BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal Cookies Menggunakan Gula Pasir dan Madu Kelengkeng adalah metode eksperimental. Menurut Sanusi (2011), desain eksperimental adalah desain penelitian yang disusun dengan tujuan untuk meneliti adanya hubungan kausalitas mengenai sikap tertentu antara kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok lainnya yang tidak dikenai perlakuan. Pada penelitian ini, penulis melakukan eksperimen dengan membuat dua produk oatmeal cookies, yang pertama menggunakan gula sebagai pemanis dan yang kedua menggunakan madu sebagai subtitusi gula sebesar 50% dari jumlah pemanis dalam resep. Dengan melakukan penelitian ini dapat diketahui hubungan sebab akibat yang terjadi apabila digunakan kedua jenis pemanis yang berbeda dalam pembuatan oatmeal cookies. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu perbedaan organoleptik pada oatmeal cookies yang menggunakan gula dan oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50%. Penelitian eksperimental yang digunakan penulis adalah one-shot case study. Yang dimaksud dengan one-shot case study menurut Sugiyono (2010) adalah suatu paradigma penelitian dimana terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Pada penelitian ini, penulis memberikan 2 perlakuan terhadap oatmeal cookies, dimana perlakuan pertama adalah pembuatan oatmeal cookies 57

2 58 menggunakan gula pasir, dan perlakuan kedua adalah pembuatan oatmeal cookies menggunakan proporsi 50% madu kelengkeng. Eksperimen akan dilakukan secara eksperimen laboratorium yaitu dilakukan di rumah penulis sendiri. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian eksploratif karena masih sedikitnya informasi dan masalah di dalam penelitian ini yang relatif masih belum banyak dilakukan oleh peneliti lainnya. Pengumpulan data dilakukan penulis secara langsung dengan membagikan kuesioner untuk para panelis ketika melakukan uji organoleptik secara personal. Selain pengumpulan data primer, dilakukan juga pengumpulan data secara sekunder dengan cara mengumpulkan data melalui buku, jurnal maupun literature atau penelitian penelitian sebelumnya. Tabel 3.1 Desain Penelitian No. Desain Penelitian Metode yang Digunakan 1 Tujuan Study Study Eksploratif 2 Jenis dan Metode Penelitian Metode eksperimental (one-shot case study) 3 Lingkungan Penelitian Penelitian laboratorium 4 Unit analisis Individu Sumber : penulis 3.2 Variabel Penelitian Pada penelitian penulis yang berjudul Uji Organoleptik Hasil Jadi Oatmeal Cookies Menggunakan Gula Pasir dan Madu Kelengkeng, ada 2 variabel yang digunakan penulis. Variabel Penelitian menurut Sugiyono (2010) adalah segala sesuatu

3 59 yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu gula sebagai pemanis oatmeal cookies dan madu sebagai pemanis oatmeal cookies Variabel Pemanis Gula pada Oatmeal Cookies Gula pasir merupakan karbohidrat sederhana yang dihasilkan dari tebu. Gula pasir berasal dari cairan sari tebu yang dikristalkan sehingga menghasilkan butiran gula berwarna putih bersih atau putih agak kecoklatan (Darwin 2013). Gula pasir merupakan pemanis dominan yang digunakan oleh masyarakat, khususnya di Indonesia Variabel Pemanis Madu pada Oatmeal Cookies Madu adalah salah satu pemanis alami selain gula. Madu berasal dari bahan baku nektar bunga. Nektar sendiri merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam benuk larutan gula. Warna dan jenis madu yang dihasilkan lebah tergantung sumber nectar (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Madu yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah madu kelengkeng, yang berasal dari nektar bunga kelengkeng, memiliki warna kuning kecoklatan dan rasa manis dan legit dan aroma nya yang tajam. 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret Juni Rincian jadwal proses penelitian yang dilakukan mulai dari tahap awal penelitian hingga tahap pembuat laporan akhir disajikan dalam tabel di bawah ini:

