BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Pengadaan progam pensiun bertujuan untuk memberikan jaminan hari tua bagi Pegawai Negeri Sipil pada saat mencapai usian pensiun. Selain itu juga bertujuan sebagai penghargaan atau jasa-jasa Pegawai Negeri Sipil yang telah memberikan pengabiannya kepada Negara. Tugas utama PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta adalah mensejahterakan Pegawai Negeri Sipil, terutama memasuki masa pensiun dengan menyelenggarakan progam pensiun yang memjamin hari tua khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil setelah mengakhiri pengabdiannya pada Negara. Salah satu progam pensiun yang di tawarkan pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta adalah Uang Duka Wafat yaitu dana kematian yang diberikan kepada suami/istri/anak/ahli warisnya karena pensiun meninggal dunia. Tujuan dari adanya uang duka wafat adalah sebagai pengganti dana pemakaman dan sebagai dana sementara untuk menopang kehidupan keluarga yang ditinggalkan selanjutnya. Untuk mendapatkan pembayaran hak pensiun, maka peserta pensiun harus mempunyai klim yang bisa didapatkan di kantor Cabang PT. TASPEN (Persero) yang ada di wilayah kerjanya dan juga meliputi daerah domisili peserta yang bersangkutan. Berikut merupakan penjelasan bagaimana prosedur pembayaran uang duka wafat bagi pensiunan Pegawai Negeri Sipil pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Pelayanan pembayaran uang duka wafat dapat ditempuh dengan 2 (dua) cara yaitu : 50

2 1. Pembayaran Secara Langsung Pelayanan pembayaran secara langsung yaitu pembayaran yang dilakukan secara langsung peserta atau pemohon datang langsung ke Kantor PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Peserta atau pemohon kebanyakan memilih pembayaran secara langsung atau datang langsung ke TASPEN dikarenakan prosedurnya lebih jelas dan mudah untuk dimengerti. Berikut merupakan tahap-tahap pembayaran secara langsung : A. Pengambilan dan Pengisian Formulir Permohonan Pada tahap pertama, untuk pembayaran yang secara langsung pemohon atau peserta TASPEN yang akan mengurus permohonan uang duka wafat bagi pensiunan datang dan lapor ke kantor PT. TASPEN (Persero) Cabang surakarta, ketika datang pertama kali akan dilayani oleh petugas penerangan untuk memberi mengarahan serta memberikan nomor antrian kepada pemohon atau peserta TASPEN yang akan mengurus uang duka wafat. Kemudian pemohon atau peserta TASPEN akan diarahkan oleh petugas penerangan untuk mengantri pada loket lima (5) Customer Service bagian Informasi dan Formulir. Customer Service (CS) pada loket 5, yaitu petugas di bagian data peserta dan pemasaran yang bertugas memberikan informasi bagi calon pemohon/peserta TASPEN. Setelah pemohon jelas akan informasi yang disampaikan oleh Customer Service (CS), pemohon selanjutnya mengisi formulir yang telah disediakan, dalam pengisian formulir pemohon bisa dibantu oleh petugas Customer Service (CS). Sedangkan untuk pemohon yang sudah tua tidak bisa menulis dan membaca maka petugas Customer Service (CS) atau keluarga yang bersangkutan bisa membantu menuliskan formulir. Seperti yang dikemukakan oleh petugas Customer Service sebagai berikut : Untuk pengisian formulir pemohon yang sudah tua tidak bisa menulis dan membaca maka untuk pengisian formulir kami (Customer 51

3 Service) bisa membantu menuliskan atau juga bisa dituliskan oleh keluarga yang bersangkutan (Sumber : Wawancara, 5 April 2016) Pada Customer Service (CS) bagian Informasi dan formulir setelah mengisi formulir dengan benar maka peserta atau pemohon akan diberikan pengarahan mengenai persyaratan apa saja yang harus dilengkapi. Dalam pelaksanaan pembayaran uang duka wafat secara langsung dari tahap pengambilan dan pengisian formulir permohonan sampai dengan tahap uang dibayarkan kepada peserta pensiun diperkirakan membutuhkan waktu selama 45 menit penyelesaian. Apabila persyaratan dan dokumen-dokumen lainnya sudah lengkap. Mengenai hal tersebut di kemukakan oleh kepala bidang Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai berikut : Untuk memperoleh haknya, pemohon atau peserta TASPEN harus mengisi formulir pembayaran hak yang sesuai deangan jenis kejadiannya seperti formulir pembayaran THT, pembayaran Uang Duka Wafat dll. Serta peserta atau pemohon harus melengkapi dokumen persyaratan yang diperlukan. Untuk mendapatkan formulir tersebut peserta dapat diperoleh secara gratis di kantor PT. TASPEN (Persero) setempat dalam waktu 45 menit uang sudah bisa dibayarkan kepada pemohon atau peserta TASPEN (Sumber : Wawancara, 5 April 2016) Adapun persyaratan dan cara pelaksanaan pembayaran Uang Duka Wafat pagi pensiunan Pegawai Negeri Sipil terdapat 2 (dua) jenis Uang Duka Wafat berikut penjelasannya : 1. Uang Duka Wafat dengan hak pensiun Terusan 52

4 Uang duka wafat dengan hak pensiun terusan adalah seorang yang ditinggalkan baik suami/istri maka otomatis mendapatkan hak pensiun terusan selama 4 (empat) bulan berturut-turut dan pada bulan ke 5 (lima) baru mendapatkan pensiun janda/duda setelah pemohon mengajukan pensiun janda/duda. Begitu juga dengan anak yang ditinggalkan oleh pensiunan meninggal, dimana pensiunan meninggal tidak meninggalkan istri/suami melainkan meningglkan anak kandung. Ketika pensiunan meninggal dunia hanya meninggalkan anak, maka anak yang berhak mendapatkan uang duka wafat tersebut berusia maksimal 25 tahun dan masih sekolah. Berikut adalah syarat pengurusan uang duka wafat dengan hak pensiun terusan : Persyaratan Pembayaran Uang Duka Wafat dengan hak terusan: Blangko Di Berikan Oleh Pt.Taspen ( Persero ) & Difoto Copy Oleh Pemohon 1. Blangko FPP ( Formulir Permintaan Pembayaran ) Klim Selain blangko formulir permintaan pembayaran, pemohon juga harus melampirkan beberapa persyataran diantaranya : a) Fotocopy SK pensiun dan SK asli 1 (satu) lembar b) Fotocopy KARIP 1 (satu) lembar c) Fotocopy KTP pemohon (Istri/suami) dari pensiunannya 1 (satu) lembar d) Fotocopy surat kematian dilegalisir kepala desa atau lurah 1 (satu) lembar 53

5 e) Fotocopy surat nikah dilegalisir KUA atau catatan sipil (CAPIL) dan aslinya dibawa 1 (satu) lembar f) Pas photo pemohon ukuran 3x4 hitam putih 4 (empat) lembar Catatan : Pada saat pengambilan uang di kasir PT. TASPEN diharap membawa SK Pensiun asli dan KTP asli. 2. Uang Duka Wafat Punah Uang duka wafat yang diberikan kepada ahli waris ketika pensiunan meninggal dunia dan tidak meninggalkan isteri/suami dan jika meninggalkan anak, anak tersebut telah berusia lebih dari 25 tahun. Uang duka wafat punah dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : a. Uang duka wafat punah untuk anak kandung yang usianya sudah melebihi 25 tahun berhak mendapatkan uang duka wafat + gaji pensiunan yang telah meninggal belum sempat diambil b. Uang duka wafat punah untuk bukan anak kandung hak yang didapatkan hanya uang duka wafat oleh pihak PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Berikut merupakan syarat-syarat pengurusan uang duka wafat punah : 54

