PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL
|
|
- Shinta Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL Dewi Suksemasari dan Arita Puspitorini Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Unesa Abstrak:. Paes merupakan sesuatu yang sangat khusus dalam tata rias pengantin karena paes yang menjadi salah satu perbedaan dan merupakan salah satu pusat perhatian dengan tata rias wajah pengantin. Metode yang dapat digunakan dalam membuat paes tata rias pengantin Solo Basahan ada 2 yaitu metode tradisional dan metode proporsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional yang terbaik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparatif yang membandingkan dua macam metode yang dapat digunakan dalam membuat paes. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan instrumen penelitian berupa daftar check list yang dilakukan oleh 20 observer. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji t untuk mengetahui perbedaan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional. Berdasarkan hasil penelitian yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional dan metode proporsional karena berdasarkan analisis uji t diperoleh nilai probabilitas lebih besar yaitu 0,064 jadi P 0,064 > 0,05. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional yang mempunyai nilai mean tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,34 sedangkan nilai mean terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,12. Jadi hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan yang terbaik adalah menggunakan metode proporsional karena mempunyai nilai mean dan nilai prosentase lebih tinggi dibandingkan metode tradisional. Kata Kunci : Paes, Pengantin Solo Basahan, Metode Tradisional Dan Metode Proporsional PENDAHULUAN Perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan bagi hampir setiap orang. Perkawinan selalu diwarnai dengan rangkaian upacara dan adat istiadat yang mengandung nilai budaya luhur yang diwariskan nenek moyang (Sardjono, 1996:15). Perkawinan merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia, oleh karena itu setiap suku dan daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Masing-masing memiliki keagungan, keunikan dan keindahannya sendiri. Hal tersebut terlihat dalam upacara adat sampai dengan tata rias pengantin yang beraneka ragam. Dahulu pada zaman tradisi keraton upacara perkawinan, busana dan tata rias pengantin masih sangat sederhana dan belum teratur. Pada waktu itu upacara perkawinan dilaksanakan berdasarkan kelompok/strata sosial yang berlaku pada waktu itu, sehingga tidak mungkin seseorang yang bukan kerabat keraton menggunakan busana pengantin dan upacara milik keraton. Akan tetapi saat ini tradisi keraton tersebut sudah menjadi milik kita bersama dan siapapun yang ingin melaksanakan perkawinan dengan tradisi keraton sudah tidak mengalami hambatan (Sardjono, 1996:15). Adat istiadat pengantin Jawa sesungguhnya bersumber dari tradisi keraton. Dengan adat istiadat perkawinan yang mengandung nilai-nilai luhur tersebut, tercipta pula tata rias pengantin yang beraneka ragam (Tilaar, 1992:24). Tata rias pengatin itu sendiri meliputi tata rias wajah, tata rias rambut dan busana. Salah satu contoh tata rias pengantin yang dahulu hanya dikenakan oleh para 32
2 bangsawan keraton adalah tata rias pengantin Solo Basahan. Sebagai tata rias dan busana pengantin yang banyak diminati, Solo Basahan menganut pakem/aturan dan tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Tata rias pengantin Solo Basahan ini memiliki ciri khas dalam tata rias wajah pengantin yaitu harus memberi kesan bersih, halus dan berwarna kekuning-kuningan, dengan bentuk alis menjangan ranggah, terdapat tahi lalat/citak berbentuk belah ketupat yang terletak diantara pangkal alis, menggunakan paes (hiasan dahi) serta memakai busana dodot/bahu terbuka (Tilaar, 1992:24). Pada tata rias pengatin Solo Basahan inilah dikenal istilah paes. Paes merupakan salah satu pakem (aturan) dalam tata rias pengantin Solo Basahan. Paes adalah suatu bentuk riasan pada dahi pengantin dan menjadi sesuatu yang sangat khusus dalam tata rias wajah pengantin karena paes inilah yang menjadi perbedaan dengan tata rias dahi pengantin lainnya (Saryoto, 2004:52), sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia paes adalah mempercantik muka mempelai wanita dengan menggunakan kosmetik dengan cara-cara serta bentuk tertentu ( diakses 5 Mei Jadi paes adalah suatu bentuk riasan pada dahi pengantin yang bertujuan untuk mempercantik muka pengantin wanita dengan menggunakan kosmetik dengan cara tertentu dan menjadi sesuatu yang sangat khusus dalam tata rias dahi pengantin karena paes inilah yang menjadi perbedaan dengan tata rias wajah pengantin lainnya, serta merupakan salah satu pusat perhatian dari tata rias wajah pengantin. Paes pengantin Solo Basahan mempunyai ciri khas tersendiri selain dari segi bentuk juga dari segi warna yang digunakan pada paes. Dalam pembentukan pola paes pada dahi Pengantin Solo Basahan ini biasanya digunakan