BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Mixer-01 Kode : M-01 Fungsi : Mencampur asam sulfat dan asam nitrat Tipe : Silinder tegak, head and bottom torispherical Jumlah : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C) : 30 - Tekanan (atm) : 1 Material : Stainless steel Steel SA 333 grade C Waktu tinggal : 0,5 jam Tinggi (m) : 1,39 Volume (m 3 ) : 0,81 Spesifikasi Shell - Diameter dalam (m) : 0,95 - Tebal (in) : 0, Tinggi shell (m) : 0,95 Bab III Spesifikasi Peralatan Proses 46

2 digilib.uns.ac.id 47 Spesifikasi head - Bentuk : Torispherical Head - Tebal head (in) : 0, Tingi head (m) : 0,22 Spesifikasi pengaduk - Jenis : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan baffle - Diameter : 0,32 m - Panjang blade : 0,079 m - Jumlah : 1 - Kecepatan : 128,85 rpm - Tenaga motor : 0,5 HP Ukuran Pipa - Pipa inlet dari Tangki-01 : 0,375 in SN 40 - Pipa inlet dari Tangki-02 : 1 in SN 40 - Pipa Outlet menuju Reaktor : 1 in SN Mixer-02 Kode : M-02 Fungsi Tipe : Melarutkan Na 2 CO 3 dalam air : Silinder tegak, head and bottom torispherical Jumlah : 1 buah Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

3 digilib.uns.ac.id 48 Kondisi Operasi - Suhu ( o C) : 30 - Tekanan (atm) : 1 Material : Carbon steel Steel SA 283 grade C Waktu tinggal : 0,5 jam Tinggi (m) : 2,19 Volume (m 3 ) : 3,68 Spesifikasi Shell - Diameter dalam (m) : 1,57 - Tebal (in) : 0, Tinggi shell (m) : 1,57 Spesifikasi head - Bentuk : Torispherical Head - Tebal head (in) : 0, Tingi head (m) : 0,31 Spesifikasi pengaduk - Jenis : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan 4 baffle - Diameter : 0,52 m - Panjang blade : 0,13 m - Jumlah : 1 - Kecepatan : 71,96 rpm Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

4 digilib.uns.ac.id 49 - Tenaga motor : 1 HP Ukuran Pipa - Pipa inlet dari Tangki Na 2 CO 3 : 0,375 in SN 40 - Pipa inlet dari Tangki Utilitas-01 : 2 in SN 40 - Pipa Outlet menuju Mixer-03 : 2 in SN Mixer-03 Kode : M-03 Fungsi : Netralisasi sisa asam dan gliserol dengan menggunakan Na 2 CO 3 Tipe : Silinder tegak, head and bottom torispherical Jumlah : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C) : 30 - Tekanan (atm) : 1 Material : Stainless steel Steel SA 333 grade C Waktu tinggal : 1 jam Tinggi (m) : 2,87 Volume (m 3 ) : 8,27 Spesifikasi Shell - Diameter dalam (m) : 2,06 Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

5 digilib.uns.ac.id 50 - Tebal (in) : 0,25 - Tinggi shell (m) : 2,06 Spesifikasi head - Bentuk : Torispherical Head - Tebal head (in) : 0,25 - Tingi head (m) : 0,41 Spesifikasi pengaduk - Jenis : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan baffle - Diameter : 0,69 m - Panjang blade : 0,17 m - Jumlah : 1 - Kecepatan : 110,66 rpm - Tenaga motor : 9 HP Ukuran Pipa - Pipa inlet dari Mixer-02 : 0,75 in SN 40 - Pipa inlet dari Dekanter-01 : 2 in SN 40 - Pipa Outlet menuju UPL : 2 in SN Mixer-04 Kode : M-04 Fungsi : Mencuci sisa asam dan gliserol yang masih terikut dalam Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

6 digilib.uns.ac.id 51 produk nitrogliserin dengan menggunakan air Tipe : Silinder tegak, head and bottom torispherical Jumlah : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C) : 15 - Tekanan (atm) : 1 Material : Stainless steel Steel SA 333 grade C Waktu tinggal : 1 jam Tinggi (m) : 1,77 Volume (m 3 ) : 1,86 Spesifikasi Shell - Diameter dalam (m) : 1,25 - Tebal (in) : 0, Tinggi shell (m) : 1,25 Spesifikasi head - Bentuk : Torispherical Head - Tebal head (in) : 0,25 - Tingi head (m) : 0,26 Spesifikasi pengaduk - Jenis : flade blade turbine impellers Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

7 digilib.uns.ac.id 52 dengan 6 blade dan 4 baffle - Diameter : 0,42 m - Panjang blade : 0,11 m - Jumlah : 1 - Kecepatan : 208,84 rpm - Tenaga motor : 7 HP Ukuran Pipa - Pipa inlet dari Dekanter-01 : 1 in SN 40 - Pipa inlet dari Tangki Utilitas-01 : 0.75 in SN 40 - Pipa Outlet menuju Dekanter-02 : 1 1/4 in SN Reaktor Kode Fungsi : R : Sebagai tempat terjasinya reaksi gliserin dan asam campuran menjadi nitrogliserin Tipe : Continous Strirred Tank Reaktor (CSTR) Jumlah : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C) : 15 - Tekanan (atm) : 1 Material : Stainless steel Steel SA 333 grade C Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

8 digilib.uns.ac.id 53 Waktu tinggal : 1 jam Tinggi (m) : 2,88 Volume (m 3 ) : 7,97 Spesifikasi Shell - Diameter dalam (m) : 2,03 - Tebal (in) : 0,25 - Tinggi shell (m) : 2,03 Spesifikasi head - Bentuk : Torispherical Head - Tebal head (in) : 0, Tingi head (m) : 0,42 Spesifikasi pengaduk - Jenis : flade blade turbine dengan 6 blade dan 4 baffle - Diameter : 0,68 m - Panjang blade : 0,17 m - Jumlah : 1 - Kecepatan : 133,89 rpm Tenaga motor : 22 HP Spesifikasi koil pendingin - Jenis : pendingin koil - Pendingin : cooling brine - Jumlah lilitan : 8 Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

9 digilib.uns.ac.id 54 - Pipa koil : IPS : 1,5 in OD : 1,9 in SN : 40 ID : 1,61 in - Tinggi koil : 0,77 m - Diameter helix : 1,42 m - Volume koil : 0,065 m 3 - Konstruksi : Stainless steel SA 333 grade C Ukuran Pipa - Pipa inlet dari Mixer-01 : 1 in SN 40 - Pipa inlet dari Tangki-03 : 0,5 in SN 40 - Pipa Outlet menuju Dekanter-01 : 1 1/4 in SN Dekanter-01 Kode Fungsi : FL-01 : Memisahkan fase asam dari produk nitrogliserin Tipe : Continous gravity decanter Kondisi operasi - Suhu ( o C) : 15 - Tekanan (atm) : 1 Material : Stainless Steel SA 333 grade C Kapasitas (m 3 ) commit : 1,39 to user Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

10 digilib.uns.ac.id 55 Spesifikasi Shell - Diameter dalam (m) : 0,87 - Tebal (in) : 0, Tinggi shell (m) : 2,62 Tinggi pengeluaran fase ringan Tinggi pengeluaran fase berat : 0,02 m : 0,42 m Spesifikasi head - Bentuk : Torispherical head - Tebal head (in) : 0, Tingi head (m) : 0,08 Waktu tinggal : 0,94 jam Ukuran pipa - Umpan : 1 in SN 40 - Produk Fase Ringan : 0,75 in SN 40 - Produk Fase Berat : 1 in SN Dekanter-02 Kode : FL-02 Fungsi : Memisahkan fase air dari produk nitrogliserin Tipe : Continous gravity decanter Kondisi operasi - Suhu ( o C) : 15 - Tekanan (atm) : 1 Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

