeda dengan average cycle proses yang sama di proses bisnis yang baru, yaitu 0,07, atau lebih cepat 300% dibanding pada proses yang berjalan. Average wait proses bisnis baru secara rata-rata relatif rendah, berbeda dengan average wait proses bisnis lama dimana sebagian memiliki nilai diatas 0,10. Ini berarti rata-rata jumlah transaksi yang menunggu di antrian sebelum dikejakan lebih kecil dibandingkan dengan proses yang berjalan Perbandingan dari Penggunaan Sumber Daya Manusia Dari jumlah sumber daya manusia yang terlibat, perbandingan antara proses bisnis yang sedang berjalan dan yang baru adalah: Proses bisnis yang sedang berjalan 4 orang (2 Sales Dept dan 2 bagian Gudang)

26 Proses bisnis yang baru 3 orang (2 Sales Dept dan 1 bagian Gudang Jumlah Pengurangan 1 orang Persentase 25% 47 Penerapan proses bisnis baru diperkirakan akan memberikan pengurangan jumlah tenaga kerja sebesar 25% dibandingkan dengan proses yang sedang berjalan Perbandingan dari Antrian Transaksi (Queue) Dari hasil simulasi diperoleh hasil sebagai berikut: Total Transactions that Waited at Resource Queue Jumlah Proses yang sedang berjalan 1361 Proses baru 1074 Selisih 287 Persentase 21,08% Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa jumlah transaksi yang menunggu di antrian sebelum diproses pada proses bisnis yang baru adalah 21,08% lebih sedikit dibandingkan dengan proses bisnis yang sedang berjalan. Tot Wait# Max Wait# Tot Wait

27 Sedang Berjalan Baru Sedang Berjalan Baru Sedang Berjalan Baru Pergudangan ,68 0 Selisih Persentase 95,25% 33,33% 100% Sales ,75 20,88 Department Selisih ,87 Persentase -7,54% 0% 54,36% 48 Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa proses baru relatif mampu menurunkan total jumlah transaksi yang menunggu di antrian untuk diproses,dan total jam transaksi yang menunggu untuk diproses Perbandingan secara Keseluruhan X dibandingkan dengan proses bisnis yang sedang berjalan. Hal ini dapat dilihat, terutama dari: - Jumlah transaksi yang ditangani proses baru dapat memberikan perbaikan sebesar 109,107% - Dari segi waktu: Rata-rata siklus proses selama periode simulasi (30 hari) atau Avg Cycle mengalami perbaikan 107,5%, Avg Wait (rata-rata waktu tunggu bagi

28 transaksi untuk diproses mengalami peningkatan 122,22% dari proses bisnis yang sedang berjalan. Fakta-fakta tersebut menggambarkan bahwa proses baru yang diusulkan diprediksi dapat memenuhi harapan manajemen akan bisnis proses yang diinginkan, yaitu yang mampu menangani ekspansi bisnis tanpa perlu melakukan penambahan sumberdaya manusia. Dalam simulasi, proses bisnis yang baru mampu menangani transaksi lebih dari 2 kali lipat dengan tetap menjaga kualitas pelayanan secara relatif paling tidak tidak dibawah proses bisnis yang sedang berjalan Kendala dalam Penerapan BPR Penerapan proses bisnis baru diperkirakan akan mengalami sejumlah kendala. Kendala-kendala ini mayoritas sifatnya klasik dengan karakteristik UKM di Indonesia. Kendala-kendala yang akan dihadapi adalah: 1. Tingkat pendidikan karyawan Mayoritas pendidikan karyawan adalah lulusan SMU dengan sebagian kecil D3 dan S1. Posisi manajer memiliki latar belakang pendidikan strata 1, sedangkan Direktur Utama memiliki latar belakang pendidikan strata 2 dan wawasan tentang bisnis dan TI yang cukup luas.dari wawancara yang dilakukan, dapat

29 disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan belum menganggap bahkan mengetahui bahwa TI, apalagi BPR, sebagai sesuatu yang penting bagi bisnis mereka. Dalam sejumlah wawaqncara, mereka malah mengatakan bahwa dengan cara kerja yang berlaku saat ini semua pekerjaan mereka selalu terselesaikan dengan baik. Sejumlah karyawan yang dalam pekerjaan sehariharinya mengoperasikan komputer bahkan juga mengeluhkan sulitnya menguasai komputer. 2. Perubahan wewenang dan tugas karyawan Penerapan proses bisnis baru dipastikan akan berdampak kepada wewenang dan tugas karyawan. Tugas dan wewenang bagian gudang misalnya, dipastikan akan hilang sebagian. Dengan memungkinkannya Sales Department untuk langsung memeriksa keadaan inventory di gudang melalui jaringan komputer, ada 50 kemungkinan bagian gudang akan merasa terganggu wewenangnya, dan bisa menimbulkan resistensi yang besar terhadap BPR. Sementara itu penerapan proses baru di bagian Sales tentunya juga dapat menimbulkan resistensi, dimana sejumlah orang lapangan harus secara penuh menangani operasional internal, sehingga memungkinkan timbulnya kesan sebagai nomor dua.