6 1. Persyaratan Uang Duka Wafat Punah (ANAK KANDUNG) a) Blangko Fpp (Formulir Permintaan Pembayaran) Klim b) Blanko Surat Pernyataan Tidak Mengambil / Menanda Tangani Pembayaran Pensiun (Ditanda Tangani & Dillegalisir Oleh Kantor Bayar) c) Blangko Surat Keterangan Kuasa Ahli Waris (Dilegalisir Oleh Kepala Desa / Pak Lurah) Selain ketiga blangko tersebut pemohon juga harus melampirkan beberapa persyaratan diantaranya : a. Fotocopy SK Pensiun sebanyak 1 (satu) lembar b. Fotocopy KARIP sebanyak 1 (satu) lembar c. Fotocopy KTP Pemohon (KTP Anak Kandung) sebanyak 1 (satu) lembar dan memperlihatkan KTP Asli d. Fotocopy surat kematian dilegalisir kepada desa atau lurah sebanyak 1 lembar e. Fotocopy kartu keluarga anak kandung dan kartu keluarga yang meninggal dunia sebanyak 1 (satu) lembar f. Pas photo anak kandung ukuran 3x4 hitam putih sebanyak 2 (dua) lembar. Catatan : 55

7 Pada saat pengambilan uang dikasir PT. TASPEN diharap membawa SK pensiun asli dan KTP asli. 2. Persyaratan Uang Duka Wafat Punah (BUKAN ANAK KANDUNG) a) Blangko Fpp (Formulir Permintaan Pembayaran) Klim b) Blanko Surat Pernyataan Tidak Mengambil / Menanda Tangani Pembayaran Pensiun (Ditanda Tangani & Dillegalisir Oleh Kantor Bayar) c) Blangko Surat Keterangan Kuasa Ahli Waris (Dilegalisir Oleh Kepala Desa / Pak Lurah) d) Blangko Surat Keterangan Penguburan (Dilegalisir Oleh Kepala Desa / Pak Lurah) Selain blangko blangko diatas ada juga persyaratan yang harus dibawa, diantanya : a. Fotocopy SK pensiun sebanyak 1 (satu) lembar b. Fotocopy KARIP sebanyak 1 (satu) lembar c. Fotocopy KTP pemohon dan KTP asli sebanyak 1 (satu) lembar d. Fotocopy surat kematian dilegalisir kepada desa atau lurah sebanyak 1 (satu) lembar e. Kartu keluarga anak pemohon dan kartu keluarga yang meninggal dunia sebanyak 1 (satu) lembar 56

8 f. Pas photo pemohon ukuran 3x4 hitam putih sebanyak 2 lembar Catatan : Pada saat pengambilan uang di kasir PT. TASPEN diharap membawa SK Pensiun asli dan KTP asli. B. Pengecekan Ulang Data Pada tahap pengecekan ulang data ini pemohon atau peserta TASPEN menyerahkan persyaratan serta berkas-berkas pemohon atau peserta TASPEN yang mengajukan Surat Permohonan Pembayaran (SPP) kepada Customer Service (CS) untuk melakukan penelitian. Petugas peneliti mengecek ulang data-data secara mendetail kebenaran berkas, yang terdiri dari formulir beserta persyaratan permohonan. Setelah berkas sudah diteliti dengan benar dan lengkap, kemudian diserahkan kepetugas Up Date Data pada bagian kepesertaan untuk di proses. Mengenai pengecekan data yang dikemukakan oleh Customer Service (CS) bagian pengecekan data sebagai berikut : Untuk pengecekan ulang data kami harus memilah-milah data serta memeriksa kebenaran data secara mendetail agar kami terhindar dari manipulasi data atau dokumen-dokumen oleh pemohon atau peserta TASPEN (Sumber : Wawancara 5 April 2016) Selanjutnya petugas Up Date Data melakukan mencocokan data peserta pensiun dengan data yang dimiliki atau tersimpan dalam komputer PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Setelah semua data benar dan cocok maka akan segera diproses lebih lanjut pada tahap perhitungan. 57

9 Dalam proses ini petugas perhitungan melakukan perhitungan hak peserta serta mencetak LPH (Lembar Perhitungan Hak) peserta pensiun. Serambi mencetak Lembar Perhitungan hak petugas akan menanyakan pembayarannya dengan tunai atau transfer, apabila pemohon minta pembayarannya secata transfer maka bisa ditinggal setelah tahap ini, dan apabila sebaliknya pemohon harus menunggu sampai proses selesai. Selama pemrosesan data berlangsung, pemohon atau peserta yang mengajukan permohonan dapat menunggu di tempat duduk yang telah disediakan sampai nama pemohon dipanggil untuk mengambil surat bukti pencairan atau pembayaran uang duka wafat. Serambi menunggu pemohon dapat menikmati fasilitas seperti disediakannya charger Handphone, minuman seperti Teh, kopi, air mineral serta fasilitas kesehatan yang diberikan pada kantor PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Masalah pembayaran yang dikemukakan oleh pemohon atau peserta TASPEN sebagai berikut : Untuk pembayaran peserta atau pemohon memilih pembayaran dengan cara transfer karena lebih aman dan tidak menunggu proses lama. (Sumber : wawancara, 5 April 2016) C. Pembuatan Surat Permohonan Pembayaran (SPP) Setelah semua berkas permohonan dan lembar perhitungan permohonan pembayaran uang duka wafat telah diselesaikan dan dipastikan tidak ada kesalahan segera diserahkan kepada bagian penetapan klim untuk dibuatkan Surat Permohonan Pembayaran (SPP). Setelah Surat Permohonan Pembayaran (SPP) selesai dibuat kemudian dijadikan satu dengan berkas permohonan dan lembar perhitungan dan kemudian disampaikan kepada petugas verifikator untuk dicek kebenaran dari hasil perhitungan manfaat. 58

10 D. Verifikasi Selanjutnya pada tahap verifikasi dibagian penetapan klim, petugas verifikator melakuakn penelitian atau pengecekan kembali kebenaran perhitungan hak peserta, verifikasi dilakukan untuk mencocokkan data yang sudah tertera dalam berkas klim permohonan pembayaran uang duka wafat yang telah diajukan oleh pemohon dengan data peserta yang telah tercatat atau terdaftar pada PT. TASPEN (Oersero) Cabang Surakarta. Setelah selesai di verifikasi dan sudah diteliti dengan benar maka tahap selanjutnya adalah tahap otorisasi. E. Otorisasi Apabila semua berkas sudah benar dan lengkap, maka SPP, lembar perhitungan hak, serta dokumen-dokumen lainnya diserahkan kepada petugas otorisasi yang disebut otorisator untuk disahkan. Petugas otorisasi adalah kepala bidang pelayanan yang bertindak sebagai pengesah atas jalannya proses pelayanan pengajuan atau permohonan klim mulai dari pengambilan formulir sampai sengan tahap verifikasi. Setelah mendapatkan pengesahan, maka SPP dan lembar perhitungan hak dapat diproses pada tahap selanjutnya. F. Pengagendaan / Spesifikasi Tahap selanjutnya adalah tahap pengagendaan / spesifikasi. Setelah semua berkas diverifikasi dan disahkan oleh petugas otorisator, maka selanjutnya berkas-berkas tersebut akan spesifikasi atau diagendakan oleh petugas pengagenda. Pengagendaan tersebut dicatat di buku ekspedisi yang berisi nomor peserta, kode kerja, dan waktu pencatatan. Hal tersebut bertujuan sebagai data penyimpanan arsip. Apabila suatu saat data tersebut dibutuhkan, maka akan mudah dalam pencariannya. Selain mengagendakan berkas, petugas otorisator juga dapat membuat 59

