UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG"

Transkripsi

1 UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG Vinsensia Angelis Tanza Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk. Jakarta Barat (62 21 ) / vinsensia3893@gmail.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tepung jagung dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu sebagai bahan dasar dalam pembuatan colourful steamed cake. Peneliti ingin melihat tingkat penerimaan masyarakat terhadap colourful steamed cake yang menggunakan bahan dasar tepung terigu dan tepung jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung jagung terhadap colourful steamed cake dapat diterima oleh masyarakat. (VAT) Kata Kunci : Colourful Steamed Cake, tepung jagung, tepung terigu, uji kesukaan ABSTRACT The purpose of this research was to determine whether the corn flour can be used as a subtitution to wheat flour for basic ingredient in colourful steamed cake making. Researcher wanted to see the people s preference towards colourful steamed cake using wheat flour and corn flour. The research method used was descriptive analysis method with a quantitative approach based on hedonic test. The result showed that the use of corn flour for colourful steamed cake can be accepted by people. (VAT) Keywords : Colourful Steamed Cake, corn flour, wheat flour, preference test

2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jajanan pasar terdiri dari jenis kue tradisional Indonesia, warisan dari nenek moyang, yang tidak lekang seiring berjalannya waktu. Sejak dulu hingga saat ini, keberadaan jajanan pasar masih tetap terpelihara dan permintaannya selalu ada bahkan semakin besar. Hal ini disebabkan karena jajanan pasar sudah begitu dikenal dan diingat oleh setiap orang. Proses pengenalan jajanan pasar berawal dari seorang ibu yang biasanya membawa oleh oleh berupa kue saat ia pulang dari pasar. Bisa jadi kue tradisional ini disebut jajanan pasar karena kue ini paling banyak dijumpai di pasar tradisional. Di setiap sentra pasar tradisional, pasti akan terdapat satu los khusus yang menjual berbagai macam jajanan pasar. Proses pengenalan jajanan pasar memang cukup lama dan berlangsung secara terus menerus. Untuk keluarga yang masih memegang tradisi zaman dulu, membagikan jajanan pasar pada kerabat dan tetangga merupakan hal wajib yang harus dilakukan pada hari hari khusus (Yuyun Alamsyah, 2008). Jajanan pasar kenyataannya tidak tergerus oleh munculnya kue kue modern yang muncul dipasaran, bahkan tidak bisa digantikan oleh fungsi snack instan yang telah banyak diproduksi oleh pabrik pabrik besar. Seiring perkembangannya, banyak juga hotel berbintang yang tidak malu malu menyajikan kue tradisional ini dengan kue modern lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena jajanan pasar memiliki bentuk, cita rasa, tekstur, dan penampilan yang lebih menggoda selera (Budi Sutomo, 2012). Jajanan pasar dapat dibedakan menjadi menjadi 2 jenis yaitu jajanan pasar tradisional dan jajanan pasar modern. Jajanan pasar tradisional memiliki bentuk, rasa, dan penampilan yang tidak mengalami perubahan atau tetap mempertahankan style asli. Jajanan pasar modern merupakan jajanan pasar tradisional yang dimodifikasi sehingga sebagian atau bahkan seluruh bentuk, rasa, dan penampilannya berubah (Yuyun Alamsyah, 2008). Selain jenis jenis jajanan pasar yang beraneka ragam, menurut Budi Sutomo (2012:14), teknik memasak dari jajanan pasar sendiri juga bervariasi. Bisa dikukus seperti kue talam, bugis, kue putu, bolu kukus, dan sebagainya. Ada pula beberapa jenis jajanan pasar yang dibuat dengan teknik digoreng seperti kembang goyang, onde onde, kue cucur, dan lain - lain. Ada pula dengan cara direbus seperti klepon, sagu mutiara, dan biji salak. Selain itu, bisa juga dipanggang di atas api kompor dengan media cetakan yang biasanya terbuat dari besi atau kuningan seperti kue cubit, carabikang, kue pukis, dan lain lain, atau bisa juga dengan menggunakn media oven seperti membuat bika ambon dan kue sus. Di Indonesia, pembuatan jajanan pasar sudah tidak asing dalam menggunakan bahan baku seperti tepung terigu yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan bolu kukus (Lilly T. Erwin, 2004). Tepung terigu berasal dari tanaman gandum yang melalui proses penggilingan yang kemudian dikembangkan menjadi beragam makanan. Dalam tepung terigu, terdapat gluten yang secara khas membedakan tepung terigu dengan tepung lainnya. Gluten merupakan suatu senyawa dalam tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis. Kandungan gluten menentukan kadar protein dalam tepung terigu. Semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi pula kadar protein dari tepung terigu tersebut (Bogasari, 2011). Namun, tepung terigu sebagai bahan dasar dapat diganti dengan ragam tepung yang lain. Penggantian bahan dasar tepung terigu ini mampu memberikan cita rasa yang berbeda, tanpa mengurangi kelezatan jajanan pasar, dan dapat memberikan variasi rasa tersendiri. Ada banyak ragam pengganti tepung terigu yang dapat dimanfaatkan untuk membuat jajanan pasar salah satunya adalah tepung jagung (Dapur Aliza, 2010). Tepung jagung terbuat dari biji jagung yang dipisahkan dari tongkolnya yang lalu dibersihkan dan dikeringkan yang bertujuan agar kadar air dalam jagung berkurang. Setelah biji jagung kering, proses selanjutnya adalah penggilingan dan pengayakan yang lalu menghasilkan tepung jagung (Dayat Suryana, 2013). Tepung jagung tidak memiliki kandungan gluten sehingga cocok dikonsumsi bagi orang orang yang melakukan diet non gluten seperti penderita diabetes maupun penderita autis (Dapur Aliza, 2010). Selain itu, tepung jagung memiliki keunggulan lain antara lain memudahkan formulasi karena mudah untuk dicampurkan dalam adonan, dapat dilakukan fortifikasi (pengayaan gizi), dan lebih praktis karena siapa pakai (Dayat Suryana, 2013). Maka dengan melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang organoleptik pada uji kesukaan yaitu pembuatan colourful steamed cake (bolu kukus warna warni), yang pada umumnya menggunakan tepung terigu apakah dapat disubsitusikan dengan menggunakan tepung jagung. Penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu Dan Tepung Jagung.