jari-jari tangan perias pengantin sebagai alat untuk mengukur. Metode pembentukan pola paes pengantin dengan menggunakan jari tangan perias ini disebut sebagai metode pola paes tradisional (metode tradisional). Metode pola paes tradisional ini telah dipakai dari dulu, yang telah diwariskan secara turun temurun dan metode ini dianggap menjadi cara yang paling mudah dalam pembentukan pola paes pada dahi pengantin tradisional. Karena pada saat itu belum ditemukan cara/metode lain dalam pembentukan pola paes pengantin itu sendiri. Pada penerapannya terkadang metode tradisional menimbulkan kesulitan, karena jari manusia khususnya perias pengantin memiliki ukuran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan dahi pengantin memiliki bentuk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh ukuran jari perias pengantin yang kecil akan menyulitkan bila dijadikan pedoman pada dahi pengantin yang lebar, demikian pula dengan jari perias yang besar akan menimbulkan kesulitan bila dijadikan pedoman paes untuk dahi pengantin yang kecil. Walaupun memang pada penerapannya, sebagai perias khususnya perias pengantin harus memadukan antara metode dengan ketajaman perasaan dalam merias dan membuat pola paes pengantin, tetapi pada kenyataanya hal tersebut tidak fleksibel dalam pembentukan pola paes pengantin, oleh karena itu terkadang dijumpai pula perias pengantin yang sudah berpengalaman pada saat pembentukan pola paes tidak menerapkan cara/metode tradisional akan tetapi hanya menggunakan perkiraan khususnya ketajaman perasaanya saja untuk menyesuaikan paes dengan bentuk dahi pengantin. Seiring perkembangan zaman yang selalu menuntut setiap perias untuk dapat berpikiran maju dan kreatif, berdasarkan pengalaman dan uji coba Ibu Tien Santoso yang merupakan salah satu pakar tata rias pengantin nasional menemukan suatu metode baru yang disebut dengan metode pola paes proporsional (metode proporsional) yaitu suatu metode yang digunakan dalam pembentukan pola paes yang disesuaikan dengan visualisasi pada masing-masing wajah pengantin. dengan perbandingan yang diambil dari sudut mata, hidung serta lebar dahi. Pengaruh penerapan metode pola paes antara menggunakan metode pola paes tradisional dan metode proporsional terhadap hasil paes terlihat ketika peneliti melakukan praktek membuat paes pengantin Solo pada mata kuliah Pengantin Tradisional II. Berdasarkan pengamatan peneliti dengan keunikan dan keistimewaan tata rias pengantin Solo Basahan yang mempunyai ciri khas dari bentuk hingga warna yang digunakan pada paes yang membuatnya berbeda dari tata rias pengantin Indonesia lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan 33
3 penelitian dengan judul Perbandingan Hasil Paes Pengantin Solo Basahan Antara Menggunakan Metode Tradisional Dan Metode Proporsional. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Sesuai dengan langkah yang ditempuh untuk memperoleh data tentang perbedaan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dengan metode proporsional, penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif yaitu membandingkan dua jenis metode dalam pembentukan pola paes pengantin Solo Basahan antara metode tradisional dan metode proporsional. Menurut Arikunto (2006:238) penelitian komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Dalam penelitian ini variabel yang dibandingkan adalah hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dengan metode proporsional. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan dengan menggunakan metode tradisional dan proporsional pada bentuk dahi normal, sempit dan lebar. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Lab. Tata Rias, Jurusan PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya. Penelitian dilakukan 1 hari pada tanggal 28 Oktober Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi terhadap hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional yang dibandingkan. Data ini digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan proporsional, karena penelitian ini bersifat komparatif. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data observasi diperlukan jawaban secara langsung tanpa perantaraan orang lain, serta menggunakan daftar observasi tertutup yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban. Instrumen penelitian digunakan untuk panduan observasi hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional. Dalam instrumen penelitian peneliti menggunakan panduan observasi dalam bentuk skala daftar cocok (chek list). Daftar cocok (chek list) dalam deretan pertanyaan, dimana responden tinggal membubuhkan tanda cocok ( ) ditempat yang telah disediakan. Hal ini diharapkan penulis dapat memperoleh data yang berhubungan dengan kriteria penilaian meliputi hasil paes tata rias pengantin metode tradisional dan metode proporsional, bentuk paes tradisional yang sesuai dengan bentuk dahi (normal, sempit dan lebar), bentuk paes proporsional yang sesuai dengan bentuk dahi (normal, sempit dan lebar), bentuk paes yang sesuai dengan bentuk wajah secara keseluruhan.. Penilaian sesuai kriteria sebagai berikut: Skor 5 : Sangat Baik Skor 4 : Baik Skor 3 : Cukup Baik Skor 2 : Tidak Baik Skor 1 : Sangat Tidak Baik Populasi dan sampel Dalam hal ini dilakukan oleh 20 panelis yang terdiri dari 5 dosen tata rias pengantin, 5 perias pengantin, 10 mahasiswa yang telah lulus mata kuliah Tata Rias Pengantin Indonesia dengan nilai minimal B dan mempunyai sertifikat berkompetensi dalam Tata Rias Pengantin Indonesia II yang 34