4 60 Tabel 3.2 Timeline Penelitian TAHAP Maret April Mei Juni Pengumpulan litearture x x x x x x x pendukung Analisa data x x x x x x Melakukan eksperimen x x x x pembuatan kue Pengumpulan data melalui kuisioner x x Proses penyusunan tugas x x x x x x x x x x x x akhir Sumber : penulis Tempat Penelitian a. Pembuatan oatmeal cookies dilakukan di rumah pribadi peneliti Alamat : Jalan Tanah Sereal XIII no. 15 Tanah Sereal Jakarta Barat Telepon : (62-21) b. Uji Organoleptik oatmeal cookies dilakukan di Bina Nusantara University, Kampus Anggrek Alamat : Jalan Kebon Jeruk Raya no. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat Telepon : (62-21) Fax : (62-21)

5 Hipotesis Pengertian Hipotesis Menurut Sugiyono (2010), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah peneltiain, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena hipotesis baru berasal dari teori yang relevan, dan harus dibuktikan lagi pada fakta fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data. Secara statistic, hipotesis dibedakan menjadi hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternative (H 1 ). Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan atau perbedaan antara satu variabel dan variabel lainnya. Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau perbedaan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sanusi, 2011) Hipotesis Penelitian Pada penelitian yang berjudul Uji Organoleptik Hasil Jadi Oatmeal Cookies Menggunakan Gula Pasir dan Madu Kelengkeng, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: Hipotesis 1: H 0 : Tidak ada perbedaan terhadap bentuk pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula H 1 : Ada perbedaan terhadap bentuk pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula

6 62 Hipotesis 2: H 0 : Tidak ada perbedaan terhadap tekstur pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula H 1 : Ada perbedaan terhadap tekstur pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula Hipotesis 3: H 0 : Tidak ada perbedaan terhadap warna pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula H 1 : Ada perbedaan terhadap warna pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula Hipotesis 4: H 0 : Tidak ada perbedaan terhadap aroma pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula H 1 : Ada perbedaan terhadap aroma pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula Hipotesis 5: H 0 : Tidak ada perbedaan terhadap cita rasa pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula H 1 : Ada perbedaan terhadap cita rasa pada oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50% sebagai subtitusi gula

7 63 Hipotesis 6: H 0 : Masyarakat kurang tertarik terhadap oatmeal cookies yang menggunakan proporsi 50% madu kelengkeng H 1 : Masyarakat tertarik terhadap oatmeal cookies yang menggunakan proporsi 50% madu kelengkeng 3.5 Populasi dan Sample Penelitian Populasi menurut Sugiyono (2010), adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Melalui pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa / mahasiswi jurusan Hotel Management Bina Nusantara. Bila populasi terlalu besar, sedangkan tidak mungkin bagi penulis untuk melakukan penelitian ke semua populasi, dikarenakan adanya keterbatasan waktu, sehingga penulis dapat mengambil sample dari populasi tersebut. Dalam buku nya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis, Sugiyono (2010) mengatakan bahwa sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sample yang diambil dari suatu populasi harus benar benar mewakili populasi tersebut sesuai kriteria yang diperlukan oleh penulis. Dalam menentukan sample, penulis mengacu pada ASTM (American Standard Testing Material). Dalam penelitian ini, sample minimal yang diambil oleh penulis adalah 55 orang yang terdiri dari 5 panelis ahli atau expert, panelis terlatih sebanyak 20