3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tekstur, warna, rasa, dan aroma dari hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung? 2. Bagaimana tingkat kesukaan dan daya terima responden terhadap hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan mengkaji tekstur, warna, rasa, dan aroma dari hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung. 2. Untuk mengetahui dan mengkaji tingkat kesukaan dan daya terima responden terhadap hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung. D. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan tercipta manfaat sebagai berikut : 1. Dapat meneliti dan membuktikan tepung jagung sebagai bahan subsitusi tepung terigu yang baik dalam pembuatan colourful steamed cake. 2. Memberikan pengetahuan tambahan serta inovasi yang berhubungan dengan penelitian uji kesukaan hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam melakukan penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Tepung Terigu dan Tepung Jagung adalah penelitian dengan cara eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto (2013:9), penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mecari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Eksperimen yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mencari tahu hasil jadi colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung jagung dan mengetahui perbandingannya dari segi tingkat kesukaan masyarakat terhadap hasil jadi eksperimen colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung terigu. Dalam pelaksanaannya, penulis mengumpulkan data dengan cara membagikan kuisioner kepada panelis yang dilakukan secara personal. Dengan dilakukannya cara seperti itu, penulis terjun langsung ke lapangan dengan membagikan dua macam colourful steamed cake yang berbeda, dimana yang satu menggunakan tepung terigu dan yang satu lagi menggunakan tepung jagung serta membagikan kuisioner yang berisikan pertanyaan pertanyaan mengenai kesukaan panelis terhadap rasa, tekstur, aroma, maupun warna. Dengan kuisioner tersebut, penulis dapat mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap colourful steamed cake yang menggunakan tepung terigu dan tepung jagung. Unit analisis yang ditinjau adalah individu yaitu colourful steamed cake sendiri, dan informasi yang didapat dari kuisioner hanya akan dikumpulkan pada waktu tertentu atau biasa disebut sebagai studi satu tahap (one shot case study). Menurut Sugiyono (2012), one shot case study adalah sebuah model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada satu saat.