4 termasuk didalamnya kompetensi dalam tata rias pengantin Solo Basahan yang ditanda tangani oleh ketua DPD Harpi Melati dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Metode Analisis Data Statistik yang digunakan untuk melakukan analisis data dari permasalahan adalah rata-rata, yaitu membandingkan nilai rata-rata hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dengan metode proporsional, nilai rata-rata yang tertinggi adalah yang lebih baik, yang diolah dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan rumus : Keterangan : : Rata-rata Σx : Jumlah semua nilai n : Banyaknya responden = (Sudjana, 2005:69) Pada penelitian ini untuk menguji signifikasi perbedaan hasil terhadap subyek dipergunakan rumus t-test dengan taraf signifikasi 5% yang bertujuan untuk mengetahui metode pola paes tata rias pengantin Solo Basahan yang baik untuk diterapkan pada pembentukan paes pengentin Solo Basahan. Adapun rumus yang dipergunakan untuk memperoleh nilai t adalah sebagai berikut: t = Keterangan: : Rata-rata hitung perbedaan kedua pasangan : Simpangan baku perbedaan kedua pasangan Teknik t-test merupakan salah satu bentuk analisis statistik untuk menguji hipotesis. Selain menggunakan perhitungan-perhitungan diatas, perhitungan teknik statistik disini menggunakan perhitungan statistik melalui komputer yaitu t-test for paired samples dengan program SPSS 12. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data dianalisis dengan menggunakan teknik uji t untuk menguji perbedaan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan. Ringkasan hasil data ditampilkan dalam bentuk diagram dan tabel ringkasan analisis sebagai berikut : 1. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan metode tradisional Gambar 1. Diagram Hasil Tata Rias Pengantin Solo Basahan Metode Tradisional Dari gambar 1 diperoleh nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional secara keseluruhan pada bentuk dahi normal, dahi sempit dan dahi lebar nilai 35
5 tertinggi adalah pada bentuk dahi normal dengan nilai mean 4,26 sedangkan nilai terendah adalah bentuk dahi lebar dengan nilai mean 3,98. Bentuk Dahi Metode Tradisional Dahi Normal 4,26 Dahi Sempit 4,1 Dahi Lebar 3,98 Jumlah 12,34 Rata-rata 4, Tabel 1. Hasil Mean Penilaian Setiap Bentuk Dahi Metode Tradisional Dari tabel 1 diperoleh nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional secara keseluruhan pada bentuk dahi normal, dahi sempit dan dahi lebar yaitu 4,12 2. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan metode proporsional Gambar 2. Diagram Hasil Tata Rias Pengantin Solo Basahan Metode Proporsional Dari gambar 2 diperoleh nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional secara keseluruhan pada bentuk dahi normal, dahi sempit dan dahi lebar nilai tertinggi adalah pada bentuk dahi normal dengan nilai mean 4,48 sedangkan nilai terendah adalah bentuk dahi sempit dengan nilai mean 4,25. Bentuk Dahi Metode Proporsional Dahi Normal 4,48 Dahi Sempit 4,25 Dahi Lebar 4,3 Jumlah 13,03 Rata-rata 4, Tabel 2 Hasil Mean Penilaian Setiap Bentuk Dahi Metode Proporsional Dari tabel 2 diperoleh nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional secara keseluruhan pada bentuk dahi normal, dahi sempit dan dahi lebar yaitu 4,34 36
6 3. Hasil keseluruhan paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional Gambar 3. Diagram Hasil Tata Rias Pengantin Solo Basahan Dari Keseluruhan Aspek Dari gambar 3 diperoleh nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional pada aspek ketepatan bentuk gajahan nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,5 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,05. Nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional pada aspek ketepatan bentuk pengapit nilai tertinggi adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,27 sedangkan nilai terendah adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,12. Nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional pada aspek ketepatan bentuk penitis nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,33 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,15. Nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional pada aspek ketepatan bentuk godeg nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,43 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,13. Nilai hasil mean tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional pada aspek kesesuaian paes dengan bantuk dahi nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,33 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,02. Nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional pada aspek kesesuaian bentuk paes dengan bentuk wajah secara keseluruhan nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,32 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,07. Pada analisis data hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional diperoleh mean (rata-rata) dari keseluruhan bentuk dahi yang disajikan pada diagram berikut ini : Gambar 4. Diagram Hasil Tata Rias Pengantin Solo Basahan Keseluruhan Bentuk Dahi Dari gambar 4 diperoleh nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional secara keseluruhan pada bentuk dahi 37