8 64 orang dan panelis tidak terlatih sebanyak 30 orang. Sedangkan dalam, penelitian ini, penulis mengambil sample sebanyak 70 orang, yang terdiri dari 5 panelis ahli/ expert, 30 panelis terlatih dan 35 panelis tidak terlatih. Jumlah tersebut diambil penulis untuk mendapatkan hasil yang lebih valid Alat Ukur Penelitian Menurut Sugiyono (2010) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel,yang diukur dengan istrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan Sosial antara lain adalah: 1. Skala likert 2. skala Guttman 3. Rating scale 4. Sematic Defferential Pada penelitian ini, penulis menggunakan sematic defferential sebagai skala pengukuran dalam kuesioner. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap ataupun suatu karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang atau suatu objek lainnya. Seperti yang dikatakan Sugiyono (2010) skala pengukuran sematic deferential dikembangkan oleh Osgood. Skala ini tidak berbentuk pilihan ganda maupun checklist, namun berbentuk

9 65 garis kontinum yang jawaban sangat positifnya berada di bagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatifnya berada di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Seorang responden dapat memberikan jawaban, pada rentan jawaban yang positif sampai dengan negatif, hal itu tergantung dari persepsi responden terhadap kriteria yang ingin dinilai. Jawaban yang sangat posirtif biasanya dilambangkan dengan angka 5, dan yang sangat tidak positif dilambangkan dengan angka 1, sedangkan angka 3 melambangkan jawaban cukup positif dan netral. 3.7 Uji Validitas & Uji Realibilitas Uji validitas dan realibiltas merupakan salah satu tahap yang dilakukan penulis dalam penelitian ini. Kedua jenis uji ini dilakukan sebagai tahap pengujian terhadap kuesioner yang digunakan penulis sebagai instrument pengumpulan data primer Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesasihan suatu instrumen penelitian. Suatu intsrumen penelitian yang valid memiliki tingkat validitas yang tinggi, dan sebaliknya bila instrumen penelitian yang tidak valid akan memiliki tingkat validitas yang rendah. (Priyatno, 2013) Menurut Sugiyono (2010), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Jadi, uji validitas yang dilakukan pada item kuesioner untuk melihat apakah item atau pertanyaan yang dituliskan di dalam kuesioner sudah tepat untuk mendapatkan

10 66 jawaban apa yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji validitas dengan menggunakan SPSS. Metode yang digunakan penulis untuk melakukan uji validitas adalah metode korelasi Pearson (Pearson Product Moment). Metode Korelasi Pearson menurut Priyatno (2013) adalah analisis yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing masing skor item dengan total skor item tanpa melakukan koreksi terhadap nilai koefisiensi korelasi yang overestimasi. Hasil uji validitas akan dibandingkan dengan tabel r-korelasi pearson untuk menentukan apakah item tersebut valid atau tidak. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut a. Jika r hitung > r tabel, maka item pernyataan itu valid b. Jika r hitung < r tabel, maka item pernyataan itu tidak valid Uji Realibilitas Setelah melakukan uji validitas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji realibititas terhadap item kuesioner tersebut. Seperti yang dikatakan Sugiyono (2010) pada bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis, hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data walaupun pada waktu yang berbeda. Jawaban yang diberikan untuk pertanyaan tersebut akan konstan dan sama walaupun kita memberikan jawaban pada hari ini ataupun pada esok harinya. Jadi, alat yang reliable secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama. Pada penelitian ini, penulis melakukan uji realibitas dengan alat bantu SPSS, metode yang digunakan penulis adalah Cronbach s Alpha. Menurut Priyatno (2010), metode ini cocok digunakan pada item yang menggunakan skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-10, 0-30).