11 digilib.uns.ac.id 56 Material : Stainless Steel SA 333 grade C Kapasitas (m 3 ) : 0,71 Spesifikasi Shell - Diameter dalam (m) : 0,66 - Tebal (in) : 0,5 - Tinggi shell (m) : 1,97 Tinggi pengeluaran fase ringan Tinggi pengeluaran fase berat : 0,27 m : 0,24 m Spesifikasi head - Bentuk : Torispherical head - Tebal head (in) : 0,5 - Tingi head (m) : 0,055 Waktu tinggal : 0,22 jam Ukuran pipa - Umpan : 1,25 in SN 40 - Produk Fase Ringan : 0,75 in SN 40 - Produk Fase Berat : 1 in SN Cooler - 01 Kode : E-01 Fungsi : Mendinginkan asam campuran keluaran M-01 Tipe Jumlah : Double pipe : 1 buah Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

12 digilib.uns.ac.id 57 Duty (kj/jam) : ,47 Luas area transfer (ft 2 ) : 11,71 Panjang (m) : 7,32 Annulus Inner Pipe Fluida : Cooling brine Campuran asam Suhu ( o C) : -5 47,96 Tekanan (atm) : 1 1 Kapasitas (kg/jam) : 839, ,70 Diameter luar (in) : 2,38 1,66 Diameter dalam (in) : 2,07 1,38 Jumlah hairpin = 2 P (psi) : 0,21 0,15 RD Dibutuhkan RD Perancangan Material : 0,0010 : 0,0013 : Stainless Steel SA 333 grade C Ukuran pipa: - Umpan cair - Keluaran cair : 1 in SN 40 : 1 in SN Cooler - 02 Kode : E-02 Fungsi Tipe Jumlah : Mendinginkan gliserol keluaran TT-03 : Double pipe : 1 buah Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

13 digilib.uns.ac.id 58 Duty (kj/jam) : 5.111,18 Luas area transfer (ft 2 ) : 3,11 Panjang (m) : 3,66 Annulus Inner Pipe Fluida : Cooling brine Gliserol Suhu ( o C) : Tekanan (atm) : 1 1 Kapasitas (kg/jam) : 266,62 591,52 Diameter luar (in) : 2,38 1,66 Diameter dalam (in) : 2,07 1,38 Jumlah hairpin = 1 P (psi) : 2,03 0,021 RD Dibutuhkan RD Perancangan Material : 0,0010 : 0,0014 : Carbon Steel SA 283 grade C Ukuran pipa: - Umpan cair - Keluaran cair : 0.5 in SN 40 : 0.5 in SN Cooler - 03 Kode : E-03 Fungsi : Mendinginkan air untuk pencuci sisa asam dan gliserol Tipe : Double pipe Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

14 digilib.uns.ac.id 59 Jumlah : 1 buah Duty (kj/jam) : ,02 Luas area transfer (ft 2 ) : 6,65 Panjang (m) : 7,32 Annulus Inner Pipe Fluida : Cooling brine Air Suhu ( o C) : Tekanan (atm) : 1 1 Kapasitas (kg/jam) : 349,55 741,17 Diameter luar (in) : 2,38 1,66 Diameter dalam (in) : 2,07 1,38 Jumlah hairpin = 2 P (psi) : 0,44 0,0125 RD Dibutuhkan RD Perancangan Material : 0,0010 : 0,0015 : Carbon Steel SA 283 grade C Ukuran pipa: - Umpan cair - Keluaran cair : 1 in SN 40 : 1 in SN Pompa - 01 Kode : J-01 Fungsi : Mengalirkan asam sulfat dari TT-01 ke M-01 Tipe : Sentrifugal Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

15 digilib.uns.ac.id 60 Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 0,80 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,1 Hp : 0,75 Hp : 0,34 ft : 21,93 ft Pipa - IPS : 0,25 in - OD : 0,54 in - ID : 0,36 in - SN : Pompa - 02 Kode : J-02 Fungsi : Mengalirkan asam nitrat dari TT-02 ke M-01 Tipe : Sentrifugal Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 5,62 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 1 Hp : 1,25 Hp : 1,25 ft : 20,39 ft Pipa - IPS : 1 in Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

16 digilib.uns.ac.id 61 - OD : 1,32 in - ID : 1,05 in - SN : Pompa - 03 Kode : J-03 Fungsi Tipe : Mengalirkan gliserol dari TT-01 ke R : Sentrifugal Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 2,49 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,05 Hp : 0,08 Hp : 0,73 ft : 35,83 ft Pipa - IPS : 0,5 in - OD : 0,84 in - ID : 0,62 in - SN : Pompa - 04 Kode : J-04 Fungsi Tipe : Mengalirkan cairan dari M-01 ke R : Sentrifugal Jumlah : 1 Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

17 digilib.uns.ac.id 62 Kapasitas (gpm) : 6,26 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,15 Hp : 0,25 Hp : 1,35 ft : 26,55 ft Pipa - IPS : 1 1/4 in - OD : 1,66 in - ID : 1,38 in - SN : Pompa - 05 Kode : J-05 Fungsi : Mengalirkan cairan dari R ke D-01 Tipe : Sentrifugal Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 7,30 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,1 Hp : 0,17 Hp : 1,49 ft : 15,30 ft Pipa - IPS : 1 in - OD : 1,32 in Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

18 digilib.uns.ac.id 63 - ID : 1,05 in - SN : Pompa - 06 Kode : J-06 Fungsi : Mengalirkan cairan dari D-01 ke M-04 Tipe : Sentrifugal Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 11,96 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,05 Hp : 0,08 Hp : 2,07 ft : 48,22 ft Pipa - IPS : 1/2 in - OD : 0,84 in - ID : 0,62 in - SN : Pompa - 07 Kode : J-07 Fungsi : Mengalirkan cairan dari D-01 ke M-03 Tipe : Sentrifugal Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 6,69 Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

19 digilib.uns.ac.id 64 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,1 Hp : 0,17 Hp :1,41 ft : 20,14 ft Pipa - IPS : 1 1/4 in - OD : 1,66 in - ID : 1,38 in - SN : Pompa - 08 Kode : J-08 Fungsi : Mengalirkan cairan dari M-04 ke D-02 Tipe : Sentrifugal Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 7,49 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,1 Hp : 0,17 Hp : 1,52 ft : 22,97 ft Pipa - IPS : 1 1/4 in - OD : 1,66 in - ID : 1,38 in Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

20 digilib.uns.ac.id 65 - SN : Pompa - 09 Kode : J-09 Fungsi Tipe : Mengalirkan cairan dari D-02 ke TT-04 : Sentrifugal Jumlah : 1 Kapasitas (gpm) : 4,22 Tenaga pompa Tenaga motor NPSH required NPSH available : 0,1 Hp : 0,17 Hp : 1,04 ft : 40,21 ft Pipa - IPS : 1 in - OD : 1,32 in - ID : 1,05 in - SN : Storage - 01 Kode Fungsi Tipe : TT-01 : Menyimpan katalis asam sulfat selama 30 hari : Tangki silinder vertikal, flat bottomed dan atap conical roof Jumlah Kondisi operasi : 1 buah Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