7 normal nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,48 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,26. Nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional secara keseluruhan pada bentuk dahi sempit nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,25 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 4,1. Nilai mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional secara keseluruhan pada bentuk dahi lebar nilai tertinggi adalah metode proporsional dengan nilai mean 4,3 sedangkan nilai terendah adalah metode tradisional dengan nilai mean 3,98. Group Statistics Metode Hasil AkhirTradisional Proporsiona Std. Error N Mean Std. Deviation Mean Tabel 3. Ringkasan mean uji t paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional dan metode proporsional Hasil group statistik pada tabel 3 ditunjukkan penilaian secara keseluruhan hasil mean paes tata rias pengantin Solo Basahan diperoleh nilai mean metode tradisional adalah 4,12 dan metode proporsional adalah 4,34 sehingga nilai hasil mean tersebut digunakan sebagai pembuatan diagram sebagai berikut : Gambar 5. Diagram Mean Keseluruhan Hasil Paes Tata Rias Pengantin Solo Basahan Nilai hasil mean keseluruhan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan ditampilkan pada gambar 5 ditunjukkan nilai mean tertingggi adalah yang menggunakan metode proporsional dengan nilai mean 4,34 dengan kriteria nilai baik, sedangkan nilai terendah adalah menggunakan metode tradisional dengan nilai mean 4,12 dengan kriteria nilai baik. 38
8 Tabel 4. Ringkasan uji t paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional dan metode proporsional Independent Samples Test Hasil Akhir Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df Sig. (2-tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Difference Lower Upper Ringkasan hasil analisis uji t tentang hasil keseluruhan paes tata rias pengantin Solo Basahan pada tabel 4 diperoleh nilai probabilitas 0,064 dengan demikian tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil keseluruhan paes tata rias pengantin Solo Basahan metode tradisional dan metode proporsional karena probabilitas yang diperoleh lebih besar yaitu P 0,064 > 0,05. Jadi hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara metode tradisional dan metode proporsional diterima. 4. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan pada dahi normal Gambar 6. Diagram Hasil Tata Rias Pengantin Solo Basahan Pada Bentuk Dahi Normal Nilai hasil mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan pada bentuk dahi normal ditampilkan pada gambar 6 ditunjukkan nilai mean tertingggi adalah yang menggunakan metode proporsional dengan nilai mean 4,48 dengan kriteria nilai baik, sedangkan nilai terendah adalah menggunakan metode tradisional dengan nilai mean 4,26 dengan kriteria nilai baik. 5. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan pada dahi sempit Gambar 7. Diagram Hasil Tata Rias Pengantin Solo Basahan Pada Bentuk Dahi Sempit 39
9 Nilai hasil mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan pada bentuk dahi sempit ditampilkan pada gambar 7 ditunjukkan nilai mean tertingggi adalah yang menggunakan metode proporsional dengan nilai mean 4,25 dengan kriteria nilai baik, sedangkan nilai terendah adalah menggunakan metode tradisional dengan nilai mean 4,1 dengan kriteria nilai baik. 6. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan pada dahi lebar Gambar 8. Diagram Hasil Tata Rias Pengantin Solo Basahan Pada Bentuk Dahi Lebar Nilai hasil mean hasil tata rias pengantin Solo Basahan pada bentuk dahi lebar ditampilkan pada gambar 8 ditunjukkan nilai mean tertingggi adalah yang menggunakan metode proporsional dengan nilai mean 4,3 dengan kriteria nilai baik, sedangkan nilai terendah adalah menggunakan metode tradisional dengan nilai mean 3,98 dengan kriteria nilai baik. PEMBAHASAN 1. Hasil Paes Tata Rias Pengantin Solo Basahan Menggunakan Metode Tradisional Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional pada bentuk dahi normal diperoleh nilai mean 4,26 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi sempit diperoleh mean 4,1 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi lebar diperoleh nilai mean 3,98 dengan kriteria baik. Jadi nilai mean secara keseluruhan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional adalah 4,11 dengan kriteria baik. 2. Hasil Paes Tata Rias Pengantin Solo Basahan Menggunakan