11 67 Pengambilan keputusan untuk uji reabilitas sebagai berikut: - Cronbach s alpha<0,6 = reabilitas buruk - Cronbach s alpha 0,6 0,79 = reabilitas diterima - Cronbach s alpha >0,8 = reabilitas baik (Priyatno,2013) 3.8 Metode Analisa Data Perlakuan dan Pengulangan Dalam penelitian ini, penulis melakukan dua perlakuan dengan tiga kali pengulangan. Dua perlakuan yaitu mencari hasil pengolahan oatmeal cookies dengan menggunakan pemanis gula dan penggunaan madu 50% sebagai subtitusi gula, dimana dalam setiap perlakuan kedua produk harus diperlakukan secara sama dan bersamaan waktunya. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali pengulangan, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan hasil, karena setiap pengulangan belum tentu mendapatkan hasil yang sama. Oleh sebab itu, setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali pengulangan untuk mendapatkan hasil yang lebih valid Tabel 3.3 Perlakuan Tabel Perlakuan dan Ulangan Ulangan A A-1 A-2 A-3 B B-1 B-2 B-3 Sumber : Penulis Keterangan: A : Pembuatan oatmeal cookies dengan bahan 100 gram gula pasir B : Pembuatan oatmeal cookies dengan bahan 50 gram gula pasir dan 50 gram madu kelengkeng

12 Alat Bantu Statistik Setelah kuisioner terkumpul sesuai dengan jenis dan jumlah panelis yang dibutuhkan, kuisioner tersebut di analisa menggunakan analisis program computer SPSS (Statistical Package for Social Science).Penulis menggunakan SPSS 20 yang merupakan software atau program komputer yang digunakan untuk menganalisis data statistik untuk uji validitas, realibilitas, serta uji statistik hasil kuisioner untuk menguji hipotesis Paired Samples T Test Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji T dua sampel berhubungan atau paired sample t-test. Paired sample t-test, menurut Priyatno (2013) digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel data yang berhubungan. Dalam penelitian penulis yang berjudul Uji Organoleptik Hasil Jadi Oatmeal Cookies Menggunakan Gula Pasir dan Madu Kelengkeng, dua sampel data yang digunakan adalah produk A dan produk B. Dimana produk A adalah hasil oatmeal cookies yang menggunakan pemanis gula pasir sedangkan produk B adalah hasil jadi oatmeal cookies yang menggunakan proporsi madu 50 % dan gula pasir 50%. Dengan metode paired sample t-test penulis ingin membandingkan kedua produk tersebut untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua produk tersebut dalam hal bentuk, tekstur, aroma, warna dan cita rasa. Penulis menggunakan SPSS versi 20 untuk menghitung paired sample t-test. Menurut Priyanto (2013), kriteria pengujian dengan menggunakan metode paired sample t-test adalah sebagai berikut: - H0 diterima jika t tabel t hitung t tabel - H0 ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

13 69 Selain dengan membandingkan t-tabel dan t-hitung, kita juga dapat menggunakan nilai siginifikan sebagai kriteria pengujian dimana H 0 diterima apabila nilai signifikan (Sig) > 0,05, sedangkan H 0 ditolak apabila nilai signifikan (Sig) < 0, Analisis Deskriptif Analisis deskripif menurut Priyatno (2012) adalah metode analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan data statistik seperti mean, nilai minimum, nilai maksimum, standard deviasi, dsb. Penyajian data yang digunakan dalam statistik deskriptif meliputi tabel, distribusi frekuensi, presentasi grafis sepeti histogram, pie chart, dan lain sebagainya. Ada 4 jenis analisis deskriptif, yaitu analisis frekuensi, analisis deskriptif statistik, analisis explorasi, dan analisis crosstabs. Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif frekuensi untuk mengambarkan data primer yang terkumpul. Analisis frekuensi menurut Bekti, Rahayum & Ohyver (2012) digunakan untuk memperoleh ringkasan suatu variabel. Analisis frekuensi digunakan untuk menghitung frekuensi data pada variabel dan disajikan dalam bentuk tabel angka dan grafik. Selain itu penulis juga menggunakan metode analisis deskriptif statistik untuk mengetahui nilai minimum, nilai maximum yang diberikan seorang panelis, mean serta nilai standard deviasi. Standard deviasi adalah nilai disperse yang digunakan untuk menunjukan seberapa besar individu individu bervariasi. Jika observasi individual, mempunyai variasi besar dalam nilai rata-rata kelompoknya, maka standard deviasinya besar. (Sarwono, 2012)