11 dan menyelesaikan laporan harian kas dan membuat laporan penerimaan penyelesaian klim. Semua berkas yang disertai laporan penerimaan dan penyelesaian klim diserahkan kepeda petugas Bagian seksi keuangan untuk dibuatkan buku ekspedisi penyelesaian klim. Buku tersebut ditanda tangani oleh Kepala Seksi Keuangan yang bertugas sebagai pengesah buku ekspedisi yang memuat keterangan tentang laporan penerimaan dan penyelesaian klim tersebut. Setelah semua selesai, maka tahap selanjutnya adalah pencetakan voucher pengeluaran kas. G. Pencetakan Voucher Mencetak voucher dan juga pembayaran merupakan prosedur pelayanan hak peserta pensiun setelah sampai di unit keuangan, tahaptahapanya adalah: 1. Melakukan cetak voucher pengeluaran kas rangkap tiga (3): Setelah buku ekspedisi ditandatangani oleh Kepala Seksi Keuangan, kemudian petugas membawa kebagian keuangan. Cetak voucher adalah langkah pertama yang dilakukan setelah SPP memenuhi persyaratan dan telah sampai pada bagian keuangan. Pencetakan voucher pengeluaran kas rangkap tiga (3) yang dimaksudkan untuk: 1) Lembar 1 : Diserahkan kepada pemohon uang duka wafat. 2) Lembar 2 : Untuk dosir atau sebagai tanda bukti pengeluaran kas pihak PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta. 60

12 3) Lembar 3 : Untuk Kanwil 13 Dirjen Perbendaharan Semarang sebagai pertanggungjawaban kepada pemerintah. PT. Taspen selaku juru bayar, maka uang yang dibayarkan harus dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Voucher tersebut dikeluarkan oleh PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta sebagai tanda bukti terima atas permohonan tuntutan/klim hak uang duka wafat yang akan dibayarkan pada peserta Taspen. Voucher dapat dicetak apabila pada bagian pelayanan telah menerbitkan Lembar Perhitungan Hak (LPH) Tabungan Hari Tua, berdasarkan Lembar Perhitungan Hak (LPH) yang telah ditandatangani oleh Kepala Bidang Pelayanan kemudian staaf pelaksana bagian keuangan mencocokan jumlah rupiah pada Lembar Perhitungan Hak (LPH) dengan data yang telah di input di komputer. Apabila jumlahnya telah cocok maka voucher dapat dicetak kemudian melangkah pada tahap selanjutnya, namun apabila tidak cocok dengan data, Lembar Perhitungan Hak (LPH) beserta berkas permohonan dikembalikan kepada bagian pelayanan yaitu petugas perhitungan. Setelah selesai pencetakan, Surat Permohonan Pembayaran (SPP), lembar perhitungan hak, dan voucher diserahkan kepada petugas verifikasi agar segera dapat dilakukan pembayaran kepada peserta/pemohon. 2. Meregistrasi Voucher 61

13 Pada tahap ini, petugas kasir melakukan registrasi voucher, maksudnya adalah memberikan stempel lunas pada lembar perhitungan hak (LPH) dan voucher Uang Duka Wafat. Tujuan meregistrasi voucher adalah sebagai tanda bukti bahwa uang telah dibayarkan. Registrasi voucher dapat dilakukan apabila Pemohon hak uang duka wafat datang langsung mengambil haknya dengan membawa surat bukti pencairan. Setelah itu, petugas kasir baru memberikan stempel pada lembar-lembar tersebut. Dalam registrasi voucher, lembar-lembar yang diberi stempel lunas adalah LPH, voucher, dan tanda terima. Setelah lembar-lembar tersebut diberi stempel, tahap selanjutnya adalah petugas melakukan verifikasi voucher. 3. Melakukan Verifikasi Voucher Verifikasi voucher adalah terhitung waktu bayar dengan melakukan penelitian ulang jumlah uang yang akan dibayarkan, juga meneliti nomor, type voucher dan Uang Duka Wafat peserta. Apabila sah menurut bagian keuangan sesudah itu baru diberi berulang-ulang untuk lebih menyakinkan peneliti atas kebenaran perhitungan hak peserta sebelum diserahkan kepada kasir dan melakukan pembayaran. 4. Pengesahan Voucher oleh Kepala Bidang Keuangan Setelah voucher diverivikasi kemudian dilakukan pengesahan oleh kepala bidang keuangan sehingga siap untuk diposting dan dibayarkan. 5. Posting 62

14 Posting adalah proses memasukan data dan perhitungan hak peserta kedalam sistem user yang telah dibayarkan atau proses pencatatan yang dilakukan sebagai tanda bukti transaksi-transaksi pembayaran yang telah dilakukan memakai komputer. Posting bertujuan untuk mengetahui tanggal berapa pembayaran dilakukan dan jumlah yang dibayarkan. Jadi data peserta yang terbayarkan secara otomatis telah masuk pada penyimpanan di Kantor PT. Taspen (Persero) Pusat secara online. Dalam melakukan posting petugas seringkali mengalami hambatan pada jaringan komputer. Karena jaringan komputer yang dipakai pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta dikontrol langsung dari PT. TASPEN (Persero) Pusat secara online. Hal tersebut dikemukakan oleh saff PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta adalah sebagai berukut : Hambatan yang sering terjadi pada jaringan komputer yang mengalami trobel karena itu aktifitas yang yang menggunakan jaringan komputer semuanya akan terhenti dan mengakibatkan klim yang yang seharusnya dibayarkan menjadi menumpuk sehingga pihak TASPEN membayarkan klim terlebih dahulu dan kemudian diposting ketika jaringan sudah kembali normal (Sumber : Wawancara 5 April 2016) H. Pembayaran Setelah selesai registrasi voucher dan posting, tahap selanjutnya adalah petugas kasir yang bekerjasama dengan BRI melakukan pembayaran kepada pemohon atau peserta TASPEN. Setelah itu petugas kasir memanggil nama pemohon atau peserta TASPEN untuk melakukan pembayaran kepada pemohon pengajuan uang duka wafat dengan jumlah pembayaran hak uang duka wafat dan tanggal yang tertera pada voucher pengeluaran kas/bukti pembayaran uang duka 63

15 wafat. Dalam melakukan pembayaran ini peserta juga harus menandatangani berkas-berkas sebagai tanda terima pembayaran sudah dikalukan 2. Pembayaran Secara Tidak Langsung Prosedur pembayaran pemohonan hak Uang Duka Wafat secara tidak langsung juga hampir sama dengan pembayaran uang duka wafat secara langsung, proses pembayaran secara tidak langsung pengiriman berkas-berkasnya melalui pos atau melalui mitra bayar yang ada didaerahdaerah pemohon atau peserta TASPEN. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan Prosedur Pembayaran Uang Duka Wafat Bagi Pensiunan pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta yang secara tidak langsung. A. Pengambilan dan Pengisian Formulir Permohonan Tahap pertama yaitu peserta/pemohon mengambil formulir melalui melalui website PT. TASPEN yaitu yang kemudian diisi dan dicetak untuk dikirim ke alamat PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta yang beralamat pada Jalan Veteran No 305 Surakarta. Untuk pembayaran Uang Duka Wafat secara tidak langsung yaitu, pemohon yang akan mengurus permohonan hak uang duka wafat mengajukan Surat Pembayaran (SPP) melalui Kantor Cabang PT. TASPEN (Persero) dikirim melalui Kantor Pos dengan melengkapi persyaratan berkas-berkas yang diperluhkan oleh pihak PT. TASPEN serta menambahkan formulir SP3R (Surat Permohonan Pembayaran melalui Rekening Bank) dan fotocopy rekening bank. Seluruh berkas-berkas tersebut ditunjukan untuk PT. TASPEN yang kemudian diterima oleh bidang umum untuk diproses lebih lanjut. Dalam pembayaran uang duka wafat secara tidak langsung dari tahap pengambilan dan pengisian formulir permohonan sampai dengan tahap pembayaran dibutuhkan waktu selama 2 (dua) jam penyelesaiannya. 64