Metode Proporsional Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional pada bentuk dahi normal diperoleh nilai mean 4,48 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi sempit diperoleh mean 4,25 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi lebar diperoleh nilai mean 4,3 dengan kriteria baik. Jadi nilai mean secara keseluruhan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional adalah 4,43 dengan kriteria baik. 3. Hasil Keseluruhan Paes Tata Rias Pengantin Solo Basahan Antara Menggunakan Metode Tradisional Dan Metode Proporsional Berdasarkan hasil uji t SPSS 12 menunjukkan bahwa dari hasil keseluruhan paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional diperoleh nilai probabilitas 0,064 dengan demikian tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil keseluruhan paes tata rias pengantin Solo Basahan metode tradisional dan metode proporsional karena probabilitas yang diperoleh lebih besar yaitu P 0,064 > 0,05. Penilaian tertinggi adalah 40
10 menggunakan metode proporsional dengan nilai mean 4,34 dengan kriteria baik sedangkan nilai terendah adalah menggunakan metode tradisional dengan nilai mean 4,12 dengan kriteria baik. 4. Hasil Paes Tata Rias Pengantin Solo Basahan Yang Terbaik Secara Keseluruhan Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan yang terbaik secara keseluruhan dari penilaian setiap aspek dapat dilihat dalam tadel dibawah ini : NO. ASPEK METODE METODE TRADISIONAL PROPORSIONAL 1. Ketepatan bentuk gajahan 4,05 4,5 2. Ketepatan bentuk pengapit 4,27 4,12 3. Ketepetan bentuk penitis 4,15 4,33 4. Ketepatan bentuk godeg 4,13 4,43 5. Kesesuaian paes dengan bentuk dahi 4,02 4,33 6. Kesesuaian paes dengan bentuk wajah secara keseluruhan 4,07 4,32 JUMLAH 24,69 26,03 MEAN 4,115 4, Tabel 8. Hasil Mean Penilaian Setiap Aspek Menurut tabel 8 hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan yang terbaik yaitu menggunakan metode proporsional akan tetapi perbedaan hasil nilai mean tidak terlalu banyak dan kedua metode pola paes sama-sama memiliki kriteria penilaian yang sama yaitu baik, hanya nilai mean metode proporsional lebih tinggi yaitu 4,34 dengan perbedaan 0,22 dibandingkan nilai mean metode tradisional lebih rendah yaitu 4,12. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan : 1. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional pada bentuk dahi normal diperoleh nilai mean 4,26 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi sempit diperoleh mean 4,1 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi lebar diperoleh nilai mean 3,98 dengan kriteria baik. Jadi nilai mean secara keseluruhan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional adalah 4,11 dengan kriteria baik. 2. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional pada bentuk dahi normal diperoleh nilai mean 4,48 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi sempit diperoleh mean 4,25 dengan kriteria baik. Pada bentuk dahi lebar diperoleh nilai mean 4,3 dengan kriteria baik. Jadi nilai mean secara keseluruhan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional adalah 4,43 dengan kriteria baik. 3. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional yang mempunyai nilai mean tertinggi adalah menggunakan metode proporsional dengan nilai mean 4,34 sedangkan nilai terendah adalah menggunakan metode tradisional dengan nilai mean 4, Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional pada bentuk dahi normal diperoleh nilai mean 4,26 dengan kriteria baik dan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional pada bentuk dahi normal diperoleh nilai mean 4,48 dengan kriteria baik. 41
11 5. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional pada bentuk dahi sempit diperoleh mean 4,1 dengan kriteria baik dan hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode proporsional bentuk dahi sempit diperoleh mean 4,25 dengan kriteria baik. 6. Hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional pada bentuk dahi lebar diperoleh nilai mean 3,98 dengan kriteria baik dan bentuk dahi lebar diperoleh nilai mean 4,3 dengan kriteria baik. 7. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional dan metode proporsional kerena berdasarkan analisis uji t diperoleh P 0,064 > 0, Hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara metode tradisional dan metode proporsional diterima. 9. Berdasarkan rata-rata yang diperoleh dari proses pengumpulan data yang dilakukan oleh 20 observer hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan antara menggunakan metode tradisional dan metode proporsional adalah hasil paes menggunakan metode proporsional lebih baik karena dari hasil keseluruhan aspek penilaian nilai mean metode proporsional lebih tinggi dari pada nilai mean metode proporsional. 10. Secara statistik hasil yang didapat tidak signifikan, dapat disimpulkan bahwa hasil paes tata rias pengantin Solo Basahan menggunakan metode tradisional dan metode proporsional tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya perbedaan pada ketepatan bentuk gajahan, ketepatan bentuk pengapit, ketepatan bentuk penitis, ketepatan bentuk godeg, kesesuaian paes dengan bentuk dahi dan kesesuaian paes dengan bentuk wajah secara keseluruhan ditentukan oleh faktor keterampilan penata rias dalam membentuk paes (hiasan dahi). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka ditululiskan saran sebagai berikut : 1. Jika membuat pola paes (cengkorongan) disarankan menggunakan pensil alis yang lancip namun lunak agar dapat diperoleh hasil yang rapi dan menggunakan pensil alis yang panjang untuk memudahkan pengukuran (menentukan letak dan batas gajahan, pengapit, penitis dan godeg). 2. Secara keseluruhan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikan. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada bentuk dahi yang lain yaitu dahi besar dan sempit, dahi kecil-lebar dan nonong, dahi kecil dan sempit namun lebar, dahi sadel sepeda, dahi lebar-besar dan nonong. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Renika Cipta Meliastanti, Anna Menggambar Desain. Disajikan dalam Materi Ajar Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Malang. Poerwadarminto W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Santoso, Tien Metode Pola Paes Proporsional Tata Rias Pengantin Solo Basahan. Makalah disajikan dalam seminar Specta 6 Luminocity. Surabaya, 18 November 2008 Sarjono Y, Marmien Rias Pengantin Gaya Yogyakarta Dengan Segala Upacaranya. Yogyakarta: Kanisius Saryoto, Naniek Tata Rias Pengantin Basahan Surakarta. Jakarta: Meutia Cipta Sarana bersama HARPI MELATI Tata Rias Pengantin Solo Putri. Jakarta: Meutia Cipta Sarana bersama HARPI MELATI Sudjana Metoda Statistika. Bandung: Tarsito 42
12 Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Tilaar, Martha Upacara dan Tata Rias Pengantin Se-Nusantara. Jakarta: PT.Vika Press TIM Harpi Melati Tata Rias Pengantin Malang Keprabon Propinsi Jawa Timur Indonesia Makalah Pengantin Bali (Dokumen Pribadi) Makalah Pengantin Banjar (Dokumen Pribadi) Makalah Pengantin Bojonegoro (Dokumen Pribadi) Makalah Pengantin Bugis (Dokumen Pribadi) Brosing: - Anonim: Bentuk Wajah. Diakses 9 Januari Anonim: Makeup Pengantin Tadisional. Diakses: 16 September Anonim: Paes. Diakses: 7 April Anonim: Pengantin. Diakses: 7 April Anonim: Pengantin Jogya. Diakses: 7 April Anomin: Pengantin Solo Basahan. Diakses: 7 April Anonim: Pengantin Tadisional. Diakses: 16 September Anonim: Tata Rias Pengantin. Diakses: 7 April Anonim: Tata Rias Wajah. Diakses: 7 April
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan tahapan penting dan sakral dalam kehidupan seseorang. Dalam tradisi budaya Jawa, perkawinan selalu diwarnai dengan serangkaian upacara
Lebih terperinciLAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test
Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan
Lebih terperinciPEMBUATAN PAES PENGANTIN SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROPORSIONAL
PEMBUATAN PAES PENGANTIN SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROPORSIONAL Ade Novi Nurul Ihsani TJP, Fakultas Teknik UNNES ABSTRACT : Paes makeup forehead is black or green. Paes in bridal style solo consists
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :
Lebih terperinciMERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT
MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT Yenni Sri Handayani *) ABSTRAKSI Salah satu warisan budaya luhur bangsa Inodnesia yaitu upacara adat perkawinan, yang tersebar hampir di setiap daerah. Salah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas
Lebih terperinciUji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah
56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia
Lebih terperinci2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi masyarakat Indonesia perkawinan dipandang sebagai peristiwa yang sakral, karena diharapkan hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Hal tersebut memotivasi calon
Lebih terperinciUjian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah
A. PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan pada siswa. Menurut sebagian siswa, Ujian Nasional adalah proses biasa yang wajib dilalui oleh siswa kelas XII, namun bagi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibangun pada tahun 1975 dan pada tahun 1976, P.T Timatex salatiga diresmikan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries atau sering disebut P.T Timatex berada di kawasan Jurang Gunting Kelurahan Ledok Salatiga.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif
76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif
HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya harga diri dalam penelitian ini akan dibuat 5
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Pasien Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Jaminan Kesehatan Nasional No Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin a.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa macam gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam waktu yang bersamaan. Kadang-kadang
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:
PENGARUH PEMBERIAN MODEL WORD SQUARE DENGAN MODEL CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI DAMPAK PENCEMARAN BAGI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII SMPN 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016? SKRIPSI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) 1. Musyarakah Data mentah dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan publikasi Bank Syariah Mandiri. Laporan
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN
Lampiran 1 : SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jenis kelamin : Umur : Pekerjaan : Alamat : No. telepon : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian adalah data dari instrume n tertentu kemudian dianalisis dengan teknik dan metode yang telah ditentukan. Pada bab ini disajikan beberapa hal yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN
FORM A SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelesan oleh peneliti tentang tujuan
Lebih terperinci4.1 Karakteristik Responden
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden di tinjau dari aspek gender, usia, dan daerah asal dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 berikut ini. No Tabel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STANDARDISASI TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN
PERKEMBANGAN STANDARDISASI TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN TRISNA ANGGUN SHINTA KARNELIS Prodi Tata Rias, Jurusan IKK-FT Jln Rawamangun Muka. Gd. H Jakarta Timur Fax.021-4715094 Email. tatarias57@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam.
43 LAMPIRAN Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam No. Sebelum (detik) Sesudah (detik) No. Sebelum Sesudah (detik) (detik) No. Sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia diciptakan Tuhan dengan keadaan dan bentuk wajah yang berbeda-beda, Mempunyai wajah cantik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi
63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian
30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen
79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Tindakan Data hasil pretes terhadap
Lebih terperinciKEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik)
KEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik) Anas Tamsuri, Rohmah Susanto Litbang AIPDiKI Jatim 1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk
85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji
107 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis
Lebih terperinciUji Perbandingan Rata-Rata
Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan Profil Responden Berdasarkan Usia
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Berikut ini akan dijelaskan perihal profil dari para responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan yang digunakan
Lebih terperinciKelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : MEINAR TRIA SUSANTI
PENGARUH MODEL TALKING STICK DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA SUMBER DAYA ALAM DENGAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SDN KENDALBULUR KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Isola dan SD Laboratorium-Percontohan UPI berlokasi di kelurahan Isola Kecamatan
Lebih terperinciValiditas & Reliabilitas (Sert)
Validitas & Reliabilitas (Sert) Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excluded a 0.0 Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan suatu bangsa tidak hanya merupakan suatu aset, namun juga jati diri. Itu semua muncul dari khasanah kehidupan yang sangat panjang, yang merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele
Lebih terperinciLampiran 1. Syarat mutu dendeng sapi (SNI 2908:2013. Dendeng Sapi) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Bau - Normal 2 Warna - Normal 3 Kadar Air %
Lampiran 1. Syarat mutu dendeng sapi (SNI 2908:2013. Dendeng Sapi) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Bau - Normal 2 Warna - Normal 3 Kadar Air % Maks 12 4 Kadar Lemak % Maks 3 5 Kadar Protein % Min
Lebih terperinciJournal of Beauty and Beauty Health Education
BBHE 1 (1) (01) Journal of Beauty and Beauty Health Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/bbhe PERANAN JURU RIAS PENGANTIN TERHADAP PELESTARIAN TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN ADAT SOLO Yunika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor : Tanggal : PERBEDAAN PENURUNAN SKOR PLAK ANTARA MEMAKAI KAYU SIWAK DAN SIKAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4. 3. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I di SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan SD Mujil 02 sebagai kelas kontrol.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN A. KARAKTERISTIK RESPONDEN A1. A2. A3. A4. A5. PETUNJUK PENGISIAN : BERILAH TANDA SILANG (X) JAWABAN YANG SESUAI DENGAN PILIHAN ANDA PADA PERTANYAAN YANG MENYEDIAKAN BEBERAPA PILIHAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012, yang dijadikan subyek