14 Jenis dan Sumber Data Penelitian Menurut Sugiyono (2010) jenis sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen. Pada penelitian Uji Organoleptik Hasil Jadi Oatmeal Cookies Menggunakan Gula Pasir dan Madu Kelengkeng, penulis menggunakan dua jenis data, yaitu: o Pengumpulan data primer dilakukan melalui cara menyebarkan kuesioner kepada para panelis dan hasil eksperimen yang dilakukan oleh penulis o Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari berbagai macam sumber yaitu dari buku, literature, jurnal pendukung, dan lain lain Teknik Pengumpulan Data Studi Kepustakaan Menurut Sanusi (2011), studi kepustakaan adalah mengumpulkan, mendalami, menelaah, mencermati, dan mengidentifikasi bahan kepusatakaan. Mengumpulkan dan menelaah kepustakaan yang relevan dengan permasalahan penelitian merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan dan menelaah informasi dari berbagai sumber yaitu buku teks, jurnal ilmiah, hasil penelitian orang lain berupa tesis, skripsi yang mendukung penelitian penulis yaitu tentang madu, gula, produk cookies, uji organoleptik dan lain lain yang relevan dengan penelitian penulis.

15 71 Menurut Sanusi (2011), adapun manfaat melakukan studi pustaka yaitu sebagai berikut. Peneliti akan memperoleh kepastian apakah masalah penelitian yang akan dikaji lebih dalam itu belum memperoleh jawaban secara tuntas. Karena apabila ternyata masalah penelitian yang akan dikaji lebih dalam lagi oleh penulis telah dijawab secara tuntas oleh orang lain maka sebaliknya peneliti tidak meneruskan peneltian itu, karena hanya akan memboroskan sumber daya yang diteliti. Dengan menelaah bahan pustaka, besar kemungkinannya peneliti akan menemukan berbagai masalah penelitian yang sangat potensial untuk dikaji lebih lanjut. Peneliti yang dengan tekun menelaah bahan pustaka secara teoritis akan merasa dituntun dalam mencari jawaban masalah penelitian. Dengan melakukan telaah pustaka, peneliti sudah mantap dalam mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya karena sudah memenuhi persyaratan metode keilmuan yaitu metode ilmiah Kuesioner Pada penelitian ini, selain menggunakan studi kepustakaan penelti menggunakan kuesioner (Questionnaires) sebagai media atau alat untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2010), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada panelis untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pendekatan personal dengan panelis, yaitu memberikan kuesioner kepada panelis pada saat uji organoleptik. Menurut Sanusi (2011), ada beberapa kategori pertanyaan dalam kuisioner yaitu pertanyaan tertutup,

16 72 pertanyaan terbuka, pertanyaan kombinasi dan pertanyaan semiterbuka. Dalam penelitian ini yang digunakan penulis adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup, yaitu jenis pertanyaan yang kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain Dibawah ini, adalah contoh kuesioner yang digunakan penulis dalam penelitian: Gambar 3.1 Contoh Kuesioner Sumber : Penulis

17 Penentuan Formula Oatmeal Cookies Madu Penentuan formula oatmeal cookies yang menggunakan madu sebagai bahan subtitusi gula dilakukan setelah semua bahan baku yang diperlukan untuk melakukan percobaan pembuatan cookies sudah lengkap. Penetapan formula cookies yang menggunakan madu dilakukan secara trial and error untuk menentukan perbandingan yang tepat. Formula oatmeal cookies yang menggunakan madu disajikan dalam tabel 3.12 Tabel 3.4 Formula Cookies Gula dan Madu Jumlah (gram) Bahan Kontrol/ gula Substitusi 50% (A1) (A2) Mentega tawar Gula pasir Madu Kelengkeng 0 50 Telur ayam 1 1 Vanili bubuk Tepung terigu Soda kue Kismis Oatmeal istant Jumlah (g) Sumber : Penulis