4 Desain Penelitian Tabel 1 Desain Penelitian Metode Penelitian Jenis Penelitian Bentuk Experimen Unit Analisis Cara Pengumpulan Data Experimental One Shot Case Study Individual Kuisioner B. Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut yang kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Pada penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung, penulis menggunakan dua variabel, yaitu operasionalisasi variabel tepung terigu dan operasionalisasi variabel tepung jagung. C. Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2012:64). Hipotesis yang disusun penulis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis 1 : H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap aroma pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. H1 : Ada kesukaan panelis terhadap aroma pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. Hipotesis 2 : H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap rasa pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. H1 : Ada kesukaan panelis terhadap rasa pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. Hipotesis 3 : H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap warna pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. H1 : Ada kesukaan panelis terhadap warna pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. Hipotesis 4 : H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap tekstur pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. H1 : Ada kesukaan panelis terhadap tekstur pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. Hipotesis 5 : H0 : Tidak ada daya terima panelis terhadap colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. H1 : Ada daya terima panelis terhadap colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. Keterangan : H0 : Hipotesis nol H1 : Hipotesis alternatif

5 Menurut Siregar (2011:256), dalam pengujian hipotesis, kaidah yang digunakan adalah membandingkan Sig dengan taraf signifikan (α) yang sudah ditetapkan bahwa α = 0,05 atau 5%, dengan ketentuan sebagai berikut : Jika nilai Sig > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika nilai Sig < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah penghuni Icon Residence. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2012:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Panelis untuk uji kesukaan ini menggunakan panelis tidak terlatih sebanyak minimal 80 orang (Betty & Tjutju, 2008:85). Maka penulis mengambil sampel dari penghuni Icon Residence. E. Uji Hedonik Uji kesukaan juga disebut dengan uji hedonik. Dalam uji ini, panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaan beserta tingkatannya. Tingkat tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal suka, dapat mempunyai skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, kurang suka, tidak suka, sangat tidak suka, amat sangat tidak suka. Diantara agak suka dan kurang suka kadang kadang ada tanggapan yang disebut netral. Skala hedonik ini dapat direntangkan atau diciutkan. Dalam penganalisisan, skala hedonik ditransformasikan menjadi skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan. Dengan data numerik ini, dapat dilakukan analisis statistik (Betty & Tjutju, 2008:116). F. Jenis Data Penelitian Pada penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung, penulis akan menggunakan dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Tabel 2 Jenis Sumber Data Variabel Penelitian Teknik Pembuatan Colourful Steamed Cake Aroma Colourful Steamed Cake Rasa Colourful Steamed Cake Warna Colourful Steamed Cake Tekstur Colourful Steamed Cake Sumber Data Data Sekunder : Steamed Cake oleh Primarasa, Data Primer : Penyebaran Kuisioner Data Primer : Penyebaran Kuisioner Data Primer : Penyebaran Kuisioner Data Primer : Penyebaran Kuisioner

6 G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2012:142), kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. H. Metode Analisis Data Analisis Deskriptif Frekuensi Analisis deskriptif frekuensi adalah suatu analisis yang digunakan untuk menghitung frekuensi data pada variabel dan disajikan dalam bentuk tabel angka dan grafik (Duwi Priyatno, 2012:71). Analisis Deskriptif Statistik Pada penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung, penulis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147), analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. I. Paired Sampel T-Test Menurut Duwi Priyatno (2013), uji berpasangan atau paired sample t-test adalah uji yang digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel data yang berhubungan. T-test ini membandingkan satu kumpulan pengukuran dengan kedua sampel yang sama. Pada penelitian ini, sampel yang akan digunakan adalah colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung terigu dan colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung jagung. Alat yang sering digunakan untuk menghitung paired sample t-test adalah SPSS (Statistical Product and Service Solution). Menurut Duwi Priyatno (2013), SPSS merupakan paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik terutama analisis statistik untuk ilmu ilmu sosial maupun penelitian. Dengan menggunakan SPSS, paired sample t- test akan dihasilkan nilai rata rata (mean) dan Sig (2-tailed) untuk mengetahui signifikansi produk yang diuji. HASIL DAN BAHASAN A. Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) Tabel 3 Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) Jumlah Frekuensi Aroma Rasa Warna Tekstur Dapat dilihat jawaban dari panelis tidak terlatih terhadap colourful steamed cake A (tepung terigu) adalah sebagai berikut : 1. Dari segi aroma colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 12 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 18 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 26 panelis tidak terlatih menjawab suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 8 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. 2. Dari segi rasa colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 10 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 31 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 24 panelis tidak terlatih menjawab suka, 6 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 3 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 6 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. 3. Dari segi warna colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 5 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 17 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 26 panelis tidak terlatih menjawab suka, 13 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 11 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka.