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan Setelah data-data yang dibutuhkan telah terumpul. Untuk analisis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 2017/2018 di ketiga kelas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Deskiripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 017/018 di ketiga kelas sampel maka diperoleh
Lebih terperinciDAFTAR KUISIONER Komoditi: Kelapa sawit
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian DAFTAR KUISIONER Komoditi: Kelapa sawit A. KARAKTERISTIK PETANI 1. Nama :... 2. Umur :... Tahun 3. Alamat :... 4. Pendidikan Terakhir :... 5. Pelatihan yang telah diikuti
Lebih terperinciTotal Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata
Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790
Lebih terperinciStatistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid
Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731
Lebih terperinciPERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MIPA KELAS X ANTARA SISWA REGULER DENGAN SISWA AKSELERASI DI SMA NEGERI 3 MALANG
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MIPA KELAS X ANTARA SISWA REGULER DENGAN SISWA AKSELERASI DI SMA NEGERI 3 MALANG Endah Wardani, Nurwidodo 2, Sri Wahyuni 2 Alumni Pendidikan Biologi FKIP Universtias
Lebih terperinciINPUTING DATA Sel Jenis Kelamin Umur Kubus X1 X2 X3 X4 KK Financial_Rendah Laki-laki Financial_Rendah Perempuan
LAMPIRAN INPUTING DATA Sel Jenis Kelamin Umur Kubus X1 X2 X3 X4 KK Financial_Rendah Laki-laki 18 5 7.0 7.0 7.0 7.0 7.0 Financial_Rendah Perempuan 18 6 6.0 5.0 6.0 6.0 5.75 Financial_Rendah Perempuan 18
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan beberapa pertemuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 di SMAN 1 Tulungagung dengan popoulasi siswa kelas X sebanyak 250 siswa. Dari opulasi tersebut peneliti
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Lampiran 1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO KUESIONER PENELITIAN Perbedaaan Stres Kerja Pegawai Dinas Luar Berdasarkan Gender Pada AJB 1912 Bumiputera Cabang Ponorogo Bersama kuesioner
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data pokok yang disajikan adalah perbandingan rerata empiris dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan data penelitian yang telah dilakukan.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Definisi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 100 responden, terdiri dari 50 responden dengan tipe pacaran LDR atau jarak jauh dan 50 responden
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, kualifikasi akademik, status kepegawaian, dan status sertifikasi yang dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah di MI Ma arif Sraten dan MI Ma arif Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan
BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 10 Salatiga yaitu kelas VII D dan kelas VII E. Kelas VIID diberi perlakuan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan besarnya model pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan Program Studi Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN UNTUK PETANI SIPT
Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN UNTUK PETANI SIPT ANALISIS SISTEM INTEGRASI PADI TERNAK (SIPT) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH Petunjuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang
Lebih terperinciSetelah mengeras lalu dikeluarkan dari cetakan dan di simpan selama 24 jam. Pengukuran kekasaran awal. Dibagi 2 kelompok. n = 20
Lampiran 1. Alur Penelitian Resin Komposit Hybrid Sampel resin komposit dibentuk di dalam master cast ( 10 mm x 2 mm ) Lalu dilakukan penyinaran dengan menggunakan light curing selama 40 detik Setelah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, usia, kualifikasi akademik, status kepegawaian, masa kerja, dan golongan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
Lebih terperinciANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA
ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Umron Bendosewu. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan
Lebih terperinciPERBANDINGAN MINAT DAN DAYA TALAR ANTARA MAHASISWA JURUSAN UMUM DENGAN MAHASISWA BERBASIS AGAMA DALAM KEMAMPUAN TEKNOLOGI INFORMASI
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 10 Oktober 2017 PERBANDINGAN MINAT DAN DAYA TALAR ANTARA MAHASISWA JURUSAN UMUM DENGAN MAHASISWA BERBASIS AGAMA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life
LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Jawablah dengan member tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda sesuai. 1. Bantuan
Lebih terperinciANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test)
PERTEMUAN KE-10 ANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test) Ringkasan Materi: Komparasi berasal dari kata comparison (Eng) yang mempunyai arti perbandingan atau pembandingan. Teknik analisis komparasi yaitu salah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah data nilai pretes kelas kontrol, nilai pretes kelas eksperimen, nilai postes kelas kontrol, dan nilai postes
Lebih terperinci