18 74 Berdasarkan hasil trial and error yang dilakukan peneliti, tingkat subtitusi maksimum madu untuk menggantikan gula adalah sebesar 50%. Karena tekstur madu yang berupa cairan akan mengubah tekstur cookies, penggunaan subtitusi madu yang diatas 50% akan membuat tekstur cookies menjadi lembek dan tidak renyah. Oleh karena itu, digunakan 1 tingkat formulasi subtitusi cookies yang menggunakan madu yaitu 50% Uji Organoleptik Pada peneltian ini, penulis menggunakan metode penelitian organoleptik dimana uji organoleptik menggunakan indera manusia sebagai alat pengukurnya. Uji organoleptik sering digunakan untuk industri pangan atau industri lain yang menggunakan indera sebagai pengukur mutu produknya. Uji sensori bagi produk pangan penting dilakukan karena pengguna atau konsumen akhirnya adalah manusia. Evaluasi sensori didefinisikan sebagai pengukuran ilmiah untuk mengukur, menganalisa karakteristik bahan pangan dan bahan lain yang diterima oleh indera penglihatan, pencicipan, penciuman, perabaan dan pendengaran, serta menginterpretasikan reaksi yang diterima akibat proses penginderaan tersebut Waysimah &Adawiyah (2010) Pada penelitian ini, penulis meneliti uji organoleptik pada kedua produk oatmeal cookies yang menggunakan pemanis yang berbeda yaitu satu menggunakan gula pasir 100% dan yang satu lagi menggunakan proporsi madu 50% dan gula pasir 50%. Uji

19 organoleptik meliputi apakah ada perbedaan baik dari bentuk atau penampilan, tekstur, cita rasa, aroma dan warna dari kedua produk tersebut Uji Pasangan Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis organoleptik yaitu uji pasangan. Uji pasangan termasuk dalam pengujian pembedaan. Pengujian pembedaan digunakan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat organoleptik antara dua contoh. Dalam uji pembedaan ini, kita dapat menggunakan bahan pembanding ataupun tidak tergantung dari apa yang ingin kita uji, misalnya kita hanya ingin mengetahui perbedaan sehingga tidak perlukan bahan pembanding, namun bila kita ingin mengetahui mutu perlakuan maka diperlukan bahan pembanding. Uji uji ini digunakan untuk menilai pengaruh macam macam perlakuan modifikasi proses atau bahan pengan pengolahan pangan bagi industri, atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi yang sama. Yang terakhir ini terutama dari segi konsumen (Sofiah & Achyar, 2008) Sedangkan uji pasangan atau yang disebut juga dengan paired comparison, paired test atau dual comparation. Menurut Sofiah & Achyar (2008) uji pasangan adalah contoh yang paling sederhana dalam uji pembedaan dimana ada dua contoh yang disajian bersamaan atau berurutan dengan nomor kode yang berlainan. Masing masing panelis diminta untuk menyatakan ada atau tidak adanya berbedaan antara dua produk

20 76 yang disajikan. Agar pengujian berjalan efektif, sifat atau kategori pembeda harus jelas dan dapat dipahami panelis. Di penelitian ini, dua produk yang dibandingkan oleh penulis adalah 2 produk oatmeal cookies yang menggunakan dua pemanis berbeda yaitu menggunakan gula dan produk oatmeal cookies yang menggunakan madu 50% sebagai subtitusi gula.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Panelis 4.1.1 Jumlah Panelis Jenis Panelis 35 5 30 P anelis Ahli Panelis Terlatih Panelis Tidak Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian eksperimen Uji Organoleptik Hasil Jadi Scones Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kulit Telur dilakukan dalam mencari tahu perbandingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian Uji kesukaan hasil jadi kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:72) Penelitian Eksperimen atau Experimental Research dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam adalah metode penelitian