16 Hal tersebut di kemukakan oleh kepala bidang Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai berikut : Untuk pemohon atau peseta pengajuan hak-hak pensiun atau tabuang hari tua mengajukan surat permohonan pembayaran (SPP) tidak langsung dengan target yang ditetapkan dalam penyelesaiannya adalah 2 (dua) jam selesai, setelah Surat Permohonan Pembayaran (SPP) tersebut diterima oleh PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta dalam keadaan memenuhi syarat serta dokumen-dokumennya lengkap (Sumber : Wawancara, 5 April 2016) Adapun persyaratan dan cara pelaksanaan pembayaran Uang Duka Wafat pagi pensiunan Pegawai Negeri Sipil terdapat dua (2) jenis Uang Duka Wafat berikut penjelasannya : 1. Uang Duka Wafat dengan hak pensiun Terusan Uang duka wafat dengan hak pensiun terusan adalah seorang yang ditinggalkan baik suami/istri maka otomatis mendapatkan hak pensiun terusan selama 4 (empat) bulan berturut-turut dan pada bulan ke 5 (lima) baru mendapatkan pensiun janda/duda setelah pemohon mengajukan pensiun janda/duda. Begitu juga dengan anak yang ditinggalkan oleh pensiunan meninggal, dimana pensiunan meninggal tidak meninggalkan istri/suami melainkan meningglkan anak kandung. Ketika pensiunan meninggal dunia hanya meninggalkan anak, maka anak yang berhak mendapatkan uang duka wafat tersebut berusia maksimal 25 tahun dan masih sekolah. Berikut adalah syarat pengurusan uang duka wafat dengan hak pensiun terusan : 65

17 Persyaratan Pembayaran Uang Duka Wafat dengan hak terusan: Blangko Di Berikan Oleh PT. TASPEN ( Persero ) & Difoto Copy Oleh Pemohon 1. Blangko FPP ( Formulir Permintaan Pembayaran ) Klim Selain blangko formulir permintaan pembayaran, pemohon juga harus melampirkan beberapa persyataran diantaranya : g) Fotocopy SK pensiun dan SK asli 1 (satu) lembar h) Fotocopy KARIP 1 (satu) lembar i) Fotocopy KTP pemohon (Istri/suami) dari pensiunannya 1 (satu) lembar j) Fotocopy surat kematian dilegalisir kepala desa atau lurah 1 (satu) lembar k) Fotocopy surat nikah dilegalisir KUA atau catatan sipil (CAPIL) dan aslinya dibawa 1 (satu) lembar l) Pas photo pemohon ukuran 3x4 hitam putih 4 (empat) lembar Catatan : Pada saat pengambilan uang di kasir PT. TASPEN diharap membawa SK Pensiun asli dan KTP asli. 66

18 2. Uang Duka Wafat Punah Uang duka wafat yang diberikan kepada ahli waris ketika pensiunan meninggal dunia dan tidak meninggalkan isteri/suami dan jika meninggalkan anak, anak tersebut telah berusia lebih dari 25 tahun. Uang duka wafat punah dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : c. Uang duka wafat punah untuk anak kandung yang usianya sudah melebihi 25 tahun berhak mendapatkan uang duka wafat + gaji pensiunan yang telah meninggal belum sempat diambil d. Uang duka wafat punah untuk bukan anak kandung hak yang didapatkan hanya uang duka wafat oleh pihak PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Berikut merupakan syarat-syarat pengurusan uang duka wafat punah : 3. Persyaratan Uang Duka Wafat Punah (ANAK KANDUNG) d) Blangko Fpp (Formulir Permintaan Pembayaran) Klim e) Blanko Surat Pernyataan Tidak Mengambil / Menanda Tangani Pembayaran Pensiun (Ditanda Tangani & Dillegalisir Oleh Kantor Bayar) 67

19 f) Blangko Surat Keterangan Kuasa Ahli Waris (Dilegalisir Oleh Kepala Desa / Pak Lurah) Selain ketiga blangko tersebut pemohon juga harus melampirkan beberapa persyaratan diantaranya : g. Fotocopy SK Pensiun sebanyak 1 (satu) lembar h. Fotocopy KARIP sebanyak 1 (satu) lembar i. Fotocopy KTP Pemohon (KTP Anak Kandung) sebanyak 1 (satu) lembar dan memperlihatkan KTP Asli j. Fotocopy surat kematian dilegalisir kepada desa atau lurah sebanyak 1 lembar k. Fotocopy kartu keluarga anak kandung dan kartu keluarga yang meninggal dunia sebanyak 1 (satu) lembar l. Pas photo anak kandung ukuran 3x4 hitam putih sebanyak 2 (dua) lembar. Catatan : Pada saat pengambilan uang dikasir PT. TASPEN diharap membawa SK pensiun asli dan KTP asli. 4. Persyaratan Uang Duka Wafat Punah (BUKAN ANAK KANDUNG) e) Blangko Fpp (Formulir Permintaan Pembayaran) Klim 68

20 f) Blanko Surat Pernyataan Tidak Mengambil / Menanda Tangani Pembayaran Pensiun (Ditanda Tangani & Dillegalisir Oleh Kantor Bayar) g) Blangko Surat Keterangan Kuasa Ahli Waris (Dilegalisir Oleh Kepala Desa / Pak Lurah) h) Blangko Surat Keterangan Penguburan (Dilegalisir Oleh Kepala Desa / Pak Lurah) Selain blangko blangko diatas ada juga persyaratan yang harus dibawa, diantanya : g. Fotocopy SK pensiun sebanyak 1 (satu) lembar h. Fotocopy KARIP sebanyak 1 (satu) lembar i. Fotocopy KTP pemohon dan KTP asli sebanyak 1 (satu) lembar j. Fotocopy surat kematian dilegalisir kepada desa atau lurah sebanyak 1 (satu) lembar k. Kartu keluarga anak pemohon dan kartu keluarga yang meninggal dunia sebanyak 1 (satu) lembar l. Pas photo pemohon ukuran 3x4 hitam putih sebanyak 2 lembar Catatan : Pada saat pengambilan uang di kasir PT. TASPEN diharap membawa SK Pensiun asli dan KTP asli. B. Penyerahan Formulir dan Persyaratan Lainnya 69

21 Dalam tahap ini bidang umum yang menerima pengajuan Surat Permohonan Pembayaran (SPP) dan pemohon atau peserta yang mengajukan pembayaran uang duka wafat secara tidak langsung dan kemudian petugas bidang umum menyerahkan berkas-berkas persyaratan kepada Customer Service (CS) bagian pengajuan Klim untuk diteliti perihal persyaratan dan kelengkapan berkas-berkasnya. Apabila pemohon hak uang duka wafat sudah benar dan sudah lengkap dalam persyaratannya maka formulir dan persyaratannya dijadikan satu berkas untuk diproses lebih lanjut pada tahap pengecekan ulang data. C. Pengecekan Ulang Data Pada tahap pengecekan ulang data ini pemohon atau peserta TASPEN menyerahkan persyaratan serta berkas-berkas pemohon atau peserta TASPEN yang mengajukan Surat Permohonan Pembayaran (SPP) kepada Customer Service (CS) untuk melakukan penelitian. Petugas peneliti mengecek ulang data-data secara mendetail kebenaran berkas, yang terdiri dari formulir beserta persyaratan permohonan. Setelah berkas sudah diteliti dengan benar dan lengkap, kemudian diserahkan kepetugas Up Date Data pada bagian kepesertaan untuk di proses. Pemohon atau peserta dalam pengurusan hak uang duka wafat juga mendapatkan surat bukti pencairan. Surat tersebut dibawa oleh pihak PT. TASPEN (Persero) karena pihak yang bersangkutan tidak ada, untuk itu pihak PT. TASPEN (Persero) langsung memproses pada tahap berikutnya. D. Pembuatan Surat Permohonan Pembayaran (SPP) Setelah semua berkas permohonan dan lembar perhitungan permohonan pembayaran uang duka wafat telah diselesaikan dan dipastikan tidak ada kesalahan segera diserahkan kepada bagian penetapan 70