21 digilib.uns.ac.id 66 - T : 30 o C - P : 1 atm Material : Stainless steel SA-333 grade C Kapasitas : 129,98 m 3 Diameter Tinggi : 6,09 m : 5,49 m Tebal shell : Course 1 = 0,5 in Course 2 Course 3 = 0,44 in = 0,38 in Tebal head Tinggi head Tinggi total : 1/8 in : 0,28 m : 5,77 m 3.21 Storage - 02 Kode Fungsi Tipe : TT-02 : Menyimpan asam nitrat selama 30 hari : Tangki silinder vertikal, flat bottomed dan atap Conical roof Jumlah : 1 buah Kondisi operasi - T : 30 o C - P : 1 atm Material : Stainless steel SA-333 grade C Kapasitas : 845,41 m 3 Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

22 digilib.uns.ac.id 67 Diameter Tinggi : 15,24 m : 5,49 m Tebal shell : Course 1 = 0,81 in Course 2 Course 3 = 0,75 in = 0,69 in Tebal head Tinggi head Tinggi total : 3/16 in : 1,10 m : 6,59 m 3.22 Storage - 03 Kode Fungsi Tipe : TT-03 : Menyimpan gliserol selama 30 hari : Tangki silinder vertikal, flat bottomed dan atap Conical roof Jumlah : 1 buah Kondisi operasi - T : 30 o C - P : 1 atm Material : Carbon steel SA-283 grade C Kapasitas : 369,85 m 3 Diameter Tinggi : 10,67 m : 5,49 m Tebal shell : Course 1 = 0,63 in Course 2 = 0,56 in Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

23 digilib.uns.ac.id 68 Course 3 = 0,5 in Tebal head Tinggi head Tinggi total : 3/16 in : 0,70 m : 6,19 m 3.23 Storage - 04 Kode Fungsi Tipe : TT-04 : Menyimpan gliserol selama 30 hari : Tangki silinder vertikal, flat bottomed dan atap Conical roof Jumlah : 1 buah Kondisi operasi - T : 30 o C - P : 1 atm Material : Stainless steel SA-333 grade C Kapasitas : 681,57 m 3 Diameter Tinggi : 13,71 m : 5,49 m Tebal shell : Course 1 = 0,88 in Course 2 Course 3 = 0,75 in = 0,63 in Tebal head Tinggi head Tinggi total : 7/16 in : 0,83 m : 6,31 m Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

24 digilib.uns.ac.id Silo Kode Fungsi Tipe Jumlah : S : Menyimpan natrium karbonat selama 7 hari : Tangki silinder vertikal, cone 60º bottomed : 1 buah Kondisi operasi : - T : 30 o C - P : 1 atm Material : Carbon steel SA-283 grade C Kapasitas : 44,04 m 3 Diameter Tinggi Tebal shell Tebal head Tinggi total : 3,15 m : 4,73 m : 0,25 in : 0,25 in : 7,51 m 3.25 Bin-Hopper Kode alat Fungsi : H : Menampung natrium karbonat dari silo sebelum diumpankan ke dalam mixer. Tipe : Conical Bottom Hopper Jumlah : 1 Kondisi operasi : T = 30 o C P = 1 atm Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

25 digilib.uns.ac.id 70 Material : SA 167 Grade 3 Type 304 Volume Diameter Tinggi silinder Tinggi conical I Tinggi conical II Diameter conical Tebal shell Tebal bottom Tebal head : 2,4481 m 3 /jam : 1,3658 m : 2,2816 m : 0,3675 m : 0,2563 m : 0,3553 m : 0,0048 m : 0,0048 m : 0,0048 m 3.26 Belt Conveyor Kode alat Fungsi : BC : Memindahkan natrium karbonat dari silo ke hopper. Tipe : Closed Belt Conveyor Jumlah : 1 Kondisi operasi : T = 30 o C P = 1 atm Lebar belt Kemiringan : 0,3556 m : 30 o Luas penampang : 0,01 m 2 Kapasitas : 0,2166 m 3 /jam Kecepatan belt : 30,5 m/min Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

26 digilib.uns.ac.id 71 Tinggi Panjang Daya : 2,5 m : 5 m : 0,1 HP Bab III Spesifikasi Peralatan Proses

27 digilib.uns.ac.id BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1. Unit Pendukung Proses Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan bagian penting untuk menunjang proses produksi dalam pabrik. Utilitas di pabrik nitrogliserin yang dirancang meliputi unit pengadaan air, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik dan unit pengadaan bahan bakar. 1. Unit Pengadaan Air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a. Air pendingin dan pemadam kebakaran b. Air proses (pencuci sisa asam dan gliserol di tangki pencuci serta air pelarut Na 2 CO 3 untuk netralisasi asam) c. Air konsumsi umum dan sanitasi 2. Unit Pengadaan Udara Tekan Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan untuk kebutuhan umum yang lain. 3. Unit Pengadaan Listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 72

28 digilib.uns.ac.id 73 atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Lisrik di-supply dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan. 4. Unit Pengadaan Bahan Bakar Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan generator. 5. Unit Refrigerasi Unit ini bertugas untuk menyuplai pendingin yang berupa cooling brine dengan suhu -5 o C Unit Pengadaan Air Air pendingin yang digunakan adalah air yang diperoleh dari air laut, sedangkan air proses, air konsumsi dan sanitasi yang digunakan adalah air yang diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri yang tidak jauh dari lokasi pabrik Air pendingin dan pemadam kebakaran Air pendingin yang digunakan dibagi menjadi 2 yaitu air pendingin yang berasal dari cooling brine dan dari air laut. Cooling brine digunakan sebagai pendingin pada reaktor dan heat exchanger dan air laut yang digunakan sebagai pendingin pada condenser refrigerasi. Kedua jenis pendingin ini tidak memerlukan cooling tower. Cooling brine setelah digunakan untuk pendingin reaktor dan heat exchanger dilakukan proses pendinginan di sistem refrigerasi menggunakan amonia sehingga bisa digunakan kembali. Air laut langsung dialirkan ke saluran pembuangan air setelah digunakan sebagai media pendingin. Air yang digunakan dipompa bersama kebutuhan pelarut Na 2 CO 3 dan air konsumsi umum dan sanitasi dengan menggunakan pompa berdaya 5 HP. Kemudian diolah terlebih dahulu sesuai keperluannya. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

29 digilib.uns.ac.id 74 Air laut diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Selain sebagai media pendingin, air laut juga digunakan sebagai air pemadam kebakaran. Air pendingin yang dibutuhkan tidak terlalu besar karena hanya digunakan pada condenser refrigerasi sebagai media pendingin ammonia ( digunakan sebagai pendingin cooling brine ). Alasan digunakan air laut sebagai media pendingin dan pemadam kebakaran adalah karena faktor-faktor sebagai berikut : a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya yang murah b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi d. Tidak terdekomposisi e. Tidak dibutuhkan cooling tower, karena langsung dibuang lagi ke laut Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai pendingin adalah : a. Partikel-partikel besar / mikroba (organisme laut dan konstituen lain) b. Partikel-partikel kecil / mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme laut) yang dapat menyebabkan fouling pada alat heat exchanger Kebutuhan air pendingin dari air laut yang digunakan sebesar 3138,10 kg/jam (3,0678 m 3 /jam). Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat-alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan secara fisis (screening) dan kimia (penambahan chlorine). Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

30 digilib.uns.ac.id 75 Tahapan pengolahan air laut : Air laut dihisap dari bak suction / basin yang langsung berada dipinggir laut dengan menggunakan pompa menuju strainer. Dalam pengoperasian digunakan 2 buah pompa (1 service dan 1 stand by) untuk air pendingin sedangkan untuk air pemadam digunakan 2 buah pompa yang dalam keadaan stand by semua. Sebelum masuk pompa, air dilewatkan pada travelling screen untuk menyaring partikel dengan ukuran besar. Didalam basin diinjeksikan sodium hipoklorit NaOCl secara kontinyu untuk menjaga kandungan klorin minimum 1 ppm. Klorin berguna untuk mencegah pertumbuhan ganggang, kerang laut, dan binatang (organisme) air laut lainnya. Injeksi klorin dilakukan dengan 2 cara yaitu injeksi kontinyu di basin dan intermitten di pipa pengaliran yang menuju area proses. Strainer yang digunakan mempunyai saringan stainless steel 0,4 mm, fungsinya untuk menyaring partikel dengan ukuran kecil. Dari strainer, air langsung mengalir menuju area proses. Sodium hipoklorit (NaOCl) dihasilkan dari proses elektrolisa air laut. Sistem pembuatan hipoklorit (chloropac) terdiri dari dua buah komponen utama yaitu sel-sel pembangkit dan penyedia tegangan. Sel-sel pembangkit terdiri dari pipa-pipa yang dialiri air laut dan sel-sel penyedia tegangan menghasilkan arus DC sehingga proses elektrolisa dapat terjadi. Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1,7 ppm. Untuk kondisi normal jika digunakan 1 ppm maka residual klorin 1 ppm, kandungan klorin sebesar ini tidak menyebabkan korosi pada pipa (Powell, hal 508). Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

31 digilib.uns.ac.id 76 Untuk memompakan air laut dan mengatasi penurunan tekanan pada perpipaan dan di peralatan, digunakan jenis pompa centrifugal 1 stage dengan daya motor tiap pompa 2 HP, sedangkan untuk air pemadam kebakaran disediakan pompa dengan daya motor tiap pompa 11 HP, dengan kapasitas masing-masing 550 gpm Air Proses Untuk kebutuhan proses untuk air pencuci sisa asam dan gliserol dan pelarut Na 2 CO 3, sumber air diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri. Kebutuhan air proses dapat dilihat pada tabel 4.2 : Tabel 4.1 Kebutuhan Air Proses No. Kode Alat Nama Alat Kebutuhan (kg/jam) 1. M-02 Mixer , M-04 Mixer 4 741,1667 Total kebutuhan air proses 6.788,8433 Volume air yang dibutuhkan = 6,6368 m 3 /jam Air Konsumsi dan Sanitasi Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi juga berasal dari PT Krakatau Tirta Industri. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

32 digilib.uns.ac.id 77 Syarat fisik : a. Suhu di bawah suhu udara luar b. Warna jernih c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau Syarat kimia : a. Tidak mengandung zat organik b. Tidak beracun Syarat bakteriologis : Tidak mengandung bakteri bakteri, terutama bakteri yang pathogen. Jumlah air konsumsi dan sanitasi Jumlah air untuk air konsumsi dan sanitasi = 788,4664 kg/jam = 0,77 m 3 /jam Tabel 4.2 Jumlah Kebutuhan Air Komponen Jumlah kebutuhan Kg/jam m 3 /jam Air konsumsi dan sanitasi Air proses 788, ,14 0,77 6,79 Total 7732,61 7,56 Untuk keamanan dipakai 10 % lebih, maka : Total kebutuhan = 8505,87 kg/jam = 8,32 m 3 /jam Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

33 digilib.uns.ac.id Unit Pengadaan Udara Tekan Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik nitrogliserin yang menggunakan 21 alat kontrol ini diperkirakan sebesar 60 m 3 /jam dengan tekanan 45 psig dan suhu 30 C, dimana masing-masing alat membutuhkan udara tekan sebesar 2,5 m 3 /jam. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm. Spesifikasi kompresor yang dibutuhkan : Kode : C-01 Fungsi Jenis Jumlah Kapasitas Tekanan suction Tekanan discharge Suhu udara : Memenuhi kebutuhan udara tekan : Single Stage Reciprocating Compressor : 1 buah : 200 m 3 /jam : 1 atm : 7 atm : 30 o C Efisiensi : 80 % Daya kompresor : 11 HP Unit Pengadaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik di pabrik nitrogliserin ini dipenuhi oleh PLN dan generator sebagai cadangan. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan : Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

34 digilib.uns.ac.id 79 a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar. b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan. Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari : 1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas. 2. Listrik untuk penerangan. 3. Listrik untuk AC. 4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi. 5. Listrik untuk alat-alat elektronik. Besarnya kebutuhan listrik masing masing keperluan di atas dapat diperkirakan sebagai berikut : Listrik Untuk Keperluan Proses dan Utilitas Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan keperluan pengolahan air dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Nama Alat Jumlah HP Total HP J ,75 60 J ,25 10 J ,05 25 J ,25 2 J ,17 7 J ,08 0,05 J ,17 3 Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

35 digilib.uns.ac.id 80 Nama Alat Jumlah HP Total HP J ,17 37,67 J ,17 5 J ,33 0,083 J ,5 0,5 J ,05 JU ,05 JU ,5 0,75 CU ,05 Jumlah 87 Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas sebesar 87 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang tidak terdiskripsikan sebesar ± 10 % dari total kebutuhan. Maka total kebutuhan listrik adalah 95,58 HP atau sebesar 247,23 kw Listrik Untuk Penerangan Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan : a. F L U. D (4.15) dengan : L : Lumen per outlet. a : Luas area, ft 2. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

36 digilib.uns.ac.id 81 F U D : foot candle yang diperlukan (Tabel 13 Perry 6 th ed). : Koefisien utilitas (Tabel 16 Perry 6 th ed). : Efisiensi lampu (Tabel 16 Perry 6 th ed). Tabel 4.4 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan Bangunan Luas, m 2 Luas, ft 2 F U D Lumen Pos keamanan , ,42 0, ,63 Parkir karyawan , ,49 0, ,72 Garasi , ,59 0, ,59 Kantin , ,51 0, ,03 Kantor , ,60 0, ,38 Klinik , ,51 0, ,52 Ruang control , ,56 0, ,88 Laboratorium , ,56 0, ,41 Proses , ,59 0, ,78 Masjid , ,55 0, ,77 Utilitas , ,59 0, ,19 Pembangkit listrik , ,51 0, ,55 Gudang , ,51 0, ,06 Bengkel , ,51 0, ,55 Pemadam kebakaran , ,51 0, ,06 Jalan dan taman , ,55 0, ,87 Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

37 digilib.uns.ac.id 82 Bangunan Luas, m 2 Luas, ft 2 F U D Lumen Area perluasan , ,57 0, ,04 Total , ,034 Jumlah lumen : untuk penerangan dalam ruangan = ,15 lumen untuk penerangan bagian luar ruangan = ,61 lumen Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt dimana satu buah lampu instant starting daylight 40 W mempunyai lumen. Jadi jumlah lampu dalam ruangan = ,15 / = buah Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 W, dimana lumen output tiap lampu adalah lumen. Jadi jumlah lampu luar ruangan = ,61 / = 588 buah Total daya penerangan = ( 40 W x W x 588 ) = W = 160 kw Listrik Untuk AC Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar W atau 15 kw. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

38 digilib.uns.ac.id Listrik Untuk Laboratorium dan Instrumentasi Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar W atau 10 kw Tabel 4.5 Total Kebutuhan Listrik Pabrik No. Kebutuhan Listrik Tenaga listrik, kw Listrik untuk keperluan proses dan utilitas Listrik untuk keperluan penerangan Listrik untuk AC Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 71, Total 256,28 Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai efisiensi 80%, maka dipilih generator dengan daya 250 kw. Spesifikasi generator yang diperlukan : Jenis Jumlah Kapasitas / Tegangan : AC generator : 1 buah : 300 kw ; 220/360 Volt Efisiensi : 80 % Bahan bakar : IDO Unit Pengadaan Bahan Bakar Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah IDO Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

39 digilib.uns.ac.id 84 (Industrial Diesel Oil). IDO diperoleh dari PT. PERTAMINA (PERSERO) dan distributornya. Pemilihan IDO sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan : 1. Mudah didapat 2. Lebih ekonomis 3. Mudah dalam penyimpanan Bahan bakar IDO yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Specific gravity : 0,88 Heating Value : Btu/lb Efisiensi bahan bakar : 80% Densitas : 53,9366 lb/ft 3 Kebutuhan IDO dihitung sebagai berikut : Diperkirakan kebutuhan IDO = 0,25 0,3 L/kWh, generator menyuplai daya listrik sebesar kwh. Maka kebutuhan IDO = 0,25 L/kWh kwh/tahun = L/tahun = 62,5 L/jam Unit Refrigerasi Cooling Brine Untuk unit ini digunakan pendingin berupa ammonia cair dengan suhu masuk -12 o C. Dipilihnya ammonia untuk refrigerant adalah karena zat ini memiliki suhu yang rendah dan harga yang murah. Unit ini bertugas untuk mendinginkan sampai suhu -5 o C. Unit ini terdiri dari heat exchanger, kompresor, kondensor dan expantion valve. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

40 digilib.uns.ac.id 85 Amonia Tangki Cooling Brine TC In E-01 Out E-02 Amonia In Out TC EV Cooling Brine C Gambar 4-1 Diagram Alir Pengolahan Cooling Brine 4.2. Laboratorium Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk memperoleh data data yang diperlukan. Data data tersebut digunakan untuk evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian mutu. Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik pada hakikatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk. Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

41 digilib.uns.ac.id 86 menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi. Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok antara lain : a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air proses, dan lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non-shift. 1. Kelompok shift Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 3 shift. Masing masing shift bekerja selama 8 jam. 2. Kelompok non-shift Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas antara lain : Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

42 digilib.uns.ac.id 87 a. Menyediakan reagent kimia untuk analisa laboratorium b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi : 1. Laboratorium fisik 2. Laboratorium analitik 3. Laboratorium penelitian dan pengembangan Laboratorium Fisik Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat sifat bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan antara lain : a. Densitas b. Uji Nyala c. Uji Kualitas Nitrogliserin Laboratorium Analitik Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan terhadap sifat sifat kimia bahan baku dan produk. Analisa yang dilakukan antara lain : a. Analisa komposisi produk utama b. Analisa komposisi bahan baku Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya : Diversifikasi produk Perlindungan terhadap lingkungan Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

43 digilib.uns.ac.id 88 Disamping mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini juga mengadakan penelitian yang sifatnya tidak rutin, misalnya penelitian terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku Prosedur Analisa Bahan Baku dan Produk Densitas Alat : Hidrometer Cara pengujian : a. Menuang sampel ke dalam gelas ukur 1 liter (mengusahakan tidak terbentuk gelembung). b. Memasukkan termometer ke dalam gelas ukur. c. Memasukkan hidrometer yang telah dipilih sesuai dengan sampel. d. Memasukkan hidrometer terapung pada sampel sampai konstan lalu membaca skala pada hidrometer tersebut. e. Mengkonversi menggunakan tabel yang tersedia Uji Nyala Alat : Spatula Stainless, api Cara pengujian : a. Menuangkan sedikit nitrogliserin ke dalam spatula stainless. b. Memanaskan spatula dari arah bawah ( sampel nitrogliserin dan api tidak terjadi kontak ). Uji bakar dilakukan dengan merujuk pada sifat fisik propelan yang menghasilkan nyala menjilat yang khas pada propelan. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

44 digilib.uns.ac.id Uji Kualitas Nitrogliserin Alat : Fourier Transfor Infrared ( FTIR ) Cara pengujian : a. Memasukkan sampel ke dalam tabung reaksi. b. Memasukkan tabung reaksi yang telah berisi sampel ke dalam alat uji FTIR. c. Mengeset panjang gelombang yang akan digunakan untuk menguji sampel. Dari uji dengan FTIR, adanya puncak gugus nitro pada daerah cm -1 menunjukkan bahwa reaksi nitrasi gliserin telah menghasilkan nitrogliserin. Input Bahan Baku Densitas Viskositas Proses Output Produk Densitas Uji Nyala Nitrogliserin Gambar 4.2 Analisa pada Laboratorium Analisa Air Air yang dianalisis antara lain: 1. Air proses 2. Air konsumsi umum dan sanitasi Parameter yang diuji antara lain warna, ph, kandungan klorin, tingkat kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, sulfat, silika, dan konduktivitas air. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium analisa air ini antara lain: 1. ph meter, digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman/kebasaan air. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

45 digilib.uns.ac.id Spektrofotometer, digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu senyawa terlarut dalam air. 3. Peralatan titrasi, untuk mengetahui jumlah kandungan klorida, kesadahan dan alkalinitas. 4. Conductivity meter, untuk mengetahui konduktivitas suatu zat yang terlarut dalam air Unit Pengolahan Limbah Limbah yang dihasilkan dari pabrik asam formiat dapat diklasifikasi : 1. Bahan buangan cair 2. Bahan buangan padatan 3. Bahan buangan gas Pengolahan limbah ini didasarkan pada jenis buangannya. 1. Pengolahan buangan cair Air buangan dari pabrik nitrogliserin ini berupa : a. Unit Pengolahan Air Buangan Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi dan desinfektan Calsium Hypoclorite. b. Air Berminyak dari Mesin Proses Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lain. Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian atas dialirkan ke penampungan minyak dan pengolahannya Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

46 digilib.uns.ac.id 91 dengan pembakaran di dalam tungku pembakar, sedangkan air di bagian bawah dialirkan ke penampungan akhir, kemudian dibuang. c. Air Hasil Netralisasi Air hasil netralisasi dari M-03 akan diolah terlebih dahulu pada tangki limbah. Pengolahan limbah ini dilakukan dengan mengencerkan limbah hasil dari M-03 dengan menggunakan air laut sehingga memenuhi nilai ambang batas aman dibuang ke lingkungan. NAB Na 2 SO 4 : 30 mg/l dan NAB NaNO 3 : 20 mg/l. 2. Pengolahan bahan buangan padatan Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan unit pengolahan limbah. Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari seperti kertas dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak penampungan dan selanjutnya dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah yang berasal dari unit pengolahan limbah ditimbun di dalam tanah yang dindingnya dilapisi dengan clay (tanah liat) agar bila limbah yang dipendam termasuk berbahaya tidak menyebar ke lingkungan sekitarnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pedoman keselamatan kerja dibuat untuk memberikan informasi yang lengkap tentang tata tertib dalam bekerja yang baik dan benar, agar kesehatan dan keselamatan pekerja selama melakukan tugasnya terjamin sesuai dengan peraturan Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