7 4. Dari segi tekstur colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 5 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 18 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 29 panelis tidak terlatih menjawab suka, 12 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 6 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 10 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. B. Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Tabel 4 Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Jumlah Frekuensi Aroma Rasa Warna Tekstur Dapat dilihat jawaban dari panelis tidak terlatih terhadap colourful steamed cake B (Tepung Jagung) adalah sebagai berikut : 1. Dari segi aroma colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 6 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 27 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 26 panelis tidak terlatih menjawab suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 5 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. 2. Dari segi rasa colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 12 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 28 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 20 panelis tidak terlatih menjawab suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 6 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 6 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. 3. Dari segi warna colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 11 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 27 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 27 panelis tidak terlatih menjawab suka, 5 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 7 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 3 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. 4. Dari segi tekstur colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 11 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 25 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 10 panelis tidak terlatih menjawab suka, 16 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 11 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 7 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. C. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2012:121), suatu data dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Bila r hitung dari rumus di atas lebih besar dari r tabel, maka butir tersebut valid. Bila r hitung dari rumus di atas lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut tidak valid. Uji Validitas Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) Tabel 5 Validitas Kue Marmer A No. Indikator r hitung r tabel Hasil 1 Aroma 0,876 0,22 Valid 2 Rasa 0,878 0,22 Valid 3 Warna 0,859 0,22 Valid 4 Tekstur 0,824 0,22 Valid Karena nilai dari semua segi yang didapat adalah r hitung > r tabel maka dapat dikatakan semua data kuesioner Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) adalah Valid.

8 Uji Validitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Tabel 6 Uji Validitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) No. Indikator r hitung r tabel Hasil 1 Aroma 0,798 0,22 Valid 2 Rasa 0,884 0,22 Valid 3 Warna 0,884 0,22 Valid 4 Tekstur 0,874 0,22 Valid Karena nilai dari semua segi yang didapat adalah r hitung > r tabel maka dapat dikatakan semua data kuesioner Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) adalah Valid. D. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2012:121), uji realibilitas digunakan oleh peneliti untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Bila r hitung lebih besar dari 0,6, maka kuisioner tersebut dinyatakan reliable. Bila r hitung lebih kecil dari 0,6, maka kuisioner tersebut dinyatakan tidak reliable. Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) Tabel 7 Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,881 4 Data yang diolah menggunakan SPSS 21 menunjukan angka dimana angka tersebut lebih besar dari 0.6 maka instrumen penelitian Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) dapat dikatakan reliabel. Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Tabel 8 Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,881 4 Data yang diolah menggunakan SPSS 21 menunjukan angka dimana angka tersebut lebih besar dari 0.6 maka instrumen penelitian Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) dapat dikatakan reliabel.

9 E. Paired Sample T-test Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Aroma A - Aroma B Rasa A - Rasa B Warna A - Warna B Tekstur A - Tekstur B Mean Std. Deviation Tabel 9 Paired Sample T-test Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2- Std. 95% Confidence tailed) Error Interval of the Mean Difference Lower Upper -,075 1,712,191 -,456,306 -,392 79,696,088 1,794,201 -,312,487,436 79,664 -,700 1,618,181-1,060 -,340-3,870 79,000 -,175 1,979,221 -,616,266 -,791 79,431 Pada hasil Paired Sample T-Test di atas, dapat dilihat bahwa : 1. Pada subvariabel aroma colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,696 lebih besar jika dibandingkan dengan Sig 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada kesukaan panelis terhadap aroma colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. 2. Pada subvariabel rasa colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,664 lebih besar jika dibandingkan dengan Sig 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada kesukaan panelis terhadap rasa colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. 3. Pada subvariabel warna colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,000 lebih kecil jika dibandingkan dengan Sig. 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada kesukaan panelis terhadap warna colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung. 4. Pada subvariabel tekstur colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,431 lebih besar jika dibandingkan dengan Sig 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada kesukaan panelis terhadap tekstur colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

10 F. Uji Perbandingan Rata-Rata (Mean) Tabel 10 Total Uji Perbandingan Mean Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) dan Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Perbandingan Colourful Steamed Cake A Colourful Steamed Cake B Aroma 3,93 4,00 Rasa 4,26 4,18 Warna 3,56 4,26 Tekstur 3,68 3,85 Total Rata - Rata 3,85 4,07 Gambar 1 Diagram Uji Perbandingan Mean Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) dan Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Pada diagram batang hasil uji perbandingan rata rata (mean) seluruh aspek subvariabel (aroma, rasa, warna, dan tekstur) pada dua buah colourful steamed cake yaitu colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) menunjukkan bahwa keseluruhan angka mean pada colourful steamed cake A (tepung terigu) lebih unggul di satu aspek subvariabel yaitu pada rasa sekitar 4,26. Sedangkan pada colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih unggul di beberapa aspek subvariabel seperti pada aroma 4,00, warna 4,26, dan tekstur 3,85. Hal ini menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai colourful steamed cake A (tepung terigu) dari segi rasa daripada rasa colourful steamed cake B (tepung jagung). Pada segi aroma, warna, dan tekstur, panelis lebih menyukai colourful steamed cake B (tepung jagung) daripada colourful steamed cake A (tepung terigu).

11 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung, peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu, berdasarkan nilai data yang diperoleh melalui pengolahan kuisioner, colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) diterima / disukai oleh panelis dilihat dari frekuensi jawaban terbanyak dari tiap colourful steamed cake yaitu Suka dan Sangat Suka. Peneliti juga menarik kesimpulan berdasarkan atas : 1. Dari segi aroma, dapat disimpulkan bahwa aroma colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 4,00 bila dibandingkan dengan aroma colourful steamed cake A (tepung terigu) yang memiliki nilai mean 3,93. Dari segi rasa, dapat disimpulkan bahwa rasa colourful steamed cake A (tepung terigu) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 4,26 bila dibandingkan dengan rasa colourful steamed cake B (tepung jagung) yang hanya memiliki nilai mean 4,18. Dari segi warna, dapat disimpulkan bahwa warna colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 4,26 bila dibandingkan dengan warna colourful steamed cake A (tepung terigu) yang hanya memiliki nilai mean 3,56. Dari segi tekstur, dapat disimpulkan bahwa tekstur colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 3,85 bila dibandingkan dengan tekstur colourful steamed cake A (tepung terigu) yang memiliki nilai mean 3, Secara keseluruhan penerimaan panelis, dapat disimpulkan bahwa colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan rata rata mean sebesar 4,07 bila dibandingkan dengan rata rata mean colourful steamed cake A (tepung terigu) sebesar 3,85. B. Saran Pembuatan colourful steamed cake yang berbahan dasar tepung jagung sebagai subsitusi dari bahan dasar tepung terigu yang biasa digunakan memiliki beberapa manfaat diantaranya colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung sangat baik untuk dikonsumsi karena tepung jagung tidak mengandung gluten. Selain itu, tepung jagung yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan colourful steamed cake sangat mudah dicampurkan dengan bahan lainnya. Berdasarkan manfaat tersebut, peneliti menyarankan kepada mahasiswa/i Binus University yang tertarik, untuk melakukan penelitian lanjutan dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi masyarakat luas tentang tepung jagung yang dapat digunakan dalam pengolahan suatu produk makanan, termasuk jajanan pasar. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk membuat bolu kukus dengan variansi yang berbeda beda baik dari segi penampilan maupun dari segi rasa, sehingga bolu kukus sebagai jajanan pasar akan selalu diminati oleh masyarakat luas dan tidak tergerus oleh munculnya beragam kue kue modern lainnya. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah agar peneliti dapat meneliti perbandingan kandungan gizi secara laboratorium pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung terigu dan tepung jagung. Dari semua saran yang peneliti berikan, pada intinya, kunci keberhasilan dalam pembuatan colourful steamed cake ini adalah proses persiapan alat dan bahan yang diperlukan, ketepatan dan keakuratan dalam penimbangan bahan, serta pembuatan colourful steamed cake yang sesuai dengan resep yang tertera, sehingga baik colourful steamed cake yang menggunakan tepung terigu maupun tepung jagung akan mendapatkan hasil yang baik.