22 klim untuk dibuatkan Surat Permohonan Pembayaran (SPP). Setiap mengajukan permohonan pembayaran pemohon hak uang duka wafat akan dibayarkan lewat trasnfer rekening bank atau giro. Dalam pross ini memerlukan waktu tidak lebih dari 2 jam. Setelah Surat Permohonan Pembayaran (SPP) selesai dibuat kemudian dijadikan satu dengan berkas permohonan dan lembar perhitungan dan kemudian disampaikan kepada petugas verifikator untuk dicek kebenaran dari hasil perhitungan manfaat. E. Verivikasi Selanjutnya pada tahap verifikasi dibagian penetapan klim, petugas verifikator melakuakn penelitian atau pengecekan kembali kebenaran perhitungan hak peserta, verifikasi dilakukan untuk mencocokan data yang sudah tertera dalam berkas klim permohonan pembayaran uang duka wafat yang telah diajukan oleh pemohon dengan ata peserta tang telah tercatat atau terdaftar pada PT. TASPEN (Oersero) Cabang Surakarta. Setelah selesai di verifikasi dan sudah diteliti dengan benar maka tahap selanjutnya adalah tahap otorisasi. F. Otorisator Apabila semua berkas sudah benar dan lengkap, maka SPP, lembar perhitungan hak, serta dokumen-dokumen lainnya diserahkan kepada petugas otorisasi yang disebut otorisator untuk disahkan. Petugas otorisasi adalah kepala bidang pelayanan yang bertindak sebagai pengesah atas jalannya proses pelayanan pengajuan atau permohonan klim mulai dari pengambilan formulir sampai sengan tahap verifikasi. Setelah mendapatkan pengesahan, maka SPP dan lembar perhitungan hak dapat diproses pada tahap selanjutnya. G. Pengagendaan / Spesifikasi 71

23 Tahap selanjutnya adalah tahap pengagendaan / spesifikasi. Setelah semua berkas diverifikasi dan disahkan oleh petugas otorisator, maka selanjutnya berkas-berkas tersebut akan sispesifikasi atau diagendakan oleh petugas pengagenda. Pengagendaan tersebut dicatat di buku ekspedisi yang berisi nomor peserta, kode kerja, dan waktu pencatatan. Hal tersebut bertujuan sebagai data penyimpanan arsip. Apabila suatu saat data tersebut dibutuhkan, maka akan mudah dalam pencariannya. Selain mengagendakan berkas, petugas otorisator juga dapat membuat dan menyelesaikan laporan harian kas dan membuat laporan penerimaan penyelesaian klim. Semua berkas yang disertai laporan penerimaan dan penyelesaian klim diserahkan kepeda petugas Bagian seksi keuangan untuk dibuatkan buku ekspedisi penyelesaian klim. Buku tersebut ditanda tangani oleh Kepala Seksi Keuangan yang bertugas sebagai pengesah buku ekspedisi yang memuat keterangan tentang laporan penerimaan dan penyelesaian klim tersebut. Setelah semua selesai, maka tahap selanjutnya adalah pencetakan voucher pengeluaran kas. H. Pencetakan Voucher Mencetak voucher dan juga pembayaran merupakan prosedur pelayanan hak peserta pensiun setelah sampai di unit keuangan, tahaptahapanya adalah: 1. Melakukan cetak voucher pengeluaran kas rangkap tiga (3): Setelah buku ekspedisi ditandatangani oleh Kepala Seksi Keuangan, kemudian petugas membawa kebagian keuangan. Cetak voucher adalah langkah pertama yang dilakukan setelah SPP memenuhi persyaratan dan telah sampai pada bagian keuangan. Pencetakan voucher pengeluaran kas rangkap tiga (3) yang dimaksudkan untuk: 72

24 1. Lembar 1 : Diserahkan kepada pemohon uang duka wafat. 2. Lembar 2 : Untuk dosir atau sebagai tanda bukti pengeluaran kas pihak PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. 3. Lembar 3 : Untuk Kanwil 13 Dirjen Perbendaharan Semarang sebagai pertanggungjawaban kepada pemerintah. PT. Taspen selaku juru bayar, maka uang yang dibayarkan harus dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Voucher tersebut dikeluarkan oleh PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta sebagai tanda bukti terima atas permohonan tuntutan/klim hak uang duka wafat yang akan dibayarkan pada peserta TASPEN. Voucher dapat dicetak apabila pada bagian pelayanan telah menerbitkan Lembar Perhitungan Hak (LPH) Tabungan Hari Tua, berdasarkan Lembar Perhitungan Hak (LPH) yang telah ditandatangani oleh Kepala Bidang Pelayanan kemudian staaf pelaksana bagian keuangan mencocokan jumlah rupiah pada Lembar Perhitungan Hak (LPH) dengan data yang telah di input di komputer. Apabila jumlahnya telah cocok maka voucher dapat dicetak kemudian melangkah pada tahap selanjutnya, namun apabila tidak cocok dengan data, Lembar Perhitungan Hak (LPH) beserta berkas permohonan dikembalikan kepada bagian pelayanan yaitu petugas perhitungan. Setelah selesai pencetakan, Surat Permohonan Pembayaran (SPP), lembar perhitungan hak, dan voucher diserahkan kepada petugas 73

25 verifikasi agar segera dapat dilakukan pembayaran kepada peserta/pemohon. 2. Meregistrasi Voucher Pada tahap ini, petugas kasir melakukan registrasi voucher, maksudnya adalah memberikan stempel lunas pada lembar perhitungan hak (LPH) dan voucher Uang Duka Wafat. Tujuan meregistrasi voucher adalah sebagai tanda bukti bahwa uang telah dibayarkan. Registrasi voucher dapat dilakukan apabila Pemohon hak uang duka wafat datang langsung mengambil haknya dengan membawa surat bukti pencairan. Setelah itu, petugas kasir baru memberikan stempel pada lembar-lembar tersebut. Dalam registrasi voucher, lembar-lembar yang diberi stempel lunas adalah LPH, voucher, dan tanda terima. Setelah lembar-lembar tersebut diberi stempel, tahap selanjutnya adalah petugas melakukan verifikasi voucher. 3. Melakukan Verifikasi Voucher Verifikasi voucher adalah terhitung waktu bayar dengan melakukan penelitian ulang jumlah uang yang akan dibayarkan, juga meneliti nomor, type voucher dan Uang Duka Wafat pemohon. Apabila sah menurut bagian keuangan sesudah itu baru diberi berulang-ulang untuk lebih menyakinkan peneliti atas kebenaran perhitungan hak peserta sebelum diserahkan kepada kasir dan melakukan pembayaran. 74

26 4. Pengesahan Voucher oleh Kepala Bidang Keuangan Setelah voucher diverivikasi kemudian dilakukan pengesahan oleh kepala bidang keuangan sehingga siap untuk diposting dan dibayarkan. 5. Posting Posting adalah proses memasukan data dan perhitungan hak peserta kedalam sistem user yang telah dibayarkan atau proses pencatatan yang dilakukan sebagai tanda bukti transaksi-transaksi pembayaran yang telah dilakukan memakai komputer. Posting bertujuan untuk mengetahui tanggal berapa pembayaran dilakukan dan jumlah yang dibayarkan. Jadi data peserta yang terbayarkan secara otomatis telah masuk pada penyimpanan di Kantor PT. TASPEN (Persero) Pusat secara online. I. Pembayaran Setelah selesai registrasi voucher dan posting, tahap selanjutnya adalah staff keuangan atau kasir PT. TASPEN (Persero) melakukan pembayaran kepada pemohon hak uang duka wafat, dengan cara melakukan pembayaran hak melalui ftansfer via rekening bank pemohon atau peserta yang bersangkutan atau melaui cek pos ke alamat peserta sesuai dengan tanggal bayar yang tertera pada voucher pengeluaran kas atau bukti pembayaran pensiun. 75

27 Berdasarkan prosedur atau langkah-langkah yang telah penulis uraikan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur pembayaran uang duka wafat bagi pensiunan pegawai negri sipil pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta cukup sederhana dan tidak berbelit-belit walau tahapan yang dilalui cukup banyak tapi keseluruhan tahapan berstruktur dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Seperti halnya yang dikatakan oleh peserta PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta adalah sebagai berikut : Bagi saya dalam pengurusan hak pensiun di PT. TASPEN (Persero) ini dapam pengurusannya mudah dan bagi saya tidak menemui kesulitan dalam pengurusannya (Sumber : Wawancara 5 April 2016) Namun terdapat juga beberapa hambatan yang penulis temui seperti misalnya terjadi gangguan teknis pada jaringan maupun pada komputer yang digunakan dalam proses perhitungan sampai dengan pempostingan sehingga prosedur pelayanan mempbayaran menjadi sangat lama dan melebihi target 45 menit pelayanan. Dalam hal ini pihak PT PASPEN (PERSERO) Cabang Surakarta melakukan sistem manual dalam melakukan transaksi pembayaran hak pensiun uang duka wafat, serta berusaha lebih cepat dalam penanganan jaringan yang bermasalah dengan koordinasi pada Kantor Cabang Utama Semarang serta mengecek jaringan internal pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta sehingga proses prelayanan yang sering memakan waktu yang lama karena jaringan komputer yang terputus dapat dengan cepat diatasi. Hal ini dilakukan demi kelancaran proses pelayanan agar dapat tepat waktu dan tepat administrasi kepada pemohon hak uang duka wafat. 76