47 digilib.uns.ac.id 92 yang telah ditetapkan oleh pihak pabrik yang bekerja sama dengan departemen tenaga kerja. Bahan-bahan yang digunakan dalam pabrik cukup berbahaya, oleh karena itu diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan kecelakaan bagi manusia dan peralatan pabrik, untuk itu setiap karyawan pabrik diberikan alat pelindung diri. Alat pelindung diri bukan merupakan alat untuk menghilangkan bahaya di tempat kerja, tetapi hanya merupakan usaha untuk mencegah dan mengurangi kontak antara bahaya dan tenaga kerja sesuai dengan standar yang diizinkan. Keamanan kerja berkaitan erat dengan aktifitas suatu industri, sehingga perlu dipikirkan suatu sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut keselamatan manusia, bahan baku, produk dan peralatan pabrik. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

48 digilib.uns.ac.id BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1. Bentuk Perusahaan Adapun Pabrik Nitrogliserin yang akan didirikan mempunyai : Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Lapangan Usaha : Industri Nitrogliserin Lokasi Perusahaan : Cilegon, Jawa Barat Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor, antara lain: 1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar modal atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan. 2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, artinya kelancaran produksi hanya akan ditangani oleh direksi beserta karyawan sehingga gangguan dari luar dapat dibatasi. 3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta stafnya, dan karyawan perusahaan. 4. Mudah mendapat kredit bank dengan jaminan perusahaan yang sudah ada. Bab V Manajemen Perusahaan 93

49 digilib.uns.ac.id Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris. 6. Efisiensi dari manajemen Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman. 7. Lapangan usaha lebih luas Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya. 8. Merupakan bidang usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi. 9. Mudah bergerak di pasar modal (Widjaja, 2003) 5.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antara lain: Pendelegasian wewenang Bab V Manajemen Perusahaan

50 digilib.uns.ac.id 95 Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas Pembagian tugas kerja yang jelas Kesatuan perintah dan tanggung jawab Sistem kontrol atas kerja yang telah dilaksanakan Organisasi perusahaan yang fleksibel (Widjaja, 2003) Dengan berpedoman terhadap asas - asas tersebut, maka dipilih organisasi kerja berdasarkan Line and Staff System. Pada sistem ini, garis wewenang lebih sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Djoko (2003), ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi kerja berdasarkan sistem garis dan staff ini, yaitu : 1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 2. Sebagai staff, yaitu orang - orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran - saran kepada unit operasional. Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. commit to Tugas user untuk menjalankan perusahaan Bab V Manajemen Perusahaan

51 digilib.uns.ac.id 96 dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Keuangan-Umum. Direktur Produksi membawahi bidang produksi dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan bagian umum. Kedua direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi dan masingmasing seksi akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing - masing seksi (Widjaja, 2003). Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut : a. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya b. Penempatan tenaga kerja yang tepat c. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen perusahaan yang lebih efisien. d. Penyusunan program pengembangan manajemen e. Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada f. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila tebukti kurang lancar. Struktur organisasi pabrik Nitrogliserin adalah sebagai berikut : Bab V Manajemen Perusahaan

52 digilib.uns.ac.id 97 RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA Staff Ahli Direktur Teknik & Produksi Direktur Keuangan & Administrasi Kabag Produksi Kabag Teknik Kabag Keuangan Kabag Administrasi Kabag Umum Kary. Produksi Kary. Pengolahan Limbah Kary. Utilitas Kary. Pengendalian Proses Kary. Perawatan Kary. Rekayasa Proses Kary. Laboratorium & Mutu Kary. Keuangan Kary. Pemasaran Kary. Pembelian Kary. Personalia Kary. Tata Usaha Kary. Hubungan Masyarakat Kary. Kesehatan & Keamanan Kerja Kasi Produksi Kasi Pengolahan Limbah Kasi Utilitas Kasi Pengendalian Proses Kasi Perawatan Kasi Rekayasa Proses Kasi Laboratorium & Mutu Kasi Keuangan Kasi Pemasaran Kasi Pembelian Kasi Personalia Kasi Tata Usaha Kasi Hubungan Masyarakat Kasi Kesehatan & Keamanan Kerja Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik Pembuatan Nitrogliserin Bab V Manajemen Perusahaan

53 digilib.uns.ac.id Tugas dan Wewenang Pemegang Saham Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang: 1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris 2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi 3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan (Widjaja, 2003) Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham. Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi: 1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target perusahaan, alokasi sumber - sumber dana dan pengarahan pemasaran 2. Mengawasi tugas - tugas direksi 3. Membantu direksi dalam tugas - tugas penting (Widjaja, 2003) Bab V Manajemen Perusahaan

54 digilib.uns.ac.id Dewan Direksi Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama membawahi Direktur Teknik dan Produksi, serta Direktur Keuangan dan Administrasi. Tugas-tugas Direktur Utama meliputi : 1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada pemegang saham. 2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan konsumen. 3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat pemegang saham. 4. Mengkoordinir kerja sama dengan Direktur Teknik dan Produksi, dan Direktur Keuangan dan Administrasi. Tugas-tugas Direktur Teknik dan Produksi meliputi : 1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik, dan rekayasa produksi. 2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya. Bab V Manajemen Perusahaan

55 digilib.uns.ac.id Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang teknik, produksi pengembangan, pemeliharaan peralatan dan laboratorium. Tugas-tugas Direktur Keuangan dan Administrasi meliputi : 1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran, keuangan, administrasi, dan pelayanan umum. 2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya Staf Ahli Staf ahli terdiri dari tenaga - tenaga ahli yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan bidang keahlian masing - masing. Tugas dan wewenang staf ahli meliputi : 1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan. 2. Memberi masukan - masukan dalam perencanaan dan pengembangan perusahaan. 3. Memberi saran - saran dalam bidang hukum Kepala Bagian Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada Bab V Manajemen Perusahaan

56 digilib.uns.ac.id 101 direktur Utama. Kepala Bagian membawahi Kepala Seksi. Kepala Seksi merupakan pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing, agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab terhadap kepala bagian masing-masing sesuai dengan seksinya. Kepala bagian terdiri dari: 1. Kepala Bagian Produksi Bertanggung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dalam bidang mutu, jalannya operasi pabrik sehari-hari, dan menjaga kelancaran proses produksi serta mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala Bagian Produksi membawahi tiga Kepala Seksi : a) Kepala Seksi Produksi Tugas : Mengawasi jalannya proses produksi, menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang. Pendidikan: Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin Jumlah : 1 orang Bawahan : 3 orang kepala shift (S-1 / D3 Teknik Kimia) 16 orang operator (STM / SLTA) Bab V Manajemen Perusahaan

57 digilib.uns.ac.id 102 Tabel 5.1. Perincian Jumlah Karyawan Produksi Nama Bagian Jumlah/shift Total (4 shift) Unit Persiapan Bahan Unit Proses Unit Pemisahan (decanter-01, tangki pencuci, netraliser, decanter-02) TOTAL b) Kepala Seksi Pengolahan Limbah Tugas : Melaksanakan dan mengatur proses pengolahan limbah hingga mencapai batas aman yang diperbolehkan. Pendidikan: Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin Jumlah : 1 orang Bawahan : 2 orang kepala shift (S-1 / D3 Teknik Kimia) 16 orang operator (STM / SLTA) Bab V Manajemen Perusahaan

58 digilib.uns.ac.id 103 Tabel 5.2. Perincian Jumlah Karyawan Pengolahan Limbah Nama Bagian Jumlah/shift Total (4 shift) Unit Pengolahan Limbah Padat Unit Pengolahan Limbah Cair TOTAL c) Kepala Seksi Utilitas Tugas : Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan proses, kebutuhan uap, dan air. Pendidikan: Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin Jumlah : 1 orang Bawahan : 1 orang kepala shift (S-1 / D3 Teknik Kimia) 12 orang operator (STM / SLTA) Tabel 5.3. Perincian Jumlah Karyawan Utilitas Nama Bagian Jumlah orang/shift Jumlah orang x 4 shift Unit Penyediaan Listrik Unit Penyediaan Air & Steam TOTAL Bab V Manajemen Perusahaan

59 digilib.uns.ac.id Kepala Bagian Teknik Tugas kepala bagian teknik, antara lain: a. Mengkoordinir kepala - kepala seksi yang menjadi bawahannya b. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan proses Kepala Bagian teknik membawahi empat Kepala Seksi : a) Kepala Seksi Pengendalian Proses Tugas : Bertanggung jawab terhadap pengendalian selama proses produksi berlangsung. Pendidikan: Sarjana Teknik Instrumentasi Jumlah : 1 orang Bawahan : 2 orang kepala shift (S-1 / D3 Teknik Instrumentasi) 4 orang operator (STM Listrik) b) Kepala Seksi Perawatan / Pemeliharaan Tugas : Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi dan penunjangnya. Pendidikan: Sarjana Teknik Mesin Jumlah : 1 orang Bawahan : 2 orang kepala shift (S-1/D-3 Teknik Mesin) 4 orang operator (STM Peralatan Industri) Bab V Manajemen Perusahaan

60 digilib.uns.ac.id 105 c) Kepala Seksi Rekayasa Proses Tugas : Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan produksi dan efisiensi proses secara keseluruhan. Pendidikan: Sarjana Teknik Kimia Jumlah : 1 orang Bawahan : 4 orang staf (S-1 Teknik Kimia/ Teknik Mesin) d) Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalian Mutu Tugas : Menyelenggarakan pemantauan hasil (mutu) produksi dan pengolahan limbah. Pendidikan: Sarjana Teknik Kimia Jumlah : 1 orang Bawahan : 2 orang kepala shift (S-1 Teknik Kimia) 4 orang operator (D3 MIPA / Analitik) 3. Kepala Bagian Keuangan Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi dalam bidang administrasi, keuangan, dan pemasaran termasuk pembelian bahan baku, bahan pembantu, dan penjualan produk. Kepala Bagian Keuangan membawahi tiga Kepala Seksi : a) Kepala Seksi Keuangan Tugas : Bertanggung jawab terhadap pembukuan serta halhal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Pendidikan: Sarjana Ekonomi / Akuntansi Bab V Manajemen Perusahaan

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 54 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 52 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik PEA adalah unit pengadaan air, unit

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15% III.1 Spesifikasi Alat Utama BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, reaktor, netralizer, evaporator, centrifuge, dekanter. Spesifikasi yang ditunjukkan adalah fungsi,

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05 51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride monomer Dengan Proses Pirolisis Ethylene Dichloride Kapasitas Ton/ Tahun

Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride monomer Dengan Proses Pirolisis Ethylene Dichloride Kapasitas Ton/ Tahun BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1. Unit Pendukung Proses Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan bagian penting untuk menunjang proses produksi dalam

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES A. Peralatan Proses 1. Reaktor ( R-201 ) : Mereaksikan 8964,13 kg/jam Asam adipat dengan 10446,49 kg/jam Amoniak menjadi 6303,2584 kg/jam Adiponitril. : Reaktor fixed bed

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03 BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Furnace : F : Tempat terjadinya reaksi cracking ethylene dichloride menjadi vinyl chloride dan HCl : Two chamber Fire box : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C)

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM. pendukung proses yang terdapat dalam pabrik isopropil asetat adalah: kebutuhan air sebagai berikut:

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM. pendukung proses yang terdapat dalam pabrik isopropil asetat adalah: kebutuhan air sebagai berikut: BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM IV.1 Unit Pendukung Proses Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan bagian penting untuk menunjang proses produksi dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM IV.1. Unit Pendukung Proses Unit pendukung proses atau utilitas merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk berlangsungnya

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride (ST-101) Tabel. 5.1

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama 3.1.1. Reaktor Kode : R : sebagai tempat berlangsungnya reaksi esterifikasi antara terephthalic acid dan metanol menjadi dimethyl terephthalate.

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Trimetiletilen dengan kapasitas 35.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Metilbuten (ST-101) Tabel 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas 50.000 ton / tahun Oleh : Dhani Priyambodo NIM. I 0502019 Dwi Hantoro NIM. I 0502021 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

Lebih terperinci

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal 83 C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter Kode : F-01 Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang berukuran kecil maupun besar Lebar : 15 ft Panjang : 10 ft Diameter : 0,01 m 2. Bak Pengendap Awal Kode : B-01

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT 42 BAB III SPESIFIKASI ALAT 3.1. Reaktor Tugas 1. Tekanan 2. Suhu umpan 3. Suhu produk Waktu tinggal Shell - Tinggi - Diameter - Tebal Shell Head - Tebal head - Tinggi head Tabel 3.1 Reaktor R Mereaksikan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET KAPASITAS 34.000 TON/TAHUN DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI O l e h : Agustina Leokristi R

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100. EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN Oleh: RUBEN

Lebih terperinci

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu : (pra (Perancangan (PabnHjhjmia 14 JlnhiridMaleat dari(butana dan Vdara 'Kapasitas 40.000 Ton/Tahun ====:^=^=============^==== BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah Proses Pada proses

Lebih terperinci

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 75 VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM A. Unit Utilitas Seperti halnya dengan pabrik-pabrik kimia lainnya, pada pabrik pembuatan Sodium Styrene Sulfonate dari 2-bromo ethyl benzene dan sulfur triokside

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM digilib.uns.ac.id BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1 Unit Pendukung Proses Unit pendukung proses atau lebih dikenal dengan istilah utilitas merupakan bagian yang paling penting sebagai penunjang

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Absorber Kode : AB : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh H2O Material Kondisi Operasi : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C : T = 40

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Kimia Propilena Oksida dengan proses Hydroperoxide Kapasitas ton/tahun BAB III

Prarancangan Pabrik Kimia Propilena Oksida dengan proses Hydroperoxide Kapasitas ton/tahun BAB III BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Spesifikasi alat proses utama terdiri dari reaktor gelembung, menara distilasi, reaktor batch, flash drum-01, adsorber, dan flash drum-02. Reaktor gelembung berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Pabrik Fosgen ini diproduksi dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dari bahan baku karbon monoksida dan klorin yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN Oleh:

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS 230000 TON PER TAHUN Oleh: ISNANI SA DIYAH L2C 008 064 MUHAMAD ZAINUDIN L2C

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN XECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN Oleh: Dewi Riana Sari 21030110151042 Anggun Pangesti P. P. 21030110151114

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. URAIAN PROSES Pabrik asetanilida ini di produksi dengan kapasitas 27.500 ton/tahun dari bahan baku anilin dan asam asetat yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 70.000 TON / TAHUN JESSICA DIMA F. M. Oleh: RISA DEVINA MANAO L2C008066 L2C008095 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 1. Gliserin (C3H8O3) Titik didih (1 atm) : 290 C Bentuk : cair Spesific gravity (25 o C, 1atm) : 1,261 Kemurnian : 99,5 %

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN 1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas. Pra (Rancangan PabrikjEthanoldan Ethylene danflir ' BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah proses Pada proses pembuatan etanol dari etilen yang merupakan proses hidrasi etilen fase

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA 1 EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID DENGAN PROSES DBWESTERN KAPASITAS 16.000 TON/TAHUN Oleh : FAHRIYA PUSPITA SARI SHOFI MUKTIANA SARI NIM. L2C007042