12 REFERENSI Alamsyah, Yuyun. (2008). Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Aliza, Dapur. (2010). Cake Non Terigu Untuk Jualan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung : Rhineka Cipta Bogasari. (2011). Tepung Terigu, diakses 20 Juli 2015 dari Chaerul, Malik. (2011). Karakterisasi Galur Mutan Gandum Pada Dataran Rendah Tropis : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (Online), diakses tanggal 15 April 2015 dari FST.pdf Elisa, Dapoer. (2014). Cake Tanpa Oven : 30 Variasi Cake Kukus Panggang. Surabaya : Genta Group Production. Erdia, Fifi. (2014). Mudah Mebuat Bolu Kukus Hias Untuk Pemula. Jakarta : Kawan Pustaka. Erwin, Lilly T. (2004). Seri Makanan Favorit : Variasi Bolu Kukus. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. Ide Masak. (2015). 110 Variasi Cake. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Nunung. (2009). Rahasia Antigagal Membuat Aneka Kue Populer. Yogyakarta : Demedia Pustaka. Primarasa. (2015). Steamed Cake. Jakarta : PT. Gaya Favorit Press Priyatno, Duwi. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta : MediaKom Siregar, S. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers Sofiah, Betty. D., Tjutju S. Achyar (2008). Penilaian Indera : Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjajaran, Bandung Suarni. (2009). Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering. Jurnal Litbang Pertanian. 28 (2) : 64 (Online), diakses tanggal 15 April 2015 dari Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabeta Suriani. (2014). Uji Adaptasi Beberapa Genotipe Gandum Pada Dataran Rendah. Jurnal Sains & Teknologi. 14 (3) : 270 (Online), diakses tanggal 15 April 2015 dari Suryana, Dayat. (2013). Membuat Tepung. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sutomo, Budi. (2012). Sukses Wirausaha Jajanan Pasar Favorit. Jakarta : Kriya Pustaka. Sutomo, Budi. (2008). Sukses Wirausaha Kue Kering. Depok : Kriya Pustaka.

13 RIWAYAT PENULIS Vinsensia Angelis Tanza lahir di kota Medan pada tanggal 03 Agustus Penulis menamatkan pendidikan D4 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jajanan pasar terdiri dari jenis kue tradisional Indonesia, warisan dari nenek moyang, yang tidak lekang seiring berjalannya waktu. Sejak dulu hingga saat

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA Meirlane Renata Prabaharjana Hotel Management Department, BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk,

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT

UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT Phoa Grecia Jln. Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Phoa.grecia@yahoo.co.id Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M. ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian Uji kesukaan hasil jadi kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen.

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM Julian Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia Abstrak : Kue kering yang banyak digemari masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian eksperimen Uji Hedonik Hasil Jadi Brownies Kukus Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Sorgum Termodifikasi dilakukan dalam mencari tahu perbandingan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus 4.1.1 Panelis Menurut Betty dan Tjutju ( 2008 : 67 ) panelis merupakan orang-orang yang memiliki kelebihan sensorik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Panelis 4.1.1 Jumlah Panelis Jenis Panelis 35 5 30 P anelis Ahli Panelis Terlatih Panelis Tidak Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Pada

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH Dianka Wahyuningtias; Trias Septyoari Putranto; Raden Nana Kusdiana Hotel Management Department, Faculty of Economic

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari pembuatan brownies dengan menggunakan tepung terigu dan tepung beras. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:72) Penelitian Eksperimen atau Experimental Research dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU

UJI KESUKAAN BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU UJI KESUKAAN BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU Shanty Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp : (62-21) 5369

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA Herfano Winata Salam 4, Jakarta Barat, 11540, 087841655510, herfanow@gmail.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par.,

Lebih terperinci

Uji Kesukaan Hasil Jadi Lemon Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kedelai

Uji Kesukaan Hasil Jadi Lemon Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kedelai Uji Kesukaan Hasil Jadi Lemon Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kedelai Yessy Ching Fudin Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI SHUMAI MENGGUNAKAN AYAM DAN BELUT

UJI KESUKAAN HASIL JADI SHUMAI MENGGUNAKAN AYAM DAN BELUT UJI KESUKAAN HASIL JADI SHUMAI MENGGUNAKAN AYAM DAN BELUT Marfhela Trisna Wisma Harapan 1, Depok, 16952, 081519256636, marfhelatrisna@yahoo.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M. ABSTRACT One kind

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS NATHANIA IDAMA RAHMAYUNI Binus University, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat, Fax : (+62 21) 535 0655,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

Bab V ANALISA. V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time)

Bab V ANALISA. V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time) Bab V ANALISA V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time) Jumlah waktu yang diperlukan dalam mengocok telur hingga mencapai tekstur yang putih, ringan, dan kental (atau disebut juga sebagai Ribbon

Lebih terperinci

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI Pebriani Jln. Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, febriani28021991@gmail.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par.,

Lebih terperinci

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG GANDUM UTUH

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG GANDUM UTUH UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG GANDUM UTUH Irene Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen

BAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen BAB IV ANALISA DATA 1.1 Canteen Plaza Indonesia Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen Restoran yang buka pada pertengahan 2008 ini berada di lantai 5 Plaza Indonesia merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS Helenica Liauwandy Jln. Raya Cibarusah, (021) 89677009, helenicaliauwandy@yahoo.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par., MM ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya beraneka ragam Jajanan Pasar merupakan kue tradisional beserta modifikasinya,

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE NAGASARI MENGGUNAKAN TEPUNG GANYONG Putri Rezeki

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE NAGASARI MENGGUNAKAN TEPUNG GANYONG Putri Rezeki UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE NAGASARI MENGGUNAKAN TEPUNG GANYONG Putri Rezeki Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI

UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI Billy Mardhana Jalan Terate Raya No 38a, Jembatan Lima, Jakarta Barat, 081381910561, billy_mardhana@yahoo.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par.,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal Cookies Menggunakan Gula Pasir dan Madu Kelengkeng adalah metode eksperimental.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian eksperimen Uji Organoleptik Hasil Jadi Scones Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kulit Telur dilakukan dalam mencari tahu perbandingan

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI Kristianto Vikamas 2 J6/2, (021) 5451315, abcdefg_qyat@yahoo.com Dosen Pembimbing : Dianka Wahyuningtias, Sst.Par., M.M

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN Bab III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil membuat sponge cake dengan telur ayam dengan telur itik dalam jumlah yang

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG ALMOND DAN TEPUNG KEDELAI

UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG ALMOND DAN TEPUNG KEDELAI UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG ALMOND DAN TEPUNG KEDELAI Grace Ratnasari Tenggara Jl. Pulau Pelangi I no 91, Kembangan Utara, Jakarta Barat, 082145901938, graceratnasari@hotmail.com

Lebih terperinci

UJI HEDONIK PEMBUATAN MARTABAK MANIS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS

UJI HEDONIK PEMBUATAN MARTABAK MANIS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS UJI HEDONIK PEMBUATAN MARTABAK MANIS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS Daniel Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil pembuatan bakpao dengan ragi instan dan dengan ragi alami. Jenis peneletian yang dilakukan

Lebih terperinci

KUESIONER. Universitas Sumatera Utara

KUESIONER. Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN SEHAT DAN GIZI SEIMBANG DI DESA MEREK RAYA KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2010 Tanggal Wawancara : A. IDENTITAS

Lebih terperinci

Jamhari Hadipurwanta. Kata kunci: perubahan, pengetahuan, bimbingan teknis.

Jamhari Hadipurwanta. Kata kunci: perubahan, pengetahuan, bimbingan teknis. KAJIAN PERUBAHAN PENGETAHUAN PENYELIA MITRA TANI SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI BIMBINGAN TEKNIS PENUMBUHAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNG Jamhari Hadipurwanta

Lebih terperinci

DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA

DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA Oleh Puspita Sri Dewi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI FETTUCCINE MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI FETTUCCINE MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI FETTUCCINE MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS Samuel Putralo Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp : (62-21) 5369 6969,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b. Kuesioner ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN No. Responden: I. Identitas Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : a. pria b. wanita Kelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keberagaman budayanya, terutama dalam bidang makanan yang saat ini telah berkembang pesat. Banyaknya orang-orang yang bersaing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI CHURROS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASIL JADI CHURROS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASIL JADI CHURROS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS Syeiny Jl. Pademangan 2 Gang 7 Nomor 42, Pademangan Timur, Jakarta Utara, 081286492062, syeiny.susanto@gmail.com Trias

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah hidangan utama atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut. Hidangan penutup biasanya mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam suatu penelitian perlu ditentukan guna menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian dipilih dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil pembuatan kastengel dengan tepung terigu dan dengan tepung garut dalam jumlah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yang akan dilakukan yaitu meneliti mutu organoleptik terhadap inovasi produk cookies lidah kucing berbahan dasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT Hardiyanti, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 123-128 123 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES Hardiyanti¹), Kadirman²), Muh. Rais 3 ) 1

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bawen yang terletak sangat strategis karena berada di tepi jalan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN

KARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN KARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN Muflihani Yanis, Noveria Sjafrina, Syarifah Aminah BPTP DKI Jakarta Jl raya ragunan no.30 ABSTRAK Tepung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bandung dengan mengambil populasi seluruh kelas VII. Dengan sampel yang digunakan ada dua kelas yaitu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD di Gugus Sidomukti dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA DONAT NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA DONAT NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA DONAT NASKAH PUBLIKASI Oleh : DENNY FITRIA APRIYANI J 300 101 003 PROGRAM STUDI D III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jalan Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

Lama Usaha (tahun) Pendidikan

Lama Usaha (tahun) Pendidikan LAMPIRAN 1 PROFIL RESPONDEN No Alamat Jenis Kelamin (L/P) Pendidikan Lama Usaha (tahun) Lama Kredit (tahun) Jenis Usaha 1 Kel. Maligas L SMP 11 10 Toko Sembako 2 Kel. Maligas L SMP 10 9 Usaha Tahu Tempe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

KUISIONER. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Joglo Manis Ponorogo).

KUISIONER. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Joglo Manis Ponorogo). LAMPIRAN Lampran 1 KUISIONER Dengan hormat, Saya mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ponorogo sedang mengerjakan penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Dampak Pemberian Kompensasi Tidak Langsung Terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini mencakup tepung tape ketan (X) dan daya terima konsumen (Y) pada produk brownies tape ketan dengan

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BOLU KEMOJO MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SINGKONG MOCAF

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BOLU KEMOJO MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SINGKONG MOCAF UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BOLU KEMOJO MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SINGKONG MOCAF Riska Juliana Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Volume Impor Gandum di Indonesia

Tabel 1.1 Volume Impor Gandum di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kuliner tersendiri. (Bondan, 2014) Ragam

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) 80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest 79 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest and post-test atau dapat disebut juga penelitian pra eksperimen. ini Desain

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI OATMEAL COOKIES MENGGUNAKAN GULA PASIR DAN MADU KELENGKENG

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI OATMEAL COOKIES MENGGUNAKAN GULA PASIR DAN MADU KELENGKENG UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI OATMEAL COOKIES MENGGUNAKAN GULA PASIR DAN MADU KELENGKENG Maryana Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bolu Kukus Gambar 2.1 Bolu Kukus Bolu kukus termasuk salah satu jenis jajanan pasar yang sudah lama dikenal yang dijual di mana mana seperti di pasar tradisional, pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Responden yang terhormat Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa jurusan S-1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar Peneliti : Siska Riantiarni Trg LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar Matematika Kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD

Lebih terperinci

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Validitas & Reliabilitas (Sert) Validitas & Reliabilitas (Sert) Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excluded a 0.0 Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan iklim yang tropis, dan memiliki kekayaan sumber daya alam serta keberagamannya. Indonesia juga terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

Lebih terperinci

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK PENGARUH SOSIALISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DI DAERAH KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU KEVIN HENDRO (Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL

PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL Dewi Suksemasari dan Arita Puspitorini Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT

Lebih terperinci