28 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Penjelasan bagaimana prosedur pembayaran uang duka wafat bagi pensiunan Pegawai Negri Sipil pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta : a) Pengambilan dan Pengisian Formulir Permohonan 1. Pembayaran tidak langsung Pengambilan dan pengisian formulir pemohon dapat mengambil formulir pembayaran di website atau di mitra bayar PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Untuk pembayaran tidak langsung (Non Prioritas) Surat Permohonan Pembayaran dikirim melalui Pos dengan melengkapi persyaratan dan berkas-berkas yang diperlukan oleh pihak PT.TASPEN. 2. Pembayaran secara langsung Pengambilan dan pengisian formulir pemohon dapat datang langsung ke Kantor PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakara. Pengisian formulir dapat dibantu CS bagian informasi.. b) Penyerahan Formulir dan Persyaratan lainnya 1. Pembayaran tidak langsung Penyerahan formulir dan persyaratan lainnya untuk pembayaran tidak langsung yaitu berkas-berkas yang sudah 77

29 dikirim ke PT TASPEN melalui pos, diterima oleh bidang umum kemudian diserahkan kepada CS untuk memeriksa kelengkapan berkas-berkas yang telah dikirim 2. Pembayaran secara langsung Penyerahan formulir dan persyaratan lainnya untuk pembayaran secara langsung yaitu, formulir dan persyaratan yang sudah benar dan lengkap kemudian dilakukan pengecekan data c) Pengecekan Ulang Data Dalam tahap pengecekan ulang data, Baik untuk pembayaran secara langsung maupun tidak langsung petugas mengecek ulang secara mendetail kebenaran berkas yang terdiri dari formulir beserta persyaratan permohonan. Dalam proses ini, petugas juga melakukan perhitungan hak peserta serta mencetak Lembar Perhitungan Hak (LPH). d) Pembuatan Surat Permohonan Pembayaran (SPP) Setelah dilakukan perhitungan pembayaran uang duka wafat dan dipastikan tidak ada kesalahan tahap selanjutnya petugas membuatkan Surat Permohonan Pembayaran (SPP). Pada proses ini pembayaran secara langsung maupun tidak langsung sama. e) Verifikasi Selanjutnya, petugas melakukan pengecekan kembali kebenaran perhitungan hak peserta, yang sudah tertera dalam berkas klim. Pada proses ini pembayaran secara langsung maupun tidak langsung sama. 78

30 f) Otorisator Selanjutnya, apabila dokumen sudah benar maka diserahkan kepetugas otorisator untuk disahkan. Pada proses ini pembayaran secara langsung maupun tidak langsung sama. g) Pengagendaan / Spesifikasi Setelah disahkan oleh petugas otorisator maka tahap selanjutnya adalah pengagendaan oleh petugas penggagenda. Pada proses ini pembayaran secara langsung maupun tidak langsung sama. h) Pencetakan Voucher Dalam pencetakan vocher untuk pembayaran secara langsung maupun tidak langsung prosesnya sama. terdapat beberapa tahap untuk pencetakan voucher diantaranya : 1. Melakukan cetak voucher pengeluaran kas rangkap 3 (tiga) diantaranya : a. Lembar 1 : diserahkan kepada pemohon uang duka wafat b. Lembar 3 : untuk dosir sebagai tanda bukti pengeluaran kas pihak PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta c. Lembar 3 : Untuk Kanwil 13 Dirjen perbendaharaan Semarang sebagai pertanggungjawaban kepada pemerintah. 2. Meregistrasi Voucher Pada tahap ini petugas kasir melakukan registrasi voucher, dengan memberikan stempel lunas pada lembar perhitungan hak (LPH). 79

31 3. Melakukan Verifikasi Voucher Verifikasi voucher yaitu petugas melakukan penelitian ulang jumlah uang yang akan dibayarkan. 4. Pengesahan Voucher Selanjutnya dilakukan pengesahan oleh kepala bidang keuangan sehingga siap untuk diposting dan dibayarkan 5. Posting Posting ini bertujuan untuk mengetahui tanggal berapa pembayaran dilakukan dan jumlah uang yang dibayarkan i) Pembayaran 1. Pembayaran secara langsung petugas kasir bekerja sama dengan BRI untuk mealakukan pembayaran secara langsung sehingga petugas kasir memanggil pemohon untuk dilakukannya pembayaran uang duka wafat serta pemohon menandatangai berkas-berkas sebagai tanda terima pembayaran 2. Pembayaran tidak langsung Petugas bagian kasir melakukan pembayaran untuk pemohon yang memilih pembayaran tidak langsung dengan melalui ftansfer via rekening. 2) Berdasarkan langkah-langkah prosedur pembayaran uang duka wafat pada PT. TASPEN (Persero) cabang Surakarta cukup sederhana dan tidak berbelit-belit walaupun tahapan yang dilalui cukup banyak tetapi keseluruhan tahapan berstruktur dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini terkait dengan teorimc. Maryati (2008:43) terdapat 80

32 manfaat serta prinsip-prinsip dari prosedur perkantoran. Manfaat serta prinsip-prinsip itu antara lain: 1. Manfaat Prosedur Perkantoran a. Prosedur membuat pekerjaan kantor dilaksanakan lebih lancar. b. Waktu penyelesaian lebih cepat. c. Memberikan pengawasan yang lebih baik tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. d. Prosedur kerja menjadikan setiap bagian berkoordinasi dengan bagian yang lain. 2. Prinsip-prinsip Prosedur Perkantoran a. Prosedur tersebut tidak terlalu rumit dan berbelit-belit. Prosedur kerja yang baik akan mengurangi beban pengawasan, karena penyelesaian pekerjaan telah mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan. b. Prosedur tersebut dapat menghemat gerakan atau tenaga. Pembuatan prosedur kerja harus memperhatikan pada arus pekerjaan. Prosedur kerja dibuat fleksibel, artinya bisa dilakukan perubahan jika terjadi hal-hal yang sifatnya mendesak. 81

33 B. Saran Berdasarkan dari pengamatan Kuliah Kerja Manajemen Administrasi pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta. Ditemukan adanya kendala khususnya dalam jaringan komputer. Oleh sebab itu,penulis dapat memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan serta masukan dalam rangka meningkatkan pelayanan pada PT.TASPEN, yakni: Mengingat pemrosesan data serta perhitungan manfaat peserta atau pemohon Uang Duka Wafat pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta dilakukan secara online dan terkomputerisasi maka sering terjadi adanya gangguan teknis baik pada jaringan komputer maupun pada komputer itu sendiri. Sebaiknya jaringan komputer lebih ditingkatkandenganmenambahkan RAM dan perangkat komputer yang digunakan sebaiknyadilakukanpengecekanberkaladalamsatubulanuntuk mengantisipasi pelayanan sehingga pemrosesan data peserta akan lebih lancar. 82

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 19 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. TASPEN (Persero) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT. Taspen (Persero) merupakan suatu Badan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya PT Taspen PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI atau yang sering disebut dengan PT.TASPEN merupakan badan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang A. Gambaran Umum Perusahaan BAB III PEMBAHASAN 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar merupakan salah satu cabang usaha yang dimiliki oleh Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989 PROGRAM PENSIUN 1. Pengertian : Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan. 2. Peserta : 2.1 Peserta Program