30 3. Resistensi akibat kemungkinan pengurangan karyawan Penerapan proses baru diperkirakan akan dapat berdampak pada pengurangan jumlah karyawan. Meskipun dalam kasus ini hanya 1 orang karyawan saja yang dapat dikurangi, efek tindakan tersebut bisa sangat dalam. Hal ini disebabkan karena kondisi perusahaan yang sedang tidak mengalami krisis dan kinerja merka dirasakan cukup baik. Karyawan belum siap untuk menerima fakta bahwa pengurangan karyawan bisa saja dilakukan sebagai upaya peningkatan kinerja yang lebih dramatis.

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN 4.1 Analisis Proses Bisnis Lama PTGI adalah sebuah divisi yang mempunyai otoritas penuh dalam mengelola usahanya di PGN yang mempunyai bisnis inti membuat jaringan pipa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4. 1 Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan. Pada Gambar 4.1 dibawah dapat dilihat gambar alur proses yang sedang berlangsung. Pada gambar tersebut terdapat proses-proses

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan Pada dasarnya proses yang dibahas dalam tulisan ini, dibagi menjadi dua bagian besar yaitu proses persetujuan permohonan kredit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV AALISA DA PEMBAHASA 4.1 Proses yang sedang berjalan 4.1.1 Gambaran umum proses yang sedang berjalan Untuk merancang sistem baru yang lebih baik, perlu dilakukan anlisa proses-proses yang sudah berjalan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika? L1 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika? Jawab (J) : Kami membutuhkan aplikasi untuk kegiatan pembelian, produksi, inventory,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 Analisis dan perancangan

BAB 3 Analisis dan perancangan BAB 3 Analisis dan perancangan 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.D. Rimba Alam Jaya berdiri pada tahun 1983 yang terletak di Jalan Srengseng Jakarta Barat, merupakan sebuah industri perdagangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan L1 LAMPIRAN 1. Tabel Wawancara Tabel 3.1 Tabel isi wawancara No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah menurut Bapak proses Tergantung dari banyaknya order perencanaan produksi pada PT. yang masuk serta batas waktu

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya(T) : Seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya(T) : Seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI? L1 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN Tanya(T) : Seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI? Jawab(J) : Kami membutuhkan aplikasi untuk kegiatan perusahaan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Pelaksanaan BPR di Perusahaan X dilakukan berdasarkan kerangka pikir berikut: Proses Rekayasa Ulang Alternatif saat ini Proses Bisnis Proses baru (metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Shinta Photo Album adalah badan usaha yang bergerak di bidang manufakturberupaalbum foto dan buku tamu. Shinta Photo Album berlokasi di di

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Hutama Waserda merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang retail dan didirikan pada tanggal 8 oktober 1993 oleh Bpk. Wendy

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD Anugrah Mandiri mulai berdiri pada tahun 2001. Sebelumnya perusahaan ini belum berbentuk perusahaan dagang, melainkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL 3. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Sumber Hasil terletak di Jalan Godean km 5 no 03 Godean, Sleman 55292, Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan agar perusahaan tersebut dapat terus berada dan dikenal oleh masyarakat luas. Apabila sebuah perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara

Lampiran 1. Hasil Wawancara Lampiran 1. Hasil Wawancara 117 1. Apakah perusahaan ini memiliki struktur oraganisasi dan pembagian tugas yang jelas? Perusahaan tidak mempunyai struktur organisasi dan pembagian tugas secara tertulis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Pancasona Dayasakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2. Gambaran Umum UD. PRIBUMI UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian dan beras

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah. BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan sistem Perancangan sistem dibuat berbasiskan web, karena perancangan sistem ini memberikan keuntungan, antara lain: 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan audit kecurangan diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang tinggi mendorong perusahaan untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan harus mampu bersaing dan beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dampak dari penggunaan teknologi informasi pada masa kini yang sangat luas tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam kegiatan

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil PT. Indo Tekhnoplus PT.Indo Tekhnoplus adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan Stationery. PT

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan Stationery. PT BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT MEKARINDO ABADI merupakan perusahaan yang memiliki 3 anak perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, pemanfaatan teknologi merupakan salah satu komponen penting yang diperlukan oleh perusahaan. Seperti yang banyak diketahui, hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan sprey ke

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan sprey ke BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah dari perusahaan. PT. Timur Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Prosedur merupakan tahapan dan langkah yang dilalui untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Setiap langkah dalam prosedur tersebut harus

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JUNAIDI, SE., MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES BISNIS DAN DATA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES BISNIS DAN SIA PROSES BISNIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Dalam struktur organisasi perusahaan yang melakukan penjualan konsinyasi pada umumnya terbagi menjadi beberapa divisi. Divisi tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

DIAGRAM CONTEXT (SIKLUS PENDAPATAN)

DIAGRAM CONTEXT (SIKLUS PENDAPATAN) DIAGRAM CONTEXT () Data Pesanan Barang Keuangan Data 0 Sistem Pemesanan dan Pendapatan Data Pesanan Barang berdasar PO Gudang Data Barang berdasar & Pajak Data Barang berdasar Penagihan Universitas Narotama-Surabaya

Lebih terperinci

MODUL SALES FAKTUR KONTAN. melunasinya secara kontan. Setelah dibuatnya Faktur, selanjutnya cetak SJL ke Kasir agar customer dapat

MODUL SALES FAKTUR KONTAN. melunasinya secara kontan. Setelah dibuatnya Faktur, selanjutnya cetak SJL ke Kasir agar customer dapat PT. GALAXY INTERAKTIF MANUAL MODUL SALES FAKTUR KONTAN Faktur kontan merupakan faktur yang dibuat sebagai bukti transaksi penjualan barang secara kontan. Faktur Kontan ini dibuat apabila terdapat customer

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah Derasnya arus globalisasi menyebabkan pengaruh lingkungan usaha di tempat perusahaan beroperasi menjadi semakin luas dan kompleks, segala jenis perubahan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

MODUL SALES FAKTUR TO PT. GALAXY INTERAKTIF. Menu ini merupakan kelanjutan dari proses SO, yakni bagian fakturis menginput Faktur TO dengan

MODUL SALES FAKTUR TO PT. GALAXY INTERAKTIF. Menu ini merupakan kelanjutan dari proses SO, yakni bagian fakturis menginput Faktur TO dengan MANUAL MODUL SALES FAKTUR TO Menu ini merupakan kelanjutan dari proses SO, yakni bagian fakturis menginput Faktur TO dengan menarik SO yang telah dibuat oleh bagian Sales. Setelah input Faktur TO, secara

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Dan Pembahasan

BAB IV Hasil Dan Pembahasan BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1 Proses yang sedang berjalan Proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi diawali dengan datangnya order dari pelanggan. PT. TAC memiliki 3 jenis pelanggan, pertama adalah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang via udara,laut dan darat dan didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mendukung proses bisnis perusahaan, dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mendukung segala aktivitas dalam perusahaan untuk mampu bersaing. Dalam hal persaingan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1. Perhitungan Harga Pokok Produksi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Objek dan Lokasi Penelitian 19 Objek dari penelitian ini adalah PT. Prokon Jaya Bangun Persada yang berada di Jalan Plamongan

Lebih terperinci

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer L1 PENJUALAN KREDIT Mulai 2 1 Purchase Order Copy PO PO SC PO SC Kalkulasi harga PH SC Ke customer T 3 Memeriksa status customer Memberi otorisasi kredit SC SC PO 1 2 Flowchart Sistem Penjualan Kredit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI PT. PUTRA MANDIRI ABADI

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI PT. PUTRA MANDIRI ABADI BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PUTRA MANDIRI ABADI adalah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI ABADI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA PROSES BISNIS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA PROSES BISNIS YANG SEDANG BERJALAN 83 BAB 3 ANALISA PROSES BISNIS YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sri Indah Aluminium Extrusion merupakan perusahaan manufaktur siku dan pipa aluminium yang terletak di Jalan Engku Putri Blok

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan CV. Dewi Bersaudara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan

Lebih terperinci

transaksi yang ingin dilihat detailnya.

transaksi yang ingin dilihat detailnya. L26 Gambar L36 Form view order penjualan pembayaran - User dapat melihat detail dari transaksi dengan cara memilih transaksi yang ingin dilihat detailnya, kemudian menekan tombol LIHAT DETAIL, atau bisa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada mulanya PT. Kayu Lapis Indonesia merupakan sebuah perusahaan pembuatan mebel yang didirikan di Solo.

Lebih terperinci