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PERANCANGAN PABRIK AMMONIUM CHLORIDE PROSES AMMONIUM SULFAT-SODIUM CHLORIDE KAPASITAS PRODUKSI 35. TON/TAHUN Oleh : Agnes Ayunda N.U. NIM. L2C819 Heru Cahyana

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Dekstrosa dengan kapasitas 60.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Manihot U. (ST-101) Tabel. 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh : SIDANG TUGAS AKHIR 2013 PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh : Evi Dwi Ertanti 2310 030 011 Fitria

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN Oleh : Yosephin Bening Graita ( I 0509043 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar... v vi vii DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Intisari... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Pendirian

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK AMONIUM NITRAT DENGAN PROSES UHDE Oleh : Tika Pratiwi Lis Pudiastuti NIM NIM Y. Saptiana Oktari NIM L2C0 06 112 Zulfatus Saadah

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN Oleh : DANY EKA PARASETIA 21030110151063 RITANINGSIH 21030110151074 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Oleh: ROIKHATUS SOLIKHAH L2C 008 099 TRI NUGROHO L2C

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS 60.000 TON / TAHUN MAULIDA ZAKIA TRISNA CENINGSIH Oleh: L2C008079 L2C008110 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas ton/tahun. Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01)

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas ton/tahun. Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01) V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01) Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Audi Ardika Paundratama ( I 0512009 ) 2. M. Fitra Arifianto ( I

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1 Unit Pendukung Proses (Utilitas) Unit pendukung proses atau utilitas adalah bagian yang penting dalam menunjang proses produksi di dalam pabrik. Utilitas

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Oleh : Annisa Shanti Rahmani I 0510004 Fitri Rista Riana I 0510016 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna BAB II DESKRIPSI PROSES 1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (www.kaltimmethanol.com) Fase (25 o C, 1 atm) : cair Warna : jernih, tidak berwarna Densitas (25 o C)

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK AMONIUM KLORIDA DARI AMONIUM SULFAT DAN SODIUM KLORIDA KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN Oleh: Novalia Mustika Sari I 0508057 Ki Bagus Teguh Santoso I 0508098 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT KAPASITAS 70.000 TON/TH Oleh : BAMBANG AGUNG PURWOKO 21030110151043 WIDA RAHMAWATI 21030110151072 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 62 VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM A. Unit Utilitas Seperti halnya dengan pabrik-pabrik kimia lainnya, pada pabrik pembuatan 2- hydroxyadipaldehyde dari acrolein dan air ini juga membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE (RHIZOPHORA MUCRONATA) KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE (RHIZOPHORA MUCRONATA) KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE (RHIZOPHORA MUCRONATA) KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN HALAMAN JUDUL Oleh : 1. Muhammad Kurniawan Arif Murti I 0509030 2. Yanuar Raka Siwi

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ANILINE

PRARANCANGAN PABRIK ANILINE perpustakaan.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Prarancangan Pabrik Aniline dari Hidrogenasi Nitrobenzene Fase Uap KATA PENGANTAR Segala puji syukur kepada Allah SWT, hanya karena

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS EXECUTIVE SUMMARY JUDUL TUGAS PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI 11.200 kiloliter/tahun I. STRATEGI PERANCANGAN Latar Pendirian pabrik bioetanol di Indonesia

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas

V. SPESIFIKASI ALAT. Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas V. SPESIFIKASI ALAT Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas 50.000 ton/tahun adalah sebagai berikut: A. Alat Proses 1. Cassava Storage (CS-101) Tabel 5.1. Spesifikasi Cassava

Lebih terperinci

suhu 190 C dan tekanan 12,39 atm. Hasil dari steam exploison-0\ diumpankan

suhu 190 C dan tekanan 12,39 atm. Hasil dari steam exploison-0\ diumpankan BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Tahap pertama proses yaitu bahan Jerami yang di masukkan kedalam Silo-0\ (SL-01) dengan menggunakan screw conveyor-0\ (SC-01) kemudian diumpankan ke Ball Mill

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK SORBITOL DENGAN PROSES HIDROGENASI KATALITIK KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN Oleh : Dewi Fatmawati Putri Diliyan Shakt L2C309006 L2C309015

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN Oleh: Wayan Swarte I 0506066 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK NITROGLISERIN DARI ASAM NITRAT DAN GLISERIN DENGAN KAPASITAS 50.000 Ton/Tahun Oleh : DEVI SILVIANITA 21030110151092 IIS AFRIYANI

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK MELAMIN PROSES BASF KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN OLEH : DEVI OKTAVIA NIM : L2C 008 029 HANIFAH RAHIM NIM : L2C 008 053 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

(VP), untuk diuapkan. Selanjutnya uap hasil dari vaporizer (VP) dipisahkan

(VP), untuk diuapkan. Selanjutnya uap hasil dari vaporizer (VP) dipisahkan BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 URA1AN PROSES Methane, 99,85% dari tangki penyimpan bahan baicu (T-01) yang mempunyai kondisi suhu 30»C dan teka,ata, dipompa menuju vap0ri2er (VP), untuk diuapkan. Selanjutnya

Lebih terperinci

Neraca Panas Heater II

Neraca Panas Heater II Neraca Panas Heater II aliran 15 t 1 = 50 C Heater II T 2 = 130 C steam T 1 = 130 C aliran 16 t 2 = 60 C 29 Komponen masuk H (kcal) Komponen keluar H (kcal) Aliran 16: Aliran 18: FFA: Metil ester asam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN Oleh: Hans Agusta Pranoto I 1507005 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Disusun oleh : Dina Febriarista 2310 030 015 Fixalis Oktafia 2310 030 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT 19570819 198601 1 001 Pemanfaatan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS 20.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Eka Andi Saputro ( I 0511018) Muhammad Ridwan ( I 0511030) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS 19.000 TON/TAHUN Di susun Oleh: Agung Nur Hananto Putro L2C6 06 002 Moch. Radhitya Sabeth Taufan L2C6 06 030 Zulfahmi L2C6 06 051 JURUSAN

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MIKROALGA CHORELLA SP DENGAN PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS PRODUKSI 100.000 TON/TAHUN Oleh

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG DAN LABORATORIUM 4.1 Unit Pendukung Proses 1. Unit penyediaan dan pengolahan air. Unit ini berfungsi untuk penyedia kebutuhan air pendingin, air umpan boiler, air domestik, dan air

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA RANCANGAN PABRIK SUSU BUBUK DIABETES KAPASITAS 2000 TON/TAHUN Oleh: 1. Khoerul Anam L2C007055 2. Siechara Apfia Casper L2C007085 3. Suhandinata Rusli L2C007087 4. Vito

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium V. SPESIFIKASI PERALATAN Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium Carbonate ( PCC ) adalah sebagai berikut : A. Peralatan Proses 1. Storage ( ST-101) : Menampung

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK MODIFIED TAPIOCA STARCH DENGAN PROSES ASETILASI KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN O l e h : Bhagus Alfiyan Ni Wayan Santi Dewi NIM. L2C008023

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Monobasic Potassium Phosphate dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki penyimpanan Asam fosfat (ST-101) Tabel 5. 1.

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Dosen Pembimbing : Ir. Elly Agustiani, M.Eng NIP. 19580819 198503 2 003 Oleh Ricco Aditya S. W (2310 030 044) Rieska Foni

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK AMMONIUM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI DI CIKAMPEK Oleh : Ika Nawang Puspitawati Mujtahid Novembri Cucu Sektiani Agustin Tri

Lebih terperinci