Lebih terperinci

TABUNGAN HARI TUA (THT)

TABUNGAN HARI TUA (THT) TABUNGAN HARI TUA (THT) 1. Pengertian : Tabungan Hari Tua adalah Program Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian. 2. Peserta : Peserta Program THT yaitu Pegawai

Lebih terperinci

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989 Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai berikut : PT Taspen (Persero) juga melakukan pembayaran pensiun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kegiatan analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatau sistem

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kegiatan analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatau sistem BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatau sistem informasi yang utuh dan nyata kedalam bagian-bagian atau komponen

Lebih terperinci

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Nama : Muhamad Raynaldi Npm : 46213076 Pembimbing :Dr. Budi Santoso, SE. MM BAB I ( PENDAHULUAN ) Latar Belakang Jaminan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN I. TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Kegiatan administrasi kantor harus mempunyai pola kerja yang baik yang menunjang tujuan organisasi,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Jaminan hari tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari

Lebih terperinci

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Komponen-Komponen Dalam Sistem Informasi Pengurusan Pensiun PNS Berdasarkan hasil pengamatan penulis di BKD Kabupaten Sragen pada Bagian Pembinaan dan Pemberhentian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN VETERAN, DANA KEHORMATAN VETERAN, DAN UANG DUKA VETERAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T No.280, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Tunjangan. Dana Kehormatan. Uang Duka.Veteran. Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN 7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN

KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN 1. DPCP (Data Perorangan Calon Penerima ) 2. Fc honor, CPNS, PNS, pangkat & jabatan terakhir berlegalisir; 3. Fc Karpeg berlegalisir; 4. Fc. Surat kenaikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Simpanan Giro pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung Priok Dalam pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Simpanan Giro, Bank

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan secara terperinci sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Bank Jatim Kantor Cabang Gresik adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGURUSAN PENSIUN

MANUAL PROSEDUR PENGURUSAN PENSIUN MANUAL PROSEDUR PENGURUSAN PENSIUN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 2 Manual Prosedur Pengurusan Pensiun Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 002000

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Taspen (PERSERO) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri yang sering disingkat menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Pemberhentian / Pensiun Pegawai Negeri Sipil

Standard Operating Procedure. Pemberhentian / Pensiun Pegawai Negeri Sipil Standard Operating Procedure Pemberhentian / Pensiun Pegawai Negeri Sipil Bagian Kepegawaian Biro Umum dan Kepegawaian Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pemberhentian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pelaksanaan Produk Pembiayaan KPR pada Bank Jateng Syariah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari Kusuma Putri NPM : 48211065 Kelas : 3DA02 Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Tabungan Mabrur Mekanisme tabungan haji di Bank Mandiri Syariah diawali dengan membuka rekening Tabungan Mabrur, kemudian berlanjut dengan setoran tunai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI A. Sejarah Berdirinya PT. TASPEN (PERSERO) Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa dirunut sejak masa sebelum kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga keuangan dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini menimbulkan iklim persaingan sangat ketat. Perusahaan harus mampu menciptakan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI BKN,BKD dan INSTANSI VERTIKAL Propinsi/Kabupaten/Kota se-jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 1 Surakarta, 08 Nopember 2011 SOSIALISASI KETASPENAN PROSEDUR

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN SOSIALISASI PROGRAM TASPEN 2 MATERI SOSIALISASI I II III IV PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN PESERTA HAK & KEWAJIBAN PESERTA PROSEDUR PENGURUSAN KLIM MITRA KERJA/JARINGAN LAYANAN

Lebih terperinci

PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER

PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI RIAU PENDAFTARAN HAJI KHUSUS DAN REGULER DISUSUN OLEH : SISKOHAT BIDANG PENYELENGARAAN HAJI DAN UMRAH 1 LAMA ANTRIAN (TAHUN) PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER

Lebih terperinci

Alur Pendaftaran Diklat

Alur Pendaftaran Diklat Alur Pendaftaran Diklat DAFTAR ISI I. PENDAFTARAN DIKLAT KETERAMPILAN, REVALIDASI & PENGGANTIAN.. 1 a. Pembuatan Akun... 1 b. Daftar tes Kesehatan.. 4 c. Pilih Diklat yang Diikuti.. 4 d. Pembayaran Diklat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam

Lebih terperinci

: Fadhilah Wijayandini NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM

: Fadhilah Wijayandini NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM PROSEDUR PENGESAHAN SURAT KETERANGAN PENGHENTIAN PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEGAWAI MUTASI DAN PEGAWAI PENSIUN DI KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) BEKASI NAMA : Fadhilah Wijayandini NPM : 43213040

Lebih terperinci

BAB III. kesejahteraan hari tua berupa adanya dana pensiun. kesejahteraan kehidupan pegawai negeri sipil dengan nama P.T DANA

BAB III. kesejahteraan hari tua berupa adanya dana pensiun. kesejahteraan kehidupan pegawai negeri sipil dengan nama P.T DANA BAB III 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Dalam perkembangan nya, kinerja aparatur negara atau pegawai negri sipil senantiasa di tuntut untuk dapat menyesuikan kompetensinya dengan perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya seseorang dilahirkan dan tumbuh menjadi tua. Dalam masa tua tersebut seseorang tidak mampu lagi untuk bekerja secara produktif seperti sedia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

SOSIALISASI PT.DANA TABUNGAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO)

SOSIALISASI PT.DANA TABUNGAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO) SOSIALISASI PT.DANA TABUNGAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO) DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI HAK & KEWAJIBAN PESERTA PT TASPEN (PERSERO) Jln. Letjend. Suprapto No 45 Cempaka Putih JAKARTA PUSAT PT TASPEN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI [B.7] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung Belanja Pegawai adalah sistem dan prosedur dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi Purwodadi Tabungan wadi ah adalah salah satu produk di BPRS Galamitra Abadi. Dimana tabungan wadi ah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA. PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (persero), Tbk UNIT AJUNG MANGLI

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA. PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (persero), Tbk UNIT AJUNG MANGLI LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (persero), Tbk UNIT AJUNG MANGLI Oleh DESY ARI KRISTININGRUM NIM 040803104195 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) adalah perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bidang usaha kuliner berkembang pesat saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin menjamurnya rumah makan. Setiap rumah makan bersaing dengan memberikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Format dan Cara Pengisian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Contoh Register SPP PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS SKPD: No. Urut Tanggal Uraian 1 2 4 UP Halaman :. Jumlah SPP (Rp)

Lebih terperinci

Jenis pelayanan Administrasi Penerbitan Ijin Dengan Penilaian Teknis serta Pengesahan SKPD

Jenis pelayanan Administrasi Penerbitan Ijin Dengan Penilaian Teknis serta Pengesahan SKPD Lampiran I : Keputusan Kepala Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal Kota Surabaya Nomor : 503/2045/436.7.5/2013 Tanggal : 22 April 2013 A. PENDAHULUAN Sebagai organisasi layanan publik milik Pemerintah

Lebih terperinci

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) [B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GU) adalah dalam rangka mengisi kembali uang persediaan di Bendahara

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA KECAMATAN SE KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

Lebih terperinci

No Komponen Uraian. 1 Dasar Hukum. 2 Persyaratan

No Komponen Uraian. 1 Dasar Hukum. 2 Persyaratan Lampiran II : Keputusan Kepala Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal Kota Surabaya Nomor : 503/2045/436.7.5/2013 Tanggal : 22 April 2013 A. PENDAHULUAN Sebagai organisasi layanan publik milik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Bukittinggi. 1 Pembiayaan pensiunan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian

Lebih terperinci

Sistem akuntansi pembayaran gaji pegawai. pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) bekasi

Sistem akuntansi pembayaran gaji pegawai. pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) bekasi Sistem akuntansi pembayaran gaji pegawai satuan kerja kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) bekasi Latar Belakang Suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada

Lebih terperinci

Pengajuan Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) Purna Bakti Cabang Blitar

Pengajuan Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) Purna Bakti Cabang Blitar Pengajuan Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) Purna Bakti Cabang Blitar Nur Ika Mauliyah 1 Universitas Islam Balitar, Jl. Majapahit No.4 Blitar Email: mauliaroksin@gmail.com

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU

Lebih terperinci

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) [B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Tambahan Uang Persediaan (TU) adalah sistem dan prosedur dalam rangka permintaan tambahan

Lebih terperinci

UNISKA TABUNGAN

UNISKA TABUNGAN UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah melayani dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki tanggung

Lebih terperinci

2. RUANG LINGKUP Mahasiswa, UNNES dan penyandang beasiswa.

2. RUANG LINGKUP Mahasiswa, UNNES dan penyandang beasiswa. Telp.Fax: (024) 85081-4,8508089. http://www.unnes.ac.id 1 dari 5 1. TUJUAN 1.1 Menjamin proses penyaluran beasiswa kepada mahasiswa dapat berjalan dengan baik; 1.2. Memudahkan para mahasiswa jika ingin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Edisi Januari 2009 1 PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Pendaftaran Uji Kompetensi Manajemen Risiko dapat dilakukan secara kolektif dari

Lebih terperinci

Layanan Legalisir Ijazah dan Transkrip Akademik

Layanan Legalisir Ijazah dan Transkrip Akademik Layanan Legalisir Ijazah dan Transkrip Akademik 1. Dokumen asli Ijazah dan Transkrip Akademik ONSITE 1. Alumni membayar biaya legalisir melalui Bank dengan virtual account Bank BNI a/n Universitas Telkom

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Lebih terperinci

Panduan Aplikasi. System Registrasi Online (SRO) Non Pendas. Pusat Komputer - Universitas Terbuka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Panduan Aplikasi. System Registrasi Online (SRO) Non Pendas. Pusat Komputer - Universitas Terbuka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Panduan Aplikasi System Registrasi Online (SRO) Non Pendas Pusat Komputer - Universitas Terbuka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Agustus, 2012 1.0 MULAI Untuk membuka website System Registrasi Online

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAMPIRAN :... NOMOR :... TANGGAL :... PEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN USULAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) SIRELA adalah produk simpanan yang ada di BMT BUS yang dikelola berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB II PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI A. PEMBERHENTIAN PEGAWAI 1. Pengertian Pemberhentian Pegawai Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian

Lebih terperinci

Prosedur Pendaftaran Perkara Online di PA Pelaihari

Prosedur Pendaftaran Perkara Online di PA Pelaihari Prosedur Pendaftaran Perkara Online di PA Pelaihari Mohon diperhatikan secara detail dan dibaca dengan teliti 1. Membuat sendiri gugatan/permohonan. Lihat Contoh Gugatan pada menu Contoh Format Blanko

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang. BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT.TASPEN(PERSERO) Kantor Cabang Utama(KCU) Bandung berkedudukan di Jl. PH.H Mustofa no 78 Bandung.Cakupan kerja KCU Bandung adalah wilayah

Lebih terperinci

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual. No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999

Lebih terperinci

A. Sosialisasi Tabungan Sicermat Sosialisasi Tabungan Sicermat merupakan langkah pemasaran yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Daerah Karanganyar untuk

A. Sosialisasi Tabungan Sicermat Sosialisasi Tabungan Sicermat merupakan langkah pemasaran yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Daerah Karanganyar untuk BAB IV PEMBAHASAN Dalam proses menjadi nasabah dalam sebuah bank maupun lembaga keuangan perlu melewati prosedur-prosedur yang telah ditentukan oleh pihak bank. Prosedur yang dibuat harus bersifat mudah

Lebih terperinci

KABUPATEN KUNINGAN PERIODE

KABUPATEN KUNINGAN PERIODE PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN TIM SELEKSI CALON DIREKTUR PDAM KABUPATEN KUNINGAN PERIODE 2013-2017 Sekretariat : Jln. Siliwangi Nomor 26 Telp./Fax (0232) 871863 Kasturi Kuningan Kode Pos 45521 PENGUMUMAN

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal 36 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN Nomor BPPJBG/03/SOP/24b Revisi 00 Tanggal 01 Agustus 2012 Halaman 2 dari 3 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JOMBANG BADAN PELAYANAN PERIZINAN Nama SOP

Lebih terperinci

A. SOP IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ( IUJK ) Dasar Hukum : Kualifikasi Personel :

A. SOP IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ( IUJK ) Dasar Hukum : Kualifikasi Personel : Nomor SOP 001/SOP-LPNP/PTPM/IX/2013 Tanggal Pembuatan 16 September 20013 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Tanggal Revisi 16 September 20013 KANTOR PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL Tanggal Efektif

Lebih terperinci

Tata cara pengisian Formulir Data Ulang (attestatie de Vita) :

Tata cara pengisian Formulir Data Ulang (attestatie de Vita) : Sesuai Peraturan Dana Pensiun Pertamina Pasal 65 bahwa dalam rangka pemutakhiran data, mulai awal Maret 2013, Dana Pensiun PERTAMINA akan mengirimkan Formulir Data Ulang kepada seluruh Penerima Manfaat

Lebih terperinci

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A.

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A. Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti 2016-2019 A. PENGURUS Adalah sekelompok orang yang berdasarkan Rapat Anggota Tahunan

Lebih terperinci

LAYANAN KLIM OTOMATIS SALATIGA, 25 AGUSTUS 2015

LAYANAN KLIM OTOMATIS SALATIGA, 25 AGUSTUS 2015 LAYANAN KLIM OTOMATIS SALATIGA, 25 AGUSTUS 2015 MITRA LAYANAN TASPEN/ OC 1. PD-19/DIR/2014, 10 JULI 2014 2. SE-16/DIR/2014, 4 DES 2014 MITRA LAYANAN TASPEN (OC): LAYANAN KEPADA PESERTA TASPEN YG DILAKUKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009 31 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK Padang 1. Pembukaan Tabungan Prosedur pembukaan tabungan terdapat pada buku Pedoman Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No

Lebih terperinci

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 202 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH [B.] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR Daftar Ulang

MANUAL PROSEDUR Daftar Ulang MANUAL PROSEDUR Daftar Ulang FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 i MANUAL PROSEDUR Daftar Ulang Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 0040006901 Revisi : 4 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan, deposito, dan giro serta menyalurkannya

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI BELANJA GAJI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pemerintahan, menjaga persatuan dan kesatuan

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR PELAYANAN SISTEM LOKET PADA BIDANG KEPANGKATAN, PENGGAJIAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI BKD DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR PELAYANAN SISTEM LOKET PADA BIDANG KEPANGKATAN, PENGGAJIAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI BKD DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG STANDAR PROSEDUR PELAYANAN SISTEM LOKET PADA BIDANG KEPANGKATAN, PENGGAJIAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI BKD DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG SUB BIDANG KEPANGKATAN 1. Loket Pelayanan Kenaikan Pangkat PNS a. Deskripsi

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN

Lebih terperinci

e-klaim (Fast Track Claim) BPJS Ketenagakerjaan

e-klaim (Fast Track Claim) BPJS Ketenagakerjaan e-klaim (Fast Track Claim) BPJS Ketenagakerjaan 1 E-KLAIM FITUR E-KLAIM KLAIM JHT KLAIM JK REQUIREMENT E-KLAIM UNTUK TENAGA KERJA/AHLI WARIS APLIKASI E-KLAIM JARINGAN INTERNET 2 Prosedur e-klaim 1. Peserta

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PRT/M/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN UANG TUNAI UNTUK RUMAH PENGGANTI DAN PEMBERIAN UANG SANTUNAN

Lebih terperinci

FAQ AKSES ADIRA FINANCE (Khusus Wilayah Jabodetabekser dan Jabar)

FAQ AKSES ADIRA FINANCE (Khusus Wilayah Jabodetabekser dan Jabar) FAQ AKSES ADIRA FINANCE (Khusus Wilayah Jabodetabekser dan Jabar) No Pertanyaan Jawaban 1 Apa yang dimaksud dengan Akses Adira Finance? - Akses Adira Finance merupakan aplikasi berbasis internet yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai

Lebih terperinci