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI OATMEAL COOKIES MENGGUNAKAN GULA PASIR DAN MADU KELENGKENG

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI OATMEAL COOKIES MENGGUNAKAN GULA PASIR DAN MADU KELENGKENG UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI OATMEAL COOKIES MENGGUNAKAN GULA PASIR DAN MADU KELENGKENG Maryana Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil pembuatan bakpao dengan ragi instan dan dengan ragi alami. Jenis peneletian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian eksperimen Uji Hedonik Hasil Jadi Brownies Kukus Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Sorgum Termodifikasi dilakukan dalam mencari tahu perbandingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari pembuatan brownies dengan menggunakan tepung terigu dan tepung beras. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil pembuatan kastengel dengan tepung terigu dan dengan tepung garut dalam jumlah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada sekarang ini, industri kuliner berkembang pesat di dunia, khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada sekarang ini, industri kuliner berkembang pesat di dunia, khususnya di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada sekarang ini, industri kuliner berkembang pesat di dunia, khususnya di Indonesia. Perkembangan industri kuliner dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA Meirlane Renata Prabaharjana Hotel Management Department, BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yang akan dilakukan yaitu meneliti mutu organoleptik terhadap inovasi produk cookies lidah kucing berbahan dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN Bab III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil membuat sponge cake dengan telur ayam dengan telur itik dalam jumlah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS Helenica Liauwandy Jln. Raya Cibarusah, (021) 89677009, helenicaliauwandy@yahoo.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par., MM ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang. UIN Imam Bonjol terletak di Jln. Prof. M. Yunus Lubuk Lintah Padang. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA Herfano Winata Salam 4, Jakarta Barat, 11540, 087841655510, herfanow@gmail.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par.,

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah formulasi pada muffin berbasis tepung mocaf sebesar (30%, 50%, dan 70%) sementara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana dalam ilmu sosial pendekatan ini mengacu kepada keakuratan deskripsi dari suatu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empiris di mana data adalah bentuk atau sesuatu yang dapat dihitung atau di

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek dibagi menjadi 3. Pertama adalah mahasiswa akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlunya diadakan desain penelitian. Desain yang akan dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian explanasi merupakan penelitian untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus 4.1.1 Panelis Menurut Betty dan Tjutju ( 2008 : 67 ) panelis merupakan orang-orang yang memiliki kelebihan sensorik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka pikir berisikan tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanankan penelitian. Penelitian di dalam penelitian ini terbagai ke dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif

Metode Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metode Penelitian Kuantitatif Uji Validitas dan Reabilitas Fakultas Ilmu Komunikasi Drs. Saefudin, M.Si Program Studi Periklanan Pengertian Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH Dianka Wahyuningtias; Trias Septyoari Putranto; Raden Nana Kusdiana Hotel Management Department, Faculty of Economic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan analisis data kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Pada Uji Kesukaan Infused Lemon dan Simple Syrup pada Tequila di Canteen Plaza Indonesia. Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugyono

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian apakah yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang mengikuti aturan atau prosedur tertentu. Ruseffendi mengemukakan bahwa: Penelitian adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota 25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif atau studi eksplorasi, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pemilihan Obyek Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisa penerapan knowledge management terhadap keefektivitas kinerja dan menganalisa hubungan antara

Lebih terperinci

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel penelitian, dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel penelitian, dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelasional, metode ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau Bab 3 Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau teknik penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat memecahkan masalah yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI Pebriani Jln. Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, febriani28021991@gmail.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par.,

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek. dikarenakan wholesaler di Kota Surabaya menjanjikan.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek. dikarenakan wholesaler di Kota Surabaya menjanjikan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek Shintoeng. Lokasi penelitian akan dilakukan di kota Surabaya. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sehubungan dengan masalah yang ingin penulis ungkapkan tentang Kualitas Interaksi Sosial Atlet Kata Karate Nomor Kata Beregu Kabupaten Cianjur, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survei. Menurut Sugiyono (014) metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif berjenis komparatif dengan metode survei untuk meneliti adanya perbedaan pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci